Lampiran 1. Pedoman Wawancara...

55
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswa 1. Apakah anda mengalokasikan uang anda kedalam akun-akun kebutuhan setiap periodenya ? 2. Bagaimana anda menempatkan uang yang sudah dialokasikan sesuai akunnya, ataukah benar-benar dipisahkan pada tempat yang berbeda, atau pada satu tempat yang sama? 3. Dalam pembelajaran akuntansi, diajarkan tentang organizir dalam keuangan perusahaan, apakah anda mengorganisasikan keuangan anda berangkat dari pengetahuan anda selama belajar akuntansi? 4. Akun-akun apa saja yang anda tentukan setiap periodenya? 5. Bagaimana anda menentukan akun-akun yang harus dianggarkan pada periode tersebut ? 6. Dengan akun-akun yang anda tentukan, berapa masing-masing nominalnya? 7. Apa pertimbangan anda dalam menentukan besar nominal untuk setiap akun? 8. Ketika anda mendapatkan uang bonus / uang tambahan / give money, anda akan menggunakannya untuk konsumsi, saving, atau investasi guna menghasilkan pendapatan yang lebih ? 9. Apakah anda sering memiliki hutang? 10. Lebih sering untuk memenuhi kebutuhan apa / dalam kondisi seperti apa anda memutuskan untuk memiliki hutang ? 11. Jika anda mendapatkan uang dari orang tua, apakah anda meminta uang tambahan sebelum periode keuangan anda habis ? 12. Dalam kondisi seperti apa anda melakukan silang anggaran ? 13. Apakah anda mengambil keputusan-keputusan dalam keuangan anda merupakan hasil dari pengetahuan pembelajaran akuntansi ? 14. Apakah anda mengevaluasi keuangan anda ? Bagaimanakah jangka waktu anda mengevaluasi keuangan anda ? 15. Bagaimana cara anda mengevaluasi keuangan anda ? Apakah pencatatan transaksi dan pengumpulan nota dilakukan oleh anda ? 16. Bagaimana anda memanfaatkan setiap hasil evaluasi keuangan anda sebagai titik tolak pengelolaan keuangan anda ? 17. Apakah evaluasi yang anda lakukan dalam pengelolaan keuangan anda merupakan hasil dari pengetahuan pembelajaran akuntansi ?

Transcript of Lampiran 1. Pedoman Wawancara...

Page 1: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

Lampiran 1.

Pedoman Wawancara Mahasiswa

1. Apakah anda mengalokasikan uang anda kedalam akun-akun kebutuhan setiap

periodenya ?

2. Bagaimana anda menempatkan uang yang sudah dialokasikan sesuai akunnya,

ataukah benar-benar dipisahkan pada tempat yang berbeda, atau pada satu

tempat yang sama?

3. Dalam pembelajaran akuntansi, diajarkan tentang organizir dalam keuangan

perusahaan, apakah anda mengorganisasikan keuangan anda berangkat dari

pengetahuan anda selama belajar akuntansi?

4. Akun-akun apa saja yang anda tentukan setiap periodenya?

5. Bagaimana anda menentukan akun-akun yang harus dianggarkan pada periode

tersebut ?

6. Dengan akun-akun yang anda tentukan, berapa masing-masing nominalnya?

7. Apa pertimbangan anda dalam menentukan besar nominal untuk setiap akun?

8. Ketika anda mendapatkan uang bonus / uang tambahan / give money, anda

akan menggunakannya untuk konsumsi, saving, atau investasi guna

menghasilkan pendapatan yang lebih ?

9. Apakah anda sering memiliki hutang?

10. Lebih sering untuk memenuhi kebutuhan apa / dalam kondisi seperti apa anda

memutuskan untuk memiliki hutang ?

11. Jika anda mendapatkan uang dari orang tua, apakah anda meminta uang

tambahan sebelum periode keuangan anda habis ?

12. Dalam kondisi seperti apa anda melakukan silang anggaran ?

13. Apakah anda mengambil keputusan-keputusan dalam keuangan anda

merupakan hasil dari pengetahuan pembelajaran akuntansi ?

14. Apakah anda mengevaluasi keuangan anda ? Bagaimanakah jangka waktu

anda mengevaluasi keuangan anda ?

15. Bagaimana cara anda mengevaluasi keuangan anda ? Apakah pencatatan

transaksi dan pengumpulan nota dilakukan oleh anda ?

16. Bagaimana anda memanfaatkan setiap hasil evaluasi keuangan anda sebagai

titik tolak pengelolaan keuangan anda ?

17. Apakah evaluasi yang anda lakukan dalam pengelolaan keuangan anda

merupakan hasil dari pengetahuan pembelajaran akuntansi ?

Page 2: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

62

Lampiran 2

DATA COLLECTION

Wawancara ke-1

NAMA RESPONDEN : AA

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Pemasaran

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Penjual

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Harian

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 15.000,-

WAKTU WAWANCARA : 3 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-

sendirikan ? dari saya SD saya sudah terbiasa untuk merencanakan uang yang saya miliki untuk membeli apa saja. Semenjak saya SMA hingga kuliah, saya merencanakan pembelanjaan saya agar saya dapat terus mengisi simpanan

saya yang nantinya dapat digunakan untuk berjaga-jaga.

Berapakah uang saku anda setiap harinya ? Dan darimana saja sumbernya ? Uang saku saya diberikan harian sebesar Rp 15.000,- , hanya itu yang saya gunakan untuk memenuhi kebutuha sehari-hari saya.

Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan atau usaha sampingan ? Saya kuliah saja, tidak memiliki pendapatan diluar uang saku saya.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? 1. Tabungan

Setiap saya mendapatkan uang Saku Rp 15.000,- selalu saya ambil Rp 5.000,- untuk saya masukkan dalam sisi

dompet yang berbeda, yang kiranya tidak mudah terlihat oleh saya ketika berbelanja. Tabungan ini sifatnya sementara, jadi saya tumpuk terus setiap harinya, kemudian dalam satu minggu nanti saya ambil Rp 15.000,- s/d

Rp 20.000,- tergantung kebutuhannya untuk membeli bensin sepeda motor saya sendiri.

2. Jajan / makan Rp 5.000,- yang kedua setiap harinya saya gunakan untuk membeli jajan / makanan ringan. Biasanya kalau

membeli makanan besar saya tambahkan dengan uang sisa Rp 5.000 yang terakhir, dan itu pun cukup karena

saya masih tinggal bersama orang tua saya, jadi makan besar tidak menjadi tanggungan utama saya. 3. Kebutuhan lain-lain

Kalau kebutuhan kuliah seperti fc, print, pembelian peralatan kuliah, parkir sepeda motor, atau kebutuhan tak

terduga lainnya saya menganggarkan Rp 5.000,- terakhir dari uang saku saya.

Bagaimana anda memenuhi kebutuhan pulsa HP anda? Pulsa saya tergantung kebutuhan, biasanya kalau hari itu saya

harus membeli pulsa saya tidak menganggarkan uang untuk jajan dan kebutuhan lain-lain, biasanya saya menunggu ketika saya tidak pergi ke Kampus. Kebutuhan yang saya tentukan itu flexibel, hari ini butuhnya apa ya saya tentukan

dari awal ketika saya mendapatkan uang saku saya.

Uang tabungan anda Rp 5.000,- per hari itu, apakah tidak pernah digunakan ? Tidak pernah, saya tidak boleh menggunakan uang tabungan saya itu. Karena dari tabungan itu saya memenuhi kbeutuhan bensin saya,kalau

digunakan nanti bensinnya bisa-bisa tidak terbeli. Karena uang saku saya diberikan jumlah sekian dengan peraturan dari ibu saya kalau bensin saya harus memenuhi sendiri.

Apakah anda sering meminta uang tambahan diluar uang saku Rp 15.000,- itu ? Lumayan sering, saya meminta uang

tambahan ketika uang saku saya habis sebelum 1 hari itu selesai, dan kebutuhan saya masih ada yang harus dipenuhi. Seperti misalnya kalau malam hari saya pengen beli sate, ya saya minta uang lagi kepada ibu saya. Yang penting saya

tidak mengambil uang tabungan saya yang Rp 5.000,- tadi.

Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak wangi, bedak, dll bagaimana ? Kalau make up saya minta make up ibu saya, jadi saya idak begitu memikirkannya, kalau masalah accesoris perempuan saya

biasanya minta dibelikan ibu sendiri, jadi saya jarang untuk memenuhinya, kecuali jika nominal harganya sedikit dan

saya mampu untuk memenuhinya ya saya penuhi sendiri.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau uang tabungan kan tadi saya benar-benar

simpan sendiri, tapi kalau Rp 10.000,- dari uang saku saya tetap jadikan satu tempat, tidak benar-benar saya

sendirikan.

Apakah anda menabungkan uang anda dalam rekening tabungan ? Saya punya rekening tabungan, tapi bukan saya

yang mengisi, yang mengisi ibu saya, tapi saya juga tidak pernah mengambil uang tabungan itu untuk memenuhi

kebutuhan saya sendiri tanpa seijin ibu saya.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ?

Orang tua saya justru yang sudah mengajari saya dari kecil, dari saya SD untuk merencanakan dan mengatur uang saku saya. Jadi karakter saya untuk seperti ini terbentuk jauh sebelum saya mengenal akuntansi. Kebiasaan ini masih

Page 3: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

63

berlaku sampai sekarang, padahal saya sudah tidak mengambil mata kuliah akuntansi, jadi menurut saya tidak ada

pengaruhnya.

Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Berdasarkan hari sebelumnya.

Seperti misalnya pulsa hari ini sudah terpenuhi jadi saya tidak memenuhi nya lagi besok, uangnya saya gunakan untuk jajan atau kebutuhan lainnya.

Anda itu kan punya tiga nomor,sepertinya dengan uang saku anda yang dikonsumsikan RP 10.000,- tidak cukup

untuk memenuhi pulsa untuk tiga nomor anda ? Jadi saya gini beli pulsanya saya beri jarak yang berbeda, hari ini saya membeli pulsa untuk nomor yang XL, 4 hari 5 hari kemudian saya mengisi pulsa yang Tri, selang yang sama

saya membeli pulsa yang M3, jadi ketika yang satu habis saya masih memiliki nomor yang lain untuk berkomunikasi.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau jumlah RP 5.000,- untuk saya simpan itu karena tidak terlalu sedikit dan

tidak terlalu banyak, jika terkumpul jangka nya juga pas untuk membeli bensin. Sisanya pun lumayan untuk saya konsumsikan. Untuk kebutuhan yang lain saya menentukan jumlahnya kira-kira saya, biasanya juga jajan tidak paten

Rp 5.000,-, kalau itu makan besar ya saya jadinya kira-kira Rp 10.000,- itu untuk anggaran makan, baru sisanya

untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga lainnya.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Uang tambahan kan tidak tentu ya, berapapun jumlahnya selalu saya jadikan satu dengan uang simpanan saya, agar nanti kalau saya ada kebutuhan mendadak dapat memenuhi sendiri tanpa harus meminta ibu saya.

Pernah punya hutang diluar uang saku harian ? Hutang pulsa seringnya kalau saya, saya biasanya lebih memilih sms teman saya yang berjualan pulsa untuk mengirimkan pulsa dulu, nanti kalau sudah ketemu bara saya bayar.

Selain itu ada hutang untuk memenuhi kebutuhan pribadi anda ? Kalau untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya, saya

memilih untuk tidak berhutang, karena tidak dibolehin selalu sama ibu untuk punya hutang dari kecil. Kalau kekurangan uang dalam sehari itu, saya lebih milih untuk meminta uang tambahan lagi dari pada berhutang.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Paling kalau uang untuk jajan tadi Rp 5.000,- dan kebutuhan lain-lain Rp 5.000,- , ternyata fotocopy habisnya Rp 7.000,- ya saya mengambil uang jajan Rp 2.000,-, meskipun hanya sedikit

berkurangnya biasanya saya memilih untuk tidak jajan meskipun masih ada Rp 3.000,- Paling hanya sekitar itu saja

kalau masalah silang anggaran.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Evaluasi seringnya kalau saya merasa sudah terlalu banyak

pengeluaran hari tersebut, sampai mengambil uang tabungan, sampai minta tambahan ibu itu baru saya evaluasi.

Bagaimana cara evaluasi keuangan anda ? Mengingat-ingat lagi apa yang sudah saya belanjakan hari itu kok sampai

pengeluarannya begitu banyak. Kalau terlalu banyak pengeluaran saya catat ulang dari awalnya uang saya berapa

hingga pengeluaran saya apa saja besera harganya.

Apa yang anda dapat dengan mencatat kembali pengeluaran anda ? Saya jadi tahu kalau uang saya benar-benar habis

untuk belanja tidak ada uang yang mungkin hilang, saya membayar terlalu besar dan tidak diberi kembalian, dll.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? saya

gunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi periode berikutnya, saya gunakan untuk lebih mengontrol saya biar gak boros lagi.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? berhasil, karena saya jadi benar-benar

menahan diri untuk membelanjakan uang lebih dari apa yang saya miliki. Biasanya saya jadi berpikir saya kemarin sudah belanja banyak, sekarang jangan, dan itu berhasil.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Pernah dengar si evaluasi di akuntansi itu caranya bagaimana, ya saya sedikit mengikuti, jadi coba-coba mencatat dengan

rapi meski tidak saya simpan dan tidak rutin sifatnya.

Wawancara ke-2

NAMA RESPONDEN : RD

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Pemasaran

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Kontrak ( Bersama adik dan Budhe )

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Guru

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan

SUMBER UANG : Uang saku dari orang tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 800.000,- s/d Rp 900.000,-

WAKTU WAWANCARA : 3 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Rumah responden

Bagaimana pemberian uang saku anda? Dan jumlah nominalnya berapa ? Uang saku saya kalau ada acara kampus Rp 900.000,- kalau tidak ada Rp 800.000,-, itu diberikan setiap bulan.

Ada pendapatan sampingan diluar uang saku ? Tidak ada, saya tidak bekerja sampingan selain berkuliah.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-

sendirikan ? Saya merencanakan kebutuhan rutin saja, maksutnya merencanakan kebutuhan yang bisa diramalkan dan pasti harus dipenuhi setiap bulannya. Karena saya hidup jauh dari orang tua, jadi saya harus bisa memenuhi

kebutuhan bulanan saya sendiri dengan mandiri.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kebutuhan yang dapat direncanakan setiap bulannya :

Page 4: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

64

1. Service motor

Setiap bulan saya alokasikan untuk service motor sebesar Rp 70.000,- . Karena saya rutin setiap bulan, jadi tingkat kerusakan motor juga tidak terlalu parah. Rata-rata setiap bulan untuk service motor menghabiskan Rp

70.000-

2. Pulsa langganan internet Untuk modem saya mengisi pulsa langganan i nternet setiap bulan seharga Rp 52.000,- .

Kedua kebutuhan ini sifatnya rutin saya anggarkan setiap bulannya. Untuk kebutuhan yang tidak rutin setiap bulan

adalah ; 3. Pembayaran acara kampus

Jadi jika saya ada kegiatan kampus seperti workshop, seminar, kujungan study, dll saya meminta uang saku

bulanan Rp 900.000,- tapi jika dalam bulan tersebut tidak ada kegiatan yang harus dibayar uang saku yang saya terima per bulannya Rp 800.000,-

Ketiga kebutuhan tadi itu dapat diperhitungkan setiap bulannya, sisa dari memenuhi ketiga kebutuhan tadi saya

gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya, dan tidak direncanakan ; 4. Kebutuhan perkuliahan

Kebutuhan perkuliahan biasanya fotocopy, membeli buku, membeli peralatan-peralatan kecil, print, dll karena

sifatnya tidak terduga dan tidak dapat direncanakan jadi saya tidak merencanakan jumlah tertentu pada awal bulan untuk kebutuhan perkuliahan.

5. Jajan

Sebenarnya makan besar itu saya makan dikontrakan, karena dikontrakan saya tinggal dengan budhe dan adik kandung saya, jadi untuk kebutuhan makan sehari-hari orang tua mempercayakannya kepada budhe saya. Saya

tidak memikirkan keperluan itu, namun ketika saya pergi dengan teman, sedang dikampus dalam waktu yang

lama, atau dalam acara tertentu saya makan diluar dengan uang saku tersebut. Tidak saya batasi pula jumlahnya, karena sifatnya tidak bisa diramalkan.

6. Kebutuhan cowok

Membeli baju, minyak wangi, gell rambut, dll saya belanja sendiri, tapi jika kebutuhan sabun mandi, shampo itu tidak saya penuhi karena sudah dibelikan budhe. Jadi uang saku satu bulan itu untuk memenuhi kebutuhan saya

sendiri. Membeli baju juga sifatnya tidak rutin, hanya jika ada keinginan saja, sama dengan kebutuhan lainnya. 7. Pulsa Handphone

Membeli pulsa handphone tidak saya batasi setiap bulannya berapa, saya biarkan mengalir apa adanya, butuh

beli pulsa ya saya beli, kalau tidak ya tidak. Jadi habisnya setiap bulan untuk pulsa juga tidak pasti, dari situ saya memutuskan untuk tidak merencanakan pengeluaran pembelian pulsa HP.

8. Footsal

Saya suka olah raga futsal , sebenarnya rutin setiap minggu satu kali, tapi saya tidak menganggarkan uang untuk itu karena uang yang dibutuhkan untuk membayar berbeda-beda jumlahnya.

9. Kebutuhan mendadak

Banyak kebutuhan mendadak diluar yang saya sebutkan tadi, seringnya kebutuhan sosial, menjenguk, menyumbang, jika berpergian luar kota, dll. Tidak bisa diramalkan kapan saja itu dibutuhkan, malas untuk saya

rencanakan.

10. Bensin Karena saya tidak tentu pulang ke Temanggung jangka waktunya, berpergian hampir setiap hari juga, jadi untuk

bensin habisnya setiap minggu tidak pasti, jadi untuk membatasi pengeluaran bensin pada awal bulan juga tidak

bisa saya lakukan.

Apakah anda tidak memiliki simpanan / tabungan ? Ada tabungan Rp 200.000,- setiap bulan, jadi saya ditransfer

untuk uang saku saya, semisal dalam bulan ini karena tidak ada kegiatan kampus saya dikirim Rp 800.000,- saya ambil cash Rp 600.000,- untuk memenuhi semua kebutuhan saya. Sisanya saya tinggal di ATM untuk simpanan saya.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang

untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Untuk kebutuhan yang rutin saya anggarkan saya langsung bayarkan, pulsa internet, service motor, pembayaran kegiatan kampus jika ada. Dan untuk sisanya saya tidak

merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi, semuanya saya biarkan mengalir begitu saja, tanpa ada

pemisahan uang sesuai kebutuhannya, uangnya juga saya jadikan satu.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya

mengatur keuangan saya pun hanya untuk kebutuhan rutin, lainnya tidak saya atur atau rencanakan pada awal bulan. Dan itupun saya tidak berdasarkan pembelajaran akuntansi, karena mayoritas menurut saya saya tidak melakukan

pengaturan, dan memang saya diajarkan orang tua untuk mengutamakan kebutuhan yang paling penting. Jadi saya

juga mengatur uang untuk kebutuhan yang penting dan rutin saja.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan

jumlah nominal masing-masing akun ? Untuk tiga akun tadi yang saya rencanakan setiap bulannya, nominal nya

berdasarkan gambaran umum. Service motor saya ambil rata-rata selama bulan-bulan sebelumnya saja, pulsa internet

karena sudah kebiasaan dan paketan bulanan yang paling murah 50ribu jadi itu yang saya pilih, dan kebutuhan

kegiatan kampus dari gambaran sebelum saya meminta uang saku untuk membayar acara kampus saya pasti sudah tahu berapa biayanya dan jumlah kegiatan yang akan saya hadiri.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Tergantung nominalnya ya, kalau nominal nya diatas Rp 100.000,- saya pilih memasukkannya dalam tabungan saya, jadi jumlahnya tidak malu-maluin untuk ditabung. Kalau kurang dari Rp 100.000,- saya campur

dengan uang saku saya untuk tambahan memenuhi kebutuhan dalam bulan tersebut.

Apakah menurut anda, anda sudah merealiasasikan uang anda sesuai rencana ? Karena kebutuhan rutin yang saya

rencanakan hanya tiga akun tadi, jadi saya selalu bisa memenuhinya. Yang membuat saya tidak bisa tepat

menggunakan uang saku saya adalah kebutuhan diluar tiga akun tadi.

Page 5: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

65

Jika anda kehabisan uang sebelum satu bulan apa yang anda lakukan ? Saya masih bisa menggunakan uang tabungan yang masih saya sisakan di ATM tadi. Jika uang tabungan, uang bulanan benar-benar sudah habis saya memilih untuk

meminjam uang adik saya untuk pegangan saya sampai tiba saatnya uang bulanan dikirim.

Pernah punya hutang diluar uang bulanan anda ? saya tidak pernah punya hutang kecuali dengan adik saya untuk pegangan ketika itu tadi saya kehabisan uang saku dan tabungan saya.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Kembali lagi, anggaran yang saya rencanakan hany tiga kebutuhan, dan itupun langsung saya bayarkan, jadi saya bisa dikatakan tidak pernah silang anggaran.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? tergantung kebutuhan saya, dan udah sikap saya seperti itu , tidak didasarkan dari

saya pernah belajar akuntansi.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Kalau boros saja baru saya ingat-ingat lagi mbak, belli apa saja ya,yang kurang dibeli apa saja. Apa saja yang bisa dipenuhi dengan sisa uang sekian, kurang lebih evaluasi keuangan

saya seperti itu.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Ndak pernah saya mencatat penerimaan dan pengeluaran saya, males lah, sepertingnya tidak penting, toh tidak ada yang mau lihat juga. Dulu pernah, tapi sekarang banyak

kegiatan footsal, main, skripsi jadi malas mencatat lagi.

Ketika anda mencatat penerimaan dan pengeluaran, apakah anda berangkat dari pembelajaran akuntansi ? iya, saya

memang melakukan itu ketika saya kuliah disini semester dua, ketika itu memang kita diberi pengantar akuntansi naman mata kuliahnya, jadi saya merasa ingin mencoba mengapilkasikan akuntansi di uang saya, hitung-hitung

latihan, tapi semakin kesini saya semakin malas.

Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Apa lagi ngumpulin nota, bukan orang yang teliti untuk menyimpan hal-hal demikian, lagi pula transaksi-transaksi pembelanjaan yang memberikan nota hanya sedikit, jadi kalau sedikit

notanya perasaan semangat mengumpulkan nota tidak ada.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Jadi

menghindari kesalahan yang dilakukan bulan sebelumnya, tapi ya nanti kalau sudah terima uang lagi hilang sudah

niat untuk menghemat uang bulanan. Saya mikirnya, ah belum banyak tanggungan yang saya miliki, jadi saya lebih hura-hura dalam menggunkaan uang bulanan saya. Pembelajaran akuntansi hanya membuat saya sekedar tahu saja,

oh ada proses demikian, caranya demikian, dan sebagainya.

Wawancara ke-3

NAMA RESPONDEN : DT

USIA RESPONDEN : 23 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Pegawai Negeri

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Mingguan

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 100.000,-

WAKTU WAWANCARA : 8 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Rumah responden

Bagaimana pemberian uang saku anda, dan jumlah nominal per pemberian berapa ? Saya diberi uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya.

Mengapa anda memilih periode uang saku anda diberikan secara mingguan ? Karena saya masih tinggal dengan orang tua saya, jadi kalau mingguan sepertinya pas, tadinya mau dibeirkan bulanan, tapi saya meminta untuk diberikan

secara mingguan agar saya juga bisa berlatih mengatur keuangan saya juga.

Punya pekerjaan sampingan tidak ? Tidak, uang saya ya hanya uang saku per minggu, tidak punya pendapatan

sendiri.

Siapa yang menentukan nominal Rp 100.000,- setiap minggunya ? Kalo jumlah itu yang menentukan orang tua saya.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Saya selalu merencanakan untuk apa saja uang yang saya terima setiap minggunya. Saya melakukan ini

agar saya merasa ayem, bisa sebelum terpenuhi saya sudah tahu bahwa kebutuhan ini pasti bisa tercapai.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Saya setiap minggunya menganggarkan tiga macam kebutuhan yang harus terpenuhi ;

1. Bensin Saya diberikan uang saku orang tua saya Rp 100.000,- dengan tanggung jawab membeli bensin untuk kendaraan

saya sendiri.

2. Uang cadangan Biaya lain-lain atau cadangan ini fungsinya untuk saya bisa memenuhi kebutuhan yang sifantya tidak terencana,

baik kebutuhan sosial dan kebutuhan kuliah. Misalkan saja fotocopy, membeli masker, jajan , makan diluar

rumah, pulsa, dll. 3. Simpanan

Sisa dari uang untuk memenuhi dua kebutuhan diatas, saya simpan uang namun tidak ditabung, untuk saya

akumulasikan setiap minggunya,kemudian bisa saya gunakan untuk membeli sesuatu.

Page 6: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

66

Kalau saya lihat anda sering sekali perawatan wajah, dengan uang apa anda memenuhinya ? kalau perawatan, kacamata saya minta sendiri kepada orang tua, itu diluar uang saku saya. Tapi biasanya kalau saya mau membeli

softlens atau baju , tas, dll saya menunggu dari kumpulan akumulasi uang simpanan saya.

Bagaimana penempatan uang saku anda untuk memenuhi ketiga jenis kebutuhan tersebut ? untuk uang bensin, biasanya saya langsung membelanjakannya ketika mendapatkan uang saku, agar dalam keadaan apapun bensin sudah

terpenuhi. Kalau biaya lain-lain saya tidak menentukan jumlah nominalnya, sisa dari membeli bensin ya itu yang saya

gunakan untuk memenuhi biaya lain-lain, baru sisanya setelah memenuhi biaya lain-lain dalam satu minggu saya simpan dalam tempat penyimpanan yang berbeda dengan uang saku saya.

Memangnya siapa yang menentukan untuk uang saku anda secara mingguan tidak bulanan atau harian mungkin ?Menurut saya jangka waktu satu minggu itu pas, tidak terlalu jauh tidak juga terlalu pendek, jadi saya bisa mencoba

mengontrol keuangan saya sendiri. Kalau harian itu malah saya cenderung malas untuk melakukan serangkaian tahap

seperti yang sudah saya lakukan ini. Kalai bulanan saya sendiri yang merasa saya pasti akan lebih susah mengontrol pengeluaran saya.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Bisa dibilang seperti itu, ada pengaruh dari pembelajaran akuntansi selama ini, selain itu saya memang suka dengan hal

yang terencana. Ini diajarkan oleh bapak saya, saya melihat sendiri kalau bapak saya mencatat dengan rinci setiap

pengeluarannya. Jadi saya seperti secara tidak langsung juga diajarkan oleh bapak saya.

Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Bensin itu kebutuhan pokok

saya yang harus saya penuhi sendiri, sedangkan biaya lain-lain / cadangan dan tabungan itu sifatnya kebiasaan saja. Tabungan pun melihat kondisi sisa uang untuk memenuhi kebutuhan biaya lain-lain.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan

jumlah nominal masing-masing akun ? Menurut perkiraan saja, kan yang paling utama dipenuhi itu bensin, ya bensin tinggal lihat saja ketika mendapatkan utama itu sisa berapa kalau cukup dengan diisi Rp 20.000,- ya diisi segitu, lihat

kondisi saja. Sisanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga tadi, kalau masih sisa dalam satu minggu saya

masukkan dalam simpanan saya, kalo tidak ya saya tidak menabung berarti minggu itu.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Uang bonus itu jatuhnya lebih sering saya konsumsikan, Karena refleks gitu, jadi kepikiran aja, mumpung dapat uang yang tidak perlu menunggu lama-lama, tidak perlu mengumpulkan dalam jangka waktu tertentu,

dibelanjakan saja. Barang yang saya beli juga tidak terus sembarangan, kira-kira memang benar-benar belum

terpenuhi dan kalau saya mengumpulkan uang dulu untuk memenuhinya terlalu lama.

Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Saya kalau untuk memenuhi kebutuhan saya sampai memiliki hutang,

saya tidak pernah, karena menurut saya itu hal yang memalukan, orang tua saya masih mampu untuk memenuhi kebutuhan saya kenapa saya harus berhutang. Jika saya memiliki hutang pun itu adalah hutang pulsa yang dilunasi

tidak pernah lebih dari 1 minggu. Hutang lainnya kaya talangan uang ,jadi kalau saya sedang keluar rumah dikampus

misalnya atau makan, uang nya kurang, kalau saya pulang dulu kan tidak memungkinkan, saya pinjam teman saya barus keesokan harinya saya langsung lunasi.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Seringnya uang untuk tabungan yang harus saya akumulasikan setiap minggunya saya gunakan untuk membeli suatu barang. Tapi ketika saya melakukan silang anggaran seperti ini saya

selalu mengevaluasi dan memutuskan untuk mengyisihkan nominal tertentu untuk menambah jumlah tabungan saya

pada minggu berikutnya.

Apakah anda sering meminta uang tambahan sebelu periode satu minggu habis ? Kalau minta uang tambahan tanpa

ada keperluan yang masih harus dipenuhi dalam minggu itu, saya tidak pernah. Saya lebih baik tidak berpergian

sampai hari diberinya uang saku minggu depan datang lagi. Kalaupun harus meminta uang tambahan biasanya saya meminta untuk keperluan yang nominalnya besar, kaca mata, perawatan, service, buku, service laptop, printer, dll.

Jadi dengan sikap saya yang seperti ini, sampai saat ini saya merasa realisasi belanja keuangan saya sesuai dengan

perencanaan awal.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari

pembelajaran akuntansi selama ini ? Kalau menentukan jenis kebutuhannya, saya rasa naluri, palin hanya meniru gambaran umum di akuntansi namanya akun ini, ini,ini disini apa ya, seperti itu saja.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi hanya kalau boros saja, ya diingat-ingat,dilihat kembali kenapa saya kok boros, saya belanja apa saja. Dan jangka waktunya pun tidak rutin, tidak setiap hari,minggu,

hanya ketika saya merasa saya bertindak boros.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Dulu saya pernah mencatatnya dari penerimaan sampai pengeluarannya, saya catat semuanya , tapi sekarang sudah tidak, hanya menyimpan nota dari transaksi yang

memiliki bukti pembayaran saja.

Kenapa tidak diteruskan pencatatannya ? Karena semakin kesini saya semakin malas dan tidak tertarik untuk memberlakukan uang saku saya dengan sangat formal.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan minggu berikutnya ? Jadi kalau minggu ini saya membeli barang yang tidak begitu dibutuhkan, saya menghilangkan kebutuhan yang tidak

terlalu harus dipenuhi dalam bulan depan.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil, saya jadi lebih mudah untuk

mengontrol hasrat boros saya. Karena berangkat dari evaluasi tadi saya menyusun strategi pengelolaan keuangan yang menghindari kesalahan minggu sebelumnya.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Iya,

karena sampai dengan tahap evaluasi ini saya merasa karakter saya sudah terbentuk sebagai anak akuntansi, hingga saya memiliki prinsip kalau saya ini haru membedakan diri saya anak akuntansi dengan anak non akuntansi melalui

pengelolaan keuangan pribadi.

Page 7: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

67

Wawancara ke-4

NAMA RESPONDEN : IG

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Wiraswasta

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan

SUMBER UANG : Uang Saku dan Hasil Usaha

PEKERJAAN : Pemasok Papan Setengah Jadi

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 500.000 + 3.000.000,-

WAKTU WAWANCARA : 8 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Bagaimana pemberian uang saku anda, dan nominalnya berapa ? Uang saku diberikan bulanan, jumlahnya Rp

500.000,-

Anda mempunyai usaha pemasok papan setengah jadi, itu pendapatan bersih anda berapa , dan kalau dirata-rata setiap bulannya berapa ? Jadi uang pendapatan laba usaha saya itu sebenarnya penghasilan per kubik sekali kirim itu sekitar

Rp 400.000,- jika saya rata-rata setiap bulannya dapat Rp 3.000.000,-

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? tidak, saya tidak pernah melakukan pengaturan rencana pengeluaran, semua uang yang saya dapatkan ya

itu yang saya gunakan untuk apa saja yang saat itu juga dibutuhkan.

Anda memiliki pekerjaan sampingan, bagaimana dengan penggunaan uang laba usaha anda ? Sama, saya juga tidak

pernah menyendirikan antara uang saku bulanan dengan uang laba usaha saya, tapi kalau uang saku bulanan saya

pegang cash semua, saya ambil ketika saya memerlukannya saja, sisanya saya simpan di bawah bantal dirumah. Kalau semisal hari ini saya punya kepentingan yang mengharuskan saya berangkat ke Salatiga untuk bimbingan, ya

saya ambil Rp 50.000,- , sisanya saya tinggal dirumah temanggung.

Uang laba usaha anda terhitung jumlahnya lumayan banyak untuk kita yang masih berkuliah, anda gunakan untuk apa

biasanya uang laba itu ? Selama ini ada bebrapa keperluan menggunakan uang usaha saya:

1. Sebagian besar, selama ini saya berikan uang laba usaha kepada ibu saya. Karena memang saya memiliki usaha sampingan untuk membantu orang tua saya.

2. Kalau dalam bulan tertentu saya memiliki rencana untuk berpergian keluar kota,liburan, saya mengambil uang

dari uang laba usaha secukupnya, baru sisanya saya berikan semua kepada ibu saya. 3. Saat jatuh tempo pembayaran kuliah, orang tua saya masih belum punya uang saya membayar uang kuliah saya

dengan laba usaha saya sendiri, sisanya kembali lagi saya berikan kepada ibu saya.

4. Karena memang saya berniat mebuat usaha saya ini untuk membantu orang tua saya, saya pernah sekali membiayai SPP sekolah adik saya.

Apakah pembayaran uang SPP adik dan uang semestaran anda diganti orang tua ? Tidak, karena jumlah yang saya dapatkan saja sudah besar, saya memang bantu orang tua. Saya memilih untuk tidak meminta ganti dari orang tua

saya.

Apakah anda masih meminta uang tambahan kepada orang tua ? masih, uang bulanan masih rutin saya dapatkan dari orang tua meskipun saya sudah bisa memiliki pendapatan sendiri. Terkadang juga kalau uang bulanan habis, dan saya

memilih untuk berhutang dengan teman atau memilih untuk berusaha tidak membeli apapun. Jadi masih belum bisa teratur untuk memenuhi kebutuhan saya.

Kenapa anda tidak mencoba untuk mengatur keuangan anda ? Seperti anda alokasikan uang anda untuk setiap

kebutuhan yang berbeda ? Takutnya gini, kalau saya sudah rencanakan sedemikian rupa dengan nominal maksimal masing-masing kebutuhan, ketika saya bersama teman-teman saya berpergian, atau makan bersama, saya membatasi

pengeluaran saya malah saya dicap pelit, jadi saya memilih untuk semuanya berjalan tidak dengan rencana saja.

Rekening tabungan anda apa selalu anda isi dengan rutin, khusus memang benar-benar anda tabungkan ? Tidak,

rekenening tabungan dengan ATM nya hanya fasilitas transfer uang saja, dari orang tua, dari rekening usaha untuk

mentransfer laba ke rekening pribadi saya, kemudian saya ambil lagi uangnya untuk saya berikan kepada orang tua saya.

Kenapa anda tidak menyisihkan uang anda untuk anda tabungkan, sedangkan nominal pendapatan anda jumlahnya kan lumayan ? Saya tidak menabung, karena uang yang saya berikan kepada orang tua sudah merupakan tabungan

saya, karena saya tidak mau terlalu merepotkan orang tua saya berusaha memberikan uang sebisa mungkin kepada

orang tua saya untuk membantu memperingan dalam memenuhi kebutuhan saya dan adik saya. Kalaupun sisa kan bisa digunakan orang tua saya, kalau saya tabung, ada sisanya dari pemenuhan kebutuhan saya sisanya malah

menarik saya untuk menggunakannya untuk hal-hal yang mungkin tidak dibutuhkan.

Kenapa anda tidak mengaplikasikan pengetahuan akuntansi anda selama ini dalam kehidupan sehari-hari anda ? Ada keinginan untuk saya sebenarnya mengaplikasikan akuntansi dalam keuangan pribadi saya, tapi karena saya tau itu

terlalu panjang prosesnya untuk dilakukan, dan uang untuk saya pribadi bukan nominal yang besar, dan nominal yang besar saya berikan kepada ibu saya sebagai pertanggung jawaban saya. Saya merasa masih sedikit tantangan untuk

membuat pengorganisasian, pencatatan, pengumpulan nota setiap pembelanjaan jadi cenderung tidak melakukannya.

Apakah anda sering memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Kalau hutang banyak, tapi untuk utang usaha. Kalau hutang untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya lumayan jarang, tapi saya pasti tidak lupa untuk

melunasinya.

Page 8: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

68

Biasanya hutang pribadi anda buat memenuhi kebutuhan apa ? Biasanya saya untuk utang pulsa kepada teman,biasanya juga kalau saya dan teman saya sedang jalan-jalan, dijalan lihat barang yang menarik untuk dibeli

seperti baju atau sepatu saya tidak membawa uang yang cukup, saya pinjam dulu , kemudian saya ganti.

Paling lama membayar utang anda dalam jangka waktu ? Paling lama itu lebih dari 2 bulan pernah, karena saya lupa kalau punya hutang dengan X ,dan X pun juga lupa kalau saya punya hutang dengan dia. Tapi sampai sekarang

selama-lamanya saya punya hutang, tetap saya bayar.

Untuk memenuhi hutang anda, anda menggunakan uang saku anda , laba usaha , atau meminta uang tambahan sendiri? Pakai uang saku saya, kalau jumlahnya terlalu besar saya ambil dulu dari laba usaha sebelum saya berikan

kepada ibu saya.

Memangnya uang saku anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan apa saja ? Semua kebutuhan pribadi saya, pulsa,

bensin, service motor, jajan, print, fotocopy, beli buku, saya berusaha memenuhi semua itu dengan uang saku saya.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan atau uang bonus, cenderung anda apakan uang itu ? Saya selama kuliah ini

tidak pernah mendapatkan uang bonus diluar pendapatan rutin saya, karena jika diberipun saya menolak, wong saya

kerja buat nambahi keluarga kok palah saya menerima uang tambahan.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? saya tidak pernah melakukan evaluasi, karena saya sudah

melakukan pengelolaan keuangan secara rinci pada keuangan usaha saya, jadi saya malas untuk kerja dua kali dalam mengelol uang.

Jika sebatas itu, apakah anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan yang membuat anda boros ? Ya tidak bisa, hanya saat itu saja saya tersadar saya boros, tapi setelah itu ya saya cuek saja, yang kemaren boros ya biar boros, sekarang

liat aja lah, kalau boros ya biar kalao bisa ngirit ya syukur gitu.

Tapi kalau untuk usaha anda , apakah anda melakukan evaluasi serinci mungkin ? ya itu pasti, karena itu nanti bisa membantu saya kalau kehilangan atau kelebihan dana itu bisa dilihat uang siapa, kalau itu ternyata uang pribadi saya,

itu bisa ketawan.

Mengapa anda tidak mengaplikasikan evaluasi dalam akuntansi untuk keuangan pribadi anda ? Karena sama seperti

tadi, saya tau itu hal yang cukup ribet, dan waktu saya sudah cukup habis untuk mengelola keuangan usaha saya

dengan rinci, bekerja, mengerjakan skripsi, sudah menyita waktu saya, jadi saya lebih tidak begitu tertarik untuk mengerjakannya. Lagi pula saya lebih tertarik hal ini dilakukan dalam suatu organisasi yang menuntut transparansi

keuanagn.

Wawancara ke-5

NAMA RESPONDEN : SV

USIA RESPONDEN : 22 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Bpak Buruh & Ibu Karyawan KUD

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Mingguan & Bulanan ( gaji guru les )

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua mingguan, Gaji guru les

Diterima bulanan, Laba jual pulsa harian.

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 100.000 + 100.000 + 50.000

WAKTU WAWANCARA : 11 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Berapakah uang saku anda dalam satu periode ? Dalam satu minggu saya mendapatkan Rp 100.000,- dari orang tua saya.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Saya tidak memisah-misahkan uang yang saya dapatkan. Karena begitu saya mendapatkan uang saku Rp

100.000,- setiap minggunya saya langsung menggunakannya sebagai uang saldo atau modal menjual pulsa. Nanti

hasil penjualan setiap harinya yang saya gunakan sebagai uang saku saya.

Kalau uang pendapatan sebagai guru les , bagaimana perlakuannya ? Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan

sebagai guru les saya secara rinci, biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli kebutuhan perempuan seperti baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per bulan juga, jadi jangka waktu jauh berbeda dengan uang saku saya.

Kenapa anda tidak mengatur keuangan anda, seperti mengalokasikan uang anda untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu

? Dulu waktu awal-awal kuliah saya pernah seperti itu, bahkan sampai mencatat setiap pendapatan sampai

pengeluaran saya dalam satu buku dengan rapi, akan tetapi semakin kesini, jam ngajar saya, jam kuliah, bahkan dulu

sempat ada PPL, sekarang skripsi saya jadi lebih malas, karena saya tahu ketika saya melakukan hal itu prosesnya

panjang, harus teliti, dan ribet. Semakin banyak kesibukan saya, semakin saya malas untuk melakukan keribetan dalam keuangan saya.

Mungkin selain waktu anda yang kurang, dan perasaan malas anda, kenapa anda tidak mengaplikasikan pembelajaran akuntansi yang sudah pernah anda lakukan, dilakukan lagi ? Karena saya dulu Rp 100.000,- itu sampai untuk

membeli perlengkapan mandi, persediaan beras, dll, sekarang saya baru sadar saya pulang setiap minggu kenapa saya

tidak ambil persedian barang tersebut dari rumah, itu akan membuat saya lebih hemat. Jadi sekarang Rp 100.000 itu murni hanya untuk saya makan sehari-hari dan ketika harus memenuhi kebutuhan mendadak, fotocopy mungkina atau

membeli perlengkapan kuliah lainnya. Kalau membeli buku seperti sekrang karena sedang skripsi itu frekuensinya

jarang, tapi sekali membeli saya meminta anggaran kepada orang tua langsung untuk beberapa buku.

Page 9: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

69

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Kalau jumlahnya hanya sedikit, saya gunakan untuk konsumsi sehari-hari saja, kalau jumlahnya lumayan

besar, saya gunakan sebagai investasi saldo pulsa. Dari situ juga saya mendapat kembalian uang tambahan yang

jumlahnya lebih besar.

Jual pulsa itu inisiatif anda atau disuruh orang tua ? Inisiatif sendiri, karena banyak cerita dulu waktu awal kuliah

teman saya banyak yang jual pulsa, coba kalau saya jual pulsa, seperti itu.

Pernah punya hutang dengan teman anda untuk memenuhi kebutuhan anda ? Saya biasanya kalau punya hutang itu kalau dalam memenuhi kebutuhan sehari itu pun kalau misal penjualan pulsa sedang sepi atau belum terbayar. Tapi

keesokan harinya langsung saya bayar dengan hasil penjualan pulsa saya. Pernah juga beberapa kali saya itu meminjam uang untuk membeli baju, ketika itu seringnya tidak direncanakan. Saya membayar hutang saya ketika

saya mendapatkan uang gaji hasil menjadi guru les, atau uang mingguan berikutnya.

Apakah anda pernah meminta uang tambahan diluar Rp 100.000,- anda ? Tidak, kalau kekurangan saya memilih untuk mengatasi dengan uang hasil penjualan pulsa, kalau itu belum cukup saya memilih berhutang. Karena kalau

saya meminta orang tua saya lagi, kasian orang tua saya pengeluarannya jadi lebih besar.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasi keuangan itu hanya kalau ketika saya berbelanja

boros, dan itu pun hanya mengingat-ingat saja. Saya tidak pernah lagi mencatat dan mengumpulkan nota lagi.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya

jadi memanfaatkan hasil evaluasi saya sebelumnya untuk pengelolaan keuang berikutnya, saya berniat untuk lebih

menekan pengeluaran, dan lebih menghindari untuk meminjam uang kepada teman saya. Tapi kembali lagi itu hanya niat , ketika uang mingguan diterima kembali, niat itu langsung hilang, dan kembali lagi saya melakukan kesalahan

yang sama, tindakan boros lagi, peminjaman uang lagi.

Apa pengaruh pembelajaran akuntansi dalam diri anda saat ini ? Saya jadi tahu , bagaimana pengelolaan keuangan, pencatatan, dsb yang akan diterapkan jika saya telah bekerja nanti. Karena jika saya bekerja, uang yang saya kelola

uang hasil jeripayah saya sendiri dan saya sudah tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada orang tua, sehingga saya harus lebih bisa megnendalikan diri saya.

Wawancara ke-6

NAMA RESPONDEN : YA

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Pemasaran

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMK Otomotif

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Swasta & Ibu Rumah Tangga

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan / 2Mingguan

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 600.000 / Rp 300.000,-

WAKTU WAWANCARA : 14 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Bagaimana uang saku anda diberikan ? Kadang bulanan kadang juga dua mingguan, kalau bulanan itu saya Rp 600.000,- kalau dua mingguan ya Rp 300.000,-

Mengapa anda memilih keuangan anda bulanan dan terkadang 2 mingguan ? Karena saya mencoba mengontrol diri

dengan cara demikian, ketika kebutuhan yang saya perlukan hanya sedikit, mungkin tidak ada kegiatan kampus atau acara keluar kota saya memutuskan untuk meminta uang saku dua minggu sekali. Ketika saya merasa selanjutnya

membutuhkan pengeluaran yang lumayan banyak, saya memutuskan untuk meminta uang saku secara bulanan. Ini

sebenarnya usaha saya untuk menghindari meminta uang tambahan untuk membayar kegiatan kampus dan keperluan luar kota dengan saya meminta uang saku bulanan yang uangnya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Apakah anda memiliki pendapatan sendiri ? Tidak punya, saya hanya mendapatkan uang saku saja.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan

? Sedapatnya uang saku saya, entah itu bulanan maupun dua mingguan, saya merencanakan pengeluaran saya dan membatasinya, biasanya saya mencatatnya dalam buku memo saya. Kebutuhan-kebutuhan yang saya rencanakan

adalah ;

1. Saving Setelah saya membuat perencanaan pengeluaran dalam setiap periode, dengan jumlah yang saya perkirakan,

sisanya saya masukkan dalam rekening tabungan saya. Jadi jumlahnya tidak selalu sama setiap menabung,

karena tergantung kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi. Sebisa mungkin juga tabungan ini saya gunakan hanya ketika benar-benar sudah terdesak. Tapi saya selama 4 tahun kuliah baru mengambil uang tabungan baru

dua kali saja.

2. Bensin Setiap minggu saya menganggarkan bensin Rp 20.000,- , jadi kalau uang sakunya per dua minggu bensin saya

anggarkan Rp 40.000,- kalau bulanan ya Rp 80.000,- . Tapi kalau terkadang ada keperluan luar kota mendadak,

bila melebihi anggaran per minggunya saya menggunkan uang jaga-jaga saya. 3. Servis motor

Kalau servis motor saya lakukan setiap bulan, ketika saya pulang kerumah orang tua saya, dan pembayarannya

patungan, saya memiliki uang sekian nanti ditambahi orang tua saya. Jumlah uang yang saya anggarkan untuk

Page 10: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

70

servis motor tidak pasti, terkadang kalau sekiranya masih punya sisa uang lumayan berdasarkan perencanaan

awal saya patungannya lebih besar, kalau tinggal sedikit biar orang tua saya yang lebih banyak. 4. Makan

Makan setiap minggunya saya anggarkan Rp 75.000,- saya makannya juga tidak teratur, tidak pasti satu hari 3

X. Pokoknya bagaimana caranya uang makan itu RP 75.000,- 5. Pegangan cash

Dari seluruh perencanaan kebutuhan pokok dan untuk tabungan, sisanya saya gunakan untuk pegangan secara

tunai. Pegangan ini sifatnya untuk memenuhi kebutuhan yang mendadak dan tidak dapat dipastikan. Seperti kebutuhan kuliah fotocopy, beli buku, pulsa HP, Print, kebutuhan sosial seperti sumbangan mendadak, pergi

bersama teman-teman, dll. Selain itu uang pegangan cash ini saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang

sudah direncanakan ketika direalisasikan ternyata uangnya kurang.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang

untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang tabungan itu langsung saya tabungkan. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar lebih

terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak berguna yang penting saya masih ada

sisa untuk makan.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya

mengatur keuangan demikian rupa karena saya merasa punya tanggung jawab secara tidak langsung dari orang tua

saya, selain itu saya atur demikian agar saya itu tidak meminta uang tambahan lebih kepada orang tua.

Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan anda? Kebiasaan saja sebenarnya, kebutuhannya

dari dulu sampai sekarang hanya itu-itu saja, jadi makin lama makin mudah menentukan kebutuhannya apa saja.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan

jumlah nominal masing-masing akun ? Saya hanya sekedar membatasi maksimalnya saja, karena saya melihat dengan jumlah sekian dari masing-masing kebutuhan sudah bisa dipenuhi,kenapa harus lebih banyak atau lebih jauh dari itu.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya malah sering menolak untuk menerima uang tambahan dari orang tua, seperti kalau saya pulang

kampung, ketika mau berangkat Salatiga lagi saya diberi uang tambahan saya selalu menolaknya, karena saya secara

pribadi ingin belajar mendidik diri saya untuk mencukupi kebutuhan dengan uang yang ada. Kalau uang tambahan diluar orang tua itu ada , tapi jarang sekali, dan itu saya tambahkan dalam uang pegangan cash saja. Karena barang

kali nanti bisa benar-benar menolong disaat-saat genting.

Menurut anda apakah anda sudah menggunakan uang sesuai rencana awal anda ? Sebagian besar dan seringnya sesuai dengan perencanaan, karena setiap saya membelanjakan uang saya selalu mengingat kebutuhan apa saja yang masih

harus dibelanjakan, hal itu yang membuat saya sesuai dengan perencanaan.

Pernah punya hutang diluar uang saku ? Ketika saya harus membeli suatu barang saat itu juga, saya meminjam

dengan pacar saya, sifatnya talangan. Ketika saya meminjam uang, saat yang sama saya meminta orang tua saya, jadi

begitu dikirim orang tua saya uang tambahannya saya langsung kembalikan uang yang saya pinjam dari pacar saya.

Jadi anda meminta uang tambahan ketika anda harus memenuhi kebutuhan mendadak ? Bukan meminta diluar uang

saku sebenarnya, saya itu statusnya pengurangan dari uang saku saya periode berikutnya. Jadi saya sama sekali tidak

meminta uang tambahan diluar uang saku kepada orang tua.

Kenapa harus demikian? Anda tadi bercerita juga kalau orang tua sebenarnya mau memberi uang tambahan, tapi anda menolak, kenapa ? Karena saya tidak ingin semakin memberatkan beban orang tua saya, selain itu saya berprinsip

untuk tidak menerima uang tambahan diluar uang saku. Ingin belajar berhemat agar nanti waktu bekerja bisa lebih

hemat menggunakan uang hasil kerja sendiri.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Karena saya hanya membuat awang-awang saja untuk apa saja

pengeluaran saya, dan yang saya pisahkan hanya uang makan saja, jadi saya tidak pernah menggunakan uang untuk

makan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Tapi biasanya saya membawa uang seperlunya untuk makan dan untuk kebutuhan lain, sisanya saya simpan di kos, agar bisa lebih hemat.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya belajar akuntansi hanya 3 SKS saja, itupun awal perkuliahan, ketika SMK

tidak ada pembelajarannya, jadi saya merasa waktu yang singkat belum cukup banyak untuk menjadi referensi saya

dalam mengelola keuangan, saya memutuskan semuanya hanya berdasarkan inisiatif saya saja, dengan kunci agar saya tidak meminta uang tambahan lagi.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Setiap minggu saya mengevaluasi, dan mengatur kembali uang saya. Saya mengingat-ingat pengeluaran saya , dan menghitung kembali sisanya, dari situ saya mengatur kembali

kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi dengan melihat sisa uang yang saya miliki.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Saya tidak mencatat hanya menghitung ulang dan mengingat-ingat saja, karena mencatat itu ribet sekali dan saya gak bisa rutin untuk melakukan pencatan keuangan. Lagi pula jika

saya catat, siapa yang mau melihat, orang tua saya sebagai investor utama saya tidak pernah menanyakan, jadi tidak

perlu untuk mencatatnya.

Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Bukan tipe saya setiti dalam mengumpulkan nota, hanya kertas kok

dikumpulkan, saya evaluasi pun tidak mencatat jadi ya tidak perlu nota untuk dasar pencatatan keuangan saya.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya jadi

lebih mengontrol pengeluaran saya, dengan lebih memperlangsing anggaran maksimal masing-masing kebutuhan dan memperbesar tabungan saya.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berjalan, karena saya menjadi lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk berbelanja.

Page 11: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

71

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Sama seperti tadi, hanya naluri saja, karena saya ini hidup sendiri jauh dari orang tua, jadi saya harus lebih bisa

mempertanggungjawabkan uang saya sendiri.

Wawancara ke-7

NAMA RESPONDEN : TC

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Perkantoran

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPA

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Tentara & Ibu Rumah Tangga

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Mingguan

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 100.000,-

WAKTU WAWANCARA : 14 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Uang saku anda dapatkan setiap berapa hari sekali, dan jumlahnya berapa ? Setiap satu minggu sekali dengan jumlah Rp 100.000,-

Punya pekerjaan sampingan tidak untuk uang tambahan anda ? Saya tidak punya pekerjaan sampingan,uang saya hanya berasal dari uang saku saja.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Selalu saya sendirikan mana uang yang sudah pasti untuk memenuhi kebutuhan, dan mana uang yang

belum pasti digunakan untuk apa. Saya berlakukan berbeda supaya kebutuhan pokok yang menjadi tanggung jawab

saya seperti bensin dan pulsa HP itu terpenuhi.

Bagaimana hal ini membantu anda berhemat ? karena saya sudah tahu untuk kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi,

jadi saya mengira-ira sisa uang yang bebas digunakan , dan mungkin jumlahnya sedikit karena kebutuhan lainnya sudah saya rencanakan harus dipenuhi.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ?

1. Bensin Setiap minggu ketika saya mendapatkan uang saku selalu langsung saya belikan bensin Rp 20.000,- kalau masih

ada sisa dan memungkinkan saya hanya mengisi Rp 15.000,- .Ibu memberi uang saku saya Rp 100.000,- setiap

minggunya dengan persyaratan kebutuhan transportasi saya penuhi sendiri. Jadi ini yang membuat kebutuhan bensin menjadi kebutuhan utama setiap minggu saya.

2. Pulsa HP

Pulsa HP reguler saya mengisi Rp 5.000,- untuk satu minggu, untuk paketan BB saya satu bulan sekali tergantung habisnya kapan, saya langsung isi.Kalau minggu ini butuh mengisi paket BB saya, ya uang pulsa

saya anggarkan jadi Rp 52.000,- , tergantung kebutuhan nya kapan.

3. Uang pegangan Uang pegangan ini sisa setelah semua kebutuhan saya penuhi. Biasanya saya gunakan untuk dua jenis kebutuhan

;

- Keperluan kuliah ; foto copy, kalau printer dirumah rusak ya print diluar, membeli buku tulis, pulpen , pokoknya kalau uang yang diperlukan sedikit saya bayar sendiri. Tapi kalau seperti membayar workshop,

seminar, pelatihan, service printer, membeli tinta, kertas, buku karangan, saya meminta uang sendiri kepada orang tua saya diluar uang saku.

- Keperluan perempuan ; Kalau jumlahnya memungkinkan, saya beli make up, baju, yang sekiranya cukup

uangnya, tapi juga tidak rutin setiap minggu saya beli, tergantung habisnya kapan kalau make up, kalau baju ya tergantung uangnya cukup untuk membeli kapan.

- Kebutuhan maen ; Kalau keluar dengan teman-teman biasanya makan bareng, sumbangan teman yang

menikah atau lelayu, itu kan tidak bisa diduga kapan dan butuh uang berapa.

Anda kan memakai modem sendiri, pengisiannya bagaimana ? itu saya minta uang sendiri untuk mengisi modem , isi

pulsanya bulanan saldo 50 ribu yang paling murah. Yang penting transportasi, jajan, dan pulsa HP saya penuhi

sendiri.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang

untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Untuk pulsa dan bensin yang pasti tadi langsung saya

belikan ketika mendapatkan uang tadi. Biar saya tidak pikiran kalau uangnya tinggal sedikit tapi belum beli bensin,

belum beli pulsa, jadi biar ayem kebutuhan pokok saya sudah terpenuhi di awal, sisanya mau dihemat, atau di pakai

boros terserah, ayem gitu lah.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya

mendapatkan akuntansi hanya dasar saja , waktu awal kuliah itu. Jadi saya tidak juga begitu memahami tentang akuntansi, dan tidak juga membuat pengaturan demikian berdasarkan kuliah akuntansi, saya begini selama saya dari

SMA hingga sekarang hanya karena naluri saja, saya kan sudah besar harus bisa memilih mana yang harus

diutamakan dan mana yang tidak.

Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggu ? Kalau dua kebutuhan pokok saya

tadi berdasarkan kesepakatan saya dengan orang tua, diberi uang saku lebih tapi semua saya atasi sendiri, dan itu pasti

harus dipenuhi berulang setiap minggunya. Kalau kebutuhan yang lainnya kan saya biarkan begitu saja, dengan

Page 12: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

72

menggunakan uang pegangan saya. Karena susah untuk diprediksi minggu ini butuh apa saja, kapan saja saya mau

keluar dengan teman saya, dll.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan

jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlahnya sudah pasti segitu-segitu saja ,ya sudah kebiasaan saja seperti itu setiap minggu.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Uang bonus langsung saya konsumsi, biasanya si buat beli baju, celana, sepatu atau tas. Yang kira-kira kalau saya ngumpulin dari sisa uang saku itu bakalan lama terpenuhinya, saya langsung beli ketika mendapat uang

tambahan, mumpung juga dapat, belum tentu ngumpulin satu minggu nemu uang segitu.

Apakah anda tidak mencoba untuk mempunyai tabungan atau simpanan ? ya kalau tabungan saya gak punya, sepertinya belum bisa untuk menyisakan uang setiap bulan dengan nominal yang tidak malu-maluin buat ditabung,

kalau simpanan dirumah ya ada. Seperti misal dalam seminggu uang saku masih sisa, ya saya simpan untuk berjaga-jaga menambahi uang saku minggu berikutnya kalau kekurangan.

Apakah anda merasa sudah menggunakan uang anda sesuai rencana ? ya sudah ,kalau rencana saya kan Cuma dua tadi, sudah sesuai. Tapi nanti kadang-kadang juga satu minggu uangnya kurang, tapi pas untuk membayar kebutuhan

yang tidak terduga tadi, apa lagi kalau ada yang nikah, nyumbang, gitu gitu lah.

Kalau kurang uang dalam satu minggu bagaimana anda menyikapinya ? Kan masih ada uang simpanan, ya saya

gunakan dulu. Tapi kalau sudah benar-benar tidak punya uang pegangan sama sekali , saya bilang sama ibu saya,

uangnya sudah habis, saya jelaskan habis untuk apa saja, baru nanti diberi uang saku sekalian untuk satu minggu berikutnya. Kadang juga nakal, ngomongnya untuk bayar apa dikampus, atau fotocopy apa, padahal buat jajan.

Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? paling kalau uang saya ketinggalan dirumah, padahal saya butuh makan,

atau bayar apa, saya pinjam teman dulu untuk nalangi, itu pun juga jarang banget, karena saya ketinggalan uang nya juga jarang. Kalau utang yang diluar itu saya tidak pernah punya.

Bagaimana pembayaran utang anda ? ya dibayar keesokan harinya kalau ketemu, tapi gak pernah saya punya hutang lebih dari satu minggu.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Kalau untuk dua kebutuhan pasti tadi tidak pernah, karena langsung saya bayar masing-masig.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari

pembelajaran akuntansi selama ini ? Sama ya seperti tadi, hanya penilaian saya terhadap keadaan saya aja untuk mutusin apa saja yang harus dipenuhi dan jumlahnya berapa saja.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? ya mungkin kalau saya sedang boros, atau tiba-tiba ada kebutuha yang membutuhkan uang lumayan banyak, saya hitung-hitung lagi pengeluaran saya.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau mencatat tidak pernah saya, karena kayanya tidak dibutuhkan ya, orang tua juga tidak pernah menanyakan catatan keuangan saya, ya saya tidak bikin itu. Mungkin

kalau orang tua saya menyuruh saya atau sering meminta catatan keuangan saya , saya akan melakukan pencatatan

keuangan saya.

Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Ya namanya perempuan, kadang kertas tidak penting masuk

didompet, trus nanti dilihat-lihat lagi, palah jadi ingat oyaa kemaren beli ini, ini, apa lagi gitu. Itu membantu kita

mengingat pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan. Tapi ya habis itu dibuang.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya jadi

bisa menghindari hal-hal yang tidak perlu dibeli, seperti kemarin sudah beli baju, sekarang jangan ah, buat lainnya. Seperti bisa mengendalikan diri untuk berbelanja.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Ya berhasil, saya jadi lebih merasa sayang dengan uang saya. Tapi kalau dijalan ada kebutuhan yang mendadak,tidak saya duga itu yang membuat saya

keluar dari perencanaan awal untuk berhemat di minggu itu.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Kebiasaan kalau tiap ada nota makan, beli baju, saya masukkan dompet barengan dengan uang kembalian, nanti kalau sudah

saatnya pengen evaluasi rapi-rapi dompet sekalian menghitung ulang lagi. Itu saja menurut saya sudah cukup, tidak perlu mencatat karena uang juga sedikit, waktunya juga Cuma satu minggu, orang tua tidak pernah meminta catatan

ataupun melihat nota belanja saya, seperti saya tanggung jawab dengan saya sendiri, saya jadi merasa cuek, malas

untuk mengevaluasi seperti yang ada pada akuntansi. Dan saya bersikap demikian karena kebiasaan aja, semenjak saya belum menerima mata kuliah pengantar akuntansi malah. Jadi sepertinya ada atau tidak adanya mata kuliah

akuntansi saya tetap seperti ini dengan uang saya.

Wawancara ke-8

NAMA RESPONDEN : NV

USIA RESPONDEN : 20 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2011

KONSENTRASI RESPONDEN : IPS

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Guru dan Ibu rumah tangga

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 800.000,-

WAKTU WAWANCARA : 14 April 2014

Page 13: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

73

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Bagaimana orang tua anda memberikan uang saku kepada anda ? Karena saya kos, jadi orang tua saya mengirim uang

saku untuk satu bulan Rp 800.000,-

Apakah anda memiliki penghasilan sendiri ? Penghasilan sendiri saya tidak punya, uang saya ya uang saku yang

diberi orang tua saya.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-

sendirikan ? Setiap bulannya saya selalu mengatur uang bulanan saya, karena dengan begitu akan membantu saya untuk memenuhi semua kebutuhan saya setiap bulannya.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Yang pasti itu kebutuhan :

1. Saving Saya diberi uang saku bulanan itu setiap bulan dengan ditransfer orang tua saya. Ketika sudah ditransfer saya

hanya mengambil Rp 700.000,-, yang Rp100.000 saya sisakan sebagai saldo tabungan saya di rekening saya.

Setiap bulan selalu saya sisakan Rp 100.000,- dalam ATM saya mbak. 2. Membayar sewa kos

Sisa dari Rp 700.000,- itu untuk memenuhi semua kebutuhan saya termasuk membayar sewa kos Rp 250.000,- setiap bulannya. Baru sisanya saya gunakan untuk keperluan pribadi lainnya.

3. Service motor

Saya selalu menyediakan uang untuk service motor setiap bulannya Rp 75.000,- karena saya rutin setiap bulan, jadi kerusakan yang ada pada motor juga hanya sedikit-sedikit setiap bulannya, saya rasa Rp 75.000,- cukup,

dan pada kenyataannya memang selalu berkisar dalam nominal tersebut.

4. Bensin Untuk bensin karena hampir setiap minggu saya pulang kerumah orang tua saya, setiap mau kembali ke Salatiga

saya sudah dibelikan bensin full oleh orang tua saya. Biasanya saya menambahkan Rp 10.000,- setiap

minggunya, jadi Rp 40.000,- setiap bulannya. 5. Pulsa HP

Saya biasanya paketan BBM setiap bulan itu Rp 25.000,- ya itu yang saya alokasikan setiap bulannya mbak.

6. Uang jajan Uang makan / jajan sehari-hari saya batasi setiap minggunya Rp 100.000,-, jadi setiap bulannya Rp 400.000,-

Bagaimana untuk memenuhi kebutuhan kuliah anda ? saya ambil dari uang jajan kalau hanya sebatas fotocopy, print,

atau ayng kecil-kecil. Tapi kalau sudah membutuhkan biaya yang lumayan saya ambil dari tabungan.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang

untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? O sampai benar-benar saya pisahkan tempatnya mbak, jadi uang untuk bensin itu saya simpan dibawah taplak meja, uang jajan itu saya simpan dibawah baju dalam lemari

saya, pokoknya saya simpen dalam tempat yang beda-beda. Kalau uang bayar sewa kos begitu dapat uang bulanan

langsung saya belanjakan, kalau lainnya saya sendirikan benar-benar.

Kenapa anda sampai menyimpan uang anda dalam tempat yang berbeda ? Biar tidak tercampur mbak, biar kebutuhan

saya itu terpenuhi sesuai rencana. Biar uang untuk bensin ya untuk bensin saja, tidak untuk memenuhi kebutuhan

yang lainnya.

Hal seperti itu sudah anda lakukan sejak dulu atau baru saja ? Awal saya kuliah saya tidak seperti itu mbak, saya jadikan satu uang saya, tidak saya sendiri-sendirikan, hasilnya malah saya kekurangan uang saku seelum satu bulan

itu selesai.

Pada akhirnya anda memutuskan untuk memberlakukan uang anda demikian atas inisiatif anda , atau saran orang tua, atau anda mencoba mengaplikasikan pembelajaran akuntansi anda ? Awalnya diberi nasehat orang tua saya mbak,

agar saya lebih disiplin dalam menggunakan uang, pada akhirnya saya sedikit teringat dengan pembelajaran akuntansi

kalau uang itu memang harus disendiri-sendirikan.

Apa yang menjadi pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Ya karena saya

anak kos, dan uang saku setiap bulannya itu semua untuk memenuhi kebutuhan saya dari yang kos sampai uang jajan saya sendiri, jadi itu seperti kebutuhan rutin, jadi untuk menentukan setiap bulannya saya itu sudah pasti seperti itu

setiap bulannya.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau uang sewa kos, bensin, service motor itu sudah pasti harganya saya

segitu setiap bulannya. Yang lainnya saya ambil batasan segitu karena menurut saya naik turun kurang lebihnya saya dalam memenuhi kebutuhan itu tidak jauh-jauh dari segitu.

Tadi anda mengatakan memisahkan uang sampai tempat penyimpanannya agar anda bisa menggunakan masing-

masing uang sesuai dengan kebutuhannya, pada akhirnya apakah anda melakukan silang anggaran ? Tidak pernah mbak, kalau sudah habis periode nya, uang dari beberapa kebutuhan masih sisa, saya baru berani untuk menggunakan

uang itu untuk kebutuhan lainnya.

Kenapa anda memilih demikian ? Karena kalau saya menggunakan uang X untuk membelanjakan Y saya jadi

bingung untuk memenuhi kekurangan kebutuhan X, karena uangnya berkurang untuk kebutuhan lainnya.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Kalau saya seringnya langsung saya konsumsikan, biasanya belanja jilbab, baju, atau pernik-pernik cewek

gitu mbak, yang kalau saya penuhi dengan uang bulanan saya , saya kadang merasa eman gitu, mumpung dapat uang tambahan saya milih konsumsikan aja.

Pernah punya hutang diluar uang bulanan anda ? Kalau saya tidak pernah mbak, paling hutang itu ya hutang ang sifatnya talangan saat itu juga, kalau uang saya ketinggalan atau seperti apa, saya baru hutang. Tapi kalau disengaja

untuk memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya, saya tidak pernah. Kan saya masih punya uang tabungan,

Page 14: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

74

dan tabungan saya tidak hanya sisa uang saku saat bulan tersebut saja, kan masih ada sisa akumulasi dari tabungan

yang bulan-bulan sebelumnya.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? saya evaluasinya kalau hari minggu aja mbak, kan libur itu, saya

total-toal lagi, saya catat ulang lagi apa saja yang sudah saya beli. Kalau saya belanja yang ada notanya selalu saya masukkan dalam dompet, nanti waktu saya mencatat ulang saya lihat dari nota itu mbak.

Kenapa anda memilih mengevaluasi keuangan anda mingguan ? Karena kalau saya harian, saya belum tentu sempat

gitu mbak, saya bisa hari itu capek atau gimana nanti malah jadi tidak teratur mbak. Kalau mingguan juga tidak terlalu lama untuk mengingat-ingat kembali apa saja yang sudah saya belanjakan.

Hal ini rutin anda lakukan sampai sekarang ? Iya rutin mbak, sampai sekarang pun masih. Karena saya harus bertanggung jawab dengan uang saya sendiri, jadi saya harus ketat dalam mengelola uang saya.

Apa yang membuat anda berpikiran seperti itu, anda harus ketat, anda harus melakukan hal itu ? Karena saya ini jauh dari orang tua jadi saya harus memberikan orang tua saya kepercayaan dalam hal uang, lagipula saya tidak mau

boros-boros tidak jelas, kasihan orang tua saya mbak. Uang kuliah aja sudah tinggi sekali.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? ya saya jadi melihat-lihat kalau mau menentukan kebutuhan yang mau saya beli, kalau sudah saya penuhi bulan sebelumnya

saya tidak menganggarkan uang itu lagi bulan ini. Istilahnya lebih berhati-hati mbak untuk menggunakan uang saya.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil mbak, nyatanya sampai

sekarang saya masih bisa berperilaku seperti ini, jadi saya nyaman dan justru terbantu dengan cara mengatur uang

saya sedemikian rupa.

Anda ini jurusannya IPS, sks pembelajaran akuntansinya kan lebih sedikit ya, kenapa anda bisa sampai

memberlakukan keuangan anda seperti ini ? Karena saya dituntut tanggungjawabnya secara tidak langsung oleh orang tua saya. Saya ingin orang tua saya percaya kaalu saya disini jauh dari mereka tidak hambur-hambur uang untuk hal

yang negatif.

Wawancara ke-9

NAMA RESPONDEN : AB

USIA RESPONDEN : 22 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Perkantoran

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Karyawan Perkebunan

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Mingguan

SUMBER UANG : Uang Saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 500.000,-

WAKTU WAWANCARA : 14 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Uang saku anda diberikannya satu minggu sekali, atau per bulan ? Satu minggu sekali,biasanya Rp 500.000,-

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Selalu saya rencanakan untuk apa saja uang yang saya dapatkan, agar saya dapat memenuhi kebutuhan

pokok saya.

Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan ? Dulu sekali punya, tapi hany sebentar dan sudah 3 tahun ini saya hanya mengandalkan uang saku saja.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kalau masalah kebutuhan sehari-hari, ada yang pasti rutin sifatnya setiap minggu harus dipenuhi, ada juga yang tidak rutin, itu tidak pernah saya rencanakan kira-kira apa

saja pengeluarannya, tidak pernah seperti itu. PASTI :

1. Bensin

Karena saya memakai kendaraan sepeda motor sendiri, saya mengisi bensin setiap minggunya Rp 20.000,- itu rutin saya lakukan. Karena namanya anak kos, motor dipinjam teman itu kan susah mau nolak, jadi gak enak

kan kalau bilang gak, saya pakai atau sering nya temen saya yang pakai, tiap minggu saya isi Rp 20.000,-

2. Laundry Saya tidak pernah mencuci baju saya sendiri, selalu saya masukkan laundry untuk baju kotor saya setiap

minggu. Karena harga laundrynya kiloan, jadi lebih murah, paling tidak itu rata-rata saya mengeluarkan Rp

20.000,- untuk laundry. 3. Makan

Kalau saya hitung-hitung uang makan saya itu bisa sampai Rp 200.000,- setiap minggunya. Itu saya sendirikan

biar tidak tercampur dengan uang main atau lainnya. TIDAK PASTI :

4. Keperluan Kuliah

Keperluan kuliah seperti foto copy, print, beli buku, perlengkapan kuliah, itu tida pasti ada setiap minggunya, kadang juga tidak terduga kan, kadang tiba-tiba hari ini fotocopy, tiba-tiba print, dll jadi saya memilih untuk

tidak merencanakan kebutuhan ini dengan nominalnya.

5. Pegangan

Page 15: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

75

Sisanya saya pakai untuk pegangan, biasanya si untuk beli pulsa, rokok, keperluan cowok, untuk kalau keluar

dengan teman, pacar, biasanya makan diluar atau nongkrong tidak mungkin tidak membeli makanan atau minuman, sumbangan, main keluar kota, dll.

Anda tidak memisahkan sedikit uang anda untuk ditabung atau disimpan ? Uang mingguan Rp 500.000,- menurut saya itu sudah mepet, apa lagi saya punya pacar. Saya itu cowok, kalau berpergian kan tidak mungkin cewek yang

bayarin makan terus, pasti kan tanggung jawabnya besar cowok. Selain itu setiao minggu selama tiga bulan

belakangan ini saya selalu jalan-jalan luar kota, baik jauh atau dekat, jadi uangnya mending saya pakai untuk memenuhi kebutuhan itu, dari pada ditabung ujung-ujungnya juga diambil.

Kenapa anda memilih mingguan, tidak bulanan ? Yang memilih uang saku mingguan orang tua saya, karena menurut

mereka kalau mingguan orang tua yakin saya akan lebih bisa mengontrol uang saya, dan uang yang diberi dapat digunakan dengan tepat, kalau bulanan takutnya mereka kalau palah percumah, uangnya nanti jadi boros jauh

sebelum satu bulan itu habis. Itu semua pendapat orang tua saya.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang

untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau bensin dan laundry, saya langsung belikan

ketika mendapat kiriman uang. Kalau uang makan saya sendirikan dompet yang kantongnya berbeda dengan uang sisa.

Kenapa anda perlu untuk membedakan tempat uang makan dengan uang sisa ? Biar uang makan aman, kalau uang sisa habis buat main, gak masalah, yang penting saya masih bisa makan.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Kalau dari pembelajaran dari akuntansi selam ini, saya merasa berpengaruh ketika saya berada di organisasi, ketika

saya megolah uang saya sendiri , saya melakukan perencanaan seperti tadi sifatnya hanya spontan saja, dapet uang ya

langsung saya rencanakan, karena saya menyadari saya tinggal jauh dari orang tua.

Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? kalau yang pasti tadi kan sudah

paten setiap minggu memang harus dipenuhi, jadi sudah rutin itu-itu kebutuhan yang harus utama dipenuhi. Kalau

kebutuhan lainnya, tergantung pengalaman dari minggu sebelumnya, masih harus dipenuhi lagi ndak, kalau masih ya dibeli, kalau tidak ya tidak.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Nominalnya kalau bensin , memang full tanki motor saya Rp 20.000,-

ditambah sisa terakhir bensinnya, laundry itu berubah-ubah tergantung berat baju yang mau saya cuci, kalau makan

saya ambil aman sajaRP 200.000,- setiap minggu.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Uang tambahan biasanya saya simpan di bawah kasur kos. Untuk jaga-jaga kalau uang saya habis sebelum waktunya, atau untuk tambahan pergi keluar kota. Tapi jarang banget saya dapat uang tambahan, karena saya jarang

pulang ke Pekalongan, saya juga jarang mendapat uang tambahan dari orang tua via transfer karena menurut orang

tua jumlah uang saku saya sudah lumayan besar.

Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Tidak pernah punya hutang, karena malu ya, saya merasa saya sudah

kecukupan, masak saya hutang, mending saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis. Nanti juga dikirimin uang tambahan kok.

Uang tambahan itu nanti untuk satu minggu berikutnya, atau gimana ? Misal saya minta dikirim hari Jum’at, padahal

jatah uang saku saya setiap senin, ya nanti uang tambahannya untuk menutupi kebutuhan dari jum’at sampai senin.

Apakah menurut anda, anda sudah menggunakan uang anda sesuai rencana ? Kalau kebutuhan yang saya rencanakan

dengan rinci dan rutin tadi sudah pasti sesuai, karena saya juga langsung bayarkan. Yang membuat saya berantakan tidak sesuai dengan uang yang ada itu untuk kebutuhan yang tidak saya rinci pada awal perencanaan.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Tidak pernah, karena langsung saya belanjakan itu tadi, yang lain memang saya jadikan satu, jadi menurut saya bukan silang anggaran ya.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya tidak pernah mengevaluasi uang saya, kalau minus sebelum

satu minggu ya biar aja minus, tinggal minta aja dengan orang tua. Saya tidak pernah mengingat-ingat beli apa saja ya, untuk apa saja, karena buat apa diingat-ingat, kan tetap saja uang saya minus, yang penting yang dipikirkan itu

kan bagaimana mengatasi minusnya uang saku saya.

Kenapa anda tidak mencoba mencatat dan mengumpulkan nota ? Malas, tidak ada waktu, kalau belanja saja kalau ada nota nya ya tidak saya kumpulkan, palah saya tinggal ditempat belanja. Lagian menurut saya, kalau cowok seperti itu

kesannya pelit aja gitu, cowok kok ngumpul-ngumpulin nota.

Wawancara ke-10

NAMA RESPONDEN : NM

USIA RESPONDEN : 22 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Perkantoran

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Wirausaha & Guru SD

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan

SUMBER UANG :

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 1.200.000,-

WAKTU WAWANCARA : 15 April 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Page 16: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

76

Uang saku kiriman anda biasanya diberikan kapan , dan berapa? Dikirimnya satu bulan sekali, dan itu RP 1.200.000,- untuk memenuhi semua kebutuhan saya.

Punya pekerjaan sampingan tidak ? Tidak, jadi uang saku saya hanya dari orang tua saja, tidak punya uang

penghasilan sendiri.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-

sendirikan ? Saya selalu merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi pada setiap bulannya. Karena dengan saya merencanakan pengeluaran berdasarkan pendapatan saya agar dapat memenuhi kebutuhan utama, dan agar saya

bisa lebih berhemat.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? 1. Sewa Kos

Saya dikirim uang Rp 1.200.000,- itu termasuk untuk membayar sewa kos per bulannya Rp 250.00,- 2. Bensin

Setiap bulan untuk bensin saya anggarkan Rp 50.000,- karena saya juga jarang menggunakan motor saya, jarak

kos dengan kampus juga dekat, seringnya saya berjalan kaki. 3. Uang makan

Saya membatasi diri untuk mengeluarkan uang makan setiap harinya Rp 20.000,- sehingga dalam satu bulan

saya menyisihkan uang makan Rp 600.000,- 4. Pulsa

- Pulsa HP

Setiap bulannya saya anggarkan sebesar Rp50.000,- untuk mengisi pulsa HP pribadi saya. - Pulsa Internet

Langganan internet setiap bulan yang paling murah 50 ribu.

5. Belanja bulanan Untuk belanja bulanan meliputi kebutuhan mandi, dan keperluan perempuan . Saya menganggarkan Rp

100.000,- setiap bulannya.

6. Kebutuhan tidak terduga Jika mendadak harus fotocopy, membeli buku, print, atau kebutuhan kuliah lainnya, sumbangan mendadak (

pernikahan, lelayu ) , kebutuhan main saya menggunakan sisa dari seluruh pemenuhan kebutuhan tadi. Jika

dalam satu kebutuhan dirasa tidak sampai batas maksimal saya masukkan sisanya sebagai uang pegangan pemenuhan kebutuhan tidak terduga saya.

Jadi nominalnya anda tidak selalu menentukan dengan jumlah yang sama ? Itu tadi hanya gambaran umum saya, yang sering berubah-ubah adalah kebutuhan belanja bulanan, jumlah nominal bergantung dengan apa yang diperlukan pada

bulan tersebut, biasanya tidak rutin setiap bulan membeli kebutuhan yang sama selalu. Hal itu akan mempengaruhi

jumlah nominal uang untuk kebutuhan tidak terduga.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang

untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Ketika saya mendapatkan transferan uang saku bulanan saya, saya mengambil uang yang sekiranya jumlahnya cukup untuk membayar yang harus dibayar, misalnya

saya langsung membayar sewa kos, pulsa HP dan internet, belanja bulanan, sisanya uang untuk kebutuhan tidak

terduga dan uang makan saya simpan tetap dalam ATM, dan saya ambil jika saya membutuhkan saja. Jadi uang cash saya terbatas, agar tidak boros.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya

ada sedikit, yang membuat saya sedikit berpikir untuk menunjukkan meskipun saya bukan anak akuntansi dan meskipun saya hanya sedikit menerima perkuliahan tentang akuntansi, saya ingin menunjukkan bahwa saya juga bisa

mengatur keuangan saya, yang mungkin kebanyakan dilakukan oleh anak akuntansi.

Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? yang saya pertimbangkan adalah penting tidaknya kebutuhan tersebut, jadi saya mendata keinginan dan keperluan saya apa saja, baru saya pilih yang

paling penting dan utama untuk dipenuhi. Jika ada sisa uang dari bulan kemarin saya baru gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi dengan uang saku bulanan saya.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Selalu saya simpan terlebih dahulu jika uang tambahan itu dalam bentuk cash, jika uang tambahan dalam

bentuk transfer saya simpan dulu tidak saya ambil uang itu. Biasanya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tidak

terduga, atau jika ada rencana pergi keluar kota dengan teman saya baru menggunakan uang tersebut.

Apakah menurut anda, anda sudah membelanjakan uang anda sesuai dengan perencanaan awal anda ? sebenarnya

bisa, hanya saja yang sering membuat keluar rencana adalah uang untuk makan, jika saya makan dikampus atau makan diluar , atau acara dengan teman-teman itu pasti sekali makan Rp 20.000,- bahkan lebih, hal-hal seperti itulah

yang membuat perkiraan kebutuhan makan meleset dari rencana.

Bagaimana anda mengatasi kalau uang makan anda habis sebelum periode ? Saya menggunakan uang sisa belanja bulanan, atau uang untuk kebutuhantidak terduga, atau biasanya saya minta uang tambahan dari kakak saya.

Jadi anda meminta uang tambahannya kepada kakak ? kakak saya sudah bekerja, jadi orang tua biar memberi uang pokok bulanan saya, jika ada kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri saya meminta kakak saya. Tapi kalau

sedang tidak ada, ya terpaksa saya minta orang tua saya, dan kiriman tambahan itu sifatnya uang saku untuk satu

bulan berikutnya.

Memangnya uang tambahan yang anda minta biasanya untuk keperluan apa ? Service motor, membeli baju, buku, dan

kebutuhan yang nominalnya besar dan tidak bisa saya penuhi sendiri.

Pernah punya hutang diluar uang yang anda miliki ? Jika saya tidak punya uang pegangan sama sekali, kakak tidak

bisa mengirim uang tambahan, dan orang tua belum bisa mengirim uang bulanan berikutnya, saya meminjam uang

teman saya untuk memenuhi kebutuhan selama uang kiriman belum dikirim. Dan itu langsung saya bayar ketika saya mendapatkan uang bulanan berikutnya.

Page 17: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

77

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ada sedikit saya menjadikan pemmbelajaran akuntansi sebagai tolok ukur saya

dalam menentukan apa saja yang harus saya penuhi, jumlahnya berapa untuk setiap kebutuhan. Saya menyadari akan

hal itu, karena itu saya anggap sebagai proses saya membentuk karakter saya agar saya bisa melakukan hal serinci itu meskipun saya bukan anak konsentrasi akuntansi.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Ketika saya sedang ingin untuk mengevaluasi, saya evaluasi,

jangka waktunya juga tidak pasti.

Kenapa anda tidak mencoba mengevaluasi keuangan anda dengan jangka yang rutin, satu minggu sekali, setiap hari

mungkin ? Karena malas, sekarang ini saya kuliah dan mengerjakan skripsi, jadi untuk berpikir hitung-hitung uang akan membuat saya semakin down karena melihat uang yang semakin menipis.

Bagaimana cara evaluasi keuangan anda ? Saya mengingat-ingat saja apa yang sudah dipenuhi,catat dalam coret-coretan tidak rapi dan mencari apa yang harus dipenuhi lagi. Jika uang sisa yang ada tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan saya yang belum terpenuhi, saya harus memilih lagi kebutuhan apa yang harus saya buang , artinya tidak

saya penuhi bulan ini.

Pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Palin kalau fotocopy, beli buku, atau transaksi yang ada nota ya saya

simpan, nanti dibuka-buka lagi kalau mau evaluasi, kan jadi bahan pengingat pengeluaran saya. Tapi tidak semua transaksi ada nota, jadi kurang lengkap nota sebagai sumber pencatatan pengeluaran saya.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya

jadi bisa lebih awal memperkirakan kapan uang saya akan habis, dan mulai bersiap-siap untuk meminta uang lagi kepada orang tua untuk bulan berikutnya. Selain itu saya jadi dapat menghindari kebutuhan apa saja yang tidak perlu

dibeli.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Bisa berhasil, dan sangat membantu saya untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi bulan berikutnya. Disamping itu secara

tidak langsung saya jadi lebih sayanng dengan uang saya.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akuntansi ? Sedikit

ada pengaruhnya bagi saya, saya jadi belajar mengorganisasikan kembali uang saya untuk memenuhi kebutuhan saya, jadi tahu tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam evaluasi keuangan.

Wawancara ke-11

NAMA RESPONDEN : IK

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2011

KONSENTRASI RESPONDEN : IPS

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Wirausaha & Ibu Rumah Tangga

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Mingguan

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 100.000,-

WAKTU WAWANCARA : 13 Mei 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Uang saku anda diberikannya gimana ? Uang skau saya itu diberikan setiap awal minggu, sebesar Rp 100.000,-

Apakah anda memiliki pendapatan sendiri ? Tidak, saya hanya punya uang saku saja, dan saya juga tidak bekerja jadi tidak punya penghasilan sendiri.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Saya selalu merencanakan pembelanjaan keuangan saya, saya rencanakan untuk beli apa saja selalu saya

pikirkan.

Bagaimana anda merencanakan keuangan anda ? Ada kebutuhan yang sudah saya rencanakan saya alokasikan sekian

jumlahnya, tapi ada juga yang tidak. Saya hanya memikirkannya saja, seperti awang-awang, tanpa ada pencatatan

saya tulis dengan rinci gitu tidak mbak.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ?

Kalau yang rutin dan sudah pasti itu ada dua : 1. Pulsa HP

Setiap minggu itu saya batasi pulsa HP pribadi saya itu habisnya Rp 30.000,- mbak, jarang juga kalau misalnya

lebih dari itu. Karena saya paketan BB dan sisanya untuk berjaga-jaga mbak. Untuk pulsa juga saya langsung

mengisikan saldo ketika saya mendapatkan uang saku mingguan saya.

2. Bensin / Transportasi

Saya bawa kendaraan sepeda motor sendiri untuk transportasi saya, jatah uang bensin setiap minggunya saya anggarkan Rp 20.000,- Tapi kalau saya mau pergi keluar kota, saya menambahkan bensin sendiri diluar

anggaran setiap minggunya. Untuk jumlahnya tergantung perginya kemana dulu gitu mbak.

Kebutuhan yang tidak rutin, tidak saya anggarkan setiap minggunya : 1. Kebutuhan kuliah

Karena kebutuhannya yang bermacam-macam dan tidak bisa diperkirakan jadi saya tidak menetapkan jumlah

untuk perencanaan saya. Sisa dari membeli pulsa dan bensin itu Rp 50.000,- jadi untuk memenuhi kebutuhan kuliah seperti fotocopy, print, membayar acara kampus, membeli perlengkapan kuliah saya menggunakan uang

sisa dari kedua kebuuhan rutin tadi.

Page 18: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

78

2. Jajan

Karena saya masih tinggal satu rumah dengan orang tua saya jadi untuk makan seringnya saya makan dirumah, kalau makan diluar kalau jadwal kuliahnya padat dan janjian keluar dengan teman. Kembali lagi , itu sifatnya

tidak bisa dipastikan dan tidak rutin jadi saya tidak mengalokasikan untuk hal ini. Saya memenuhi kebutuhan

jajan sama seperti keutuhan kuliah dengan menggunakan uang sisa pemenuhan kebutuhan rutin yang tadi saya sebutkan mbak.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Semuanya saya jadikan satu tempat. Uangnya juga

Cuma sedikit kenapa pakai disendiri-sendirikan tempat penyimpanannya, sepertinya dengan uang saku segitu

ditambah lagi hanya uang saku saya sendiri kayanya gak perlu mbak, terlalu sedikit nominal.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, wujud pembelajaran dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ada

sedikit yang saya ambil dari pembelajaran akuntansi untuk saya terapkan, yang paling saya contoh adalah pengaturan keuangan sesuai kebutuhan. Meskipun SKS perkuliahan akuntansi hanya sedikit, saya mencoba mengaplikasikannya

untuk kehidupan saya.

Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Karena yang saya tentukan setiap minggunya hanya bensin dan pulsa itu memang sudah rutin setiap minggu, dan kebutuhan pribadi saya yang

harus dipenuhi sendiri. Kalau kebutuhan-kebutuhan kecil yang tidak saya tentukan tadi tergantung dengan sejalannya

hari-hari dalam satu minggu itu butuhnya apa, tidak bisa direncanakan secara rinci.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan

jumlah nominal masing-masing akun ? untuk kebutuhan rutin saya tentukan dari perkiraan atas pengalaman sebelumnya, bensin dan pulsa HP. Tinggal sisanya semua saya gunakan untuk memenuhi kebtuuhan tidak rutin yang

juga saya tidak prediksi.

Apakah anda memiliki tabungan atau simpanan ? Jika uang dalam satu minggu masih sisa, saya simpan dalam dompet saya kemudian nanti saya gabungkan dengan uang saku minggu berikutnya. Jadi jumlah dan jangka waktu

saya menyimpan uang saya berbeda-beda.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Saya itu jarang uang saku habis sebelum satu minggu, karena kebutuhan yang harus dipenuhi juga sedikit.

Jadi saya hampir tidak pernah juga meminta uang tambahan, tapi begitu saya mendapatkan uang tambahan /bonus saya memilih untuk langsung mengonsumsikannya, karena jarang-jarang juga dapat uang tambahan diluar uang saku

mingguan saya.

Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Kalau utang paling utang talangan, kalau saya ingin berbelanja suatu barang uangnya kurang, saya pinjam teman dulu, besoknya atau menunggu uang saku minggu berikutnya baru saya

bayarkan, jadi gak pernah lebih dari satu minggu, biar gak terlalu lama jadi beban.

Apakah anda sering meminta uang tambahan sebelum satu minggu habis ? Pernah tapi tidak sering, jarang, paling

kalau uang saya habis saya gunakan untuk baju atau barang yang nominal nya lumayan besar, saya minta uang tambahan soalnya uang saku udah dipakai dulu. Biasanya uang yang saya minta untuk menutupi sampai hari jatahnya

saya diberi uang saku tiba.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari

pembelajaran akuntansi selama ini ? Nggak ya, nominal itu tergantung dengan kebutuhan saya, liat sikon saja. Tapi

macam-macam kebutuhan itu saya sedikit belajar dari akuntansi, karena dalam menentukan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi harus melihat kondisi dan kemampuan uang kita.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Evaluasi paling hanya ketika saya merasa boros dan ketika saya

mengalami kehabisan uang sebelum satu minggu itu habis.

Bagaimana cara anda melakukan evaluasi ? Paling saya hanya mencatat secara kasar, seperti hanya coret-coretan saja,

apa saja yang sudah dibeli, dijumlah kembali, dihitung benar tidak sekian habisnya, sisa sekian, mengingat kembali uang pergi kemana.

Mengapa anda merasa perlu evaluasi keuangan ? Karena ketika sudah saya ingat kembali saya bisa sedikit lega meskipun ternyata pengeluaran saya banyak, saya bisa tahu owalah untuk ini ya wajar kalau habis banyak. Sedikit

ikhlas istilahnya mbak.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan minggu berikutnya ? Ya, pada saat saya melakukan evaluasi saya menggunakan hasil evaluasi saya untuk menentukan sikap saya atas

keuangan saya minggu berikutnya, termasuk menghindari kesalahan atau kebutuhan-kebutuhan yang membuat saya

boros.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? memanfaatkan evaluasi tadi bisanya dan

seringnya hanya menjadi niat awal saja mbak, begitu saya mendapatkan uang periode baru saya lupa kesalahan-kesalahan saya di minggu kemarin. Jadi kesalahan-kesalahan keuangan tidak jarang terulang lagi. Seperti saya

sebenarnya sudah sadar kalau saya beli barang yang tidak terlalu diperlukan itu salah, tapi saya tetap membelinya,

seperti itu mbak seringnya.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Tahu si

mbak kalau di akuntansi mengajarkan untuk evaluasi, tapi saya mencatat ulang ketika saya berindak boros itu karena menuruti keinginan saya yang ingin menghitung lagi pengeluaran saya.

Wawancara ke-12

NAMA RESPONDEN : BW

USIA RESPONDEN : 22 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2011

KONSENTRASI RESPONDEN : IPS

Page 19: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

79

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Petani

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan

SUMBER UANG : Gaji dari bekerja sendiri

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 1.200.000,-

WAKTU WAWANCARA : 13 Mei 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Anda ini kan bekerja , pendapatan perbulan berapa? Saya bekerja di bidang event organizer di Salatiga dengan pendapatan Rp 1.200.000,-

Apakah anda masih juga diberi uang saku dengan orang tua anda ? Tidak, saya sudah bekerja sendiri ya saya penuhi kebutuhan saya tanpa meminta uang orang tua saya.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-

sendirikan ? Saya selalu mengatur keuangan saya dari gaji bulanan saya, sebagian besar pun kebutuhan perbulan jatuhnya sama hanya itu-itu saja. Saya melakukan ini karena saya harus menghemat uang saya, dengan saya mengatur

keuangan saya itu membuuat saya bisa mengontrol pengeluaran saya. Terlebih saya sudah merasakan susahnya cari

uang, jadi saya lebih sayang untuk menghambur-hamburkan uang gaji saya.

Anda tidak pernah meminta atau mendapatkan uang saku dari orang tua ? Tidak, mereka menawari tapi saya sudah

tidak mau, saya sudah bekerja jadi saya memilih untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Biasanya saya mempunyai gambaran umum untuk

pengeluaran : 1. Saving

Saya mengambil Rp 700.000,- perbulan untuk saya tabungkan dalam rekening tabungan dan tidak saya ambil

sedikipun untuk kebutuhan yang tidak penting. Saya biasanya menggunakan uang tabungan saya jika saya harus membayar angsuran kredit laptop, dulu kredit motor juga, service motor. Biar saya dibatasi jumlah Rp 500.000,-

maksimal untuk konsumsi pribadi saya.

2. Pulsa HP Saya membatasi untuk pembelian pulsa HP maximal Rp 45.000,- setiap bulannya, dengan rincian Rp saldo Rp

10.000,- setiap minggunya.

3. Belanja kebutuhan cowok Paling kebutuhan rutin setiap bulannya bergantian antara gell dengan parfum, kalo bulan ini membeli parfum

bulan depan membeli gell, jadi saya hanya menganggarkan Rp 25.000,-

4. Jajan / Makan Saya bekerja sambil kuliah, jadi setiap hari saya ada diluar rumah, saya menganggarkan untuk makan besar

setiap siangnya maksimal Rp 10.000,- untuk saya sendiri. Tapi biasanya kalau ada acara tertentu, kumpul

dengan teman atau lainnya realisasinya jadi lebih dari Rp 10.000,-. 5. Uang jaga-jaga

Semua sisa uang untuk memenuhi kebutuhan diatas, saya gunakan untuk berjaga-jaga. Biasanya untuk

memenuhi kebutuhan iuran, sumbangan, kebutuhan perkuliahan, dll.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang

untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? tidak juga si, saya masih menyimpan uang Rp 500.000,- tetap dalam uang cash dan dalam satu dompet tidak benar-benar saya sendiri-sendirikan.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya sedikit saya mencontoh dalam akuntansi, kalau uang harus ditentukan untuk memenuhi kebutuhan apa saja. Sedikit

pulsa yang saya terapkan, karena saya memilih yang pas untuk diterapkan yang seperti apa, yang tidak saya tidak

terapkan, mungkin melihat uangnya hanya sedikit, dan pertanggung jawabannya.

Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Saya memisahkan kebutuhan

saya antara kebutuhan rutin dan tidak rutin. Ini saya lihat dari kebutuhan penunjang kuliah dan tidak. Karena saya

tidak kos, dan belum menikah atau mempunyai tanggungan yang besar, jadi kebutuhan pasti saya ya itu sudah kebiasaan untuk dipenuhi setiap bulannya.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada bulan tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlahnya awalnya saya mengira-ira saja batasan maksimalnya berapa, yang

sekiranya kalau melewati sewajarnya masih bisa tercukupi. Dan saya kebanyakan selalu menepati batasan maximal

anggaran saya. Melewati batasan jarang saya lakukan, paling hanya ketika makan dan itu hanya momen – momen tertentu saja.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya memilih untuk memasukkan uang tambahan kedalam uang untuk berjaga-jaga, tidak langsung saya

konsumsikan, kalau nanti pada akhir bulan ternyata tidak terpakai barulan saya masukkan dalam tabungan saya.

Karena saya memang bukan tipe orang yang konsumtif, jadi untuk langsung membelanjakan uang bonus sepertinya bukan tipe saya, belanja kebutuhan cowok pun hanya gell dan parfum, jadi lebih baik saya masukkan untuk uang

berjaga-jaga.

Pernah punya hutang untuk memenuhi kebutuhan ? Kredit laptop, motor juga mbak, itu saya angsur sendiri karena saya tidak mau memberatkan orang tua saya, dan saya ingin memanfaatkan pendapatan saya.

Kalau hutang yang sifatnya konsumtif ? Saya masih punya tabungan mbak, jadi kalau kurang ya saya bisa ambil uang dari tabungan saya.

Page 20: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

80

Apakah anda sudah merealisasikan uang anda sesuai rencana ? Saya mau tidka mau uang saya segitu mbak, untuk mengambil uang tabungan sebelum satu bulan itu habis belum pernah sama sekali mbak. Seringnya malah Rp

500.000,- itu sisa mbak.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Tidak punya gambaran silang anggaran sebenarnya mbak, karena uang saya pun ada dalam satu dompet. Dan ketika pada hari tertentu saya memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan X ya

saya pasti benar-benar laksanakan untuk memenuhi kebutuhan X.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Tidak, saya bahkan tidak tertarik dengan akuntansi, saya belajar mengambil

keputusan karena melihat kondisi saya saja. Ketika keadaan yang seperti apa, keputusan yang bagaimana yang harus diambil.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya tidak melakukan evaluasi keuangan , kalau saya sedang pengen melihat kembali keuangan saya, saya merasa penggunaan uang saya sudah sesuai pengaturan saya, jadi untuk

apa dievaluasi.

Apakah anda tidak ingin mencoba mempraktekan teori evaluasi keuangan dalam akuntansi kedalam hidup anda ? Ya kalau keinginan pasti maunya iya, biar lebih terkontrol lagi, tapi saya pada pelaksanaannya saja sudah merasa sesuai

dengan rencana, jadi tidak perlu evaluasi seperti pencatatan itu terlalu ribet. Saya tahu bagaimana cara mencatat keuangan yang baik, tapi malah membuat saya tidak tertarik karena terlalu repot untuk keuangan pribadi sendiri.

Wawancara ke-13

NAMA RESPONDEN : SA

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2011

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMK Accounting

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Pedagang

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Harian

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 15.000,-

WAKTU WAWANCARA : 14 Mei 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Karena anda masih tinggal bersama orang tua anda, bagaiaman pemberian uang saku anda ? Diberikan harian, satu

hari itu Rp 15.00,-

Punya pekerjaan atau usaha sendiri tidak ? Saya tidak punya usaha atau pekerjaan diluar jam kuliah.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-

sendirikan ? Ya, biasanya hanya target hari ini membeli apa saja seperti itu. Karena uang saku yang saya dapatkam itu

untuk memenuhi kebutuhan pribadi saja, yakni pulsa sama jajan mbak, jadi ya Cuma dua itu aja yang saya alokasikan setiap hari. Tapi gak selalu setiap hari rutin beli pulsa dan jajan, mungkin bisa pulsanya dua hari sekali atau berapa

hari sekali mbak. Kalau gak saya atur, nanti bisa-bisa hutang pulsa gak terbayar, atau uang pulsa palah untuk jajan.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda setiap harinya, tergantung kebutuhan hari itu apa, dan jumlah nominalnya juga.

1. Pulsa

Kalau pulsa saya kan gak setiap hari isi, tergantung habisnya. Tapi biasanya saya sekali isis pulsa saldo 5.000 bisa untuk dua sampai tiga hari.

2. Jajan

Setiap hari si jajan mbak, tapi jumlah nya tidak sama, kalau misal nya hari Jum’at harus membeli pulsa, ya berarti sisanya untuk jajan. Baru dua hari kedepan uang RP 15.000,- itu untuk jajan.

Kalau uang saku anda dalam satu hari masih ada sisanya , anda berlakukan seperti apa ? Sisa uang saya simpan untuk uang tambahan memenuhi kebutuhan besok nya. Untuk jaga-jaga mbak, jadi kalau ada kebutuhan mendadak, atau

kalau keluar makan dengan teman yang habis lebih dari Rp 15.000 kan bisa digunakan.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Hanya ada dua kebutuhan yang saya punya, jadi kalau

dalam satu hari tersebut saya harus membeli pulsa, uang untuk bayar pulsa saya taruh di kantong dompet sisi yang berbeda dengan uang untuk saya jajan. Ini mudah karena kebutuhannya hanya itu.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ?

Ketika saya memisahkan uang sesuai kebutuhan itu inisiatif saya sendiri, malah kadang saya tidak kepikiran kalau hal

yang saya lakukan ini sama seperti dalam akuntansi suatu perusahaan atau organisasi.

Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Perimbangannya karena jumlah uang hanya sedikit, dan kebutuhan penting pendukung kuliah lainnya akan mendapat uang sendiri dari orang tua, jadi

saya memutuskan pulsa dan jajan adalah kebutuhan yang harus saya penuhi sendiri.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlah nominal itu saya tergantung kebutuhan, semuanya berarti saya berasal

dari kebutuhan pulsa, habis berapa nanti tinggal sisanya itu yang saya khususkan untuk jajan hari tersebut.

Kalau dalam satu hari masih ada kebutuhan mendadak lainnya, tapi uang yang anda miliki termasuk uang simpanan

sudah habis, bagaimana ? Kalau memungkinkan untuk saya pulang dan meminta tambahan kepada orang tua, saya

Page 21: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

81

pulang. Tapi kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga, saya meminjam uang kepada teman untuk

membayarkan saya terlebih dahulu.

Lalu kalau pinjam uang, bagaimana pembayaran utangnya ? Keesokan harinya saya bilang kepada orang tua saya,

saya punya hutang sekian untuk keperluan ini, nanti diberi orang tua saya diluar uang saku Rp 15.000,- yang saya dapatkan.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Biasanya langsung saya simpan, karena uang saya setiap harinya hanya Rp 15.000,-, dan kebutuhanrutin saya juga masih sedikit setiap harinya. Dari pada saya memutuskan untuk langsung mengonsumsikan untuk apa, dan

akhirnya barang tidak terpakai, mending saya simpan dulu siapa tahu nanti ada kebutuhan mendadak lainnya. Lagi

pulsa di akutansi sering dikatakan harus ada uang jaga-jaga kalau utang gak terbayar, siapa tahu saya ada kebutuhan tidak terduganya banyak juga.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena dari uang saku saya untuk mememnuhi dua kebutuhan yang berbeda, saya sendirikan benar sampai tempat penyimpanan uangnya, untuk pembelian kebutuhan

lainnya seperti buku, bayar seminar, fotocopy, saya meminta sendiri kepada orang tua, jadi sudah sendiri-sendiri

anggarannya. Tapi kalau uang tambahan yang saya minta untuk keperluan tertentu tersisa, baru saya jadikan satu untuk saya simpan.

Apakah menurut anda, anda sudah merealisasikan keuangan anda sesuai dengan perencanaan awal ? seringnya sesuai, kalau saya sampai memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya itu jarang sekali. Karena jika saya kekurangan

saya masih punya uang simpanan dari akumulasi sisa uang hari sebelumnya.

Dalam setiap mengambil keputusan, apakah anda mengaplikasikan pengetahuan akuntansi anda ? Mungkin ada, karena ketika kuliah akuntansi selama ini, saya itu belajar bagaimana memutuskan perkiraan keuangan dalam satu

periode, ya itu saya realiassikan meki tidak secara rinci karena itu tadi uang nya sedikit, dan kebutuhan juga sedikit.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasi setiap hari mbak, karena saya suka lupa nominal

berapa yang saya keluarkan untuk belanja, jadi saya evaluasi setiap pengeluaran saya. Agar saya juga lega dan lebih

ikhlas karena uang yang saya keluarkan memang untuk saya belanja.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Saya mencatatnya itu untuk menghitung kembali, nge cek

ulang apa saja dan berapa pengeluaran saya, sesuai nota yang saya kumpulkan. Itupun kalau pengeluarannya ada nota nya.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya manfaatkan untuk saya mengontrol diri saya agar tidak boros lagi hari berikutnya. Dan biasanya kalau saya boros

dalam hari tertentu, saya memutuskan untuk berpuasa, jadi uangnya bisa untuk memenuhi kembali akun simpanan

saya.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil, karena ketika saya

memutuskan untuk berpuasa, saya mengajak teman-teman saya, jadi godaan untuk membatalkan puasa sangat kecil.

Kenapa anda sampai mengajak teman-teman anda untuk berpuasa berasamaan ? Karena seringnya saya itu boros ketika bersama teman-teman, jadi saya dan mereka pengeluarannya boros itu bareng, jadi memutuskan untuk

mengendalikan agar tidak boros juga bareng.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Ya, Kalau

evaluasi mulai dari pengumpulan nota dan pencatatan kembali saya memang mengaplikasikan pembelajaran akuntansi dalam diri saya. Awalnya saya coba-coba ternyata rasanya jauh lebih tenang, o iya saya belanja ini tadi.

Seperti mereview ulang , kalau saya Cuma inget-inget jatuhnya nominalnya ,malah tidak tepat dan salah perhitungan.

Wawancara ke-14

NAMA RESPONDEN : HP

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Buruh ( Ayah ) & Ibu Rumah Tangga

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan & Harian tidak rutin dari Jual Beli HP

SUMBER UANG : Uang saku orang tua & usaha jual beli HP

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 400.000,- + Rp 375.000,-

WAKTU WAWANCARA : 15 Mei 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Berapa uang saku anda setiap kali diberikan ? Rp 400.000,- setiap bulannya.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-

sendirikan ? Saya tidak pernah merencanakan bulan ini uang saya untuk membeli barang apa saja, apa lagi memisah-misahkan uang saya. Karena menurut saya kebutuhan saya setiap bulannya itu idak menentu, tidak pasti jadi malas

saya buat memisah-misahkan. Kalau pun nanti saya pisah-pisahkan pasti kalau sudah realisasi pasti tetap semrawut.

Lagi pula jumlah uangnya masih sedikit, belum terlalu besar jadi ya belum butuh perencanaan yang wah .

Anda mmepunyai pekerjaan sampingan jual beli HP , bagaimana dengan keuangannya ? Saya jadikan satu antara

uang usaha dan uang pribadi saya, bahkan terkadang pun uang pribadi saya saya pakai untuk usaha saya, uang usaha saya pakai untuk keperluan pribadi saya. Karena ini saya usaha mandiri, tidak ikut orang lain jadi seenaknya saya

saja.

Page 22: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

82

Tidak ada pembukuan juga kalau untuk uang usaha sampingan anda ? Ndak ada, ya itu tadi masih usaha kecil-kecilan , punya saya sendiri jadi belum saatnya.

Emangnya berapa penghasilan setiap kali menjual satu unit HP? Setiap unitnya saya minimal mengambil untung Rp

25.000 paling besar Rp 75.000,-. Tapi kalau dirata-rata setiap bulan itu sampai sekarang Rp 375.000,-

Kalau tidak anda pisahkan uang anda menurut kebutuhannya, lalu anda menyimpan uang anda bagaimana ? Semua

uang saya saya masukkan dalam rekening, baru ketika saya membutuhkannya saya mengambil seperlunya, kalau habis ya nanti ambil lagi.

Untuk menabung, apakah anda mempunyai tabungan meskipun anda tidak mengorganisir uang anda ? Tidak ada uang tabungan, rekening saya hanya untuk transaksi transfer uang saku bulanan orang tua saya, dan dompet elektronik

saya.

Bukankah anda ini konsentrasinya akuntansi, tapi kenapa anda justru tidak memilih mengaplikasikan teori pengelolaan keuangan sesuai karakteristik akuntansi dalam kehidupan anda ? Saya tahu itu, prosesnya seperti apa, dan

jika itu dilakukan memang membantu kita untuk mempertanggungjawabkan keuangan yang kita olah. Dan saya juga

tau itu ribet, prosesnya lama, sangat rinci dan ini hanya keuangan pribadi saya, jumlahnya pun Cuma sedikit, orang tua juga tidak menuntut pertanggung jawaban keuangan saya, jadi saya tidak tertarik dan malas untuk

mengaplikasikan proses akuntansi dalam pengelolaan keuangan pribadi saya.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Saya gunakan untuk investasi, dalam artian tambahan modal saya untuk membeli HP yang kemudian saya

jual kembali nanti. Karena jika langsung saya konsumsikan pun, saya bukan orang yang histeris dalam belanja, jadi mending saya gunakan sebagai modal jual beli toh nanti kembaliannya lebih dari itu meskipun tidak terlalu jauh.

Apakah anda memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Tidak pernah, karena diluar uang saku bulanan saya kan saya masih memiliki uang hasil jual beli HP jadi selama ini masih bisa untuk menutup kekurangan saya. Tapi

kalau utang untuk usaha saya, ya itu pernah beberapa kali, jadi kasusnya ada HP yang menurut saya sedang banyak

dicari orang, dan penjual itu saya kenal, saya membeli HP itu dengan DP saja, baru ketika HP tersebut atau HP dagangan yang lain terjual langsung saya bayarkan. Sampai saat ini dalam membayar hutang usaha tidak terlalu

kesulitan untuk membayarnya.

Memang dari kapan anda memulai usaha ini ? Dari bulan November 2013 sampai sekarang.

Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang bulanan anda ? Tidak pernah, sama seperti hutang, kalau uang saku

bulanan habis, atau ada kebutuhan mendadak saya usahakan dengan uang saya sendiri dulu. Dulu sebelum saya bekerja saya meminta uang tambahan palin kalau saya uangnya habis sebelum satu bulan aja, Tapi kebutuhan

mendadak lainnya saya penuhi sendiri tidak meminta anggaran sendiri.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan keputusan-keputusan dalam keuangan anda, apakah hasil dari anda belajar akuntansi selama ini ? Keputusan seperti sebisa mungkin kebutuhan anda ya pakai uang yang ada, jangan

punya hutang atau minta tambahan, bagaimana ? Mungkin ada mbak, ketika saya memutuskan jangan sampai punya hutang diluar, karena kita kelola uang harus efektif yang ada digunakan sebisa mungkin, kalau jangan sampai minta

uang tambahan itu karena saya kasihan dengan ayah saya, dia hanya sendiri ibu sudah tidak ada, kalau saya santai

dengan masih adanya ayah saya, hanya akan tidak membuat saya mandiri.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi keungan saya hanya mengingat-ingat setiap

harinya, saya tadi kemana saja, beli apa saja, seperti itu mbak.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Tidak, ya itu saya Cuma ingat-ingat saja apa saja yang saya

belanjakan tidak kalau sampai mencatatnya secara rinci, bahkan dari pendapatan seperti di akuntansi, tidak. Ribet, jadi males buat melakukan itu.

Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Apalagi kumpulkan nota, tidak pernah saya, paling ya kalau bayar

kuliah atau pengeluaran yang itu uang orang lain atau uang orang tua saya saya kumpulkan nota. Tapi kalau nota untuk transaksi kebutuhan saya,saya tidak pernah. Palin ya nanti dibuang lagi, jadi ga usah saja.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya saya pakai untuk mengingat-ingat kebutuhan-kebutuhan yang sudah saya beli apa saja yang paling membuat boros, itu

nanti saya hindari sampai mungkin dibeli lagi bulan berikutnya, tapi untuk jangka pendek saya harus bisa

menghindari itu.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Sedikit

mungkin mbak, di akuntansi diajarkan berhati-hati dan memperhitungkan segala keputusan yang akan diambil, ya saya jadi hati-hati juga. Dibilang sedikit karena untuk perencanaan, pengalokasian uang, evaluasi, saya tidak

melakukannya dengan tepat sesuai apa yang sudah diajarkan dalam akuntansi.

Wawancara ke-15

NAMA RESPONDEN : BB

USIA RESPONDEN : 20 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2011

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMK Accounting

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Petani

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 1.300.000,-

WAKTU WAWANCARA : 15 Mei 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Page 23: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

83

Bagaimana uang saku anda dikirimkan orang tua anda ? Setiap bulan saya dikirim via ATM Rp 1.300.000,-

Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan ? Tidak, saya tidak punya pekerjaan sampingan, jadi uang saya hanya

uang saku saja.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-

sendirikan ? Selalu setiap bulannya, karena saya kos jadi kalo nggak saya atur nanti bisa boros. Terutama untuk kebutuhan yang sifatnya rutin mbak, wajib saya rencanakan agar bisa terpenuhi.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kebutuhan-kebutuhan yang saya anggarkan setiap bulannya itu ;

1. Sewa Kos

Uang Rp 1.300.000,- itu sudah termasuk uang sewa kos sebesar Rp 275.000,-. 2. Bensin

Saya pakai kendaraan roda dua, tapi jarang saya gunakan mbak, karena kos saya sama kampus itu dekat sekali.

Jadi lebih sering jalan kaki. 3. Makan

Saya menganggarkan setiap harinya untuk makan itu maximal Rp 25.000,-

4. Service motor Kalau service motor saya lakukan 3 bulan sekali , dan nominalnya pun tidak bisa dipastikan, tergantung

kerusakan setelah diperiksa oleh bengkel nanti.

5. Pulsa HP Untuk pulsa HP saya tidak pernah membatasi mbak, karena pulsa HP itu wajib harus terpenuhi, jadi kalau saya

batasi nanti takutnya kalau nominal yang seharusnya sudah habis, tapi jangka waktunya belum satu bulan, akan

mengganggu kebutuhan sosialisasi saya. 6. Belanja bulanan

Belanja bulanan nominalnya juga sama tidak bisa saya pastikan pada awal perencanaan, jangka pembelanjaanny

pun tidak rutin satu bulan sekali, ketika ada keperluan yang habis ya dibeli. 7. Kebutuhan tidak Rutin

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Saya setiap bulannya menerima uang langsung saya

belikan untuk berbagai macam kebutuhan. Agar uangnya tidak keburu terpakai kebutuhan yang bukan kebutuhan

utama lainnya. Untuk sisanya, saya menyimpan uang tersebut pada satu tempat / dompet, tidak saya pisahkan satu-satu.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? ketika saya membuat perkiraan awal periode itu merupakan pengaruh dari pembelajaran akuntansi, dna ketika

kebutuhan yang saya buat perkiraannya itu kebutuhan rutin. Ketika saya membuat perkiraan kebutuhan tidak rutin (

nominalnya tidak bisa ditetapkan ) saya tidak bisa mengaplikasikan pembelajaran akuntansi didalamnya.

Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Kebutuhan mahasiswa kos

mungkin tidak akan jauh beda dengan saya, dan ini sudah seperti akun wajib yang harus dipenuhi setiap bulannya,

karena memang sudah kewajiban saya, bukan dipenuhi dengan sumber uang yang berbeda diluar uang Rp 1.300.000,-

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan

jumlah nominal masing-masing akun ? Untuk nominal kan tadi saya bisa tetapkan ketika kebutuhannya bersifat rutin dan pasti, seperti uang kos karena memang biayanya sebasar Rp 275.000,- dan uang makan, saya merasa cukup 3x

sehari makan dengan Rp 25.000,- kalau tidak saya batasi, saya bisa boros nanti.

Baru nanti sisanya dimasukkan akun yang tidak rutin ? Iya, dan itu mengalir begitu saja dalam memenuhi kebutuhan yang tidak rutin, perlunya apa, habis berapa ya dibayar aja . Selama saya masih merasa memang itu penting dan harus

dibeli saya beli.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau

disimpan ? Saya konsumsikan seringnya mbak, karena uang bulanan yang dikirim itu menurut perhitungan saya

sudah pas bahkan mepet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama satu bulan. Jadi saya memanfaatkan uang tambahan untuk membeli barang keinginan saya yang mungkin susah saya beli ketika hanya mengandalkan uang

bulanan saya.

Pernah punya hutang gak ? biasanya hutang apa ? Kalau saya punya hutang itu dalam dua kondisi mbak, yang satu ketika uang bulanan saya tidak cukup untuk bayar kos, uang bulanan belum dikirim, tapi jatuh tempo pembayaran kos

sudah tiba, saya meminjam kepada teman. Karena saya berprinsip untuk memilih mebayar kos tepat waktu dari pada terlambat. Kondisi yang kedua itu ketika saya benar-benar kehabisan uang bulanan dan kiriman belum datang, mau

tidak mau saya meminjam. Karena saya tidak mau irang tua saya tahu kalau saya menghabiskan uang bulanan

sebelum waktunya.

Seringnya apakah anda menggunakan uang sesuai rencana awal anda ? Meskipun uang bulanan jarang sisa, tapi

seringnya sesuai rencana mbak. Hanya saja yang membuat saya sedikit melenceng dari perkiraan itu pembayaran kos, dan itu bukan karena kesalahan saya, itu dari kendala orang tua terlambat mengirim uang bulanan, jadi saya harus

meminjam uang dulu.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena kebutuhan wajib saya sudah terpenuhi begitu saya menerima uang. Dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya memang pada awalnya sudah saya perhitungkan

untuk ada pada satu tempat / satu akun, jadi kalau dibilang silang anggaran jarang mbak,malah tidak pernah.

Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang bulanan anda ? Tidak, seperti tadi mbak, saya milih punya hutang

dari pada meminta uang tambahan kepada orang tua saya, saya gak mau menambah beban orang tua saya mbak.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya si lebih ke kebiasaan mbak dan karena tuntutan kehidupan anak kos,

memang sudah harus bisa mengatur keuangan sendiri.

Page 24: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

84

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya biasanya mengevaluasi keuangan saya per mingguan mbak, karena kalau tidak saya evaluasi, tidak dihitung ulang, dan diatur ulang keuangannya bisa kacau nanti.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau mencatat nggak pernah mbak, ribet saya rasa. Saya

lebih milih mengumpulkan nota untuk melakukan evaluasi keuangan saya. Nota yang saya kumpulkan saya gunakan untuk alat review ulang pengeluaran saya, mengingat kembali kebutuhan apa saja yang sudah saya beli dan apa yang

belum saya beli.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya menggunakan hasil evaluasi itu untuk merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi bulan berikutnya.

Hasil evaluasi saya lebih saya gunakan untuk mengontrol pengeluaran saya bulan depan.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Kesalahan yang paling sering saya

hindari dan terjadi itu bertindak boros, tapi ketika saya boros pasti bisa mengingatkan saya agar kita bisa mengontrol perilaku belanja saya. Tapi tetap ada beberapa bulan berikutnya, tergantung dengan kebutuhan mendadaknya saya

membuat saya pengeluaran lebih banyak dan boros lagi.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Dalam evaluasi itu menurut saya karena naluri saja mbak, bukan pengaruh dari pembelajaran akuntansi.

Wawancara ke-16

NAMA RESPONDEN : PS

USIA RESPONDEN : 22 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMA IPS

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Petani

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Mingguan

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 50.000,-

WAKTU WAWANCARA : 16 Mei 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Bagaimana anda menerima uang saku anda ? Setiap minggu saya diberikan uang saku Rp 50.000,-

Apakah anda memiliki uang penghasilan sendiri ? Saya tidak punya uang penghasilan sendiri.

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Kenapa ? Saya menyendiri-sendirikan uang saya sesuai kebutuhan mbak. Karena rumah saya jauh dari

kampus, dan saya laju, uang saku saya menurut saya pun sedikit, jadi saya butuh pengorganisasian yang matang agar saya tidak mengalami kekuarangan.

Kenapa anda takut mengalami kekurangan ? Karena sumber uang saya Cuma satu mbak, uang saku RP 50.000,- per

minggunya, saya juga tidak bekerja, jadi mau tidak mau kan itu nyawa saya mbak .

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Akun-akun kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda

setiap minggu, tergantung kebutuhan minggu itu apa, dan jumlah nominalnya juga. 1. Bensin

Bensin itu biasanya satu minggu saya anggarkan Rp 30.000,- mbak. Karena saya laju jadi kebutuhan bensin

lebih banyak. 2. Biaya Pulsa

Saya menganggarkan uang pulsa itu Rp 7.000,- , cukup untuk saldo pulsa Rp 5.000,- karena saya selalu

paketkan pulsa saya jadi lebih hemat, bisa untuk satu minggu mbak. 3. Biaya tidak terduga

Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari dalam satu minggu. Kebutuhan-kebutuhan yang biasanya

saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. Saya lakukan demikian karena kebutuhan-kebutuhan ini tidak rutin timbulnya, jumlah

nominal yang diperlukan juga tidak tetap, jadi susah untuk dianggarkan. Akun biaya lain-lain ini nominalnya,

sisa dari pemenuhan kebutuhan bensin dan pulsa, karena bensin dan pulsa kebutuhan yang wajib dipenuhi, jadi kedua akun tersebut saya prioritaskan.

Anda kan pakai kendaraan untuk transportasi utama anda, bagaimana untuk biaya service motor ? Kalau service motor saya tidak pernah minta, biasanya bapak saya yang membaawa motor saya kebengkel untuk perawatan.

Selama ini apakah anda merasa cukup dengan nominal Rp 50.000,- sedangkan uang diluar kebutuhan wajib

sepertinya nominalnya sedikit ? Ya sebenarnya sering gak cukupnya, apa lagi kalau sering ke kampus, makan di

kampus, pasti uang sisanya cepet habis. Untuk hari berikutnya biasanya suka minta tambahan mbak, tapi gak nominal

besar dan cuma untuk hari itu saja.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang

untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau saya itu begitu dapet uang, saya langsung

belikan bensin dan pulsa nya mbak. Cuma kalau bensin kan fullnya Rp 20.000,- , jadi Rp 10.000,-nya saya simpan di dompet tapi tidak jadi satu dengan uang sisa saya mbak.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Sebenarnya ada pengaruhnya mbak, secara saya tidak sadari ya mbak. Tapi secara lengkapnya proses

pengorganisasian keuangan saya ini tidak selengkap dengan yang seharusnya, mungkin dicatat, karena menurut saya

ini uangnya masih sedikit dan diingat-ingat saja sudah cukup, sudah sama seperti mencatatnya.

Page 25: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

85

Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Karena kebutuhan saya Cuma ada tiga kelas tadi saja, dan yang sudah bisa dipastikan ada itu bensin dan pulsa, itu saya tentukan harus dianggarkan

setiap minggunya, karena pulsa itu bukan kebutuhan kuliah, jadi saya pilih untuk penuhi sendiri, bensin pun sudah

kesepakatan saya dengan orang tua, bahwa Rp 50.000,- itu sudah termasuk uang bensin.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan

jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau bensin, karena rumah saya sangat jauh dari kampus bahkan Salatiga,

jadi memang perlu bensin yang lebih banyak dari yang rumahnya dekat dengan Salatiga. Sedangkan uang pulsa, saya tentukan untuk saldo pulsa Rp 5.000,- karena saya harus menghemat pengeluaran pulsa saya agar saya punya uang

untuk biaya lain-lain lebih banyak.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Kepana ?Saya simpan dulu uang tambahan itu. Untuk uang jaga-jaga jika uang saku saya sudah habis.

Karena menurut saya uang saku saya itu sudah cukup untuk memenuhi dua kebutuhan wajib saya.

Disimpan dalam tabungan atau seperti apa ? Saya simpan dirumah. Saya tidak punya rekening tabungan maupun

celengan mbak. Karena uang saya itu pas buat memenuhi kebutuhan saya dalam satu minggu, bahkan terkadang kuran.

Pernah punya hutang tidak ? Kalau saya itu mending meminta uang tambahan kepada orang tua saya dari pada saya pinjam uang kepada orang lain. Dengan uang saku mingguan yang saya miliki ini, saya taku kalau punya hutang itu

susah untuk membayarnya.

Apakah anda merasa sering menggunakan uang anda sesuai rencana ? Seringnya tidak mbak, uang itu boros di akun biaya lain-lain dan kebutuhan yang tak terduga mbak.

Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang saku yang diberikan ? Ya itu jelas mbak, kalau uang saya habis , dan dari pada saya punya hutang itu tadi mbak, saya mending minta orang tua. Atau untuk memenuhi kebutuhan

kuliah lainnya mbak, misal membeli buku, saya minta uang sendiri pada orang tua saya.

Apakah anda sering melakukan silang anggaran ? Jarang mbak, dan itu pun anggaran untuk kebutuhan diluar tiga akun tadi. Misal saya meminta uang untuk membeli buku, saya juga sedang ingin membeli frame kaca mata, saya

gunakan uang buku untuk kacamata dulu mbak.

Bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan yang seharusnya? Jadi terealisasi atau tidak ? Nggak mbak, biasanya saya

minta uang lagi tapi untuk membeli buku yang berbeda, padahal sebenarnya untuk membeli buku yang pada awalnya

diminta.

Bagaimana pengaruh pembelajaran akuntansi dalam diri anda ketika mengambil keputusan keuangan anda ?

Ada mbak, harus lebih hemat itu yang saya aplikasikan dalam diri mbak, meskipun terkadang hemat itu susah dilakukan.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasinya tidak rutin mbak, Cuma kalau saya boros hari itu, atau ketika uang yang harusnya membeli barang X justru tidak untuk membeli barang X, itu saya baru ingat-ingat

saya membeli barang apa saja, kok bisa seperti ini.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Tidak mbak, sifatnya sama seperti pengelompokkan uang berdasarkan kebutuhan tadi, saya ingat-ingat itu mungkin sudah cukup, karena nominalnya sedikit dan saya tidak

akan susah untuk mengingatnya.

Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Tidak , saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena ribet ya mbak , saya bukan tipe orang yang telaten mengumpulkan nota sedemikian rupa atau menyimpannya.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya gunakan sebagai dasar perencanaan pada awal periode mbak, tapi begitu sudah 3 atau 4 hari, itu sudah tidak berlaku

lagi. Karena itu tadi mbak kebutuhan yang tidak terduga pada akhirnya membengkak, terlebih ketika saya berada di kampus dan berkumpul dengan teman-teman.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil tapi dalam jangka waktu pendek mbak, dan biasanya hanya sekedar niat. Semisal iya saya memutuskan besok jangan makan dikampus, tapi

pada akhirnya di lapangannya ya saya melanggar keputusan itu mbak.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Naluri ya mbak menurut saya, kalau yang ada di perkuliahan itu sepertinya akan mempengaruhi perilaku saya mengatur

keuangan ketika saya ada dalam suatu organisasi.

Wawancara ke-17

NAMA RESPONDEN : AL

USIA RESPONDEN : 20 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2011

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMK Accounting

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Pegawai & Juru masak

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Bulanan & Harian tidak tentu dari usaha jual pulsa

SUMBER UANG : Uang saku dari Orang Tua & Jual pulsa

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 350.000,- + Rp 200.000,-

WAKTU WAWANCARA : 16 Mei 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Bagaimana kepemilikan uang anda ? Jadi uang saku orang tua saya diberikan bulanan Rp 350.000,- tapi saya kan juga punya usaha pulsa yang setiap bulannya sekitar Rp 200.000,- untuk laba saya.

Page 26: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

86

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Tidak mbak, saya tidak pernah mengalokasikan uang saya ke akun-akun yang berbeda, atau

merencanakan pengeluaran-pengeluaran saya setiap bulannya. Kebutuhan saya sebagai mahasiswa sampai saat ini

masih tidak tentu mbak, dan saya juga masih tinggal dengan orang tua saya jadi untuk kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi sendiri, saya bisa minta langsung dengan orang tua saya. Jadi pola belanja saya tidak teratur mbak, kalo

butuh ya beli, dijalan lihat apa ya dibeli gitu mbak. Selain itu, kalau misalnya saya atur, sepertinya tidak akan berjalan

sesuai rencana.

Apakah dengan tidak diatur sedemikian rupa, anda merasa lebih bisa mengendalikan keuangan anda ?

Ya tidak juga si, karena dengan pola keuangan yang tidak saya atur seperti ini uang saku bulanan selalu kurang, akan

tetapi sebisa mungkin saya memenuhi kekurangan saya dengan memakai uang laba jualan pulsa.

Apakah anda tidak diajarkan oleh orang tua anda untuk membuat perencanaan atau pengorganisasian keuangan anda?

Orang tua hanya memberi nasihat untuk tidak terlalu boros, akan tetapi itu pun jarang, karena saya juga jarang untuk meminta uang diluar uang saku karena setiap ada kekurangan saya penuhi dengan uang laba pulsa.

Anda kan konsentrasi akuntansi, berarti kuliah akuntansi itu SKS nya lebih banyak dari pada mahasiswa konsentrasi non akuntansi, sedangkan dalam akuntansi sebenarnya menganjurkan untuk merinci pendapatan dan pengeluaran,

serta mengorganisir keuangan dalam perusahaan atau organisasi, kenapa anda tidak mencoba untuk

mengaplikasikannya dalam keuangan anda sendiri terlebih anda memiliki usaha sampingan ? Karena ya itu tadi, saya masih merasa uang saya ini masih sedikit nominalnya, jadi saya merasa masih belum perlu untuk melakukan hal itu.

Dan saya pun belum tertarik untuk mengaplikasikannya dalam keuangan pribadi saya, tapi jika saya berada dalam

organisasi pastinya saya akan melakukan hal tersebut.

Meskipun anda tidak mengalokasikan uang anda kedalam pos-pos kebutuhan anda, apakah anda selalu menyisihkan

beberapa nominal untuk dimasukkan dalam akun tabungan atau simpanan ? Tidak, saya tidak pernah menabungkan uang saya, karena dulu pernah saya mencoba menabung tapi belum sempat bertambah sudah habis saldo tabungan

saya. Jadi saya memutuskan untuk tidak punya uang tabungan, nanti saja kalau sudah kerja.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya gunakan untuk konsumsi, tergantung nominalnya, kalau lumayan besar uang tambahan itu simpan

dulu, kalau hanya sedikit seringnya untuk makan. Karena saya itu biasanya tidak bisa diam kalau pegang uang

tambahan, rasanya mumpung ada uang lebih jadi saya hasratnya pengen beli makan, kalau biasanya mau makan diluar rumah sayang dengan uang, ini mumpung ada uang bonus. Tapi kalau lumayan besar saya simpan dulu

dirumah.

Apakah anda sering meminta uang tambahan diluar uang bulanan dan uang laba usaha anda ? Tidak, saya juga membiasakan diri saya sendiri untuk tidak meminta uang tambahan , bisa gak bisa untuk memenuhi kebutuhan

pribadi saya selama masih bisa saya penuhi sendiri saya tidak meminta orang tua saya. Jika uang yang saya miliki pasa periode tertentu itu tinggal sedikit, saya berusaha sebisa mungkin untuk menghemat pengeluaran dan

menghindari belanja yang masih bisa ditunda untuk periode berikutnya.

Apakah anda memiliki hutang diluar pendapatan anda ? Tidak, saya tidak pernah punya hutang, karena saya dari kecil sudah dibilangi orang tua bahwa punya hutang atau pinjam uang orang lain itu tidak baik.

Mengapa anda memtuskan untuk membiasakan diri seperti itu ? Meskipun sebenarnya saya masih tinggal dengan

orang tua,dan mudah untuk meminta uang tambahan, itu saya lakukan hanya ketika diharuskan untuk membeli buku

dalam jumlah banyak, service motor, service printer, dan kebutuhan diluar uang saku kuliah saya sehari-hari. Dan ini saya gunakan sebagai alat kontrol diri saya dalam mengelola keuangan.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi keuangan saya hanya mengingat-ingat saja,

apa yang sudah saya beli ,seringnya hanya barang apa saja bukan nominalnya. Dan melihat kembali serta mengolah lagi bagaimana menyiasati sisa uang yang saya miliki untuk memenuhi kebutuhan saya. Dan hal itu pun tidak rutin

saya lakukan, hanya ketika saya merasa boros dan uang saya tinggal sedikit sedangkan jangka waktu periode masih

lama.

Apakah dalam melakukan pencatatan dan pengumpulan nota ? Saya tidak pernah mencatat secara rinci pengeluaran

apa saja yang saya lakukan. Menurut saya jika saya mencatatnya dan mengumpulkan nota hanya akan membuat saya menyesal. Jadi saya memilih untuk tidak mencatat maupun mengumpulkan berbagai bukti pembayaran.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Tidak selalu hasil evaluasi saya gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ya. Karena saya orangnya kalo sama uang,

yang penting saya gak punya hutang itu sudah baik mbak, kalaupun saya mengalami minus atau dalam satu bulan

saya ini boros, ya untuk periode berikutnya yang penting saya dapat uang lagi. Bisa dibilang cuek terhadap uang saya mbak.

Brarti kalau anda membuat kesalahan pada periode sebelumnya, tidak anda hindari dalam periode berikutnya ? Tidak

mbak, males mbak ngatur-ngatur gitu. Belum saatnya aja mbak, kayanya masih mahasiswa, kebutuhan belum banyak juga.

Apakah anda tidak ingin mengaplikasikan teori evaluasi keuangan dari pembelajaran akuntansi dalam kehidupan pribadi anda ? Gak mbak, ya kalau dari pembelajaran akuntansi ya cukup jadi tau aja, mungkin pelacakan keuangan,

audit, dan sebagainya. Tapi kayanya menurut saya tidak perlu lah buat keuangan pribadi seperti itu mbak, mungkin

lebih berguna kalau sudah kerja sendiri dan berumah tangga mbak.

Wawancara ke-18

NAMA RESPONDEN : IP

USIA RESPONDEN : 21 tahun

TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : 2010

KONSENTRASI RESPONDEN : Accounting

Page 27: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

87

STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : Non Kos

ASAL SMA / SMK RESPONDEN : SMK Accounting

PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : Penjual Bunga

TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : Harian

SUMBER UANG : Laba jualan jajanan

JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER

PERIODE : Rp 25.000,- s/d Rp 30.000,-

WAKTU WAWANCARA : 18 Mei 2014

TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW

Bagaimana anda mendapatkan uang saku anda ? Saya dapat uang saku dari hasil berjualan jajanan yang saya titipkan pada koperasi kampus, jadi saya tidak minta sedikitpun untuk uang saku saya kepada orang tua saya. Setiap hari laba

saya Rp 25.000,- sampai Rp 30.000,-

Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Karena saya mendapatkan uang saku dari hasil saya jualan jajan di koperasi praktek PE setiap hari, kan

otomatis uang laba yang saya dapat per hari juga, dan itu murni menjadi uang saku saya. Saya selalu mengalokasikan uang saya untuk beberapa akun tergantung kebutuhan saya. Karena cari uang itu susah, jadi saya harus

mengalokasikan uang saya dan saya batasi selalu pengeluaran saya, biar saya tidak berkonsumsi melebihi batas laba

yang saya miliki.

Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Akun-akun kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda

setiap harinya, tergantung kebutuhan hari itu apa, dan jumlah nominalnya juga. Karena keuangan saya harian, jadi cepat seklai perubahan akunnya.

1. Saving

Dari setiap jumlah laba penjualan saya, saya selalu ambil Rp 10.000,- untuk saya simpan dalam celengan saya. Setelah satu bulan, uang dalam celengan saya , saya setorkan untuk ditabung ke dalam rekening bank. Saya

berperinsip untuk tidak mengurangi jumlah nominal untuk dicelengi setiap harinya, meskipun laba yang dimiliki

hanya sedikit. Selama ini laba saya paling sedikit Rp 10.000,- saya memutuskan untuk menyimpan uang laba seluruhnya hari itu, untuk hari kedepannya, dan saya memilih untuk tidak mengkonsumsi kebutuhan lainnya

dulu.

2. Bensin Untuk memenuhi kebutuhan bensin, saya selalu mengisi bensin saya 3 hari sekali. Jadi setiap harinya saya

menyisihkan Rp 5.000,- untuk saya kumpulkan selama 3 hari kedepan guna membeli bensin pada hari ketiga.

Hal ini saya lakukan agar, saat hari untuk membeli bensin tiba saya tidak mengambil uang dari laba hari tersebut terlalu banyak untuk membeli bensin, hingga kebutuhan lainnya tidak terpenuhi.

3. Kebutuhan tidak rutin

Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari, akan tetapi saya gak bisa untuk menentukan jumlah nominalnya dengan tetap, karena melihat laba yang saya dapatkan dulu setiap harinya. Kebutuhan-kebutuhan

yang biasanya saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan

Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. 4. Kebutuhan Perempuan

Untuk belanja kebutuhan perempuan, saya tidak mengalokasikkannya secara khusus, karena saya sangat jarang

untuk belanja kebutuhan seperti make up, baju, celana, dll. Bisa dibilang saya ini sangat pelit dengan diri saya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan ini, saya meminjam uang tabungan saya, baik yang masih berada dalam

celengan maupun yang berada pada rekening bank, tapi saya selalu mengganti uang tersebut, Jadi meskipun

tabungan saya mengalami pengurangan, saya selalu harus menambahkan saldo tabungan saya. 5. Service motor

Untuk kebutuhan service motor saya tidak pernah meminta kepada orang tua saya, sistemnya sama dengan

kebutuhan perempuan tadi, saya meminjam uang tabungan saya, dan saya pun juga berprinsip untuk mengganti uang tabungan yang saya ambil tadi.

Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Ya, jadi gini, kalau pada sore harinya saya mengambil

uang penjualan, saya langsung menyendirikan mana yang dijadikan modal lagi, dan mana yang jadi laba saya. Saat itu

saya langsung memasukkan uang Rp 10.000,- untuk dimasukkan dalam celengan, dan Rp 5.000,- ; langsung saya simpan dalam tempat yang berbeda. Sisanya saya jadikan dalam satu tempat yang sama, dan itu saya gunakan untuk

akun kebutuhan biaya lain-lain sebagai motif berjaga-jaga.

Mengapa tidak anda coba untuk benar-benar detail menyendirikan uang sesuai kebutuhan anda ? Karena nanti saya malah gak bisa kontrol uang saya, uang sudah terjadwal masing-masing, ternyata kebutuhan saya relatif berbeda

dengan perkiraan saya, saya malah jadi berantakan nanti, jauh dari perencanaan.

Sebelum anda menentukan untuk apa saja uang yang anda miliki, apakah anda merencanakan dari mana saja sumber

uang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Tergantung , kalau kebutuhannya sudah pasti, tidak ada kebutuhan yang

nominalnya lebih dari kemampuan uang laba saya, bagaimana caranya dari uang itu saja saya hidup hari berikutnya. Tapi kalau ada kebutuhan yang sekiranya membutuhkan uang yang lebih besar dari laba untuk uang saku saya, saya

biasanya memikirkan uang apa yang saya ambil, antara uang yang ada pada ATM atau uang yang ada pada tabungan

di rumah saya.

Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya,

karena saya konsentrasi akuntansi, secara tidak langgung saya belajar akuntansi terus, dan sebenarnya hal itu telah membentuk karakter saya untuk bertindak seperti ini, mungkin menurut saya, kalau saya bukan konsentrasi akuntansi

belum tentu saya bisa berkarakter pelit dengan diri saya sendiri seperti saat ini.

Page 28: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

88

Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Karena saya berprinsip jangan sampai saya minta uang saku untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri selain biaya kuliah pada orang tua. Jadi untuk

bisa memenuhi kebutuhan yang tak terduga dan wajib dipenuhi, saya selalu mengalokasikan uang untuk ditabung, dan

bensin, baru setelah itu sisanya baru berani untuk saya gunakan.

Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan

jumlah nominal masing-masing akun ? Ya Untuk akun saving, saya sudah kebiasaan ya, jumlahnya harus dan selalu

RP 10.000,- , kalo untuk bensin, setiap hari saya memutuskan untuk menyimpan Rp 5.000,- setipa harinya, agar ketika setelah 3 hari bensin saya dapat terpenuhi, dan menghindarkan saya dari kehabisan bensin, dan akhirnya

keuangan saya belanjakan tidak sesuai alokasi dan perencanaannya.

Baru nanti sisanya semua nominal dimasukkan akun biaya lain-lain ya ? terus, kalau laba hari tersebut pas hanya Rp 15.000,- dan tapi masih ada yang harus dan wajib dipenuhi hari itu, gimana caranya anda mengahadapinya ? Kan saya

masih punya tabungan dirumah dalam celengan mbak, jadi masih bisa saya ambil dulu, dan seperti yang saya katakan tadi, itu utang saya terhadap tabungan saya.

Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya simpan dulu sampai nantinya saya gunakan untuk uang membeli bensin, kalau bensin pas jadwal

untuk diisi, saya langsung belikan , jadi uang untuk akun biaya lain-lain saya selama 3 atau 4 hari bisa bertambah 5rb.

Tapi kalau masih ada bensinya pas saya dapat uang tambahan itu, ya saya simpan dulu di celengan, dan itu statusnya celengan yang berhutang sama saya. Pokoknya saya itu pelit dan perhitungan banget sama diri sendiri.

Pernah punya hutang diluar utang sama tabungan gak ? Biasanya si utang pulsa ya, tapi saya gak pernah bayar lewat dari 2 hari untuk utang pulsa itu, itu pun karena saya gak ketemu dengan teman yang jual pulsa itu.

Bagaimana anda mengatasi keuangan anda ketika uang anda dipinjam oleh teman anda ? Tergantung dia pinjamnya

berapa jumlahnya, kalau masih bisa saya pinjami dengan uang cash saya, dan mendadak, saya langsung pinjami, nanti jatuhnya saya tidak jajan atau saya tidak menyendirikan uang untuk membeli bensin. Kalau dia sudah meminta tolong

jauh-jauh hari, dan jumlahnya agak besar, saya ambilkan dari ATM saya dulu, baru saya berikan.

Kalau uang yang dipinjam sedikit, ketika dikembalikan hari berikutnya, bagaimana anda memberlakukan uang tersebut ? Saya berlakukan sama, jadi dalam satu hari tersebut, saya menabung biasanya Rp 10.000,- itu jadi Rp

20.000,- alokasi bensin jadi Rp 10.000,- seperti itu.

Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena saya benar-benar ngerem pengeluaran saya

harus sesuai alokasi rencana awal saya.

Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari

pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya, sama seperti yang tadi mbak, pokoknya karakter saya sudah terbentuk

dengan sendirinya, jadi semua perlakuan saya terhadap uang saya sendiri adalah hasil pembelajaran akuntansi.

Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Ya saya evaluasi, setiap sore hari. Ketika saya mengambil uang

hasil penjualan, saya evaluasi dulu untuk uang usaha saya, ruginya berapa untungnya berapa, saya harus menyiapkan modal berapa untuk jualan besoknya. Setelah itu baru saya mengevaluasi untuk keuangan pribadi saya hari tersebut,

apakah ada uang tabungan yang saya pinjam hari itu, jika ada saya langsung ambil dari uang laba yang saya terima,

langusng saya masukkan ke celengan saya untuk melunasi utang tabungan saya.

Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau untuk uang usaha yang saya evaluasi, saya selalu

mencatat karena agar mudah untuk memperhitungkannya. Kalau untuk uang pribadi saya, saya tidak mencatat penerimaan atau pengeluaran, saya hanya mengingat-ingat saja pengeluaran apa saja yang sudah saya lakukan.

Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Tidak , saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena Pembelian yang saya lakukan paling makan, jajan, pulsa, bensin, dan itu jarang sekali ada nota yang dikasihkan, lagi pula karena

saya evaluasinya hanya ingat-ingat saja jadi tidak perlu untuk mengumpulkan notanya.

Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, pasti, jadi saya evaluasi jika hari itu saya boros, membeli barang yang ternyata setelah dibeli saya pikir tidak berguna

dan sedikit menyesal, saya akan mengurangi konsumsi saya hari berikutnya agar saya bisa menukar uang saku yang

sudah saya pakai untuk membeli barang tersebut, agar bisa dimasukkan dalam celengan rumah.

Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? mayoritas berhasil, tapi kadang tidak.

Tidak berhasilsaya menindak lanjuti evaluasi saya seperti ini, sebenarnya sudah sadar kalau saya harusnya tidak membeli barang tertentu, tapi karena manusia jadi tidak luput untuk bersifat boros, jadi ya kadang masih mengulangi

kesalahan tersebut. Ada juga yang membuat saya tidak bisa menghindari kesalahan berperilaku boros, yakni ketika

kumpul dengan teman, yang mengajak untuk makan atau keluar, tidak mungkin saya tidak makan, ketika teman-teman saya makan. Nha itu kadang jatuhnya diluar anggaran untuk akun biaya lain-lain.

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Pasti, karena awalnya saya bukan tipe orang yang seperti ini, kembali lagi pada awal tadi, pembelajaran akuntansi selama

ini yang dialami saya sudah membentuk karakter saya secara tidak langsung untuk menerapkan teori akuntansi

beberapa dalam kehidupan saya. Salah satunya evaluasi keuangan ini, karena sesuai dengan apa yang diajarkan

akuntansi bahwa ketika kita melakukan evaluasi uang yang terpakai bisa terlacak, benar-benar untuk membeli barang

atau justru hilang.

Page 29: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

89

Lampiran 3.

DATA REDUCTION

Uang saku saya diberikan harian sebesar Rp 15.000,- , hanya itu yang saya

gunakan untuk memenuhi kebutuha sehari-hari saya. ( AA-PMS )Nominal uang saku

Saya kuliah saja, t idak memiliki pendapatan diluar uang saku saya. ( AA-PMS )Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Uang saku saya kalau ada acara kampus Rp 900.000,- kalau tidak ada Rp 800.000,-

, itu diberikan setiap bulan. ( RD-PMS )Nominal uang saku

Tidak ada, saya tidak bekerja sampingan selain berkuliah.( RD-PMS )Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Kadang bulanan kadang juga dua mingguan, kalau bulanan itu saya Rp 600.000,-

kalau dua mingguan ya Rp 300.000,- ( YA-PMS )Nominal uang saku

Tidak punya, saya hanya mendapatkan uang saku saja.( YA-PMS )Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Setiap satu minggu sekali dengan jumlah Rp 100.000,- ( TC-PKT ) Nominal uang saku

Saya tidak punya pekerjaan sampingan,uang saya hanya berasal dari uang saku saja

. ( TC-PKT )

Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Satu minggu sekali,biasanya Rp 500.000,- ( AB-PKT ) Nominal uang saku

Dulu sekali punya, tapi hanya sebentar dan sudah 3 tahun ini saya hanya

mengandalkan uang saku saja. ( AB-PKT )

Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Dikirimnya satu bulan sekali, dan itu Rp 1.200.000,- untuk memenuhi semua

kebutuhan saya. ( NM-PKT )Nominal uang saku

Tidak, jadi uang saku saya hanya dari orang tua saja, t idak punya uang penghasilan

sendiri. ( NM-PKT )

Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Karena saya kos, jadi orang tua saya mengirim uang saku untuk satu bulan Rp

800.000,- ( NV-IPS )Nominal uang saku

Penghasilan sendiri saya tidak punya, uang saya ya uang saku yang diberi orang tua

saya. ( NV-IPS )

T idak memiliki

pekerjaan sampingan

Uang saku saya itu diberikan setiap awal minggu, sebesar Rp 100.000,- ( IK-IPS ) Nominal uang saku

Tidak, saya hanya punya uang saku saja, dan saya juga tidak bekerja jadi tidak

punya penghasilan sendiri. ( IK-IPS )

T idak memiliki

pekerjaan sampingan

Tidak, saya sudah bekerja sendiri ya saya penuhi kebutuhan saya tanpa meminta

uang orang tua saya. ( BW-IPS )

T idak memiliki uang

saku

Saya bekerja di bidang event organizer di Salatiga dengan pendapatan Rp

1.200.000,- ( BW-IPS )Nominal penghasilan

sendiri

Saya diberi uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya. ( DT-AKT ) Nominal uang saku

Tidak, uang saya ya hanya uang saku per minggu, tidak punya pendapatan sendiri.

( DT-AKT )

Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Uang saku diberikan bulanan, jumlahnya Rp 500.000,- ( IG-AKT ) Nominal uang saku

Jadi uang pendapatan laba usaha saya itu sebenarnya penghasilan per kubik sekali

kirim itu sekitar Rp 400.000,- jika saya rata-rata setiap bulannya dapat Rp

3.000.000,- ( IG-AKT )

Nominal penghasilan

sendiri

Sub Tema Hasil Wawancara

Sumber Uang Mahasiswa

Page 30: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

90

Dalam satu minggu saya mendapatkan Rp 100.000,- dari orang tua saya. ( SV-

AKT )Nominal uang saku

Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan sebagai guru les saya Rp 100.000,-

per bulan secara rinci, biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli

kebutuhan perempuan seperti baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per

bulan juga, jadi jangka waktu jauh berbeda dengan uang saku saya. (SV-AKT)

Nominal penghasilan

sendiri

Diberikan harian, satu hari itu Rp 15.00,- ( SA-AKT ) Nominal uang saku

Saya tidak punya usaha atau pekerjaan diluar jam kuliah.( SA-AKT )Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Rp 400.000,- setiap bulannya. ( HP-AKT ) Nominal uang saku

Setiap unitnya saya minimal mengambil untung Rp 25.000 paling besar Rp

75.000,-. Tapi kalau dirata-rata setiap bulan itu sampai sekarang Rp 375.000,- (

HP-AKT )

Nominal penghasilan

sendiri

Setiap bulan saya dikirim via ATM Rp 1.300.000,- ( BB-AKT ) Nominal uang saku

Tidak, saya tidak punya pekerjaan sampingan, jadi uang saya hanya uang saku

saja. ( BB-AKT )

Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Setiap minggu saya diberikan uang saku Rp 50.000,- ( PS-AKT ) Nominal uang saku

Saya tidak punya uang penghasilan sendiri. ( PS-AKT )

Tidak memiliki

pekerjaan sampingan

Jadi uang saku orang tua saya diberikan bulanan Rp 350.000,- tapi saya kan juga

punya usaha pulsa yang setiap bulannya sekitar Rp 200.000,- untuk laba saya. (

AL-AKT)

Nominal uang saku

dan uang penghasilan

Saya dapat uang saku dari hasil berjualan jajanan yang saya tit ipkan pada koperasi

kampus, jadi saya tidak minta sedikitpun untuk uang saku saya kepada orang tua

saya. ( IP-AKT )

Tidak memilki uang

saku

Setiap hari laba saya Rp 25.000,- sampai Rp 30.000,- ( IP-AKT) Nominal penghasilan

sendiri

Orang tua saya justru yang sudah mengajari saya dari kecil, dari saya SD untuk

merencanakan dan mengatur uang saku saya. Jadi karakter saya untuk seperti ini

terbentuk jauh sebelum saya mengenal akuntansi. Kebiasaan ini masih berlaku

sampai sekarang, padahal saya sudah tidak mengambil mata kuliah akuntansi, jadi

menurut saya tidak ada pengaruhnya. ( AA-PMS )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Alokasi kebutuhan dalam sehari itu biasanya untuk jajan / makan Rp 5.000,- atau

Rp 10.000,- untuk mengisi pulsa HP tapi tidak setiap hari. ( AA-PMS )

Alokasi kebutuhan

pribadi

Kalau kebutuhan kuliah seperti fc, print, pembelian peralatan kuliah, parkir sepeda

motor, atau kebutuhan tak terduga lainnya saya menganggarkan Rp 5.000,-

terakhir dari uang saku saya. ( AA-PMS )

Alokasi kebutuhan

kuliah

Setiap saya mendapatkan uang Saku Rp 15.000,- selalu saya ambil Rp 5.000,-

untuk saya masukkan dalam sisi dompet yang berbeda, yang kiranya tidak mudah

terlihat oleh saya ketika berbelanja. Tabungan ini sifatnya sementara, jadi saya

tumpuk terus setiap harinya, kemudian dalam satu minggu nanti saya ambil Rp

15.000,- s/d Rp 20.000,- tergantung kebutuhannya untuk membeli bensin sepeda

motor saya sendiri. ( AA-PMS )

Alokasi simpanan

Kalau uang tabungan kan tadi saya benar-benar simpan sendiri, tapi kalau Rp

10.000,- dari uang saku saya tetap jadikan satu tempat, t idak benar-benar saya

sendirikan. ( AA-PMS )

Penempatan uang

teralokasi

Saya mengatur keuangan saya pun hanya untuk kebutuhan rutin, lainnya tidak

saya atur atau rencanakan pada awal bulan. Dan itupun saya tidak berdasarkan

pembelajaran akuntansi, karena mayoritas menurut saya saya tidak melakukan

pengaturan, dan memang saya diajarkan orang tua untuk mengutamakan

kebutuhan yang paling penting. Jadi saya juga mengatur uang untuk kebutuhan

yang penting dan rutin saja. (RD-PMS)

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Pengalokasian keuangan mahasiswa

Page 31: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

91

Sebenarnya makan besar itu saya makan dikontrakan, karena dikontrakan saya

tinggal dengan budhe dan adik kandung saya, jadi untuk kebutuhan makan sehari-

hari orang tua mempercayakannya kepada budhe saya. Saya tidak memikirkan

keperluan itu, namun ketika saya pergi dengan teman, sedang dikampus dalam

waktu yang lama, atau dalam acara tertentu saya makan diluar dengan uang saku

tersebut. T idak saya batasi pula jumlahnya, karena sifatnya tidak bisa diramalkan.

( RD-PMS )

Membeli baju, minyak wangi, gell rambut, dll saya belanja sendiri, tapi jika

kebutuhan sabun mandi, shampo itu tidak saya penuhi karena sudah dibelikan

budhe. Jadi uang saku satu bulan itu untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri.

Membeli baju juga sifatnya tidak rutin, hanya jika ada keinginan saja, sama dengan

kebutuhan lainnya. ( RD-PMS )

Membeli pulsa handphone tidak saya batasi setiap bulannya berapa, saya biarkan

mengalir apa adanya, butuh beli pulsa ya saya beli, kalau tidak ya tidak. Jadi

habisnya setiap bulan untuk pulsa juga tidak pasti, dari situ saya memutuskan untuk

tidak merencanakan pengeluaran pembelian pulsa HP. ( RD-PMS )Karena saya tidak tentu pulang ke Temanggung jangka waktunya, berpergian

hampir setiap hari juga, jadi untuk bensin habisnya setiap minggu tidak pasti, jadi

untuk membatasi pengeluaran bensin pada awal bulan juga tidak bisa saya lakukan.

(RD-PMS)

Untuk modem saya mengisi pulsa langganan internet setiap bulan seharga Rp

52.000,- . (RD-PMS)

Alokasi kebutuhan

kuliah

Jadi jika saya ada kegiatan kampus seperti workshop, seminar, kujungan study, dll

saya meminta uang saku bulanan Rp 900.000,- tapi jika dalam bulan tersebut tidak

ada kegiatan yang harus dibayar uang saku yang saya terima per bulannya Rp

800.000,- (RD-PMS )

Kebutuhan perkuliahan biasanya fotocopy, membeli buku, membeli peralatan-

peralatan kecil, print, dll karena sifatnya tidak terduga dan tidak dapat

direncanakan jadi saya tidak merencanakan jumlah tertentu pada awal bulan untuk

kebutuhan perkuliahan. ( RD-PMS )

Saya suka olah raga futsal , sebenarnya rutin setiap minggu satu kali, tapi saya

tidak menganggarkan uang untuk itu karena uang yang dibutuhkan untuk

membayar berbeda-beda jumlahnya. ( RD-PMS )

Banyak kebutuhan mendadak diluar yang saya sebutkan tadi, seringnya kebutuhan

sosial, menjenguk, menyumbang, jika berpergian luar kota, dll. T idak bisa

diramalkan kapan saja itu dibutuhkan, malas untuk saya rencanakan. ( RD-PMS )

Ada tabungan Rp 200.000,- setiap bulan, jadi saya ditransfer untuk uang saku saya,

semisal dalam bulan ini karena tidak ada kegiatan kampus saya dikirim Rp

800.000,- saya ambil cash Rp 600.000,- untuk memenuhi semua kebutuhan saya.

Sisanya saya tinggal di ATM untuk simpanan saya. (RD-PMS)

Alokasi simpanan

Untuk kebutuhan yang rutin saya anggarkan saya langsung bayarkan, pulsa

internet, service motor, pembayaran kegiatan kampus jika ada. Dan untuk sisanya

saya tidak merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi, semuanya saya

biarkan mengalir begitu saja, tanpa ada pemisahan uang sesuai kebutuhannya,

uangnya juga saya jadikan satu. ( RD-PMS )

Penempatan uang

teralokasi

Saya mengatur keuangan demikian rupa karena saya merasa punya tanggung jawab

secara tidak langsung dari orang tua saya, selain itu saya atur demikian agar saya

itu tidak meminta uang tambahan lebih kepada orang tua. (YA-PMS)

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Alokasi kebutuhan

pribadi

Alokasi kebutuhan

sosial

Page 32: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

92

Setiap minggu saya menganggarkan bensin Rp 20.000,- , jadi kalau uang sakunya

per dua minggu bensin saya anggarkan Rp 40.000,- kalau bulanan ya Rp 80.000,- .

Tapi kalau terkadang ada keperluan luar kota mendadak, bila melebihi anggaran

per minggunya saya menggunkan uang jaga-jaga saya. ( YA-PMS )

Kalau servis motor saya lakukan setiap bulan, ketika saya pulang kerumah orang

tua saya, dan pembayarannya patungan, saya memiliki uang sekian nanti

ditambahi orang tua saya. Jumlah uang yang saya anggarkan untuk servis motor

tidak pasti, terkadang kalau sekiranya masih punya sisa uang lumayan berdasarkan

perencanaan awal saya patungannya lebih besar, kalau tinggal sedikit biar orang

tua saya yang lebih banyak. ( YA-PMS )

Makan setiap minggunya saya anggarkan Rp 75.000,- saya makannya juga tidak

teratur, tidak pasti satu hari 3 X. Pokoknya bagaimana caranya uang makan itu

RP 75.000,- ( YA-PMS )

Setelah saya membuat perencanaan pengeluaran dalam setiap periode, dengan

jumlah yang saya perkirakan, sisanya saya masukkan dalam rekening tabungan

saya. Jadi jumlahnya tidak selalu sama setiap menabung, karena tergantung

kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi. Sebisa mungkin juga tabungan ini saya

gunakan hanya ketika benar-benar sudah terdesak. Tapi saya selama 4 tahun

kuliah baru mengambil uang tabungan baru dua kali saja. ( YA-PMS )

Alokasi simpanan

Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang tabungan itu langsung saya

tabungkan , atau kalau diberi uangnya secara transfer ya saya tinggal di ATM

secukupnya. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar

lebih terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak

berguna yang penting saya masih ada sisa untuk makan. ( YA-PMS )

Penempatan uang

teralokasi

Saya mendapatkan akuntansi hanya dasar saja , waktu awal kuliah itu. Jadi saya

tidak juga begitu memahami tentang akuntansi, dan tidak juga membuat

pengaturan demikian berdasarkan kuliah akuntansi, saya begini selama saya dari

SMA hingga sekarang hanya karena naluri saja, saya kan sudah besar harus bisa

memilih mana yang harus diutamakan dan mana yang tidak. ( TC-PKT )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Pulsa HP reguler saya mengisi Rp 5.000,- untuk satu minggu, untuk paketan BB

saya satu bulan sekali tergantung habisnya kapan, saya langsung isi.Kalau minggu

ini butuh mengisi paket BB saya, ya uang pulsa saya anggarkan jadi Rp 52.000,- ,

tergantung kebutuhan nya kapan.( TC-PKT )

Alokasi kebutuhan

pribadi

Keperluan perempuan ; Kalau jumlahnya memungkinkan, saya beli make up, baju,

yang sekiranya cukup uangnya, tapi juga tidak rutin setiap minggu saya beli,

tergantung habisnya kapan kalau make up, kalau baju ya tergantung uangnya

cukup untuk membeli kapan. ( TC-PKT )

Setiap minggu ketika saya mendapatkan uang saku selalu langsung saya belikan

bensin Rp 20.000,- kalau masih ada sisa dan memungkinkan saya hanya mengisi

Rp 15.000,- .Ibu memberi uang saku saya Rp 100.000,- setiap minggunya dengan

persyaratan kebutuhan transportasi saya penuhi sendiri. Jadi ini yang membuat

kebutuhan bensin menjadi kebutuhan utama setiap minggu saya. ( TC-PKT )

Kebutuhan maen ; Kalau keluar dengan teman-teman biasanya makan bareng,

sumbangan teman yang menikah atau lelayu, itu kan tidak bisa diduga kapan dan

butuh uang berapa. ( TC-PKT )

Alokasi kebutuhan

sosial

Keperluan kuliah ; foto copy, kalau printer dirumah rusak ya print diluar, membeli

buku tulis, pulpen , pokoknya kalau uang yang diperlukan sedikit saya bayar

sendiri. Tapi kalau seperti membayar workshop, seminar, pelatihan, service

printer, membeli tinta, kertas, buku karangan, saya meminta uang sendiri kepada

orang tua saya diluar uang saku. ( TC-PKT )

Alokasi kebutuhan

kuliah

Untuk pulsa dan bensin yang pasti tadi langsung saya belikan ketika mendapatkan

uang tadi. Biar saya tidak pikiran kalau uangnya tinggal sedikit tapi belum beli

bensin, belum beli pulsa, jadi biar ayem kebutuhan pokok saya sudah terpenuhi di

awal, sisanya mau dihemat, atau di pakai boros terserah, ayem gitu lah. ( TC-PKT

)

Penempatan uang

teralokasi

Kalau dari pembelajaran dari akuntansi selam ini, saya merasa berpengaruh ketika

saya berada di organisasi, ketika saya megolah uang saya sendiri , saya melakukan

perencanaan seperti tadi sifatnya hanya spontan saja, dapet uang ya langsung saya

rencanakan, karena saya menyadari saya tinggal jauh dari orang tua. ( AB-PKT )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Alokasi kebutuhan

pribadi

Page 33: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

93

Karena saya memakai kendaraan sepeda motor sendiri, saya mengisi bensin setiap

minggunya Rp 20.000,- itu rutin saya lakukan. Karena namanya anak kos, motor

dipinjam teman itu kan susah mau nolak, jadi gak enak kan kalau bilang gak, saya

pakai atau sering nya temen saya yang pakai, tiap minggu saya isi Rp 20.000,- (

AB-PKT )

Saya tidak pernah mencuci baju saya sendiri, selalu saya masukkan laundry untuk

baju kotor saya setiap minggu. Karena harga laundrynya kiloan, jadi lebih murah,

paling tidak itu rata-rata saya mengeluarkan Rp 20.000,- untuk laundry. ( AB-

PKT )

Kalau saya hitung-hitung uang makan saya itu bisa sampai Rp 200.000,- setiap

minggunya. Itu saya sendirikan biar tidak tercampur dengan uang main atau

lainnya. ( AB-PKT )

Keperluan kuliah seperti foto copy, print, beli buku, perlengkapan kuliah, itu tida

pasti ada setiap minggunya, kadang juga tidak terduga kan, kadang tiba-tiba hari ini

fotocopy, tiba-tiba print, dll jadi saya memilih untuk tidak merencanakan

kebutuhan ini dengan nominalnya. ( AB-PKT )

Alokasi kebutuhan

kuliah

Sisanya saya pakai untuk pegangan, biasanya si untuk beli pulsa, rokok, keperluan

cowok, untuk kalau keluar dengan teman, pacar, biasanya makan diluar atau

nongkrong tidak mungkin tidak membeli makanan atau minuman, sumbangan,

main keluar kota, dll. ( AB-PKT )

Alokasi kebutuhan

lain-lain

Uang mingguan Rp 500.000,- menurut saya itu sudah mepet, apa lagi saya punya

pacar. Saya itu cowok, kalau berpergian kan tidak mungkin cewek yang bayarin

makan terus, pasti kan tanggung jawabnya besar cowok. Selain itu setiao minggu

selama tiga bulan belakangan ini saya selalu jalan-jalan luar kota, baik jauh atau

dekat, jadi uangnya mending saya pakai untuk memenuhi kebutuhan itu, dari pada

ditabung ujung-ujungnya juga diambil. ( AB-PKT )

Tidak alokasi

simpanan

Kalau bensin dan laundry, saya langsung belikan ketika mendapat kiriman uang.

Kalau uang makan saya sendirikan dompet yang kantongnya berbeda dengan uang

sisa. ( AB-PKT )

Penempatan uang

teralokasi

Ya ada sedikit, yang membuat saya sedikit berpikir untuk menunjukkan meskipun

saya bukan anak akuntansi dan meskipun saya hanya sedikit menerima

perkuliahan tentang akuntansi, saya ingin menunjukkan bahwa saya juga bisa

mengatur keuangan saya, yang mungkin kebanyakan dilakukan oleh anak

akuntansi. ( NM-PKT )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Saya dikirim uang Rp 1.200.000,- itu termasuk untuk membayar sewa kos per

bulannya Rp 250.00,- ( NM-PKT )

Setiap bulan untuk bensin saya anggarkan Rp 50.000,- karena saya juga jarang

menggunakan motor saya, jarak kos dengan kampus juga dekat, seringnya saya

berjalan kaki. ( NM-PKT )

Saya membatasi diri untuk mengeluarkan uang makan setiap harinya Rp 20.000,-

sehingga dalam satu bulan saya menyisihkan uang makan Rp 600.000,- ( NM-

PKT )

Setiap bulannya saya anggarkan sebesar Rp50.000,- untuk mengisi pulsa HP

pribadi saya. ( NM-PKT )

Untuk belanja bulanan meliputi kebutuhan mandi, dan keperluan perempuan . Saya

menganggarkan Rp 100.000,- setiap bulannya. ( NM-PKT )

Langganan internet setiap bulan yang paling murah 50 ribu. ( NM-PKT )

Alokasi kebutuhan

kuliah

Jika mendadak harus fotocopy, membeli buku, print, atau kebutuhan kuliah

lainnya, sumbangan mendadak ( pernikahan, lelayu ) , kebutuhan main saya

menggunakan sisa dari seluruh pemenuhan kebutuhan tadi. Jika dalam satu

kebutuhan dirasa tidak sampai batas maksimal saya masukkan sisanya sebagai uang

pegangan pemenuhan kebutuhan tidak terduga saya. ( NM-PKT )

Alokasi kebutuhan

lain-lain

Ketika saya mendapatkan transferan uang saku bulanan saya, saya mengambil

uang yang sekiranya jumlahnya cukup untuk membayar yang harus dibayar,

misalnya saya langsung membayar sewa kos, pulsa HP dan internet, belanja

bulanan, sisanya uang untuk kebutuhan tidak terduga dan uang makan saya simpan

tetap dalam ATM, dan saya ambil jika saya membutuhkan saja. Jadi uang cash

saya terbatas, agar tidak boros. ( NM-PKT )

Penempatan uang

teralokasi

Alokasi kebutuhan

pribadi

Alokasi kebutuhan

pribadi

Page 34: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

94

Awalnya diberi nasehat orang tua saya mbak, agar saya lebih disiplin dalam

menggunakan uang, pada akhirnya saya sedikit teringat dengan pembelajaran

akuntansi kalau uang itu memang harus disendiri-sendirikan. ( NV-IPS )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Sisa dari Rp 700.000,- itu untuk memenuhi semua kebutuhan saya termasuk

membayar sewa kos Rp 250.000,- setiap bulannya. Baru sisanya saya gunakan

untuk keperluan pribadi lainnya. ( NV-IPS )

Saya selalu menyediakan uang untuk service motor setiap bulannya Rp 75.000,-

karena saya rutin setiap bulan, jadi kerusakan yang ada pada motor juga hanya

sedikit-sedikit setiap bulannya, saya rasa Rp 75.000,- cukup, dan pada

kenyataannya memang selalu berkisar dalam nominal tersebut. ( NV-IPS )

Untuk bensin karena hampir setiap minggu saya pulang kerumah orang tua saya,

setiap mau kembali ke Salatiga saya sudah dibelikan bensin full oleh orang tua

saya. Biasanya saya menambahkan Rp 10.000,- setiap minggunya, jadi Rp 40.000,-

setiap bulannya. (NV-IPS )

Saya biasanya paketan BBM setiap bulan itu Rp 25.000,- ya itu yang saya

alokasikan setiap bulannya mbak. ( NV-IPS )

Uang makan / jajan sehari-hari saya batasi setiap minggunya Rp 100.000,-, jadi

setiap bulannya Rp 400.000,- ( NV-IPS )

saya ambil dari uang jajan kalau hanya sebatas fotocopy, print, atau ayng kecil-

kecil. Tapi kalau sudah membutuhkan biaya yang lumayan saya ambil dari

tabungan. ( NV-IPS )

Alokasi kebutuhan

kuliah

Saya diberi uang saku bulanan itu setiap bulan dengan ditransfer orang tua saya.

Ketika sudah ditransfer saya hanya mengambil Rp 700.000,-, yang Rp100.000

saya sisakan sebagai saldo tabungan saya di rekening saya. Setiap bulan selalu saya

sisakan Rp 100.000,- dalam ATM saya mbak. ( NV-IPS )

Alokasi simpanan

O sampai benar-benar saya pisahkan tempatnya mbak, jadi uang untuk bensin itu

saya simpan dibawah taplak meja, uang jajan itu saya simpan dibawah baju dalam

lemari saya, pokoknya saya simpen dalam tempat yang beda-beda. Kalau uang

bayar sewa kos begitu dapat uang bulanan langsung saya belanjakan, kalau lainnya

saya sendirikan benar-benar. ( NV-IPS )

Penempatan uang

teralokasi

Ada sedikit yang saya ambil dari pembelajaran akuntansi untuk saya terapkan,

yang paling saya contoh adalah pengaturan keuangan sesuai kebutuhan. Meskipun

SKS perkuliahan akuntansi hanya sedikit, saya mencoba mengaplikasikannya

untuk kehidupan saya. ( IK-IPS )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Setiap minggu itu saya batasi pulsa HP pribadi saya itu habisnya Rp 30.000,-

mbak, jarang juga kalau misalnya lebih dari itu. Karena saya paketan BB dan

sisanya untuk berjaga-jaga mbak. Untuk pulsa juga saya langsung mengisikan saldo

ketika saya mendapatkan uang saku mingguan saya. ( IK-IPS )

Saya bawa kendaraan sepeda motor sendiri untuk transportasi saya, jatah uang

bensin setiap minggunya saya anggarkan Rp 20.000,- Tapi kalau saya mau pergi

keluar kota, saya menambahkan bensin sendiri diluar anggaran setiap minggunya.

Untuk jumlahnya tergantung perginya kemana dulu gitu mbak. ( IK-IPS )

Karena saya masih tinggal satu rumah dengan orang tua saya jadi untuk makan

seringnya saya makan dirumah, kalau makan diluar kalau jadwal kuliahnya padat

dan janjian keluar dengan teman. Kembali lagi , itu sifatnya tidak bisa dipastikan

dan tidak rutin jadi saya tidak mengalokasikan untuk hal ini. Saya memenuhi

kebutuhan jajan sama seperti keutuhan kuliah dengan menggunakan uang sisa

pemenuhan kebutuhan rutin yang tadi saya sebutkan mbak. (IK-IPS)

Karena kebutuhannya yang bermacam-macam dan tidak bisa diperkirakan jadi

saya tidak menetapkan jumlah untuk perencanaan saya. Sisa dari membeli pulsa

dan bensin itu Rp 50.000,- jadi untuk memenuhi kebutuhan kuliah seperti

fotocopy, print, membayar acara kampus, membeli perlengkapan kuliah saya

menggunakan uang sisa dari kedua kebuuhan rutin tadi. ( IK-IPS )

Alokasi kebutuhan

kuliah

Semuanya saya jadikan satu tempat. Uangnya juga Cuma sedikit kenapa pakai

disendiri-sendirikan tempat penyimpanannya, sepertinya dengan uang saku segitu

ditambah lagi hanya uang saku saya sendiri kayanya gak perlu mbak, terlalu sedikit

nominal. (IK-IPS)

Penempatan uang

teralokasi

Ya sedikit saya mencontoh dalam akuntansi, kalau uang harus ditentukan untuk

memenuhi kebutuhan apa saja. Sedikit pula yang saya terapkan, karena saya

memilih yang pas untuk diterapkan yang seperti apa, yang tidak saya tidak

terapkan, mungkin melihat uangnya hanya sedikit, dan pertanggung jawabannya.

(BW-IPS)

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Alokasi kebutuhan

pribadi

Alokasi kebutuhan

pribadi

Page 35: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

95

Saya membatasi untuk pembelian pulsa HP maximal Rp 45.000,- setiap bulannya,

dengan rincian Rp saldo Rp 10.000,- setiap minggunya. ( BW-IPS )

Paling kebutuhan rutin setiap bulannya bergantian antara gell dengan parfum, kalo

bulan ini membeli parfum bulan depan membeli gell, jadi saya hanya

menganggarkan Rp 25.000,- ( BW-IPS )

Saya bekerja sambil kuliah, jadi setiap hari saya ada diluar rumah, saya

menganggarkan untuk makan besar setiap siangnya maksimal Rp 10.000,- untuk

saya sendiri. Tapi biasanya kalau ada acara tertentu, kumpul dengan teman atau

lainnya realisasinya jadi lebih dari Rp 10.000,-. ( BW-IPS )

Semua sisa uang untuk memenuhi kebutuhan diatas, saya gunakan untuk berjaga-

jaga. Biasanya untuk memenuhi kebutuhan iuran, sumbangan, kebutuhan

perkuliahan, dll. ( BW-IPS )

Alokasi kebutuhan

lain-lain

Saya mengambil Rp 700.000,- perbulan untuk saya tabungkan dalam rekening

tabungan dan tidak saya ambil sedikipun untuk kebutuhan yang tidak penting. Saya

biasanya menggunakan uang tabungan saya jika saya harus membayar angsuran

kredit laptop, dulu kredit motor juga, service motor. Biar saya dibatasi jumlah Rp

500.000,- maksimal untuk konsumsi pribadi saya. (BW-IPS )

Alokasi simpanan

Tidak juga si, saya masih menyimpan uang Rp 500.000,- tetap dalam uang cash

dan dalam satu dompet tidak benar-benar saya sendiri-sendirikan. ( BW-IPS)

Penempatan uang

teralokasi

Bisa dibilang seperti itu, ada pengaruh dari pembelajaran akuntansi selama ini,

selain itu saya memang suka dengan hal yang terencana. Ini diajarkan oleh bapak

saya, saya melihat sendiri kalau bapak saya mencatat dengan rinci setiap

pengeluarannya. Jadi saya seperti secara tidak langsung juga diajarkan oleh bapak

saya. (DT-AKT)

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Saya diberikan uang saku orang tua saya Rp 100.000,- dengan tanggung jawab

membeli bensin untuk kendaraan saya sendiri. ( DT-AKT )

Alokasi kebutuhan

pribadi

Biaya lain-lain atau cadangan ini fungsinya untuk saya bisa memenuhi kebutuhan

yang sifantya tidak terencana, baik kebutuhan sosial dan kebutuhan kuliah.

Misalkan saja fotocopy, membeli masker, jajan , makan diluar rumah, pulsa, dll. (

DT-AKT )

Alokasi kebutuhan

kuliah dan Pribadi

Sisa dari uang untuk memenuhi dua kebutuhan diatas, saya simpan uang namun

tidak ditabung, untuk saya akumulasikan setiap minggunya,kemudian bisa saya

gunakan untuk membeli sesuatu ( DT-AKT )

Alokasi simpanan

untuk uang bensin, biasanya saya langsung membelanjakannya ketika

mendapatkan uang saku, agar dalam keadaan apapun bensin sudah terpenuhi. Kalau

biaya lain-lain saya tidak menentukan jumlah nominalnya, sisa dari membeli

bensin ya itu yang saya gunakan untuk memenuhi biaya lain-lain, baru sisanya

setelah memenuhi biaya lain-lain dalam satu minggu saya simpan dalam tempat

penyimpanan yang berbeda dengan uang saku saya. ( DT-AKT )

Penempatan uang

teralokasi

Kalau saya sudah rencanakan sedemikian rupa dengan nominal maksimal masing-

masing kebutuhan, ketika saya bersama teman-teman saya berpergian, atau makan

bersama, saya membatasi pengeluaran saya malah saya dicap pelit , jadi saya

memilih untuk semuanya berjalan tidak dengan rencana saja. ( IG-AKT)

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Kalau dalam bulan tertentu saya memiliki rencana untuk berpergian keluar

kota,liburan, saya mengambil uang dari uang laba usaha secukupnya, baru sisanya

saya berikan semua kepada ibu saya. ( IG-AKT )

Alokasi kebutuhan

sosial

Saat jatuh tempo pembayaran kuliah, orang tua saya masih belum punya uang saya

membayar uang kuliah saya dengan laba usaha saya sendiri, sisanya kembali lagi

saya berikan kepada ibu saya. ( IG-AKT )

Alokasi kebutuha

pribadi

Saya juga tidak pernah menyendirikan antara uang saku bulanan dengan uang laba

usaha saya, tapi kalau uang saku bulanan saya pegang cash semua, saya ambil

ketika saya memerlukannya saja, sisanya saya simpan di bawah bantal dirumah.

Kalau semisal hari ini saya punya kepentingan yang mengharuskan saya berangkat

ke Salatiga untuk bimbingan, ya saya ambil Rp 50.000,- , sisanya saya tinggal

dirumah temanggung. (IG-AKT)

Tidak ada

pengalokasian uang

saku

Alokasi kebutuhan

pribadi

Page 36: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

96

Saya tidak menabung, karena uang yang saya berikan kepada orang tua sudah

merupakan tabungan saya, karena saya tidak mau terlalu merepotkan orang tua

saya berusaha memberikan uang sebisa mungkin kepada orang tua saya untuk

membantu memperingan dalam memenuhi kebutuhan saya dan adik saya.

Kalaupun sisa kan bisa digunakan orang tua saya, kalau saya tabung, ada sisanya

dari pemenuhan kebutuhan saya sisanya malah menarik saya untuk

menggunakannya untuk hal-hal yang mungkin tidak dibutuhkan. ( IG-AKT)

Tidak ada

pengalokasian

simpanan

Dulu waktu awal-awal kuliah saya pernah seperti itu, bahkan sampai mencatat

setiap pendapatan sampai pengeluaran saya dalam satu buku dengan rapi, akan

tetapi semakin kesini, jam ngajar saya, jam kuliah, bahkan dulu sempat ada PPL,

sekarang skripsi saya jadi lebih malas, karena saya tahu ketika saya melakukan hal

itu prosesnya panjang, harus teliti, dan ribet. Semakin banyak kesibukan saya,

semakin saya malas untuk melakukan keribetan dalam keuangan saya. ( SV-AKT )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan sebagai guru les saya secara rinci,

biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli kebutuhan perempuan seperti

baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per bulan juga, jadi jangka waktu

jauh berbeda dengan uang saku saya. ( SV-AKT )

Alokasi kebutuhan

pribadi

Saya tidak memisah-misahkan uang yang saya dapatkan. Karena begitu saya

mendapatkan uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya saya langsung

menggunakannya sebagai uang saldo atau modal menjual pulsa. Nanti hasil

penjualan setiap harinya yang saya gunakan sebagai uang saku saya.( SV-AKT)

Alokasi kebutuhan

investasi

Dari seluruh perencanaan kebutuhan pokok dan untuk tabungan, sisanya saya

gunakan untuk pegangan secara tunai. Pegangan ini sifatnya untuk memenuhi

kebutuhan yang mendadak dan tidak dapat dipastikan. Seperti kebutuhan kuliah

fotocopy, beli buku, pulsa HP, Print, kebutuhan sosial seperti sumbangan

mendadak, pergi bersama teman-teman, dll. Selain itu uang pegangan cash ini saya

gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sudah direncanakan ketika

direalisasikan ternyata uangnya kurang. ( SV-AKT )

Alokasi kebutuhan

kuliah dan Pribadi

Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang tabungan itu langsung saya

tabungkan. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar

lebih terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak

berguna yang penting saya masih ada sisa untuk makan. (SV-AKT)

Penempatan uang

teralokasi

Kalau pulsa saya kan gak setiap hari isi, tergantung habisnya. Tapi biasanya saya

sekali isis pulsa saldo 5.000 bisa untuk dua sampai tiga hari. ( SA-AKT )

Setiap hari si jajan mbak, tapi jumlah nya tidak sama, kalau misal nya hari Jum’at

harus membeli pulsa, ya berarti sisanya untuk jajan. Baru dua hari kedepan uang

RP 15.000,- itu untuk jajan. ( SA-AKT )

Sisa uang saya simpan untuk uang tambahan memenuhi kebutuhan besok nya.

Untuk jaga-jaga mbak, jadi kalau ada kebutuhan mendadak, atau kalau keluar

makan dengan teman yang habis lebih dari Rp 15.000 kan bisa digunakan. ( SA-

AKT )

Alokasi simpanan

Hanya ada dua kebutuhan yang saya punya, jadi kalau dalam satu hari tersebut saya

harus membeli pulsa, uang untuk bayar pulsa saya taruh di kantong dompet sisi

yang berbeda dengan uang untuk saya jajan. Ini mudah karena kebutuhannya hanya

itu. (SA-AKT)

Penempatan uang

teralokasi

Ketika saya membuat perkiraan awal periode itu merupakan pengaruh dari

pembelajaran akuntansi, dna ketika kebutuhan yang saya buat perkiraannya itu

kebutuhan rutin. Ketika saya membuat perkiraan kebutuhan tidak rutin (

nominalnya tidak bisa ditetapkan ) saya tidak bisa mengaplikasikan pembelajaran

akuntansi didalamnya. ( BB-AKT )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Alokasi kebutuhan

pribadi

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Ketika saya memisahkan uang sesuai kebutuhan itu inisiatif saya sendiri, malah

kadang saya tidak kepikiran kalau hal yang saya lakukan ini sama seperti dalam

akuntansi suatu perusahaan atau organisasi. ( SA-AKT )

Page 37: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

97

Uang Rp 1.300.000,- itu sudah termasuk uang sewa kos sebesar Rp 275.000,-. (

BB-AKT )

Saya pakai kendaraan roda dua, tapi jarang saya gunakan mbak, karena kos saya

sama kampus itu dekat sekali. Jadi lebih sering jalan kaki. ( BB-AKT )

Saya menganggarkan setiap harinya untuk makan itu maximal Rp 25.000,- ( BB-

AKT )

Kalau service motor saya lakukan 3 bulan sekali , dan nominalnya pun tidak bisa

dipastikan, tergantung kerusakan setelah diperiksa oleh bengkel nanti. ( BB-AKT

)

Untuk pulsa HP saya tidak pernah membatasi mbak, karena pulsa HP itu wajib

harus terpenuhi, jadi kalau saya batasi nanti takutnya kalau nominal yang

seharusnya sudah habis, tapi jangka waktunya belum satu bulan, akan mengganggu

kebutuhan sosialisasi saya. ( BB-AKT )

Belanja bulanan nominalnya juga sama tidak bisa saya pastikan pada awal

perencanaan, jangka pembelanjaanny pun tidak rutin satu bulan sekali, ketika ada

keperluan yang habis ya dibeli. ( BB-AKT )

Kebutuhan tidak rutin (BB-AKT )

Alokasi kebutuhan

lain-lain

Saya setiap bulannya menerima uang langsung saya belikan untuk berbagai macam

kebutuhan. Agar uangnya tidak keburu terpakai kebutuhan yang bukan kebutuhan

utama lainnya. Untuk sisanya, saya menyimpan uang tersebut pada satu tempat /

dompet, t idak saya pisahkan satu-satu. ( BB-AKT )

Penempatan uang

teralokasi

Jika itu dilakukan memang membantu kita untuk mempertanggungjawabkan

keuangan yang kita olah. Dan saya juga tau itu ribet, prosesnya lama, sangat rinci

dan ini hanya keuangan pribadi saya, jumlahnya pun Cuma sedikit, orang tua juga

tidak menuntut pertanggung jawaban keuangan saya, jadi saya tidak tertarik dan

malas untuk mengaplikasikan proses akuntansi dalam pengelolaan keuangan

pribadi saya. ( HP-AKT )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Saya tidak pernah merencanakan bulan ini uang saya untuk membeli barang apa

saja, apa lagi memisah-misahkan uang saya. Karena menurut saya kebutuhan saya

setiap bulannya itu idak menentu, t idak pasti jadi malas saya buat memisah-

misahkan. Kalau pun nanti saya pisah-pisahkan pasti kalau sudah realisasi pasti

tetap semrawut. Lagi pula jumlah uangnya masih sedikit, belum terlalu besar jadi

ya belum butuh perencanaan yang wah . ( HP-AKT )

Tidak ada

pengalokasian uang

saku & uang

pendapatan

Semua uang saya saya masukkan dalam rekening, baru ketika saya

membutuhkannya saya mengambil seperlunya, kalau habis ya nanti ambil lagi. (

HP-AKT )

Penempatan uang

teralokasi

T idak ada uang tabungan, rekening saya hanya untuk transaksi transfer uang saku

bulanan orang tua saya, dan dompet elektronik saya. ( HP-AKT )

Tidak

mengalokasikan

simpananSebenarnya ada pengaruhnya mbak, secara saya tidak sadari ya mbak. Tapi secara

lengkapnya proses pengorganisasian keuangan saya ini t idak selengkap dengan

yang seharusnya, mungkin dicatat, karena menurut saya ini uangnya masih sedikit

dan diingat-ingat saja sudah cukup, sudah sama seperti mencatatnya. ( PS-AKT )

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Bensin itu biasanya satu minggu saya anggarkan Rp 30.000,- mbak. Karena saya

laju jadi kebutuhan bensin lebih banyak. ( PS-AKT )

Saya menganggarkan uang pulsa itu Rp 7.000,- , cukup untuk saldo pulsa Rp

5.000,- karena saya selalu paketkan pulsa saya jadi lebih hemat, bisa untuk satu

minggu mbak. ( PS-AKT )

Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari dalam satu minggu. Kebutuhan-

kebutuhan yang biasanya saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun

biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. Saya

lakukan demikian karena kebutuhan-kebutuhan ini tidak rutin timbulnya, jumlah

nominal yang diperlukan juga tidak tetap, jadi susah untuk dianggarkan. Akun

biaya lain-lain ini nominalnya, sisa dari pemenuhan kebutuhan bensin dan pulsa,

karena bensin dan pulsa kebutuhan yang wajib dipenuhi, jadi kedua akun tersebut

saya prioritaskan. ( PS-AKT )

Alokasi kebutuhan

lain-lain

Alokasi kebutuhan

pribadi

Alokasi kebutuhan

pribadi

Page 38: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

98

Kalau saya itu begitu dapet uang, saya langsung belikan bensin dan pulsa nya mbak.

Cuma kalau bensin kan fullnya Rp 20.000,- , jadi Rp 10.000,-nya saya simpan di

dompet tapi tidak jadi satu dengan uang sisa saya mbak. ( PS-AKT )

Penempatan uang

teralokasi

Saya tidak pernah mengalokasikan uang saya ke akun-akun yang berbeda, atau

merencanakan pengeluaran-pengeluaran saya setiap bulannya. Kebutuhan saya

sebagai mahasiswa sampai saat ini masih tidak tentu mbak, dan saya juga masih

tinggal dengan orang tua saya jadi untuk kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi

sendiri, saya bisa minta langsung dengan orang tua saya. Jadi pola belanja saya

tidak teratur mbak, kalo butuh ya beli, dijalan lihat apa ya dibeli gitu mbak. Selain

itu, kalau misalnya saya atur, sepertinya tidak akan berjalan sesuai rencana. (AL-

AKT )

Tidak ada

pengalokasian uang

saku

Saya masih merasa uang saya ini masih sedikit nominalnya, jadi saya merasa masih

belum perlu untuk melakukan hal itu. Dan saya pun belum tertarik untuk

mengaplikasikannya dalam keuangan pribadi saya, tapi jika saya berada dalam

organisasi pastinya saya akan melakukan hal tersebut. ( AL-AKT )

Orang tua hanya memberi nasihat untuk tidak terlalu boros, akan tetapi itu pun

jarang, karena saya juga jarang untuk meminta uang diluar uang saku karena setiap

ada kekurangan saya penuhi dengan uang laba pulsa. ( AL-AKT )

Saya tidak pernah menabungkan uang saya, karena dulu pernah saya mencoba

menabung tapi belum sempat bertambah sudah habis saldo tabungan saya. Jadi saya

memutuskan untuk tidak punya uang tabungan, nanti saja kalau sudah kerja. ( AL-

AKT )

Secara tidak langgung saya belajar akuntansi terus, dan sebenarnya hal itu telah

membentuk karakter saya untuk bertindak seperti ini, mungkin menurut saya,

kalau saya bukan konsentrasi akuntansi belum tentu saya bisa berkarakter pelit

dengan diri saya sendiri seperti saat ini. ( IP-AKT )

Saya mendapatkan uang saku dari hasil saya jualan jajan di koperasi praktek PE

setiap hari, kan otomatis uang laba yang saya dapat per hari juga, dan itu murni

menjadi uang saku saya. Saya selalu mengalokasikan uang saya untuk beberapa

akun tergantung kebutuhan saya. Karena cari uang itu susah, jadi saya harus

mengalokasikan uang saya dan saya batasi selalu pengeluaran saya, biar saya tidak

berkonsumsi melebihi batas laba yang saya miliki. ( IP-AKT )

Untuk memenuhi kebutuhan bensin, saya selalu mengisi bensin saya 3 hari sekali.

Jadi setiap harinya saya menyisihkan Rp 5.000,- untuk saya kumpulkan selama 3

hari kedepan guna membeli bensin pada hari ketiga. Hal ini saya lakukan agar, saat

hari untuk membeli bensin tiba saya tidak mengambil uang dari laba hari tersebut

terlalu banyak untuk membeli bensin, hingga kebutuhan lainnya tidak terpenuhi.

(IP-AKT )

Untuk belanja kebutuhan perempuan, saya tidak mengalokasikkannya secara

khusus, karena saya sangat jarang untuk belanja kebutuhan seperti make up, baju,

celana, dll. Bisa dibilang saya ini sangat pelit dengan diri saya sendiri. Untuk

memenuhi kebutuhan ini, saya meminjam uang tabungan saya, baik yang masih

berada dalam celengan maupun yang berada pada rekening bank, tapi saya selalu

mengganti uang tersebut, Jadi meskipun tabungan saya mengalami pengurangan,

saya selalu harus menambahkan saldo tabungan saya. ( IP-AKT )

Untuk kebutuhan service motor saya tidak pernah meminta kepada orang tua

saya, sistemnya sama dengan kebutuhan perempuan tadi, saya meminjam uang

tabungan saya, dan saya pun juga berprinsip untuk mengganti uang tabungan yang

saya ambil tadi. ( IP-AKT )

Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari, akan tetapi saya gak bisa untuk

menentukan jumlah nominalnya dengan tetap, karena melihat laba yang saya

dapatkan dulu setiap harinya. Kebutuhan-kebutuhan yang biasanya saya tidak

anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya

kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. (IP-AKT)

Alokasi kebutuhan

lain-lain

Tidak alokasi

simpanan

Latar belakang

pengalokasian

keuangan

Alokasi kebutuhan

pribadi

Page 39: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

99

Dari setiap jumlah laba penjualan saya, saya selalu ambil Rp 10.000,- untuk saya

simpan dalam celengan saya. Setelah satu bulan, uang dalam celengan saya , saya

setorkan untuk ditabung ke dalam rekening bank. Saya berperinsip untuk tidak

mengurangi jumlah nominal untuk dicelengi setiap harinya, meskipun laba yang

dimiliki hanya sedikit. Selama ini laba saya paling sedikit Rp 10.000,- saya

memutuskan untuk menyimpan uang laba seluruhnya hari itu, untuk hari

kedepannya, dan saya memilih untuk tidak mengkonsumsi kebutuhan lainnya dulu.

( IP-AKT)

Alokasi simpanan

Kalau pada sore harinya saya mengambil uang penjualan, saya langsung

menyendirikan mana yang dijadikan modal lagi, dan mana yang jadi laba saya. Saat

itu saya langsung memasukkan uang Rp 10.000,- untuk dimasukkan dalam

celengan, dan Rp 5.000,- ; langsung saya simpan dalam tempat yang berbeda.

Sisanya saya jadikan dalam satu tempat yang sama, dan itu saya gunakan untuk

akun kebutuhan biaya lain-lain sebagai motif berjaga-jaga. ( IP-AKT )

Penempatan uang

teralokasi

Hutang pulsa seringnya kalau saya, saya biasanya lebih memilih sms teman saya

yang berjualan pulsa untuk mengirimkan pulsa dulu, nanti kalau sudah ketemu bara

saya bayar. ( AA-PMS )

Kepemilikan hutang

pulsa

Kalau untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya, saya memilih untuk tidak

berhutang, karena tidak dibolehin selalu sama ibu untuk punya hutang dari kecil.

Kalau kekurangan uang dalam sehari itu, saya lebih milih untuk meminta uang

tambahan lagi dari pada berhutang. ( AA-PMS )

Latar belakang tidak

memiliki hutang

pemenuhan

kebutuhan

saya tidak pernah punya hutang kecuali dengan adik saya untuk pegangan ketika

itu tadi saya kehabisan uang saku dan tabungan saya. ( RD-PMS )

Latar belakang

kepemilikan hutang

& jenis hutang

Ketika saya harus membeli suatu barang saat itu juga, saya meminjam dengan

pacar saya, sifatnya talangan. Ketika saya meminjam uang, saat yang sama saya

meminta orang tua saya, jadi begitu dikirim orang tua saya uang tambahannya saya

langsung kembalikan uang yang saya pinjam dari pacar saya. ( YA-PMS )

Latar belakang

kepemilikan hutang

& jenis hutang

Paling kalau uang saya ketinggalan dirumah, padahal saya butuh makan, atau bayar

apa, saya pinjam teman dulu untuk nalangi, itu pun juga jarang banget, karena saya

ketinggalan uang nya juga jarang. Kalau utang yang diluar itu saya tidak pernah

punya. ( TC-PKT )

Latar belakang

kepemilikan hutang

& jenis hutang

Tidak pernah punya hutang, karena malu ya, saya merasa saya sudah kecukupan,

masak saya hutang, mending saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis.

Nanti juga dikirimin uang tambahan kok. ( AB-PKT )

Latar belakang tidak

memiliki hutang

pemenuhan

kebutuhan

Kepemilikan Hutang

Page 40: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

100

Jika saya tidak punya uang pegangan sama sekali, kakak tidak bisa mengirim uang

tambahan, dan orang tua belum bisa mengirim uang bulanan berikutnya, saya

meminjam uang teman saya untuk memenuhi kebutuhan selama uang kiriman

belum dikirim. Dan itu langsung saya bayar ketika saya mendapatkan uang bulanan

berikutnya. ( NM-PKT )

Kalau saya tidak pernah mbak, paling hutang itu ya hutang ang sifatnya talangan

saat itu juga, kalau uang saya ketinggalan atau seperti apa, saya baru hutang. Tapi

kalau disengaja untuk memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya, saya

tidak pernah. Kan saya masih punya uang tabungan, dan tabungan saya tidak

hanya sisa uang saku saat bulan tersebut saja, kan masih ada sisa akumulasi dari

tabungan yang bulan-bulan sebelumnya. ( NV-IPS )

Kalau utang paling utang talangan, kalau saya ingin berbelanja suatu barang

uangnya kurang, saya pinjam teman dulu, besoknya atau menunggu uang saku

minggu berikutnya baru saya bayarkan, jadi gak pernah lebih dari satu minggu, biar

gak terlalu lama jadi beban. ( IK-IPS )

Kredit laptop, motor juga mbak, itu saya angsur sendiri karena saya tidak mau

memberatkan orang tua saya, dan saya ingin memanfaatkan pendapatan saya. (

BW-IPS )

Saya kalau untuk memenuhi kebutuhan saya sampai memiliki hutang, saya tidak

pernah, karena menurut saya itu hal yang memalukan, orang tua saya masih

mampu untuk memenuhi kebutuhan saya kenapa saya harus berhutang. Jika saya

memiliki hutang pun itu adalah hutang pulsa yang dilunasi t idak pernah lebih dari 1

minggu. Hutang lainnya kaya talangan uang ,jadi kalau saya sedang keluar rumah

dikampus misalnya atau makan, uang nya kurang, kalau saya pulang dulu kan tidak

memungkinkan, saya pinjam teman saya barus keesokan harinya saya langsung

lunasi. ( DT-AKT )

Kalau hutang banyak, tapi untuk utang usaha. Kalau hutang untuk memenuhi

kebutuhan pribadi saya lumayan jarang, tapi saya pasti t idak lupa untuk

melunasinya. ( IG-AKT )

Saya biasanya kalau punya hutang itu kalau dalam memenuhi kebutuhan sehari itu

pun kalau misal penjualan pulsa sedang sepi atau belum terbayar. Tapi keesokan

harinya langsung saya bayar dengan hasil penjualan pulsa saya. Pernah juga

beberapa kali saya itu meminjam uang untuk membeli baju, ketika itu seringnya

tidak direncanakan. Saya membayar hutang saya ketika saya mendapatkan uang

gaji hasil menjadi guru les, atau uang mingguan berikutnya. ( SV-AKT )

Tapi kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga, saya meminjam uang

kepada teman untuk membayarkan saya terlebih dahulu. ( SA-AKT )

Kalau saya punya hutang itu dalam dua kondisi mbak, yang satu ketika uang

bulanan saya tidak cukup untuk bayar kos, uang bulanan belum dikirim, tapi jatuh

tempo pembayaran kos sudah tiba, saya meminjam kepada teman. Karena saya

berprinsip untuk memilih mebayar kos tepat waktu dari pada terlambat. Kondisi

yang kedua itu ketika saya benar-benar kehabisan uang bulanan dan kiriman belum

datang, mau tidak mau saya meminjam. Karena saya tidak mau irang tua saya tahu

kalau saya menghabiskan uang bulanan sebelum waktunya. ( BB-AKT )

Tidak pernah, karena diluar uang saku bulanan saya kan saya masih memiliki uang

hasil jual beli HP jadi selama ini masih bisa untuk menutup kekurangan saya. Tapi

kalau utang untuk usaha saya, ya itu pernah beberapa kali, jadi kasusnya ada HP

yang menurut saya sedang banyak dicari orang, dan penjual itu saya kenal, saya

membeli HP itu dengan DP saja, baru ketika HP tersebut atau HP dagangan yang

lain terjual langsung saya bayarkan. Sampai saat ini dalam membayar hutang usaha

tidak terlalu kesulitan untuk membayarnya. ( HP-AKT )

Kalau saya itu mending meminta uang tambahan kepada orang tua saya dari pada

saya pinjam uang kepada orang lain. Dengan uang saku mingguan yang saya miliki

ini, saya taku kalau punya hutang itu susah untuk membayarnya. ( PS-AKT )

Tidak, saya tidak pernah punya hutang, karena saya dari kecil sudah dibilangi

orang tua bahwa punya hutang atau pinjam uang orang lain itu tidak baik. ( AL-

AKT )

Latar belakang tidak

memiliki hutang

pemenuhan

kebutuhan

Latar belakang

kepemilikan hutang

& jenis hutang

Page 41: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

101

Biasanya si utang pulsa ya, tapi saya gak pernah bayar lewat dari 2 hari untuk

utang pulsa itu, itu pun karena saya gak ketemu dengan teman yang jual pulsa itu. (

IP-AKT )

Latar belakang

kepemilikan hutang

& jenis hutang

Uang tambahan kan tidak tentu ya, berapapun jumlahnya selalu saya jadikan satu

dengan uang simpanan saya, agar nanti kalau saya ada kebutuhan mendadak dapat

memenuhi sendiri tanpa harus meminta ibu saya. ( AA-PMS )

Kepemilikan uang

bonus

Lumayan sering, saya meminta uang tambahan ketika uang saku saya habis

sebelum 1 hari itu selesai, dan kebutuhan saya masih ada yang harus dipenuhi.

Seperti misalnya kalau malam hari saya pengen beli sate, ya saya minta uang lagi

kepada ibu saya. Yang penting saya tidak mengambil uang tabungan saya yang Rp

5.000,- tadi. ( AA-PMS )

Kepemilikan uang

tambahan

Tergantung nominalnya ya, kalau nominal nya diatas Rp 100.000,- saya pilih

memasukkannya dalam tabungan saya, jadi jumlahnya tidak malu-maluin untuk

ditabung. Kalau kurang dari Rp 100.000,- saya campur dengan uang saku saya

untuk tambahan memenuhi kebutuhan dalam bulan tersebut. ( RD-PMS )

Kepemilikan uang

bonus

Saya malah sering menolak untuk menerima uang tambahan dari orang tua, seperti

kalau saya pulang kampung, ketika mau berangkat Salatiga lagi saya diberi uang

tambahan saya selalu menolaknya, karena saya secara pribadi ingin belajar

mendidik diri saya untuk mencukupi kebutuhan dengan uang yang ada. Kalau uang

tambahan diluar orang tua itu ada , tapi jarang sekali, dan itu saya tambahkan

dalam uang pegangan cash saja. Karena barang kali nanti bisa benar-benar

menolong disaat-saat genting. ( YA-PMS )

Tidak memiliki uang

bonus

Bukan meminta diluar uang saku sebenarnya, saya itu statusnya pengurangan dari

uang saku saya periode berikutnya. Jadi saya sama sekali tidak meminta uang

tambahan diluar uang saku kepada orang tua. ( YA-PMS )

Karena saya tidak ingin semakin memberatkan beban orang tua saya, selain itu

saya berprinsip untuk tidak menerima uang tambahan diluar uang saku. Ingin

belajar berhemat agar nanti waktu bekerja bisa lebih hemat menggunakan uang

hasil kerja sendiri. ( YA-PMS )

Uang bonus langsung saya konsumsi, biasanya si buat beli baju, celana, sepatu atau

tas. Yang kira-kira kalau saya ngumpulin dari sisa uang saku itu bakalan lama

terpenuhinya, saya langsung beli ketika mendapat uang tambahan, mumpung juga

dapat, belum tentu ngumpulin satu minggu nemu uang segitu. ( TC-PKT )

Kepemilikan uang

bonus

Tapi kalau sudah benar-benar tidak punya uang pegangan sama sekali , saya bilang

sama ibu saya, uangnya sudah habis, saya jelaskan habis untuk apa saja, baru nanti

diberi uang saku sekalian untuk satu minggu berikutnya. Kadang juga nakal,

ngomongnya untuk bayar apa dikampus, atau fotocopy apa, padahal buat jajan. (

TC-PKT )

Kepemilikan uang

tambahan

Uang tambahan biasanya saya simpan di bawah kasur kos. Untuk jaga-jaga kalau

uang saya habis sebelum waktunya, atau untuk tambahan pergi keluar kota. Tapi

jarang banget saya dapat uang tambahan, karena saya jarang pulang ke

Pekalongan, saya juga jarang mendapat uang tambahan dari orang tua via transfer

karena menurut orang tua jumlah uang saku saya sudah lumayan besar. ( AB-PKT

)

Kepemilikan uang

bonus

saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis. Nanti juga dikirimin uang

tambahan kok. ( AB-PKT )

Kepemilikan uang

tambahan

Selalu saya simpan terlebih dahulu jika uang tambahan itu dalam bentuk cash, jika

uang tambahan dalam bentuk transfer saya simpan dulu tidak saya ambil uang itu.

Biasanya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga, atau jika ada

rencana pergi keluar kota dengan teman saya baru menggunakan uang tersebut. (

NM-PKT)

Kepemilikan uang

bonus

Tidak memiliki uang

tambahan

Keputusan penggunaan uang bonus & uang tambahan

Page 42: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

102

Pernah tapi tidak sering, jarang, paling kalau uang saya habis saya gunakan untuk

baju atau barang yang nominal nya lumayan besar, saya minta uang tambahan

soalnya uang saku udah dipakai dulu. Biasanya uang yang saya minta untuk

menutupi sampai hari jatahnya saya diberi uang saku tiba.( IK-IPS )

Kepemilikan uang

bonus

Saya itu jarang uang saku habis sebelum satu minggu, karena kebutuhan yang harus

dipenuhi juga sedikit. Jadi saya hampir tidak pernah juga meminta uang tambahan,

tapi begitu saya mendapatkan uang tambahan /bonus saya memilih untuk langsung

mengonsumsikannya, karena jarang-jarang juga dapat uang tambahan diluar uang

saku mingguan saya. ( IK-IPS )

Kepemilikan uang

tambahan

Saya memilih untuk memasukkan uang tambahan kedalam uang untuk berjaga-

jaga, tidak langsung saya konsumsikan, kalau nanti pada akhir bulan ternyata tidak

terpakai barulan saya masukkan dalam tabungan saya. Karena saya memang bukan

tipe orang yang konsumtif, jadi untuk langsung membelanjakan uang bonus

sepertinya bukan tipe saya, belanja kebutuhan cowok pun hanya gell dan parfum,

jadi lebih baik saya masukkan untuk uang berjaga-jaga. ( BW-IPS )

Kepemilikan uang

bonus

Kalau minta uang tambahan tanpa ada keperluan yang masih harus dipenuhi dalam

minggu itu, saya tidak pernah. Saya lebih baik tidak berpergian sampai hari

diberinya uang saku minggu depan datang lagi. Kalaupun harus meminta uang

tambahan biasanya saya meminta untuk keperluan yang nominalnya besar, kaca

mata, perawatan, service, buku, service laptop, printer, dll. Jadi dengan sikap saya

yang seperti ini, sampai saat ini saya merasa realisasi belanja keuangan saya sesuai

dengan perencanaan awal. ( DT-AKT )

Kepemilikan uang

tambahan

Uang bonus itu jatuhnya lebih sering saya konsumsikan, Karena refleks gitu, jadi

kepikiran aja, mumpung dapat uang yang tidak perlu menunggu lama-lama, tidak

perlu mengumpulkan dalam jangka waktu tertentu, dibelanjakan saja. Barang yang

saya beli juga tidak terus sembarangan, kira-kira memang benar-benar belum

terpenuhi dan kalau saya mengumpulkan uang dulu untuk memenuhinya terlalu

lama. ( DT-AKT )

Kepemilikan uang

bonus

Masih, uang bulanan masih rutin saya dapatkan dari orang tua meskipun saya

sudah bisa memiliki pendapatan sendiri. Terkadang juga kalau uang bulanan habis,

dan saya sudah tidak punya uang simpanan, saya memilih untuk berhutang dengan

teman atau memilih untuk berusaha tidak membeli apapun. ( IG-AKT )

Tidak memiliki uang

tambahan

Saya selama kuliah ini tidak pernah mendapatkan uang bonus diluar pendapatan

rutin saya, karena jika diberipun saya menolak, wong saya kerja buat nambahi

keluarga kok palah saya menerima uang tambahan. ( IG-AKT )

Tidak memiliki uang

bonus

Kalau jumlahnya hanya sedikit, saya gunakan untuk konsumsi sehari-hari saja,

kalau jumlahnya lumayan besar, saya gunakan sebagai investasi saldo pulsa. Dari

situ juga saya mendapat kembalian uang tambahan yang jumlahnya lebih besar. (

SV-AKT )

Kepemilikan uang

bonus

Tidak, kalau kekurangan saya memilih untuk mengatasi dengan uang hasil

penjualan pulsa, kalau itu belum cukup saya memilih berhutang. Karena kalau saya

meminta orang tua saya lagi, kasian orang tua saya pengeluarannya jadi lebih

besar. ( SV-AKT )

Kepemilikan uang

tambahan

Kalau memungkinkan untuk saya pulang dan meminta tambahan kepada orang

tua, saya pulang. Tapi kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga,

saya meminjam uang kepada teman untuk membayarkan saya terlebih dahulu. ( SA-

AKT )

Kepemilikan uang

tambahan

Biasanya langsung saya simpan, karena uang saya setiap harinya hanya Rp

15.000,-, dan kebutuhanrutin saya juga masih sedikit setiap harinya. Dari pada

saya memutuskan untuk langsung mengonsumsikan untuk apa, dan akhirnya

barang tidak terpakai, mending saya simpan dulu siapa tahu nanti ada kebutuhan

mendadak lainnya. Lagi pulsa di akutansi sering dikatakan harus ada uang jaga-jaga

kalau utang gak terbayar, siapa tahu saya ada kebutuhan tidak terduganya banyak

juga. ( SA-AKT )

Kepemilikan uang

bonus

Page 43: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

103

Saya gunakan untuk investasi, dalam artian tambahan modal saya untuk membeli

HP yang kemudian saya jual kembali nanti. Karena jika langsung saya

konsumsikan pun, saya bukan orang yang histeris dalam belanja, jadi mending saya

gunakan sebagai modal jual beli toh nanti kembaliannya lebih dari itu meskipun

tidak terlalu jauh ( HP-AKT )

Kepemilikan uang

bonus

Tidak pernah, sama seperti hutang, kalau uang saku bulanan habis, atau ada

kebutuhan mendadak saya usahakan dengan uang saya sendiri dulu. Dulu sebelum

saya bekerja saya meminta uang tambahan palin kalau saya uangnya habis sebelum

satu bulan aja, Tapi kebutuhan mendadak lainnya saya penuhi sendiri tidak

meminta anggaran sendiri. ( HP-AKT)

Tidak memiliki uang

tambahan

Saya konsumsikan seringnya mbak, karena uang bulanan yang dikirim itu menurut

perhitungan saya sudah pas bahkan mepet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

selama satu bulan. Jadi saya memanfaatkan uang tambahan untuk membeli barang

keinginan saya yang mungkin susah saya beli ketika hanya mengandalkan uang

bulanan saya. ( BB-AKT )

Kepemilikan uang

bonus

Tidak, seperti tadi mbak, saya milih punya hutang dari pada meminta uang

tambahan kepada orang tua saya, saya gak mau menambah beban orang tua saya

mbak. ( BB-AKT)

Tidak memiliki uang

tambahan

Saya simpan dulu uang tambahan itu. Untuk uang jaga-jaga jika uang saku saya

sudah habis. Karena menurut saya uang saku saya itu sudah cukup untuk memenuhi

dua kebutuhan wajib saya. ( PS-AKT )

Kepemilikan uang

bonus

Ya itu jelas mbak, kalau uang saya habis , dan dari pada saya punya hutang itu tadi

mbak, saya mending minta orang tua. Atau untuk memenuhi kebutuhan kuliah

lainnya mbak, misal membeli buku, saya minta uang sendiri pada orang tua saya. (

PS-AKT)

Kepemilikan uang

tambahan

Saya gunakan untuk konsumsi, tergantung nominalnya, kalau lumayan besar uang

tambahan itu simpan dulu, kalau hanya sedikit seringnya untuk makan. Karena

saya itu biasanya tidak bisa diam kalau pegang uang tambahan, rasanya mumpung

ada uang lebih jadi saya hasratnya pengen beli makan, kalau biasanya mau makan

diluar rumah sayang dengan uang, ini mumpung ada uang bonus. Tapi kalau

lumayan besar saya simpan dulu dirumah. ( AL-AKT )

Kepemilikan uang

bonus

Tidak, saya juga membiasakan diri saya sendiri untuk tidak meminta uang

tambahan , bisa gak bisa untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya selama masih

bisa saya penuhi sendiri saya tidak meminta orang tua saya. Jika uang yang saya

miliki pasa periode tertentu itu tinggal sedikit, saya berusaha sebisa mungkin untuk

menghemat pengeluaran dan menghindari belanja yang masih bisa ditunda untuk

periode berikutnya.( AL-AKT)

Tidak memiliki uang

tambahan

Saya simpan dulu sampai nantinya saya gunakan untuk uang membeli bensin, kalau

bensin pas jadwal untuk diisi, saya langsung belikan , jadi uang untuk akun biaya

lain-lain saya selama 3 atau 4 hari bisa bertambah 5rb. Tapi kalau masih ada

bensinya pas saya dapat uang tambahan itu, ya saya simpan dulu di celengan, dan

itu statusnya celengan yang berhutang sama saya. Pokoknya saya itu pelit dan

perhitungan banget sama diri sendiri. ( IP-AKT )

Kepemilikan uang

bonus

Page 44: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

104

Evaluasi seringnya kalau saya merasa sudah terlalu banyak pengeluaran hari

tersebut, sampai mengambil uang tabungan, sampai minta tambahan ibu itu baru

saya evaluasi. ( AA-PMS )

Evaluasi keuangan

Mengingat-ingat lagi apa yang sudah saya belanjakan hari itu kok sampai

pengeluarannya begitu banyak. Kalau terlalu banyak pengeluaran saya catat ulang

dari awalnya uang saya berapa hingga pengeluaran saya apa saja besera harganya. (

AA-PMS )

Cara evaluasi

keuangan

Saya gunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus

dipenuhi periode berikutnya, saya gunakan untuk lebih mengontrol saya biar gak

boros lagi. ( AA-PMS )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Saya jadi tahu kalau uang saya benar-benar habis untuk belanja tidak ada uang yang

mungkin hilang, saya membayar terlalu besar dan tidak diberi kembalian, dll. (AA-

PMS )

Pernah dengar si evaluasi di akuntansi itu caranya bagaimana, ya saya sedikit

mengikuti, jadi coba-coba mencatat dengan rapi meski tidak saya simpan dan tidak

rutin sifatnya. ( AA-PMS )

Kalau boros saja baru saya ingat-ingat lagi mbak, belli apa saja ya,yang kurang

dibeli apa saja. Apa saja yang bisa dipenuhi dengan sisa uang sekian, kurang lebih

evaluasi keuangan saya seperti itu. ( RD-PMS )

Evaluasi keuangan

Ndak pernah saya mencatat penerimaan dan pengeluaran saya, males lah,

sepertingnya tidak penting, toh tidak ada yang mau lihat juga. Dulu pernah, tapi

sekarang banyak kegiatan footsal, main, skripsi jadi malas mencatat lagi. ( RD-

PMS )

Apa lagi ngumpulin nota, bukan orang yang teliti untuk menyimpan hal-hal

demikian, lagi pula transaksi-transaksi pembelanjaan yang memberikan nota

hanya sedikit, jadi kalau sedikit notanya perasaan semangat mengumpulkan nota

tidak ada. ( RD-PMS )

Jadi menghindari kesalahan yang dilakukan bulan sebelumnya, tapi ya nanti kalau

sudah terima uang lagi hilang sudah niat untuk menghemat uang bulanan. Saya

mikirnya, ah belum banyak tanggungan yang saya miliki, jadi saya lebih hura-hura

dalam menggunkaan uang bulanan saya. Pembelajaran akuntansi hanya membuat

saya sekedar tahu saja, oh ada proses demikian, caranya demikian, dan

sebagainya. ( RD-PMS )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

iya, saya memang melakukan itu ketika saya kuliah disini semester dua, ketika itu

memang kita diberi pengantar akuntansi naman mata kuliahnya, jadi saya merasa

ingin mencoba mengapilkasikan akuntansi di uang saya, hitung-hitung latihan, tapi

semakin kesini saya semakin malas. ( RD-PMS )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Setiap minggu saya mengevaluasi, dan mengatur kembali uang saya. Saya

mengingat-ingat pengeluaran saya , dan menghitung kembali sisanya, dari situ saya

mengatur kembali kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi dengan melihat sisa

uang yang saya miliki. ( YA-PMS )

Evaluasi keuangan

Saya tidak mencatat hanya menghitung ulang dan mengingat-ingat saja, karena

mencatat itu ribet sekali dan saya gak bisa rutin untuk melakukan pencatan

keuangan. Lagi pula jika saya catat, siapa yang mau melihat, orang tua saya

sebagai investor utama saya tidak pernah menanyakan, jadi tidak perlu untuk

mencatatnya. ( YA-PMS )

Bukan tipe saya setiti dalam mengumpulkan nota, hanya kertas kok dikumpulkan,

saya evaluasi pun tidak mencatat jadi ya tidak perlu nota untuk dasar pencatatan

keuangan saya. ( YA-PMS )

Evaulasi Keuangan

Latar belakang

melakukan evaluasi

Cara evaluasi

keuangan

Cara evaluasi

keuangan

Page 45: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

105

Saya jadi lebih mengontrol pengeluaran saya, dengan lebih memperlangsing

anggaran maksimal masing-masing kebutuhan dan memperbesar tabungan saya. (

YA-PMS )

Saya menjadi lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk berbelanja. ( YA-PMS )

Hanya naluri saja, karena saya ini hidup sendiri jauh dari orang tua, jadi saya harus

lebih bisa mempertanggungjawabkan uang saya sendiri. ( YA-PMS )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Kalau saya sedang boros, atau tiba-tiba ada kebutuha yang membutuhkan uang

lumayan banyak, saya hitung-hitung lagi pengeluaran saya. ( TC-PKT )Evaluasi keuangan

Kalau mencatat tidak pernah saya, karena kayanya tidak dibutuhkan ya, orang tua

juga tidak pernah menanyakan catatan keuangan saya, ya saya tidak bikin itu.

Mungkin kalau orang tua saya menyuruh saya atau sering meminta catatan

keuangan saya , saya akan melakukan pencatatan keuangan saya. ( TC-PKT )

Kadang kertas tidak penting masuk didompet, trus nanti dilihat-lihat lagi, palah

jadi ingat oyaa kemaren beli ini, ini, apa lagi gitu. Itu membantu kita mengingat

pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan. Tapi ya habis itu dibuang. ( TC-PKT )

Saya jadi bisa menghindari hal-hal yang tidak perlu dibeli, seperti kemarin sudah

beli baju, sekarang jangan ah, buat lainnya. Seperti bisa mengendalikan diri untuk

berbelanja. ( TC-PKT )

Saya jadi lebih merasa sayang dengan uang saya. Tapi kalau dijalan ada kebutuhan

yang mendadak,tidak saya duga itu yang membuat saya keluar dari perencanaan

awal untuk berhemat di minggu itu. ( TC-PKT )

Kebiasaan kalau tiap ada nota makan, beli baju, saya masukkan dompet barengan

dengan uang kembalian, nanti kalau sudah saatnya pengen evaluasi rapi-rapi

dompet sekalian menghitung ulang lagi. Itu saja menurut saya sudah cukup, tidak

perlu mencatat karena uang juga sedikit, waktunya juga Cuma satu minggu, orang

tua tidak pernah meminta catatan ataupun melihat nota belanja saya, seperti saya

tanggung jawab dengan saya sendiri, saya jadi merasa cuek, malas untuk

mengevaluasi seperti yang ada pada akuntansi. Dan saya bersikap demikian karena

kebiasaan aja, semenjak saya belum menerima mata kuliah pengantar akuntansi

malah. Jadi sepertinya ada atau tidak adanya mata kuliah akuntansi saya tetap

seperti ini dengan uang saya. ( TC-PKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Saya tidak pernah mengevaluasi uang saya, kalau minus sebelum satu minggu ya

biar aja minus, tinggal minta aja dengan orang tua. Saya tidak pernah mengingat-

ingat beli apa saja ya, untuk apa saja, karena buat apa diingat-ingat, kan tetap saja

uang saya minus, yang penting yang dipikirkan itu kan bagaimana mengatasi

minusnya uang saku saya. ( AB-PKT )

Tidak melakukan

evaluasi

Malas, t idak ada waktu, kalau belanja saja kalau ada nota nya ya tidak saya

kumpulkan, palah saya tinggal ditempat belanja. Lagian menurut saya, kalau

cowok seperti itu kesannya pelit aja gitu, cowok kok ngumpul-ngumpulin nota. (

AB-PKT )

Latar belakang tidak

melakukan evaluasi

Ketika saya sedang ingin untuk mengevaluasi, saya evaluasi, jangka waktunya juga

tidak pasti. ( NM-PKT )Evaluasi keuangan

Saya mengingat-ingat saja apa yang sudah dipenuhi,catat dalam coret-coretan

tidak rapi dan mencari apa yang harus dipenuhi lagi. Jika uang sisa yang ada tidak

cukup untuk memenuhi kebutuhan saya yang belum terpenuhi, saya harus memilih

lagi kebutuhan apa yang harus saya buang , artinya tidak saya penuhi bulan ini. (

NM-PKT )

Palin kalau fotocopy, beli buku, atau transaksi yang ada nota ya saya simpan,

nanti dibuka-buka lagi kalau mau evaluasi, kan jadi bahan pengingat pengeluaran

saya. Tapi tidak semua transaksi ada nota, jadi kurang lengkap nota sebagai

sumber pencatatan pengeluaran saya ( NM-PKT )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Cara evaluasi

keuangan

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Cara evaluasi

keuangan

Page 46: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

106

Saya jadi bisa lebih awal memperkirakan kapan uang saya akan habis, dan mulai

bersiap-siap untuk meminta uang lagi kepada orang tua untuk bulan berikutnya.

Selain itu saya jadi dapat menghindari kebutuhan apa saja yang tidak perlu dibeli. (

NM-PKT )

Sangat membantu saya untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang

harus dipenuhi bulan berikutnya. Disamping itu secara tidak langsung saya jadi

lebih sayanng dengan uang saya. ( NM-PKT )

Sedikit ada pengaruhnya bagi saya, saya jadi belajar mengorganisasikan kembali

uang saya untuk memenuhi kebutuhan saya, jadi tahu tahap-tahap apa saja yang

dilakukan dalam evaluasi keuangan. ( NM-PKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

saya evaluasinya kalau hari minggu aja mbak, kan libur itu, saya total-toal lagi,

saya catat ulang lagi apa saja yang sudah saya beli. Kalau saya belanja yang ada

notanya selalu saya masukkan dalam dompet, nanti waktu saya mencatat ulang

saya lihat dari nota itu mbak. ( NV-IPS )

Evaluasi keuangan &

cara evaluasi

Saya jadi melihat-lihat kalau mau menentukan kebutuhan yang mau saya beli,

kalau sudah saya penuhi bulan sebelumnya saya tidak menganggarkan uang itu lagi

bulan ini. Istilahnya lebih berhati-hati mbak untuk menggunakan uang saya. ( NV-

IPS )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Saya harus bertanggung jawab dengan uang saya sendiri, jadi saya harus ketat dalam

mengelola uang saya. Saya harus memberikan orang tua saya kepercayaan dalam

hal uang, lagipula saya tidak mau boros-boros tidak jelas, kasihan orang tua saya

mbak. Uang kuliah aja sudah tinggi sekali. ( NV-IPS)

Karena saya dituntut tanggungjawabnya secara tidak langsung oleh orang tua saya.

Saya ingin orang tua saya percaya kaalu saya disini jauh dari mereka tidak hambur-

hambur uang untuk hal yang negatif. ( NV-IPS )

Evaluasi paling hanya ketika saya merasa boros dan ketika saya mengalami

kehabisan uang sebelum satu minggu itu habis. ( IK-IPS )Evaluasi keuangan

hanya mencatat secara kasar, seperti hanya coret-coretan saja, apa saja yang

sudah dibeli, dijumlah kembali, dihitung benar tidak sekian habisnya, sisa sekian,

mengingat kembali uang pergi kemana. ( IK-IPS )

Cara evaluasi

keuangan

Pada saat saya melakukan evaluasi saya menggunakan hasil evaluasi saya untuk

menentukan sikap saya atas keuangan saya minggu berikutnya, termasuk

menghindari kesalahan atau kebutuhan-kebutuhan yang membuat saya boros. ( IK-

IPS )

Memanfaatkan evaluasi tadi bisanya dan seringnya hanya menjadi niat awal saja

mbak, begitu saya mendapatkan uang periode baru saya lupa kesalahan-kesalahan

saya di minggu kemarin. Jadi kesalahan-kesalahan keuangan tidak jarang terulang

lagi. Seperti saya sebenarnya sudah sadar kalau saya beli barang yang tidak terlalu

diperlukan itu salah, tapi saya tetap membelinya, seperti itu mbak seringnya. ( IK-

IPS )

Karena ketika sudah saya ingat kembali saya bisa sedikit lega meskipun ternyata

pengeluaran saya banyak, saya bisa tahu owalah untuk ini ya wajar kalau habis

banyak. Sedikit ikhlas istilahnya ( IK-IPS )

Akuntansi mengajarkan untuk evaluasi, tapi saya mencatat ulang ketika saya

berindak boros itu karena menuruti keinginan saya yang ingin menghitung lagi

pengeluaran saya. ( IK-IPS )

Saya tidak melakukan evaluasi keuangan , kalau saya sedang pengen melihat

kembali keuangan saya, saya merasa penggunaan uang saya sudah sesuai

pengaturan saya, jadi untuk apa dievaluasi. ( BW-IPS )

T idak melakukan

evaluasi

Latar belakang

melakukan evaluasi

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Latar belakang

melakukan evaluasi

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Page 47: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

107

Ya kalau keinginan pasti maunya iya, biar lebih terkontrol lagi, tapi saya pada

pelaksanaannya saja sudah merasa sesuai dengan rencana, jadi tidak perlu evaluasi

seperti pencatatan itu terlalu ribet. Saya tahu bagaimana cara mencatat keuangan

yang baik, tapi malah membuat saya tidak tertarik karena terlalu repot untuk

keuangan pribadi sendiri. ( BW-IPS )

Latar belakang tidak

melakukan evaluasi

Saya mengevaluasi hanya kalau boros saja, ya diingat-ingat,dilihat kembali kenapa

saya kok boros, saya belanja apa saja. Dan jangka waktunya pun tidak rutin, tidak

setiap hari,minggu, hanya ketika saya merasa saya bertindak boros. ( DT-AKT )

Evaluasi keuangan

Dulu saya pernah mencatatnya dari penerimaan sampai pengeluarannya, saya

catat semuanya , tapi sekarang sudah tidak, hanya menyimpan nota dari transaksi

yang memiliki bukti pembayaran saja. Karena semakin kesini saya semakin malas

dan tidak tertarik untuk memberlakukan uang saku saya dengan sangat formal.(

DT-AKT )

Cara evaluasi

keuangan

Jadi kalau minggu ini saya membeli barang yang tidak begitu dibutuhkan, saya

menghilangkan kebutuhan yang tidak terlalu harus dipenuhi dalam bulan depan. (

DT-AKT )

Saya jadi lebih mudah untuk mengontrol hasrat boros saya. Karena berangkat dari

evaluasi tadi saya menyusun strategi pengelolaan keuangan yang menghindari

kesalahan minggu sebelumnya. ( DT-AKT )

karena sampai dengan tahap evaluasi ini saya merasa karakter saya sudah

terbentuk sebagai anak akuntansi, hingga saya memiliki prinsip kalau saya ini haru

membedakan diri saya anak akuntansi dengan anak non akuntansi melalui

pengelolaan keuangan pribadi. ( DT-AKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

saya tidak pernah melakukan evaluasi, karena saya sudah melakukan pengelolaan

keuangan secara rinci pada keuangan usaha saya, jadi saya malas untuk kerja dua

kali dalam mengelol uang. ( IG-AKT )

Tidak melakukan

evaluasi keuangan

saya tau itu hal yang cukup ribet, dan waktu saya sudah cukup habis untuk

mengelola keuangan usaha saya dengan rinci, bekerja, mengerjakan skripsi, sudah

menyita waktu saya, jadi saya lebih tidak begitu tertarik untuk mengerjakannya.

Lagi pula saya lebih tertarik hal ini dilakukan dalam suatu organisasi yang

menuntut transparansi keuanagn.( IG-AKT )

Latar belakang tidak

melakukan evaluasi

secara rinci

Saya evaluasi keuangan itu hanya kalau ketika saya berbelanja boros, dan itu pun

hanya mengingat-ingat saja. Saya tidak pernah lagi mencatat dan mengumpulkan

nota lagi. ( SV-AKT )

Evaluasi keuangan

saya jadi memanfaatkan hasil evaluasi saya sebelumnya untuk pengelolaan keuang

berikutnya, saya berniat untuk lebih menekan pengeluaran, dan lebih menghindari

untuk meminjam uang kepada teman saya. Tapi kembali lagi itu hanya niat ,

ketika uang mingguan diterima kembali, niat itu langsung hilang, dan kembali lagi

saya melakukan kesalahan yang sama, tindakan boros lagi, peminjaman uang lagi.

( SV-AKT )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Saya jadi tahu , bagaimana pengelolaan keuangan, pencatatan, dsb yang akan

diterapkan jika saya telah bekerja nanti. Karena jika saya bekerja, uang yang saya

kelola uang hasil jeripayah saya sendiri dan saya sudah tidak bisa lagi

menggantungkan diri kepada orang tua, sehingga saya harus lebih bisa

megnendalikan diri saya. ( SV-AKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Saya evaluasi setiap hari mbak, karena saya suka lupa nominal berapa yang saya

keluarkan untuk belanja, jadi saya evaluasi setiap pengeluaran saya. Agar saya juga

lega dan lebih ikhlas karena uang yang saya keluarkan memang untuk saya belanja.

( SA-AKT )

Evaluasi keuangan

Mencatatnya itu untuk menghitung kembali, nge cek ulang apa saja dan berapa

pengeluaran saya, sesuai nota yang saya kumpulkan. Itupun kalau pengeluarannya

ada nota nya. ( SA-AKT )

Cara evaluasi

keuangan

Saya manfaatkan untuk saya mengontrol diri saya agar tidak boros lagi hari

berikutnya. Dan biasanya kalau saya boros dalam hari tertentu, saya memutuskan

untuk berpuasa, jadi uangnya bisa untuk memenuhi kembali akun simpanan saya. (

SA-AKT )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Kalau evaluasi mulai dari pengumpulan nota dan pencatatan kembali saya memang

mengaplikasikan pembelajaran akuntansi dalam diri saya. Awalnya saya coba-coba

ternyata rasanya jauh lebih tenang, o iya saya belanja ini tadi. Seperti mereview

ulang , kalau saya Cuma inget-inget jatuhnya nominalnya ,malah tidak tepat dan

salah perhitungan. ( SA-AKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Page 48: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

108

Mengevaluasi keuangan saya per mingguan mbak, karena kalau tidak saya evaluasi,

t idak dihitung ulang, dan diatur ulang keuangannya bisa kacau nanti. ( BB-AKT )

Evaluasi keuangan

Kalau mencatat nggak pernah mbak, ribet saya rasa. Saya lebih milih

mengumpulkan nota untuk melakukan evaluasi keuangan saya. Nota yang saya

kumpulkan saya gunakan untuk alat review ulang pengeluaran saya, mengingat

kembali kebutuhan apa saja yang sudah saya beli dan apa yang belum saya beli. (

BB-AKT )

Cara evaluasi

keuangan

Saya menggunakan hasil evaluasi itu untuk merencanakan kebutuhan-kebutuhan

yang harus dipenuhi bulan berikutnya. Hasil evaluasi saya lebih saya gunakan untuk

mengontrol pengeluaran saya bulan depan. ( BB-AKT )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Dalam evaluasi itu menurut saya karena naluri saja mbak, bukan pengaruh dari

pembelajaran akuntansi. ( BB-AKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Saya mengevaluasi keungan saya hanya mengingat-ingat setiap harinya, saya tadi

kemana saja, beli apa saja, seperti itu mbak. ( HP-AKT )Evaluasi keuangan

Tidak, ya itu saya Cuma ingat-ingat saja apa saja yang saya belanjakan tidak kalau

sampai mencatatnya secara rinci, bahkan dari pendapatan seperti di akuntansi,

t idak. Ribet, jadi males buat melakukan itu. ( HP-AKT )

Apalagi kumpulkan nota, tidak pernah saya, paling ya kalau bayar kuliah atau

pengeluaran yang itu uang orang lain atau uang orang tua saya saya kumpulkan

nota. Tapi kalau nota untuk transaksi kebutuhan saya,saya tidak pernah. Palin ya

nanti dibuang lagi, jadi ga usah saja. ( HP-AKT )

Saya pakai untuk mengingat-ingat kebutuhan-kebutuhan yang sudah saya beli apa

saja yang paling membuat boros, itu nanti saya hindari sampai mungkin dibeli lagi

bulan berikutnya, tapi untuk jangka pendek saya harus bisa menghindari itu. ( HP-

AKT )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Sedikit mungkin mbak, di akuntansi diajarkan berhati-hati dan memperhitungkan

segala keputusan yang akan diambil, ya saya jadi hati-hati juga. Dibilang sedikit

karena untuk perencanaan, pengalokasian uang, evaluasi, saya tidak

melakukannya dengan tepat sesuai apa yang sudah diajarkan dalam akuntansi. (

HP-AKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Saya evaluasinya tidak rutin mbak, Cuma kalau saya boros hari itu, atau ketika

uang yang harusnya membeli barang X justru tidak untuk membeli barang X, itu

saya baru ingat-ingat saya membeli barang apa saja, kok bisa seperti ini. ( PS-

AKT )

Evaluasi keuangan

Saya ingat-ingat itu mungkin sudah cukup, karena nominalnya sedikit dan saya

tidak akan susah untuk mengingatnya.saya tidak simpan nota pembelian apa saja.

Karena ribet ya mbak , saya bukan tipe orang yang telaten mengumpulkan nota

sedemikian rupa atau menyimpannya. ( PS-AKT )

Cara evaluasi

keuangan

Saya gunakan sebagai dasar perencanaan pada awal periode mbak, tapi begitu sudah

3 atau 4 hari, itu sudah tidak berlaku lagi. Karena itu tadi mbak kebutuhan yang

tidak terduga pada akhirnya membengkak, terlebih ketika saya berada di kampus

dan berkumpul dengan teman-teman. ( PS-AKT )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Naluri ya mbak menurut saya, kalau yang ada di perkuliahan itu sepertinya akan

mempengaruhi perilaku saya mengatur keuangan ketika saya ada dalam suatu

organisasi. ( PS-AKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Cara evaluasi

keuangan

Page 49: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

109

Saya mengevaluasi keuangan saya hanya mengingat-ingat saja, apa yang sudah

saya beli ,seringnya hanya barang apa saja bukan nominalnya. Dan melihat

kembali serta mengolah lagi bagaimana menyiasati sisa uang yang saya miliki

untuk memenuhi kebutuhan saya. Dan hal itu pun tidak rutin saya lakukan, hanya

ketika saya merasa boros dan uang saya tinggal sedikit sedangkan jangka waktu

periode masih lama. ( AL-AKT )

Evaluasi keuangan

Saya tidak pernah mencatat secara rinci pengeluaran apa saja yang saya lakukan.

Menurut saya jika saya mencatatnya dan mengumpulkan nota hanya akan

membuat saya menyesal. Jadi saya memilih untuk tidak mencatat maupun

mengumpulkan berbagai bukti pembayaran ( AL-AKT )

Cara evaluasi

keuangan

Tidak selalu hasil evaluasi saya gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ya.

Karena saya orangnya kalo sama uang, yang penting saya gak punya hutang itu

sudah baik mbak, kalaupun saya mengalami minus atau dalam satu bulan saya ini

boros, ya untuk periode berikutnya yang penting saya dapat uang lagi. Bisa

dibilang cuek terhadap uang saya mbak. ( AL-AKT )

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Kalau dari pembelajaran akuntansi ya cukup jadi tau aja, mungkin pelacakan

keuangan, audit, dan sebagainya. Tapi kayanya menurut saya tidak perlu lah buat

keuangan pribadi seperti itu mbak, mungkin lebih berguna kalau sudah kerja sendiri

dan berumah tangga mbak. ( AL-AKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Saya evaluasi, setiap sore hari. Ketika saya mengambil uang hasil penjualan, saya

evaluasi dulu untuk uang usaha saya, ruginya berapa untungnya berapa, saya harus

menyiapkan modal berapa untuk jualan besoknya. Setelah itu baru saya

mengevaluasi untuk keuangan pribadi saya hari tersebut, apakah ada uang tabungan

yang saya pinjam hari itu, jika ada saya langsung ambil dari uang laba yang saya

terima, langusng saya masukkan ke celengan saya untuk melunasi utang tabungan

saya. ( IP-AKT )

Evaluasi keuangan

Kalau untuk uang pribadi saya, saya tidak mencatat penerimaan atau pengeluaran,

saya hanya mengingat-ingat saja pengeluaran apa saja yang sudah saya lakukan.

saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena Pembelian yang saya lakukan

paling makan, jajan, pulsa, bensin, dan itu jarang sekali ada nota yang dikasihkan,

lagi pula karena saya evaluasinya hanya ingat-ingat saja jadi tidak perlu untuk

mengumpulkan notanya. ( IP-AKT )

Cara evaluasi

keuangan

Jadi saya evaluasi jika hari itu saya boros, membeli barang yang ternyata setelah

dibeli saya pikir tidak berguna dan sedikit menyesal, saya akan mengurangi

konsumsi saya hari berikutnya agar saya bisa menukar uang saku yang sudah saya

pakai untuk membeli barang tersebut, agar bisa dimasukkan dalam celengan rumah.

( IP-AKT )

Tidak berhasilsaya menindak lanjuti evaluasi saya seperti ini, sebenarnya sudah

sadar kalau saya harusnya tidak membeli barang tertentu, tapi karena manusia jadi

tidak luput untuk bersifat boros, jadi ya kadang masih mengulangi kesalahan

tersebut. Ada juga yang membuat saya tidak bisa menghindari kesalahan

berperilaku boros, yakni ketika kumpul dengan teman, yang mengajak untuk

makan atau keluar, t idak mungkin saya tidak makan, ketika teman-teman saya

makan. Nha itu kadang jatuhnya diluar anggaran untuk akun biaya lain-lain ( IP-

AKT )

Karena awalnya saya bukan tipe orang yang seperti ini, kembali lagi pada awal

tadi, pembelajaran akuntansi selama ini yang dialami saya sudah membentuk

karakter saya secara tidak langsung untuk menerapkan teori akuntansi beberapa

dalam kehidupan saya. Salah satunya evaluasi keuangan ini, karena sesuai dengan

apa yang diajarkan akuntansi bahwa ketika kita melakukan evaluasi uang yang

terpakai bisa terlacak, benar-benar untuk membeli barang atau justru hilang. ( IP-

AKT )

Latar belakang

melakukan evaluasi

Pemanfaatan hasil

evaluasi

Page 50: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

110

Lampiran 4.

DATA DISPLAY

Org

anize

Mah

asisw

a

Pend

idika

n

Ekon

omi

Re-o

rgan

izeEv

alua

te

Mak

e Dec

ision

Mental Accounting

Kepu

tusan

mem

iliki

uang

tamb

ahan

Uang

harus

dipis

ah-p

isahk

an

Keua

ngan

harus

dialo

kasik

an un

tuk se

tiap

akun

-aku

n keb

utuha

n

Peren

cana

an su

mber

uang

peng

elolaa

n keu

anga

n

Cara

evalu

asi k

euan

gan b

erdas

arkan

Pema

nfaata

n has

il eva

luasi

keua

ngan

Kepu

tusan

mem

iliki

hutan

g

Kepu

tusan

peng

guna

an

uang

bonu

s

Page 51: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

111

KETERANGAN DATA DISPLAY ORGANIZE PADA MENTAL ACCOUNTING

Sumber Uang Mahasiswa

Tipe keuangan :

1. Harian

2. Mingguan

3. Bulanan

Sumber uang :

1. Dari orang tua

2. Dari penghasilan sendiri

3. Dari orang tua dan penghasilan sendiri

Makna :

1. Periode kepemilikan uang oleh mahasiswa bermacam-macam, bergantung dengan

status tempat tinggal mahasiswa.

2. Periode keuangan harian dan mingguan biasa dimiliki oleh mahasiswa bertempat

tinggal masih bersama dengan orang tua, akan tetapi ada pula mahasiswa yang

memiliki periode keuangan dua mingguan dengan status tempat tinggal kos dan beda

kota dengan keluarga. Periode keuangan bulanan seringnya dimiliki oleh mahasiswa

bertempat tinggal jauh dari orang tua, biasanya sewa kamar kos, atau mengontrak.

3. Seorang mahasiswa bisa memiliki uang saku dari orang tua dan bisa juga dengan

memiliki pekerjaan sampingan atau usaha sampingan.

4. Mahasiswa di program studi Pendidikan Ekonomi memiliki uang saku mayoritas dari

pemberian orang tua.

Pengalokasian keuangan

Hal-hal yang melatar belakangi mahasiswa melakukan pengalokasian uang :

1. Pendidikan orang tua tentang pengaturan keuangan

2. Tuntutan kepemilikan rasa tanggung jawab terhadap uang

3. Kesadaran untuk lebih dewasa dalam bertindak

4. Tekat untuk membuktikan perilaku pengaturan keuangan

5. Lingkungan mahasiswa

6. Jumlah uang saku yang dimiliki

7. Karakter yang terbentuk melalui pembelajaran akuntansi

8. Kepercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri

Tujuan Pengalokasian keuangan :

1. Memiliki perasaan tenang dalam mengatasi berbagai kebutuhan

2. Terpenuhi semua kebutuhan, terlebih kebutuhan pokok

3. Akun simpanan selalu terisi

4. Mengontrol pengeluaran.

Mahasiswa mengatur keuangan bergantung dengan sumber uang yang dimiliki.

Makna :

1. Pendidikan orang tua semenjak dini mengajarkan mahasiswa dari mengatur keuangan

hingga benar-benar memiliki rasa bertanggung jawab atas uang yang dimiliki.

2. Mahasiswa lebih berfikir dewasa dan bijak dalam mengatur keuangannya.

3. Mahasiswa mempunyai sikap untuk mengatur keuangan dengan baik tidak

terpancang dengan konsentrasi yang dijalaninya, mahasiswa non akuntansi mengatur

keuangannya.

4. Rasa takut memiliki predikat “pelit” dari lingkungan ketika mengatur keuangan.

5. Mahasiswa mengatur keuangannya tergantung dengan jumlah uang saku yang

diterima.

6. Pembelajaran yang dialami dalam jangka waktu panjang, membentuk karakter yang

kuat pada mahasiswa.

7. Ketidak percayaan diri mahasiswa bahwa mahasiswa dapat menggunakan uang

sesuai rencana berpengaruh pada sikap mahasiswa.

Page 52: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

112

8. Mahasiswa yang membiayai kebutuhannya murni dengan uang sendiri atau

penghasilan sendiri akan sangat ketat dalam merencanakan dan membelanjakan

keuangannya dari pada mahasiswa yang membiayai kebutuhannya memiliki dua

sumber yakni uang saku dan uang penghasilan dan mahasiswa dengan sumber uang

pemberian orang tua saja.

Akun-akun kebutuhan mahasiswa :

1. Kebutuhan Pribadi

2. Kebutuhan Kuliah

3. Kebutuhan Sosial

4. Kebutuhan Investasi

5. Kebutuhan Saving

6. Kebutuhan Lain-lain

Sifat masing-masing kebutuhan :

1. Rutin :

- Terencana

- Tidak terencana

2. Tidak rutin :

- Terencana

- Tidak terencana

Makna :

a. Mahasiswa tidak berpenghasilan sendiri :

1. Kebutuhan-kebutuhan pribadi yang perlu dipenuhi mahasiswa :

- Rutin terencana : Bensin ( transportasi ), Servis kendaraan, Jajan /

makan besar ( bagi mahasiswa kos individu ).

- Tidak rutin terencana : Jajan / makan besar ( bagi mahasiswa tidak kos ) ,

Pulsa HP, Kebutuhan badan.

2. Kebutuhan-kebutuhan kuliah yang perlu dipenuhi mahasiswa :

- Rutin terencana : Pulsa modem ( Langganan internet bulanan

)

- Tidak rutin-tidak terencana : Print / cetak file, fotocopy, membeli buku.

Membayar kegiatan kampus.

3. Kebutuhan-kebutuhan sosial yang perlu dipenuhi mahasiswa :

- Rutin tidak terencana : Olah raga berbayar ( footsal ).

- Tidak rutin-tidak terencana : Menjenguk orang sakit, melayat,

menyumbang orang berhajat, pergi hang-out dengan teman.

b. Mahasiswa berpenghasilan sendiri :

4. Kebutuhan-kebuthuan investasi yang perlu dipenuhi mahasiswa :

- Rutin terencana :Investasi untuk berjualan pulsa.

c. Mahasiswa tidak berpenghasilan dan berpenghasilan sendiri :

5. Kebutuhan-kebutuhan lain-lain yang perlu dipenuhi mahasiswa :

- Rutin terencana : Laundry.

- Rutin tidak terencana : Membeli rokok, dan kebutuhan mendadak

lainnya.

6. Kebutuhan-kebutuhan menabung yang perlu dipenuhi mahasiswa :

- Rutin terencana : Untuk menabung ada mahasiswa ng rutin

dan pasti mengalokasikan uang yang dimiliki untuk tidak digunakan

sekaligus atau menabung.

- Tidak rutin tidak terencana : Untuk menabung menunggu siswa jumlah

uang setelah memenuhi semua kebutuhannya.

Penyimpanan uang :

1. Pada satu tempat yang sama

2. Membedakan antara uang untuk kebutuhan pokok dan tidak

3. Membedakan uang simpanan

4. Membedakan uang makan

Page 53: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

113

5. Membedakan semua uang sesuai kebutuhan

Makna :

1. Mahasiswa langsung memenuhi kebutuhan pokok ketika mendapatkan uang,

sisanya disimpan dalam tempat yang sama ( hand cash )

2. Akun kebutuhan yang dirasa harus terpenuhi benar-benar dibedakan

penempatannya terutama uang simpanan dan uang makan

3. Mahasiswa yang merasa benar-benar dituntut tanggung jawabnya benar-benar

menyimpan uang sesuai kebutuhan dalam tempat berbeda.

MAKE DECISION PADA MENTAL ACCOUNTING

Kepemilikan Hutang

Jenis-jenis hutang :

1. Hutang pulsa

2. Hutang talangan

3. Hutang latar belakang motif berjaga-jaga

4. Hutang kredit barang

Makna :

1. Seringnya pada mahasiswa memiliki hutang pulsa, meminta kiriman pulsa

terlebih dahulu dari teman yang berjualan pulsa, baru dibayar beberapa hari

kemudian

2. Hutang talangan dimaksudkan ketika mahasiswa berbelanja sesuatu uang yang

dimiliki kurang atau ketinggalam, meminjam teman untuk mememnuhi

kebutuhan saat itu

3. Hutang berjaga-jaga ketika mahasiswa menunggu uang kiriman dari orang tua,

namun uang sakunya sudah habis

4. Mahasiswa dengan penghasilan uang sendiri sudah berani untuk kredit barang

sendiri, dan pembayarannya dilakukan sendiri pula.

Keputusan Penggunaan Uang Bonus

Berbagai keputusan menggunakan uang bonus :

1. Current income ( konsumsi ) :

- Membeli kebutuhan perempuan, misal: baju, hijab, celana, make-up,

accesoris perempuan, dll

- Makan

- Bensin

- Pulsa

2. Current assets ( Simpanan )

3. Future income ( Investasi )

Makna :

1. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa mengkonsumsikan uang bonus :

- Aji mumpung mendapatkan uang bonus yang jarang didapatkan

- Nominal uang bonus yang didapatkan lebih besar dari pada menabung uang

sendiri

2. Mahasiswa lebih memilih menyimpan uang bonus dengan maksud motif

berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tak terduga jika nominal yang diterima

sedikit, akan tetapi jika nominal lumayan besar mahasiswa yang memilihuntuk

menyimpan uang bonus akan memasukkannya dalam rekening tabungan.

3. Lebih banyak mahasiswa memilih untuk langsung mengonsumsikan uang bonus

dari pada menyimpan terlebih dahulu meskipun pada akhirnya sama-sama untuk

dikonsumsikan

4. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa menyimpan uang bonus :

- Merasa kebutuhan sudah cukup dipenuhi dengan uang saku

- Belum ada kebutuhan yang harus segera dipenuhi ketika mendapatkan uang

tambahan

Page 54: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

114

5. Mahasiswa berlatar belakang memiliki usaha sampingan akan memilih untuk

menginvestasikan uang bonusnya sebagai modal usaha jika nominalnya dapat

diperhitungkan

6. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa menginvestasikan uang bonus :

- Nominal uang bonus yang memungkinkan untk dijadikan penambahan

modal

- Kepemilikan usaha yang tengah ditekuni mahasiswa

Keputusan Memiliki Uang Tambahan

Hal-hal yang menjadi dasar meminta uang tambahan :

- Habisnya uang saku sebelum masa periode habis

- Merasa uang saku yang dimiliki terlalu sedikit

- Banyak timbul kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga

Sumber uang tambahan :

- Tambahan dari orang tua

- Tambahan dari orang tua yang sebenarnya untuk kebutuhan lain

- Tambahan bukan dari orang tua

Hal-hal yang menahan mahasiswa untuk meminta uang tambahan :

- Ketegasan orang tua untuk tidak memberi uang tambahan

- Kepemilikan uang simpanan

- Kepemilikan uang penghasilan sendiri

- Rasa tanggung jawab untuk memberi kepercayaan kepada orang tua

- Keinginan belajar menggunakan uang yang ada

Makna :

1. Banyak mahasiswa yang masih membutuhkan uang tambahan dikarenakan

sedikitnya uang saku yang didapatkan

2. Mahasiswa mempunyai keinginan untuk tidak meminta uang tambahan

3. Banyak faktor yang mendorong mahasiswa untuk memutuskan meminta uang

tambahan dan berusaha untuk tidak meminta uang tambahan

4. Berbagai macam cara mahasiswa untuk meminta uang tambahan, kebanyakan

mahasiswa menjelaskan untuk apa saja uang saku mereka, ada juga mahasiswa

yang terpaksa berbohong meminta uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan

tertentu pada kenyataannya uang tambahan untuk uang sakunya pada periode

tersebut.

5. Mahasiswa menentukan uang tambahan yang diterima untuk memenuhi

kebutuhan dalam jangka waktu tertentu.

EVALUATE PADA MENTAL ACCOUNTING

Evaluasi Keuangan

Periode evaluasi keuangan :

- Harian

- Mingguan

- Momen tertentu atau merasa boros

Cara mengevaluasi keuangan :

- Mengingat-inget

- Mereview ulang

- Mengumpulkan nota

Pemanfaatan hasil evaluasi :

- Melacak jejak uang

- Mengontrol pengeluaran

- Menentukan kebutuhan periode berikutnya

Re-organize :

- Menghitung kembali sumber uang

- Menentukan kebutuhan sesuai uang yang ada

Page 55: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5574/8/T1_162010005_Lampiran.pdf · Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak

115

Makna :

1. Beberapa hal yang mendorong mahasiswa melakukan evaluasi :

- Sikap belanja yang boros

- Keuangan yang dimiliki

- Kebutuhan yang belum terpenuhi

- Hasrat untuk mempraktekan pengetahuan evaluasi dalam akuntansi

2. Periode keuangan yang sering dilkaukan mahasiswa adalah harian, mingguan,

dan momen tertentu ketika mahasiswa merasa pengeluarannya boros

3. Mahasiswa merasa tidak perlu evaluasi ketika pengeluarannya tidak berlebih

atau boros

4. Mahasiswa perempuan cenderung lebih teliti menyimpan bukti-bukti pembelian

5. Mahasiswa mereview ulang dari apa yang diingat ketika berbelanja dilanjutkan

dengan re-organize

6. Menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dengan melihat hasil

evaluasi mahasiswa.