Lampiran

8
Lampiran 1 Tabel 1. uji laboratorium untuk menegakkan diagnosis ICD (sumber: Surawicz et al., 2013) Lampiran 2 Tabel 2. Tata laksana bagi pasien ICD berdasarkan derajat penyakit (sumber: Surawicz et al., 2013)

description

lampiran gambar foto dan tabel

Transcript of Lampiran

Lampiran 1

Tabel 1. uji laboratorium untuk menegakkan diagnosis ICD (sumber: Surawicz et al., 2013)

Lampiran 2

Tabel 2. Tata laksana bagi pasien ICD berdasarkan derajat penyakit (sumber: Surawicz et al., 2013)

Lampiran 3 Gambar 1Gambar 2Gambar 1. menunjukan kolon normal pada endoskopi. Gambar 2. Menunjukkan inflamasi kolon yang menunjukan adanya penyakit Crohn (sumber: Ackhar, http://s3.gi.org/patients/gihealth/pdf/ibd.pdf )Lampiran 4

Tabel 3. Perbedaan kolitis ulseratif dengan penyakit crohn (sumber: Bernstein et al., 2009).Lampiran 5

Tabel 4. Tata laksana IBD menurut derajat penyakit (sumber : Bernstein et al., 2009).

Lampiran 6

Tabel 5. Skrining untuk donor dan pasien FMT (sumber: Brandt dan Aroniadis, 2013)

Lampiran 7

Tabel 6. Perbedaan tes skrining untuk pasien FMT (sumber: UNC, http://www.med.unc.edu/im/gi/faculty-staff-website/patient-education/1FecalTransplantProtocols.pdf)

Lampiran 8

Gambar 2. Inflammatory bowel disease dengan cholangitis sclerosis sebelum dan setelah FMT. Lelaki, 38 tahun dengan riwayat kolitis ulseratif selama 6 tahun, multiple sclerosis, sacroilritis, cholangitis sclerosis diobati dengan infusi FMT transcolonic, diikuti dengan 100 enema FMT selama 12 bulan. Setelah empat minggu terapi enema FMT, gejala IBD pasien membaik, tes biokimia hati pasien beranjak normal dan nyeri sacroileitis menghilang. (a, b) kolon transversal dan fleksura hepatis sebelum FMT. (c, d) kolon transversal dan fleksura hepatis setelah FMT tanpa pengosongan usus. (e) tes biokimia hati sebelum FMT dan 12 bulan setelah FMT. (sumber: Borody et al., 2014)

LAMPIRAN 9

Gambar 3.