Laju reaksi 2
Transcript of Laju reaksi 2
KEMOLARAN
Kemolaran atau molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan
V
nM atau
Vx
Mr
grM
1000
Dimana: M = Molaritas V = Volume n = Jumlah mol zat
PENGENCERAN
Perhitungan yang digunakan dalam proses pengenceran, sebagai berikut:
2211 MVMV
dimana: V1M1 : volume dan konsentrasi larutan asal V2M2 : volume dan konsentrasi hasil pengenceran
MOLARITAS CAMPURAN
Jika dua atau lebih larutan dicampurkan dan tidak terjadi reaksi kimia, penentuan molaritas campuran yang dihasilkan dilakukan sebagai berikut:
n
nncampuran
VVV
MVMVMVM
...
...
21
2211
KONSEP LAJU REAKSI
Laju reaksi suatu reaksi kimia menunjukkan perubahan konsentrasi zat per satuan waktu.
t
MV
][
• Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu
• Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu
• Perbadingan laju perubahan masing-masing komponen sama dengan perbandingan koefisien reaksinya
KONSEP LAJU REAKSI
Pada reaksi: pA + qB rC + sD pereaksi hasil reaksi (konsentrasi semakin berkurang) (konsentrasi semakin bertambah) Hasil reaksi (C+D)
Pereaksi (A+D)
konsentrsi
waktu
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LAJU REAKSI
Laju reaksi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
Luas permukaan
Suhu
Konsentrasi
Katalis
LUAS PERMUKAAN
Mana yang lebih luas permukaannya? Sepotong kapur utuh atau sepotong
kapur dipotong 4?
LUAS PERMUKAAN
Dapat dilihat bahwa luas permukaan kapur utuh lebih kecil dari kapur yang dipotong 4
Coba perhatikan! Mana yang lebih luas permukaannya, gula berukuran butir kasar atau gula berukuran butiran halus? Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir kasar atau yang berukuran butiran halus ?
Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.
LUAS PERMUKAAN
SUHU
Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan laju reaksi. Jika suatu zat dipanaskan, maka partikel-partikel zat tersebut menyerap energi panas, sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetik menyebabkan pergerakan partikel menjadi lebih cepat, dan lebih banyak partikel-partikel yang bertumbukan, sehingga laju reaksi lebih cepat.
Perhatikan! Mana yang lebih cepat larut, gula yang dilarutkan dalam air panas atau yang dilarutkan dalam air dingin?
SUHU
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi, hubungan kuantitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
VoVVt t
tt
.)(0
Dimana : Vt = laju reaksi pada suhu t Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)
KONSENTRASI
Jika konsentrasi zat semakin besar, maka laju reaksi semakin besar pula. Konsentrasi yang besar menunjukkan banyaknya jumlah partikel, sehingga proses tumbukan antar partikel semakin sering, dan laju reaksi semakin besar.
KONSENTRASI
Persamaan laju reaksi hanya dapat dinyatakan berdasarkan data hasil percobaan. Bersadarkan data tersebut, dapat dihitung orde reaksi dan konstanta laju raksi. Ingat! Persamaan laju reaksi dihitung berdasarkan konsentrasi awal masing-masing zat dipangkatkan orde reaksinya. Orde reaksi bukan koefisien reaksi.
Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju disebut orde reaksi Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi. Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali. Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dst.
Orde Reaksi
Grafik Orde Reaksi
Grafik ode reaksi adalah pangkat dari konsentrasi sehingga bentuk grafiknya merupakan grafik perpangkatan.
a. Reaksi Orde Nol
Persamaan laju reaksi : v = k[X]o = k
b. Reaksi Orde Satu
Persamaan laju reaksi : v = k[X]1 = k [X]
c. Reaksi Orde Dua
Persamaan laju reaksi : v = k[X]2
v
[X]
v
[X]
v
[X]
KONSENTRASI
pA + qB rC + sD
Perhatikan reaksi berikut:
Persamaan laju reaksi dapat ditulis: V =k.[A]m.[B]n
Dimana : k = tetapan laju reaksi m = orde reaksi untuk A n = orde reaksi untuk B
m + n = orde total
Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh dari percobaan. Misalkan diperoleh data percobaan untuk reaksi : NO(g) + Cl2(g) NOCl2(g) Diperoleh data sebagai berikut :
Perc [NO] M [Cl2] M V M/s
1
2
3
4
0,1
0,1
0,2
0,3
0,1
0,2
0,1
0,3
4
16
8
?
CONTOH SOAL
1
22
4
8
1,0
2,0
][
][
][
1
3
1
3
m
V
V
NO
NO
VNO
m
m
m
m
Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah : V = k.[NO]m.[Cl2]n
Orde NO = m Orde Cl2 = n Percobaan 1 dan 3 Percobaan 1 dan 2
2
42
4
16
1,0
2,0
][
][
][
1
2
12
22
2
n
V
V
Cl
Cl
VCl
n
n
n
n
Maka rumusan laju reaksinya adalah : V=k.[NO]1.[Cl2]2
Harga k diperoleh dengan memasukan salah satu data percobaan
123
2
2
2
10.4
1,0.1,0
4
]].[[
sMk
k
ClNO
Vk
Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Ada 2 jenis katalis : 1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan
pada akhir rekasi terbentuk kembali. 2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya
sebagai media reaksi saja. Bagaimana katalis bekerja akan dibahas pada teori tumbukan
TEORI TUMBUKAN
Terdapat 2 teori yang menerangkan mengenai laju reaksi yaitu: 1. Teori tumbukan 2. Teori kompleks teraktifan Menurut teori tumbukan, reaksi akan berlangsung bila terjadi
tumbukan-tumbukan antar partikel. Makin banyak terjadi tumbukan, reaksi akan berlangsung semakin cepat. Namun tidak semua tumbukan dapat menghasilkan reaksi, hanya partikel-partikel yang mempunyai energi cukup dan posisi yang baik dapat menghasilkan reaksi.
Energi hasil tumbukan minimal yang harus dipunyai partikel agar
menghasilkan reaksi disebut energi aktivasi (Ea). Makin rendah energi aktivasi, makin cepat reaksi berlangsung.
TEORI TUMBUKAN
Penambahan katalis dapat mempercepat laju reaksi
Alasannya:
Katalis dapat memperkecil Ea sehingga banyak partikel yang mempunyai E kinetik di atas Ea.