Lap Akhir Agroklimat
-
Upload
dyah-kurnianingtiyas -
Category
Documents
-
view
42 -
download
4
Transcript of Lap Akhir Agroklimat
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Iklim merupakan faktor yang berpengaruh dalam kegiatan pertanian. Maka dari
itu pengaruh unsur unsur cuaca dan iklim sangatlah penting, yaitu bagi keberlangsungan
kegiatan pertanian sehingga mampu membawa dampak yang positif yaitu peningkatan
hasil panen. Hal tersebut perlu diperhatikan karena iklim dan cuaca sangat berpengaruh
terhadapperkembangan tanaman sehingga berpengaruh pula terhadap hasil yang akan
diperoleh saat panen yang akan datang.
Cuaca adalah keadaan udara pada tempat yang sempit dan dalam keadaan yang
akan ditimbulkan dari semua perpaduan unsur unsur tesebut. Sebagai contohnya yaitu
apabila intensitas cahaya meningkat, maka suhu udara meningkat yang menyebabkan
kelembapan menjadi rendah maka penguapan menjadi tinggi, dan timbulnya awan
diangkasa menjadi banyak, kemudian apabila terjadi kondensdasi maka akan timbul
presipitasi (hujan).
Dalam bidang pertanian factor iklim merupakan factor penentu keberhasilan
pertanaman, oleh karena itu pengetahuan tentang cuaca sangat diperlukan. Iklim
mempengaruhi kegiatan pertanian dalam hal perencanaan, budidaya tanaman, panen dan
pengolahan pasca panen. Data iklim juga dapat membantu penentuan system yang
diterapkan dalam budidaya perairan. Data iklim yang diperlukan dapat diukur setiap
waktu, dikumpulkan dalam periode tertentu kemudian diolah sesuai dengan
keperluannya. Pengukuran cuaca memakai alat ukur khusus yang disebut dengan
instrument klimatologi.
Data yang baik harus dapat dibandingkan dengan data ditempat lain, sehingga
perbedaan yang ditunjukkan oleh data tersebut betul-betul karena iklim dan bukan oleh
cara pengambilan data yang salah, kwalitas data yang akan di ukur pada suatu tempat
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, cara penempatan alat, macam peralatan, waktu
pengamatan dan mental pengamat.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah
a Untuk mengetahui cara menghitung radiasi matahari dengan alat Actinograf Dwi
Logam
b Untuk mengetahui pengukuran suhu udara tanah dengan berbagai alat
c Untuk mengetahui pengukuran kelembapan nisbi udara
d Untuk mengetahui pengukuran evaporasi
e Untuk mengetahui pengukuran curah hujan
f Untuk mengetahui pengukuran arah angin dan kecepatan angin
g Untuk mengetahui pegukuran awan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat
Alat yang dibutuhkan dalam praktikum kali ini adalah Actinograf Dwi Logam,
Termometer maksimum-minimum, Termometer Bola Kering, Termometer Tanah,
Psycrometer sangkar, Thermohigrograf, Panci Evaporasi meter, Ombrometer, Wind
Vane dan Anemometer
3.2 Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum kali ini adalah Kertas pias dan air
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Actinograf Dwi Logam
a Melakukan pengamatan pada pagi hari (07.00 wst)
b Membuka skrup alat dengan cara melepaskan baut pengunci sungkup
c Mengangkat pena alat dengan cara menggeser pengumpil pena yang
terletak dibawah alat.
d Membuka skrup (mur) pengunci silinder jam skrup (mur) pengunci terletak
dibagian atas silinder jam.
e Melepaskan pias yang telah dipakai dan mengganti dengan yang baru pada
pias. (tidak lupa menuliskan nama stasiun, tanggal, bulan dan tahun)
f Memasang kembali silinder pias dan mengunci lagi dengan memutar silinder
jam.
g Menutup kembali silinder alat.
3.3.2 Termometer Maksimum-Minimum
a Meletakkan sensor pada lingkungan yang representative sesuai tujuan
pengukuran
b Melakukan pembacaan suhu maksimum dan minimum pada indeks yang
terdapat pada pipa kapiler. (sebelah kanan skala suhu maksimum da sebelah
kiri skala suhu minimum)
c Saat melakukan pembacaan pada thermometer posisi mata harus sejajar
dengan indeksnya
3.3.3 Termometer Bola Kering
a Pengamatan dilakukan 3 kali sehari yakni pada pukul 07.00 ;13.00;18.00
3.3.4 Termometer Tanah
a Pengamatan dilakukan 3 kali sehari yakni pada pukul 07.00 ;13.00;18.00
b Untuk mengetahui suhu tanah (termometer tanah bengkok) dapat dilakukan
dengan mengamati angka pada skala yang bertepatan dengan air raksa pada
setiap kedalaman tanah
3.3.5 Psycrometer Sangkar
a Pengamatan dilakukan 3 kali sehari yakni pada pukul 07.00 ;13.00;18.00
3.3.6 Panci Evaporasi Meter
a Mengamati keseimbangan permukaan air terhadap ujung paku.
b Dalam penggunaan alat ini hanya mengamati dan mencatat skala yang tertera
pada alat tersebut.
3.3.7 Ombrometer
a Membaca skala pada Ombrograf dan Ombrometer.
3.3.8 Wind Vane dan Anemometer
a Wind Vane akan bergerak memutar ketika angin berhembus sehingga dapat
diketahui asal arah angin.
b Untuk mengetahui kecepatan anginnya dengan melihat skala melihat
Anemometer
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
4.1.1. Data Kelompok
a) T Harian
Suhu Max sore 31, Suhu Min pagi 20.
T1= Tmax + Tmin = 31+20 = 25,5
2 2
Bola Kering pagi 23, siang 30, sore 26, dan pagi 24,1.
T1= T1+T2+T3+T4
4
= 23+30+26+24,1 = 103,1 = 25,77
4 4
T Harian = T(1) + T(2) = 25,5 + 25,77 = 25,63
2 2
b) Radiasi Matahari
a = 1cm, b = 0,015 cm, c = 0,996.
L. Grafik = a x c + b
B
Luas = 1 cm² x 0,996 + 0,015 gr = 67,4 cm²
0,015 gr
Radiasi = L. Grafik x til tetap pias x konstanta alt
= 67,4 x 68,784 x 54,545
= 252872,88 joule cal/cm
c) Angin
Ka (pagi) = Ka (pagi) hari kemarin km/jam
24
Ka (pagi) = 816,94 – 816,94 = 0 = 0
24 24
Siang = 816,98 – 816,95 = 0,03 = 0,00125
24 24
Sore = 817,00 – 816,94 = 0,06 = 0,0025 BD
24 24
d) Awan
Pagi Siang Sore
KI 100 0 0
KII 40 20 0
KIII 100 0 0
KIV 40 0 0
Pagi = 100 + 40 + 100 + 40 = 70% = 70 = 7 = 5 okta.
4 10 10
Siang = 0 + 20 + 0 + 0 = 5% = 0,5 = tidak ada awan.
4 10
Sore = 0% tidak ada awan.
e) Evaporasi
P0 = 65 P1 = 61
Eo = (P0-P1) = 65-61 = 4 mm.
4.1.2. Data Kelas
PENGAMATAN T. MAX DAN T. MIN
TANGGALT.
MAXT.
MIN HASILSORE PAGI
11 Oktober 2012 25 22 23,512 Oktober 2012 25 26 25,513 Oktober 2012 28 22 2514 Oktober 2012 15 Oktober 2012 31 32 31,516 Oktober 2012 31 19 2517 Oktober 2012 30 20 2518 Oktober 2012 25 21 2319 Oktober 2012 24 20 2220 Oktober 2012 30 29 29,5
21 Oktober 2012 31 20 25,522 Oktober 2012 27 20 23,523 Oktober 2012 23 22 22,524 Oktober 2012 23 21 2225 Oktober 2012 22 20 2126 Oktober 2012 25 21 2327 Oktober 2012 32 20 2628 Oktober 2012 25 18 21,529 Oktober 2012 32 26 2930 Oktober 2012 30 23 26,531 Oktober 2012 31 21 26
01 Nopember 2012 26 28 2702 Nopember 2012 32 27 29,503 Nopember 2012 14 48 3104 Nopember 2012 26 37 31,505 Nopember 2012 23 29 2606 Nopember 2012 23 28 25,507 Nopember 2012 21 28 24,5
TANGGAL T harian11/10/2012 2412/10/2012 20,62513/10/2012 18,514/10/2012 015/10/2012 21,77516/10/2012 25,32517/10/2012 25,012518/10/2012 24,419/10/2012 24,12520/10/2012 27,7521/10/2012 25,637522/10/2012 24,912523/10/2012 23,87524/10/2012 23,2525/10/2012 2426/10/2012 24,7527/10/2012 2728/10/2012 24,87529/10/2012 29,37530/10/2012 26,62531/10/2012 26,7501/11/2012 26,7502/11/2012 28,12503/11/2012 27,7504/11/2012 28,137505/11/2012 25,77506/11/2012 25,45
07/11/2012 21,6PENGAMATAN BOLA BASAH DAN BOLA KERING
TANGGALBOLA KERING BOLA BASAH
HASILPAGI SIANG SORE PAGI SIANG SORE
11/10/2012 22 30 25 24,5 19 22 22 2212/10/2012 21 21 15,75 25 23 17,7513/10/2012 21 27 12 23 28 12,7514/10/2012 0 015/10/2012 26 12,05 27 13,516/10/2012 22,2 32 25,3 25,65 27 24,2 25,4 24,417/10/2012 23,1 28 25 25,025 21 28,4 24,9 24,118/10/2012 24 31,2 25 25,8 22,1 23,9 23,4 22,619/10/2012 23 31 27 26,25 21 31 22 24,2520/10/2012 24 29 28 26 23 27 25 23,7521/10/2012 23 30 26 25,775 20 24 22 21,522/10/2012 24,1 31 27,2 26,325 20 31 27,8 24,723/10/2012 23 30 26 25,25 20 22 22 20,7524/10/2012 22 29 23 24,5 19 23 27 22,525/10/2012 24 33 26 27 21 22 23 2226/10/2012 25 30 26 26,5 22 24 25 2427/10/2012 25 35 27 28 25 23 23 23,2528/10/2012 25 31 28 28,25 22 23 22 2329/10/2012 29 35 30 29,75 25 27 26 2530/10/2012 25 32 26 26,75 22 24 23 22,531/10/2012 24 33 30 27,5 21 22 25 23,2501/11/2012 23 31 26 26,5 25 24 24 23,7502/11/2012 26 29 28 26,75 22 35 24 26,2503/11/2012 24 25 25 24,5 24 24 17,7504/11/2012 24 26 26 24,775 23 23 23 22,805/11/2012 23,1 28,2 25,5 25,55 22,2 24 23,1 22,92506/11/2012 25,4 26,2 26,4 25,4 22,4 23 23,1 22,77507/11/2012 23,6 27,2 24 18,7 22,6 23,1 22 16,925
PENGAMATAN TERMOGRAF
TANGGALPENGAMATANPAGI SORE
11/10/2012 12/10/2012 13/10/2012 14/10/2012 15/10/2012 16/10/2012 17/10/2012 18/10/2012 21,9 3219/10/2012 31 3120/10/2012 31 3121/10/2012 30,5 3122/10/2012 30 3223/10/2012 30 3124/10/2012 30 32
25/10/2012 31 3126/10/2012 31 3127/10/2012 31 3128/10/2012 31 3129/10/2012 31 3130/10/2012 31 3131/10/2012 31 3101/11/2012 31 3102/11/2012 31 3103/11/2012 32 3204/11/2012 05/11/2012 06/11/2012 07/11/2012
PENGAMATAN INTENSITAS RADIASITANGGAL INTENSITAS11/10/2012 257.637,7112/10/2012 185077,44213/10/2012 208.93914/10/2012 15/10/2012 16/10/2012 163868,55717/10/2012 297203,76218/10/2012 315448,8419/10/2012 283112,5820/10/2012 21/10/2012 252872,8822/10/2012 220357,3323/10/2012 226,77124/10/2012 20477,9425/10/2012 361.900,8726/10/2012 41270,05627/10/2012 15475,7128/10/2012 162.453,9529/10/2012 244.618,8730/10/2012 2200607,2131/10/2012 130,78901/11/2012 199080,795502/11/2012 43822,8163303/11/2012 149999,240904/11/2012 208847,023205/11/2012 21,86706/11/2012 33,53307/11/2012
4.2 Pembahasan
Pengamatan unsur cuaca dilaksanakan di Stasiun Klimatologi, milik Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam praktikum pengamatan unsur cuaca ini dilakukan
kegiatan berupa pengenaan alat meterologi beserta bagian-bagian dan fungsinya. Alat-
alat klimatologi yang diamati meliputi Aktinograf dwi logam, Barometer, Termometer
maximum dan minimum, Termohigrograf, Termometer tanah bengkok, Ombrometer,
Ombrograf, Anemometer, Wind Vane, Ttermometer bola basah bola kering dan Pan
Evaporimeter.
Alat yang digunakan untuk pengamatan suhu yakni thermometer maximum. Cara
kerja termometer maximum adalah bila suhu naik, air raksa akan mengembang tetapi bila
suhunya kemudian turun air raksa tidak bias kembali pada bola air raksa karena adanya
penyempitan leher sehingga yang terukur adalah temperature maksimum saja. Untuk
mengembalikan posisi air raksa, termometer harus dikibaskan dengan kuat. Thermometer
ini dipasang pada sangkar dan diletakkan mendatar agak miring 2° ke atas. Pada tabung
gelasnya dibuat penyempitan pembuluh. Kegunaan thermometer minimum hanya
mengukur temperatur minimum yang diukur di dalam gelas thermometer dan
diindikasikan dengan posisi index yang bergerak karena adanya gesekan tegangan
permukaan antara gas dan alcohol. Apabila suhu naik, maka alkohol akan mengembang
dan menggerakkan index pada posisi minimum. Cara meletakkan thermometer minimum
adalah mendatar.
Pada praktikum klimatologi didapat T maksimum dan T minimum selama satu
bulan yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 1. Pengamatan Termometer max-min selama 1bulan
Sebelum melakukan penghitungan T Harian, terlebih dahulu melakukan
perhitungan T1 didapat dari hasil Termometer maksimum dan minimum, dan T2 dari
perhitungan Termometer bola basah bola kering. Sehingga didapat hasil T Harian,
dengan rumus sebagai berikut :
Didapat hasil dari praktikum agroklimat pada perhitungan T harian selama satu
bulan, yakni
Grafik 2. Pengamatan T Harian selama 1 bulan
Dari hasil grafik diatas dapat diketahui bahwa pada tanggal 14 Oktober 2012
terdapat kelompok praktikan yang tidak melakukan pengamatan sehingga, pada grafik
terjadi fluktuasi suhu yang sangat tajam. Sehingga data tidak sepenuhnya dilakukan
pengamatan selama satu bulan (terdapat missing data).
Aktinograf Dwi Logam digunakan untuk mengukur jumlah energi radiasi
matahari ke bumi (Cal/cm2/waktu). Alat ini memiliki ketelitian alat 1cm dengan prinsip
kerja sistem mekanik. Aktinograf berperekan bekerja secara otomatis, sehingga dapat
mengukur setiap saat pada siang radiasi surya yang jatuh pada alat. Sensor berupa bimetal
(dwilogam) berwarna hitam yang mudah menyerap radiasi surya. Panas yang diakibatkan
oleh radiasi yang diserap ini membuat bimetal melengkung. Besarnya lengkungan
sebanding dengan radiasi yang diterima sensor. Lengkungan disampaikan secara mekanis
T Harian = T(1) + T(2) 2
ke jarum penulis di atas pias yang berputar menurut waktu. Hasil rekaman berbentuk
grafik. Jumlah luas grafik atau integral dari grafik sebanding dengan jumlah radiasi surya
yang ditangkap oleh sensor selama sehari.
Pengambilan dan penerapan kertas pias dilakukan pada pagi hari, pada praktikum
kali ini telah disepakati secara bersama bahwa pengambilan dan penerapan dilakukan
pada jam 07:00 WIB. Sehingga didapat grafik selama satu bulan pada pertengahan
oktober sampai november, sebagai berikut:
Grafik 3. Pengamatan Radiasi Matahari selama 1 bulan
Pada praktikum mengenai intensitas radiasi matahari dengan menggunakan alat
berupa aktinograf dwi logam didapatkan hasil seperti data grafik diatas. Intensitas radiasi
matahari yang ada pada grafik menunjukkan bahwa pada tanggal 25 oktober 2012 sampai
pada tanggal 1 november 2012 merupakan intensitas radiasi matahari yang sangat tinggi
selama satu bulan. Pada beberapa tanggal yang tidak terdapat garis (line grafik)
menunjukkan bahwa tidak ada pengamatan pada tanggal tersebut. Hal ini dikarenakan
terdapat beberapa kelompok yang tidak melakukan pengamatan dikarenakan salah
pengertian antara praktikan dengan asisten.
Selain itu pengamatan dilakukan pada setiap hari atau tanggal oleh satu
kelompok, baik pengamatan radiasi, suhu, kelembaban, awan, angin dan hujan. Sehingga
pawa awal praktikum terdapat beberapa data yang tidak ada sehingga grafik yang ada
tidak dapat mewakili iklim pada satu bulan tersebut.
Pengukuran suhu tanah dilakukan dengan alat yang bernama thermometer tanah
bengkok. Pengukuran dilakukan pada kedalaman tanah 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan
100 cm. Alat ini diletakkan pada tanah yang bebas dari rumput. Hal ini dikarenakan
apabila terdapat tumbuhan di sekitarnya, maka pengukurannya dapat berbeda. Aktivitas
tumbuhan yang memerlukan energi dapat mempengaruhi suhu tanah. Namun ada pula
yang diletakkan di tanah berumput. Pada praktikum ini yang dilakukan pada stasiun
UMM alat pengukuran suhu tanah diletakkan diatas tanah rumput. Hal ini karena untuk
mengidentifikasi bahwa suhu tanah sesuai untuk kepentingan pada pertanian.
Selanjutnya adalah Ombrometer yakni alat yang digunakan untuk mengukur curah
hujan. Alat pengukur curah hujan dibagi menjadi dua jenis berdasarkan yaitu ombrometer
manual dan ombrometer otomatis (ombrograf). Secara umum, prinsip pengukuran curah
hujan yaitu dengan mengukur tinggi air hujan yang jatuh pada permukaan horizontal
berupa alat penakar hujan. Cara penggunaan ombrometer manual adalah dengan
menampung air hujan yang terjadi kemudian pada setiap jam pengamatan kran dibuka
dan air hujan ditakar dengan gelas ukur. Prinsip kerja alat manual ini adalah menghitung
besar air yang tertampung pada alat dan diukur dengan gelas ukur. Ombrograf juga
digunakan untuk mengukur jumlah hujan dan intensitas hujan. Ombrograf juga memiliki
prinsip kerja yang sama dengan ombrometer manual. Perbedaannya hanya terletak pada
data yang dihasilkan. Pada alat ini data yang dihasilkan langsung dapat dibaca tanpa
melalui proses terlebih dahulu. Mekanisme kerja alat ini bergantung pada komponen alat
pelampung yang akan mengalami gerakan pada saat kolektor menerima tetesan air hujan.
Jika tabung penampung terisi air maka pelampung ini akan naik diikuti dengan gerakan
lengan pencatat ke kertas pias sehingga data dapat terbaca.
Grafik 4. Pengamatan hujan selama 1 bulan dengan ombrometer
Pada grafik diatas didapat bahwa hujan yang dapat ditampung dalam ombrometer
terjadi selama 4 kali yaitu pada tanggal 17, 19, 20 oktober 2012 dan 3 november 2012.
Hujan dapat tertampung dalam ombrometer adalah hujan yang deras, karena pengamatan
hujan dilakukan hanya pada sore hari selama satu hari. Hal ini yang menyebabkan bila
terjadi huja yang tidak deras atau hanya gerimis, air hujan akan terkena angin dan tidak
dapat tercatat oleh praktikan.
Evaporimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur evaporasi. Cara
mendapatkan penguapan netto adalah dengan menambahkan atau mengambil air dari
tangki yang berbentuk silinder. Usahakan air di dalam tabung penenang tetap sama tinggi
dengan fixed point. Jika tinggi pedoman terbenam, air yang ada di dalam tangki
penguapan harus diambil sampai tinggi air sama dengan titik tinggi pedoman. Jika titik
tinggi pedoman tidak rata dengan air maka air ditambahkan ke dalam tangki penguapan
sampai air setinggi dengan fixed point atau tinggi titik pedoman. Pada sisi pan
evaporimeter diberi pelindung berupa jeruji kawat. Fungsinya adalah untuk melindungi
pan evaporimeter dari pengganggu sehingga pencatatan bias lebih akurat. Prinsip kerja
dari pan evaporimeter adalah adanya suatu genangan air yang diukur selisih tinggi air
awal dengan air setelah penguapan terjadi. Pan evaporimeter diletakkan di atas tanah. Pan
diisi dengan air dan diusahakan tinggi muka air sesudah dilakukan pembacaan sekitar 5
cm di bawah bibir panci. Cara pembacaannya, mula-mula ujung kail dipasang tepat pada
permukaan air. Setelah waktu tertentu terjadi penguapan, kail tidak lagi menempel pada
permukaan air. Dengan perantara alat pemutar skala, kail dikembalikan hingga tepat
menyinggung muka air kembali, kemudian dibaca besarnya penurunan dari kail yang
merupakan besarnya penguapan yang terjadi.
Pada praktikum mengenai evaporasi yang dilakukan pengamatan setiap sore hari.
Cara menghitung evaporasi pada praktikum ini yaitu
Diketahui P0 = 65 yang merupakan angka standar, dan P1 = 61 yang didapat dari
hasil pengamatan kelompok kami pada tanggal 21 oktober 2012. Sehingga dapat dihitung
sebagai berikut : Eo = (P0-P1) = 65-61 = 4 mm. Jadi penguapan yang terjadi pada tanggal
tersebut sebanyak 4 mm.
Grafik 5. Pengamatan evaporasi selama 1 bulan
Angin merupakan proses pergerakan udara dari suatu tempat yang mempunyai
tekanan udara lebih tinggi menuju ke suatu tempat yang mempunyai tekanan udara lebih
rendah. Terdapat dua komponen yang diukur untuk mengenal tekanan angin yakni arah
dan kecepatan angin.
Arah angin adalah suatu arah dari mana angin bertiup atau berasal. Untuk
mengetahui arah angin digunakan alat yang disebut dengan Wind Vane. Alat ini terdiri
dari sebuah jarum penunjuk yang berbentuk arah panah dan dapat bergerak bebas sesuai
arah angin. Pada bagian bawah alat ini dileengkapi dengan penunjuk arah utara, timur,
selatan dan barat. Cara pengamatan arah angin dapat dilakukan yakni melihat arah jarum
tersebut berbentuk.
Eo = (P0-P1)
Dalam praktikum mengenai kecepatan dan membaca arah angin digunakan alat
yang dinamakan anemometer dan wind vane. Ada beberapa hal yang sangat berpengaruh
dalam penghitungan kecepatan yaitu pemasangan Cup Counter Anemometer yang harus
berada 2 m di atas permukaan tanah dan adanya pemeriksaan pada pelumas anemometer
agar tidak mempengaruhi perputaran karena adanya gesekan. Perhitungan arah angin
dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Ka (pagi) = 816,94 – 816,94 = 0 = 0
24 24
Siang = 816,98 – 816,95 = 0,03 = 0,00125 BD
24 24
Sore = 817,00 – 816,94 = 0,06 = 0,0025 BD
24 24
Grafik 6. Pengamatan Kecepatan Angin selama 1 bulan
Kecepatan dan arah angin mempunyai peranan yang penting dalam klimatologi,
diantaranya untuk perpindahan panas, uap air dan CO2 serta sebagai pengendali unsur
Ka (pagi) = Ka (pagi) hari kemarin km/jam
24
cuaca dan iklim yang lainnya, seperti mengetahui laju evapotranspirasi. Untuk bidang
pertanian, angin berpengaruh pada proses transpirasi, fotosintesis dan menimbulkan
kerusakkan tanaman pada batas tertentu. Laju tranpirasi tanaman akan meningkat dengan
bertambahnya kecepatan angin. Sedangkan dengan keadaan udara yang bergolak
(berangin) akan memiliki konsentrasi CO2 yang lebih besar dari pada udara yang tenang,
sehingga hal ini dapat meningkatkan laju fotosintesis pada tanaman. Tetapi adanya angin
yang kencang dapat merusak tanaman, oleh karena itu disekitar tanam tadi dibuat
shelterbelt baik dengan mulsa atau seresah untuk mengurangi dampak angin pada
tanaman tadi.
Angin juga berpengaruh terhadap penyerbukan tanaman. Diantaranya tanaman
jagung, yang memiliki serbuk sari yang ringan antara benang sari dan putik yang
terpisah. Sehingga membentuk tanaman jagung untuk melakukan penyerbukan silang.
Sehingga dalam pengamatan klimatolog penting untuk menentukan budidaya pertanian.
Pengamatan yang terakhir yaitu awan. Awan berpengaruh terhadap menerimaan
cahaya matahari oleh tanaman. Selain itu, dengan adanya awan menyebabkan udara
menjadi lembab, dan transpirasi menjadi terganggu. Akibatnya, penyerapan air dan unsur
hara dari tanah juga akan terhambat serta cahaya yang diperoleh juga berkurang.
Dampaknya fotosintesis menjadi terhambat sehingga energi yang dihasilkan untuk
pertumbuhan menjadi sedikit. Sehingga pengamatan awan dapat dilakukan dengan
membuat pemetaan dengan skala 0 sampai 100%.
Pagi Siang Sore
KI 100 0 0
KII 40 20 0
KIII 100 0 0
KIV 40 0 0
Pagi = 100 + 40 + 100 + 40 = 70% = 70 = 7 = 5 okta.
4 10 10
Siang = 0 + 20 + 0 + 0 = 5% = 0,5 = tidak ada awan.
4 10
Sore = 0% tidak ada awan.
Sehingga selama satu hari, didapatkan hasil seperti diatas. Pengamatan dilakukan
pada pagi, siang dan sore hari.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah
a Alat untu mengukur radiasi matahari menggunakan Actinograf Dwi Logam
b Alat untuk mengukur suhu harian adalah thermometer max-min dan thermometer bola
kering
c Alat untuk mengukur evaporasi adalah panic evaporasimeter
BARATBARATBARAT
BARATBARATBARATBARATBARATBARAT
BARAT DAYABARATBARATBARATBARATBARATBARATBARATBARATBARATBARATBARATBARATBARATUTARA
BARAT LAUTUTARAUTARA