LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat...

24
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis Proksimat 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat sebagai A gram. 2. Menyiapkan cawan porselen kering oven. 3. Residu/sisa ekstraksi lemak dimasukkan kedalam gelas piala khusus sebanyak ± 1 gram, dicatat sebagai B gram. 4. Ditambah asam sulfat 1,25% sebanyak 50 ml kemudian simpan gelas piala khusus tersebut pada alat pemanas khusus tepat dibawah kondensor (reflux). 5. Mengalirkan air dan menyalakan pemanas listrik tersebut. 6. Didihkan selama 30 menit dihitung saat mulai mendidih 7. Menambahkan NaOH 1,25% sebanyak 100 ml kemudian pasang gelas piala khusus tersebut kembali pada alat pemanas khusus seperti semula. 8. Setelah cukup pemanasan, diambil dan disaring dengan menggunakan corong buchner yang telah dipasang kertas saring yang telah diketahui beratnya. 9. Pada penyaringan ini dicuci/dibilas berturut turut dengan : - Air panas 100 ml - Asam sulfat encer 0.3 N (1.25%) 50 ml

Transcript of LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat...

LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis

Proksimat

1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

sebagai A gram.

2. Menyiapkan cawan porselen kering oven.

3. Residu/sisa ekstraksi lemak dimasukkan kedalam gelas piala khusus

sebanyak ± 1 gram, dicatat sebagai B gram.

4. Ditambah asam sulfat 1,25% sebanyak 50 ml kemudian simpan gelas piala

khusus tersebut pada alat pemanas khusus tepat dibawah kondensor (reflux).

5. Mengalirkan air dan menyalakan pemanas listrik tersebut.

6. Didihkan selama 30 menit dihitung saat mulai mendidih

7. Menambahkan NaOH 1,25% sebanyak 100 ml kemudian pasang gelas piala

khusus tersebut kembali pada alat pemanas khusus seperti semula.

8. Setelah cukup pemanasan, diambil dan disaring dengan menggunakan corong

buchner yang telah dipasang kertas saring yang telah diketahui beratnya.

9. Pada penyaringan ini dicuci/dibilas berturut – turut dengan :

- Air panas 100 ml

- Asam sulfat encer 0.3 N (1.25%) 50 ml

- Air panas 100 ml

- Aceton 50 ml

10. Kertas saring dan isinya (residu) dimasukkan ke dalam cawan porselen

menggunakan pincet

11. Dikeringkan di dalam oven 100 - 1050

C selama 1 jam.

12. Didinginkan dalam exsikator selama 15 menit lalu ditimbang, dicatat sebagai

C gram)

13. Dipanaskan dalam hot plate sampai tidak berasap lagi, kemudian masukan

dalam tanur listrik 600oC –700

oC selama 3 jam sampai abunya berwarna

putih . Di sini serat kasar dibakar sampai habis.

1. Dinginkan dalam exsikator selama 30 menit lalu ditimbang dan dicatat

sebagai D gram.

Pengamatan :

a. Berat kertas saring (A) ……....g

b. Berat residu lemak (B) .…..….g

c. Berat residu + cawan + kertas saring (C) ……....g

d. Berat cawan + abu (D) ……....g

e. Kandungan lemak kasar bahan ...........%

Perhitungan :

(C – D – A )

Kadar serat kasar (%) = X 100 = …………..

B X 100

100 - LK

Lampiran 2. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen

(BETN)

Penentuan kadar BETN dapat dilakukan apabila kadar abu, protein kasar,

serat kasar, dan lemak kasar telah diketahui. Karena kadar BETN diperoleh dari

perhitungan 100% - (abu + protein kasar + serat kasar + lemak kasar), adapun

prosedur yang digunakan untuk penentuan kadar abu, protein kasar, dan lemak kasar

adalah sebagai berikut :

A. Prosedur Penentuan Kadar Abu

1. Mengeringkan crussible porselen di dalam oven selama 1 jam pada suhu 1050

C.

2. Kemudian ddiinginkan dalam eksikator selama 15 menit dan ditimbang,

dicatat sebagai A gram.

3. Crussible porselen masih di atas piringan timbangan, lalu tekan tombol zero

pada alat timbangan digital sehingga angaka pengukuran menjadi nol.

Menambahkan sampel/bahan ± 2-5 gram ke dalam cawan alumunium

tersebut, ditimbang dengan teliti dan dicatat berat sampel sebagai B gram.

4. Memanaskan crussible poselen + sample dengan hot plate atau kompor listrik

sampai tidak berasap lagi.

5. Memasukkan crussible poselen + sample ke dalam tanur listrik dengan

temperatur 600 - 7000 C, biarkan beberapa lama sampai bahan berubah

menjadi abu putih betul. Lama pembakaran sekitar 3 – 6 jam.

6. Dimasukkan ke dalam eksikator kurang lebih 30 menit, di timbang dengan

teliti, dan dicatat sebagai C gram)

7. Kemudian dihitung kadar abunya

Pengamatan :

a. Berat cawan kosong (A) …….. g

b. Berat Sampel B ……... g

c. Berat cawan + abu (C) ……... g

Perhitungan

Kadar Abu (%) = 100xB

AC = ………

B. Prosedur Penentuan Kadar Protein Kasar

Destruksi

1. Menimbang contoh sampel kering oven sebanyak 1 gram (dicatat sebabai A

gram)

2. Kemudian dimasukkan ke dalam labu Kjeldhal dengan hati – hati, dan

ditambahkan 6 gram katalis campuran.

3. Ditambahkan 20 ml asam sulfat pekat

4. Dipanaskan dalam nyala api kecil di lemari asam. Bila sudah tidak berbuih

lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar.

5. Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih,

setelah itu didinginkan.

Destilasi

1. Menyiapkan alat destilasi selengkapnya, dipasang dengan hati – hati tidak

lupa batu didih, vaselin dan tali pengaman.

2. Memindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian bilas

dengan aquades sebanyak ± 50 ml.

3. Memasang erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5% sebanyak 15 ml untuk

menangkap gas amonia, dan telah diberi indikator (brom cresol green dan

methyl merah) campuran sebanyak 2 tetes.

4. Membasahi larutan bahan dari destruksi dengan menambah 40-60 ml NaOH

40% melalui corong samping. Menutup kran corong segera setelah larutan

tersebut masuk ke labu didih.

5. Menyalakan pemanas bunsen dan alirkan air ke dalam kran pendingin tegak.

6. Melakukan destilasi sampai semua N dalam larutan dianggap telah

tertangkap oleh asam borax yang ditandai dengan menyusutnya larutan dalam

labu didih sebanyak 2/3 bagian (atau sekurang-kurangnya sudah tertampung

dalam erlenmeyer sebanyak 15 ml)

Tritrasi

1. Mengambil Erlenmeyer berisi sulingan tadi (jangan lupa membilas bagian

yang terendam dalam air sulingan)

2. Kemudian tritrasi dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya dicatat

sebagai B. Titik titrasi dicapai dengan ditandai dengan perubahan warna hijau

ke abu-abu. sampai catat jumlah larutan HCl yang terpakai sebagai C ml

Pengamatan

a. Berat sampel (A) …………g

b. Normalitas HCl (B) …………N

c. Volume HCl yang terpaikai (C) …………ml

Perhitungan

Protein Kasar (%) = 10025,6001,014

xA

xxCxBx = ................

C. Prosedur Penentuan Kadar Lemak Kasar

1. Menyiapkan kertas saring yang telah kering oven (kertas saring bebas lemak).

2. Membuat selongsong penyaring yang dibuat dari kertas saring, ditimbang

dan dicatat beratnya sebagai A gram. Memasukkan sampel sekitar 2–5 gram

dalam selongsong kemudian ditimbang dan dicatat beratnya sebagai B gram.

Ditutup dengan kapas kemudian dihekter, lalu ditimbang dan dicatat beratnya

sebagai C gram. Berat sampel = (B - A) gram.

3. Selongsong penyaring berisi sampel dimasukkan ke dalam alat soxhlet.

Kemudian memasukan pelarut lemak (Kloroform) sebanyak 100–200 ml ke

dalam labu didihnya. Dilakukan ektarksi (Nyalakan pemanas hot plate dan

alirkan air pada bagian kondensornya).

4. Ekstraksi dilakukan selama lebih kurang 6 jam. Selongsong yang berisi

sampel yang telah diekstraksi dan dikeringkan di dalam oven selama 1 jam

pada suhu 1050 C. Kemudian dimasukkan ke dalam eksikator 15 menit dan

kemudian ditimbang, dan dicatat beratnya sebagai D gram.

5. Kloroform yang terdapat dalam labu didih, dildestilasi sehinga tertampung di

penampung sokhlet. Kloroform yang tertampung disimpan untuk digunakan

kembali.

Pengamatan

a. Berat selongsong (A) ……...g

b. Berat selongsong + sampel (B) ……...g

c. Berat sampel (B-A) ……...g

d. Berat selongsong + Sampel + kapas +hekter (C) ………g

e. Berat selongsong + Sampel akhir + kapas +hekter (D) ………g

Perhitungan

Lemak kasar (%) = 100 )(

)(x

AB

DC

= ………

Lampiran 3. Koefisien Variasi Data Bobot Badan Domba Garut Jantan

Perlakuan 1 2 3 4

…………………………Kg…………………..

R1 23,20 24,10 19,80 25,30

R2 20,10 23,60 16,80 24,50

R3 21,00 18,00 18,70 22,80

R4 19,30 19,60 24,00 19,30

R5 23,10 18,00 16,90 19,40

R6 25,00 21,50 19,50 22,70

Total 131,7 124,8 115,7 134,0 506,2

Rataan 21,09

S2

= ∑(xi - ẍ)2 = 160,08 = 6,96

n – 1 23

S = √ S2

= √6,96 = 2,64

ẍ = ∑X = 506,20 = 21,09

N 24

KV = S (100%)

= 2,64 x 100% = 12,51%

21,09

Lampiran 4. Hasil Kandungan Feses dengan Analisis Proksimat

Sampel BK Abu PK LK SK BETN

R1.1 42,43 19,13 13,36 03,15 17,25 47,11

R1.2 44,14 17,85 11,96 04,18 17,54 48,47

R1.3 42,29 17,85 13,11 03,35 17,26 48,43

R1.4 41,14 18,44 12,81 03,56 17,40 47,79

R2.1 41,43 16,51 12,52 03,89 16,95 50,13

R2.2 41,43 16,97 10,63 03,41 17,64 51,35

R2.3 43,29 13,02 12,00 03,39 16,93 54,66

R2.4 48,71 16,06 12,26 03,64 17,30 50,74

R3.1 41,00 16,66 10,97 03,97 18,76 49,64

R3.2 47,00 19,85 11,94 03,27 16,65 48,29

R3.3 - - - - - -

R3.4 45,86 16,54 11,45 03,62 17,45 50,94

R4.1 44,71 16,01 09,53 03,87 18,17 52,42

R4.2 48,14 19,36 13.,56 04,22 17,50 45,36

R4.3 49,43 17,46 08,52 04,09 17,44 52,49

R4.4 49,86 14,61 11,04 04,06 17,83 52,46

R5.1 46,86 16,72 11,54 03,53 16,32 61,89

R5.2 51,14 17,95 10,65 03,69 16,60 51,11

R5.3 47,86 18,89 09,90 04,18 15,12 51,91

R5.4 48,57 18,05 10,72 03,86 15,86 51,51

R6.1 49,00 16,44 11,05 04,66 16,91 50,94

R6.2 42,43 17,53 12,12 04,13 16,75 49,47

R6.3 49,14 15,25 10,05 04,28 16,77 53,68

R6.4 47,29 16,18 11,07 04,36 16,81 51,58

Lampiran 5. Rataan Konsumsi Bahan Kering Masing-Masing Domba

Selama Penelitian

Ulangan Perlakuan

R1 R2 R3 R4 R5 R6

………………………….(gram)…………………………………

1 978,280 1045,21 823,740 1008,59 952,920 1053,16

2 1059,43 1046,86 932,150 1011,73 784,590 1002,70

3 1090,01 903,380 - 832,870 857,310 959,240

4 1066,18 1083,99 1000,81 1051,68 1093,89 1120,06

Keterangan : Rataan konsumsi BK masing-masing domba selama penelitian yang

diperoleh selama tujuh hari.

Perhitungan Konsumsi Bahan Kering :

KBK : Konsumsi Ransum x %BK Ransum

Lampiran 6. Rataan Total Bahan Kering Feses yang Diekskresikan

Masing-Masing Domba Selama Penelitian

Ulangan Perlakuan

R1 R2 R3 R4 R5 R6

………………………...…(gram)………………………………..

1 472,36 448,73 415,00 433,40 358,64 459,35

2 426,45 519,21 276,01 366,07 202,29 472,79

3 445,84 414,67 - 300,81 310,29 414,27

4 434,15 412,67 381,05 342,89 340,53 367,58

Perhitungan Bahan Kering Feses :

BK Feses : Berat Feses x %BK Feses

Lampiran 7. Rataan Konsumsi Serat Kasar Masing-Masing Domba

Selama Penelitian

Ulangan Perlakuan

R1 R2 R3 R4 R5 R6

…………………………….(gram)……………………………

1 236,35 220,75 198,03 206,96 231,75 232,75

2 255,96 221,10 224,09 207,61 190,81 221,59

3 263,35 190,79 - 170,91 208,49 211,99

4 257,59 228,94 240,59 215,80 266,03 247,53

Perhitungan Konsumsi Serat Kasar :

KSK : Konsumsi BK x %SK Ransum

Lampiran 8. Rataan Serat Kasar yang Diekskresikan Masing-Masing

Domba Selama Penelitian

Ulangan Perlakuan

R1 R2 R3 R4 R5 R6

…………………………..(gram)…...………………………….

1 472,36 448,73 415,00 433,40 358,64 459,35

2 426,45 519,21 276,01 366,07 202,29 472,79

3 445,84 414,67 - 300,81 310,29 414,27

4 434,15 412,67 381,05 342,89 340,53 367,58

Perhitungan Produksi Serat Kasar Feses :

PSKF : BK Feses x %SK Feses

Lampiran 9. Rataan Konsumsi BETN Masing-Masing Domba Selama

Penelitian

Ulangan Perlakuan

R1 R2 R3 R4 R5 R6

…………………………..(gram)………………………………

1 442,08 493,23 352,39 459,21 382,88 438,96

2 478,76 494,01 398,77 460,64 315,25 417,93

3 492,58 426,31 - 379,21 344,47 399,82

4 481,81 511,54 428,15 478,83 439,53 466,84

Perhitungan Konsumsi BETN

KBETN : Konsumsi BK x %BETN Ransum

Lampiran 10. Total BETN yang Diekskresikan Masing-Masing Domba

Selama Penelitian

Ulangan Perlakuan

R1 R2 R3 R4 R5 R6

………………………….(gram)……………………………….

1 222,53 224,95 206,01 227,19 221,96 233,99

2 206,70 266,61 133,29 166,05 103,39 233,89

3 215,92 226,66 - 157,89 161,07 222,38

4 207,48 209,39 194,11 179,88 175,40 189,60

Perhitungan Produksi BETN Feses :

PBETNF : BK Feses x %BETN Feses

Lampiran 11. Kecernaan Serat Kasar Masing-Masing Domba Selama

Penelitian

SK Perlakuan

R1 R3 R3 R4 R5 R6

………………………….(%)………………………………...

1 65,52 65,54 60,69 61,95 74,74 66,63

2 70,78 58,58 79,49 69,14 82,40 64,26

3 70,78 63,20 - 69,30 77,50 67,23

4 70,67 68,82 72,36 71,67 79,70 75,04

Rataan 69,44 64,04 70,85 68,02 78,59 68,29

Max 82,40

Min 58,58

Lampiran 12. Kecernaan BETN Masing-Masing Domba Selama

Penelitian

BETN Perlakuan

R1 R3 R3 R4 R5 R6

…………………………..(%)……………………………

1 49,66 54,39 41,54 50,53 42,03 46,69

2 56,83 46,03 66,58 63,95 67,20 44,04

3 56,16 46,83 - 58,36 53,24 44,38

4 56,94 59,07 54,66 62,43 60,09 59,39

Rataan 54,90 51,58 54,26 58,82 55,64 48,62

Max 67,20

Min 41,54

x 100%

x 100%

Lampiran 13. Analisis Statistik Kecernaan Serat Kasar

SK Perlakuan

Total R1 R3 R3 R4 R5 R6

…………………………..(%)……………………………

1 65,52 65,54 60,69 61,95 74,74 66,63 395,07

2 70,78 58,58 79,49 69,14 82,40 64,26 424,65

3 70,78 63,20 - 69,30 77,50 67,23 348,01

4 70,67 68,82 72,36 71,67 79,70 75,04 438,26

Total 277,75 256,14 212,54 272,06 314,34 273,16 1.606

Rataan 69,44a

64,04a

70,85a

68,02a

78,59b

68,29a

db Total : t r-1 = 22

db perlakuan : t – 1 = 5

db Galat : db total – db galat = 17

FK = (1.6062) / 23 = 112.139,3

JK Total = ((65,522) + ………. + (75,04

2)) – FK = 874,05

JKP = ((277,752)/4) + ……... + (273,16

2)/4)) – FK = 467,31

JKG = JKT – JKP = 406.74

KTP = JKP/t-1 = 93,46

KTG = JKG/t(r-1) = 23,93

Fhitung = KTP/KTG = 3,91

Ftabel = 2,81

Fhitung > Ftabel : Pengaruh Perlakuan terhadap kecernaan serat kasar

berpengaruh nyata.

Daftar Analisis Ragam

Sumber

Keragaman JK Db KT Fhit Ftab

Perlakuan 467,31 5 93,46 3,906273 2,809996

Galat 406,74 17 23,93

Total 874,05 22

Uji Jarak Berganda Duncan

Sx = √

Sx = √

= 2,4457

LSR = SSR x Sx

T SSR LSR

R1 0 0

R2 2,984 7,298

R3 3,130 7,655

R4 3,222 7,880

R5 3,285 8,034

R6 3.331 8,147

T Rataan

kecernaan Selisih Rataan LSR 0,05 Signifikasi

R2 64,04

0 a

R4 68,02 3,980

7,298 a

R6 68,29 4,250 0,27

7,655 a

R1 69,44 5,400 1,42 1,15

7,880 a

R3 70,85 6,810 2,83 2,56 1,41

8,034 a

R5 78,59 14.55 10,57 10,3 9,15 7,74 8,146 b

Keterangan : Huruf yang berbeda pada kolom signifikasi menunjukkan berbeda nyata

(P<0,05).

Lampiran 14. Analisis Statistik Kecernaan BETN

Ulangan Perlakuan

Total R1 R2 R3 R4 R5 R6

……………………………(%)...……………………….....

1 49,66 54,39 41,54 50,53 42,03 46,69 284,84

2 56,83 46,03 66,58 63,95 67,2 44,04 344,63

3 56,16 46,83 - 58,36 53,24 44,38 258,97

4 56,94 59,07 5466 62,43 60,09 59,39 352,58

Total 219,59 206,32 162,78 235,27 222,56 194,5 1.241,02

Rataan 54,89 51,58 54,26 58,82 55,64 48,63

db Total : t r-1 = 22

db perlakuan : t – 1 = 5

db Galat : db total – db galat = 17

FK = (1241,022) / 23 = 66962,20

JK Total = ((49,662) + ………. + (59,39

2)) – FK = 1325,38

JKP = ((219,592)/4) + ……... + (194,5

2)/4)) – FK = 245,96

JKG = JKT – JKP = 1079,42

KTP = JKP/t-1 = 49,19

KTG = JKG/t(r-1) = 63,50

Fhitung = KTP/KTG = 0,77

Ftabel = 2,81

Fhitung ≤ Ftabel : Pengaruh perlakuan terhadap kecernaan BETN tidak

berpengaruh.

Daftar Analisis Ragam Kecernaan BETN

Sumber Keragaman JK Db KT Fhit Ftab

Perlakuan 245,960 5 49,19 0,78 2,81

Galat 1079,42 17 63,50

Total 1325,38 22

Lampiran 15. Dokumentasi Selama Penelitaian

Persiapan Domba Persiapan Kandang

Proses penyusunan Ransum Penimbangan Konsentrat

Penimbangan Hijauan Pencampuran pakan hijauan dan

konsentrat

Pemberian Ransum

Penimbangan Domba

Penimbangan sisa ransum Pakan sisa

Pemasangan celana domba Koleksi Feses

Penimbangan total Feses Pengovenan Feses

Proses Analisis Abu Proses Analisis Abu

Proses analisis serat kasar Proses analisis serat kasar

Proses analisis serat kasar Proses analisis serat kasar