lansia

4
http://www.depkes.go.id/article/view/1877/penuaan-dan- kesehatan.html akses 11 10 15 PENUAAN DAN KESEHATAN DIPUBLIKASIKAN PADA : SENIN, 09 APRIL 2012 08:25:41, DIBACA : 4.559 KALI Jakarta, 9 April 2012 Hari Kesehatan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 7 April serupa dengan tanggal berdirinya Organisasi Kesehatan Sedunia atau World Health Organization (WHO) tahun 1948. Peringatan Hari Kesehatan Sedunia merupakan momentum bagi para pimpinan negara di dunia bersama seluruh lapisan masyarakat untuk fokus pada tantangan kesehatan yang berdampak global, khususnya masalah kesehatan baru dan masalah kesehatan yang mengemuka atau new and emerging health issues. Demikian sambutan Menteri Kesehatan yang disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D pada upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Sedunia ke-64 di kantor Kementerian Kesehatan Jakarta (09/04). Topik Hari Kesehatan Sedunia tahun 2012 adalah Ageing and Health atau penuaan dan kesehatan. Sementara tema yang diangkat adalah Good health adds life to years yang berarti Kesehatan yang baik memperpanjang usia dan kehidupan. Tema nasional yang dipilih adalah Menuju Tua Sehat, Mandiri dan Produktif. Hal ini sesuai dengan aspirasi masyarakat bahwa lansia harus menjalankan gaya hidup sehat, dilibatkan, dan dapat berkontribusi dalam kehidupan sosial di masyarakat. Prof. dr. Ali mengingatkan, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menyikapi meningkatnya masalah lansia di masa mendatang. Hal tersebut dikarenakan penduduk dunia dengan usia diatas 60 tahun bertambah sangat cepat, bahkan tercepat dibanding kelompok usia lainnya. Pada tahun 2025 diperkirakan akan terdapat 1,2 milyar lansia yang merupakan 21% dari total populasi dunia dan sekitar 80% diantaranya hidup di negara berkembang. Penduduk Indonesia diprediksi akan tumbuh berlipat ganda dalam dua dekade mendatang," ujar Prof. dr. Ali. Prof. dr. Ali mengatakan populasi lansia di Indonesia terus berkembang dan dikhawatirkan akan meningkatkan angka beban ketergantungan atau dependency ratio. Oleh karena itu, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan

description

l

Transcript of lansia

Page 1: lansia

http://www.depkes.go.id/article/view/1877/penuaan-dan-kesehatan.html

akses 11 10 15

PENUAAN DAN KESEHATAN

DIPUBLIKASIKAN PADA : SENIN, 09 APRIL 2012 08:25:41, DIBACA : 4.559 KALIJakarta, 9 April 2012

Hari Kesehatan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 7 April serupa dengan tanggal berdirinya Organisasi Kesehatan Sedunia atau World Health Organization (WHO) tahun 1948. Peringatan Hari Kesehatan Sedunia merupakan momentum bagi para pimpinan negara di dunia bersama seluruh lapisan masyarakat untuk fokus pada tantangan kesehatan yang berdampak global, khususnya masalah kesehatan baru dan masalah kesehatan yang mengemuka atau new and emerging health issues.

Demikian sambutan Menteri Kesehatan yang disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D pada upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Sedunia ke-64 di kantor Kementerian Kesehatan Jakarta (09/04).

Topik Hari Kesehatan Sedunia tahun 2012 adalah Ageing and Health atau penuaan dan kesehatan. Sementara tema yang diangkat adalah Good health adds life to years yang berarti Kesehatan yang baik memperpanjang usia dan kehidupan. Tema nasional yang dipilih adalah Menuju Tua Sehat, Mandiri dan Produktif. Hal ini sesuai dengan aspirasi masyarakat bahwa lansia harus menjalankan gaya hidup sehat, dilibatkan, dan dapat berkontribusi dalam kehidupan sosial di masyarakat.

Prof. dr. Ali mengingatkan, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menyikapi meningkatnya masalah lansia di masa mendatang. Hal tersebut dikarenakan penduduk dunia dengan usia diatas 60 tahun bertambah sangat cepat, bahkan tercepat dibanding kelompok usia lainnya.

Pada tahun 2025 diperkirakan akan terdapat 1,2 milyar lansia yang merupakan 21% dari total populasi dunia dan sekitar 80% diantaranya hidup di negara berkembang. Penduduk Indonesia diprediksi akan tumbuh berlipat ganda dalam dua dekade mendatang," ujar Prof. dr. Ali.

Prof. dr. Ali mengatakan populasi lansia di Indonesia terus berkembang dan dikhawatirkan akan meningkatkan angka beban ketergantungan atau dependency ratio. Oleh karena itu, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia. Upaya tersebut mencakup pelayanan keagamaan, mental, spiritual; pelayanan kesehatan dan pelayanan umum; kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum bagi lansia.

Page 2: lansia

Prof. dr. Ali berharap agar upaya tersebut harus terus ditingkatkan, dijaga dan dipertahankan kesinambungannya, agar masyarakat Indonesia semakin mencintai kesehatan dan semakin mandiri.

Masalah ini harus diatasi segera, jika tidak maka Indonesia akan menghadapi triple burden yaitu jumlah kelahiran bayi yang tinggi, proporsi penduduk muda yang dominan dan jumlah lansia yang meningkat ujar Prof. dr. Ali.

Prof. dr. Ali menyatakan berkat pelaksanaan pembangunan kesehatan yang komprehensif dan berkesinambungan selama beberapa dasa warsa terakhir, telah terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang bermakna di Indonesia. Salah satu indikator derajat kesehatan adalah umur harapan hidup waktu lahir

Di Indonesia indikator tersebut telah mencapai usia 70,9 tahun pada tahun 2010 kata Prof. dr. Ali.

Prof. dr. Ali menambahkan indikator tersebut juga berdampak pada meningkatnya proporsi penduduk lansia. Oleh karena itu, berbagai program terobosan untuk meningkatkan akses lansia pada pelayanan kesehatan yang bermutu telah dilancarkan Kemenkes antara lain; ditingkatkannya program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) pada landia terlantar dipanti jompo atau dipanti sosial; tersedianya Posyanduatau Posbindu Lansia serta tersedianya Puskesmas Ramah atau Santun Lansia dan Layanan Geriatri Terpadu di beberapa rumah sakit.

Pada kesempatan tersebut Prof. dr. Ali menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran kesehatan agar dapat mempromosikan kesehatan dalam setiap siklus kehidupan; menciptakan lingkungan ramah lansia yang mendorong kesehatan dan partisipasi aktif lansia; menyediakan layanan kesehatan yang ramah bagi lansia dan seluruh siklus kehidupan; meningkatkan peran serta lansia dalam pembuatan kebijakan public; mempertimbangkan pandangan para lansia dalam setiap pengambilan keputusan dalam pembangunan serta menyadari nilai kearifan lansia dan membantu mereka berpartisipasi penuh dalam keluarga dan masyarakat.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail [email protected] dan kontak[at]depkes[dot]go[dot]id

Page 3: lansia

HTTP://WWW.DEPKES.GO.ID/ARTICLE/VIEW/2313/PENTINGNYA-PERAN-MASYARAKAT-DAN-KELUARGA-DALAM-MENINGKATKAN-KUALITAS-HIDUP-LANSIA.HTML

PENTINGNYA PERAN MASYARAKAT DAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA

DIPUBLIKASIKAN PADA : SENIN, 03 JUNI 2013 03:25:16, DIBACA : 8.831 KALI

Jakarta, 31 Mei 2013

Peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia, yaitu melalui perubahan perilaku kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan masyarakat, perbaikan lingkungan (fisik, biologis, sosial-budaya, ekonomi), membantu penyelenggaraan yankes (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif), dan Ikut dalam proses kontrol dan evaluasi pelaksanaan pelayanan bagi lansia. Selain itu, yang terpenting dari pelayanan kesehatan itu sendiri adalah kesadaran dari setiap individu untuk menjaga kesehatan dan menyiapkan hari tua dengan sebaik dan sedini mungkin.

Demikian disampaikan oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar (BUKD) Kementerian Kesehatan RI, dr. R. Dedi Kuswenda, M.Kes, pada acara temu media tentang Hari Lanjut Usia 2013: Lanjut Usia Pelopor Jati Diri Bangsa, di Lingkungan Kemenkes (31/5).

Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak di dunia dengan jumlah lansia sesuai sensus penduduk 2010 berjumlah 18,1 juta jiwa (9,6% dr total penduduk), pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai 36 juta, tambah dr. Dedi.

Sementara itu, negara melalui UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 138, bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara

Page 4: lansia

sosial maupun ekonomi sesuai dengan martabat kemanusiaan. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif, jelas Direktur BUKD.

Menurut dr. Dedi, kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia bertujuan untuk meningkatkan Kualitas hidup Lansia agar sehat, mandiri, produktif, berguna dan sejahtera. Secara khusus tujuan dari kebijakan ini diantaranya guna meningkatkan kesadaran lansia untuk menjaga kesehatan, meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat, meningkatkan mutu pembinaan dan pelayanan kesehatan bagi lansia.

Pembinaan Kesehatan bagi Lanjut usia dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan keluarga dan masyarakat, serta kemitraan dengan LSM dan swasta, pembinaan dengan pendekatan holistic, melalui pelayanan dasar dengan sistem rujukan yang berkualitas secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), tambah dr. Dedi.

Jenis pelayanan yang dikembangkan oleh Kemenkes yaitu dengan melibatkan lintas program terkait di Kemenkes, melalui pelayanan dasar di puskesmas santun lansia, pelayanan rujukan di Rumah Sakit, pelayanan Kesehatan Jiwa bagi lansia, pelayanan Home Care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat, peningkatan inteligensia kesehatan bagi lansia, pencegahan Penyakit Tidak Menular melalui Posbindu PTM, dan pelayanan Gizi bagi Lansia, tutur dr. Dedi.

Dalam kesempatan ini, dr. Dedi juga menyampaikan terkait hasil pengembangan program kesehatan lanjut usia saat ini telah dikembangkan di 33 provinsi, dengan jumlah Puskesmas Santun lanjut usia sebanyak lebih kurang 528 Puskesmas yang tersebar di 231 kab/kota, jumlah kelompok Lanjut Usia (Posyandu Lansia) yang memberikan pelayanan promotif dan preventif ada 69.500 yang tersebar di semua provinsi. Dan Rumah Sakit yang mempunyai poliklinik geriatri ada 8 yaitu RSCM Jakarta, RSUP Karyadi Semarang, RSUP Sardjito Yogyakarta, RSUP Sanglah Denpasar, RSHS Bandung, RSUP Wahidin Makassar, RSUD Soetomo Surabaya, RSUD Moewardi Solo.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak[at]depkes[dot]go[dot]id