Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

48
1

Transcript of Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Page 1: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

1

Page 2: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila, No. 07/KPTS/MUBES-IX/PP/XI/2014 tentang Hasil Kerja Komisi A (Organisasi).

ANGGARAN DASAR ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA

M U K A D I M A H

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka penjajahan dalam segala bentuk dan manifestasinya di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Bahwa Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia yang sejak berabad-abad dicapai dengan korban jiwa, raga, air mata dan harta benda yang tak ternilai.

Bahwa cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan PANCASILA sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Oleh karena itu, dengan sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan tanggung jawab sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa, kami warga Negara Indonesia yang setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, mempersatukan diri dalam Organisasi Kemasyarakatan bernama PEMUDA PANCASILA yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :

BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1 Nama

Organisasi Kemasyarakatan ini bernama PEMUDA PANCASILA.

Pasal 2 Waktu

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA didirikan pada tanggal 28 Oktober 1959 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

2

Page 3: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 3

Kedudukan

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA berkedudukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di Luar Negeri apabila diperlukan.

BAB II ASAS, DASAR DAN TUJUAN

Pasal 4 Asas

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA berasaskan Pancasila.

Pasal 5 Dasar

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 6 Tujuan

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB III BENTUK, SIFAT DAN CIRI

Pasal 7 Bentuk

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA berbentuk Organisasi Kemasyarakatan berbasis massa.

Pasal 8 Sifat

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA bersifat independen, sukarela, sosial, mandiri dan demokratis.

Pasal 9 Ciri

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA berciri patriotik, militan, persaudaraan, inovatif, kreatif dan terbuka tanpa mempermasalahkan perbedaan ras, suku, agama, golongan, profesi dan status sosial.

3

Page 4: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB IV

POKOK-POKOK PERJUANGAN

Pasal 10

Pokok-pokok perjuangan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA:

1) Menjaga, mengamankan dan mengamalkan Pancasila sebagai Falsafah hidup Bangsa dan Ideologi Negara.

2) Melaksanakan UUD 1945 sebagai konstitusi negara. 3) Mempertahankan Kedaulatan dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

dan menjunjung tinggi semangat Bhinneka Tunggal Ika. 4) Melahirkan kader PEMUDA PANCASILA sebagai Kader Bangsa yang konsisten

menjaga kehormatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pergaulan internasional.

5) Melaksanakan pemberdayaan dan pengembangan anggota secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga PEMUDA PANCASILA.

BAB V IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN

SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN Pasal 11

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA memiliki Ikrar, Tekad, Semboyan, Salam Perjuangan dan Lagu Perjuangan yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA

Pasal 12 Lambang

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA mempunyai Lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 13

Atribut

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA memiliki Atribut yang merupakan identitas organisasi berupa : pataka, panji-panji, pakaian seragam, papan nama, kop surat, stempel, dan kelengkapan lainnya yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 14

Kartu Tanda Anggota

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA menerbitkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai legalitas diri keanggotaan, yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

4

Page 5: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB VII KEANGGOTAAN

Pasal 15

1) Keanggotaan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA terdiri dari : a) Anggota Biasa b) Anggota Kader c) Anggota Kehormatan d) Anggota Luar Biasa

2) Ketentuan keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII KEDAULATAN

Pasal 16

1) Kedaulatan tertinggi Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA berada ditangan anggota yang dilaksanakan sepenuhnya melalui perwakilan di dalam Musyawarah Besar dan/atau Musyawarah Besar Luar Biasa.

2) Kedaulatan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA di tingkat provinsi

berada ditangan anggota yang dilaksanakan sepenuhnya melalui perwakilan di dalam Musyawarah Wilayah dan/atau Musyawarah Wilayah Luar Biasa.

3) Kedaulatan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA di tingkat

Kabupaten/Kota berada ditangan anggota yang dilaksanakan sepenuhnya melalui perwakilan di dalam Musyawarah Cabang dan/atau Musyawarah Cabang Luar Biasa.

4) Kedaulatan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA setingkat Kecamatan,

Kelurahan/ Desa melalui Rapat Pemilihan Pengurus.

5) Khusus Kedaulatan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA setingkat

Dusun / Rukun Warga melalui Rapat Pemilihan Langsung oleh anggota.

6) Kedaulatan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA disetiap negara di Luar

Negeri berada ditangan anggota yang dilaksanakan sepenuhnya melalui Perwakilan Organisasi, Perwakilan Anggota dan/atau Perseorangan.

5

Page 6: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB IX

SUSUNAN DAN JENJANG ORGANISASI

Pasal 17

Susunan dan Jenjang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA di setiap tingkatan sebagai berikut :

1) Tingkat Nasional berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia dipimpin oleh Majelis Pimpinan Nasional.

2) Tingkat Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi dipimpin oleh Majelis Pimpinan Wilayah.

3) Tingkat Kabupaten / Kota berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota dipimpin oleh Majelis Pimpinan Cabang.

4) Tingkat Kecamatan atau nama lain yang setingkat dengan itu, berkedudukan di wilayah Kecamatan atau nama lain yang setingkat dengan itu dipimpin oleh Pimpinan Anak Cabang.

5) Tingkat Kelurahan/Desa atau nama lain yang setingkat dengan itu berkedudukan di wilayah Kelurahan/Desa atau nama lain yang setingkat dengan itu, dipimpin oleh Pimpinan Ranting.

6) Tingkat Rukun Warga atau nama lain yang setingkat dengan itu berkedudukan di wilayah Dusun / Rukun Warga atau nama lain yang setingkat dengan itu dipimpin oleh Pimpinan Anak Ranting.

7) Perwakilan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA Luar Negeri berkedudukan di suatu negara dan/atau di negara bagian di luar negeri dipimpin oleh Pimpinan Perwakilan Luar Negeri setingkat Majelis Pimpinan Wilayah.

8) Susunan dan Komposisi Pengurus Majelis Pimpinan, Perwakilan Luar Negeri, Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting, Pimpinan Anak Ranting, Majelis Pertimbangan Organisasi dan Penasehat serta Dewan Pakar diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 18

1) Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada tingkat Nasional, pada tingkat Provinsi, pada tingkat Kabupaten/Kota dan Perwakilan Luar Negeri mempunyai Majelis Pertimbangan Oganisasi.

2) Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada tingkat Kecamatan, Kelurahan/Desa dan Dusun / Rukun Warga mempunyai Penasehat.

3) Susunan dan Komposisi Pengurus, tugas dan wewenang Majelis Pimpinan, Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting, Pimpinan Anak Ranting, Majelis Pertimbangan dan Penasehat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

4) Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada tingkat Nasional, Tingkat Provinsi dan pada tingkat Kabupaten/Kota dapat membentuk Dewan Pakar.

6

Page 7: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB X

PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 19

1) Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA mempunyai Perangkat Organisasi. 2) Perangkat Organisasi dibentuk untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita Organisasi

Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA. 3) Perangkat Organisasi terdiri dari Lembaga KOTI Mahatidana, SAPMA dan SRIKANDI,

Badan Profesi, Badan Non Profesi, Yayasan dan Koperasi. 4) Ketentuan tentang Perangkat Organisasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah

Tangga Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.

BAB XI

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 20

Musyawarah dan Rapat-rapat Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Nasional terdiri dari : 1) Musyawarah Besar (MUBES) 2) Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB) 3) Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) 4) Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) 5) Rapat Pleno 6) Rapat Koordinasi

Pasal 21

Musyawarah dan Rapat-rapat Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Wilayah terdiri dari : 1) Musyawarah Wilayah (MUSWIL) 2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa (MUSWILLUB) 3) Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) 4) Rapat Pleno 5) Rapat Koordinasi

Pasal 22

Musyawarah dan Rapat-rapat Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Cabang terdiri dari : 1) Musyawarah Cabang (MUSCAB) 2) Musyawarah Cabang Luar Biasa (MUSCABLUB) 3) Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) 4) Rapat Pleno 5) Rapat Koordinasi

7

Page 8: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 23

Rapat-rapat Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Pimpinan Anak Cabang terdiri dari : 1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang 2) Rapat Pleno 3) Rapat Koordinasi

Pasal 24

Rapat-rapat Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Pimpinan Ranting terdiri dari : 1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting. 2) Khusus Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting yang belum terbentuk Anak

Ranting, dihadiri oleh anggota pada tingkat Ranting tersebut. 3) Rapat Pengurus Pimpinan Ranting.

Pasal 25

Rapat-rapat Organisasi PEMUDA PANCASILA di Tingkat Anak Ranting terdiri dari : 1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting 2) Rapat Anggota

Pasal 26

Jenis, kekuasaan, wewenang dan peserta Musyawarah-Musyawarah dan Rapat-Rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII

KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 27 Kuorum

Kuorum musyawarah dan Rapat Pemilihan Pengurus dinyatakan sah apabila dihadiri oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah unsur utusan.

Pasal 28 Pengambilan Keputusan

1) Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat dilakukan secara musyawarah untuk mufakat.

2) Apabila pengambilan keputusan dalam musyawarah atau dalam rapat-rapat tidak dapat tercapai mufakat maka keputusan diambil melalui pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.

3) Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah unsur utusan yang hadir.

8

Page 9: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB XIII

KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 29 Keuangan

1) Keuangan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA diperoleh dari : a) Uang pangkal dan uang iuran anggota b) Sumbangan Sukarela Pengurus dan Anggota c) Sumbangan yang tidak mengikat d) Usaha-usaha yang sah.

2) Keuangan Organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 30 Kekayaan Organisasi

1) Kekayaan Organisasi PEMUDA PANCASILA adalah semua barang yang bergerak dan barang tidak bergerak, yang tercatat dan terdaftar sebagai asset dan inventaris.

2) Apabila terjadi pembubaran atau pembubaran diri pada Organisasi Kemasyarakatan

PEMUDA PANCASILA, maka kekayaan organisasi akan ditentukan dalam Musyawarah Besar Luar Biasa yang mengatur hal tersebut.

BAB XIV KETENTUAN KHUSUS

Pasal 31

Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.

Pasal 32

1) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar Luar Biasa yang khusus diadakan untuk itu, dan atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah MPW dan/atau 2/3 (dua per tiga) dari jumlah MPC.

2) Khusus untuk pembubaran organisasi yang dimaksud pada ayat 1) harus dihadiri oleh 3/4 (tiga perempat) dari jumlah unsur utusan.

3) Pengambilan keputusan untuk pembubaran organisasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1) harus disetujui oleh 3/4 (tiga perempat) dari jumlah unsur utusan yang hadir.

9

Page 10: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB XV

P E N U T U P Pasal 33

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 34

1) Dengan ditetapkannya Anggaran Dasar ini, maka Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

2) Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kota Batu, Jawa Timur Pada tanggal : 7 November 2014

PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA

ttd. ttd. Gunung Hutapea Drs. Amran Bakir Nai

Ketua Sekretaris

ttd. ttd. H. Firdaus Nasution H.M. Diah Agus Muslim

Anggota Anggota

ttd. H. Desi Hercules Anggota

10

Page 11: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA

BAB I IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN,

SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN

Pasal 1 Ikrar

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA sebagai penerus perjuangan cita-cita bangsa yang bersemangatkan Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, mempunyai Ikrar :

- Bertanah Air Satu, Tanah Air Indonesia. - Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia. - Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia. - Ber-Ideologi Satu, Ideologi Pancasila.

Pasal 2 Tekad

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA bertekad mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi bangsa yang abadi.

Pasal 3 Semboyan

Semboyan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”, yang menegaskan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pantang menyerah dalam memperjuangkan cita-cita bangsa.

Pasal 4 Salam Perjuangan

Salam perjuangan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA terdiri dari ; Salam Nasional dan Salam Organisasi :

1) Pada pembukaan acara :

Diawali dengan pekik “Merdeka” 1 x dijawab dengan pekik “Merdeka” 1 x, dilanjutkan dengan pekik “Pancasila” 3 x, dijawab dengan pekik ”Abadi” 3 x.

2) Pada penutupan acara :

Diawali dengan pekik “Pancasila” 3 x, dijawab dengan pekik “Abadi” 3 x, dilanjutkan dengan pekik “Merdeka” 1 x dijawab dengan pekik “Merdeka” 1x.

11

Page 12: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 5 Lagu Perjuangan

Lagu perjuangan sebagai lagu wajib Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA adalah "Mars PEMUDA PANCASILA” dan ”Putra Putri Indonesia” yang sudah dibakukan Notasi dan Liriknya.

BAB II LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA

Pasal 6 Lambang

1) Lambang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA, ialah lambang Pancasila di dalam Perisai dan di bagian atas bertuliskan PEMUDA PANCASILA.

2) Warna Dasar lambang adalah merah darah yang mengandung arti gagah perkasa dan ksatria.

3) Perisai Pancasila sesuai dengan makna Pertahanan dan Perlindungan terhadap Ideologi dan Dasar Negara.

4) Warna lambang Pancasila sesuai dengan aslinya : a) Bintang berwarna kuning dengan dasar warna hitam melambangkan Ketuhanan

Yang Maha Esa. b) Rantai berwarna kuning dengan dasar warna merah, melambangkan

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. c) Pohon beringin berwarna hijau dengan dasar warna putih melambangkan

Persatuan Indonesia. d) Kepala Banteng berwarna hitam dengan dasar warna merah melambangkan

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan.

e) Padi berwarna kuning, kapas berwarna hijau / putih dengan dasar warna putih melambangkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pasal 7 A t r i b u t

1) Stempel a) Bentuk bulat, didalamnya terdapat lambang PEMUDA PANCASILA dengan

diameter 4,5 cm. b) Tinta stempel berwarna merah.

2) Panji-panji Kebesaran Ormas PEMUDA PANCASILA :

a) Pataka

Pataka adalah Panji dengan Lambang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA, terbuat dari bahan bludru berwarna dasar merah darah yang di tepinya diberi rumbai, dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Lambang PEMUDA PANCASILA yang dibordir terletak simetris di tengah ukuran pataka.

12

Page 13: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

(2) Tulisan PEMUDA PANCASILA terletak simetris di atas Lambang PEMUDA PANCASILA, yang dibordir dengan warna kuning emas.

(3) Tulisan jenjang dan/atau perangkat organisasi, terletak simetris di bawah

lambang PEMUDA PANCASILA, dibordir dengan warna kuning emas.

(4) Tulisan nama Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa,

Rukun Warga/Dusun atau nama lain yang setingkat dengan itu terletak

simetris di bawah Jenjang dan/atau perangkat organisasi, dibordir dengan

warna kuning emas.

(5) Ukuran pataka dibuat dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) : 2 (dua).

b) Bendera

Bendera adalah Panji dengan Lambang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA terbuat dari bahan kain berwarna dasar merah darah, dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Lambang PEMUDA PANCASILA terletak di tengah, simetris kiri kanan dari

ukuran bendera. (2) Ukuran bendera dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) : 2

(dua). (3) Tulisan PEMUDA PANCASILA terletak di bawah lambang berwarna putih.

3) Plang (papan nama) Organisasi, dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Terbuat dari plat besi atau bahan lain yang kuat dan tidak mudah lapuk, berukuran perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) : 2 (dua).

b) Warna dasar merah darah. c) Lambang PEMUDA PANCASILA terletak di tengah simetris kiri kanan dari ukuran

plang. d) Tulisan jenjang dan/atau perangkat organisasi terletak simetris di bawah

lambang, berwarna hitam. e) Tulisan PEMUDA PANCASILA terletak simetris di bawah tulisan jenjang dan/atau

perangkat organisasi, berwarna putih. f) Tulisan nama daerah terletak simetris di bawah tulisan PEMUDA PANCASILA,

berwarna hitam. g) Tulisan alamat sekretariat terletak simetris di bawah tulisan nama daerah,

berwarna hitam. 4) Seragam organisasi terdiri dari :

a) Seragam Upacara dan/atau acara resmi dalam ruang tertutup terdiri atas : - Safari atau jas setelan warna biru gelap. - Jas atau safari loreng yang dikombinasikan dengan celana panjang atau rok

warna hitam.

b) Seragam Lapangan, terdiri atas :

Baju lengan pendek dan lengan panjang / kaos loreng PEMUDA PANCASILA dan celana hitam.

13

Page 14: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

c) Seragam Penugasan Khusus, terdiri atas : - Seragam lengkap loreng PEMUDA PANCASILA dengan Baret Merah untuk

anggota KOTI. - Seragam lengkap hitam PEMUDA PANCASILA dengan pet hitam dan atau

topi lapangan untuk anggota KOTI Terlatih Khusus.

d) Penutup Kepala, terdiri atas :

Baret berwarna merah darah lis putih, topi lapangan hitam, topi pet hitam dan topi pet loreng PEMUDA PANCASILA.

e) Penempatan identitas pada seragam terdiri dari : - Lengan kanan : Badge Garuda Pancasila di dalam bulatan hitam, dengan

dasar warna putih. - Lengan kiri : Ciri dan Nama wilayah masing-masing dengan dua

bendera Merah Putih bersilangan, yang harus terdaftar di Majelis Pimpinan Nasional.

- Dada kanan : Nama anggota - Dada kiri : Lambang PEMUDA PANCASILA.

5) Pengaturan, penggunaan serta penyesuaian tentang Atribut diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 8 Kartu Tanda Anggota

1) Kartu Tanda Anggota berwarna dasar loreng PEMUDA PANCASILA dengan mencantumkan Lambang PEMUDA PANCASILA.

2) Desain Kartu Tanda Anggota dibuat oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA untuk selanjutnya diterbitkan dan diadministrasikan oleh Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA.

3) Kartu Tanda Anggota ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Majelis Pimpinan Wilayah, bersama Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA.

4) Penerbitan Kartu Tanda Anggota dilakukan sesuai Peraturan Organisasi.

BAB III KEANGGOTAAN

Pasal 9

Keanggotaan PEMUDA PANCASILA terdiri dari : 1) Anggota Biasa 2) Anggota Kader 3) Anggota Luar Biasa 4) Anggota Kehormatan

14

Page 15: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 10

Anggota Biasa ialah : 1) Setiap Warga Negara Indonesia yang menyatakan persetujuan dan taat kepada

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, semua Peraturan dan ketentuan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.

2) Mengisi formulir dan mengajukan permohonan untuk menjadi anggota biasa. 3) Telah melunasi uang pangkal anggota. 4) Setiap calon anggota dinyatakan sah sebagai anggota apabila memiliki Kartu Tanda

Anggota yang diterbitkan, ditandatangani oleh Ketua, Sekretaris Majelis Pimpinan Wilayah, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA.

Pasal 11

Anggota Kader adalah anggota biasa yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kaderisasi serta mendapatkan Sertifikat Kader.

Pasal 12

1) Anggota Luar Biasa adalah setiap orang yang telah berbuat sesuatu yang luar biasa di bidang kemanusiaan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan nilai kepada peradaban serta ingin memberi pengabdian yang tinggi melalui Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dimanapun.

2) Anggota Luar Biasa diajukan/diusulkan oleh Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA kepada dan/atau oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA untuk mendapatkan status keanggotaannya serta Tanda Penghargaan Anggota Luar Biasa.

3) Tanda Penghargaan Anggota Luar Biasa ditetapkan/diberikan oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA, setelah mempertimbangkan, memperhatikan, menelaah dan menilai perbuatan dan penemuannya.

Pasal 13

1) Anggota Kehormatan adalah setiap orang yang karena jabatannya, dedikasinya, kontribusinya atau ketokohannya yang dinilai layak mendapatkan Kehormatan dari Organisasi.

2) Anggota Kehormatan diusulkan oleh Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA kepada dan/atau oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA untuk mendapatkan status keanggotaannya serta Tanda Penghargaan Anggota Kehormatan.

Pasal 14

1) Setiap Pengurus Perangkat Organisasi harus Anggota Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.

2) Keanggotaan Perangkat Organisasi diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga dan/atau Kode Etik masing-masing.

15

Page 16: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 15 Hak Anggota

1) Setiap Anggota Biasa mempunyai hak : a) Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi. b) Memperoleh perlindungan, pembelaan, bimbingan dan pembinaan dari

organisasi. c) Mengikuti pendidikan dan pelatihan kader. d) Mengeluarkan pendapat, saran, usul yang bersifat konstruktif dan positif baik

secara lisan maupun tertulis. e) Memilih pengurus pada tingkat Pimpinan Anak Ranting, Pimpinan Ranting, dan

Pimpinan Anak Cabang. f) Dipilih menjadi pengurus pada tingkat Pimpinan Anak Ranting, Pimpinan

Ranting, dan Pimpinan Anak Cabang kecuali Ketua dan Sekretaris. g) Membela diri.

2) Setiap Anggota Kader mempunyai hak :

a) Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi. b) Memperoleh perlindungan, pembelaan, bimbingan dan pembinaan dari

organisasi. c) Mengikuti pendidikan dan kaderisasi. d) Mengeluarkan pendapat, saran, usul yang bersifat konstruktif dan positif baik

secara lisan maupun tertulis. e) Memilih dan dipilih menjadi pengurus. f) Membela diri.

3) Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak :

a) Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi. b) Memperoleh perlindungan, pembelaan, bimbingan dan pembinaan dari

organisasi. c) Mengikuti pendidikan dan kaderisasi. d) Mengeluarkan pendapat, saran, usul yang bersifat konstruktif dan positif baik

secara lisan maupun tertulis. e) Memilih dan dipilih menjadi pengurus organisasi. f) Membela diri.

4) Setiap Anggota Kehormatan mempunyai hak :

a) Mengeluarkan pendapat, saran, usul yang bersifat konstruktif dan positif baik secara lisan maupun tertulis.

b) Menghadiri acara-acara organisasi baik diundang maupun tidak diundang. c) Mendapatkan pembelaan dan perlindungan apabila yang bersangkutan

membutuhkan.

16

Page 17: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 16

Kewajiban Anggota

1) Setiap Anggota Biasa berkewajiban : a) Menghayati, menaati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga serta semua ketentuan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.

b) Mematuhi dan melaksanakan ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar. c) Mengamankan dan memperjuangkan terwujudnya visi dan misi organisasi. d) Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap organisasi. e) Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak citra organisasi. f) Melaksanakan tugas-tugas organisasi serta menjaga harkat, martabat dan

kehormatan organisasi. g) Menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh organisasi. h) Membayar uang pangkal. i) Menjunjung tinggi Kode Etik organisasi.

2) Setiap Anggota Kader berkewajiban :

a) Menghayati, menaati dan mengamalkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta semua ketentuan organisasi.

b) Mematuhi dan melaksanakan ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar. c) Melaksanakan Pokok-Pokok Perjuangan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA

PANCASILA secara pro-aktif. d) Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap organisasi. e) Menjaga harkat, martabat dan kehormatan organisasi serta menentang setiap

usaha dan tindakan yang akan merusak citra Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.

f) Membayar iuran. g) Menjunjung tinggi kode etik organisasi. h) Melaksanakan tugas-tugas dalam acara dan kegiatan organisasi setiap saat.

3) Setiap Anggota Luar Biasa berkewajiban :

a) Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. b) Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap organisasi. c) Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak citra organisasi. d) Menjunjung tinggi kode etik organisasi. e) Menjaga reputasinya sebagai Anggota Luar Biasa.

4) Setiap Anggota Kehormatan berkewajiban :

a) Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. b) Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap organisasi. c) Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak citra organisasi. d) Menjunjung tinggi kode etik organisasi. e) Menjaga reputasinya sebagai Anggota Kehormatan.

17

Page 18: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB V

BERHENTINYA KEANGGOTAAN

Pasal 17

Anggota dinyatakan berhenti apabila: 1) Meninggal dunia 2) Atas permintaan sendiri secara tertulis 3) Diberhentikan oleh Majelis Pimpinan Nasional melalui Rapat Pleno setelah

mempertimbangkan usul jenjang organisasi di bawahnya karena melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Peraturan-peraturan organisasi dan/atau beberapa kali membuat kesalahan yang merugikan nama baik organisasi.

4) Berkhianat kepada Bangsa, Negara dan organisasi. 5) Menjadi anggota organisasi lain yang sejenis, kecuali organisasi historis dan

keagamaan yang diakui negara.

BAB VI SANKSI-SANKSI DAN REHABILITASI

Pasal 18 Sanksi Terhadap Anggota

1) Bentuk Sanksi-sanksi : a) Pemberhentian sementara (skors).

- Penarikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan organisasi selama masa skors.

- Tidak diperkenankan mengenakan atribut organisasi selama masa skors. b) Pemecatan.

- Pencabutan Kartu Tanda Anggota (KTA). - Hilang seluruh hak keanggotaannya.

c) Pencabutan Keanggotaan Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan, apabila dinilai dan terbukti melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA, Bangsa dan Negara Republik Indonesia.

2) Dasar Pemberian Sanksi

Sanksi terhadap anggota didasarkan pada : a) Pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. b) Melakukan tindakan yang merugikan organisasi, Bangsa dan Negara Republik

Indonesia. 3) Wewenang Pemberian Sanksi :

a) Pemberhentian sementara dapat dilakukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah atas usul jenjang organisasi dibawahnya.

b) Pemecatan dilakukan oleh Majelis Pimpinan Nasional atas usul jenjang organisasi dibawahnya.

18

Page 19: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

4) Rehabilitasi Rehabilitasi terhadap anggota yang dipecat atau dicabut keanggotaannya sebagaimana dimaksud BAB VI Pasal 18 di atas, dilakukan melalui prosedur : a) Anggota yang dipecat atau dicabut keanggotaannya dapat mengajukan

keberatan/pembelaan diri untuk memperoleh rehabilitasi kepada Majelis Pimpinan Nasional.

b) Jika rehabilitasi tidak mendapatkan persetujuan Majelis Pimpinan Nasional, maka yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam forum Musyawarah Besar.

5) Prosedur dan mekanisme pemberian sanksi dan rehabilitasi keanggotaan diatur

lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 19 Sanksi Terhadap Individu Pengurus

1) Bentuk Sanksi-Sanksi Sanksi terhadap individu pengurus terdiri dari : a) Teguran tertulis b) Diberhentikan sementara sebagai pengurus c) Diberhentikan tetap sebagai pengurus d) Dipecat dari keanggotaan.

2) Dasar Pemberian Sanksi

Sanksi terhadap individu pengurus didasarkan pada : a) Pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga b) Tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai tanggung-jawab jabatannya. c) Melakukan tindakan yang merugikan organisasi.

3) Wewenang Pemberian Sanksi

a) MPO Tingkat Nasional dapat memberikan teguran terhadap Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional atas masukan dari jenjang organisasi dibawah melalui Majelis Pimpinan Wilayah.

b) Teguran tertulis terhadap Ketua dijenjang organisasi, dilakukan oleh jenjang organisasi setingkat diatasnya.

c) Pemberhentian sementara sebagai individu pengurus dilakukan melalui keputusan Rapat Pleno dan/atau Rapat-rapat sesuai jenjangnya.

d) Pemberhentian tetap sebagai individu pengurus dilakukan oleh Ketua masing-masing jenjang organisasi melalui Rapat Pleno / Rapat-rapat.

e) Jika individu pengurus melakukan pelanggaran sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 18 ayat 2), keanggotaannya dapat dicabut.

f) Agar tidak terjadi kesewenang-wenangan dalam pemberian sanksi terhadap Ketua setingkat dibawah jenjangnya, maka jika dianggap tidak memenuhi dasar-dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2), dapat dibatalkan oleh jenjang organisasi setingkat di atasnya.

4) Prosedur, mekanisme tentang pemberian sanksi dan rehabilitasi terhadap individu

pengurus diatur dalam Peraturan Organisasi.

19

Page 20: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 20

Sanksi Terhadap Kepengurusan Majelis dan Pimpinan

1) Bentuk Sanksi-sanksi : Sanksi terhadap kepengurusan tingkat Majelis dan tingkat Pimpinan terdiri dari : a) Teguran tertulis b) Pembekuan

2) Dasar Pemberian Sanksi : a) Tidak melaksanakan keputusan Musyawarah-musyawarah, Rapat-rapat,

Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh MPN, dan Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan oleh Majelis Pimpinan.

b) Membuat kebijakan dan melakukan aktifitas yang merugikan organisasi. c) Tidak memenuhi persyaratan organisasi dalam melaksanakan Musyawarah-

musyawarah dan Rapat-rapat. 3) Wewenang Pemberian Sanksi :

a) Pembekuan kepengurusan terhadap suatu jenjang organisasi dilakukan oleh jenjang organisasi setingkat di atasnya.

b) Apabila pembekuan Kepengurusan sebagaimana dimaksud pada butir a) tidak memenuhi dasar-dasar dalam Pasal 20, ayat 2, butir a), butir b) dan butir c) yang dapat dibuktikan oleh jenjang setingkat di atas pengurus yang mengeluarkan pembekuan, maka pembekuan itu dinyatakan batal.

c) Dalam hal pembekuan terhadap kepengurusan Majelis Pimpinan Wilayah oleh Majelis Pimpinan Nasional, dan kemudian MPO Tingkat Wilayah menilai bahwa pembekuan tersebut tidak sesuai Pasal 20, ayat 2, butir a), butir b) dan butir c), maka MPO Tingkat Wilayah dapat mengusulkan kepada MPO Tingkat Nasional untuk mendapat pertimbangan agar keputusan tentang pembekuan tersebut ditinjau kembali.

d) MPO Tingkat Nasional melakukan telaah terhadap usul MPO Tingkat Wilayah yang hasilnya disampaikan kepada MPN PEMUDA PANCASILA untuk menjadi pertimbangan.

4) Prosedur dan mekanisme pemberian Sanksi Terhadap Kepengurusan Kolektif diatur

dalam Peraturan Organisasi.

BAB VII K A D E R

Pasal 21

1) PEMUDA PANCASILA adalah sumber kader bangsa yang melahirkan pejuang-pejuang penerus cita-cita Pendiri Bangsa untuk melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945.

2) Kader adalah kekuatan inti organisasi, selaku penggerak, pemikir, penggagas dan pelaksana tugas organisasi yang siap menjadi kader bangsa dan pemimpin dalam kehidupan organisasi, masyarakat, bangsa dan negara.

3) Kader Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA ialah anggota PEMUDA PANCASILA yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kaderisasi formal PEMUDA PANCASILA.

20

Page 21: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

4) Kualifikasi Kader, terdiri dari : a) Kader Pratama b) Kader Madya c) Kader Utama d) Kader Khusus

5) Kaderisasi adalah proses terus menerus dalam rangka mendewasakan,

memandirikan dan mengakarkan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

6) Penyelenggara dan Pelaksana Kaderisasi PEMUDA PANCASILA adalah Majelis Pimpinan bersama Badan Pelaksana Kaderisasi.

7) Ketentuan mengenai Kaderisasi akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

BAB VIII

PERSYARATAN DAN PEMBENTUKAN JENJANG ORGANISASI

Pasal 22 Persyaratan

1) Tingkat Nasional sekurang-kurangnya mempunyai 3/4 Majelis Pimpinan Wilayah dari jumlah Provinsi se-Indonesia.

2) Tingkat Wilayah sekurang-kurangnya mempunyai 3/4 Majelis Pimpinan Cabang dari jumlah Kabupaten/Kota di Provinsi.

3) Tingkat Cabang sekurang-kurangnya mempunyai 3/4 Pimpinan Anak Cabang dari jumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten/Kota.

4) Tingkat Pimpinan Anak Cabang sekurang-kurangnya mempunyai 3/4 Pimpinan Ranting dari jumlah Kelurahan/Desa atau sebutan lain yang setingkat dengan itu dan/atau telah memiliki anggota minimal sebanyak 150 (seratus lima puluh) orang.

5) Tingkat Pimpinan Ranting sekurang-kurangnya mempunyai 3/4 Pimpinan Anak Ranting dari jumlah Rukun Warga/Dusun/Lingkungan/Lorong atau sebutan lain yang setingkat dengan itu dan/atau telah memiliki anggota minimal 50 orang anggota.

6) Tingkat Pimpinan Anak Ranting yaitu Rukun Warga/Dusun/Lingkungan/Lorong atau nama lain yang setingkat dengan itu, memiliki minimal 10 (sepuluh) orang anggota. a) Apabila tidak memenuhi syarat minimal tersebut, maka dapat menggabungkan

2 (dua) Rukun Warga/Dusun/ Lingkungan/Lorong atau nama lain yang setingkat dengan itu dengan anggota minimal 15 orang.

b) Apabila masih belum juga memenuhi syarat minimal, maka dapat menggabungkan 3 (tiga) Rukun Warga/Dusun/ Lingkungan/Lorong atau nama lain yang setingkat dengan itu dengan anggota minimal 20 orang.

Pasal 23

Pembentukan Jenjang

1) Pembentukan jenjang organisasi dilakukan oleh satu tingkat diatasnya diatur dalam Peraturan Organisasi.

2) Pembentukan jenjang organisasi di wilayah pemekaran dan daerah khusus diatur dalam Peraturan Organisasi.

21

Page 22: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB IX MASA BAKTI

Pasal 24

Masa bakti kepengurusan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai berikut:

1) Majelis Pimpinan Nasional : 5 (lima) tahun 2) Majelis Pimpinan Wilayah : 5 (lima) tahun 3) Majelis Pimpinan Cabang : 4 (empat) tahun 4) Pimpinan Anak Cabang : 3 (tiga) tahun 5) Pimpinan Ranting : 2 (dua) tahun. 6) Pimpinan Anak Ranting : 2 (dua) tahun.

BAB X

BIDANG-BIDANG Pasal 25

1) Bidang-Bidang terdiri dari : a) Bidang Organisasi dan Keanggotaan b) Bidang Kaderisasi c) Bidang Usaha dan Dana d) Bidang Media Massa dan Hubungan Masyarakat e) Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia f) Bidang Ideologi, Politik, dan Pemerintahan g) Bidang Pertahanan dan Keamanan h) Bidang Luar Negeri i) Bidang Agama/Kerohanian j) Bidang Pendidikan dan Seni Budaya k) Bidang Peranan Wanita dan Kegiatan Perempuan. l) Bidang Pemuda, Mahasiswa, Pelajar, Siswa, dan Olahraga m) Bidang Lingkungan Hidup n) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). o) Bidang Kesehatan dan Sosial Kemasyarakatan. p) Bidang Perekonomian dan Pengembangan Usaha q) Bidang Penelitian dan Pengembangan r) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Daerah s) Bidang Hubungan Eksternal t) Bidang Sarana/Prasarana dan Informasi Teknologi

2) Bidang Luar Negeri hanya berada di tingkat Majelis Pimpinan Nasional. 3) Bidang-bidang di tingkat Pimpinan Anak Cabang terdiri dari :

a) Bidang Organisasi dan Keanggotaan b) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). c) Bidang Perekonomian dan Pengembangan Usaha d) 1 (satu) Bidang lainnya sesuai kebutuhan.

4) Di tingkat Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting tidak ada bidang, kecuali

penugasan.

22

Page 23: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB XI SUSUNAN DAN KOMPOSISI PENGURUS

Pasal 26

Susunan dan Komposisi Pengurus Majelis Pimpinan, adalah sebagai berikut :

Majelis Pimpinan Nasional : a) 1 (satu) orang Ketua Umum b) 4 (empat) orang Wakil Ketua Umum yakni :

Wakil Ketua Umum I : Organisasi Wakil Ketua Umum II: Polhukam

Wakil Ketua Umum III : Kesejahteraan Sosial

Wakil Ketua Umum IV : Perekonomianc) 20 (dua puluh) orang Ketua Bidang d) 1 (satu) orang Sekretaris Jenderal e) 20 (dua puluh) orang Wakil Sekretaris Jenderal f) 1 (satu) orang Bendahara Umum g) 4 (empat) orang Wakil Bendahara Umum h) 3 (tiga) orang anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan dengan

kebutuhan.

Pasal 27

Majelis Pimpinan Wilayah : a) 1 (satu) Orang Ketua b) 4 (empat) Orang Wakil Ketua yakni :

Wakil Ketua I : Organisasi

Wakil Ketua II : Polhukam

Wakil Ketua III : Kesejahteraan Sosial

Wakil Ketua IV : Perekonomian c) 19 (sembilan belas) Orang Ketua Bidang d) 1 (satu) Orang Sekretaris e) 19 (sembilan belas) Orang Wakil Sekretaris f) 1 (satu) Orang Bendahara g) 4 (empat) Orang Wakil Bendahara h) 3 (tiga) orang anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan dengan

kebutuhan.

Pasal 28

Majelis Pimpinan Cabang : a) 1 (satu) Orang Ketua b) 4 (empat) Orang Wakil Ketua yakni :

Wakil Ketua I : Organisasi

Wakil Ketua II : Polhukam

Wakil Ketua III : Kesejahteraan Sosial

Wakil Ketua IV : Perekonomian

23

Page 24: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

c) 19 (sembilan belas) orang Ketua Bidang. d) 1 (satu) orang Sekretaris e) 19 (sembilan belas) orang Wakil Sekretaris f) 1 (satu) orang Bendahara g) 4 (empat) orang Wakil Bendahara h) 3 (tiga) orang anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan dengan

kebutuhan.

Pasal 29

Pimpinan Anak Cabang : a) 1 (satu) orang Ketua b) 1 (satu) orang Wakil Ketua c) 4 (empat) orang Ketua Bidang d) 1 (satu) orang Sekretaris e) 2 (dua) orang Wakil Sekretaris f) 1 (satu) orang Bendahara g) 2 (dua) orang Wakil Bendahara h) 3 (tiga) orang anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan dengan

kebutuhan.

Pasal 30

Pimpinan Ranting : a) 1 (satu) orang Ketua b) 1 (satu) orang Wakil Ketua c) 1 (satu) orang Sekretaris d) 1 (satu) orang Wakil Sekretaris e) 1 (satu) orang Bendahara

Pasal 31

Pimpinan Anak Ranting : a) 1 (satu) orang Ketua b) 1 (satu) orang Wakil Ketua c) 1 (satu) orang Sekretaris d) 1 (satu) orang Wakil Sekretaris e) 1 (satu) orang Bendahara

Pasal 32

Jabatan Lowong, Rangkap Kepengurusan dan Pergantian Pengurus Antar Waktu disemua tingkatan diatur dalam Peraturan Organisasi.

24

Page 25: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB XII

SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PERTIMBANGAN, DEWAN PAKAR DAN PENASEHAT ORGANISASI

Pasal 33

1) Majelis Pertimbangan Organisasi berada di tingkat Majelis Pimpinan. 2) Penasehat Organisasi berada di tingkat Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting

dan Pimpinan Anak Ranting.

Pasal 34

Majelis Pertimbangan dan Penasehat Organisasi terdiri dari : 1) Tokoh-tokoh PEMUDA PANCASILA yang mempunyai wibawa, pengaruh dan berjasa. 2) Tokoh - tokoh masyarakat yang berjasa dan memberikan manfaat bagi eksistensi

dan perkembangan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA. 3) Unsur pejabat Pemerintah, baik secara individu atau ex-officio.

Pasal 35

1) Komposisi Majelis Pertimbangan Organisasi terdiri dari : a) 1 (satu) orang Ketua b) 3 (tiga) orang Wakil Ketua c) 1 (satu) orang Sekretaris d) 3 (tiga) orang Wakil Sekretaris e) Anggota-anggota

2) Komposisi Penasehat Organisasi terdiri dari :

a) 1 (satu) orang Ketua b) 1 (satu) orang Wakil Ketua c) 1 (satu) orang Sekretaris d) Anggota-anggota

Pasal 36

1) Penyusunan Komposisi Personalia Majelis Pertimbangan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dilakukan oleh Ketua Umum/Ketua Terpilih dan/atau bersama-sama Formatur sesuai jenjangnya.

2) Penyusunan Komposisi Personalia Penasehat Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA

PANCASILA dilakukan oleh Ketua Terpilih dan/atau bersama-sama Formatur sesuai jenjangnya.

25

Page 26: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 37

Susunan dan Komposisi Dewan Pakar

1) Dewan Pakar dapat dibentuk pada semua Tingkat Majelis Pimpinan PEMUDA PANCASILA.

2) Dewan Pakar sebagai wadah bagi orang- orang yang memiliki keahlian khusus dibidangnya yang dapat mendukung peran pelaksanaan program Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.

3) Susunan Dewan Pakar terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota-anggota. 4) Keanggotaan Dewan Pakar ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Majelis

Pimpinan PEMUDA PANCASILA sesuai dengan tingkatannya.

BAB XIII PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 38

Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA mempunyai Perangkat Organisasi yang terdiri dari : 1) Lembaga KOTI MAHATIDANA 2) SAPMA dan SRIKANDI 3) Badan-Badan 4) Yayasan 5) Koperasi

Pasal 39 Lembaga Komando Inti Mahatidana

1) Lembaga Komando Inti Mahatidana disingkat KOTI MAHATIDANA adalah wadah berhimpun, pemberdayaan dan pengembangan potensi anggota kader PEMUDA PANCASILA.

2) Ketentuan tentang KOTI MAHATIDANA diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi PEMUDA PANCASILA.

Pasal 40

Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA

1) Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah perangkat organisasi non profesi yang bersifat otonom, berada dibawah naungan Ormas PEMUDA PANCASILA, yang berstruktur dan berjenjang, memiliki AD/ART tersendiri.

2) Yang dimaksud dengan berstruktur dan berjenjang adalah perangkat Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA yang terikat dengan struktur organisasi dan jenjang kepengurusan mulai tingkat nasional sampai terendah sesuai dengan yang diatur di dalam AD/ART masing-masing.

3) Masa bakti kepengurusan SAPMA PEMUDA PANCASILA pada tingkat Nasional dan tingkat Wilayah adalah 3 (tiga) tahun, Tingkat Cabang dan Komisariat masa baktinya 2 (dua) tahun.

26

Page 27: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

4) Masa bakti kepengurusan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada tingkat Nasional adalah 5 (lima) tahun, tingkat Wilayah adalah 4 (empat) tahun, Tingkat Cabang adalah 3 (tiga) tahun, Kelompok Kerja dan Unit Kerja masa baktinya ditetapkan oleh Tingkat Cabang.

5) Kepengurusan SAPMA dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Nasional disahkan dengan Surat Keputusan dan dilantik oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah Nasional masing-masing.

6) Kepengurusan SAPMA dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA Tingkat Wilayah dan Cabang sesuai dengan hasil keputusan musyawarah pada tingkatannya disahkan dengan Surat Keputusan dan dilantik oleh kepengurusan SAPMA dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA satu tingkat di atasnya dengan sepengetahuan Majelis Pimpinan Ormas PEMUDA PANCASILA sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 41

Badan-Badan

1) Badan adalah perangkat Ormas Pemuda Pancasila sebagai pelaksana Program Organisasi dalam bidang tertentu yang ketentuannya diatur dalam Peraturan Organisasi.

2) Badan terdiri dari Badan yang bersifat profesi dan non profesi. 3) Badan yang bersifat profesi terdiri dari :

a) Penyuluhan dan Pembelaan Hukum PEMUDA PANCASILA, b) Pengusaha PEMUDA PANCASILA, c) Buruh dan Pekerja PEMUDA PANCASILA, d) Tani dan Nelayan PEMUDA PANCASILA, e) Badan lainnya sesuai kebutuhan.

(1) Badan yang bersifat profesi adalah berstruktur tapi tidak berjenjang. (2) Yang dimaksud dengan berstruktur tetapi tidak berjenjang adalah terikat

dengan struktur organisasi tetapi tidak terikat dengan jenjang kepengurusan sesuai dengan yang diatur di dalam Pedoman Dasar/ Pedoman Rumah Tangga dan/atau Kode Etik masing-masing.

(3) Kepengurusan Badan yang bersifat profesi diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan dan dilantik oleh Majelis Pimpinan Ormas Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.

(4) Masa bakti kepengurusan Badan yang bersifat profesi sesuai dengan masa bakti Majelis Pimpinan Ormas Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.

(5) Badan Profesi yang wajib dibentuk pada setiap Tingkatan Majelis Pimpinan Ormas Pemuda Pancasila adalah : (a) Penyuluhan dan Pembelaan Hukum PEMUDA PANCASILA, (b) Pengusaha PEMUDA PANCASILA, (c) Buruh dan Pekerja PEMUDA PANCASILA.

(6) Ketentuan tentang Badan yang bersifat profesi diatur lebih lanjut dalam

Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga dan/atau Kode Etik Profesi masing-masing sesuai Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

27

Page 28: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

4) Badan yang bersifat non profesi terdiri dari : a) Badan Pelaksana Kaderisasi, wajib dibentuk pada setiap Tingkatan Majelis

Pimpinan Ormas Pemuda Pancasila b) Badan Penelitian dan Pengembangan, c) Badan Penataan Kelembagaan dan Keanggotaan, d) Badan Kerohanian, e) Badan Kesehatan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana, dan f) Badan lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 42

1) Ketentuan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga SAPMA dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA, Pedoman Dasar / Pedoman Rumah Tangga dan/atau Kode Etik Badan yang bersifat Profesi, yang harus sama dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA adalah: a) Mukadimah. b) Azas, Dasar, dan Tujuan, c) Pokok-pokok Perjuangan, d) Ikrar, Tekad, Semboyan, Salam Perjuangan, dan Lagu Perjuangan.

2) Lambang Perangkat Organisasi sama dengan Lambang Organisasi Kemasyarakatan

PEMUDA PANCASILA dengan menambahkan nama dan ciri masing-masing perangkat organisasi.

3) SAPMA dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah representasi Organisasi

Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada wadah berhimpun organisasi kepemudaan dan wadah berhimpun lainnya, baik di pusat maupun di daerah, yang selanjutnya diatur keberadaannya sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku.

Pasal 43 Yayasan dan Koperasi

1) Yayasan dan Koperasi adalah perangkat organisasi dibawah naungan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA, merupakan wadah pengembangan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat.

2) Yayasan dan Koperasi dapat dibentuk pada semua jenjang organisasi dengan

berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan.

28

Page 29: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB XV

HUBUNGAN PERANGKAT ORGANISASI DENGAN MAJELIS PIMPINAN ORMAS PEMUDA PANCASILA

Pasal 44

1) Hubungan Perangkat Organisasi dengan Majelis Pimpinan PEMUDA PANCASILA adalah: a) merupakan satu kesatuan ideologis, historis, dan organisatoris dengan Majelis

Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA untuk mewujudkan cita-cita, tujuan, dan pokok-pokok perjuangan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA;

b) Hubungan Lembaga KOTI Mahatidana dan Badan dibawah naungan Ormas Pemuda Pancasila dengan Majelis Pimpinan sesuai dengan tingkatannya bersifat instruktif;

c) Hubungan SAPMA, SRIKANDI, Yayasan dan Koperasi dibawah naungan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dengan Majelis Pimpinan sesuai dengan tingkatannya bersifat koordinatif;

d) Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila menjadi Pimpinan Tertinggi dan Ketua Majelis Pimpinan menjadi Pimpinan Lembaga KOTI Mahatidana sesuai dengan tingkatannya;

e) Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah dan Ketua Majelis Pimpinan Cabang menjadi Ketua Pembina SAPMA, SRIKANDI, Yayasan dan Koperasi sesuai dengan tingkatannya;

f) Komandan KOTI Mahatidana dan Ketua Badan Pelaksana Kaderisasi menjadi peserta ex-officio Rapat Pleno Majelis Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA sesuai dengan tingkatannya.

g) Ketua Perangkat Organisasi lainnya, Yayasan dan Koperasi dapat diundang menjadi Peserta Rapat Pleno Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.

BAB XVI PERWAKILAN PEMUDA PANCASILA DI LUAR NEGERI

Pasal 45

1) PEMUDA PANCASILA Perwakilan Luar Negeri berkedudukan setingkat Majelis Pimpinan Wilayah.

2) Pembentukan, Susunan dan Komposisi Pengurus, serta wewenang dan tugas pokok Perwakilan PEMUDA PANCASILA di luar negeri diatur dalam Peraturan Organisasi.

29

Page 30: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB XVII TUGAS DAN WEWENANG

MAJELIS PIMPINAN DAN PIMPINAN

ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA

Pasal 46 Tugas Majelis Pimpinan Nasional

Tugas Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA adalah: 1) Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa,

Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Nasional.

2) Mempersiapkan dan melaksanakan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa, Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Nasional.

3) Menyusun dan mempersiapkan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis sesuai dengan kebutuhan.

4) Melaksanakan Kaderisasi minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) satu tahun. 5) Memperhatikan saran dan pertimbangan Majelis Pertimbangan Organisasi tingkat

Nasional. 6) Menghadiri Musyawarah Wilayah dan melantik Majelis Pimpinan Wilayah. 7) Menghadiri musyawarah dan melantik Pengurus Perwakilan PEMUDA PANCASILA

Luar Negeri. 8) Menghadiri Rapat Kerja Wilayah. 9) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga

PEMUDA PANCASILA. 10) Membangun komunikasi dan hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada

tingkat nasional dan internasional.

Pasal 47 Wewenang Majelis Pimpinan Nasional

Wewenang Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA adalah: 1) Melakukan pelbagai upaya sebagai pelaksana tertinggi organisasi dalam mencapai

tujuan dan pokok-pokok perjuangan organisasi. 2) Mengambil langkah-langkah strategis dalam menghadapi situasi yang mengancam

kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. 3) Mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menghadapi situasi yang

mengancam kelangsungan hidup Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA. 4) Menetapkan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan, dan Petunjuk Teknis. 5) Menyelenggarakan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa, Musyawarah

Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Nasional.

6) Membentuk perangkat-perangkat Organisasi Tingkat Nasional. 7) Mempertimbangkan usulan dan menetapkan pemberhentian tetap anggota. 8) Menetapkan desain dan menandatangani Kartu Tanda Anggota (KTA). 9) Menetapkan Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan. 10) Menerbitkan Tanda Penghargaan dan Sertifikat Kader.

30

Page 31: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

11) Menandatangani surat keputusan kepengurusan Lembaga Tingkat Nasional sesuai dengan hasil kongres dan/atau musyawarah lembaga masing-masing.

12) Melantik kepengurusan perangkat-perangkat Organisasi Tingkat Nasional. 13) Mengangkat Dewan Pakar.

Pasal 48 Tugas Majelis Pimpinan Wilayah

Tugas Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA adalah: 1) Mempersiapkan dan melaksanakan Musyawarah Wilayah, Musyawarah Wilayah

Luar Biasa, Rapat Kerja Wialyah, dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Wilayah. 2) Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa,

Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Wilayah.

3) Melaksanakan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang ditetapkan Majelis Pimpinan Nasional.

4) Melaksanakan Kaderisasi minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) satu tahun. 5) Memperhatikan saran dan pertimbangan Majelis Pertimbangan Organisasi tingkat

Wilayah. 6) Menghadiri Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa, Musyawarah

Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, dan Rapat Koordinasi Nasional. 7) Menghadiri Musyawarah Cabang dan melantik Majelis Pimpinan Cabang. 8) Menghadiri Rapat Kerja Cabang. 9) Memfasilitasi pembentukan perangkat-perangkat organisasi pada tingkat wilayah. 10) Membangun komunikasi dan hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada

tingkat provinsi. 11) Mengoordinir pelaksanaan her-registrasi anggota bersama jenjang organisasi

dibawahnya. 12) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga

PEMUDA PANCASILA. 13) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Majelis

Pimpinan Nasional setiap enam bulan sekali.

Pasal 49 Wewenang Majelis Pimpinan Wilayah

Wewenang Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA adalah: 1) Melakukan pelbagai upaya sebagai pelaksana tertinggi organisasi pada tingkat

provinsi dalam mencapai tujuan dan pokok-pokok perjuangan organisasi. 2) Menyelenggarakan Musyawarah Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat

Kerja Wilayah, dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Wilayah. 3) Membentuk Yayasan dan Koperasi tingkat Wilayah. 4) Mempertimbangkan usulan pemberhentian sementara anggota. 5) Mengusulkan pemberhentian tetap anggota kepada Majelis Pimpinan Nasional. 6) Mengelola, menandatangani, dan menerbitkan Kartu Tanda Anggota (KTA). 7) Mengusulkan calon Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan kepada Majelis

Pimpinan Nasional. 8) Membentuk Dewan Pakar.

31

Page 32: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

9) Memberikan Tanda Penghargaan dan Sertifikat Kader sesuai Peraturan Organisasi. 10) Melantik kepengurusan Yayasan, Koperasi dan Badan Tingkat Wilayah. 11) Mengangkat Dewan Pakar.

Pasal 50 Tugas Majelis Pimpinan Cabang

Tugas Majelis Pimpinan Cabang ialah : 1) Mempersiapkan dan melaksanakan Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar

Biasa, Rapat Kerja Cabang, dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Cabang. 2) Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa,

Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Cabang.

3) Melaksanakan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang ditetapkan Majelis Pimpinan Nasional.

4) Melaksanakan Kaderisasi minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) satu tahun. 5) Memperhatikan saran dan pertimbangan Majelis Pertimbangan Organisasi tingkat

Cabang. 6) Menghadiri Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa, Musyawarah

Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, dan Rapat Koordinasi Wilayah.

7) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan melantik Pimpinan Anak Cabang.

8) Menghadiri Rapat Kerja Cabang. 9) Memfasilitasi pembentukan perangkat-perangkat organisasi pada tingkat Cabang. 10) Membangun komunikasi dan hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada

tingkat Kabupaten / Kota. 11) Mengoordinir pelaksanaan her-registrasi anggota bersama jenjang organisasi di

bawahnya. 12) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga

PEMUDA PANCASILA. 13) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Majelis

Pimpinan Wilayah setiap enam bulan sekali.

Pasal 51 Wewenang Majelis Pimpinan Cabang

Wewenang Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA adalah: 1) Melakukan pelbagai upaya sebagai pelaksana tertinggi organisasi pada tingkat

Cabang dalam mencapai tujuan dan Pokok-Pokok Perjuangan Organisasi. 2) Menyelenggarakan Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat

Kerja Cabang, dan Rapat Pleno Majelis Pimpinan Cabang. 3) Membentuk Yayasan dan Koperasi Tingkat Cabang. 4) Mempertimbangkan usulan pemberhentian sementara anggota. 5) Mengusulkan pemberhentian tetap anggota kepada Majelis Pimpinan Wilayah

untuk diteruskan kepada Majelis Pimpinan Nasonal.

32

Page 33: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

6) Mengusulkan calon Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan kepada Majelis Pimpinan Nasional.

7) Membentuk Dewan Pakar. 8) Memberikan Tanda Penghargaan dan Sertifikat Kader sesuai Peraturan Organisasi. 9) Melantik kepengurusan Badan Tingkat Cabang. 10) Mengangkat Dewan Pakar.

Pasal 52 Tugas Pimpinan Anak Cabang

Tugas Pimpinan Anak Cabang adalah : 1) Mempersiapkan dan melaksanakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak

Cabang, Rapat Pleno dan Rapat Koordinasi Pimpinan Anak Cabang. 2) Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa,

Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang dan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang.

3) Melaksanakan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang ditetapkan Majelis Pimpinan Nasional.

4) Memperhatikan saran dan pertimbangan Penasehat Organisasi tingkat Pimpinan Anak Cabang.

5) Menghadiri Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang, dan Rapat Koordinasi Cabang.

6) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dan melantik Pimpinan Ranting.

7) Membangun hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada tingkat Kecamatan. 8) Melaksanakan her-registrasi dan rekrutmen anggota bersama jenjang organisasi di

bawahnya. 9) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga

PEMUDA PANCASILA. 10) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Majelis

Pimpinan Cabang setiap enam bulan sekali.

Pasal 53 Wewenang Pimpinan Anak Cabang

Wewenang Pimpinan Anak Cabang PEMUDA PANCASILA adalah: 1) Melakukan pelbagai upaya sebagai pelaksana tertinggi organisasi pada tingkat

Kecamatan dalam mencapai tujuan dan pokok-pokok perjuangan organisasi. 2) Menyelenggarakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang, Rapat Pleno

dan Rapat Koordinasi Pimpinan Anak Cabang. 3) Memfasilitasi pembentukan Yayasan dan Koperasi pada tingkat Pimpinan Anak

Cabang. 4) Mengusulkan pemberhentian sementara anggota kepada Majelis Pimpinan Cabang

untuk diteruskan kepada Majelis Pimpinan Wilayah. 5) Mengusulkan pemberhentian tetap anggota kepada Majelis Pimpinan Cabang dan

Majelis Pimpinan Wilayah untuk diteruskan kepada Majelis Pimpinan Nasional.

33

Page 34: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 54

Tugas Pimpinan Ranting

Tugas Pimpinan Ranting adalah : 1) Mempersiapkan dan melaksanakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting

dan Rapat Anggota. 2) Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa,

Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang dan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting.

3) Melaksanakan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang ditetapkan Majelis Pimpinan Nasional.

4) Memperhatikan saran dan pertimbangan Penasehat Organisasi tingkat Pimpinan Ranting.

5) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang, dan Rapat Koordinasi Pimpinan Anak Cabang.

6) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting dan melantik Pimpinan Anak Ranting.

7) Membangun hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada tingkat Kelurahan / Desa.

8) Melaksanakan her-registrasi dan rekrutmen anggota bersama jenjang organisasi di bawahnya.

9) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga PEMUDA PANCASILA.

10) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Pimpinan Anak Cabang setiap enam bulan sekali.

Pasal 55 Wewenang Pimpinan Ranting

Wewenang Pimpinan Ranting PEMUDA PANCASILA adalah: 1) Melakukan pelbagai upaya sebagai pelaksana tertinggi organisasi pada tingkat

Kelurahan dalam mencapai tujuan dan pokok-pokok perjuangan organisasi. 2) Menyelenggarakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dan Rapat

Anggota. 3) Memfasilitasi pembentukan Yayasan dan Koperasi pada tingkat Pimpinan Ranting. 4) Mengusulkan pemberhentian sementara anggota kepada Pimpinan Anak Cabang

dan Majelis Pimpinan Cabang untuk diteruskan kepada Majelis Pimpinan Wilayah. 5) Mengusulkan pemberhentian tetap anggota kepada Pimpinan Anak Cabang, Majelis

Pimpinan Cabang dan Majelis Pimpinan Wilayah untuk diteruskan kepada Majelis Pimpinan Nasional.

34

Page 35: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 56

Tugas Pimpinan Anak Ranting

Tugas Pimpinan Anak Ranting adalah : 1) Mempersiapkan dan melaksanakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak

Ranting dan Rapat Anggota. 2) Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa,

Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang, Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang, Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting, Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting, dan Rapat Pimpinan Anak Ranting.

3) Melaksanakan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang ditetapkan Majelis Pimpinan Nasional.

4) Memperhatikan saran dan pertimbangan Penasehat Organisasi tingkat Pimpinan Anak Ranting.

5) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dan Rapat Koordinasi Pimpinan Ranting.

6) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting. 7) Membangun hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada tingkat

Dusun/RW/Lingkungan. 8) Melaksanakan her-registrasi dan rekrutmen anggota. 9) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga

PEMUDA PANCASILA. 10) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Pimpinan

Ranting setiap enam bulan sekali.

Pasal 57 Wewenang Pimpinan Anak Ranting

Wewenang Pimpinan Anak Ranting PEMUDA PANCASILA adalah: 1) Melakukan pelbagai upaya sebagai pelaksana organisasi pada tingkat

Dusun/RW/Lingkungan dalam mencapai tujuan dan pokok-pokok perjuangan organisasi.

2) Menyelenggarakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting dan Rapat Anggota.

3) Mengusulkan anggota untuk mengikuti Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan.

BAB XVIII TUGAS DAN WEWENANG

MAJELIS PERTIMBANGAN DAN PENASEHAT ORGANISASI

Pasal 58

Tugas Majelis Pertimbangan Organisasi dan Penasehat adalah: 1) memberi pertimbangan, saran dan nasehat yang bersifat konstruktif, baik diminta

maupun tidak diminta sesuai pada tingkatannya.

35

Page 36: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

2) melakukan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai pada tingkatannya.

3) mengadakan rapat sesuai dengan ruang lingkup tugasnya, dan 4) menghadiri kegiatan organisasi sesuai pada tingkatannya.

Pasal 59

Wewenang Majelis Pertimbangan dan Penasehat Organisasi adalah meminta penjelasan terhadap setiap permasalahan organisasi dalam mengemban tugas-tugasnya sesuai pada tingkatannya.

BAB XIX TUGAS DAN FUNGSI DEWAN PAKAR

Pasal 60

Dewan Pakar bertugas memberikan kontribusi pemikiran sesuai dengan keahliannya kepada Majelis Pimpinan PEMUDA PANCASILA yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas peran dan partisipasi organisasi kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pokok-pokok Perjuangan organisasi kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.

BAB XX JENIS, KEKUASAAN, WEWENANG MUSYAWARAH

DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 61 Musyawarah Besar

1) Musyawarah Besar Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun dan berwenang : a) Menetapkan Laporan Pertanggung Jawaban Majelis Pimpinan Nasional. b) Menetapkan dan/atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. c) Menetapkan Program Umum masa bakti lima tahun ke depan. d) Menetapkan Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi. e) Memilih dan menetapkan Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional masa bakti

lima tahun ke depan. f) Menyusun dan menetapkan Pengurus Majelis Pimpinan Nasional dan Majelis

Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional masa bakti lima tahun ke depan. g) Merehabilitasi atau menolak rehabilitasi anggota yang dipecat. h) Menetapkan Badan Verifikasi Keuangan dan Kekayaan Organisasi. i) Menetapkan kebijakan-kebijakan lainnya dalam menghadapi persoalan

nasional maupun internasional.

36

Page 37: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

2) Musyawarah Besar dihadiri oleh unsur -unsur : a) Majelis Pimpinan Nasional b) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional c) Majelis Pimpinan Wilayah d) Majelis Pimpinan Cabang e) Perangkat-Perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA tingkat Nasional. f) Perwakilan PEMUDA PANCASILA di Luar Negeri g) Perwakilan Dewan Pakar, dan h) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional.

3) Peserta Musyawarah Besar terdiri dari :

a) Utusan b) Peninjau c) Pendengar

4) Utusan adalah :

a) Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA b) Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA se-Indonesia yang definitif. c) Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA se-Indonesia yang definitif.

5) Peninjau adalah :

a) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional. b) Dewan Pakar Tingkat Nasional c) Perangkat-perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA Tingkat Nasional. d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA

PANCASILA.

6) Pendengar adalah :

Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.

7) Majelis Pimpinan Nasional memberikan pertanggung jawaban kepada Musyawarah

Besar dan disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional. 8) Musyawarah Besar dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Nasional. 9) Musyawarah Besar dipimpin oleh Majelis Pimpinan Nasional. 10) Tempat Musyawarah Besar ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional. 11) Dalam penyelenggaraan Musyawarah Besar Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA

PANCASILA, SRIKANDI melaksanakan Musyawarah Nasional/Kongres, dan SAPMA PEMUDA PANCASILA menyesuaikan dengan masa bakti Kepengurusannya, Lembaga KOTI Mahatidana dan BADAN melaksanakan Rapat Koordinasi atau Rapat Kerja.

37

Page 38: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 62

Musyawarah Besar Luar Biasa

1) Musyawarah Besar Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan Musyawarah Besar.

2) Musyawarah Besar Luar Biasa diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan Nasional

PEMUDA PANCASILA dan/atau melalui ketetapan Musyawarah Pimpinan Paripurna, dengan syarat sebagai berikut : a) Ketua Umum berhalangan tetap, meninggal dunia, mengundurkan diri secara

tertulis. b) Atas permintaan minimal 3/4 jumlah Majelis Pimpinan Wilayah dan 2/3 jumlah

Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA se-Indonesia karena kelangsungan hidup organisasi dalam keadaan terancam dan/atau ada hal-hal situasional yang memaksa.

3) Musyawarah Besar Luar Biasa dihadiri oleh unsur-unsur yang sama dengan unsur-unsur Musyawarah Besar.

Pasal 63 Musyawarah Wilayah

1) Musyawarah Wilayah PEMUDA PANCASILA adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Wilayah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun dan berwenang : a) Menetapkan Laporan Pertanggung Jawaban Majelis Pimpinan Wilayah. b) Menetapkan Program Kerja Wilayah untuk masa bakti 5 (lima) tahun ke depan. c) Menetapkan Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi. d) Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah untuk masa bakti 5

(lima) tahun ke depan. e) Menyusun dan menetapkan Pengurus MPW dan MPO Tingkat Wilayah untuk

masa bakti 5 (lima) tahun ke depan. f) Menetapkan kebijakan-kebijakan lainnya dalam menghadapi persoalan-

persoalan wilayah. 2) Musyawarah Wilayah dihadiri oleh unsur-unsur :

a) Majelis Pimpinan Nasional b) Majelis Pimpinan Wilayah c) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah d) Dewan Pakar Tingkat Wilayah e) Majelis Pimpinan Cabang f) Perangkat-perangkat Ormas Pemuda Pancasila tingkat Wilayah g) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah.

3) Peserta Musyawarah Wilayah terdiri dari :

a) Utusan b) Peninjau c) Pendengar

38

Page 39: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

4) Utusan adalah : a) Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA b) Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA c) Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA se-provinsi yang definitif.

5) Peninjau adalah :

a) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah b) Dewan Pakar Tingkat Wilayah c) Perangkat-perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA Tingkat Wilayah. d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA

PANCASILA.

6) Pendengar adalah :

Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.

7) Majelis Pimpinan Wilayah memberikan pertanggung jawaban kepada Musyawarah

Wilayah dan disampaikan oleh Ketua Majelis Pimpinan Wilayah. 8) Musyawarah Wilayah dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Wilayah. 9) Musyawarah Wilayah dipimpin oleh Majelis Pimpinan Wilayah. 10) Tempat Musyawarah Wilayah ditentukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah. 11) Dalam penyelenggaraan Musyawarah Wilayah Organisasi Kemasyarakatan

PEMUDA PANCASILA, SRIKANDI Pemuda Pancasila melaksanakan Musyawarah Wilayah, dan SAPMA PEMUDA PANCASILA menyesuaikan dengan masa bakti Kepengurusannya, Lembaga KOTI Mahatidana dan BADAN melaksanakan Rapat Koordinasi atau Rapat Kerja.

Pasal 64 Musyawarah Wilayah Luar Biasa

1) Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan Musyawarah Wilayah.

2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA, dengan syarat sebagai berikut : a) Ketua Majelis Pimpinan Wilayah berhalangan tetap, meninggal dunia,

mengundurkan diri secara tertulis. b) Atas permintaan minimal 2/3 jumlah Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA

PANCASILA se-provinsi karena kelangsungan hidup organisasi dalam keadaan terancam dan/atau ada hal-hal situasional yang memaksa.

3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dihadiri oleh unsur-unsur yang sama dengan unsur-unsur Musyawarah Wilayah.

4) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Wilayah dan/atau yang ditetapkan oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA.

39

Page 40: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 65

Musyawarah Cabang

1) Musyawarah Cabang PEMUDA PANCASILA adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 4 (empat) tahun dan berwenang : a) Menetapkan laporan pertanggungjawaban Majelis Pimpinan Cabang. b) Menetapkan Program Kerja Cabang untuk empat tahun ke depan. c) Menetapkan Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi. d) Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Cabang untuk masa bakti 4

(empat) tahun ke depan. e) Menetapkan Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi. f) Menyusun dan menetapkan Pengurus MPC dan MPO Tingkat Cabang untuk

masa bakti 4 (empat) tahun ke depan. g) Menetapkan kebijakan-kebijakan lainnya dalam menghadapi persoalan

Cabang. 2) Musyawarah Cabang dihadiri oleh unsur-unsur :

a) Majelis Pimpinan Wilayah b) Majelis Pimpinan Cabang c) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Cabang d) Pimpinan Anak Cabang e) Perangkat-perangkat Ormas Pemuda Pancasila tingkat Cabang f) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang.

3) Peserta Musyawarah Cabang, terdiri dari :

a) Utusan b) Peninjau c) Pendengar

4) Utusan adalah :

a) Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA b) Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA c) Pimpinan Anak Cabang PEMUDA PANCASILA se-kabupaten/kota yang definitif.

5) Peninjau adalah : a) Majelis pertimbangan Organisasi Tingkat Cabang b) Dewan Pakar Tingkat Cabang c) Perangkat-perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA Tingkat Cabang. d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA

PANCASILA. 6) Pendengar adalah :

Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.

7) Majelis Pimpinan Cabang memberikan pertanggung jawabannya kepada Musyawarah Cabang dan disampaikan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang.

8) Musyawarah Cabang dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Cabang. 9) Musyawarah Cabang dipimpin oleh Majelis Pimpinan Cabang. 10) Tempat Musyawarah Cabang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang.

40

Page 41: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

Pasal 66 Musyawarah Cabang Luar Biasa

1) Musyawarah Cabang Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan Musyawarah Cabang.

2) Musyawarah Cabang Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan MPW PEMUDA PANCASILA, dengan syarat sebagai berikut : a) Ketua MPC berhalangan tetap, meninggal dunia, mengundurkan diri secara

tertulis. b) Atas permintaan minimal 2/3 jumlah PAC PEMUDA PANCASILA se-

Kabupaten/Kota karena kelangsungan hidup organisasi dalam keadaan terancam dan / atau ada hal-hal situasional yang memaksa.

3) Musyawarah Cabang Luar Biasa dihadiri oleh unsur-unsur yang sama dengan unsur-unsur Musyawarah Cabang.

4) Musyawarah Cabang Luar Biasa dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Cabang dan/atau yang ditetapkan oleh Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA.

Pasal 67 Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang

1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat Kecamatan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (tiga) tahun dan berwenang : a) Memberikan penilaian atas Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan Anak

Cabang. b) Menetapkan Program Kerja masa bakti 3 (tiga) tahun ke depan. c) Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Anak Cabang masa bakti 3 (tiga)

tahun ke depan. d) Menyusun dan menetapkan Pengurus PAC dan Penasehat Tingkat Pimpinan

Anak Cabang untuk masa bakti 3 (tiga) tahun ke depan. 2) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dihadiri oleh unsur-unsur :

a) Pimpinan Anak Cabang b) Majelis Pimpinan Cabang. c) Pimpinan Ranting d) Penasehat Pimpinan Anak Cabang. e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Anak Cabang.

3) Peserta Rapat Pemilihan Pengurus PAC, terdiri dari :

a) Utusan b) Peninjau c) Pendengar

4) Utusan, adalah :

a) Majelis Pimpinan Cabang b) Pimpinan Anak Cabang c) Pimpinan Ranting PEMUDA PANCASILA se-Kecamatan yang definitif.

41

Page 42: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

5) Peninjau adalah : a) Penasehat Pimpinan Anak Cabang b) Pimpinan Anak Ranting se-Kecamatan, jika diperlukan. c) Yayasan dan Koperasi yang dibawah naungan Pimpinan Anak Cabang PEMUDA

PANCASILA. d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Anak Cabang PEMUDA

PANCASILA. 6) Pendengar adalah :

Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.

7) Pimpinan Anak Cabang memberikan pertanggung jawabannya kepada Rapat

Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan disampaikan oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang.

8) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dilaksanakan oleh Pimpinan Anak Cabang.

9) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dipimpin oleh Pimpinan Anak Cabang.

10) Tempat Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang ditentukan oleh Pimpinan Anak Cabang.

Pasal 68 Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting

1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat Kelurahan yang diadakan sekali dalam waktu 2 (dua) tahun dan berwenang : a) Memberikan penilaian atas Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan Ranting. b) Menetapkan Program Kerja masa bakti dua tahun ke depan. c) Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Ranting masa bakti dua tahun ke

depan. 2) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dihadiri oleh unsur-unsur :

a) Pimpinan Ranting. b) Pimpinan Anak Cabang c) Pimpinan Anak Ranting / Anggota Ranting d) Penasehat Pimpinan Ranting e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Ranting.

3) Peserta Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting terdiri dari :

a) Utusan b) Peninjau c) Pendengar

4) Utusan adalah :

a) Pimpinan Anak Cabang b) Pimpinan Ranting c) Pimpinan Anak Ranting / Anggota Ranting

42

Page 43: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

5) Peninjau adalah : a) Penasehat Pimpinan Ranting b) Anggota Ranting c) Yayasan dan Koperasi yang dibawah naungan Pimpinan Ranting PEMUDA

PANCASILA. d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Ranting PEMUDA

PANCASILA. 6) Pendengar adalah :

Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.

7) Pimpinan Ranting memberikan pertanggungjawaban kepada Rapat Pemilihan

Pengurus Pimpinan Ranting dan disampaikan oleh Ketua Pimpinan Ranting. 8) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dilaksanakan oleh Pimpinan Ranting. 9) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dipimpin oleh Pimpinan Ranting. 10) Tempat Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting ditentukan oleh Pimpinan

Ranting.

Pasal 69 Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting

1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Anak Ranting / Rukun Warga / Dusun atau yang sederajat dengan itu, yang diadakan sekali dalam waktu 2 (dua) tahun dan berwenang untuk : a) Memilih Ketua dan menyusun Personalia kepengurusan Pimpinan Anak Ranting

untuk masa bakti 2 (dua) tahun ke depan. b) Menetapkan personalia Penasehat Pimpinan Anak Ranting.

2) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting dihadiri oleh unsur-unsur :

a) Pimpinan Anak Cabang b) Pimpinan Ranting c) Pimpinan Anak Ranting d) Penasehat Pimpinan Anak Ranting e) Anggota-anggota

3) Peserta Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting terdiri dari :

a) Utusan b) Peninjau c) Pendengar

4) Utusan adalah : a) Pimpinan Ranting b) Pimpinan Anak Ranting c) Anggota

43

Page 44: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

5) Peninjau adalah : a) Pimpinan Anak Cabang b) Penasehat Pimpinan Anak Ranting. c) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Anak Ranting.

6) Pendengar adalah :

Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.

7) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting dilaksanakan oleh Pimpinan Anak

Ranting.

8) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting dipimpin oleh Pimpinan Anak

Ranting.

9) Tempat Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting ditentukan oleh

Pimpinan Anak Ranting.

Pasal 70 Musyawarah Pimpinan Paripurna

1) Musyawarah Pimpinan Paripurna Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA adalah instansi pengambilan keputusan setingkat dibawah MUBES dan/atau MUBESLUB yang dapat diadakan sewaktu-waktu oleh Majelis Pimpinan Nasional apabila diperlukan dan/atau organisasi mengalami keadaan genting yang memaksa.

2) Musyawarah Pimpinan Paripurna hanya mempunyai wewenang mengevaluasi dan menetapkan rekomendasi serta keputusan-keputusan lainnya yang tidak bertentangan dengan wewenang Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.

3) Musyawarah Pimpinan Paripurna dihadiri oleh unsur-unsur : a) Majelis Pimpinan Nasional b) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional c) Dewan Pakar d) Majelis Pimpinan Wilayah e) Lembaga dan Badan PEMUDA PANCASILA tingkat Nasional. f) Yayasan dan Koperasi yang dibawah naungan Majelis Pimpinan Nasional

PEMUDA PANCASILA. g) Perwakilan PEMUDA PANCASILA di Luar Negeri h) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA

PANCASILA. 4) Peserta Musyawarah Pimpinan Paripurna terdiri dari :

a) Utusan b) Peninjau c) Pendengar

44

Page 45: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

5) Utusan adalah : a) Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA b) Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA se-Indonesia yang definitif.

6) Peninjau adalah :

a) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional. b) Dewan Pakar Tingkat Nasional. c) Lembaga dan Badan PEMUDA PANCASILA Tingkat Nasional. d) Yayasan dan Koperasi yang dibawah naungan Majelis Pimpinan Nasional

PEMUDA PANCASILA. 7) Pendengar adalah :

Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.

8) Musyawarah Pimpinan Paripurna dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Nasional. 9) Musyawarah Pimpinan Paripurna dipimpin oleh Majelis Pimpinan Nasional. 10) Tempat Musyawarah Pimpinan Paripurna ditentukan oleh Majelis Pimpinan

Nasional.

Pasal 71 Rapat Kerja Nasional

1) Rapat Kerja Nasional Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA diadakan minimal sekali dalam satu masa bakti, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Musyawarah Besar dan berwenang untuk mengevaluasi dan menyusun prioritas program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

2) Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh :

a) Majelis Pimpinan Nasional b) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional c) Dewan Pakar d) Majelis Pimpinan Wilayah e) Perangkat-perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA Tingkat Nasional f) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional.

3) Rapat Kerja Nasional dilaksanakan dan dipimpin oleh Majelis Pimpinan Nasional.

Pasal 72 Rapat Kerja Wilayah

1) Rapat Kerja Wilayah Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA diadakan minimal sekali dalam satu masa bakti, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Musyawarah Wilayah dan berwenang untuk mengevaluasi dan menyusun prioritas program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

45

Page 46: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

2) Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh : a) Majelis Pimpinan Nasional b) Majelis Pimpinan Wilayah c) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah d) Dewan Pakar e) Majelis Pimpinan Cabang f) Perangkat-perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA Tingkat Wilayah g) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah.

3) Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan dan dipimpin oleh Majelis Pimpinan Wilayah.

Pasal 73 Rapat Kerja Cabang

1) Rapat Kerja Cabang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA diadakan minimal sekali dalam satu masa bakti, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Musyawarah Cabang dan berwenang untuk mengevaluasi dan menyusun prioritas program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

2) Rapat Kerja Cabang dihadiri oleh :

a) Majelis Pimpinan Wilayah b) Majelis Pimpinan Cabang c) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Cabang d) Dewan Pakar e) Pimpinan Anak Cabang f) Perangkat-perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA Tingkat Cabang. g) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang.

3) Rapat Kerja Cabang dilaksanakan dan dipimpin oleh Majelis Pimpinan Cabang.

Pasal 74 Rapat Pleno

Rapat Pleno Majelis Pimpinan terdiri atas: 1) Majelis Pimpinan Nasional :

a) Rapat Pleno Pengurus Lengkap dihadiri oleh seluruh Fungsionaris Majelis Pimpinan Nasional, Pimpinan Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional, Komandan Lembaga KOTI Mahatidana, dan ex-oficio Ketua SAPMA dan Ketua Srikandi Tingkat Nasional.

b) Rapat Pleno Pimpinan Harian, dihadiri oleh Ketua Umum, Wakil-wakil Ketua Umum, Ketua-Ketua Bidang, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Wakil Bendahara Umum.

2) Majelis Pimpinan Wilayah

a) Rapat Pleno Pengurus Lengkap dihadiri oleh seluruh Fungsionaris Majelis Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah, Komandan Lembaga KOTI Mahatidana, dan ex-oficio Ketua SAPMA dan Ketua Srikandi Tingkat Wilayah.

b) Rapat Pleno Pimpinan Harian, dihadiri oleh; Ketua, Wakil-wakil Ketua, Ketua-Ketua Bidang, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara.

46

Page 47: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

3) Majelis Pimpinan Cabang a) Rapat Pleno Pengurus Lengkap dihadiri oleh seluruh Fungsionaris Majelis

Pimpinan Cabang dan Pimpinan Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Cabang, Komandan Lembaga KOTI Mahatidana, dan ex-oficio Ketua SAPMA dan Ketua Srikandi Tingkat Cabang.

b) Rapat Pleno Pimpinan Harian, dihadiri oleh ; Ketua, Wakil-wakil Ketua, Ketua-Ketua Bidang, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara.

Pasal 75

Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang ialah rapat pengurus lengkap yang dihadiri oleh Pengurus Kolektif Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Penasehat Organisasi.

Pasal 76

Rapat Pimpinan Ranting adalah Rapat pengurus yang dihadiri oleh Pengurus Kolektif Pimpinan Ranting dan Pimpinan Penasehat Organisasi.

Pasal 77

Rapat Pimpinan Anak Ranting adalah Rapat pengurus yang dihadiri oleh Pengurus Kolektif Pimpinan Anak Ranting, Pimpinan Penasehat Organisasi, dan Anggota.

Pasal 78

Kekuasaan dan wewenang Rapat Pleno di masing-masing tingkatan organisasi diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 79

Jumlah Peserta Musyawarah dan Rapat ditentukan oleh Penyelenggara.

Pasal 80 Rapat Koordinasi

Rapat Koordinasi ialah rapat antar unsur Pimpinan Ormas PEMUDA PANCASILA yang dapat dilaksanakan sewaktu-waktu untuk membahas hal-hal tertentu.

Pasal 81

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Musyawarah dan Rapat sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Rumah Tangga, BAB XX Pasal 61 s/d Pasal 79 di atas, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

47

Page 48: Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda …

BAB XXI

PERATURAN PERALIHAN Pasal 82

1) Susunan dan Komposisi Kepengurusan di semua jenjang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA diberikan batas waktu untuk menyesuaikan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA ini selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini diberlakukan.

2) Lembaga, Yayasan dan Koperasi yang belum memenuhi ketentuan sebagaimana

diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA, diberi batas waktu untuk menyesuaikan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini diberlakukan.

3) Peraturan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dan ketentuan lainnya

yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini, dinyatakan tidak berlaku.

BAB XXII P E N U T U P

Pasal 83

1) Dengan ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggaran Rumah Tangga sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kota Batu, Jawa Timur Pada tanggal : 7 November 2014

PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA

ttd. ttd.

Gunung Hutapea Drs. Amran Bakir Nai Ketua Sekretaris

ttd. ttd. H. Firdaus Nasution H.M. Diah Agus Muslim

Anggota Anggota

ttd. H. Desi Hercules Anggota

48