Lamp iii 3 (rks barang)(2)

50
164 Contoh Dokumen Lelang Untuk Pengadaan Barang BAB XIV INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG A. UMUM 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1. Kepala Satker/PPK menentukan nama paket pekerjaan yang dituangkan dalam data lelang dan diumumkan secara luas melalui media internet. 1.2. Penyedia jasa harus memilh paket pekerjaan berdasarkan SIUP sesuai dengan bidang sub bidang yang telah ditentukan dalam data lelang. 1.3. Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang dan syarat-syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak. 1.4. Lingkup pekerjaan yang dilelangkan sesuai dengan ketentuan dalam data lelang. 2. SUMBER DANA 2.1. APBN untuk DIPA Deplu Tahun Anggaran 200… 3. PERSYARATAN PESERTA LELANG 3.1. Pelelangan ini dapat diikuti oleh semua penyedia barang yang memenuhi persyaratan pelelangan Umum. 3.2. Adalah suatu Badan Usaha dan memiliki SIUP yang masih berlaku dari Pemerintah Kota / Kabupaten domisili peserta lelang dengan bidang, sub bidang dan kualifikasi sesuai dengan data lelang yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan pengadaan. 3.3. Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan, peralatan, dan jasa produksi dalam negeri. 3.4. Peserta lelang harus menyerahkan dokumen penawaran sesuai persyartan yang ditentukan. 3.5. Peserta lelang yang akan melakukan kemitraan, wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan perusahaan yang berbadan hukum serta memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.

description

Surat dukungan-pabrikan

Transcript of Lamp iii 3 (rks barang)(2)

Page 1: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

164

Contoh Dokumen Lelang Untuk Pengadaan Barang

BAB XIV

INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG

A. UMUM

1. LINGKUP

PEKERJAAN

1.1. Kepala Satker/PPK menentukan nama paket pekerjaan

yang dituangkan dalam data lelang dan diumumkan

secara luas melalui media internet.

1.2. Penyedia jasa harus memilh paket pekerjaan berdasarkan

SIUP sesuai dengan bidang sub bidang yang telah

ditentukan dalam data lelang.

1.3. Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam

jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang dan

syarat-syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai

spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak.

1.4. Lingkup pekerjaan yang dilelangkan sesuai dengan

ketentuan dalam data lelang.

2. SUMBER DANA 2.1. APBN untuk DIPA Deplu Tahun Anggaran 200…

3. PERSYARATAN

PESERTA LELANG

3.1. Pelelangan ini dapat diikuti oleh semua penyedia barang

yang memenuhi persyaratan pelelangan Umum.

3.2. Adalah suatu Badan Usaha dan memiliki SIUP yang

masih berlaku dari Pemerintah Kota / Kabupaten domisili

peserta lelang dengan bidang, sub bidang dan kualifikasi

sesuai dengan data lelang yang memenuhi syarat untuk

pelaksanaan pengadaan.

3.3. Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan,

peralatan, dan jasa produksi dalam negeri.

3.4. Peserta lelang harus menyerahkan dokumen penawaran

sesuai persyartan yang ditentukan.

3.5. Peserta lelang yang akan melakukan kemitraan, wajib

mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan

perusahaan yang berbadan hukum serta memuat

persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili

kemitraan tersebut.

Page 2: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

165

4. KUALIFIKASI

PESERTA

LELANG

4.1. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pasca kualifikasi,

formulir ulir isian kualifikasi disampaikan bersamaan

dengan dokumen penawaran.

4.2. Persyaratan kualifikasi peserta lelang tercantum dalam

formulir isian kualifikasi.

5. PENYERAHAN

DOKUMEN

PENAWARAN

5.1. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai

anggota kemitraan hanya boleh menyerahkan satu

penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan.

5.2. Peserta lelang yang menyerahkan lebih dari satu

penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan akan

digugurkan.

5.3. Jumlah Dokumen Penawaran yang harus disampaikan

oleh peserta lelang sesuai dengan point 19.1 (Dokumen

Penawaran).

6. BIAYA

PENAWARAN

Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk

mengikuti pelelangan menjadi beban penyedia jasa dan tidak

mendapat penggantian dari KEPALA SATKER/PPK.

7. PENJELASAN

LELANG

(Aanwijzing)

7.1. Panitia pengadaan memberikan penjelasan mengenai

dokumen lelang (aanwijzing) pada waktu dan tempat

sesuai ketentuan dalam data lelang.

7.2. Dalam acara penjelasan dokumen lelang, dijelaskan

mengenai:

a. Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua

sampul atau dua tahap);

b. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen

penawaran;

c. Acara pembukaan dokumen penawaran;

d. Metoda evaluasi;

e. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;

f. Jenis kontrak yang akan digunakan;

g. Ketentuan dan cara evaluasi

h. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat

mengeluarkan jaminan penawaran.

7.3. Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia

pengadaan, keterangan lain termasuk perubahannya, dan

hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam Berita Acara

Page 3: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

166

Penjelasan (BAP).dan harus sudah di upload ke portal

e-Procurement www.e-proc.deplu.go.id paling lambat 4

(empat) hari kerja setelah penjelasan pekerjaan

(aanwijzing).

7.4. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan

dokumen lelang dapat mengajukan pertanyaan melalui

portal e-Procurement sesuai waktu dalam data

lelang.

7.5. Dalam acara penjelasan dokumen lelang, diumumkan

nilai total harga perkiraan sendiri (HPS). Rincian HPS

tidak boleh dibuka dan bersifat rahasia.

7.6. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan

dokumen lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk

menolak / menggugurkan penawarannya.

B. DOKUMEN LELANG

8. ISI DOKUMEN

LELANG

8.1. Dokumen lelang terdiri dari:

BAB I Instruksi Kepada Peserta Lelang;

BAB II Data Lelang;

BAB III Bentuk Surat Penawaran, Surat Kemitraan dan

Surat Kuasa ;

BAB IV Syarat-Syarat Umum Kontrak;

BAB V Syarat-Syarat Khusus Kontrak;

BAB VI Spesifikasi Teknis;

BAB VII Gambar-Gambar;

BAB VIII Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan dan

Metoda Pelaksanaan;

BAB IX Bentuk-Bentuk Jaminan.

Addendum (bila ada)

9. KLARIFIKASI

DOKUMEN

LELANG

9.1. Klarifikasi dokumen lelang dilakukan pada saat

Penjelasan Pekerjaan (Aanwijziing) yang jadwal dan

tempatnya ditentukan oleh panitia pengadaan.

9.2. Panitia pengadaan tidak akan menanggapi

permohonan klarifikasi yang diterima di portal

e-Procurement yang diajukan peserta lelang diluar

waktu yang ditentukan dalam data lelang.

Page 4: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

167

10. ADDENDUM

DOKUMEN

LELANG

10.1. Sebelum batas waktu penyampaian penawaran berakhir,

atas pertimbangan bahwa pada BAP (Berita Acara

Penjelasan) terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan

penting yang perlu ditampung, maka panitia pengadaan

akan mengubah ketentuan dokumen lelang dengan

menerbitkan addendum.

10.2. Addendum dokumen lelang menjadi bagian tak terpisahkan

dari dokumen lelang dan harus sudah di upload ke portal

e-Procurement bersamaan dengan Berita Acara

Penjelasan Pekerjaan (BAP) atau paling lambat 4

(empat) hari kerja setelah penjelasan pekerjaan

(aanwijzing).

10.3. Addendum yang dikeluarkan dapat di download dari

portal e-Procurement atau didapatkan hardcopynya

dari panitia pengadaan.

C. PENYIAPAN PENAWARAN

11. BAHASA

PENAWARAN

11.1. Semua dokumen penawaran harus menggunakan Bahasa

Indonesia.

12. DOKUMEN

PENAWARAN

12.1. Dokumen penawaran terdiri dari:

a. Surat penawaran; harus bertanggal, bermeterai cukup,

dan ditandatangani oleh yang berhak serta dicap (di

stempel).

b. Lampiran surat penawaran, terdiri dari:

Dokumen Administrasi :

(a). Surat Penawaran Harga (sistem satu sampul)

(b). Copy Jaminan Penawaran

(c). Perincian harga penawaran

(d). Copy bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak

Tahunan (SPT) pajak penghasilan (PPh) tahun

terakhir dan fotocopy Surat Setoran Pajak (SSP)

PPh pasal 29

Page 5: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

168

Dokumen Teknis :

(e). Time Schedule/jadwal waktu penyerahan barang

(f). Spesifikasi teknis

(g). Identitas barang.

(h). Jumlah barang

(i). Persyaratan teknis lainnya.

(j). Surat pernyataan mengikuti lelang sampai

akhir proses pelelangan

Dokumen Kualifikasi :

(a).Pernyataan minat untuk mengikuti pengadaan

hasil print out dari portal e-Procurement.

(b). Pakta integritas dan

(c). Formulir isian penilaian kualifikasi yang di-

print out dari portal e-Procurement.

13. HARGA

PENAWARAN

13.1. Harga penawaran adalah harga yang tercantum

dalam surat penawaran berdasarkan jumlah rincian

dalam daftar kuantitas dan harga.

13.2. Semua pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh

penyedia jasa dalam pelaksanaan kontrak, serta

pengeluaran lainnya sudah termasuk dalam harga

penawaran. 14. MATA UANG

PENAWARAN

DAN CARA

PEMBAYARAN

14.1. Harga satuan dasar, harga satuan pekerjaan, jumlah

harga penawaran dan pembayarannya harus

menggunakan mata uang Rupiah.

14.2. Cara pembayaran dilakukan sesuai ketentuan dalam data

lelang.

15. MASA

BERLAKUNYA

PENAWARAN

15.1. Masa berlakunya penawaran adalah sesuai ketentuan dalam

data lelang.

15.2. Dalam keadaan khusus, sebelum akhir masa berlakunya

penawaran, panitia pengadaan dapat meminta kepada

peserta lelang secara tertulis untuk memperpanjang masa

berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu

tertentu.

15.3. Peserta lelang dapat:

a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah

Page 6: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

169

penawaran, tetapi diminta memperpanjang masa

berlakunya jaminan penawaran untuk jangka waktu

tertentu dan menyampaikan pernyataan perpanjangan

masa berlakunya penawaran dan perpanjangan

jaminan penawaran kepada pantia pengadaan;

b. Menolak permintaan tersebut secara tertulis dan

jaminan penawarannya tidak disita dan tidak

dikenakan sanksi.

16. JAMINAN

PENAWARAN

16.1. Peserta lelang harus menyediakan jaminan penawaran

dalam mata uang Rupiah dengan nominal sebesar antara

1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen) dari nilai

harga perkiraan sendiri (HPS). Nilai dan masa berlakunya

sesuai ketentuan dalam data lelang.

16.2. Jaminan Penawaran ditujukan kepada Pelaksana

Kegiatan paket pekerjaan ........................

16.3. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh bank umum

(tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh

perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi

kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan

reasuransi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan.

16.4. Jaminan penawaran harus mempunyai substansi yang

sesuai dengan format jaminan penawaran.

16.5. Penawaran yang tidak dilampiri jaminan penawaran sesuai

dengan substansi format jaminan penawaran yang berlaku

dinyatakan gugur.

16.6. Jaminan penawaran dari Kerja Sama Operasi (KSO) harus

ditulis atas nama semua anggota KSO.

16.7. Jaminan penawaran dari peserta lelang yang tidak menang

dikembalikan segera setelah penetapan pemenang lelang.

16.8. Masa berlaku Surat Jaminan Penawaran sekurang-

kurangnya sama dengan masa berlaku Surat

Penawaran Harga (SPH).

16.9. Nama penawar sama dengan nama yang tercantum

dalam Jaminan Penawaran dengan nilai tidak kurang

Page 7: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

170

dari yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan.

16.10. Paket pekerjaan yang dijaminkan sama dengan paket

pekerjaan yang dilelang

16.11. Jaminan penawaran dari pemenang lelang dikembalikan

segera setelah pemenang lelang menanda tangani

perjanjian dan menyerahkan jaminan pelaksanaan.

16.12. Jaminan penawaran akan disita apabila:

a. Peserta lelang menarik penawarannya selama masa

berlakunya penawaran; atau

b. Pemenang lelang mengundurkan diri; atau

c. Pemenang lelang dalam batas waktu yang ditentukan

gagal:

1) Menyerahkan jaminan pelaksanaan; atau

2) Menandatangani surat perjanjian.

17. PENAWARAN

ALTERNATIF

17.1. Peserta lelang harus menyampaikan penawaran sesuai

dengan ketentuan dokumen lelang.

17.2. Penawaran alternatif tidak akan dipertimbangkan.

18. DOKUMEN

PENAWARAN

18.1. Peserta lelang harus menyampaikan 1(satu) dokumen

penawaran asli dan diberi tanda “ASLI” dan 2 (dua)

dokumen penawaran rekaman yang masing-masing diberi

tanda “REKAMAN”. Apabila terdapat perbedaan antara

dokumen penawaran asli dan rekaman, maka dokumen

penawaran asli yang berlaku.

18.2. Dokumen penawaran asli dan rekaman harus

ditandatangani oleh orang yang berhak atas nama badan

usaha peserta lelang sesuai dengan akta pendirian dan

perubahannya, akta pendirian cabang dan perubahannya

atau perjanjian KSO.

18.3. Jika ada perubahan pada dokumen penawaran yang bukan

merupakan hasil print out dari portal e-Procurement, maka

perubahan tidak boleh dilakukan dengan memberikan

tipex. Perubahan dapat dilakukan dengan membuat

dokumen baru atau memberikan garis tepat pada kalimat /

tulisan yang salah dan kemudian diparaf oleh orang yang

membuat penawaran.

Page 8: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

171

D. PEMASUKAN PENAWARAN

19. SAMPUL DAN

TANDA

PENAWARAN

19.1. Sampul penawaran mencantumkan alamat pengguna

barang/jasa serta tempat, hari, tanggal, bulan, tahun

dan jam pemasukan.

CONTOH SAMPUL PENAWARAN

Satuan Kerja : Alamat : Paket Pekerjaan : Pelelangan :

Hari : Tanggal : J a m : Tempat :

19.2. Penyampaian dokumen penawaran menggunakan

sistem satu sampul.

Untuk sistem 1 (satu) sampul keseluruhan dokumen

penawaran dijilid menjadi 1 (satu) buku dan

dimasukkan ke dalam satu sampul, yang mencakup

semua persyaratan yang ditentukan dalam dokumen

lelang.

Catatan :

untuk Penyampaian penawaran sistim 2 dua sampul;

• sampul satu berisi data administrasi dan teknis,

• sampul dua berisi data penawaran harga.

• sampul 1 dan sampul 2 dimasukkan dalam satu

sampul (di-lak)

untuk Penyampaian penawaran sistim 2 dua Tahap;

• sampul satu berisi data administrasi dan teknis,

• sampul dua berisi data penawaran harga.

• Sampul 1 dievaluasi terlebih dahulu

Jika menggunakan satu sampul maka untuk sistem 2

sampul dan 2 tahap dihapus atau sebaliknya

Page 9: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

172

19.3. Peserta lelang harus menyegel dan menandai sampul

penawaran (di-lak). Jika tidak disegel dan ditandai,

Panitia Pengadaan tidak bertanggung jawab apabila

terjadi salah penempatan atau pembukaan dini sampul

penawaran oleh pihak yang tidak berkepentingan.

20. PENYAMPAIAN

DOKUMEN

PENAWARAN

20.1. Penyampaian dokumen penawaran dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

a. Langsung

Peserta lelang secara langsung menyampaikan

dokumen penawaran kedalam kota/tempat pemasukan

dokumen penawaran yang telah disediakan oleh

panitia pengadaan.

b. Melalui Pos

1. Dokumen penawaran yang dikirim melalui pos

akan dicatat tanggal dan jam penerimaan oleh

panitia pengadaan.

2. Panitia membuat Berita Acara penerimaan

dokumen penawaran yang sampul luarnya

masih dalam keadaan tertutup yang selanjutnya

dimasukkan kedalam kotak/tempat pemasukan

dokumen penawaran.

21. BATAS AKHIR

WAKTU

PEMASUKAN

PENAWARAN

21.1. Penawaran baik secara hard copy maupun soft copy harus

disampaikan kepada panitia pengadaan paling lambat 1 jam

sebelum waktu pembukaan sampul sebagaimana jadwal di

portal e-Procurement Departemen Luar Negeri.

21.2. Panitia pengadaan dapat mengundurkan batas akhir waktu

pemasukan penawaran dengan mencantumkan hal tersebut

dalam addendum dokumen lelang.

22. PENAWARAN

TERLAMBAT

22.1. Penawaran yang dimasukkan secara langsung jika batas

waktu pemasukan dokumen penawaran berakhir, panitia

pengadaan menyatakan penyampaian dokumen ditutup,

menolak dokumen penawaran yang terlambat, dan menolak

penambahan dokumen penawaran

Penawaran yang dikirim melalui pos jika batas waktu

pemasukan dokumen penawaran berakhir, panitia

Page 10: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

173

pengadaan menolak dokumen penawaran.

Dokumen penawaran yang terlambat dibuka sampul luarnya

untuk mengetahui alamat calon penyedia barang/jasa dan

dokumen tersebut dikembalikan oleh panitia pengadaan

setelah diberi catatan tanggal dan jam penerimaan. Nama,

alamat penawar, serta sampul luar disimpan oleh panitia

pengadaan.

23. PENARIKAN,

PENGUBAHAN,

PENGGANTIAN

ATAU

PENAMBAHAN

DOKUMEN

PENAWARAN

23.1. Peserta lelang tidak boleh mengubah / menarik

penawaran setelah memasukkan dalam kotak

penawaran.

C. PEMBUKAAN PENAWARAN DAN EVALUASI

24. PEMBUKAAN

PENAWARAN

24.1. Panitia pengadaan membuka dokumen penawaran di

hadapan peserta lelang, pada waktu dan tempat sesuai

ketentuan dalam data lelang.

24.2. Para calon penyedia barang/jasa yang hadir harus

memperlihatkan identitas atau surat keterangan / penugasan

dari perusahaan untuk menghadiri pembukaan dokumen

penawaran dan menandatangani daftar hadir sebagai bukti

kehadirannya.

24.3. Panitia meneliti isi kotak / tempat pemasukan dokumen

penawaran dan menghitung jumlah penawaran yang masuk.

Jika penawaran hard copy kurang dari tiga Panitia tidak

akan membuka penawaran online di portal e-Procurement

Deplu. Selanjutnya pelelangan tidak dapat diteruskan dan

akan dilakukan pelelangan ulang dengan mengumumkan

kembali dan mengundang peserta lelang yang baru.

24.4. Panitia meminta kesediaan sekurang kurangnya dua wakil

peserta lelang yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak

terdapat saksi dari peserta pelelangan yang hadir, Panitia

menunda pembukaan kotak / tempat pemasukan sekurang-

kurangnya dua jam. Setelah sampai waktu yang telah

ditentukan, wakil peserta lelang tetap tidak ada yang hadir,

Page 11: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

174

acara pembukaan penawaran dilakukan dengan disaksikan

oleh dua saksi di luar Panitia yang ditunjuk secara tertulis

oleh Panitia.

24.5. Panitia Pengadaan memeriksa, menunjukkan dan

membacakan dihadapan para peserta pelelangan mengenai

dokumen penawaran yang terdiri dari :

(a) surat penawaran yang menyebutkan masa berlaku

penawaran

(b) jaminan penawaran

(c) daftar kuantitas dan harga

24.6. Panitia pengadaan harus membuat berita acara pembukaan

penawaran (BAPP).

25. KERAHASIAAN

PROSES

25.1. Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan

dilaksanakan oleh panitia pengadaan secara independen.

25.2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi,

klarifikasi, konfirmasi dan usulan calon pemenang lelang

tidak boleh diberitahukan kepada peserta lelang atau orang

lain yang tidak berkepentingan.

25.3. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses

evaluasi dokumen penawaran atau keputusan pemenang

akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang

bersangkutan.

26. KLARIFIKASI

DAN

KONFIRMASI

PENAWARAN

26.1. Untuk menunjang penelitian dan evaluasi dokumen

penawaran, panitia pengadaan dapat melakukan

klarifikasi. Peserta lelang harus memberikan tanggapan

atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi

dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas

klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.

26.2. Terhadap hal-hal yang diperlukan, panitia pengadaan

dapat melakukan konfirmasi kepada peserta lelang dan

instansi terkait.

27. PEMERIKSAAN

PENAWARAN

DAN PENAWAR-

AN YANG MEME-

NUHI SYARAT

27.1. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang

memenuhi syarat administrasi, tanpa adanya penyim-

pangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran

bersyarat. Penawaran dengan penyimpangan yang bersifat

penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:

Page 12: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

175

a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-

hal yang sangat substantif dan akan mempengaruhi

lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja/performance

pekerjaan;

b. Substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen

lelang;

c. Persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen

lelang yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat

dan/atau tidak adil di antara peserta lelang yang

memenuhi syarat.

27.2. Apabila penawaran tidak memenuhi ketentuan dokumen

lelang, akan ditolak oleh panitia pengadaan dan tidak

dapat diperbaiki (post bidding) sehingga menjadi

memenuhi syarat.

Page 13: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

176

28. KOREKSI ARITMATIK

(jika menggunakan koreksi aritmatik jika tidak menggunakan koreksi aritmatik pasal 28 ini dihapus)

28.1. Koreksi aritmatik dapat dilakukan sebelum evaluasi

dokumen penawaran, sebagai berikut:

a. Kesalahan kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam

daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan

kuantitas yang tercantum dalam dokumen lelang.

b. Koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan harga

dilakukan terhadap perkalian antara kuantitas dengan

harga satuan beserta penjumlahannya, sebagai berikut:

1). Harga satuan yang tercantum dalam daftar

kuantitas dan harga tidak boleh dikoreksi;

2). Apabila terdapat kesalahan hasil pengalian

antara kuantitas dengan harga satuan dan

penjumlahan, maka dilakukan pembetulan dan

yang mengikat adalah hasil koreksi;

3). Mata pembayaran yang tidak diberi harga satuan

dianggap sudah termasuk dalam harga satuan

mata pembayaran yang lain, dan harga satuan

dalam daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan

kosong;

4). Hasil koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan

harga tersebut harus diberitahukan kepada

penawar dalam waktu secepatnya

c. Apabila terdapat perbedaan antara harga satuan pada

daftar kuantitas dan harga, dengan harga satuan pada

analisa harga satuan yang bersangkutan, maka yang

mengikat adalah harga satuan pada daftar kuantitas

dan harga.

28.2. Bila penawar tidak dapat menerima jumlah penawaran

hasil koreksi aritmatik, maka penawarannya ditolak dan

jaminan penawarannya disita.

29. MATA UANG

UNTUK

EVALUASI

PENAWARAN

29.1. Penawaran akan dievaluasi berdasarkan mata uang

Rupiah.

Page 14: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

177

30. EVALUASI

PENAWARAN

30.1. Panitia pengadaan hanya akan mengevaluasi penawaran

yang memenuhi syarat.

30.2. Metoda evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan

ketentuan dalam data lelang.

30.3. Urutan pelaksanaan evaluasi penawaran adalah sebagai

berikut :

a. Evaluasi administrasi

Evaluasi administrasi meliputi:

1). Surat penawaran;

a. Surat penawaran harus ditandatangani oleh

Direktur perusahaan atau penerima kuasa

yang tercantum dalam akte pendirian atau

perubahannya, atau kepala cabang

perusahaan yang diangkat kantor pusat, atau

pekabat yang menurut perjanjian kerjasama.

b. Surat Penawaran ditujukan kepada

Pelaksana Kegiatan Paket Pekerjaan

………………………………………………

c. Jangka waktu berlakunya surat penawaran

tidak kurang dari waktu yang ditetapkan

dalam dokumen pemilihan penyedia

barang/jasa.

d. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang

ditawarkan tidak melebihi jangka waktu

yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan

penyedia barang/jasa.

e. Surat penawaran bertanggal, bermeterai dan

dicap stempel perusahaan.

f. Harga penawaran adalah harga yang

tercantum dalam surat penawaran harga

/SPH (hardcopy) berdasarkan jumlah rincian

Daftar Kuantitas dan Harga untuk seluruh

item pekerjaan.

g. Harga penawaran dalam SPH harus sama

dengan penawaran yang disubmit ke

Page 15: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

178

portal e-Procurement (softcopy). Jika

tidak sama, maka penawaran dinyatakan

tidak memenuhi persyaratan penawaran.

h. Apabila ditemukan perbedaan penulisan

antara angka dan huruf pada nilai

penawaran di SPH, maka yang harus

sama dengan nilai penawaran yang

disubmit ke portal e-Procurement adalah

nilai dalam tulisan huruf.

2). Surat jaminan penawaran;

a. Diterbitkan oleh bank umum (tidak

termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh

perusahaan asuransi yang mempunyai

program asuransi kerugian (surety bond)

yang mempunyai dukungan reasuransi

sebagaimana persyaratan yang ditetapkan

oleh Menteri Keuangan.

b. Masa berlaku jaminan penawaran tidak

kurang dari jangka waktu yang ditetapkan

dalam dokumen pemilihan penyedia

barang/jasa.

c. Nama peserta lelang sama dengan nama

yang tercantum dalam surat jaminan

penawaran.

d. Besar jaminan penawaran tidak kurang dari

nilai nominal yang ditetapkan dalam

dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.

e. Besar jaminan penawaran dicantumkan

dalam angka dan huruf.

f. Nama pengguna barang/jasa yang menerima

jaminan penawaran sama dengan nama

pengguna barang/jasa yang mengadakan

pelelangan.

g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan

paket pekerjaan yang dilelang.

h. Isi surat jaminan penawaran harus sesuai

dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan

Page 16: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

179

penyedia barang/jasa.

Catatan :

Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau

meragukan dalam surat jaminan penawaran

perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait

tanpa mengubah substansi dari jaminan

penawaran.

3). Copy bukti tanda terima penyampaian Surat

Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan

(PPh) tahun terakhir dan fotocopy Surat

Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29.

4). Kerja sama operasi (bila ada);

b. Evaluasi teknis

Evaluasi teknis meliputi:

1). Jadwal waktu penyerahan barang;

2). Spesifikasi teknis;

3). Identitas barang

4). Jumlah barang;

5). Surat pernyataan mengikuti lelang sampai proses

akhir lelang

6). Syarat teknis lainnya yang ditentukan dalam

dokumen lelang.

Catatan :

Untuk persyaratan evaluasi teknis no urut 1 s/d 5

harus sesuai ketentuan yang tertuang dalam dokumen

pemilihan penyedia barang/jasa.

c. Evaluasi kewajaran harga

harga dianggap tidak wajar jika :

1). mata pembayaran utama yang ditawar

rendah tersebut mengakibatkan

persyaratan/spesifikasi teknis yang

ditentukan dalam dokumen pemilihan

penyedia barang/jasa tidak terpenuhi

(mempengaruhi kualitas pekerjaan).

Page 17: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

180

2). setelah dilakukan klarifikasi, peserta lelang

menyatakan tidak mampu melaksanakan

pekerjaan sesuai dokumen pemilihan

penyedia barang/jasa.

E. PEMENANG LELANG

31. KRITERIA

PEMENANG

KEPALA SATKER/PPK akan menetapkan pemenang lelang

dari peserta lelang yang harga penawarannya terendah responsif

dan memenuhi syarat sesuai ketentuan dokumen lelang serta

memenuhi syarat kualifikasi.

32. PENILAIAN

KUALIFIKASI

Untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi, terhadap 3

(tiga) penawaran terendah yang memenuhi persyaratan dilakukan

pembuktian kualifikasi.

33. HAK KEPALA

SATKER/PPK

UNTUK

MENERIMA DAN

MENOLAK

PENAWARAN

KEPALA SATKER/PPK mempunyai hak untuk menerima atau

menolak salah satu atau semua penawaran dan membatalkan

proses lelang setiap saat sebelum penetapan pemenang lelang,

tanpa tuntutan dari peserta lelang yang bersangkutan dan tanpa

kewajiban memberikan alasan apapun kepada peserta lelang,

apabila dipandang seluruh penawaran tidak menunjukkan adanya

persaingan yang sehat, terjadi pengaturan bersama (kolusi), dan

tidak cukup tanggap terhadap dokumen lelang.

34. PENUNJUKAN

PENYEDIA JASA

34.1. Sebelum KEPALA SATKER/PPK menunjuk penyedia

jasa, panitia pengadaan mengumumkan pemenang lelang.

Peserta lelang yang berkeberatan atas hasil penetapan

pemenang lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan.

34.2. Sebelum akhir masa berlakunya penawaran yang

ditetapkan KEPALA SATKER/PPK, KEPALA

SATKER/PPK mengeluarkan surat penunjukan penyedia

jasa (SPPJ) yang menjadi bagian dokumen kontrak.

35. JAMINAN

PELAKSANAAN

35.1. Dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari

kerja setelah diterbitkannya SPPJ, penyedia jasa harus

menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada KEPALA

SATKER/PPK dengan nilai dan waktu sesuai ketentuan

dalam data lelang.

35.2. Jaminan pelaksanaan yang diserahkan penyedia

Page 18: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

181

barang/jasa harus dikeluarkan oleh bank umum

35.3. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk sebagai pemenang

lelang tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan selama 14

(empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPJ,

maka penyedia jasa dinyatakan batal sebagai pemenang

lelang dan disita jaminan penawarannya serta dikenakan

sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

35.4. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-

kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai

dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal masa

pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak.

35.5. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK Paket

Pekerjaan………(sesuai paket pekerjaan yang

dilelang).

36. PENANDATA-

NGANAN

KONTRAK

Penandatanganan kontrak dilakukan selambat-lambatnya 14

(empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPJ dan penyedia

jasa telah menyerahkan jaminan pelaksanaan.

37. UANG MUKA

DAN JAMINAN

UANG MUKA

Penyedia jasa yang menjadi pemenang lelang dapat menerima

pembayaran uang muka sesuai ketentuan dalam syarat-syarat

khusus kontrak setelah menyerahkan jaminan uang muka dengan

nilai sekurang-kurangnya 100% (seratus persen) dari besarnya

uang muka.

38. LARANGAN

PERSEKONG-

KOLAN

38.1. Penyedia jasa dilarang melakukan persengkongkolan

dengan penyedia jasa lain dan atau dengan panitia

pengadaan untuk mengatur dan/atau menentukan

pemenang dalam pelelangan sehingga mengakibatkan

terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat.

38.2. Penyedia jasa dan panitia pengadaan yang melakukan

persekongkolan, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 19: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

182

39. PAKTA

INTEGRITAS

39.1. Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak

melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang

dibuat oleh penyedia jasa.

39.2. Penyedia jasa harus menandatangani pakta integritas pada

saat pemasukan dokumen penawaran yang selanjutnya

diikuti oleh panitia pengadaan.

39.3. Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/

direktur utama perusahaan atau penerima kuasa dari

direktur utama yang nama penerima kuasanya tercantum

dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala

cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang

dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang

menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili

perusahaan yang bekerjasama.

Page 20: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

183

BAB XV

DATA LELANG

1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1 Nama KEPALA SATKER/PPK:

.............................................................

(Nama PPK)

Nama paket pekerjaan: …………….................................

1.2 Jangka waktu penyelesaian pekerjaan:

……(………….................) hari kalender.

2. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dengan dana ...................................

Penjelasan dokumen lelang akan dilaksanakan pada: 3. PENJELASAN

DOKUMEN LELANG

Hari

Tanggal

Pukul

Tempat

: …………………………………………

: …………………………………………

: …………………………………………

: …………………………………………

4. MATA UANG PENA-

WARAN DAN CARA

PEMBAYARAN

Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran (termin)

5. MASA BERLAKUNYA

PENAWARAN

Masa laku penawaran selama ……(………………) hari

kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.

6. JAMINAN

PENAWARAN

Besarnya jaminan penawaran sekurang-kurangnya adalah

3 % (tiga persen) dari HPS atau senilai Rp………………

(…….………………).

Masa laku jaminan penawaran harus …….. hari kalender

lebih lama dari masa laku penawaran.

7. BATAS AKHIR

WAKTU PEMASUKAN

PENAWARAN

Batas akhir waktu pemasukan penawaran:

Hari : ………………………………………………..

Tanggal : ...……………………………………………...

Bulan : ………………………………………………..

Tahun : …………….........……………………………..

Jam : ….........……………………………………….

8. PEMBUKAAN

PENAWARAN

Pembukaan penawaran:

Hari : ..……………………………………………

Tanggal : …………………………………………….

Page 21: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

184

Bulan : ……………………………………………..

Tahun : …………………………………………….

Jam : …………………………………………….

9. EVALUASI

PENAWARAN

Metoda evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem

……..……………(gugur atau nilai).

10. JAMINAN

PELAKSANAAN

Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5 % (lima persen) dari

nilai kontrak.

11. KUALIFIKASI

PESERTA LELANG

Golongan : ..........(kecil/menengah/besar)

Bidang :.............

Sub Bidang : ...........

Kemampuan dasar yang dimiliki : .................................

12. DOKUMEN LELANG

NO DOKUMEN PENAWARAN

Diluar sampul diserahkan

sebelum memasukkan SPH

kedalam kotak Penawaran

Didalam sampul Penawaran Harga

DOKUMEN ADMINISTRASI 1 2 3 4

5

Jaminan Penawaran Surat Penawaran Harga (sistem satu sampul) Rekapitulasi Biaya dilengkapi Perician Harga Borongan Bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan (PPh) tahun terakhir dan Surat Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29. Surat perjanjian kemitraan/KSO (jika ada kemitraan)

1 Asli - - - -

3 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy

3 copy

1 Asli, 2 copy

DOKUMEN TEKNIS 6 7 8 9

10 11

12

Jadwal waktu penyerahan barang Spesifikasi teknis Jumlah barang Identitas barang Spesifikasi teknis Hal-hal lain yang berhubungan dengan teknis tergantung Dinas Surat pernyataan mengikuti lelang sampai akhir proses pelelangan

- - - - - - -

1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy

1 Asli, 2 copy

DOKUMEN KUALIFIKASI 11

12 13

Surat Pernyataan Minat (print out portal ber-meterai dan bertanggal) Pakta Integritas Isian Data Kualifikasi (print out portal bermeterai dan bertanggal)

1 Asli, 2 copy

1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy

-

No. URAIAN ADA TIDAK 1. Surat Penawaran 2. Jaminan Penawaran 3. Daftar Kuantitas dan Harga

Page 22: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

185

BAB XVI

BENTUK SURAT PENAWARAN, PERJANJIAN KEMITRAAN,

DAN SURAT KUASA

A. SURAT PENAWARAN

KOP PENYEDIA BARANG/JASA

Kepada

Yth. Pelaksana Kegiatan

............................

di Jakarta

SURAT PENAWARAN HARGA (SPH)*)

Nomor : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Dalam rangka pengadaan pekerjaan yang dilakukan di Badan/Dinas/ Kantor/USK

...... Jakarta, pada hari ……........ tanggal …………… untuk pekerjaan : ..............

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : …….. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jabatan : …….......................

Perusahaan : CV/PT….. . . . . . . . . . . . . . .

Alamat : ..............................

NPWP/PKP : .............................

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut diatas, menyatakan

bahwa:

1. Setelah mempelajari dokumen awal pengadaan dan addendum dokumen pengadaan

serta telah mendapatkan penjelasan dari Panitia Pengadaan, dengan ini kami bersedia

melaksanakan pekerjaan tersebut diatas berdasarkan jenis kontrak.....................,

sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Berita Acara Penjelasan

Pekerjaan (BAP) serta addendum yang telah ditetapkan, dengan harga penawaran dan

sudah terhitung PPn 10% adalah sebesar Rp .......………..

2. Harga penawaran tersebut diatas maupun harga-harga satuan terlampir berlaku

mengikat sampai ................... ( ......................... ) hari kalender terhitung dari tanggal

penawaran ini, kecuali jika sebelum berakhirnya waktu tersebut diatas pelaksanaan

Page 23: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

186

pekerjaan diserahkan kepada kami, dalam hal ini tetap berlaku harga penawaran

maupun harga-harga satuan terlampir sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan.

3. Sanggup menyelesaikan pekerjaan dalam waktu ............ (...............) hari kalender

terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Penunjukan Penyedia

Barang/Jasa (SKPPBJ)

Demikian Surat Penawaran Harga (SPH) ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang mengajukan penawaran

CV/PT ……..........................

_______________

Matera i Sesuai

dengan yang berlaku

Direktur *) Surat Penawaran Harga ini digunakan pada Surat Penawaran sistem satu sampul dan pada sampul II untuk

pengadaan yang menggunakan sistem dua sampul/ dua tahap dan satu tahap

Page 24: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

187

B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN UNTUK KERJA SAMA OPERASI (KSO)

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN

KERJA SAMA OPERASI (KSO)

MENIMBANG :

BAHWA,

Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ..................................... yang pembukaan penawarannya

akan dilakukan di .................................. pada tanggal ..................... 200...., maka

……………….….................………………….…......……........(nama penyedia jasa 1)

dan

……………….…….............………………….…….....….........(nama penyedia jasa 2)

dan

……………….…….............………………….…..…................(nama penyedia jasa 3)

bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam

bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

MENYETUJUI DAN MEMUTUSKAN:

BAHWA,

1. Secara bersama-sama:

a. Menunjuk..................…. (nama penyedia jasa 1) sebagai perusahaan utama (leading firm)

untuk KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama KSO dan menandatangani

semua dokumen termasuk dokumen penawaran dan dokumen kontrak.

b. …………………….……………………......….……........(nama penyedia jasa 1)

dan

……………................…………………………….…..…(nama penyedia jasa 2)

dan

….....……………..…………………………...…….…….(nama penyedia jasa 3)

menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara

bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen

kontrak.

Page 25: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

188

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah:

Penyedia jasa 1 ……...% (……………................................………………….….persen)

Penyedia jasa 2 ……...% (……………………………….….................................persen)

Penyedia jasa 3 ……...% (……………………………….….................................persen)

3. Masing-masing penyedia jasa anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut

pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari KSO. Pembagian sharing

dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran maupun sepanjang masa

kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KEPALA SATKER/PPK dan

persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota KSO. Terlepas dari sharing

yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh

terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa

keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian

subkontrak, surat-menyurat, teleks, dan lain-lain.

4. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama KSO diberikan kepada

…………...........................................................… (nama wakil penyedia jasa yang diberi

kuasa) dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana ……………… (nama

penyedia jasa 1) berdasarkan persetujuan tertulis dari……....…………(nama penyedia jasa 2)

dan...….................. (nama penyedia jasa 3) sehubungan dengan substansi dan semua ketentuan

dalam semua dokumen yang akan di tandatangani.

5. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal ditandatangani.

6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak

dimenangkan oleh perusahaan KSO.

7. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap …..... (……..........................) bermaterai cukup yang

masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESAKSIAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan dan cap

perusahaan di…………...…pada hari………..tanggal…..........bulan…..........., tahun…

Penyedia jasa 1 Penyedia jasa 2 Penyedia jasa 3

(……………………….) (………………….………) (…………………………)

(materai, tanda tangan dan cap tiap wakil yang diberi kuasa)

Disahkan oleh NOTARIS

Page 26: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

189

( ………………………………..)

(tanda tangan dan cap)

Page 27: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

190

C. BENTUK SURAT KUASA

KOP PERUSAHAAN

SURAT KUASA

Nomor :..........................

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ................................................................................

Jabatan : Direktur Utama/Direktur PT...................................

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris

............................................. di ........................ No....................... tanggal .........................beserta

perubahannya yang berkedudukan di.................................... (alamat perusahaan)

yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.

Memberi kuasa kepada :

Nama : ................................................................................

Jabatan : ................................................................................

Yang diangkat berdasarkan Akta Notaris ............................di ....................

No................... tanggal .........................beserta perubahannya yang berkedudukan

di....................... (alamat perusahaan).

yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menandatangani surat penawaran

pekerjaan ...............................................................................beserta lampirannya.

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................................., .......................200....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Materai Rp. 6.000,- bertanggal, tandatangan, cap perusahaan.

............................... .............................

(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

Page 28: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

191

BAB XVII

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. DEFINISI

Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan

ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang

dimaksudkan atau didifinisikan disini.

a. KEPALA SATKER/PPK adalah kepala Satker/PPK

sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas

pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja.

Selanjutnya memberikan kuasa kepada pelaksana kegiatan

berdasarkan Surat Perintah Kepala

Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor …….......

b. Pemberi tugas adalah Deplu, dalam hal ini dipegang

oleh Pelaksana Kegiatan.

c. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat

berdasarkan Surat Perintah Kepala

Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor ……..... untuk

melaksanakan pemilihan penyedia jasa;

d. Panitia pemeriksa barang adalah pejabat atau orang

yang diangkat berdasarkan Surat Perintah Kepala

Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor ……..... yang

bertugas untuk memeriksa barang yang dikirim

penyedia barang sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditetapkan dalam dokumen lelang;

e. Penyedia Barang Adalah suatu Badan Usaha yang

memiliki SIUP masih berlaku dari Pemerintah Kota /

Kabupaten domisili peserta lelang dengan bidang,

sub bidang dan kualifikasi sesuai data lelang.

f. Kontrak adalah perikatan hukum antara KEPALA

SATKER/PPK dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan

pengadaan jasa;

g. Kontrak lumpsump adalah kontrak pengadaan

barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam

batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan

Page 29: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

192

tetapn dan semua resiko yang terjadi dalam proses

penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh

penyedia barang/jasa;

h. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang

mengatur hubungan hukum antara KEPALA

SATKER/PPK dan penyedia jasa untuk melaksanakan

dan menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari dan

dengan urutan kekuatan hukum sebagai berikut :

1). Surat perjanjian;

2). Surat penunjukan penyedia jasa;

3). Surat penawaran;

4). Addendum dokumen lelang (bila ada);

5). Syarat-syarat khusus kontrak;

6). Syarat-syarat umum kontrak;

7). Spesifikasi teknis;

8). Gambar-gambar;

9). Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran

kontrak;

i. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat

penunjukan penyedia jasa yang selanjutnya disesuaikan

menurut ketentuan kontrak;

j. Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender;

k. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran

pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal

80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan,

dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya

terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang;

l. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh

pelaksana kegiatan kepada penyedia jasa untuk

melakukan perubahan pekerjaan;

m. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia

jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK), yang dikeluarkan oleh KEPALA

SATKER/PPK;

n. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal

penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita

Page 30: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

193

acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh

KEPALA SATKER/PPK;

o. Masa pemeliharaan/garansi adalah kurun waktu kontrak

yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,

dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan

sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan;

p. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan

KEPALA SATKER/PPK dan penyedia jasa, atau ditunjuk

oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga

arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa

tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui

arbitrase;

2. PENERAPAN

2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat - syarat umum kontrak

harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan

yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2. Dokumen kontrak harus diinterprestasikan dalam urutan

kekuatan hukum sebagai berikut :

a. Surat Perjanjian;

b. Surat Penawaran;

c. Addendum dokumen lelang (jika ada);

d. Syarat-syarat khusus kontrak;

e. Syarat-syarat umum kontrak;

f. Spesifikasi teknis;

g. Gambar-gambar;

h. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran

kontrak.

3. ASAL PENYEDIA

BARANG/JASA

Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan

layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. ALAMAT PENYEDIA

BARANG/JASA

Alamat Penyedia Barang/Jasa :

Apabila alamat kantor Rekanan ada yang tidak sama dengan

yang tercantum dalam surat-surat asli sebagaimana dimaksud

Page 31: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

194

dalam dokumen kualifikasi dan dokumen penawaran, yaitu :

1) Surat Penawaran Harga

2) I U J K

3) Sertifikat Tanda Daftar Rekanan

4) NPWP dan PKP

5) Surat Jaminan Penawaran

maka alamat yang digunakan alamat terakhir sesuai dengan

Surat Keterangan Domisili dari Lurah setempat.

5. PENGGUNAAN

DOKUMEN KONTRAK

DAN INFORMASI

Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen

kontrak dan informasi yang ada kaitannya dengan kontrak di

luar keperluan dari pekerjaan yang tersebut dalam kontrak,

kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari KEPALA

SATKER/PPK.

6. HAK PATEN, HAK

CIPTA, DAN MEREK

Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan

merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi

tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya dan KEPALA

SATKER/PPK dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim

dari pihak ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan

merek.

7. PEMBAYARAN 7.1. Pembayaran dilaksanakan setelah pekerjaan selesai

100% dan diterima sesuai dengan spesifikasi dan

jumlah yeng ditetapkan dalam data lelang. Yang

selanjutnya diterbitkan Berita Acara Serah Terima

Barang;

7.2. Pengguna Barang/Jasa harus sudah membayar kepada

Penyedia Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam

kurun waktu 14 (empat belas) hari sejak Penyedia

Barang/Jasa telah mengajukan tagihan yang telah

disketahu konsultan pengawas dan disetujui Pelaksana

Kegiatan.

8. HARGA DAN

SUMBER DANA

8.1. KEPALA SATKER/PPK membayar kepada penyedia

jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan

kontrak.

8.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

yang tertuang didalam DIPA/SATKER Deplu.

Page 32: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

195

9. WEWENANG DAN

KEPUTUSAN

KEPALA

SATKER/PPK

KEPALA SATKER/PPK memutuskan hal-hal yang bersifat

kontraktual antara KEPALA SATKER/PPK dan penyedia

jasa dalam kapasitas sebagai pemilik pekerjaan.

10. SURAT PERINTAH

MULAI KERJA

(SPMK)

10.1. Kepala Satker/PPK harus sudah menerbitkan SPMK

selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak

penandatanganan kontrak, setelah dilakukan

penyerahan lapangan.

10.2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat

dimulainya pelaksanaan kontrak yang akan dinyatakan

penyedia jasa dalam pernyataan dimulainya pekerjaan.

10.3. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran

tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat

dihindari melalui peringatan dini.

11. HAK DAN

KEWAJIBAN PARA

PIHAK

11.1. Hak dan kewajiban KEPALA SATKER/PPK

a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang

dilaksanakan oleh penyedia jasa.

b. Melakukan perubahan kontrak.

c. Menangguhkan pembayaran.

d. Mengenakan denda keterlambatan.

e. Memberikan instruksi sesuai jadwal.

11.2. Hak dan kewajiban penyedia jasa

a. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah

ditetapkan dalam kontrak.

b. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal

penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam

kontrak.

c. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk

melindungi lingkungan baik di dalam maupun di

luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan

pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun

miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan

kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia

jasa.

Page 33: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

196

12. CACAT MUTU 12.1. Tim Pemeriksa Barang wajib memeriksa barang yang

dikirim oleh penyedia barang / jasa bila terdapat cacat

mutu dalam pekerjaan, Tim Pemeriksa Barang dapat

memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk mengganti

sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan tidak

cacat;

12.2. Pelaksana Kegiatan dapat meminta pihak ketiga untuk

memperbaiki cacat mutu bila Penyedia Barang/Jasa

tidak melaksanakannya dalam waktu masa perbaikan

cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat

pemberitahuan konsultan pengawas/pengawas

lapangan diketahui dengan biaya dibebankan kepada

Penyedia Barang/Jasa.

13. JADWAL

PELAKSANAAN

PEKERJAAN

13.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang

ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung

sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam

SPMK.

13.2. Kepala Satker/PPK harus menerbitkan SPMK

selambat- lambatnya 14 (empat belas) hari sejak

tanggal penandatanganan kontrak.

13.3. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa

telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus

persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan

dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan

yang disetujui pelaksana kegiatan

14. KETERLAMBATAN

PELAKSANAAN

PEKERJAAN

Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan

sesuai jadwal, maka Kepala Satker/PPK memberikan

peringatan secara tertulis

15. JANGKA WAKTU

GARANSI /

PEMELIHARAAN

15.1. Masa pemeliharaan untuk pekerjaan tersebut

ditetapkan selama ........... sejak dilakukan Serah

Terima Pekerjaan Tingkat I (STT-I) antara

Pelaksana Kegiatan dengan Penyedia Barang/Jasa

(selanjutnya akan diatur dalam kontrak).

15.2. Segala pembiayaan yang diperlukan untuk

pekerjaan selama waktu garansi, sepenuhnya

Page 34: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

197

menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa..

16. PENGGUNAAN

PENYEDIA JASA

USAHA KECIL

TERMASUK

KOPERASI

16.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia

jasa usaha kecil/koperasi, maka pekerjaan tersebut

harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang

ditunjuk dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan

kepada pihak lain.

16.2. yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan

kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil

termasuk koperasi dikenakan sanksi sesuai ketentuan

dalam syarat-syarat khusus kontrak.

17. KEADAAN KAHAR 17.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan

yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga

kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi

tidak dapat dipenuhi.

17.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :

a. Peperangan;

b. Kerusuhan;

c. Revolusi;

d. Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung

meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin

topan;

e. Pemogokan;

f. Kebakaran;

g. Gangguan industri lainnya.

17.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang

merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau

kelalaian para pihak.

17.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang

diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak

dapat dikenai sanksi.

17.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya

keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat

terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar

kesepakatan dari para pihak.

17.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa

memberitahukan kepada KEPALA SATKER/PPK

Page 35: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

198

selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari

setelah terjadinya keadaan kahar.

17.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat

mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada

Kepala Satker/PPK bahwa keadaan telah kembali

normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan

ketentuan:

a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam

kontrak tetap mengikat. Apabila harus

diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama

dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan

pekerjaan akibat keadaan kahar;

b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat

keadaan kahar, penyedia jasa berhak menerima

pembayaran sebagaimana ditentukan dalam

kontrak dan mendapat penggantian biaya yang

wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka

waktu tersebut untuk melaksanakan tindakan yang

disepakati;

c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia

jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar

pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam puluh)

hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak

dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari

sebelumnya dan setelah itu penyedia jasa berhak

atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai

dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 19.

18. ITIKAD BAIK 18.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya

yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang

terdapat dalam kontrak.

18.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian

dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-

masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak

merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang

terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Page 36: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

199

19. PENGHENTIAN DAN

PEMUTUSAN

KONTRAK

19.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan

sudah selesai.

19.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-

hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah

pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan

kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak.

Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna jasa

wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan

kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.

19.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa

cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan

tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam

kontrak.

19.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak

terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak

korupsi baik dalam proses pelelangan maupun

pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :

a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu :

1). Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan

ke kas negara;

2). Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia

jasa;

3). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2

(dua) tahun.

b. Kepala Satker/PPK dikenakan sanksi berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980

tentang Peraturan Disipilin Pegawai Negeri Sipil

atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

19.5. Pemutusan kontrak oleh Kepala Satker/PPK Sekurang-

kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah Kepala

Satker/PPK menyampaikan pemberitahuan rencana

pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia jasa

untuk kejadian tersebut di bawah ini, Kepala

Satker/PPK dapat memutuskan kontrak.

Kejadian dimaksud adalah :

Page 37: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

200

a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan

berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja.

b. Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam

melaksanakan SCM.

c. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu

kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam

surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.

d. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan

pekerjaan atau bangkrut.

e. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir

penyelesaian perselisihan.

f. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang

tidak benar kepada Kepala satker/PPK dan

pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak,

kewajiban, atau kepentingan Kepala Satker/PPK;

Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena

terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci

dalam huruf a. sampai f diatas, Pasal 1266 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan.

Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu

kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai f.

penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam dan tidak

boleh mengikuti pengadaan barang/jasa selama 2 tahun

19.6. Prosedur pemutusan kontrak

Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima

pemberitahuan pemutusan kontrak, sebelum tanggal

berlakunya pemutusan tersebut penyedia jasa harus:

a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

yang ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan

kontrak;

b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil

pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan hak dan

penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara

dan pada waktu yang ditentukan oleh Kepala

Satker/PPK;

c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh

Kepala Satker/PPK.

Page 38: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

201

19.7. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak, Kepala

Satker/PPK tetap membayar hasil pekerjaan sampai

dengan batas tanggal pemutusan kontrak.

19.8. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak,

penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas

pelaksanaan kontrak.

20. PENYELESAIAN

PERSELISIHAN

20.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui:

a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah,

mediasi, konsiliasi atau arbitrase di Indonesia;

b. Pengadilan.

20.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam

syarat-syarat khusus kontrak.

20.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan

ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan akhir.

21. BAHASA DAN

HUKUM

Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

22. PERPAJAKAN 22.1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh

terhadap semua peraturan perundang-undangan

tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah

diperhitungkan dalam penawaran.

22.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang

pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran

harus dilakukan penyesuaian.

23. DENDA DAN GANTI

RUGI

23.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada

penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi

finansial yang dikenakan kepada Kepala Satker/PPK,

karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang

tercantum dalam kontrak.

23.2. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas

keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 ‰

(satu per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak

untuk setiap hari keterlambatan.

23.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh Kepala

Satker/PPK atas keterlambatan pembayaran adalah

sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang

Page 39: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

202

terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga

yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank

Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai

ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

23.4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai

ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

24. SERAH TERIMA

PEKERJAAN

24.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen),

penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis

kepada Kepala Satker/PPK untuk penyerahan pertama

pekerjaan.

24.2. Kepala Satker/PPK memerintahkan panitia pemeriksa

barang untuk melakukan penilaian terhadap barang

yang dikirim oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari

penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau

cacat, penyedia barang wajib mengganti, kemudian

panitia pemeriksa barang melakukan pemeriksaan

kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan

kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan

pekerjaan.

24.3. Penyedia barang wajib mengganti atau memperbaiki

barang yang dikirim jika mangalami kerusakan selama

masa garansi.

24.4. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban

mengganti/memperbaiki selama masa garansi sesuai

kontrak, maka penyedia jasa dikenakan sanksi masuk

daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

B. KETENTUAN KHUSUS

25. PENILAIAN

PEKERJAAN

25.1. Kepala Satker/PPK harus melakukan penilaian atas hasil

pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan.

25.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu

dan kemajuan fisik pekerjaan.

Page 40: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

203

26. PENANGGUHAN

PEMBAYARAN

Apabila penyedia jasa sampai batas waktu yang ditentukan

dalam kontrak tidak dapat mengirim barang sesuai

spesifikasi teknis maka sanksi penangguhan pembayaran dan

sanksi administrasi dengan tidak boleh mengikuti pengadaan

barang/jasa selama 2 tahun

27. PENGAMBILALIH-

AN

KEPALA SATKER/PPK akan mengambil alih hak atas

barang dan hasil pekerjaan setelah diterbitkan berita acara

serah terima akhir pekerjaan.

28. PEDOMAN

PENGOPERASIAN

DAN

PEMELIHARAAN

28.1. Penyedia barang wajib memberikan pedoman kepada

KEPALA SATKER/PPK tentang pengoperasian dan

pemeliharaan.

28.2. Jika penyedia barang tidak memberikan pedoman

tentang pengoperasian dan pemeliharaan, maka akan

dikenakan denda sesuai ketentuan dalam syarat khusus

kontrak

29. PENUNDAAN ATAS

PERINTAH KEPALA

SATKER/PPK

KEPALA SATKER/PPK dapat memerintahkan penyedia

jasa untuk menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau

memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.

30. INSTRUKSI 30.1. Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi

pelaksana kegiatan yang berkaitan dengan kontrak.

30.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.

Page 41: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

204

BAB XVIII

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas:

A. KETENTUAN UMUM

1. DEFINISI a. Kepala Satker/PPK adalah Pelaksana Kegiatan :

Nama : ………………………………………..

Jabatan : ............................................................

Alamat : ………………………………………..

b. Masa pemeliharaan selama ……(…………) hari.

2. JAMINAN 2.1 Besarnya jaminan pelaksanaan adalah ……%

(…….............................… persen) dari nilai kontrak.

2.2 Besarnya uang muka adalah ..........% (................... persen)

dari nilai kontrak.

2.3 Besarnya jaminan pemeliharaan adalah .....% (...... persen)

dari nilai kontrak.

3. PEMBAYARAN

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara

secara langsung setelah pekerjaan selesai 100 (seratus) %

4. JADWAL

PELAKSANAAN

PEKERJAAN

Waktu pelaksanaan kontrak selama...........................

(……………) hari.

5. PENGGUNAAN

PENYEDIA JASA

USAHA KECIL

TERMASUK

KOPERASI

Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti

menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang

diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.9 Tahun

1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi

sebagaimana termaktub dalam Pasal 34, Pasal 35 dan

Pasal 36 undang-undang tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan

diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum

dengan mengaku atau memakai nama usaha kecil

sehingga memperoleh fasilitas kemudahan dana,

keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan

usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau

Page 42: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

205

pemborongan pekerjaan Pemerintah yang

diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang

secara langsung atau tidak langsung menimbulkan

kerugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana

penjara paling lama lima tahun atau pidana denda

paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar

rupiah);

b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas

adalah tindak pidana kejahatan;

c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir

1. dilakukan oleh atau atas nama badan usaha, dapat

dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan

sementara atau pencabutan tetap ijin usaha oleh

instansi yang berwenang.

6. PENYELESAIAN

PERSELISIHAN

Penyelesaian perselisihan melalui............................

(di luar pengadilan/pengadilan)

7 DENDA DAN

GANTI RUGI

7.1 Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah

sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat

dibayar berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku

pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.

7.2 a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada

penyedia jasa.

b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat

amandemen kontrak.

Page 43: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

206

BAB XIX

SPESIFIKASI TEKNIS

Keterangan:

Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan

dilelangkan, dengan ketentuan :

1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan

digunakannya produksi dalam negeri;

2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;

3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;

4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;

5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal

yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan

pekerjaan;

7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;

8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;

9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

Page 44: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

207

BAB XX

GAMBAR-GAMBAR

Keterangan:

Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus disusun oleh panitia pengadaan

secara terinci, lengkap dan jelas.

Page 45: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

208

BAB XXI

BENTUK JAMINAN

1. BENTUK JAMINAN PENAWARAN BANK

1. Oleh karena ………………………………………………… (nama KEPALA SATKER/PPK)

selanjutnya disebut “KEPALA SATKER/PPK” telah mengundang:

……………………………………………………………………... (nama peserta lelang)

…………………………………………………………................. (alamat peserta lelang)

selanjutnya disebut “Peserta Lelang” mengajukan penawaran untuk ……………

………………………..… (uraian singkat mengenai Pekerjaan)

2. Dan oleh karena itu peserta lelang terkait pada instruksi kepada peserta lelang mengenai

pekerjaan tersebut di atas yang mewajibkan peserta lelang memberikan kepada KEPALA

SATKER/PPK suatu jaminan penawaran sebesar Rp...............(jumlah Jaminan dalam Rupiah)

(terbilang………..……………………………………………)

3. Maka kami “Penjamin” yang bertanggung jawab dan mewakili …...............…… (nama bank)

berkantor resmi di ……..................................... (alamat bank)

selanjutnya disebut “Bank”, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan

kewajiban atas nama Bank, dengan ini menyatakan bahwa Bank menjamin KEPALA

SATKER/PPK atas seluruh nilai uang sebesar tersebut di atas sebagai jaminan penawaran

dari Peserta Lelang yang mengajukan penawaran untuk pekerjaan tersebut di atas tertanggal

…………………......................(tanggal penawaran)

4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah:

a. Apabila peserta lelang menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa laku

penawaran yang dinyatakan dalam surat penawarannya, atau

b. Apabila penawaran dimenangkan dalam masa laku penawaran dan peserta lelang gagal atau

menolak :

1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau

2). Untuk menandatangani kontrak; atau

3). Menyetujui koreksi aritmatik terhadap penawarannya sebagaimana tersebut

pada Pasal 28. Instruksi Kepada Peserta Lelang.

maka Bank wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut di atas kepada

KEPALA SATKER/PPK dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima permintaan

pertama dari KEPALA SATKER/PPK, dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan

dari Peserta Lelang.

Page 46: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

209

5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu ................ (..................................)

(jumlah hari dalam angka dan huruf yang sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari

lebih lama dari jangka waktu berlakunya penawaran yang ditetapkan dalam dokumen lelang)

hari kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran.

6. Setiap permintaan pembayaran atas jaminan ini harus telah diterima oleh Bank selambat-

lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal terakhir berlakunya jaminan bank sebagaimana

disebutkan dalam butir 5 di atas.

7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank

mengesampingkan hak preferensinya atas harta benda milik Peserta Lelang yang berkenaan

dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Dengan itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini membubuhkan

tandatangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal ................. ...........................

B A N K

Tandatangan, cap dan materai

Penjamin

S a k s i

Page 47: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

210

2. BENTUK JAMINAN PENAWARAN ASURANSI Nomor Bond :…………… Nilai: Rp.……………(…......................………) (jumlah nilai jaminan)

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ......................................(nama dan alamat peserta lelang)

sebagai peserta lelang, selanjutnya disebut “PRINCIPAL”, dan

………………………........…(nama dan alamat perusahaan asuransi atau penjamin) sebagai

penjamin, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggungjawab dan dengan tegas terikat

pada ............................ nama KEPALA SATKER/PPK) sebagai KEPALA SATKER/PPK,

selanjutnya disini disebut “OBLIGEE” atas uang sejumlah Rp.……….......

(……...…………….) (jumlah nilai jaminan angka dan huruf)

2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan

pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana PRINCIPAL tidak

memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam instruksi kepada peserta lelang untuk

pekerjaan ............................................(uraian singkat pekerjaan)

yang diselenggarakan oleh OBLIGEE pada tanggal ...................................................................

di ....................................................(tanggal dan tempat pelelangan)

3. Adapun ketentuan dari surat jaminan ini adalah jika:

a. PRINCIPAL menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa laku penawaran

yang dinyatakan dalam penawarannya, dan

b. Apabila penawaran PRINCIPAL disetujui oleh OBLIGEE dalam masa laku penawaran,

dan PRINCIPAL telah :

1). Menyerahkan jaminan pelaksanaan yang diperlukan;

2). Menandatangani kontrak; dan

3). Menandatangani dokumen perikatan lain sebagaimana yang diharuskan dalam

dokumen lelang;

maka jaminan ini berakhir jika PRINCIPAL tidak dapat memenuhinya, surat jaminan ini

tetap berlaku dari tanggal ......................sampai dengan tanggal ...............................

4. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis

kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak

PRINCIPAL sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang.

SURETY akan membayar kepada OBLIGEE dalam jumlah penuh selambat-lambatnya 30

(tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak OBLIGEE

berdasar keputusan OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh

pihak PRINCIPAL.

Page 48: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

211

5. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan

kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta-

benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan

selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.

Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di ............................................. pada tanggal

……………………………

PESERTA LELANG (PRINCIPAL) PENJAMIN (SURETY)

………………………………. ……………………………….

(……………………………….) ( …………………………….. )

nama jelas nama jelas

Page 49: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

212

3. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN

1. Oleh karena .............................................. (nama KEPALA SATKER/PPK) selanjutnya disebut

“KEPALA SATKER/PPK” telah mengundang .................................... (nama penyedia jasa)

...……………………………………………..…………(alamat penyedia jasa) selanjutnya

disebut “PENYEDIA JASA” untuk pekerjaan.............…..........................

...................................................(uraian singkat mengenai pekerjaan)

2. Dan oleh karena itu PENYEDIA JASA terikat oleh kontrak yang mewajibkan PENYEDIA

JASA memberikan jaminan pelaksanaan kepada KEPALA SATKER/PPK sebesar………%

(……….........……….…persen)

3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili .....................… (nama bank)

berkantor resmi di………………..…………….………..... .(alamat bank)

selanjutnya disebut “BANK”, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan

kewajiban atas nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin KEPALA

SATKER/PPK atas seluruh nilai uang sebesar Rp...................(jumlah jaminan dalam Rupiah)

(terbilang…….....……………………………………..)

senilai dengan ……....% (……………….…….....................................................persen)

(besarnya jaminan dalam persentase) dari harga kontrak, sebagaimana disebutkan di atas.

4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah:

a. Setelah PENYEDIA JASA menandatangani kontrak tersebut di atas dengan KEPALA

SATKER/PPK, maka BANK wajib membayar sejumlah uang kepada KEPALA

SATKER/PPK sampai dengan sebesar nilai uang yang disebutkan di atas, setelah

mendapat perintah tertulis dari KEPALA SATKER/PPK untuk membayar ganti rugi

kepada KEPALA SATKER/PPK atas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun

kekurangan atau kegagalan PENYEDIA JASA dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana

yang disyaratkan dalam kontrak tersebut di atas;

b. BANK harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh KEPALA SATKER/PPK dalam

waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa

perlu ada pemberitahuan sebelumnya mengenai proses hukum dan administratif dan tanpa

perlu pembuktian kepada BANK mengenai adanya cacat atau kekurangan atau kegagalan

pelaksanaan pada pihak PENYEDIA JASA.

5. Jaminan ini berlaku sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas)

hari setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak atau sampai KEPALA

SATKER/PPK mengeluarkan suatu instruksi kepada BANK yang menyatakan bahwa

jaminan ini boleh diakhiri.

Page 50: Lamp iii 3 (rks barang)(2)

213

6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada

BANK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya jaminan

bank ini yang dinyatakan pada butir 5 di atas.

7. BANK menyanggupi memperpanjang jangka waktu berlakunya jaminan ini berdasarkan

syarat-syarat yang sama sebagaimana disebutkan di atas sesuai dengan adanya perubahan atau

perpanjangan waktu kontrak sebagaimana yang selanjutnya dapat dilakukan sesuai ketentuan-

ketentuan kontrak.

8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan

hak preferensinya atas harta benda milik PENYEDIA JASA yang berkenaan dengan

penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini

membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal ...............

B A N K

Tandatangan, cap dan materai

S a k s i Penjamin

MENTERI LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA,

Dr. N. HASSAN WIRAJUDA