Lampiran PSAK

5
PSAK 46 (Pajak Penghasilan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

description

Pajak

Transcript of Lampiran PSAK

Page 1: Lampiran PSAK

PSAK 46 (Pajak Penghasilan)PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Disusun oleh :Chintia Apriyanti (3360131350037)Lidya Damayanti (3360131350036)Ni’matul Husnah (3360131350021)Nur Cita Sari (3360141350105)

Riecka Putri Pratiwi (3360131350016)Rohmah (3360131350024)Saefudin (3360131350083)

Page 2: Lampiran PSAK

PSAK 46 (Pajak Penghasilan)Untuk tujuan Pernyataan ini, pajak penghasilan termasuk semua pajak dalam negeri dan luar negeri yang didasarkan pada laba kena pajak. Pajak penghasilan juga termasuk pajak-pajak, seperti pemotongan pajak (atas distribusi kepada entitas pelapor) yang terutang oleh entitas anak, entitas asosiasi, atau ventura bersama.Tujuan dari PSAK 46 adalah sebagai berikut:• Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan• Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak :

– pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan entitas.

– transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan entitas.

• Mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut.

Berikut hal – hal yang di atur dalam PSAK 461. Dasar Pengenaan Pajak (DPP)

Dasar Pengenaan Pajak adalah Adalah aktiva atau kewajiban adalah nilai aktiva atau kewajiban yang diakui oleh Direktorat Jendral Pajak dalam penghitungan laba fiskal.

a) DPP Aktiva adalah jumlah yang dapat dikurangkan, untuk tujuan fiskal, terhadap setiap manfaat ekonomi (penghasilan) kena pajakyang akan diterima perusahaan pada saat memulihkan nilai tercatat aktivatersebut. Apabila manfaat ekonomi (penghasilan) tersebut tidak akan dikenakan pajak maka DPP aktiva adalah sama dengan nilai tercatat aktiva.

b) DPP Kewajiban adalah nilai tercatat kewajiban dikurangi dengan setiap jumlah yang dapat dikurangkan pada masa mendatang.

2. Pengakuan Aktiva Pajak Kini (Current Tax Assets) dan Kewajiban Pajak Kini (Current Tax Liabilities)Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai Kewajiban Pajak Kini (Current Tax Liabilities). Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya, diakui sebagai Aktiva Pajak Kini (Current Tax Assets).

3. Pengakuan Aktiva Pajak Tangguhan (Deferred Tax Assets) dan Kewajiban Pajak Tangguhan (Deferred Tax Liabilities)a) Aktiva Pajak Tangguhan (Deferred Tax Assets) Pada saat entitas memiliki Laba

sebelum pajak < Penghasilan kena pajak atau pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.

b) Kewajiban Pajak Tangguhan (Deferred Tax Liabilities)Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan kena pajak atau ada pengakuan pajak menurut akuntansi sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan.

4. Pengakuan Pajak Kini dan Pajak TangguhanPerlakuan akuntansi untuk pengaruh pajak kini dan pajak tangguhan yang berasal dari suatu transaksi atau kejadian harus selaras dengan perlakuan akuntansi untuk transaksi atau kejadian itu sendiri.

Page 3: Lampiran PSAK

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban pada laporan laba rugi periode berjalan, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari

a) transaksi atau kejadian yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas pada periode yang sama atau periode yang berbeda atau

b) penggabungan usaha yang secara substansi adalah akuisisi

5. Beban PajakBeban pajak (tax expense) atau penghasilan pajak (tax income) adalah jumlah agregat pajak kini (current tax) dan pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode.

Berikut ini adalah Pajak Penghasilan yang ada pada Bank BRI

1. Aset Pajak Tangguhan

2. Utang Pajak

3. Beban Pajak