Lap Magang

52

Click here to load reader

description

laporan magang UNS di balai penelitian getas Salatiga

Transcript of Lap Magang

35

1. PENDAHULUANA. Latar BelakangKegiatan magang dilakukan bekerjasama dengan instansi yang bergerak di bidang pertanian khususnya mengenai berbagai penelitian tentang karet yaitu Balai Penelitian Getas yang bertempat di Salatiga. Dilihat dari komoditas yang ada yaitu karet (Havea brasiliensis) memiliki peranan yang sangat penting di Indonesia karena merupakan sumber pendapatan bagi sebagian masyarakat serta sebagai sumber devisa negara. Indonesia memiliki peluang sebagai produsen karet karena memiliki lahan yang luas dan keadaan lahan yang cocok untuk ditanami karet, namun produktivitas dan mutu karet yang dihasilkan masih rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai penelitian sebagai upaya meningkatkan produksi karet, misalnya faktor benih yang sangat penting sebagai sumber batang bawah.Karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang penting di Indonesia, karena karet menjadi sumber pemasukan devisa negara dalam jumlah yang besar. Hasil utama tanaman karet adalah getah (lateks). Perkembangan teknologi dan industri yang semakin maju, menyebabkan penggunaan karet alam yang semakin luas dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini secara langsung mendorong peningkatan konsumsi karet dunia serta permintaan terhadap karet alam. Balai Penelitian Getas di Salatiga merupakan salah satu instansi di bawah Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang bergerak di bidang penelitian karet alam. Berbagai bidang yang dapat dikenalkan kepada mahasiswa mengenai budidaya karet, seperti persemaian, penyadapan, dan peremajaan serta perbanyakan karet. Disamping itu, Balai Penelitian Getas juga mengolah hasil sadapan yaitu lateks menjadi lump dalam bentuk lembaran.Kegiatan magang ini diharapkan mahasiswa mampu menyalurkan aspirasi serta ide-ide kreatifnya untuk mengembangkan diri di dunia kerja nyata. Kegiatan magang yang dilakukan juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa yang tidak bisa didapatkan secara formal di perkuliahan. Kerjasama yang terjalin dengan institusi magang yaitu Balai Penelitian Getas di Salatiga diharapkan mampu mempererat hubungan kerja yang baik dan membuka peluang kerja bagi mahasiswa yang magang di tempat tersebut. B. Tujuan KegiatanKegiatan magang yang dilaksanakan di Balai Penelitian Getas oleh para mahasiswa, memiliki tujuan sebagai berikut:1. Tujuan umuma. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. b. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan pertanian.c. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan.d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakate. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antar perguruan tinggi, dan institusi yang bersangkutan dalam hal ini Balai Penelitian Getas2. Tujuan khususa. Mengetahui dan mempelajari proses kegiatan budidaya karet. b. Mengetahui dan mempelajari kondisi tanah dan iklim yang sesuai syarat tumbuh karet.c. Mengetahui dan mempelajari pengendalian hama dan penyakit.

C. Manfaat KegiatanManfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang di Balai Penelitian Getas antara lain:1. Mengetahui situasi dan kondisi, profil lembaga, tugas dan fungsi Balai Penelitian Getas.2. Dapat menemukan permasalahan yang ada di tempat magang dan mencari alternatif pemecahannya.3. Mendapat akses terhadap fasilitas peralatan, prosedur teknik maupun lainnya yang mungkin tidak dimiliki ataupun tidak diajarkan di Perguruan Tinggi.4. Meningkatkan motivasi dan prestasi akademis melalui proses belajar yang dikaitkan dengan situasi kerja yang nyata (learning by doing).5. Mengembangkan mekanisme mawas diri mahasiswa untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya melalui evaluasi diri (self-evaluation) terhadap kinerja selama mengikuti program magang.6. Mengembangkan kepribadian, rasa percaya diri dan kedewasaan mahasiswa, serta dapat melatih manajemen emosi maupun jiwa kepemimpinan dalam team work, terkait profesionalisme, kedisiplinan dan keakraban dengan pegawai Balai Penelitian Getas.7. Meningkatkan kesadaran akan luasnya kesempatan dan variasi kerja serta menciptakan kontak dengan lapangan kerja.

II. TATALAKSANA KEGIATANA. Waktu dan Tempat Pelaksanaan MagangKegiatan magang mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dilakukan mulai tanggal 30 Juni hingga 7 Agustus 2014 dengan institusi tempat magang Balai Penelitian Getas yang beralamat di Jl. Pattimura Km 6 Salatiga.B. Uraian Kegiatan MagangKegiatan magang mahasiswa yang dilakukan mulai tanggal 30 Juni hingga 7 Agustus 2014, di Balai Penelitian Getas dengan alokasi waktu sebagai berikut :Tabel 1. Perencanaan Aktivitas magang di Balai Penelitian GetasNo.Uraian KegiatanMinggu

IIIIIIIV

1.Perkenalan dan penyelesaian administrasi.

2.Pra kegiatan di lapangan

3.Mengikuti dan mempelajari kegiatan budidaya karet

4.Mempelajari pengendalian hama dan penyakit karet

6Evaluasi data dan hasil kegiatan magang

C. Metode Pengambilan DataMetode yang digunakan selama magang di Balai Penelitian Getas meliputi:1. WawancaraWawancara dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara langsung yang berkaitan dengan materi magang dan kegiatan yang dipelajari di lapangan kepada pembimbing lapangan dan dengan pihak-pihak yang ditugaskan di setiap bagian (divisi).2. Pengamatan LapangPengamatan dilakukan secara langsung dengan ikut bekerja di Balai Penelitian Getas meliputi kegiatan budidaya, perbanyakan karet serta pengendalian hama dan penyakit.3. Studi PustakaMencatat hal-hal yang terkait dengan topik yang diambil, dapat melalui studi pustaka sehingga dapat dijadikan referensi dalam pemecahan masalah.4. Presentasi dan DiskusiPresentasi dilakukan sebagai salah satu cara untuk memantau setiap kegiatan di Balai Penelitian Getas sehingga dapat dijadikan evaluasi. Pada kegiatan presentasi diharapkan terbentuk forum diskusi agar timbul pertanyaan dan saran untuk kemajuan kegiatan magang ini.

III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASANA. Profil Balai Penelitian Getas1. Kondisi wilayahBalai Penelitian Getas secara administratif terletak di Jl. Patimurra km. 6 Tromol Pos 804, Salatiga. Letak geografis Balai Penelitian Getas terletak di Dusun Getas, Desa Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Waktu yang dapat ditempuh untuk mencapai Balai Penetian Getas adalah sekitar 15 menit dari kota Salatiga. Fasilitas yang ada di Balai Penelitian Getas diantaranya adalah mushola, perpustakaan, lapangan tenis, kantin, dan mess, terdapat pula stasiun agroklimat. Fasilitas pendukung kegiatan lapang lain diantaranya adalah rumah kaca, bedengan perkecambahan, kebun entres, kebun plasma nutfah, kebun produksi serta kebun persemaian. Laboratorium yang ada ada 3, yaitu laboratorium kultur jaringan, laboratorium proteksi tanaman, dan laboratorium tanah dan pemupukan.2. Sejarah Balai Penelitian GetasBalai Penelitian Getas-Salatiga, Jawa Tengah didirikan pada tanggal 1 Januari 1964 oleh BPU-PPN Karet. Pada mulanya, sesuai surat keputusan BPU-PPN Karet No. 166/II/C/K tanggal 3 Desember 1963 namanya adalah Rubber Research Centre Merbuh yang berkedudukan di Merbuh, Kecamatan Boja, Kabupaten Semarang. Berdasarkan surat keputusan BPU-PPN No. IIC/RC/SK/6822/64/K tanggal 10 Desember 1964 Research Merbuh dipindah ke Getas, Salatiga dan berubah namanya menjadi Rubber Research Centre Getas.Pada tanggal 28 Agustus 1968 terjadi reorganisasi dalam tubuh BPU-PPN Karet yang mengakibatkan pengelolaan Rubber Research Centre Getas diserahkan dari BPU-PPN Karet kepada PTP X, XI, XII, XIII, XVIII, XXIII, DAN XXVI. Berlandaskan surat keputusan menteri pertanian RI No. 289/Kpts/Um/7/1975 wilayah kerja Rubber Research Centre Getas diperluas meliputi PTP XXIX dan XXX dan kegiatannya juga ditambah tidak hanya karet tapi meliputi kelapa, kakao, kapuk, dan lain-lain. Berkaitan dengan itu nama Rubber Research Centre Getas diubah menjadi Research Centre Getas.Pada tanggal 9 Juni 1989 berdiri Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) yang mempersatukan empat Research Centre termasuk Research Centre Getas dan lima perkebunan ke dalam satu wilayah yaitu AP3I. pada saat itu pula terjadi pergantian nama Research Centre Getas menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Getas. Berdasarkan surat keputusan dewan pengurus harian AP3I No. 084/kpts/dph/xii/92 tanggal 24 Desember 1992, Pusat Penelitian Perkebunan yang memiliki penelitian karet yaitu lima Pusat Penelitian Perkebunan termasuk Getas dan sebagian Pusat Penelitian Bogor disatukan dalam satu wadah Pusat Penelitian Karet yang berpusat di bekas Pusat Penelitian Sungai Putih, Medan. Pusat Penelitian Getas merupakan bagian dari Pusat Penelitian Karet dan berstatus sebagai Balai Penelitian. Dengan demikian Pusat Penelitian Getas berubah namanya menjadi Balai Penelitian Getas.

3. Struktur Organisasi dan KetenagakerjaanPuslit KaretKepala BalaiKorlitPenjab Proposi dan PemasaranPenjab JasaPenjab Divisi Non KaretPenjab Divisi KaretUrusan Komersialisasi Hasil PeneitianPenjab Lab, Rumah Kaca, dan Stasiun KlimatologiPenjab PHP dan PerpustakaanPenjab TOPUrusan PenelitianPenelitiPenjab Adm. KepegawaianPenjab Kesekretariatan, Perencanaan, dan PelaporanPenjab Monitoring Hasil PeneitianPenjabRt dan PGI Penjab KeuanganUrusan Tata Usaha

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Balai Penelitian GetasStruktur organisasi Balai Penelitian Getas beserta tugas pokoknya adalah sebagai berikut:a. Kepala balai penelitianKepala Balai Penelitian Getas memiliki fungsi membantu dan bertanggungjawab kepada Direktur Pusat Penelitian Karet dengan tugas pokok sebagai berikut.1) Meningkatkan ekstensi, citra dan kemandirian Balai penelitian Getas.2) Mengelola sumberdaya manusia peneliti dan penunjang secara efektif dan efisien.3) Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan program penelitian, pengembangan dan pelayanan.4) Mengelola keuangan secara cermat, efektif dan efisien.5) Mengelola dan mengembangkan laboratorium, kebun percobaan dan sarana penelitian/pengembangan serta aset yang lain.6) Menggali dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan melalui kegiatan usaha dan/ atau komersialisasi hasil penelitian.7) Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya sesuai ketentuan berlaku.Pelaksanaan tugas kepala Balai Penelitian Getas dibantu oleh koordinator peneliti, kepala urusan penelitian, kepala urusan komersialisasi hasil penelitian dan kepala urusan tata usaha.b. Koordinator PenelitianKoordinator penelitian (korlit) adalah bidang yang berfungsi membantu dan bertanggung jawab kepada kepala balit dalam membina dan mengkoordinasikan aktivitas profesional penelitian dan teknisi lingkup Balai Penelitian Getas. Korlit mempunyai tugas pokok sebagai berikut.1) Mengkoordinasikan penyusunan program penelitian dan pengembangan untuk tahun anggaran yang akan datang.2) Mengkoordinasikan evaluasi proposal penelitian dan pengembangan dengan berkoordinasi dengan kepala urusan penelitian.3) Mengkoordinasikan evaluasi pelaksanaan program penelitian dan pengembangan dengan berkoordinasi dengan kepala urusan penelitian.4) Membantu dan menilai kinerja penelitian dengan teknisi lingkup Balai Penelitian Getas dan melaporkan hasilnya kepada kepala balai penelitian.

c. PenelitiPeneliti merupakan tenaga inti suatu lembaga penelitian yang memiliki kedudukan dibawah koordinator penelitian (korlit) dengan tugas pokok sebagai berikut.1) Menyusun proposal penelitian dan pengembangan yang menjadi prioritas Balai Penelitian Getas dengan acuan renstra Puslit Karet dan arahan dari Badan Litbang Penelitian.2) Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan dengan tanggung jawab penuh.3) Membuat laporan atas pelaksanaan kegiatan penelitian dan pelayanan.4) Mempublikasikan hasil-hasil penelitian atau kajian pada jurnal penelitian, warta perkaretan dan atau media lain.5) Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan, baik melalui kegiatan penelitian, pengembangan maupun pelayanan.6) Memajukan Balai Penelitian Getas secara aktif, baik melalui kegiatan penelitian, pengembangan maupun pelayanan.7) Mengelola dan memanfaatkan laboratorium yang ada dibawah bidang keilmuannya seoptimal mungkin.8) Melakukan pembinaan kepada peneliti junior, teknisi dan teknisi pelaksana yang menjadi tanggung jawabnya.9) Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan selalu berkoordinasi dengan korlit, kuarlit, kaut KHP, dan bertanggung jawab kepada balit.10) Membina kerjasama antar peneliti lingkup balit, puslit dan LRPI.d. Kepala Urusan PenelitianKepala urusan penelitian bertanggung jawab dan membatu kepala balit dengan tugas pokok sebagai berikut.1) Mengelola pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan kerja sama penelitian.2) Mengelola administrasi kegiatan penelitian, pengembangan dan kerja sama penelitian.3) Mengelola penelitian, diseminasi atau penyaluran hasil penelitian kepada pengguna.4) Mengelola sarana penunjang penelitian seperti laboratorium, rumah kaca, perpustakaan dan kebun percobaan.Pelaksanaan tugas kepala urusan penelitian dibantu oleh tiga penanggung jawab kegiatan yaitu penjab tata operasional penelitian (TOP), penjab penyaluran hasil penelitian dan perpustakaan (PHP) dan penjab laboratorium, rumah kaca dan stasiun klimatologi.e. Penjab tata operasional penelitianTugas pokok yang dilakukan untuk membantu dan bertanggungjawab pada kepala urusan penelitian diantaranya.1) Mengumpulkan proposal penelitian dan pengembangan dari para peneliti serta membantu pelaksanaan evaluasi melalui kegiatan kolokium.2) Menyampaikan proposal penelitian yang telah disetujui di tingkat Balai Penelitian Getas ke kabid penelitian puslit dan kepala biro penelitian PT. Riset Perkebunan Nusantara (RPN).3) Membantu menyusun rencana anggaran dan kelengkapannya.4) Melaksanakan administrasi kegiatan penelitian dan pengembangan.5) Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan penelitian setiap bulan (fisik dan biaya).6) Membantu mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan, baik dari puslit karet, PT.RPN maupun balitbang pertanian untuk disampaikan kepada para peneliti.

f. Penjab penyaluran hasil penelitian dan perpustakaanTugas pokok yang dilakukan untuk membantu dan bertanggung-jawab pada kepala urusan penelitian diantaranya1) Melaksanakan kegiatan publikasi dalam bentuk buku, jurnal, warta, leaflet, brosur, dan lain-lain.2) Menyelenggarakan kegiatan seminar, pertemuan teknis, lokal karya, expose, kursus, pelatihan dan lain-lain.3) Mengelola perpustakaan antara lain : mengusulkan pengadaan koleksi (buku, jurnal, majalah, dan lain-lain), pemeliharaan, pelayanan dan pengembangan perpustakaan dan saran pendukungnya.g. Penjab laboratorium, rumah kaca dan stasiun klimatologiTugas pokok yang dilakukan untuk membantu dan bertanggungjawab pada kepala urusan penelitian diantaranya1) Mengoptimalkan dan memfasilitasi kegiatan laboratorium dan stasiun klimatologi lingkup Balai Penelitian Getas2) Melakukan kalibrasi alat-alat laboratorium.3) Mengusulkan rencana perbaikan dan pengembangan fasilitas laboratorium.4) Mengajukan permohonan order pembelian bahan kimia dan alat-alat laboratorium serta memeriksa kebenaran bahan/alat yang dikirim dari gudang.5) Mengelola aset laboratorium, rumah kaca, maupun stasiun klimatologi dan sebaik-baiknya,h. Kepala urusan Komersialisasi Hasil Penelitian (KHP)1) Mengoordinasikan semua kegiatan pelayanan jasa.2) Mengoordinasikan kegiatan produksi, pemasaran bahan tanam3) Melakukan pengembangan usaha guna memperoleh dan meningkatkan pendapatan.Pelaksanaan tugas tersebut, kepala urusan KHP dibantu oleh tiga penjab, yaitu penjab pembibitan dan kebun percobaani. Kepala Urusan Tata UsahaKepala Urusan Tata Usaha memiliki tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai Penelitian Getas dalam hal:1) Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian dengan cermat dan bertanggung jawab.2) Mengoordinasi penyusuna RAKP dan pelaporan manajemen.3) Mengoordinasikan laporan keuangan.4) Mengoordinasikan pengadministrasian fasilitas kantor dan aset Balai Penelitian Getas.5) Mengoordinasikan kegiatan kerumahtanggan.j. Pejabat MonitoringTugas pokok yang dilakukan oleh pejabat monitoring sebagai berikut:1) Melaksanakan monitoring secara berkala atas pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan pada masing-masing urusan lingkup Balai Penelitian Getas berdaasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.2) Melakukan pemeriksaan khusus atas masalah yang timbul.3) Mendampingi pemeriksaan eksternal dan satuan pengawas intern pusat penelitian karet.4) Membuat laporan bulanan dan menyampaikan saran pertimbangan kepada kepala Balai Penelitian Getas sebagai bahan pengambilan kebijakan manajemen.k. Administrasi Pelayanan Pegawai1) Merekap hasil absensi seluruh karyawan setiap bulan untuk didistribusikan ke semua kepala urusan dan rekap tahunan untuk kepentingan penilaian.2) Mempersiapkan bahan rapat DP2K, promosi dan domasi serta menyampaikan surat usulan ke Puslit.3) Menyiapkan kutipan SK dan lampirannya mengenai promosi dan domasi karyawan serta menyampaikan kepada karyawan.4) Memproses permintaan cuti, surat pengantar berobat dan surat rawat inap.5) Menyiapkan laporan triwulan dan karyawan ke Puslit dan laporan data karyawan tahunan ke kantor Depnakertrans.6) Membuat pengusulan pengajuan MBT, pensiun penghargaan masa kerja karyawan dan mengajukan surat pembayaran manfaat pensiun ke Dapenbun.7) Pelayanan sosial lainya kepada karyawan yang berhubungan dengan instansi lain.8) Pengarsipan berkas-berkas yang berhubungan dengan karyawan.9) Pengecekan bagi karyawan yang melaksanakan tugas lembur dan membuat perhitngan pembayaranya.10) Membuat surat perintah jalan bagi karyawan yang melaksanakan tugas kecuali sopir.11) Membuat perhitungan pembayaran perjalanan dinas yang disesuaikan dengan surat perintah jalan.l. Penjab Administrasi KepegawaianPenjab Administrasi Kepegawaian mengemban tugas dan bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Tata Usaha dengan tugas pokok:1) Administrasi gaji/upaha) Menyusun anggaran belanja GTS sebagai bagian RKAP Balai Penelitian Getas.b) Menyiapkan daftar gaji/upah dan tunjangan sosial lainya untuk seluruh karyawan.c) Menyiapkan struk gaji/upah beserta potongan masing-masing karyawan.d) Menghitung dan mengisi SPT tahunan atas PPh ps 21 untuk seluruh karyawan.e) Mengarsipan daftar gaji/upah, jamsostek, dapenbun, dan pajak seluruh karyawan.2) Administrasi Pelayanan Pegawaia) Merekap hasil absensi seluruh karyawan setiap bulan untuk didistribusikan ke semua kepala urusan dan rekap tahunan untuk kepentingan penilaian.b) Mempersiapkan bahan rapat DP2K, promosi dan domasi serta menyampaikan surat usulan ke Puslit.c) Menyiapkan kutipan SK dan lampiranya mengenai promosi dan domasi karyawan serta menyampaikan kepada karyawan.d) Memproses permintaan cuti, surat pengantar berobat dan surat rawat inap.e) Menyiapkan laporan triwulan dan karyawan ke Puslit dan laporan data karyawan tahunan ke kantor Depnakertrans.f) Membuat pengusulan pengajuan MBT, pensiun penghargaan masa kerja karyawan dan mengajukan surat pembayaran manfaat pensiun ke Dapenbun.g) Pelayanan sosial lainya kepada karyawan yang berhubungan dengan instasi lain.h) Pengarsipan berkas-berkas yang berhubungan dengan karyawan.i) Pengecekan bagi karyawan yang melaksanakan tugas lembur dan membuat perhitungan pembayarannya.j) Membuat surat perintah jalan bagi karyawan yang melaksanakan tugas kecuali sopir.k) Membuat perhitungan pembayaran perjalanan dinas yang disesuaikan dengan surat perintah jalan.m. Penjab KeuanganPenjab Keuangan mengemban tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Tata Usaha dengan tugas pokok:1) Menerima, menyimpan, dan membayar uang yang menjadi hak serta kewajiban Balai Penelitian Getas.2) Melakukan verifikasi keuangan.3) Membuat bukti penerimaan uang kas/bank sampai dengan persetujuan/pengesahan.4) Membuat jurnal memorial untuk transaksi diluat kas/bank.5) Membuat catatan tentang penerimaan dan pengeluaran barang.6) Pencatatan transaksi kas/bank.7) Memasukan data keuangan ke dalam program aplikasi keuangan.8) Membuat laporan keuangan bulanan, semesteran, dan tahunan.9) Mempersiapkan dokumen, bukti kas/bank.10) Menyusun RAKPB besama-sama dengan bagian perencanaan.n. Penjab Kesekretariatan, Perencanaa, dan PelaporanPenanggungjawab Keskretariatan, Perencanaan, dan Pelaporan mengemban tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Tata Usaha dengan tugas pokok:1) Keskretariatana) Membuat konsep surat interen/ekstern untuk diajukan kepada Kepala Balai Penelitian Getas lewat Kepala Urusan Tata Usaha.b) Mengirim dan mengambil surat-surat dinas ke kantor pos.c) Mengedarkan undangan rapat dinas di lingkup Balai Penelitian.d) Mengedarkan surat masuk dan keluar serta menyampaikan surat-surat masuk kepada Kepala Balit dan menyampaikan kepada yang diperintahkan.e) Mengelola operasional telepon dan faks.2) Perencanaan dan Pelaporana) Menyusun RAKPB Balai Penelitian Getas pada tiap tahun anggaran.b) Menyusun realisasi fisik dan keuangan setiap bulan/triwulan.c) Menyusun laporan aplikasi eksekutif kemajuan kegiatan penelitian, pengembangan dan pelayanan. d) Menyusun laporan akhir tahun Balai Penelitian Getas.o. Penjab KerjasamaPenjab Kerjasama mengemban tugas membantu dan bertanggung jawab kepada kepala KHP dengan tugas pokok:1) Melakukan program kerjasama dengan pihak ketiga yang telah dirumuskan oleh tim manajemen.2) Berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak ketiga dalam melaksanakan program kerjasama.3) Menjaga kelancaran, keamanan, dan efisiensi biaya atas kerjasama dengan pihak ketiga.4) Memberi laporan perkembangan kerjasama kepada kaur KHP dalam kurun waktu tertentu.p. Penjab Rumah Tangga, Pengadaan, Gudang, dan InvestasiPenjab Rumah Tangga, Pengadaan, Gudang dan Investasi mengemban tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Tata Usaha dengan tugas pokok:1) Mengoordinasikan kegiatan pemeliharaan gudang perkantoran, laboratorium, dan rumah dinas.2) Bertanggung jawab atas kebersihan kantor dan emplasemen.3) Mengelola kendaraan dinas dan pengemudinya.4) Bertanggung jawab terhadap ketersediaan fasilitas listrik dan air, baik untuk ruang kantor, laboratorium, kebun pecobaan, maupun rumah dinas.5) Mengoordinasi penyediaan konsumsi dan lain-lain untuk karyawansetiap harinya.6) Mengelola mess, antar jemput tamu, dan penyediaan akomodasi tamu.7) Mengoordinasikan kegiatan keamanan, baik kantor, rumah tangga dinas, maupun kebun.8) Mengajukan pemohonan order barang dan order reparasi alat/mesin.9) Melakukan pembelian barang, reparasi alat/mesin serta membuat administrasi gudang sesuai prosedur yang berlaku.10) Melakukan inventarisasi barang-barang kekayaan Balai Penelitian Getas.q. Penjab Jasa dan PemasaranPenjab Jasa dan Pemasaran mengemban tugas membantu dan bertanggung jawab kepada kepala urusan KHP dengan tugas pokok:1) Melakukan inventarisasi potensi Balai Penelitian Getas yang dapat ditawarkan terhadap pengguna baik mengenai pelayanan jasa laboratorium, rekomendasi pemupukan, survey, pelatihan, inspection service serta bentuk jasa pelayanan yang lain.2) Melakukan komunikasi aktif dengan pihak pengguna jasa, baik melalui surat, telepon, atau sarana lainya dalam bentuk mempersiapkan kerajasama pelayanan jasa, penjualan bahan tanaman dan produk-produk lain pengguna. 3) Melakukan kegiatan pemasaran produk-produk konersial Balai Penelitian Getas seperti bibit, biofungisida, hasil kebun, dan lain-lain.4) Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan dalam rangka kerjasama pelayanan jasa, penjualan bahan tanam, dan produk-produk lain dengan pengguna.r. Penjab Pembibitan dan Kebun PercobaanPenjab Pembibitan dan Kebun Percobaan mengemban tugas membantu dan bertanggung jawab kepada kepala urusan KHP dengan tugas pokok:1) Mengelola pembibitan karet, hortikultra dan tanaman perkebunan yang lain.2) Mengelola kebun entres karet, hortikultura dan tanaman perkebunan lainnya.3) Memproses biji karet, LCC, dan lain-lain menjadi benih siap sebar.4) Mengelola kebun percobaan di Balai Penelitian Getas.5) Bertanggung jawab atas proses produksi produk-produk komersial Balai Penelitian Getas seperti Triko sp dan lain-lain.6) Melakukan koordinasi dengan penjab lain, baik penjab dalam lingkup KHP, Kaur penelitian, dan Kaur TU.4. Sarana dan Pra SaranaKetenagaan dalam bidang penelitian terdiri dari tenaga peneliti, teknisi dan dibantu oleh tenaga penunjang. Ketiga kelompok tenaga tersebut seharusnya mempunyai perbandingan yang serasi dan sesuai dengan program balai, agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien. Peneliti merupakan sumber daya manusia yang paling penting. Balai Penelitian seharusnya mempunyai sumber daya peneliti yang mutu dan jumlahnya sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan diberi kesempatan untuk selalu menambah pengetahuan dan kemampuannya agar tidak ketinggalan dan tetap kompetitif. Semakin tinggi mutu peneliti makin banyak alternatif yang dapat dipilihnya sehingga efisiensi penelitian dapat ditingkatkan.Fasilitas lain di Balai Penelitian antara lain : perpustakaan, kebun percobaan dan laboratorium. Perpustakaan : Balai Penelitian Getas memiliki koleksi buku teks 984 judul, majalah 108 judul, laporan tahunan 19 judul, data statistik 12 judul, laporan suvei tanah 58 judul, tesis /disertasi 81 judul, dokumen 331 judul, brosur 73 judul, terbitan pemerintah 40 judul. Selain itu perpustakaan dilengkapi dengan satu unit komputer dan internet.Kebun percobaan : untuk keperluan penelitian dilakukan percobaan di kebun-kebun PTPN. Kebun percobaan disekitar Balai Penelitian Getas seluas + 15.5 ha digunakan untuk kebun entres karet dan lain-lain. Laboratorium Balai Penelitian Getas dapat melakukan pekerjaan: analisis kimia tanah, analisis fisika tanah, analisis daun, analisis bahan lain dengan menggunakan peralatan yang cukup modern pada tingkat ketelitian yang tinggi.Balai Penelitian Getas dapat memberikan pelayanan jasa teknis meliputi jasa-jasa konsultan, pelatihan, pemetaan tanah detail, studi kesesuaian lahan, studi kelayakan, rekomendasi pemupukan, dan lain-lain. Untuk melestarikan buah-buahan Indonesia, Balai Penelitian Getas menyediakan berbagai macam bahan tanaman buahan hasil perbanyakan secara vegetatif, misalnya: belimbing, durian, mangga, rambutan, kelengkeng, melinjo, salak pondoh, duku, manggis dan lain-lain.B. Pembibitan Karet Pembibitan merupakan kegiatan mempersiapkan tanaman sebelum ditanam ke lapangan sehingga diharapkan diperoleh bibit yang memiliki daya tumbuh dan penampilan baik serta berproduksi tinggi. Persiapan pembibitan merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh batang bawah yang mempunyai perakaran kuat dan daya serap hara yang baik. Pada hari kedua magang, tanggal 1 hingga 2 Juli 2014 mengikuti penjelasan dan simulasi pengadaan biji karet dan pengenalan macam biji dari klon karet yang dibudidayakan di Balai Penelitian Getas. Simulasi pengadaan biji dijelaskan oleh pembimbing magang yaitu Ibu Elya dan Ibu Mudita. Sementara pengenalan macam biji masing-masing klon dijelaskan oleh Bapak Bakri.Karet (Havea brasilliensis) merupakan tanaman tahunan dengan siklus hidup relatif lama (25-30 tahun). Waktu yang diperlukan tanaman karet siap sadap juga relatif lama yaitu hampir lima tahun. Penggunaan bibit karet yang baik dan benar sehingga tidak menyebabkan kegagalan dalam siklus hidupnya. Oleh karena itu, pemilihan bahan tanam atau seleksi bibit sangat diperlukan dalam budidaya karet. Bibit karet yang baik umumnya berupa perpaduan antara batang bawah dan batang atas yang berkualitas baik dan memenuhi persyaratan. Batang bawah berasal dari biji dengan persyaratan tertentu dan batang atas berupa klon karet anjuran yang disiapkan sesuai standar.

Menurut Anonim (2007) menyatakan bahwa mutu bibit karet yang menentukan produktivitas tanaman karet dapat dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut:1. Mutu genetikPerakitan sifat unggul tanaman karet dilakukan melalui program pemuliaan tanaman. Sifat unggul ditentukan oleh gen yang menyandinya. Mutu genetik tercermin pada sifat pertumbuhan, produktivitas, dan ketahanan penyakit.2. Mutu fisiologi Upaya mempertahankan mutu genetik, bibit karet diperbanyak secara vegetatif dengan teknik okulasi. Mutu fisiologi bibit klonal ditentukan oleh juvenilitas entres, juvenilitas batang bawah, dan kompatibilitas batang atas dengan batang bawah.3. Mutu fisikMutu fisik bibit diukur berdasarkan standar teknis yang ditentukan. Mutu fisik bibit menentukan mutu fisiologinya. Parameter yang menentukan mutu fisik bibit karet antara lain ukuran batang bawah, ukuran akar tunggang, keseragaman, kecacatan, dan kerusakan oleh hama/penyakit.Menurut Mudji et al. (2012) berdasarkan bentuknya, benih tanaman karet dapat dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut: 1. Biji atau benih sebagai batang bawah2. Mata entres yang diambil dari kebun entres atau kayu okulasi berupa klon-klon karet unggulan3. Bibit hasil okulasi merupakan hasil penggabungan dari dua bentuk benih diatas, berupa stum mata tidur atau bibit polibag. Bibit stum mata tidur merupakan bibit okulasi yang matanya belum bertunas. Kesesuaian batang bawah dengan batang atas sangat menentukan pertumbuhan dan tingkat produksi yang akan dicapai. Inkompatibilitas antara batang bawah dan atas dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan menurunnya produksi. Batang atas merupakan mata tunas dari klon dianjurkan, sedangkan batang bawah merupakan semaian dari biji suatu klon karet dianjurkan untuk batang bawah. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman karet yang di okulasi bergantung pada tingkat kompatibilitas antara batang bawah dan batang atas. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbanyak tanaman karet dari klon-klon unggul adalah dengan menggunakan teknik okulasi. Ada tiga macam tiga macam teknik okulasi pada tanaman karet, yaitu okulasi dini, okulasi hijau dan okulasi coklat. Ketiga macam teknik okulasi tersebut pada prinsipnya relatif sama, perbedaannya hanya terletak pada umur batang bawah dan umur batang atas (Setiawan dan Andoko 2010). 1. Persemaian bibit karetPersemaian dilakukan untuk mengecambahkan benih karet untuk memperoleh kecambah yang pertumbuhannya seragam dan memisahkan (seleksi) kecambah yang pertumbuhannya cepat dan baik dari kecambah yang pertumbuhannya lambat dan kurang baik. a. Seleksi benih Seleksi benih dapat dilakukan dua cara yaitu seleksi kemurnian benih dan seleksi kesegaran benih. Seleksi kemurnian benih dilakukan secara manual dengan cara mengambil biji-biji karet klon lain yang tidak dikehendaki sehingga pertumbuhan karet dapat seragam/ homogen. Seleksi kesegaran benih dilakukan secara manual dan visual atau menggunakan alat pental biji karet. Adapun seleksi secara manual biji memiliki ciri-ciri antara lain warna benih mengkilap, permukaan licin, bentuk normal, tidak cacat dan bebas penyakit serta memiliki daya lenting yang tinggi dan nyaring apabila dijatuhkan di lantai. Seleksi secara visual dengan uji kesegaran biji dengan cara membelah biji dan diamati endosperm/daging buah dan kotiledonnya (keping lembaga). Uji kesegaran ini sebagai pendugaan kecambah. Jika kesegaran biji tinggi, maka daya kecambah juga tinggi. Sebaiknya kesegaran biji tidak kurang dari 70% dan biji karet yang mempunyai kesegaran dibawah 50% tidak dapat diterima untuk benih batang bawah (Siagian 2010).

Gambar 2 Alat Penyeleksi Biji Prototipe Balai Penelitian GetasMenurut Sagala (2012) menyatakan bahwa biji yang tergolong baik mempunyai ciri sebagai berikut:1) Daging buah (endosperm) menunjukkan warna putih dan masih segar, serta kotiledon masih rapat (kelas I)2) Daging buah berwarna putih agak kekuningan, kotiledon terbuka tidak lebih dari 1 mm (kelas II)3) Jika daging buah berwarna kuning, kuning kehitaman serta lembek dan berminyak maka biji sudah jelek dan tidak akan mampu tumbuh menjadi kecambah normal (kelas III dan IV).

Tabel 1 Bentuk Biji Beberapa Klon Anjuran Batang BawahBiji klonCiri-ciri

GT 1Punggung bulat, perut bulat, bagian bawah perut cekung, lembaga agak ke depan, biji paling kecil dibandingkan klon lainnya

PR 228Punggung bulat, perut persegi, bagian bawah perut cekung, lembaga di atas/ tengah

LCB 1320Punggung bulat, perut persegi, bagian bawah perut cekung, lembaga agak ke depan

AVROS 2037Punggung bulat, perut bulat, bagian bawah perut cekung, lembaga agak ke depan

PR 300Punggung bulat, perut persegi, bagian bawah perut cekung, lembaga diatas/tengah

b. Perkecambahan benih karetPerkecambahan dilakukan setelah seleksi benih karet dengan cara menyiapkan bedeng perkecambahan dalam media pasir berukuran lebar 1 m dan panjang sesuai kebutuhan. Bedeng perkecambahan diberi lapisan pasir setebal 10-15 cm. Bagian tepi bedeng perkecambahan diletakkan batang kayu atau bambu untuk menahan pasir. Setiap 1 m2 luas bedengan dapat disemai biji karet kira-kira 800 butir benih GT1, atau 500 butir benih LCB 1320. Bedeng perkecambahan dibuat membujur dari arah Utara ke Selatan dan beratap dari anyaman daun kelapa atau bahan lainnya. Posisi atap miring ke arah Barat yaitu tinggi bagian Timur sekitar 150 cm dan bagian Barat sekitar 120 cm. Ukuran atap harus lebih lebar dari ukuran bedeng perkecambahan dengan tujuan untuk melindungi bedengan dari air hujan dan sinar matahari. Apabila disekitar bedeng perkecambahan banyak terdapat koloni serangga/ hama (rayap, semut), pada bedeng dapat ditabur insektisida granuler yang sesuai seperti furadan.

Gambar 3 Atap Persemaian Benih KaretBenih yang akan dikecambahkan kesegarannya >70% kemudian direndam dalam air selama 12 jam sehingga benih yang mengapung tidak dikecambahkan karena kotiledon didalam benih tidak penuh atau sudah kering. Hal tersebut menyebabkan benih karet tidak mampu tumbuh menjadi kecambah yang normal. Benih karet dengan tingkat kesegaran