lansia dengan aspek Kultural
-
Upload
andrianlutfiariftea -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of lansia dengan aspek Kultural
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebiasaan sosial budaya masyarakat di dunia timur sampai sekarang
masih menempatkan orang-orang usia lanjut pada tempat terhormat dan
penghargaan yang tinggi. Menurut Brojklehurst dan Allen (1987 lansia
sering dianggap lamban! baik dalam berpikir maupun dalam bertindak.
Anggapan ini bertentangan dengan pendapat-pendapat pada "aman sekarang!
yang justru menganjurkan masih tetap ada social involvment (keterlibatan
sosial yang dianggap penting dan meyakinkan. #ontohnya dalam bidang
pendidikan! lansia masih tetap butuh melanjutkan pendidikannya! sehingga
dapat meningkatkan intelegensi dan memperluas $a$asannya. %al ini
merupakan suatu dukungan bagi lansia dalam menghadapi masalah yang
terjadi.
&i negara-negara maju! kebanyakan lansia hidup mandiri dalam
pengertian hidup sendiri ataupun bersama pasangannya. %anya sebanyak '
yang hidup di institusi (panti jompo atau sejenisnya. )ntuk mereka yang
berusia diatas 8* tahun dan masih berada dalam status menikah! terdapat
lebih banyak pria dan $anita. +leh karena itu! dapat diperkirakan bah$a di
antara lansia yang hidup sendiri! kelompok $anita lebih banyak daripada pria.
,elanjutnya terdapat sekitar '' lansia yang mengidap gangguan atau
keaatan! hidup bersama seseorang yang mera$atnya! sementara sisanya
(/' benar-benar hidup sendiri.&ari aspek ekonomi! $alaupun telah banyak kebijakan yang dibuat
untuk membantu lansia! namun dapat dikatakan bah$a kelompok ini paling
ra$an dibandingkan mereka yang berusia muda. &i Amerika ,erikat pada
tahun 199! teratat 08!' lansia hidup dalam kemiskinan. ,edangkan
gambaran statistik untuk tahun 1988 terdapat 10!0 yang memiliki
penghasilan di ba$ah garis kemiskinan! apalagi kelompok $anita. Keadaan
ini lebih menonjol bagi mereka yang tanpa pensiun atau kerja lainnya. 2ansia
1
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
2/16
dengan tingkat incomeyang rendah seperti itu akan sangat ra$an! terutama
bila dihadapkan dengan tingkat pengeluaran yang tinggi untuk kesehatan
mereka.
1.2 Rumusan Masalah
)sia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan
dan 3enomena biologis. Kita sebagai pera$at tentunya harus mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia! khususnya perubahan pada
lansia dalam aspek kultural. ,ebelum memberikan asuhan kepera$atan seara
langsung kepada pasien! alangkah lebih baiknya kita mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi! agar pada saat memberikan asuhan kepera$atan kita
dapat memahami dan mengetahui tentang teori perubahan-perubahan pada
lansia dalam aspek kultural yang akan dijadikan sebagai pedoman kita dalam
memberikan asuhan kepera$atan gerontik (asuhan kepera$atan lansia.
1.3 Tujuan
4ujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk mahasis$a56 agar dapat
memahami dan mengetahui tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada
lansia khususnya dalam aspek kultural.
1. Man!aat
Man3aat dari penyusunan makalah ini yaitu menjadikan mahasis$a56
mampu memahami dan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada
lansia khususnya dalam aspek kultural! yang dijadikan sebagai ilmu dasar
sebelum memberikan asuhan kepera$atan gerontik (asuhan kepera$atan
lansia.
2
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
3/16
BAB II
PEMBAHA"AN
2.1 Lans#a
2.1.1 De!#n#s# Lans#a
&ari beberapa re3erensi yang ada menjelaskan bah$a pengertian
lanjut usia menurut undang-undang o. tahun 19' adalah seseorang
yang menapai '' tahun! tidak mempunyai atau tidak berdaya menari
na3kah untuk keperluan hidupnya sehari-hari ( &armojo Martono!
0**. ,edangkan menurut undang-undang o. 1/ tahun 1998
dinyatakan bah$a usia * tahun keatas disebut sebagai lanjut usia
(oorkasiani! 0**9.
)sia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu
kenyataan dan 3enomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan
proses penuaan yang berakhir dengan kematian (%utapea! 0**'.
:adi! usia lanjut dapat kita artikan sebagai seseorang yang berusia
* tahun keatas dimana proses menghilangnya seara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan 3ungsi normalnya.
2anjut usia ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu usia kronologis
yang dihitung berdasarkan tahun kalender! usia biologis yang
diterapkan berdasarkan pematangan jaringan dan usia psikologis yang
dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk dapat mengadakan
penyesuaian terhadap setiap situasi yang dihadapinya (oorkasiani!
0**9.Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. ;roses menua merupakan proses sepanjang hidup! tidak hanya
dimulai dari suatu $aktu terrtentu! tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan suatu proses alamiah! yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya! yaitu anak! de$asa
dan tua. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran! misalnya
kemunduran 3isik yang ditandai dengan kulit yang mengendur! rambut
3
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
4/16
memutih! gigi mulai ompong! pendengaran kurang jelas! penglihatan
semakin memburuk! gerakan lambat dan 3igur tubuh yang tidak
proporsional (ugroho! 0**8.
2.1.2 Batasan Lans#a
)mur yang dijadikan patokan sebagai lanjut usia berbeda-beda!
umumnya berkisar antara *-' tahun. Menurut
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
5/16
bermain sepakbola bersama! mengenang tingkah laku buruk di depan
orang! semuanya itu termasuk sosial. ,ekarang! oba anda ingat-ingat
situasi dimana anda betul-betul sendirian. ;ada saat itu anda tidak
sedang dalam pengaruh siapapun. Bisa dipastikan anda akan mengalami
kesulitan menemukan situasinya. :adi! memang benar kata Aristoteles!
sang 3ilsu3 @unani! tatkala mengatakan bah$a manusia adalah makhluk
sosial! karena hampir semua aspek kehidupan manusia berada dalam
situasi sosial.
2.2.2 Interaks# "$s#al6nteraksi sosial adalah keadaan dimana seseorang melakukan
hubungan saling berbalas respon dengan orang lain. Aktiitas
interaksinya beragam! mulai dari saling melempar senyum! saling
melambaikan tangan dan berjabat tangan! mengobrol! sampai bersaing
dalam olahraga. 4ermasuk dalam interaksi sosial adalah hatting di
internet dan bertelpon atau saling sms karena ada balas respon antara
minimal dua orang didalamnya.
Berdasarkan si3at interaksi antara pelakunya! interaksi sosial
dibedakan menjadi dua! yakni interaksi yang bersi3at akrab atau pribadi
dan interaksi yang bersi3at non-personal atau tidak akrab. &alam
interaksi sosial akrab terdapat derajat keakraban yang tinggi dan adanya
ikatan erat antar pelakunya. %al itu menakup interaksi antara orangtua
dan anaknya yang saling menyayangi! interaksi antara sepasang
kekasih! interaksi antara suami dengan istri! atau interaksi antar teman
dekat dan saudara.,ebagian besar interaksi sosial manusia adalah interaksi sosial
tidak akrab. )mumnya interaksi dalam situasi kerja adalah interaksi
tidak akrab. 4ermasuk juga ketika anda mengobrol dengan orang yang
baru saja anda kenal! interaksi antar sesama penonton sepakbola di
stadion! interaksi dalam $a$anara kerja! interaksi antara penjual dan
pembeli! dan sebagainya.
2.2.3 Peran %a&a Lans#a
5
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
6/16
,ama seperti orang berusia madya harus belajar untuk memainkan
peranan baru demikian juga dengan kaum lansia. &alam kebudayaan
de$asa ini! dimana e3isiensi! kekuatan! keepatan dan kemenarikan
bentuk 3isik sangat dihargai! mengakibatkan orang lansia sering
dianggap tidak ada gunanya lagi. Karena mereka tidak dapat bersaing
dengan orang-orang yang lebih muda dalam berbagai bidang tertentu
dimana kriteria nilai sangat diperlukan! dan sikap sosial terhadap
mereka tidak menyenangkan.
2ebih jauh lagi! orang lansia diharapkan untuk mengurangi peran
akti3nya dalam urusan masyarakat dan sosial. &emikian juga dengan
dunia usaha dan pro3esionalisme. %al ini mengakibatkan pengurangan
jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh lansia! dan karenanya perlu
mengubah beberapa peran yang masih dilakukannya.
Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum lansia!
pujian yang mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan
dengan keberhasilan mereka. ;erasaan tidak berguna dan tidak
diperlukan lagi bagi lansia menumbuhkan perasaan rendah diri dan
kemarahan! yaitu suatu perasaan yang tidak menunjang proses
penyesuaian sosial seseorang.
,osial disini yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang
dipakai sebagai auan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks
masyarakat atau komuniti! sebagai auan berarti sosial bersi3at abstrak
yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap
lingkungan! dan ber3ungsi untuk mengatur tindakan-tindakan yang
dimunulkan oleh indiidu-indiidu sebagai anggota suatu masyarakat.
,ehingga dengan demikian! sosial haruslah menakup lebih dari
seorang indiidu yang terikat pada satu kesatuan interaksi! karena lebih
dari seorang indiidu berarti terdapat hak dan ke$ajiban dari masing-
masing indiidu yang saling ber3ungsi satu dengan lainnya.
2.2. Peran Lans#a &alam "$s#al Mas'arakat
,ebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak
berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan
6
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
7/16
orang lain. +rang tua diharapkan untuk menyesuaiakan diri dengan
menurunkan kekuatan! dan menurunnya kesehatan seara bertahap. %al
ini sering diartikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang pernah
dilakukan didalam maupun diluar rumah. Mereka juga diharapkan
untuk menari kegiatan untuk menganti tugas-tugas terdahulu yang
menghabiskan sebagian besar $aktu dikala masih muda dahulu.
Bagi beberapa lansia berke$ajiban mengikuti rapat yang
meyangkut kegiatan sosial dan ke$ajiban sebagai $arga negara sangat
sulit dilakukan karena kesehatan dan pendapatan yang menurun setelah
mereka pensiun. Akibat dari menurunnya kesehatan dan pendapatan!
maka mereka perlu menjad$alkan dan menyusun kembali pola hidup
yang sesuai dengan keadaan saat itu! yang berbeda dengan masa lalu.
2.2.( Peru)ahan Lans#a &alam Peran "$s#al Mas'arakat
Akibat berkurangnya 3ungsi indera pendengaran! penglihatan!
gerak 3isik dan sebagainya maka munul gangguan 3ungsional atau
bahkan keaatan pada lansia. Misalnya badannya menjadi bungkuk!
pendengaran sangat berkurang! penglihatan kabur dan sebagainya
sehingga sering menimbulkan keterasingan. %al itu sebaiknya diegah
dengan selalu mengajak mereka melakukan aktiitas! selama yang
bersangkutan masih sanggup! agar tidak merasa terasing atau
diasingkan. Karena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak
untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kadang-kadang terus
munul perilaku regresi seperti mudah menangis! mengurung diri!
mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-rengek danmenangis bila ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak
keil.
&alam menghadapi berbagai permasalahan di atas pada umumnya
lansia yang memiliki keluarga bagi orang-orang kita (budaya
ketimuran masih sangat beruntung karena anggota keluarga seperti
anak! uu! iit! sanak saudara bahkan kerabat umumnya ikut
membantu memelihara (are dengan penuh kesabaran dan
pengorbanan. amun bagi mereka yang tidak punya keluarga atau
7
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
8/16
sanak saudara karena hidup membujang! atau punya pasangan hidup
namun tidak punya anak dan pasangannya sudah meninggal! apalagi
hidup dalam perantauan sendiri! seringkali menjadi terlantar.
2.2.* Permasalahan "$s#al terka#t +esejahteraan Lans#a
Berbagai permasalahan sosial yang berkaitan dengan penapaian
kesejahteraan 2anjut )sia! antara lain sebagai berikut ;ermasalahan
1. Masih besarnya jumlah 2ajut )sia yang berada diba$ah garis
kemiskinan.
0. Makin melemahnya nilai kekerabatan! sehingga anggota keluarga
yang berusia lanjut kurang diperhatikan! dihargai dan dan dihormati!
berhubung terjadi perkembangan pola kehidupan keluarga yang
seara 3isik lebih mengarah pada bentuk keluarga keil.
/. 2ahirnya kelompok masyarakat industri! yang memiliki iri
kehidupan yang lebih bertumpu kepada indiidu dan menjalankan
kehidupan berdasarkan perhitungan untung rugi! lugas dan e3isien!
yang seara tidak langsung merugikan kesejahteraan lanjut usia.
. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga pro3esional pelayanan
lanjut usia dan masih terbatasnnya sarana pelayanan dan 3asilitas
khusus bagi lanjut usia dengan berbagai bidang pelayanan
pembinaan kesejahteraan lanjut usia.
'. Belum membudaya dam melembaganya kegiatan pembinaan
kesejateraan lanjut usia.
2.3 Bu&a'a
2.3.1 De!#n#s# Bu&a'a
Budaya adalah keyakinan dan perilaku yang diturunkan atau
diajarkan manusiapada generasi berikutnya (4aylor 1989. Menurur ,ir.
=d$rd 4aylor 1871 dalam Andre$ Boyle 199' budaya adalah
sesuatu yang kompleks yang mengandung pengetahuan! keyakinan!
8
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
9/16
seni! moral! hokum! kebiasaan! dan keakapan lain yang merupakan
kebiasaan manusia manusioa sebagai anggota komunitas setempat.
Budaya merupakan renana atau petunjuk untuk menentukan nilai-nilai!
keyakinan dan aktiitas (Andr$e boyle 199'. Menurut pandangan
antropologi tradisional! budaya dibagi menjadi dua! yaitu budaya
material dan budaya nonmaterial. Budaya material dapat berupa objek !
sepertipakaian! seni! benda-benda keperayaan (jimat! atau makanan.
Budaya nonmaterial menakup keperayaan! kebiasaan! bahasa! dan
institusi soial. ?as memiliki perbedaan kelompok etnik dan kelompok
etnik memiliki perbedaan budaya (%enderson ;rimeauC! 1981. %al
ini penting untuk dipahami bah$a antara orang :a$a 4imur dan orang
:a$a 4engah memiliki budaya yang berbeda.
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang
harus dibiasakan dengan belajar! besrta keseluruhan hasil budi dan
karyanya (Kuntjaraningrat! 1908 dalam apitupulu! 1988. Budaya
merupakan sebuah renana untuk melakukan kegiatan tertentu
(2eininger! 1991. Menurut pengertian di atas! budaya adalah nilai-nilai
dan norma-norma yang diyakini oleh pera$at untuk melakukan asuhan
kepera$atan (,udiharto! 0**7
2.3.2 +$nse%,k$nse% 'ang Rele!an &engan Bu&a'a
a. H$l#sme - "eutuhn'a
Antropologi peraya bah$a kebudayaan adalah 3ungsi yang
terintegrasi seluruhnya dengan bagian interelasi dan interdependensi.
&emikian juga budaya lebih baik dipandang dan dianalisa seara
menyeluruh. Berbagai komponen dari budaya seperti politik!
ekonomi! agama! persaudaraan dan system kesehatan! melakukan
3ungsi yan terpisah tetapi kemudian berampur membentuk
perbuatan yang menyeluruh. :adi untuk mengetahui system dari
seseorang harus memandang masing-masing hubunganya dengan
orang lain dan dari keseluruhan kulturnya (Benedit! 19/.
;erubahan budaya biasanya mengundang tantangan D
tantangan baru dan berbagai masalah. ;erubahan meliputi adaptasi
9
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
10/16
kreati3 dari perilaku yang terdahulu yang disebabkan Karena bahasa!
adapt! keperayaa! sikap! tujuan! undang D undang! tradisi dank ode
moral. ;ada saat yang terdahulu sudah keluar dari mode atau kurang
bias diterima dan menjadi sumber kon3lik yang potensial (=lling!
1977.
). Enkulturas#
Adalah proses mendapatkan pengetahuan dan menghayati
nilai-nilai. Melalui proses ini oran bias mendapatkan kompetensi dari
budayanya sendiri. Anak-anak melihat orang tua dan mengambil
kesimpulan tentang peraturan demi perilaku. ;ola- pola perilaku
menyajikan penjelasan untuk kejadian dalam penghidupan seperti!
dilahirkan! maut! remaja! hamil! membesarkan anak! sakit penyakit .
. Etn$sentr#s
Adalah suatu keperayaan bah$a hanya sendiri yang terbaik.
,angat penting bagi pera$at untuk tidak berpendapat bah$a hanya
aranya sendiri yang terbaik dan menganggap ide orang lkain tidak
diketahui atuau di pandang rendah.
&. "tere$t#%
,tereotip atau sesuatu yang bersi3at statis 5 tetap merupakan
keperayaan yang dibesar D besarkan dan gambaran yang dilukiskan
dengan populer dalam media massa dan ilmu kebangsaan. ,i3at ini
juga menyebabkan tidak bekembangnya pemikiran seseorang.
e. N#la#,n#la# Bu&a'a
,istem budaya mengandung berbagai orientasi nilai. ilai
merupakan bentuk keperayaan bagaimana seseorang harus
berperilaku ! keperayaan adalah sesuatu pertanyaan yang tujuannya
berpegang kepada kebenaran tapi mungkin boleh atau tidak boleh
berlandaskan kenyataan empiris. ,alah satu elemen yang paling
penting terbangun dalam budaya dan nilainya. ilai ini bersama D
sama memiliki budaya yang paling penting terbangun dalam budaya
dan nilainya. ilai ini bersama memberikan stabilitas dan keamanan
10
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
11/16
budaya! menyajikan standart perilaku. Bila dua orang bersama D
sama memiliki budaya yang serupa dan pengalamanya enderung
serupa nilai D nilai mereka akan serupa ! $alaupun dua orang
tersebut tidak mungkin pola nilai yang tetap serupa ! namun mereka
ukup serupa untuk mengenal kesamaan dan utuk mengidenti3kasiE
yang lain sama sepeti sayaE (Fooenough! 19.
Konsep budaya menurut 2inton adalah suatu tatanan pola
perilaku yang dipelajari! diiptakan! serta ditularkan di antara suatu
anggota masyarakat tertentu. Batasan budaya menurut
Koentjaraningrat adalah keseluruhan system gagasan ! tindakan dan
%asil karyamanusia! dalam rangka kehidupan bermasyarakat! yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Karakteristik budaya
menurut 4+. 6hromi adalah
1. Budaya diiptakan dan ditransmisikan le$at proses belajar .
0. Budaya dimiliki bersama oleh sekelompok manusia dan
merupakan pola kelakuan umum.
/. Budaya merupakan mental blue print.
. ;enilaian terhadap budaya bersi3at relati3 . Budaya bersi3at
dinamis! adapti3 dan integrati3.;emahaman akan konsep budaya!
memba$a kita pada kesimpulan bah$a gagasan! perasaan dan
perilakumanusia dalam kehidupan sosialnya sangat dipengaruhi
oleh budaya yang berlaku di masyarakat. &emikianpula
pergeseran ataupun perubahan pada tatanan budaya dalam suatu
masyarakat akan diiringi denganperubahan perilaku dari indiidu
yang hidup di dalamnya.Budaya teripta sebagai upaya manusia
untuk beradaptasi terhadap masalah -masalah yang timbul dari
lingkungan hidupnya. ,elanjutnya budaya mempengaruhi
pembentukan dan perkembangan kepribadian manusia dalam
kelompoknya. 6nteraksi keduanya membentuk suatu pola spesi3ik
perilaku! proses pikir!emosi dan persepsi indiidu atau kelompok
dalam bereaksi terhadap tekanan-tekanan kehidupan. &engan
demikian dapat dimengerti peranan budaya dalam masalah
kesehatan ji$a.
11
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
12/16
2.3.3 Per)e&aan Bu&a'a
,esungguhnya karena tradisi berbeda budaya dan peningkatan
mobilitas dan memiliki standart perilaku yang sama. 6ndiidu yang
dibesarkan dalam kelompok seperti itu mengikuti budaya oleh norma-
norma yang menentukan jalan pikiran dan perilaku mereka.
a. Kolekti3itas =tnis adalah kelompok dengan asal yang umum!
perasaan identitas dan memiliki standart perilaku yang sama.
6ndiidu yang bedasarkan dalam kelompok seperti itu mengikuti
budaya oleh norma-norma yang menentukan jalan ikiran dan
perilaku mereka ( %ar$ood! 1981 .
b. ,hok Budaya adalah salah satu sebab karena bekerja dengan indiidu
yang latar belakang kulturnya berbeda. ,hok budaya sebagai
perasaan yang tidak ada yang menolong ketidaknyamanan dan
kondisi disoirentasi yang dialami oleh orang luar yang berusaha
beradaptasi seara komprehensi3 atau seara e3ekti3 dengan
kelompok yang berbeda akibat akibat paraktek nilai-nilai dan
keperayaan.( 2eininger! 197. ;era$at dapat mengurangi shok
budaya dengan mempelajari tentang perpedaan kelompok budaya
dimana ia terlibat. ;emting untuk pera$at mengembangkan hormat
kepada orang lain yang berbeda budaya sambil menghargai perasaan
dirinya. ;raktik pera$atan kesehatan memerlukan toleransi
keperayaan yang bertentangan dengan pera$at.
2.3. Hu)ungan "$s#al Bu&a'a &engan Lans#a
Kebudayaan merupakan sikap hidup yang khas dari sekelompokindiidu yang dipelajari seara turun temurun! tetapi sikap hidup ini
adakalanya malah mengundang resiko bagi timbulnya suatu penyakit.
Kebudayaan tidak dibatasi oleh suatu batasan tertentu yang sempit!
tetapi mempunyai struktur-struktur yang luas sesuai dengan
perkembangan dari masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan yang dianut oleh masyarakat tertentu tidaklah kaku
dan bisa untuk di rubah! tantangannya adalah mampukah seorang
pera$at memberikan penjelasan dan in3ormasi yang rini tentang
12
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
13/16
pelayanan kesehatan asuhan kepera$atan yang akan di berikan kepada
lansia.
,ikap budaya terhadap $arga usia lanjut mempunyai implikasi
yang dalam terhadap kesejahteraan 3isik maupun mental mereka. ;ada
masyarakat tradisional $arga usia lanjut ditempatkan pada kedudukan
yang terhormat! sebagai ;inisepuh atau Ketua Adat dengan tugas sosial
tertentu sesuai adat istiadatnya! sehingga $arga usia lanjut dalam
masyarakat ini masih terus memperlihatkan perhatian dan partisipasinya
dalam masalah - masalah kemasyarakatan. %al ini seara tidak langsung
berpengurah kondusi3 bagi pemeliharaan kesehatan 3isik maupun
mental mereka.
,ebaliknya struktur kehidupan masyarakat modern sulit
memberikan peran 3ungsional pada $arga usia lanjut!posisi mereka
bergeser kepada sekedar peran 3ormal! kehilangan pengakuan akan
kapasitas dan kemandiriannya. Keadaan ini menyebabkan $arga usia
lanjut dalam masyarakat modern menjadi lebih rentan terhadap tema -
tema kehilangan dalam perjalanan hidupnya. =ra globalisasi memba$a
konsekuensi pergeseran budaya yang epat dan terus D menerus !
membuat nilai - nilai tradisional sulit beradaptasi.
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
14/16
kelompok masyarakat industri yang memiliki iri kehidupan yang lebih
bertumpu kepada indiidu dan menjalankan kehidupan berdasarkan
perhitungan untung rugi! lugas dan e3isien yang seara tidak langsung
merugikan kesejahteraan lansia! masih rendahnya kuantitas tenaga
pro3essional dalam pelayanan lansia dan masih terbatasnya sarana
pelayanan pembinaan kesejahteraan lansia! serta belum membudayanya
dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.
14
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
15/16
BAB III
PENUTUP
3.1 "#m%ulan
)sia lanjut dapat kita artikan sebagai seseorang yang berusia * tahun
keatas dimana proses menghilangnya seara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
3ungsi normalnya.
,ebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan
dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain.
+rang tua (lansia diharapkan untuk menyesuaiakan diri dengan
menurunkan kekuatan! dan menurunnya kesehatan seara bertahap.
,ikap budaya terhadap $arga usia lanjut mempunyai implikasi yang
dalam terhadap kesejahteraan 3isik maupun mental mereka.
;ada masyarakat tradisional $arga usia lanjut ditempatkan pada
kedudukan yang terhormat! sebagai ;inisepuh atau Ketua Adat dengan
tugas sosial tertentu sesuai adat istiadatnya! sehingga $arga usia lanjut
dalam masyarakat ini masih terus memperlihatkan perhatian dan
partisipasinya dalam masalah - masalah kemasyarakatan. %al ini seara
tidak langsung berpengurah kondusi3 bagi pemeliharaan kesehatan 3isik
maupun mental mereka.
,ebaliknya! struktur kehidupan masyarakat modern sulit memberikan
peran 3ungsional pada $arga usia lanjut! posisi mereka bergeser kepada
sekedar peran 3ormal! kehilangan pengakuan akan kapasitas dan
kemandiriannya.
3.2 "aran
,etelah mempelajari makalah ini! kami berharap semoga kami dan
teman-teman dapat mengetahui dan memahami perubahan-perubahan yang
terjadi pada lansia khususnya dalam aspek kultural. Kami menyarankan
kepada teman-teman agar mempelajarinya lagi di berbagai sumber terkait
materi makalah ini agar dapat lebih memahami seara mendalam mengenai
materi yang kita pelajari di makalah ini. ,aran kami kepada institusi agar
15
-
7/23/2019 lansia dengan aspek Kultural
16/16
dapat menyediakan buku-buku yang up to date untuk dapat dijadikan
re3erensi yang akurat dalam pembahasan materi dalam makalah ini.
16