LAKIP 2013 Kecamatan Setu

36
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH( LAKIP ) KECAMATAN SETU KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2012 Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

description

Laporan 2013

Transcript of LAKIP 2013 Kecamatan Setu

Page 1: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

1

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH( LAKIP )

KECAMATAN SETU

KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN 2012

Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan

Tahun 2013

Page 2: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

2

Setu, Januari 2013

CAMAT SETU

BANI KHOSYATULLOH

NIP. 19740728 199402 1 002

KATA PENGANTAR

Sejalan dengan ikhtiar kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

melalui kegiatan pembangunan di segala bidang, sudah sepantasnya kita

senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, atas

semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tidak terhingga bagi bangsa

dan negara tercinta ini.

Tidak terasa kita telah melaksanakan tugas-tugas yang diamanati oleh

Walikota Tangerang Selatan pada tahun 2012 yang terdiri dari beberapa

program maupun kegiatan untuk mencapai visi Walikota Tangerang Selatan.

Dimana saat ini saya menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2012

sebagai wujud terciptanya pelayanan kepada masyarakat secara umum dan

laporan ataspelaksanaan kegiatan, program dan arah kebijakan yang telah

disetuju.

Dengan segala keterbatasan, saya menyadari pula bahwa pelaksanaan

kegiatan pada tahun 2012 takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan

dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, saya

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua semua pegawai yang telah

menjalankan tugas maupun kewajibannya.

Page 3: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

3

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4

1.2 Landasan Hukum ........................................................................................ 5

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 7

1.4 Gambaran Umum........................................................................................ 7

1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan ..................................................... 8

1.4.2. Struktur Organisasi ................................................................................ 9

1.5 Sistematika Penyajian ............................................................................. 10

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2012 .......................... 12

2.1 RPJMD Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2016 ................................ 12

2.2 Rencana Strategi Kecamatan Setu Tahun 2011-2016 .............................. 14

2.2.1 Visi ........................................................................................................ 14

2.2.2 Misi ....................................................................................................... 15

2.2.3 Tujuan .................................................................................................... 16

2.2.4 Sasaran .................................................................................................. 16

2.2.5 Indikator Kinerja Utama (IKU) ........................................................... 17

2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2012 ................................................................. 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 2012 ........................................................ 22

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja 2012 .......................................................... 22

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ................................................... 25

3.3 Akuntabilitas Keuangan ........................................................................... 25

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 34

4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 34

4.2 Saran ........................................................................................................ 36

LAMPIRAN :

1. Rencana Kinerja Tahun 2012

2. Pengujuran Kinerja Sasaran

3. Pengukuran Kinerja Kegiatan

4. Penetapan Kinerja

Page 4: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Kecamatan Setu adalah bagian dari pada perencanaan strategis dan merupakan

langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Kecamatan Setu.Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu

barometer untuk mengetahui sejauhmana upaya peningkatan kinerja aparatur

pemerintah telah dilaksanakan.Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) merupakan bentuk pertanggungjawaban instansi

pemerintah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Pengukuran indikator kinerja yang dipergunakan dalam pencapaian

kinerja dapat diketahui melalui indikator input (masukan), output (keluaran),

outcomes (hasil) dan Benefit (manfaat). Sedangkan untuk mengetahui tahapan

pengakuran evaluasi kinerja dapat dilihat mulai dari capaian pelaksanaan

kegiatan secara keseluruhan, nilai capaian kerja pelaksanaan program samapai

dengan nilai capaian kebijaksanaan.

Tahapan evaluasi kinerja yang akan dijelaskan menunjukan bahwa

kegiatan-kegiatan pembangunan, pengarahan, pengawasan dan pengendalian

yang ada di Kecamatan Setu berjalan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran.

Pelaksanaan kinerja pada tahun 2012 Kecamatan Setu menggunakan

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp. 5.867.347.178,10

dengan dana yang terealisasi sebesar Rp. 5.394.191.394,00, sisanya sebesar

Rp. 473.155.784,10, merupakan silpa tahun 2012 yang mana kegiatan

tersebut meliputi :

1. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur;

3. Peningkatan kualitas dan disiplin Sumber Daya Aparatur;

Page 5: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

5

4. Musrenbang Kecamatan dan Kelurahan;

5. Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat.

Hasil pencapaian kinerja tahun 2012 secara umum menunjukkan bahwa

Kecamatan Setu telah dapat melaksanakan visi, misi, sasaran, kebijakan,dan

program yang telah ditetapkan. Namun demikian masih terdapat hal- hal yang

harus mendapatkan perhatian untuk peningkatkan pencapaian kinerja di tahun

berikutnya.

Walaupun evaluasi kinerja sudah dilakukan dengan baik dengan

pencapaian kinerja mencapai 97% akan tetapi ada beberapa hambatan yang

perlu diperhatikan seperti kurangnya sarana dan prasarana, sumber daya

manusia

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan LAKIP SKPD Kecamatan Setu Kota

Tangerang Selatan Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota

Tangerang Selatan di Provinsi Banten;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

Page 6: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

6

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemda;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah

Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

17. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

18. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

19. Permendagri Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

20. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

22. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 06 Tahun 2010

tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan

(Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 06,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Tanerang Selatan Nomor 0610)

23. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2011

tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Selatan;

(Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 8,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Tanerang Selatan Nomor 0811)

Page 7: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

7

24. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 12 Tahun 2011

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota

Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 12, Tambahan Lembaran

Daerah Kota Tanerang Selatan Nomor 1211)

1.3 Tujuan

Dalam penyusunan LAKIP ini yang bertujuan seperti dibawah ini :

1. Keluaran berupa dokumen LAKIP Kecamatan Setu tahun 2012;

2. Hasil yang diharapkan adalah tersusunnya Laporan Capaian Kinerja

Kecamatan Setu dan Laporan Kinerja Capaian Kinerja Kecamatan Setu

Kota Tangerang Selatan;

3. Manfaat yang ingin dicapai adalah tersedianya media

pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam pencapaian misi dan

tujuan organisasi;

4. Dampak yang diharapkan adalah terwujudnya clean government dan

good governance pada Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.

1.4 Gambaran Umum

Kecamatan Setu adalah salah satu dari tujuh kecamatan yang ada di

wilayah Kota Tangerang Selatan yang telah terbentuk berdasarkan Undang-

undang Nomor 51 Tahun 2008, Tentang Pembentukan Kota Tangerang

Selatan di Provinsi Banten. Kecamatan Setu yang terletak di bagian lintang

selatan Kota Tangerang Selatan yaitu pada titik koordinat 106˚39’ - 106˚42’

Bujur Timur dan 06˚19’35”- 06˚21’35” Lintang Selatan dengan luas wilayah

3.189,35 Ha. Kecamtan Setu merupakan kecamatan hasil pemekaran

Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, tujuan pemekaran Kecamatan Setu

tersebut tidak lain untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan,

pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan

dalam pemanfaatan potensi wilayah.

Page 8: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

8

1.4.1 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan

Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang harus

bahkan wajib dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam

suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk

menyelesaikan program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan

misi suatu organisasi.

Setiap pegawai seharusnya melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang

dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit.Rincian tugas-

tugas tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan konkrit sesuai dengan

kemampuan dan tuntutan masyarakat.

Tugas Pokok dan fungsi (TUPOKSI) Kecamatan merupakan suatu

kesatuan yang saling terkait antara tugas pokok dan fungsi diantara lain

sebagai berikut :

A. Tugas Pokok Kecamatan

Kecamatan memiliki tugas dimana camat sebagai pelaksana pemerintah

daerah di tingkat kecamatan mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota dan tugas

pemerintahan lainnya.

B. Fungsi Kecamatan

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kecamatan Setu menyelenggarakan

fungsi:

1. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program

kerja bidang Pemerintahan, Ketenteraman dan Ketertiban Umum,

Pembangunan, Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial;

2. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisisan data

dibidang Pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum,

pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial;

3. Penyelenggaraan kegiatan perumusan, ketenteraman dan Ketertiban

Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan

sosial;

Page 9: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

9

4. Pelaksanaan Inventarisasi Aset Daerah atau Kekayaan Daerah

lainnya yang ada di Wilayah Kecamatan serta pemeliharaan dan

pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas sosial;

5. Pelaksanaan pertimbangan pengangkatan Kepala Kelurahan;

6. Pelaksanaan peningkatan usaha-usaha pengembangan ekonomi Desa

dan Kelurahan;

7. Pelaksanaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, perencanaan

dan keuangan;

8. Pelaksanaan pemberian rekomendasi/perijinan kewenangan di

bidang Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum,

Pembangunan, Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial

sesuai dengan kewenangannya;

9. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait

dengan kegiatan Pemerintahan Kecamatan;

11. Pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengendalian

serta pelaporan kegiatan Pemerintahan Kecamatan;

12. Pelaksanaan urusan Pemerintahan lainnya yang dilimpahkan

Kecamatan.

1.4.2 Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pokok, fungsi, susunan organisasi dan

tatakerja tersebut, sesuai Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2011struktur

organisasi kecamatan, terdiri dari :

a. Kepala Kecamatan;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Seksi Pemerintahan;

d. Seksi Kesejahteraan Sosial;

e. Seksi Pelayanan Umum;

f. Seksi Ekonomi dan Pembangunan ;

g. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 10: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

10

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kecamatan

1.5 Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan

mengenai pencapaian kinerja Kecamatan Setu selama tahun 2012. Capaian

kinerja (performance results) tahun 2011 tersebut diperbandingkan dengan

Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2012 sebagai tolok ukur

keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap

rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah

kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika

penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Kecamatan Setu Tahun 2012, sebagai berikut :

BAB I – PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, tujuan pembuatan lakip,

dasar hokum pembuatan lakip dan gambaran umum Kecamatan Setu,

serta struktur organisasi;

BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar

pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Kecamatan Setu Tahun

Page 11: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

11

2012 meliputi RPJMD 2011-2016, Rencana Strategis Kecamatan Setu

Tahun 2011 - 2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2012.

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012

Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Kecamatan Setu dikaitkan

dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran

strategis untuk Tahun 2012.

BAB IV – PENUTUP

Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja

Kecamatan Setu Tahun 2012 dan menguraikan rekomendasi yang

diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Page 12: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

12

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Perencanaan Kota Tangerang Selatan yang dituangkan kedalam RPJMD

tahun 2011–2016 dimana kecamatan setu sebagai satuan kerja perangkat

daerah Kota Tangerang Selatan telah merencanakan strategi-strategi yang

dituangkan dalam RENSTRA tahun 2011-2016 untuk membantu mewujudkan

visi Walikota Tangerang Selatan dan menetapkan kinerja tahun 2012.

2.1 RPJMD Kota Tangerang Selatan 2011 -2016

RPMJD 2011-2016 ditujukan untuk lebih memantapkan Kota Tangerang

Selatan di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas

sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan

teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.

Berkaitan dengan ini telah di tetapkan kerangka Visi Kota Tangerang Selatan

2016 adalah: Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai

dan Asri, dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Visi Mandiri yang dimaksudkan adalah bahwa pada hakekatnya

“Kemandirian” merupakan cita pikir, ide (gagasan), sikap dan perilaku

setiap warga kota yang menunjukkan specific mass identity yang

didasarkan pada penguasaan knowledge system (kualitas IPTEK) dan

symbolic system (ketinggian karsa dan karya suatu urban society).

Kehendak positif itu dapat diartikan bahwa seluruh stakeholder Kota

Tangerang Selatan dengan seluruh sumberdaya yang ada senantiasa

berupaya untuk mencapai hasil maksimal dalam membangun identitas

kolektif sebagai kota pemukiman, kota perdagangan dan jasa, dan kota

pelayanan (pendidikan dan kesehatan dan aspek-aspek sosial budaya

lain) tanpa menggantungkan sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain,

kecuali yang sudah menjadi haknya sebagai diatur dalam ketentuan

perundang-undangan.

Page 13: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

13

b. Visi Damai yang dimaksudkan adalah bahwa pada hakekatnya

“Kedamaian” merupakan pencapaian kualitas kehidupan bermasyarakat

yang menjunjung tinggi tata nilai (value system) yang berlaku umum

dalam masyarakat. Pembangunan pada dasarnya adalah untuk

menciptakan kedamaian, dan hanya dalam keadaan damai pembangunan

dapat dilakukan dengan baik. Istilah “damai” dalam konteks visi

pembangunan dapat dimaknai sebagai peningkatan kualitas hidup

bermasyarakat menuju ketinggian harkat dan martabat manusia dalam

suatu ruang kota yang terbangun secara harmonis dalam hubungan yang

seimbang antara manusia, alam dan Sang Pencipta. Pencapaian visi

damai dapat diukur dengan dengan keberhasilan Kota Tangerang Selatan

mewujudkan masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti:

(1) ketercukupan pangan; (2) kelayakan tempat tinggal; (3) bekal

pendidikan yang memadai dan pemeliharaan kesehatan yang baik; (4)

memiliki daya saing; dan (5) respek dan saling menghargai berbagai

perbedaan (suku, ras, agama) dan status sosial antar sesama warga kota

dan dengan masyarakat lain.

c. Visi Asri yang dimaksudkan adalah bahwa pada hakekatnya “keasrian”

merupakan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara

pengelolaan SDA, kehidupan sosial dan daya dukung lingkungan dalam

mewujudkan kesinambungan kehidupan manusia dan ekosistemnya.

Istilah keasrian dalam konteks visi ini diarahkan kepada pengelolaan dan

pengembangan sumberdaya dengan tetap memperhatikan daya dukung

lingkungan, sehingga dapat merawat, melestarikan dan mewariskannya

kepada generasi sekarang dan yang akan datang. Pencapaian visi asri

dapat diukur dengan dengan keberhasilan Kota Tangerang Selatan

mewujudkan lingkungan seperti: (1) lingkungan kota yang dapat

dikelola dan dikembangkan secara berkesinambungan; (2) kelestarian,

kebersihan, keindahan, kepatutan dan kenyamanan dalam pengelolaan

berbagai sumberdaya seperti sungai dan danau, air tanah, infrastruktur,

perumahan, pusat.

Page 14: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

14

Visi Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 dijabarkan didalam misi, misi

ini adalah rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai visi

Kota Tangerang Selatan 2016 yaitu Terwujudnya Kota Tangerang Selatan

yang Mandiri, Damai dan Asri. Misi walikota dalam periode 2011-2016

diarahkan untuk mewujudkan Tangerang Selatan yang lebih mandiri, damai

dan asri meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi Tangerang Selatan yang

mandiri dan asri.Misi tersebut adalah : (1) Meningkatkan kualitas

kehidupan bermasyarakat; (2) Meningkatkan keharmonisan fungsi ruang

kota yang berwawasan lingkungan; (3) Menata sistem sarana dan

prasarana dasar perkotaan; (4) Meningkatkan pelayanan dasar

pendidikan dan kesehatan masyarakat; (5) Meningkatkan fungsi dan

peran kota sebagai sentra perdagangan dan jasa; (6) Meningkatkan tata

kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

2.2 Rencana Strategi 2011 – 2016

Rencana Strategi merupakan jalan dari pelaksanaan program maupun

kegiatan di suatu lembaga maupun instansi yang berpedoman kepada RPJMN

dan RPJMD yang telah ditetapkan oleh kepala Negara maupun kepala daerah

sebagai suatu proses otinomi daerah dimana RENSTRA Kecamatan Setu

memiliki visi dan misi yang sejalan dengan visi dan misi RPJMD Kota

Tangerang Selatan Tahun 2011-2016. Visi dan misi RENSTRA Kecamatan

Setu sebagai berikut :

2.2.1 Visi

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah akan

dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi merupakan suatu

gambaran yang menantang tentang masa depan yang diinginkan oleh instansi

pemerintah atau organisasi. Visi dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk

mencapai tujuan dalam waktu tertentu, menentukan sikap dan tindakan sebagai

tolak ukur keberhasilan melaksanakan tugas.

Page 15: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

15

Visi kecamatan tidak samadengan visi Camat, karena visi Camat adalah

visi pejabat yang memimpin suatu SKPD yang disusun pada saat dilakukan fit

and proper test untuk menduduki jabatan. Sedangkan visi kecamatan

merupakan perpaduan antara visi seorang Camat dan visi perangkat

kecamatan.Secara umum, dokumen perencanaan kecamatan berisikan visi,

misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan kecamatan. Dengan ini

Kecamatan Setu memiliki Visi “Terwujudnya Pelayanan Prima di

Kecamatan”

2.2.2 Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh SKPD

sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tujuan dan sasaran organisasi

tercapai dengan baik. Dengan pernyataan misi ini diharapkan seluruh pegawai

dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal SKPD dan mengetahui peran

dan program-program serta hasil yang akan diperoleh dan diperjuangkan untuk

mencapai masa datang yang lebih baikt.

Mengacu pada visi Kecamatan Setu dan Misi Pemerintahan Kota

Tangerang Selatan yang tercantum dalam Rancangan RPJMD, Kecamatan

Setu menetapkan misi yang diemban dalam kurun waktu 2011 – 2016 adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan sistem administrasi perkantoran yang baik di kecamatan

maupun kelurahan/desa.

2. Meningkatkan fasilitas penunjang pelayanan baik di kecamatan maupun

kelurahan/desa.

3. Mewujudkan transparansi dalam prosedur pelayanan publik kepada

masyarakat.

4. Menciptakan perencanaan strategis, melaksanakan pembinaan,

koordinasi, pengawasaan dan pengendalian, melibatkan partisipasi

masyarakat dalam skala pembangunan.

Page 16: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

16

2.2.3 Tujuan

Berdasarkan kesesuaian antara faktor kunci keberhasilan dengan misi,

maka dirumuskan tujuan sebagai berikut :

1. Menghasilkan pegawai dan aparatur yang mampu bekerja secara

profesional sesuai dengan Tugas, Pokok, dan Fungsinya.

2. Meningkatkan fasilitas penunjang pelayanan baik di kecamatan

maupun kelurahan/desa.

3. Memberikan kejelasan prosedur kepada masyarakat terhadap

pelayanan publik.

4. Menghasilkan perencanaan dalam sektor ekonomi dan

pembangunan, ekonomi dan kessos, kependudukan, ketentraman

dan ketertiban umum.

2.2.4 Sasaran

Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Kecamatan Setu menjabarkan

dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama

periode Renstra. Sasaran strategis dan indicator kinerja sebagai alat ukur

keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tabel Sasaran Strategi

Sasaran Indikator Kinerja Utama

Tujuan 1 :

Menghasilkan pegawai dan aparatur yang mampu bekerja secara profesional

sesuai dengan Tugas, Pokok, dan Fungsinya.

Sasaran Strategi 1:

Meningkatkan sistem

administrasi perkantoran yang

baik

Penyediaan kebutuhan administrasi

kantor.

Sarana dan prasarana

penunjangpelaksanaan perkantoran.

Sasaran Strategi 2:

Meningkatkan disiplin aparatur

agar mampu bekerja secara

profesional dan akuntabel

Tingkat disiplin aparatur dalam

bekerja.

Seragam PDH, Linmas, Batik untuk

pegawai Kecamatan Setu

Page 17: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

17

Tujuan 2 :

Meningkatkan fasilitas penunjang pelayanan baik di kecamatan maupun

kelurahan/desa.

Sasaran Strategi 1:

Fasilitas pelayanan publik di

Kecamatan Setu dan

keluahan/desa

Penunjang fasilitas pelayanan

(Telepon, Internet, ATK, dll);

Tingkat kepuasan masyarakat.

Tujuan 3 :Memberikan kejelasan prosedur kepada masyarakat terhadap

pelayanan publik.

Sasaran Strategi 1:

Masyarakat Kecamatan Setu

yang mendapatkan informasi

secara akurat.

Transparasi publik.

Pelayanan informasi publik.

Tujuan 4 : Menghasilkan perencanaan dalam sektor ekonomi dan pembangunan,

ekonomi dan kessos, kependudukan, ketentraman dan ketertiban umum.

Sasaran Strategi 1:

Terwujudnya para pelaku usaha

dan masyarakat pengguna

infrastruktur serta sarana umum,

organisasi sosial yang ada di

Kecamatan Setu, Akurasi data

kependudukan dan pengawasan

yang dijalankan berdasarkan

peraturan yang ada,

Kenyamanan serta keamanan

warga Kecamatan Setu yang

terjaga dengan baik

Pemberdayaan UKM dan Jumlah

UKM yang ada di wilayah Kecamatan

Setu;

Infrastruktur Penunjang yang masih

kurang memadai;

Peran serta masyarakat dalam proses

pembangunan dan kehidupan

bermasyarakat yg harmonis;

Data kependudukan yang belum

akurat;

Terbatasnya satuan pengamanan lintas

masyarakat Kecamatan Setu;

Tingkat keamanan dan kenyamanan

lingkungan setempat.

2.2.5 Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kecamatan Setu juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU)

secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi secara dalam

mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada

Renstra Kecamatan Setu serta RPJMD Kota Tangerang Selatan tahun 2011-

2012.Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator

kinerja yang ada dalam Renstra Kecamatan Setu tahun 2011-2016 yang

memiliki fokus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada

internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak

Page 18: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

18

dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama.Indikator kinerja utama Kecamatan

Setu yang akan digunakan untuk periode waktu tahun 2011-2016 sesuai

periode Renstra telah ditetapkan oleh Camat Setu, sebagai berikut :

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama

Sasaran Strategi Indikator Kinerja Utama

1. Meningkatkan sistem administrasi

perkantoran yang baik

1. Penyediaan kebutuhan

administrasi kantor.

2. Sarana dan prasarana penunjang

pelaksanaan perkantoran.

2. Meningkatkan disiplin aparatur

agar mampu bekerja secara

profesional dan akuntabel

1. Tingkat disiplin aparatur dalam

bekerja.

2. Seragam PDH, Linmas, Batik

untuk pegawai Kecamatan Setu

3. Fasilitas pelayanan publik di

Kecamatan Setu dan keluahan/desa

1. Penunjang fasilitas pelayanan

(Telepon, Internet, ATK, dll)

2. Tingkat kepuasan masyarakat.

4. Masyarakat Kecamatan Setu yang

mendapatkan informasi secara

akurat

1. Transparasi publik.

2. Pelayanan informasi publik.

5. Para pelaku usaha dan masyarakat

pengguna infrastruktur serta sarana

umum, organisasi sosial yang ada

di Kecamatan Setu, Akurasi data

kependudukan dan pengawasan

yang dijalankan berdasarkan

peraturan yang ada, Kenyamanan

serta keamanan warga Kecamatan

Setu yang terjaga dengan baik

1. Pemberdayaan UKM dan Jumlah

UKM yang ada di wilayah

Kecamatan Setu;

2. Infrastruktur Penunjang yang

masih kurang memadai;

3. Peran serta masyarakat dalam

proses pembangunan dan

kehidupan bermasyarakat yg

harmonis;

4. Data kependudukan yang belum

akurat;

5. Terbatasnya satuan pengamanan

lintas masyarakat Kecamatan

Setu;

6. Tingkat keamanan dan

kenyamanan lingkungan

setempat.

Page 19: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

19

2.3 Penetapan Kinerja 2012

Penetapan Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004

tentang Penetapan Kinerja.Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan

komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja

yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan

kinerja antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan

kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah

dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja

sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian

rewardatau penghargaan dan sanksi.

Kecamatan Setu telah membuat penetapan kinerja tahun 2012 secara

berjenjang sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada.Penetapan kinerja ini telah

mengacu pada Renstra Kecamatan Setu dan serta RJMD tahun 2011-2016.

Oleh karena itu Indikator – indicator kinerja dan target tahunan yang

digunakan dalam penetapan kinerja ini adalah indikator kinerja utama tingkat

kecamatan yang telah ditetapkan dan telah diintegrasikan dalam Renstra

Kecamatan Setu tahun 2011-2016.Penetapan Kinerja tingkat Kecamatan Setu

Tahun 2012 yang telah ditandatangani pada bulan Januari 2012 adalah sebagai

berikut :

Page 20: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

20

Tabel 2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2012

NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN

1 Meningkatnya pelayanan

administrasi perkantoran

yang baik dan efektif

Jumlah Seksi yang belum

memenuhi standar pelayanan

administrasi perkantoran yang

baik.

Paket pengadaan barang

dan jasa Periode Januari-

Desember

Program Non Urusan Setiap

SKPD/Pelayanan Administrasi

Perkantoran

2 Meningkatnya sarana dan

prasarana aparatur

Jumlah aparatur Kec. Setu pada

tiap-tiap seksi dan sub bagian

yang belum mendapatkan

sarana dan prasaranan yang

memadai dan mendukung

kearah pelayanan yang baik.

Paket pengadaan

peralatan dan

perlengkapan kantor,

serta pemeliharaan pada

periode Januari-

Desember

Program Non Urusan Setiap

SKPD/Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

3 Meningkatnya disiplin

aparatur

Jumlah perlengkapan yang

menunjang disiplin aparatur

Kec. Setu

57 Orang (Aparatur

Kantor Kec. Setu) Program Non Urusan Setiap

SKPD/Peningkatan Disiplin

Aparatur

4 Meningkatnya sistem

pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

Laporan keuangan selama 1

tahun yang terbagi kedalam

laporan perencanaan,

semesteran, dan akhir tahun

Laporan keuangan

selama Januari-Desember Program Non Urusan Setiap

SKPD/Peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

5 Meningkatnya dokumen

perencanaan

Jumlah laporan perencanaan

selama 4 triwulan yang meliputi

Lakip, ROK, IKU, Tapkin,

Renja, Renstra, LKPJ, LPPD,

RKA

Pelaporan selama 12

bulan (januari-desember) Program Non Urusan Setiap

SKPD/Penyusunan Dokumen

Perencanaan

Page 21: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

21

6 Meningkatnya perencanaan

pengembangan wilayah

strategis dan cepat tumbuh

Sosialisasi kebijakan

pemerintah dalam

pengembangan wilayah

strategis dan cepat tumbuh

117 Orang Program Perencanaan

Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

7 Meningkatnya perencanaan

pembangunan daerah

Perancangan pembangunan

daerah dan hasil musyawarah

para pihak yang terkait dengan

mengacu kepada kebijakan yg

berlaku

570 orang (5 desa & 1

kelurahan) Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

8 Meningkatnya pelayanan

administrasi kependudukan

sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

Jumlah masyarakat yang sudah

memiliki KTP sesuai aturan

yang ditetapkan

81 orang Program Penataan

Administrasi Kependudukan

9 Meningkatnya kualitas hidup

dan perlindungan perempuan

Jumlah peserta fasilitasi upaya

perlindungan perempuan

terhadap tindak kekerasan

113 orang Program peningkatan kualitas

hidup dan perlindungan

perempuan

10 Meningkatnya

kewirausahaan dan

keunggulan kompetitif usaha

kecil menengah

Jumlah produk yang

dipromosikan dari hasil

produksi unggulan di

Kecamatan Setu

1 Stand pameran UKM Program pengembangan

kewirausahaan dan keunggulan

kompetitif usaha kecil

menengah

11 Meningkatnya keamanan dan

kenyamanan lingkungan

Penertiban warung remang-

remang, pedagang kaki lima,

dan spanduk di wilayah

Kecamatan Setu

5 titik kawasan bebas

PKL Program peningkatan

keamanan dan kenyamanan

lingkungan

Page 22: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

22

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Setu tahun 2012

dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator

sasaran yang telah ditetapkan dalam PenetapanKinerja Kecamatan Setu 2012

dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Kecamatan Setu tahun 2012

berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai

berikut :

Page 23: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

23

Tabel3.1Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2012

No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi

%

Pencapaian

Rencana

Target

Ket

1 Meningkatnya pelayanan

administrasi perkantoran yang baik

dan efektif

Jumlah Seksi yang belum memenuhi

standar pelayanan administrasi

perkantoran yang baik.

% 100 100 % 100 Sangat

baik

2 Meningkatnya sarana dan prasarana

aparatur

Jumlah aparatur Kec. Setu pada tiap-

tiap seksi dan sub bagian yang belum

mendapatkan sarana dan prasaranan

yang memadai dan mendukung

kearah pelayanan yang baik.

% 100 96.18% 100

Baik

3. Meningkatnya disiplin aparatur Jumlah perlengkapan yang

menunjang disiplin aparatur Kec.

Setu

% 100 100% 100 Sangat

Baik

4 Meningkatnya sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan

Laporan keuangan selama 1 tahun

yang terbagi kedalam laporan

perencanaan, semesteran, dan akhir

tahun

% 100 92.23% 100 Baik

5 Meningkatnya dokumen

perencanaan

Jumlah laporan perencanaan selama

4 triwulan yang meliputi Lakip,

ROK, IKU, Tapkin, Renja, Renstra,

LKPJ, LPPD, RKA

% 100 78.23% 100 Baik

6 Meningkatnya perencanaan Sosialisasi kebijakan pemerintah % 100 100% 100 Sangat

Page 24: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

24

pengembangan wilayah strategis

dan cepat tumbuh

dalam pengembangan wilayah

strategis dan cepat tumbuh

baik

7 Meningkatnya perencanaan

pembangunan daerah

Perancangan pembangunan daerah

dan hasil musyawarah para pihak

yang terkait dengan mengacu kepada

kebijakan yg berlaku

% 100 100% 100 Baik

8 Meningkatnya pelayanan

administrasi kependudukan sesuai

dengan peraturan perundang-

undangan

Jumlah masyarakat yang sudah

memiliki KTP sesuai aturan yang

ditetapkan

% 100 100% 100 Baik

9 Meningkatnya kualitas hidup dan

perlindungan perempuan

Jumlah peserta fasilitasi upaya

perlindungan perempuan terhadap

tindak kekerasan

% 100 100% 100 Baik

10 Meningkatnya kewirausahaan dan

keunggulan kompetitif usaha kecil

menengah

Jumlah produk yang dipromosikan

dari hasil produksi unggulan di

Kecamatan Setu

% 100 100% 100 Baik

11 Meningkatnya keamanan dan

kenyamanan lingkungan

Penertiban warung remang-remang,

pedagang kaki lima, dan spanduk di

wilayah Kecamatan Setu

% 100 100% 100 Baik

Page 25: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

25

3.2 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja

Evaluasi kinerja dimulai dengan menghitung nilai capaian dan

pelaksanaan kegiatan kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai capaian

program dan kajian serta sasaran didasarkan nilai capaian kinerja tersebut.

Disamping itu pula dilakukan pembobotan standar kegiatan, program,

kebijakan, sasaran dan tujuan dengan mengunakan intelektual judgement

pembobotan sebagai berikut :

3.3 Akuntabilitas Keuangan

Realisasi anggaran dan kinerja Kecamatan Setu tahun 2012 adalah

sebagai berikut :

1. Pagu Tahun 2012 adalah sebesar Rp.3,941,776,180,- (Tiga milyar

sembilan ratus empat puluh satu juta tujuh ratus tujuh enam ribu seratus

delapan puluh rupiah.

2. Realisasi anggaran belanja langsung pada per 31 Desember 2012 adalah

sebesarRp.3,541,188,874,- (Tiga milyar lima ratus empat puluh satu juta

seratus delapan puluh delapan ribu delapan ratus tujuh puluh empat

rupiah) atau 89,84%dari pagu anggaran.

Page 26: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

26

Tabel 3.2 Realisasi Anggaran Tahun 2012

NO Kegiatan Pagu Anggarab

(Setelah Perubahan)

Realisasi Realisasi Fisik

(%) Sisa %

Rp %

1. Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran 1,592,772,964 1,507,877,865 94.67 100 84,895,099 5.33

Honorarium Tim Pengadaan

Barang dan Jasa 1,700,000 1,700,000 100 100 0 0

Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

3,000,000 3,000,000 100 100 0 0

Honorarium Pegawai Honorer

Tidak tetap 1,029,600,000 1,029,600,000 100 100 0 0

Belanja Alat Tulis Kantor 98,970,740 97,905,900 98.92 100 1,064,840 1.08

Penyediaan Dokumen /

Administrasi Tender 394,730 374,000 94.75 100 20,730 5.25

Penyediaan Alat Listrik dan

Elektronik (Lampu Pijar,

Baterai Kering)

5,687,100 5,687,100 100 100 0 0

Penyediaan Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya

3,000,000 3,000,000 100 100 0 0

Penyediaan Peralatan

Kebersihan dan Bahan

pembersih

24,121,424 20,560,000 85.24 100 3,561,424 14.76

Penyediaan Telepon 21,600,000 3,777,866 17.49 100 17,822,134 82.51

Penyediaan Listrik 94,600,000 82,414,997 87.12 100 12,185,003 12.88

Page 27: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

27

Penyediaan Kawat / Faksimili

/ Internet 66,000,000 58,902,826 89.25 100 7,097,174 10.75

Penyediaan Jasa Pengamanan

Kantor dan Rumah Dinas 26,400,000 26,400,000 100 100 0 0

Penyediaan Jasa Cleaning

Service 45,600,000 45,600,000 100 100 0 0

Penyediaan Jasa Promosi dan

Publikasi 6,000,000 6,000,000 100 100 0 0

Penyediaan Langganan Satelit 9,600,000 4,229,936 44.06 100 5,370,064 0

Penyediaan Cetakan 17,274,450 17,184,000 99.48 100 90,450 0.52

Makan dan Minum Harian

Pegawai 18,714,520 18,691,240 99.88 100 23,280 0.12

Perjalanan Dinas Dalam

Daerah 66,000,000 28,650,000 43.41 100 37,350,000 56.59

Perjalanan Dinas Luar Dinas 54,510,000 54,200,000 99.43 100 310,000 0.57

2.

Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

1,344,596,176 1,207,038,209 89.77 96.18 137,557,967 10.23

Honorarium Tim Pengadaan

Barang dan Jasa 11,600,000 4,950,000 42.67 42.67 6,650,000 57.33

Honorarium Panitia Penerima

Hasil Pekerjaan 11,700,000 1,050,000 8.97 8.97 10,650,000 91.03

Penyediaan Bahan Bakar Minyak / Gas

52,110,000 20,522,345 39.38 42.10 31,587,655 60.62

Penyediaan Listrik 7,079,200 6,709,000 94.77 100 370,200 5.23

Penyediaan Jasa Service 6,312,000 5,339,764 84.60 100 972,236 15.40

Page 28: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

28

Penyediaan Surat Tanda

Nomor Kendaraan 5,500,000 1,573,700 28.61 28.61 3,926,300 71.39

Pemeliharaan Jalan Gedung /

Bangunan 99,992,020 94,940,000 94.95 100 5,052,020 5.05

Penyediaan Perlengkapan

Jaringan Komputer 4,008,400 3,411,500 85.11 100 596,900 14.89

Penyediaan Perlengkapan

Mebeulair 27,889,260 27,260,000 97.74 100 629,260 2.26

Penyediaan Perlengkapan

Dapur 4,163,560 3,944,000 94.73 100 219,560 5.27

Penyediaan Perlengkapan

Penghias Ruangan Rumah

Tangga

22,767,000 22,265,000 97.80 100 502,000 2.20

Penyediaan Perlengkapan Alat

Bangunan / Bengkel 1,950,000 1,900,000 97.44 100 50,000 2.56

Penyediaan Alat-alat Angkutan

Darat Bermotor Micro Bus 148,200,000 143,200,000 96.63 100 5,000,000 3.37

Penyediaan Mesin Fotocopy 58,747,000 51,000,000 86.81 100 7,747,000 13.19

Penyediaan Brankas 8,476,000 7,580,000 89.43 100 896,000 10.57

Penyediaan AC 24,881,800 23,850,000 95.85 100 1,031,800 4.15

Penyediaan Televisi 11,890,000 11,750,000 98.82 100 140,000 1.18

Penyediaan Mesin Absen 7,428,989 5,095,000 68.58 100 2,333,989 31.42

Penyediaan Komputer 163,959,644 139,540,000 85.11 100 24,419,644 14.89

Penyediaan Mebeulair 94,154,600 90,010,000 95.60 100 4,144,600 4.40

Penyediaan Media Promosi dan

Publikasi 4,855,900 4,855,900 100 100 0 0

Page 29: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

29

Penyediaan Peralatan

Kebersihan 11,676,009 9,061,000 77.60 100 2,615,009 22.40

Penyediaan Peralatan Dapur 9,500,000 9,000,000 94.74 100 500,000 5.26

Penyediaan Gordyn 32,294,500 31,642,000 97.98 100 652,500 2.02

Penyediaan Tralis 85,185,300 84,175,000 98.81 100 1,010,300 1.19

Penyediaan radio HF / FM

(Handy Talkie) 7,483,560 7,480,000 99.95 100 3,560 0.05

Penyediaan Instalasi Listrik 227,640,248 217,412,000 95.51 100 10,228,248 4.49

Penyediaan Kamera Pengawas

/ CCTV 78,243,920 73,940,000 94.50 100 4,303,920 5.50

Penyediaan Tabung Pemadam

Kebakaran 2,787,350 2,700,000 96.87 100 87,350 3.13

Penyediaan Alat-alat Olahraga

Tenis Meja 4,768,930 4,768,000 99.98 100 930 0.02

Penyediaan Aset Tetap

Renovasi 97,731,186 90,114,000 92.21 100 7,617,186 7.79

3 Program Peningkatan

Disiplin Aparatur 84,767,740 81,961,000 96.69 100 2,806,740 3.31

Honorarium Tim Pengadaan

Barang dan Jasa 1,225,000 1,225,000 100 100 0 0

Belanja Pakaian Sipil Resmi

(PSR) 7,190,000 6,570,000 91.38 100 620,000 8.62

Pakaian Dinas Harian (PDH) 30,937,000 29,105,000 94.08 100 1,832,000 5.92

Belanja Pakaian hansip / Linmas

30,937,000 30,645,000 99.06 100 292,000 0.94

Penyediaan Pakaian Kerja 1,955,600 1,936,000 99.00 100 19,600 1.00

Page 30: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

30

Lapangan

Penyediaan Perlengkapan

Pakaian Kerja Lapangan 3,883,140 3,840,000 98.89 100 43,140 1.11

Penyediaan Pakaian batik

Tradisional 8,640,000 8,640,000 100 100 0 0

4. Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

42,480,000 32,925,000 77.51 92.23 9,555,000 22.49

Honorarium Panitia Pelaksana

Kegiatan 5,600,000 2,300,000 41.07 41.07 3,300,000 58.93

Honorarium Panitia Pelaksana

Kegiatan Non PNS 5,000,000 5,000,000 100 100 0 0

Penggandaan 680,000 325,000 47.79 100 355,000 52.21

Makanan dan Minuman

Pelaksana Kegiatan 8,000,000 4,000,000 50.00 100 4.000.000 50.00

Perjalanan Dinas Dalam Daerah

4,200,000 2,500,000 59.52 100 1,700,000 40.48

Jasa Konsultasi Software

Aplikasi 19,000,000 18,800,000 98.95 100 200,000 1.05

5. Penyusunan Dokumen

Perencanaan 40,426,400 24,505,400 60.62 78.23 15,921,000 39.38

Honorarium Panitia Pelaksana

Kegiatan 11,200,000 9,700,000 86.61 100 1,500,000 13.39

Honorarium Panitia Pelaksana

Kegiatan Non PNS 10,000,000 10,000,000 100 100 0 0

Page 31: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

31

Alat Tulis Kantor 750,000 750,000 100 100 0 0

Penyediaan Penggandaan 875,500 554,500 63.34 100 321,000 36.66

Perjalanan Dinas Dalam

Daerah 17,600,000 3,500,000 19.89 50.00 14,100,000 80.11

6. Peningkatan Kualitas SDM

Kesejahteraan Sosial

Masyarakat

443,970,000 372,918,000 84.00 100 71,052,000 16.00

Peningkatan Kualitas SDM

Kesejahteraan Sosial

Masyarakat 6 (Enam) Desa dan Kelurahan

300,000,000 271,182,000 90.39 100 28,818,000 9.61

Fasilitasi Pembinaan

Penyelanggaraan Pemakaman

Jenasah

143,970,000 101,736,000 70.66 100 42,234,000 29.34

7. Fasilitasi Musrenbang

Kecamatan dan Kelurahan 190,131,900 128,631,900 67.65 100 61,500,000 32.35

Fasilitasi Musrenbang

Kecamatan 48,737,400 34,200,000 70.17 100 14,537,400 29.83

Fasilitasi Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan

141,394,500 94,431,900 66.79 100 46,962,600 33.21

8. Program Perencanaan

Pengembangan Wilayah

Strategis Cepat Tumbuh

35,390,000 30,690,000 86.72 100 4,700,000 13.28

Jumlah Peserta Sosialisasi

Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

35,390,000 30,690,000 86.72 100 4,700,000 13.28

Page 32: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

32

9. Koordinasi Pelaksanaan

Kebijakan Kependudukan 20,753,000 20,713,000 99.81 100 40,000 0.19

Operasi Dokumen

Kependudukan 20,753,000 20,713,000 99.81 100 40,000 0.19

10. Fasilitasi Upaya

Perlindungan Terhadap

Tindak Kekerasan

33,305,000 33,305,000 100 100 0 0

Jumlah Peserta Sosialisasi

Upaya Perlindungan

Perempuan Terhadap Tindak

Kekerasan

33,305,000 33,305,000 100 100 0 0

11. Fasilitasi Pengembangan

Sarana Promosi Hasil

Produksi

16,095,000 15,095,000 93.79 100 1,000,000 6.21

Terlaksananya Fasilitasi

Pengembangan Sarana

Promosi Hasil Produksi

16,095,000 15,095,000 93.79 100 1,000,000 6.21

12. Pengendalian Keamanan

Lingkungan 97,088,000 85,528,500 88.09 100 11,539,500 11.91

Penertiban Warung Remang-

Remang 48,276,000 38,633,000 80.03 100 9,643,000 19.97

Penertiban Pedagang Kaki Lima

36,106,000 34,189,500 94.69 100 1,916,500 5.31

Penertiban Spanduk 12,706,000 12,706,000 100 100 0 0

Page 33: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

33

3. Permasalahan Dan Solusi Pada Proses Capaian Kinerja Tahun 2012

Adapun yang menjadi permasalahan dari proses pelaksanaan kegiatan

pada tahun 2012 di Kecamatan Setu adalah :

- Kelebihan dalam penganggaran belanja gaji dan tunjangan, serta uang

duka yang tidak terserap.

- Honorium tim pengadaan barang dan jasa dan panitia penerima hasil

pekerjaan, belanja BBM (Bahan Bakar Minyak), belanja pajak

kendaraan bermotor yang tidak terserap seluruhnya.

- Honorarium panitia pelaksanaan kegiatan yang tidak terserap

sepenuhnya, dan belanja perjalanan dinas yang tidak terserap

sepenuhnya dikarenakan kewajaran dan efisiensi dalam penyerapan

anggaran.

Solusi yang mesti dilakukan pada Tahun Anggaran 2013 adalah :

- Diperlukan besaran gaji dan tunjangan yang up to date dengan

golongan dan jabatan, diharapkan dengan Presensi Online dapat

terwujud

- Mengenai tidak terserapnya honorarium tim pengadaaan barang dan

jasa, panitia penerima hasil pekerjaan, belanja bahan bakar, pajak

kendaraan, dan perjalanan dinas akan dilakukan evaluasi dalam

penganggaran pada Tahun Anggaran 2013 ini.

- Selebihnya pada program dan kegiatan yang masih belum terserap 100

% pada presentase keuangan nya akan dilakukan upaya peningkatan

kualitas dan efektifitas penanganan anggaran kegiatan.

Page 34: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

34

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari jumlah 12 (dua belas) program terdiri dari 13 (tiga belas) kegiatan,

Kecamatan Setu menunjukan hasil pencapaian kegiatan cukup baik dengan

capaian kinerja rata-rata 97,68% walaupun masih terdapat program yang

belum aplikatif.

Mengacu pada indikator dan tolok ukur kegiatan dari Renstra Kecamatan

Setu untuk Tahun 2011-2016 menunjukan bahwa indikator dan tolok ukur

meningkatkan pelayanan umum dan mewujudkan kesejahteraan sosial kepada

masyarakat. Indikator dan tolok ukur ini tidak bisa dicapai dengan baik akibat

keterbatasan anggaran.

Selain itu hal-hal yang lebih berpengaruh dan menjadi masalah dalam

pengukuran akuntabilitas kinerja Kecamatan dalam rangka mencapai Visi dan

Misi Kecamatan antara lain :

1. Personil Kecamatan belum dapat seluruhnya menjabarkan dan

mengembangkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing berdasarkan

Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, fungsi

dan Tata Kerja Kecamatan.

2. Kondisi pada perwujudan akuntabilitas kinerja menuju pemerintahan

yang bersih (good governance) harus ditingkatkan, keterbukaan

informasi dan sebagainya.

Hal tersebut diatas menjadi masalah yang sangat dirasakan dan

mempengaruhi kinerja Kecamatan, dengan demikian akuntabilitas kinerja

Tahun 2012 sudahdirasa mengarah kepada tingkatan optimalisasi, baik

perangkat maupun tingkat pelayanan para pegawainya. sehingga diperlukan

upaya-upaya untuk meningkatkan dan melakukan pemecahan guna tercipta

suatu hasil kinerja yang produktif dalam skala yang representatif :

Page 35: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

35

1. Meningkatkan SDM melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan,

baik melalui usulan-usulan penambahan pegawai sesuai dengan

kualifikasi yang dibutuhkan maupun penyertaan melalui kursus-kursus

ataupun pelatihan sesuai dengan bidangnya, dengan demikian seluruh

komponen personil yang ada mampu mengembangkan tugas pokoknya

masing-masing sejalan dengan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.

2. Adanya kebijakan dibidang peraturan perundang-undangan yang lebih

konkrit sehingga prinsip-prinsip dasar Good Governance (penegakan

hukum, akuntabilitas dan profesional) dapat diwujudkan sejalan dengan

meningkatnya kualitas personil.

3. Memberdayakan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2016 melalui

kesungguhan personil Kecamatan untuk lebih kreatif dan inovatif

mengembangkan tugas dan fungsinya sesuai dengan prosedur kerja.

4. Visi dan Misi Renstra belum cukup terakomodasi dalam kaitannya

dengan pelayanan umum dan kesejahteraan sosial kepada masyarakat,

hal ini tercermin dari kecilnya anggaran yang disediakan, sementara

tugas dan kewenangan dalam sektor ini sangat luas.

Kendala yang dihadapi Pemerintah Kecamatan Setu dalam pelaksanaan

program dan kegiatan tahun 2012 serta dalam penyusunan laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) tahun 2012, antara lain :

1. Masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM) aparatur pelaksanaan

program dan kegiatan;

2. Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan Kota Tangerang

Selatan, sehingga berdampak pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

masing-masing SKPD yang belum maksimal;

3. Masa transisi akibat pemekaran wilayah, sehingga ada pegawai yang

sebelumnya sebagai pelaksana saat ini memegang jabatan tertentu,

sehingga dalam pelaksanaan tugasnya belum maksimal sesuai tugas

pokok dan fungsinya;

4. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi antar dinas/instansi terkait

baik internal SKPD maupun external SKPD;

Page 36: LAKIP 2013 Kecamatan Setu

36

5. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung proses

penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP)

di Kecamatan Setu;

4.2 Saran

Berdasarkan kendala yang dihadapi tersebut, maka upaya serta langkah-

langkah yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Setu Kota

Tangerang Selatan sebagai upaya meningkatkan pelaksanaan program dan

kegiatan serta tugas pokok dan fungsi lainnya, antara lain :

1. Optimalisai penyelenggaraan pemerintahan khususnya pada SKPD

Kecamatan Setu;

2. Meningkatkan sumber daya aparatur pelaksana program dan kegiatan

dengan mengikutsertakan pegawai pada Diklat, Bimtek dan sebagainya;

3. Optimalisasi koordinasi baik internal maupun external SKPD;

4. Optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sesuai dengan bidang

tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku;

5. Optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan serta peningkatan

pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan

kegiatan;

6. Optimaliasi kegiatan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan, baik

bulanan, triwulan, semesteran maupun tahunan.