Landasan Historis Pendidikan Pancasila

8
1. Landasan Historis Pendidikan Pancasila Sejarah / historis adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi- informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya (Pidarta, 2007: 109). Secara historis, Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat. Bangsa Indonesia terbentuk dalam suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak Zaman kutai. Beratus – ratus tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka , mandiri serta filsafat hidup bangsa. Setelah melalui suatu proses yang panjang dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemukan jati dirinya , yang di dalamnya tersimpul ciri khas , sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang harus memiliki visi harus serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang – ambing ditengah masyrakat Internasional. Jadi, secara historis bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam setiap sila 1

description

k

Transcript of Landasan Historis Pendidikan Pancasila

Page 1: Landasan Historis Pendidikan Pancasila

1. Landasan Historis Pendidikan Pancasila

Sejarah / historis adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian

atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan

informasi-informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik,

moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya (Pidarta, 2007: 109). Secara historis,

Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai sebagai dasar Negara

Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup

masyarakat.

Bangsa Indonesia terbentuk dalam suatu proses sejarah yang cukup panjang

sejak Zaman kutai. Beratus – ratus tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan

jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka , mandiri serta filsafat hidup

bangsa. Setelah melalui suatu proses yang panjang dalam perjalanan sejarah

bangsa Indonesia menemukan jati dirinya , yang di dalamnya tersimpul ciri khas ,

sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain.

Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa

reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang harus memiliki visi harus serta

pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang – ambing ditengah masyrakat

Internasional. Jadi, secara historis bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam

setiap sila pancasila, sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara

Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri

sehingga asal nilai – nilai pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa

Indonesia sendir, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai kuasa materialis

pancasila.

Contoh dari landasan historis yaitu, Bangsa Indonesia berjuang untuk

menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu prinsip

yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup, di dalamnya

tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh

para pendiri bangsa kita dirumuskan secara sederhana namun mendalam yang

meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama Pancasila. Negara Indonesia

1

Page 2: Landasan Historis Pendidikan Pancasila

merancang dasar negara yang justru bersumber pada nilai-nilai yang telah tumbuh,

hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam

rancangan dasar negara yang diberi nama Pancasila. Nama tersebut diberikan oleh

salah seorang penggagasnya yaitu Ir. Soekarno dalam pidatonya tanggal 1 juni

1945 dalam persidangan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI) atas saran dan petunjuk seorang temannya yang ahli bahasa.

Dengan demikian sudah jelas pada kita bahwa secara historis kehidupan bangsa

Indonesia tidak dapat dilepaspisahkan dari dan dengan nilai-nilai Pancasila serta

telah melahirkan keyakinan demikian tinggi dari bangsa Indonesia terhadap

kebenaran dan ketepatan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar

negara Republik Indonesia.

2. Landasan Kultural

Kultural adalah sebuah ungkapan yang artinya aktivitas manusia yang

berhubungan dengan budaya. Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup. Filsafat

hidup serta pegangan hidup agar tidak terombang – ambing dalam pergaulan

masyarakat internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup

yang berbeda dengan bangsa lain . Negara komunisme dan liberalisme meletakan

dasar filsafat negaranya pada suatu konsep ideologi tertentu.

Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan

pendangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu

asas cultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai

kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam kepribadiannya,

bukanlah hanya merupakan suatu hasil konseptual seorang saja nelainkan

merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang di angkat dari

nilai-nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri melalui proses

refleksi filosofis para pejuang seperti para patriot. Satu-satunya karya besar

bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya besar bangsa lain di dunia adalah

hasil pemikiran tentang bangsa dan Negara yang mendasarkan pada

2

Page 3: Landasan Historis Pendidikan Pancasila

kepribadiannya sendiri. Oleh karena itu, para generasi penerus bangsa terutama

kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalam secara dinamis

dalam arti mengembangkannya sesuai dengan tuntunan zaman.

Berbeda dengan bangsa – bangsa lain , bangsa Indonesia mendasarkan

pandangan hidupnya dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas

cultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Satu – satunya karya

besar bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya besar bangsa lain di dunia ini

adalah hasil pemikiran tentang bangsa dan Negara yang mendasarkan pandangan

hidup suatu prinsip nilai yang terutang dalam sila – sila pancasila.

Contoh :

Warga negara Indonesia memiliki kebudayaan, norma-norma dan aturan-

aturan dalam masyarakat yang beerlandaskan Pancasila. Misalnya hidup

bertoleransi antar umat beragama, gotong royong dalam masyarakat, juga dalam

pembuatan tata tertib dan organisasi politik yang didasarkan pada Pancasila.

Dengan norma-norma dalam Pancasila masyarakat Indonesia memiliki batasan-

batasan dalam menerima budaya asing, misalnya dari cara berpakaian, cara

bertingkah laku, juga bagaimana cara kita bersikap kepada orang yang labih tua,

karena tidak semua budaya asing bisa diterima atau sesuai dengan kebudayaan

Indonesia yang brdasarkan Pancasila, dengan begitu kita sebagai warga negara

Indonesia memiliki perbedaan budaya dengan budaya luar.

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis adalah landasan hukum yang mendasari semua kegiatan

pendidikan mengeai hak-hak yang penting seperti komponen struktur, kurikulum,

pengelolaan, pengawasan dan ketenangan . Pendidikan adalah hidup. Pendidikan

adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan

sepangjang hidup. Tiap-tiao negara memeliki peraturan perundang-undang

tersebut. Bila ada suatu tindakan yang berketentang dengan peraturan perundang-

undangan itu, maka di katakan tindakan itu melanggar hukum yang berlaku di

3

Page 4: Landasan Historis Pendidikan Pancasila

negara yang bersangkutan. Negara Republik Indonasia mempunyai berbagai

peraturan perundang-undangan yang bertingkat, mulai dari Undang-Undang Dasar

1945, Undang-Undang, peraturan pemerintah, ketetapan, sampai dengan surat

keputusan. Semuanya mengandung hukum yang patut di taati, dimana Undang-

Undang Dasar 1945 merupakan hukum yang tertinggi.

Contoh:

Landasan Yuridis perkuliahan pendidikan pancasila di pendidikan Tinggi

tertuang dalam undang – undang No 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan

nasional. Pasal 29 telah menetapkan bahwa ia isi kurikulum setiap jenis, jalur dan

jenjang pendidikan, wajib memuat pendidikan pancasila, pendidikan agama dan

pendidikan kewarganegaraan konseptual tersebut kemudian dikokohkan kembali

oleh kehadiran dan undang – undang Nomor tahun 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan Nasional sebagai pengganti undang – undang no 2 tahun 1989.

4. Landasan Filosofis

Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau

hakekat pendidikan, landasan yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok

dalam pendidikan. Landasan filosofis adalah landasan yang bedasarkan filsafat.

Sesuai dengan sifatnya, maka landasan filsafat menelaah sesuatu secara radikal,

menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai

kehidupan dan dunia. Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan

dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia,

keyakinan tentang sumber nilai.

Filsafat pendidikan merupakan terapan dari ilmu filsafat secara umum. Dalam

mempelajari filsafat terdapat beberapa aliran pemikiran: Idealism, Realisme,

Perennialisme, Essensialisme, Pragmatisme, Progressivisme dll.

Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua kelompok besar,

yaitu:

4

Page 5: Landasan Historis Pendidikan Pancasila

1. Filsafat pendidikan “ Konservatif”

Didasari oleh filsafat idealisme, realisme humanisme (humanisme rasional),

dan supernaturalisme atau realisme religius.

2. Filsafat pendidikan “Progresif”

Di antaranya didukung oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey, dan

romantic, naturalisme dari Roousseau, Progressivisme, dan sebagainya.

Contoh:

Pancasila adalah sebagai dasar filsafat Negara dan pandangan, bangsa

Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai –

nilai yang tertuang dalam sila – sila pancasila yang secara filosofis merupakan

filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara.

5