Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Ketua Uni Papua Cabang...
Transcript of Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Ketua Uni Papua Cabang...
Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Ketua Uni Papua Cabang Getasan
Nama : Daniel Zebaoth
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pdt
Hari/Tanggal : Jumat 15 Desember 2016
Waktu : 20.15 Wib
Lokasi : Dusun Puyang, Kecamatan Getasan
No. Hp : 081904824802
P
:
Komunitas Sepak bola sosial itu apa, Pak?
N : Sepak bola sosial itu adalah sepak bola yang
mengangkat isu-isu sosial jadi seperti kami Uni Papua
itu adalah mengangkat tentang isu-isu sosial jadi kita
mengajarkan tentang perdamaian kepada anak-anak
seperti itu kita mengangkat bagaimana isu-isu sosial
yang lain seperti HIV, rokok seperti itu supaya anak-
anak yang kita didik ehh...lebih mengembangkan
solidaritas mereka tentang sosial mereka seperti itu jadi
mereka memiliki karakter yang lebih baik jadi kita
bukan hanya melulu tentang profesionalnya saja, kalau
kita hanya melulu profesionalnya kita akan lupa bahwa
karakter itu lebih penting daripada skill mereka seperti
itu,jadi kita mengangkat isu sepak bola sosial.
P : Sejak kapan Uni Papua terbentuk di Getasan, Pak?
N : Di Embrionya tahun 2014 september. Saya bertemu
dengan Pak Harry di Jakarta September tahun 2014
tadi dan di bulan Februari beliau bertamu ke getasan
dan survei tempat juga tadi dan bulan April 2015 kami
mulai aktif menjadi Uni Papua Getasan seperti itu.
P : Kegiatan apa saja yang melibatkan masyarakat
Getasan, Pak?
N : Yang pertama yang paling sering kita lakukan adalah
go green itu/ tanam pohon, yang kedua seperti donor
darah. Dan go green itu bukan hanya masyarakat tapi
kita kerjasama dengan Muspida, kerjasama dengan
kodim 0714, kerjasama dengan taman nasional jadi
kerjasamanya bukan hanya masyarakat tetapi lewat
yang lain juga dari sipil juga seperti itu karena
bagaimanapun tanpa adanya dukungan dari masyarakat
kita tidak gak bisa apa-apa karena gerakan kita adalah
gerakan yang membangun generasi seperti itu. Jadi
kita membutuhkan ahh yang paling sering kita lakukan
adalah go green ada juga beberapa waktu yang lalu kita
di undang di.. oleh Perhutani tentang ketika mereka
mencanangkan tentang kebun organik di Getasan kita
di undang supaya kita juga sudah di bukan terkenal
tapi dikenal mereka tentang sepak bola sosial. Jadi
mereka sudah tahu kita dan ketika ada kegiatan-
kegiatan sosial diundang seperti upacara, terus ada
juga kemarin waktu kodim mengadakan bakti sosial di
Getasan kita di undang seperti itu.
P : Sejak kapan Uni Papua terbentuk ?
N : Bulan Maret 2014
P : Tujuan dibentuknya Uni Papua apa, Pak?
N : Tujuan. Ehh.. berdasarkan AD/RT kita bahwa kita
membentuk karakter anak-anak bangsa karena kita
lihat sekarang ini kan banyaknya apa namane.. seperti
HIV banyaknya orang yang mabuk seperti itu. Jadi kita
arahnya ke sana supaya membentuk karakter anak-
anak bangsa tuh memiliki karakter yang baik, punya
moral yang baik.
P : Base Camp Uni Papua dimana, Pak? Mengapa?
N : Base campnya di sini sama tempat mas Adi di Bumi
Ayu. Alasannya? Karena yang pertama dekat lapangan
yang kedua rumah saya jadi lebih enak apa namanya...
ehh ngatur waktu dan lain sebagainya.
P : Anggotanya darimana saja? Satu etnis/ multi etnis?
N : saya rasa anggotanya hampir kebanyakan orang Jawa
tapi ada juga yang orang Papua. Malahan pelatihnya
orang Papua tapi
P : Mengapa yang lain etnis bisa mengikuti uni papua?
Prosesnya seperti apa?
N : ya karena kita membuka bahwa kita bukan satu
golongan tetapi banyak golongan. Maksudnya bukan
satu punya satu suku tetapi milik bangsa seperti itu.
Dan bangsa itu bukan milik satu orang tetapi banyak
orang. Banyak etnislah
P : Bagaimana proses rekruitmen di Uni Papua?proses?
N : kita rekrutmennya adalah kita bukan ada seleksi
tunggal tetapi adalah dari mulut ke mulut dan yang
penting adalah mereka mau seperti itu mau ke tempat
kita dan mau kita kita didik seperti itu mau kita bina.
Itu hanya kisarannya seperti itu kalau gak mau kita
bina banyak yang diseleksi alam maka mereka akan
pergi dengan sendirinya seperti itu.
P : Apakah udah ukuran seorang pemain direkrut?
N : Ukuran? Saya rasa gak ada bahkan orang disabilitas
pun itu akan menjadi anggota kita kalau dia mau.
P : Bagaimana proses terbentuknya Uni Papua Getasan?
N : dari sini tempat sini? Sini berawal dari pertemuan kami
dengan CEO kita Pak Harry Widjaya di Jakarta dan
beberapa kali beliau meminta di tempat ini tapi setelah
beberapa bulan baru terbentuk Uni Papua di tempat ini.
Jadi memang ada ya pastilah ada ada banyak hal yang
kami pikirkan karenakan saya bukan orang bola dan
saya gak tahu bola hanya penggembira saja seperti
saya harus membuka tempat uni papua di Getasan
seperti itu.
P : Kenapa Uni Papua harus bukanya di Getasan Pak?
Kenapa tidak di Salatiga atau daerah-daerah lainnya?
Apa pertimbangannya Pak?
N : Yang pertama rumah saya dekat lapangan yang
menjadi Base Camp kita kan. Jadi lapangannya dekat
dengan kita yang pertama. Yang kedua beberapa tahun
yang lalu kan sebelum Uni Papua ada itu ada orang
Papua yang punya masalah dengan orang-orang di
Kopeng dan mengakibatkan bentrok jadi itu yang
kedua salah satunya yang dari Pak Harry CEO nya kan
bahwa kita mau memperbaiki nama Papua di Getasan.
Yang ketiga ada beberapa kasus yang terjadi di
Getasan itu bukan hanya masalah rokok, bukan hanya
masalah minum, tetapi ya pasti mabuk-mabukan
pastilah, pasti ada. Dan ehhhh antara Desa dengan
Desa yang lain adanya suatu geng-geng atau apa
namanya gap-gap (ada juga seperti itu. Itu sesuatu hal
yang membuat kita harus punya wawasan ke sana
karena dengan adanya Uni Papua sekarang ini ehhh
bukan menjadi tolak ukur tetapi saya melihat bahwa
sudah mulai berkurang adanya bentrokan antar
kampung sudah mulai berkurang yang saya lihat
seperti itu. Memang kebanyakan anak-anak yang ada
di kampung-kampung adalah kita tawarkan kita gak
usah hal seperti gak baik jadi kita tawarkan hal seperti
itu dan mereka punya social impact cukup kuat kepada
Desa yang sudah besar-besar itu. Jadi mereka bisa
memberikan impertasi kepada yang lain bahwa dengan
adanya Uni Papua itu ternya dapat merubah hal bahkan
dewasa ini kami mendengar dan berdasar statistik di
Getasan ternyata ada beberapa orang yang terkena
HIV/AIDS di Getasan jadi salah satu penyebab kenapa
di harus di Getasan seperti , kenapa tidak di Salatiga.
Karena yang pertama yang jelas secara orang saya
orang Getasan jadi bagaimanapun ya saya harus mau
tidak mau supaya lebih dekat cara ngurus dan lain
sebagainya ya disini seperti itu. Dan yang terakhir
sebelum dibuka CEO dan Founder mereka survei dulu
lapangan mana yang harus menjadi Base Camp tempat
latihan, yang pertama yang lapangan sekarang ini di
lapangan Pulihan itu, yang kedua di Kopeng, yang
ketiga di daerah Jetak dan yang keempat di daerah
Salatiga. Dan yang dipilih oleh mereka itu adalah di
Pulihan. Saya gak tahu apa berdasarkan view dan lain
sebagainya tapi yang jelas mereka pilih Pulihan
sehingga itu yang membuat kami mantap di Getasan
seperti itu.
P : Kenapa Uni Papua bisa eksis sampai sekarang?
N : ehhh... yang jelas kita apa namane ya...hmm loyal
dengan-dengan apa yang menjadi visi kita. Kalau kita
loyal dengan visi kita apapun yang manjadi rintangan
otomatis gak jadi masalah. Bahkan terkadang sampai
gak ada anak-anakpun kita tetap loyal. Karena
bagaimanapun kalau kita loyal sekalipun tidak anak-
anak mereka akan datang sendirinya karena itu tadi
seleksi alam itu pasti ada. Tapi yang jelas ahhh... kita
tetap ada karena kita tetap setia dengan apa yang
menjadi visi kita pembentukan karakter seperti itu.
Sekalipun yang harus ditahu kita gak dapat apa-apa
seperti itu. Bahkan kita gak pernah narik anak-anak
harus kamu bayar seperti ini. Kita gak pernah apa
namane...meminta mereka untuk membayar tapi kalau
mau ngisi kas silahkan ngisi kas seperti itu. Itu yang
pertama. yang kedua, kalau sekalipun kita harus bayar
harga dengan banyak hal tetapi yang jelas pandangan
kita ke depan visi kita ke depan bagaimana anak-anak
supaya anak-anak tidak jatuh ke narkoba, supaya anak-
anak tidak jatuh ke free sex, supaya anak-anak tidak
jatuh ke banyak hal yang negativ seperti itu. Kalau
pandangan kita jelas ke depan maka kita akan tahu ini
loh visinya seperti itu sekalipun harus bayar harga
dengan banyak hal seperti tadi.
P : Program di Uni Papua apa-apa saja Pak?
N : programnya adalah seperti Coaching Accros
Contineans yang kita sebut seperti itu karena disitu kita
akan banyak dapat hal yang baru dengan bola kita akan
membentuk karakter. Programnya seperti itu. Jadi kita
yang paling penting adalah di soft skillnya bukan
masalah hard skill bukan masalah yang di luar skillnya
yang bagus seperti itu tapi paling penting adalah
karakternya program yang kita tekankan seperti karena
tidak semua anak-anak menjadi pemain bola. Dengan
bola itulah kita bisa mengubah dunia dengan cara-cara
seperti itu.
P : Kegiatan apa di Uni Papua yang melibatkan
masyarakat?
N : Kegiatan yang dulu pernah kita lakukan dengan
masyarakat itu ada salah satunya adalah go green kita
sudah buatkan ini untuk melakukan go green di lereng
Merbabu yang pertama 2016 itu seribu pohon Puspa
dan seribu pohon Gayam ehhh salam.. maaf. Jadi untuk
go green itu kita melibatkan dari Karang Taruna, dari
namanya PKP (Pemuda Kinasi Puyang), dan juga dari
taman nasional dari masyarakat juga karena waktu
itukan dulunya pernah kebakaran di lereng Merbabu
jadi tempat kebakaran tersebut sama masyarakat kita
menanam pohon Puspa di lereng Merbabu tersebut dan
dibantu sama Kodim 0714 Salatiga jadi mereka sangat
membantu kita untuk menyelematkan Merbabu itu
salah satune itu. Dan tahun 2016 ini tangal 1 Desember
2016 kami melakukan kembali dengan 3.000 pohon,
1.000 pohon Puspa, 1.000 pohon salam dan 1.000
pohon Gayam itu dipandu lagi dengan taman nasional,
karang taruna, juga ada namanya itu masyarakat peduli
api yang membantu kami untuk penanaman go green
ini yaitu dengan 3.000 pohon tersebut, jadi itu salah
satunya itu karena juga itu peringatan hari AIDS dan
juga kita melibatkan masyarakat untuk donor darah,
jadi donor darah kita berikan kepada masyarakat waktu
itu yang membantu mendonorkan darahnya untuk PMI
di tanggal 1 tersebut. Ditanggal 1 tersebut itu waktu
kita melakukan go green itu waktu ada badai, jadi
angin yang begitu besar terus banyak kayu yang roboh
tapi kita tetap menanam dengan beberapa anak-anak
yang ikut naik dan dibantu dengan kodim 0714 tadi,
jadi itu luar biasa jadi setelah kita donor darah kita
naik ke lereng Merbabu dan kita tanam dengan kondisi
cuaca yang luar biasa tadi. Itu salah satunya itu.
P : Apakah hanya program CAC Pak?
N : Ohh gak. Otomatis yang sosialkan banyak kita ada
tanam pohon, kita ada donor darah, kita ada banyak
program. Rencana tahun depan kita akan sosialisasi ke
sekolah-sekolah seperti itu tentang penanganan
HIV/AIDS seperti itu. Jadi menggunakan banyak hal
dengan-dengan sekolah atau instansi yang terkait
bahkan kita programnya dengan tentara dengan polisi.
Kita baru penjajakan dengan polisi kalau tentara sudah
berjalan 2 tahun ini, kalau dengan polisi baru arah
penjajakannya seperti itu. Jadi yang jelas kita bukan
karakternya tetapi bagaimana ada banyak hal
umpamanya salah satu contoh waktu GPI sama
Samirono amblek karena runtuh pada waktu itu. Jadi
banyak sekali yang kami kerjakan anak sosial tadi.
Kita bukan hanya membantu gereja sekalipun nantinya
ada masjid yang butuh bantuan kita pun akan bantu ke
sana tenaganya yang dibutuhkan seperti itu. Karena
pada waktu itu gereja waktu yang kita tahu ambruk
makanya kita membantu membersihkan jadi bukan
hanya melulu skill tapi mengajari anak supaya kita
hidup bersosial seperti apa sih?nah seperti itu. Bukan
hanya orang-orang etnis kristen atau bukan hanya
orang muslim bahkan semua yang beragama kan di
Getasan kan ada orang Budha seperti itu. Kita gak
memandang agama. Jadi kita mau bersosialisasi bukan
hanya dengan bukan karena agama bukan. Tapi kita
menghormati agama satu dengan yang lain seperti itu.
Kita mau mnegajarkan pada anak hidup dengan
perbedaan, indahnya perbedaan. Dan kita harus
bersosialisasi ke sana harus seperti itu gitu loh. Jadi
bukan hanya soft skill, tetapi kita juga ada go green,
ada apa namane... ahhh..penanganan di HIV/AIDS
seperti itu dan kita mau bekerjasama dengan polisi
menyediakan hal-hal seperti itu.
P : Cabang Uni Papua ada dimana saja, Pak?
N : ya yang saya tahu yang paling banyak di Papua cabang
yang paling banyak itu yang pertama, yang kedua di
Lembata, di Soe, di Aceh, disini (di getasan), di
Kalimantan dan Jawa Tengah sendiri ada beberapa
tempat yang baru kita buka seperti itu. Jadi
ahhh...kayaknya yang belum ada cuman Sumatera
yang Sumatera hanya yang saya tahu baru Aceh itu
yang lainnya belum belum eksis seperti itu.
P : Apakah ada Uni Papua ada juga di Luar Indonesia,
Pak?
N : ada di Finland, ada di USA dan tahun depan ada di
Jepang rencanane.
P : Bagaimana pendekatan ke masyarakat yang dilakukan
Uni Papua? Peminjaman Lapangan dan sebagainya?
N : kalau lapangan periijinannya kita dengan Desa karena
itu milik Desa. Jadi kita ngisi khas setiap tahun itu
yang pertama. Yang kedua kita tawarkan pada mereka
kita bukan milik satu etnis golongan kita adalah milik
bersama seperti itu, dan tujuan kita mendidik karakter
anak. Jadi yang kita tawarkan itu dan mereka tahu hal-
hal yang kita tawarkan itu sekalipun pernah kita pernah
digoncang tentang isu SARA tetapi yang jelas mereka
baru ngerti bahwa ternyata ini bukan masalah SARA
tapi ini masalah generasi seperti itu, bagaimana
generasi supaya gak jatuh ke narkoba, gak jatuh ke free
sex, gak jatuh ke hal-hal yang buruk seperti itu.
Dengan bolalah kita mendidik anak-anak seperti itu, ya
sekalipun imbasnya tentang isu SARA tadi masih ada
sampai hari ini, tapi yang jelas kita tetap bertahan
karena pandangan kita ke depan bukan.. bukan...bukan
masalah tadi ya kita harus kalahkan masalah tadi
seperti itu.
P : Bagaimana pendekatan yang dilakukan pengurus
dengan masyarakat, pengurus dengan pelatih, dan
pengurus dengan pemain dalam membangun
solidaritas/kebersamaan, Pak?
N : kalau dengan masyarakat kita sosialisasi kepada ehhh
orang tua-orang tua bahwa kita yang kita didik bukan
hanya skill sepak bola tetapi pembinaan karakter
karena percuma kalau kita punya skill sepak bola yang
luar biasa tapi karakternya jelek itu gak baik, jadi salah
satunya kita ngobrol dengan mereka kita tawarkan kita
membina ini bukan pembinaan sepak bola tok nah
seperti itu, tetapi harus membina dengan karakter
mendidik dengan respek dengan bola itu karena kalau
mereka tahunya kan namanya SSB mereka tahu sepak
bola. SSB itu pasti tentang bola tentang sepak bola
bermain sepak bola siapa tahu nanti jadi pemain
profesional tapi kita gak melulu sepak bola profesional
tapi kita tawarkan tentang karakter anak itu paling
penting jadi mau jadi apapun anak tersebut kalau
karakternya bagus itu luar biasa seperti itu. Jadi
kadangkala pada masyarakat salah satunya itu jadi kita
gak bisa ngumpulkan masyarakat tapi kita bisa ke
orang tua-orang tua yang ikut kita atau mungkin orang
tua-orang tua yang sedang ngobrol-ngobrol dibeberapa
tempat kita ngobrol ke Balai Desa ngobrol dengan para
Kaur Desa, Kadus Desa kita ngobrol tentang kita
seperti itu. Memang tidak semua Desa kita datangi
tetapi hanya ada beberapa Desa yang kita datangi dan
juga beberapa sekolahan kita tawarkan juga tentang
pesan kita. Jadi ya beberapa waktu lalu pernah sampai
80-an anak ketika kita sempat seperti itu tapi karena di
goncang isu SARA jadi akhirnya terus hancur
semuanya dan kita meniti dari awal lagi di tahun 2016
ini karena bagaimanapun ya isu SARA pasti ada tetapi
yang jelas ya kita tawarkan bahwa kita bukan masalah
SARA yang ditawarkan tetapi kita masalah karakter
anak membangun generasi bangsa dengan karakter
anak seperti itu. Kalau dengan pengurus dan pelatih
kita hampir tiap bulan ada namanya meeting bersama
tentang kekurangan kita, tentang pertemuan kita dan
juga ahhh supaya di meeting tersebut kita terbangun
jalinan hubungan yang baik satu dengan yang lain
supaya tidak- tidak ada dusta diantara kita mungkin
seperti itu. Jadi yang jelas kalau dengan pengurus kita
sewaktu-waktu bisa meeting dan gak harus sebulan
sekali bisa jadi kalau sesuatu yang urgent kan kita
langsung meeting seperti itu, luangkan waktune seperti
itu jadi kita selalu ada hal-hal seperti itu yang kita
bahas supaya membahas kedepan itu seperti apa.
Pengurus dengan pemain ahhh.. beberapa waktu yang
lalu kita ngadakan namanya buka bersama di lapangan
dengan anak-anak seperti itu, itu pernah waktu bulan
puasa kan kita buka bersama dengan anak-anak ya
memang gak-gak besar-besar amat cuman paling apa
namanya ya itu ya namanya palingan untuk snack,
minum mereka seperti itu tetapi ada sebuah
kebersamaan para pemain dan juga pengurus dan
pelatihnya seperti itu. Jadi itu sesuatu hal yang ada
kebersamaanlah seperti itu bagi setiap pemain bukan
hanya itu juga tapikan kami juga sering makan-makan
kalau kita punya berkat tersendiri makan-makan
dimana seperti itu. Jadi ahh gak harus di bulan apa tapi
kalau kita punya berkat sendiri ayo makan nah seperti
itu karena namanya anak-anak muda, atau anak-anak
masih remaja kalau dia makan pasti ya senang
(ahahahahahahaha).
P : Seperti apa kelembagaan di Uni Papua? Dalam artian
kelembagaan sebagai suatu organisasi ?
N : kelembagaannya adalah yang pertama pasti ada CEO
ada Founder dari pusat toh terus ke Menejer cabang
atau koordinator cabang. Koordinator cabang sekarang
ini kan kalau dulu kan saya Getasan kalau sekarang
kan jadi Jawa Tengah karena ada beberapa tempat
yang menjadi Uni Papua yang lain seperti Jati Jajar,
Semarang, Sampetan, Sumowono kan sudah menjadi
cabang kita jadi sekarang bukan hanya Getasan tok,
tetapi Jawa Tengah jadi otomatis ada koordinator Jawa
Tengah dan koordinator cabang-cabang yang lain
seperti itu. Terus ada namanya ada sekretaris dan
bendahara, terus yang ketiga ada instruktur pelatih atau
kepala instrukur pasti ada seperti itu, terus yang ketiga
instruktur-instruktur yang lain atau volunteer jadi
semuanya sebenarnya dari pengurus sampai ke pelatih
itu namanya volunteer semuanya karena sebenarnya
tidak ada yang di bayar kan. Jadi semuanya volunteer
jadi orang-orang yang benar-benar punya hati sosial
yang benar-benar ingin bergerak maju untuk membina
karakter anak-anak. Terus yang ketiga baru kepada
anak-anak seperti itu. Kalau aturan baku namanya kita
komunitas kan bukan SSB kan. Kalau SSB kan berapa
kali gak datang kan dipecat seperti itu dicoret kalau
kitakan komunitas namnya komunitaskan ya mau tidak
mau ya terkadang bisa masuk bisa keluar seperti
seleksi alam itu pasti adalah seperti itu. Tapi yang jelas
kalau laporan baku harus absensi itu wajib tapi yang
jelaskan tidak ada yang baku. Harus setiap bulan itu
full itukan gak seperti itu namanya kita komunitas
kalau kita SSB wajarlah bisa sekejam itu. Yang kedua
terget kitakan karakter bukan skillnya tok tapi soft
skillnya harus kalau kalau terkait dengan karakter kita
gak bisa memaksa anak kamu harus seperti ini, harus
seperti ini, jadi mereka harus punya kesadaran sendiri
aku datang karena kau pengen sepak bola aku ingin
juga karakterku diperbaiki dengan sepak bola nah itu
loh. Kalau namanya komunitas seperti itu mas jadi
kalau SSB wajarlah mungkin gak datang berapa kali
bukan lagi anak-anak SSB kalau kita gak bisa seperti
itu karena kita kan merubah karakter jadi kita harus
juga jadi teladan di karakter juga seperti itu.
P : Bagaimana kelembagaan yang ditekankan untuk
mengatur hubungan atau nilai-nilai yang mengikat
terhadap anak-anak maupun pengurus/ pelatih?
N : oh ya. Rambu-rambu anu pasti ada karena setiap
instruktur dan semua volunteer harus ada tanda tangan
perlindungan anak mereka harus perlindungan anak
jadi anak harus punya hak-hak kewajiban tentang anak
tapi harus dilindungi jadi kita sudah bekerjasama
dengan KPAI jadi supaya kita melindungi anak-anak
dari mungkin ya kan banyak kasus-kasus yang
melecehkan anak di bagian apa seperti itu jadi
membuat kita harus melindungi hak-hak anak itu
harus. Kalau hak-hak secara buat volunteer saya rasa
sampai hari ini belum ada karena belum ada
sponsorship yang membantu kita seperti itu.
P : kalau dalam lapangan aturan apa yang dibuat untuk
anak-anak dan pelatih agar saling menghormati?
N : Oh ya kalau di lapangan anak-anak wajib tidak boleh
berkata kotor itu yang pertama, itu pasti. Jadi salah
satu aturan tidak boleh berkata kotor. Kalau berkata
kotor Push Up minimal sepuluh kali itu salah satunya.
Yang kedua, setelah latihan itu wajib mengumpulkan
sampah gak boleh ada sampah di Lapangan seperti itu.
Jadi itu harus ditanamkan dari hal yang kecil jadi
kewajibannya seperti itu bahkan pelatihpun harus juga
ikuti mengumpulkan sampah jadi untuk yang berkata
kotor semuanya push up termasuk pelatih kalau sampai
ada yang berkata kotor anakpun wajib mengingatkan
kakak harus push up seperti itu jadi itu salah satu
rambu-rambu kita di lapangan.
P : Capaian apa yang sudah dilakukan Uni Papua Getasan
Pak?
N : ehhh salah satu capain yang di bidang pendidikan
adalah kami mengirim anak ke SMK Bagimu Negeri
karena dia disana disponsori langsung di yayasan
tersebut jadi semua free jadi karena dia anak yang
pintar di sepak bola dan pintar di bahasa inggris dan di
tes lolos di SMK tersebut sehingga dia sekolah disana.
Yang kedua, mengirim Kakak Denis yang dulu
menjadi pelatih kita ke UCAM Spanyol di S2 di sana
di menegemen sportnya di Spanyol. Dan yang ketiga
adalah capaian kami beberapa kali go green di lereng
Merbabu itu adalah salah satu capian karena
bagaimanapun go green tidak semuanya orang mau go
green karena mereka tidak tahu pentingnya go green
bahwa butuhnya oksigen dan juga air tergantung dari
pada pohon-pohon yang ada di lereng Merbabu jadi itu
salah satu capaian kami seperti itu Kak Abi.
P : Kalau CAC itu apa Pak?
N : CAC itu Coaching Cross Contineans itu adalah
pelatihan sepak bola sosial. Jadi untuk pelatih-pelatih
supaya bisa cara ehhh... diajarkan game-game agar
terhindar dari narkoba, terhindar dari Free sex,
terhindar dari HIV/AIDS seperti apa gamenya. Jadi
perubahan sepak bola sosial dari pelatihan CAC tadi.
Itu kerjasama dengan CAC dari Amerika jadi mereka
bergerak di sepak bola sosial jadi mengajarkan kita
tentang bagaimana mengajarkan game-game kapada
siswa-siswa supaya terhindar dari hal-hal yang kita
tidak inginkan.
P : Apakah ada program-program yang mendidik karakter
anak?
N : ya ada. Jadi sebenarnya hari Jumat itu adalah hari
english day jadi hari jumat itu diwajibkan anak-anak
supaya berbahasa inggris. Jadi apapun yang dia
lakukan pakai bahasa inggris sebisa mereka seperti itu.
Jadi mereka itu tidak kaget lagi dengan adanya kalau
ada orang asing ke situ jadi mereka tidak lagi
membutuhkan penerjemah karena mereka sudah tahu
jadi tujuan kami ke sana jadi kami
mengajarkan/menganjurkan hari jumat itu english day
jadi hari berbahasa inggris seperti itu. Jadi itu ajaran
yang kami terapkan di Uni Papua. Kalau di lapangan
jadi di hari jumat itu adalah english day jadi kita
berusaha kalau pemanasan semua anak kalau
menghitungpun harus bahasa inggris jadi salah satune.
Jadi kita mengajarkan kepada anak segala sesuatu
berawal dari bahasa inggris seperti itu.
P : Apa faktor-faktor penghambat dan pendorong di Uni
Papua?
N : faktor penghambat kalau alam itu hujan. hujan
seringkali kan kalau di tempat kami seringkali hujan
yang sangat lama ini sampe-sampe hari ini pun sering
hujan. Jadi hujan salah satu penghambat karena
perjanjian kita dengan anak-anak dan juga dengan
orang tua itu kalau hujan libur karena kami takut ada
petir yang membahayakan anak atau anak-anak sakit
karena kena hujan itu salah satu faktor penghambat.
Yang kedua angin karena di tempat kami juga ada
masim-musim angin yang besar seperti itu yang
membuat anak-anak takut jalan karena terkadangkan
sampai ada kayu yang roboh jadi sampai banyak yang
berterbangan seperti itu jadi itu dari alam seperti itu.
Ada hujan ada angin yang sering kali menjadi faktor
penghambat. Yang kedua adanya dulu adanya SARA
jadi kita dianggap adanya salah satu ehhh....dikira kita
gerakan agamawis jadi dianggap kita tuh ehhh... mau
kristenisasi atau gimana seperti itu yang menjadi faktor
penghambat. Dan yang ketiga adanya kemalasan anak
karena dulu kita setelah selama satu tahun kita gak
boleh ikut sparing seperti itu. Jadi kan anak-anak
hanya melihat program kita tentang latihan dari awal
sampai akhir hanya latihan bola, latihan bola, latihan
bola tanpa ada sparing seperti itu. Jadi sekarang
bersyukur kita sudah setahun lebih dan kita diizinkan
sparing dengan siapapun yang penting tidak tarkam
seperti itu. Itu yang menjadi penghambat kita. Kalau
pendorong adanya tim jadi adanya tim yang saya salut
denga tim yang terkadang memang tidak di lapangan
tetap konsisten dengan apa yang mereka janjikan ke
kita tetap kompak dalam tim itu untuk berbaur satu
dengan yang lain yang supaya kita tetap maju karena
bagaimanapun adanya uni papua kan ada yang seneng
dan ada yang tidak jadi kita bisa mengantisipasi hal
seperti itu supaya kita tetap kompak kita berjalan
selama kita bener kita gak masalah gitu loh walaupun
kita hanya valonteer gak dapat apa-apa selama kita
berjalan bener saya yakin dan percaya kita bisa melalui
hal itu semua itu salah satu pendorong kita. Pendorong
yang lain ketika melihat anak-anak bertumbuh dalam
skillnya dari anak yang tadinya sepak bolanya kurang
tapi telah menjadi bagus dan yang selanjutnya adalah
karajter yang paling sering kita berikan kepada anak
bahwa sampai anak-anak tetap setiap ke kita dari hari
ini masih ada karena mereka melihat bukan hanya skill
yang kita kembangkan tapi mendidik karakter mereka
itu sangat penting sekali itu yang menjadi pendorong
kita penyemangat kita disini jadi yang jadi pendorong
kita tetap eksis disini ya itu ketika melihat anak bisa
mengembangkan karakter yang bagus punya skill yang
bagus seperti itu jadi bisa digunakan untuk sekolahan
buat dimanapun seperti jadi itu yang membuat kami
seneng jadi pendorongnya. Pendorong kita kita punya
bola bola yang langsung dari Chevrolet yang
membantu kita itukan bola yang set untuk menjadi
sepak bola sosial yangtidak bisa pecah salah satunya.
Ada cones juga yang menunjang latihan ada rompi
dari berbagai merek dan juga dari logo Uni Papua juga
banyak dari CAC seperti itu rompinya. Dan juga
adanya pelatih yang punya lecensi juga punya dan bagi
kita licensi tidak-tidak begitu penting karena kita
bergerak di sosial yang paling adalah hati mereka mau
latih anak-anak itu salah satu pendorongnya. Ada
orang tua juga yang mendorong anak-anak supaya
maju di tempat ini karena kita mengedapankan
karakter daripada bolanya seperti itu. Jadi mereka
bukan karena pengen anaknya pintar main bola tapi
supaya cara bicara mereka berubah sikap mereka
berubah itu yang mendorong anak-anak ke tempat kita.
Faktor pendorong lain lapangan juga mempengaruhi
tempat kita latihan. Lapangannya sangat besar itu
karena itu sudah standar internasional kalau menurut
saya. Jadi itu lapangan yang bagus cuman tanahnya
karena seringkali dibuat apa namanya....kadang ada
latihan mobillah motorlah itu yang membuat menjadi
penghambat salah satu penghambat, tetapi menjadi
pondorong juga karena dengan adanya lapangan
tersebut anak-anak bisa latihan seperti itu.
P : kalau di Uni Papua ada guru yang mengajarkan bahasa
Inggris, Pak?
N : ada. Dulu ada setiap hari jumatnya itu ada. Sekarang
Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Sekretaris Uni Papua Cabang
Getasan
mereka sedang pindah ke Bandung jadi sekarang kita
adalah pelatih-pelatih yang ada supaya bagaimanpun
mengajarkan anak apa namane mementori anak
suapaya di hari jumat ataun di hari apa-apa tetap
memakai bahasa inggris.
P : mungkin itu saja yang menjadi pertanyaan, nanti kalau
ada kekurangan saya ke sini lagi.
N : Siap. Silahkan diminum dan dimakan bukan diminum
dan dan dimakan.
P+N : Ahhhhhahahahahahahahahahahahhahahhahhahhahahah
Nama : Adhi Arianto (Sekretaris Uni Papua)
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
P
:
Selamat sore Mas.
N : Ia Selamat sore...
P : Begini Mas. Maksud dan kedatangan saya disini mau
wawancara terkait dengan skripsi saya tentang sepak bola
sosial Uni Papua. Jadi saya minta waktu sebentar mau
wawancara mas. Apakah mas bersedia untuk saya wawancara?
N : Ya bersedia, silahkan
P : Jadi kita mulai pertanyaan yang pertama ya mas. Komunitas
Sepak bola Sosial Uni Papua itu apa?
N : Komunitas sepak bola sosial menurut saya kita bersosialisasi
melalui sepak bola. Kita mencari teman, mencari komunitas
lewat sepak bola. Jadi, mencari hal-hal positif melalui sepak
bola
P : Sejak kapan Uni Papua terbentuk di Getasan, Pak?
N : Uni Papua terbentuk di Getasan ini tahun 2015
P : Tujuan dibentuk Sepak bola sosial Uni Papua untuk apa Mas?
N : Tujuan utamanya yang jelas adalah kita mau membangun
generasi yang lebih baik lagi, generasi yang berdampak positif
dan kita ingin merubah sebuah paradigma sepak bola itu bukan
sekedar materi tetapi sepak bola itu bisa digunakan untuk
merubah generasi.
P : Base Camp Uni Papua dimana?
N : Kalau di Base camp di tempat kami ada di Desa Tajuk
tepatnya di Dusun Pulihan disitu Base Camp Uni papua kami.
P : Darimana saja anggota Uni Papua?
N : Kalau di tempat kami kebanyakan masih satu etnis Jawa
cuman ada beberapa sekarang mulai dari teman-teman lain
daerah sudah mulai mengikuti ada yang dari Papua, terus
banyaklah dari laur daerah ada yang dari Batak, ada juga yang
dari NTT juga ada jadi bukan dari satu etnis saja yang ada.
P : Mengapa yang lain etnis bisa mengikuti Uni Papua? Padahal
namanya saja Uni Papua?
N : karena kita adalah komunitas sepak bola sosial dan tujuan
utama kita tentang generasi, jadi tidak hanya satu etnis
melainkan semua etnis kita bisa jangkau kita bisa bersama-
Pekerjaan : Guru
Hari/Tanggal : Jumat 15 Desember 2016
Waktu : 18.15 Wib
Lokasi : Bumi Ayu, Kecamatan Getasan
No. Hp : 0899568003
sama apa yang menyatukan tujuan kita untuk mengubah
generasi lebih baik, jadi tidak harus satu etnis saja jadi semua
etnis kalau mau bergabung mau mengikuti Uni Papua juga bisa
kita terbuka semua etnis dan semua umur kita terbuka.
P : Bagaiman proses rekruitmen di Uni Papua?
N : Rekruitmen kita ya pertama sosialisasi dengan masyarakat
dengan warga sekitar setelah itu baru ke sekolah-sekolah dan
sekarang antar pemain dan temannya sudah berjalan.
P : Apakah ada ukuran seorang anak/ pemain di rekrut?
N : Tidak ada yang jelas. Rekrutmen pemain mereka yang suka
sepak bola.
P : kenapa Uni Papua bisa eksis sampai sekarang?
N : Ya karena kami terbuka dengan siapapun juga dengan
berbagai usia juga kita terbuka terus dari anak-anak yang
sudah mengikuti latihan di Uni Papua mulai sudah memiliki
Uni Papua itu sendiri jadi sampai sekarang anak-anak masih
menganggap kalau Uni Papua itu juga milik mereka jadi
mereka ya tetap bertahan dan masih mengikuti sampai
sekarang.
P : Program-program apa saja yang ada di Uni Papua?
N : Yang pertama ada go green sudah kita sudah 2 kali kita
mengadakan dan bekerjasama dengan Kodim, dengan warga,
dengan Djarum juga dengan masyarakat sekitar dengan taman
nasional kita juga pernah bekerjasama dengan kecamatan,
dengan semua lapisan masyarakat dari go green untuk ahhh
awalnya ketika Merbabu kebakaran jadi kita peduli karena kita
merasa memiliki Merbabu jadi kita harus melestarikan sendiri,
harus menjaga juga tidak cuman eksplore hasil alamnya tetapi
kita harus menjaganya juga.
P : Selain itu apalagi program-program di Uni Papua?
N : Program-program Uni Papua yang paling apa ya yang semua
anak pasti dapat adalah tentang pembentukan karakter anak-
anak. Jadi di Uni Papua anak-anak itu memang dibentuk
karakternya untuk memiliki sikap jujur atau dalam sepak bola
sering kita fair play menghormati lawan itu yang ditekankan
jadi di Uni Papua program utamanya ya kembali lagi ke tujuan
awal tadi tentang mengubah generasi.
P : Sepak Bola Sosial Uni Papua ada dimana saja?
N : Selain di Getasan ini, untuk Jawa Tengah sudah ada di
Semarang, di Sumowono, di Jati Jajar Ngawen, Sampetan,
kemudian untuk di luar di Provinsi sudah ada dari Aceh
sampai Papua sudah ada cabang-cabangnya bahkan di luar
negeri di Finland, di Amerika, di Jepang itu sudah ada juga
Uni Papua jadi kita menjangkau saja yang ingin membuka Uni
Papua.
P : Kegiatan-kegiatan apa saja yang melibatkan masyarakat?
N : Kegiatan seperti kalau kita ada program-program seperti
kemarin go green masyarakat terlibat kemudian ahhh ada hari-
hari besar kadang kita berbaur dengan masyarakat seperti
contohnya waktu Idul Adha kita juga menyubang kurban
untuk masyarakat sekitar untuk kegaiatan-kegiatan yang lain
seperti CAC kemarin ada masyarakat yang kita libatkan juga.
P : CAC itu apa?
N : CAC sebenarnya untuk pelatihan pelatih. Jadi sebenarnya
lebih ke kepelatihan untuk orang-orang yang senang dengan
sepak bola. Tidak cuman pelatih tapi untuk siapa saja yang
menyukai sepak bola kita adakan CAC dari luar negeri
pelatihnya kemudian bekerjasama dengan Uni Papua kita
menjangkau orang-orang yang mungkin menyukai sepak bola
dan mau mengubah generasi membangun generasi melalui
sepak bola kita di situ ada rekan bagaimana caranya untuk
mengenalkan isu-isu sosial melalui sepak bola seperti itu
tentang misalnya bahaya HIV dan bagaimana kita bisa
bersosialisasi kita ajarkan melalui sepak bola. Jadi sepak bola
bukan hanya sekedar olahraga tetapi sepak bola bisa kita
manfaatkan untuk hal-hal yang positif untuk hal-hal yang
menarik.
P : Bagaimana pendekatan yang dilakukan pengurus dengan
masyarakat, pengurus dengan pelatih, dan pengurus dengan
pemain dalam membangun solidaritas/kebersamaan?
N : kalau dengan masyarakat ya kita melakukan pendekatan
caranya dengan berbaur, istilahnya mengadakan temuan
dengan masyarakat kita terutama masyarakat sekitar yang ada
di tempat kita mengadakan kegiatan buka bersama dengan
masyarakat, kemudian ikut kerja bakti di masyarakat. Kalau
pengurus dengan pelatih mungkin kita sering koordinasi satu
bulan sekali terus untuk membahas program tahunan itu kita
bersama-sama berdiskusi antar pelatih dan pengurus.
Kemudian untuk pengurus dan pemain kita memberi motivasi-
motivasi ke pemain kemudian kita menerima masukan-
masukan dari para pemain untuk kemajuan untuk Uni Papua
untuk kemajuan anak-anak juga. Mungkin seperti itu yang
pengurus lakukan untuk membangun solidaritas dan
kebersamaan di Uni Papua.
P : Faktor-Faktor pendorong dan penghambat di Uni Papua apa
saja?
N : kalau faktor pendorongnya mungkin fasilitas latihan seperti
lapangan terus peralatan-peralatan latihan bola terus rompi itu
yang menjadi pendorongnya dan ada lagi karena pengurus
pelatih-pelatih juga yang membuat uni papua masih ada
sampai sekarang di Getasan ini. Kemudian dari masyarakat
juga mendukung banyak hal yang positif terus banyak
kegiatan-kegiatan yang positif yang dilakukan Uni Papua
contoh seperti go green terus kita peduli dengan lingkungan
sekitar terus mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di
masyarakat kita menjalin kerjasama dengan masyarakat itu
yang menjadi pendorongnya. Kalau penghambat mungkin
yang pertama awal-awal dibukanya Uni Papua itu banyak yang
mengait-ngaitkan dengan unsur SARA karena mereka
mungkin belum mengenal apa itu Uni Papua kita yang
bergerak dibidang sosial jadi pandangan mereka kalau uni
papua itu mendukung salah satu agama. Kemudian yang
selanjutnya yang menjadi penghambat itu faktor cuaca yang
masih banyak hujan jadi untuk latihan-latihan di sore hari
terhambat karena cuaca yang tidak mendukung tidak
memungkinkan anak-anak untuk berlatih juga. Ehhh... terus
yang selanjutnya itu tentang ada lokasi transportasi ke lokasi
ke lapangan itu juga sedikit mengalami dapat kendala terutama
karema angkutan umum itu jarang sekali yang lewat mungkin
hanya satu dua itu pun kalau ada waktu tertentu semacam
anak-anak berangkat ke sekolah pulang sekolah atau di luar
jam itu lebih banyak ada yang gunakan kendaraan roda karena
ada yang cuman jalan kaki karena letaknya kan ada di ehhh...
agak jauh dari pedesaan dari akses jalan raya memang agak
jauh. Kemudian ada penghambat juga dari anak-anak sendiri
kadang ada yang mengalami kebosanan karena awal –awal itu
kita harus ada berapa bulan dulu kita berdiri baru bisa sparing
atau melakukan pertandingan-pertandingan jangankan anak-
anak karena mungkin ini baru pertama kali Uni Papua beridir
disini jadi bagi mereka kalau sepak bola itu harus bertanding
terus tanpa mungkin mereka berpikir harus mematangkan
skill-skill dasar dulu yang penting bertanding jadi itu yang
menjadi penghambat juga. Dengan berjalannya waktu
sekarang anak-anak juga sudah semangat lagi untuk berlatih.
P : Bagaimana pendekatan ke masyarakat soal perizinan
lapangan? Soalnya yang saya observasi bahwa lapangan juga
digunakan oleh masyarakat untuk menjemur tembakau?
N : yang pertama kali kita lakukan belum adanya uni papua kita
ehhh... belum lakukan latihan kan ahhh itu kita melakukan
istilahnya mengurus perizinan dulu di kelaurahan untuk
lapangan ke parangkat-perangkat kelurahan itu yang lebih tahu
daripada kita. Kita berkomunikasi kita minta izin disana waktu
musim tembakau mereka yang memberi pengarahan juga ke
warga terus kita juga bersama-sama ehhh.... istilahnya saling
berbagi lapangan kalau mungkin siang hari masyarakat dapat
menjemur tembakau tapi biasanya jam 3 setengah 4 itu mereka
dengan kesadaran mereka sendiri tembakaunya tadi sudah
dipindahkan ke tempat di luar lapangan itu. Terus kalau
misalnya kita mengadakan latihan-latihan kecil kita bisa
berbagi lapangan kita hanya pakai separuh lapangan dan
separuh lagi bisa untuk menjemur tembakau miliki warga jadi
tidak ada yang merasa dirugikan karena sama-sama kita
berbagi kita bekerjasama karena kita juga mendukung
masyarakat untuk tetap melakukan aktivitasnya bahkan kita
harus punya dampak yang positif bagi masyarakat. Jadi kita
juga didukung masyarakat.
P : oh ya Mas, mungkin itu saja yang saya ingin tanyakan. Lain
waktu kalau ada kekurangan saya ke sini lagi ya mas
N : ya
P : Makasih ya Mas
N : Sama-sama.
Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Pelatih Sepak Bola Uni Papua
Getasan
P : Selamat malam kakak Leo.
N : Selamat malam
P : Jadi, ahhh... maaf sudah mengganggu. Maksud dan tujuan saya
datang ke sini mau wawancara, jadi kebetulan saya skripsi
jadi saya butuh ahhhh... ahhhh... butuh jawaban dari kakak
Leo. Jadi ada pertanyaan-pertanyaan yang saya mau tanya
sebentar ini.
N : oh ia siap.
P : Apa kita bisa mulai kah ?
N : Bisa.
P : Jadi kita mulai dari pertanyaan pertama. Ehhh... sebagai
pelatih materi apa yang kakak Leo berikan pada saat
melatih?jadi, kan Uni Papua dari umur 6-14 tahun terus dari
15-21 tahun. Jadi, materi apa yang kakak Leo berikan?
N : Ahhh itu materinya itu biasa dikasih fisik terus ada fisik
dengan menggunakan bola tetapi yang itu di dalamnya ada
usia 6 tahun sampai 14. Jadi, yang usia 6-14 tahun itu
apa...kami kurangi apa... kurangi latihan yang tidak terlalu
berat begitu. Fisiknya dikurangi. Kalau yang 15-21 tahun ya
itu yang fisiknya ditambah.
P : Ditambah ya..
N : Ia.
P : Lalu, ehhh... dalam materi yang diberikan apakah ada nilai-
nilai yang anda berikan ke mereka? Maksudnya nilai yang
harus begini, harus begini? Nilai-nilai yang ditanamkan di
dalam diri anak-anak pada saat latihan.
N : Ehhh... yang paling penting yang saya tanamkan untuk anak-
anak itu ehh.. kekompakkan. Kekompakkan dalam tim terus
kebersamaan, kepercayaan.
Nama : Leunard Leonardo Rundi
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Januari 2017
Waktu : 21.15 Wib
Lokasi : Cemara II no. 45 Kost Merah Putih- Salatiga
No. Hp : 081225218929
P : Lalu apalagi?
N : Ahhh... terus respect terhadap sesama teman, sesama pelatih
maupun lawan. Jadi, harus saling menghargailah.
P : Oke. Lalu pertanyaan selanjutnya, ehhh... bagaimana cara
Anda membangun sikap solidaritas antara pelatih dengan
pemain dan eh.. pelatih dengan pengurus?
N : Ehh.. untuk pelatih dan pemain itu. Jadi saya kasih latihan tapi
saya juga mengambil bagian dalam proses latihan itu. Jadi
tidak ada apa... jarak atau spasi untuk membedakan begitu.
P : Kemudian kalau pengurus dengan pelatih bagaimana
membangun sikap solidaritasnya?
N : Ahh itu.. kami kan punya grupe, grup apa..line ada whatsapp
juga. Jadi kami selalu kalau tidak bertatap muka kami
komunikasi lewat grup itu saja.
P : Ia. ehh.. pertanyaan selanjutnya. Apakah anda melatih anda
dibayar?
N : Ahh.. untuk dibayar tidak ada. Tidak dibayar begitu.
P : Berarti dari diri sendiri?
N : Ya. Dari saya sendiri.
P : Kenapa bisa melatih tanpa dibayar?
N : Ehhh.. karena saya senang dengan apa.. Uni Papua ini karena
kami bergerak dibidang sosial dan itu saya senang sekali untuk
membagi pengalaman. Jadi saya punya pengalaman kalau saya
tidak membagi kan sayang. Jadi kebetulan ada Uni papua saya
menawarkan diri untuk melatih membagi pengalamanlah.
P : Lalu ehhh... Sudah berapa lama Anda melatih Uni Papua?
N : Ehh.. kurang lebih 6 bulan. Saya baru bergabung juga.
P : Lalu, setiap hari apa anda melatih Uni Papua?
N : Ehh... untuk tahun 2016 itu jadwal latihannya hari selasa sama
hari jumat. Kemudian 2017 kami ganti lagi hari selasa sama
hari minggu. Soalnya ada beberapa dari anak-anak yang tidak
bisa datang di hari Jumat. Jadi kami pakai hari minggu.
P : Lalu, ehh... waktunya itu pas latihannya dimulai jam berapa
dan selesainya jam berapa?
N : Ahhhh... biasanya jam 3 sampai jam 5. Tapi itu tergantung dari
cuaca juga biasa kalau hujan kami mulainya jam 4 dan
selesainya jam 6 itu kalau hujannya berhenti. Tapi kalau
hujannya seharian ya berarti kami batal latihan.
P : Lalu, apakah sebelum dan sesudah latihan Anda memberikan
pengarahan atau motivasi kepada mereka?
N : Ya.. untuk memberikan pengarahan dalam bentuk motivasi
saya selalu memberikan.
P : Apa-apa saja yang diberikan kepada mereka? Motivasi apa,
pengarahan apa?
N : Yang biasa saya tanyakan itu bagaimana...ehh apa yang
mereka rasakan setelah latihan terus saya juga minta pendapat
dari anak-anak maunya materi apa yang kita kasi lagi mau
kasih porsinya bagaimana mau tambah atau mau kasih kurang
jadi biar Veer. Mereka rasa enak saya juga rasa enak.
P : Apakah yang anda sudah berikan lalu pada saat selesai latihan
diberikan pengarahan? Misalnya latihan ini gunanya ini.
Apakah ada berikan seperti itu?
N : Oh ia. Biasa.. jadi, misalnya fisik. Saya kasih fisik itu saya
kasitau untuk tujuannya itu untuk kekuatan fisik. Jadi ketika
dikasih lari bolak-balik itu tujuannya untuk reflek tubuh jadi
ketika kami lari kencang terus tiba-tiba bolanya terputus kami
harus balik itu apa yang kita lakukan yaitu respon tubuhnyan
cepat.
P : Ahhh... mungkin itu saja yang saya ingin tanyakan, nanti kalau
ada pertanyaan-pertanyaan selanjutnya saya ke sini lagi kakak
Leo.
N : Oh ia siap
P : Terima kasih banyak untuk waktu.
N : Sama-sama.
Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Pelatih Sepak Bola Uni Papua Getasan
Nama : Yakonias Aiboy
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Januari 2017
Waktu : 19.17 Wib
Lokasi : Cemara II no. 45 Kost Merah Putih- Salatiga
No. Hp : 082300152526
P : Salamat malam Akon
N : Selamat malam
P : Ehh.. begini Akon. Maaf mengganggu.
N : Ahh tidak apa-apa lah
P : Jadi maksud kedatangan saya disini saya mau wawancara
terkait saya punya skripsi tentang sepak bola sosial Uni Papua
ahh... dan Akon sebagai selah satu ehh.. sumber informasi dan
sebagai pelatih di Uni Papua. Jadi ada beberapa pertanyaan ini
yang kamu harus jawab. Apakah kita bisa mulai kah?
N : ayo mulai sudah.
P : Yang pertama, sebagai pelatih materi apa yang anda berikan
pada saat melatih ? misalnya untuk umur 6-14 tahun itu
bagaimana apakah beda dengan yang umur 15-21 tahun ? Kan
di Uni Papua ada yang anak-anak dari umur 6-14 dan yang
dari 15-21 tahun itu bagaimana cara ahhh... porsi latihannya
itu loh?
N : Oh ia baik. Disini yang kita kasih latihan anak-anak Uni Papua
itu karena beda. 6-14 tahun itu porsi latihannya beda dengan
15-21 tahun. Kalau 16 itu ehhh...6 sampai 14 itu fisiknya kita
tidak terlalu genjot karena kita lebih ke pasing mereka. Pasing,
kontrol terus dengan gerak-gerak mereka. Pergerakan itu
sangat penting karena pada saat mereka bermain itu pasti
dilapangan itu mereka lebih ke pasing dengan kontrol yang
paling penting karena kalau skill itu nanti dari belakang terus
kalau 15-21 tahun itu kita lebih ke dong punya fisik kalau
dorang sudah mantap 6-14 tahun, 15 ke 21 tahun kita lebih
mantapkan mereka lagi dalam pasing, kontrol dengan fisik
mereka kita harus bentuk dengan benar.
P : Lalu, dalam materi yang diberikan itu apakah ada nilai-nilai
yang ditanamkan ke mereka?
N : Ia ada. Itu nilai-nilai sosial terus apa pertama itu respect
terhadap lawan terus terhadap kawan juga karena didalam satu
tim kita harus mengahargai sesama dengan kita. Ko mau dari
Papua, ko mau dari Jawa kah atau apapun tetap semua didalam
tim kita harus satu tim. Terus dengan lawan kita, kita harus
mengerti lawan kita biar kita sudah jatuh di tengah lapangan
kita harus berdiri pegang tangan dengan lawan kita.
P : Terus apalagi nilai-nilai yang anda diberikan ketika melatih
mereka?
N : Itu harus ketemu orang harus sapa, menghargai sesama yang
kita harus berikan dari Uni Papua terhadap dorang, terus tidak
membuang sampah dengan sembarangan karena banyak orang
tuh ketika bermain di lapangan lawan teman mereka minum air
mereka buang sampah dengan sembarangan. Tidak tahu bahwa
itu nilai positif untuk mereka harus tanamkan. Disisi lain Uni
Papua juga itu gerakan sepak bola sosial.
P : Bagaimana cara membangun sikap solidaritas antar pelatih
dengan pemain, dan pelatih dengan pengurus? Jadi
membangun sikap hubungan yang baik atau solidaritas yang
baik pelatih dengan pengurus dan pelatih dengan anak didik
yang dilatih?
N : Ya. Pertama kita tahu bahwa anak-anak pastikan
cenderungnya pertama kita kalau mau melatih mereka tuh
cepat bosan lagi jadi bagaimana dari pelatih itu harus
mendekat terus dengan harus ambil suasana menyenangkan,
ambil hati anak mereka supaya kita lebih mendekat kepada
anak-anak tersebut supaya dong tidak canggung dengan kita.
Kita harus banyak bermain, bercanda dengan mereka. Terus
dalam tim ini kan ada beberapa pengurus, pengurus itu kita
harus enjoy dengan mereka, kita harus terbuka dengan satu
sama lain , seperti Pak Daniel, Kakak Leo, Yesaya, Kakak Abi
sendiri juga itu harus lebih relawan sesama. Satu tim kita harus
membangun relasi yang baik dengan cara terbuka.
P : Lalu,ahhh... sudah berapa lama anda melatih Uni Papua?
N : Kalau yang saya ikut dari 2014 sampai sekarang sampai 2017
ini.
P : Lalu, tiap hari apa anda melatih Uni Papua?
N : Selasa dengan Jumat.
P : Jadwal latihan atau waktunya jam berapa? Mulai latihannya?
N : Kan biasanya kita naik dari... kan saya di Salatiga lagi jadi dari
salatiga naik ke Getasan ya kita dari jam 2 perjalanan ke atas
sampai diatas kira-kira kita tunggu pemain apa... anak-anak
yang kita didik itu jam 4 kita mulai latihan sampai jam 6.
P : Apakah sebelum dan sesudah latihan Anda memberikan
pengarahan/ motivasi kepada anak-anak?
N : Sebelum kita latihan terutama kita patut mengucap syukur
kepada Tuhan karena semua pasti bermain (tiba-tiba batuk)
kita latihan kita harus waspada yang apa namanya.. yang
cedera itukan kita harus meminta pertolongan Tuhan terus kita
harus kasih pemahaman kepada teman ehh apa... anak-anak
yang kita latih bagaimana harus mereka yang kita didik di
dalam Uni Papua.
P : Selain itu apalagi yang diberikan kepada mereka agar tetap
semangat dalam mengikuti uni papua?
N : Kan Uni Papua kan salah satu apaa.. sepak bola sosial terus
dia sudah merangkak ke tahap dia bukan sebenarnya bukan di
Indonesia tapi dia dibawah FIFA lagi jadi kita sesuai apa yang
kita dengarkan kita memberikan kepada dorang informasi
macam ya besok kita nanti keluar ke sini-kesini-kesini tapi itu
tidak tahu jangka waktu yang akan datang atau jangka waktu
yang akan ke depan.
P : Lalu, apakah habis latihan Anda memberikan penjelasan
mengenai yang dilatihannya atau tujuan dari latihan tersebut?
N : Kan kita habis latihan kan kita suruh itu yang kita kasih latihan
menceritakan apa yang kita kasih latih tadi bagaimana atau
kurang dimana terus yang apa yang bisa mereka ambil.
Contohnya macam kita didik dorang untuk pasing kontrol
kalau belum jadi berarti kita harus suruh dorang ulang terus
bagaimana cara main mereka itu bagaimana supaya kita dapat
fillnya.
P : Apakah pada saat anda melatih anda sering marah atau
bagaimana?
N : Ya kalau untuk saya sendiri saya marah dan tegas. Tapi anak-
anak senang. Tidak tahu mungkin tegasnya saya tapi saya
ambil dalam gaya saya dalam bermain.
P : Apa ketika habis anda tegas kepada mereka, anda jelaskan
maknanya seperti ini tujuannya seperti ini?
N : Ya saya jelaskan untuk mereka untuk... karena kita kalau kita
lihat kan kebanyakan saya ambil contoh kecil saja seperti
pemain-pemain bola dunia kalau untuk anak-anak seumurnya
6-14 tahun dan 15-21 tahun saya ambil contoh seperti
apa...dorang pemain sepak bola dunia toh dorang bersusah
payah dulu dari kecil sampe dong jadi pemain hebat. Lagi
disitu mungkin anak-anak saya marah tapi mereka senang
karena didik saya maksud saya untuk apa.. lebih baik lagi
supaya besok tidak terulang seperti itulagi.
P : Lalu, apakah di Uni Papua anda di bayar?
N : Tidak. Karena kita dengar saja Uni Papua sebagai sepak bola
sosial bagaimana hati kita untuk kerja di uni papua itu karena
uni papua salah satu membangun karakter kita dari menjaga
kita menjauh dari narkoba, minuman-minuman keras, sex
bebas yang terjadi yang sekrang kita lihat Indonesia.
P : Bagaimana tanggapan anda dengan adanya Uni papua di
Getasan?
N : Ya kan Uni papua di getasan sangat bagus bukan merubah tapi
untuk bagaimana kita mendidik anak-anak, karakter anak-anak
di getyasan supaya tidak terkena dengan seperti tadi yang saya
sudah bilang seperti,minuman keras, merokok, sex bebas, terus
dengan kalau di suatu kampung pasti ada kerusuhan diantara
kampung itu. Itu yang kita jaga sebelum terjadi. Ini uni papua
ya saya senang sekali bangga kerja di Uni papua banyak moral
yang kita dapat.
P : Lalu, saya ingin lebih dalam tentang pembagian antara umur
6-14 tahun dan 15-21 tahun. Itu saya lebih ingin tahu detailnya
bagaimana sih cara membagi mereka pada saat latihan agar
tidak sama?
N : Kan kita tanya mereka dulu dari umur dari 6-14 tahun itu
dipisahkan toh. habis itu umur 15-21. Jadi kita pisahkan 6-14
tahun toh kan porsi latihannya tidak mungkin kan kita
langsung paksa pasti kita kasih keliling lapangan cuma tiga
kali. Terus cones yang kita bagi setiap dorang ini apa... lupa
namanya ini.. kan ada lari sprint itukan tidak kita kasih cuma
dua sampai tiga saja tidak seperti 15-21 tahun yang kita bisa
pakai sampai dua menit, lima menit, tiga menit. Itu bedanya.
P : Materi apalagi yang Anda berikan ke mereka?
N : Terus kalau 6-14 tahun ini kita ajar lebih ke pasing dulu,
bergerak ditempat pasing, dribblinng, dribbling mungkin
cuma tiga kali pakai cones itu cuma cones tiga kita persiapkan
untuk mereka untuk joging sambil pasing, sambil pasing. Beda
dengan 15-21 tahun. Kalau 15 tahun cones bisa sampai 7 atau
6 harus mereka selesaikan dalam tiga menit begitu.
P : Berarti ada perbedaan ya antara umur 6-14 dan 15-21 tahun
dalam proses latihan. lalu, sebagai pelatih ehhh.. bagaimana
anda membangun karakter mereka pada saat di lapangan?
Misalnya salah satu contoh anak-anak disuruh pimpin
temannya tau gimana-gimana begitu. Apakah ada cara
tersendiri pelatih untuk memabngun karakter anak-anak
tersebut?
N : Pertama harus disiplin. Orang kalau mau karakter bagus harus
disiplin waktu datang tepat waktu, tidak terlambat, itu selalu
akan selalu saya kasitau sama mereka supaya menjadi pemain
yang hebat. Itu karakter dibentuk tuh dari disiplin dulu. Terus
salah satunya macam contohnya Mikra. Mikra yang sudah ke
Jakarta itu hari terus dia balik harus apa yang dia dapat dia
harus sampaikan kepada teman-teman mereka itu salah satu
disiplin buat Mikra. Tapi mungkin disisi lain Mikra rasa
umurnya dia itu sama dengan dorang terpaksa dia tidak
memberitahukan tetapi saya paksa untuk dia ceritakan apa
yang dia dapat ahh itu untuk karakter mereka dibentuk yang
dari apa yang dia dapat dari Jakarta kemarin begitu.
P : Bagaimana karakter anak-anak saat anda melatih di Uni Papua
selama ini?
N : Selama ini yang saya latih di atas di getasan itu di Uni Papua
tapi itu kita melatih anak-anak yang berusia 8 tahun sampai 12
tahun dan ke atas 17. Ahh disini memang karakter anak-anak
di atas itu sangat kadang kita kalau mau bilang anak-anak
susah untuk kalaukita bicara mereka kadang juga tidak mau
mendengar begitu terus mereka suka bermain kalau kita lagi
macam kasih nasihat mereka di depan kita memberikan
macam kalau bermain harus begini-begini ada yang ngeyel
dibelakang terus ada yang mungkin main sana-sini tapi
enaknya mereka di atas kita bicara suruh macam kumpul
sampah mereka langsung kumpul terus kita suruh dorang
passing bola dari teman ke teman mereka lakukan sesuai apa
yang kita arahkan. Terus disisi lain juga mereka itu kadang
kita bicara itu untuk yang kalau kan ada yang junior dan senior
kalau yang pertama yang saya kasih latihan di getasan itu yang
junior yang kecil-kecil memang saya cepat emosi toh kalau
saya bicara sampai 2 kali mereka tidak dengar saya langsung
marah marah tapi mereka tetap ngeyel terus begitu di atas
kalau di Getasan. Itu yang pertama kali latihan terus
berjalannya waktu mereka menjadi dengar-dengaran mungkin
kita kan dari pelatih-pelatih memberikan nasihat terus disisi
lain bukan semuanya dari kita main bola baru kita apa tapi kita
disisi lain kita ada menanam pohon jadi pendekatan kita
dengan mereka itu sudah senang dan mereka merasa biasa.
Terus awalnya di Uni Papua saya juga tidak tahu kalau Uni
Papua tuh mereka masuk dalam sepak bola untuk karakter ini
apa anak-anak ahh disitu saya juga pelajari dan saya dapat
banyak hal ketika kita bersama-sama dengan anak-anak
ternyata tidak susah dengan apa yang kita bayangkan kita
kalau mau bicarakan mau mendidik anak-anak untuk menjadi
pemain bola yang itu susah juga mereka itu harus memang
bertahap kadang kita mau kasih anak macam anak A anak A
ini dia dengan anak ini kadang anak ini tidak baku cocok
dengan anak inikan kalau di atas di Getasan itu. Apalagi
mereka kadang mereka datang dengan kelompok-kelompok
macam ada lima orang dorang itu dengan itu ada juga dari
yang ini tiga orang disitu. Disisi lain kita yang pelatih harus
bagaimana supaya mereka itu disatukan disatukan begitu.
Terus mereka punya memang sifat mereka masih kalau kita
seperti kalau kita mau bicara serius mereka tunduk cerita-
cerita di belakang, suka bermain tapi disisi lain juga mungkin
itu mereka masih anak-anak lagi jadi sebagai pelatih kita harus
mengambil hati mereka itu bagaimana dengan dorang punya
kakak juga terus kakaknya ada beberapa kita bicara mereka
dengan, terus ada beberapa juga kita kalau mau bicara mereka
jawab atau mereka langsung potong ahh kakak harus begini-
bigini tidak bolehlah sebenarnya disisi lain juga dong tidak
menghargai tapi kita maklumilah itu contohnya ada adik satu
dari apa.. Batak jadi memang orangnya nakal dia sendiri cerita
ke saya sharing sama-sama tanya-tanya dia terus ohh ternyata
dulu itu saya waktu sekolah nakal sekali suka bergaul dengan
anak-anak, berkelahi sana-sini jadi saat saya masuk di Uni
Papua ternyata Uni Papua membentuk karakter saya dan saya
senang sekali saat kita berdiskusi dengan Edi itu. Disini kita
bermain bola banyak teman, banyak kenalan ada yang dari
Jawa, Papua ada yang dari NTT. Terus pelatihnya juga tuh
bukan cuman dari Papua atau dari Jawa ternyata pelatih ada
semua dari NTT dari Jawa lagi jadi ada yang dari Sulawesi
lagi jadi itu semua disini punya sifat yang berbeda-beda untuk
mau kasih ke anak-anak di Getasan.
P : Yang anda maksud tadi kan ada anak yang Edi tadi itu,
awalnya karaternya bagaimana yang anda lihat sebelum ada
perubahan?
N : Pada saat latihan ada yang lain serius dia suka tidak serius lalu
buat yang kita bicara dia juga sambung ikut berbicara kita mau
marah dia buat lucu ketawa segala macam tapi disisi lain
sebagai pelatih kadang jengkel juga tapi kita harus membuat
bagaimana kita yang harus mengambil hati anak itu.
P : Ahhh mungkin itu saja yang saya ingin tanyakan. Jadi nanti
kalau ada pertanyaan-pertanyaan atau yang belum memuaskan
saya akan ke sini lagi. Kalau begitu itu saja terima kasih
banyak Akon.
N : Terima kasih banyak juga.
Lampiran 5. Hasil Wawancara Dengan Pelatih Sepak Bola Uni Papua Getasan
Nama : Yesaya Sampari Manggapro
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pelajar
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Januari 2017
Waktu : 20.16 Wib
Lokasi : Cemara II no. 45 Kost Merah Putih- Salatiga
No. HP : 082198617207
P : Malam Yesaya
N : Selamat malam
P : Ehhh... saya bisa minta waktu sebentar kah?
N : Ia silahkan
P : Eh.. saya maksud datang ke sini mau wawancara terkait saya
punya skripsi karena saya punya skripsi saya ambil tentang
sepak bola sosial uni papua, jadi saya mau wawancara yesaya
karena sebagai pelatih di uni papua Getasan. Apa kita bisa
mulai?
N : mulai.
P : bisa ehh?
N : Ia
P : Pertanyaan pertama sebagai pelatih materi apa yang anda
berikan pada saat melatih? Kan di Uni papua ada yang umur 6-
14 tahun dan 15-21 tahun nah itu bagaimana?
N : Cara melatihnya itu kita pertamanya itu kasih pola bermain
dan fisik dari umur 6 tahun sampai 14 kita tidak terlalu kasih
berat juga soalnya kita mengingat umur mereka juga. Dan
mereka lebih ke pasing kontrol. Dan umur 15-21 kita lebih ke
fisik dan pola bermain mereka dalam lapangan.
P : Dalam materi yang anda berikan yang anda tanamkan ke
mereka?
N : Ya nilai-nilai yang saya tanamkan adalah bertanggungjawab
terhadap posisi menyerang dan bertahan.
P : Lalu apa yang diberikan yang ditanamkan ke anak-anak?
Bukan dari hanya sebagai pemain bola tapi ada nilai-nilai lain
apakah nilai-nilai lain yang ditanamkan?
N : Ya nilai-nilai kesopanan dan saling menghormati satu sama
lain dalam lapangan dan saling dalam kekeluargaan itu dengan
uni papua kita bisa mengenal satu sama lain.
P : Bagaimana cara anda membangun sikap solidaritas antar
pelatih dengan pemain, serta pelatih dengan pengurus?
N : Ya dalam pelatih dengan pemain saya lebih mengarah ke
latihan yang ringan agar mereka bisa merasa puas atau senang
dengan apa materi-materi yang saya berikan dan dari pemain
juga kalau ada yang berpengalaman mereka saling membagi
dan memberikan yang terbaik buat teman-teman yang lain.
P : Lalu bagaimana membangun sikap solidaritas pelatih dengan
pengurus?
N : Kalau sikap pelatih dengan pengurus kita saling bekerjasama
dan masalah-masalah yang dihadapi oleh pemain kita pelatih
harus memberikan yang terbaik buat pemain dan keluhan-
keluhan pemain kita pelatih harus bertanggungjawab dan
melaporkan itu semua ke pengurus agar kita bisa memberikan
yang terbaik dan masalah itu bisa diselesaikan oleh pelatih.
P : Lalu apakah dalam melatih selama ini anda dibayar?
N : Saya tidak dibayar.
P : Berarti inisiatif dari diri sendiri ya?
N : Aa karena saya jiwanya olah raga makanya hobinya juga
bermain bola dan pengalaman ini saya bagikan kepada anak-
anak juga agar apa yang saya dapat tidak stop disini tapi anak
dengan anak-anak ini mereka bisa berkembang ke depan bisa
melanjutkan apa yang saya dapat dan apa yang saya bagikan
ke mereka.
P : Oke. Lalu ehhh... setiap hari apa anda melatih Uni Papua?
N : Selasa Jumat
P : Sudah berapa lama anda melatih Uni Papua?
N : Sudah 4 bulan.
P : Setiap jadwal latihan, waktunya dimulai jam berapa dan
selesai jam berapa?
N : Dari jam 3 itupun kalau tidak terganggu oleh cuaca. Kalau
cuacanya buruk ya kita latihannya dari jam 3 sampai jam 5.
P : Itu ya.. Apakah sebelum dan sesudah latihan anda memberikan
pengarahan atau motivasi kepada mereka? Jadi maksudnya apa
yang anda berikan pada saat latihan anda kembali memberikan
tujuan dan manfaatnya, seperti itu?
N : Ya dari latihan yang saya berikan ke anak-anak itu mental dan
fisik dan bekerjasama dalam lapangan agar menjalin hubungan
yang erat dan harus dengan latihan fisik mereka lebih
melindungi bola dan melindungi lawan dan berikan saya
memberikan yang terbaik kepada anak-anak dan dalam
lapangan mereka harus bertanggungjawab dan saya
memberikan pola bagaimana cara bertahan dan menyerang
ketika kita kalah dari bola kita harus bagaimana untuk bisa
bertahan dan bisa melindungi dan memberikan yang terbaik
dalam lapangan untuk apa... menjalin kekompakan dalam tim.
P : Ya mungkin itu saja Yesaya terima kasih untuk waktunya
nanti kalau ada hal-hal yang masih kurang yang harus perlu di
evaluasi nanti saya ke sini lagi ya..
N : Ya
P : Terima kasih Yesaya. Selamat malam
N : Selamat malam.
Lampiran 6. Hasil Wawancara Dengan Anak Didik di Uni Papua Getasan
Nama : Roice Andreansah
Umur : 15 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pelajar/SMK
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Desember 2016
Waktu : 15.30 Wib
Lokasi : Lapangan Dusun Pulih, Desa Tajuk Getasan
No. Hp : 085867435349
P : Permisi...Selamat sore Is?
N : Selamat sore Kak. Silahkan masuk kak.
P : Oh ya siap.
N : Silahkan duduk
P : Terima kasih
N : Ada perlu apa ya Kak?
P : Ehh begini Is kebetulan saya ada skripsi jadi saya butuh
wawancara kamu, butuh data. Apakah kamu bersedia untuk
saya wawancara hari ini?
N : Siap Kak
P : Kita mulai aja ya? Menurut Anda tahu uni papua darimana?
N : Waktu itu saya ke lapangan terus ketemu sama ini orang papua
terus diajak main
P : Mengapa anda tertarik bergabung dengan Uni Papua?
N : Karena sepak bola hobi saya terus di uni papua temannya baik-
baik. Itu aja
P : Sudah berapa lama bergabung dengan Uni papua?
N : Setahun lebih. Ehhh 2 tahun kayaknya dari 2014
P : Darimana anda berasal?
N : Dari Desa Sumogawe Kec. Getasan kabupaten Semarang.
P : Terlibat dalam kegiatan apa saja di Uni Papua?
N : Ada penanaman pohon, CAC, kegaiatan sosial; dulu ada gereja
rubuh kita ikut bantu bersih-bersih, donor darah juga. Udah.
P : CAC dalam bentuk apa?
N : Ahhh... permainan sepak bola tetapi kayak di modifikasi gitu
ya kak.
P : Yang mengikuti CACnya hanya laki –laki atau semua
kalangan?
N : Semua kalangan bisa ikut.
P : Apa sih yang kamu dapat dari CAC?
N : Bisa dapat teman banyak terus pengalaman. Udah
P : Apakah anda mengenal pengurus uni papua?
N : Mengenal. Mengenal sebagian ya karena belum tahu aja.
P : Bagaimana anda berdaptasi dengan teman-teman yang beda
agama, etnis?
N : Anggap aja temannya itu satu daerah sama-sama orang
Indonesia jadi gak usah malu-malu dengan cara mengajak
kenalan, ngobrol-ngobrol biar akrab.
P : Oke Is mungkin itu saja yang jadi pertanyaan-pertanyaannya
nanti kalau ada kekurangannya saya kesini lagi ya. Kalau
begitu terima kasih ya Is
N : Saya pamit dulu ya. Kasitau orang tuamu
P : Ia kak. Hati-hati di jalan Kak.
N : Siap..
Lampiran 7. Hasil Wawancara Dengan Anak Didik di Uni Papua Getasan
Nama : Mikra Yesaya Putra
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pelajar/SMA
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Desember 2016
Waktu : 16.15 Wib
Lokasi : Lapangan Dusun Pulihan, Getasan
No. Hp : 083842691672
P : Selamat sore, Mik.
N : Sore Kak...
P : Ehhhh... Bisa ada waktu sebentar soalnya mau wawancara
N : Ia bisa
P : Duduknya dimana? Situ aja ya?
N : Ia disebelah sini
P : Sebelah situ biar enak. ini Mik. Karena sekarang saya ada
skripsi, jadi ada pertanyaan-pertanyaan tentang sepak bola
sosial uni papua. Ehhhh..... kita mulai saja ya? Mikra tahu
ehh... uni papua darimana?
N : ehh... saya itu pertama kali tahu uni papua dari pelatih futsal
PPA saya waktu itu yang mengabari lewat BBM untuk ikut uni
papua di getasan ini.
P : Selain itu apa lagi tahu darimana?
N : Selain itu ada teman saya yang mengajak untuk gabung di uni
papua ini. Teman saya itu ehh.. katanya diajak oleh Mas
Daniel kan saya kenal Mas Daniel.
P : Hmmm... Pak Retno itu siapa?
N : Pak Retno itu pelatih futsal sekaligus pelatih sepak bola uni
papua waktu pertama kali dulu.
P : Kenapa sekarang Pak Retno tidak melatih Uni Papua?
N : Kalo soal itu sih kurang tahu yaa keluarnya atau keputusannya
Pak Retno untuk mengundurkan diri di Uni Papua itu saya
kurang tahu yang jelas itu keputusannya dari Pak Retno
sendiri.
P : Lalu, Mengapa Mikra tertarik bergabung dengan Uni Papua?
N : Uni Papua itu ehh kan itu organisasi sepak bola nah saya
tertarik karena saya ehh tertariknya itu dengan bermain sepak
bola. Terus, lokasinya tidak jauh dari rumah saya. Terus habis
itu Uni Papua mengajarkan pola hidup untuk kita hidup sehat
tidak terjerumus ke hal-hal yang negativlah.
P : Selain itu apalagi, kenapa bisa bergabung, kenapa bisa
memilih uni papua?
N : Karena kalo menurut saya sih enaknya uni papua itu tidak di
apa ya.. di batasilah. Semua-semua anak-anak perempuan atau
laki-laki itu bisa ehh bisa apa ikut dengan Uni Papua.
P : Lalu, sudah berapa lama bergabung dengan Uni Papua?
N : Sudah setahun lebih dari pertama didirikan. Itu tahun berapa?
tahun kalo gak salah 2014.
P : Lalu, apa manfaat ikut Uni Papua?
N : Manfaanya tadi itu kita ehhh saya pertama ehhh.. dapat
pelajaran itu bukan hanya tentang sepak bola, tetapi saya juga
ehh.. dapat belajar tentang cara hidup sehat dengan yang tanpa
apa yoo... muluk-muluklah..
P : Lalu, ehhh... asalmu darimana?darimana Anda berasal?
N : Saya berasal dari sini Getasan. Getasannya mana? Getasannya
ngelo.
P : Terus, terus Mikra itu terlibat dalam kegiatan-kegiatan apa saja
di Uni Papua?
N : Saya ehhh di Uni Papua ehhm mengikuti kegiatan penanaman
pohon 3000 pohon ditanam dan memperingati hari HIV/AIDS.
Selain itu apalagi kegiatan yang diikuti selain tanam pohon?
Saya ada juga ehhhhh.....saya juga pernah ehhh.. ikut seleksi di
Jakarta untuk uji coba melawan Finlandia. Tapi belum ada apa
yaa..belum waktunyalah untuk datang ke Finlandia.
P : Lalu, Apakah Anda mengenal pengurus Uni Papua?
N : Pengurus Uni ehhh.. sedikit ada yang kenal, cukuplah, cukup.
Kenapa bisa tidak mengenal ada yang kenal/ ada yang tidak?
Karena ada yang rumahnya itu jauh dari jauh atau orang yang
kurang dekatlah dengan saya itu belum tahu..
P : Terus, apakah Anda tahu program Uni Papua atau tidak?
N : Tidak tahu.
P : Apakah tidak diberitahukan oleh pengurus ?
N : Mungkin belum diberitahukan.
P : Terus, bagaimana Anda beradaptasi dengan teman-teman yang
beda-beda budaya, etnisnya dia?
N : Ya, kalo saya itu saling menghargai satu sama lain atau ehhh
saling berbaurlah, saling kenalan,terus tidak membedakan
agama itu.
P : Caranya seperti apa? Apa bertemu sehari-hari atau dengan
bermain sepak bola ?
N : Ya itu tadi...bermain dengan sepak bola itu bisa mengajarkan
kita tentang saling menghargai.
P : Mungkin itu saja, Mik. Nanti kalau ada pertanyaan-pertanyaan
lagi nanti saya ke sini lagi ya.
N : Ya...
Lampiran 8. Hasil Wawancara Dengan Anak Didik di Uni Papua Getasan
Nama : Edisah Putra Tarigan
Umur : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pelajar/SMP
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Desember 2016
Waktu : 17.07 Wib
Lokasi : Lapangan Pulihan, Kecamatan Getasan
No. HP : 081360178859
P : Selamat sore Edi...
N : Selamat sore
P : Ahhhh.. begini Edi kebetulan saya skripsi jadi saya minta
bantuan untuk mendapatkan data jadi saya mau wawancara
kamu. Apa Edi bersedia untuk saya wawancara?
N : Ia bersedia
P : Kita mulai saja ya Edi. Darimana anda tahu Uni Papua?
N : Dari teman. Waktu itu ada perlombaan dihubungkan ke
pondok penuai untuk ikut latihan supaya mendapatkan
sertifikat.
P : Mengapa Edi tertarik bergabung dengan Uni Papua?
N : Karena bisa mengatur kesehatan dan bisa fisikpun tambah kuat
dan begita aja kak.
P : Itu saja ya. Sudah berapa lama anda bergabung dengan Uni
Papua?
N : Sudah 3 bulan setengah.
P : Darimana anda berasal?
N : Dari Medan
P : Kok sampai sini?kenapa anda bisa sekolah disini?
N : Karena bisa merubah perilaku yang buruk menjadi yang baik
disini.
P : Terlibat dalam kegiata apa saja di Uni Papua?
N : Menanam pohon dan berlatih, bersolisiasi (bersosialisasi),
bermain game seperti sepak bola, menendang ke gawang,
menangkap bola dan sebagainya Kak. Banyak sekali.
P : Tadi kamu bilang banyak kegiatan. Kegiatan apa saja yang
diikuti di Uni Papua? Coba jelaskan banyaknya itu apa?
N : Donor darah, bersoliasisasi, bersih-bersih lingkungan supaya
bersih selalu dan bisa tidak sakit, menanam pohon. Itu aja sih
Kak. Ohh lupa satu lagi kak CAC.
P : CAC itu apa?
N : Kegiatan bersosialisasi
P : Apalagi yang kamu dapat yang kamu pernah ikut? Apa
manfaat yang kamu dapat?
N : Itu kalau bersosialkan capek tapi dapat kita melihat hutan yang
luas, tanam-tanaman supaya manusia juga bisa sehat.
P : Kan ada pelatihnya pasti di CAC itu? Dia mengajarkan apa
sih?
N : Mengajarkan pasing, oohhh...mengajarkan saling beradaptasi
yang kenal jadi kenal seperti kan kita gak kenal sama orang
kita bisa kenal dengan cara CAC tadi, terhindar dari HIV.
P : Pelatihnya darimana? Apakah dari salatiga punya atau
pengurusnya atau gimana?
N : Ada juga pengurusnya di Salatiga, ada juga luar negeri. Itu aja
sih Kak.
P : Apakah Edi mengenal pengurus Uni Papua?
N : Tidak semuanya sih kak karena belum saling ketemu, bicara
sama pengurus yang lain belum pernah karena belum datang
ke sini kak.
P : Apakah Edi tahu program Uni Papua?Apa-apa saja program
yang dilakukan?
N : Membangun lingkungan, bersosial kepada masyarakat. Itu saja
sih kak
P : Bagaimana cara berdaptasi Edi dengan teman-teman yang
multietnis?
N : Saling menghargain, saling berkomunikasi sama teman,
walaupun di lapangan, di jalan, di sekolah juga supaya saling
mengenal itu kan penting kalau satu tim itu harus tahu satu
sama lain, saling terbuka itu aja kak.
P : Itu aja ya. Oke Edi kalau begitu mungkin itu saja pertanyaan
yang saya ingin tanyakan. Saya terima kasih banyak sudah
mau diwawancarai. Nanti kalau ada kekurangan saya ke sini
lagi dan saya pamit karena waktunya sudah malam. Kalian
lanjut ibadah udah. Terima kasih Edi
N : Ia kak sama-sama
Lampiran 9. Hasil Wawancara Dengan Anak Didik di Uni Papua Getasan
Nama : Padakol Piter Afiakani
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pelajar/SMA
Hari/Tanggal :Jumat, 23 Desember 2016
Waktu : 17.30 Wib
Lokasi : Lapangan Pulihan Desa Tajuk, Getasan
No. Hp. :085741261257
P : Selamat sore Piter.
N : Selamat sore Kak.
P : Ehhhh... maaf sudah mengganggu. Saya tidak sms lagi karena
saya tahu pasti engko ada di asrama. Ehhh.. maksud saya
datang ke sini mau wawancara mau ambil data tentang kan
skripsi saya tentang uni papua sepak bola sosial jadi saya
butuh data, jadi datanya saya wawancara Piter. Apa piter bisa
bersedia membantu saya? Ahh.. kita mulai saja ya sebelum
kalian ibadah saya mau wawancara. Piter, darimana anda tahu
Uni papua?
N : Dari kegiatan CAC, dari teman
P : Mengapa anda tertarik bergabung dengan Uni Papua?
N : Karena saya hobi dengan sepak bola karena saya suka
bersosialisasi dengan orang-orang.
P : Sudah berapa lama anda bergabung dengan Uni Papua?
N : 4 bulan. Dari 2016
P : Darimana anda berasal?
N Dari NTT pulau Alor
P : Kenapa bisa sampai sekolah disini (jawa)?
N : Karena ingin berubah dan mau mengadu nasib di tanah orang
P : Terlibat dalam kegiata-kegiatan apa saja di Uni Papua?
N : Kerja bakti, menanam pohon disekitar sini dan membersihkan
bersih lingkungan dan latihan sepak bola.
P : Apakah anda mengenal pengurus di Uni papua?
N : mengenal. Tidak semuanya saya kenal karena saya belum
bertemu langsung dengan orangnya
P : Berarti belum dan orangnya belum datang ya pada saat
latihan?
N : Ya
P : Apakah Anda tahu program-program di Uni Papua?
N : Tidak. Karena belum bilang di omong sama saya
P : Berarti dari pihak pengurus belum sampaikan ya
N : Ya
P : Bagaimana cara adaptasi anda dengan teman-teman yang
multietnis, agama?
N : Yang pertama berbeda agama saling menghargai,menghormati
satu sama lain, saling mengikuti saling toleransi.
P : Itu caranya bagaimana?
N : ya ketemu, omong sama-sama, duduk sama-sama, di sekolah
saling cerita bareng itu saja
P : Materi apa yang ada uni papua kan ada kegiatan-kegiatannya?
Kan uni papua ini kan besar mungkin banyak kegiatan-
kegiatan lagi?
N : Ya CAC
P : CAC ini apa?seperti apa?
N : Melatih teman-teman, membina orang-orang supaya mereka
punya semangat untuk bisa bersosial kepada orang-orang
P : Dengan caranya bagaimana?
N : DengaN cara sepak bola. Ya mengajar dari awal dari melatih
dari awal supaya kita jangan asal-asal untuk bisa main bola
tapi dari awal kita kita mengerti apa itu sepak bola.
P : CAC itu bagaimana? Atau CAC hanya bermain bola?
N : Ada permainan yang bisa membangun untuk motivasi kita
supaya kita tambah semangat.
Lampiran 10. Hasil Wawancara Dengan Tokoh Masyarakat Getasan
Nama : Sarnid
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : PNS
Hari/Tanggal : Minggu, 8 Januari 2017
Waktu : 10.00 wib
Lokasi : Dusun Pulihan, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan
P : Terima kasih atas waktu dan kesempatan Bapak untuk saya
wawancara. Jadi ada 4 pertnyaan ini Pak karena saya
mahasiswa UKSW mengambil topik tentang Uni Papua sepak
bola sosial. Jadi ada beberapa pertanyaan yang pertama,
Bagaimana pandangan Bapak dengan adanya Uni Papua di
Getasan?
N : Menurut saya untuk Uni Papua di wilayah kecamatan Getasan
ini juga membantu khususnya anak –anak sekolah, remaja,
pemuda dalam kegiatan secara khusus kegiatan olahraga sepak
bola. Jadi ini untuk menambah pengetahuan, wawasan
bagaimana sepak bola yang benar. Kemudian yang kedua
dengan adanya kegiatan dari Uni Papua ini di wilayah
kecamatan Getasan ini juga mengurangi kegiatan anak-anak
atau remaja yang bersifat negativ seperti sebetulnya kegiatan
yang ndak ada gunanya tapi karena ada kegiatan ini dan ada
jadwal untuk apa.. latihan bersama maka secara langsung
anak-anak,remaja pemuda ini langsung mengikuti kegiatan
depak bola ini. Jadi kesimpulannya untuk ehhh... menurut
pandangan saya dengan adanya Uni Papua di wilayah
kecamatan Getasan ini mengurangi ehh... kegiatan yang
negativ dari anak-anak maupun remaja maupun pemuda dan
juga menambah pendidikan atau pengetahuan, pengalaman
tentang sepak bola yang benar.
P : Apakah ada perubahan yang Bapak lihat pada anak-anak
maupun remaja ketika mengikuti Uni Papua?
N : Ehh... setelah mengikuti kegiatan dari Uni Papua ehh...
pertama dari anak-anak juga ada perubahan pertama perubahan
dalam hal olahraga sepak bola ini tahu tehnik-tehniknya atau
sebelum melakukan olahraga itu harus melakukan apa dulu,
melakukan pemanasan tapi sebelum ada Uni Papua ini
khususnya anak-anak atau remaja pemuda di Desa di polosok
pedalaman ini kalau sepak bola langsung sepak bola di
lapangan jadi gak ada pemanasan lari-lari atau apa juga ada
baik anak-anak remaja atau pemuda di menambah apa.. apa
yang harus dilakukan sebelum sepak bola ini perubahan yang
pertama. Yang kedua juga mengubah hhhmmm.... karena di
dalam Uni Papua diselipkan sedikit atau banyak tentang moral
anak jadi bagaimana berbuat yang baik di masyarakat di
keluarga jadi terhadap orang tua, terhadap orang yang lebih tua
dan mungkin terhadap yang dituakan di masyarakat itu harus
bagaimana mereka tahu bersikap jadi ada sopan santun dan
menghormati orang tua ini perubahan ehh... setelah adanya
Uni Papua ini.
P : Apakah ada kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat
Getasan sini Pak?
N : Untuk kegiatan Uni Papua yang melibatkan Bapak-Bapak dan
masayarakat walaupun mungkin 3 bulan ataupun 6 bulan
sekali atau mungkin ada yang mendadak itu ada kegiatan yang
melibatkan masyarakat terutama kegiatan dari Uni Papua
untuk penghijauan atau untuk penanaman pohon jadi ini juga
kerjasama dengan masyarakat, Bapak-bapak dengan kemarin
yang sudah dilaksanakan itu ada dengan kelompok tani, ada
dengan koramil ada masyarakat lingkungan pemuda maupun
masyarakat umum ini yang melibatkan masyarakat
terkhusunya kegiatan ehhh... penghijauan atau penanaman
pohon kembali
P : Bagaimana cara pengurus Uni Papua membangun sikap
hubungan solidaritas/kebersamaan dengan Bapa dan
masyarakat Getasan?
N : Untuk membangun solidaritas dengan masyarakat di Getasan
ini yang dilakukan Uni Papua ini yang pertama tentunya
ehh...mendekati tidak hanya kalau mendekati kalau ada
kegiatan kalau akan ada melaksanakan kegiatan mungkin baru
pendekatan ehh minta izin atau memberitahu itu tidak hanya
itu mestinya. Mestinya juga perlu tidak ada kegiatan pun entah
itu satu bulan sekali 2 bulan sekali terkadang mendekati
masyarakat mungkin kalau pas masyarakat itu ada kegiatan
membangun kerja bakti atau apa mungkin secara langsung ikut
terlibat membantu pas hari libur karena anak-anak yang
mengikuti Uni Papua ini kebanyakan anak sekolah jadi
mungkin pas hari libur baru ikut kerja bakti 1 jam sampai 2
jam mungkin cor jalan atau bersih-bersih dan sebagainya
khususnya bersih-bersih ini kan bisa dilakukan oleh anak-anak
maupun remaja ini untuk mendekati masyarakat jadi tidak
hanya kalau pas ada kegiatan tapi juga ada kegiatan yang
dilakukan masyarakat Uni Papua musti ikut terlibat walaupun
tidak seterusnya mungkin 1 bulan sekali atau 2 bulan sekali
bisa terlibat dalam kegaiatan itu. Kemudian yang berikutnya
untuk pendekatan ini karena yang dihadapi oleh masyarakat
khususnya akhir-akhir ini kan tidak hanya kegiatan yang
bersifat praktis . praktis itu dengan tenaga atau di lapangan
mungkin bisa cara kegiatan yang teoritis salah satu contohnya
dari Uni Papua untuk anak-anak remaja pemuda untuk lakukan
penjelasan atau sosialisasi mengenai kesadaran hukum untuk
anak remaja dan pemuda ini. Ini yang perlu dilakukan kegiatan
Uni papua dan mungkin tidak hanya itu mungkin ada program
dari Uni papua tidak hanya penghijauan tidak hanya kegiatan
latihan karema untuk latihan, penghijauan ini menuurut saya
sudah rutin dilaksanakan oleh Uni Papua.
P : Oke baik Pak. Terima kasih atas kesempatannya Pak dan
terima kasih juga sudah meluangkan waktu. Mungkin itu aja
yang menjadi pertanyaan nanti kalau ada kekurangan saya
minta bantuan lagi untuk saya tanyakan Pak. Terima kasih Pak
N Ya
Lampiran 11. Hasil Wawancara Dengan Tokoh Masyarakat Getasan
Nama : Meshak Riwanto
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Buruh
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Desember 2016
Waktu : 19.15 Wib
Lokasi : Dusun Ngelo, Getasan Kabupaten Semarang
No. Hp. : 081326893615
P : Selamat sore Pak
N : Selamat sore mas. Mari-mari
P : Jadi ahh maksud dan tujuan saya ingin wawancara Bapak
terkait skripsi saya yang saya beri judul Uni Papua jadi Sepak
bola sosial. Jadi disini Bapak selaku tokoh masyarakat Getasan
saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan Pak. Apakah
Bapak bersedia saya wawancara.?
N : Bersedia Mas
P : Kita mulai aja Pak. Yang pertama, Bagaimana pandangan
Bapak terkait dengan adanya Uni Papua di Getasan ini?
N : Jujur ehhh Uni Papua kalo saya pernah mengikuti ehh
penyuluhan dari Uni Papua khususnya anak saya ehh tentang
programnya Uni Papua itu memang sangat membantu sekali
untuk anak-anak remaja ataupun anak-anak ehh kecil untuk
mendidik anak-anak itu menjadi mandiri dan menjadi ehhh
berprestasi itu kalo menurut pendapat saya karena memang itu
memang sangat beruntung sekali Uni Papua ada di Getasan.
P : Apakah ada perubahan yang Bapak lihat pada anak-anak
maupun remaja ketika mengikuti Uni Papua?
N : Menurut saya banyak sekali perubahan yang dulunya mereka
anak-anak itu bermain sesuka hati mereka sendiri namun
setelah mengikuti uni papua mereka bisa terarah artinya ehhh
setiap ada kegiatan yang tidak positif atau yang tidak ehhh
istilahnya mereka bergurau atau bermain-bermain itu mereka
bisa sudah bisa sudah memilah-milah.
P : Kegiatan-kegiatan apa saja yang melibatkan masyarakat sini?
N : Ya khususnya berkaitan dengan uni papua khususnya dari
anak saya itu paling tidak mereka bisa memberikan contoh-
contoh perbuatan yang positif, mandiri, dan bisa melayani
ditengah-tengah masyarakat.
P : Bagaimana cara pengurus Uni Papua membangun sikap
hubungan solidaritas/kebersamaan dengan Bapa dan
masyarakat Getasan?
N : Sangat bagus Mas. Kaitan dengan mungkin sudah tertanam di
anak atau ehhh anak saya yang ikut Uni Papua itu sangat ahhh
masyarakat atau berteman dengan sodara atau sodara-sodara
lain itu bisa istilahnya bisa membangun komunikasi yang lebih
baik dan sangat istilahnya bisa membaur artinya membaur
membantu teman atau masyarakat.
P : Yang Bapak tahu Uni Papua itu apa?
N : Berkaitan Uni Papua itu salah satu kegiatan yang seingat saya
itu kegaiatan yang diawali dari Papua sana yang mereka ingin
membangun anak-anak untuk menjadi ehh anak-anak yang
tidak istilahnya anak-anak yang tidak rusak moralnya nah
diarahkan untuk ikut uni Papua ini mereka akan menciptakan
mencari bakat dari anak-anak itu. Itu setahu saya
P : Saya ingin lebih detail lagi Pak tentang kegiatan Uni Papua.
Jadi maksud saya kegiatan apa yang dilakukan Uni Papua
yang melibatkan masyarakat Getasan sini Pak?
N : Ohhh yaa..pernah dulu saya itu mengikuti kegiatan Uni Papua
yang ehhh mengadakan tanam pohon nah itu sangat membantu
sekali khususnya masyarakat dan lingkungan juga. Itu kalau
penanaman pohon itu kemaren ehhh dulu. Dulu itu
P : Mungkin itu aja Pak yang saya ingin tanyakan terima kasih
banyak untuk waktunya Pak.
N : Yah sama-sama mas. Itu saja mungkin pengetahuan saya yang
belum-belum istilahnya yang sudah saya alami atau anak saya
yang sudah ikut Uni Papua itu ehh saya bersaksi apa adanya
itu.
P : siap Pak terima kasih ya Pak
N : Ya
Lampiran 12. Hasil Wawancara Dengan Tokoh Pemuda Getasan
Nama : Budi Prayetno (Sekretaris karang Taruna
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Desember 2016
Waktu : 12.28 Wib
Lokasi : Dusun Puyang, Kecamatan Getasan
No. Hp : 081800452447
P
:
Terima kasih Pak atas waktu dan kesempatannya sudah
menerima untuk wawancara. Ahhh... ada beberapa pertanyaan
yang saya ingin tanyakan terkait skripsi saya tentang Uni
Papua sepak bola sosial. Jadi pertanyaan pertama, bagaimana
pandangan Bapak sebagai sekretaris atau pengurus di Karang
Taruna dengan adanya Uni Papua?
N : Menurut saya sebagai sekretaris karang taruna pandangan saya
dengan adanya uni papua sangatlah baik, sangatlah membantu
dari program-program kami dari karang taruna terutama dalam
pembentukan karakter dan untuk membentuk jiwa-jiwa sosial
karena karang taruna persentasenya itu memang adalah
kegiatan sosial seperti itu.
P : Apakah ada perubahan yang terlihat pada anak-anak, remaja,
pemuda ketika mengikuti Uni Papua, Pak ?
N : Ya saya selama ini saya melihat dari anak-anak yang
mengikuti Uni Papua memang ada perubahan misalnya mereka
yang hanya nongkrong-nongkrong, merokok dan sebagainya,
tetapi mengikuti latihan-latihan jadi mereka lebih terkendali
seperti itu.
P : Apakah ada kegiatan-kegiatan Uni Papua yang melibatkan
masyarakat terutama karang taruna juga, Pak?
N : Ehhh.... keterlibatan untuk karang taruna itu seperti kegiatan-
kegiatan penanaman dalam istilah go green dan sebagainya itu
juga banyak-banyak kegiatan semisal bakti sosial dan bahkan
dulu pernah ada kegiatan dari Uni Papua melibatkan karang
taruna juga itu untuk buka bersama pas waktu bulan puasa
seperti itu. Dulu juga pernah ada program seperti donor darah.
P : Bagaimana cara pengurus Uni Papua membangun sikap
solidaritas dengan karang taruna?
N : Ya khususnya untuk pengurus yang saya ketahui itu mereka
sering koordinasi komunikasi dengan kami sebagai karang
taruna terutama dalam setiap mau adakan kegiatan-
kegiatannya seperti itu.
P : Sepak bola sosial itu Pak? Yang Bapak tahu?
N sepak bola sosial uni papua yang saya tahu itu sepak bola yang
ehh tidak mengutamakan dalam sebuah pertandingan untuk
mencapai sebuah kemenangan dan tidak terlalu komersil
dalam hal ini tidak di pungut biaya. Dan pandangan kami juga
sepak bola sosial uni papua kan tidak dibisniskan menurut saya
jadi seperti pengurus itu tidak terlalu berbisnis seperti itu. Jadi
mereka itu kalau menurut saya menurut cerita dari anak-anak
juga mereka mengutamakan kegotong-royongan, saling
menghormati sesama, tidak memandang suku A suku B agama
A agama B yang saya tahu seperti itu.
Lampiran 13. Hasil Wawancara Dengan Tokoh Pemuda Getasan
Nama : Daniel Dwi Riwanto (Humas PKP)
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Hari/Tanggal : Rabu, 14 Desember 2016
Waktu : 11.28 Wib
Lokasi : Dusun Puyang, Kecamatan Getasan
No. Hp : 087834504060
P
:
Terima kasih atas waktu dan kesempatan sudah
menyempatkan untuk saya wawancara hari ini. Jadi tujuan
saya disini mau wawancara mas terkait skripsi saya Uni Papua
Football. Jasi ada beberapa pertanyaan ada lima jadi saya mau
bertanya dari pertanyaan pertama. Bagaimana pandangan mas
sebagai tokoh pemuda kinasih puyang dengan adanya Uni
Papua di Getasan?
N : ya terima kasih dari saya mewakili anggota pemuda kinasih
puyang dan juga saya lihat saat ini padangan saya tentang Uni
papua ada pandangan dekat dan juga pandangan jauh.
Pandangan dekat artinya pandangan saat ini dan kalau
pandangan jauh artinya ke depan ke masa depan. Untuk
pandangan saat ini saya rasa ahhh... apa yaa... untuk anggota
dan juga pengrus uni papua ini akan mendapatkan jiwa yang
sehat karena setiap berlatih akan membawa kesehatan dan juga
setiap berkumpul mereka akan ngobron dan membahas-bahas
hal-hal yang psitif pastinya dan akan membawa dampak yang
lebih kreatif dan dan juga kompak dan juga tambah wawasan.
Untuk yang kedepan pandangan yang ke depan yang itu
berdampak kepada sepak bola indonesia karena Uni papua ini
udah di akui FIFA jadi pasti akan melebarkan sayapnyalah
untuk di indonesia ini dan juga akan membawa dampak bagi
kebanyakan orang atau pemuda yang berkecimpung karena
mereka selalu aktif dalam sepak bola jadi mereka akan
meninggalkan aktivitas yang negativ dan kurang layaklah gitu.
Bagi saya itu mas.
P : Apakah ada perubahan yang terlihat pada anak, remaja, dan
pemuda di Getasan ini?
N : Yang saya lihat yang saya tahu juga dan juga ada pada diri
saya juga sendiri ini adanya Uni papua yang ada di lingkungan
ini dengan dusun kami dan juga getasan ini ada dampaknya
perubahannya ada karena hal-hal kecil dari sikap, perkataan di
jaga karena ada komunitas yang remaja yang membangun
agak minderlah untuk melakukan hal-hal yang kurang baik
yang kurang berkenan jadi perkataannya, perbuatannya juga
aku sedikit malu jadi mereka bersikap lebih baik lebih dewasa,
sopan juga ada sedikit-sedikit ada mas itu mas.
P : Apakah ada kegiatan-kegiatan Uni Papua yang melibatkan
pemuda-pemuda disini?
N : Yang pasti yang saya ingat yang terlibat anggota kami dulu
ada buka bersama jadi kami juga ikut berkecimpung juga
membantu buka bersama acara itu dan juga ada donor darah
sekali dan penghijauan di lareng gunung merbabu itu kalau
gak salah 2 kali kalau gak 2 kali 3 kali tapi saya tahu 2 kali
mas.
P : Bagaimana cara pengurus Uni Papua membangun sikap
solidaritas dengan PKP dan pemuda disini?
N : Dari pengurus Uni Papua dan juga anggota-anggotanya setiap
mau latihannya lewat sini dan juga berbagi pengetahuan,
ngobrol-ngobrol mereka juga apa ya... setiap ngobrolnya juga
selalu sopan. Dan setiap lewat mereka juga menyapa kami jadi
pendekatan dari pengurus dan juga anggotanya kepada dusun
kami anggota kami terutama itu baik sekali dan juga setiap ada
acara diikutsertakan jadi pendekatannya baik menganggap
kami bahwa kami juga bisa terlibat. Itu mas
P : Yang mas tahu Uni Papua itu apa? Yang mas tahu aja
N ya. Uni papua itu yang tak pasti sepak bola sosial jadi ini
sangat luar biasa pengurusnya yang mau meluangkan waktu
dan juga pikiran tenaganya untuk Uni papua ini karena ini
benar-benar sepak bola sosial dan mereka juga tidak
mengharapkan apapun tapi mereka kerja dan juga ingin
tujuannya membangun remaja, pemuda Indonesia khususnya
di daerah sini untuk berkembang terutama dalam sepak bola
ini dan juga dampaknya pada sepak bola Indonesialah saya
harapkan itu juga akan lebih baik.
P : Mungkin itu aja yang akan menjadi pertanyaannya mas. Lain
waktu kalau ada kekurangan saya kesini lagi mas. Terima
kasih mas
N : oke kembali kasih
Lampiran 14. Hasil Wawancara Dengan Masyarakat Getasan
Nama : Ahmad Suwarno
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Petani dan Penjual keliling
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Desember 2016
Waktu : 17.40 Wib
Lokasi : Dusun Pulihan Kec. Getasan Kabupaten Semarang
No. Hp. : 085950766532
P : Permisi...
N : Iya silahkan mas. Ada apa Mas?
P : Ia mas. Tujuan saya datang ke sini mau wawancara mas terkait
ehhh....skripsi saya. Jadi ada beberapa pertanyaan yang
membtuhkan jawaban dari mas terkait uni papua. Kita mulai
aja ya mas?
N : Ia
P : Sebagai masyarakat pendekatan apa yang dilakukan pengurus
dalam meminta izin menggunakan lapangan di Desa Tajuk?
N : Ehhh... pendekatan dari pengurus Uni Papua ke masyarakat
sekitar Tajuk ya pertama mulai pendekatan dengan para
petinggi desa. Yang kedua pendekatan ke personal masyarakat
masing-masing yang karakternya berbeda-beda dan pengurus
Uni Papua itu pendekatannya secara personal itu sangat bagus.
P : Itu pendekatannya gimana mas?
N : Ahhhh... pendekatannya ya sambil ngobrol, sambil kayak di
kebun gitu sambil ngobrol terus Pak gimana ya kalau Uni
Papua memakai lapangan di Desa tajuk ini dimanfaatkan untuk
melatih anak-anak dalam sepak bola gimana. Tanggapan
masyarakatpun beragam tapi dengan berjalannya program
yang ada sekarang mungkin semua masyarakat di desa tajuk
setuju kalau lapangan itu di pakai Uni Papua.
P : Yang saya amati mas kalau di lapangan itu digunakan untuk
menjemur tembakau ya. Itu bagaimana membagi waktu
dengan Uni Papua dengan masyarakat?
N : Ahhh... ya kalau bisa ya bagaimanapun lapangan punya desa
punya masyarakat desa tajuk, untuk kegiatan yang kemarin ya
kita sudah berusaha membagi waktunya kita yang jemur
tembakau kita dikasih batas waktu sampai jam 3 atau setengah
4 gitu. Terus untuk pesan untuk pengurus Uni Papua tahun
depan ya supaya lebih terlebih koordinasi lagi dengan
masyarakat supaya tidak terjadi apa ya... rebutan lapangan
dalam hal pemakaian masyarakat juga membutuhkan lapangan
untuk menjemur tembakau disatu sisi Uni Papua juga
membtuhkan kegiatan anak-anak didik dan mungkin sering
kalau bulan-bulan Agustus sampai September itu ada CAC
gitu.
P : Berarti yang jelas ada pembagian waktunya ya antara Uni
Papua dengan masyarakat. Dengan tadi jam 3 atau setengah 4
sudah selesai. Setelah itu yang gunakan adalah Uni Papua.
Hari-hari apa saja Uni Papua latihan?
N : Ehhh... setahu saya sih latihannya kalau gak salah hari selasa
sama jumat ya tapi sering juga hari-hari kalau mereka
tandingkan gak harus hari selasa atau jumat kadang hari
minggu atau sabtu gitukan anak-anak pada libur sekolah.
P : Sebagai masyarakat, kegiatan apa yang Uni Papua libatkan
masyarakat?
N : Masyarakat yang saya ingat paling berkesan dengan Uni Papua
itu penanaman pohon, donor darah terus banyak ooo mas
kegiatan-kegiatan yang di anu kegiatan-kegiatan sosialnya
juga bagus Uni Papua.
P : Kegiatan sosialnya apa itu mas?
N : Ahhh... kegiatan-kegiatan sosialnya kayak donor darah itukan
kegiatan sosial penanaman itukan disamping sosial juga
menyelamatkan lingkungan berarti Uni Papua peduli dengan
lingkungan kita mereka bahu-membahu ikut melestarikan
lingkungan dari anak-anak sekolah padahal saya itu lihat pas
itu mereka melakukan penanaman hujan-hujan lebat itu
mereka tetap nekat menanam demi pelestarian alam kita
P : Selain itu kegiatan apalagi yang melibatkan masyarakat Mas?
N : yang melibatkan masyarakat yaitu ya donor darah itu yang
seingat saya soalnya kan saya gimana ya jarang di rumah terus
belum begitu memantau juga kegiatan Uni Papua tapi setahu
saya itu mungkin lebih banyak lagi dulu ada kegiatan pas yang
melibatkan masyarakat itu pas kegiatan dengan yang mau
hadir Bapak Gubernur tapi yang hadir Cuma wakilnya Pak
Heru. Uni papua juga ikut andil ikut melaksanakan acara itu
dengan baik bahkan mereka mengundang dari berbgaia macam
kelompok petani, kelompok ternak bersama-sama itu.
P : Dalam kegiatan apa Mas?
N : Dalam kegiatan it.... kalau gak salah penanaman pohon satu
milliar terus peresmian SPR sama pealntikan anggota MPA
kabupaten Semarang.
P : SPR itu apa Mas?
N : SPR itu sentra peternakan rakyat
P : Selain itu kegiatan apalagi yang masyarakat gunakan lapangan
tersebut?
N : Ahhh biasanya sih acara desa itu ya paling 17 san kalau gak ya
ada tontonan dangdut atau apa tapi sekarang sudah pada gak
boleh kalo melaksanakan itu. Dulu pasar malam disitu juga di
boikot masyarakat gak pada datang jadi gak pada gimana ya
jadi gak sering gak ingin kesini lagi nah ini pasar malamnya
itu. Yang datang cuman berapa orang itu mas.
P : Mungkin itu aja yang menjadi pertanyaan, mungkin kalau ada
kekurangan saya ke sini lagi Mas
N : ia Siap sama-sama.