Lap Anyaman Cele
-
Upload
nomasakbar -
Category
Documents
-
view
77 -
download
7
description
Transcript of Lap Anyaman Cele
LAPORAN PRAKTIKUM
DESAIN TEKSTIL 1
DEKOMPOSISI KAIN CELE
(CHECK DESIGN)
Nama : Nomas Akbar Y.P.
NPM : 13010050
GRUP : 2T3
Dosen : Sugeng Widodo. S.Teks.
Asisten : 1. Maki
2. Resti
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2014
I. DEKOMPOSISI KAIN CELE
II. MAKSUD DAN TUJUAN
- Memiliki kemampuan menentukan arah lusi dan pakan.
- Memiliki kemampuan menghitung tetal benang dalam kain.
- Memiliki kemampuan menghitung berat kain per m2 dan per meter
linier.
- Memiliki kemampuan menghitung mengkeret benang.
- Memiliki kemampuan menghitung nomor benang.
- Memiliki kemampuan menentukan nomor sisir.
- Memiliki kemampuan menentukan fabric cover factor.
- Memiliki kemampuan menghitung kebutuhan benang lusi dan benang
pakan untuk masing-masing warna.
- Memiliki kemampuan menggambar anyaman kain contoh.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Loop
2. Penggaris
3. Neraca analitik
4. Jarum
5. Gunting
IV. LANGKAH KERJA
1. Hitung jumlah benang per raport, benang lusi dan benang pakan.
2. Kelompokan warna beserta jumlahnya tiap raport.
3. Hitung jumlah lusi dan pakan per meter.
4. Hitung jumlah raport lusi dan pakan per meter.
5. Hitung jumlah benang lusi dan benang pakan secara perhitungan.
6. Hitung sisa benang.
7. Hitung kebutuhan masing-masing warna.
8. Hitung mengkeret lusi dan pakan.
|
9. Hitung nomor (Nm, Ne1, Tex, Td) benang lusi dan benang pakan.
10. Hitung berat lusi/m2 untuk masing-masing warna.
11. Hitung berat pakan/m2 untuk masing-masing warna.
12. Jumlahkan berat lusi dengan berat pakan.
13. Hitunglah selisih berat.
V. TEORI DASAR
Pada dasarnya kain cele atau kotak-kotak, merupakan kain yang memiliki
konstruksi anyaman polos dengan ubahannya. Ubahannya bisa pada
struktural desain maupun desain permukannya. Pembuatan struktur desain
dilakukan dengan jalan mengolah faktor-faktor konstruksi kain, meliputi :
a. Penggunaan bennag yang berbeda warna.
b. Penggunaan benang yang berbeda jenis seratnya.
c. Penggunaan benang yang diberi pengerjaan yang berbeda.
d. Penggunaan tetal lusi dan pakan yang berbeda.
Cara yang paling sering digunakan untuk membuat kain cele biasanya
dengan menggunakan benang yang berbeda warna, baik benang lusi
maupun benang pakannya, sehingga perpaduan antara benang lusi dan
benang pakan membentuk suatu motif kotak-kotak akibat dari perbedaan
warna benang tadi.
Apabila benang pakan suatu anyaman kain digunakan anyaman kain yang
menggunakan warna dua macam atau lebih, maka permukaan kain akan
nampak pola warna begantung dari anyaman yang digunakan dan susunan
warna pada benang lusi atau benang pakan. Sedangkan warna lusi atau
pakan akan tampak dipermukaan kain ditentukan oleh efek lusi atau efek
pakan.
Gambar anyaman dan rencana tenunnya
|
VI. PENGOLAHAN DATA
1. Sample Kain Cele
|
Sample Benang Lusi dan Pakan
2. Berat 10 helai Benang
Lusi = 41 mg
Pakan = 30 mg
3. Berat Kain
Berat kain (10x10) cm = 1,67 gram
Berat kain/m2 = 167 gram/m2
|
Lusi Pakan
4. Data Penghitungan Tetal kain dan Panjang benang
No Tetal Lusi Tetal Pakan Panjang Lusi/cm Panjang Pakan/cm
1 65 57 11,0 10,5
2 65 57 11,1 10,5
3 65 57 11,1 10,5
4 65 57 11,0 10,5
5 65 57 11,0 10,5
6 11,0 10,5
7 11,0 10,5
8 11,0 10,5
9 11,0 10,5
10 11,0 10,5
∑ 325 285 110,2 105
x 65 hl/inci 57 hl/inci 11,02 cm 10,5 cm
Warna pada benang lusi
Merah : 4 hijau : 63 hitam : 64
Warna pada benang pakan
Merah : 4 hijau : 67 hitam : 71
|
VII. PERHITUNGAN
1. Benang per raport
Lusi = 13 1..................(z)
Pakan = 1 42..................(y)
2. Kelompokan warna beserta jumlahnya tiap raport
Lusi
1. Merah : 4
2. Hijau : 63
3. Hitam : 624
Pakan
1. Merah : 4
2. Hijau : 67
3. Hitam : 71
3. Hitung Jumlah
a. Tetal Lusi/ m2 = 100cm x Tetal lusi (hl/cm)
= 652,54
x 100=2559m2 ..........(a)
b. Tetal Pakan/ m2 = 100cm x Tetal lusi (hl/cm)
¿5 72,54
x 10 0 = 2 244 m2 ..........(b)
4. Hitung jumlah raport/meter
a. Lusi/meter = Σ benang/meterΣ benang/raport
= 2 55913 1
= 19 ........... (c)
b. Pakan/meter = Σ benang/meterΣ benang/raport
= 2 2441 42
= 15 .......... (d)
|
5. Hitung jumlah benang secara perhitungan
a. Lusi = 131 x 19 = 2489 ............... (e)
b. Pakan = 142 x 15 = 2130 ............... (f)
6. Hitung sisa benang = Σbenang/meter – Jumlah benang secara
Perhitungan
a. Lusi = 2559 - 2489 = 70
b. Pakan = 2244 – 2130 = 114
7. Hitung kebutuhan masing-masing warna =¿ +
Sisa
a. Lusi =
Merah = ¿ + Sisa
= ( 4 x 19 ) + 4 = 80
Hijau = ¿ + Sisa
= ( 63 x 19 ) + 34 = 1231
Hitam = ¿ + Sisa
= ( 64 x 19 ) + 32 = 1248
b. Pakan =
Merah = ¿ + Sisa
= ( 4 x 15 ) + 4 = 64
Biru = ¿ + Sisa
= ( 67 x 15 ) + 54 = 1059
Hitam = ¿ + Sisa
= ( 71 x 15 ) + 56 = 1121
8. Hitung mengkeret
a. Lusi : Pb - PkPb
x 100%
: 1 1,02 - 101 1,02
x 100% = 9,25%
|
b. Pakan : Pb - PkPb
x 100%
: 10 ,5 - 1010, 5
x 100% = 4,76%
9. Nomor benang : P →Panjang 10 helai/mB →Berat 10 helai/gram
a. Lusi
1. Nm= 1, 102 m0,0 41 gram
¿26,87m / g
2. Ne1 = 0,59 x Nm
= 0,59 x 26,87
= 15,85
3. Tex =1000Nm
=100026,87
¿37,21 tex
4. Td = 9000Nm
=900026,87
¿334,94 denier
b. Pakan
1. Nm= 1,0 5 m0,0 3 0 gram
= 35 m/g
2. Ne1 = 0,59 x Nm
= 0,59 x 35
= 20,65
3. Tex = 1000Nm
=1000
35
= 28,57 tex
4. Td = 9000Nm
=9000
35
¿257,14 denier
|
c. Berat kain/m2 : 100 x 10010 x 10
x 1,6 7 gr = 169 g/m2
10. Berat lusi/m2 untuk masing-masing warna.
Merah :Σ helai warna x 100Nm x 100
x 100(100 – ml)
: 80 x 1002 6,87 x 100
x 100(100 – 9,25 )
= 3,28 g/m2
Biru : Σ helai warna x 100Nm x 100
x 100(100 – ml)
: 12 31 x 1002 6,87 x 100
x 100(100 – 3 9,25 )
= 50,48 g/m2
Hitam : Σ helai warna x 100Nm x 100
x 100(100 – ml)
: 12 48 x 100 26,87 x 100
x 100(100 – 9,25 )
= 51,18 g/m2
Berat benang lusi :
3,28 + 50,48 + 51,18 = 104,98 g/m2
11. Berat pakan/ m2 untuk masing-masing warna.
Merah : Σ helai warna x 100Nm x 100
x 100(100 – mp)
: 64 x 1003 5 x 100
x 100(100 – 4,76 )
= 1,91 g/m2
Biru : Σ helai warna x 100Nm x 100
x 100(100 – mp)
: 10 59 x 1003 5 x 100
x 100(100 – 4,76 )
= 31,76 g/m2
Hitam : Σ helai warna x 100Nm x 100
x 100(100 – mp)
: 1121 x 1003 5 x 100
x 100(100 – 4,76 )
= 33,62 g/m2
Berat benang pakan :
1,91 + 31,76 + 33,62 = 67,29 g/m2
|
12. Berat kain cara perhitungan
Berat lusi/m + Berat pakan/m
104,94 + 67,29 = 172,23
13. Selisih berat : BB - BKBK
x 100%
: 1 72,23 – 16 71 72,23
x 100%
: 3,03 %
14. Cover factor :
Warp cover factor = cw = nw x dw
dw lusi = 128 √Ne1
= 128 √15,85
= 0,0089
cw = 65 x 0,0089 = 0,5785
Filling cover factor = cf = nf x df
df = 128 √Ne1
= 128 √20,65
= 0,0078
cf = 57 x 0,0078 = 0,4446
cover factor = CF % = (Cw + Cf – Cw.Cf) x 100%
= (0,5785 + 0,4446 – 0,5785 x 0,4446) x100%
= 76,58 %
|
VIII. DISKUSI DAN KESIMPULAN
Pada saat praktikum kain cele ini ada beberapa kendala saat melakukan
percobaan yaitu saat menghitung dan menentukan susunan warna pada kain
cele.perlu kesabaran dan ketelitian untuk menghitung susunan warna per
raport. Pada dasarnya kain cele memiliki anyaman polos.
KESIMPULAN
Benang Lusi
- Benang per raport : 1301
- Tetal Lusi : 2559 hl/cm
- Raport per meter : 19
- Jumlah benang : 2489
- Sisa benang : 70
- ML : 9,25 %
- Nm : 26,87
- Ne1 : 15,85
- Tex : 37,21 tex
- Td : 334,94 denier
- Berat Lusi : 104,94 g/m2
- Panjang Lusi : 1,01 m
|
Benang Pakan :
- Benang per raport : 142
- Tetal Pakan : 2244 hl/cm
- Raport per meter : 15
- Jumlah benang : 2130
- Sisa benang : 114
- MP : 4,76 %
- Nm : 35
- Ne1 : 20,65
- Tex : 28,57 tex
- Td : 267,14 denier
- Berat Pakan : 67,29 g/m2
- Panjang Pakan : 1,05 m
|
IX. DAFTAR PUSTAKA
Giarto, AT., M.Si dan Siti Rohmah, AT, Bahan ajar praktikum desain tekstil 1,
2013.
|