lap gol. darah klp 10

39
A. Waktu Pelaksanaan Hari, tanggal : Selasa, 2 Maret 2010 Waktu : 13.00-Selesai Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI B. Tujuan Praktikum 1. Mempelajari aliran darah pada ekor kecebong dan ekor ikan seribu (impun) 2. Mempelajari cara-cara untuk menentukan golongan darah A, B, O, AB dan Rh 3. Menentukan konsentrasi haemoglobin dalam darah 4. Menghitung tekanan darah sistole (kontraksi) dan diastole (relaksasi) 5. Mengamati dan membedakana eritrosit dan leukosit pada darah berbagai jenis hewan (ular, merpati gerbil,) 6. Menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih dengan menggunakan hemocytometer 7. Mengetahui aktivitas jantung dengan menggunakan EKG C. Landasan Teori Sistem transport telah terjadi mulai dari hewan bersel satu, caranya dengan difusi dan gerakan protoplasma. Pada hewan tertentu misalnya Porifera dan coelenterate, air di sekitar tubuhnya membantu transportasi bahan makanan dan oksigen. Air bergerak karena ada gerakan flagella pada rongga tubuhnya. Pada Coelenterata dan cacing pipih saluran gastrovaskuler membantu transportasi bahan makanan yang 1 |Laporan Fisiologi Hewan

Transcript of lap gol. darah klp 10

Page 1: lap gol. darah klp 10

A. Waktu Pelaksanaan

Hari, tanggal : Selasa, 2 Maret 2010

Waktu : 13.00-Selesai

Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI

B. Tujuan Praktikum

1. Mempelajari aliran darah pada ekor kecebong dan ekor ikan seribu (impun)

2. Mempelajari cara-cara untuk menentukan golongan darah A, B, O, AB dan Rh

3. Menentukan konsentrasi haemoglobin dalam darah

4. Menghitung tekanan darah sistole (kontraksi) dan diastole (relaksasi)

5. Mengamati dan membedakana eritrosit dan leukosit pada darah berbagai jenis

hewan (ular, merpati gerbil,)

6. Menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih dengan menggunakan

hemocytometer

7. Mengetahui aktivitas jantung dengan menggunakan EKG

C. Landasan Teori

Sistem transport telah terjadi mulai dari hewan bersel satu, caranya dengan difusi

dan gerakan protoplasma. Pada hewan tertentu misalnya Porifera dan coelenterate, air di

sekitar tubuhnya membantu transportasi bahan makanan dan oksigen. Air bergerak

karena ada gerakan flagella pada rongga tubuhnya. Pada Coelenterata dan cacing pipih

saluran gastrovaskuler membantu transportasi bahan makanan yang telah dicerna ke

seluruh tubuh. Makin besar ukuran hewan, pengangkutan berbagai bahan pada tubuh

hewan itu tidak mungkin hanya dengan cara difusi saja tetapi di bantu oleh system

transport berupa system peredaran darah dengan jantung sebagai penggerak aliran darah.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan)

tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh

jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai

pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah

diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang

berarti darah.

1 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 2: lap gol. darah klp 10

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam

peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa

saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah

serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru

atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi

sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata

yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein

pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut

oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau

vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh

hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda,

biru, atau kuning oranye).

Darah Manusia

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah

mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga

menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan

mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan

tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan

melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen

sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh

hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam

bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir

dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung

menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan

menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung

melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran

pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran

halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui

pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

2 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 3: lap gol. darah klp 10

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan

kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

Komposisi Darah

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian

dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium

cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari:

Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap

sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan

oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang

kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.

Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk

memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal

virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.

Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang

kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :albumin, bahan

pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, berbagai jenis

garam.

Pembuluh Darah

Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah

Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri

dan arteriole.

3 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 4: lap gol. darah klp 10

Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari

seluruh organ tubuh menuju ke jantung.

Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole

dengan venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah

dengan karbondioksida jaringan.

Golongam Darah

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua

jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus

(faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO

dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak

kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia

hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang

terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di

permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam

serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat

menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah

merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari

orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan

B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang

dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan

darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan

darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi

memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan

4 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 5: lap gol. darah klp 10

darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah

ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-

negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,

meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih

dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah

AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang

paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh

penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk

jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.

Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan

faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui

memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak

memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-.

Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki

golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan

penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun

pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan

80% populasi dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.

Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi

antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi

pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat

mempengaruhi janin pada saat kehamilan.

Hemoglobin

Hemoglobin (kependekan: Hb) merupakan molekul protin di dalam sel darah

merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksida untuk diangkut melalui

sistem peredaran darah ke tisu-tisu dalam badan. ion besi dalam bentuk Fe+2 dalam

5 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 6: lap gol. darah klp 10

hemoglobin memberikan warna merah pada darah. Dalam keadaan normal 100 ml darah

mengandungi 15 gram hemoglobin yang mampu mengangkut 0.03 gram oksigen.

Terdapat beberapa cara bagi mengukur kandungan hemoglobin dalam darah,

kebanyakannya dilakukan secara automatik oleh mesin yang direka khusus untuk

membuat beberapa ujian terhadap darah. Di dalam mesin ini, sel darah merah diceraikan

untuk mengasingkan hemoglobin dalam bentuk larutan. Hemoglobin yang terbebas ini

dicampur dengan bahan kimia yang mengandungi cyanide yang mengikat kuat dengan

molekul hemoglobin untuk membentuk cyanmethemoglobin. Dengan menyinarkan

cahaya melalui larutan cyanmethemoglobin dan mengukur jumlah cahaya yang diserap

(khususnya bagi gelombang antara 540 nanometer), jumlah hemoglobin dapat

ditentukan.

Tekanan Darah

Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika

darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat

dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh

dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka

pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau

pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut

tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara

pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.

Tekanan Darah Sistolik (angka pertama) Diastolik (angka kedua)

Darah rendah atau hipotensi Di bawah 90 Di bawah 60

Normal 90 – 120 60 – 80

Pre-hipertensi 120 – 140 80 – 90

Darah tinggi atau hipertensi

(stadium 1)140 – 160 90 – 100

6 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 7: lap gol. darah klp 10

Darah tinggi atau hipertensi

(stadium 2 / berbahaya)Di atas 160 Di atas 100

D. Alat dan Bahan

Observasi pembuluh darah

kapiler

Ikan seribu dan kecebong yang

masih hidup

Mikroskop

(monokuler/binokuler)

Kapas

Larutan fisiologis (ringer’s

atau saline)

Urethane (2% dan 25%)

Petridish

Papan dari kayu

Gelas piala

Golongan darah

Blood lancet

Tusuk gigi

Gelas objek

Alcohol 70%

Kapas

Satu set anisera ABO

Anti Rh serum

Sel darah

Mikroskop

Gelas objek

Blood lancet

Gelas kimia

Kapas

Alcohol 70%

Zat pewarna darah

(gimesa, metylen blue)

Kertas hisap

Akuades

Ether

Pipet

Menghitung jumlah sel darah

Satu set hemocymeter,slide

improved nebaeur, kaca penutup,

pipet pengencer sel darah merah,

dan pipet pengencer sel darah

putih.

Mikroskop

Blood lancet

Larutan hayem (1 g NaCl, 0,5

Na2SO4), 5 HgCl2, 200 ml

akuades)

Larutan Turk (1 ml gantien

violet, 3 ml asam asetat glacial,

100 ml akuades)

Alcohol 70%

Akuades

Kertas lensa

7 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 8: lap gol. darah klp 10

Pipet

Hemoglobin darah

a. Cara sahli

Haemoglobinometer

Larutan HCl 0,1 N

Alcohol 70%

Kapas

Blood lancet

Pipet kapiler

b. Cara tes pipet

Blood lancet dan kapas

Tes peper tallquist

Alcohol 70%

Tekanan darah

Sphygmomanometer (tensimeter)

Stethoscope

Kontraksi otot jantung

EKG krim dan peralatan EKG

Alcohol 70%

Kapas

E. Cara Kerja

a. Observasi pembuluh darah kapiler

1. Melihat aliran darah pada ekor kecebong

Memasukan beberapa ekor kecebong kedalam gelas piala yang

berisi larutan urethane 2%. Tunggulah sampai kecebong tersebut tidak

sadar.

Memindahkan seekor kecebong yang sudah terbius ke dalam

petridish yang telah diisi sedikit air.

Mengamati dibawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah

pada ekor kecebong yang tampak transparan.

Memperhatikan arah aliran darah dalam pembuluh darah

tersebut, manakah yang lebih cepat, konstan dan berubah-ubah.

Menggambar serangkaian pembuluh darah yang diamati.

2. Melihat aliran darah pada ekor ikan seribu

Memasukan beberapa ekor ikan seribu kedalam gelas piala

yang berisi larutan urethane 2%. Tunggulah sampai kecebong tersebut

tidak sadar.

Memindahkan seekor kecebong yang sudah terbius ke dalam

petridish yang telah diisi sedikit air.

8 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 9: lap gol. darah klp 10

Mengamati dibawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah

pada ekor ikan seribu yang tampak transparan.

Memperhatikan arah aliran darah dalam pembuluh darah

tersebut, manakah yang lebih cepat, konstan dan berubah-ubah.

Menggambar sebagian serangkaian pembuluh darah yang

diamati.

b. Golongan darah

1. Untuk menentukan golongan darah A,B, dan O.

Membersihkan ujung jari tangan anda dengan menggunakan kapas

yang telah direndam dalam alcohol 70%.

Menusuk jari tersebut dengan menggunakan blood lancet steril.

Menghapus tetesan darah pertama dengan menggunakan kapas

beralkhol hingga bersih.

Kemudian pijat jari tersebut dengan berlahan hingga keluar darah dari

luka tadi, selanjutnya teteskan darah yang keluar pada gelas objek di dua

tempat yang berbeda.

Meneteskan satu tetes antisera A pada salah satu sisi dari tetesan darah

tersebut, dengan cara yang sama teteskan satu tetes antisera B pada tetesan

darah yang satunya lagi.

Mengaduk tetesan masing-masing antisera dengan darah tersebut

dengan menggunakan ujung tusuk gigi secara terpisah.

Setelah diaduk biarkan beberapa saat, perhatikan apa yang terjadi

masing-masing campuran darah dan antisera tersebut, campuran mana

yang terjadi penggumpalan dan yang tidak terjadi penggumpalan.

2. Untuk menentukan Rh

Meneteskan satu tetes darah yang masih segar ke atas gelas objek

Meneteskan satu tetes anti Rh serum di dekat tetesan darah tersebut.

9 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 10: lap gol. darah klp 10

Mengaduk tetes darah dan tetes anti Rh serum tersebut dengan

menggunakan tusuk gigi.

Memperhatikan apa yang terjadi.

Mencatat mana yang menghasilkan penggumpalan dan mana yang

tidak terjadi penggumpalan, bila terjadi penggumpalan darah tersebut

adalah yang termaksud Rh-.

c. Sel darah

Membius hewan yang akan diamati darahnya.

Menusuk bagian tertentu tubuh hewan hingga keluar darahnya.

Meneteskan setetes darah pada ujung gelas objek.

Membuat apusan darah dengan cara sebagai berikut:

Menyentuh ujung dari ujung gelas penutup pada tetesan darah yang

terdapat pada objek gelas.

Membuat kedudukan gelas penutup tersebut terhadap objek gelas

dengan membentuk sudut 30o, dorong gelas penutup tersebut dengan

menjaga besar sudut yang dibentuk semula sehingga pada objek gelas

didapatkan apusan di udara.

Membiarkanapusan darah tersebut kering di udara.

Menambahkan beberapa tetes alcohol 70% diatas apusan darah dan

biarkan selama 3-5 menit.

Menghisap alcohol dengan kertas penghisap dan biarkan kering di

udara

Menambahkan giemsa/beberapa tetes methylen blue, kemudian

biarkan selama 10 menit.

Mencuci apusan darah dengan merendamnya dalam aquades selama 2

menit, kemudian biarkan kering di udara, amati di bawah mikroskop dan

gambar sel-sel yang tampak, serta beri keterangan bagian-bagian sel tersebut.

d. Menghitung jumlah sel darah

Semua alat yang digunakan dalam keadaan kering dan bersih. Jangan

menggunakan alat pembersih (lap). Yang kasar agar tidak merusak/menggores

“counting camber”, gunakan kertas lensa.

1. Menghitung sel darah merah

10 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 11: lap gol. darah klp 10

Untuk menghitung sel darah merah gunakan pipet pengencer dengan

skala 101 dan mempunyai inti gelas berwarna merah.

Membersihkan ujung jari dengan alcohol 70%, kemudian menusukkan

blood lancet yang telah disterilkan pada ujung jari

Menhisap darah yang keluar dengan pipet pengencer hingga skala 0,5

atau 1,0. Kemudian membersihkan ujung pipet tersebut dengan kertas

saring. Menghindari adanya udara diantara darah didalam pipet sewaktu

menghisap. Bila hal ini terjadi darah dengan segera harus dikeluarkan

kembali dan penghisap darah harus diulangi.

Bila penghisap darah berlangsung dengan baik dengan segera hisaplah

pengencer hayem hingga skala 101, tepat.

Memegang pipet pada kedua ujungnya dengan telunjuk dan ibu jari

dan mengocoknya dengan hati-hati selama 2 menit.

Setelah 2 menit, membuang 5 tetes pertama larutan darah tadi, lalu

meletakkan ujung pipet di antara gelas objek dan gelas penutup

haemocytometer, hingga larutan darah mengalir dengan bebas diantaranya.

Mencegah agar larutan darah tidak mengisi parit-parit sekeliling

counting camber.

Mendiamkan selama 1-2 menit supaya sel darahnya mengendap,

kemudian mengamati dibawah mikroskop untuk menghitungnya.

Menggunakan rumus untuk mengitung jumlah sel darah merah dalam

setiap mm3. Jumlahkan sel darah merah = ne x p x 50. (ne= jumlah

eritrosit dalam 5 kotak, P= besarnya pengenceran).

2. Menghitung sel darah putih

Untuk menghitung jumlah sel darah putih dipakai pipet pengencer yang

mempunyai skala 11, dan mempunyai inti gelas berwarna putih. Larutan yang

dipakai adalah larutan turk. Prosedur pelaksanaan sama seperti penghitungan

11 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 12: lap gol. darah klp 10

terhadap sel darah merah hanya pengenceran dilakukan sampai skala 11. Rumus

yang dipakai untuk menghitung jumlah sel darah putih adalah setiap mm3 : jumlah

leukosit : nl x p x 2,5 (nl = jumlah leukosit dalam 4 kotak dan p = besarnya

pengenceran).

e. Hemoglobin darah

1. Cara sahli

Mengisi tabung pengencer (tabung sahli) dengan HCl 0,1 N 20 mm3.

menghapus ujung jari anda dengan menggunakan kapas yang telah

direndam dalam alcohol 70%, kemudian menusuk ujung jari dengan blood

lancet dan menghisapnya dengan pipet kapiler darah yang mengalir

sebanyak 20 mm3.

Memindahkan darah tersebut dengan meniup pipet secara berlahan-

lahan ke dalam tabung pengencer yang telah diisi HCl tadi. Jagalah agar

tidak terjadi gelembung.

Membilas pipet beberapa kali dengan HCl dalam tabung pengencer

hingga tidak ada darah yang tertinggal.

Membiarkan tabung pengencer tersebut selama 10 menit.

Mengencerkan kembali darah sampel setetes demi setetes akuades atau

HCl 0,1 N sambil dikocok segera perlahan dengan mengguanakan

pengaduk gelas sampai warna darah dalam tabung sama dengan warna

cairan pada tabung standar.

Setelah warna darah sampel sama dengan warna standar yanga ada,

bacalah skala yanga ada maka didapatkan konsentrasi Hb dalam darah

yang bersangkutan..

2. Cara test paper

Menusuk jari tangan anda dengan blood lancet steril.

Meneteskan darah yang keluar ke test paper dari tallquist.

Sebelum darah yang terserap test paper menjadi kering, bandingkan

warnanya dengan standar warna yang tersedia.

f. Tekanan darah

Duduk dengan tenang kemudian meletakan lengan kiri seolah-olah

sejajar dengan jantung.

12 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 13: lap gol. darah klp 10

Membalut manset pada lengan atas (kanan/kiri) yang mengandung

arteri brachialis kira-kira 2,5 cm di atas dari sikut anda.

Memompa manset dengan memijit-mijit karet pemompa hingga

manometer air raksa mencatat tekanan kurang lebih 200 mmHg.

Menempelkan stethoscope di atas arteri brachialis dan tekanan dalam

manset dikurangi dengan berlahan-lahan sampai terdengar adanya suara

timbul. Suara yang pertama kali timbul ini menunjukan tekanan sistole untuk

itu perhatikan skala pada manometer sehingga didapatkan nilai tekana systole

Tekanan manset terus diturunkan, akhirnya suara yang terdengar akan

hilang. Saat dimana suara hilang menunjukan tekanan diastole, perhatikan

skala pada manometer maka akan didapatkan nilai tekanan diastole tersebut.

Melakukan pengukuran tekanan darah setelah anda melakukan gerakan

fisik, Membandingkan hasilnya dengan keadaan anda tampa melakukan

gerakan fisik sebelumnya.

Mengulang sekali lagi pengukuran tersebut sehingga didapatkan

tekanan darah rata-rata.

g. Kontraksi otot jantung

1. Prosedur penggunaan alat EKG.

Membersihkan bagian tubuh yang akan diperiksa dengan

menggunakan kapas beralkohol 70%.

Setelah alcohol kering, mengoleskan EKG krim pada bagian yang

dimaksud (dada, pergelangan tangan dan kakai).

Memasang elektrodapada dada, pergelangan tangan dan kaki sesuai

dengan kode warna elektroda pada table dibawah.

Tabel. Peletakan pasangan elektroda dengan bagian tubuh sesuai warna dan kode.

13 |Laporan Fisiologi Hewan

Manset

Manometer

Page 14: lap gol. darah klp 10

Warna Kode Tempat Warna Kode Tempat

Merah R Lengan

kanan

Putih RA Lengan

kakan

Kuning L Lengan kiri Hitam LA Lengan kiri

Hijau F Kaki kanan Merah LL Kaki kiri

Hitam N Kaki kiri Hijau RL Kaki kanan

Putih/merah C1 Dada 1 Coklat/

merah

V1 Dada 1

Putih/

kuning

C2 Dada 2 Coklat/

kuning

V2 Dada 2

Putih/hijau C3 Dada 3 Coklat/

hijau

V3 Dada 3

Putih/coklat C4 Dada 4 Coklat/

biru

V4 Dada 4

Putih/hitam C5 Dada 5 Coklat/

orange

V5 Dada 5

Putih/ungu C6 Dada 6 Coklat/

ungu

V6 Dada 6

2. Setelah elektroda terpasang kemudian operasionalkan EKG secara

otomatis/manual

Otomatis

Memilih operasi pada posisi A, pada setiap panelnya

Menekan start/stop, maka alat EKG akan beroprasi dengan

sendirinya dengan memeriksa komponen.

14 |Laporan Fisiologi Hewan

Bagian dada dan tangan Bagian kaki

Page 15: lap gol. darah klp 10

Manual

Memilih operasi pada posisi M pada setiap panelnya

Memilih LEAD EKG dengan cara menekan LEAD dan FEED untuk

mengubah sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya menekan tombol

start/stop.

3. Hal yang harus diperhatikan pada saat penggunaan EKG

Pasien harus dalam keadaan rileks, sebab dalam keadaan

stress/batuk/bersin akan mempengaruhi tampilan pada EKG.

Penggunaan EKG krim harus secukupnya, jangan terlalu banyak atau

sedikit.

F. Hasil Pengamatan

Sistem peredaran darah

Ekor Kecebong Ekor Ikan Seribu

Golongan darah

15 |Laporan Fisiologi Hewan

Vena

Arteri

Hasil yang diperoleh

Page 16: lap gol. darah klp 10

Sistem ABO

Nama Anggota Anti a Anti b Keterangan

Rilma Aulia

Seping+ - Gol darah A

Shoma Apriawan - - Gol darah O

Rini Astrid Utami - + Gol darah B

Ahmad Bayadhi - + Gol darah B

Sistem Rh

Nama Anggota Anti Rh Keterangan

Rilma Aulia Seping + Rh positif

Shoma Apriawan + Rh positif

Rini Astrid Utami + Rh positif

Ahmad Bayadhi + Rh positif

Sel darah dari setiap jenis binatang

Reptilia (Ular) Amphibia (Katak) Mamalia (Gerbil) Aves (Burung)

Jumlah sel darah

Nama Jenis kelamin Jumlah sel Jumlah sel Keterangan

16 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 17: lap gol. darah klp 10

darah merah darah putih

Nurul Fajri R P 5.690.000 1.750 P = 200, 20

Gambar (Hasil dokumentasi)

Haemoglobin darah

Nama anggota Jenis

Kelamin

Konsentrasi Hb Keterangan

Rilma Aulia Seping P 60 Anemia

Shoma Apriawan L 60 Anemia

Rini Astrid Utami P 60 Anemia

Ahmad Bayadhi L 60 Anemia

Tekanan Darah

Nama Anggota Jenis kelamin Usia Sistole Diastole

Rilma Aulia Seping P 19 110 60

Shoma Apriawan L 21 110 70

Rini Astrid Utami P 22 110 60

Ahmad Bayadhi L 23 110 80

G. Jawaban Pertanyaan

17 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 18: lap gol. darah klp 10

1. Apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan aliran pada pembuluh

darah tersebut? Pada pembuluh manakah kecepatan aliran darah selalu tetap dan pada

pembuluh mana yang berbah-ubah?

Jawab : - luas permukaan lumen

- Aliran darah yang tetap pada pembuluh darah vena

- Aliran darah yang berubah ada pembuluh darah arteri

2. Adakah pengaruh suhu terhadap kecepatan jalanya aliran darah, kalau ada bagaimana

pengaruhnya?

Jawab : ada, karena semakin tinggi suhu maka kecepatan aliran darah akan semakin

tinggi

3. Buatlah diagram hubungan tranfusi antara golongan darah ABO, mana yang

dimaksud donor universal dan resifen universal?

Jawab : Diagram hubungan transfusi antara golongan darah ABO

AB

A A B B

O

O

Donor universal : orang yang dapat mendonorkan darahnya ke semua

golongan darah ABO, contohnya orang yang memiliki golongan darah O.

Resepien universal : orang yang dapat menerima darah dari semua

golongan darah ABO, contohnya orang yang memiliki golongan darah AB.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan antigen, antibody, aglutinogen dan aglutinin serta

zat dan jelaskan hubungan dengan transfuse darah?

Jawab :

a. Antigen yaitu sesuatu zat yang dapat merngsang antibodi.

b. Antibodi yaitu senyawa yang dapat melawan benda asing yang masuk kealam

tubuh.

c. Aglutinogen yaitu protein asing yang menimbulkan rangsangan terhadap

tubuh yang dianggap berbahaya untuk membentuk antibodi.

d. Aglutin yaitu zat pelindung yang dihasilkan tubuh.

18 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 19: lap gol. darah klp 10

Hubungannya dengan transfuse darah yaitu karena untuk transfuse darah hanya

unutk sesama golongan darah, sebab tubuh akan membentuk antibody terus menerus

yang dapat menyebabkan penggumpalan jika transfuse dilakukan antara golongan

darah yang berbeda.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan erythoblastosis fetalis?

Jawab : erythoblastosis fetalis yaitu suatu penyakit yang di derita oleh bayi yang baru

lahir akibat adanya antibodi dari Rh – ibu yang memasuki aliran darah dari bayi yang

belum lahir yang memiliki Rh + sehingga dapat merusak sel darah merah (terjadi

penggumpalan).

6. Berdasarkan hasil pengamatan anda, apakah perbedaan sel darah merah dan sel darah

putih dan bagian mana dari sel-sel darah tersebut yang menyerap warna?

Jawab : ada perbedaan anatara sel darah putih dan sel darah merah dilihat dari

penyerapan warnanya. Sel darah merah dapat menyerap warna giemsa sehingga sel

darah erah akan berwarna ungu. Adapun bagian yang menyerap warna adalah inti sel

darah merah. Sel darah putih tak akan berwarna bila dilihat di mikrokop karena sel

darah putih tak dapat menyerap warna giemsa yang bersifat asam, akan tetapi akan

terwarnai bila diberi pewarna basa.

7. Adakal perbedaan jumlah sel darah merah atau pun jumlah sel darah putih dari

masing-masing praktikan yang diperiksa? Kenapa demikian ? kemukakanlah hal-hal

yang memungkinkan perbedaan tersebut!

Jawab : ada perbedaan antara jumlah sel darah merah dan sel darah putih setip orang

atau praktikan. Hal ini disebabkan karena faktor dari praktikan itu sendiri.

Kemungkinan perbedaan itu disebabkan oleh keadaan atau kondisi praktikan apakah

dia sehat aatau dalam keadaan sakit. Bila dalam keadaan sakit jumlah sel darah putih

akan banyak karena ada hubungannya dengan antibody.

8. Dalam percobaan diatas digunakan pengenceran baik pada penghitungan sel darah

merah maupun sel darah putih, mengapa demikian? Jelaskan

Jawab : pengenceran dilakukan untuk memudahkan dalam pengamatan sel darah

merah atau putih. Darah diencerkan agar antar sel memiliki jarak yang cukup jauh

atau tidak rapat sehingga memudahkan untuk penghitungan jumlah sel.

9. Apakah fungsi Hb? Apakah juga terdapat pada hewan-hewan rendah?

Jawab ; Hb berfungsi untuk mengikat oksigen dan nutrisi. Hb terdata juga pada

hewan-hewan rendah, contohnya pada hewan-hewan yang termasuk pada Annelida.

19 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 20: lap gol. darah klp 10

10. Apakah tujuan membiarkan selama 10 menit pada cara sahli?

Jawab : berfungsi untuk memecahkan sel darah agar Hb keluar.

11. Jelaskan hubungan HBb dengan stamina seseorang!

Jawab : semakin tinggi Hb maka stamina akan semakin besar karena Hb berfungsi

untuk mengikat O2 dan mengikat nutrisi, jadi semakin besar Hb maka semakin banyak

yang mengikat O2.

12. Jelaskan factor rendahnya Hb seseorang!

Jawab :

a. Kurang gizi

b. Pendarahan

c. Abnormalitas hemoglobin bawaan

d. Gangguan sumsum tulang belakang

13. Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah diastole dan diastole?

Jawab : sistole adalah tekanan darah pada saat jantung berkontraksi untuk memompa

darah ke seluruh tubuh dan paru-paru. Sedangkan diastole adalah tekanan darah pada

saat jantung berelaksasi untuk menarik darah masuk kedalam jantung.

14. Jelaskan factor-faktor apa saja yang dapat mempertahankan tekanan darah !

Jawab: aktivitas dan umur

15. Mengapa dengan bertambahnya usia tekanan darah juga naik?

Jawab : karena pengaruh penuaan sel yang aktivitasnya menurun sehingga untuk

membantu proses aktivitas yang menurun tersebut diperlukan tekanan darah yang

tinggi.

H. Pembahasan

Darah merupakan salah satu alat transportasi dalam tubuh untuk mengalirkan zat-

zat yang dibutuhkan oleh tubuh, baik itu oksigen dan senyawa-senyaawa organic

lainnya. Darah banyak hubungannya dengan proses faal tubuh, darah erat kaitannya

dengan adanya pembuluh-pembuluh untuk system peredaran tertutup. Pembuluh darah

dalam tubuh hewan terutama hewan tingkat tinggi dikenal ada tiga macam pembuluh

yaitu pembuluh vena, arteri dan kapiler. Ketiga pembuluh ini berbeda satu sama

lainnya, yang membedakannya adalah diameter pembuluh atau besarnya

pembuluh,kecepatan aliran darah dan fungsi dari masing-masing pembuluh. Pembuluh

vena memiliki diameter yang lebih besar daripada arteri, fungsinya juga berbeda

20 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 21: lap gol. darah klp 10

dimana arteri berperan dalam mengalirkan darah yang banyak mengandung oksigen

dibandingakn dengan vena yang kebanyakan darahnya mengangkut CO2. Aliran

darahnya juga berbeda yatu pembuluh vena kecepatan aliran darahnya relative lebih

stabil dibandingkan dengan pembuluh darah arteri, jika dilihat dari kecepepatan

alirannya maka arteri lebih cepat daripada vena. Pembuluh lainnya yaitu pembuluh

kapiler yang memiliki diameter paling kecil sehingga aliran darah yang melewatinya

akan sangt cepat dan biasanya banyak mengandung oksigen dan dapat berfungsi juga

sebagai tempat pertukaran gas atau menghubugkan antara vena dan arteri.

Pada pengamatan untuk peredaran darah hewan seperti kecebong dan ikan seribu,

memperlihatkan bahwa, darah hewan tersebut mengalir dalam pembuluh. Pembuluh

arteri akan membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh sehingga aliran darahnya

akan bergerak mengalir dari bagian anterior ke bagian posterior dan gerakannya lebih

cepat daripada pembuluh yang lainnya yang bergerak dari posterior ke bagian anterior

(pembuluh vena). Adapun aliran darah ini dapat dipengaruhi oleh suhu, suhu yang

tinggi akan menaikkan kecepatan aliran darah sedangkan suhu dingin akan bekerja

sebaliknya.

Untuk mengetahui sel darah hewan seperti pisces, reptile, amphibia, aves dan

mammalian dapat dilakukan dengan pengujian sel darah dengan menggunakan larutan

giemsa. Larutan giemsa digunakan untuk pengujian sel darah ini karena giemsa dapat

diserap warnanya oleh sel darah merah hewan sehingga dapat diamati bentuk sel dari

masing-masing kelas hewan yang diamati. Sel darah yang teramati adalah sel darah

merah dari masing-masing hewan, karena sel darah merah dapat menyerap zat warna

dari giemsa yang sifatnya asam, dan sel darah putih akan dapat menyerap warna yang

sifatnya basa seperti larutan turk. Sel darah merah akan terlihat keungguan yang

menandakan larutan tersebut telah diserap oleh sel darah merah hewan tersebut. Bagian

sel yang berperan dalam penyerapan zat warna tersebut adlah inti sel darah merah.

Untuk sel darah putih, akan terlihat transparan dibawah mikroskop karena tak menyerap

warna dan biasanya jumlahnya sedikit.

Selain melihat bentuk sel darah, sel darah juga dapat dihitung jumlah selnya, baik

itu sel darah putih maupun jumlah sel darah merahnya. Untuk menghitug jumlah sel

darah ini menggunakan alat yang dinamakan hemocytometer. Sel darah merah dihitung

dengan cara mengencerkan darah dengan menggunakan larutan hayem dan darah yang

telah diencerkan ditempatkan di counting chamber untuk dihitung jumlah darahnya.

21 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 22: lap gol. darah klp 10

Jumlah sel darah merah jumlahnya lebih banyak daripada jumlah sel darah putih. Sel

darah putih dihitung jumlah selnya dengan mengunakan cara yang sama seperti sel

darah merah namun, larutan yang digunakan adalah larutan turk karena sel darah putih

akan terwarnai oleh larutan turk. Pengenceran dilakukan dengan tujuan untuk

mengurangi kepadatan sel atau kerapatan antar sel yang satu dengan yang lainnya

sehingga dapat dengan mudah melakukan penghitungan jumlah sl darahnya. Jumlah sel

darah merah jumlahnya jutaan namun sel darah merah biasanya jumlahnya ratus ribuan.

Sel darah merah dan sel darah putih jumlahnya berbeda antar tiap orang.

Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh keadaan fisik seseorang, dia sakit atau

tidak, tempat tinggal seseorang dan lain-lain. Kondisi fisik seseorang sangat

menentukan jumlah sel darahnya terutama sel darah putihnya karena ada hubungan

dengan antibiotic tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih (leukosit). Orang yang di

daerah pegunungan tentu berbeda jumlah sel darahnya dengan orang yang di daerah

pesisir atau darah pantai.

Pengaruh lokasi seseorang ini, sangat berpengaruh terhadap kadar haemoglobin

darah seseorang. Orang yang tinggal di daerah pegunungan, kadar Hb nya akan lebih

tinggi daripada orang yang tinggal didaerah pesisir atau pantai. Ini dikaitkan dengan

pnggunaan oksigen dan banyaknya oksigen yang diikat oleh darah. Orang yang tinggal

di daerah pegunungan, kadar oksigen didaerah tersebut sedikit sehingga untuk

menstabilkannya maka darah orang yang berada di daerah pegunungan, kadar Hb nya

akan tinggi karena banyak mengikat oksigen untuk menstabilkan oksigen yang sedikit

di lingkungan. Sedangkan orang yang didaerah pantai, kadar Hbny akan lebih rendah

daripada orang yang di daerah pegunungan. Perbedan kadar Hb ini kaitannya dengan

pengikatan oksigen oleh darah dan ketersediaan oksigen dilingkungan. Hb juga ada

hubungannya dengn stamina seseorang, Hb akan tinggi pada orang yang dalam kondisi

fit atau sehat. Sebagai contoh, orang yang anemia, kadar Hbya akan lebih rendah

daripada orang yang sehat. Oleh karena itu kadar Hb seseorang dipengaruhi oleh

beberapa hal seperti kondisi fisik, lokasi, usia dan jenis kelamin seseorang serta

aktifitasnya sehari-hari.

Selain Hb, darah erat kaitannya dengan tekanan darah. Tekanan darah sangat

penting ntuk kelancaran aliran darah dan proses pertukaran zat atau proses filtrasi pada

gnjal. Tekanan darah dikaitkan dengan aktifitas jantung yaitu sistol dan diastole

jantung. Sistol adalah saat jantung berkontraksi memompakan darah dari jantung

22 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 23: lap gol. darah klp 10

keseluruh tubuh, sedangkan diastole adalah saat jantung berelaksasi dan darah masuk ke

jantung. Tekanan darah seseorang yang normal adalah 120/80, 120 untuk sistol dan 80

untuk diastole. Tekanan darah sangat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kegiatan

seseorang, makanan dan lainnya. Usia kanak-kanak atau usia lanjut, tekanan darahnya

biasanya tinggi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan tubuh untuk berkembang pada anak-

anak dan untuk membantu proses metabolism tubuh pada saat usia lanjut yang proses

faal tubuhnya meurun sehinga butuh tekanan darah yang tinggi untuk menunjang proses

faal tubuh. Jenis kelamin juga ada hubunganya dengan tinggi rendahnya tekanan darah,

pria biasanya tekanan darahnya lebih tinggi daripada wanita karena aktifitasnya yang

lebih berat. Makanan juga sangat berpengaruh pada tekanan darah, oleh karena itu unuk

menjaga agar teknan darah normal, biasanya seseorang akan menjaga makanannya dan

cara makannya. Tekanan darah biasanya diukur dengan menggunakan tensimeter.

Selain itu untuk juga, aktifitas jantung juga dapat dilihat melalui EKG, dimana

pada pemeriksaannya memperlihatkan hasil berupa aktifitas jantung saat menguncup

atau mengembang. Pada saat menguncup, dikenal dengan dengan istilah polarisasi dan

saat mngembang ikenal dengan istilah repolarisasi. Hasil dari EKG ini berupa grafik

dengan lembah dan bukit. Hasil ini memperlihatkan aktifitas antrium atau ventrikel saat

mengembang atau menguncup.

Yang terakhir mengenai darah adalah tentang golongan darah. Dikenal ada 4

sistem golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. Golongan darah tidak terlepas dari yang

namnaya antibody, antigen, aglutinogen dan aglutinin. Antigen atau aglutinogen adalah

berupa zat atau senyawa yang dapat merangsang terbentuknya antibody, sedangkan

antibody atau aglutin adalah zat yang dibentuk akibat adnaya antigen yang masuk yang

dianggap sebagai benda asing oleh tubuh. Agglutinin dan aglutinogen sangat

menentukan dalam golongan darah seseorang. Golongan darah A artinya darah

mengandung aglutinogen A dan agltuninin β, golongan darah B artinya mengandung

aglutinogen B dan agglutinin α. Golongan darah AB artinya memilki kedua-duanya,

sedangakan untuk Golongn darah O artinya tidak memiliki aglitinogen dan agglutinin.

Untuk menentukan golongan darah dilakukan pengujin denga cara meneteskn antigen A

atau B ke darah yang akan diuji. Seseoarang akan memiliki golongan darah A bila darah

menggumpal saat ditetesi antigen A, golongan darah B akan menggumpal bila ditetesi

antigen B, AB akan menggumpal dua-duanya saat ditetesi antigen A dan B, sedangakn

untuk O tak akan menggumpal bila ditetesi oleh kedua antigen tersebut. Adapaun

23 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 24: lap gol. darah klp 10

mengenai golongan darah, dikenal istilahnya rhesus (Rh), ada dua macam Rh yaitu Rh

+ dan Rh -. Rh ini sangat dianjurkan bagi para pemuda dan pemudi yang akan

melakukan perikahan karena ada hubungannya dengan keturunan. Orang yang

mempunyai Rh sama tak akan berasalah dalam keturunan, namun jika berbeda akan

menimbulkan suatu masalah yaitu tentang keturunan. Wanita yang memiliki Rh – bila

menikah dengan pria Rh +, dikhawatirkan akan menimbulkan kematian pada saat

kehamilan anak kedua bila di dalam darah ibunya telah terbentuk anti Rh+. Rh- akan

sangat rentan pada wanita, namun pada pria tidak bermasalah walaupun kawin dengan

wanita yang memiliki Rh+. Untuk menguji Rh seseorang dapat dlakukan dengan cara

yang sama sperti penentuan golongan darah, bila darah ditetesi dengan larutan uji Rh

dan menggumpal maka Rhnya adalah +, bila tak menggumpal maka -.

I. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem transport darah menggunakan pembuluh darah yaitu vena, arteri, dan

kapiler

2. Ketiga pembuluh tersebut dibedakan atas diameter kapiler dan kecepatan

aliran darah

3. Sel darah merah dan sel darah putih dibedakan atas penyerapan warnanya,

jumlah sel darahnya dan bentuk ini sel darah

4. Jumlah sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sel darah

putih,

5. Konsentrasi Hb menggambarkan banyaknya oksigen yang diikat oleh darah

6. Tekanan darah ditentukan oleh aktivitas jantung berupa sistol dan diastol.

7. Golongan darah dikenal ada 4 golongan darah yaiti A, AB, B dan O.

8. Penentuan golongan darah ditentukan oleh antigen dan antibodi darah.

24 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 25: lap gol. darah klp 10

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tersedia. [online]: http://www.pustakabiologi.net/id/mod/book/view.php?

id=55&chapterid=11 [20 Februari 2010].

Anonim. Tersedia. [Online] : http://www.h2o2.com/intro/overview.html . [20 Februari 2010].

Anonim. Tersedia. [Online] : “ fisiologi sel." National Biological Information Infrastructure.

NBII. 18 Februari 2010.

Campbell, Neil A. 2000. Biologi Jilid 1. Jakarta : PT Erlangga

Gonick, Larry dkk. 2001. Fisiologi membran sel dan energi. Jakarta : KPG (Kepustakaan

Populer Gramedia).

Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi untuk SMA kelas XII. Malang: PT Erlangga

25 |Laporan Fisiologi Hewan

Page 26: lap gol. darah klp 10

Yani, Riana, dkk. 2008. Biologi 3A SMA kelas XII. Bandung: PT Rosda

26 |Laporan Fisiologi Hewan