lampiran

33
Lampiran I Tolok Ukur Variabel I. Masukan A. Tenaga dan Jumlah Variabel Tolok Ukur Variabel Dokter umum 2 orang Bidan Poned 7 orang Bidan Desa 11 orang Petugas Apotek 1 orang Petugas Administrasi 1 orang B. Dana APBD :ada Dana Retribusi :ada C. Sarana 1. Medis Variabel Tolok Ukur Variabel TT Gynecology 1 buah Doppler 1 set Timbangan Dewasa 2 buah Pita pengukur 3 buah Tensimeter 1 buah Stethoscope 1 buah USG dan monitor 1 set Tablet besi Ada (> 1000 tablet) Vaksin TT dan alat suntik Ada (>50 vaksin dan alat suntik) Alat dan bahan laboratorium Ada 2. Non Medis Variabel Tolok Ukur Variabel Ruang KIA 1 ruangan Ruang USG 1 ruangan Kursi tunggu 1 buah

description

lampiran hnsauusahsuauhuaifuaiiu

Transcript of lampiran

Lampiran I

Tolok Ukur Variabel

I. Masukan

A. Tenaga dan Jumlah

Variabel Tolok Ukur VariabelDokter umum 2 orangBidan Poned 7 orangBidan Desa 11 orangPetugas Apotek 1 orangPetugas Administrasi 1 orang

B. Dana APBD :ada Dana Retribusi :ada

C. Sarana

1. MedisVariabel Tolok Ukur VariabelTT Gynecology 1 buahDoppler 1 setTimbangan Dewasa 2 buahPita pengukur 3 buahTensimeter 1 buahStethoscope 1 buahUSG dan monitor 1 setTablet besi Ada (> 1000 tablet)Vaksin TT dan alat suntik Ada (>50 vaksin dan alat suntik)Alat dan bahan laboratorium Ada

2. Non Medis

Variabel Tolok Ukur VariabelRuang KIA 1 ruanganRuang USG 1 ruanganKursi tunggu 1 buahTT pemeriksaan 2 buahLampu 2 buahLemari alat 1 buahLemari obat 1 buahGenset 4500 watt -Meja instrument stenless 1 buah

D. Metode

1. Perawatan Kehamilan

Anamnesa

Dikumpulkan informasi mengenai ibu hamil yaitu menanyakan identitas seperti nama, umur (untuk menentukan resiko kehamilan, bila usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun), pendidikan (makin rendah pendidikan ibu kematian bayi makin tinggi), dan pekerjaan (pekerjaan ibu yang berat baik fisik dan tekanan mental membahayakan kehamilannya).Pasien kemudian ditanyakan tentang riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu. Antaranya ditanyakan berat bayi, penolong persalinan, cara persalinan, keadaan bayi dan komplikasi yang dihadapi. Kehamilan terdahulu merupakan informasi yang penting karena kondisi yang terdahulu dapat terulang lagi (misalnya perdarahan, hipertensi, partus preterm dan sebagainya).Kemudian ditanyakan riwayat kehamilan sekarang yaitu keluhan utama (gangguan atau penyakit yang diderita atau yang menyebabkan ia datang), hari pertama haid terakhir (HPHT, untuk menentukan usi kehamilan dan perkiraan partus.)Selain itu perlu ditanyakan masalah-masalah penting lain seperti nafsu makan berkurang, muntah, pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu (gerakan janin yang aktif setelah 20 minggu kehamilan merupakan petanda janin yang sehat), ada atau tidaknya nyeri perut (dapat disebabkan oleh kehamilan ektopik, kista ovarii, apendixitis) atau adanya oedem (bila hanya oedem tibia merupakan gejala biasa tetapi oedem disertai hipertensi dan proteinuri merupakan preeklamsi). Penyakit-penyakit yang diderita pada kehamilan sekarang turut ditanyakan seperti penyakit paru (tuberkulosis, asma), jantung, hati (hepatitis, sirosis), malaria, diabetes, penyakit ginjal (batu ginjal, sistitis), gangguan jiwa atau epilepsy (ayan). Selain itu turut ditanyakan riwayat kesehatan keluarga terutama penyakit yang diderita keluarga, dan juga kebiasaan-kebiasaan yang berpengaruh buruk terhadap kehamilan seperti merokok, minum minuman keras (alcohol), minum obat penenang atau analgetik, dan pengguna narkotik, morfin atau ganja.Pada kunjungan berikutnya dikumpulkan informasi mengenai kehamilan seperti keluhan utama untuk mendeteksi komplikasi dan melanjutkan pelayanan yang diperlukan

Pemeriksaan fisika. Pemeriksaan umum

Pucat: Observasi dari konjungtiva, telapak tangan dan lidah dapat menduga adanya anemia.

Kesadaran: Compos mentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran (apatis, somnolen, sopor, koma)

Tinggi badan: Diukur tanpa alas kaki, satuan cm Berat badan: Ditimbang tanpa alas kaki dan pakaian seringan mungkin,

satuan kg Bentuk tubuh: Cara berdiri dan berjalan diperhatikan. Bila tampak

kelainan tulang belakang dan pinggul maupun tungkai harus dicurigai

kemungkinan kelainan tulang panggul yang dapat menyebabkan kesulitan persalinan.

Tekanan darah: Menggunakan sfigmomanometer, satuan mmHg Nadi Dihitung. (Normal 60-100 kali/menit) bila abnormal mungkin

terdapat kelainan jantung atau paru. Pernafasan Dihitung. (Normal 20-24 kali/menit) bila abnormal mungkin

terdapat kelainan paru atau jantung.b. Pemeriksaan obstetrik: Mengukur TFU dengan palpasi Leopold I-IV

Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin : Dengan mesin hitung Hb Protein urin : Dengan stick protein urin Tes kehamilan : Tes β HCG

2. Kunjungan ibu hamil K1 dan K4

K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

K4 adalah kunjungan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

3. Pemberian tablet zat besiDiberikan minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan, yaitu 30 tablet (Fe1) pada kunjungan pertama (K1), 30 tablet besi (Fe2) pada kunjungan kedua (K2) dan 30 tablet (Fe3) pada kunjungan keempat (K4). Untuk pencegahan anemia diberikan 1 tablet sehari, sedangkan untuk pengobatan anemia diberikan 3 tablet sehari. Tablet besi diminum setelah makan.

4. Pemberian imunisasi TTPemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Bumil diberikan dengan cara screening imunisasi dan mengikuti Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas 2005(Lampiran VI). TT diberikan dengan cara disuntikan intramuskular atau subkutan dalam pada lengan atas dengan dosis masing-masing 0,5 cc.

5. Penyuluhan Perorangan: Setiap kali kunjungan, dengan wawancara Kelompok: 1x/bulan, dengan ceramah

6. Deteksi risiko ibu hamilFaktor risiko tinggi pada ibu hamil antara lain : Perdarahan antepartum Hipertensi lebih dari 160/90 mmHg Preeklampsia berat Eklampsia Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 38 minggu Letak sungsang pada primigravida Berat janin lebih dari 4 Kg Penyakit jantung Ketuban pecah dini

Infeksi berat/sepsis Partus preterm Gemelli Riwayat obstetri buruk : HPP, riwayat SC dan sebagainya.3

7. Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamilPelayanan kepada ibu hamil dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Ibu hamil yang tidak dapat dilakukan di Puskesmas mampu PONED dirujuk ke rumah sakit PONEK.

8. Kunjungan rumah ibu hamilMengunjungi rumah minimal 1x/bulan, untuk memeriksakan keadaan kesehatan ibu hamil dan janinnya dengan menghitung DJJ (Denyut Jantung Janin) terutama pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan sedang serta memberikan nasihat-nasihat tentang menjaga kehamilannya. Pencatatan dan pelaporan: Menggunakan SP2TP Register ibu hamil : buku register untuk mencatat setiap ibu hamil yang diperiksa. Buku KIA : buku untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil setiap kali

pemeriksaan kehamilan, dipegang oleh ibu hamil. Kohort ibu hamil : buku pencatatan perkembangan kesehatan ibu hamil. Pencatatan PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak) :

Setiap bulannya, Puskesmas melakukan pencatatan PWS KIA berdasarkan pencatatan di Puskesmas, laporan mengenai pemeriksaan KIA yang dilaksanakan di Posyandu dan Bidan Praktek Swasta.

II. ProsesVariabel Tolok Ukur Variabel

A. PerencanaanPerawatan kehamilan

Kunjungan ibu hamil K1 dan K4

Pemberian tablet zat besi

Pemberian imunisasi TT

Penyuluhan Perorangan

Kelompok

Deteksi risiko ibu hamil

Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil

Kunjungan rumah

Pencatatan dan pelaporan

Akan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBSesuai Pedoman Teknis Imunisasi Depkes RI

Akan dilakukan oleh bidan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.1x/bulan, dengan ceramah

Dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIB dan bidan jaga PONED 24 jamMinimal 1x/bulan

Akan dilakukan setiap hari kerja pada pk 08.00-

Pencatatan

Pelaporan

B. Pengorganisasian

C. PelaksanaanPerawatan kehamilanKunjungan ibu hamil K1 dan K4Pemberian tablet zat besiPemberian imunisasi TT

Penyuluhan Perorangan

Kelompok

Deteksi risiko ibu hamil

Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil

Kunjungan rumah

Pencatatan dan pelaporan Pencatatan Pelaporan

D. PengawasanPengawasan kepala puskesmas rapat bulananPencatatan dan pelaporan bulanan

14.00 WIBAkan dilakukan setiap awal bulan

Terdapat struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas yang jelas dalam melaksanakan tugas

Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.

Dilakukan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.1x/bulan, dengan ceramah

Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.

Dilakukan setiap hari 24 jam

Dilakukan 1 bulan sekali

Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap awal bulan

Tiap bulan

1 x/bulan

III. Keluaran

No.

Variabel Tolok Ukur

1. Cakupan perawatan kehamilan2. Cakupan kunjungan ibu hamil

• K1• K4

3. Cakupan pemberian tablet zat besi• Fe1• Fe3

4. Cakupan pemberian imunisasi• TT

5. Cakupan penyuluhan• Perorangan• Kelompok

6. Cakupan deteksi ibu hamil resiko tinggi

7. Cakupan rujukan ibu hamil resiko tinggi

8. Cakupan kunjungan rumah ibu hamil

9. Cakupan pencatatan dan pelaporan

100%

99%98%

99%98%

90%

100%100% (1 kali per bulan)100%

100%

100%

100%

IV. Lingkungan

Variabel Tolok Ukur VariabelA. Fisik

LokasiTransportasiFasilitas kesehatan

B. Non FisikPendidikan, sosial, ekonomi, agama, adat istiadat

Mudah dicapaiTersedia sarana transportasi umumAda dan dapat terjalin kerjasama yang baik

Bukan merupakan hambatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil.

Lampiran II

Data Monografi Kecamatan Tempuran

Tabel 1. Klasifikasi Jumlah Penduduk di Setiap Desa berdasarkan jenis kelamin di UPTD Puskesmas Tempuran Tahun 2013

No Nama DesaJumlah Penduduk

JumlahLaki-laki Perempuan

1 Pancakarya 2.307 2.169 4.476

2 Purwajaya 2.022 1.901 3.923

3 Tanjung Jaya 2.934 2.758 5.692

4 Sumberjaya 3.270 3.074 6.344

5 Pagadungan 2.647 2.489 5.136

6 Tempuran 2.670 2.510 5.180

7 Cikuntul 3.003 2.823 5.826

8 Jayanegara 1.501 1.411 2.912

9 Ciparage Jaya 2.838 2.668 5.506

J U M L A H 23.192 21.803 44.995

Sumber: Data Monografi Kecamatan Tempuran 2013

Tabel 2 . Klasifikasi Tingkat Pendidikan Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tempuran Tahun 2013

No Nama DesaTINGKAT PENDIDIKAN

Tak Tamat SD

Tamat SD- SLTP Tamat SLTA Tamat AK/PT

1 Jayanegara 361 474 95 8

2 Sumber Jaya 933 554 207 12

3 Tanjung Jaya 768 450 280 28

4 Tempuran 844 525 180 26

5 Ciparage Jaya 584 741 267 16

6 Cikuntul 505 806 94 7

7 Pagadungan 545 811 161 44

8 Panca Karya 551 358 239 25

9 Purwa Jaya 449 595 88 6

  J U M L A H

 5540 5314 1611 172

Sumber: Data Monografi Kecamatan Tempuran 2013

Tabel 3. Klasifikasi Jenis Pekerjaan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tempuran Tahun 2013

No Nama DesaMata Pencaharian / Pekerjaan

Petani Pedagang Buruh NelayanPNS/ ABRI

Lain – lain

  1 Sumber Jaya 576 375 145 65 33 512

  2 Tanjung Jaya 678 232 135 - 23 458

  3 Tempuran 406 394 283 - 20 473

  4 Ciparage Jaya 534 320 80 117 75 482

  5 Cikuntul 138 80 - 762 8 424

  6 Pagadungan 460 432 170 - 31 468

  7 Panca Karya 408 318 76 - 19 352

  8 Purwa Jaya 451 256 47 - 43 341

  9 Jaya Negara 300 275 50 - 32 281

  J U M L A H 3951 2682 986 944 284 3791Sumber: Data Monografi Kecamatan Tempuran 2013

Tabel 4. Klasifikasiwanita usia subur (WUS) dan pria usia subur (PUS) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tempuran Tahun 2014

No Desa WUS PUS

1 Sumberjaya 1847 1.539

2 Tanjungjaya 1516 1.263

3 Tempuran 1606 1.338

4 Ciparage jaya 1608 1.340

5 Cikuntul 1433 1.194

6 Pagadungan 1564 1.303

7 Panca Karya 1176 980

8 Purwajaya 1220 1.017

9 Jayanegara 1081 901

Jumlah   13.051 10.875

Sumber : Data Laporan Bulanan KIA (LB3) Kecamatan Tempuran 2014

Tabel 5. Klasifikasi wanita Hamil, di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tempuran bulan Januari – September Tahun 2014

Sumber : Data Laporan Bulanan KIA (LB3) Kecamatan Tempuran 2014

No DesaHamil

1 Sumberjaya 192

2 Tanjungjaya 172

3 Tempuran 157

4Ciparage jaya

167

5 Cikuntul 176

6 Pagadungan 156

7Panca Karya

137

8 Purwajaya 129

9 Jayanegara 91

Jumlah   1.377

Lampiran III

Laporan Bulanan UPTD Puskesmas Tempuran Karawang

Periode Januari 2014 – September 2014.

Bulan K1 K4 Fe1 Fe3 TT2 TT3 TT4 TT5 Deteksi Resti Bumil

Penanganan Komplikasi Obstetri

Januari 90 91 97 97 18 13 6 1 5 18Februari 88 83 98 94 14 10 5 0 4 19Maret 97 82 95 90 18 12 5 1 3 23April 92 91 86 85 24 13 5 2 3 18Mei 104 99 88 87 20 10 4 1 4 21Juni 91 88 99 92 15 9 2 0 5 26Juli 96 89 91 86 17 7 3 0 4 23Agustus 73 70 72 70 18 10 4 1 2 25September 99 91 99 81 20 9 3 1 3 26Total 830 784 825 782 154 92 37 7 33 199

Tabel 1. Jumlah kunjungan K1 dan K4, Fe1 dan Fe3, TT2+, Deteksi Risiko Tinggi oleh Masyarakat, serta

Penanganan Komplikasi Obstetri yang Ditangani, di UPTD Puskesmas Tempuran, Karawang periode Januari

2014 – September 2014.

Sumber : Data Laporan Bulanan KIA (LB3) Kecamatan Tempuran 2014

Lampiran IV

Tabel Pembahasan

I. Masukan

No. Variabel Tolok Ukur Variabel Cakupan MasalahI A. Tenaga

Dokter umumDokter GigiBidan PonedBidan DesaBidan SukwanAsisten ApotekerPetugas ApotekPetugas AdministrasiPetugas LaboratoriumSopir ambulans

B. DanaAPBDDana Rertribusi

C. Sarana1. Medis

TT GynecologyDopplerTimbangan DewasaPita pengukurTensimeterStethoscopeUSG dan monitorTablet besiVaksin TT dan alat suntikAlat, bahan lab

2. Non MedisRuang KIARuang USGKursi tungguTT pemeriksaanLampuLemari alatLemari obatGenset 4500 wattMeja instrument stenless

D. Metode

2 orang1 orang 6 orang11 orang--1 orang1 orang1 orang2 orang

AdaAda

1 buah1 set2 buah3 buah1 buah1 buah1 setAda (> 1000 tablet)Ada (>50 vaksin dan alat suntik)Ada

1 ruangan1 ruangan1 buah2 buah2 buah1 buah1 buah-1 buah

Dikumpulkan informasi mengenai ibu hamil yaitu menanyakan identitas seperti nama, umur (untuk menentukan resiko kehamilan, bila usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun), pendidikan (makin rendah pendidikan ibu kematian bayi makin

2 orang1 orang6 orang11 orang--1 orang1 orang1 orang2 orang

AdaAda

1 buah1 set2 buah3 buah1 buah1 buah1 setAda (> 1000 tablet)Ada (>50 vaksin dan alat suntik)Ada

1 ruangan1 ruangan1 buah2 buah2 buah1 buah1 buah-1 buah

Dikumpulkan informasi mengenai ibu hamil yaitu menanyakan identitas seperti nama, umur (untuk menentukan resiko kehamilan, bila usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun), pendidikan (makin rendah pendidikan ibu kematian bayi makin

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

tinggi), dan pekerjaan (pekerjaan ibu yang berat baik fisik dan tekanan mental membahayakan kehamilannya) Pasien kemudian ditanyakan tentang riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu. Antaranya ditanyakan berat bayi, penolong persalinan, cara persalinan, keadaan bayi dan komplikasi yang dihadapi. Kehamilan terdahulu merupakan informasi yang penting karena kondisi yang trerdahulu dapat terulang lagi (misalnya perdarahan, hipertensi, partus preterm dan sebagainya). Kemudian ditanyakan riwayat kehamilan sekarang yaitu keluhan utama ( ialah pernyataan pasien mengenai gangguan atau penyakit yang diderita atau yang menyebabkan ia datang), hari pertama haid terakhir (HPHT, untuk menentukan usi kehamilan dan perkiraan partus.) Selain itu perlu ditanyakan masalah-masalah penting lain seperti nafsu makan berkurang, muntah, pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu (gerakan janin yang aktif setelah 20 minggu kehamilan merupakan petanda janin yang sehat), ada atau tidaknya nyeri perut (dapat disebabkan oleh kehamilan ektopik, kista ovary, apendisitis) atau adanya oedem (bila hanya oedem tibia merupakan gejala biasa tetapi oedem disertai hypertensi dan proteinuri merupakan preeklamsi). Penyakit-penyakit yang diderita pada kehamilan sekarang turut ditanyakan seperti penyakit paru (tuberculosis, asma),

tinggi), dan pekerjaan (pekerjaan ibu yang berat baik fisik dan tekanan mental membahayakan kehamilannya) Pasien kemudian ditanyakan tentang riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu. Antaranya ditanyakan berat bayi, penolong persalinan, cara persalinan, keadaan bayi dan komplikasi yang dihadapi. Kehamilan terdahulu merupakan informasi yang penting karena kondisi yang trerdahulu dapat terulang lagi (misalnya perdarahan, hipertensi, partus preterm dan sebagainya). Kemudian ditanyakan riwayat kehamilan sekarang yaitu keluhan utama ( ialah pernyataan pasien mengenai gangguan atau penyakit yang diderita atau yang menyebabkan ia datang), hari pertama haid terakhir (HPHT, untuk menentukan usi kehamilan dan perkiraan partus.) Selain itu perlu ditanyakan masalah-masalah penting lain seperti nafsu makan berkurang, muntah, pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu (gerakan janin yang aktif setelah 20 minggu kehamilan merupakan petanda janin yang sehat), ada atau tidaknya nyeri perut (dapat disebabkan oleh kehamilan ektopik, kista ovary, apendisitis) atau adanya oedem (bila hanya oedem tibia merupakan gejala biasa tetapi oedem disertai hypertensi dan proteinuri merupakan preeklamsi). Penyakit-penyakit yang diderita pada kehamilan sekarang turut ditanyakan seperti penyakit paru (tuberculosis, asma),

Pemeriksaan fisikPemeriksaan umum

Pucat

Kesadaran

Tinggi badan

Berat badan

Bentuk tubuh

Tekanan darah

Nadi

jantung, hati (hepatitis, sirosis), malaria, diabetes, penyakit ginjal (batu ginjal, sistitis), gangguan jiwa atau epilepsy (ayan). Selain itu turut ditanyakan riwayat kesehatan keluarga terutama penyakit yang diderita keluarga, dan juga kebiasaan-kebiasaan yang berpengaruh buruk terhadap kehamilan seperti merokok, minum minuman keras (alcohol), minum obat penenang atau analgetik, dan pengguna narkotik, morfin atau ganja.Pada kunjungan berikutnya dikumpulkan informasi mengenai kehamilan seperti keluhan utama untuk mendeteksi komplikasi dan melanjutkan pelayanan yang diperlukan

Observasi dari konjungtiva, telapak tangan dan lidah dapat menduga adanya anemia.Compos mentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran (apatis, somnolen, sopor, koma)Diukur tanpa alas kaki, satuan cmDitimbang tanpa alas kaki dan pakaian seringan mungkin, satuan kgCara berdiri dan berjalan diperhatikan. Bila tampak kelainan tulang belakang dan pinggul maupun tungkai harus dicurigai kemungkinan kelainan tulang panggul yang dapat menyebabkan kesulitan persalinan.Menggunakan sfigmomanometer, satuan mmHgDihitung. (Normal 60-100 kali/menit) bila abnormal mungkin

jantung, hati (hepatitis, sirosis), malaria, diabetes, penyakit ginjal (batu ginjal, sistitis), gangguan jiwa atau epilepsy (ayan). Selain itu turut ditanyakan riwayat kesehatan keluarga terutama penyakit yang diderita keluarga, dan juga kebiasaan-kebiasaan yang berpengaruh buruk terhadap kehamilan seperti merokok, minum minuman keras (alcohol), minum obat penenang atau analgetik, dan pengguna narkotik, morfin atau ganja.Pada kunjungan berikutnya dikumpulkan informasi mengenai kehamilan seperti keluhan utama untuk mendeteksi komplikasi dan melanjutkan pelayanan yang diperlukan

Observasi dari konjungtiva, telapak tangan dan lidah dapat menduga adanya anemia.Compos mentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran (apatis, somnolen, sopor, koma)Diukur tanpa alas kaki, satuan cmDitimbang tanpa alas kaki dan pakaian seringan mungkin, satuan kgCara berdiri dan berjalan diperhatikan. Bila tampak kelainan tulang belakang dan pinggul maupun tungkai harus dicurigai kemungkinan kelainan tulang panggul yang dapat menyebabkan kesulitan persalinan.Menggunakan sfigmomanometer, satuan mmHgDihitung. (Normal 60-100 kali/menit) bila abnormal mungkin

(-)

Pernafasan

Pemeriksaan obstetri

Pemeriksaanlaboratorium Hemoglobin Protein urin Tes kehamilan

1. Kunjungan ibu hamil K1 dan K4

2. Pemberian tablet zat besi

3. Pemberian imunisasi TT1

dan TT2

terdapat kelainan jantung atau paru.Dihitung. (Normal 20-24 kali/menit) bila abnormal mungkin terdapat kelainan paru atau jantung.Mengukur TFU dengan palpasi Leopold I-IV

Dengan mesin hitung HbDengan stick protein urinTes β HCG

K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.K4 adalah kunjungan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Diberikan minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan, yaitu 30 tablet (Fe1) pada kunjungan pertama (K1), 30 tablet besi (Fe2) pada kunjungan kedua (K2) dan 30 tablet (Fe3) pada kunjungan keempat (K4). Untuk pencegahan anemia diberikan 1 tablet sehari, sedangkan untuk pengobatan anemia diberikan 3 tablet sehari. Tablet besi diminum setelah makan.

Ibu hamil dilakukan skrining imunisasi untuk menentukan pemberian imunisasi TT. Sesuai dengan buku pedoman

terdapat kelainan jantung atau paru.Dihitung. (Normal 20-24 kali/menit) bila abnormal mungkin terdapat kelainan paru atau jantung.Mengukur TFU dengan palpasi Leopold I-IV

Dengan mesin hitung HbDengan stick protein urinTes β HCG

K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.K4 adalah kunjungan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Diberikan minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan, yaitu 30 tablet (Fe1) pada kunjungan pertama (K1), 30 tablet besi (Fe2) pada kunjungan kedua (K2) dan 30 tablet (Fe3) pada kunjungan keempat (K4). Untuk pencegahan anemia diberikan 1 tablet sehari, sedangkan untuk pengobatan anemia diberikan 3 tablet sehari. Tablet besi diminum setelah makan.

Metode penghitungan cakupan TT berbeda: Cakupan TT hanya dihitung TT1 dan TT2 untuk dicatat dan dilaporkan.

(-)

(+)

(+)

(+)

4. PenyuluhanPerorangan

Kelompok

5. Deteksi risiko ibu hamil

6. Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil

7. Kunjungan rumah ibu hamil

KIA (Lampiran VI). Imunisasi TT diberikan dengan cara disuntikan secara subkutan dosis 0,5 cc pada lengan atas.

Setiap kali kunjungan, dengan wawancara1x/bulan, dengan ceramah

Faktor risiko tinggi pada ibu hamil antara lain :

Perdarahan antepartumHipertensi lebih dari 160/95 mmHgPreeklampsia beratEklampsiaLetak lintang pada usia kehamilan lebih dari 38 mingguLetak sungsang pada primigravidaBerat janin lebih dari 4 KgPenyakit jantungKetuban pecah diniInfeksi berat/sepsisPartus pretermGemelli Riwayat obstetri buruk : HPP, riwayat SC dan sebagainya.3

Pelayanan kepada ibu hamil dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Ibu hamil yang tidak dapat dilakukan di Puskesmas mampu PONED dirujuk ke rumah sakit PONEK.

Mengunjungi rumah minimal 1x/bulan, untuk memeriksakan keadaan kesehatan ibu hamil dan janinnya dengan menghitung DJJ (Denyut Jantung Janin) terutama pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan

Setiap kali kunjungan, dengan wawancara1x/bulan, dengan ceramah

Faktor risiko tinggi pada ibu hamil antara lain :

Perdarahan antepartumHipertensi lebih dari 160/95 mmHgPreeklampsia beratEklampsiaLetak lintang pada usia kehamilan lebih dari 38 mingguLetak sungsang pada primigravidaBerat janin lebih dari 4 KgPenyakit jantungKetuban pecah diniInfeksi berat/sepsisPartus pretermGemelli Riwayat obstetri buruk : HPP, riwayat SC dan sebagainya.3

Pelayanan kepada ibu hamil dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Ibu hamil yang tidak dapat dilakukan di Puskesmas mampu PONED dirujuk ke rumah sakit PONEK.

Mengunjungi rumah minimal 1x/bulan, untuk memeriksakan keadaan kesehatan ibu hamil dan janinnya dengan menghitung DJJ (Denyut Jantung Janin) terutama pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan sedang serta memberikan

(+)

(+)

8. Pencatatan dan pelaporan

sedang serta memberikan nasihat-nasihat tentang menjaga kehamilannya .

Menggunakan SP2TP- Register ibu hamil :

buku register untuk mencatat setiap ibu hamil yang diperiksa.

- Buku KIA : buku untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil setiap kali pemeriksaan kehamilan, dipegang oleh ibu hamil.

- Kohort ibu hamil : buku pencatatan perkembangan kesehatan ibu hamil.

- Pencatatan PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak) : Setiap bulannya, Puskesmas melakukan pencatatan PWS KIA berdasarkan pencatatan di Puskesmas, laporan mengenai pemeriksaan KIA yang dilaksanakan di Posyandu dan Bidan Praktek Swasta.

nasihat-nasihat tentang menjaga kehamilannya .

Menggunakan SP2TP- Register ibu hamil :

buku register untuk mencatat setiap ibu hamil yang diperiksa.

- Buku KIA : buku untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil setiap kali pemeriksaan kehamilan, dipegang oleh ibu hamil.

- Kohort ibu hamil : buku pencatatan perkembangan kesehatan ibu hamil.

- Pencatatan PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak) : Setiap bulannya, Puskesmas melakukan pencatatan PWS KIA berdasarkan pencatatan di Puskesmas, laporan mengenai pemeriksaan KIA yang dilaksanakan di Posyandu dan Bidan Praktek Swasta.

(+)

Proses

No. Variabel Tolok Ukur Variabel Cakupan MasalahII A. Perencanaan

Perawatan kehamilan

Kunjungan ibu hamil K1 dan K4

Pemberian tablet zat besi

Pemberian imunisasi TT1 dan TT2

Penyuluhan Perorangan

Kelompok

Deteksi risiko ibu hamil

Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil

Kunjungan rumah

Pencatatan dan pelaporan Pencatatan

Pelaporan

B. Pengorganisasian

C. PelaksanaanPerawatan kehamilan

Kunjungan ibu hamil K1 dan K4

Pemberian tablet zat besi

Akan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIB

Akan dilakukan oleh bidan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.1x/bulan, dengan ceramahDilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00-14.00 WIB

Akan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIB dan bidan jaga PONED 24 jamMinimal 1x/bulan

Akan dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIBAkan dilakukan setiap awal bulan

Terdapat struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas yang jelas dalam melaksanakan tugas

Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari

Akan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00- 14.00 WIB

Akan dilakukan oleh bidan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.2 desa per bulan, dengan 3xpertemuanDilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00-14.00 WIBAkan dilakukan oleh bidan setiap hari pada pkl 08.00-14.00 WIB dan bidan jaga PONED 24 jamMinimal 1x/bulan

Akan dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIBAkan dilakukan setiap awal bulan

Terdapat struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas yang jelas dalam melaksanakan tugas

Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

Pemberian imunisasi TT1 dan TT2

Penyuluhan Perorangan

Kelompok

Deteksi risiko ibu hamil

Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil

Kunjungan rumah

Pencatatan dan pelaporan Pencatatan

Pelaporan

D. PengawasanPengawasan kepala puskesmas rapat bulananPencatatan dan pelaporan bulanan

kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.

Dilakukan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

1x/bulan, dengan ceramah

Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.

Dilakukan setiap hari 24 jam

Dilakukan 1 bulan sekali

Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap awal bulan

Tiap bulan

1 x/bulan

kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.Penghitungan cakupan imunisasi Bumil hanya dihitung TT1 dan TT2 saja, tidak dicatat menurut status imunisasi yang telah didapat ibu hamil.

Dilakukan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

Tidak ada data

Dilakukan setiap hari kerja pkl 08.00-14.00 WIB.

Dilakukan setiap hari 24 jam

Tidak ada data

Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.Dilakukan setiap awal bulan

Tiap bulan

1 x/bulan

(+)

(-)

(+)

(-)

(-)

(+)

(-)

(-)

(-)

II. Keluaran

No. Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah1. Cakupan kunjungan ibu hamil

• K1• K4

2. Cakupan pemberian tablet zat besi• Fe1• Fe3

3. Cakupan pemberian imunisasi• TT2+

4. Cakupan penyuluhan• Perorangan• Kelompok

5. Cakupan deteksi ibu hamil resiko tinggi

6. Cakupan komplikasi obstetri yang di tanganin

7. Cakupan kunjungan rumah ibu hamil

8. Cakupan pencatatan dan pelaporan

99%98%

99%98%

90%

100%100% (1 kali per bulan)100%

100%

100%

100%

81,2%77,54%

80,72%84,17%

31,21%

100%Tidak ada data

16,01 %

96,60 %

Tidak ada data

Kurang lengkap

17,8%20,46%

18,28%13,83%

58,79%

(-)

83,98%

3,4%

(-)

(-)

III. Lingkungan

No. Variabel Tolok Ukur Variabel Cakupan MasalahA. Fisik

Lokasi

Transportasi

Fasilitas kesehatan

B. Non FisikPendidikan, sosial, ekonomi, agama, adat istiadat

Mudah dicapai

Tersedia sarana transportasi umumAda dan dapat terjalin kerjasama yang baik

Bukan merupakan hambatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil.

Mudah dicapai, namun jauh ke rumah sakit rujukanTersedia sarana transportasi umumAda dan dapat terjalin kerjasama yang baik

Pendidikan dan ekonomi menjadi hambatan

(+)

(-)

(-)

(+)

Lampiran V

DATA DEMOGRAFI TEMPURAN

Gambar 5.1 Peta Kabupaten Karawang 2011

Sumber: www.karawanginfo.com

Gambar 5.2.Peta Wilayah Kecamatan Kabupaten Karawang

Sumber: www.karawanginfo.com

Gambar 5.3.Peta Wilayah Kecamatan Tempuran

Kecamatan TempuranMeliputi Desa :Sumber Jaya, Tanjung Jaya, Tempuran, Ciparage Jaya, Cikuntul, Pagadungan, Panca Karya,

Purwa Jaya, Jaya Negara.

Lampiran VI

Imunisasi Wanita Usia Subur (TT)

Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan imunisasi TT yang diberikan sejak bayi, difteri pertusis tetanus (DPT) tigakali murid sekolah dasar, meningkatkan cakupan imunisasi TT pada calon pengantin, ibu hamil dan wanita usia subur (WUS), surveilans tetanus neonatorum dan persalinan bersih.5,7

Tabel 6.1. Jadwal Pemberian Imunisasi pada WUSPemberian Imunisasi

Selang Waktu Pemberian Minimal

Masa Perlindungan Dosis

TT1Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tetanus

0.5 cc

TT2 1 bulan setelah TT1 3 tahun 0.5 ccTT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 0.5 ccTT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 0.5 ccTT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun 0.5 cc

Sumber: Buku Kesehatan Ibu dan Anak; Pedoman Teknis Imunisasi Puskesmas 2005.5,6

Tidak terdapat bukti tentang risiko terhadap janin karena pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) kepada perempuan hamil.Rekomendasi untuk imunisasi WUS yang terinfeksi HIV tetap diberikan vaksin TT baik infeksi HIV tanpa atau dengan gejala.8

Syarat WUS untuk menerima imunisasi TT:1. Jika sasaran memiliki kartu TT, berikan dosis yang dibutuhkan sesuai dengan jadwal

pemberian TT nasional.2. Jika sasaran tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah ia pernah mendapatkan dosis

TT di masa lalu: Jika tidak, diberikan dosis pertama TT dan diberikan edukasi untuk kembali lagi

sebulan kemudian untuk menerima dosis kedua serta diberikan kartu TT (dicatat pada Buku KIA yang harus dibawa saat melakukan pemeriksaan kehamilan atau saat melakukan imunisasi TT).

Jika ya, berapa banyak dosis yang telah diterima di waktu sebelumnya, diberikan dosis berikutnya secara berurutan. Hitunglah setiap dosis yang diberikan dalam imunisasi khusus.

Jika ia tidak bisa mengingat atau tidak tahu, sebaiknya diberikan dosis kedua kepadanya, dan mintalah WUS/ Bumil untuk datang kembali untuk menerima dosis ketiga dan berikutnya.9

Dosis TT yang diberikan kepada sasaran WUS dicatat dalam buku register secara terpisah dan dicatat pada kartu TT yang disimpan oleh sasaran.10

Pada Bumil yang melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan, tanggal, dosis TT yang kesekian kalinya, harap dicatat dalam buku KIA.5,10