Lap Gps - Asist21APR
-
Upload
marshmallowdamdam -
Category
Documents
-
view
149 -
download
8
Transcript of Lap Gps - Asist21APR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka pembangunan dan pengembangan suatu negara, sangat dibutuhkan ilmu yang dapat menjadi dasar atau pedoman dalam pelaksanaannya, salah satunya ialah perencanaan wilayah dan kota. Perencanaan wilayah dan kota merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang pendekatan – pendekatan mengenai perencanaan atau gagsan kita terhadap apa yang diinginkan di masa depan dan bagaimanan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan, khususnya dalam pembangunan.
Salah satu cabang dari ilmu perencanaan wilayah dan kota ialah kartografi. Kartografi sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang pemetaan. Dalam pengaplikasiannya, ilmu kartogarafi tentu tidak dapat berdiri sendiri, dibutuhkan ilmu – ilmu lain yang dipadukan dengan kartografi seperti ilmu kependudukan, geologi, hidrologi, geomorfolagi dan lain – lain. Menurut Prihandito ”kartografi adalah suatu seni, ilmu, dan teknik pembuatan peta yang melibatkan pelajaran geodesi, fotogrametri, kompilasi dan reproduksi peta”.
Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani, mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.
Salah satu alat bantu dalam pemetaan adalah GPS atau Global Positioning System. GPS merupakan system navigasi berbasis satelit yang berfungsi untuk menentukan posisi dalam suatu system koordinat, kecepatan, dan waktu tertentu. GPS mempunyai 24 satelit, 21 satelit aktif dan 3 satelit cadangan yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. System kerja GPS ini adalah dengan cara mengirim sinyal radio dengan data digital kemudian diterima oleh alat penerima di permukaan. GPS juga dapat digunakan menentukan posisi atau titik lokasi.
Laporan Praktikum Kelompok 13 1
Awalnya GPS pertama kali dikembangkan di Amerika, diciptakan untuk kebutuhan militer dan belum bisa digunakan tapi sejak tahun 1983 GPS sudah dapat digunakan oleh masyarakat umum sehingga tingkat keakuratan data GPS yang ditampilkan juga di upgrade. Keakuratan data GPS semula 100m di tingkatkan menjadi 50 m sampai 20 m dan sampai saat ini tingkat akurasi GPS bisa mencapai 1m.
ArcGis atau Arciew merupakan perangkat lunak GIS yang populer dan paling banyak digunakan untuk mengelola data spasial. ArcGis dan Arcview dibuat oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute). Dengan software ini kita dengan mudah dapat mengelola data, menganalisa dan membuat peta serta laporan yang berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.
1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan praktikum GPS ini
adalah:a. Bagaimana cara menggunakan dan menentukan titik ketinggian lokasi
menggunakan alat GPS?b. Bagaimana mengetahui titik koordinat persebaran fasilitas di Kelurahan
Jangli?c. Bagaimana membuat peta kontur dan lereng dari hasil survey GPS?
1.3 Tujuana. Survey GPS untuk pemetaan titik ketinggianb. Survey GPS untuk pemetaan sebaran fasilitasc. Membuat peta kontur dan lereng dari hasil survey GPS
1.4 SasaranBerdasarkan rumusan masalah dan tujuan di atas, maka praktikum GPS
memiliki sasaran sebagai berikut :
a. Mengetahui wilayah studi lokasi persebaran fasilitas di Kelurahan Jangli menggunakan GPS
b. Menentukan titik koordinat (x, y, z)c. Mengolah dan menganalisa hasil survey menggunakan software
MapSouce dan ArcGisd. Menyajikan hasil praktikum berupa laporan praktikum dengan peta admin,
peta persebaran fasilitas, peta kontur dan kelerengan sehingga dapat menentukan karakteristik wilayah studi.
Laporan Praktikum Kelompok 13 2
1.5 Ruang Lingkup
1.5.1 Ruang Lingkup WilayahRuang lingkup wilayah dari lokasi survey berada di Kelurahan
Jangli dengan luas wilayah 207 Ha dengan batas wilayah administrasi sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kelurahan Jomblang- Sebelah selatan : Kelurahan Tembalang- Sebelah Barat : Kelurahan Karang Anyar Gunung- Sebelah timur : Kelurahan Tandang.
1.5.2 Ruang Lingkup MateriKartografi merupakan suatu seni, ilmu dan teknik pembuatan peta
yang melibatkan pengetahuan lain seperti geodesi, fotogrametri, kompilasi, produksi peta. Melalui survey ini kami mempelajari langkah – langkah dalam menentukan titik lokasi (penitikan) terhadap persebaran fasilitas dalam koordinat (x, y, z) menggunakan alat GPS, yang kemudian diaplikasikan dalam pembuatan peta administrasi, peta kontur, dan peta persebaran fasilitas.
Software yang digunakan dalam menganalisa data hasil dari GPS antara lain Autocad, ArcView, maupun ArcGis. Sedangkan untuk mengimport titik – titik hasil survey dari GPS menggunakan software MapSource.
1.6 Metode Penulisan Laporan
1.6.1 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun
laporan praktikum GPS ini antara lain:
a. Data Primer, data yang diperoleh langsung dari survey lapangan. Data primer dalam praktikum ini didapatkan dengan melakukan survey langsung ke lapangan dengan menggunakan alat GPS.
b. Data Sekunder, data yang diperoleh melalui literatur – literatur berupa buku, handout materi, file power point, maupun peta yang dapat menunjang penyusunan laporan praktikum GPS.
Laporan Praktikum Kelompok 13 3
1.6.2 Metode Pengolahan DataMetode yang digunakan untuk menganalisis data dan informasi
yang diperoleh menggunakan dua cara yaitu:a. Metode Deskriptif / Kualitatif
Pengolahan hasil praktikum GPS dalam bentuk laporan dan menggambarkannya dalam bentuk peta.
b. Metode KuantitatifMetode pendekatan yang digunakan dalam penyusunan
kajian dengan menggunakan penghitungan berdasarkan data yang ada.
1.6.3 Metode Penyusunan LaporanMetode atau langkah – langkah dalam penulisan laporan praktikum
ini adalah :a. Memperoleh data primer, dengan survei lapangan.b. Memperoleh data sekunder, dengan mengambil data berupa peta
digital dari Spacelab.c. Mencari literatur yang berkaitan dengan kartografi.d. Mengolah hasil praktikum GPS dengan bantuan software ArcGis
dan membuat laporan.
1.7 Sistematika Penulisan
Judul : Laporan Praktikum Global Positioning System (GPS)Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang Semarang
BAB IPENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penyusunan laporan, rumusan masalah, tujuan praktikum, ruang lingkup penyusunan laporan yang terdiri atas ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi, serta metode yang dipakai dalam penulisan laporan.
BAB IIKAJIAN TEORI
Menjelaskan tentang teori – teori yang terkait serta membahas tentang materi pendukung dalam tema laporan ini.
Laporan Praktikum Kelompok 13 4
BAB IIIGAMBARAN STUDI WILAYAH
Bab ini berisi penjelasan tentang kelurahan Jangli kecamatan Tembalang berupa gambar, data kependudukan dan batas-batas administrasi wilayahnya.
BAB IVPEMBAHASAN
Membahas hasil survey menggunakan GPS berupa titik koordinat persebaran fasilitas dan titik ketinggian.
BAB VPENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari kegiatan praktikum serta uraian bab – bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
Laporan Praktikum Kelompok 13 5
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Peta dan Kartografi
Peta dapat didefinisikan sebagai media penyajian informasi dari unsur – unsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi geografis) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu. Peta yang baik, adalah peta yang mempunyai nilai informatif, komunikatif, artistik dan estetik. Sedang pengetahuan khusus yang mempelajari peta disebut kartografi. Dengan menggunakan peta, kita dapat memperoleh informasi lokasi suatu wilayah, lokasi fasilitas, pembagian tata guna lahan, batas administrasi dan sebagainya.
Di Indonesia peta dasar dibuat dan ditetapkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL). Sedang peta – peta tematik dibuat berdasarkan peta dasar oleh instansi yang berkepentingan (Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan dan Energi, Badan Pertanahan Nasional, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dll) untuk tema – tema sesuai pekerjaan atau kegiatannya. Dalam perencanaan wilayah dan kota, suatu peta sangat penting peranannya sebagai kerangka informasi yang dapat memberikan informasi untuk kegiatan perencanaan seperti posisi lokasi suatu wilayah, ukuran dan bentuk wilayah serta himpunan data lainnya yang terkait.
2.2 Kontur
Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata – rata. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas skala grafis.
Kontur biasanya di digambar dalam bentuk garis – garis utuh yang kontinyu dan biasanya berwarna cokelat atau oranye. Peta yang menggambarkan lokasi yang sama tinggi disebut peta kontur. Peta kontur juga dapat
Laporan Praktikum Kelompok 13 6
menggambarkan relief muka bumi. Sifat – sifat yang dimiliki garis kontur antara lain :
a. Garis kontur tidak bercabang atau berpotonganb. Garis kontur merupakan garis tertutupc. Garis kontur yang lebih rapat lerengnya akan lebih curamd. Garis kontur akan selalu membelok mengikuti lereng dari lembah ke arah
hulue. Garis kontur selalu tegak lurus dengan arah air yang mengalir di
permukaanf. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan
punggungan gunung.g. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan
suatu lembah/jurang.
Contoh garis kontur
2.3 Lereng
Lereng merupakan bidang yang memiliki sudut kemiringan tertentu. Lereng dalam hal ini merupakan permukaan bumi yang membentuk sudut miring
Laporan Praktikum Kelompok 13 7
terhadap bidang horizontal. Lereng terbagi menjadi dua yaitu alamiah dan buatan. Lereng alamiah terbentuk akibat proses geologi di dalam bumi, sedangkan lereng buatan terbentuk karena sengaja dibuat manusia, misalnya terasering.
Peta lereng tergolong ke dalam peta tematik, dikarenakan peta lereng hanya menggambarkan kelerengan dari permukaan bumi pada satuan prosentase atau interval ketinggian. Salah satu metode yang digunakan untuk menggambarkan peta lereng ialah perhitungan dari peta kontur. Peta lereng dalam satuan prosentase dapat dijelaskan dengan melakukan perbandingan antara jarak ketinggian dengan beda tingginya. Dalam perhitungan lereng digunakan rumus :
( N – 1 ) x Ki (m)
Panjang diagonal segiempat (m)
Keterangan :
N : jumlah kontur yang terpotong oleh diagonal segiempar
Ki : Kontur interval
2.4 Global Positioning System (GPS)
2.4.1 Pengenalan GPS
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak jiwa. Saat ini GPS sudah banyak digunakan jiwa di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.
Laporan Praktikum Kelompok 13 8
Lereng =x 100 %
Satelit GPS
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing – masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda – beda. Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.
Contoh macam – macam GPS
Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu segmen sistem control, segmen satelit, dan segmen pengguna. Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa yang dilengkapi dengan antena – antena untuk mengirim dan menerima sinyal –sinyal gelombang. Sinyal – sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di/dekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan, maupun waktu. Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol attitude satelit. Satelit – satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ;
Laporan Praktikum Kelompok 13 9
blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R yang operasional. Sedangkan segmen sistem kontrol berfungsi mengontrol dan memantau operasional satelit dan memastikan bahwa satelit berfungsi sebagaimana mestinya. Pasa segmen pengguna ini, terdiri dari para pengguna satelit GPS di manapun berada. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS (GPS receiver) diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan pre – amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data (solusi navigasi), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.
System kerja GPS
2.4.2 Prinsip dan Metode penentuan posisi dengan GPS
Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, masing – masing memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat x, y, z atau L, B, h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena itu, diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.
Metode penentuan posisi dengan GPS pertama-tama dibagi dua, yaitu metode absolut, dan metode diferensial. Masing – masing metode dapat dilakukan dengan cara real time dan atau post-processing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut statik. Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut kinematik. Selanjutnya, metode yang lebih detail antara lain metode – metode
Laporan Praktikum Kelompok 13 10
seperti SPP, DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta beberapa metode lainnya.
2.4.3 Ketelitian Posisi dan Error Source pada GPS
Untuk aplikasi sipil, GPS memberikan nilai ketelitian posisi dalam spektrum yang cukup luas, mulai dari meter sampai dengan milimeter. Sebelum mei 2000 (SA on) ketelitian posisi GPS metode absolut dengan data psedjiwae mencapai 30 – 100 meter. Kemudian setelah SA off ketelitian membaik menjadi 3 – 6 meter. Sementara itu Teknik DGPS memberikan ketelitian 1-2 meter, dan teknik RTK memberikan ketelitian 1-5 sentimeter. Untuk posisi dengan ketelitian milimeter diberikan oleh teknik survai GPS dengan peralatan GPS tipe geodetik dual frekuensi dan strategi pengolahan data tertentu.
Pada sistem GPS terdapat beberapa kesalahan komponen sistem yang akan mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh. Kesalahan – kesalahan tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal – hal lain yang mempengaruhi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise. Kesalahan ini dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.
2.4.4 Kemampuan dan Aplikasi GPS
Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini . Selama GPS dapat menerima sinyal dari satelit secara langsung tanpa halangan, maka GPS akan selalu memberikan informasi koordinat posisi . GPS adalah satu – satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi – aplikasi militer, bidang – bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survey pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan
Laporan Praktikum Kelompok 13 11
navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya.
2.5 MapSource
Untuk mentransfer atau mengimpor titik – titik dari GPS ke PC computer kita dapat menggunakan aplikasi MapSource. Aplikasi Mapsource diciptakan oleh perusahann GPS Garmin dengan tujuan untuk menambah kemampuan GPS dalam melakukan komunikasi bertukar data. Format file mapsource berupa file DXF(*.dxf)
2.6 ArcGis / Arcview
GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya. ArcGis maupun Arcview merupakan perangkat lunak GIS yang populer dan paling banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Keduanya dibuat oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute). Dengan ArcGis maupun Arcview, kita dengan mudah dapat mengelola data, menganalisa dan membuat peta serta laporan yang berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.
ArcGIS terdiri atas :
a. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat menggunakan produk ArcGIS lainnya;
b. ArcGIS Desktop, memiliki tiga tingkat lisensi:c. ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial,
membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;d. ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan
peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase;e. ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan
fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
Laporan Praktikum Kelompok 13 12
Terdapat pula produk ArcGIS berbasis server, serta produk ArcGIS untuk PDA. Ekstensi dapat dibeli secara terpisah untuk meningkatkan fungsionalitas ArcGIS. Format file arcgis antara lain Arcmap document (*.mxd) dan Arcmap template (.mxt).
BAB III
GAMBARAN STUDI WILAYAH
Kelurahan Jangli merupakan sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Tembalang, kota Semarang. Kelurahan Jangli memiliki luas wilayah 207 Ha. Secara administratif Kelurahan Jangli terbagi menjadi 5 Rukun Warga (RW).Batas wilayah Kelurahan Jangli meliputi :
- Sebelah Utara : Kelurahan Jomblang- Sebelah Selatan : Kelurahan Tembalang- Sebelah Barat : Kelurahan Karang Anyar Gunung- Sebelah Timur : Kelurahan Tandang
Laporan Praktikum Kelompok 13 13
Peta administrasi wilayah kelurahan Jangli
Sedangkan kondisi geografisnya meliputi :
- Ketinggian tanah dari permukaan laut : 125 meter- Banyaknya curah hujan : 2100 mm/tahun- Topografi : dataran rendah- Suhu udara rata – rata : 22 – 32 C
Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk Kelurahan Jangli adalah sebagai berikut:
Laporan Praktikum Kelompok 13 14
pria
wanita
12
3040 3060 3080 3100 3120 3140 3160 3180 3200
jumlah (jiwa)
jumlah (jiwa)
Menurut agama, jumlah penduduk Kelurahan Jangli adalah sebagai berikut :
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Lain - lain
1 2 3 4 5 6
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
jumlah (jiwa)
jumlah (jiwa)
Menurut mata pencahariannya, jumlah penduduk Kelurahan Jangli adalah sebagai berikut :
Laporan Praktikum Kelompok 13 15
kary
awan
wira
swas
ta
tani
pert
ukan
gan
pens
iuna
n
jasa
1 2 3 4 5 6
050
100150200250300350400
jumlah (jiwa)
jumlah (jiwa)
BAB IVPEMBAHASAN
Laporan Praktikum Kelompok 13 16
LANGKAH PRAKTIKUM
1. PERSIAPAN
Pada tahap ini kami dibekali materi dan diajari cara mengoperasikan GPS, menentukan titik koordinat dan titik ketinggian sebelum survey langsung ke lapangan. Selain itu kami juga menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu :
a. GPS Garminb. Form survey
No Titik
Keterangan X Y ZKetinggi
an(m)Foto
1.
c. Alat tulisd. Peta hardcopy jaringan jalan wilayah studie. Komputer / laptop untuk mngolah data dengan software
MapSource, Arcgis atau Arcviewf. Printerg. Kamerah. Kendaraan bermotor
2. PELAKSANAANTahap ini berisi tentang :
2.1 Penggunaan GPS
Langkah - langkah menggunakan GPS, yaitu:
a. Tekan tombol power di bagian atas untuk menghidupkan GPS .b. Tekan quit untuk mengetahui jumlah satelit yang terdeteksi.
Dibutuhkan minimal 4 satelit untuk mengetahui ketinggian. Selain itu besarnya EPE di bawah 10 n agar lebih akurat.
c. Tekan Page untuk memindahkan ke lembar baru, juga untuk mengetahui posisi koordinat dan titik ketinggian.
Laporan Praktikum Kelompok 13 17
d. Tekan Page lagi untuk kembali ke layar pertama.e. Tekan tombol mark f. Mengganti nama lokasi dan tekan enter lalu okg. Mencatat hasil titik koordinat x, y dan z ke dalam form survey.h. Tekan tombol power agak lama untuk mematikan alat GPS sampai
layar kosong.
2.2 Survey Lapangan
Melakukan survey dengan petunjuk dan peta dari Kantor Kelurahan Jangli yaitu:
a. Mengambil lokasi titik fasilitas dan titik tinggi.b. Mencatat koordinat titik x, y, dan z sesuai dengandata yang terbaca
di GPS serta keterangan tata guna lahan di tabel form survey.
3. PENGOLAHAN DATA
Pada tahap ini, kita sudah selesai melakukan survey. Tahap ini meliputi :
a. Mengimport titik – titik hasil survey dengan menggunakan MapSource
b. Kemudian kita simpan dalam Arcgis dan diberi keterangan fasilitas
4. PEMBUATAN PETA
Tahap ini meliputi :
a. Mencetak peta titik – titik ketinggianb. Membuat garis kontur dengan cara manual sesuai dengan rumusc. Membuat peta kelerengan dengan data dasar dari peta kontur
5. HASIL PRAKTIKUM
Form survey titik ketinggian kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang
Laporan Praktikum Kelompok 13 18
No Titik
Keterangan X YZ
Ketinggian(m)
1 Lapangan Golf 0438656 9223314 136
2 Lapangan Golf 2 0438117 9223167 101
3 01 0438429 9222431 144
4 Masjid Al - Hikmah 0437439 9222289 110
5 Mushola 2 0438346 9223861 58
6 Mushola 0438363 9222996 145
7 Pos 11 0437672 9222089 130
8 Pos 12 0437507 9222114 132
9 Pos 14 0438536 9222486 88
10 Pos 15 0438457 9223611 76
11 Pos 16 0438340 9223755 61
12 Pos 17 0438510 9224103 53
13 Pos 18 0438545 9224408 46
14 Pos 19 0438500 9224220 49
15 Pos 21 0438120 9223928 88
16 Pos 5 0437989 9222497 145
17 Pos 8 0438392 9222543 159
18 Pos 9 0437308 9222513 144
19 Pos Gerbang 0437465 9223413 128
20 Pos induk 0438376 9222539 160
21 Pos 1 0439181 9222842 152
22 Pos 3 0438097 9222645 148
23 02 437708 9222823 155
24 Posyandu 0438373 9223964 54
25 Semarang internasional 0438258 9223538 72
Laporan Praktikum Kelompok 13 19
school
26 TK 0438441 9222715 159
27 TPQ 0438262 9223905 61
28 Water blaster 0437849 9223843 89
Peta titik ketinggian kelurahan Jangli
Form survey persebaran fasilitas kelurahan Jangli kecamatan Tembalang
Laporan Praktikum Kelompok 13 20
No Titik
Keterangan X YZ
Ketinggian(m)Foto
Laporan Praktikum Kelompok 13 21
1 Water blaster 0437849 9223843 89
2Singapore
International School
0438258 9223538 72
3 Mushola 0438363 9222996 145
4 Pos 1 0438276 9222842 152
5 Pos 2 0438161 9222625 156
6 Pos induk 0438376 9222539 160
Laporan Praktikum Kelompok 13 22
7Balai Desa
Jangli0438392 9222543 159
8 Pos 3 0438097 9222645 148
10 Pos 4 0438092 9222533 152
11 Makam 0438079 9222525 152
12 Pos 5 0437989 9222497 145
Laporan Praktikum Kelompok 13 23
13Lap.
Badminton0437986 9222463 144
14 Pos 6 0437932 9222413 135
15 Masjid 0437873 9222414 126
16 Pos 7 0437745 9222456 132
17Lap.
Badminton 20437736 9222412 134
Laporan Praktikum Kelompok 13 24
18 Panorama 0437742 9222291 120
19 Pos 9 0437308 9222513 114
20 m. Al Hikmah 0437439 9222289 110
21 Loket 0437444 9222248 111
22 Pos 10 0437678 9222137 106
Laporan Praktikum Kelompok 13 25
23 Pos 11 0437672 9222089 130
24 Pos 12 0437507 9222114 132
25 Pos 13 0437854 9222491 130
26 TK Jangli 0438441 9222715 159
27Masjid Al –
Iman0438539 9223537 85
Laporan Praktikum Kelompok 13 26
28 Pos 16 0438340 9223755 61
29 Mushola 2 0438346 9223861 58
30 Mushola 3 0438386 9223929 53
31Posyandu
Jangli0438373 9223964 54
32 Pos 17 0438510 9224103 53
Laporan Praktikum Kelompok 13 27
33 Gereja 0438344 9224001 59
34TPQ Nurul
Huda0438262 9223905 61
35Masjid Nurul
Huda0438259 9223939 62
36 Paud Mutiara 0438262 9223920 62
37 Pos 18 0438545 9224408 46
Laporan Praktikum Kelompok 13 28
38 Pos 19 0438500 9224220 49
39 Mushola 4 0438482 9224219 52
40Mushola –
pos0438441 9224177 62
41 Pos 20 0438221 9223952 69
42 Pos 21 0438120 9223928 88
Laporan Praktikum Kelompok 13 29
43 Pos 22 0438243 9223913 65
44Lap.
Badminton 30438468 9223546 77
45 Lap Golf 0438656 9223314 136
46 Lap Golf2 0438117 9223167 101
47 Pos Gerbang 0437465 9223413 128
Laporan Praktikum Kelompok 13 30
Keterangan : diagram persebaran fasilitas kelurahan Jangli
JUMLAH FASILITAS
Fasilitas UmumPos PenjagaanFasiltas KesehatanFasilitas PendidikanFasilitas PeribadatanFasilitas rekreasiMakam
Peta persebaran fasilitas Kelurahan Jangli
Laporan Praktikum Kelompok 13 31
Laporan Praktikum Kelompok 13 32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Untuk memperoleh data yang akurat, hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan praktikum menggunakan GPS antara lain :
a. Memilih lokasi yang jauh dari bangunan atau pepohonan, dikarenakan dapat mengganggu signal yang diterima dari satelit.
b. Menghindari jalur listrik atau mencari tempat yang terbukac. Mencari lokasi fasilitas atau menentukan titik koordinat dengan EPE
terkecil atau minimum, karena semakin kecil EPE atau mendekati 0 maka keakuratannya pun semakin besar.
Berdasarkan survey penitikan koordinat x, y, dan z dengan menggunakan GPS kami dapat menyimpulkan bahwa, persebaran fasilitas di Kelurahan Jangli cukup merata dikarenakan setiap daerah rata – rata memiliki perumahan sehingga tiap – tiap perumahan hampir memiliki fasilitas yang sama misalmya saja pos penjagaan. Di daerah kelurahan Jangli pun masih memiliki wilayah yang masih di kembangkan untuk perumahan. Pembukaan lahan untuk perumahan tersebut di dukung dengan wilayah Jangli yang asri. Kelerangan di Kelurahan Jangli terdiri atas daerah landai dan curam karena masih termasuk ke dalam wilayah perbukitan. Sehingga titik ketinggiannya pun bervariasi (rendah, sedang dan tinggi)
5.2 Saran
Semakin berkembangnya pembangunan di daerah Jangli maka semakin penting pula kita memperhatikan aspek – aspek yang di pengaruhi, seperti aspek keindahan atau yang sering di sebut estetika. Misalnya daerah RW I dimana terdapat pembangunan perumahan, namun di daerah tersebut sudah banyak sekali kehilangan daerah terbuka hijau. Sebaiknya perangkat desa atau pihak kelurahan lebih memperhatikaan aspek tersebut, sebelum terlambat pada akhirnya.
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Praktikum Kelompok 13 33
Pigawati, Bitta dan Pangi. 2010. Petunjuk Praktikum Kartografi. Planologi Undip : Semarang
______. 2011. Monografi Kelurahan Jangli Semester II. Pemkot Semarang : Semarang
Anonym. 2010.”Kartografi”. dalam http://id.wikipedia.org. diunduh pada Rabu, 18 April 2012
______. 2011. “ Mengenal Peta Kontur”. dalam www.adipedia.com. diunduh Senin, 23 April 2012
Anonym. 2010. “Peta”. dalam http://id.wikipedia.org. diunduh pada Selasa, 24 April 2012
Laporan Praktikum Kelompok 13 34
LAMPIRAN :
Peta administrasi wilayah kelurahan Jangli Peta sebaran fasilitas Peta kontur Peta lereng Peta administrasi Peta administrasi tahun 2001 Lembar asistensi
Laporan Praktikum Kelompok 13 35