Lap KP BKI Enyong

127
Laporan Praktik Kerja PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang Cirebon Jln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153 Telp. (0231) 201816 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan RI yang berperan sebagai badan pengawas kelayakan suatu kapal dan menerbitkan sertifikat- sertifikat klasifikasi serta merekomendasikan kepada pemerintah, pihak asuransi dan pihak-pihak lainnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) berkantor pusat di Jakarta, dengan 4 (empat) buah cabang utama, yaitu di Tanjung Priok, Surabaya, Batam, dan Balikpapan. Selain itu PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) mempunyai 3 (tiga) cabang madya yaitu Palembang, Semarang dan Singapura, serta mempunyai 11 (sebelas) buah cabang yang tersebar di seluruh Indonesia yaitu: Belawan, Dumai, Padang, Cigading, Cirebon, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Bitung, Ambon dan Sorong. BKI juga mempunyai 2 (dua) buah stasion survey yaitu Bandung dan Samarinda serta 3 (kantor) representative yaitu Pekanbaru, Jambi dan Kendari. Program Studi S1 Teknik Perkapalan 1 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 2012

Transcript of Lap KP BKI Enyong

Page 1: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah naungan Departemen

Perhubungan RI yang berperan sebagai badan pengawas kelayakan suatu

kapal dan menerbitkan sertifikat-sertifikat klasifikasi serta

merekomendasikan kepada pemerintah, pihak asuransi dan pihak-pihak

lainnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) berkantor pusat di Jakarta,

dengan 4 (empat) buah cabang utama, yaitu di Tanjung Priok, Surabaya,

Batam, dan Balikpapan. Selain itu PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)

mempunyai 3 (tiga) cabang madya yaitu Palembang, Semarang dan

Singapura, serta mempunyai 11 (sebelas) buah cabang yang tersebar di

seluruh Indonesia yaitu: Belawan, Dumai, Padang, Cigading, Cirebon,

Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Bitung, Ambon dan Sorong. BKI juga

mempunyai 2 (dua) buah stasion survey yaitu Bandung dan Samarinda serta

3 (kantor) representative yaitu Pekanbaru, Jambi dan Kendari.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berperan serta dan

bertanggung jawab terhadap perkembangan teknologi dan keilmuan dalam

bidang kemaritiman nasional maupun internasional. Oleh karena itu PT.

Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) ini mempunyai tugas dan wewenang

yaitu mengeluarkan sertifikat dan dokumen-dokumen penting yang harus

dimiliki oleh setiap kapal guna menjamin keselamatan dan kelayakan kapal.

Dalam rangka pengembangan teknologi dan keilmuan dalam bidang

kemaritiman PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) juga turut serta untuk

dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan dasar itu

Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro Semarang mengharuskan mahasiswanya untuk melakukan

praktik kerja di Biro Klasifikasi selama satu bulan .

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 1Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 2: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

1.2. Maksud dan Tujuan

Pelaksanaan praktik kerja di PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)

Cabang Cirebon mempuyai tujuan sebagai berikut:

1) Mendokumentasi dan mengamati setiap kegiatan survey yang dilakukan.

2) Menambah pengetahuan dalam bidang klasifikasi kapal Indonesia.

3) Mengumpulkan data-data atau laporan-laporan hasil survey yang telah

dilakukan dan menyusunnya dalam bentuk laporan survey harian.

4) Mengetahui ruang lingkup dan aktifitas perusahaan PT. Biro Klasifikasi

Indonesia (Persero) Cabang Cirebon.

5) Memahami secara garis garis besar tentang jenis-jenis survey, prosedur

survey, proses survey, dan aktifitas/layanan yang dilakukan oleh

perusahaan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Cabang Cirebon.

6) Memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh

sebagai persyaratan akademis di Program Studi S1 Teknik Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

1.3. Waktu Praktek Kerja

Praktik kerja dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2012 samapai dengan

31 Juli 2012 di PT. Biro Klasifikasi Indonesia (persero) Cabang Cirebon.

1.4. Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan praktik kerja di PT. Biro Klasifikasi

Indonesia (Persero) Cabang Cirebon ini, penulis membahas ruang lingkup,

aktifitas, layanan, kebijakan mutu, dan informasi perusahaan secara ringkas

dan berbobot.

Penulis membatasi setiap pembahasan dalam laporan ini hanya

didasarkan pada data-data yang diperoleh melalui survey langsung,

wawancara, ataupun kepustakaan saat kegiatan praktik kerja di PT. Biro

Klasifikasi Indonesia (Persero) Cabang Cirebon.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 2Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 3: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

1.5. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan untuk penyusunan

laporan Praktik kerja ini, penulis menggunakan beberapa metode penulisan

dan penelitian sebagai berikut:

1. Metode Tinjauan Langsung (survey)

Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung objek kerja

yang sedang di survey serta mengetahui bagaimana surveyor melakukan

tugas dalam mengadakan atau melakukan pemeriksaan dan pengujian

sesuai peraturan yang disyaratkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia.

2. Metode Wawarancara

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi dengan cara

mengadakan diskusi atau tanya jawab dengan surveyor atau pihak lain

yang menguasai permasalah yang ada.

3. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan yaitu dengan membaca literatur yang ada di

perpustakaan maupun bacaan yang terkait, sehingga dapat diperoleh

data-data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

1.6. Sistematika Laporan

Pada penulisan laporan praktik kerja ini penulis membagi menjadi

beberapa bab diantaranya:

1. Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang , maksud dan tujuan,

waktu dan lokasi praktik kerja, metode pengumpulan data, serta

sistematika penulisan.

2. Bab II Tinjauan Perusahaan, berisi tentang sejarah perusahaan, visi dan

misi perusahaan, motto perusahaan, kerja sama dengan instansi lain,

struktur organisasi, tanggung jawab,tugas dan wewenang, ruang lingkup

kegiatan, fungsi dan peran penting.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 3Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 4: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

3. Bab III Klasifikasi Kapal, berisi tentang proses survey klasifikasi, tanda

kelas kapal, penetapan tanda kelas, notasi kelas, masa berlakunya kelas,

penangguhan dan pencabutan kelas, dan waktu pengedokan.

4. Bab IV Jenis-Jenis Survey, berisi tentang survey penerimaan kelas dan

survey mempertahankan kelas.

5. Bab V Laporan Kegiatan Survey Praktik kerja.

6. Bab VI Penutup, berisi kesimpulan dan saran.

7. Daftar Pustaka.

8. Lampiran-lampiran.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 4Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 5: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 1 Juli

1964, adalah merupakan satu-satunya badan klasifikasi nasional yang

ditugaskan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mengkelaskan kapal

niaga berbendera Indonesia dan kapal berbendera asing yang secara reguler

beroperasi di perairan Indonesia.

Kegiatan klasifikasi itu sendiri adalah merupakan pengklasifikasian

kapal berdasar konstruksi lambung, mesin dan listrik kapal dengan tujuan

memberikan penilaian atas laik tidaknya kapal tersebut untuk berlayar.

Menyadari akan kondisi alam Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu

pulau dengan area teritori laut yang sangat luas dimana hal tersebut

menjadikan sarana perhubungan laut berupa kapal, merupakan sarana

terpenting yang harus dikelola maka diperlukan pemeriksaan yang teliti,

teratur dan sistematis terhadap kondisi kapal agar terjaga keselamatan benda

dan jiwa di laut.

Berdasarkan kondisi tersebut serta didorong oleh kesadaran nasional

dan hasrat untuk memiliki badan klasifikasi nasional yang pada gilirannya

akan membuka kesempatan bagi tenaga-tenaga ahli perkapalan bangsa

sendiri, maka pada tahun 1964 Pemerintah mendirikan PN. Biro Klasifikasi

Indonesia.

BKI adalah organisasi yang dibentuk dan menerapkan standar teknik

dalam melakukan kegiatan desain, konstruksi dan survey marine terkait

dengan fasilitas terapung, termasuk kapal dan konstruksi offshore. Standar

ini disusun dan dikeluarkan oleh BKI sebagai publikasi teknik. Suatu kapal

yang didesain dan dibangun berdasarkan standar BKI, maka akan

mendapatkan Sertifikat Klasifikasi dari BKI. BKI akan menerbitkan ini

setelah melakukan survey klasifikasi yang dipersyaratkan.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 5Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 6: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Sebagai Badan Klasifikasi yang independen dan mengatur diri sendiri,

BKI tidak memiliki interes terhadap aspek komersial terkait dengan desain

kapal, pembangunan kapal, kepemilikan kapal, operasional kapal,

manajemen kapal, perawatan/perbaikan kapal, asuransi atau pencharteran.

BKI juga melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka

peningkatan mutu dan standar teknik yang dipublikasikan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dengan jasa klasifikasi kapal.

Selain melakukan pengklasifikasian kapal, BKI juga dipercaya oleh

Pemerintah untuk melaksanakan survey & sertifikasi statutoria atas nama

Pemerintah Republik Indonesia, antara lain Load Line, ISM Code dan ISPS

Code.

Melihat peningkatan kegiatan dan perkembangan serta prospek usaha

yang cukup cerah maka untuk lebih meningkatkan kemandirian usaha, sejak

tahun 1977 peraturan pemerintah (PP) No. 1 PN. Biro Klasifikasi Indonesia,

diubah statusnya menjadi PT. (Persero). Saat ini selain kegiatan usaha

Klasifikasi, BKI juga mengembangkan kegiatannya di bidang jasa

Konsultansi dan Supervisi.

Kantor Pusat berada di Jakarta dan memiliki jaringan kantor cabang di

pelabuhan besar diseluruh Indonesia dan Singapura. Selain itu BKI juga

memiliki kerjasama dengan Badan Klasifikasi Asing, baik dalam bentuk

Mutual representative atau Dual Class.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

BKI mempunyai visi dan misi yang didasarkan atas dasar pendirian

dan arah pengembangan perusahan di masa mendatang.

2.2.1. Visi perusahaan

Menjadikan BKI sebagai Perusahaan Jasa Teknik yang terpercaya dan

terbaik dari segi kualitas produk, kualitas sumber daya manusia dan kinerja

perusahaan.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 6Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 7: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

2.2.2. Misi perusahaan

Mengembangkan dan mengimplementasikan pelayanan prima yang

terpercaya

a) Segmen Klasifikasi

Lebih mengembangkan profesionalisme pelayanan jasa klasifikasi sesuai

standar internasional dalam rangka turut serta menjaga terjaminnya

keselamatan jiwa, benda dan lingkungan laut.

b) Segmen Konsultansi & Supervisi

Mengembangkan dan mengimplementasikan profesionalisme dalam

kegiatan konsultansi & supervisi yang diakui dan memiliki keunggulan

bersaing, baik nasional maupun internasional.

2.3. Motto Perusahaan

Dalam memberikan pelayanan jasa BKI senantiasa berdedikasi untuk

mewujudkan bahwa jasa yang diberikan dapat dipercaya, sehingga BKI

memiliki motto yaitu : "TERPERCAYA"

Maksud dari motto "TERPERCAYA" tersebut adalah:

a) Mutu jasa yang diberikan oleh perusahaan benar-benar berkualitas

tinggi, dilaksanakan secara efisien dan tepat waktu.

b) Setiap pegawai perusahaan memiliki kualifikasi yang dapat diandalkan

pada masing-masing bidang tugas/profesinya.

c) Nama BKI dijadikan merek dagang/trade mark yang bermakna produk

unggulan.

2.4. Kerjasama BKI dengan Instansi Lain

2.4.1. Bidang klasifikasi

BIRO KLASIFIKASI JENIS KERJASAMA

American Bureau of Shipping (ABS-USA) Dual Class

Bureau Veritas (BV-France) Dual Class

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 7Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 8: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

China Classification Society (CCS-China) Mutual Representative

Det Norske Veritas Classification AS (DnV-

Norway)Dual Class

Germanischer Lloyd (GL-Germany) Dual Class

Helenic Register of Shipping (HRS-Greece) Mutual Representative

Indian Register of Shipping (IRS-Indian) Mutual Representative

International Register of Shipping (IRS) Mutual Representative

Korean Register of Shipping (KRS) Mutual Representative

Korean Classification Society DPR of Korea

(KCS-DPR of Korea)Mutual Representative

Lloyd's Register of Shipping (LR-UK) Dual Class

Nippon Kaiji Kyokai (NK-Japan) Dual Class

Rinave Portuguesa (Portugal) Mutual Representative

Ships Classification Malaysia (SCM-

Malaysia)Mutual Representative

China Cooperation of Shipping (CCS) Mutual Representative

Vietnam Register (VR-Vietnam) Mutual Representative

2.4.2. Bidang konsultansi & supervisi

ORGANIZATION JENIS KERJASAMA

Det Norske Veritas (DnV-Norway) Offshore Services

Korean Register of Shipping (KRS-

ROK)Industrial Inspection

Tuv Rheinland (Germany) Industrial Inspection

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 8Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 9: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Angkutan Sungai Danau &

Penyeberangan (ASDP)

Perencanaan & Pengawasan

Perawatan Kapal

Pendidikan & Pelatihan

Pegawai

Metal Performance Assessment

Group (MPAG)Engineering Consulting

PT. Dimensi Barumas Perdana Tangki Penimbun

PT. Surveyor Maritim Indonesia

(SUMARINDO)Konsultansi & Supervisi Kapal

PT. Gametri Tirta LestariPembersihan dan Pengolahan

Limbah Padat / Cair

Koperasi Pegawai Negeri Sipil

Ditjen Migas (KPDM)

Inspeksi, Supervisi,

Konsultasi Teknis dan

Pelatihan Bidang Migas

Inspeksi kapal yang

beroperasi di lingkungan

Migas

PT. Dirgantara IndonesiaSDM dan Laboratorium

Pengujian

Koperasi Patra Mandiri Persada

(SPPSI)Inspeksi & NDT

Konsorsum AsuransiProgram Asuransi Perlindungan

Aset

PT. Enggong Sayap Perkasa (ESP) Inspeksi & NDT Bidang Migas

PT. Graha Purnalistra Consultant Supervisi & Konsultansi

Himpunan Nelayan Seluruh Penilaian teknis kapal ikan milik

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 9Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 10: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Indonesia (HNSI) anggota HNSI

2.4.3. Kerjasama lainnya

INSTITUSI

Badan Pengembangan & Penerapan Teknologi (BPPT)

Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan

Ketenagakerjaan (DITJEN BINAWAS - DEPNAKER)

Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT

MIGAS)

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang

Teknik (B4T)

Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)

Laboratorium Penelitian (LAPI-ITB)

Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS)

Universitas Hasanuddin (UNHAS)

Universitas Indonesia (UI)

Asosiasi Korosi Indonesia

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 10Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 11: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

2.4.4. Keanggotaan asosiasi

INSTITUSI

Kamar Dagang dan Industri (KADIN)

Asosiasi Perusahaan Inspeksi Teknik Indonesia (APITINDO)

Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO)

Asosiasi Independen Surveyor Indonesia (AISI)

Asosiasi Pengelasan Indonesia (API)

2.5. Struktur Organisasi BKI

Struktur Organisasi BKI terdiri dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi,

Divisi, Satuan, Bagian dan Sub Bagian. Organisasi meliputi Kantor Pusat

dan Unit Produksi yang tersebar di seluruh Indonesia dan Singapura.

Selain jabatan struktural, terdapat jabatan fungsional yang meliputi

surveyor, inspektor, operator, staf teknik dan lain-lain.

Struktur Organisasi

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 11Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 12: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 12Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Dewan Komisaris

Komisaris Utama

Komisaris

Dewan Direksi

Direktur Teknik &

Pengembangan

Direktur Keuangan & Personalia

Direktur Operasi dan Pemasaran

Direktur Utama

Satuan Pengawas

Intern

Satuan Penelitian dan Pengembangan

Satuan Jaminan

Mutu

Satuan Perencanaan

Divisi Survey

Divisi Mesin & Listrik

Divisi Statutoria

Divisi Lambung

& Material

Divisi Personalia & Umum

Divisi Keuangan

Divisi Konsultasi

& Supervisi

Unit Konsultansi dan SupervisiKantor Cabang

Belawan, Dumai, Singapura, Batam, Jambi, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Bitung, Kendari, Makasar, Sorong, Ambon, Surabaya, Semarang, Cirebon, Tanjung Priuk, Cigading

Page 13: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Tanggung Jawab, Tugas dan Wewenang

2.6.1. Kepala Cabang

2.6.1.1. Bertanggung jawab atas:

1) Terselenggaranya kegiatan peningkatan kemampuan/keprofesionalan

surveyor;

2) Terselenggaranya kegiatan pemasaran jasa dan pelayanan jasa;

3) Terselenggaranya pengelolaan manajemen di Cabang;

4) Terlaksananya penyusunan, pemutakhiran dan perbaikan berbagai

dokumen mutu (rencana mutu, prosedur dan petunjuk kerja) yang

berkaitan dengan satuan kerjanya;

5) Terselenggaranya prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

yang berlaku di dalam perilaku bekerja dan berusaha.

2.6.1.2. Tugas-tugas:

1) Terselenggaranya kegiatan peningkatan kemampuan atau

keprofesionalan surveyor atau inspektur;

a) Mengkoordinir dan memberikan pengarahan serta bimbingan kepada

para surveyor/inspektur dalam rangka peningkatan kemampuan

keprofesionalan surveyor/inspektur;

b) Mengkoordinir dan melaksanakan pemahaman atas semua peraturan

teknik baik klasifikasi maupun statutoria, regulasi, BKI Circulation

Technical lnformation, Instruction to surveyor, dan form-form yang

terkait;

c) Mengkoordinir dan melaksanakan sistem manajemen mutu

dilingkungan satuan kerjanya yang dengan melaksanakan prosedur

dan petunjuk kerja yang telah ditetapkan.

2) Terselenggaranya kegiatan pemasaran jasa dan pelayanan jasa:

a) Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan kerjasama/hubungan

baik dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan usaha;

b) Memasarkan dan mengembangkan kegiatan jasa non klasifikasi

wilayah operasionalnya;

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 13Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 14: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

c) Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan pelayanan jasa

khususnya jasa teknik bidang klasifikasi, statutoria serta jasa-jasa

teknik lainnya.

d) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penyuluhan dan

pemberitahuan tentang peraturan dan persyaratan jasa klasifikasi dan

statutoria kepada pemakai jasa.

e) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan verifikasi

permohonan klasifikasi untuk dalam rangka pemenuhan persyaratan

klasifikasi dan statutoria sebelum diteruskan ke Kantor Pusat;

f) Mengkoordinasikan pemantauan tugas para surveyor dilapangan;

g) Memberikan petunjuk, arahan dan rekomendasi kepada para

surveyor/inspektur di lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan

survey/inspeksi dan supervisi.

3) Terselenggaranya pengelolaan manajemen di Cabang:

a) Memimpin, mengorganisir dan mengkoordinir semua kegiatan

Cabang;

b) mengkoordinasikan pelaporan ke Kantor Pusat, yang meliputi

laporan usulan rencana kerja & anggaran, laporan kegiatan

survey/inspeksi dan supervise, laporan survey/inspeksi & supervise,

laporan produksi, laporan keuangan, dll;

c) Melakukan pengendalian terhadap semua aktivitas yang ada di

Cabang;

d) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan konsultasi dengan

Kantor Pusat, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan teknis

operasional dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

4) Terlaksananya penyusunan, pemutakhiran dan perbaikan berbagai

dokumen mutu (rencana mutu, prosedur dan petunjuk kerja) yang

berkaitan dengan satuan kerjanya:

a) Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan, tela’ah, pemutakhiran dan

perbaikan dokumen mutu (rencana mutu, prosedur dan petunjuk

kerja) yang berkaitan dengan tugas satuan kerjanya;

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 14Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 15: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

b) Memberikan persetujuan atas dokumen mutu yang disusun, ditelaah,

dimutakhirkan dan diperbaiki, yang berkaitan dengan tugas satuan

kerjanya;

c) Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian atas ketidak-sesuaian

serta upaya pencegahannya yang berkaitan dengan satuan kerjanya.

5) Wajib membantu proses penagihan/ pelunasan piutang atas kegiatan

survey/inspeksi & supervisi yang menjadi tanggung jawabnya serta

wajib melakukan pemantauan dan pengecekan outstanding piutang

sebelum melaksanakan kegiatan survey/inspeksi & supervisi.

6) Terselenggaranya prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang

berlaku didalam perilaku bekerja dan berusaha:

a) Melaksanakan dan mengendalikan tugas-tugas yang dibebankan

secara transparan, mandiri, kejelasan fungsi/akuntabilitas, dapat

dipertanggungjawabkan/responsibility, wajar/fairness;

b) Memotivasi rekan kerja di lingkungan kerjanya didalam

melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

di atas.

2.6.1.3. Wewenang

1) Memberikan persetujuan atas penerbitan sertifikat sementara;

2) Mensahkan pengeluaran uang sebatas wewenang yang telah diatur;

3) Memberikan petunjuk dan teguran kepada surveyor di lapangan dalam

pelaksanaan tugasnya;

4) Memberikan usulan/rekomendasi kepada Direksi sehubungan dengan

tugas-tugasnya;

5) Mewakili Direksi dalam hubungannya dengan pihak kedua atau badan

lain atau negara lain atas masalah-masalah yang berkaitan dengan tugas-

tugasnya;

6) Menyusun dan mengusulkan rencana kerja dan anggaran biaya Cabang;

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 15Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 16: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

7) Mengalokasikan sumber daya pada satuannya untuk pelaksanaan tugas

dan memberikan/menyetujui penilaian kinerja pegawai dilingkungan

satuan kerjanya.

8) Menanda-tangani surat-surat Cabang sehubungan dengan tugas-

tugasnya.

2.6.2. Surveyor

2.6.2.1. Bertanggung Jawab Atas:

1) Hasil dan mutu pelaksanaan kegiatan survey;

2) Ketepatan penggunaan form survey, kebenaran, dan kecepatan

pembuatan laporan-laporan suvey serta ketepatan penghitungan biaya

jasa;

3) Kelengkapan dokumen pendukung kegiatan survey;

4) Segala komplain/keluhan pengguna jasa atas hasil kegiatan survey yang

telah dilakukan;

5) Kelancaran pelunasan biaya jasa atas survey yang dilaksanakannya;

6) Hasil bimbingan kepada asisten Surveyor;

7) Terselenggaranya prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

yang berlaku di dalam perilaku bekerja dan berusaha.

2.6.2.2. Tugas-Tugas

1) Mempelajari & mendalami sistem mutu perusahaan, peraturan dibidang

klasifikasi dan statutoria, lnstruction to Surveyor, BKI circular and

technical information.

2) Mempelajari peraturan international, konvensi IMO, peraturan IACS,

standart nasional/international dan peraturan pemerintah terkait;

3) Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan kebijakan mutu perusahaan,

prosedur, dan petunjuk kerja yang secara khusus berlaku disatuan

kerjanya;

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 16Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 17: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

4) Melaksanakan kegiatan survey klasifikasi dan statutoria, membuat

laporan survey dan penyiapan dokumen pendukungnya serta menghitung

biaya jasa;

5) Memberikan penjelasan dan keterangan kepada pengguna jasa berkaitan

dengan ketentuan dan peraturan klasifikasi dan statutoria;

6) Memberikan bimbingan kepada Asisten Surveyor pada kegiatan survey;

7) Membantu melaksanakan penagihan piutang dengan cara melakukan

pengecekan outstanding piutang sebelum melaksanakan kegiatan survey;

8) Menyiapkan konsep-konsep surat yang berkaitan dengan tugas satuan

kerjanya;

9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;

10) Melaksanakan dan mengendalikan tugas-tugas yang dibebankan secara

transparan, mandiri, kejelasan fungsi/akuntabilitas dapat

dipertanggungjawabkan/ responbility, wajar/fairness.

2.6.2.3. Wewenang

a) Menandatangani laporan survey;

b) Memberikan rekomendasi berkaitan dengan survey yang dilakukannya;

c) Mengesahkan sertifikat setelah melakukan survey.

2.6.3. Administrasi

a) Pengadaan surat permohonan suvey;

b) Mencatat kegiatan survey dalam buku produksi;

c) Mendistribusikan semua dokumen yang masuk.

2.6. Ruang Lingkup Kegiatan

2.7.1. Bidang Klasifikasi

1) Menerbitkan buku-buku peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal.

2) Melaksanakan survey kapal baik untuk bangunan baru maupun untuk

bangunan lama dan menerbitkan sertifikat-sertifikat.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 17Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 18: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

3) Melaksanakan survey dalam rangka mempertahankan kelas kapal secara

periodik maupun khusus.

4) Memeriksa dan menyetujui gambar-gambar konstruksi kapal, baik

lambung maupun instalasi mesin maupun instalasi listrik kapal.

5) Pengujian material plat dan menerbitkan sertifikat plat.

6) Pemeriksaan, pengujian dan menerbitkan sertifikat mesin, peralatan dan

perlengkapannya yang akan dipasang pada kapal.

7) Menguji dan mengeluarkan sertifikat juru las kapal.

8) Melaksanakan survey dan menerbitkan sertifikat atas nama Biro

Klasifikasi Indonesia dan menjalin kerjasama dengan pahak yang saling

mewakili BKI.

9) Menerbitkan buku-buku register, survey status dan publikasi-publikasi

lainnya yang berkaitan dengan bidang maritim.

2.7.2. Bidang Konsultansi dan Supervisi

Untuk memenuhi jasa di bidang marine dan non marine, maka PT.

Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) memperluas usaha konsultasi supervisi

yang terdiri dari empat bidang yaitu Bidang Pengujian, Inspeksi, Rekayasa

Teknik, dan INKOMAR & Jasa Umum yang menyediakan jasa antara lain:

1) Design yang meliputi: kapal bangunan baru, modifikasi dan desain awak

kapal untuk bangunan baru.

2) Menyusun program pemeliharaan, perbaikan dan modifikasi serta

rekondisi kapal.

3) Pengawasan pembangunan, modifikasi, rekondisi, perbaikan konstruksi

dan permesinan kapal.

4) Sertifikat untuk Departemen Tenaga Kerja RI: mengadakan pemeriksaan

dan pengujian ketel-ketel uap, bejana tekan, pesawat angkut kepada

semua industri perkapalan.

5) Sertifikat untuk Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi yang meliputi:

Keselamatan industri konstruksi instalasi, bejana tekan, pompa,

kompresor untuk industri minyak dan gas bumi di darat.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 18Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 19: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

6) Inspeksi pihak ketiga untuk pemeriksaan material, kompresor, struktur

perancangan dan operasi yang meliputi: Power Plant, Chemical Plant,

Tank system and Pipe Lines, Railway Material, Rotaring Machinery,

Crank, Lighting System, Cooling System, Fire Fighting System.

7) Mempersiapkan dan melaksanakan:

Manufacture Quality Assurance System Approval.

Review and Approval of Quality Assurance Documentation.

Design Approval, Time schedule.

Pollution Control, Energy Technology.

8) Inspeksi dan pengujian (I & P)

Inspeksi dan Pengujian menyediakan jasa yang meliputi:

a) Pemeriksaan desain, pemeriksaan pada waktu fibrasi, instalasi dan

pemeriksaan terhadap anjungan lepas pantai.

b) Pemeriksaan lapangan untuk unsur (jacket, palform, deck, modul,

alat-alat angkat process facility and pipe lines, bejana tekan, heat

exchanger, piping system, compressor, tangki-tangki penampungan)

dalam tahap fabrikasi, instalasi testing, instalasi verifikasi, dan

commissioning.

c) Pemeriksaan operasi trasportasi peralatan lepas pantai yang meliputi:

loading and unlooding, lifting towing.

d) Melaksanakan inspeksi dan pengujian untuk menunjang kegiatan

industri minyak dan gas sehingga dapat diketahui secara akurat dan

teknik maupun bahaya, untuk itu unit pengujian dan laboratorium

BKI dapat memberikan pelayanan yang meliputi:

Pengujian merusak (Destruction Test)

Tensile Test (treble 100 ton, treble 25 ton, dan setiap ton)

Bending Test, Torsion Test

Impact Test, Hardness Test

Pengujian tidak merusak (Non Destruction Test)

Radiographi, Ultrasonic Detector Test

Magnaflug, Dry Check

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 19Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 20: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Ultrasonic Wall Thickness Measurement

Tallography, Metal Anality

Inspeksi dan Sertifikasi

Pengujian dan klasifikasi

Pengujian lain yang dilakukan

Gas Free Test, Vibration Measurement

Stess Measurement, Manometer Test

Force Dynamometer (untuk cargo gear test)

2.7. Fungsi Dan Peran Penting BKI

2.7.1. Tugas dan Tanggung Jawab PT. Biro Klasifikasi Indonesia

Keselamatan kapal baik pada saat kapal sedang di laut ataupun pada

waktu kapal didermaga, tidak terlepas dari peran penting pemerintah yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan dan

pembinaan, dimana tugas dan tanggung jawab dilimpahkan kepada sub-

sektor perhubungan laut yang mempunyai dua tugas pokok yaitu:

a. Mengatur pelaksanaan teknis pembuatan kapal dan perubahan atau

modifikasi serta peralatan kapal.

b. Meneliti pelaksanaan perawatan kapal sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Oleh karena itu di dalam Direktorat Jendral Perhubungan Laut,

Departemen Perhubungan RI terdapat Direktorat Pelayanan Perkapalan

(DITKAPEL), yang mempunyai tugas yaitu pengawasan dibidang

perkapalan serta keselamatan dan peraturan-peraturan pelayaran serta

keamanan dalam pelayaran.

Sedangkan instansi lain yang mempunyai fungsi yang sama dengan

DITKAPEL adalah PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), hanya saja PT.

Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) tugasnya dititik beratkan pada bidang

klasifikasi yang merupakan bagian dari keselamatan awak kapal dan

penumpang maupun keselamatan dari kapal tersebut, sehingga DITKAPEL

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 20Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 21: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

mempunyai koreksi fungsi dengan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)

yang tercermin dalam pengkelasan kapal-kapal berbendera Indonesia.

Pengawasan kondisi teknis yang merupakan tugas dari BKI diawali

dengan rancangan berupa gambar-gambar dan perhitungan utama,

disamping itu proses pembuatan bahan-bahan dan mesin yang akan dipasang

di kapal, hingga kapal tersebut selesai dibangun dan pengoperasiannya

hingga batas maksimum nilai teknis dari kapal tersebut

Adapun persyaratan dari lambung kapal, perlengkapan mesin dan

bahan-bahan yang dimaksud diatas merupakan unsur-unsur utama bagi laik

lautnya sebuah kapal. Dimana apabila suatu kapal dalam kondisi laik laut,

maka keselamatan awak dan penumpang kapal serta barang-barang yang

dibawa maupun kapal itu sendiri secara teknis dapat terjamin.

2.7.2. Pihak-pihak yang mendapatkan manfaat dari jasa layanan PT.

Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)

Layanan jasa oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) yang

berupa penilaian yang objektif tentang kondisi teknis suatu kapal dan jasa

pengawasan suatu kapal yang berkelanjutan atau bangunan baru, perbaikan

dan pemeliharaan yang diberikan sangat bermanfaat bagi:

1) Pemerintah yang berkepentingan akan manusia di laut, sehubungan

dengan pelaksanaan pegawasan di lapangan serta penetapan atas undang-

undang keselamatan dan peraturan-peraturan nasional maupun konvensi-

konvensi Internasional seperti ILLC 1966 (International Load Line

Convention), Solas 1974 (Safety of Live At Sea)

2) Galangan kapal yang membangun kapal dan perusahaan dock yang

merawat dan memperbaiki kapal yang berkepentingan dengan adanya

standar minimum pada reparasi kapal karena adanya standar mutu

pengerjaannya dan apa yang akan dilakukan dalam mempertahankan

kelas kapal secara periodik dan teratur.

3) Industri bahan baku dan bahan setengah jadi seperti pabrik baja, pabrik

pipa, pabrik rantai jangkar, pabrik elektroda dan lain-lain, dan yang

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 21Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 22: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

berkepentingan dalam standar itu dan standar pengujian yang sama atau

seragam.

4) Pemilik kapal yang berkepentingan dalam menjaga kondisi kapal,

standar perawatan kapal, penentuan premi asuransi yang berkepentingan

akan keselamatan kapal serta dengan perawatan kapal yang kontinyu.

5) Pemilik barang yang diangkut kapal, berkepentingan akan keselamatan

barangnya, selamat sampai tujuan dan datang tepat waktu.

6) Awak kapal dan penumpang berkepentingan akan adanya penilaian akan

kondisi kapal yang akan ditumpanginya demi keselamatan dirinya.

7) Pihak asuransi yang berkepentingan akan adanya penilaian yang objektif

atas kondisi teknis kapal yang mana menjadi dasar dalam menentukan

premi asuransi, sehingga tidak mutlak memiliki sejumlah tenaga teknis

sebagai tenaga tetap dimana perusahaannya yang secara khusus

ditugaskan untuk menilai suatu kapal.

Dengan demikian banyak pihak yang membutuhkan jasa layanan

dari PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), walaupun dengan tujuan atau

dengan kepentingan yang berbeda-beda maka diharapkan PT. Biro

Klasifikasi Indonesia (Persero) mampu memberikan layanan yang maksimal

dengan memberikan penilaian yang objektif berdasarkan peraturan-peraturan

teknis yang dipakai yang masih berlaku serta tidak memihak dengan selalu

up to date yang dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

Seperti halnya dengan biro klasifikasi asing di dunia, walaupun

bentuk perusahaan ini menganut asas non marketing (asas yang

memperkenalkan suatu produk atau jasa tanpa melalui iklan) dengan kata

lain pemakai jasa teknis klasifikasi kapal bebas menggunakan peraturan dari

biro klasifikasai manapun. Hal ini merupakan prinsip agar tidak

memberatkan para pemakai jasa teknis klasifikasi kapal agar biro kelas ini

tetap menjaga posisi netralnya terhadap pemakai jasa.

2.7.3. Instansi-instansi yang terkait

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 22Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 23: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Banyak instansi-instansi yang menjalin kerjasama dengan PT. Biro

Klasifikasi Indonesia (Persero), hal ini dilakukan untuk mempermudah dari

kinerja mereka sendiri-sendiri. Instansi-instansi tersebut antara lain:

1) Direktorat Jendral Perhubungan Laut

a) Membantu Direktorat Jendral Perhubungan Laut dalam bidang

keselamatan dan pembinaan dalam dunia perkapalan maupun

pelayaran nasional.

b) Melaksanakan pengawasan dan pengeluaran sertifikat atas nama

pemerintah Indonesia, untuk ketentuan Pemerintah Internasional

sesuai dengan ILLC 1966 dan SOLAS 1974, khususnya dengan

ILLC 1966 dan KM 03 tahun 2005 tentang Peraturan Garis Muat

Dalam Negeri untuk kapal klas BKI.

2) Departemen Perindustrian dan Perdagangan

a) Berpartisipasi dalam penyusunan Standart Industri Indonesia (SII)

terutama dalam bidang perkapalan.

b) Membantu Departemen Perhubungan dan Departemen Perindustrian

dalam rangka peningkatan galangan dari segi quality control.

c) Penyusunan rule container.

d) Dengan BPPT, dalam rangka program-program yang menyangkut

peningkatan teknis bangunan kapal-kapal baja, kapal-kapal

ferrocement dan kapal-kapal layar, maupun quality control bangunan

baru.

3) Direktorat Jendral Minyak dan Gas

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), adalah suatu badan usaha

jasa teknis yang bergabung dalam Asosiasi Perusahaan Jasa Teknis

Indonesia (APITINDO) yang telah ditetapkan sebagai perusahaan pihak

ketiga oleh Direktorat Jendral Minyak dan Gas, pemberian sertifikat

terhadap alat-alat produksi minyak di Indonesia. Sertifikat kelayakan dan

ijin penggunaan alat-alat produksi dikeluarkan oleh BKI.

4) Lembaga Pendidikan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 23Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 24: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Biro Klasifikasi Indonesia secara tidak langsung membantu

pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan, seperti halnya

membantu Mahasiswa untuk diterima dalam hal praktek kerja, dan bagi

yang ingin menjadi ahli dalam bidang pengelasan PT. Biro Klasifikasi

Indonesia (Persero) kerjasama dengan Departemen Tenaga kerja, serta

instansi-instansi yang terkait mengadakan kursus Welding Inspector.

Adapun buku-buku yang telah dibuat dan diterbitkan oleh BKI sebagai

berikut:

1. Rules For Classification And Survey

2. Rules for Hull Construction

3. Rules for Machinery Installation

4. Rules for Electrical Installation

5. Rules for Material

6. Rules for Welding

7. Rules for Automation

8. Rules for Refrigerating Installation

9. Rules for Ship Carrying Liqueefied Gases in Bulk

10. Rules for Ship Carrying Dangerous Chemicals in Bulk

11. Hull Construction, Inland Waterway Vessel

12. Machinery Installation Inland Waterway Vessel

13. Electrical Installation Inland Waterway Vessel

14. Rules for High Speed Vessel

15. Fiber Glass Reinforced Plastic

16. Rules for Wooden Vessel

17. Rules for the Construction, Repair and Testing of Freight Container

18. Rules for Mobile Offshore Drilling Units and Special Purpose Units

19. Rules for Stowage and Lashing of Containers.

20. Rules for Offshore mooring chains

21. Rules for Mooring and Loading Instalations

22. Rules for The classification and Construction of Offshore Instalations

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 24Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 25: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

23. Rules for Floating Dock

24. Rules for Fishing Vessel

25. Rules for Oil Recovery Vessel

26. Rules for Non Metalic Material

27. Common Structural Rules for Tanker

28. Common Structural Rules for Bulk Carrier

29. Rules for approvel off manufaturers and service suppliers

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 25Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 26: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

BAB III

KLASIFIKASI KAPAL

3.1. Proses Survey Klasifikasi

Berdasarkan PP No. TH/17/12 tahun 1964, melalui surat menteri

Perhubungan laut, menyatakan bahwa semua kapal memiliki panjang 20

meter atau lebih dan atau mempunyai mesin bertenaga 100 PK atau lebih

harus diklaskan pada BIRO KLASIFIKASI INDONESIA. Diperkuat juga

dengan Keputusan Menteri No. 5/4/1 tahun 1956, yang menyatakan bahwa

kapal yang mempunyai panjang 20 meter, harus diklaskan pada Biro

Klasifikasi Indonesia dan dipertegas dengan instruksi Menteri Perhubungan

No. TH. 8/A2407/Phb-81 tertanggal 20 Maret 1985, yang mewajibkan bagi

kapal berbendera Indonesia untuk mempunyai tanda klas dari Biro

Klasifikasi Indonesia dan untuk kapal-kapal yang mempunyai panjang 20

meter atau lebih dan ukuran 100 BRT atau lebih.

Untuk mendapatkan kelas dari Biro Klasifikasi Indonesia, maka

prosedur-prosedur yang harus ditempuh setiap kapal harus dibangun ataupun

untuk kapal-kapal yang belum mempunyai klas Biro Klasifikasi Indonesia

adalah sebagai berikut:

1) Mengajukan surat permohonan kepada Biro Klasifikasi Indonesia secara

tertulis rangkap 3 oleh galangan atau pemilik kapal, dimana permohonan

tersebut dapat diperoleh dari biro Klasifikasi Indonesia.

2) Menyerahkan gambar-gambar dan dokumen kepada Biro Klasifikasi

Indonesia rangkap 3, dan untuk yang berbendera Indonesia dibuat

rangkap 4, karena untuk pemerintah.

3) Semua bahan yang digunakan untuk membangun kapal, misalnya mesin,

pompa-pompa, jangkar dan profil harus mempunyai sertifikat.

4) Menyerahkan keterangan mengenai seluruh bagian-bagian yang harus

disetujui, dan survey yang dikeluarkan oleh cabang Biro Klasifikasi

Indonesia yang bersangkutan, berikut dikeluarkan sertifikat sementara

dan untuk sertifikat permanen akan dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 26Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 27: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Indonesia Pusat. Setiap kapal yang akan diklaskan ke Biro Klasifikasi

Indonesia akan didaftar di dalam buku register Biro Klasifikasi

Indonesia beserta tanda klas dan lambung timbul musim panas.

3.2. Tanda Kelas Kapal

Setiap kapal yang diklasifikasikan ke BKI memiliki notasi kelas

yang tercantum dalam sertifikat kelas. Penetapan tanda kelas tergantung

pada pembuktian terpenuhinya peraturan konstruksi BKI yang berlaku pada

tanggal permohonan. BKI berhak menambahkan tanda khusus dalam

sertifikat kelas. Dalam jangkauan klasifikasi, ciri-ciri lambung, mesin dan

perlengkapan jangkar ditunjukkan dalam tanda kelas dan notasi yang

dibubuhkan pada tanda kelas.

3.3. Penetapan Tanda Kelas

Contoh penetapan tanda kelas yang lengkap untuk lambung, mesin,

perlengkapan jangkar dan instalasi pendingin adalah sebagai berikut:

  Tanda Kelas Notasi

Lambung + A100 Oil Tanker

Mesin + SM OT

Instalasi Pendingin SMP

3.3.1 Tanda Kelas Lambung

Tanda kelas lambung dilambangkan dengan kode sebagai berikut:

[Kode Penerimaan] [Persyaratan Lambung] [Perlengkapan Tambat]

1) Kode Penerimaan terbagi dalam:

  Berarti lambung kapal dan instalasi mesin dibangun dibawah

pengawasan dan sesuai dengan peraturan klasifikasi selain

BKI yang diakui dan kemudian diklaskan pada BKI

  Berarti Lambung dan instalasi mesin dibangun dibawah

pengawasan dan sesuai dengan peraturan konstruksi BKI,

dari bahan yang telah diuji oleh BKI sesuai dengan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 27Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 28: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

peraturan.

Berarti kapal yang dilengkapi dengan perhitungan daya

apung cadangan dari setiap kompartemen atau kelompok

kompartemen.

2) Persyaratan Lambung terbagi dalam:

INCLU

DEPICT

URE "I:\\

MATERI

KULIAH

\\Lap

KP\\

Internet\\

PT_ Biro

Klasifika

si

Indonesi

a_files\\

A100.gif

" \*

MERGE

FORMA

T

Berarti lambung kapal seluruhnya sesuai dengan

persyaratan peraturan konstruksi BKI atau peraturan lain

yang dianggap setara

INCLU

DEPICT

URE "I:\\

MATERI

KULIAH

\\Lap

Berarti lambung kapal tidak sepenuhnya sesuai atau sudah

tidak lagi sepenuhnya memenuhi persyaratan peraturan

konstruksi BKI namun kelas tetap dapat dipertahankan

untuk periode yang diperpendek dan atau dengan interval

survey yang lebih pendek

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 28Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 29: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

KP\\

Internet\\

PT_ Biro

Klasifika

si

Indonesi

a_files\\

A90.gif"

\*

MERGE

FORMA

T

3) Perlengkapan Tambat terbagi dalam

Berarti kapal yang perlengkapan jangkarnya yaitu

jangkar, rantai jangkar dan mesin jangkar sepenuhnya

memenuhi persyaratan peraturan konstruksi BKI.

Berarti kapal yang perlengkapan jangkarnya tidak

sepenuhnya/tidak lagi sepenuhnya memenuhi

persyaratan peraturan konstruksi BKI, akan tetapi

fungsi keselamatan dan kondisi laik laut dalam

pemakaian terpenuhi.

atau Untuk kapal ikan

untuk kapal pelayaran khusus (contoh: Kapal Kecepatan

Tinggi)

Berarti kapal tidak mempunyai perlengkapan jangkar.

contoh: pontoon.

3.3.1 Tanda Kelas Mesin

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 29Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 30: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Tanda kelas mesin dilambangkan dengan kode sebagai berikut:

[Kode Penerimaan] [Persyaratan Mesin]

Kode penerimaan mesin sama dengan kode penerimaan lambung

Persyaratan Mesin terbagi dalam:

Berarti instalasi mesin dan semua instalasi yang tercakup

oleh klasifikasi memenuhi persyaratan peraturan konstruksi

BKI atau peraturan lainnya yang dianggap setara.

Berarti instalasi mesin untuk kapal tanpa penggerak sendiri

dan alat apung memenuhi persyaratan peraturan konstruksi

BKI atau peraturan lainnya yang dianggap setara.

Berarti instalasi mesin tidak sepenuhnya memenuhi atau

tidak lagi sepenuhnya memenuhi persyaratan peraturan

konstruksi BKI akan tetapi fungsi keselamatan dan kelaikan

di laut terjamin dalam pemakaian.

Berarti instalasi mesin untuk kapal tanpa penggerak sendiri

dan alat apung tidak sepenuhnya memenuhi atau tidak lagi

sepenuhnya memenuhi persyaratan peraturan konstruksi

BKI akan tetapi fungsi keselamatan dan kelaikan di laut

terjamin dalam pemakaian.

3.3.2 Tanda Kelas Instalasi Pendingin

Tanda kelas instalasi pendingin terbagi dalam :

Kapal

Barang

Berarti instalasi pendingin muatan baik yang

menyangkut lambung maupun mesin sepenuhnya

memenuhi persyaratan peraturan untuk instalasi

pendingin.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 30Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 31: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Berarti instalasi pendingin muatan tidak

sepenuhnya tidak lagi seluruhnya memenuhi

persyaratan peraturan konstruksi BKI, akan tetapi

fungsi keselamatan dan kondisi laik laut dalam

pemakaian terpenuhi.

Kapal

Ikan

Berarti baik untuk hal yang berkenaan dengan

lambung maupun mesin, instalasi pendingin

muatan kapal ikan sepenuhnya sesuai dengan

persyaratan peraturan konstruksi BKI

Berarti instalasi pendingin muatan dari kapal ikan

tidak sepenuhnya atau tidak lagi seluruhnya

memenuhi persyaratan peraturan konstruksi BKI,

akan tetapi fungsi keselamatan dan kondisi laik

laut dalam pemakaian terpenuhi.

3.4. Notasi

Notasi merupakan tambahan pada tanda kelas yang dicantumkan

didalam sertifikat lambung maupun mesin. Notasi tambahan lambung bisa

berupa salah satu atau lebih dari notasi-notasi berikut:

3.4.1 Daerah pelayaran

  Samudera Daerah pelayaran ini untuk pelayaran samudera

bebas tanpa batas.

P Samudera

Terbatas

Daerah pelayaran ini secara umum, adalah pelayaran

sanudera terbatas, dengan syarat jarak terdekat ke

pelabuhan perlindungan dan jarak dari pantai tidak

melebihi 200 mil laut, atau pelayaran di perairan Asia

Tenggara, Laut Tengah, Laut Hitam, Laut Karibia

dan laut lain yang sama kondisinya.

L Lokal Daerah pelayaran ini secara umum adalah pelayaran

sepanjang pantai, dengan syarat jarak terdekat ke

pelabuhan perlindungan dan jarak dari pantai tidak

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 31Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 32: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

melebihi 50 mil laut, serta untuk pelayaran dalam

laut tertutup, seperti perairan Kepulauan Riau dan

perairan lain yang sama kondisinya.

T Tenang Daerah pelayaran ini terbatas pada perairan tenang,

teluk, pelabuhan atau perairan yang sama dimana

tidak terdapat ombak yang besar.

D Pedalaman Daerah pelayaran ini berlaku untuk kapal yang hanya

digunakan di perairan pedalaman

3.4.2 Jenis Kapal

Jenis Kapal seperti "Oil Tanker", "General Cargo", "Bulk Carrier",

"Passengger Ship", dan lain-lain.

3.4.3 Material :

Steel

HTS High Tensile Steel

AL Aluminium

FRP Fiber Reinforced

K Kayu

3.4.4 Notasi Tambahan

Notasi tambahan mesin bisa berupa salah satu atau lebih dari notasi-

notasi berikut:

1) Otomasi :

OT Instalasi mesin dilengkapi dengan perlengkapan untuk kamar

mesin yang tidak dijaga, sehingga tidak diperlukan

pengoperasian dan/atau perawatan untuk periode paling

kurang 24 jam.

OT-nh Waktu tanpa penjagaan di kamar mesin dan tanpa perawatan

peralatan kurang dari 24 jam dengan tanda nh menunjukkan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 32Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 33: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

bahwa kamar mesin boleh tanpa penjagaan selama n jam.

OT-S Instalasi mesin dioperasikan dengan kehadiran tetap di ruang

kendali mesin (kendali terpusat) dan dilengkapi dengan

sistem kendali jarak jauh dari anjungan untuk mesin

penggerak utama atau pengaturan untuk olah gerak dari ruang

kendali mesin.

2) Sistem Gas Inert :

INERT Kapal yang dilengkapi dengan sistem gas inert sesuai Peraturan

3) Subdivisi, Stabilitas Kebocoran

Tanda Khusus

Pembuktian stabilitas kebocoran ditetapkan dengan tambahan tanda 5

angka seperti terlihat pada Register Book dan pada Lembar Tambahan

Sertifikat. Dua angka pertama menunjukkan tipe kapal (huruf) dan ketentuan

stabilitas kebocoran yang harus diterapkan. Angka ketiga menunjukkan

apakah dalam pemeriksaan stabilitas kebocoran telah digunakan metode

Deterministik (D) atau Probabilistik (P). Angka keempat dan kelima, masing-

masing menunjukkan prosedur yang digunakan. Beberapa contoh penggunaan

tanda khusus:

a) ES, tanda yang menyatakan bahwa kapal dan instalasi mesinnya

memenuhi ketentuan khusus peraturan konstruksi kapal, perihal penguatan

tambahan untuk daerah pelayaran es.

b) KOR, bila dipakai perlindungan terhadap korosi yang telah disetujui.

c) TUG, kapal untuk penggunaan khusus dan kapal dengan konstruksi

khusus akan diberikan catatan di belakang tanda klasnya; seperti kapal

bijih tambang; kapal tunda; kapal muatan curah; dan lain-lain.

d) RC, kapal ikan: instalasinya dilengkapi dengan sistem kendali jarak jauh

dari anjungan.

e) EXP, instalasi mesin kapal bagian yang lain yang penting telah dibangun

dengan sistem pembangunan baru, yang belum diperoleh pengalaman

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 33Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 34: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

penggunaan yang cukup. Biro Klasifikasi Indonesia menetapkan periode

waktu survey periodik yang disyaratkan waktu pelaksanaannya, jika

pelaksanaannya cukup lama, telah membuktikan efisiensi konstruksi

tersebut, maka notasi EXP akan dihapus.

f) FF1; FF12, instalasi mesinnya memenuhi peraturan Biro Klasifikasi

Indonesia untuk kapal-kapal pemadam kebakaran, tergantung dari ukuran

dan kegunaan peralatan alat pemadam kebakaran akan diberi tanda notasi

FF1; FF2; FF3, dibelakang tanda kelas untuk instalasi mesinnya.

Penetapan tanda kelas dan notasi tambahan pada tanda klas

tergantung dari bukti dipenuhinya peraturan kelas Biro Klasifikasi

Indonesia yang berlaku. Pemeriksaan tersebut ditunjukkan dalam lingkup

pemeriksaan gambar dan pelaksanaannya pemeriksaan kondisi oleh

surveyor Biro Klasifikasi Indonesia.

3.5. Masa Berlakunya Kelas, Penangguhan Kelas, dan Kehilangan Kelas

1) Jangka berlakunya kelas bagi lambung, perlengkapannya dan instalasi

mesin serta instalasi listrik adalah 5 tahun. Untuk kapal dengan tanda kelas

A 90, masa berlaku sertifikat tidak lebih dari 4 tahun. Kelas dapat

dipertahankan selama lambung, instalasi mesin serta instalasi listrik dan

perlengkapannya selalu dalam pengawasan baik sesuai jadwal waktu

pengedokan yang digariskan oleh peraturan BKI.

2) Jika lambung kapal dan instalasi mesin tidak menjalani survey yang

ditentukan pada tanggal jatuh temponya, maka kapal akan ditangguhkan.

3) Kapal akan kehilangan kelasnya apabila terbukti bahwa lambung, instalasi

mesin, instalasi listrik dan perlengkapannya mengalami perubahan dan

tidak sesuai dengan peraturan BKI atas dasar mana kelas diberikan oleh

pemilik.

3.6. Waktu Pengedokan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 34Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 35: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Menurut peraturan Dirjen Perhubungan Laut No. PY.67/1/3-93 pada

tanggal 7 Mei 1993 mengenai jangka waktu pengedokan adalah sebagai

berikut:

a) Kapal dengan klas A 100, setiap 24 bulan maksimum 30 bulan

b) Kapal dengan klas A 90, setiap 18 bulan maksimum 24 bulan

c) Kapal dengan jumlah penumpang lebih dari 12 orang setiap 12 bulan.

Sehingga pelaksanaan waktu pengedokan yang dilaksanakan BKI

mengacu pada peraturan tersebut dengan bertujuan:

a) Mengetahui kondisi teknis/konstruksi bawah air

b) Memperpanjang umur pakai kapal

c) Membersihkan tumbuhan laut yang menempel di badan kapal agar

kecepatan kapal tidak menurun

d) Memenuhi ketentuan dan peraturan tentang keharusan kapal diadakan

pengedokan

e) Mengetahui kondisi katup-katup laut dan sea chest

f) Mengetahui kondisi poros baling-baling dan tongkat kemudi berikut

ruang mainnya

3.7. Sertifikat

Macam-macam sertifikat yang dikeluarkan BKI adalah sebagai berikut:

1) Sertifikat Klasifikasi Lambung (Hull Classification Certificate)

Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan survey pembaruan kelas yang

dilakukan oleh surveyor BKI.

2) Sertifikat Klasifikasi Mesin (Machinery Classification Certificate)

Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan survey pembaruan kelas yang

dilakukan oleh surveyor BKI.

3) Sertifikat Garis Muat Internasional (Internasional Convention Load

Line)

Sertifikat ini dikeluarkan oleh BKI atas nama pemerintah Indonesia

sesuai dengan konvensi garis muat internasional.

4) Sertifikat untuk Pengujian Bahan dan Mesin

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 35Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 36: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Sertifikat ini dikeluarkan oleh BKI apabila pengujian bahan yang

disaksikan oleh surveyor BKI telah memenuhi persyaratan BKI tentang

bahan.

5) Sertifikat Klasifikasi Sementara

Serifikat ini dikeluarkan BKI khusus untuk survey pembaruan kelas dan

penerimaan kelas. Sertifikat klasifikasi lambung dan mesin serta garis

muat internasional dikeluarkan dan ditanda tangani oleh direksi BKI,

sedangkan sertifikat klasifikasi sementara, sertifikat garis muat serta

pengujian bahan dan mesin dikeluarkan dan ditanda tangani oleh kepala

cabang madya atau kepala cabang utama.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 36Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 37: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

BAB IV

JENIS - JENIS SURVEY

Sebagai badan hukum yang bergerak dalam bidang layanan jasa klasifikasi

yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan survey yang berhubungan

dengan bidang klasifikasi. PT. Biro Klasifikasi Indonesia diharapkan mampu

memberikan jaminan atas keselamatan pemakai jasa transportasi laut. Oleh karena

itu untuk mempermudah tugas PT. Biro Klasifikasi Indonesia yang berupa

pelaksanaan survey maka diadakan pengelompokan survey yang terbagi atas:

4.1. Survey Penerimaan Kelas

Survey penerimaan kelas berlaku baik untuk kapal bangunan baru

maupun kapal sudah jadi yang sesuai dengan PP No. TH1/17/12 tahun 1964,

melalui surat putusan Menteri Perhubungan Laut yang dipertegas dengan

Keputusan Menteri No. 5/4/1 tahun 1965 dan diperkuat lagi dengan instruksi

Menteri Perhungan No. TH8/A2407/Phb-81 tertanggal 23 Maret 1985, maka

setiap kapal yang sesuai dengan peraturan diatas harus mendapatkan kelas

dari BKI dengan jalan harus menjalani setiap tahapan survey yang dikenal

dengan survey penerimaan kelas. Survey ini dibagi atas:

4.1.1. Survey Penerimaan Kelas Bangunan Baru

Penerimaan kelas bangunan baru mempunyai pengertian bahwa

kapal diklasifikasikan ke BKI dengan pengawasan BKI sejak mulai

peletakan lunas sampai dengan penyerahan. Prosedur klasifikasi kapal

bangunan baru:

1) Mengajukan permohonan klasifikasi dalam 3(tiga) rangkap (asli & 2

salinan asli) yang dilengkapi dengan materai Rp. 6.000.

2) Mengajukan permohonan survey dan ditandatangani oleh pimpinan atau

orang yang ditunjuk tapi mempunyai kewenangan untuk menangani

biaya survey.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 37Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 38: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

3) Pemohon atau pemilik akan menerima pemberitahuan dari BKI pusat

mengenai biaya survey yang akan dibebankan kepada pemilik atau

pemohon.

4) Mengirimkan gambar-gambar konstruksi 4 (empat) rangkap untuk

disetujui dan penetapan notasi kelas, yaitu:

a) Gambar lambung, meliputi:

General Arrangement (Rencana Umum)

Midship Section (Penampang Melintang)

Construction Profile (Rencana konstruksi)

Deck Construction (Konstruksi Geladak)

Bulkhead Construction (Konstruksi Sekat Melintang/

memanjang)

Shell Expansion (Bukaan Kulit)

Lines Plan (Rencana Garis)

Fore Peak Construction (Konstruksi Ceruk Haluan)

After Peak Construction (Konstruksi Ceruk Buritan)

Rudder & Rudder Stock (Kemudi & Tongkat Kemudi)

Engine Bed Construction (Konstruksi Pondasi Mesin)

Auxiliary Engine/Equipment Bed (Konstruksi Pondasi

Mesin/Peralatan Bantu)

Single/Double Bottom Construction (Konstruksi Dasar

Tunggal/Ganda)

Superstructure & Deck House (Bangunan Atas & Rumah

Geladak)

Hawse Pipe & Anchor Equipment (Urlup & Perlengkapan

Jangkar)

Davit Construction (Konstruksi Dewi-dewi Sekoci)

Mast Construction (Konstruksi Tiang Mast, termasuk Boom,

Gooseneck dan Rigging Plan)

b) Gambar mesin:

Lay Out Engine Room (Rencana Kamar Mesin)

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 38Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 39: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Piping Sistem (Sistem Perpipaan) untuk bilga, ballast, air tawar,

air laut, pemadam kebakaran, bahan bakar & minyak lumas

termasuk pipa udara, pipa duga & pipa isi

Steering Gear & Emergency Steering Gear (Sistem Kemudi &

Kemudi Darurat)

Shafting Arrangement (Rencana Sistem Poros)

Propeller Shaft (Poros Baling-baling) & Intermediate Shaft

(Poros Antara, bila ada)

Stern Tube & Stern Tube Bearing (Tabung Poros & Bantalannya)

Propeller (Baling-baling)

Electrical Instalation (Instalasi Listrik) terdiri dari : Wiring

Diagram (Diagram Pengawatan), Power Balance (Balans Daya),

Main Switchboard (Papan Hubung Utama).

c) Gambar Lambung timbul:

Stability Booklet

Inclining Test

5) Pekerjaan pembangunan baru boleh dilaksanakan setelah semua gambar/

perhitungan telah disetujui oleh BKI Pusat. Gambar yang telah disetujui

dijadikan sebagai referensi dalam pemeriksaan kapal oleh Surveyor, dan

pembangunan oleh galangan.

6) Sebelum pekerjaan dimulai agar dipastikan bahwa material dan

komponen yang dipesan dari pemasok (supplier) adalah material dan

komponen yang telah mendapatkan persetujuan dari BKI/Class IACS.

Kebenaran atau kesesuaian antara sertifikat yang dipunyai dengan

keadaan material dan komponen akan diverifikasi oleh Surveyor.

7) Untuk material atau komponen yang belum disetujui agar mengajukan

permohonan sertifikasi material/komponen ke BKI (lihat prosedur

sertifikasi bahan/komponen). Tagihan untuk sertifikasi material/

komponen berbeda diluar biaya survey penerimaan kelas.

8) Dipastikan juga bahwa semua juru las yang akan bekerja pada kapal

tersebut adalah juru las yang telah disetujui atau mendapatkan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 39Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 40: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

pengakuan dari BKI dan galangan mempunyai welding inspector atau

quality sistem yang baik.

9) Mengajukan jadwal pembangunan kepada Surveyor BKI yang bertugas

di lapangan dan mengadakan pertemuan pendahuluan untuk

mengkoordinasikan hubungan tanggung jawab dari masing-masing

pihak (Pemilik, Surveyor BKI, dan Galangan).

10) Setiap tahapan proses pembangunan agar dibuatkan berita acara untuk

peletakan lunas, peluncuran dan pembangunan seluruhnya selesai yang

ditandatangani oleh Surveyor BKI di lapangan.

11) Setelah seluruh konstruksi lambung komplit, maka dilaksanakan

pemeriksaan NDT (Radiography) sesuai dengan instruksi Surveyor

BKI di lapangan.

12) Dilaksanakan inclining test sesuai dengan peraturan BKI dan prosedur

yang berlaku serta disaksikan oleh Surveyor BKI

13) Sea trial dilaksanakan dengan prosedur yang ada dan telah disetujui BKI.

14) Surveyor BKI menerbitkan sertifikat klasifikasi sementara yang berlaku

1 (satu) tahun dan sertifikat Garis Muat Sementara yang berlaku 3

(tiga) bulan untuk PGMI dan 5 (lima) bulan untuk ILLC.

15) Sertifikat klasifikasi permanen diterbitkan oleh BKI Pusat setelah

menerima seluruh laporan survey dari Surveyor BKI.

16) Dokumen-dokumen lainnya sebagai pelengkap laporan survey dari

Surveyor BKI yang harus disiapkan guna kelancaran penerbitan

sertifikat permanent (Surat Kebangsaan, Surat Ukur, Builder

Certificate, Gross Akte).

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 40Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 41: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

4.1.2. Survey Penerimaan Kelas Bukan Bangunan Baru

Kapal yang mempunyai kelas dari Biro Klasifikasi Asing, secara

internal dapat diakui oleh BKI dengan memberikan dispensasi dengan

melaksanakan pemeriksaan bagian-bagian tertentu saja, misalnya lambung

kapal, instalasi listrik, mesin sampai dengan survey berikutnya. Meskipun

demikian survey tahunan harus tetap dilaksanakan.

Untuk periode kelas tertentu sesuai dengan periode kelas

sebelumnya. Untuk kapal yang tidak memiliki kelas yang diakui oleh BKI,

maka survey dilakukan dengan cara mencocokan gambar dengan konstruksi

kapal yang telah disetujui oleh BKI. Demikian juga untuk instalasi beserta

kelengkapannya. Untuk survey penerimaan kelas bukan bangunan baru

dibagi menjadi dua macam yaitu :

4.1.2.1. Survey penerimaan kelas bagi kapal-kapal yang telah memiliki

klas lain yang berlaku, dengan prosedur sebagai berikut:

1) Pemilik mengajukan permohonan klasifikasi & permohonan survey ke

BKI cabang terdekat. Kemudian mengirim dokumen pendukung dan

gambar-gambar (rangkar 3) sebagai berikut:

a) Kapal Berbendera Indonesia :

Surat ukur atau Gross akte (catatan: bila gross akte belum terbit

untuk sementara dapat menggunakan surat laut sementara,

Builder certificate / IMO Number).

Copy sertifikat kelas terdahulu.

b) Kapal Berbendera Asing:

Tonnage Measurement Certificate 1969, Bill of Sale / Nationality

registry, Builder Certificate / IMO Number

Copy sertifikat kelas terdahulu.

c) Lambung

General arrangement, Capacity plan, Hydrostatic curves and

cross curve, Loading manual untuk kapal yang mempunyai

panjang lebih besar atau sama dengan 65 m, Midship section,

Longitudinal and transverse bulkheads, Profile and decks, Shell

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 41Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 42: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

expansion, Engine and ketel uap foundations, Stem and stern

frames, Rudder and rudder stock, Hatch covers, Fore and aft end

structures

Loading instrument (bila tersedia) user manual and test

conditions

d) Mesin

Machinery arrangements, Intermediate thrust and screwshafts,

Stern tube and glands, Baling-baling, Main engines, Propulsion

gears and clutch systems, Compressed air piping system, Starting

air receivers, Main boiler, Superheaters, Economizers and steam

piping, Fuel oil burning system, Cooling water and lubricating oil

system, Turbines, Bilge and ballast piping diagram, Fire fighting

system, Fuel oil and starting air system, Air and sounding pipes

system, Wiring diagram, Electric power balance calculation,

Steering gear system, Piping system and arrangements

Torsional vibration calculations untuk kapal yang berumur

kurang dari 2 (dua) tahun

e) Untuk Kapal Tangki

Loading and unloading facilities, Cargo tank venting system dan

safety devices, Cargo piping system, Pumping arrangement at

forward and after ends of the vessels

Drainage of cofferdams and pump rooms

f) Untuk Kapal Dengan "Unattended Machinery Space" (Notasi Ot)

Instrument dan sistim alarm kebakaran

List of automatic safety function

2) Melaksanakan survey di atas dok dengan lingkup pemeriksaan sesuai

dengan survey pembaruan kelas ke-4 (pengukuran ketebalan pelat,

overhaul seluruh instalasi mesin, pencabutan poros baling-baling, dll).

3) Surveyor BKI menerbitkan sertifikat klasifikasi sementara yang berlaku

1 (satu) tahun dan sertifikat Garis Muat Sementara yang berlaku 3 (tiga)

bulan untuk PGMI dan 5 (lima) bulan untuk ILLC.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 42Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 43: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

4.1.2.2. Survey penerimaan kelas bagi kapal-kapal yang tidak

mempunyai klas yang lain:

Survey penerimaan kelas yang dilaksanakan pada kapal yang tidak memiliki

kelas lain yang berlaku, yaitu dengan mengadakan survey penerimaan kelas

bangunan lama yang prosedurnya disesuaikan dengan survey pembaharuan

kelas.

4.2. Survey Mempertahankan Kelas

Kapal yang dikelaskan di BKI harus melaksanakan survey

mempertahankan kelas sesuai waktu yang ditentukan. Dalam rangka

mempertahankan kelas, survey periodik dan survey khusus untuk lambung,

instalasi mesin dan instalasi listrik, dan setiap perlengkapan khusus yang

dikelaskan harus dilaksanakan.

Ketentuan umum survey mempertahankan kelas:

a) Surveyor harus diberikan kebebasan setiap saat untuk naik ke kapal dan

atau memasuki bengkel, untuk dapat melaksanakan tugasnya.

b) Semua bagian yang akan disurvey harus dalam keadaan bebas, bersih

dan harus dalam keadaan bebas dari gas, bila dianggap perlu oleh

surveyor

c) Sertifikat kelas dan data lainnya yang berkaitan dengan klasifikasi harus

ditunjukkan kepada surveyor.

d) BKI berhak untuk memperluas lingkup survey dan atau pemeriksaan

karena alasan tertentu.

e) Catatan dari setiap survey, termasuk persyaratan khusus untuk

mempertahankan kelas akan dicatat pada sertifikat klasifikasi terkait.

Diagram survey periodik dalam rangka mempertahankan kelas

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 43Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 44: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Keterangan:

SS : Special Survey (Survey Pembaruan Kelas)

AS : Annual Survey (Survey Tahunan)

IS : Intermedate Survey (Survey Antara)

DS : Docking Survey (Survey Pengedokan)

4.2.1. Annual Survey (Survey Tahunan)

Survey tahunan dilaksanakan untuk lambung, instalasi mesin

termasuk instalasi listrik dan perlengkapan khusus yang dikelaskan

harus dilaksanakan pada selang waktu 12 bulan, terhitung dari

tanggal dimulai periode kelas seperti yang tercantum dalam sertifikat

kelas.

Survey bisa dilaksanakan dalam jendela waktu ± 3 bulan

dihitung dari hari terakhir dari bulan kalender dimana periode kelas

yang sedang berjalan akan genap berumur satu tahun. Untuk kapal

dengan akomodasi lebih dari 12 penumpang survey tahunan harus

dilaksanakan tidak lebih lambat dari tanggal jatuh temponya.

No Materi Survey Keterangan

1. Lambung dan

Perlengkapan

Pemeriksaan visual konstruksi utama

lambung, ruang muat dan kamar mesin,

lubang palka, pintu sekat, pintu lambung,

pintu samping/ buritan, sistem

pengendalian dan perlengkapan jangkar

dan rantai, tangki ballas air laut dan sumur

bilga yang diduga mengalami korosi yang

berat.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 44Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 45: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

2. Instalasi mesin Pemerikasaan umum terhadap ruang

mesin dan ruang ketel, instalasi penggerak

dan mesin Bantu, bagian luar ketel uap/

bejana tekan dan peralatanya.

Pemeriksaan dan uji fungsi sistem

pengemudian utama, sistem bilga, sistem

komunikasi, sistem pasokan tenaga utama

dan Bantu, instalasi kedap ledak, sistem

pemadam kebakaran dan alaramnya,

peralatan kendali jarak jauh, peralatan

stop/ penutup cepat dari pompa dan tangki

bahan bakar, katup, sistem ventilasi, dan

lain-lain.

4.2.2. Intermediate Survey (Survey Antara)

Jatuh tempo survey antara ditetapkan 2,5 tahun sejak

berlakunya kelas atau dilaksanakan bersamaan dengan survey

tahunan kedua atau ketiga. Untuk kapal pedalaman dilaksanakan

tidak lebih dari tiga tahun dihitung dari suvey pembaruan kelas.

Materi Survey antara terdiri dari materi survey tahunan ditambah:

No Materi Survey Keterangan

1. Lambung dan

Perlengkapan

Pemeriksaan internal untuk tanki balas

yang dipilih secara selektif untuk kapal

umur kurang dari 10 tahun dan seluruh

tanki balas untuk kapal 10 tahun keatas,

ruang muat, visor haluan, pintu haluan,

pintu samping dan pintu buritan, dudukan

elastis rumah geladak.

2. Instalasi mesin

dan listrik

Pengukuran berikut harus dilaksanakan:

defleksi pipi engkol mesin utama dan

Bantu, ruang main sistem poros, tahanan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 45Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 46: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

isolasi generator dan motor listrik yang

penting termasuk kabel dan perangkat

hubung bagi.

Uji operasi terhadap generator darurat

termasuk papan hubung darurat, sistem

bilga, ventilasi dan sistem monitor muatan

berbahaya, peralatan pengaman bejana

udara start dan control.

4.2.3. Special Survey (Survey Pembaruan Kelas)

Survey pembaruan kelas dapat dilaksanakan dalam beberapa

bagian. Survey pembaruan kelas untuk lambung, instalasi mesin

termasuk instalasi listrik dan perlengkapan khusus yang dikelaskan

harus dilaksanakan pada akhir periode kelas. Pembaruan kelas untuk

lambung dinomori dalam urutan I, II, III dan seterusnya. Pembaruan

kelas IV dan seterusnya disamakan dengan Pembaruan kelas III.

Survey pembaruan kelas (cicilan) dapat dimulai pada survey tahunan

keempat dan harus selesai dilaksanakan secara lengkap pada akhir

periode kelas. Masa survey keseluruhan tidak boleh lebih dari 15

bulan.

No Survey Keterangan

1. Survey Pembaruan

kelas I (umur

kapal s/d 5 tahun)

a) Lambung dan Perlengkapannya

Lingkup sesuai dengan survey tahunan

dan survey antara di tambah dengan

pemeriksaan berikut :

Semua ruangan dan bagian konstruksi

lambung, terutama sekali di daerah

yang dari pengalaman diketahui

terkena kelelahan dan korosi, seperti

ruang muat, tanki, konstruksi palkah,

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 46Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 47: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

visor haluan, pintu haluan, pintu

samping dan pintu buritan, fondasi

mesin, ujung bangunan atas.

Pada dasarnya semua ruangan, seperti

ruang pompa, terowongan pipa, ruang

mesin, tangki kosong, coferdam dan

ruang kosong harus diperiksa dari

dalam termasuk pipa. Ruang muat,

bilga dan tangki harus dikosongkan,

dibersihkan dan jika perlu bebas gas

sehingga semua bagian konstruksi

seperti gading geladak, balok geladak,

sekat, alas dalam, dsb dapat diperiksa.

Tangki balas air laut dapat diperiksa

atas permintaan surveyor.

Setiap kompartemen alas ganda dan

semua tangki, yang dinding sekatnya

merupakan bagian dari konstruksi

utama kapal, harus menjalani uji

tekan. Tangki bahan bakar, tangki

minyak lumas dan tangki air ketel

dapat diuji dengan pengisian masing-

masing cairan. Tekanan uji yang

dipakai adalah sesuai dengan tinggi

air sampai dengan tinggi ambang

palka tangki muat atau sampai dengan

puncak pipa limpah/ pipa udara

tangki, diambil mana yang lebih

tinggi.

Kekedapan dari terowongan pipa

diluar alas dalam, dan dari ruang

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 47Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 48: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

kosong, dapat diuji dengan tekanan

udara. Jika ada tanda korosi yang

mencurigakan maka surveyor dapat

meminta pengukuran ketebalan pelat.

b) Kemudi, perlengkapan, bukaan

geladak

Survey pembaruan kelas meliputi juga

bagian lain yang penting untuk operasi

dan keselamatan kapal, seperti kemudi

dan sistem kemudi, pipa kedap air,

katup geser, pipa udara dan pipa duga,

sistem bebas gas dan sistem

keselamatan dari tangki muat, dewi-

dewi sekoci, jendela cahaya, jalan

masuk, palka, pipa buang dan pipa

kuras beserta katupnya, susunan

pelindung kebakaran, tiang, jangkar,

mata jangkar dan tali temali.

c) Instalasi mesin dan listrik

Mesin penggerak utama (overhaul

lengkap), sitem propulsi, penggerak

utama turbin, mesin bantu, pipa-pipa,

peralatan listrik, main switch board,

megger test generator, sistem

pemadam kebakaran dan alaramnya.

Pengujian ketebalan: jika ditemukan

adanya tanda-tanda korosi yang

mencurigakan, surveyor dapat

meminta pembersihan karat dan

diadakan pengukuran ketebalan.

2. Survey Pembaruan Persyaratan pembaruan kelas II identik

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 48Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 49: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

kelas II (umur

kapal 5 s/d 10

tahun)

dengan pembaharuan kelas I ditambah

persyaratan tersebut di bawah ini harus

diperhatikan.

Bagian konstruksi di bawah papan

alas dalam dan isolasi harus diperiksa

sesuai dengan permintaan surveyor.

Semua tangki harus diperiksa dari

dalam. Tangki minyak pelumas dan

air ketel harus menjalani pemeriksaan

secara acak sesuai petunjuk surveyor.

Rantai jangkar harus direntangkan,

sehingga panjang keseluruhan dapat

diperiksa untuk keausan dan

kerusakannya.

Untuk pengukuran ketebalan lihat

tabel 3.1 Rules Volume I.

3. Survey

Pembaruan kelas

III dan survey

pembaruan kelas

selanjutnya.

(umur kapal lebih

dari 10 tahun)

Untuk pembaruan kelas III, persyaratan

pembaruan kelas II harus dipenuhi dan

ditambah dengan sebagai berikut:

Papan alas dalam dan isolasi ruang

muat bilamana perlu harus dibuka,

untuk memungkinkan pemeriksaan

konstruksi alas dalam dan permukaan

bagian dalam pelat kulit atau puncak

tangki.

Pelapis dinding di bawah jendela

pada kulit luar harus dilepas sesuai

dengan permohonan surveyor

sehingga bagian konstruksi di

belakangnya dapat diperiksa.

Semua tangki harus diperiksa dari

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 49Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 50: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

dalam. Tangki bahan bakar, minyak

pelumas dan tangki air ketel harus

diperiksa dari dalam dan diuji dengan

tekanan kerja maksimum, sesuai

dengan petunjuk surveyor.

Tangki muatan dari kapal barang

muatan kering harus diuji dengan

pengisian air sampai ketinggian

bagian paling atas dari ambang

tangki, atau jika hal ini tidak

mungkin, dengan udara tekan

(maksimum 2 bar).

Daun kemudi harus diperiksa.

Hubunganya dengan tongkat kemudi,

dan jika terpasang, pada pena kemudi

peralatan pengaman terkait harus

diperiksa. Jika dianggap perlu sesuai

hasil pemeriksaan luar, tongkat

kemudi harus dicabut. Sejauh bisa

dicapai, tongkat kemudi dan pena

kemudi di daerah bantalan harus

diperiksa terhadap korosi.

a) Survey yang mensyaratkan

pengedokan

Sewaktu kapal berada di atas dok,

katup pembuangan harus dibuka dan

diperiksa kondisinya secara seksama

sekali dalam satu periode kelas.

b) Sistem propulsi

Pemeriksaan sistem propulsi terutama

mencakup:

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 50Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 51: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Poros antara dan bantalan

termasuk bantalan dorong

Roda gigi transmisi

Kopling mekanis dan fleksibel

Roda gigi berputar dan

Mesin propulsi utama, mesin Bantu

dan baling-baling dengan penggerak

listrik.

Elemen pegas yang berada dibawah

beban geser yang terbuat dari karet

dengan atau tanpa lapisan kain dari

kopling cincin karet dan kopling karet

lainnya harus diganti baru, bila hal ini

disyaratkan sesuai hasil pemeriksaan

yang negative.

c) Mesin Penggerak Utama.

Komponen tersebut dibawah ini harus

diperiksa dan bilamana surveyor

menganggap perlu pemeriksaan dalam

kondisi dibuka:

Silinder, tutup silinder, torak, batang

torak, dan baut, kepala silang, poros

engkol dan semua bantalan.

Poros hubungan, dengan sistem

penggerak dan bantalannya.

Batang pengikat, rangka, pondasi

mesin dan elemen pengikat.

Sistem injeksi, pompa dan

komporessor gandengan,

supercharger, pipa isap dan pipa gas

buang, pendingin udara masuk,

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 51Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 52: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

saringan, peralatan monitor, peralatan

control, peralatan pelindung dan

pengamanan, peralatan untuk start,

roda gigi pembalik dan peralatan olah

gerak.

d) Penggerak utama turbin

Pada kesempatan setiap pembaruan

kelas perilaku vibrasi dari penggerak

utama turbin harus dibuktikan,

sedapatnya dengan pemeriksaan

teratur selama operasi. Tergantung

pada hasil pemeriksaan dan atas

permohonan surveyor, selubung

turbin harus dibuka dan peralatan

turbin harus diuji.

e) Mesin Bantu, peralatan dan pipa.

Untuk semua mesin batu esensial,

lingkup survey identik dengan yang

diaplikasikan pada mesin utama.

Pengurangan lingkup survey dapat

disetujui berdasarkan pemeriksaan

dari laporan perawatan.

Komponen mesin berikut bilamana

dianggap perlu oleh surveyor, harus

diperiksa dan diuji dalam kondisi

dilepas:

Semua pompa pada sistem yang

esensial.

Kompressor udara, termasuk

peralatan keselamatanya

Pemisah, filter dan katup

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 52Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 53: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Pendingin, pemanas awal

Mesin kemudi utama dan Bantu.

Derek jangkar dan derek lainnya,

termasuk penggeraknya.

Jaringan pipa, sambungan pipa,

kompresor dan selang.

Sistem katup buang darurat dan

sitem jaringan pipa bilga.

Indicator tinggi pengisian tangki.

Instalasi pencegah masuknya air

keruangan terbuka.

Instalasi distilasi air tawar.

Sistem pembersih minyak dan

sistem air kotor dan

Sistem tambahan dan komponen,

bila dianggap perlu oleh surveyor.

f) Instalasi listrik

Apabila kapal digerakan oleh mesin

listrik, maka motor penggerak,

generator penggerak, penguat,

khususnya lilitan dari mesin ini dan

sistem ventilasinya harus diperiksa

dan diuji.

Pengecekan perangkat hubung bagi

listrik untuk kemampuan

pengoperasianya mencakup juga

peralatan pelindung, pengaman dan

penguncinya. Kabel listrik dan

penyambungannya harus diperiksa.

Tahanan isolasi semua mesin listrik

dan peralatannya harus diuji. Peralatan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 53Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 54: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

penunjuk posisi, termasuk sistem

control listrik, harus menjalani uji

operasional.

Peralatan listrik termasuk generator,

motor dari mesin Bantu esensial,

perangkat hubung bagi, termasuk

peralatan pengaman dan penguncinya,

maupun jaringan kabelnya, harus

diperiksa dari luar. Tahanan isolasi

harus diukur.

Instalasi listrik, termasuk permesinan

dan peralatanya, yang terletak di

ruangan dimana ada resiko gas mudah

terbakar atau terkumpulnya campuran

uap dan udara, harus dicek sistem

perlindungan ledaknya.

g) Pipa dalam tangki

Pipa yang menembus melalui tangki

harus diperiksa Jika hal ini diminta

oleh surveyor. Dilaksanakan uji

hidrolik untuk tangki seperti yang

disyaratkan pada pemeriksaan dalam.

Pengukuran ketebalan harus dilakukan

Berdasarkan pada hasil pemeriksaan

diperoleh.

h) Sistem pemadam kebakaran dan

sistem tanda bahaya kebakaran.

Pembuktian harus diberikan kepada

surveyor bahwa semua peralatan

pemadam kebakaran siap untuk

dioperasikan.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 54Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 55: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Jalan keluar atau lorong darurat harus

diperiksa.

Pemeriksaan tabung CO2 dan tabung

halon dan jatuh temponya.

Peralatan pemadam kebakaran dan

peralatan keselamatan jiwa di dalam

kapal dengan notasi FF1, FF2, atau

FF3 yang melekat pada tanda kelas

dari instalasi mesinya harus diperiksa

dan diuji.

Untuk kapal yang mempunyai notasi

kelas SOLAS II-2, reg. 54, peralatan

untuk mengangkut barang berbahaya,

misalnya pemadam kebakaran khusus,

tanda bahaya, ventilasi dan peralatan

perlindungan ledak harus disurvey

sesuai persyaratan.

Suku cadang harus dicek untuk

kelengkapannya sesuai persyaratan

peraturan dan/atau menurut daftar

yang disetujui oleh BKI dan disimpan

dalam arsip kapal, maupun untuk

kemampuan operasional.

Setelah selesai pembaruan kelas,

surveyor harus diyakinkan bahwa

instalasi mesin termasuk, mesin listrik

dan pengopersiannya tanpa adanya

pembatasan. Bila ada keraguan, hal

tersebut harus dibuktikan dengan

percobaan dan/ atau uji operasional.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 55Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 56: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

4.2.4. Class Extention Survey (Survey Perpanjanggan Kelas)

Kapal dengan sertifikat kelas yang masa berlakunya 4 tahun

dapat diperpanjang pada akhir periode kelas, dan kapal dengan

sertifikat kelas yang masa berlaku 5 tahun tidak dapat diperpanjang.

Kelas diperpanjang tidak lebih dari 12 bulan dengan persyaratan

survey tahunan terapung.

No Materi Survey Keterangan

1. Lambung dan

Perlengkapannya

Bilamana kapal tidak ada muatannya,

lubang palkah, ruang muat, ruang

geladak, kedua pintu kedap air dan

sebagainya dapat diperiksa jika perlu

tangki juga diperiksa. Untuk kapal

pengangkut muatan kombinasi, tangki

ballast yang terletak di daerah muatan

harus diperiksa kondisinya secara umum.

2. Instalasi mesin dan

listrik

Dilaksanakan verifikasi kondisinya

secara umum. Untuk sistem otomatis atau

sistem kendali jarak jauh diperiksa dan

diuji dengan memperhatikan catatan

pengoperasiannya.

4.2.5. Docking Survey (Survey Pengedokan)

Survey pengedokan digunakan untuk keperluan pemeriksaan

berkala terhadap kondisi lambung dibawah garis air (survey alas),

bukaan dan perlengkapan penutup mesin, dan komponen bagian luar

dari sistem poros penggerak.

Kapal dengan tanda kelas A100 harus menjalani survey

pengedokan 2 kali dalam satu periode kelas 5 tahun. Selang waktu

maksimum antara survey pengedokan yang berurutan tidak boleh

lebih dari 36 bulan. Survey pengedokan berikutnya harus

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 56Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 57: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

dilaksanakan paling lambat setelah 24 bulan. Kapal dengan tanda

kelas A90 harus menjalani survey pengedokan pada selang waktu 18

bulan. Kapal dengan akomodasi untuk lebih dari 12 penumpang

harus menjalani survey pengedokan pada selang waktu 12 bulan.

No Materi Survey Keterangan

1.Lambung (Survey

Alas)

Survey mencakup pemeriksaan pelat alas

dan pelat sisi dari pelat kulit, termasuk

beberapa komponen yang melekat, dari

kemudi, pipa pembuangan dan pipa

pengeringan air, termasuk penutupnya.

2. Sistem Kemudi Kemudi, kopling kemudi dan bantalan,

maupun tongkat kemudi dan pena kemudi,

harus disurvey dalam kondisi terpasang,

ruang main tongkat kemudi harus diukur

dan dicatat. Sistem kemudi harus

menjalani uji coba operasional. Bila

dianggap perlu sesuai pengamatan dari

hasil pemeriksaan,

kemudi atau bagian dari sistem kemudi

harus dibuka.

3. Permesinan dan

Sistem Propusi

Katup laut dan katup buang termasuk

katup dari peralatan khusus, jika ada,

harus dicek kondisinya selama setiap

survey pengedokan dan harus dibuka serta

diperiksa dengan teliti sekali dalam satu

period kelas.

4.2.6. Survey Poros Baling-Baling

No Materi Survey Keterangan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 57Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 58: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

1. Survey Pencabutan

Poros (SW)

Poros keseluruhan, khususnya konis,

rumah pasak dan ulir atau sudut

flens. Pemeriksaan NonDestructive

Test bagian belakang poros disetujui

dengan metode deteksi keretakan.

Pemeriksaan penekan paking

minyak.

Pemeriksaan pada selubung baja

chrome.

Pemeriksaan pada permukaan

singgung dari selubung poros

Pemeriksaan pada bantalan tabung

poros

Pemeriksaan pada permukaan kontak

baling-baling dan pada baling-baling

Pemeriksaan ruang main bantalan

sebelum dan sesudah survey, dengan

dokumentasi dari hasil pengukuran

(poker gauge readings) Sistem roda

gigi, elemen control dan baling-

baling berputar kesegala arah harus

dibuka untuk pemeriksaan

2. Survey Modifikasi

(SWM)

Semua bagian yang dicapai pada

poros, termasuk hubungan baling-

baling pada porosnya

Baling-baling

Pengecekan penekan paking minyak

Pengecekan minyak pelumas,

pemakaian minyak pelumas dan

temperatur bantalan dari catatan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 58Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 59: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

pada buku harian kapal.

Pengukuran ruang main bantalan-

bantalan tabung poros dan dicek

dengan alat ukur (gauge poker),

dengan dokumentasi hasil

pengukuran

Pemeriksaan NDT dengan metode

deteksi keretakan yang diakui pada

sudut flens kopling, jika baling-

baling dihubungkan dengan flens

pejal atau dalam daerah bagian

belakang, dalam hal baling-baling

dipasang pada konis.

Sejauh dapat dilaksanakan, elemen

sistem roda gigi dan control pada

baling-baling berputar segala arah

harus disurvey melalui lubang

pemeriksaan.

3. Survey

ditempat(SWS)

Pengecekan ruang main bantalan-

bantalan tabung poros termasuk

pengecekan dengan alat ukur (poker

gauge).

Pengecekan kekedapan penekan

paking minyak.

Pengecekan analisa minyak lumas,

pemakaian minyak lumas dan

temperatur bantalan dari catatan

buku harian kapal.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 59Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 60: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

4.2.7. Survey Khusus

No Materi Survey Keterangan

1. Suvey Kerusakan

dan Perbaikan

Survey kerusakan dan survey

perbaikan berlaku bila lambung kapal,

instalasi mesin & listrik dan/atau

beberapa perlengkapan khusus yang

dikelaskan mengalami kerusakan yang

mungkin mempengaruhi berlakunya

kelas atau apabila kerusakan

diperkirakan dapat terjadi akibat

kecelakaan.

2. Perbaikan dan

pemeliharaan dalam

pelayaran

Bila perbaikan lambung, mesin dan

perlengkapan yang mempengaruhi

klasifikasi akan dilakukan oleh anak

buah kapal dalam pelayaran, maka hal

tersebut harus direncanakan terlebih

dahulu.

Prosedur perbaikan termasuk usulan

perbaikan yang diajukan dan perlunya

kehadiran surveyor selama pelayaran,

harus diserahkan dan disetujui surveyor

sebelumnya. Kegagalan untuk

memberitahu BKI sebelum perbaikan

dapat menyebabkan penangguhan

kelas kapal.

Dimaksudkan untuk mencakup

pemeliharaan dan pemeriksaan lengkap

lambung, mesin dan perlengkapan

sesuai dengan prosedur yang diajukan

oleh pabrik pembuat dan praktek

kelautan yang sudah ada yang tidak

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 60Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 61: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

memerlukan persetujuan BKI, namun

setiap perbaikan sebagai hasil dari

pemeliharaan dan setiap pemeriksaan

lengkap tersebut yang mempengaruhi

atau mungkin mempengaruhi

klasifikasi harus dicatat dalam buku

harian kapal dan diserahkan kepada

surveyor yang hadir, untuk digunakan

dalam menentukan persyaratan survey

selanjutnya.

3. Survey Perombakan Dalam hal perombakan lambung atau

mesin kapal. Survey harus

dilaksanakan sesuai dengan data terkait

yang telah disetujui. Pelaksanaannya

sama halnya dengan bangunan baru.

BKI berhak mensyaratkan pelaksanaan

survey khusus di luar dari survey

berkala yang ada. Survey dilakukan

untuk pemeriksaan kondisi teknik

kapal dan harus dipahami bahwa hal ini

merupakan bagian dari Sistem Jaminan

Mutu BKI.

4.2.8. Survey Bawah Air

1) Untuk Kapal dengan notasi IW, survey didalam air dilaksanakan

dengan bantuan perusahaan penyelaman yang disetujui dan dapat

diakui sebagai pengganti untuk setiap survey pengedokan periode

kedua.

2) Perusahaan penyelaman yang membantu dalam survey bawah air

harus disetujui oleh BKI dalam tujuan ini.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 61Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 62: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

3) Masa berlaku persetujuan yang diberikan tergantung pada

kemampuan berkelanjutan untuk pelaksanaan kerja yang disyaratkan

dengan memuaskan. Persetujuan harus diperbaharui setelah selang

waktu tidak lebih dari 5 tahun.

4) Atas permohonan survey bawah air sebagai pengganti survey

pengedokan berkala kedua, dapat juga dilaksanakan pada kapal tanpa

notasi IW dengan bantuan perusahaan penyelaman yang diakui. Izin

yang berkaitan akan dicantumkan dalam sertifikasi kelas.

5) Pertimbangan khusus harus diberikan pada kapal berumur 15 tahun

atau lebih sebelum izin diberikan untuk melaksanakan survey bawah

air yang berkenaan dengan survey pengedokan. Kecuali dapat

dijangkau dari luar dengan bantuan kapal ditunggingkan dan/ atau

dimiringkan, bagian bawah air harus

6) dengan bantuan penyelam yang pelaksanaanya dikendalikan oleh

surveyor dengan menggunakan kamera bawah air dengan sistem

monitor, komunikasi, dan perekam.

7) Survey badan kapal bawah air harus dilaksanakan dalam perairan

yang cukup jernih dan terang.

8) Kapal dalam keadaan kosong

9) Pelat kulit sisi dibawah garis air dan pelat alas harus bebas dari

kerang.

10) Gambar bawah air pada layer monitor dipermukaan harus

memberikan informasi teknis yang dapat diandalkan sehingga

memungkinkan surveyor untuk memutuskan bagian atau tempat

yang disurvey.

11) Dokumentasi yang cocok untuk direproduksi (rekaman gambar dan

suaranya) harus diserahkan ke BKI.

12) Bilamana, misalnya diasumsikan telah terjadi kandas, surveyor dapat

mensyaratkan bagian tertentu dari badan kapal bawah air ditambah

pemeriksaanya dari dalam.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 62Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 63: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

13) Jika selama survey bawah air diketahui adanya kerusakan yang

penilainya secara menyakinkan hanya dapat dilakukan di atas dok

atau disyaratkan segera diperbaiki, maka kapal harus naik dok.

14) Apabila lapisan lambung bawah air dalam kondisi yang dapat

menyebabkan kerusakan akibat korosi yang mempengaruhi kelas

kapal terjadi sebelum pengedokan yang akan datang, maka kapal

harus naik dok.

4.2.9. Survey lain

4.2.9.1. Ketel Uap

Ketel uap harus menjalani pemeriksaan dari luar pada

selang waktu 1 tahun dan untuk pemeriksaan dari dalam pada

selang waktu nominal 2,5 tahun yang dikaitakan dengan survey

antara dan/atau survey pembaruan kelas sesudah itu. Untuk kapal

dengan hanya satu ketel uap utama, pemeriksaan dari dalam

ditetapkan setiap 2,5 tahun sampai dengan umur 10 tahun setelah

permulaan beropersi dan setiap tahun sesudah itu.

1) Pemeriksaan bagian luar

Kemampuan operasional dan kondisi umum dari ketel uap secara

keseluruhan, termasuk katup dan perlengkapan lainya, pompa,

pipa, isolasi, pondasi, sistem control dan pengatur, peralatan

pelindung dan pengaman harus diperiksa. Juga buku petunjuk

operasional dan kualifikasi dari operator ketel uap harus dicek.

2) Pemeriksaan bagian dalam

Ketel uap harus dibersihkan pada sisi yang kena air dan gas-gas

buang, dan jika disyaratkan, permukaan bagian luar harus

diperhatikan juga, sehingga semua dinding yang mendapat

tekanan dapat diperiksa.

Bilamana rancangan ketel uap tidak memungkinkan untuk

melakukan pemeriksaan bagian dalam yang memadai, maka

pengujian hydrolik dapat disyaratkan. Hal ini dikembalikan pada

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 63Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 64: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

keputusan surveyor untuk memeriksa bagian dalam ditambah

pengujian hidrolik, jika disyaratkan dengan mempertimbangkan

kondisi dari ketel uap.

Bilamana terdapat keraguan mengenai tebal dinding ketel,

hal ini harus dipastikan dengan metode yang diakui.Tekanan kerja

yang diijinkan dimana ketel uap dapat dioperasikan untuk masa

mendatang ditetapkan berdasarkan hasil pengukuran tersebut.

Dalam hal apapun tekanan uji tidak boleh kurang dari PB

+ 1 bar, dan tidak boleh lebih dari tekanan uji yang dikenakan

pada waktu pemeriksaan pertama dari ketel uap setelah dibuat.

Selain pemeriksaan berkala diatas surveyor dapat atas

pertimbangan sendiri, mensyaratkan dilaksanakannya uji hidrolik

atau survey khusus, misalnya: setelah diadakan perbaikan dan

perawatan.

4.2.9.2. Instalasi Pemanas Bahan Bakar

Instalasi pemanas bahan bakar harus menjalani

pemeriksaan dari luar sekali dalam setahun, tiga bulan sebelum

sampai dengan tiga bulan sesudah satu tahun.dan untuk

pemeriksaan dari dalam, termasuk pengujian kekedapan dari

seluruh instalasi ketel uap, yang harus dilaksanakan pada selang

waktu 5 tahun, terhitung sejak ketel diopersikan, dan

kemungkinan dalam hubunganya dengan survey pembaruan

kelas.

1) Pemeriksaan Luar

Seluruh instalasi pemanas minyak terhadap kebocoran.

Terhadap kondisi dari sistem instalasi

Terhadap fungsi dari indikasi control dan peralatan keamanan

Terhadap peralatan kendali jarak jauh, katup penutupan dan

pembungan

Peralatan monitor kebocoran untuk pemanas

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 64Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 65: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Peralatan pemutus darurat (pembakaran minyak, pompa-pompa)

Peralatan pengaman untuk lampu penerangan, lampu penerangan

darurat dan label

Laporan uji pada pengecekan tahunan yang dilaksanakan oleh

badan penguji yang diakui harus dijadikan referensi untuk

penentuan penggunaan yang lebih lanjut dari pemanas minyak

2) Pemeriksaan dari dalam

Bilamana dianggap perlu, ruang pembakaran harus diperiksa

terhadap kemungkinan kontaminasi, korosi, deformasi, dan

kebocoran.

Sesuai peraturan, uji kekdapan harus dilaksanakan pada

tekanan kerja yang diijinkan. Menysul perbaikan dan penggantian

komponen yang mengalami tekanan, maka uji tekanan harus

dilaksanakan sebesar 1,5 kali tekanan kerja yang diijinkan.

4.2.9.3. Pipa Uap / Kumparan Pemanas

Pipa uap harus diperiksa secara teratur setiap lima tahun,

dinjurkan untuk dikaitkan dengan survey pembaruan kelas.

Dimulai dari survey pembauran kelas II. Pipa uap harus diperiksa

bagian dalamnya dan disarankan juga pemeriksaan kondisi bagian

luarnya dengan pengujian tak merusak, bila dianggap perlu.

Pipa uap dengan temperature kerja melebihi 500 C harus

diperiksa untuk pemuaian pada selang waktu 5 tahun, dihitung

sejak survey pembaruan kelas II. Pipa uap dengan temperature

uap sampai dengan 350 C dengan diameter lebih dari DN 75,

harus diperiksa secara acak. Pemeriksaan kondisi pada bagian

pipa, pemeriksaan lebih rinci dapat disyaratkan. Sebagai

pengganti pemeriksaan bagian dalam, pengujian hidrolik dapat

dilakukan pada tekanan sebesar 1,5 kali tekanan perancangan,

tetapi tidak lebih dari tekanan uji yang tertetera pada instalasi

ketel uap yang bersangkutan.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 65Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 66: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Dalam pipa-pipa uap dengan temperature melebihi 350C

paling kurang dipilih dua dari bagian masing-masing pipa harus

dilepas dari setiap sistem pipa (pipa uap utama dan pipa sesuai

ketel-ketel uap, bagaimanapun pemeriksaan untuk keretakan

mencakup paling kurang 20% dari sambungan pengelasan Uap

bantu dari setiap kelompok pipa kerja) yang mempunyai diameter

nominal lebih dari DN 32. kurang lebih 10% dari sambungan las

pada lengkungan pipa, flens atau cabang silang (T) harus

menjalani pemeriksaan untuk keretakan dengan metode pengujian

tak merusak (NDT) yang diakui.

Sistem pipa uap yang dirancang untuk tahan terhadap

temperatur uap melebihi 500C dan sistem pipa uap dengan

sambungan las harus diperiksa “flens pipa”.

Jika pemeriksaan bagian dalam dari sistem pengelasan

pipa melalui lubang pemeriksaan yang nampak tidak memadai

atau jika penilaiannya yang dapat dipercaya tidak memungkinkan

dengan pengujian ultrasonic atau yang setara, maka pemeriksaan

boleh jadi perlu dengan memotong bagian tertentu paling kurang

20% sambungan las yang harus diperiksa untuk keretakan.

4.2.9.4. Bejana Tekan

Bejana tekan yang harus diperiksa bagian dalam dan

bagian luarnya setiap lima tahun, sebaiknya dikaitkan dengan

survey pembaruan kelas. Bejana tekan yang mempunyai hasil

perkalian dengan kapasitas dalam kubik p x 1 ≥ 200 (p dalam bar)

harus diperiksa pada kesempatan pemeriksaan yang berhubungan

dengan sistem pipa. Pengujian periodik botol CO2 dan botol halon

yang digunakan untuk tujuan pemadam kebakaran harus

dilaksanakan tidak melebihi 10 tahun. Sekurang-kurangnya 10%

dan botol halon yang tersedia harus menjalani pemeriksaan

bagian dalam dan pengujian hidrostatik.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 66Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 67: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Botol CO2 dengan tekanan rendah untuk sistem pemadam

kebakaran dan tangki gas halon harus diperiksa dari dalam pada

selang waktu tidak melebihi 10 tahun. Bejana tekan pada sistem

kontrol hidrolik atau pneumatic harus diperiksa selama perawatan

dan perbaikan pada sistem, botol angin dengan hasil perkalian

tekanan dengan kapasitas dalam kubik p x 1 ≥ 1000 harus

menjalani pemeriksaan pada selang waktu tidak melebihi 5

tahunan.

Kumparan pemanas dalam tangki minyak dan bejana

harus menjalani pengujian tekan 1,5 kali tekanan kerja yang

diinginkan. Cara yang sama diberlakukan untuk kumparan

pemanas dalam tangki muatan.

Pengujian tambahan: bilamana bejana tekan tidak dapat

diperiksa dari dalam dengan memuaskan dan bilamana kondisi

yang tidak disetujui tidak dapat dengan jelas ditentukan pada

waktu pemeriksaan bagian dalam, metode pengujian tak merusak

(NDT) yang diakui harus diterapkan dan/atau uji tekan hydrolik

harus dilaksanakan pada tekanan 1,5 kali tekanan kerja yang

diijinkan PB.

Bagaimanapun pengujian tekan tidak boleh kurang dari

PB + 1bar. Baja tekan yang dibuat standar DIN 4810 menurut

standar tersebut harus diuji 1,3 kali tekanan kerja yang diijinkan.

Pengujian tekanan harus dalam hal ini tidak melebihi pengujian

tekanan awal.

Sistem pemadam kebakaran CO2 tekanan rendah dan

tangki halon: permukaan tangki harus diperiksa terhadap korosi

sesuai petunjuk surveyor.

Bejana tekan yang diisolasi harus dibuka pada beberapa

yang dipilih, agar dapat memberi kesan umum tentang kondisi

bagian luar bejana. Setelah menjalani uji tekan hidrolik, bejana

dan/ atau botol-botol harus dikeringkan dengan seksama. Dalam

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 67Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 68: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

hal bejana untuk bahan pemadam kebakaran berupa serbuk,

pengujian tekan periodik dapat ditiadakan dengan syarat

pemeriksaan bagian dalam bejana tidak menunjukan adanya

defisiensi.

4.2.9.5. Perlengkapan Otomatis

Tanggal jatuh tempo survey akan di hitung sejak tanggal

dioperasikannya kapal dan/atau pencocokan kembali setelah

perombakan besar atau perbaikan. Peralatan monitor dan fungsi

otomasi dari instalasi mesin harus dikenakan pengujian

operasional pada kondisi kerja di pelabuhan, peralatan kendali

jarak jauh di anjungan dari sitem propulsi harus diperiksa

sebagaimana disyaratkan. Untuk rinciannya lihat program OT-4.

OT-3 : Survey ini harus dilaksanakan 6 bulan setelah kapal

dioperasikan dan/atau dalam hal mencocokan kembali

perombakan besar atau perbaikan pada peralatan otomatis 6 bulan

setelah survey pertama dan survey khusus setelah pelaksanaan

preombakan.

OT -4 : untuk kapal laut maupun kapal pedalaman, survey ini

harus dilaksanakan nominal pada setiap selang 2,5 tahun pada

setiap survey pembaruan kelas atau survey antara, dan atau untuk

kapal yang mengangkut lebih dari 12 orang dilaksanakan setiap

tahun.

4.2.9.6. Sistem Inert Gas

Kondisi gas inert dari daerah tangki muat pada kapal tangki

harus diperiksa setiap tahun termasuk kemampuan

operasionalnya. Kapal tangki dengan notasi kelas INERT harus

disurvey pada selang waktu nominal 2,5 tahun pada setiap survey

pembaruan kelas dan survey antara.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 68Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 69: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 69Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 70: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

BAB V

LAPORAN KEGIATAN SURVEY PRAKTIK KERJA

Adapun kegiatan survey praktik kerja yang telah kami lakukan selama satu

bulan, tanggal 1 Juli s/d 31 Juli 2012 di PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)

Cabang Cirebon adalah sebagai berikut:

A. SURVEY KLAS

1. KM. MASAGENA

Pemeriksaan visual kondisi fisik kapal yang dilaksanakan pada hari Jum’at

tanggal 13 Juli 2012 di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) cabang

Cirebon. Dengan item survey sebagai berikut :

NO OBYEK SURVEY KEGIATAN

1

2

3

4

Lambung

Buritan

Instalasi mesin

Plat alas kapal

Pemeriksaan visual Bow Thruster

Pemeriksaan visual hasil

pengelasan pada plat alas kapal,

plat bilga kapal dan lambung kapal

Pemeriksaan visual sterntube

Pengukuran As propeller

Pemeriksaan visual katub-katub

pipa dan sambungan pipa

Pemeriksaan visual pada sea cheas

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 70Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 71: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

2. KM. FERI RO – RO 90 GRT

Pemeriksaan konstruksi bangunan baru yang dilaksanakan pada hari

Kamis tanggal 19 Juli 2012 di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

cabang Cirebon. Dengan item survey sebagai berikut :

NO OBYEK SURVEY KEGIATAN

1 Konstruksi Pemeriksaan pembangunan kapal feri ro –

ro 90 GRT, obyek pemeriksaan yaitu pada

system konstruksi kapal, diantaranya:

Bulkhead

Plat alas

Tanki FOT dan WFT

B. SURVEY NON KLAS (KONSULTANSI DAN SUPERVISI / KS)

1. TB – NELLY 53

Dilaksanakan pemeriksaan NDT dengan cara colour check pada As

propeller, pada hari Senin tanggal 16 Juli 2012 di PT. GAMATARA

TRANSOCEAN SHIPYARD. Dengan item survey sebagai berikut:

NO OBYEK SURVEY KEGIATAN

1. As Propeller Pengujian NDT dengan cara colour

check:

Bersihkan permukaan lubang spie

dan sekitarnya dengan majun /

kain lap sebelum di semprot

menggunakan cleaner

Semprot permukaan lubang spie

dan sekitarnya yang sudah

dibersihkan menggunakan cleaner,

lalu bersihkan dengan majun/kain

lap

Semprotkan penetran (cairan

berwarna merah) dan diamkan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 71Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 72: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

minimal 10 menit agar cairan

penetran bisa merasap

Bersihkan permukaan lubang spie

dan sekitarnya menggunakan

cleaner dan majun

Semprotkan permukaan lubang

spie dan sekitarnya menggunakan

developer (cairan seperti cat

berwarna putih)

Perhatikan, jika muncul garis

merah (penetran yang keluar)

maka as tersebut terjadi keretakan

atau cacat.

Hasil pengujian: as propeller kanan dan

kiri OK.

2. KM. MISIMA

Dilaksanakan pengujian pengepresan botol angin ME dan AE pada hari

Senin tanggal 16 Juli 2012 di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari cabang

Cirebon. Item survey sebagai berikut:

NO OBYEK SURVEY KEGIATAN

1

2

Botol angin ME dan

AE

Safety valves

Pengepresan dengan cara hydro pump:

Pasang alat pengepresan (kyowa

T-50kp & Tester) pada botol angin

Lakukan pemompoaan dengan

ketentuan tekanan yang telah

ditetapkan yaitu 45 kg/m2 atau 640

lb/in2

Hasil pengujian: botol angin ME dan

AE dalam keadaan baik.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 72Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 73: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Pengepresan dengan cara hydro pump:

Pasang alat pengepresan (kyowa

T-50kp & Tester) pada safety

valves dengan dibantu alat

perantara semacam tabung buatan

sebagai pegangan safety valves.

Lakukan pemompoaan dengan

ketentuan tekanan yang telah

ditetapkan yaitu 29 kg/m2 atau 418

lb/in2

Hasil pengujian: safety valves dalam

keadaan baik.

3. TB. NELLY 53

Dilaksanakan pemeriksaan NDT dengan cara colour check pada As

kemudi, pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2012 di PT. GAMATARA

TRANSOCEAN SHIPYARD. Dengan item survey sebagai berikut:

NO OBYEK SURVEY KEGIATAN

1 As Kemudi Pengujian NDT dengan cara colour

check:

Bersihkan permukaan lubang spie

dan sekitarnya dengan majun /

kain lap sebelum di semprot

menggunakan cleaner

Semprot permukaan lubang spie

dan sekitarnya yang sudah

dibersihkan menggunakan cleaner,

lalu bersihkan dengan majun/kain

lap

Semprotkan penetran (cairan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 73Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 74: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

berwarna merah) dan diamkan

minimal 10 menit agar cairan

penetran bisa merasap

Bersihkan permukaan lubang spie

dan sekitarnya menggunakan

cleaner dan majun

Semprotkan permukaan lubang

spie dan sekitarnya menggunakan

developer (cairan seperti cat

berwarna putih)

Perhatikan, jika muncul garis

merah (penetran yang keluar)

maka as tersebut terjadi keretakan

atau cacat.

Hasil pengujian: As kemudi dalam

keadaan masih baik dan bisa digunakan

kembali.

4. KM. CARAKA

Dilaksanakan pemeriksaan NDT dengan cara colour check pada propeller,

pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2012 di Mean Tehnik (Bengkel Mesin) Jl.

Kalijaga No.20 Cirebon. Dengan item survey sebagai berikut:

NO OBYEK SURVEY KEGIATAN

1 Propeller Pengujian NDT dengan cara colour

check:

Bersihkan permukaan daun

propeller depan dan belakang

sebelum di semprot menggunakan

cleaner

Semprot permukaan daun propeller

depan dan belakang yang sudah

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 74Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 75: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

dibersihkan menggunakan cleaner,

lalu bersihkan dengan majun/kain

lap

Semprotkan penetran (cairan

berwarna merah) dan diamkan

minimal 10 menit agar cairan

penetran bisa merasap

Bersihkan permukaan daun

propeller depan dan belakang

menggunakan cleaner dan majun

Semprotkan permukaan daun

propeller depan dan belakang

menggunakan developer (cairan

seperti cat berwarna putih)

Perhatikan, jika muncul garis

merah (penetran yang keluar)

maka as tersebut terjadi keretakan

atau cacat.

Hasil pengujian: propeller dalam

keadaan masih baik dan bisa digunakan

kembali.

5. DRY POT

Dilaksanakan pengujian pengepresan Dry pot (30 buah) pada hari Selasa

tanggal 17 Juli 2012 di Mean Tehnik (Bengkel Mesin) Jl. Kalijaga No.20 Cirebon.

Dengan item survey sebagai berikut:

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 75Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 76: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

NO OBYEK SURVEY KEGIATAN

1 Dry pot Pengepresan dengan cara hydro pump:

Pasang alat pengepresan (kyowa

T-50kp & Tester) pada Dry pot

Lakukan pemompoaan dengan

ketentuan tekanan yang telah

ditetapkan yaitu 50 kg/m2 atau 710

lb/in2

Hasil pengujian: Dry pot seluruhnya

dalam keadaan baik.

6. KM. MASAGENA

Pelaksanaan docking survey pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 di PT.

Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) cabang Cirebon. Dengan item survey

sebagai berikut:

NO OBYEK SURVEY KEGIATAN

1 As propeller Pelaksanaan uji NDT dengan cara MPI:

Membersihkan permukaan spie

dan sekitarnya dengan

menggunakan cleaner dan

dibersihkan dengan kain lap atau

marjun

Setelah itu semprotkan kembali

permukaan spie dan sekitarnya

dengan menggunakan white

Contrast Paint.

Selanjutnya gunakan 2 batang

magnet untuk memeriksa

keretakan pada benda yang di uji,

disertai dengan disemprotkan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 76Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 77: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

2 As kemudi

cairan MPI INK.

Catatan: Jika cairan MPI INK bisa

bergerak mengikuti gerakan batang

magnet maka tidak ada keretakan

pada benda yang di uji, namun jika

cairan MPI INK tidak mengikuti

gerakan batang magnet dan

membentuk semacam garis sendiri,

maka hal ini menunjukan adanya

keretakan pada benda yang telah di

uji.

Hasil pengujian: As propeller kanan

dan kiri seluruhnya dalam keadaan

baik.

Pelaksanaan uji NDT dengan cara MPI:

Membersihkan permukaan spie

dan sekitarnya dengan

menggunakan cleaner dan

dibersihkan dengan kain lap atau

marjun

Setelah itu semprotkan kembali

permukaan spie dan sekitarnya

dengan menggunakan white

Contrast Paint.

Selanjutnya gunakan 2 batang

magnet untuk memeriksa

keretakan pada benda yang di uji,

disertai dengan disemprotkan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 77Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 78: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

3

4

Botol Angin

Safety valves

cairan MPI INK.

Catatan: Jika cairan MPI INK bisa

bergerak mengikuti gerakan batang

magnet maka tidak ada keretakan

pada benda yang di uji, namun jika

cairan MPI INK tidak mengikuti

gerakan batang magnet dan

membentuk semacam garis sendiri,

maka hal ini menunjukan adanya

keretakan pada benda yang telah di

uji.

Hasil pengujian: As kemudi kanan dan

kiri seluruhnya dalam keadaan baik.

Pengepresan pada botol angin:

Botol angin di pres dengan

settingan tekanan sebasar 45 kg/m2

atau 640 lb/in2

Hasil pengepresan: botol angin dalam

keadaan baik.

Pengepresan pada safety valve:

Safety valve di pres dengan

settingan tekanan sebasar 28 kg/m2

atau 400 lb/in2

Hasil pengepresan: safety valve dalam

keadaan baik.

7. TB. SEMAR TUJUH BELAS

Pelaksanaan anual survey pada hari Selasa tanggal 31 Juli 2012 di PT.

Citra Bahari Tegal. Dengan item survey sebagai berikut:

1 Pemeriksaan Bagian yang di UT antara lain:

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 78Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 79: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

ketebalan plat dengan

cara UT

1. Kemudi

2. lambung

3. plat bilga

4. ceruk haluan

5. cerik buritan

6. skeak

7. keel plat

8. bottom plat

Catatan: pada saat proses UT terdapat plas

yang ketebalannya sudah berkurang

banyak dan direkomendasikan untuk di

replating.

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 79Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 80: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Dalam pengklasifikasian kapal & benda terapung lainnya (offshore &

barge, etc) yang ditangani oleh BKI, banyak badan atau pihak yang terlibat dari

berbagai unsur yang kesemuanya mempunyai kepentingan yang berbeda dengan

tujuan yang sama, yaitu memberikan keselamatan pada kapal, orang dan barang

dalam melakukan pelayaran, sehingga BKI dituntut untuk dapat memberikan

penilaian yang objektif berdasarkan peraturan-peraturan teknik yang berlaku dan

dapat dipertanggungjawabkan dan tidak berpihak.

Jenis survey yang diadakan BKI ada 2 macam, survey tersebut adalah

survey penerimaan kelas dan survey mempertahankan kelas.

1) Survey penerimaan kelas:

a. Survey penerimaan kelas bangunan baru.

b. Survey penerimaan kelas bangunan sudah jadi.

Survey penerimaan kelas bukan bangunan baru diperuntukkan untuk

kapal-kapal yang telah memiliki kelas lain yang berlaku atau kapal-kapal

yang sama sekali belum memiliki kelas yang berlaku.

2) Survey mempertahankan kelas:

a) Survey tahunan.

b) Survey antara.

c) Survey pembaruan kelas.

Survey Pembaruan kelas I, umur kapal sampai dengan 5 tahun.

Survey Pembaruan kelas II, untuk kapal 5 sampai 10 tahun.

Survey Pembaruan kelas III, untuk kapal 10 sampai 15 tahun.

Survey Pembaruan kelas IV, Umur kapal diatas 15 tahun.

d) Survey perpanjangan kelas.

e) Survey pengedokan.

f) Survey poros baling – baling.

g) Survey khusus.

h) Survey bawah air.

i) Survey lainnya.

Sehingga cukup untuk pengawasan dan pengujian yang disyaratkan.

Pekerja las juga harus memiliki sertifikat las.

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 80Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 81: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Biro Klasifikasi Indonesia juga berwenang memperluas syarat

klasifikasinya, termasuk meliputi perlengkapan dan mesin yang dipakai dalam

operasi kapal, dimana penempatan serta jenisnya mampu mempengaruhi

keselamatan kapal. Setelah survey selesai maka akan dikeluarkan laporan.

6.2. Saran

BKI adalah instansi yang berwenang mengawasi pembangunan dan

perbaikan kapal di Indonesia, maka kinerja BKI harus lebih ditingkatkan

mengingat BKI telah memperoleh sertifikat ISO 9001, dan sudah bergabung

dengan klasifikasi- klasifikasi asing (IACS).

Pelayanan jasa yang dilakukan BKI harus selalu ditingkatkan demi

tercapainya kepercayaan dan kepuasan para pemakai jasa BKI.

BKI hendaknya selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi

yang ada terutama teknologi perkapalan, sehingga diharapkan BKI tidak hanya

menguasai yang sudah ada tetapi juga ikut mengambil bagian dalam

perkembangan teknologi yang akan datang.

Kami sangat mengharapkan kerjasama yang baik antara pihak BKI dengan

pihak perguruan tinggi yang ada di Indonesia, khususnya dengan jurusan teknik

perkapalan dalam rangka untuk memperlancar masuknya informasi-informasi

baru mengenai perkembangan teknologi perkapalan.

DAFTAR PUSTAKA

Media BKI, No. 78 Juli-Agustus 2008

Media BKI, No. 78 Maret 2008

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 81Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012

Page 82: Lap KP BKI Enyong

Laporan Praktik KerjaPT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) Cabang CirebonJln. Tuparev KM. 3 Cirebon 45153Telp. (0231) 201816

Thamrin.Rais MCE,1987,Bangunan Kapal,Tarsito;Bandung

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2006,Annual Report PT. Biro Klasifikasi

Indonesia (Persero), PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2005,Buku Petunjuk dan Prosedur

Survey, PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2005,Volume I Rules For Classification

and Survey, PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2005,Volume II Rules For Hull, PT. Biro

Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2005,Volume V Rules For Material,

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta

Program Studi S1 Teknik Perkapalan 82Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang2012