LAMPIRAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2011/240210110105_l_8051.pdfKotak kardus...
Transcript of LAMPIRAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2011/240210110105_l_8051.pdfKotak kardus...
80
Lampiran 1. Prosedur Analisis Sifat Fisik
a. Analisis Warna (Yam dan Papadakis, 2004)
Persiapan Alat:
1. Kotak kardus berukuran 56 cm x 39 cm x 37 cm dilapisi kertas karton
berwarna hitam pada semua sisi bagian dalam dan dilengkapi dua buah
lampu neon 10 watt dengan masing-masing lampu diletakkan pada sisi
bagian atas saling berlawanan. Posisi lampu membentuk sudut 45° terhadap
dasar kardus pada ketinggian 30 cm. Pada permukaan tutup kardus dibuat
lubang berdiameter 5 cm untuk meletakkan kamera digital.
2. Kamera digital dipasang pada lubang yang terdapat pada bagian tutup
kardus dengan lensa menghadap ke bawah, jarak lensa kamera terhadap
dasar kardus adalah 30 cm. Kamera dengan resolusi 16.0 MP diset tanpa
blitz (cahaya).
Pengambilan Foto:
3. Sampel ditempatkan pada wadah plastik dan diletakkan dibagian tengah
dasar kardus. Kardus ditutup.
4. Kamera dipasang pada lubang yang telah disediakan lalu kamera diset
dalam posisi on.
5. Sampel difoto.
Pengukuran dan Analisis Warna:
6. Kabel kamera disambungkan ke CPU lalu tombol power pada kamera
ditekan sehingga kamera menyala. Setelah menyala, pindahkan gambar
sampel yang telah difoto menggunakan kamera digital ke dalam file
komputer dan kemudian jalankan program Adobe Photoshop CS3.
81
7. Gambar yang telah dipindahkan ditampilkan pada program Adobe
Photoshop CS3. Crop foto dengan ukuran kotak 3 cm x 3 cm dengan
resolusi 300 pixel/inch.
8. Warna gambar sampel hasil crop diukur dengan menggunakan histogram
window untuk menentukan distribusi warna. Untuk menampilkan nilai L, a,
dan b pada histogram window, pada mode diset Lab color. Histogram
window menunjukkan data statistik mean, standar deviasi, median, dan lain-
lain. Nilai yang dipilih sebagai nilai L, a, dan b adalah nilai mean. Menurut
Yam dan Papadakis (2004), nilai L, a, dan b dalam histogram window
bukanlah nilai standar dari L*, a*, dan b*. Untuk mendapatkan nilai L*, a*,
dan b*, maka nilai L, a, dan b harus dikonversikan dengan persamaan
berikut:
L* = L
255 x 100%
a* = 240 a
255 - 120
b* = 240 b
255 - 120
Keterangan:
• Notasi L* menyatakan parameter kecerahan dengan nilai 0 (hitam)
sampai 100 (putih). Nilai L* menyatakan cahaya pantul yang
menghasilkan warna akromatik putih, abu-abu, dan hitam.
• Notasi a* menyatakan warna kromatik campuran merah-hijau dengan
nilai a (positif) dari 0 sampai 120 untuk warna merah dan nilai -a (negatif)
dari 0 sampai -120 untuk warna hijau.
82
• Notasi b* menyatakan warna kromatik campuran biru-kuning dengan
nilai b (positif) dari 0 sampai 120 untuk warna kuning dan nilai -b
(negatif) dari 0 sampai -120 untuk warna biru.
b. Densitas Kamba (Sathe dan Salukhe, 1981)
Sampel ditimbang sebanyak 10 g, dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 ml
dan dibaca volumenya. Perhitungan:
Densitas Kamba (g/ml) = W Sampel (g)
V Akhir (ml) − V Awal (ml)
c. Rendemen (Herwanto, 2003)
Rendemen dihitung berdasarkan perbandingan antara berat sampel (akhir)
dengan berat sampel (awal).
Rendemen (%) = W Akhir (g)
W Awal (g) x 100%
83
Lampiran 2. Prosedur Analisis Sifat Kimia
a. Prosedur Analisis Kadar Air (bb) dengan Metode Gravimetri (AOAC,
1990)
1. Cawan yang akan digunakan dikeringkan terlebih dahulu selama 1 jam pada
suhu 105oC.
2. Cawan lalu didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang
hingga beratnya tetap (A).
3. Sampel ditimbang sebanyak 1 g (B) dan dimasukkan ke dalam cawan
tersebut.
4. Cawan yang berisi sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105oC
selama 3 jam atau hingga beratnya tetap.
5. Cawan yang berisi sampel tersebut didinginkan di dalam desikator selama
15 menit lalu ditimbang hingga beratnya tetap (C). Kadar air dihitung
dengan rumus:
Kadar Air (bb) (%) = W Awal (g) − WAkhir (g)
W Awal (g) x 100%
Keterangan:
W Awal (g) = B
W Akhir (g) = C - A
b. Prosedur Analisis Kadar Abu (bb) dengan Metode Gravimetri (AOAC,
1990)
1. Cawan porselen yang akan digunakan dikeringkan terlebih dahulu selama 1
jam pada suhu 650oC.
2. Cawan porselen lalu didinginkan dalam desikator selama 45 menit dan
ditimbang hingga beratnya tetap (A).
84
3. Sampel ditimbang sebanyak 1 g (B) kemudian dimasukkan ke dalam cawan
porselen.
4. Cawan berisi sampel lalu dimasukkan ke dalam tanur listrik (furnace)
dengan suhu 650oC selama 2 jam.
5. Cawan berisi sampel didinginkan selama 30 menit pada desikator kemudian
ditimbang hingga didapatkan berat tetap (C). Kadar abu dapat dihitung
menggunakan rumus:
Kadar Abu (bb) (%) = W Akhir (g)
W Awal (g) x 100%
Keterangan:
W Awal (g) = B
W Akhir (g) = C - A
c. Prosedur Analisis Kadar Protein dengan Metode Nitrogen Mikro
Kjeldahl (AOAC, 2006)
Tahap Destruksi:
1. Sampel ditimbang sebanyak 0,1 g lalu dimasukkan ke dalam labu kjeldahl.
Kemudian sebanyak 0,04 g HgO, 0,9 g K2SO4, dan 2 ml H2SO4 pekat
dimasukkan ke dalam labu kjeldahl.
2. Sampel didestruksi di dalam ruang asam sampai diperoleh larutan jernih,
lalu didinginkan.
Tahap Destilasi:
3. Setelah dingin, cairan hasil destruksi dilarutkan dengan sedikit akuades lalu
dimasukkan ke dalam alat destilasi protein. Tambahkan 10 ml NaOH-
Na2S2O3.
85
4. Kemudian masukkan 15 ml H3BO3 dan 3 tetes indikator protein (campuran
2 bagian metilen merah 0,2% dalam alkohol dan 1 bagian metilen biru 0,2%
dalam alkohol) ke dalam erlenmeyer sebagai penampung destilat.
5. Destilasi dihentikan apabila pH mendekati netral (uji lakmus) atau sampai
penambahan volume 100 ml. Alat penyuling dibilas dengan akuades dan air
bilasannya dicampurkan dengan destilat.
Tahap Titrasi:
6. Destilat yang tertampung dititrasi dengan HCl 0,02 N, titik akhir titrasi
ditandai dengan terjadinya perubahan warna larutan destilat menjadi violet
muda. Kadar protein dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar Protein (%) = ( a − b ) x N HCl x 14,008 x FK
c x 100%
Keterangan:
a = V HCl titer untuk sampel (ml)
b = V HCl titer untuk blanko (ml)
c = W Sampel (mg)
N = Normalitas HCl
14,008 = BM Nitrogen
FK = Faktor Konversi
d. Prosedur Analisis Kadar Lemak dengan Metode Soxhlet (SNI 01-2891-
1992)
1. Kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC selama 30 menit
kemudian didinginkan dalam desikator (sekitar 15 menit). Membuat
selongsong penyaring (hull) dan timbang berat sebagai A.
86
2. Sampel sebanyak 2-5 g ditimbang langsung dalam selongsong dan catat
beratnya sebagai B, ditutup dengan kapas wool yang bebas lemak dan
hekter, lalu timbang beratnya sebagai C. Berat sampel adalah B - A.
3. Selongsong penyaring berisi sampel dimasukkan ke dalam alat soxhlet.
Memasukkan pelarut lemak sebanyak 100-200 ml ke dalam labu didihnya.
4. Nyalakan pemanas hot plate dan alirkan air pada bagian kondensornya.
Ekstraksi selama 6 jam.
5. Setelah selesai, pelarutnya disulingkan kembali dan selongsong penyaring
dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC sampai berat tetap. Kemudian
didinginkan dalam desikator dan ditimbang (D). Perhitungan:
Kadar Lemak (%) = ( C − D )
( B − A ) x 100%
Keterangan:
A = W Hull (g)
B = W Hull + Sampel (g)
B - A = W Sampel (g)
C = W Hull + Sampel + Kapas + Hekter (Sebelum Ekstak) (g)
D = W Hull + Sampel + Kapas + Hekter (Setelah Ekstrak) (g)
e. Prosedur Analisis Bilangan TBA (Apriyantono, dkk., 1989)
1. Sampel seberat 10 g dimasukkan ke dalam blender (waring blender), lalu
ditambah dengan 50 ml akuades dan dilumatkan selama 2 menit.
2. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu destilasi sambil dicuci dengan
4,75 ml akuades. Tambahkan 2,5 ml HCl 4 M sampai pH 1,5, batu didih,
dan pencegah buih (anti foaming agent).
87
3. Pasang labu destilasi pada alat destilasi, panaskan sampai didapat 50 ml
destilat selama 10 menit. Aduk destilat yang didapat dan pipetkan 5 ml ke
dalam tabung reaksi tertutup.
4. Kemudian tambahkan 5 ml pelarut TBA dan panaskan selama 35 menit
dalam air mendidih. Dinginkan selama 10 menit kemudian baca
absorbansinya pada λ = 528 nm dengan larutan blanko sebagai titik nol
(blanko terdiri dari 5 ml akuades dan 5 ml pereaksi). Bilangan TBA
dinyatakan dalam mg malonaldehid/kg sampel. Bilangan TBA = 7,8 D.
Bilangan TBA dapat diketahui dengan rumus:
Bilangan TBA (mg malonaldehid/kg) = 3 x Absorbansi (nm) x 7,8
W Sampel (g)
f. Prosedur Analisis Kadar Serat Kasar (AOAC, 1990)
1. Sampel dihaluskan sehingga dapat melalui ayakan diameter 1 mm.
Kemudian sampel ditimbang 2 g dan diekstraksi lemaknya dengan soxhlet.
Kalau bahan sedikit mengandung lemak tidak perlu dikeringkan dan
diekstraksi lemaknya.
2. Pindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml. Tambahkan 200 ml H2SO4
mendidih dan ditutup dengan pendingin balik, didihkan 30 menit.
3. Suspense disaring dengan kertas saring, residu yang tertinggal dalam
erlenmeyer dicuci dengan akuades mendidih. Residu dalam kertas saring
dicuci sampai air cucian tidak bersifat asam lagi.
4. Residu dipindahkan secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam
erlenmeyer kembali dengan spatula dan sisanya dicuci dengan 200 ml
larutan NaOH mendidih, didihkan dengan pendingin balik selama 30 menit.
88
5. Saring melalui kertas saring yang telah diketahui beratnya sambil dicuci
dengan K2SO4 10%. Residu dicuci lagi dengan akuades mendidih dan
kemudian dengan 15 ml alkohol.
6. Kertas saring dikeringkan pada 110oC sampai berat konstan, didinginkan
dalam desikator dan ditimbang.
Kadar Serat Kasar (%) = W Residu (g)
W Sampel (g) x 100%
g. Prosedur Analisis Uji Total Klorofil Menggunakan Spektrofotometri
Metode Wintermans dan de Mots (AOAC, 1970)
Ekstraksi Pigmen Klorofil:
1. Sampel halus ditimbang sebanyak 25 g. Sampel lalu dimasukkan ke dalam
gelas kimia berisi 100 ml pelarut etanol 96% (perbandingan sampel dan
pelarut 1:4).
2. Tambahkan 1000 ppm NaHCO3. Tutup gelas kimia dengan alumunium foil
selama 12 jam. Campuran disaring dengan kertas saring.
Penentuan Total Jumlah Klorofil:
3. Ambil ekstrak klorofil 0,1 ml. Tambahkan pelarut aseton 85% sebanyak 5
ml. Pengamatan absorbansi menggunakan spektrofotometri pada panjang
gelombang 649 nm dan 665 nm. OD (optical density) adalah nilai
absorbansi klorofil. Rumus total klorofil:
Klorofil a (mg/l) = ((13,7 x OD 665) – (5,76 OD 649))
Klorofil b (mg/l) = ((25,8 x OD 649) – (7,7 OD 665))
Klorofil Total (mg/l) = ((20,0 x OD 649) + (6,1 OD 665))
89
Lampiran 3. Format Uji Organoleptik
a. Uji Hedonik
Formulir Karakteristik Organoleptik Uji Hedonik
Nama Panelis :
Tanggal Uji :
Nama Produk : Bekatul Medium Dough Stage
Instruksi : Berikan penilaian kesukaan terhadap karakteristik
sampel yang diamati.
5 - Sangat suka 2 - Tidak suka
4 - Suka 1 - Sangat tidak suka
3 - Agak suka
Kode Sampel Warna Aroma Tekstur
b. Uji Deskripsi
Formulir Karakteristik Organoleptik Uji Deskripsi
Nama Panelis :
Tanggal Uji :
Nama Produk : Bekatul Medium Dough Stage
Instruksi : Berikan tanda X pada garis sesuai dengan kesan
yang diperoleh pada karakteristik yang diamati.
Warna
Kode Kuning kecoklatan Hijau kekuningan
……
1 7
……
1 7
Aroma
Kode Tengik Segar
……
1 7
……
1 7
Tekstur
Kode Kasar Halus
……
1 7
……
1 7
90
Lampiran 4. Hasil Analisis Lapangan
Rumpun 1
Rumpun 1
Jumlah Bulir Per Malai
Milk
Stage
Soft Dough
Stage
Medium
Dough Stage
Hard
Dough
Stage
Hampa Lainnya Total
Malai 1 15 28 74 14 17 0 148
Malai 2 10 3 61 7 23 0 104
Malai 3 8 13 58 5 25 0 109
Malai 4 6 22 83 5 13 0 129
Malai 5 5 21 89 3 32 0 150
Malai 6 9 20 90 5 10 0 134
Malai 7 9 25 73 15 28 0 150
Malai 8 5 15 105 3 23 0 151
Malai 9 7 21 98 4 18 0 148
Malai 10 9 26 79 5 30 0 149
Malai 11 12 14 82 6 12 0 126
Malai 12 13 18 80 11 16 0 138
Malai 13 8 12 92 8 27 0 147
Malai 14 10 15 103 10 16 0 154
Malai 15 15 20 77 5 35 0 152
Malai 16 19 10 85 5 29 0 148
Malai 17 6 23 96 7 11 0 143
Malai 18 20 22 72 7 31 0 152
Malai 19 6 15 87 7 28 0 143
Malai 20 7 19 71 12 15 0 124
Malai 21 6 21 93 10 15 0 145
Malai 22 10 18 70 6 18 0 122
Malai 23 11 5 87 7 20 0 130
Malai 24 5 6 71 9 32 0 123
Malai 25 5 5 63 11 21 0 105
Malai 26 5 23 99 8 19 0 154
Malai 27 7 4 84 9 33 0 137
Malai 28 11 6 79 7 10 0 113
Malai 29 5 12 90 15 10 0 132
Malai 30 7 14 71 6 15 0 113
Malai 31 5 30 80 6 22 0 143
Malai 32 7 3 102 10 15 0 137
Malai 33 7 16 105 6 10 0 144
Malai 34 6 8 78 9 11 0 112
Malai 35 20 17 68 9 11 0 125
Malai 36 11 23 65 5 16 0 120
Malai 37 5 17 76 5 30 0 133
Malai 38 8 15 80 7 16 0 126
Malai 39 9 10 74 7 23 0 123
Malai 40 18 7 89 7 19 0 140
Malai 41 7 21 73 7 10 0 118
Malai 42 20 5 98 11 13 0 147
Malai 43 15 6 102 7 20 0 150
Malai 44 11 13 82 6 21 0 133
Malai 45 8 10 70 12 23 0 123
Malai 46 8 25 76 5 15 0 129
Malai 47 8 11 97 5 16 0 137
Malai 48 6 12 95 9 27 0 149
Malai 49 5 4 78 8 24 0 119
Malai 50 5 7 97 8 15 0 132
Malai 51 17 9 91 8 19 0 144
Malai 52 9 3 101 8 10 0 131
Malai 53 14 21 76 15 24 0 150
Malai 54 6 20 91 7 31 0 155
Malai 55 6 13 85 7 12 0 123
Malai 56 7 12 70 6 16 0 111
Malai 57 7 6 83 5 10 0 111
Total (bulir) 526 820 4744 437 1111 0 7638
91
Rumpun 2
Rumpun 2
Jumlah Bulir Per Malai
Milk
Stage
Soft
Dough
Stage
Medium
Dough
Stage
Hard
Dough
Stage
Hampa Lainnya Total
Malai 1 2 21 107 6 8 0 144
Malai 2 13 24 55 0 41 0 133
Malai 3 4 12 30 11 7 0 64
Malai 4 7 25 88 5 16 0 141
Malai 5 3 20 84 0 51 0 158
Malai 6 4 18 39 12 21 0 94
Malai 7 4 12 89 18 24 0 147
Malai 8 6 12 72 20 13 0 123
Malai 9 12 23 101 13 10 0 159
Malai 10 2 21 76 5 43 0 147
Malai 11 13 14 84 12 21 0 144
Malai 12 7 10 95 3 35 0 150
Malai 13 8 10 73 14 43 0 148
Malai 14 8 10 84 2 12 0 116
Malai 15 9 21 90 13 23 0 156
Malai 16 10 25 73 20 14 0 142
Malai 17 3 22 94 12 9 0 140
Malai 18 4 22 85 2 8 0 121
Malai 19 5 22 92 6 21 0 146
Malai 20 5 13 57 7 21 0 103
Malai 21 10 24 62 0 32 0 128
Malai 22 12 24 64 4 14 0 118
Malai 23 3 14 76 17 35 0 145
Malai 24 4 13 54 4 12 0 87
Malai 25 2 12 86 6 43 0 149
Malai 26 11 13 37 7 21 0 89
Malai 27 12 24 98 4 5 0 143
Malai 28 2 10 47 7 24 0 90
Malai 29 2 12 96 2 30 0 142
Malai 30 4 12 107 0 16 0 139
Malai 31 5 22 104 8 21 0 160
Malai 32 7 18 76 5 24 0 130
Malai 33 9 25 80 12 26 0 152
Malai 34 5 19 56 15 17 0 112
Malai 35 9 18 83 7 8 0 125
Malai 36 14 18 87 13 24 0 156
Malai 37 4 23 97 20 9 0 153
Malai 38 5 10 42 16 10 0 83
Malai 39 2 12 76 16 24 0 130
Malai 40 8 12 97 10 33 0 160
Malai 41 9 12 39 3 24 0 87
Malai 42 9 10 73 7 45 0 144
Malai 43 6 19 30 0 20 0 75
Malai 44 9 25 102 2 23 0 161
Malai 45 6 12 35 19 5 0 77
Malai 46 4 17 80 17 7 0 125
Malai 47 14 25 98 17 9 0 163
Malai 48 10 21 79 20 30 0 160
Total
(bulir) 326 833 3629 439 1032 0 6259
92
Rumpun 3
Rumpun 3
Jumlah Bulir Per Malai
Milk
Stage
Soft
Dough
Stage
Medium
Dough
Stage
Hard
Dough
Stage
Hampa Lainnya Total
Malai 1 2 10 54 3 21 0 90
Malai 2 4 14 75 3 34 0 130
Malai 3 2 9 91 1 26 0 129
Malai 4 16 13 71 1 23 0 124
Malai 5 8 25 116 0 17 0 166
Malai 6 4 5 77 6 15 0 107
Malai 7 6 5 59 4 16 0 90
Malai 8 2 20 102 2 26 0 152
Malai 9 4 5 87 1 18 0 115
Malai 10 8 7 67 7 20 0 109
Malai 11 10 7 93 0 11 0 121
Malai 12 4 11 65 8 10 4 102
Malai 13 15 14 73 6 15 0 123
Malai 14 13 21 65 8 14 0 121
Malai 15 7 13 90 3 12 0 125
Malai 16 5 18 54 5 15 0 97
Malai 17 9 7 72 7 21 0 116
Malai 18 13 6 83 8 19 5 134
Malai 19 5 8 62 3 20 0 98
Malai 20 17 9 90 5 23 0 144
Malai 21 19 24 67 2 19 0 131
Malai 22 17 13 90 9 15 0 144
Malai 23 3 18 75 9 20 0 125
Malai 24 5 20 79 3 17 0 124
Malai 25 8 23 59 6 17 0 113
Malai 26 10 24 65 8 24 0 131
Malai 27 3 8 63 3 16 0 93
Malai 28 2 6 72 7 18 0 105
Malai 29 2 14 81 0 19 0 116
Malai 30 3 13 65 6 27 0 114
Malai 31 5 7 75 4 30 3 124
Malai 32 16 22 89 6 19 0 152
Malai 33 15 6 87 2 15 0 125
Malai 34 11 19 65 6 15 0 116
Malai 35 2 24 90 8 18 0 142
Malai 36 4 6 64 6 15 0 95
Malai 37 8 8 76 0 16 0 108
Malai 38 10 8 99 7 21 0 145
Malai 39 10 7 53 4 21 0 95
Malai 40 5 23 67 3 15 0 113
Malai 41 9 18 98 9 18 0 152
Malai 42 10 21 76 0 18 0 125
Malai 43 17 7 98 4 15 0 141
Malai 44 11 15 90 7 21 0 144
Malai 45 19 25 103 3 16 0 166
Malai 46 15 20 66 6 11 0 118
Total
(bulir) 393 626 3558 209 852 12 5650
93
Rumpun 4
Rumpun
4
Jumlah Bulir Per Malai
Milk
Stage
Soft
Dough
Stage
Medium
Dough
Stage
Hard
Dough
Stage
Hampa Lainnya Total
Malai 1 22 16 86 7 9 0 140
Malai 2 13 13 89 7 44 0 166
Malai 3 16 26 90 3 17 0 152
Malai 4 22 9 97 6 15 0 149
Malai 5 26 16 123 4 32 0 201
Malai 6 10 11 80 15 18 0 134
Malai 7 14 17 121 13 25 0 190
Malai 8 13 13 92 3 13 0 134
Malai 9 13 15 83 6 35 0 152
Malai 10 14 19 120 14 22 9 198
Malai 11 17 22 86 12 12 0 149
Malai 12 20 27 99 14 16 0 176
Malai 13 15 16 91 8 23 0 153
Malai 14 15 19 89 6 22 0 151
Malai 15 14 19 111 3 16 0 163
Malai 16 21 21 84 9 9 5 149
Malai 17 10 25 99 4 9 0 147
Malai 18 10 15 87 8 27 0 147
Malai 19 10 17 96 13 21 0 157
Malai 20 16 16 115 17 30 5 199
Malai 21 14 18 110 14 17 5 178
Malai 22 20 17 87 11 16 0 151
Malai 23 17 18 86 6 18 0 145
Malai 24 15 18 99 6 22 0 160
Malai 25 21 19 100 8 29 0 177
Malai 26 14 15 87 14 17 0 147
Malai 27 12 11 90 20 37 7 177
Malai 28 18 17 87 15 32 0 169
Malai 29 13 22 108 3 10 0 156
Malai 30 11 12 94 8 16 0 141
Malai 31 12 21 103 10 14 0 160
Malai 32 17 20 89 9 13 0 148
Malai 33 11 15 95 9 19 3 152
Total
(bulir) 506 575 3173 305 675 34 5268
94
Rumpun 5
Rumpun
5
Jumlah Bulir Per Malai
Milk
Stage
Soft
Dough
Stage
Medium
Dough
Stage
Hard
Dough
Stage
Hampa Lainnya Total
Malai 1 23 11 82 8 20 0 144
Malai 2 11 11 72 9 13 0 116
Malai 3 7 2 30 2 7 0 48
Malai 4 21 7 91 1 29 0 149
Malai 5 9 3 80 4 22 0 118
Malai 6 5 2 39 15 13 5 79
Malai 7 14 21 88 2 14 0 139
Malai 8 12 13 59 7 23 6 120
Malai 9 5 8 73 5 30 0 121
Malai 10 24 22 90 12 15 0 163
Malai 11 6 5 47 15 21 10 104
Malai 12 17 9 86 11 14 4 141
Malai 13 13 12 79 7 12 0 123
Malai 14 13 6 37 6 19 0 81
Malai 15 18 6 51 9 23 0 107
Malai 16 22 22 72 2 21 4 143
Malai 17 21 12 88 6 17 0 144
Malai 18 11 7 61 3 18 5 105
Malai 19 15 17 90 2 14 0 138
Malai 20 23 11 52 7 8 0 101
Malai 21 25 19 87 8 23 0 162
Malai 22 15 21 77 8 9 0 130
Malai 23 5 4 30 4 9 0 52
Malai 24 20 22 49 13 12 0 116
Malai 25 14 13 89 14 15 0 145
Malai 26 7 18 71 11 23 2 132
Malai 27 9 22 75 11 16 0 133
Malai 28 7 21 80 6 29 0 143
Malai 29 7 10 67 8 8 0 100
Malai 30 5 5 42 10 11 0 73
Malai 31 21 23 55 9 14 3 125
Malai 32 15 15 78 9 7 0 124
Malai 33 20 19 80 8 7 0 134
Malai 34 18 17 88 4 18 0 145
Malai 35 7 10 66 2 21 0 106
Malai 36 7 5 74 9 13 0 108
Malai 37 14 17 81 3 17 0 132
Malai 38 13 8 63 8 12 0 104
Malai 39 15 6 66 12 7 5 111
Malai 40 18 11 70 15 12 5 131
Total
(bulir) 552 493 2755 305 636 49 4790
95
Jumlah Malai Per Rumpun dan Jumlah Bulir Padi Setiap Rumpun
Jumlah Bulir Padi Setiap Rumpun Tanaman Padi Varietas Ciherang Pada
Medium Dough Stage di Usia 105 HST
Jumlah Rumpun
1
Rumpun
2
Rumpun
3
Rumpun
4
Rumpun
5
Malai (Anakan
produktif) 57 48 46 33 40
Milk Stage (%) 6,80 5,21 6,96 9,61 11,52
Soft Dough
Stage (%) 10,74 13,31 11,08 10,91 10,29
Medium Dough
Stage (%) 62,11 57,98 62,97 60,23 57,52
Hard Dough
Stage (%) 5,72 7,01 3,70 5,79 6,37
Hampa (%) 14,55 16,49 15,08 12,81 13,28
Lainnya (%) 0 0 0,21 0,65 1,02
Jumlah Rendemen Bekatul Medium Dough Stage
Penggilingan
Gabah
Kering
Giling (g)
Beras
Pecah
Kulit (g)
Beras
Sosoh I
(g)
Beras
Sosoh II
(g)
Bekatul
(g)
1 2000 1650 1460 1290 225
2 2000 1750 1500 1300 200
3 2000 1775 1570 1370 143
4 2000 1600 1400 1160 250
5 2000 1420 1250 980 114
6 2000 1685 1440 1200 225
7 2000 1800 1530 1270 250
8 2000 1620 1350 1080 109
9 2000 1440 1100 825 82
10 2000 1560 1300 1120 150
11 2000 1600 1515 1430 180
12 2000 1520 1420 1320 135
13 2000 1645 1500 1400 250
14 2000 1750 1525 1350 187
15 2000 1690 1540 1400 190
Jumlah (g) 30000 24505 21400 18495 2690
Rendemen
(%) 100% 81,68% 71,33% 61,65% 8,97%
96
Lampiran 5. Hasil Analisis Warna Bekatul
Hasil L Histogram Window Adobe Photoshop CS3
Sampel I II III
MDS 170,79 170,13 169,05
MDS Terstabilisasi 168,52 167,88 168,67
L* = L
255 x 100%
Hasil L*
Sampel I II III Jumlah Rata-rata
MDS 66,98 66,72 66,29 199,99 66,66
MDS Terstabilisasi 66,09 65,84 66,14 198,07 66,02
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap L*
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A - B)
Di
(A - B)2
Di2
66,98 66,09 0,89 0,79
66,72 65,84 0,88 0,77
66,29 66,14 0,15 0,02
Total 1,92 1,58
Rata-rata 0,64 0,53
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
1,92
3= 0,64
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(1,58)−(1,92)2
3(3−1) = 0,18
SD = 0,42
97
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
0,64
0,42/√3 = 2,64
t1-1/2α = 4,30
Nilai t < t1-1/2α maka L* bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata/
tidak signifikan, L* dari kedua produk ini dianggap sama.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap L* Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel L* Rata-rata
MDS 66,66a
MDS Terstabilisasi 66,02a
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang sama menyatakan bahwa L* bekatul
MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata menurut uji beda (uji t) dua rata-
rata berpasangan pada taraf 5%.
Hasil a Histogram Window Adobe Photoshop CS3
Sampel I II III
MDS 119,82 119,60 119,74
MDS Terstabilisasi 120,24 119,98 120,21
a* = 240 a
255 - 120
Hasil a*
Sampel I II III Jumlah Rata-rata
MDS -7,23 -7,44 -7,30 -21,97 -7,32
MDS Terstabilisasi -6,83 -7,08 -6,86 -20,77 -6,92
98
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap a*
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A - B)
Di
(A - B)2
Di2
-7,23 -6,83 -0,40 0,1600
-7,44 -7,08 -0,36 0,1296
-7,30 -6,86 -0,44 0,1936
Total -1,20 0,4832
Rata-rata -0,40 0,1611
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
−1,20
3= −0,40
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(0,4832)−(−1,20)2
3(3−1) = 0,0016
SD = 0,04
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
−0,40
0,04/√3 = -17,32
t1-1/2α = 4,30
Nilai t < t1-1/2α maka a* bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata/
tidak signifikan, a* dari kedua produk ini dianggap sama.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap a* Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel a* Rata-rata
MDS -7,32a
MDS Terstabilisasi -6,92a
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang sama menyatakan bahwa a* bekatul
MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata menurut uji beda (uji t) dua rata-
rata berpasangan pada taraf 5%.
99
Hasil b Histogram Window Adobe Photoshop CS3
Sampel I II III
MDS 146,92 146,87 146,99
MDS Terstabilisasi 152,15 151,57 152,35
b* = 240 b
255 - 120
Hasil b*
Sampel I II III Jumlah Rata-rata
MDS 18,28 18,23 18,34 54,85 18,28
MDS Terstabilisasi 23,20 22,65 23,39 69,24 23,08
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap b*
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A-B)
Di
(A-B)2
Di2
18,28 23,20 -4,92 24,21
18,23 22,65 -4,42 19,54
18,34 23,39 -5,05 25,50
Total -14,39 69,25
Rata-rata -4,80 23,08
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
−14,39
3= −4,80
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(69,25)−(−14,39)2
3(3−1) = 0,11
SD = 0,33
100
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
−4,80
0,33/√3 = -25,19
t1-1/2α = 4,30
Nilai t < t1-1/2α maka b* bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata/
tidak signifikan, b* dari kedua produk ini dianggap sama.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap b* Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel b* Rata-rata
MDS 18,28a
MDS Terstabilisasi 23,08a
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang sama menyatakan bahwa b* bekatul
MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata menurut uji beda (uji t) dua rata-
rata berpasangan pada taraf 5%.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap L*, a*, dan b* Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel Rata-rata
L* a* b*
MDS 66,66a -7,32a 18,28a
MDS Terstabilisasi 66,02a -6,92a 23,08a Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang sama menyatakan bahwa L*, a*, dan
b* bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata menurut uji beda (uji t)
dua rata-rata berpasangan pada taraf 5%.
101
Lampiran 6. Hasil Analisis Densitas Kamba Bekatul
Sampel
W
Sampe
(g)
Volume (ml) Densitas
Kamba
(g/ml)
Densitas
Kamba
Rata-rata
(g/ml)
Awal Akhir Selisih
MDS
I 10,01 50,00 27,00 23,00 0,44
0,43 II 10,00 50,00 26,00 24,00 0,42
III 10,01 50,00 27,00 23,00 0,44
MDS
Terstabilisasi
I 10,00 50,00 26,50 23,50 0,42
0,42 II 10,00 50,00 26,00 24,00 0,42
III 10,00 50,00 26,75 23,25 0,43
Densitas Kamba (g/ml) = W Sampel (g)
V Akhir (ml) − V Awal (ml)
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap Densitas Kamba
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A-B)
Di
(A-B)2
Di2
0,44 0,42 0,02 0,0004
0,42 0,42 0,00 0,0000
0,44 0,43 0,01 0,0001
Total 0,03 0,0005
Rata-rata 0,01 0,000167
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
0,03
3= 0,01
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(0,0005)−(0,03)2
3(3−1) = 0,0001
SD = 0,01
102
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
0,01
0,01/√3 = 1,73
t1-1/2α = 4,30
Nilai t < t1-1/2α maka densitas kamba bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak
berbeda nyata/ tidak signifikan, densitas kamba dari kedua produk ini dianggap
sama.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap Densitas Kamba Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel Densitas Kamba Rata-rata (g/ml)
MDS 0,43a
MDS Terstabilisasi 0,42a
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang sama menyatakan bahwa densitas
kamba bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata menurut uji beda
(uji t) dua rata-rata berpasangan pada taraf 5%.
103
Lampiran 7. Hasil Analisis Rendemen Bekatul
Sampel W Awal (g) W Akhir (g) Rendemen (%)
MDS 1000 940 94,00%
Rendemen (%) = W Akhir (g)
W Awal (g) x 100%
104
Lampiran 8. Hasil Analisis Kadar Air (bb) Bekatul
Sampel
W
Bahan
(B) (g)
W
Cawan
(A) (g)
W Cawan
+ Bahan
(C) (g)
Kadar
Air (bb)
(%)
Kadar
Air Rata-
rata (bb)
(%)
MDS
I 1,00 5,26 6,15 11,00
11,00 II 1,00 4,09 4,98 11,00
III 1,00 5,05 5,94 11,00
MDS
Terstabilisasi
I 1,00 5,25 6,19 6,00
6,67 II 1,00 5,05 5,98 7,00
III 1,00 5,21 6,14 7,00
Kadar Air (bb) (%) = W Awal (g) − WAkhir (g)
W Awal (g) x 100%
Keterangan:
W Awal (g) = B
W Akhir (g) = C - A
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap Kadar Air (bb)
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A-B)
Di
(A-B)2
Di2
11,00 6,00 5,00 25,00
11,00 7,00 4,00 16,00
11,00 7,00 4,00 16,00
Total 13,00 57,00
Rata-rata 4,33 19,00
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
13,00
3= 4,33
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(57,00)−(13,00)2
3(3−1) = 0,33
SD = 0,57
105
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
4,33
0,57/√3 = 13,16
t1-1/2α = 4,30
Nilai t > t1-1/2α maka kadar air (bb) bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi berbeda
nyata/ signifikan, kadar air dari kedua produk ini dianggap berbeda.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap Kadar Air (bb) Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel Kadar Air (bb) Rata-rata (%) SNI 01-4439-1998
MDS 11,00a
Maksimum 12 MDS Terstabilisasi 6,67b
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang berbeda menyatakan bahwa kadar air
(bb) bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi berbeda nyata menurut uji beda (uji t) dua
rata-rata berpasangan pada taraf 5%.
106
Lampiran 9. Hasil Analisis Kadar Abu (bb) Bekatul
Sampel
W
Bahan
(B) (g)
W
Cawan
(A) (g)
W Cawan
+ Bahan
(C) (g)
Kadar
Abu
(%)
Kadar
Abu Rata-
rata (bb)
(%)
MDS
I 1,00 12,12 12,24 12,00
11,00 II 1,00 11,04 11,14 10,00
III 1,00 10,95 11,06 11,00
MDS
Terstabilisasi
I 1,00 11,06 11,17 11,00
11,00 II 1,00 11,08 11,19 11,00
III 1,00 10,90 11,01 11,00
Kadar Abu (bb) (%) = W Akhir (g)
W Awal (g) x 100%
Keterangan:
W Awal (g) = B
W Akhir (g) = C - A
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap Kadar Abu (bb)
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A-B)
Di
(A-B)2
Di2
12,00 11,00 1,00 1,00
10,00 11,00 -1,00 1,00
11,00 11,00 0,00 0,00
Total 0,00 2,00
Rata-rata 0,00 0,67
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
0,00
3= 0,00
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(2,00)−(0,00)2
3(3−1) = 1,00
SD = 1,00
107
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
0,00
1,00/√3 = 0,00
t1-1/2α = 4,30
Nilai t < t1-1/2α maka kadar abu (bb) bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak
berbeda nyata/ tidak signifikan, kadar abu dari kedua produk ini dianggap sama.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap Kadar Abu (bb) Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel Kadar Abu Rata-rata (bb) (%) SNI 01-4439-1998
MDS 11,00a
Maksimum 10 MDS Terstabilisasi 11,00a
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang sama menyatakan bahwa kadar abu
(bb) bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata menurut uji beda (uji
t) dua rata-rata berpasangan pada taraf 5%.
108
Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Protein Bekatul
Sampel
W
Sampel
(mg)
Larutan
Nitrasi
(HCl) (ml)
Kadar
N Total
(%)
Kadar
Protein
(%)
Kadar
Protein
Rata-rata
(%)
MDS
I 163,50 25,57 2,19 13,69
13,73 II 107,90 17,04 2,21 13,81
III 106,20 16,58 2,19 13,69
MDS
Terstabilisasi
I 109,70 17,70 2,26 14,12
14,02 II 110,80 17,57 2,22 13,88
III 116,40 18,68 2,25 14,06
Kadar Protein (%) = ( a − b ) x N HCl x 14,008 x FK
c x 100%
Keterangan:
a = V HCl titer untuk sampel (ml)
b = V HCl titer untuk blanko (ml)
c = W Sampel (mg)
N = Normalitas HCl
14,008 = BM Nitrogen
FK = Faktor Konversi = 6,25
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap Kadar Protein
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A-B)
Di
(A-B)2
Di2
13,69 14,12 -0,43 0,1849
13,81 13,88 -0,07 0,0049
13,69 14,06 -0,37 0,1369
Total -0,87 0,3267
Rata-rata -0,29 0,1089
109
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
−0,87
3= −0,29
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(0,3267)−(−0,87)2
3(3−1) = 0,04
SD = 0,20
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
−0,29
0,20/√3 = -2,51
t1-1/2α = 4,30
Nilai t < t1-1/2α maka kadar protein bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak
berbeda nyata/ tidak signifikan, kadar protein dari kedua produk ini dianggap sama.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap Kadar Protein Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel Kadar Protein Rata-rata (%) SNI 01-4439-1998
MDS 13,73 a
Minimum 8 MDS Terstabilisasi 14,02a
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang sama menyatakan bahwa kadar
protein bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata menurut uji beda
(uji t) dua rata-rata berpasangan pada taraf 5%.
110
Lampiran 11. Hasil Analisis Kadar Lemak Bekatul
Sampel
W
Sampel
(B-A)
(g)
W Hull +
Sampel +
Kapas +
Hekter
(Sebelum
Ekstak)
(C) (g)
W Hull +
Sampel +
Kapas +
Hekter
(Setelah
Ekstrak)
(D) (g)
Kadar
Lemak
(%)
Kadar
Lemak
Rata-
rata
(%)
MDS
I 2,57 57,99 57,60 15,18
15,14 II 2,63 59,59 59,20 14,83
III 2,53 57,99 57,60 15,42
MDS
Terstabilisasi
I 2,53 77,37 77,13 9,49
9,74 II 2,59 53,09 52,83 10,04
III 2,58 77,38 77,13 9,69
Kadar Lemak (%) = ( C − D )
( B − A ) x 100%
Keterangan:
A = W Hull (g)
B = W Hull + Sampel (g)
B - A = W Sampel (g)
C = W Hull + Sampel + Kapas + Hekter (Sebelum Ekstak) (g)
D = W Hull + Sampel + Kapas + Hekter (Setelah Ekstrak) (g)
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap Kadar Lemak
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A-B)
Di
(A-B)2
Di2
15,18 9,49 5,69 32,38
14,83 10,04 4,79 22,94
15,42 9,69 5,73 32,83
Total 16,21 88,15
Rata-rata 5,40 29,38
111
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
16,21
3= 5,40
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(88,15)−(16,21)2
3(3−1) = 0,28
SD = 0,53
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
5,40
0,53/√3 = 17,65
t1-1/2α = 4,30
Nilai t > t1-1/2α maka kadar lemak bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi berbeda
nyata/ signifikan, kadar lemak dari kedua produk ini dianggap berbeda.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap Kadar Lemak Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel Kadar Lemak Rata-rata (%) SNI 01-4439-1998
MDS 15,14a
Minimum 3 MDS Terstabilisasi 9,74b
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang berbeda menyatakan bahwa kadar
lemak bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi berbeda nyata menurut uji beda (uji t)
dua rata-rata berpasangan pada taraf 5%.
112
Lampiran 12. Hasil Analisis Bilangan TBA Bekatul
Sampel Hari
ke-
W
Sampel
(g)
Absorbansi
(nm)
Bilangan TBA (mg
malonaldehid/Kg)
MDS
1 3,18 0,020 0,15
3 3,08 0,021 0,16
5 3,18 0,024 0,18
MDS
Terstabilisasi
1 3,03 0,015 0,12
3 3,06 0,017 0,13
5 3,13 0,019 0,14
Bilangan TBA (mg malonaldehid/kg) = 3 x Absorbansi (nm) x 7,8
W Sampel (g)
113
Lampiran 13. Hasil Analisis Kadar Serat Kasar Bekatul
Sampel
W
Sampel
(g)
W
Kertas
Saring
(g)
W Kertas
Saring +
Serat (g)
Kadar
Serat
(%)
Kadar
Serat
Kasar
Rata-rata
(%)
MDS
I 1,01 1,11 1,21 9,90
9,75 II 1,05 1,19 1,29 9,52
III 1,12 1,07 1,18 9,82
MDS
Terstabilisasi
I 1,11 1,00 1,11 9,91
9,81 II 1,03 1,09 1,19 9,71
III 1,12 1,05 1,16 9,82
Kadar Serat Kasar (%) = W Residu (g)
W Sampel (g) x 100%
Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan Terhadap Kadar Serat
Kasar
MDS (A) MDS Terstabilisasi (B) (A-B)
Di
(A-B)2
Di2
9,90 9,91 -0,01 0,0001
9,52 9,71 -0,19 0,0361
9,82 9,82 0,00 0,0000
Total -0,20 0,0362
Rata-rata -0,07 0,0121
Perhitungan Rata-rata D dan Simpangan Baku Sd
D̅ = ΣDi
n=
−0,20
3= −0,07
SD2 =
n ΣDi2−(ΣDi)2
n (n−1) =
(3)(0,0362)−(−0,20)2
3(3−1) = 0,01
SD = 0,10
114
Perhitungan Nilai t dan Penentuan Nilai t1-1/2𝜶
t = D̅
SD/ √n =
−0,07
0,10/√3 = -1,21
t1-1/2α = 4,30
Nilai t < t1-1/2α maka kadar serat kasar bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak
berbeda nyata/ tidak signifikan, kadar serat kasar dari kedua produk ini dianggap
sama.
Penarikan Kesimpulan Hasil Uji Beda (Uji t) Dua Rata-rata Berpasangan
Terhadap Kadar Serat Kasar Bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi
Sampel Kadar Serat Kasar Rata-rata (%) SNI 01-4439-1998
MDS 9,75a
Minimum 10 MDS Terstabilisasi 9,81a
Keterangan: Nilai rata-rata sampel yang ditandai huruf yang sama menyatakan bahwa kadar serat
kasar bekatul MDS dan MDS Terstabilisasi tidak berbeda nyata menurut uji beda (uji
t) dua rata-rata berpasangan pada taraf 5%.
115
Lampiran 14. Hasil Analisis Kadar Klorofil Bekatul
Sampel W Sampel
(g)
Absorbansi (𝝀)
(nm) Klorofil (mg/l)
649 665 a b Total
MDS 0,461 0,079 0,044 0,1478 1,6994 1,8484
MDS
Terstabilisasi 0,502 0,051 0,025 0,0487 1,1233 1,1725
Klorofil a (mg/l) = ((13,7 x OD 665) – (5,76 OD 649))
Klorofil b (mg/l) = ((25,8 x OD 649) – (7,7 OD 665))
Klorofil Total (mg/l) = ((20,0 x OD 649) + (6,1 OD 665))
116
Lampiran 15. Karakteristik Organoleptik Uji Hedonik
Data Tabulasi Rata-rata Uji Hedonik Warna
No Data Awal
MDS MDS Terstabilisasi
1 3,00 2,33
2 4,00 3,33
3 3,00 4,00
4 3,00 4,00
5 2,00 4,00
6 2,00 3,67
7 3,33 3,67
8 3,67 2,00
9 4,00 4,00
10 3,33 3,67
11 4,00 3,33
12 3,67 2,67
13 3,67 3,00
14 3,67 3,00
15 3,67 2,33
Jumlah 50,01 49,00
Rata-rata 3,33 3,27
Data Transformasi Uji Hedonik Warna
No Data Transformasi ( √𝒙 + 𝟎, 𝟓 )
MDS MDS Terstabilisasi Jumlah
1 1,87 1,68 3,55
2 2,12 1,96 4,08
3 1,87 2,12 3,99
4 1,87 2,12 3,99
5 1,58 2,12 3,70
6 1,58 2,04 3,62
7 1,96 2,04 4,00
8 2,04 1,58 3,62
9 2,12 2,12 4,24
10 1,96 2,04 4,00
11 2,12 1,96 4,08
12 2,04 1,78 3,82
13 2,04 1,87 3,91
14 2,04 1,87 3,91
15 2,04 1,68 3,72
Jumlah 29,25 28,98 58,23
Rata-rata 1,95 1,93 3,88
117
FK = (Jumlah Panelis)2
n Panelis x n Sampel =
58,232
15 x 2 = 113,02
JK Panelis = ∑(Panelis2)
n Sampel - FK =
226,62
2 – 113,02 = 0,29
JK Sampel = ∑(Sampel2)
n Panelis - FK =
1695,40
15 – 113,02 = 0,0067
JK Total = ∑ (masing-masing data)2 - FK = 113,91 – 113,02 = 0,89
JK Galat = JK Total - JK Panelis - JK Sampel = 0,89 – 0,29 – 0,0067 = 0,59
Tabel Sidik Ragam Uji Hedonik Warna
Sumber db JK KT Fh Ftabel
Panelis 14 0,29 0,02 0,5 2,48
Sampel 1 0,0067 0,0067 0,17 4,60
Galat 14 0,59 0,04
Total 29 0,89
db Panelis = n Panelis - 1 = 15 – 1 = 14
db Sampel = n Sampel - 1 = 2 – 1 = 1
db Galat = db Panelis x db Sampel = 14 x 1 = 14
db Total = (n Panelis x n Sampel) - 1 = (15 x 2) - 1 = 29
KT Panelis = JK Panelis
db Panelis =
0,29
14 = 0,02
KT Sampel = JK Sampel
db Sampel =
0,0067
1 = 0,0067
KT Galat = JK Galat
db Galat =
0,59
14 = 0,04
Fh Panelis = KT Panelis
KT Galat =
0,02
0,04 = 0,5
Fh Sampel = KT Sampel
KT Galat =
0,0067
0,04 = 0,17
118
Fh (Panelis) < Ftabel : non signifikan, artinya tidak ada keragaman diantara
panelis atau panelis homogen.
Fh (Sampel) < Ftabel : non signifikan, artinya pada sampel yang diujikan tidak
terdapat keragaman warna (sampel homogen). Oleh karena itu tidak perlu dilakukan
uji Duncan.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang nyata terhadap warna antar sampel
sehingga panelis tidak dapat menemukan perbedaan yang signifikan. Warna bekatul
MDS dianggap sama dengan bekatul MDS Terstabilisasi.
Data Tabulasi Rata-rata Uji Hedonik Aroma
No Data Awal
MDS MDS Terstabilisasi
1 1,67 3,00
2 3,33 4,00
3 3,00 4,00
4 2,00 3,33
5 3,33 3,67
6 3,67 2,67
7 2,00 2,00
8 2,33 1,67
9 2,33 3,00
10 3,00 3,33
11 3,67 3,00
12 2,67 3,00
13 3,67 3,33
14 3,00 3,67
15 4,00 2,67
Jumlah 43,67 46,34
Rata-rata 2,91 3,09
119
Data Transformasi Uji Hedonik Aroma
No Data Transformasi ( √𝒙 + 𝟎, 𝟓 )
MDS MDS Terstabilisasi Jumlah
1 1,47 1,87 3,34
2 1,96 2,12 4,08
3 1,87 2,12 3,99
4 1,58 1,96 3,54
5 1,96 2,04 4,00
6 2,04 1,78 3,82
7 1,58 1,58 3,16
8 1,68 1,47 3,15
9 1,68 1,87 3,55
10 1,87 1,96 3,83
11 2,04 1,87 3,91
12 1,78 1,87 3,65
13 2,04 1,96 4,00
14 1,87 2,04 3,91
15 2,12 1,78 3,90
Jumlah 27,54 28,29 55,83
Rata-rata 1,84 1,89 3,72
FK = (Jumlah Panelis)2
n Panelis x n Sampel =
55,832
15 x 2 = 103,90
JK Panelis = ∑(Panelis2)
n Sampel - FK =
209,13
2 – 103,90 = 0,66
JK Sampel = ∑(Sampel2)
n Panelis - FK =
1558,78
15 – 103,90 = 0,02
JK Total = ∑ (masing-masing data)2 - FK = 104,94 – 103,90 = 1,04
JK Galat = JK Total - JK Panelis - JK Sampel = 1,04 – 0,66 – 0,02 = 0,36
Tabel Sidik Ragam Uji Hedonik Aroma
Sumber db JK KT Fh Ftabel
Panelis 14 0,66 0,05 2,50 2,48
Sampel 1 0,02 0,02 1,00 4,60
Galat 14 0,36 0,02
Total 29 1,04
120
db Panelis = n Panelis - 1 = 15 – 1 = 14
db Sampel = n Sampel - 1 = 2 – 1 = 1
db Galat = db Panelis x db Sampel = 14 x 1 = 14
db Total = (n Panelis x n Sampel) - 1 = (15 x 2) - 1 = 29
KT Panelis = JK Panelis
db Panelis =
0,66
14 = 0,05
KT Sampel = JK Sampel
db Sampel =
0,02
1 = 0,02
KT Galat = JK Galat
db Galat =
0,36
14 = 0,02
Fh Panelis = KT Panelis
KT Galat =
0,05
0,02 = 2,50
Fh Sampel = KT Sampel
KT Galat =
0,02
0,02 = 1,00
Fh (Panelis) > Ftabel : signifikan, artinya ada keragaman diantara panelis atau
panelis tidak homogen.
Fh (Sampel) < Ftabel : non signifikan, artinya pada sampel yang diujikan tidak
terdapat keragaman aroma (sampel homogen). Oleh karena itu tidak perlu
dilakukan uji Duncan.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang nyata terhadap aroma antar sampel
sehingga panelis tidak dapat menemukan perbedaan yang signifikan. Aroma
bekatul MDS dianggap sama dengan bekatul MDS Terstabilisasi.
121
Data Tabulasi Rata-rata Uji Hedonik Tekstur
No Data Awal
MDS MDS Terstabilisasi
1 3,67 2,67
2 3,67 3,67
3 3,00 3,67
4 4,00 4,00
5 3,00 3,33
6 4,00 4,00
7 3,33 3,33
8 3,67 3,00
9 4,00 4,00
10 3,00 3,00
11 5,00 3,00
12 4,00 3,67
13 3,67 3,00
14 4,00 4,00
15 4,33 3,67
Jumlah 56,34 52,01
Rata-rata 3,76 3,47
Data Transformasi Uji Hedonik Tekstur
No Data Transformasi ( √𝒙 + 𝟎, 𝟓 )
MDS MDS Terstabilisasi Jumlah
1 2,04 1,78 3,82
2 2,04 2,04 4,08
3 1,87 2,04 3,91
4 2,12 2,12 4,24
5 1,87 1,96 3,83
6 2,12 2,12 4,24
7 1,96 1,96 3,92
8 2,04 1,87 3,91
9 2,12 2,12 4,24
10 1,87 1,87 3,74
11 2,34 1,87 4,21
12 2,12 2,04 4,16
13 2,04 1,87 3,91
14 2,12 2,12 4,24
15 2,20 2,04 4,24
Jumlah 30,87 29,82 60,69
Rata-rata 2,06 1,99 4,05
122
FK = (Jumlah Panelis)2
n Panelis x n Sampel =
60,692
15 x 2 = 122,78
JK Panelis = ∑(Panelis2)
n Sampel - FK =
246,04
2 – 122,78 = 0,24
JK Sampel = ∑(Sampel2)
n Panelis - FK =
1842,19
15 – 122,78 = 0,03
JK Total = ∑ (masing-masing data)2 - FK = 123,23 – 122,78 = 0,45
JK Galat = JK Total - JK Panelis - JK Sampel = 0,45 – 0,24 – 0,03 = 0,18
Tabel Sidik Ragam Uji Hedonik Tekstur
Sumber db JK KT Fh Ftabel
Panelis 14 0,24 0,02 2,00 2,48
Sampel 1 0,03 0,03 3,00 4,60
Galat 14 0,18 0,01
Total 29 0,45
db Panelis = n Panelis - 1 = 15 – 1 = 14
db Sampel = n Sampel - 1 = 2 – 1 = 1
db Galat = db Panelis x db Sampel = 14 x 1 = 14
db Total = (n Panelis x n Sampel) - 1 = (15 x 2) - 1 = 29
KT Panelis = JK Panelis
db Panelis =
0,24
14 = 0,02
KT Sampel = JK Sampel
db Sampel =
0,03
1 = 0,03
KT Galat = JK Galat
db Galat =
0,18
14 = 0,01
Fh Panelis = KT Panelis
KT Galat =
0,02
0,01 = 2,00
Fh Sampel = KT Sampel
KT Galat =
0,03
0,01 = 3,00
123
Fh (Panelis) < Ftabel : non signifikan, artinya tidak ada keragaman diantara
panelis atau panelis homogen.
Fh (Sampel) < Ftabel : non signifikan, artinya pada sampel yang diujikan tidak
terdapat keragaman tekstur (sampel homogen). Oleh karena itu tidak perlu
dilakukan uji Duncan.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang nyata terhadap tekstur antar sampel
sehingga panelis tidak dapat menemukan perbedaan yang signifikan. Tekstur
bekatul MDS dianggap sama dengan bekatul MDS Terstabilisasi.
Rata-rata Hasil Karakteristik Organoleptik Uji Hedonik Bekatul MDS dan
MDS Terstabilisasi
Karakteristik MDS MDS Terstabilisasi
Warna 3,33a 3,27a
Aroma 2,91a 3,09a
Tekstur 3,76a 3,47a Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf kecil yang sama menyatakan bahwa
karakteristik bekatul tidak berbeda nyata menurut analisis sidik ragam.
124
Lampiran 16. Karakteristik Organoleptik Uji Deskripsi
Data Tabulasi Rata-rata Uji Deskripsi Warna
No Data Awal
MDS MDS Terstabilisasi
1 5,87 3,03
2 5,57 2,83
3 5,07 4,73
4 6,17 2,70
5 3,37 2,40
6 4,87 3,13
7 4,67 4,70
8 5,97 3,97
9 4,20 2,93
10 4,47 3,00
11 5,17 3,13
12 6,17 2,87
13 4,07 2,13
14 4,83 3,40
15 5,03 2,27
Jumlah 75,50 47,22
Rata-rata 5,03 3,15
Data Tabulasi Rata-rata Uji Deskripsi Aroma
No Data Awal
MDS MDS Terstabilisasi
1 3,97 4,80
2 3,40 3,40
3 4,17 2,87
4 5,07 3,77
5 5,00 5,00
6 3,23 4,20
7 4,90 3,90
8 2,20 4,87
9 2,83 3,87
10 4,33 5,60
11 4,53 5,53
12 4,93 3,60
13 5,00 5,87
14 3,53 4,53
15 2,00 2,03
Jumlah 59,09 63,84
Rata-rata 3,94 4,26
125
Data Tabulasi Rata-rata Uji Deskripsi Tekstur
No Data Awal
MDS MDS Terstabilisasi
1 5,03 5,83
2 5,53 4,53
3 4,97 4,87
4 5,40 5,87
5 4,87 4,93
6 4,67 4,67
7 5,27 4,63
8 4,73 4,97
9 5,07 4,67
10 5,63 5,17
11 5,67 4,00
12 5,23 4,10
13 5,47 5,67
14 4,97 4,90
15 5,53 5,13
Jumlah 78,04 73,94
Rata-rata 5,20 4,93
Rata-rata Hasil Karakteristik Organoleptik Uji Deskripsi Bekatul MDS dan
MDS Terstabilisasi
Karakteristik MDS MDS Terstabilisasi
Warna 5,03 3,15
Aroma 3,94 4,26
Tekstur 5,20 4,93