LAKIP 2018 - opd.bovendigoelkab.go.id Pengendalian Penduduk Dan KB... · Peran BKKBN tidak terbatas...
Transcript of LAKIP 2018 - opd.bovendigoelkab.go.id Pengendalian Penduduk Dan KB... · Peran BKKBN tidak terbatas...
LAKIP 2018
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
2
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan
rahmat-Nya, sehingga dapat disusun dan diterbitkan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel Tahun
2018.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini
merupakan media pertanggungjawaban yang dibuat secara periodik yang berisi
informasi mengenai kinerja instansi pemerintah dan bermanfaat untuk mendorong
instansi pemerintah agar menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya secara
lebih baik dan benar. Penyusunan LAKIP mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, serta Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Boven Digoel Tahun 2018.
Sejalan dengan penerapan manajemen berbasis kinerja, setiap instansi
pemerintah wajib mempertanggungjawabkan kinerja instansinya sebagai wujud
akuntabilitas kepada para stakeholders. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven
Digoel Tahun 2018 merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja
pencapaian visi dan misi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DPPKB) Kabupaten Boven Digoel Tahun 2018, terdiri atas kinerja program yang
diukur dengan indikator hasil (outcome) dan kinerja kegiatan yang diukur dengan
indikator keluaran (output).
Untuk tujuan identifikasi peluang perbaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang,
baik capaian kinerja yang memenuhi target program maupun yang tidak memenuhi
target, dianalisis dan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan kinerja
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
3
pada masa mendatang. Pencapaian Kinerja yang diperoleh pada tahun 2018
tidak terlepas dari dukungan seluruh pegawai Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Boven Digoel serta adanya dukungan dari
pemerintah daerah, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten / Kota dan Mitra Kerja
terkait.
Penghargaan yang setinggi tingginya dan ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada penyusun Lakip Dppkb yang telah menyumbangkan pikiran
sehingga penyusunan laporan kinerja ini selesai tepat pada waktunya dan kepada
seluruh staf Dppkb yang telah menunjukkan dedikasinya yang tinggi dalam
melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tanggung jawab masing masing .
semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati usaha kita bersama dan
usaha yang telah di kerjakan bermanfaat bagi pegawai dilingkungan Dppkb ,
masyarakat dan Bangsa Indonesia
Akhir kata melalui laporan ini diharapkan pencapaian kinerja Dppkb
Kabupaten Boven Digoel dapat lebih di tingkatkan pada masa mendatang , baik
perbaikan pelaksanaan tugas maupun melalui penyempurnaan perencanaan kinerja
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Boven Digoel.
Tanah Merah , 10 Januari 2019
Kepala,
Dr. Viviana Maharani P
NIP.196407091995032001
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
4
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................... i i i
DAFTAR GAMBAR .................................................................. i v
DAFTAR TABEL ...................................................................... v
SISTIMATIKA PENULISAN .................................................... v i i
BAB I PENDAHULUAN...................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................. 1
1.2. Sumber Daya ................................................ 9
1.3. Dasar Hukum ................................................ 10
1.4. Harapan dan Tantangan ................................ 11
BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KERJA ..…………… 22
2.1. Rencana Strategis ......................................... 22
2.1.1. Visi, Misi dan Tujuan ..................................... 22
2.1.2. Sasaran Strategis dan Keg. Strategis .............. 24
2.2. Perjanjian Kinerja ......................................... 30
BAB III PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN 33
3.1. Upaya Program, Kegiatan dan Hasil Pencapaian 33
3.1.1. Pemanfaatan Indikator Kinerja Utama dan
Pengukuran Kinerja Untuk Pengendalian
dan Pemantauan Kinerja ............................... 33
3.1.2. Mekanisme Pengumpulan Data Pencapaian Kinerja 35
3.1.3. Upaya dan Kegiatan Strategis Program KKBPK 36
3.2. Akuntabilitas Kinerja ...................................... 142
3.2.1. Pengukuran Kinerja ....................................... 142
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
5
3.3. Akuntabilitas Keuangan ................................. 167
3.3.1. Dukungan Anggaran Tahun 2018 ................... 167
3.3.2. Realisasi Anggaran Tahun 2018 ..................... 172
BAB IV PENUTUP .................................................................. 179
4.1. Pengukuran Kinerja ....................................... 179
4.2. Upaya Pemecahan Masalah ............................ 180
LAMPIRAN ............................................................................ 183
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Struktur Organisasi DPPKB......................................... . 9
Gambar 1.2. Profil Pegawai DPPKB.. ................................................ 10
Gambar 1.3. Peta Pembagian 5 Wilayah Adat di Papua.................... 14
Gambar 1.4. Trend Angka Kelahiran Total (TFR) Provinsi Papua
Hasil SDKI 1994-2012................................................... 15
Gambar 1.5. Laju Pertumbuhan Penduduk Papua
Hasil SPI 1980 – 2010................................................... 16
Gambar 1.6. Sandingan Tingkat Pengetahuan KB Modern dan
Kesertaan Cara KB Modern........................................... 16
Gambar 1.7. Sandingan pemakain KB cara Modern dan Unmet........ 17
Gambar 1.8. CPR Wanita menurut SUPAS 2015 ...................... ........ 18
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
6
Gambar 3.1. Jumlah Penduduk dan LPP Papua 2010-2016 ..... ........ 143
Gambar 3.2. Perbandingan Pagu Perwakilan BKKBN Papua
Tahun 2015 dengan 2016 .................................... ........ 174
Gambar 3.3 Realisasi Anggaran Tahun 2018 per-jenis belanja ........ 176
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Target Pencapaian Berdasarkan Kontrak Kerja Provinsi
(KKP) Tahun 2016...................................................... . 31
Tabel 3.1. Jumlah Layanan Konseling dan Konsultasi Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera PPKS
Waripoi...................................................... ................... 66
Tabel 3.2. Kontrak Kinerja Provinsi Bidang KSPK Tahun
2018...................................................... ........................ 76
Tabel 3.3. Capaian Anggota Poktan KS dari seluruh
tahapan..................................................... .................... 76
Tabel 3.4. Hasil Pelayanan Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru
Menurut Metode Kontrasepsi........ ............................... 91
Tabel 3.5. Pencapaian Rutin PA dan PB Total terhadap PPM menurut
Metode Kontrasepsi Tahun 2018 ......................... ........ 92
Tabel 3.6. Dana Alokasi Khusus Bidang KB (Dak Fisik)
Provinsi Papua Tahun 2018 ................................. ........ 97
Tabel 3.7. Dana Alokasi Khusus Bidang KB (Dak Operasional/BOKB
Fisik) Provinsi Papua Tahun 2018 ........................ ........ 99
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
7
Tabel 3.8. Klaster yang berhasil dilakukan survey ................ ........ 135
Tabel 3.9. Klaster yang dapat dilakukan survey .................... ........ 137
Tabel 3.10. Capaian Sasaran strategis persentase Laju
Pertumbuhan Penduduk Tahun 2018 ................... ........ 144
Tabel 3.11. Perbandingan Capaian Sasaran strategis (Persentase
Laju Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan Penduduk
Tahun 2018 .......................................................... ........ 145
Tabel 3.12. Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49)
Tahun 2018 .......................................................... ........ 147
Tabel 3.13. Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49)
Tahun 2016 dengan Target 2019 dalam Renstra
2015-2019 ............................................................ ........ 148
Tabel 3.14. Persentase Pemakaian Kontrasepsi (CPR) Tahun........ 150
Tabel 3.15. Persentase pemakaian kontrasepsi (CPR) all method
tahun 2015 dengan target 2019 dalam Renstra 2015-2019 151
Tabel 3.16. Capaian Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak
terpenuhi Tahun 2018 .......................................... ........ 153
Tabel 3.17. Capaian Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak
terpenuhi Tahun 2018 .......................................... ........ 153
Tabel 3.18. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi
(unmet need) tahun 2015 dengan Target 2019 dalam
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
8
Renstra 2015-2019 .............................................. ........ 155
Tabel 3.19. Capaian angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun
(ASFR 15-19 tahun) ............................................. ........ 156
Tabel 3.20. Perbandingan capaian sasaran strategis Angka kelahiran
pada Remaja Usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun)
tahun 2015 dengan Target 2019 dalam Renstra
2015-2019 ............................................................ ........ 157
Tabel 3.21. Capaian persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari
WUS 15-19/49 tahun ............................................ ........ 159
Tabel 3.22. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS
15-19 tahun tahun 2015 dengan target 2019 dalam
Renstra 2015-2019 .............................................. ........ 160
Tabel 3.23. Hasil Pencapaian Indikator Kontrak Kinerja Provinsi (KKP)
Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2016 .. ........ 161
Tabel 3.24. Realisasi Anggaran Tahun 2018 per-output ......... ........ 175
Tabel 3.25. Realisasi Anggaran Tahun 2018 per-jenis balanja........ 176
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
9
SISTIMATIKA PELAPORAN
Dalam laporan Kinerja Dinas pengendalian penduduk dan keluarga
berencana Tahun 2018 ini akan fokus menjelaskan pencapaian kinerja Dinas
pengendalian penduduk dan keluarga berencana selama tahun 2018 dengan
berbagai keberhasilan, hambatan dan tantangannya. Sistematika penyajian
laporan kinerja adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
Berisi penjelasan secara ringkas mengenai latar belakang; tugas, fungsi, dan
wewenang; penerima manfaat; kedudukan dan fungsi; struktur organisasi
dan dasar hukum;
Perencanaan Kinerja
Berisi penjelasan rencana strategis DPPKB 2016-2021; visi, misi, tujuan,
sasaran strategis, kebijakan, strategi, perjanjian kinerja, monitoring dan
evaluasi pencapaian rencana strategis tahun 2018.
Akuntabilitas Kinerja
Berisi penjelasan pencapaian kinerja tahun 2018 beserta realisasi anggaran
serta perbandingan dengan pencapaian kinerja pada akhir tahun renstra.
Penutup
Berisi kesimpulan atas Laporan Kinerja DPPKB tahun 2018.
Lampiran
Berisi data dukung atas penjelasan dalam laporan ini.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
10
1.1. LATAR BELAKANG
Wujud transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
Kabupaten Boven Digoel, diawali dengan menyusun Rencana Strategis
(Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan) yang kemudian akan
dievaluasi atau dinilai melalui Laporan Pertanggungjawaban Kinerja
(Performance Accountability Report). Berdasarkan Undang-undang No. 52
tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga telah mengamanatkan pengelolaan program Kependudukan
sebagai satu kesatuan dengan program KB dalam satu organisasi.
Peran BKKBN tidak terbatas pada penyelenggaraan Program KB akan
tetapi juga meliputi Penyerasian Pengendalian Penduduk. Peran dan fungsi
baru BKKBN diperkuat dengan adanya Peraturan Presiden RI N0.62 Tahun
2010 tentang Badan Kependudukan dan KB Nasional, sesuai Peraturan
Kepala BKKBN No. 82 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Program
Kependudukan dan KBN di tangani oleh Perwakilan BKKBN yang ada di
Tingkat Provinsi diharapkan dapat lebih memperkokoh pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana dalam mendukung
pembangunan nasional jangka panjang menuju penduduk tumbuh seimbang
2025 dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Pelaksanaan pengelolaan Program KKBPK erat kaitannya dengan
upaya terhadap peningkatan angka kesertaan ber-KB dan penurunan angka
kelahiran total. Untuk mencapai tujuan program KKBPK, peran kelembagaan
sangatlah menentukan, apalagi di era otonomi daerah dimana keberadaan
OPD-KB (Organisasi Perangkat Daerah-Keluarga Berencana) sangat
bervariasi dan dipengaruhi oleh kebijakan masing-masing pemerintah
10daerah. Begitu pula dengan sarana dan prasarana serta komponen-
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
11
komponen pendukung seperti jumlah petugas lapangan yang sedikit. APBD
yang belum memadai serta kebutuhan ketersediaan data yang tepat waktu
dan akurat.
Sebagai salah satu Program Pembangunan Nasional, Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga,
mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan Manusia
Indonesia Sejahtera disamping pendidikan dan kesehatan. Undang- undang
nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, mengamanatkan pencapaian sasaran peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia. Untuk mencapai kondisi tersebut RPJMN
2015-2019 diarahkan pada Pelaksanaan Pembangunan yang berwawasan
kependudukan, maka DPPKB turut memperkuat pelaksanaan pembangunan
kependudukan dengan upaya pengendalian kuantitas dan peningkatan
kualitas penduduk serta mengarahkan persebaran penduduk.
Pembangunan Kependudukan juga merupakan upaya untuk
mewujudkan keserasian kondisi yang berhubungan dengan perubahan
keadaan penduduk yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh
keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Upaya pengendalian
pertumbuhan penduduk dilakukan melalui Program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam rangka
mewujudkan Norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta diharapkan
juga dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan kuantitas penduduk
yang ditandai dengan perubahan jumlah struktur, komposisi dan persebaran
penduduk yang seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
lingkungan, untuk mendukung terwujudnya Visi DPPKB Kabupaten Boven
Digoel Tahun 2016-2021. yaitu MENJADI “ Lembaga Yang handal Dalam
Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang Serta Keluarga Berkualitas
menuju Boven Digoel Bersatu , Sejahtera dan berdaya saing “.
Untuk mengukur tingkat pencapaian Kinerja Program KB Nasional
tahun 2018 dalam lingkup DPPKB Kabupaten Boven Digoel diperlukan
adanya laporan Akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban dalam
memberikan gambaran mengenai keberhasilan ataupun kegagalan dari
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
12
pelaksanaan kegiatan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga di Kabupaten Boven Digoel dalam mewujudkan
tujuan yang ingin dicapai sebagai mana tertuang dalam Visi tersebut maka
disusunlah Misi sebagai berikut:
a. Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan;
b. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi
c. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga dan Ketahanan Keluarga;
d. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara
konsisten;
e. Mengembangkan advokasi, komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
serta jejaring kemitraan dalam pengelolaan kependudukan keluarga
berencana dan pembangunan keluarga;
f. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini
disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Peraturan ini memberikan tuntutan kepada semua instansi
pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah sebagai bagian intergral dari siklus akuntabilitas kinerja yang
utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Esensi dari sistem LAKIP bagi Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) adalah perwujudan dari implementasi sistem
pengendalaian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian ini
merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintahan untuk memastikan
bahwa visi, misi, dan tujuan strategis dapat dipenuhi melalui implementasi
srategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar
tersebut , sistem siklus LAKIP diawali dengan penyusunan Rencana
Strategis yang mendefinsikan visi, misi dan tujuan/ sasaran Strategi DPPKB
Kabupaten Boven Digoel .
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
13
Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan
untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi dan tujuan / sasaran
Strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan
untuk menilai sejauh mana capaian kinerja DPPKB Kabupaten Boven Digoel.
Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/ kegiatan , capaian kinerja
yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para stakeholder dalam
wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) memiliki
dua fungsi utama :
Pertama, laporan Akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi DPPKB
Kabupaten Boven Digoel untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja
kepada seluruh stakeholders ( Bupati, DPRD dan Masyarakat ).
Kedua, laporan Akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas
pencapaian kinerja DPPKB Kabupaten Boven Digoel sebagai upaya untuk
memperbaiki kinerja di masa yang akan datang. Dua fungsi utama LAKIP
tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan
penyampaian LAKIP oleh setiap Instansi pemerintah.
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian
LAKIP DPPKB Kabupaten Boven Digoel Tahun 2018 mencakup hal-hal
berikut ini :
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan organisasi, menjadi LAKIP
2018 sebagai sarana pertanggung jawaban DPPKB Kabupaten Boven Digoel
atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2018. Esensi
capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi
dan tujuan/ sasaran Strategis telah dicapai selama tahun 2018.
Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadi
LAKIP 2018 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen
DPPKB Kabupaten Boven Digoel bagi upaya perbaikan kinerja di masa
mendatang. Untuk setiap permasalahan / kendala kinerja yang ditemukan,
manajemen DPPKB Boven Digoel dapat merumuskan strategi pemecahan
masalahnya sehingga capaian kinerja DPPKB Kabupaten Boven Digoel
dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
14
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Boven Digoel adalah salah satu komponen dalam infrastruktur kelembagaan
BKKBN,dan tanggung jawabnya diarahkan sepenuhnya untuk memperlancar
seluruh ruang lingkup tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Kedudukan dan Peran
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Boven Digoel diatur dalam Peraturan Kepala Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional menimbang Persetujuan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor B/1141/M. PAN-RB/04/2011 tanggal 29 April 2011. Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Boven
Digoel yang selanjutnya disingkat DPPKB Kabupaten berada dibawah
Pemerintah Daerah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah
Kabupaten Boven Digoel. DPPKB Kabupaten Boven Digoel dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas. Kedudukan DPPKB Kabupaten Boven
Digoel merupakan kepanjangan tangan dari BKKBN Pusat
,Perwakilan BKKBN Provinsi dan Bupati Kabupaten Boven Digoel,
untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Boven Digoel menyelenggarakan fungsi:
a. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan
Daerah di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera
dan pemberdayaan keluarga;
b. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengendalian penduduk,penyelenggaraan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan
keluarga;
c. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi,
penggerakan hubungan antar lembaga, bina lini lapangan serta
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
15
pengelolaan data dan informasi di bidang pengendalian
penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
d. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
pengembangan di bidang pengendalian penduduk,
penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
e. Pelaksanaan tugas administrasi umum;
f. Pengelolaan barang milik/ kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya;
g. Pembinaan dan fasilitasi terbentuknya Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten.
3. Susunan Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan
Peraturan Kepala Daerah Nomor: ..................... tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten, dimana DPPKB Kabupaten Boven Digoel,
termasuk dalam OPD DPPKB Kabupaten yang ber Tipe B, dengan
Susunan Organisasi terdiri dari 1 (satu) Sekretariat, 3 (tiga) Bidang 7
(tujuh) seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan rincian
sebagai berikut :
a. Sekretariat, membawahi 2 (dua) Subbagian, yaitu :
1) Subbagian Perencanaan Program dan Keuangan
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi dilingkungan Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten.
b. Bidang Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Pergerakan,
membawahi 3 (tiga) Seksi, yaitu:
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
16
1) Seksi Advokasi dan Pergerakan;
2) Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PPLKB dan Kader KB
3) Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi keluarga
Bidang Pengendalian Penduduk mempunyai tugas
penyiapan, pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi pelaksanaan
kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta
pemantauan dan evaluasi di bidang Pengendalian Penduduk.
c. Bidang Keluarga Berencana membawahi 2 (dua) Seksi,
yaitu :
1) Seksi Jaminan Pelayanan KB dan distribusi Alkon ;
2) Seksi Pembinaan Keluarga Berencana .
Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur
dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang Keluarga
Berencana.
d. Bidang Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga, membawahi 2
(dua) Seksi, yaitu :
1) Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
2) Seksi Bina Ketahanan Keluarga, Balita, Anak,Remaja dan
Lansia.
Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga,
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan,
pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis,
norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan
evaluasi di bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
17
1.2. Sumber Daya
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Boven Digoel merupakan instansi daerah yang juga masih berkoordinasi
kepada BKKBN Provinsi dan Pusat, dalam melakukan pengelolaan Sumber
Daya Manusia secara profesional dimana fungsi-fungsi SDM dari
perencanaan, analisis jabatan, rekruitmen, manajemen karir saling
terintegrasi yang masih merujuk pada tata aturan Pemerintah Pusat. Dalam
proses rekruitmen Pegawai dilingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten dilaksanakan sesuai aturan dan
ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemda Kabupaten Boven Digoel, sehingga
dalam pelaksanaannya lebih transparan, akuntabel dan berbasis
kompetensi, Sampai dengan akhir tahun 2018, jumlah SDM yang aktif di
UPTD
BIDANG PENGENDALIAN
PENDUDUK, PENYULUHAN &
PERGERAKAN
JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
BIDANG KELUARGA
BERENCANA
SUB BAGIAN PROGRAM
DAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM
DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG KETAHANAN DAN
KESEJAHTERAAN KELUARGA
SEKSI JAMINAN PELAYANAN KB
DAN DISTRIBUSI ALKON
SEKSI PEMBINAAN
KESERTAAN KB
SEKSI ADVOKASI DAN
PERGERAKAN
SEKSI PENYULUHAN DAN
PENDAYAGUNAAN PLKB
DAN KADER KB
SEKSI BINA KETAHANAN
KELUARGA BALITA, ANAK,
REMAJA & LANSIA
SEKSI PEMBERDAYAAN
KELUARGA SEJAHTERA
SEKSI PENGENDALIAN
PENDUDUK & INFORMASI
KELUARGA
Gambar: 1.1. Struktur Organisasi DPPKB
Kabupaten Boven Digoel
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
18
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mencapai 47
orang.
Berikut adalah profil pegawai DPPKB:
NO Pendidikan jumlah
1
2
3
4
Megister (S2)
Sarjana (S1)
Diploma (D3)
SMA
1 Orang
19 Orang
12 Orang
15 Orang
Total ASN 47 Orang
NO Golongan jumlah
1
2
3
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
32 Orang
11 Orang
4 Orang
1.2. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan LAKIP DPPKB Kabupaten Boven
Digoel Tahun 2018 adalah:
1) Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
3) Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
Gambar: 1.2. Profil Pegawai DPPKB Boven Digoel
Sumber: Subag kepeg DPPKB Boven
Digoel
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
19
4) Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah
Non Kementerian;
5) Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Reviu atas Laporan Kinerja;
7) Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional;
8) Peraturan Kepala BKKBN Nomor 92 Tahun 2011 tentang Balai
Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga
berencana;
9) Peraturan Kepala BKKBN Nomor 273/PER/B4/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala BKKBN Nomor
72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
1.3. Harapan dan Tantangan
Sesuai dengan Visi dan Misi Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Boven Digoel yang tertuang didalam
Renstra 2016-2021, bahwa akan menjadi Lembaga yang handal dalam
mewujudkan keluarga yang berkualitas menuju Boven Digoel Mandiri
Sejahtera dan Mampu Berdaya saing maka peluang untuk semakin maju dan
berkembang terbuka lebar. Hal ini ditunjang oleh dukungan regulasi dan
meningkatnya komitmen Presiden, yang tertuang dalam Nawa Cita, terutama
terkait Pembangunan Sumber Daya Manusia. Dengan diundangkannya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
ditetapkan bahwa urusan pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
20
merupakan urusan wajib dan merupakan urusan bersama antara pemerintah
pusat dan daerah atau urusan konkuren.
Sebagaimana ditetapkan pada pasal 12 ayat 2 Undang-undang
Nomor 23 tahun 2014, bahwa urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan
Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.
Penyelenggaraan urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan KB termasuk
Urusan Pemerintahan Wajib namun yang tidak berkaitan dengan Pelayanan
Dasar. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, dalam lampiran huruf N, tentang pembagian urusan
pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten dan kota, urusan pengelolaan
PLKB/PKB menjadi kewenangan pusat. Kewenangan ini dimaknai sebagai
modal utama untuk penggerakan lini lapangan dan penataan kembali tenaga
PLKB/PKB, yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah
daerah. Selain kejelasan dalam penanganan PLKB/PKB, urusan sertifikasi
PLKB/PKB, standarisasi pelayanan KB dan penyediaan alat dan obat
kontrasepsi, dalam lampiran Undang-undang tersebut menjadi kewenangan
Pusat.
Prinsip otonomi daerah dalam penyelenggaraan urusan pengendalian
penduduk dan Keluarga Berencana merupakan langkah konkrit untuk
mengatasi rentang kendali manajemen pelayanan program KB antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah khususnya di Kabupaten dan
Kota. Hal ini tentunya dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan
peningkatan kualitas pelayanan pengendalian penduduk dan KB kepada
masyarakat, yang diindikasikan dengan adanya keberpihakan ketersediaan
infrastruktur, instrumen regulasi yang mendukung penyelenggaraan program,
penempatan personil Tenaga Penyuluh dan Pelayanan KB, Jika seluruh hal
tersebut dapat disinkronkan secara harmonis, maka dapat dipastikan bahwa
penyelenggaraan program akan semakin baik dan berkualitas.
Selanjutnya, terkait dengan integrasi penduduk dengan pembangunan
diperlukan penguatan kebijakan dalam pembangunan berwawasan
kependudukan. Secara garis besar, pembangunan berwawasan
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
21
kependudukan adalah pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan
kondisi penduduk yang ada, dimana penduduk harus dijadikan titik sentral
dalam proses pembangunan, penduduk harus dijadikan subyek dan obyek
dalam pembangunan, dimana pembangunan dilaksanakan oleh penduduk
dan untuk penduduk. Selain itu pembangunan berwawasan kependudukan
merupakan pembangunan sumber daya manusia, dimana pembangunan
lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia
dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur semata.
Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang berwawasan
kependudukan, maka Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Boven Digoel, turut memperkuat pelaksanaan
pembangunan kependudukan dengan upaya pengendalian kuantitas dan
peningkatan kualitas penduduk, dan mengarahkan persebaran penduduk.
Pembangunan kependudukan juga merupakan upaya untuk mewujudkan
keserasian kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan
penduduk yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan yang berkelanjutan.
Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dilakukan melalui
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) dalam rangka mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia, dan
sejahtera, serta diharapkan juga dapat memberikan kontribusi terhadap
perubahan kuantitas penduduk yang ditandai dengan perubahan jumlah,
struktur, komposisi dan persebaran penduduk yang seimbang sesuai dengan
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Khusus di Boven Digoel terdapat 20 Distrik dan 112 kampung .
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
22
Dengan memperhatikan 20 distrik dan 112 kampung tersebut, maka
DPPKB Kabupaten Boven Digoel dalam melaksanakan program KKBPK
melalui pendekatan Koordinasi dan kearifan lokal, dapat bekerjasama
bersama perangkat organisasi lainnya shg tidak terjadi benturan dalam
pelaksanaan program KKBPK (kependudukan, keluarga berencana dan
pembangunan keluarga) .
Di bawah ini adalah secara luas kondisi demografi di Papua yang
menjadi tantangan dalam pelaksanaan Program KKBPK oleh semua OPD
DPPKB se Provinsi Papua:
1. Masih tingginya jumlah anak yang diinginkan dari setiap keluarga
di Papua, yaitu sekitar 2,4 sampai dengan 2,5 anak menurut
SUSENAS, sementara menurut Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia tahun 2012 angka kelahiran total sebesar
Gambar: 1.3. Peta kabupaten boven digoel
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
23
3,50, angka ini mengalami kenaikan dibanding hasil SDKI tahun
2007 yaitu TFR 2,9.
Gambar: 1.4.
Trend Angka Kelahiran Total (TFR) Provinsi Papua
Hasil SDKI 1994-2012
Gambar: 1.5.
Laju Pertumbuhan Penduduk Papua
2. Pelaksanaan advokasi dan KIE belum efektif, yang ditandai
dengan hasil SDKI 2012, bahwa pengetahuan tentang KB dan
alat kontrasepsi sudah mencapai 56,7% dari PUS, namun tidak
diikuti dengan perilaku untuk menjadi peserta KB (19,1%).
SUMBER: BPS-PAPUA
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
24
Gambar: 1.6.
Sandingan Tingkat Pengetahuan KB Modern dan
Kesertaan Cara KB Modern
3. Angka pemakaian kontrasepsi cara modern tidak meningkat secara
signifikan, yaitu dari sebesar 41,3 persen pada tahun 1994 menjadi
sebesar 50,4 persen pada tahun 1997, namun pada pelaksanaan
SDKI tahun berikutnya mengalami penurunan, yaitu dari hasil SDKI
2007 sebesar 38,3 persen turun menjadi 23,8 persen pada hasil
SDKI 2012. Sementara itu, kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi
(unmet need) masih tinggi, yaitu sebesar 15,8 persen berdasarkan
SDKI 2007 dan 21,8 persen pada SDKI 2012.
SUMBER: BPS
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
25
Gambar: 1.7.
Sandingan pemakain KB cara Modern dan Unmet
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
26
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan sebagai upaya mewujudkan
visi, misi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
Kabupaten Boven Digoel, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tetap
mengacu kepada Rencana Strategis Program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga Tahun 2016 – 2021.
2.1. RENCANA STRATEGIS
2.1.1. VISI, MISI DAN TUJUAN
a. Visi
Visi merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan dan
bersifat praktis, realistis untuk dicapai, memberikan tantangan serta
menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel, Visi
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
Kabupaten Boven Digoel sesuai yang tertuang dalam Dokumen Rencana
Strategis Tahun 2016-2021 adalah menjadi “ LEMBAGA YANG HANDAL
DALAM MEWUJUDKAN PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG SERTA
KELUARGA BERKUALITAS MENUJU BOVEN DIGOEL , BERSATU ,
SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING ” Visi tersebut merupakan salah
satu dari prioritas pembangunan nasional yaitu mewujudkan pertumbuhan
penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas, Visi ini bukan hanya
bertekad mewujudkan program kependudukan, keluarga berencana dan
pembangunan keluarga tetapi juga untuk mewujudkan (DPPKB) Kabupaten
Boven Digoel sebagai lembaga negara yang handal dan memperoleh
kepercayaan dari berbagai mitra kerja dan stakeholder terutama
kepercayaan dari publik.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
27
b. Misi
Dalam rangka mendukung upaya perwujudan Visi Kelembagaan dan
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
tersebut dilakukan melalui misi:
1. Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan
2. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi
3. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga dan Ketahanan Keluarga
4. Membangun dan Menerapkan Budaya Kerja Organisasi secara
konsisten,
5. Mengembangkan Advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) serta jejaring kemitraan dalam pengelolaan Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
6. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
c. Tujuan
Secara garis besar Pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima)
aspek penting, yaitu: (Pertama) berkaitan dengan kuantitas penduduk,
antara lain jumlah, struktur dan komposisi penduduk, laju pertumbuhan
penduduk, serta persebaran penduduk. (Kedua), berkenaan dengan kualitas
penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan angka kematian,
tingkat pendidikan, dan angka kemiskinan. (Ketiga) adalah mobilitas
penduduk, seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran penduduk
antar Wilayah, baik antar distrik maupun antara perkotaan dan kampung.
(Keempat) adalah data dan informasi penduduk; dan (kelima) adalah
penyerasian kebijakan kependudukan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi kelembagaan dan program
Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga, serta sesuai dengan tugas
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
28
/ fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
Kabupaten Boven Digoel maka ditetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman kebijakan Pembangunan Berwawasan
Kependudukan
2. Menguatkan akses pelayanan KB yang merata, berkualitas dengan
pola pendekatan Kesehatan Reproduksi dan Pengaturan Jarak
Kelahiran melalui program 1.000 hari pertama kehidupan.
3. Meningkatkan pembinaan Peserta KB, baik menggunakan MKJP
maupun non-MKJP.
4. Meningkatkan pembinaan ketahanan keluarga dan kesehatan
reproduksi remaja.
5. Meningkatkan komitmen stakeholder dan mitra kerja terhadap
program KKBPK.
6. Menguatkan tata kelola, penelitian, dan pengembangan bidang
keluarga berencana.
7. Menerapkan Budaya Kerja Organisasi Cerdas, Tangguh,
Kerjasama, Integritas, dan Ikhlas (CETAK TEGAS)
8. Menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia sejak dini menuju
perwujudan generasi emas Papua.
2.1.2. SASARAN STRATEGIS DAN KEGIATAN STRATEGIS
a. Sasaran
Berdasarkan visi, misi dan tujuan tersebut di atas, maka Sasaran
Strategis Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)
DPPKB Kabupaten Boven Digoel tahun 2016-2021 sebagai berikut:
1. Mengendalikan angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun);
2. Meningkatkan pemakaian kontrasepsi (CPR);
3. Menurunkan kebutuhan ber-KB yg tidak terpenuhi (unmet need);
4. Menurunkan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR
15-19 tahun);
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
29
5. Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49
tahun).
Untuk mendukung tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka
disusun kegiatan strategis dalam pengelolaan program KKBPK sebagai
berikut:
1. Pelayanan KIE
2. Peningkatan perlindungan hak reproduksi individu
3. Pembinaan keluarga berencana
4. Pengadaan sarana pelayanan KB
5. Operasional Distribusi alat dan obat kontrasepsi
6. Pembentukan kampung KB
7. Penyuluhan bagi Ibu Rumah Tangga dalam membangun
keluarga sejahtera
8. Pembinaan Kampung KB
9. Biaya operasional Balai penyuluh KB kecamatan
10. Biaya operasional penggerakan di kampung KB
11. Biaya operasional pembinaan program oleh kader
12. Dukungan media KIE dan Manajemen
13. Sosialisasi dan pembentukan PPKBD dan Sub PPKBD dan
Kader KB
14. Advokasi dan KIE tentang kesehatan Reproduksi Remaja
15. Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB
16. Pembinaan kelestarian peserta KB dengan Mitra Kerja
17. Penyuluhan kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan di Masyarakat.
18. Sosialisasi penyuluhan BKB Kit
19. Penyuluhan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
20. Pelatihan upaya peningkatan pendapatan keluarga sejahtera
(UPPKS)
21. Workshop dan TOT bagi pengelola kelompok BKB- Posyandu-
PADU
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
30
b. Kebijakan
Arah kebijakan dalam pembangunan kependudukan dan keluarga
berencana yang tertera pada RPJMN 2015-2019, dimana yang menjadi
fokus dalam pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga selama lima tahunan adalah:
1. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas.
2. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan
alat dan obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas
kesehatan KB dan jejaring pelayanan, serta pemberdayaaan
fasilitas kesehatan untuk pelayanan KB
3. Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk
mengurangi resiko drop-out maupun menggunaan non MKJP
dengan memberikan informasi secara berkesinambungan untuk
keberlangsungan kesertaan ber-KB serta pemberian pelayanan
KB lanjutan dengan mempertimbangkan prinsip rasional, efektif
dan efisien.
4. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan
KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta penguatan
lembaga di tingkat masyarakat untuk mendukung penggerakan
dan penyuluhan KB.
5. Advokasi program kependudukan, keluarga berencana, dan
pembangunan keluarga kepada para pembuat kebijakan, serta
promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam
penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB
6. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan
reproduksi bagi remaja melalui pendidikan, sosialisasi mengenai
pentingnya wajib belajar 12 tahun dalam rangka pendewasaan
perkawinan, dan peningkatan intensitas layanan KB bagi
pasangan usia muda guna mencegah kelahiran usia remaja.
7. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui
kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
31
kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada keluarga
calon akseptor untuk ber-KB
8. Penguatan tata kelola pembangunan kependudukan dan KB
melalui penguatan landasan hukum, kelembagaan, serta data
dan informasi kependudukan dan KB
9. Penguatan bidang KKB melalui penyediaan informasi dan hasil
penelitian/ kajian kependudukan, keluarga berencana dan
ketahanan keluarga serta peningkatan kerjasama penelitian
dengan universitas terkait pengembangan KKBPK.
c. Rencana Program Kerja Tahunan
Program prioritas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel sesuai dengan dokumen
Renstra Tahun 2016-2021 adalah:
1. Program Keluarga Berencana dengan sasaran kegiatan (output)
Terlaksananya Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga diseluruh distrik dan kampung dengan Indikator
Kinerja Kegiatan terdiri dari:
(1) Jumlah pelayanan KIE ( komunikasi , informasi dan
edukasi ) KB
(2) Jumlah perlindungan hak reproduksi individu
(3) Jumlah peserta pembinaan KB
(4) Jumlah sarana dan prasarana pelayanan KB yang
tersedia
(5) Jumlah dana operasional distribusi alat dan obat
kontrasepsi yang disediakan
(6) Jumlah kampung yang di bentuk
(7) Jumlah IRT yang mengikuti penyuluhan
(8) Jumlah kelompok yang di bina
(9) Jumlah balai yang dapat operasional
(10) Jumlah kampung KB yang dapat operasional
(11) Jumlah pembinaan kampung KB oleh kader
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
32
(12) Jumlah media KIE
(13) Jumlah manajemen
(14) Jumlah masyarakat yang mengikuti sosialisasi
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja:
(1) Jumlah Advokasi dan KIE tentang kesehatan reproduksi
Remaja
3. Program Pelayanan Kontrasepsi
(1). Jumlah Masyarakat yang melakukan pemasangan MKJP
4. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang Mandiri
(1) Jumlah mitra kerja yang terlibat
5. Program promosi kesehatan Ibu, bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan di Masyarakat
(1) Jumlah masyarakat yang mendapat penyuluhan tentang
kesehatan ibu, bayi dan anak
(2) Jumlah ibu yang mengikuti sosialisasi
6. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk
HIV/AIDS
(1) Jumlah Remaja di Masyarakat
7. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
(1) Jumlah kelompok UPPKS
8. Program pengembangan model operasional BKB - posyandu -
PADU
(1) Jumlah orang yang mengikuti workshop
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
33
2.2. PERJANJIAN KINERJA KEPALA PERANGKAT DAERAH
Dokumen Perjanjian / Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja yang meliputi kesepakatan kinerja antara atasan dan
bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu. Pada tahun 2018 Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Boven Digoel
mendapat target kinerja pada sasaran dan indikator sasaran sebagai upaya
pengukuran perencanaan program dan anggaran yang berbasis kinerja.
Berikut sasaran dan target kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Boven Digoel Tahun 2018 dan Hasil
Pencapaian sebagai berikut :
Tabel. 2.1
Target Pencapaian Berdasarkan Kontrak Kerja Kepala Perangkat Daerah (KKK)
Tahun 2018
NO INDIKATOR KONTRAK KERJA PROVINSI
2018
Sasaran 2018
A. SASARAN STRATEGI
1 Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi
(CPR)
21,3 %
2 Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak
terpenuhi (Unmed Need)
23,8 %
3 Angka Kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun
(ASFR 15-19 thn)
49 per 1000
perempuan
4 Persentase Peserta KB Baru MKJP 20,3 %
5 Persentase Peserta KB Aktif MKJP 33,3 %
A. SASARAN PROGRAM
1 Jumlah Peserta KB Baru 62.250
2 Jumlah Peserta KB Aktif 137.620
3 Persentase Kesertaan KB Pria (PA) (MOP + 2,0 %
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
34
Kondom)
4 Persentase PUS yg memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang semua jenis kontrasepsi
modern
9,6 %
5 Persentase PUS anggota poktan BKB, BKR,
BKL, UPPKS yg ber-KB
-
o BKB
o BKR
o BKL
o UPPKS
40,7 %
64,4 %
42,3 %
51,5 %
6 Indeks Pengetahuan Remaja Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR)
37,4 %
7 Persentase sasaran yang mendapatkan promosi
dan konseling Kesehatan Reproduksi
10,0 %
8 Persentase masyarakat yang mengetahui isu
kependudukan
45,0 %
9 Persentase Kab/Kota yang memasukan
program KKBPK dalam Musrenbang
40,0 %
10 Jumlah ketersediaan Peraturan Daerah
Kampung KB
100,0 %
11 Jumlah ketersediaan data dan informasi yg
akurat dan tepat waktu
100,0 %
12 Laporan keuangan dan pengelolaan BMN yg
dapat diselesaikan tepat waktu, akuntabel,
kredibel, dan memenuhi standar kepatutan
100,0 %
13 Persentase Pembentukan Kampung KB 100,0 %
14 Pemetaan urusan bidang pengendalian
penduduk dan KB di Kab/Kota dalam penguatan
Program KKBPK.
100,0 %
15 Persentase temuan eksternal dan internal yang
selesai ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan.
100,0%
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
35
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
36
Akuntabilitas kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel dimaksudkan untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan program yang telah ditetapkan
melalui Renstra dan Rencana Kinerja/Penetapan Kinerja. Pelaporan
akuntabilitas kinerja ini dituangkan melalui evaluasi dan analisis kinerja atas
seluruh kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel.
Evaluasi kinerja bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi,
kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi agar
dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program dan
kegiatan di masa yang akan datang.
Sedangkan analisis kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian
realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan misi agar
dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program dan
kegiatan di masa yang akan datang. Analisis dilaksanakan terhadap
perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, serta penyebab untuk
mencari strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan. Analisis
akuntabilitas kinerja meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan
dengan program dalam rangka mewujudkan program, tujuan, dan misi serta
visi sebagaimana ditetapkan dalam perencanaan strategis.
3.1. UPAYA PROGRAM, KEGIATAN DAN HASIL PENCAPAIAN
3.1.1. Pemanfaatan Indikator Kinerja Utama dan Pengukuran Kinerja
Untuk Pengendalian dan Pemantauan Kinerja
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
37
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
Kabupaten Boven Digoel, telah memanfaatkan Indikator Kinerja Utama (IKU)
dalam pengendalian dan pemantauan kinerja. IKU merupakan akumulasi
kinerja dari pencapaian Kontrak Kinerja Kabupaten (KKK) tingkat Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten
Boven Digoel, dalam pengendalian dan pemantauan kinerja. Pengendalian
dan pemantauan kinerja tersebut dilakukan melalui 3 tahap yaitu bulanan,
semesteran dan tahunan. Evaluasi kinerja bulanan dilakukan melalui rapat
pengendalian program dan anggaran (RADALGRAM), yang dilaksanakan
rutin setiap bulan.
RADALGRAM dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel. Hal
itu menunjukkan komitmen pimpinan dan anggota organisasi untuk
mengendalikan pencapaian kinerja program dan organisasi. Dalam
RADALGRAM selain dibahas permasalahan-permasalahan program juga
dibicarakan strategi dan upaya pemecahan masalahnya serta rencana tindak
lanjutnya.
3.1.2. Mekanisme pengumpulan data pencapaian kinerja
Terdapat berbagai sumber data untuk mengukur pencapaian kinerja
Program KKBPK di DPPKB Kabupaten Boven Digoel Tahun 2018. Sumber
data tersebut adalah Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKBPK dari
PLKB juga Mitra kerja,
Sistem pencatatan dan pelaporan program KKBPK Kabupaten
(mekanisme dan alur pelaporan terlampir) terdiri dari pencatatan dan
pelaporan pelayanan kontrasepsi (F/II/KB), pencatatan dan pelaporan
pengendalian lapangan (F/I/DALLAP), dan pendataan keluarga (R/I/KS dan
F/I/MDK). Pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi, melalui F/II/KB,
dikumpulkan secara berjenjang setiap bulan mulai dari klinik KB yang berada
di tingkat kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi dan pusat. Dalam formulir
F/II/KB terekam data antara lain jumlah peserta KB baru (per metode
kontrasepsi), data kegagalan dan komplikasi serta persediaan alat dan obat
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
38
kontrasepsi. F/II/KB merupakan sumber data untuk mengukur pencapaian
kinerja indikator-indikator (a) Jumlah Pencapaian Peserta KB Baru, (b)
Jumlah Peserta KB Baru mandiri, (c) Persentase Jumlah Peserta KB Baru
MKJP, (d) Persentase Peserta KB baru pria, (e) Jumlah Peserta KB baru
KPS dan KS I.
Pencatatan dan Pelaporan Pengendalian Lapangan, dengan
menggunakan formulir F/I/Dallap dikumpulkan bulanan secara berjenjang,
mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi dan pusat.
Dalam formulir F/I/Dallap terekam data antara lain peserta KB aktif, ganti
cara, kelompok kegiatan BKB, BKR, BKL, UPPKS, dan KPS dan KS-I.
F/I/Dallap merupakan sumber data untuk mengukur pencapaian kinerja
indikator-indikator (a) Jumlah Peserta KB aktif, (b) Jumlah Peserta KB aktif
KPS dan KS I, (c) Persentase Peserta aktif mandiri, dan (d) Persentase
Peserta KB aktif MKJP.
Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga, dengan
menggunakan formulir R/I/KS, dikumpulkan dalam periode setahun sekali.
Data yang dikumpulkan melalui pendataan keluarga meliputi data demografi,
data kesertaan ber KB seperti unmet need dan peserta KB menurut jalur
pelayanan, serta data tahapan Keluarga Sejahtera. Pendataan keluarga
dilakukan oleh Kader Pendata terlatih yang mendapatkan pembinaan dan
supervisi oleh PLKB/PKB maupun oleh jajaran di atasnya, kecamatan,
kabupaten dan kota, provinsi dan pusat.
Survey intern BKKBN dalam hal ini Mini Survey dan Survey RPJMN
dilakukan setiap tahun untuk mengukur pencapaian kinerja indikator-indikator
(a) Persentase keluarga yang mempunyai balita, anak, remaja dan lansia
yang memahami dan melaksanakan pembinaan dan pengasuhan tumbuh
kembang balita dan anak serta ketahanan keluarga remaja dan lansia; (b)
Persentase PUS, WUS, remaja, dan keluarga yang mengetahui informasi
KKB melalui media massa cetak, elektronik dan media luar ruang.
Sementara itu data hasil Sensus Penduduk 2010 digunakan untuk
mengukur laju pertumbuhan penduduk, sedangkan data hasil SDKI 2012
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
39
digunakan untuk mengukur pencapaian kinerja indikator (a) Tingkat
kesertaan ber-KB pasangan usia subur (CPR) dan (b) Unmet Need.
3.1.3. Upaya dan Kegiatan Strategis Program KKBPK
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, upaya program dan kegiatan
yang dilakukan sepanjang tahun 2018 secara umum adalah melakukan
konsolidasi dan penyegaran kembali komitmen terhadap program KKBPK
nasional kepada seluruh penyelenggara negara, stakeholder terkait, dan
mitra kerja program. Secara khusus, upaya program yang dilakukan adalah
dengan merancang, menyusun, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
strategis sebagaimana yang telah diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019
dan Rencana Strategis Program KKB Nasional 2015-2019 dan juga Renstra
Kabupaten 2016-2021.
Upaya pelaksanaan program dan kegiatan tersebut bertujuan untuk
pemantapan kelangsungan program dan kelembagaan, peningkatan kinerja
program di setiap tingkatan wilayah, serta pemenuhan permintaan
masyarakat akan pelayanan keluarga berencana yang menyeluruh dan
bermutu dalam rangka membantu terwujudnya keluarga kecil berkualitas.
Gambaran pelaksanaan kinerja program KKB nasional yang merupakan
pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang tercantum dalam
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2011 meliputi empat program pokok, yaitu
(1) Program Kependudukan dan KB; (2) Program Pelatihan dan
Pengembangan; (3) Program Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis
Lainnya; serta (4) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur.
Sebagai langkah awal dari pelaksanaan program KKBPK , maka pada
setiap awal tahun selalu dilakukan penyegaran kembali komitmen terhadap
program KKBPK Kabupaten dari para penyelenggara daerah, stakeholder,
pimpinan OPD dan mitra kerja program melalui forum-forum yang berskala
regional, yaitu Rapat Kerja Nasional, Rapat Kerja Daerah, dan Rapat
Koordinasi Teknis.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
40
Melalui forum-forum pertemuan tersebut dilakukan sosialisasi dan
desiminasi visi, misi, kebijakan, strategi, dan pokok-pokok program serta
kegiatan dalam Rencana Strategis Program KKB Kabupaten tahun 2016-
2021 dan disinkronkan dengan rencana aksi dan operasionalisasi kegiatan
prioritas.
Untuk mencapai target yang tercantum dalam RK OPD Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten
Boven Digoel pada Tahun 2018, telah melaksanakan 12 (dua belas )
program dengan 41 Komponen dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran .
Untuk meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran kegiatan
yang dilaksanakan pada tahun 2018 antara lain :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB penyediaan
jasa surat-menyurat sebanyak 500 lembar dalam tahun berjalan
telah dilakukan pengiriman laporan laporan/ surat antara lain melalui
Jasa Kantor Pos, Kilat khusus selain itu juga ada pemakaian
Perangko dan meterei
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB antara lain
penyediaan Komunikasi jumlah penggunaan tv kabel sebanyak 12
kali, penggunaan listrik dalam tahun berjalan sebanyak 18.500 kwh,
penggunaan profil air sebanyak 50 profil dan penggunaan air galon
sebanyak 100 kali pengambilan dalam satu tahun
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
41
Pada Tahun 2018 Dinas Pengendalian penduduk dan keluarga
berencana mendapat Alokasi Anggaran untuk Pembelian
Kendaraan Operasional 1 (satu) Unit dan sudah direalisasikan.
Jenis Kendaraan yang dibeli adalah 1 Unit Mobil Triton Penyuluh
KB. Sementara ketersediaan Kendaraan Bermotor yang
mendukung pelaksanaan Program KKBPK belum terpenuhi sesuai
kebutuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari Jumlah Kendaraan
Operasional yang ada masih terdapat 5 (lima) bidang yang belum
memiliki Kendaraan Operasional yaitu Bidang Keluarga Sejahtera
dan Bidang Keluarga Berencana serta Kendaraan Dinas Jabatan
untuk Pejabat eselon II karena kondisi kendaraan sudah mencapai
15 tahun. Namun kendaraan yang perpanjang STNK terus
dilaksanakan tiap tahun nya sebanyak 31 unit
4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB penyediaan
Administrasi Keuangan antara lain :
Sistem Pembayaran Gaji Pegawai sejak bulan Januari s/d
Desember 2018 dibayarkan langsung ke rekening masing-masing
pegawai melalui Bank Papua cabang Tanah Merah, Khusus untuk
pengalokasian pembayaran gaji tahun 2018 tidak mengalami
masalah karena tidak terjadi kekurangan (minus) dana untuk
pembayaran gaji pegawai. Termasuk pembayaran gaji Honorer
sebanyak 30 orang
5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB penyediaan
Alat kebersihan kantor dan bahan pembersih kantor sebanyak 120
jenis antara lain :
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
42
o Sapu ijuk
o Sapu lidi
o Serok sampah
o Tempat sampah
o Kain pel
o Tangkai pel
o Bulu ayam
o Pot bunga
o Bayfresh / cairan pembersih kaca dll
6. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk
mendukung Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB
perbaikan peralatan kerja sebanyak 30 unit yang mengalami
perbaikan - perbaikan lebih dari satu kali antara lain :
o Perbaikan Printer 3 unit
o Perbaikan Laptop 2 unit
o Perbaikan Komputer PC 2 unit
o Perbaikan Finger print 1 unit
o Perbaikan mesin babat rumput 1 unit
o Perbaikan ac ruangan 3 unit
o Dan masih banyak lagi
7. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB penyediaan
ATK sebanyak 31 jenis antara lain :
o Kertas Folio
o Map
o Bolpoint
o Cap dinas
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
43
o Paper klips
o Mistar
o Pensil / penghapus dll
8. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB barang cetakan
dan penggandaan yang disediakan sebanyak 1.227 , baik itu
kegiatan kesekretariatan maupun kegiatan Bidang - bidang
9. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB penyediaan
bahan logistik kantor antara lain : Bahan Bakar Minyak berjumlah
3000 liter (solar maupun bensin) yang di distribusikan bagi seluruh
ASN yang berada di OPD Dinas pengendalian penduduk dan
sskeluarga berencana
10. Penyediaan Makanan dan Minuman
Kegiatan yang dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB penyediaan
Makanan dan Minuman yang selalu disajikan setiap Rapat Umum
Staf yang dilakukan setiap bulan sekali dan Rapat - Rapat yang
sifatnya tak terduga ataupun Emergency dengan jumlah 300 kotak
dalam tahun berjalan
11. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Kegiatan Rapat Koordinasi dan konsultasi ke luar daerah yang
dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung Pelaksanaan
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
44
Program KKBPK dilingkungan DPPKB maka sebanyak 25 kali dalam
satu tahun melakukan perjalanan dinas dengan tujuan dan staf yang
melakukan perjalanan berbeda beda sesuai dengan Undangan
ataupun Radio gram kegiatan.
2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 untuk antara
lain :
1. Pengadaan Perlengkapan gedung Kantor
Pengadaan dilaksanakan Pada Tahun 2018 untuk mendukung
Pelaksanaan Program KKBPK dilingkungan DPPKB
Perlengkapan gedung Kantor yang di sediakan sebanyak 4 unit untuk
memenuhi beberapa kebutuhan gedung kantor yang masih
terbengkalai
2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan dinas / operasional yang diservice pada tahun
2018 adalah sebanyak 14 unit kendaraan dinas / operasional yang
digunakan untuk mendukung pelaksanaan program KKBPK di
kampung
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur
Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 antara lain :
1. Bimbingan teknis Implementasi Peraturan perundang-undangan
Kegiatan ini adalah Bimbingan dan pelatihan yang
diperuntukkan kepada Petugas Keuangan (Bendahara), bertujuan
untuk memberikan pengetahuan mendalam dan terperinci
mengenai pelaksanaan Teknis Perundang-undangan dan
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) di lapangan. Pelatihan dilaksanakan selama 7 (tujuh)
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
45
hari, 08 Des s/d 14 Des 2018. Diikuti oleh 1 orang Bertempat di
hotel haris Harmoni Jakarta Pusat.
2. Bimbingan teknis pengembangan model operasional BKB -
Posyandu - PADU
Kegiatan ini adalah kunjungan lapangan yang diperuntukkan kepada
Pegawai Bidang Kesejahteraan Keluarga (KS), bertujuan intervensi
program kunjungan lapangan, dan melihat langsung dengan
kegiatan yang bersifat aplikatif dan berdampak terhadap penerima
manfaat, yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah di
wilayah setempat. Implementasi dari model solusi stategik
memerlukan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak, baik
stakeholder, mitra kerja, maupun masyarakat setempat dan
diharapkan tetap berlanjut di lapangan. Kegiatan ini juga memberikan
pengetahuan mendalam dan terperinci mengenai pelaksanaan Teknis
Pengembangan Model Operasional BKB - Posyandu - PADU .
Pendidikan pendek ini dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari, 14 Feb s/d
21 Feb 2018. Diikuti oleh 7 orang Bertempat di Kampung KB desa
Babakan Asem kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.
4. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 antara lain :
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)
Program Kependudukan, KB Tahun 2018.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini
definisi lainnya adalah laporan capaian kinerja dan ikhtisar Realisasi
Kinerja OPD disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Esensi dari sistem LAKIP bagi Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana adalah perwujudan dari
implementasi system pengendalian manajemen sektor publik.
Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen
pemerintahan untuk memastikan bahwa visi, misi, dan tujuan strategis
dapat dipenuhi melalui implementasi srategi pencapaiannya (program
dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut , system siklus
LAKIP diawali dengan penyusunan Rencana Strategis yang
mendefinsikan visi, misi dan tujuan/ sasaran Strategi OPD DPPKB
Kabupaten Boven Digoel . pencapaian hasil 1 dokumen
2. Penyusunan laporan keuangan semesteran
Kegiatan Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara pada
OPD Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DPPKB) yang efisiens dan dapat dipertanggungjawabkan, maka
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana membuat
sebuah dokumen laporan keuangan semesteran, hal ini dimaksudkan
agar kegiatan kegiatan program per enam bulan dapat dilihat
kemajuan pencapaiannya di masyarakat namun Sebelum laporan
keuangan dibuat, dan agar supaya laporan dapat dikatakan akurat,
maka terlebih dahulu dilakukan Rapat internal bagian keuangan OPD
dan Rekonsiliasi tentang penyusunan Laporan Keuangan ke BPKAD
agar sesuai dengan Regulasi keuangan yang ada. Keluaran yang
dihasilkan adalah satu (1) dokumen laporan keuangan semesteran
3. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
47
Untuk meningkatkan Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik
Negara di Lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana yang efisiens, dan dapat dipertanggungjawabkan, maka
kegiatan Laporan Keuangan Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana membuat pula sebuah laporan keuangan Akhir
Tahun yang akan dikirim ke BPKAD dan dapat di pergunakan
sebagaimana mestinya. Dan keluarannya adalah satu (1) Dokumen
Laporan keuangan akhir tahun .
4. Penyusunan Rencana Strategi , rencana kerja, RKA DPA SKPD
Kegiatan ini merupakan salah satu strategi dalam upaya
memasukan isu-isu parameter kependudukan kedalam Renstra di
kabupaten Boven Digoel selama lima tahun yang akan datang,
diharapkan isu-isu Parameter Kependudukan bisa
dimasukan/diintegrasikan kedalam penyusunan Renstra tersebut,
maka DPPKB bermitra dengan BKKBN , Stake Holder, dan Mitra
kerja terkait baik ditingkat Provinsi dan di tingkat Kabupaten/Kota
untuk meng-advokasi kepada para pihak, agar dalam menyusun
RPJMD/Renstra Kabupaten bisa memasukan Isu-isu Parameter
Kependudukan dalam Pelaksanaan Program KKBPK di Tingkat
Kabupaten, sehingga kegiatan operasional Program
Kependudukan dan pengendalian Kuantitas pendudukan bisa
dijadikan program prioritas/strategis dan dialokasikan anggarannya
disetiap tahun anggaran. Indikator pencapaian yang di hasilkan
adalah 3 dokumen antara lain ; Dokumen Rencana Strategi OPD,
Dokumen Rencana Kerja dan Dokumen RKA DPA OPD
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
48
Tabel 3.1
DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KB (DAK FISIK) KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN 2018
No FISIK Realisasi Pencairan
Dana
Persentase
Sisa Dana
Keuangan Fisik
1 Boven Digoel 1.699.000.000 99,95% 100% 800.000
Tabel 3.2
DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KB (DAK OPERASIONAL / BOKB)
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN 2018
No
Kegiatan
Jumlah Keseluruhan
Total dana Realisasi Persentase Sisa Dana
(Rp) (Rp) (%) (Rp)
1 Boven Digoel 3.355.130.000 100% 100% -
5. Program Keluarga Berencana
Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 antara lain :
1. Pelayanan KIE
Pelaksanaan program KKBPK melalui media Siaran sebanyak 242
kali siaran diantaranya adalah pesan Pesan program KKBPK melalui
Spot Iklan di RRI . Tanah Merah dan beberapa Informasi yang di
siarkan adalah informasi PUP ( Penundaan Usia Perkawinan, alat
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
49
kontrasepsi dan wawancara wawancara lainnya melalui RRI,
Kegiatan ini merupakan Penyebaran Informasi program KKBPK ke
masyarakat yang berada di 20 distrik yaitu dengan menggunakan
lembaga siaran publik yaitu RRI Pro 1 Tanah Merah Boven Digoel
selama satu Tahun ( bulan Januari sd desember 2018).
2. Peningkatan perlindungan hak reproduksi individu
dilaksanakan di Distrik Mandobo ( kampung Persatuan dan Kampung
Sokanggo) dengan sasaran Petugas Lapangan, Kader, Petugas
Medis dan Pasangan Usia Subur dengan jumlah sebanyak 300 orang
pada bulan Oktober tahun 2018
3. Pembinaan keluarga berencana
Pembinaan Keluarga Berencana untuk pemerataan pelayanan KB
yang berkualitas, dapat terjangkau oleh masyarakat terutama pada
Kampung Getentiri (distrik jair ) dan Langgoan (distrik Iniyandit ) yang
masing masing kampung memiliki sasaran sebanyak 200 PUS OAP
juga mendorong partisipasi pria dalam keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi di laksanakan di Kedua Distrik tersebut pada
bulan April tahun 2018 , selain sasaran nya PUS ada jugapetugas
lapagan KB dan Mitra yaitu Kader Posyandu dan Tokoh Masyarakat
sehingga totalnya sebanyak 400 orang.
4. Pengadaan sarana dan Prasarana Keluarga Berencana
Pada Tahun Anggaran 2018 OPD DPPKB memiliki 8 Paket
Pengadaan Barang dan Jasa guna mendukung program KKBPK
dengan total pagu sebesar Rp. 1.699.000.000,- dengan Rincian nya
sebagai berikut :
o Kendaraan roda 4 (1) unit
o Kendaraan roda 2 (5) unit
o KIE KIT
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
50
o BKB KIT
o PLKB KIT dll
5. Operasional Distribusi alat dan obat kontrasepsi
Untuk mendukung Kegiatan Pelayanan KB, maka diharapkan
disetiap Tempat Pelayanan seperti Puskesmas, Pustu dan Klinik
selalu tersedia alat kontrasepsi. Untuk itu OPD DPPKB selalu
melakukan Pengiriman dan Pendistribusian ALKON secara rutin
dan berkelanjutan ke 18 Faskes. Penyaluran dan Pengiriman
ALKON ke Distrik ( puskesmas) sebagai mitra kerja , juga tempat
pelayanan Target PPM yang telah disepakati namun juga
berdasarkan analisa / evaluasi permintaan ALKON akan di lakukan
pencatatan dan pelaporan dengan baik termasuk Laporan
Gudang.
6. Pembentukan Kampung KB
Anggaran ini untuk membiayai pembentukan kampung
keluarga berencana yang ada pada 1 kampung dan
pelaksanaannya pada bulan April tahun 2018 di kampung
Naga distrik Jair (Metode-metode yang digunakan antara lain
Penyuluhan, focus Diskusi group, minilokakarya dll) untuk
mendukung program Kependudukan , keluarga Berencana dan
pembangunan keluarga.
7. Penyuluhan bagi Ibu Rumah Tangga dalam membangun
keluarga sejahtera
Melakukan Edukasi/Penyuluhan kepada masyarakat (ibu Rumah
Tangga agar dapat membangun keluarga Sejahtera ) melalui
metode belajar berdiskusi group dengan materi tentang Keluarga
Berencana , alat kontrasepsi, kanker Alat Reproduksi, resiko dan
bahaya penyakit menular (IMS, HIV/AIDS). kegiatan dilaksanakan
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
51
di distrik Subur pada bulan Agustus dengan sasaran sebanyak
220 orang
8. Pembinaan Kampung KB
Kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut pembentukan /
pencanganan kampung KB yang didukung oleh komitmen yang
kuat dari pemerintah daerah dan berbagai pihak dalam usaha
peningkatan program KB bersinergi dengan program pendidikan,
kesehatan, lingkungan sosial dan program lainnya.
Dengan melakukan sosialisasi, komunikasi, edukasi tentang
program KB kepada masyarakat serta pelayanan KB di tingkat
kampung . Kegiatan ini dilakukan di kampung Mawan dengan
sasaran kelompok masyarakat sebanyak 152 orang pada bulan
November tahun 2018
9. Biaya operasional Balai penyuluh KB kecamatan
Anggaran ini untuk membiayai operasional balai penyuluh yang
ada pada 2 balai yaitu balai penyuluh Distrik Mandobo dan balai
penyuluh Distrik Mindiptana pada bulan November tahun 2018
10. Biaya operasional penggerakan di kampung KB
Anggaran ini untuk membiayai pembentukan kampung
keluarga berencana yang ada pada 20 distrik (20 kampung)
Kegiatan ini, dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2018 merupakan
tindaklanjut dari program nasional bertujuan untuk membangun
manusia Indonesia yang cerdas dan berkualitas. Dengan adanya
kampung KB diharapkan manfaat program KB dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat terutama di wilayah terpencil. Di
Kabupaten Boven Digoel ada 20 Kampung KB yang telah di
lakukan pencanangan. Kampung KB yang telah dioperasionalkan
adalah :
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
52
o Kampung Aiwat (distrik subur);
o Kampung Miri (distrik Jair) ;
o Kampung Kamka (distrik Mindiptana);
o Kampung Tembutka (distrik Ninati);
o Kampung Amboran (distrik Sesnuk);
o Kampung Ampera (distrik Mandobo);
o Kampung Kouh (distrik Kouh);
o Kampung Autriop (distrik Iniyandit);
o Kampung Watemu (distrik KIA);
o Kampung Amuan (distrik Kombut);
o Kampung Makmur (distrik Fofi);
o Kampung Ginggimop (distrik Arimop);
o Kampung Somi (distrik Bomakia);
o Kampung Karuwage (distrik Firiwage);
o Kampung Biwage 2 (distrik Kawagit);
o Kampung Mangga 3 (distrik Manggelum);
o Kampung Manggemahe (distrik Yaniruma);
o Kampung Winiktit (distrik Waropko);
o Kampung Kuken (distrik Ambatkwi);
o Kampung Wanggemalo (distrik Kombay);
11. Biaya operasional pembinaan program oleh kader
Anggaran ini untuk membiayai pembinaan program di kampung
oleh kader yang ada pada 112 kampung (20 distrik) pada bulan Juli
tahun 2018
12. Dukungan media KIE dan Manajemen
Tujuan dari kegiatan ini adalah tercatatnya Fasyankes di tingkat
Distrik dan juga terdokumentasinya sarana prasarana promosi
penyuluhan yang mendukung pelayanan KB MKJP , penyediaan
sarana promosi seperti spanduk leaflet, poster dll, media kie
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
53
sebanyak 3020 lembar, dan manajemen kampung sebanyak 112
yang ada dan akan di sebar ke 20 distrik dan puskesmas sehingga
memudahkan pengelola PLKB dan Mitra kerja mendukung
mempromosikan kepentingan operasional program KKBPK,
dengan masyarakat sebagai sasarannya
13. Sosialisasi dan pembentukan PPKBD dan Sub PPKBD dan
Kader KB
yakni kegiatan pertemuan untuk pembentukan Kader di tingkat distrik
dan kampung setelah pembentukan sekaligus kader dibekali dengan
pengantar program KKBPK guna menjadi perpanjangan tangan
pemerintah daerah dalam mempromosikan program KKBPK.
hasil pencapaian yang diharapkan adalah pelayanan KB dpt menjadi
program yang diminati oleh masyarakat sebagai akseptor di kampung
kampung .kegiatan ini dilaksanakan di lima (5) distrik yakni distrik
Manggelum, distrik fieriwage, distrik Kawagit, distrik ujung kia dan
distrik Woropko, pada bulan Agustus tahun 2018
6. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 untuk mencapai
pelayanan yang maksimal pada Kaum Remaja antara lain Kesehatan
Reproduksi Remaja
1.(Advokasi dan KIE tentang kesehatan Reproduksi Remaja)
Program penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi merupakan
program strategis dalam pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja .
Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi adalah salah satu
upaya membantu Remaja untuk memiliki pengetahuan, kesadaran,
sikap dan perilaku tentang masalah Kesehatan Reproduksi melalui
kegiatan promosi, KIE dan konseling pencegahan Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR), Penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS),
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
54
HIV dan AIDS, Penanggulangan Alat Reproduksi, Peningkatan
Perilaku Seksual yang sehat serta Penanggulangan Infertilitas
sekunder setelah penggunaan kontrasepsi dll. Dalam operasionalnya
kegiatan dilaksanakan di Distrik Ujungkia Kabupaten Boven Digoel
pada Bulan Agustus dengan sasaran sebanyak 150 remaja.
7. Program Pelayanan Kontrasepsi
Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 untuk
mencapai pelayanan pada masyarakat yang maksimal maka diadakan
pelayanan pemasangan kontrasepsi KB pada bulan Agustus antara lain
:
1) Pelayanan IUD termasuk pelayanan KB non MKJP
dilaksanakan di Klinik Bidan swasta pada Distrik Jair Kampung
Asiki dan Kampung Naga dengan Nakes Dokter dan Bidan
Praktek (Swasta) di Distrik Jair, dan terdapat 3 Akseptor
dengan pemasangan IUD
2) Pelayanan IMPLANT dilaksanakan di Puskesmas, dan Bidan
Praktek Swasta sebanyak 60 Akseptor di distrik Jair
3) Pelayanan Perawatan pasca pemasangan implant dilanjutan
pelaksanaannya di Puskesmas Pemerintah dan swasta (Klinik)
di Distrik Jair Kampung getentiri dan Kampung Asiki
4) Pelayanan Pencabutan Implant dilaksanakan di Puskesmas,
nakes Bidan dan juga (Praktek Swasta)
Tabel 3.3
Hasil Pelayanan Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru Menurut Metode
Kontrasepsi
No Metode Kontrasepsi
Peserta KB Aktif Peserta KB Baru
2017 2018 2017 2018
1. IUD 3 19 3 6
2. MOW 31 49 13 9
3. MOP - - - -
4. Kondom 123 232 21 19
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
55
5. Implant 190 402 55 171
6. Suntikan 4744 9957 685 789
7. Pil 1857 4350 362 246
Jumlah 6948 15009 1139 12040
Sumber data ; DPPKB 2018
8. Program Pembinaan peran serta masyarakat dalam
pelayanan KB dan KR yang mandiri
Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan April tahun 2018 antara lain
:
1. Pembinaan kelestarian peserta KB dengan Mitra Kerja
Promosi Program unggulan KKBPK oleh DPPKB dilakukan kegiatan
pembinaan kepada peserta KB dan Mitra kerja (Puskesmas,tokoh
pemuda , bidan praktek (swasta), tomas, toga, tokoh perempuan
dll). Dilaksanakan di 3 distrik antara lain : Distrik Jair, distrik
Arimop dan Distrik Bomakia dengan tujuan Melakukan upaya
kerjasama kepada peserta KB dan mitra kerja untuk berkomitmen
mendukung program KKBPK , Kegiatan ini bertujuan meningkatan
peran mitra kerja dan akseptor dalam menerima dan
mendukung program KKBPK di kabupaten Boven Digoel
serta harapannya peningkatan kualitas dalam penyelenggaraan
program KKBPK di lini lapangan.
9. Program Promosi kesehatan ibu bayi dan anak melalui
kelompok kegiatan di masyarakat
Kegiatan Promosi Khiba dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2018
yang dilakukan antara lain :
1. Penyuluhan kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan di Masyarakat.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
56
Kegiatan ini dilakukan bersama Jejaring kemitraan DPPKB yaitu
Puskesmas untuk melaksanakan pelayanan KHIBA (Kelangsungan
Hidup Ibu, Bayi dan Anak) di Distrik Kouh Kabupaten Boven Digoel,
Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat (PUS) dapat memberikan
informasi kepada masyarakat di lingkungannya ataupun keluarganya
agar dapat pula memahami materi penyuluhan khiba tsb, adapun
kegiatan tersebut sasarannya adalah sebanyak 100 WUS (wanita usia
subur) dilaksanakan di Aula Kantor distrik kouh.
2. Sosialisasi penyuluhan BKB Kit
di laksanakan pada wilayah Distrik Subur dan distrik Jair sebanyak
150 orang tua (PUS) pada bulan Agustus tahun 2018 dan di sertakan
dengan pembagian BKB KIT ( alat permainan edukatif / APE).
10. Program Peningkatan penanggulangan narkoba, PMS
termasuk HIV/ AIDS
Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2018 antara lain
1. Penyuluhan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
Melakukan Edukasi/Penyuluhan kepada masyarakat (PUS )
melalui metode belajar berdiskusi group dengan materi tentang
Narkoba, PMS dan bahaya penyakit menular (IMS, HIV/AIDS).
kegiatan dilaksanakan di distrik Mandobo dan Distrik Kouh dengan
sasaran sebanyak 400 orang
11. Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina
keluarga
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 antara lain
1. Pelatihan upaya peningkatan pendapatan keluarga sejahtera
(UPPKS)
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
57
Program Ekonomi Keluarga melalui kegiatan usaha ekonomi produktif
sebagai bagian dari proses pembelajaran usaha ekonomi keluarga
melalui kelompok UPPKS, untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga peserta KB terutama keluarga sejahtera dan KS I anggota
kelompok UPPKS melalui proses pembelajaran usaha agar lebih
kreatif , inovatif, maju, mandiri dan memiliki etos kerja yang tinggi
dalam rangka meningkatkan kesertaan , pembinaan dan kemandirian
ber KB, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan jumlah peserta
sebanyak 3 Kelompok UPPKS di laksanakan di distrik Mandobo ,
kampung Mawan dengan Narasumber dari Jayapura pada bulan
April tahun 2018.
12. Program Pengembangan Model operasional BKB
Posyandu PADU
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 antara lain
1. Workshop dan TOT bagi pengelola kelompok BKB- Posyandu-
PADU
Merupakan kegiatan untuk memberikan pemahaman kepada
Bapak / ibu yang dianggap mampu untuk mengenai Bina Keluarga
Balita, Posyandu, PADU menyamakan persepsi mengenai isi
materi dan alat bantu yang diberikan, agar survei dilaksanakan
sesuai SOP survei yang berlaku.
Kegiatan ini dilaksanakan di distrik Mandobo pada bulan Mei
dengan sasaran workshop sebanyak 50 orang
3.2. AKUNTABILITAS KINERJA
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven, tahun 2018
difokuskan kepada sasaran yang telah ditetapkan melalui Renstra 2016 -
2021 serta Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja 2018.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
58
Untuk menentukan dan mengevaluasi Hasil Akuntabilitas Kinerja
terdapat 3 (tiga) aspek yang harus ditelaah antara lain Pengukuran Kinerja,
Evaluasi Pencapaian Kinerja dan Analis Akuntabilitas Kinerja.
3.2.1. Pengukuran Kinerja
Adapun hasil pengukuran kinerja yang telah dicapai Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten
Boven pada Tahun 2018 baik berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU),
Kontrak Kinerja Kepala perangkat daerah (KKK) dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT) Kabupaten dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :
o Pencapaian berdasarkan Indikator Utama / Sasaran Strategis
Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang yang ditargetkan
untuk dicapai Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DPPKB) Kabupaten Boven pada tahun 2018 dan sesuai Hasil Pencapaian
sampai dengan bulan Desember 2018 menunjukkan bahwa dari beberapa
indikator yang sudah ditargetkan, ada indikator yang pencapaiannya belum
sesuai yang diharapkan, dan ada juga yang sesuai dengan target bahkan
ada indikator yang pencapaiannya dibawah 50 %.
Secara umum Hasil Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sangat
menentukan Sasaran Strategis yang menjadi tugas dan tanggungjawab
DPPKB untuk merealisasikan Target yang termuat dalam Rencana
Strategis 2016-2021.
Untuk lebih jelasnya Hasil Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
tersebut dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
1. Menurunnya Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49)
Sasaran Strategis dari Dinas Pengendalian penduduk dan Keluarga
Berencana ini dimaksudkan untuk dapat menurunkan angka kelahiran
total (TFR). Kalau dibandingkan antara jumlah Penduduk dan luas
wilayah, di Boven Digoel / Papua masih sangat luas sesuai SP 2010
Rata-rata di Papua kepadatan penduduk adalah 9 orang per kilometer
persegi, ini artinya bahwa untuk bisa membangun Boven Digoel /
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
59
papua masih diperlukan penyebaran penduduk yang merata di semua
tingkatan Distrik dan Kampung . Namun kalau kita merujuk pada Laju
Pertumbuhan Penduduk hasil SP 2010 papua mencapai angka 5,39
pertahun, dan TFR-nya sebesar 2,87, namun kalau dibandingkan dari
sensus ke sensus cenderung menurun.
Angka kelahiran total (TFR) adalah jumlah anak rata-rata yang akan
dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya
apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR
dihitung. TFR merupakan pengukuran sintetis yang menyatakan
fertilitas pada akhir masa reproduksi dari suatu kohor hipotetis
perempuan.
Angka Kelahiran total berdasarkan SUPAS 2015 sebesar 2,35 anak
perwanita di Papua, kalau dibandingkan dengan SDKI 2012 sebesar
3,50, mengalami penurunan. Sedangkan untuk TFR 2018 kami belum
mendapatkan angkanya (TFR dihitung / 5 tahun ).
Walaupun belum diketahui angka rata-rata kelahiran untuk tahun
2018, namun tetap perlu adanya intervensi program untuk mendorong
penurunan angka kelahiran, malalui program:
a. Peningkatan partisipasi penggunaan alat dan obat
kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur;
b. Peningkatan Pengetahuan Wanita tentang Pentingnya
Program KKBPK;
c. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Pasangan
Usia Subur tentang Isu-Isu Kependudukan;
d. Peningkatan layanan akseptor KB secara sinergis
berdasarkan karakteristik penduduk dan jenis alat
kontrasepsi;
e. Pemberdayaan dan penguatan peran aktor dan potensi
lokal sebagai penggerak pelaksanaan program KB di tingkat
kampung;
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
60
f. Peningkatan komitmen para pemangku kepentingan
terhadap pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga di Wilayahnya;
g. Peningkatan Usia Kawin Pertama, 21 tahun bagi wanita, 25
tahun bagi pria, dan peningkatan promosi PUP bagi
Remaja;
Dengan berpatokan pada angka tahun 2015, capaian TFR untuk
Provinsi Papua sudah memenuhi target rencana strategis tahun 2015-
2019, namun untuk mencapai visi misi BKKBN Penduduk Tumbuh
seimbang 2025, yang ditandai dengan TFR = 2,1 dan NRR = 1, maka
OPD Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana harus
terus melakukan berbagai upaya dan strategi, diantaranya:
a. Pembinaan tingkat Kesertaan dan keberlangsungan peserta
KB untuk meminimalkan angka putus pakai kontrasepsi
(Drop Out);
b. Peningkatan pelayanan KB yang berkualitas disetiap
Fasyankes khususnya diwilayah kampung kampung/
Pegunungan;
c. Peningkatan Penggarapan PUS belum ber-KB yang
termasuk resiko tinggi hamil dan melahirkan yaitu kelompok
Wanita Pasangan Usia Subur umur kurang dari 20 tahun
dan atau umur 35 tahun atau lebih, khususnya pada
wilayah-wilayah yang tingkat kesertaan ber-KB-nya masih
rendah, (disesuaikan dengan kondisi daerah dan kearifan
lokal daerah setempat)
d. Memanfaatkan pada kegiatan-kegiatan momentum baik
momentum Nasional/Daerah/ dan lain sebagainya, sebagai
wahana dalam promosi dan pelayanan KB;
e. Strategi Penggarapan KIE dan pelayanan KB akan lebih
memfokuskan pada segmentasi wilayah sasaran pada
kelompok umur muda (20 – 34 tahun). Karena tingkat
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
61
kesertaan ber-KB pada kelompok umur muda akan besar
pengaruhnya terhadap penekanan tingkat Fertilitas secara
alami;
f. Kampanye Generasi Berencana (GENRE) dalam
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) melalui PIK
Remaja/Mahasiswa, karena dengan penundaan usia
perkawinan bagi seorang wanita, bisa menekan tingkat
Fertilitas.
2. Persentase pemakaian Kontrasepsi (CPR).
Permasalahan Kependudukan di Boven Digoel / Papua tidak jauh
beda dengan permasalahan kependudukan yang dialami secara
Nasional, di Boven Digoel / Papua walaupun wilayahnya masih luas
dibandingkan dengan Kabupaten atau provinsi lainnya di Indonesai,
namun menurut hasil SP 2010 Laju Pertumbuhan Penduduknya masih
relatif sangat tinggi, penyebaran penduduk antar wilayah yang tidak
merata, struktur umur penduduk muda dan kualitas penduduk yang
masih sangat rendah. Upaya untuk mengendalikan pertumbuhan
penduduk di Boven Digoel / Papua masih sangat diperlukan,
Peningkatan kesertaan ber-KB (CPR) merupakan salah satu cara
untuk bisa menekan tingkat fertilitas di Boven Digoel / papua, melalui
sasaran strategis ini OPD DPPKB harus bisa meningkatkan tingkat
pemakaian kontrasepsi (CPR), karena salah satu indikator penting
dalam keberhasilan Program KKBPK adalah tingkat prevalensi KB,
capaian tingkat prevalensi penggunaan Kontrasepsi pada tahun 2018
maka pencapaian ini adalah sebesar 45 %, hasil ini menandakan
masih perlu adanya peningkatan cakupan program keluarga
berencana di setiap wilayah Boven Digoel, sehingga bisa
meningkatkan angka kesertaan ber-KB dan memenuhi keinginan ber-
KB yang tidak terlayani.
Tabel : 3.4
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
62
Persentase Pemakaian Kontrasepsi (CPR) Tahun 2018)
Sasaran Strategis Target 2018
Realisasi 2018
Capaian 2018
Persentase pemakaian kontrasepsi (CPR)
25,67 % all method
22,4 % all method
87,26 % all method
Selain masih rendahnya CPR Tahun 2018 di Boven Digoel/Papua,
perlu diketahui juga kecenderungan pengguna KB di Boven Digoel
/Papua didominasi oleh penggunaan alat kontrasepsi non jangka
panjang, sehingga harus diantisipasi angka putus pakai yang mungkin
akan banyak mempengaruhi menurunnya besaran CPR di tahun
berikutnya. Apalagi kalau kita lihat pelayanan sampai ditingkat lini
lapangan, bahwa tingkat kesertaan ber-KB di Boven Digoel / Papua
disokong oleh daerah-daerah Perusahaan, Daerah perkotaan,
sementara masih banyak daerah-daerah Pegunungan, GALCILTAS
belum semuanya bisa terjangkau, karena terkendala dari berbagai
Faktor (Transportasi, Kondisi Wilayah/Keamanan, Politik, Tenaga, dll).
Tabel: 3.5
Persentase pemakaian kontrasepsi (CPR) all method tahun 2018 dengan target
2021 dalam Renstra 2016-2021
Sasaran Strategis
Target Real 2016
% Real 2015 dibanding
Target 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Pemakaian Kontrasepsi (CPR)
24,57 25,67 26,77 27,87 30,07 22,4 87,26
Kalau dilihat dari hasil tersebut, OPD DPPKB tetap harus melakukan
upaya-upaya perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan, serta
meningkatkan kualitas dan standar dalam pelayanan dan pelaksanaan
kegiatan, untuk itu beberapa upaya kegiatan yang harus dilaksanakan
pada periode mendatang diantaranya adalah:
a. Meningkatkan Advokasi dan KIE Program Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, melalui
berbagai media;
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
63
b. Meningkatkan kompetensi petugas pelayanan KB (Bidan,
Dokter, Tenaga Medis) dalam memberikan pelayanan KB
yang berkualitas sesuai dengan SOP, di setiap Fasyankes
sampai ditingkat desa ( Puskesman, Pustu, Klinik, dll),
melalui pelatihan medis pelayanan KB ;
c. Meningkatkan Pembinaan kesertaan ber-KB melalui
kelompok sasaran dan Fasyankes;
d. Mengoptimalkan pelayanan Keluarga Berencana pada
kantong-kantong aksepstor (daerah Perusahaan, perkotaan);
e. Meningkatkan tingkat kesertaan ber-KB pasca persalinan
dan pasca keguguran;
f. Meningkatkan tingkat kesertaan ber-KB melalui penggerakan
dalam pelayanan keluarga Berencana dan momentum;
3. Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
Kebutuhan pelayanan KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
didefinisikan sebagai persentase wanita kawin yang tidak ingin punya
anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak
memakai alat/cara kontrasepsi. Wanita yang memerlukan KB dengan
tujuan untuk menjarangkan kelahiran mencakup wanita hamil yang
kehamilannya tidak diinginkan waktu itu, wanita yang belum haid
setelah melahirkan anak yang tidak diinginkan waktu itu, dan wanita
lain yang sedang tidak hamil atau belum haid setelah melahirkan dan
tidak memakai kontrasepsi tetapi ingin menunggu dua tahun atau lebih
sebelum kelahiran berikutnya. Wanita yang belum memutuskan
apakah ingin anak lagi atau ingin anak lagi tetapi belum tahu kapan
juga termasuk kelompok ini. Wanita yang memerlukan KB untuk
membatasi kelahiran mencakup wanita hamil yang kehamilannya tidak
diinginkan, wanita yang belum haid dan yang sudah haid setelah
melahirkan anak yang diinginkan, yang tidak diinginkan, yang tidak
memakai kontrasepsi lagi.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
64
Pengukuran sasaran strategis ini dilakukan dengan cara
membandingkan jumlah perempuan yang kebutuhan ber-KB-nya tidak
terpenuhi dengan Jumlah Pasangan Usia Subur. Ukuran ini digunakan
untuk menilai sejauh mana Program Kependudukan Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga telah dapat memenuhi
kebutuhan. Apabila Program KKBPK telah berhasil mengatasi
kelompok unmet need KB, antara lain dengan pemberian layanan KIE
dan layanan KB maka diharapkan pencapaian kesertaan ber-KB akan
meningkat dan unmet need akan menurun.
unmet need tahun 2018 ini sangat tinggi dikarenakan persentasi
keikutsertaan KB yang juga masih rendah di Boven Digoel .
Dengan demikian total persentase Unmet Need pada wanita berstatus
kawin usia 15-49 tahun di Boven Digoel Papua adalah masih tinggi
dan hanya pada kasus ingin ber-KB tetapi kurangnya nakes terlatih di
tempat tugas / fasyankes juga keadaan Transportasi yang cukup jauh
di wilayah distrik dan kampung .
Beberapa hambatan dalam pencapaian sasaran strategis unmet need
di Boven Digoel , bahwa masyarakat di Boven Digoel khususnya di
daerah perusahaan / Asiki dan perkotaan yang sudah mempunyai
wawasan yang luas, untuk mengatur jarak kelahiran dalam
keluarganya untuk mencapai jumlah anggota keluarga yang ideal yang
diinginkan, maka mereka menggunakan alat kontrasepsi untuk
penundaan kehamilan, oleh karena itu unmet need untuk penundaan
kahamilan lebih tinggi dibandingkan untuk pembatasan kelahiran.
Kalau kita inginkan bahwa di tahun 2019 dan seterusnya, capaian
sasaran strategis dengan kondisi yang terjadi pada saat sekarang,
maka diperlukannya berbagai inovasi dan strategi program KKBPK
agar angka unmet need dapat terus diturunkan sampai target tahunan
bisa tercapai, antara lain melalui:
a. Peningkatan Advokasi program kependudukan, keluarga
berencana, dan pembangunan keluarga kepada para
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
65
pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan, serta
promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam
penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB;
b. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan
ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai di
setiap fasilitas kesehatan KB dan jejaring pelayanan dengan
sistim cafetaria, serta pemberdayaaan fasilitas kesehatan
untuk pelayanan KB;
c. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga
lapangan KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta
penguatan lembaga di tingkat masyarakat untuk mendukung
penggerakan dan penyuluhan KB;
d. Pemantapan pemetaan penggarapan program KKBPK
disesuaikan dengan situasi dan kondisi kewilayahan;
e. Peningkatan peran mitra dalam rangka perluasan jangkauan
dan kualitas pelayanan KB;
f. Peningkatan dan pemantapan keterpaduan penggarapan
program KKBPK dengan lintas sektor terkait melalui
Kampung KB, Kampung Siaga Kesehatan, Kampung Adat
berwawasan Kependudukan;
Tabel: 3.6
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) tahun
2015 dengan Target 2019 dalam Renstra 2015-2019
Sasaran Strategis
Target Real 2016 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi
19,10 18,00 16,90 15,80 13,60 52,7%
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
66
4. Menurunnya angka Kelahiran Pada Remaja Usia 15-19 tahun
(ASFR 15-19 tahun)
Wanita hamil pada usia masih muda yaitu pada usia kurang dari 20
tahun mempunyai resiko yang sangat tinggi karena secara fisik sesuai
dengan ilmu kedokteran dan anatomi tubuh bahwa kondisi rahim dan
panggul belum berkembang optimal sehingga bisa mengakibatkan
resiko kesakitan dan kematian pada saat kehamilan, persalinan, masa
nifas serta beresiko kepada bayi yang dilahirkannya. Secara mental
wanita hamil pada usia terlalu muda belum siap menghadapi
perubahan yang terjadi saat kehamilan, menjalankan peran sebagai
seorang ibu yang harus mengasuh anaknya serta menghadapi
masalah rumah tangga, faktor fisik dan mental yang belum matang ini
akan mempengaruhi resiko terjadinya persalinan yang sulit dan
komplikasi medis.
Selain beresiko pada kehamilan dan persalian, wanita melahirkan
pada usia muda juga akan mepengaruhi terhadap anak yang
dilahirkannya, baik itu dari segi fisik, mental dan intelegensi sehingga
kualitas anak sebagai generasi penerus tidak akan maksimal, dan
kalau hal ini tidak diatasi minimal dikurangi makan akan berakibat dan
berdampak pada kehidupan bernegara dan berbangsa pada dekade
duapuluhan tahun yang akan datang. Oleh karena itu OPD DPPKB
bermitra dengan sektor terkait berusaha untuk bisa menekan angka
kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun.
Sasaran strategis ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya kelahiran
dari perempuan pada kelompok umur 15-19 tahun. Pada perhitungan
ASFR ini masih bersumber pada hasil SUSENAS 2013, karena hasil
survey 2016 angkanya belum dipublikasikan, dan berdasarkan hasil
susenas 2013, ASFR 15-19 papua adalah 47/1000 kelahiran, bila
dibandingkan dengan target 2016 dimana ASFR 15-19 tahun adalah
47/1000 kelahiran, maka capaian pada tahun 2016 sebesar 100 %.
Walaupun sudah mencapai seratus persen namun data dasar hasil
capaian masih menggunakan hasil Susenas 2013, sehingga masih
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
67
belum tepat/pasti data capaian sebenarnya ASFR 15-19 tahun 2016
di Papua.
Tabel: 3.7
Capaian angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun
(ASFR 15-19 tahun)
Sasaran Strategis Target RENSTRA 2016
Realisasi 2015 (berdasarkan SUSENAS 2013
Capaian tahun
2016 2014 2013
Angka Kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun)
47/1000 kelahiran
47/1000 kelahiran
100 % - 100 %
Untuk mewujudkan dan meningkatkan capaian sasaran strategis
berbagai upaya program kegiatan yang telah dilakukan diantaranya:
a. Peningkatan dan pembinaan peran serta Kelompok Bina
Keluarga Remaja, dalam menopang keberhasilan program
dan kualitas BKR;
b. Memaksimalkan fungsi dan peran serta kelompok PIK R/M
baik melalui jalur pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah),
dan melibatkan masyarakat serta mitra kerja terkait;
c. Menggiatkan advokasi program GenRe (Generasi
Berencana) bersama-sama dengan mitra kerja terkait,
melalui berbagai media (media elektronik, media masa,
media tradisionil, dll);
d. Pengembangan kebijakan dan strategi program GenRe
yang bersinergi dengan sektor terkait dan para pemangku
kepentingan dan pemangku kebijakan;
e. Pengembangan dan pembinaan PUS anggota kelompok
BKR dengan mitra kerja dan sektor terkait;
Tabel: 3.8 Perbandingan capaian sasaran strategis Angka kelahiran pada Remaja
Usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun) tahun 2016 dengan Target 2019 dalam Renstra 2015-2019
Sasaran Strategis
Target Real 2016
% Real 2015
dibanding 2015 2016 2017 2018 2019
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
68
Target 2019
Angka Kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 thn)
47/1000 kelahiran
47/1000 kelahiran
46/1000 kelahiran
46/1000 kelahiran
45/1000 kelahiran
47/1000 kelahiran
100 %
Kendala dan tantangan yang dihadapi berkaitan dengan Angka
Kelahiran pada Remaja usia 15-19 tahun diantaranya adalah,
peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai kesehatan
reproduksi, pendewasan usia perkawinan, menghindari seks pranikah,
narkoba, dalam rangka mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera dan
berkualitas, maka OPD DPPKB akan melakukan upaya-upaya strategi
program diantaranya:
a. Peningkatan advokasi, KIE dan konseling kesehatan
reproduksi remaja dengan melibatkan orang tua, teman
sebaya, toga/toma, sekolah, LSOM, instansi terkait dengan
memperhatikan perubahan paradigma masyarakat akan
pemahaman nilai-nilai pernikahan dan penanganan
kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja.
b. Peningkatan peran dan fungsi serta kualitas dan kuantitas
kegiatan PIK Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) dengan
mendorong remaja/mahasiswa untuk mempunyai kegiatan
yang positif dengan memperoleh pendidikan, menjaga
kesehatan, meningkatkan ketrampilan hidup dan jiwa
kepemimpinan
c. Peningkatan sosialisasi program Generasi Berencana
(GenRe) kepada remaja melalui berbagai saluran
komunikasi, seperti media massa baik cetak maupun
elektronik, media sosial, komunitas, media tradisional;
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
69
d. Substansi program GenRe akan difokuskan pada kualitas
pengetahuan tentang pendewasaan usia perkawinan,
menghindari seks pranikah dan narkoba;
e. Peningkatan sosialisasi dan KIE GenRe kepada remaja
terutama tentang perencanaan usia menikah yang matang,
yaitu dari aspek kesehatan, kejiwaan, sosial, ekonomi
melalui berbagai media dan forum di masyarakat.
f. Pengembangan dan peningkatan fungsi dan peran kegiatan
kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sebagai wahana
untuk meningkatkan kepedulian keluarga dalam
pengasuhan dan pembinaan remaja.
g. Khusus pada PUS muda usia resiko tinggi hamil dan
melahirkan, perlu pemberian KIE dan pelayanan KB, agar
mereka mau ber-KB untuk tujuan penundaan mempunyai
anak pertama hingga mereka memasuki usia reproduksi
sehat untuk hamil dan melahirkan.
5. Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49
tahun)
Kehamilan yang tidak diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh
seorang wanita yang sebenarnya belum menginginkan atau sudah
tidak menginginkan hamil. Kehamilan yang tidak diiinginkan dari WUS
15-49 tahun adalah suatu kondisi pasangan yang tidak menghendaki
adanya kehamilan yang merupakan akibat dari suatu perilaku seksual
baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Data tentang kehamilan yang tidak dihendaki sangat penting terhadap
pelaksanaan program KKBPK karena dapat digunakan untuk
mengukur pengaruh dari upaya pencegahan kelahiran yang tidak
diinginkan terhadap fertilitas alami. Kehamilan tidak diinginkan
berhubungan dengan meningkatnya risiko kematian ibu dan anak.
Tabel: 3.9
Capaian persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-49 tahun
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
70
Sasaran Strategis Target 2018
Realisasi 2018
Capaian 2018
Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-19 tahun
11,6 % 7,03 165%
Namun demikian berbagai upaya dan kegiatan yang sudah
dilaksanakan dalam menurunkan persentase kehamilan yang tidak
diinginkan dari WUS 15-49 tahun antara lain:
a. Meningkatkan sosialisasi kepada Remaja Putri dan WUS
15-19 tahun tentang perilaku sehat Kesehatan Reproduksi;
b. Mensosialisaikan tentang efektivitas pemakaian alat dan
obat kontrasepsi dalam pencegahan kehamilan;
c. Bermitra dengan pemangku kepentingan dan sektor terkait
pentingnya perencanaan keluarga, mempunyai anak ideal;
d. Menjangkau kesemua fasyankes sampai pada daerah
pelosok dalam peyanan KB yang berkualitas.
e. Mengupayakan pendistribusian alat dan obat kontrasepsi
sampai ditempat-tempat fasyankes.
Dengan berbagai upaya kegiatan yang sudah dilakukan tersebut
dalam pelayanan KB namun belum seluruhnya bisa optimal dikarena
juga ada beberapa kendala yang dihadapi dilapangan diantaranya :
a. Masih sulitnya menjangkau pada daerah GALCILTAS,
sehingga akses pelayan KB belum maksimal ;
b. Kompetensi tenaga konseling di daerah masih sangat
minim sehingga mempengaruhi dalam memberikan
informasi terkait pelaksanaan JKN khususnya kontrasepsi;
c. Masih sering terbatasnya alat dan obat kontrasepsi di
fasyankes, khususnya didaerah-daerah pedalaman;
d. Program KKBPK belum sepenuhnya diketahui dan
dipahami oleh masyarakat secara menyeluruh sehingga
mengakibatkan bahwa program KKBPK tersebut akan
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
71
mengurangi dan memusnahkan suatu kelompok etnis
tertentu;
e. Pada usia remaja masih terdapat kesenjangan pemahaman
tentang perilaku hidup yang sehat tentang kesehatan
reproduksi.
Tabel: 3.10
Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-49 tahun
tahun 2016 dengan target 2019 dalam Renstra 2016-2021
Sasaran
Strategis
Target Real 2018
% Real 2018
dibanding Target 2021
2017 2018 2019 2020 2021
Persentase kahamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-19 tahun
11,7 % 11,6 % 11,6 % 10,8 % 10,3 % 7,03% 165%
Dalam tabel tersebut diatas tertuang target mulai tahun 2016-2021
dalam RENSTRA, yang disandingkan dengan capaian tahun 2018
yang dihitung dari hasil olahan data SUSENAS tahun 2016. Walaupun
capaian sudah di atas 100% namun tetap perlu melaksanakan
kegiatan-kegiatan dengan strategi dan inovasi yang disesuaikan
dengan kondisi daerah untuk terus menurunkan angka kehamilan
tidak diinginkan, diantaranya:
a. Peningkatan promosi jumlah anak ideal dalam satu rumah
tangga;
b. Peningkatan Advokasi dan KIE tentang Kesehatan
Reproduksi, bermitra dengan TOGA, TODAT, TOMAS;
c. Peningkatan Advokasi dan KIE tentang efektivitas alat dan
obat kontrasepsi dalam mencegah kehamilan;
d. Pemenuhan dan pelayanan kebutuhan ber-KB yang
berkualitas, serta tersedianya alat dan obat kontrasepsi
disetiap fasyankes;
e. Pemanfaatan PPKS/PIK R/M, dalam menyampaikan
konseling kepada para Remaja.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
72
o Pencapain berdasarkan Kontrak Kinerja Kepala Perangkat Daerah
(KKK )
Berdasarkan 19 Indikator yang menjadi target pelaksanaan di OPD
DPPKB Kabupaten Boven Digoel pada Tahun 2018 sesuai Hasil Pencapaian
dapat disimpulkan baik karena terdapat beberapa atau 6 indikator yang
mencapai target 100% atau lebih, sedangkan ada 13 indikator masih
dibawah 100 % pencapaiannya, bahkan ada yang belum ada datanya dari
berbagai sumber di Distrik dan Kampung .
Tabel: 3.11
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR KONTRAK KINERJA KEPALA PERANGKAT DAERAH (KKK)
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven
TAHUN 2018
NO INDIKATOR KKK 2018 TARGET REALISASI
SASARAN STRATEGIS
1 Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi (CPR) 21,3 % 12,4%
2 Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmed
Need)
23,8 % 60,0 %
3 Angka Kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 thn) 49 per 1000
perempuan
4 Persentase Peserta KB Baru MKJP 20,3 % 9,5 %
5 Persentase Peserta KB Aktif MKJP 33,3 % 12,1 %
SASARAN PROGRAM
1 Jumlah Peserta KB Baru 62.250 17,006
2 Jumlah Peserta KB Aktif 137.620 105,381
3 Persentase Kesertaan KB Pria (PA) (MOP + Kondom) 2,0 % 0,20%
4 Persentase PUS yg memiliki pengetahuan dan pemahaman
tentang semua jenis kontrasepsi modern
9,6 %
5 Persentase PUS anggota poktan BKB, BKR, BKL, UPPKS yg ber-KB
o BKB
o BKR
40,7 %
64,4 %
18,20%
20,43%
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
73
o BKL
o UPPKS
42,3 %
51,5 %
15,00%
20,57%
6 Indeks Pengetahuan Remaja Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR)
37,4 % 10,2 %
7 Persentase sasaran yang mendapatkan promosi dan konseling
Kesehatan Reproduksi
10,0 %
8 Persentase masyarakat yang mengetahui isu kependudukan 45,0 % 10,0 %
9 Persentase Kab/Kota yang memasukan program KKBPK dalam
Musrenbang
40,0 % 12.0%
10 Jumlah ketersediaan data dan informasi yg akurat dan tepat
waktu
100,0 % 70,0 %
11 Laporan keuangan dan pengelolaan BMN yg dapat diselesaikan
tepat waktu, akuntabel, kredibel, dan memenuhi standar
kepatutan
100,0 % 100%
12 Pemetaan urusan bidang pengendalian penduduk dan KB di
Kabupaten dalam penguatan Program KKBPK
100,% 100 %
13 Jumlah ketersediaan Peraturan daerah kampung KB 100%
14 Persentase pembentukan Kampung KB 100% 100%
15 Laporan Realisasi Triwulan Kab/Kota penerima DAK 2018 100% 100%
16 Persentase temuan eksternal dan internal yang selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan.
100% 100%
Berdasarkan Hasil Pencapaian Kontrak Kinerja Kepala Perangkat
Daerah (KKK) Tahun 2018 seperti pada tabel diatas menunjukkan
bahwa terdapat target indikator kinerja yang mencapai hasil sangat
baik namun ada juga yang mencapai dibawah standar / target yang
diinginkan, bahkan ada kegiatan yang tidak bisa terealisasi. Hal
tersebut dapat terlihat antara lain :
1) Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi
Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi pada tahun 2018 ditargetkan
sebesar 21,3% , dengan bersinergi bersama-sama Mitra Kerja
terkait namun terealisasi sebesar 12,4%. masih membutuhkan
inovasi -inovasi dan pendanaan yang optimal demi mencapai
target pencapaian yang lebih baik, Walaupun saat ini belum
mencapai target (tahun 2018), namun perlu ada peningkatan
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
74
kesertaan ber-KB untuk dapat mencapai target rencana strategis
tahun mendatang
2) Prevalensi Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet Need)
Berdasarkan sasaran/target 23,8%, capaian angka kebutuhan KB
yang tidak terpenuhi di tahun 2018 adalah 60,0%. Angka tersebut
cukup tinggi karena angka kesertaan ber-KB yang juga masih
rendah di Boven Digoel/Papua. Banyak Pasangan Usia Subur
(PUS) yang ingin ber – KB tetapi sulit mencapai Fasilitas
Kesehatan termasuk PUS yang sudah tidak ingin memiliki anak
tetapi tidak menggunakan Alat Kontrasepsi atau menjadi Peserta
KB. Kelompok ini sangat tinggi sekali di Boven Digoel secara
khusus pada Kampung-kampung yang memiliki keterbatasan
Tenaga Program Petugas Lapangan, Bidan dan Tenaga
Pengelola / Tehnis Program KKBPK bahkan kondisi geografisnya
sangat sulit dijangkau sehingga akses informasi maupun
pelayanan terbatas. Di tambah lagi dengan alasan takut efek
samping yang tinggi di Boven Digoel menyebabkan kelompok
yang ingin menunda kelahiran ataupun tidak ingin mempunyai
anak lagi enggan untuk menggunakan alat kontrasepsi.
3) Angka kehamilan remaja (ASFR 15-19 tahun)
Angka ASFR Tahun 2018 belum tersedia ( masih dalam proses
input) namun, berdasarkan SUSENAS 2013 angka ASFR adalah
47/1000 kelahiran, artinya pada tahun 2013 target tersebut sudah
bisa tercapai.
4) Pencapaian Peserta KB baru antara lain :
Jumlah Peserta KB Baru berdasarkan KKK yang ditargetkan
sebanyak 62.250 akseptor dan tercapai 17.006 akseptor atau
mencapai 30%;
5) Jumlah Peserta KB Aktif
Tingkat pencapaian KB Aktif target yang ada, yaitu dari sebesar
137,620 akseptor, tercapai sebesar 105.38 akseptor atau sebesar
120,5%.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
75
6) Prosentase Peserta KB Baru MKJP yang tercapai sebesar 9,5%
dari target sebesar 20.3%.
7) Prosentase Peserta KB Aktif MKJP yang tercapai sebesar 12.1%
dari target sebesar 33,3%.
8) Persentase Peserta KB Pria (PA) (MOP + KONDOM)
Persentase pencapaian peserta KB Pria dari target 2 %
terealisasi sebesar 0,20%, pencapaian nya tidak terlalu signifikan
karena,di Boven Digoel (Papua) kondom selain berfungsi ganda
yaitu disamping berfungsi sebagai alkon untuk KB tapi juga
berfungsi untuk Pencegahan HIV/AIDS. Namun kondom di Boven
Digoel kurang diminati oleh Akseptor Pria (ada Opini bahwa
Tanah Papua masih Luas)
9) Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman
tentang semua jenis kontrasepsi modern.
Angka realisasi dan persentase terhadap target belum didapatkan
karena belum tersedianya data dari berbagai sumber.
10) Persentase PUS anggota Poktan yang ber-KB
Kalau dilihat dari realisasinya semua PUS anggota Poktan sudah
ikut KB, rata-rata capaiannya sudah diatas 40 %, secara rinci yaitu
PUS anggota BKB target 40,7 %, realisasi 18,20 % atau tercapai
sebesar 35,95 %; PUS anggota BKR target sebesar 64,4 %,
realisasi sebesar 20,43% atau tercapai sebesar 40,61 %; PUS
anggota BKL target 42,3 %, realisasi sebesar 15,00 % atau
tercapai sebesar 40,56%; PUS anggota UPPKS target 51,5%,
realisasi sebesar 20,57 % atau tercapai sebesar 40,02%.
11) Indeks Pengetahuan Remaja tentang KRR
Dari target 37,4 % belum dapat diketahui berapa realisasi sampai
tahun 2018 terealisasi sebesar 10.2%.
12) Persentase sasaran yang mendapatkan Promosi dan Konseling
Kespro.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
76
Dari target sebesar 50 % belum dapat diketahui berapa realisasi
sampai tahun 2018 karena tidak tersedianya data tersebut di
tahun 2018.
13) Persentase masyarakat yang mengetahui isu kependudukan.
Target dari KKK Tahun 2018 adalah 45% sedangkan realisasi
pada tahun yang sama sebesar 10.0% .
14) Persentase/Kabupaten/Kota yang memasukan isu kependudukan
kedalam Musrenbang.
Kalau dilihat dari dokumen RPJMD maupun Rentrada, sudah
sebagaian besar di Kabupaten bisa memasukan isu
kependudukan kedalam Renstrada, dari target sebesar 40 % dari
jumlah Kab/Kota/Prov. Di Boven Digoel realisasi masih rendah
12% Program Ini menunjukkan bahwa masih dalam proses
menginput (kepedulian Kabupaten terhadap Program KKBPK
masih perlu Proses pemahaman) .
15) Laporan realisasi triwulan Kab/Kota penerima DAK 2018.
Di Boven Digoel target yang ditetapkan 100 % yang menerima
DAK tersebut bisa melaporkan setiap triwulan realisasi DAK
adalah sebesar 93,1 %, capaian ini sudah cukup tinggi.
16) Target jumlah ketersediaan data dan informasi yang akurat dan
tepat waktu adalah 100% sedangkan realisasinya adalah 70%.
17) Laporan Keuangan dan BMN
Target capaian Laporan Keuangan dan BMN adalah 100 %, dan
bisa tercapai sebesar 100%, ini berarti harus lebih ditingkatkan
lagu baik kuantitas maupun kualitas, dan perlu adanya
pembenahan dalam pelaksanaan administrasinya.
18) Persentase temuan eksternal dan internal yang selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan.
Hasil tindak lanjut temuan team pemeriksa baik eksternal maupun
internal bisa tercapai 100 %, sehingga permasalahan-
permasalahan sudah bisa dituntaskan untuk diselesaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
77
19) Pemetaan Urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan KB dalam
Penguatan Program KKBPK
Target yang ditetapkan sebesar 100%, dan tercapai 100% atau
sebesar 100 %.
20) Persentase pembentukan Kampung KB target yang di tetapkan
adalah sebesar 100% dan yang terealisasi adalah sebesar 100%
atau sebesar 100% dan harus lebih di tingkatkan lagi, pelayanan
dan monitoring evaluasinya
21) Jumlah ketersediaan Peraturan daerah kampung KB dari target
sebesar 100 % belum dapat diketahui berapa realisasi
sampai tahun 2018 karena tidak tersedianya data tersebut di
tahun 2018.(masih dalam pengkajian di Bagian Hukum)
Dalam pelaksanaan Program KKBPK di Boven Digoel, ada beberapa
target yang tidak mencapai 100 % disebabkan oleh beberapa faktor
penyebab antara lain :
o Pencatatan dan Pelaporan
o Pada Umumnya Klinik-Klinik yang terdapat didaerah yang sulit
dijangkau tidak dapat melapor ke OPD -KB Kabupaten / Kota
dikarenakan kondisi geografis yang memang sulit dilalui, sehingga
Penyampaian Laporan Pelayanan KB disampaikan 3-4 bulan
bahkan ada yang tidak pernah melapor;
o Kondisi lain ada beberapa daerah – daerah tertentu di Kampung
kampung yang tidak tercover kebutuhan ber – KB - nya dalam arti
masyarakatnya ingin ber – KB tapi sulit mencapai Fasilitas
Kesehatan setempat yang melayani Pelayanan KB.
o Kesadaran masyarakat untuk ber – KB menggunakan Jenis
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) hanya terdapat pada
Kabupaten dan Kota yang mudah dijangkau dan merupakan
Kabupaten Penyangga Pencapaian Program KKB selain itu pada
umumnya masyarakatnya sudah memahami keunggulan
menggunakan MKJP;
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
78
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
3.3.1. Dukungan Anggaran Tahun 2018
Pada Tahun Anggaran 2018 Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel mendapat
Dukungan Anggaran dengan Pagu sebesar Rp. 12.540.566.761,00,- ( Dua
belas miliar lima ratus empat puluh juta lima ratus enam puluh enam ribu
tujuh ratus enam puluh satu Rupiah). [
Apabila dibandingkan dengan tahun 2017, maka dukungan
anggaran tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp.7.500.602.391,00 ,-
(Tujuh Miliar lima ratus juta enam ratus dua ribu tiga ratus sembilan puluh
satu Rupiah).
Dukungan anggaran tahun 2018 ini dialokasikan untuk melaksanakan
program dan kegiatan sesuai indikator pada output kegitan sebagai
berikut :
1. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp.
1.416.610.750,00,- Apabila dibandingkan dengan Dukungan
Anggaran Tahun 2017 untuk mencapai Indikator Kinerja pada
kegiatan pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp.
1.086.388.495,00 mengalami Peningkatan yang sangat signifikan
yaitu sebesar Rp. 330.222.255,0 atau 23,3 %
2. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar
Rp. 152.365.900,00 Apabila dibandingkan dengan Dukungan
Anggaran Tahun 2017 untuk mencapai Indikator Kinerja pada
kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp.
420.083.903,00 mengalami Penurunan yang sangat signifikan yaitu
sebesar minus Rp. 267.718.003,0 atau 63,7 %
3. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
79
sebesar Rp.194.400.000,00 Apabila dibandingkan dengan Dukungan
Anggaran Tahun 2017 untuk mencapai Indikator Kinerja pada
kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar Rp.
91.200.000,00 mengalami peningkatan signifikan yaitu sebesar
Rp.103.200.000,00 atau 53,1 %
4. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan sebesar Rp. 16.500.000,00 Apabila
dibandingkan dengan Dukungan Anggaran Tahun 2017 untuk
mencapai Indikator Kinerja pada kegiatan Peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
sebesar Rp. 35.102.600,00 mengalami Penurunan yang sangat
signifikan yaitu sebesar minus Rp. 18.602.600,00 atau 53,0 %
5. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Keluarga Berencana sebesar Rp. 7.027.524.500,00
Apabila dibandingkan dengan Dukungan Anggaran Tahun 2017 untuk
mencapai Indikator Kinerja pada kegiatan Keluarga Berencana
sebesar Rp. 1.715.600.000, mengalami Peningkatan yang sangat
signifikan yaitu sebesar Rp. 6.851.924.500,00 atau 97,5 %
6. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja sebesar Rp.
96.516.600,00 Apabila dibandingkan dengan Dukungan Anggaran
Tahun 2017 untuk mencapai Indikator Kinerja pada kegiatan
Kesehatan Reproduksi Remaja sebesar Rp. 205.506.750,00
mengalami Penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar minum
Rp.108.990.150,0 atau 53,0 %
7. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Pelayanan Kontrasepsi sebesar Rp. 208.653.000,00
dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada output
kegiatan ini belum di programkan pada tahun 2017 ( menyesuaikan
pagu anggaran)
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
80
8. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Pembinaan Peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB dan KR yang mandiri sebesar Rp. 196.783.000,00 dukungan
anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada output kegiatan ini
belum di programkan pada tahun 2017 ( menyesuaikan pagu
anggaran)
9. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui
kelompok kegiatan di masyarakat sebesar Rp. 186.558.000,00
Apabila dibandingkan dengan Dukungan Anggaran Tahun 2017 untuk
mencapai Indikator Kinerja pada kegiatan Promosi kesehatan ibu,
bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat sebesar Rp.
114.875.000,00 ,- mengalami Peningkatan yang sangat signifikan
yaitu sebesar Rp. 71.683.000,0 atau 38,4 %
10. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS
termasuk HIV/AIDS sebesar Rp. 162.000.000,00 Apabila
dibandingkan dengan Dukungan Anggaran Tahun 2017 untuk
mencapai Indikator Kinerja pada kegiatan Peningkatan
Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS sebesar Rp.
161.825.000,00 mengalami Peningkatan yaitu sebesar Rp. 175.000,0
atau 0,1 %
11. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina
keluarga sebesar Rp 174.600.000,00 dukungan anggaran untuk
mencapai indikator kinerja pada output kegiatan ini belum di
programkan pada tahun 2017 ( menyesuaikan pagu anggaran)
12. Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja pada
output kegiatan Pengembangan Model Operasional BKB - Posyandu -
PADU sebesar Rp. 90.100.000,00 . dukungan anggaran untuk
mencapai indikator kinerja pada output kegiatan ini belum di
programkan pada tahun 2017 ( menyesuaikan pagu anggaran)
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
81
3.3.2. Realisasi Anggaran Tahun 2018
Realisasi Anggaran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven sampai dengan bulan Desember
2018 telah terealisir sebesar Rp.10.372.922.186,00,- dari pagu Anggaran
Rp. 12.540.566.761,00,- (82,71%) sementara Sisa Anggaran sebesar Rp.
2.167.644.575,-. atau (0,2%). Apabila dibandingkan dengan Tahun 2017
realisasinya anggaran sebesar Rp.5.735.882.109,00,- dari Pagu Anggaran
Rp. 7.926.902.391,00,- (72,36%), sehingga dengan demikian ada sisa
anggaran sebesar Rp. 2.173.020.282,- atau sekitar (0,3%) dari anggaran
yang tersedia.
Realisasi Anggaran tahun 2018 ini dialokasikan untuk melaksanakan
program dan kegiatan sesuai indikator pada output kegitan sebagai berikut :
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
sebesar Rp. 1.416.610.750,00,- realisasi sebesar
Rp.1.173.073.950,00,- atau mencapai .82,81%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur sebesar Rp.152.365.900,00 ,- realisasi sebesar Rp.
148.615.900,00,- atau mencapai 97,54%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber daya
Aparatur sebesar Rp.194.400.000,00 ,- realisasi sebesar Rp.
186.864.000,00,- atau mencapai 96,12%.
o F Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Peningkatan Pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar Rp.
16.500.000,00,- realisasi sebesar Rp. 16.500.000,00,- atau
mencapai 100%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Keluarga Berencana sebesar Rp.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
82
7.027.524.500,00,- realisasi sebesar Rp. 5.581.322.223,00,-
atau mencapai 79,42%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja sebesar
Rp. 186.155.000,00,- realisasi sebesar Rp. 178.955.000,00 ,-
atau mencapai 96.%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Pelayanan kontrasepsi sebesar Rp.
208.653.000,00,- realisasi sebesar Rp. 205.323.000,00,- atau
mencapai98,40%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Pembinaan peran serta masyarakat
dalam pelayanan KB dan KR yang Mandiri sebesar Rp.
196.783.000,00 realisasi sebesar Rp. 196.783.000,00,- atau
mencapai 100%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak
melalui kelompok kegiatan di masyarakat sebesar Rp.
64.386.000,00 realisasi sebesar Rp. 64.386.000,00,- atau
mencapai 100%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Peningkatan penanggulangan Narkoba,
PMS, termasuk HIV / AIDS sebesar Rp. 162.000.000,00,-
realisasi sebesar Rp. 162.000.000,00,- atau mencapai 100%.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Penyiapan Tenaga pendamping
kelompok bina keluarga sebesar Rp.174.600.000,00 ,- realisasi
sebesar Rp. 169.600.000,00atau mencapai 97,14 %.
o Dukungan anggaran untuk mencapai indikator kinerja
pada output kegiatan Pengembangan model operasional BKB
- Posyandu - PADU sebesar Rp. 90.100.000,00,- realisasi
sebesar Rp. 90.100.000,00 atau mencapai 100 %.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
83
Untuk lebih jelasnya Penyerapan / Realisasi Anggaran Tahun 2018
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Gambar: 3.12
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
84
Perbandingan Pagu Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DPPKB) Kabupaten Boven
Tahun 2017 dengan 2018
7.500.602.391
12.540.566.761
-
2.000.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000
10.000.000.000
12.000.000.000
14.000.000.000
2017 2018
Dilihat dari besaran PAGU di atas, PAGU Tahun 2018 mengalami
peningkatan sebesar Rp. 5.039.964.370.0 (Lima miliar tiga puluh sembilan
juta sembilan ratus enam puluh empat ribu tiga ratus tujuh puluh Rupiah)
dibandingkan dengan besaran PAGU Tahun 2017. dan perlu diketahui pula
bahwa pemulangan besaran Dana Tahun 2017 pengembaliannya sebesar
Rp. 98.469.000,- (sembilan puluh delapan juta empat ratus enam puluh
sembilan ribu Rupiah) dan pengembalian tahun 2018 sebesar Rp.
136.517.000,- (seratus tiga puluh enam juta lima ratus tujuh belas ribu
Rupiah) .
Selanjutnya di bawah ini adalah besaran PAGU dan realisasi jika
dilihat berdasarkan output:
Tabel: 3.13 Realisasi Anggaran Tahun 2018 per-output
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
85
No. Output/program PAGU REALISASI % Ket
1 2.08.2.08.01.01- Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.416.610.750,00 1.173.073.950,00 82,81 % -
2 2.08.2.08.01.02 - Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur 152.365.900,00 146.615.900,00 97,54% -
3 2.08.2.08.01.02- Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur 194.400.000,00 186.864.000,00 96,12% -
4 2.08.2.08.01.06 - Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 16.500.000,00 16.500.000,00 100% -
5 2.08.2.08.01.15- Keluarga Berencana 7.027.524.500,00 5.581.322.223,00 79,42% -
6 2.08.2.08.01.16 - Kesehatan Reproduksi Remaja 96.516.600,00 96.516.600,00 100% -
7 2.08.2.08.01.17- pelayanan kontrasepsi 208.563.000,00 205.323.000,00 98,40% -
8 2.08.2.08.01.18 - Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB dan KR yang Mandiri 196.783.000,00 196.783.000,00 100% -
9 2.08.2.08.01.19 - Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat 186.558.000,00 186.558.000,00 100% -
10 2.08.2.08.01.21 - Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS 162.000.000,00 162.000.000,00 100% -
11 2.08.2.08.01.23 - Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga 174.600.000,00 169.600.000,00 97,14 -
12 2.08.2.08.01.24 - Pengembangan model operasional BKB - Posyandu - PADU 90.100.000,00 90.100.000,00 100% -
Total 12.540.566.761,00
10.372.922.186,00 82,71% -
Data berikutnya adalah perbandingan besaran PAGU, realisasi dan
persentasi realisasi terhadap besaran PAGU Tahun 2017 dan Tahun 2018.
Tabel: 3.14
Realisasi Anggaran Tahun 2018 per-jenis belanja
Jenis Belanja Tahun 2017 Tahun 2018
PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
86
Belnja Pegawai 4.096.320.643.00
2.035.579.839.00 41,89 3.315.655.011,00 3.315.655.011,00
Belanja Barang 2.949.497.847.00
2.824.207.270.00 58,11 7.556.745.850,00 7.556.745.850,00
Belanja Modal 881.083.903.00 876.095.000.00 100 1.186.665.900,00 1.186.665.900,00
Belanja Opersnl 7.045.818.490.00 4.859.787.109.00 84,73 481.500.000,00 481.500.000,00
Hambatan Dalam Pengelolaan Anggaran
Dukungan Anggaran Perwakilan Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven tahun 2018
tersebut seluruhnya telah dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan
sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, namun dalam
pelaksanaan Pengelolaan Anggaran masih terdapat beberapa
hambatan dan kendala antara lain :
a. Kegiatan belum dapat dilaksanakan sesuai Alokasi Jadwal
Kegiatan karena Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven dalam melaksanakan
kegiatan terkait dengan unit kerja lainnya dalam hal ini
Organisasi Perangkat Pengelola Program KB (OPD-DPPKB)
Kabupaten;
b. Dukungan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan sering
terlambat karena adanya peraturan dan mekanisme baru dalam
proses pencairan anggaran di BPKAD Setda ;
c. Penyerapan Anggaran 2018 tidak dapat terealisasi 100 %
dikarenakan keterlambatan pencairan dan dan pelaksanaan
kegiatan. Hal ini disebabkan ada beberapa output kegiatan yang
mengalami Efisiensi Anggaran, sehingga sangat berpengaruh
terhadap realisasi anggaran;
d. Dari Pagu Anggaran yang ada masih terdapat Dana yang tidak
dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan yang sudah
ditargetkan atau masih terdapat Sisa Anggaran sebesar Rp.
136.000.000,- Sisa Anggaran tersebut sebagian besar bersumber
dari Belanja Operasional yang telah di-self blocking/ tidak dapat di
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
87
pertanggungjawabkan kewajarannya sehingga tidak dapat
dicairkan sampai akhir tahun.
e. SDM terampil keuangan pada BPKAD status kepegawaiannya
masih berstatus honor sehingga tidak dapat memutuskan hal hal
yang berkenaan dengan keuangan sehingga berdampak pada
interval waktu yang banyak menyita waktu pencairan dana
kegiatan OPD
Langkah - Langkah Antisipatif dalam Pemecahan Masalah.
Berdasarkan Hasil Penyerapan / Realisasi Anggaran Tahun Anggaran
2018 dan memperhatikan Faktor Penghambat / Permasalahan yang
mempengaruhi Penyerapan Anggaran, maka perlu menentukan
Langkah – Langkah Antisipatif sebagai upaya Pemecahan Masalah
dalam Pengelolaan Anggaran pada Tahun Anggaran 2018 sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan Anggaran agar mengaju kepada Alokasi Jadwal
Kegiatan (AJK) yang telah dibuat, sehingga Penyerapan
Anggaran dapat terealisasi 100 % dan dapat mendukung
Pelaksanaan Kegiatan yang telah direncanakan;
b. Dalam Pengelolaan Anggaran perlu memperhatikan Pedoman /
Aturan yang berlaku agar dalam melaksanakan kegiatan,
khususnya Penggunaan Anggaran dapat dipergunakan dengan
sebaik mungkin secara efisien, efektif dan akuntabel;
c. Untuk mengantisipasi terjadinya Dana Blokir / Di Bintang, maka
semua data dukung yang dibutuhkan agar disiapkan secara
lengkap baik untuk Belanja Pegawai Belanja Barang dan
Belanja Modal berupa TOR, RAB dan data dukung lainnya.
d. Dalam Perencanaan RKA Program sebaiknya disusun sesuai
dengan menu yang telah di tetapkan dan dirinci dengan
perhitungan yang telah ditetapkan oleh data pendukung /
Standart pendukung daerah
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
88
e. Menempatkan SDM yang kompeten di bagian pemeriksaan
keuangan tersebut sehingga proses spj keuangan dapat lebih
cepat untuk di proses pencairan sp2d keuangan bagi OPD
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
89
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun
2018 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
disusun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Bidang/Komponen dalam
pengelolaan sumber daya untuk mengelola dana yang handal dalam rangka
mendukung tercapainya Visi dan Misi Bupati berdasarkan Rencana Strategis
Tahun 2016-2021 dan Rencana Aksi Upaya Pencapaian Target/Sasaran
RPJMN dan Rencana Strategis BKKBN Tahun 2015-2019 melalui sasaran
strategis, tahun ini merupakan tahun Ketiga pengukuran rencana aksi upaya
pencapaian target/sasaran Renstra 2016-2021.
Laporan kinerja yang telah disusun dapat berperan sebagai alat
kendali, alat penilaian kualitas kerja dan alat pendorong terwujudnya good
governance dalam arti luas serta sebagai media pertanggungjawaban
melalui penyelenggaraan program dan kegiatan yang terlebih dahulu
dirumuskan dan ditetapkan melalui proses yang terarah bahkan teruji atau
terukur secara jelas baik atas penyelenggaraan maupun hasil akhirnya.
Laporan ini memberikan gambaran atas segala daya dan upaya DPPKB
dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi termasuk pula hambatan
dan tantangan.
4.1. PENGUKURAN KINERJA
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang dipaparkan dalam laporan
ini, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa indikator utama yang masih
dalam proses pencapaian target tahun 2018 seperti, pada target RENSTRA
DPPKB Tahun 2016-2021. Indikator utama yaitu .
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
90
a. Penguatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) pelaksanaannya masih dihadapkan
dengan beberapa permasalahan antara lain: (1) masih lemahnya
komitmen dan dukungan stakeholders terhadap program KKBPK, yaitu
terkait kelembagaan, kebijakan, perencanaan program dan
penganggaran; (2) masih tingginya jumlah anak yang diinginkan dari
setiap keluarga, yaitu sekitar 30 kk sampai dengan 50 kk per - distrik di
kabupaten Boven Digoel ; (3) pelaksanaan advokasi dan KIE belum
efektif, ditandai dengan pengetahuan tentang KB dan alat kontrasepsi
sangat tinggi atau sangat diminati (50% dari Pasangan Usia Subur/PUS),
namun tidak diikuti dengan perilaku untuk menjadi peserta KB masih
banyak yang berpendapat takut terhadap efek samping
Disamping itu, masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang
program kependudukan (4) masih terjadinya kesenjangan dalam
memperoleh informasi tentang program KKBPK baik di distrik
maupun, antara wilayah pedesaan - perkotaan maupun antar tingkat
pendidikan dan pengetahuan keluarga; (5) pelaksanaan advokasi dan
KIE mengenai KB yang belum responsif gender, tergambar dengan
masih dominannya peran suami dalam pengambilan keputusan untuk
ber-KB; (6) muatan dan pesan dalam advokasi dan KIE belum
dipahami secara optimal; serta (7) peran bidan dan tenaga lapangan
KB dalam konseling KB belum optimal berada di puskesmas atau
bertugas di kampung- kampung. Berdasarkan data kunjungan petugas
nakes, hanya sebesar 10-15 wanita kawin yang dikunjungi petugas
lapangan KB dan berdiskusi tentang KB, sedangkan 70 wanita kawin
per- distrik yang tidak berdiskusi tentang KB dengan petugas PLKB
atau nakes bidan .
b. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang Merata
untuk dapat mengatasi permasalahan pelayanan KB, antara lain:
(1) Angka pemakaian kontrasepsi cara MKJP ada peningkatan namun
tidak secara signifikan, yaitu dari sebesar 40 persen pada tahun 2017
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
91
menjadi sebesar 50 persen pada tahun 2018; (2) Kebutuhan ber-KB
yang tidak terpenuhi (unmet need) masih tinggi, yaitu sebesar 60
persen apabila dengan menggunakan metode formulasi baru; (3)
Masih terdapat kesenjangan dalam kesertaan ber-KB (contraceptive
prevalence rate/CPR) dan kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi
(unmet need), baik antar distrik, dan kampung (4) Tingkat putus pakai
penggunaan kontrasepsi (drop out) masih tinggi, yaitu 30 persen; (5)
Penggunaan alat dan obat Metode Kontrasepsi Jangka Pendek (non
MKJP) terus meningkat dari 20 persen menjadi 30 persen , sementara
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terjadi peningkatan yang
tidak terlalu signifikan, (6) rendahnya kesertaan KB Pria, yaitu sebesar
1,0 persen ; (7) kualitas pelayanan KB belum sesuai standar, yaitu
berkaitan dengan ketersediaan dan persebaran fasilitas
kesehatan/klinik pelayanan KB, ketersediaan dan persebaran tenaga
kesehatan yang kompeten dalam pelayanan KB, kemampuan bidan
dan dokter dalam memberikan penjelasan tentang pilihan metode KB
secara komprehensif termasuk mengenai efek samping alokon dan
penanganannya, serta komplikasi dan kegagalan. Selanjutnya yang
berkenaan dengan ketersediaan dan distribusi alokon di fasilitas
kesehatan (faskes)/klinik pelayanan KB ;
c. Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai
kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga
sangat penting dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan
menurunkan resiko kematian Ibu melahirkan. Permasalahan
kesehatan reproduksi remaja, antara lain: (1) Angka kelahiran pada
perempuan remaja usia 15-19 tahun masih tinggi, dan terlihat pada
perempuan di kampung-kampung sudah memiliki anak pada usia 15-
19 tahun, dan telah menjadi ibu dan atau sedang hamil anak pertama
meningkat dari sebesar 8,5 persen menjadi sebesar 9,5 persen ; (3)
terdapat kesenjangan dalam pembinaan pemahaman remaja tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang tergambar pada tingkat
kelahiran remaja (angka kelahiran remaja kelompok usia 15-19
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
92
tahun); (4) Tingginya perilaku seks pranikah di sebagian kalangan
remaja, berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan masih tinggi;
(5) Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan perilaku
beresiko masih rendah; serta (6) Cakupan dan peran Pusat Informasi
dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) belum optimal.
d. Pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga yang ditandai dengan peningkatan
pemahaman dan kesadaran fungsi keluarga. Dalam rangka
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pembinaan
kelestarian kesertaan ber-KB masih dihadapkan pada beberapa
permasalahan, antara lain: (1) Masih tingginya jumlah keluarga
miskin, OAP (2) Pengetahuan orang tua mengenai cara pengasuhan
anak yang baik dan tumbuh kembang anak masih rendah; (3) Partisipasi,
pemahaman dan kesadaran keluarga/orang tua yang memiliki remaja
dalam kelompok kegiatan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga masih rendah; (4) Kualitas hidup Lanjut usia (lansia) dan
kemampuan keluarga dalam merawat lansia masih belum optimal; (5)
Terbatasnya akses keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan
informasi dan konseling ketahanan dan kesejahteraan keluarga; (6)
Pelaksanaan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga akan
peran dan fungsi kelompok kegiatan belum optimal dalam mendukung
pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB. Disamping itu, Kelompok
Kegiatan/Poktan, yang terdiri dari: Bina Keluarga Balita (BKB), Bina
Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal
dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat akan pentingnya
ber-KB/pelestarian Peserta KB Aktif (PA);
Sebagai bagian penutup dari LAKIP Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel
walaupun OPD ini baru berusia 3 tahun operasionalnya atau
kiprahnya pada jajaran pemerintah daerah namun dapat disimpulkan
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
93
bahwa selama tahun 2018 hasil capaian kinerja sasaran yang
ditetapkan secara umum belum dapat memenuhi target dari rencana
yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai pencapaian
target indikator kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven Digoel memberikan
gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan
dan dukungan aktif segenap komponen aparatur negara, masyarakat,
dunia usaha dan civil society sebagai bagian integral dari sistem
perencanan pembangunan.
4.2. UPAYA PEMECAHAN MASALAH
Problematika pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga
Berencana Pembangunan Keluarga Nasional dan Pembangunan
Keluarga di Kabupaten Boven Digoel yang merupakan salah satu
daerah dengan pertumbuhan penduduk sedang dan yang salah satu
gambarannya adalah jumlah kelahiran yang juga bertambah dan
pemahaman masyarakat terhadap program KKBPK masih rendah di
kampung kampung, hal itu merupakan tantangan bagi Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
Kabupaten Boven Digoel dalam upaya untuk meningkatkan kinerja di
masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Dalam rangka memperkuat fungsi koordinasi pelaksanaan tugas
pengendalian penduduk yang diemban oleh Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Boven
Digoel, perlu kiranya memperkuat peran kelembagaan DPPKB
Kabupaten Boven Digoel sehingga dapat lebih efektif, melalui:
a. Terus menerus meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya aparatur pengelola program;
b. Meningkatkan kualitas pendataan dan analisa untuk mendukung
kualitas perencanaan program KKBPK;
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
94
c. Memberikan reward bagi Distrik dan kampung yang sukses
membantu pemerintah daerah dalam menyelenggarakan Program
KKBPK;
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan mitra kerja dalam
pelaksanaan Program KKBPK di lapangan
2. Diperlukan terobosan baru agar pelaksanaan program kerja dan
anggaran menjadi lebih efektif berupa perubahan mekanisme
penyusunan program kerja/anggaran dari pola “top down” menjadi
“bottom up” sehingga dapat mencerminkan kebutuhan organisasi .
3. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan guna
pencapaian target indikator kinerja yang telah ditetapkan akan
dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan
organisasi secara tepat dan kemampuan sumber daya yang tersedia
serta kemampuan yang ada termasuk berbagai faktor yang
mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan, langkah
percepatan pelaksanaan kegiatan pada awal tahun anggaran dan
perkembangan masalah-masalah aktual di bidang kependudukan,
keluarga berencana dan pembangunan keluarga;
4. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara
optimal sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan,
maka optimalisasi mekanisme manajemen internal organisasi di
lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DPPKB) Kabupaten Boven Digoel akan ditingkatkan untuk secara pro
aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan
yang dilaksanakan.
L A K I P D P P K B K A B U P A T E N B O V E N D I G O E L T A H U N 2 0 1 8
95