LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor...

19
LAMPIRAN

Transcript of LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor...

Page 1: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

LAMPIRAN

Page 2: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

RINGKASAN PERJANJIAN DAN PELUNCURAN PROYEK

BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN LEMBAGA

DI BAWAH KEMENTERIAN KEUANGAN

Nusa Dua-Bali, 8 Oktober 2018

Pada hari ini, Senin 8 Oktober 2018, bersamaan dengan pelaksanaan acara Media Forum:

“Creative and Innovative Financing: Showcasing Indonesian Model”, terdapat kegiatan

penandatanganan dan peluncuran sejumlah proyek yang difasilitasi oleh BUMN dan Lembaga

di bawah Kementerian Keuangan, sebagai berikut:

1. PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO)

a. Penandatanganan Head of Agreement (HoA) Proyek Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (KPBU SPAM) Semarang Barat

Pemerintah Kota Semarang telah merencanakan untuk memberikan proyek dengan

skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (“KPBU”) untuk meningkatkan

kapasitas produksi air minum dan memperluas cakupan layanan air minum di Kota

Semarang meminimalkan penyakit yang terbawa oleh air dan sebagai upaya untuk

menghambat kesediaan lahan karena air tanah yang berlebihan. Proyek ini juga telah

ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional

melalui Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan

Proyek Strategis Nasional.

Proyek ini berencana untuk menggunakan skema KPBU yang cakupannya terdiri dari:

(i) perencanaan / perancangan, rekayasa, pembangunan dan pendanaan WTP, pipa

transmisi, waduk utama, dan waduk distribusi, dan (ii) operasional dan pemeliharaan

- "O & M" yang telah disebutkan diatas, fasilitas unit air baku (intake) bersama dengan

fasilitas yang terhubung. PT SMI akan bertindak sebagai pelaksana Project

Development Facility (PDF), yaitu fasilitas fasilitas yang disediakan oleh Kementerian

Keuangan untuk membantu PJPK menyusun kajian prastudi kelayakan, dokumen

lelang, dan mendampingi PJPK dalam transaksi proyek KPBU hingga mencapai

pembiayaan dari lembaga pembiayaan (financial close).

Proyek ini direncanakan untuk menyediakan kapasitas output 1000 liter per detik untuk

memenuhi kebutuhan air minum sekitar ± 60.000 - 70.000 Sambungan Rumah (“SR”)

di 5 (lima) zona dalam 3 (tiga) kabupaten di Kota Semarang, yaitu Daerah Semarang

Barat, Ngaliyan, dan Tugu, dengan 24 (dua puluh empat) jam ketersediaan layanan.

PJPK akan melaksanakan Proyek melalui skema BOT (Build, Operate and Transfer)

dengan periode konsesi 25 (dua puluh lima) tahun setelah tanggal operasi komersial

dan perkiraan total biaya investasi untuk Proyek adalah Rp 1,19 Triliun dan bagiannya

oleh Perusahaan Proyek (Implementasi Badan Usaha) adalah Rp 458 miliar.

b. Peluncuran Proyek Satelit Multifungsi

Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, bidder asing dari Jepang,

Cina, Luxembourg, Inggris dan Amerika ikut berpartisipasi dalam proses tender.

Dalam proyek ini, PT SMI berperan sebagai Lead Transaction Advisor, berkolaborasi

Page 3: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

dengan PT PII dalam hal penjaminan dan juga mendapatkan fasilitas Availability

Payment dari Kementerian Komunikasi & Informatika. Selain itu, telah beroperasinya

Bandara Udara Internasional Kertajati, juga tidak lepas dari keterlibatan PT SMI

khususnya dalam hal pemberian jasa konsultasi sebagai Financial Advisor.

2. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA (PERSERO)

a. Penyerahan Permohonan Penjaminan Proyek KPBU Jalan Nasional Non-Tol dan

Jalan Tol

Proyek KPBU Preservasi Jalan Nasional Non-Tol Ruas Sumatera Selatan

Proyek Preservasi Jalan Nasional di sekitar kota Palembang, provinsi Sumatera

Selatan sepanjang 29.87 km sebagai proyek KPBU pertama untuk preservasi jalan

nasional yang dikembangkan oleh DIrjen Bina Marga Kementerian PUPR. Dengan

nilai investasi kurang lebih Rp. 1.35 Triliun, proyek ini akan menggandeng investor

swasta untuk melakukan preservasi jalan nasional selama masa konsesi dengan

skema Ketersediaan Layanan (Availability Payment). Saat ini Dirjen Bina Marga

Kementrian PUPR tengah menyampaikan Usulan Penjaminan kepada PT PII dalam

rangka meningkatkan bankability proyek.

b. Penyerahan Persetujuan Penjaminan Proyek KPBU Kereta Api Makassar-

Parepare dan Permohonan Penjaminan Proyek KPBU Perhubungan Udara, Laut

dan Darat

Proyek KPBU Kereta Api Makassar Pare-Pare

Merupakan proyek sektor perkeretaapian pertama yang dikembangkan oleh Dirjen

Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menggunakan skema KPBU. Sebagai

bagian dari pengembangan jalur KA Trans Sulawesi menghubungkan 4 kabupaten

Maros, Barru, Pengkep dan Palanro, provinsi Sulawesi Selatan, proyek ini

dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan menurunkan biaya

logistik khususnya untuk pengangkutan semen.

Lingkup proyek ini adalah melakukan pengoperasian, pemeliharaan jalur kereta api

berikut prasarana pendukungnya, serta pembangunan jalur kereta api ke pabrik

semen Tonasa dan Bosowa. Proyek bernilai Rp. 1,1 trilyun dengan skema Availability

Payment tersebut saat ini mendapatkan Dukungan Penjaminan dari PT PII atas risiko

pembayaran AP dan risiko terminasi dan telah menyelesaikan tahap Request for

Proposal (RfP).

Proyek KPBU Pengembangan Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo

Proyek bandar udara Komodo adalah merupakan proyek pengembangan infrastruktur

bandar udara pertama dengan skema KPBU dikembangkan oleh Dirjen Perhubungan

Udara Kementerian Perhubungan selaku PJPK. Berlokasi di Labuan Bajo, provinsi

NTT, proyek infrastruktur ini dimaksudkan untuk mendorong pengembangan Kawasan

wisata Komodo sebagai destinasi unggulan. Proyek bernilai Rp 1,1 trilyun mencakup

penambahan Panjang runway dan pengembangan terminal untuk dapat menampung

pesawat sekelas B 737, saat ini sedang dalam proses penyiapan dan proses untuk

mendapatkan penjaminan dari PT PII.

Page 4: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

3. LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (LPEI)

a. Penandatanganan Fasilitas Pembiayaan UKM Ekspor kepada PT Gema Ista Raya

PT. Gema Ista Raya (PT. GIR) bergerak di sektor perikanan yang didirikan pada tahun

2005 dengan domisili di Pasuruan, Jawa Timur. Skala usahanya dikategorikan

sebagai UMKM Ekspor. Aktivitas usaha di tahun 2017 sebesar 39,9 persen dari hasil

produksinya ditujukan untuk diekspor dengan target pasar utama ke negara kawasan

Afrika dan Timur Tengah seperti Kongo, Tanzania Ghana, Gabon, Madagaskar,

Angola, Afrika Selatan, Sudan, Sierra Leone, Benin, Nigeria, dan Togo. Sehingga, di

tahun 2017 ekspor yang dilakukan oleh PT GIR ke negara-negara di Benua Afrika

mencapai 73 persen dari total ekspor. Sejalan dengan peningkatan kinerjanya, PT GIR

turut membantu meningkatkan kesejahteraan perekonomian kawasan Pasuruan

dengan memberikan kesempatan pekerjaan kepada 621 orang tenaga kerja

perempuan.

Pembiayaan dari LPEI akan digunakan untuk melakukan penetrasi pasar ekspor

pengalengan ikan dan mengembangkan usahanya berupa ekspor ikan beku. Akhir

Desember 2018 diharapkan pembangunan cold storage dengan kapasitas 2.000 Ton

dapat diselesaikan sehingga pengembangan usaha dapat direalisasikan.

Kedua perjanjian ini nantinya akan dijadikan landasan oleh industri ini untuk bisa

mengembangkan usahanya serta memberikan dampak pengganda dan nilai tambah

bagi perekonomian nasional.

b. Agreement Signing antara Indonesia Eximbank and PT Wijaya Karya

(Persero) Tbk. pada Financing Support of Construction Business in Africa

through National Interest Account Program (NIA)

Dalam rangka penetrasi dan pengembangan ekspor potential market, serta

melaksanakan mandat Penugasan Khusus yang diberikan Pemerintah kepada LPEI

melalui KMK Np.787/KMK.08/2017, LPEI melakukan penandatanganan Perjanjian

Kerangka Kerja Sama (Framework Agreement) dengan PT. Wijaya Karya (WIKA)

(Persero) Tbk tentang Dukungan Pembiayaan Konstruksi di Afrika. Melalui Perjanjian

Kerangka Kerja Sama ini fasilitas yang diberikan akan digunakan untuk membiayai

pembangunan konstruksi yang dilakukan PT WIKA (Persero) di berbagai negara di

kawasan Afrika. Skema pembiayaan akan menggunakan NIA dengan fasilitas

Pembiayaan berupa Buyer’s Credit dan Modal Kerja Ekspor. Buyer’s credit yaitu

fasilitas Pembiayaan yang diberikan kepada pembeli / buyer dari Afrika atas pembelian

produk/jasa dari Indonesia. Sehingga dengan kata lain bahwa LPEI juga membiayai

pemilik proyek di Afrika yang menggunakan PT WIKA (Persero) sebagai

kontraktornya. Sedangkan modal kerja ekspor yaitu fasilitas pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhan operasional dan modal kerja kontraktor selama masa konstruksi

proyek berlangsung.

4. PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE

Konsorsium PT Nusantara Infrastructure Tbk. – PT Acset IndonusaTbk. – PT

Adhi Karya (Persero) Tbk. Untuk Tol JORR III Cikunir –Ulujami

PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) menandatangani nota kesepahaman

bersama dengan konsorsium Cikunir-Ulujami yang terdiri dari PT Nusantara

Infrastructure Tbk., PT Acset Indonusa Tbk. dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dalam

memberikan dukungan pembiayaan prakarsa pengusahaan jalan tol untuk wilayah

Page 5: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

Cikunir sampai dengan wilayah Ulujami menjadi Jakarta Outer Ring Road Elevated

atau JORR III (“JORR III”).

Pembangunan Jalan Tol Layang JORR III bertujuan untuk mengurangi beban lalu

lintas di sepanjang JORR serta memaksimalkan kapasitas lalu lintas di sepanjang

koridor JORR jika diintegrasikan dengan Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Layang)

dan/ atau Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Selatan). Selain itu, pembangunan jalan tol

layang JORR III juga ditujukan untuk mengurai kemacetan dan beban lalu lintas tol

dalam kota. Proyek yang terdiri dari 2x2 lajur dengan total panjang 28,86 KM yang

memiliki nilai investasi sebesar Rp. 22,5 triliun ini memasuki tahap evaluasi syarat

prakarsa oleh Pemerintah.

Skema dukungan pembiayaan yang akan diberikan IIF dapat dilakukan melalui:

Pemberian fasilitas pinjaman antara lain pinjaman berjangka senior, mezzanine,

pinjaman subordinasi, dan dukungan kekurangan kas (cash deficiency support);

Pemberian fasilitas pendukung antara lain, penyertaan modal, garansi kredit,

foreign exchange liquidity facility; dan

Pemberian jasa konsultasi antara lain konsultasi finansial, konsultasi transaksi dan

konsultasi kebijakan publik.

Page 6: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

CAPAIAN DAN PERAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN LEMBAGA

DI BAWAH KEMENTERIAN KEUANGAN

DALAM PEMBIAYAAN YANG INOVATIF DAN KREATIF

I. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA (PERSERO)

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) sebagai Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) di bawah Kementerian Keuangan mempunyai mandat memberikan Penjaminan

Pemerintah di bidang infrastruktur skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha

(KPBU). Adapun peranan PT PII dalam penjaminan adalah menjamin risiko yang di

tanggung oleh Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) untuk meningkatkan

bankability dan creditworthiness proyek KPBU sehingga proyek yang akan dibangun

menjadi layak keuangan dan teknis, Alokasi Risiko yang seimbang, kredibel dan kompetitf,

risiko lebih dapat dikelola, serta pendanaan lebih mudah didapatkan.

PT PII berkomitmen untuk berkontribusi dalam mendukung pembangunan infrastruktur

yang telah dicanangkan pemerintah yaitu pemerataan pembangunan di seluruh

Indonesia. Bentuk dukungan PT PII dalam pembangunan infrastruktur adalah sebagai

Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) yang sampai saat ini telah memberikan

jaminan pada 16 proyek infrastruktur skema KPBU pada sektor Jalan Tol, Telekomunikasi,

Ketenagalistrikan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan nilai investasi

proyek Rp 176 Triliun.

Sampai saat ini, PT PII telah memberikan penjaminan pemerintah yang masuk dalam

daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu

- Sektor Ketenagalistrikan : Proyek PLTU Batang;

- Sektor Telekomunikasi : Proyek palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, &

Palapa Ring Timur;

- Sektor Air Minum : Proyek SPAM Umbulan & SPAM Bandar Lampung;

- Sektor Jalan Tol : Proyek Jalan Tol Batang-Semarang, Balikpapan-

Samarinda, Pandaan-Malang dan Manado-Bitung,

Jakarta – Cikampek II Elevated, Krian- Legundi –

Bunder – Manyar, Cileunyi – Sumedang – Dawuan,

Serang-Panimbang, Probolinggo – Banyuwangi dan

Jakarta – Cikampek II Sisi Selatan.

PT PII juga mendapatkan mandat dalam membantu penyiapan dan pendampingan

transaksi (Project Development Facility) 4 proyek infrastruktur skema KPBU pada sektor

Kesehatan (Rumah Sakit Kanker Dharmais), Jalan Non- Tol (jalur Lintas Timur Sumatera

Selatan & Riau) dan Transportasi (Kereta Api Makassar – Parepare). Seluruh proyek yang

telah diberikan dukungan oleh PT PII diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar

bagi masyarakat Indonesia yang akan menerima fasilitas infrastruktur tersebut.

Page 7: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

Saat ini, PT PII juga telah memperluas sektor potensial untuk menjaga project pipeline

sustainability selain sektor Jalan Tol, Jalan Non-Tol, Telekomunikasi, Ketenagalistrikan,

Air Minum, Transportasi dan Kesehatan yaitu Sektor Persampahan, Sektor Minyak dan

Gas Bumi, Sektor Kawasan, Sektor Pariwisata dan Sektor Transportasi. Selain itu, PT PII

sudah mulai melebarkan sayap ke sektor-sektor lainnya terutama sektor social.

Selain mandat sebagai BUPI skema KPBU, PT PII juga mengambil peluang bisnis

penjaminan non-KPBU (pinjaman, obligasi BUMN) berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan (PMK) No 101/PMK.08/2018 tentang Tata Cara Pemberian dan Pelaksanaan

Jaminan Pemerintah Bersama atau Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur

terhadap Risiko Gagal Bayar dari BUMN yang melakukan Pinjaman dan/atau Penerbitan

Obligasi untuk Membiayai Penyediaan Infrastruktur.

Perkembangan kinerja PT PII dalam 2-3 tahun terakhir terus melanjutkan kinerja tahun-

tahun sebelumnya dengan sangat baik, memenuhi harapan pemegang saham dan

pencapaian PT PII melebihi KPI yang ditargetkan. PT PII juga terus berkomitmen menjaga

governance perusahaan karenanya PT PII memperoleh GCG score 82.6 (sangat baik).

PT PII berkomitmen untuk terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur

melalui sinergi antara Kementerian Keuangan dan juga dengan BUMN di bawah naungan

Kementerian Keuangan seperti sinergi antara Kementerian Keuangan, PT PII dan PT SMI

melalui Proyek infrastruktur skema KPBU salah satunya proyek Sistem Penyediaan Air

Minum (SPAM) Umbulan dimana Kementerian Keuangan memberikan Dukungan

Kelayakan / Viability Gap Fund, PT PII memberikan Penjaminan Pemerintah serta PT SMI

yang melakukan Pembiayaan pada proyek tersebut. Bentuk dukungan sinergi lainnya

yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada Kementerian Keuangan yang rutin

dilakukan setiap bulannya oleh PT PII.

Daftar Project Profile Showcase PT PII (Persero)

1. Proyek KPBU Preservasi Jalan Nasional Non-Tol Ruas Sumatera Selatan

Proyek Preservasi Jalan Nasional di sekitar kota Palembang, provinsi Sumatera

Selatan sepanjang 29.87 km sebagai proyek KPBU pertama untuk preservasi jalan

nasional yang dikembangkan oleh DIrjen Bina Marga Kementerian PUPR. Dengan

nilai investasi kurang lebih Rp. 1.35 Triliun, proyek ini akan menggandeng investor

swasta untuk melakukan preservasi jalan nasional selama masa konsesi dengan

skema Ketersediaan Layanan (Availability Payment). Saat ini Dirjen Bina Marga

Kementrian PUPR tengah menyampaikan Usulan Penjaminan kepada PT PII dalam

rangka meningkatkan bankability proyek.

2. Proyek KPBU Kereta Api Makassar Pare-Pare

Merupakan proyek sektor perkeretaapian pertama yang dikembangkan oleh DIrjen

Perkeretaapian Kementrian Perhubungan menggunakan skema KPBU. Sebagai

bagian dari pengembangan jalur KA Trans Sulawesi menghubungkan 4 kabupaten

Maros, Barru, Pengkep dan Palanro, provinsi Sulawesi Selatan, proyek ini

dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan menurunkan biaya

logistik khususnya untuk pengangkutan semen.

Page 8: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

Lingkup proyek ini adalah melakukan pengoperasian, pemeliharaan jalur kereta api

berikut prasarana pendukungnya, serta pembangunan jalur kereta api ke pabrik

semen Tonasa dan Bosowa. Proyek bernilai Rp. 1,1 trilyun dengan skema Availability

Payment tersebut saat ini mendapatkan Dukungan Penjaminan dari PT PII atas risiko

pembayaran AP dan risiko terminasi dan telah menyelesaikan tahap Request for

Proposal (RfP).

3. Proyek KPBU Pengembangan Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo

Proyek bandar udara Komodo adalah merupakan proyek pengembangan infrastruktur

bandar udara pertama dengan skema KPBU dikembangkan oleh Dirjen Perhubungan

Udara Kementerian Perhubungan selaku PJPK. Berlokasi di Labuan Bajo, provinsi

NTT, proyek infrastruktur ini dimaksudkan untuk mendorong pengembangan Kawasan

wisata Komodo sebagai destinasi unggulan. Proyek bernilai Rp 1,1 trilyun mencakup

penambahan Panjang runway dan pengembangan terminal untuk dapat menampung

pesawat sekelas B 737, saat ini sedang dalam proses penyiapan dan proses untuk

mendapatkan penjaminan dari PT PII.

II. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF merupakan BUMN di bawah

Kementerian Keuangan dengan rating IdAAA, mengemban tugas sebagai Special Mission

Vehicle (SMV) untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder

Perumahan. SMF memiliki peran penting dalam menyediakan dana jangka menengah

panjang kepada penyalur KPR dengan memanfaatkan dana dari pasar modal.

Kegiatan utama SMF adalah sekuritisasi KPR dan penyaluran pinjaman kepada penyalur

KPR serta Kegiatan pendukung lainnya diantaranya yaitu:

Pelatihan KPR bagi personil Penyalur KPR.

Pendampingan dalam pengembangan unit KPR.

Selain itu, SMF juga aktif menginisiasi beberapa program, diantaranya yaitu :

Program KPR SMF Paska Bencana (Pembiayaan perumahan di daerah yang

terdampak bencana)

Program pembangunan perumahan di daerah kumuh 32 kota

Program pembangunan homestay di 4 destinasi wisata

Program penurunan beban fiskal

1. Program KPR SMF Paska Bencana

Dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi kehidupan sosial ekonomi

masyarakat paska bencana, SMF berpartisipasi membantu pemerintah daerah dan

korban bencana alam melalui Program KPR SMF Paska Bencana.

SMF akan bersinergi dengan Bank NTB Syariah, dalam rangka penyaluran

pembiayaan KPR paska bencana kepada korban gempa bumi di Lombok, NTB. Pada

tahap awal pembiayaan ini ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).

Page 9: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

2. Program Pembiayaan Rumah Di Daerah Kumuh

SMF bersinergi dengan Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR melalui program Kota

Tanpa Kumuh (KOTAKU) turut serta mengatasi daerah kumuh melalui pembiayaan

renovasi/pembangunan untuk bangunan rumah. Pelaksanaan program ini dilakukan-

melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)/Lembaga Keswadayaan Masyarakat

(LKM) yang kemudian menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang

membutuhkan.

Manfaat yang diharapkan berupa peningkatan hunian yang layak bagi masyarakat dan

menciptakan lingkungan rumah yang sehat.

Pada tahun 2018, SMF merencanakan pilot project di satu daerah kumuh, sedangkan

di tahun 2019, skema ini akan dievaluasi dan diimplementasikan pada daerah kumuh

di 32 kota.

3. Program Pembiayaan Homestay Di Destinasi Wisata

Program ini merupakan sinergi antara SMF dengan Kementerian Pariwisata. SMF

akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai lembaga

penyalur dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Program pembiayaan homestay

diharapkan dapat memberi kemudahan bagi masyarakat untuk

membangun/memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan

sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan terciptanya lapangan

kerja.

Pada tahun 2018, SMF merencanakan pilot project di dua desa wisata, sedangkan di

tahun 2019, skema pembiayaan homestay akan dievaluasi dan diimplementasikan

pada 4 destinasi wisata prioritas.

4. Program Penurunan Beban Fiskal

Program penurunan beban fiskal merupakan sinergi SMF dengan Badan Layanan

Umum – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU-PPDPP)

Kementerian PUPR, dalam Program KPR FLPP. Sebelumnya, komposisi sumber

pendanaan KPR FLPP sebesar 90% dari Pemerintah, dan sisanya 10% dari bank

pelaksana dengan tenor maksimum 20 tahun.

Efektif tanggal 20 Agustus 2018, dengan keterlibatan SMF komposisi sumber

pendanaan berubah, porsi Pemerintah turun menjadi 75%, sedangkan porsi bank naik

menjadi 25% yang dananya disediakan oleh SMF. Perubahan komposisi tersebut

menghasilkan jumlah rumah yang dibiayai meningkat dari 60.000 unit menjadi 72.000

unit, sehingga semakin banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang

memperoleh fasilitas KPR FLPP. Pada tahun 2018, SMF menyediakan dana Rp2

Triliun untuk mendukung program ini.

III. LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA / INDONESIA EXIMBANK

1. Kegiatan Usaha Dan Capaian Selama Ini

Ekspor merupakan salah satu faktor penentu kekuatan daya saing suatu negara.

Catatan ekspor yang baik menandakan bahwa suatu negara merupakan negara yang

produktif. Menyadari hal tersebut, Pemerintah melakukan berbagai upaya dengan

tujuan peningkatan ekspor Indonesia. Mendirikan sebuah Lembaga keuangan khusus

Page 10: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

yang fokus mendorong ekspor yang dalam hal ini adalah Lembaga Pembiayaan

Ekspor Indonesia adalah salah satunya.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/ Indonesia Eximbank (LPEI) sebagai

lembaga keuangan khusus yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui

Undang-Undang No.2 Tahun 2009 untuk mendukung kebijakan Pemerintah dan

mendorong pertumbuhan ekspor nasional melalui Pembiayaan Ekspor Nasional

(PEN) yaitu Pembiayaan, Penjaminan, dan Asuransi serta Jasa Konsultasi. Selain itu,

juga melaksanakan Penugasan Khusus/National Interest Account (NIA) yang

diberikan Pemerintah untuk mendorong industri strategis Indonesia. Melalui

mandatnya, LPEI memberdayakan dan memberikan PEN serta ikut membantu di

dalam penetrasi pasar ekspor baik pasar tradisional maupun non-tradisional.

Sembilan tahun beroperasi, keberadaan LPEI memberikan kontribusi nyata pada

perekonomian Indonesia tercermin dari fasilitas pembiayaan yang disalurkan dapat

meningkatkan pengeluaran pemerintah sebesar 0,12 – 0,21 persen, peningkatan

penyerapan tenaga kerja sebesar 1,44 – 2,42 persen, menurunkan kemiskinan

sebesar 0,446 – 0,717 persen dan mampu menurunkan ketimpangan pendapatan dari

tingkat rasio gini 0,397 menjadi 0,392.*

Pencapaian selama dasawarsa pun tercermin pada peningkatan Aset dari Rp12,9

triliun (Th.2009) menjadi Rp 117,27 triliun (Th.2018), penyaluran Pembiayaan

meningkat dari Rp9,2 triliun (Th.2009) menjadi Rp106,89 triliun (Th.2018), Penjaminan

meningkat dari Rp0,3 triliun menjadi Rp11,50 triliun ditahun 2018 dan Asuransi yang

telah mencapai Rp12,37 triliun di tahun 2018.**

LPEI juga memberikan bimbingan dan jasa konsultasi kepada usaha mikro, kecil,

menengah dan koperasi untuk meningkatkan kompetensi ekspor. Untuk itu, LPEI

secara periodik menyelenggarakan berbagai pelatihan dan pendampingan di bidang

produksi, keuangan, pemasaran, dan manajerial yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku

UMKM Berorientasi Ekspor.

Tak cukup sampai disitu, pada akhir tahun 2017 ini LPEI juga telah membentuk

jaringan universitas yang disebut dengan UNIED (University Network Indonesia Export

Development) untuk membantu meningkatkan ekspor nasional dari sisi akademis

dengan menerbitkan berbagai kajian terkait komoditas dan analisis kontribusi LPEI

kepada perekonomian Nasional.

2. Fokus Pemerintah Tingkatkan Perekonomian Melalui Ekspor

Peningkatan ekspor sendiri harus dilakukan baik dari sisi supply maupun dari demand.

Sebagai salah satu lembaga Pemerintah, LPEI juga melakukan hal tersebut. Dari sisi

supply paling tidak LPEI telah mendorong para eksportir untuk meningkatkan daya

saingnya melalui beberapa hal diantaranya:

a. Implementasi dari Keputusan Menteri Keuangan No.1156/KMK.08/2015, yang

memberikan mandat kepada LPEI untuk menyalurkan fasilitas kepada badan

usaha yang memiliki kemampuan dan kapasitas dalam memproduksi gerbong

penumpang kereta api (PT INKA Persero) untuk melakukan ekspor produk 150

gerbong kereta api ke negara tujuan Bangladesh dengan nilai pembiayaan

sebesar Rp270 miliar. Pembiayaan tersebut menggunakan skema NIA, karena

ekspor ke negara non-traditional market secara komersial kurang feasible dan

berisiko dalam pembiayaannya. Dampak multiplier bagi ekonomi nasional tidak

Page 11: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

hanyak terbatas pada PT INKA Persero tetapi juga pada industri lainnya di dalam

negeri yang ikut berperan dalam memasok kebutuhan industri kereta api.

b. LPEI juga turut berperan dalam implementasi Penugasan Khusus melalui

Keputusan Menteri Keuangan No.1231/KMK.08/2015 yang merupakan bagian

Paket Kebijakan Jilid I dan IV Pemerintah dalam mendukung prospek

perekonomian Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan, khususnya sektor

ekspor. Realisasinya berupa pemberian fasilitas pembiayaan kepada sektor

furniture senilai USD12,6 juta yang mampu menyerap sekitar 1.276 tenaga kerja

dan sektor tekstil penghasil sarung dan tekstil kualitas ekspor dengan nilai

USD8,9 juta dengan penyerapan tenaga kerja 1.800 orang.

c. Penugasan Khusus Ekspor kepada LPEI melalui Keputusan Menteri Keuangan

No.787/KMK.08/2017 memberikan fasilitas Pembiayaan, Penjaminan dan

Asuransi kepada pelaku usaha ekspor dengan negara tujuan kawasan Afrika

(kecuali dalam pengawasan khusus).

d. Penugasan Khusus Ekspor kepada LPEI melalui Keputusan Menteri Keuangan

No.512/KMK.08/2018 (perubahan atas KMK No.649/KMK.08/2017) memberikan

fasilitas Pembiayaan, Penjaminan dan/atau Asuransi kepada Badan Usaha yang

memiliki kemampuan dan kapasitas memproduksi pesawat udara untuk di ekspor

ke Negara Thailand, Nepal, Uni Emirat Arab, dan Negara-negara di Kawasan

Afrika yang tidak di embargo PBB yang telah terealisasi sebesar Rp169,6 miliar

dalam bentuk Modal Kerja Ekspor.

e. Penugasan Khusus Ekspor melalui Keputusan Menteri Keuangan

No.513/KMK.08/2018 (perubahan atas KMK No.374/KMK.08/2017) memberikan

fasilitas Pembiayaan termasuk dalam bentuk Buyer’s Credit, Penjaminan

dan/atau Asuransi kepada Badan Usaha yang memiliki kemampuan dan

kapasitas memproduksi kereta penumpang dan gerbong barang kereta api untuk

di ekspor ke Bangladesh dan Sri Lanka yang telah terealisasi sebesar Rp169,6

miliar dalam bentuk Modal Kerja Ekspor.

Kedepan berbagai kerja sama juga akan dilakukan LPEI, diantaranya adalah

penjajakan pembiayaan untuk kegiatan ekspor vaksin oleh salah satu BUMN Farmasi.

Ekspor vaksin ini, nantinya akan menjadi jawaban kebutuhan negara Afrika seperti

Mozambik dan Tunisia akan

peningkatan kualitas farmasi masing-masing negara. Ekspor Vaksin ini juga sejalan

dengan mandat Menteri Keuangan kepada LPEI melalui KMK No.787/KMK.08/2017

tentang penugasan khusus untuk mendorong ekspor ke kawasan Afrika.

Upaya dari sisi supply ini juga dilakukan LPEI untuk senantiasa bersinergi dengan

BUMN strategis dalam mendukung kebijakan Pemerintah mendorong percepatan

pertumbuhan ekspor nasional. Hal ini mengingat bahwa perekonomian yang kuat akan

tumbuh apabila didukung oleh berbagai aspek dalam satu kesatuan berupa Indonesia

In Corporated.

Tidak kalah penting, dari sisi demand, LPEI juga melakukan beberapa hal diantaranya:

a. Penandatangan Perjanjian dengan Afreximbank yang diwujudkan dalam bentuk

penyediaan fasilitas credit line secara resiprokal masing-masing senilai USD100

juta. Fasilitas ini dapat digunakan untuk pembiayaan maupun penjaminan atas

Page 12: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

transaksi perdagangan barang dan jasa termasuk proyek investasi antara Indonesia

dan Afrika.

b. Penandatanganan Perjanjian dengan Standard Chartered Bank untuk penyediaan

fasilitas Letter of Credit (LC) melalui LPEI bagi eksportir yang akan melakukan

transaksi ke negara-negara Afrika seperti Nigeria, Mesir, Afrika Selatan, Pantai

Gading, Mauritius, Uganda, Kenya, Ghana, Tanzania, dan negara-negara lain di

Afrika yang masuk ke wilayah operasional Standard Chartered Bank.

c. Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Luar Negeri mengenai

kerja sama dalam mendukung perekonomian nasional, terutama untuk mendorong

investasi dan perdagangan nasional dan pelaksanaan hubungan internasional untuk

mendukung kepentingan nasional.

d. LPEI memiliki sebuah program yang bertujuan untuk memberikan jasa konsultasi

kepada calon eksportir. Program ini disebut dengan Coaching Program for New

Exporters (CPNE). CPNE sendiri sampai tahun 2018 telah melahirkan 20 eksportir

baru.

e. LPEI juga mendorong UKM maupun korporasi berorientasi ekspor untuk memasuki

dunia digital melalui Digital Handholding Program. Program ini dilakukan dengan

memberi pendampingan dan fasilitas sehingga mampu memasarkan, memperluas

akses pasar, mempromosikan, dan meningkatkan daya saing produk unggulan di

global market place.

3. Penetrasi dan Pengembangan Ekspor ke Negara Pasar Potensial

Dalam rangka mendorong industri Indonesia untuk masuk ke negara pasar potensial,

LPEI menandatangani 2 perjanjian diantaranya adalah penandatanganan:

a. Framework Agreement antara LPEI – PT WIKA (Persero)

Dalam rangka penetrasi dan pengembangan ekspor potential market, serta

melaksanakan mandat Penugasan Khusus yang diberikan Pemerintah kepada

LPEI melalui KMK Np.787/KMK.08/2017, LPEI melakukan penandatanganan

Perjanjian Kerangka Kerja Sama (Framework Agreement) dengan PT. Wijaya

Karya (WIKA) (Persero) Tbk tentang Dukungan Pembiayaan Konstruksi di Afrika.

Melalui Perjanjian Kerangka Kerja Sama ini fasilitas yang diberikan akan

digunakan untuk membiayai pembangunan konstruksi yang dilakukan PT WIKA

(Persero) di berbagai negara di kawasan Afrika. Skema pembiayaan akan

menggunakan NIA dengan fasilitas Pembiayaan berupa Buyer’s Credit dan Modal

Kerja Ekspor. Buyer’s credit yaitu fasilitas Pembiayaan yang diberikan kepada

pembeli / buyer dari Afrika atas pembelian produk/jasa dari Indonesia. Sehingga

dengan kata lain bahwa LPEI juga membiayai pemilik proyek di Afrika yang

menggunakan PT WIKA (Persero) sebagai kontraktornya. Sedangkan modal kerja

ekspor yaitu fasilitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan

modal kerja kontraktor selama masa konstruksi proyek berlangsung.

b. Pembiayaan antara LPEI – PT Gema Ista Raya

PT. Gema Ista Raya (PT. GIR) bergerak di sektor perikanan yang didirikan pada

tahun 2005 dengan domisili di Pasuruan, Jawa Timur. Skala usahanya

dikategorikan sebagai UMKM Ekspor. Aktivitas usaha di tahun 2017 sebesar 39,9

persen dari hasil produksinya ditujukan untuk diekspor dengan target pasar utama

ke negara kawasan Afrika dan Timur Tengah seperti Kongo, Tanzania Ghana,

Page 13: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

Gabon, Madagaskar, Angola, Afrika Selatan, Sudan, Sierra Leone, Benin, Nigeria,

dan Togo. Sehingga, di tahun 2017 ekspor yang dilakukan oleh PT GIR ke negara-

negara di Benua Afrika mencapai 73 persen dari total ekspor. Sejalan dengan

peningkatan kinerjanya, PT GIR turut membantu meningkatkan kesejahteraan

perekonomian kawasan Pasuruan dengan memberikan kesempatan pekerjaan

kepada 621 orang tenaga kerja perempuan.

Pembiayaan dari LPEI akan digunakan untuk melakukan penetrasi pasar ekspor

pengalengan ikan dan mengembangkan usahanya berupa ekspor ikan beku. Akhir

Desember 2018 diharapkan pembangunan cold storage dengan kapasitas 2.000

Ton dapat diselesaikan sehingga pengembangan usaha dapat direalisasikan.

Kedua perjanjian ini nantinya akan dijadikan landasan oleh industri ini untuk bisa

mengembangkan usahanya serta memberikan dampak pengganda dan nilai

tambah bagi perekonomian nasional.

IV. PT GEO DIPA ENERGI

Kementerian Keuangan RI telah setuju untuk mendukung pengurangan emisi karbon CO2

minimal sebesar 1 – 2 juta ton di tahun 2023 dan 6 Juta Ton di tahun 2035 (pembangkit

1000 MW). Komitmen ini tercermin di rencana jangka panjang pengembangan usaha PT

Geo Dipa Energi (Persero), BUMN di bawah Kementerian Keuangan yang merupakan

BUMN panasbumi satu – satunya di Indonesia. Hal ini tertuang dalam UU No.16 tahun

2016 tentang Pengesahaan Paris Agreement to the United Nations untuk memenuhi

komitmen dalam penurunan emisi karbon secara masif, pada saat ini, GeoDipa yang

mengemban amanat Undang-Undang Panas Bumi No.21/2014 Pasal 28, yaitu mendapat

penugasan dari pemerintah untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, dan/atau

pemanfaatan energi terbarukan panas bumi. GeoDipa yang sebagai BUMN juga memiliki

fungsi dan peranan penting, antara lain:

1) Meningkatkan kuantitas dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk

memperoleh kebutuhan listrik ramah lingkungan.

2) Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan di daerah dimana proyek

dilaksanakan.

3) Membantu Pemerintah sebagai price setter dalam pemenuhan listrik ramah lingkungan

panas bumi.

4) Mendorong komiditi ekspor berupa penambah devisa, dari penjualan batubara dan

migas akibat substitusi pembangkit fosil dengan pembangkit PLTP.

5) Mengisi kas negara yang memiliki tujuan untuk memajukan dan mengembangkan

perekonomian negara.

Dalam akselerasi pertumbuhan, GeoDipa melakukan upaya-upaya agar pengembangan

PLTP Small Scale 10 MW, Binary 10 MW dan Pengembangan Area Candradimuka 60

MW, Pengembangan lapangan Arjuno Welirang yang memiliki potensi 180 MW serta

lapangan Candi Umbul Telomoyo dengan potensi 90 MW.

Page 14: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

V. LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA

1. Perkembangan Pengelolaan Aset (Barang Milik Negara) Oleh Lembaga

Manajemen Aset Negara

Tahun 2016 LMAN menerima aset kelolaan dari DJKN senilai Rp28,81 triliun berupa

2 Aktiva Kilang LNG, 17 properti eks HTBI dan 1 properti eks Pertamina. Tahun 2017,

menerima aset kelolaan senilai Rp153,9 miliar berupa 2 properti eks HTBI, 1 properti

eks Pertamina dan 106 unit apartemen. Tahun 2018, menerima aset kelolaan senilai

Rp134,65 miliar berupa 3 properti eks Pertamina. Total aset kelolaan sampai saat ini:

Rp29,1 Triliun.

PNBP dari Pengelolaan Properti tahun 2018 (Q3) Rp710,2 Miliar (200% dari target).

Selain PNBP terdapat manfaat lain berupa peningkatan kondisi dari non free and clear

menjadi free and clear, cost saving sebesar Rp8,2 Miliar, economic benefit RS Arun

Rp246 Miliar (3,82% dari perekonomian kota Lhokseumawe) serta economic benefit

Aset JIS Rp156,91 Miliar/tahun. Pencapaian pengelolaan aset oleh LMAN 2016-2018

sebagai berikut:

2016 2017 2018 (Q3)

Properti 942 Juta 10,9 Miliar 18,2 Miliar

Kilang LNG 25 Miliar 239,2 694,5 Miliar

TOTAL 26 Miliar 250 Miliar 712,7 Miliar

Target 19 Miliar 65 Miliar 350 Miliar

Capaian 137% 385% 203%

Kinerja aset Kilang Badak berupa PNBP toll fee atas pemanfaatan pada tahun 2018

sebesar Rp678,36 Miliar, jumlah LNG yang terkirim ke buyer tahun 2018 sebesar

211.661.955 MMBTU, adapun tahun 2016 sebesar 25 Miliar dan tahun 2017 sebesar

203,6 Miliar. Pasar yang dilayani yaitu ekspor large scale LNG ke Jepang, Korea,

China. Domestik ke PLN dan Pembangkit Jawa-Bali, small scale LNG (Isotank) untuk

perumahan dan industri.

Pada Kilang Arun sejak 2016-2018 menghasilkan PNBP senilai Rp65,34 Miliar, kilang

ini mendukung proses regasifikasi (rata-rata feed gas 110 MMSCFD) dialirkan ke PLN

(Arun I, Paya Pasir, Belawan) dan tailgas dari NSB (Lhoksukon) dan NSO (Offshore)

yang dialirkan ke PT Pupuk Iskandar Muda, Kertas Kraft Aceh, dan JarGas (rata-rata

feed gas per bulan 50 MMBTU), serta mendukung implementasi Kawasan Ekonomi

Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL).

Selain itu, capaian kinerja pengelolaan aset properti (2016-2018) menghasilkan PNBP

sebesar Rp30 Miliar dari pemanfaatan aset properti eks HTBI, eks PPA dan eks

Pertamina. Penerimaan dari pengelolaan aset properti akan terus meningkat seiiring

dengan upaya penyelesaian kondisi non free and clear yang masih berlangsung dan

penambahan aset kelolaan LMAN.

2. Perkembangan Fungsi Pendanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan

Infrastruktur (Proyek Strategis Nasional).

Tahun 2016-2017, LMAN mengalokasikan pendanaan pembebasan lahan proyek

strategis nasional (PSN) untuk sektor Jalan Tol sebesar 41,662 Triliun (43 Jalan Tol),

Bendungan sebesar 2,378 Triliun (24 Bendungan), Kereta Api sebesar 3,509 Triliun

(6 Jalur Kereta Api) dan Pelabuhan sebesar 0,5 Triliun (1 Pelabuhan).

Page 15: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

Sampai dengan saat ini LMAN telah melakukan pembayaran pembebasan lahan PSN

berdasarkan tagihan yang disampaikan untuk sektor Jalan Tol sebesar 23,646 Triliun

(33 Jalan Tol), Bendungan sebesar 1,495 Triliun (14 Bendungan), Kereta Api sebesar

0,154 Triliun (3 Jalur kereta Api) dan Pelabuhan sebesar 27,6 Miliar (1 Pelabuhan).

Pembayaran pembebasan lahan oleh LMAN dilakukan dengan skema pembayaran

langsung maupun skema dana talangan. Pada hari Jumat/5 Oktober 2018, LMAN

menandatangani Nota Kesepahaman Bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan

32 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengenai Pembayaran Dana Pengadaan Tanah

Infrastruktur Jalan Tol. Kesepakatan ini meliputi adendum MoU mengenai

pembayaran yang menggunakan alokasi Tahun Anggaran 2017 sebanyak 28 MoU

dengan nilai total alokasi Rp23.156.040.000.000,00 (dua puluh tiga triliun seratus lima

puluh enam miliar empat puluh juta rupiah), serta 36 MoU mengenai pembayaran

menggunakan alokasi Tahun Anggaran 2018 dengan nilai total alokasi

Rp17.085.440.000.000,00 (tujuh belas triliun delapan puluh lima miliar empat ratus

empat puluh juta rupiah). Dengan demikian, total nilai yang akan dibayarkan LMAN

adalah Rp. 40.241.480.000.000 (empat puluh triliun dua ratus empat puluh satu milyar

empat ratus delapan puluh juta rupiah).

Pendanaan pengadaan lahan PSN yang dilakukan oleh LMAN dalam rangka

mensukseskan program nawacita terkait percepatan pembangunan infrastruktur

tersebar di wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan,

Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur,

Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

Ke depan dalam rangka suistainability pendanaan pengadaan lahan PSN, LMAN akan

melakukan value enhancement atas lahan PSN yang telah selesai dibangun.

VI. PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR

PT SMI, melalui 3 pilar bisnis yang dimiliki, yakni Pilar Pembiayaan & Investasi, Pilar Jasa

Konsultasi dan Pilar Pengembangan Proyek semakin menunjukkan kontribusi nyata bagi

percepatan pembangunan di tengah-tengah masyarakat. Percepatan tersebut hadir

dengan berbagai struktur maupun skema pendanaan yang inovatif. Beberapa inovasi

produk tersebut diantaranya:

Long tenor & grace period (proyek Jalan Tol Trans Sumatera, ruas Medan – Binjai,

Palembang - Indralaya, Bakauheni - Terbanggi Besar, tenor mencapai 25 tahun dan

grace period 15 tahun)

Cash deficiency support (CDS) yang menciptakan efek crowding-in bagi lembaga

pembiayaan lain karena comfort level yang dihadirkan produk tersebut (proyek

Bakauheni – Terbanggi Besar serta Terbanggi Besar – Kayu Agung)

First Loss Mechanism yang dikembangkan bersama dengan AFD (lembaga

pembiayaan pembangunan Perancis), yang memberikan jaminan terhadap kerugian

yang mungkin terjadi selama proyek dalam masa konstruksi sehingga meningkatkan

kenyamanan project developer maupun investor dalam melaksanakan proyek.

Take Out Financing dimana Perseroan akan mengambil alih pembiayaan setelah

masa pembiayaan oleh lembaga lain yang memiliki keterbatasan kapasitas tenor

pinjaman berakhir.

Terkait pilar bisnis Pengembangan Proyek, PT SMI telah menerima 13 penugasan dari

pemerintah melalui Kementerian Keuangan di berbagai sector (air, telekomunikasi,

kesehatan, dan transportasi masal). 5 diantaranya telah mencapai financial close dan

Page 16: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

tengah dalam tahapan konstruksi (khusus proyek Palapa Ring paket barat sudah selesai

konstruksi), 1 proyek baru saja mengumumkan pemenang tender, dan proyek-proyek lain

yang berada pada beragam tahapan penyiapan. Proyek-Proyek KPBU yang dikelola PT

SMI menunjukkan kolaborasi dan sinergi yang solid antara Kementerian Keuangan

melalui dukungan fasilitas PDF, VGF dan AP, penjaminan dari PT PII, pembiayaan dari

PT SMI, dan Kementerian terkait, yaitu Kementerian PUpera, Perhubungan, Kominfo, dan

Kesehatan.

Melalui pilar bisnis Advisory, PT SMI berhasil membantu membuat struktur proyek yang

memiliki bankability sangat baik sehingga menarik sedemikian banyak minat investor

termasuk investor luar negeri. Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T,

bidder asing dari Jepang, Cina, Luxembourg, Inggris dan Amerika ikut berpartisipasi

dalam proses tender. Dalam proyek ini, PT SMI berperan sebagai Lead Transaction

Advisor, berkolaborasi dengan PT PII dalam hal penjaminan dan juga mendapatkan

fasilitas Availability Payment dari Kementerian Komunikasi & Informatika. Selain itu, telah

beroperasinya Bandara Udara Internasional Kertajati, juga tidak lepas dari keterlibatan PT

SMI khususnya dalam hal pemberian jasa konsultasi sebagai Financial Advisor.

Baru saja 5 Oktober lalu, Kementerian Keuangan yang telah memberikan mandat kepada

PT SMI sebagai implementing agency, meluncurkan SDG Indonesia One, suatu platform

kerjasama pendanaan yang terintegrasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur

yang berorientasi terhadap pencapaian tujuan SDGs di Indonesia. Pendanaan yang

terintegrasi tersebut berasal dari beragam sumber, antara lain, filantropis, Lembaga donor,

lembaga keuangan bilateral dan multilateral dan privat dan akan dikelola secara

transparan dan accountable. SDG Indonesia One memberikan manfaat dalam beberapa

hal:

Peningkatan akses ke sumber pendanaan global,

Mobilisasi dan koordinasi peran mitra Pemerintah, serta

Mengurangi beban fiskal Pemerintah untuk mendanai proyek infrastruktur yang

berorientasi pada SGD.

. Platform ini diharapkan membantu Pemerintah untuk mengurangi kesenjangan antar

daerah terhadap kebutuhan pendanaan untuk pembangunan yang berorientasi pada

SDGs. Platform ini juga akan dimanfaatkan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam

menangani rekonstruksi dan rehabilitasi di daerah bencana, seperti Palu, Sigi, Donggala,

dan Lombok, bersama dengan mitra yang memiliki perhatian khusus terhadap

rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur pada daerah terdampak bencana. Bantuan untuk

penanganan daerah bencana juga dapat dikombinasikan dengan Pinjaman Pemda dari

PT SMI kepada Pemerintah Daerah yang wilayahnya terkena dampak bencana.

VII. PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE

1. Kegiatan Usaha

PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) merupakan perusahaan swasta nasional

yang bergerak dalam bidang pembiayaan infrastruktur dengan fokus investasi pada

proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial. Keberadaan IIF untuk

menjadi katalisator dalam percepatan pembangunan infrastruktur disamping untuk

meningkatkan partisipasi swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di

Indonesia.

Page 17: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

Sektor-sektor infrastruktur yang dapat dibiayai oleh IIF adalah: transportasi, jalan,

pengairan, air limbah, air minum, telekomunikasi, ketenagalistrikan, minyak dan gas

bumi, infrastruktur sosial, infrastruktur distribusi pangan, dan infrastruktur pengelolaan

kawasan industri.

IIF menerapkan prinsip – prinsip sosial dan lingkungan sebagai bagian dalam

pembiayaan infrastruktur untuk memitigasi risiko sosial dan lingkungan dari

pembangunan proyek infrastruktur. Hal ini selalu diterapkan oleh IIF sehingga

diharapkan menjadi pendorong bagi proyek-proyek infrastruktur lain dalam

menjalankan pembangunan yang keberlanjutan.

2. Proyek atau Skema Creative Financing

Portofolio pembiayaan IIF:

Obligasi Korporasi;

Menjadi anchor investor pada Komodo Bond dalam pembiayaan ekspansi

proyek jalan tol;

Menjadi anchor investor pada obligasi korporasi pertama yang berwawasan

lingkungan atau Green Bond sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar green

bond yang berlaku di ASEAN.

Obligasi Proyek;

Menjadi anchor investor pada obligasi proyek domestik pertama di Indonesia

dalam pengembangan proyek jalan tol.

Proyek Kemitraan Pemerintah Swasta;

Bertindak sebagai mandated lead arranger (“MLA”) dalam proyek infrastruktur

sistem penyediaan air minum (“SPAM”);

Sebagai mandated lead arranger (“MLA”) pada inisiatif proyek Public Private

Partnership (“PPP”) dalam sektor infrastruktur telekomunikasi;

Energi yang Terbarukan;

Mengelola portofolio dalam berbagai proyek infrastruktur energi yang

terbarukan dalam mendukung pengembangan infrastruktur berwawasan

lingkugan:

o Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA);

o Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH);

o Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS);

o Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB);

o Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Fasilitas non fund

Fasilitas penjaminan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama

dan terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 75 Mega Watt (MW).

Jasa Konsultasi;

Memberikan jasa konsultasi dalam berbagai proyek infrastruktur seperti:

akuisisi perusahaan swasta dalam sektor infrastruktur air minum, manajemen

pengolahan limbah padat dan pengembangan pelabuhan industrial.

Page 18: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

Produk pembiayaan IIF yang sedang dalam proses pengembangan:

Reksa Dana Penyertaan Terbatas (Limited Participation Mutual Fund);

Menjadi anchor investor melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas Ekuitas

sektor infrastruktur jalan tol dalam mendukung Proyek Strategis Pembangunan

Nasional.

Investasi pada ekuitas melalui akuisisi saham perusahaan infrastruktur swasta

yang bergerak di bidang jalan tol, energi terbarukan dan pengolahan air;

Pengembangan infrastruktur sosial seperti:

Rumah sakit;

Pendidikan tinggi;

Pelatihan vokasi;

Pariwisata.

IIF sedang mengembangkan inisiatif produk pembiayaan Foreign Exchange Liquidity

Facility (“FXLF”) yang merupakan fasilitas pinjaman subordinasi siaga untuk

menyediakan kas tambahan dalam menutupi peningkatan jumlah pembayaran hutang

saat nilai tukar USD/IDR mencapai batas tertentu (pelemahan IDR sampai dengan

nilai tertentu).

3. Sinergi

Mendapatkan dukungan Pemerintah melalui viability gap fund dan penjaminan proyek

yang diterbitkan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (“PII”) serta

bersinergi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dalam beberapa proyek.

4. Project Showcase

PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) menandatangani nota kesepahaman

bersama dengan konsorsium Cikunir-Ulujami yang terdiri dari PT Nusantara

Infrastructure Tbk., PT Acset Indonusa Tbk. dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dalam

memberikan dukungan pembiayaan prakarsa pengusahaan jalan tol untuk wilayah

Cikunir sampai dengan wilayah Ulujami menjadi Jakarta Outer Ring Road Elevated

atau JORR III (“JORR III”).

Pembangunan Jalan Tol Layang JORR III bertujuan untuk mengurangi beban lalu

lintas di sepanjang JORR serta memaksimalkan kapasitas lalu lintas di sepanjang

koridor JORR jika diintegrasikan dengan Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Layang)

dan/ atau Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Selatan). Selain itu, pembangunan jalan tol

layang JORR III juga ditujukan untuk mengurai kemacetan dan beban lalu lintas tol

dalam kota. Proyek yang terdiri dari 2x2 lajur dengan total panjang 28,86 KM yang

memiliki nilai investasi sebesar Rp. 22,5 triliun ini memasuki tahap evaluasi syarat

prakarsa oleh Pemerintah.

Skema dukungan pembiayaan yang akan diberikan IIF dapat dilakukan melalui:

a. Pemberian fasilitas pinjaman antara lain pinjaman berjangka senior, mezzanine,

pinjaman subordinasi, dan dukungan kekurangan kas (cash deficiency support);

b. Pemberian fasilitas pendukung antara lain, penyertaan modal, garansi kredit,

foreign exchange liquidity facility; dan

Page 19: LAMPIRAN - kemenkeu.go.id · Dalam proyek KPBU Satelit Multi Fungsi senilai Rp 6,7 T, ... Sektor Pariwisata dan Sektor ... yaitu melalui publikasi pemberitaan citra positif kepada

c. Pemberian jasa konsultasi antara lain konsultasi finansial, konsultasi transaksi dan

konsultasi kebijakan publik.