Lampiran 2. Metrik Penelitian
Click here to load reader
-
Upload
dede-herdiana -
Category
Documents
-
view
52 -
download
1
description
Transcript of Lampiran 2. Metrik Penelitian
Lampiran 2. Matriks Hasil Penelitian Implementasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air
Bawah Tanah dan Air Permukaan di Kabupaten Pandeglang
No Variabel Sub Variabel Aspek Temuan Lapangan Hasil Analisis
1 Pajak
Pengambilan dan
Pemanfaatan Air
Bawah Tanah dan
Air Permukaan
1. Ukuran dan
tujuan
kebijakan.
1. Maksud dan
tujuan pungutan
pajak ABT dan
AP di Kabupaten
Pandeglang.
2. Ukuran
keberhasilan
pungutan pajak
ABT dan AP oleh
UPT Pandeglang
DPKAD Provinsi
Banten.
1. Maksud dan tujuan pungutan pajak
ABT dan AP di Kabupaten
Pandeglang belum tercapai. Hal ini
dilihat dari jumlah pengusaha
(Wajib Pajak) di Kabupaten
Pandeglang belum dikenakan Pajak
ABT dan AP seluruhnya.
2. Ukuran keberhasilan pungutan
pajak ABT dan AP UPT
Pandeglang DPKAD Provinsi
Banten dinilai belum optimal. Hal
ini diindikasikan karena penetapan
target PAD dari penerimaan Pajak
ABT dan AP UPT Pandeglang
DPKAD Provinsi Banten dinilai
kurang seimbang dengan jumlah
penerimaan pajak air UPT
Pandeglang, karena penerimaan
pajak air tersebut melebihi dari
target PAD yang telah ditetapkan.
1. Agar maksud dan tujuan pungutan
pajak ABT dan AP di Kabupaten
Pandeglang dapat tercapai, maka
tingkat pengawasan dan
pendataan wajib pajak ABT dan
AP di Kabupaten Pandeglang
perlu lebih di tingkatkan lagi.
2. Untuk mengoptimalkan ukuran
keberhasilan pungutan pajak ABT
dan AP UPT Pandeglang DPKAD
Provinsi Banten, maka target PAD
dari penerimaan pajak ABT dan
AP di Kabupaten Pandeglang
perlu ditingkatkan lagi.
2. Sumber daya.
1. Sumber daya
yang relevan
dengan
pelaksanaan
1. Sumber daya yang relevan dalam
pelaksanaan pungutan pajak ABT
dan AP di Kabupaten Pandeglang
dinilai masih belum lengkap,
1. Untuk melengkapi sumber daya
yang relevan dalam pelaksanaan
pungutan pajak ABT dan AP di
Kabupaten Pandeglang, maka
pungutan pajak
ABT dan AP.
karena dalam pelaksanaan pungutan
pajak air tersebut masih belum
tersedia dana operasional (dana
khusus) sebagai pendukung
pelaksanaan pemungutan maupun
pendataan pajak air itu sendiri.
pemerintah perlu memperhatikan
berbagai hal pendukung
pelaksanaan pemungutan maupun
pendataan pajak ABT dan AP di
Kabupaten Pandeglang, seperti
dana operasional (dana khusus)
bagi petugas UPT Pandeglang
DPKAD Provinsi Banten maupun
dinas terkait lainnya.
3. Karakteristik
agen pelaksana.
1. Dinas terkait
dalam pungutan
pajak ABT dan
AP.
2. Status
kepegawaian
pemungut pajak
ABT dan AP.
1. Karekteristik agen pelaksana dalam
pungutan pajak ABT dan AP di
Kabupaten Pandeglang, yaitu
belum terciptanya hubungan yang
erat antar dinas terkait (agen
pelaksana) dalam pungutan pajak
tersebut.
1. Karekteristik agen pelaksana
dilihat dari indikator dinas terkait
dalam pungutan pajak ABT dan
AP perlu mempererat hubungan
kerjasama agar implementasi
Perda nomor 4 tahun 2002 di
Kabupaten Pandeglang dapat
terlaksana secara efektif.
4. Sikap /
kecenderungan
pelaksana.
1. Penghitungan
pajak dengan
Sistem flat.
2. Penghitungan
pajak berdasarkan
Water meter.
1. Sikap / kecenderungan pelaksana,
lebih cenderung menggunakan
sistem flat sebagai dasar
perhitungan pajak ABT dan AP di
Kabupaten Pandeglang, sehingga
mengakibatkan implementasi Perda
nomor 4 tahun 2002 menjadi tidak
berhasil. Hal tersebut dikarenakan
dasar perhitungan pajak ABT dan
AP tidak berdasarkan jumlah
pemakaian air secara akurat
1. Agar implementasi Perda nomor
4 tahun 2002 di Kabupaten
Pandeglang dapat berhasil, maka
sikap / kecenderungan pelaksana
pajak ABT dan AP UPT
Pandeglang DPKAD Provinsi
Banten tidak boleh menggunakan
sistem flat sebagai dasar
perhitungan pajaknya.
2. Agar implementasi Perda nomor
4 tahun 2002 dapat berjalan
(volume penggunaan air) yang
seharusnya menggunakan water
meter (meteran air) .
2. Sikap / kecenderungan pelaksana /
petugas pajak ABT dan AP di UPT
Pandeglang DPKAD Provinsi
Banten saat ini belum mengikuti
Perda nomor 4 tahun 2002 tentang
pajak pengambilan dan
pemanfaatan air bawah tanah dan
air permukaan yang ada. Diduga
sikap / kecenderungan pelaksana di
UPT Pandeglang DPKAD Provinsi
Banten telah menyalahi prosedur
jika tidak menggunakan water
meter sebagai dasar perhitungan
Pajak ABT dan AP di Kabupaten
Pandeglang.
dengan efektif, maka sikap /
kecenderungan pelaksana di UPT
Pandeglang DPKAD Provinsi
Banten harus menggunakan water
meter sebagai dasar perhitungan
pajak airnya.
5. Komunikasi
antar organisasi
dan aktivitas
pelaksana.
1. Mekanisme
Koordinasi
dengan
Dinas/Instansi
lain.
1. Komunikasi antar organisasi dan
aktivitas pelaksana dalam
pelaksanaan pungutan pajak ABT
dan AP di Kabupaten Pandeglang
belum terkoordinasi dengan baik.
Diduga dalam pelaksanaannya
terjadi saling melempar
kewenangan dalam upaya
pemberian sanksi terhadap wajib
pajak yang melakukan kecurangan.
1. Agar implementasi Perda nomor
4 tahun 2002 tentang pajak
pengambilan dan pemanfaatanair
bawah tanah dan air permukaan
dapat berjalan dengan efektif,
maka mekanisme komunikasi
antar organisasi dan aktivitas
pelaksana kebijakan tersebut
perlu diperbaiki.
6. Lingkungan
ekonomi, sosial
dan politik.
1. Pengaruh
lingkungan
ekonomi, sosial
dan politik
terhadap
penerimaan pajak
ABT dan AP.n
1. Dampak dari lingkungan ekonomi,
sosial dan politik jelas sekali
berpengaruh terhadap Penerimaan
Pajak ABT dan AP UPT
Pandeglang DPKAD Provinsi
Banten khususnya dampak dari
lingkungan ekonomi yang sedang
terjadi di Kabupaten Pandeglang.
1. Perlu adanya langkah-langkah
antisipatif yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengantisipasi
dampak dari lingkungan luar
seperti lingkungan ekonomi,
sosial dan politik tersebut yang
akan dihadapi UPT Pandeglang
DPKAD Provinsi Banten.