LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat...
Transcript of LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat...
LAMPIRAN
Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis
Proksimat
1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat
sebagai A gram.
2. Menyiapkan cawan porselen kering oven.
3. Residu/sisa ekstraksi lemak dimasukkan kedalam gelas piala khusus
sebanyak ± 1 gram, dicatat sebagai B gram.
4. Ditambah asam sulfat 1,25% sebanyak 50 ml kemudian simpan gelas piala
khusus tersebut pada alat pemanas khusus tepat dibawah kondensor (reflux).
5. Mengalirkan air dan menyalakan pemanas listrik tersebut.
6. Didihkan selama 30 menit dihitung saat mulai mendidih
7. Menambahkan NaOH 1,25% sebanyak 100 ml kemudian pasang gelas piala
khusus tersebut kembali pada alat pemanas khusus seperti semula.
8. Setelah cukup pemanasan, diambil dan disaring dengan menggunakan corong
buchner yang telah dipasang kertas saring yang telah diketahui beratnya.
9. Pada penyaringan ini dicuci/dibilas berturut – turut dengan :
- Air panas 100 ml
- Asam sulfat encer 0.3 N (1.25%) 50 ml
- Air panas 100 ml
- Aceton 50 ml
10. Kertas saring dan isinya (residu) dimasukkan ke dalam cawan porselen
menggunakan pincet
11. Dikeringkan di dalam oven 100 - 1050
C selama 1 jam.
12. Didinginkan dalam exsikator selama 15 menit lalu ditimbang, dicatat sebagai
C gram)
13. Dipanaskan dalam hot plate sampai tidak berasap lagi, kemudian masukan
dalam tanur listrik 600oC –700
oC selama 3 jam sampai abunya berwarna
putih . Di sini serat kasar dibakar sampai habis.
1. Dinginkan dalam exsikator selama 30 menit lalu ditimbang dan dicatat
sebagai D gram.
Pengamatan :
a. Berat kertas saring (A) ……....g
b. Berat residu lemak (B) .…..….g
c. Berat residu + cawan + kertas saring (C) ……....g
d. Berat cawan + abu (D) ……....g
e. Kandungan lemak kasar bahan ...........%
Perhitungan :
(C – D – A )
Kadar serat kasar (%) = X 100 = …………..
B X 100
100 - LK
Lampiran 2. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen
(BETN)
Penentuan kadar BETN dapat dilakukan apabila kadar abu, protein kasar,
serat kasar, dan lemak kasar telah diketahui. Karena kadar BETN diperoleh dari
perhitungan 100% - (abu + protein kasar + serat kasar + lemak kasar), adapun
prosedur yang digunakan untuk penentuan kadar abu, protein kasar, dan lemak kasar
adalah sebagai berikut :
A. Prosedur Penentuan Kadar Abu
1. Mengeringkan crussible porselen di dalam oven selama 1 jam pada suhu 1050
C.
2. Kemudian ddiinginkan dalam eksikator selama 15 menit dan ditimbang,
dicatat sebagai A gram.
3. Crussible porselen masih di atas piringan timbangan, lalu tekan tombol zero
pada alat timbangan digital sehingga angaka pengukuran menjadi nol.
Menambahkan sampel/bahan ± 2-5 gram ke dalam cawan alumunium
tersebut, ditimbang dengan teliti dan dicatat berat sampel sebagai B gram.
4. Memanaskan crussible poselen + sample dengan hot plate atau kompor listrik
sampai tidak berasap lagi.
5. Memasukkan crussible poselen + sample ke dalam tanur listrik dengan
temperatur 600 - 7000 C, biarkan beberapa lama sampai bahan berubah
menjadi abu putih betul. Lama pembakaran sekitar 3 – 6 jam.
6. Dimasukkan ke dalam eksikator kurang lebih 30 menit, di timbang dengan
teliti, dan dicatat sebagai C gram)
7. Kemudian dihitung kadar abunya
Pengamatan :
a. Berat cawan kosong (A) …….. g
b. Berat Sampel B ……... g
c. Berat cawan + abu (C) ……... g
Perhitungan
Kadar Abu (%) = 100xB
AC = ………
B. Prosedur Penentuan Kadar Protein Kasar
Destruksi
1. Menimbang contoh sampel kering oven sebanyak 1 gram (dicatat sebabai A
gram)
2. Kemudian dimasukkan ke dalam labu Kjeldhal dengan hati – hati, dan
ditambahkan 6 gram katalis campuran.
3. Ditambahkan 20 ml asam sulfat pekat
4. Dipanaskan dalam nyala api kecil di lemari asam. Bila sudah tidak berbuih
lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar.
5. Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih,
setelah itu didinginkan.
Destilasi
1. Menyiapkan alat destilasi selengkapnya, dipasang dengan hati – hati tidak
lupa batu didih, vaselin dan tali pengaman.
2. Memindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian bilas
dengan aquades sebanyak ± 50 ml.
3. Memasang erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5% sebanyak 15 ml untuk
menangkap gas amonia, dan telah diberi indikator (brom cresol green dan
methyl merah) campuran sebanyak 2 tetes.
4. Membasahi larutan bahan dari destruksi dengan menambah 40-60 ml NaOH
40% melalui corong samping. Menutup kran corong segera setelah larutan
tersebut masuk ke labu didih.
5. Menyalakan pemanas bunsen dan alirkan air ke dalam kran pendingin tegak.
6. Melakukan destilasi sampai semua N dalam larutan dianggap telah
tertangkap oleh asam borax yang ditandai dengan menyusutnya larutan dalam
labu didih sebanyak 2/3 bagian (atau sekurang-kurangnya sudah tertampung
dalam erlenmeyer sebanyak 15 ml)
Tritrasi
1. Mengambil Erlenmeyer berisi sulingan tadi (jangan lupa membilas bagian
yang terendam dalam air sulingan)
2. Kemudian tritrasi dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya dicatat
sebagai B. Titik titrasi dicapai dengan ditandai dengan perubahan warna hijau
ke abu-abu. sampai catat jumlah larutan HCl yang terpakai sebagai C ml
Pengamatan
a. Berat sampel (A) …………g
b. Normalitas HCl (B) …………N
c. Volume HCl yang terpaikai (C) …………ml
Perhitungan
Protein Kasar (%) = 10025,6001,014
xA
xxCxBx = ................
C. Prosedur Penentuan Kadar Lemak Kasar
1. Menyiapkan kertas saring yang telah kering oven (kertas saring bebas lemak).
2. Membuat selongsong penyaring yang dibuat dari kertas saring, ditimbang
dan dicatat beratnya sebagai A gram. Memasukkan sampel sekitar 2–5 gram
dalam selongsong kemudian ditimbang dan dicatat beratnya sebagai B gram.
Ditutup dengan kapas kemudian dihekter, lalu ditimbang dan dicatat beratnya
sebagai C gram. Berat sampel = (B - A) gram.
3. Selongsong penyaring berisi sampel dimasukkan ke dalam alat soxhlet.
Kemudian memasukan pelarut lemak (Kloroform) sebanyak 100–200 ml ke
dalam labu didihnya. Dilakukan ektarksi (Nyalakan pemanas hot plate dan
alirkan air pada bagian kondensornya).
4. Ekstraksi dilakukan selama lebih kurang 6 jam. Selongsong yang berisi
sampel yang telah diekstraksi dan dikeringkan di dalam oven selama 1 jam
pada suhu 1050 C. Kemudian dimasukkan ke dalam eksikator 15 menit dan
kemudian ditimbang, dan dicatat beratnya sebagai D gram.
5. Kloroform yang terdapat dalam labu didih, dildestilasi sehinga tertampung di
penampung sokhlet. Kloroform yang tertampung disimpan untuk digunakan
kembali.
Pengamatan
a. Berat selongsong (A) ……...g
b. Berat selongsong + sampel (B) ……...g
c. Berat sampel (B-A) ……...g
d. Berat selongsong + Sampel + kapas +hekter (C) ………g
e. Berat selongsong + Sampel akhir + kapas +hekter (D) ………g
Perhitungan
Lemak kasar (%) = 100 )(
)(x
AB
DC
= ………
Lampiran 3. Koefisien Variasi Data Bobot Badan Domba Garut Jantan
Perlakuan 1 2 3 4
…………………………Kg…………………..
R1 23,20 24,10 19,80 25,30
R2 20,10 23,60 16,80 24,50
R3 21,00 18,00 18,70 22,80
R4 19,30 19,60 24,00 19,30
R5 23,10 18,00 16,90 19,40
R6 25,00 21,50 19,50 22,70
Total 131,7 124,8 115,7 134,0 506,2
Rataan 21,09
S2
= ∑(xi - ẍ)2 = 160,08 = 6,96
n – 1 23
S = √ S2
= √6,96 = 2,64
ẍ = ∑X = 506,20 = 21,09
N 24
KV = S (100%)
ẍ
= 2,64 x 100% = 12,51%
21,09
Lampiran 4. Hasil Kandungan Feses dengan Analisis Proksimat
Sampel BK Abu PK LK SK BETN
R1.1 42,43 19,13 13,36 03,15 17,25 47,11
R1.2 44,14 17,85 11,96 04,18 17,54 48,47
R1.3 42,29 17,85 13,11 03,35 17,26 48,43
R1.4 41,14 18,44 12,81 03,56 17,40 47,79
R2.1 41,43 16,51 12,52 03,89 16,95 50,13
R2.2 41,43 16,97 10,63 03,41 17,64 51,35
R2.3 43,29 13,02 12,00 03,39 16,93 54,66
R2.4 48,71 16,06 12,26 03,64 17,30 50,74
R3.1 41,00 16,66 10,97 03,97 18,76 49,64
R3.2 47,00 19,85 11,94 03,27 16,65 48,29
R3.3 - - - - - -
R3.4 45,86 16,54 11,45 03,62 17,45 50,94
R4.1 44,71 16,01 09,53 03,87 18,17 52,42
R4.2 48,14 19,36 13.,56 04,22 17,50 45,36
R4.3 49,43 17,46 08,52 04,09 17,44 52,49
R4.4 49,86 14,61 11,04 04,06 17,83 52,46
R5.1 46,86 16,72 11,54 03,53 16,32 61,89
R5.2 51,14 17,95 10,65 03,69 16,60 51,11
R5.3 47,86 18,89 09,90 04,18 15,12 51,91
R5.4 48,57 18,05 10,72 03,86 15,86 51,51
R6.1 49,00 16,44 11,05 04,66 16,91 50,94
R6.2 42,43 17,53 12,12 04,13 16,75 49,47
R6.3 49,14 15,25 10,05 04,28 16,77 53,68
R6.4 47,29 16,18 11,07 04,36 16,81 51,58
Lampiran 5. Rataan Konsumsi Bahan Kering Masing-Masing Domba
Selama Penelitian
Ulangan Perlakuan
R1 R2 R3 R4 R5 R6
………………………….(gram)…………………………………
1 978,280 1045,21 823,740 1008,59 952,920 1053,16
2 1059,43 1046,86 932,150 1011,73 784,590 1002,70
3 1090,01 903,380 - 832,870 857,310 959,240
4 1066,18 1083,99 1000,81 1051,68 1093,89 1120,06
Keterangan : Rataan konsumsi BK masing-masing domba selama penelitian yang
diperoleh selama tujuh hari.
Perhitungan Konsumsi Bahan Kering :
KBK : Konsumsi Ransum x %BK Ransum
Lampiran 6. Rataan Total Bahan Kering Feses yang Diekskresikan
Masing-Masing Domba Selama Penelitian
Ulangan Perlakuan
R1 R2 R3 R4 R5 R6
………………………...…(gram)………………………………..
1 472,36 448,73 415,00 433,40 358,64 459,35
2 426,45 519,21 276,01 366,07 202,29 472,79
3 445,84 414,67 - 300,81 310,29 414,27
4 434,15 412,67 381,05 342,89 340,53 367,58
Perhitungan Bahan Kering Feses :
BK Feses : Berat Feses x %BK Feses
Lampiran 7. Rataan Konsumsi Serat Kasar Masing-Masing Domba
Selama Penelitian
Ulangan Perlakuan
R1 R2 R3 R4 R5 R6
…………………………….(gram)……………………………
1 236,35 220,75 198,03 206,96 231,75 232,75
2 255,96 221,10 224,09 207,61 190,81 221,59
3 263,35 190,79 - 170,91 208,49 211,99
4 257,59 228,94 240,59 215,80 266,03 247,53
Perhitungan Konsumsi Serat Kasar :
KSK : Konsumsi BK x %SK Ransum
Lampiran 8. Rataan Serat Kasar yang Diekskresikan Masing-Masing
Domba Selama Penelitian
Ulangan Perlakuan
R1 R2 R3 R4 R5 R6
…………………………..(gram)…...………………………….
1 472,36 448,73 415,00 433,40 358,64 459,35
2 426,45 519,21 276,01 366,07 202,29 472,79
3 445,84 414,67 - 300,81 310,29 414,27
4 434,15 412,67 381,05 342,89 340,53 367,58
Perhitungan Produksi Serat Kasar Feses :
PSKF : BK Feses x %SK Feses
Lampiran 9. Rataan Konsumsi BETN Masing-Masing Domba Selama
Penelitian
Ulangan Perlakuan
R1 R2 R3 R4 R5 R6
…………………………..(gram)………………………………
1 442,08 493,23 352,39 459,21 382,88 438,96
2 478,76 494,01 398,77 460,64 315,25 417,93
3 492,58 426,31 - 379,21 344,47 399,82
4 481,81 511,54 428,15 478,83 439,53 466,84
Perhitungan Konsumsi BETN
KBETN : Konsumsi BK x %BETN Ransum
Lampiran 10. Total BETN yang Diekskresikan Masing-Masing Domba
Selama Penelitian
Ulangan Perlakuan
R1 R2 R3 R4 R5 R6
………………………….(gram)……………………………….
1 222,53 224,95 206,01 227,19 221,96 233,99
2 206,70 266,61 133,29 166,05 103,39 233,89
3 215,92 226,66 - 157,89 161,07 222,38
4 207,48 209,39 194,11 179,88 175,40 189,60
Perhitungan Produksi BETN Feses :
PBETNF : BK Feses x %BETN Feses
Lampiran 11. Kecernaan Serat Kasar Masing-Masing Domba Selama
Penelitian
SK Perlakuan
R1 R3 R3 R4 R5 R6
………………………….(%)………………………………...
1 65,52 65,54 60,69 61,95 74,74 66,63
2 70,78 58,58 79,49 69,14 82,40 64,26
3 70,78 63,20 - 69,30 77,50 67,23
4 70,67 68,82 72,36 71,67 79,70 75,04
Rataan 69,44 64,04 70,85 68,02 78,59 68,29
Max 82,40
Min 58,58
Lampiran 12. Kecernaan BETN Masing-Masing Domba Selama
Penelitian
BETN Perlakuan
R1 R3 R3 R4 R5 R6
…………………………..(%)……………………………
1 49,66 54,39 41,54 50,53 42,03 46,69
2 56,83 46,03 66,58 63,95 67,20 44,04
3 56,16 46,83 - 58,36 53,24 44,38
4 56,94 59,07 54,66 62,43 60,09 59,39
Rataan 54,90 51,58 54,26 58,82 55,64 48,62
Max 67,20
Min 41,54
x 100%
x 100%
Lampiran 13. Analisis Statistik Kecernaan Serat Kasar
SK Perlakuan
Total R1 R3 R3 R4 R5 R6
…………………………..(%)……………………………
1 65,52 65,54 60,69 61,95 74,74 66,63 395,07
2 70,78 58,58 79,49 69,14 82,40 64,26 424,65
3 70,78 63,20 - 69,30 77,50 67,23 348,01
4 70,67 68,82 72,36 71,67 79,70 75,04 438,26
Total 277,75 256,14 212,54 272,06 314,34 273,16 1.606
Rataan 69,44a
64,04a
70,85a
68,02a
78,59b
68,29a
db Total : t r-1 = 22
db perlakuan : t – 1 = 5
db Galat : db total – db galat = 17
FK = (1.6062) / 23 = 112.139,3
JK Total = ((65,522) + ………. + (75,04
2)) – FK = 874,05
JKP = ((277,752)/4) + ……... + (273,16
2)/4)) – FK = 467,31
JKG = JKT – JKP = 406.74
KTP = JKP/t-1 = 93,46
KTG = JKG/t(r-1) = 23,93
Fhitung = KTP/KTG = 3,91
Ftabel = 2,81
Fhitung > Ftabel : Pengaruh Perlakuan terhadap kecernaan serat kasar
berpengaruh nyata.
Daftar Analisis Ragam
Sumber
Keragaman JK Db KT Fhit Ftab
Perlakuan 467,31 5 93,46 3,906273 2,809996
Galat 406,74 17 23,93
Total 874,05 22
Uji Jarak Berganda Duncan
Sx = √
√
Sx = √
= 2,4457
LSR = SSR x Sx
T SSR LSR
R1 0 0
R2 2,984 7,298
R3 3,130 7,655
R4 3,222 7,880
R5 3,285 8,034
R6 3.331 8,147
T Rataan
kecernaan Selisih Rataan LSR 0,05 Signifikasi
R2 64,04
0 a
R4 68,02 3,980
7,298 a
R6 68,29 4,250 0,27
7,655 a
R1 69,44 5,400 1,42 1,15
7,880 a
R3 70,85 6,810 2,83 2,56 1,41
8,034 a
R5 78,59 14.55 10,57 10,3 9,15 7,74 8,146 b
Keterangan : Huruf yang berbeda pada kolom signifikasi menunjukkan berbeda nyata
(P<0,05).
Lampiran 14. Analisis Statistik Kecernaan BETN
Ulangan Perlakuan
Total R1 R2 R3 R4 R5 R6
……………………………(%)...……………………….....
1 49,66 54,39 41,54 50,53 42,03 46,69 284,84
2 56,83 46,03 66,58 63,95 67,2 44,04 344,63
3 56,16 46,83 - 58,36 53,24 44,38 258,97
4 56,94 59,07 5466 62,43 60,09 59,39 352,58
Total 219,59 206,32 162,78 235,27 222,56 194,5 1.241,02
Rataan 54,89 51,58 54,26 58,82 55,64 48,63
db Total : t r-1 = 22
db perlakuan : t – 1 = 5
db Galat : db total – db galat = 17
FK = (1241,022) / 23 = 66962,20
JK Total = ((49,662) + ………. + (59,39
2)) – FK = 1325,38
JKP = ((219,592)/4) + ……... + (194,5
2)/4)) – FK = 245,96
JKG = JKT – JKP = 1079,42
KTP = JKP/t-1 = 49,19
KTG = JKG/t(r-1) = 63,50
Fhitung = KTP/KTG = 0,77
Ftabel = 2,81
Fhitung ≤ Ftabel : Pengaruh perlakuan terhadap kecernaan BETN tidak
berpengaruh.
Daftar Analisis Ragam Kecernaan BETN
Sumber Keragaman JK Db KT Fhit Ftab
Perlakuan 245,960 5 49,19 0,78 2,81
Galat 1079,42 17 63,50
Total 1325,38 22
Lampiran 15. Dokumentasi Selama Penelitaian
Persiapan Domba Persiapan Kandang
Proses penyusunan Ransum Penimbangan Konsentrat
Penimbangan Hijauan Pencampuran pakan hijauan dan
konsentrat
Pemberian Ransum
Penimbangan Domba
Penimbangan sisa ransum Pakan sisa