Lampiran 1 Instrumen Evaluasi Peran Komite Sekolah Identitas … · 2018. 8. 16. · 1. Kertas...

45
59 Lampiran 1 Instrumen Evaluasi Peran Komite Sekolah Identitas Responden Komite Sekolah : SD Negeri 1 Wonokerso Jabatandalam kepengurusan :......................... Masa kerja sebagai pengurus :...................... Jenis Kelamin :............................... Usia : ................................. Pekerjaan : ................................. Pendidikan Terakhir : ................................ Alamat tempat tinggal : ................................ PETUNJUK PENGISIAN Mohon kesediaan Bapak untuk menjawab sejumlah pertanyaan di bawah ini.Bacalah semua pertanyaan di bawah ini dengan teliti, kemudian pilihlah 1 dari 4 jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan apa yang Bapak laksanakan sebagai Pengurus Komite Sekolah dan berilah tanda ( V ) padapilihan jawaban tersebut. Jawaban yang Bapak berikan sepenuhnya untuk kepentingan ilmiah, dan tidak ada hubungan dengan masa jabatan Bapak sebagai pengurus Komite Sekolah. TP : Tidak Pernah K : Kadang-kadang S : Sering SS : Sering Sekali Contoh : No Pertanyaan TP K S SS 1 Komite sekolah memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi dalam penyusunan, pembahasan dan penetapan anggaran sekolag (APBS) V

Transcript of Lampiran 1 Instrumen Evaluasi Peran Komite Sekolah Identitas … · 2018. 8. 16. · 1. Kertas...

  • 59

    Lampiran 1 Instrumen Evaluasi

    Peran Komite Sekolah

    Identitas Responden Komite Sekolah : SD Negeri 1 Wonokerso Jabatandalam kepengurusan :......................... Masa kerja sebagai pengurus :...................... Jenis Kelamin :............................... Usia : ................................. Pekerjaan : ................................. Pendidikan Terakhir : ................................ Alamat tempat tinggal : ................................

    PETUNJUK PENGISIAN

    Mohon kesediaan Bapak untuk menjawab sejumlah pertanyaan di bawah ini.Bacalah semua pertanyaan di bawah ini dengan teliti, kemudian pilihlah 1 dari 4 jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan apa yang Bapak laksanakan sebagai Pengurus Komite Sekolah dan berilah tanda ( V ) padapilihan jawaban tersebut. Jawaban yang Bapak berikan sepenuhnya untuk kepentingan ilmiah, dan tidak ada hubungan dengan masa jabatan Bapak sebagai pengurus Komite Sekolah. TP : Tidak Pernah K : Kadang-kadang S : Sering SS : Sering Sekali Contoh :

    No Pertanyaan TP K S SS

    1 Komite sekolah memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi dalam penyusunan, pembahasan dan penetapan anggaran sekolag (APBS)

    V

  • 60

    Artinya: Bila memilih (TP) berarti Bapak tidak pernah memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi dalam penyusunan, pembahasan dan penetapan anggaran sekolah (APBS)

    Bila Bapak melaksanakan kekeliruan dalam memilih jawaban, Bapak cukup memberi tanda (=) pada pilihan jawaban yang tidak sesuai, kemudian memberi tanda contreng (V) pada pilihan baru yang Bapak anggap sesuai

    Contoh:

    No Pertanyaan TP K S SS

    1 Komite sekolah memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi dalam penyusunan, pembahasan dan penetapan anggaran sekolah (APBN)

    V V

    Artinya: Bila Bapak memilih (SS) berarti Bapak

    sering sekali memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi dalam penyusunan, pembahasan dan penetapan anggaran sekolah (APBS)

    Dari setiap pilihan tidak ada jawaban yang SALAH dan BENAR. Bapaksepenuhnya bebas menentukan pilihan jawaban asalkan hal itu benar sesuai dengan keadaan yang Bapak lakukan. Setiap pernyataan hanya

    Terimakasih

  • 61

    INSTRUMEN KUISIONER PERAN KOMITE SEKOLAH

    No Pernyataan TP K S SS

    1 Komite sekolah memberikan masukan dan pertimbangan dalam rangka merumuskan dan menetapkan visi, misi dan tujuan sekolah

    2 Komite sekolah memberikan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum sekolah (KTSP)

    3 Komite sekolah memberikan pertimbangan dalam merumuskan dan menetapkan rencana strategis pengembangan sekolah dan rencana kerja tahunan sekolah

    4 Komite sekolah memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi dalam penyusunan, pembahasan dan penetapan anggaran sekolah (APBS)

    5 Komite sekolah memberikan masukan dalam merumuskan dan menetapkan pedoman tentang struktur organisasi sekolah.

    6 Komite sekolah memberikan masukan dalam menetapkan tata tertib sekolah yang meliputi tata tertib pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.

    7 Komite sekolah memberikan masukan dalam pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah.

    8 Komite sekolah melakukan penggalangan dana dari orang tua/wali murid, masyarakat, dunia usaha dan industri untuk pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan pemberian bantuan bagi siswa tidak mampu,

    9 Komite sekolah ikut mengelola kontribusi masyarakat yang berupa uang, tenaga, pikiran, barang dan peluang yang diberikan kepada sekolah.

    10 Komite sekolah memberikan persetujuan dan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan sekolah di bidang non akademik.

    11 Komite sekolah memberikan persetujuan dalam pelaksanaan pengelolaan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana kerja.

    12 Komite sekolah membuat pedoman tentang pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah.

    13 Komite sekolah memberikan motivasi/penghargaan (berupa materi maupun non materi) kepada guru, staf dan siswa.

  • 62

    14 Komite sekolah memberikan otonomi professional kepada guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikannya sesuai kaidah dan kompetensi guru.

    15 Komite sekolah memberikan dukungan kepada sekolah untuk secara preventif dan kuratif dalam penyebarluasan narkoba di sekolah.

    16 Komite sekolah mengidentifikasi berbagai permasalahan dan memecahkannya bersama-sama sekolah.

    17 Komite sekolah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pengelolaan sekolah untuk menilai efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas sekolah, kualitas proses pelayanan dan hasil pendidikan.

    18 Komite sekolah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran (out put) pendidikan

    19 Komite sekolah menerima laporan dari kepala sekolah yang berisi evaluasi pengelolaan sekolah setiap akhir semester.

    20 Komite sekolah menerima pertanggung jawaban pelaksanaan pengelolaan pendidikan dari kepala sekolah dalam rapat dengan dewan pendidik.

    21 Komite sekolah mengevaluasi program sekolah secara proporsional meliputi: pengawasan penggunaan sarana dan prasarana sekolah, pengawasan keuangan secara berkala dan berkesinambungan.

    22 Komite sekolah melakukan kerja sama dengan masyarakat baik perorangan maupun kelompok/organisasi/dunia usaha dan dunia industri dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu.

    23 Komite sekolah membina hubungan dan kerjasama yang harmonis dengan seluruh stakeholders pendidikan di sekitar sekolah.

    24 Komite sekolah menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.

    25 Komite sekolah menyampaikan usul atau rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolah.

  • 63

    Lampiran 2

    HASIL WAWANCARA 1. Bagaimana pendapat Bapak

    tentang keberadaan komite sekolah? Jawab: Komite sekolah sebagai wakil masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan prakarsa dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan.

    2. Menurut Bapak sejauh mana peran komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah ? Jawab: Komite sekolah berperan dalam memberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan di sekolah.

    3. Kendala apa yang dihadapi komite sekolah untuk ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan ? Jawab: Komite sekolah belum mengetahui peran dan fungsinya karena tidak ada sosialisasi dari sekolah sehingga belum bisa melaksanakan tugas secara maksimal.

    4. Apayang diharapkan dari komite sekolah untuk pengembangan pendidikan? Jawab: Sekolah agar melibatkan dan memberdayakan komite sekolah dalam usaha meningkatkan dan mengembangkan sekolah agar berkualitas.

    5. Apa saran komite sekolah agar dapat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan? Jawab: Sekolah untuk mengadakan pelatihan terhadap pengurus komite sekolah sebelum melaksanakan tugasnya, sehingga komite sekolah benar-benar memahami peran dan fungsinya agar dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal.

  • 64

    Lampiran 3

    JADWAL PELATIHAN KOMITE SEKOLAH

    SD NEGERI 1 WONOKERSO

    NO WAKTU

    PERTEMUAN/HARI TANGGAL

    I Sabtu,

    07/03/2015

    II Sabtu,

    14/03/2015

    III Sabtu,

    28/03/2015

    1 08.45-09.30

    A.1 B.1 C.1

    2 09.30-10.15

    A.1 B.1 C.1

    10.15-10.30

    Rehat

    3 10.30-11.15

    A.2 B.2 C.2

    4 11.15-12.00

    A.2 B.2 C.2

    12.00-13.00

    Ishoma

    5 13.00-13.45

    A.3 B.3 C.3

    6 13.45-14.30

    A.3 B.3 C.3

  • 65

    Keterangan :

    Kode Materi JPL

    A Penguatan Kelembagaan Komite Sekolah

    A.1 Pembentukan Komite Sekolah 2

    A.2 Melaksanakan Peran dan Fungsi Komite Sekolah

    2

    A.3 Membangun Hubungan Kemitraan dan Kerjasama antara sekolah, keluarga dan masyarakat

    2

    B Peningkatan Kemampuan Organisasi Komite Sekolah,

    B.1 Organisasi dan Manajemen Komite Sekolah 2

    B.2 Keterlibatan Komite Sekolah Dalam Penyusunan RPS dan RAPBS

    2

    B.3 Menjalin Hubungan dan Kerja Sama Komite Sekolah dengan Institusi Yang Terkait

    2

    C Peningkatan Wawasan kependidikan Komite Sekolah.

    C.1 Sekolah Sebagai Suatu Sistem 2

    C.2 Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 2

    C.3 Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

    2

  • 66

    Lampiran 4 RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF

    PERTEMUAN HARI PERTAMA

    MATERI : PENGUATAN KELEMBAGAAN KOMITE SEKOLAH

    Sub Materi : Pembentukan Komite Sekolah

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN Pada akhir pelatihan, para peserta dapat: 1.Menjelaskan paradigma Komite Sekolah sebagai sarana kepedulian masyarakat terhadap pendidikan.

    2.Menjelaskan prinsip-prinsip kerelawanan, kepedulian, kepentingan bersama dan kepercayaan sebagai pondasi utama dari kohesi sosial (common bound) Komite Sekolah.

    3.Menjelaskan proses dan mekanisme pembentukan Komite Sekolah.

    4.Peserta memahami faktor–faktor yang membentuk kohesi sosial dalam Komite Sekolah.

    II. MATERI 1.Paradigma Komite Sekolah. 2.Prinsip-prinsip yang menjadi fondasi pembentukan Komite Sekolah.

    3.Proses dan mekanisme pembentukan Komite Sekolah. 4.Faktor-faktor yang membentuk kohesi sosial dalam Komite Sekolah.

    III. WAKTU Waktu yang diperlukan untuk kegiatan pelatihan ini adalah 2 x 45 menit. IV. METODE Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah: 1. Curah Pendapat

  • 67

    2. Diskusi Kelompok 3. Penjelasan 4. Tanya Jawab V. ALAT BANTU 1. Kertas plano 2. Kuda-kuda atau standar untuk flip chart 3.Papan tulis atau whiteboard dengan perlengkapannya 4. LCD, atau alat bantu lain yang diperlukan VI. LANGKAH-LANGKAH 1. Buka pertemuan dengan salam singkat. Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mendiskusikan mengenai topik Penguatan Kelembagaan Komite Sekolah, dan akan dimulai dengan diskusi pertama mengenai Materi ”Membentuk Komite Sekolah”. Uraikan maksud dan tujuan dari diskusi ini. Tujuan Sesi Pembentukan Komite Sekolah

    D Paradigma Komite Sekolah sebagai sarana Kepedulian Pendidikan dan Masyarakat Miskin. D Prinsip-prinsip Kerelawanan, Kepedulian, Kepentingan Bersama dan Kepercayaan sebagai Pondasi utama dari Kohesi Sosial (common bound) Komite Sekolah. D Mekanisme Pembentukan Komite Sekolah. D Peserta memahami dan yakin tentang faktor – faktor yang membentuk kohesi sosial dalam komite sekolah. (Waktu : 5 menit) 2. Minta Peserta untuk menyiapkan alat tulis dan menjawab pertanyaan mengenai soal-soal yang akan ditayangkan di layar. Tayangkan ”Paradigma Kita” satu demi satu untuk memberi kesempatan peserta menuliskan jawabannya. Setelah selesai penayangan, ajak peserta diskusi mengenai jawaban masing-masing. Jawaban peserta ditulis di kertas plano. Setelah itu lakukan penyimpulan dan pencerahan dengan kata-kata kunci sbb:

  • 68

    Penyimpulan dan Pencerahan Paradigma Kita: D Kita seringkali memahami Komite Sekolah dengan paradigma yang selama ini kita pahami (misalnya BP3, dll). D Perlu keterbukaan dan Kemauan Untuk Memahami Komite Sekolah agar Kita benar-benar memahami substansi Komite Sekolah tidak dari paradigma lain. D Peserta memahami dan yakin tentang faktor – faktor yang membentuk kohesi sosial dalam komite sekolah. Selanjutnya kita sampaikan kepada peserta bahwa kita akan mendiskusikan beberapa konsepsi dasar dari Komite Sekolah. (Waktu: 15 menit) 3. Selanjutnya peserta dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok untuk melakukan diskusi tentang kasus komite sekolah. Bagikan Lembar kasus Komite Sekolah ke masing-masing kelompok. Minta masing-masing kelompok mempelajari lembar kasus, mendiskusikannya di kelompok dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sbb: Topik Diskusi Kelompok:

    D Sesuaikah pembentukan komite sekolah yang ada di lembar kasus dengan konsep pembentukan Komite Sekolah yang seharusnya dilakukan?) D Prinsip-prinsip apa yang perlu ada untuk membentuk Komite Sekolah? D Bagaimana sebaiknya prinsip-prinsip pembentukan komite sekolah tersebut diterapkan pada mekanisme pembentukan Komite Sekolah? Minta setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya ke kertas plano untuk bahan presentase. Waktu untuk Diskusi Kelompok batasi hanya selama 20 menit. (Waktu: 25 menit)

  • 69

    1. Diskusi Pleno untuk presentasi dan pembahasan hasil diskusi kelompok. Setiap kelompok diberi kesempatan selama 5 menit untuk presentasi. Pemandu memfasilitasi forum diskusi dan tanya jawab antar peserta serta menuliskan kata-kata kunci yang disampaikan peserta dalam diskusi pleno tersebut. Selesai diskusi Pleno, Pemandu menyimpulkan dan melakukan pencerahan tentang komite sekolah dengan isu-isu kunci di bawah ini.

    Penyimpulan dan Pencerahan Diskusi Pleno: D Komite Sekolah merupakan media bersama bagi orang-orang yang peduli, ikhlas dan tanpa pamrih berjuang untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan dan akses masyarakat miskin memperoleh pendidikan. Komite Sekolah bukan sarana seseorang untuk memperjuangkan kepentingan pribadi atau kelompoknya. Komite Sekolah bukan sarana untuk memperoleh status, jabatan, posisi, materi atau hak-hak istimewa (privallage) tertentu. Komite Sekolah adalah sarana orang-orang yang ikhlas berkorban dan mau memberi bagi kepentingan pendidikan dan masyarakat miskin D Oleh karena itu, proses pembentukan komite sekolah harus dilandasi dengan prinsip-prinsip kerelawanan, kepedulian, keikhlasan, kepentingan bersama dan kepercayaan. D Atas dasar prinsip tersebut, maka kriteria anggota Komite Sekolah seyogyanya tidak hanya dilihat dari keterwakilan unsur, melainkan juga dari motivasi kerelawanan dan kepeduliannya. Untuk itu kriteria anggota komite sekolah harus didasarkan pada kualitas sifat kemanusiaan seseorang dan tidak didasarkan pada status, jabatan, latar belakang, atau simbol-simbol lainnya. D Sifat kualitas seseorang tidak dapat diketahui dari janji, kampanye dan pengakuan, melainkan dari track record perilaku dan perbuatan seseorang.Oleh karena

  • 70

    itu, mekanisme atau proses pembentukan Komite Sekolah tidak dapat dilakukan secara instans melalui pertemuan formal satu-dua kali saja, melainkan harus diawali dengan serangkaian Focus Group Discussion (FGD) atau musyawarah pemangku kepentingan sebagai sarana untuk mengetahui track record seseorang. D Terkait dengan kriteria track record kualitas sifat kemanusiaan seseorang, maka pemilihan anggota Komite Sekolah sebaiknya dilakukan secara tertutup, tertulis, tanpa pencalonan, tanpa rekayasa dan tanpa kampanye. (Waktu: 25 menit) 5. Pemandu mempresentasikan bahan tayangan pembentukan Komite Sekolah dan melakukan tanya jawab dengan peserta. Selesai diskusi bahan tayangan, pemandu menutup pertemuan dengan mengulang kembali pencerahan dan penyimpulan sesi pembentukan Komite Sekolah. (Waktu: 20 menit) VII. EVALUASI Peserta diminta untuk memberikan pendapatnya tentang: 1. Proses pembentukan Komite Sekolah dewasa ini pada umumnya. 2. Proses dan mekanieme pembentukan Komite Sekolah yang seharusnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Dampak yang ditimbulkan dari proses pembentukan Komite Sekolah dewasa ini. 4. Test Tertulis.

  • 71

  • 72

    Lampiran 5 RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF

    PERTEMUAN HARI PERTAMA

    MATERI : PENGUATAN KELEMBAGAAN KOMITE SEKOLAH

    Sub materi : Melaksanakan Peran dan Fungsi

    Komite Sekolah

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN Pada akhir pelatihan, para peserta dapat: 1. Menjelaskan peran dan fungsi Komite Sekolah.

    2. Memberikan contoh program dan kegiatan Komite Sekolah

    yang dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan.

    3. Menjelaskan mutu layanan pendidikan.

    4. Menjelaskan bagaimana melaksanakan peran dan fungsi KS dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan di satuan pendidikan. II. MATERI 1. Peran dan fungsi Komite Sekolah.

    2. Contoh program dan kegiatan Komite Sekolah.

    3. Mutu layanan pendidikan.

    4. Melaksanakan peran dan fungsi Komite Sekolah untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan. III. WAKTU Waktu yang diperlukan untuk kegiatan pelatihan ini adalah 90 menit. IV. METODE Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah: 1. Curah Pendapat

    2. Diskusi Kelompok

    3. Penjelasan

    4. Tanya Jawab

  • 73

    V. ALAT BANTU 1. Kertas plano

    2. Kuda-kuda atau standar untuk flip chart.

    3. Papan tulis atau whiteboard dengan perlengkapannya.

    4. LCD, atau alat bantu lain yang diperlukan. VI. LANGKAH-LANGKAH Secara diagramatik, langkah pembelajaran dalam pertemuan ini digambarkan sebagai berikut: Pengantar (10 menit) 1. Fasilitator menjelaskan: 2. Mutu layanan pendidikan yang akan meningkatkan

    layanan pembelajaran 3. Peran dan fungsi komite sekolah 4. Penjelasan dilakukan dengan cara mengurai masing-

    masing apa yang dimaksud dengan mutu layanan pendidikan, peran dan fungsi komite sekolah.

    5. Penjelasan diharapkan memberikan sedikit gambaran tentang suasana mutu layanan pendidikan yang akan meningkatkan layanan pembelajaran serta peran dan fungsi komite sekolah.

    Kerja Perorangan (20 menit) Secara perorangan, peserta diminta untuk mengidentifikasi berbagai layanan pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran. Selanjutnya membaca untuk memahami berbagai peran dan fungsi komite sekolah. Diskusi kelompok (45 menit) 1. Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi berbagai

    kegiatan dari setiap peran dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu layanan pendidikan di satuan pendidikan.

    2. Hasil diskusi dituliskan dalam kertas lebar atau transparansi untuk pelaporan

    Laporan kelompok (15 menit) 1. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya di depan

    kelas. 2. Kelompok pelapor pertama memperlihatkan transparansi

    laporannya agar mudah dikomentari oleh yang lain.

  • 74

    3. Kelompok kedua dan selanjutnya hanya melaporkan apa yang belum disebut oleh kelompok sebelumnya.

    4. Komentar dari peserta terhadap apa yang dilaporkan kelompok.

    5. Komentar dari fasilitator, jika ada. 6. Kelompok menyimpulkan bagaimana melaksanakan peran

    dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu layanan pembelajaran di satuan pendidikan.

    7. Hasil tersebut hendaknya diketik kemudian dibagikan kepada peserta untuk menjadi pegangan dalam melaksanakan kegiatan di tempat kerjanya masing-masing.

    VII. EVALUASI Peserta diminta untuk mengerjakan essay : 1. Menjelaskan peran dan fungsi Komite Sekolah.

    2. Memberikan contoh program dan kegiatan Komite Sekolah

    yang dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan.

    3. Menjelaskan mutu layanan pendidikan.

    4. Menjelaskan bagaimana melaksanakan peran dan fungsi KS dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan di satuan pendidikan. 5. Test.

  • 75

    Lampiran 6 RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF

    PERTEMUAN HARI PERTAMA

    MATERI : PENGUATAN KELEMBAGAAN KOMITE SEKOLAH

    Sub Materi : Membangun Hubungan Kemitraan dan

    Kerjasama antara sekolah, keluarga dan masyarakat.

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN Pada akhir pelatihan peserta dapat menjelaskan: 1. Prinsip-prinsip dasar kerjasama dan kemitraan.

    2. Hubungan antara kepercayaan, kejujuran dan kesamaan kepentingan untuk peduli bersama dengan kemitraan dan kerjasama.

    3. Faktor–faktor yang membentuk hubungan kemitraan dan kerjasama secara sinergis antara sekolah, keluarga dan masyarakat.

    II. MATERI 1. Komunitas sekolah dan unsur-unsurnya.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat terjadinya kerjasama kemitraan.

    3. Prinsip-prinsip membangun kerjasama kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. III. WAKTU Waktu yang akan digunakan dalam pelatihan topik ini adalah 90 menit. IV. METODE 1. Curah Pendapat

    2. Diskusi Kelompok

    3. Penjelasan

    4. Tanya Jawab

  • 76

    V. ALAT BANTU 1. Kertas plano

    2. Kuda-kuda untuk flip chart

    3. Papan tulis dengan perlengkapannya

    4. LCD VI. LANGKAH-LANGKAH 1. Buka pertemuan dengan salam singkat. Jelaskan kepada

    peserta bahwa kita akan mendiskusikan mengenai topik Penguatan Kelembagaan Komite Sekolah, dan mendiskusikan materi berikutnya mengenai Materi ”Membangun Hubungan Kemitraan”. Uraikan maksud dan tujuan dari diskusi ini. (Waktu : 5 menit)

    2. Tanyakan kepada peserta apa yang dimaksud dengan Komunitas Sekolah dan apa unsur - unsur yang ada di dalamnya?. Tuliskan jawaban peserta dalam kertas plano.

    3. Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melanjutkan kegiatan dengan permainan Broken Square atau memasukkan spidol pensil ke dalam botol. (catatan: Model permainan yang digunakan sesuai dengan kondisi peralatan yang ada dan mekanisme pelaksanaan tergantung pada jenis permainan yang digunakan untuk sesi ini) (Waktu : 15 menit)

    4. Setelah selesai permainan, tanyakan kepada peserta :

    D Mengapa mereka memilih pasangannya masing – masing?

    D Cukup mudahkah atau susah untuk melaksanakan permainan itu, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya?

    D Adakah terjalin interaksi atau komunikasi antara satu dengan lainnya?

    Dari pertanyaan tersebut temukan kata kunci dari peserta : untuk dapat berhasil melaksanakan permainan, memerlukan kemitraan dan kerjasama di antara

    mereka, tanpa kemitraan dan kerjasama akan sulit untuk mencapai tujuan bersama. (Waktu : 10 menit)

    5. Bahas bersama peserta faktor–faktor yang bisa mempengaruhi dan menghambat kerjasama serta kemitraan. Gunakan kata-kata kunci sebagai berikut:

  • 77

    D Mungkinkah kita percaya terhadap orang yang tidak jujur dan tidak peduli?

    D Mungkinkah kita bisa saling mendukung kalau kepentingan kita masing-masing berbeda?

    D Mengapa kita bersedia bekerja sama dan bermitra? D Apa yang perlu dibangun untuk bisa melaksanakan

    kerjasama dan kemitraan secara sinergis? Hasil diskusi ini selanjutnya disimpulkan dan dilakukan pencerahan sebagai berikut. Pencerahan tentang Prinsip-Prinsip yang harus dibangun oleh Komite Sekolah dalam membangun kerjasama dan kemitraan:

    D Menumbuhkan kepercayaan, kejujuran dan kesamaan tujuan di antara anggota Komite Sekolah.

    D Menumbuhkan kepercayaan, kejujuran dan kesamaan tujuan antara Komite Sekolah dengan Keluarga.

    D Menumbuhkan kepercayaan, kejujuran dan kesamaan tujuan antara komite sekolah dengan masyarakat.

    D Menggunakan kepercayaan, kejujuran dan kesamaan tujuan sebagai landasan kemitraan dan kerjasama antara Komite Sekolah, Keluarga dan masyarakat . (Waktu : 15 menit)

    6. Selanjutnya pemandu memaparkan Bahan Tayangan Mengenai Membangun Kemitraan dan Kerjasama antara Komite Sekolah, Keluarga dan Masyarakat. Selama penayangan lakukan tanya jawab dengan peserta.

    (Waktu : 25 menit) 7. Pemandu menyimpulkan dan menutup materi sesi ini. (Waktu : 5 menit) VII. EVALUASI Peserta diminta untuk mengerjakan essay : 1. Prinsip-prinsip dasar kerjasama dan kemitraan.

    2. Hubungan antara kepercayaan, kejujuran dan kesamaan kepentingan untuk peduli bersama dengan kemitraan dan kerjasama.

    3. Faktor–faktor yang membentuk hubungan kemitraan dan kerjasama secara sinergis antara sekolah, keluarga dan masyarakat.

    4. Test.

  • 78

    Lampiran 7

    RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF PERTEMUAN HARI KEDUA

    MATERI : PENINGKATAN KEMAMPUAN

    ORGANISASI KOMITE SEKOLAH

    Sub materi : Organisasi dan Manajemen Komite Sekolah.

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN Peserta dapat: 1. Memahami tujuan pembentukan Komite Sekolah

    2. Memahami peran dan fungsi Komite Sekolah

    3. Memahami perangkat organisasi Komite Sekolah

    4. Memahami prinsip-prinsip menjalanlan roda organisasi Komite Sekolah

    5. Memahami prinsip-prinsip manajemen Komite Sekolah II. MATERI 1. Tujuan pembentukan Komite Sekolah 2. Peran dan Fungsi Komite Sekolah 3. Perangkat Organisasi Sekolah 4. Manajemen Komite Sekolah III. WAKTU Waktu yang diperlukan adalah 90 menit (2 JPL @ 45 menit) IV. METODE 1. Curah pendapat

    2. Diskusi

    3. Penjelasan

    4. Tanya jawab

    5. Evaluasi V. ALAT BANTU

  • 79

    1. Kertas plano

    2. Kuda-kida untuk flipchart

    3. Papan tulis

    4. LCD VI. LANGKAH-LANGKAH 1. Kegiatan dibuka dengan salam dan perkenalan.

    2. Lakukan ice breaker.

    3. Jelaskan tujuan yang ingin dicapai dapal kegiatan sesi ini. Tanyakan pengetahuan dan pengertian peserta tentang BP3, Komite Sekolah Jaring Pengaman Sosial, dan Komite Sekolah yang akan dibahas dalam sesi ini.

    4. Tanyakan pula apakah ada diantara peserta yang pernah menjadi pengurus salah satu organisasi tersebut. (Waktu : 10 menit) 5. Diskusikan tentang pengalaman peserta sebagai pengurus atau anggota BP3, Komite Sekolah JPS, atau Komite Sekolah. (Waktu : 10 menit) 6. Tanyakan tujuan pembentukan Komite Sekolah, dilanjutkan penjelasan tentang Tujuan pembentukan Komite Sekolah yang membedakan dari tujuan pembentukan BP3, dan Komite Sekolah JPS. (Waktu : 10 menit) 7. Selanjutnya tanyakan tentang peran dan fungsi Komite Sekolah. Tunjuk salah seorang peserta untuk menjelaskan peran Komite Sekolah dengan satu contoh kegiatan untuk memenuhi peran tersebut. (Waktu : 10 menit) 8. Kegiatan dilanjutkan dengan paparan tentang Peran dan Fungsi Komite Sekolah, dilanjutkan dengan paparan tentang Perangkat Organisasi, dan Manajemen Komite Sekolah, diselingi dengan tanya jawab dan diskusi. (Waktu : 40 menit) 9. Buat resume/penutup dengan mengulang garis besar penyajian (Waktu : 10 menit) VII. EVALUASI Berikan lembar evaluasi pembelajaran pelatihan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran.

  • 80

    Lampiran 8

    RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF

    PERTEMUAN HARI KEDUA

    MATERI : PENINGKATAN KEMAMPUAN ORGANISASI KOMITE SEKOLAH

    Sub Materi : Keterlibatan Komite Sekolah Dalam

    Penyusunan RPS dan RAPBS.

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN Setelah selesai mengikuti kegiatan pelatihan, peserta diharapkan dapat: 1. Memahami Pengertian Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) 2. Menyadari Pentingnya RPS 3. Mengetahui dasar Filosofis RPS 4. Dapat Menyusun Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 5. Dapat menyusun RPS II. MATERI 1. Pengertian Rencana Pengembangan Sekolah(RPS) 2. Pentingnya RPS 3. Dasar Filosofis RPS 4. Penyusunan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 5. Penyusunan RPS III. WAKTU Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 90 menit. IV. METODE 1. Paparan 2. Curah Pendapat 3. Diskusi Kelompok 4. Tanya Jawab V. ALAT BANTU 1. Kertas plano

  • 81

    2. Kuda-kuda untuk flip chart 3. Papan tulis dengan perlengkapannya 4. LCD VI. LANGKAH-LANGKAH 1. Buka pertemuan dengan mengucapkan salam singkat. 2. Lakukan Ice Breaker. 3. Sisipkan anekdote yang berkaitan dengan perencanaan atau pengembangan. 4. Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mendiskusikan mengenai Rencana Pengembangan Sekolah dan uraikan maksud dan tujuan dari diskusi ini. (Waktu : 5 menit) 5. Tanyakan kepada peserta apakah mereka pernah menyusun visi, misi dan tujuan sekolah. Latihan menyusun visi, misi dan tujuan sekolah (Waktu : 10 menit) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melanjutkan kegiatan dengan paparan Rencana Pengembangan sekolah. (Waktu 5 menit) 6. Setelah selesai paparan, tanyakan kepada peserta : Mengapa diperlukan Rencana Pengembangan Sekolah? Diskusikan kemungkinan hambatan dan peluang dalam melaksanakan penyusunan RPS. (Waktu : 10 menit) 7. Bahas bersama peserta faktor–faktor yang bisa mempengaruhi dan menghambat upaya penyusunan RPS. 8. Selanjutnya pemandu melanjutkan Bahan Tayangan Mengenai Manajmen Berbasis Sekolah. (Waktu 45 menit) 9. Pemandu menyimpulkan dan menutup materi sesi ini. (Waktu : 10 menit) VII. EVALUASI Berikan lembar evaluasi pembelajaran pelatihan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran.

  • 82

    Lampiran 9

    RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF PERTEMUAN HARI KEDUA

    MATERI : PENINGKATAN KEMAMPUAN

    ORGANISASI KOMITE SEKOLAH

    Sub Materi : Menjalin Hubungan dan Kerja Sama Komite Sekolah dengan Institusi Yang Terkait.

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN Pada akhir kegiatan, peserta dapat: 1. Prinsip-Prinsip Channeling dan Kerjasama Program

    2. Faktor-faktor dan Mekanisme Menjalin Hubungan Kerjasama Komite Sekolah dengan Institusi Yang Terkait II. MATERI 1. Prinsip-prinsip kerjasama program

    2. Faktor-faktor dan mekanisme menjalin hubungan dan kerjasama Komite Sekolah dengan institusi terkait. III. WAKTU Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 90 menit. IV. METODE 1. Curah Pendapat

    2. Diskusi Kelompok

    3. Penjelasan

    4. Tanya Jawab V. ALAT BANTU 1. Kertas plano

    2. Kuda-kuda untuk flip chart

    3. Papan tulis dengan perlengkapannya

    4. LCD VI. LANGKAH-LANGKAH

  • 83

    1. Buka pertemuan dengan salam singkat. Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mendiskusikan mengenai topik Penguatan Kelembagaan Komite Sekolah, dan akan dimulai dengan diskusi pertama mengenai Materi ”Menjalin Hubungan dan Kerjasama Komite Sekolah dengan Institusi Yang Terkait. Uraikan maksud dan tujuan dari diskusi ini. (Waktu : 5 menit) 2. Tanyakan kepada peserta mengenai pengalaman-pengalaman Komite Sekolah dalam menjalin hubungan dan Kerjasama dengan Institusi Terkait? a. Dengan Institusi mana Komite Sekolah melaksanakan kerjasama? b. Bentuk kerjasama apa yang dilaksanakan? c. Apa hambatan dan permasalahan dalam upaya Komite Sekolah menjalin hubungan dan kerjasama? (Waktu : 15 menit) 3. Bagi peserta ke dalam 3 kelompok, kelompok pertama terdiri dari Komite Sekolah, kelompok 2 terdiri dari Masyarakat, dan Kelompok 3 terdiri dari : Pemerintah dan Kelompok Peduli (LSM, Swasta, Asosiasi, dll). Beri tugas setiap kelompok untuk membahas bentuk-bentuk kerjasama yang bisa dilakukan, sbb: a. Kelompok 1: Kerjasama Masyarakat dengan Komite Sekolah,

    b. Kelompok 2: Kerjasama Komite Sekolah dengan Masyarakat serta Pemerintah dan Kelompok Peduli.

    c. Kelompok 3: Kerjasama Pemerintah dan Kelompok Peduli dengan Komite Sekolah (Waktu :20 menit) 4. Bahas hasil diskusi kelompok dalam pleno kelas. Kemudian sepakati point-point yang disetujui .(Waktu :20 menit) 5. Selanjutnya pemandu memaparkan Bahan Tayangan Mengenai Channeling Program Komite Sekolah. Selama penayangan lakukan tanya jawab dengan peserta (Waktu : 25 menit) 6. Pemandu menyimpulkan dan menutup materi sesi ini. (Waktu : 5 menit) VII. EVALUASI Berikan lembar evaluasi pembelajaran pelatihan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran.

  • 84

    Lampiran 10

    RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF PERTEMUAN HARI KETIGA

    MATERI : PENINGKATAN WAWASAN KEPENDIDIKAN KOMITE SEKOLAH

    Sub Materi : Sekolah Sebagai Sistem.

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN

    Peserta memahami: 1. Pengertian sistem 2. Komponen-komponen sekolah sebagai sistem 3. Dimensi mutu pendidikan dan karakteristik sekolah efektif 4. Peran Komite Sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah

    II. MATERI

    1. Pengertian sistem dan sistem pendidikan nasional

    2. Komponen sekolah sebagai statu sistem 3. Dimensi mutu pendidikan dan karakterisitik

    sekolah efektif 4. Peran Komite Sekolah dalam peningkatan

    mutu pendidikan di sekolah III. WAKTU

    Waktu yang diperlukan adalah 90 menit (2 JPL @ 45 menit)

    IV. METODE

    1. Curah Pendapat 2. Diskusi Kelompok 3. Penjelasan 4. Tanya Jawab

    V. ALAT BANTU 1. Kertas plano

  • 85

    2. Kuda-kuda untuk flip chart 3. Papan tulis dengan perlengkapannya 4. LCD

    VI. LANGKAH-LANGKAH

    1. Kegiatan dibuka dengan salam dan perkenalan, serta tujuan yang akan dicapai dalam satu kegiatan sesi ini. Peserta ditunjukkan sebuah foto sebuah sekolah yang rusak.

    2. Diskusikan tentang istilah macrosystem dan microsystem, subsystem, dsb. Minta peserta menyebutkan masing-masing contoh. Apa karakteristik sistem tersebut.Waktu: 30 menit

    3. Berikan contoh bagan, misalnya bagan tentang Dimensi Mutu Pendidikan dari Buku ”EFA Global Monitoring Report 2005”. Buat empat sampai lima kelompok dengan tugas untuk membuat bagan untuk sistem yang mereka pilih sendiri, yang diambil dari komponen yang ada di sekolah, misalnya perpustakaan sekolah, laboratorium bahasa, dsb. Waktu: 30 menit

    4. Tahap refleksi tentang berbagai contoh kasus sekolah yang efektif yang dapat diperoleh dari lingkungan dan daerahnya. Analisis faktor-faktor apakah yang mempengaruhinya. Apakah Komite Sekolah mempunyai andil yang ikut berpengaruh terhadap keberhasilan. Kaitkan dengan peran Komite Sekolah. Waktu: 15 menit

    VII. EVALUASI

    Pada akhir kegiatan, penyaji atau pendamping meminta kepada salah seorang peserta untuk menyebutkan komponen sekolah, dan apa peran masing-masing komponen tersebut. Test

  • 86

    Lampiran 11

    RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF PERTEMUAN HARI KETIGA

    MATERI : PENINGKATAN WAWASAN KEPENDIDIKAN KOMITE SEKOLAH

    Sub Materi : Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN Pada akhir kegiatan pelatihan, peserta dapat menjelaskan: 1. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Berbasis

    Sekolah (MBS). 2. Organisasi Pendukung Sekolah dalam

    melaksanakan MBS 3. Langkah-langkah yan diperlukan dalam

    menyusun program sekolah 4. Pengelolaan Sekolah 5. Monitoring dan Evaluasi.

    II. MATERI 1. Prinsip dasar MBS 2. Organisasi Pendukung Sekolah dalam

    melaksanakan MBS 3. Langkah-langkah dalam menyusun program

    sekolah 4. Pengelolaan sekolah 5. Monitoring dan evaluasi

    III. WAKTU

    Waktu yang diperlukan untuk kegaitan ini adalah 90 menit.

    IV. METODE 1. Paparan 2. Curah Pendapat 3. Diskusi Kelompok 4. Tanya Jawab

  • 87

    V. ALAT BANTU

    1. Kertas plano 2. Kuda-kuda untuk flip chart 3. Papan tulis dengan perlengkapannya 4. LCD

    VI. LANGKAH-LANGKAH

    1. Buka pertemuan dengan menucapkan salam singkat.

    2. Lakukan Ice Breaker

    3. Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mendiskusikan mengenai Manajemen Berbasis Sekolah, dan uraikan maksud dan tujuan dari diskusi ini. (Waktu : 5 menit)

    4. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ketahui mengenai Manajemen Berbasis Sekolah. Tuliskan jawaban peserta dalam kertas plano.

    Kunci : Manajemen Berbasis Sekolah adalah……(Waktu : 15 menit)

    5. Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melanjutkan kegiatan dengan paparan Manajemen Berbasis Sekolah(Waktu 60 menit)

    6. Setelah selesai paparan, tanyakan kepada peserta : � Mengapa diperlukan Manajemen Berbasis

    Sekolah � Diskusikan kemungkinan hambatan dan

    peluang dalam melaksanakan MBS Simpulkan pendapat mereka tentang

    MBS(Waktu : 10 menit)

    7. Bahas bersama peserta faktor – faktor yang bisa mempengaruhi dan menghambat upaya peningkatan mutu pelayanan sekolah. � Mungkinkah kita bisa saling mendukung

    dalam melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah.

    � Mengapa kita bersedia bekerja sama dan bermitra untuk melaksanakan MBS?

    � Moto: “Apa yang saya bisa, Anda tidak bisa; apa yang Anda bisa saya tidak bisa;

  • 88

    Dengan bersama-sama kita bisa mengerjakan semua”.

    Hasil diskusi ini selanjutnya disimpulkan dan dilakukan pencerahan.(Waktu : 15 menit)

    8. Selanjutnya pemandu melanjutkan Bahan Tayangan Mengenai Manajemen Berbasis Sekolah(Waktu : 25 menit)

    9. Pemandu menyimpulkan dan menutup materi sesi ini.(Waktu : 5 menit)

    VII. EVALUASI

    Pada akhir kegiatan, pelatih mengajukan beberapa pertanyaan, baik secara lisan dan test tertulis kepada peserta berkenaan dengan materi yang telah diberikan, atau implikasi dari yang telah dijelaskan.

  • 89

    Lampiran 12

    RENCANA PELATIHAN PARTISIPATIF PERTEMUAN HARI KETIGA

    MATERI : PENINGKATAN WAWASAN KEPENDIDIKAN KOMITE SEKOLAH

    Sub Materi : Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

    dan Menyenangkan.

    Waktu : 2 x 45 Menit

    I. TUJUAN Pada akhir kegiatan pelatihan peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian PAKEM 2. Menjelaskan alasan penerapan PAKEM

    3. Menjelaskan bagaimana suasana nyata PAKEM

    4. Mengidentifikasi ciri-ciri guru yang menerapkan PAKEM

    5. Melakukan simulasi PAKEM II. MATERI

    1. Pengertian PAKEM 2. Alasan penerapan PAKEM 3. Karakteristik PAKEM 4. Ciri-ciri guru yang menerapkan PAKEM 5. Simulasi PAKEM

    III. WAKTU

    Waktu yang tersedia untuk kegiatan ini ádalah 90 menit.

    IV. METODE 1. Curah Pendapat 2. Diskusi Kelompok 3. Penjelasan 4. Tanya Jawab

  • 90

    V. ALAT BANTU 1. Kertas plano 2. Kuda-kuda untuk flip chart 3. Papan tulis dengan perlengkapannya 4. LCD

    VI. LANGKAH-LANGKAH

    Pengantar(10 menit)

    1. Dengan menggunakan transparansi – 1, 2, dan 3, fasilitator menjelaskan pengertian pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).

    2. Penjelasan dilakukan dengan cara mengurai masing-masing apa yang dimaksud dengan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

    3. Penjelasan diharapkan memberikan sedikit gambaran tentang suasana PAKEM

    Catatan: Pengantar dapat juga dilakukan dengan cara menggali pengertian PAKEM dari peserta, terutama bagi peserta yang telah menerapkan PAKEM

    Fasilitator memberikan pengantar bahwa setelah memahami pengertian apa dan mengapa PAKEM, peserta diharapkan dapat membayangkan keadaan nyata di kelas terutama ‘perilaku’ guru yang menerapkan PAKEM sekaligus memperkirakan kemampuan yang dituntut dari seorang guru untuk menerapkan PAKEM. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas suasana nyata KBM dan kemampuan/ciri guru yang menunjang PAKEM.

    Kerja Perorangan (20 menit) Secara perorangan, peserta diminta membaca bahan berjudul “Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM?”

    Diskusi kelompok (30 menit)

    1. Diskusi kelompok (3-4 orang) untuk mengidentifikasi ciri-ciri/karakteristik kegiatan guru yang menerapkan PAKEM. Peserta diberi format yang memiliki dua kolom (Format 1 terlampir). Pada kolom kiri digambarkan ciri-ciri pembelajaran yang tradisional. Peserta diminta

  • 91

    mengisi kolom kanan dengan ciri-ciri pembelajaran PAKEM.

    2. Hasil diskusi dituliskan dalam kertas lebar atau transparansi untuk pelaporan

    Laporan kelompok (30 menit)

    1. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya di depan kelas;

    2. Kelompok pelapor pertama memperlihatkan transparansi laporannya agar mudah dikomentari oleh yang lain;

    3. Kelompok kedua dan selanjutnya hanya melaporkan apa yang belum disebut oleh kelompok sebelumnya;

    4. Komentar dari peserta terhadap apa yang dilaporkan kelompok;

    5. Komentar dari fasilitator, jika ada.

    6. Kelompok menyimpulkan karakteristik guru PAKEM

    7. Karakteristik tersebut hendaknya diketik kemudian dibagikan kepada peserta untuk menjadi pegangan dalam praktek mengajar.

    VII. EVALUASI

    Pada akhir kegiatan, pelatih mengajukan beberapa pertanyaan singkat tentang materi yang telah diberikan. Test

  • 92

    Lampiran 13 Instrument Test

    Pilihlah Jawaban yang dianggap tepat. 1. Yang merupakan acuan utama/dasar hukum

    pembentukan Komite Sekolah adalah ;

    a. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002

    b. Keputusan Presiden No. 044/U/2002. c. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 d. Keputusan Menteri pendidikan No 20 tahun 2003 e. Keputusan Presiden No. 20 Tahun 2003

    2. Komite Sekolah harus dibentuk berdasarkan pada ; a. Instruksi Kepala Dinas b. Instruksi Kepala Sekolah c. Arahan kepala UPT Dinas Pendidikan d. Arahan tokoh masyarakat e. Prakarsa masyarakat

    3. Berikut ini yang bukan merupakan prinsip pembentukan Komite sekolah ; a. transparan, b. akuntabel, c. demokratis, d. kritis, e. produktif,

    4. Pembentukan Komite Sekolah diawali dengan pembentukan ; a. Panitia Persiapan b. Panitia Ad Hoc c. Panitia Kegiatan d. Panitia Sekolah e. Panitia Desa

    5. Yang tidak termasuk tujuh langkah baku pembentukan komite sekolah adalah :

    a. Forum sosialisasi b. Pembetukan panitia adhoc c. Penyusunan kriteria dan identifikasi bakal calon

    anggota

    d. Seleksi anggota berdasarkan kriteria e. Pengumuman nama-nama bakal calon anggota

  • 93

    6. Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di tingkat satuan pendidikan merupakan peran komite sekolah sebagai : a. Advisory agency b. Supporting agency c. Supervisor Agency d. Conctroling agency e. Mediator

    7. Pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan merupakan peran Komite sekolah sebagai : a. Advisory agency b. Supporting agency c. Supervisor Agency d. Conctroling agency e. Mediator

    8. Pengontrol dalam rangka tranparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan merupakan peran komite sekolah sebagai ; a. Advisory agency b. Supporting agency c. Supervisor Agency d. Conctroling agency e. Mediator

    9. Menjadi jembata antara pemerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan merupakan peran komite sekolah sebagai ; a. Advisory agency b. Supporting agency c. Supervisor Agency d. Conctroling agency e. Mediator

    10. Semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapat, memutuskan nasibnya dan bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah disepakati bersama merupakan prinsip dasar kemitraan

    a. participation b. acceptable c. communication d. trust e. share

  • 94

    11. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan yang pro pada masyarakat miskin di satuan pendidikan diperlukan sinergi tiga fihak yaitu : a. Pemerintah – Dinas Pendidian – Sekolah b. UPT – Sekolah – Orang tua murid c. Pemerintah – Sekolah – Orang Tua murid d. Sekolah – Masyarakat – Keluarga e. Guru – Siswa – Komite Sekolah

    12. Perangkat minimal organisasi Komite Sekolah, yang memungkinkan berjalannya roda organisasi Komite Sekolah adalah ;

    a. Personel Komite Sekolah, Struktur Organisasi dengan job description personel dan tata-hubungan antarpersonel,

    b. Panduan Organisasi (AD/ART), Fasilitas penunjang (Kantor/Sekretariat, tenaga adminstrasi).

    c. Personel Komite Sekolah, Struktur Organisasi, AD/ART, Fasilitas penunjang (Kantor/Sekretariat, tenaga adminstrasi

    d. Personel Komite Sekolah, Struktur Organisasi dan AD/ART

    e. Personel Komite Sekolah, AD/ART dan Kesekretariatan

    13. Dalam AD/ART atau Panduan Organisasi paling tidak harus diatur mengenai ;

    a. Dasar, Tujuan, dan kegiatan dari Komite Sekolah, b. Ketentuan keanggotaan dan kepengurusan, hak dan

    kewajiban anggota dan pengurus,

    c. ketentuan tentang pengelolan keuangan, mekanisme pengambilan keputusan

    d. Perubahan Panduan Organisasi, dan pembubaran organisasi

    e. Dasar, Tujuan, dan Kegiatan, Ketentuan hak dan kewajiban keanggotaan dan kepengurusan, pengelolan keuangan, pengambilan keputusan, Perubahan Panduan Organisasi dan pembubaran organisasi.

    14. Sebuah dokumen perencanaan yang dibuat oleh “sekolah” untuk mengadakan perubahan fisik dan nonfisik sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekolah disebut :

    a. Tujuan Sekolah

  • 95

    b. Visi Sekolah c. Misi SEKolah d. Rencana Pengembangan Sekolah e. RAPBS

    15. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan RPS adalah ; a. Mengenali kondisi sekolah yang ada dalam fungsinya

    memberikan pelayanan pembelajaran kepada warga masyarakat.

    b. Menetapkan tujuan/perubahan yang realistis. c. Mengenali masalah-masalah dan kendala yang

    dihadapi sekolah. d. Mampu menemukan penyebab masalah-masalah

    yanga dihadapi sekolah. e. Memutuskan masalah-masalah yang terjadi.

    16. RPS disusun oleh sekolah dengan melibatkan: a. Guru, komite sekolah, orang tua siswa, tokoh

    masyarakat, tokoh agama, dan dunia industri setempat.

    b. UPT Dinas, Sekolah, Komite Sekolah, Orang Tua Murid

    c. Orang Tua, Komite sekolah dan sekolah d. UPT Dinas, Sekolah dan Komite

    17. Sebagai dokumen perencanaan, RPS ditandatangani dan disyahkan oleh :

    a. Dinas Pendikan b. UPT Dinas Pendidikan c. Kepala Sekolah d. Komite Sekolah e. Kepala sekolah dan Komite Sekolah

    18. Dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan kerjasama, dikarenakan beberapa hal berikut ini kecuali; a. Persoalan yg dihadapi oleh semua pihak makin

    komplek b. Keterbatasan sumberdaya di semua pihak yg terlibat c. Perlu sinergi potensi dan sumber daya utk

    optimalisasi penanganan persoalan bersama d. Berorientasi pemecahan persoalan bersama e. Dilandasi oleh nilai-nilai luhur

    19. Maksud Sinergi adalah : a. Sumbang saran b. Menyerah thd pendapat pihak lain c. Persaingan/kompetisi d. Teknik berunding/negosiasi

  • 96

    e. Berorientasi hasil yang sama 20. Suatu bentuk kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh

    Komite Sekolah dengan pihak lain (swasta/pemerintah/lembaga peduli) yang berlandaskan kemitraan dan kepentingan bersama dalam rangka mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan dan pendidikan untuk rakyar miskin disebut :

    a. Sinergi Sekolah b. Kerjasama Sekolah c. Channeling Program d. Conseling Program e. Program Kemitraan

    21. Sekolah merupakan satu keseluruhan terpadu yang terdiri dari elemen-elemen yang masing-masing elemen terkait dengan elemen yang lain. Definisi tersebut merupakan arti sekolah dari sudut pandang ;

    a. Organisasi b. Stakeholder c. Kesatuan d. Sistem e. Keterkaitan

    22. Peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran, dengan latar belakang sosial-ekonomis-budaya, dan kesiapan akademisnya, dalam pendekatan sistem, hal tersebut termasuk ;

    a. Raw input b. Instrumental input c. Environmental input d. Instrumental Output e. Evironmental output

    23. Berapa siswa yang tamat dan atau lulus dari sekolah disebut sebagai ;

    a. Produk b. Hasil c. Keluaran d. Masukan e. Peserta didik

    24. Berapa siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, berapa yang dapat memperoleh lapangan kerja, merupakan ; a. Produk b. Hasil

  • 97

    c. Keluaran d. Masukan e. Peserta didik

    25. Sebuah sistem pengelolaan yang memberikan kewenangan yang luas kepada sekolah untuk mengatur dirinya sendiri disebut sebagai ;

    a. MBS b. SDM c. CBM d. MBM e. DSM

    26. Untuk dapat melaksnakan MBS di sekolah maka perlu disusun beberapa hal sebagai berikut, kecuali ;

    a. Program sekolah b. Strategi pengelolaan SDM sekolah c. Pengembangan kurikulum d. Sistem pengelolaan kesiswaan e. Komite sekolah

    27. Komite sekolah ikut dalam merencanakan kebutuhan prasarana pendidikan, hal tersebut dapat dilakukan sebagai berikut, kecuali

    a. Menetapkan sarana dan prioritasnya. b. Mencantumkan kebutuhan tersebut ke dalam RAPBS. c. Mencatat perubahan prasarana sekolah secara tertib

    dan akurat

    d. Merencanakan fasilitas yang dibutuhkan e. Menghapus prasarana yang tidak dipakai.

    28. Alat yang secara langsung digunakan dalam kegiatan belajar mengajar disebut sebagai ;

    a. Sarana Pendidikan b. Prasarana Pendidikan c. Alat Pelajaran d. Media Pelajaran e. Perangkat pelajaran.

    29. Monitoring dan evaluasi dimaksudkan dengan tujuan ; a. Masukan perbaikan program b. Mencari kelemahan sekolah c. Menentukan kekuarangan Guru d. Melihat cara mengajar guru e. Melihat Pembelajaran guru.

    30. Monitoring dan evaluasi mencakup pada komponen berikut ini, kecuali ;

  • 98

    a. Input b. Process c. Output d. Pembelajaran e. Masukan

    Jawablah pertanyaan dibawah ini secara singkat. 1. Jelaskan peran dan fungsi Komite Sekolah.

    2. Berikan contoh program dan kegiatan Komite Sekolah

    yang dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan.

    3. Jelaskan yang dimaksud mutu layanan pendidikan.

    4. Jelaskan bagaimana melaksanakan peran dan fungsi Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan di satuan pendidikan.

  • 99

  • 98

    Lampiran 14

    Lembar Observasi Narasumber

    Nama Fasilitator :

    Materi Diklat :

    Jawaban diisi dengan angka sesuai dengan rentang yang tersedia

    NO UNSUR YANG DINILAI SKOR

    1 - 4

    1 Penguasaan materi

    2 Ketepatan waktu

    3 Sistematika penyajian

    4 Penggunaan metode dan alat bantu

    5 Daya simpati, gaya terhadap peserta

    6 Penggunaan bahasa

    7 Pemberian motivasi belajar terhadap peserta

    8 Pencapaian tujuan instruksional

    9 Pemberian kesempatan diskusi

    10 Penguasaan terhadap kelas

    11 Performance

    12 Relasional dengan peserta

    Skor Akhir (Jumlah Skor)

    Saran-saran

    Keterangan : Skor

    SK : sangat kurang 0

    K : kurang 1

    C : cukup 2

    B : baik 3

    AB : amat baik 4

  • 99

  • 100

  • 101