Lamarckisme-Darwinisme

2
Lamarckisme-Darwinisme Menurut Darwin evolusi terjadi karena adanya seleksi alam (faktor alam yang mampu menyeleksi makhluk hidup). Seleksi alam didasarkan pemikiran makhluk hidup yang dapat bertahan ditempatnya akan tetap hidup. Seleksi alam hanya menghilangkan individu yang lemah, berpenyakitan dan cacat, ini merupakan bukan pendorong terjadinya evolusi. Darwin sebenarnya menyadari masalah tersebut, itu sebabnya Darwin mengaku pada bukunya The Origin of Species dengan mengatakan seleksi alam tidak berperan apapun hingga variasi menguntungkan berkebetulan itu terjadi. Berkenaan dengan kemunculan sifat-sifat menguntungkan Darwin sangat terpengaruh oleh ilmuwan asal Prancis yaitu Lamarck. Lamarck manyatakan perubahan yang terjadi pada spesies adalah sebagai akibat respon makhluk hidup terhadap lingkungan (adaptasi). Anggota tubuh yang terlatih akan menguat, sementara yang tidak terpakai akan melemah dan tereduksi. Hasil adaptasi (sedikit demi sedikit) akan diwariskan secara turun-temurun kepada anaknya dan berlanjut sepanjang masa. Contoh yang dikemukaan adalah leher jerapah. Hewan ini memiliki leher yang panjang karena mulut di kepala selalu digunakan untuk meraih daun-daun pakannya yang semakin tinggi. Menurut Darwin adaptasi merupakan penyebab terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam). Darwin mengoreksi pendapat Lamarck tentang jerapah. Jerapah yang berleher panjang berasal dari yang berleher panjang pula, sedangkan yang berleher pendek musnah.

description

evolusi

Transcript of Lamarckisme-Darwinisme

Page 1: Lamarckisme-Darwinisme

Lamarckisme-Darwinisme

Menurut Darwin evolusi terjadi karena adanya seleksi alam (faktor alam yang mampu

menyeleksi makhluk hidup). Seleksi alam didasarkan pemikiran makhluk hidup yang dapat

bertahan ditempatnya akan tetap hidup. Seleksi alam hanya menghilangkan individu yang lemah,

berpenyakitan dan cacat, ini merupakan bukan pendorong terjadinya evolusi. Darwin sebenarnya

menyadari masalah tersebut, itu sebabnya Darwin mengaku pada bukunya The Origin of Species

dengan mengatakan seleksi alam tidak berperan apapun hingga variasi menguntungkan

berkebetulan itu terjadi. Berkenaan dengan kemunculan sifat-sifat menguntungkan Darwin

sangat terpengaruh oleh ilmuwan asal Prancis yaitu Lamarck.

Lamarck manyatakan perubahan yang terjadi pada spesies adalah sebagai akibat respon

makhluk hidup terhadap lingkungan (adaptasi). Anggota tubuh yang terlatih akan menguat,

sementara yang tidak terpakai akan melemah dan tereduksi. Hasil adaptasi (sedikit demi sedikit)

akan diwariskan secara turun-temurun kepada anaknya dan berlanjut sepanjang masa. Contoh

yang dikemukaan adalah leher jerapah. Hewan ini memiliki leher yang panjang karena mulut di

kepala selalu digunakan untuk meraih daun-daun pakannya yang semakin tinggi. Menurut

Darwin adaptasi merupakan penyebab terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam). Darwin

mengoreksi pendapat Lamarck tentang jerapah. Jerapah yang berleher panjang berasal dari yang

berleher panjang pula, sedangkan yang berleher pendek musnah.

Menurut Weismann, seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman yang hidup pada tahun

1834-1912, menyatakan bahwa evolusi terjadi karena adanya seleksi alam terhadap faktor

genetis. Variasi yang diwariskan dari induk kepada anaknya bukan diperoleh dari lingkungannya

tetapi perubahan yang diatur oleh faktor genetik atau gen. Dalam percobaannya Weismann

memotong ekor tikus sampai 20 generasi, tetapi anaknya tetap saja berekor. Percobaan ini

menyanggah teori evolusi Lamarck.

Berdasarkan pendapat Weismann seperti yang telah disebut di atas, perdebatan mengenai

mekanisme evolusi terus berlanjut. Ketika Darwin mencetuskan teori evolusinya, ia tidak dapat

menjelaskan sumber variasi terwariskan yang diseleksi oleh seleksi alam. Seperti Lamarck, ia

beranggapan bahwa orang tua (parental) mewariskan adaptasi yang diperoleh selama hidupnya.