Lampiran a Budi

4
LAMPIRAN A APLIKASI DALAM INDUSTRI Pemanfaatan Lengkuas sebagai Bahan Pengawet Tumbuhan lengkuas mengandung senyawa antimikroba berupa minyak atsiri berwarna kuning yang terdiri dari sineol, eugenol, seskui, terpen, dll. sebagai persenyawaan fenolik. Selain itu pati lengkuas juga mengandung senyawa aktif antimikroba yaitu fenol, flavonoid dan terpenoid. Minyak atsiri aktif sebagai senyawa antibakteria karena mengandung senyawa bergugus fungsi hidroksil (-OH) dan karbonil. Selain itu, senyawa fenol dan alkohol yang terkandung dalam rimpang lengkuas berperan penting dalma menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa alkohol fenol dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan bahan pangan. Fenol memiliki kelarutan yang terbatas dalam air, yakni 8,3 gram per 100 ml. Fenol cenderung bersifat asam dan melepas ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan ion fenoksida C6H5O- dapat larut dalam air. Senyawa fenol dapat menghambat pertumbuhan bakteri dikarenakan turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri, dimana pada kadar rendah akan menyebabkan terjadinya penguraian dan denaturasi protein, dan pada kadar tinggi menyebabkan koagulasi protein dan membran sel akan mengalami lisis.

description

hjhhh

Transcript of Lampiran a Budi

Page 1: Lampiran a Budi

LAMPIRAN A

APLIKASI DALAM INDUSTRI

Pemanfaatan Lengkuas sebagai Bahan Pengawet

Tumbuhan lengkuas mengandung senyawa antimikroba berupa minyak atsiri

berwarna kuning yang terdiri dari sineol, eugenol, seskui, terpen, dll. sebagai

persenyawaan fenolik. Selain itu pati lengkuas juga mengandung senyawa aktif

antimikroba yaitu fenol, flavonoid dan terpenoid.

Minyak atsiri aktif sebagai senyawa antibakteria karena mengandung senyawa

bergugus fungsi hidroksil (-OH) dan karbonil. Selain itu, senyawa fenol dan alkohol

yang terkandung dalam rimpang lengkuas berperan penting dalma menghambat

pertumbuhan bakteri. Senyawa alkohol fenol dapat dimanfaatkan untuk

mengawetkan bahan pangan.

Fenol memiliki kelarutan yang terbatas dalam air, yakni 8,3 gram per 100 ml.

Fenol cenderung bersifat asam dan melepas ion H+ dari gugus hidroksilnya.

Pengeluaran ion tersebut menjadikan ion fenoksida C6H5O- dapat larut dalam air.

Senyawa fenol dapat menghambat pertumbuhan bakteri dikarenakan turunan

fenol berinteraksi dengan sel bakteri, dimana pada kadar rendah akan menyebabkan

terjadinya penguraian dan denaturasi protein, dan pada kadar tinggi menyebabkan

koagulasi protein dan membran sel akan mengalami lisis.

Seperti senyawa antimikroba lainnya, mekanisme kerja fenol adalah

menghambat pertumbuhan dan metabolisme bakteri dengan cara merusak membran

sitoplasma dan mendenaturasi protein sel. Sehingga senyawa tersebut dapat bersifat

bakterial bakteriostatis atau bakterisidal, bergantung pada dosis yang digunakan

(Shinta, 2010).

Page 2: Lampiran a Budi

Mulai

Keringkan rimpang lengkuas

Iris setipis mungkin

Masukkan rimpang lengkuas yang telah diiris

ke dalam dandang uap

Diperoleh pati rimpang lengkuas

Selesai

Gambar A. 1 Flowchart Percobaan Lengkuas sebagai Bahan Pengawet

(Shinta, 2010)

Page 3: Lampiran a Budi

LAMPIRAN B

FOTO PERCOBAAN

B.1 Hasil Uji Kelarutan Alkohol-Fenol dalam Air

Gambar B.1 Hasil Uji Kelarutan Alkohol-Fenol dalam Air

B.2 Reaksi dengan NaOH 20%

Gambar B.2 Reaksi dengan NaOH 20%