LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM...

50
MODUL PRAKTIKUM SISTEM MANUFAKTUR LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN GRESIK 2017/2018 NAMA : NIM :

Transcript of LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM...

Page 1: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

MODUL PRAKTIKUM SISTEM MANUFAKTUR

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN

GRESIK

2017/2018

NAMA :

NIM :

Page 2: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

DOSEN PEMBIMBING

SOFIYANURRIYANTI., ST.,M.T

Kelompok :

1. NAMA (NIM)2. NAMA (NIM)3. NAMA (NIM)

MODUL PRAKTIKUMSISTEM MANUFAKTUR

4. NAMA (NIM)5. NAMA (NIM)6. NAMA (NIM)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRILABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN PELAJARAN 2017 – 2018

Page 3: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LAPORAN PRAKTIKUMSISTEM MANUFAKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN

TAHUN PELAJARAN 2017 – 2018

MODUL 1

PERENCANAAN PRODUKSI

Dosen Pembimbing

SOFIYANURRIYANTI, ST., MT

Kelompok :

1. Nama (NIM)2. Nama (NIM)3. Nama (NIM)4. Nama (NIM)5. Nama (NIM)

Page 4: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LAPORAN PRAKTIKUMSISTEM MANUFAKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN

TAHUN PELAJARAN 2017 – 2018

MODUL 2

PERAMALAN DAN MPS, MRP

Dosen Pembimbing :

SOFIYANURRIYANTI, ST., MTKelompok :

1. Nama (NIM)2. Nama (NIM)3. Nama (NIM)4. Nama (NIM)5. Nama (NIM)

Page 5: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LAPORAN PRAKTIKUMSISTEM MANUFAKTUR

MODUL 3

PERANCANGAN FASILITAS

Dosen Pembimbing :

SOFIYANURRIYANTI, ST., MT

Kelompok :

1. Nama (NIM)2. Nama (NIM)3. Nama (NIM)4. Nama (NIM)5. Nama (NIM)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN

TAHUN PELAJARAN 2016 – 2017

Page 6: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM

SISTEM MANUFAKTUR

Kelompok :Nama Kelompok :

1. Nama (NIM)2. Nama (NIM)3. Nama (NIM)4. Nama (NIM)5. Nama (NIM)

Dosen Pembimbing : Sofiyanurriyanti, S.T., M.TNo Hari/ Tanggal Catatan Tanda Tangan

AsistenPraktikum

Tanda TanganDosen

Pembimbing

Page 7: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

ID CARD PRAKTIKUM SISTEM MANUFAKTUR

PRAKTIKUM

SISTEM MANUFAKTUR 2017

NAMA :

NIM :

KELOMPOK :

PRAKTIKAN

FOTO

Page 8: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

1

MODUL 1PERENCANAAN PRODUKSI

I. LATAR BELAKANG

Pada saat ini perkembangan teknologi produksi meningkat cepat, akan tetapi elemen

manusia masih saja merupakan komponen kerja yang signifikan dalam sistem produksi. Pada

mulanya dalam proses produksi barang dan jasa, manusia belum memikirkan cara-cara yang

efisien dalam pembuatannya, karena barang dan jasa tersebut hanya mampu untuk mencukupi

kebutuhannya sendiri. Dengan mempelajari sistem ekonomi maka perlu memikirkan bagaimana

cara mengelola faktor-faktor yang terbatas sehingga para konsumen dapat puas menerima produk

yang dibuat. Dengan demikian prinsip-prinsip ekonomi dapat berperan, dengan menggunakan

biaya produksi yang terbatas untuk mencapai hasil yang maksimum, atau dengan kata lain

dengan biaya yang seminim mungkin kita dapat menghasilkan produk semaksimal mungkin,

itulah prinsip ekonomi yang kita harus terapkan.

Dalam langkah perancangan suatu sistem produksi, maka salah satu tugas pokok yang

harus dilaksanakan adalah menetapkan secara rinci dan spesifik langkah-langkah operasional

dalam proses transformasi input menjadi finished goods output yang dikehendaki. Sasaran pokok

dari efektifitas adalah mencari, mengembangkan dan menerapkan metode kerja yang lebih

efektif dan efisien dengan tujuan akhir adalah waktu penyelesaian pekerjaan lebih singkat dan

hasil produk yang cukup baik.

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum sistem manufaktur, antara lain:

1. Menganalisa metode kerja dengan menggunakan alat berupa peta-peta kerja dan seven

tool untuk mengindentifikasi elemen-elemen kerja yang tidak produktif.

2. Mampu menghitung waktu standart dari suatu system kerja dengan menggunakan metode

pengukuran langsung.

Page 9: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

2

3. Mengetahuai Dimensi Produk serta mengetahui urutan perakitan komponen –komponen

yang membentuk produk

4. Mengetahuai kebutuhan mesin dan penggaraannya serta memperkirakan kebutuhan bahan

baku (dengan mempertimbangkan efisiensi di tiap operasi/pemeriksaan)

5. Mengetahui keterkaitan antara komponen dengan rakitan bagian dari keseluruhan proses

rakitan

6. Mengetahui urutan waktu komponen bergabing bersama dan Melakukan perbaikan cara

kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI SISTEM MANUFAKTUR

Sistem Manufaktur merupakan suatu integrasi dari keseluruhan kegiatan dan proses

dalam dunia industri, mulai dari perancangan sistem produksi, perancangan fasilitas produksi

(line balancing), sampai dengan proses pengendalian produksi dan pengelolaan persediaan

(Production Planning & Inventory Control).

2.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA (WORK DESIGN)

Perancangan kerja (work design) bertujuan untuk menentukan metode terbaik dalam

melaksanakan operasi-operasi kerja yang diperlukan dalam proses produksi. Langkah

perancangan kerja pada hakikatnya merupakan tahapan paling kritis pada saat perancangan

sistem produksi yang baru. Lebih lanjut, pengembangan teknologi baik yang perangkat keras

maupun lunak yang dapat mengurangi biaya produksi, introduksi produk-produk baru dan

kebutuhan untuk bisa mengantisipasi lingkungan industri yang dinamis serta suasana kompetisi

yang semakin ketat, membuat perancangan kembali tata cara dan prosedur kerja menjadi suatu

upaya yang vital, penting dan bernilai strategis dalam meraih performance sistem produksi yang

lebih baik lagi.

Page 10: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

3

Secara garis besar, maksud dan tujuan melakukan perancangan kerja (work design atupun

redesign) adalah untuk meningkatkan produktivitas performan kerja dari seluruh sistem produksi

yang dicapai melalui :

1. Pengembangan tata cara kerja (work methods) lebih efektif dan efisien terutama ditujukan

untuk aktivitas operasional yang diperlukan dalam proses produksi. Disisi lain tentu saja

harus dihindari aktivitas operasional yang tidak bermanfaat, non produktif ataupun tidak

berkaitan langsung dengan proses pemberian nilai tambah.

2. Pengaturan kondisi lingkungan kerja yang lebih ergonomis sehingga mampu memberikan

kenyamanan dalam arti fisik maupun sosial psikologis.

3. Pemanfaatan dan pendayagunaan secara maksimal semua potensi sumber daya manusia

secara terorganisasi malalui analisis jabatan secara tepat. Disini harus ada kesesuaian antara

kemampuan dan pengalaman seseorang dengan spesifikasi dan persyaratan jabatan yang

menjadi landasan keberhasilan pelaksanaan aktivitas- aktivitas operasional nantinya.

Langkah perancangan kerja biasanya dilaksanakan melalui dua tahap yaitu :

1. Langkah studi dan analisa tata cara kerja (methods study atau job design)

2. Langkah pengukuran kerja (work measurement atau time study).

Dalam studi mengenai tata cara kerja, disini aktivitas- aktivitas operasional yang

diperlukan akan dianalisa secara seksama untuk menentukan secara lebih detail lagi komponen

tugas-tugasnya. Proses analisa tugas-tugas ini akan melihat bagaimana pola hubungan kerja

antara manusia-mesin, lingkungan fisik kerja dalam sebuah stasiun kerja yang ada sehingga akan

diperoleh kondisi kerja yang maju serta mampu meningkatkan efektifitas maupun efisiensi kerja.

Seberapa jauh tata cara kerja yang sudah dirancang baik dan seberapa banyak upaya perbaikan

sudah dicapai.

Page 11: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

4

2.3 ANALISA KERJA DAN PRINSIP PRINSIP EKONOMI GERAKAN

Pengertian dari analisa operasi kerja adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk

menganalisa suatu operasi kerja baik yang menyangkut suatu elemen-elemen kerja yang bersifat

produktif atau tidak dengan tujuan untuk menperbaiki metode kerja yang selama ini telah

diaplikasikan. Kegiatan ini merupakan suatu aktivitas dari analisa/telaah metode didalam usaha

menaikkan jumlah produk persatuan waktu dan tentu saja mengurangi unit cost. Langkah awal

yang harus diambil dalam analisa operasi kerja ini adalah dengan mendapatkan seluruh data yang

berhubungan dengan seluruh kegiatan operasi, fasilitas yang dipergunakan untuk pelaksanaan

kerja, waktu penyelesaian untuk masing-masing elemen kerja, gerakan perpindahan atau

transportasi, aktivitas inspeksi, dan lain sebagainya yang keseluruhannya terdapat dalam aliran

proses. Untuk pelaksanaan aktivitas analisa operasi kerja tersebut maka perlu adanya pendekatan

sebagai berikut :

2.4 GERAKAN GERAKAN KERJA MANUAL (THERBLINGS)Bila kita mengamati suatu pekerjaan yang berlangsung hal yang sudah pasti terlihat

adalah gerakan-gerakan yang membentuk kerja tersebut. Untuk mempermudah menganalisa

terhadap gerakan-gerakan yang akan dipelajari diperlukan untuk mengenal terlebih dahulu

gerakan-gerakan kerja yang membentuk kerja tersebut. Gerakan dasar kerja therblighs ini

menguraikan gerakan kerja dalam 17 gerakan dasar. Gerakan ini mempermudah penganalisaan

terhadap gerakan yang akan dipelajari. Sebagian besar elemen-elemen dasar therblighs

merupakan gerakan tangan yang biasa terjadi apabila suatu pekerjaan bersifat manual. Suatu

pekerjaan dapat diuraikan menjadi beberapa elemen gerakan yang mana studi dilakukan guna

mendapatkan rangkaian gerakan yang lebih efisien.

Macam-macam gerakan Therblighs meliputi :

1. Mencari (search)

Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu

objek.gerakan kerja dalam hal ini dilakukan oleh mata.gerakan dimulai pada saat mata

bergerak mencari objek dan berakhir bila objek tersebut sudah ditemukan.

Page 12: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

5

2. Memilih (select)

Memilih adalah elemen yang merupakan gerakan kerja untuk memilih suatu objek diantara

dua atau lebih objek yang sama lainnya. Elemen ini dimulai pada saat tangan dan mata

mulai bergerak memilih dan berakhir bila objek yang dikehendaki sudah diketemukan.

Elemen memilih biasanya mengikut langsung elemen mencari (search).

3. Memegang (grasp)

Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari tangan

objek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Elemen ini biasanya didahului oleh

gerakan menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa. Memegang adalah

termasuk elemen therbligs yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang

biasanya dapat dihilangkan akan tetapi dalam beberapa hal bisa diperbaiki.

4. Menjangkau / membawa tanpa beban (transport empty)

Menjangkau adalah elemen gerak therblighs yang menggambarkan gerakan tangan

berpindah tempat tanpa beban baik gerakan menuju atau mengetahui objek atau lokasi

tujuan lain dan berakhir segera di saat tangan berhenti bergerak setelah mencapai objek

tujuan.

5. Membawa dengan beban (transport loaded)

Membawa adalah merupakan gerak perpidahan tangan hanya, saja disini tangan bergerak

dalam kondisi membawa beban. Elemen gerakan ini diawali dan diakhiri pada saat yang

sama dengan elemen gerakan menjangkau hanya saja disini tangan dalam kondisi

membawa beban.

6. Memegang untuk memakai (hold)

Memegang adalah elemen gerakan dimana tangan memegang objek tanpa menggerakkan

objek tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen therblighs yang efektif

yang bisa dihilangkan dari siklus kerja yang ada dengan jalan memberi peralatan

pembantu untuk memegang objek.

Page 13: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

6

7. Melepas (release load)

Melepas adalah Merupakan elemen gerak melepas yang terjadi pada saat tangan operator

melepaskan kembali terhadap objek yang dipegang sebelumnya. Dengan demikian elemen

gerak ini diawali sesaat jari-jari tangan membuka lepas dari objek yang dibawa dan

berakhir secara begitu semua jari jelas tidak menyentuh atau memegang objek lagi.

8. Mengarahkan (position)

Mengarahkan adalah elemen gerakan yang terdiri dari menempatkan objek pada lokasi

yang dituju secara tepat. Gerakan mengarahkan ini biasanya didahului oleh elemen gerakan

dan diikuti oleh gerakan merakit atau melepas. Gerakan dimulai sejak tangan

memegang/mengontrol objek tersebut kearah lokasi yang dituju dan berakhir pada saat

gerakan berakhir atau melepas/memakai dimulai.

9. Mengarahkan awal (pre position)

Mengarahkan awal adalah merupakan elemen kerja yang mengarahkan objek pada suatu

tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek tersebut dengan mudah

akan bisa di pegang dan mudah dibawa kearah tujuan yang di kehendaki.

10. Memeriksa (inspect)

Memeriksa adalah elemen kerja yang menjamin bahwa objek telah memenuhi persyaratan

kualitas yang ditetapkan. Gerakan kerja dilaksanakan dengan pengecekan secara rutin oleh

operator selam proses kerja berlangsung. Elemen berupa gerakan melihat seperti

memeriksa warna, meraba seperti memeriksa obyek kerja untuk dibandingkan dengan

standart yang ada.

11. Merakit (assembly)

Merakit adalah elemen gerakan yang menghubungkan dua objek atau lebih menjadi satu ke

satuan. Elemen kerja ini merupakan elemen therblighs yang efektif yang tidak dapat di

hilangkan sama sekali tapi dapat diperbaiki. Merakit biasanya dapat didahului oleh gerakan

therblig yang lain bisa berupa berupa elemen gerakan mengarah atau membawa dan diikuti

oleh gerakan melepas.

Page 14: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

7

12. Mengurai rakit (diassembly)

Mengurai rakit adalah gerakan memisahkan dua objek yang tergabung menjadi objek yang

terpisah.gerakan mengurai rakit biasanya diawali oleh elemen memegang dan dilanjutkan

dengan membawa atau melepas .

13. Memakai (use)

Memakai adalah elemen gerakan dimana salah satu atau kedua tangan digunakan untuk

memakai atau mengontrol suatu obyek untuk tujuan tertentu selama kerja berlangsung.

Lama waktu yang digunakan untuk gerakan ini tergantung pada jenis pekerjaan atau

kecakapan operator untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

14. Keterlambatan yang tidak terhindarkan (unavoidable delay)

Kondisi keterlambatan kerja disini diakibatkan oleh hal-hal diluar control operator dan

merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. Kondisi ini

menimbulkan waktu mengganggur selama siklus kerja berlangsung, baik yang dialami oleh

satu atau dua tangan operator

15. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay)

kegiatan ini menunjukkan situasi yang tidak produktif yang dilakukan operator (merokok,

ngobrol, mandar mandir tanpa tujuan jelas, dan lain lain) sehingga

perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operatornya

sendiri tanpa harus merubah proses operasi kerjanya .

16. Merencanakan (plan)

Merencanakan adalah merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak bekerja

dan memikirkan untuk menentukan tindakan apa yang dilakukan selanjutnya. Elemen kerja

ini bisa terjadi pada saat siklus kerja berlangsung, akan tetapi umumnya sering bisa

dijumpai pada pekerja–pekerja baru. Cara memperbaikinya akan memberi pelatihan yang

cukup.

17. Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to overcome fatique)

Istirahat adalah elemen tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi akan berlangsung

secara periodik. Waktu untuk memulihkan kondisi badan dari kelelahan fisik akibat kerja

Page 15: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

8

berbeda-beda, tidak saja tergantung karakteristik pekerjaan yang ada tetapi juga tergantung

individu pekerjaannya untuk memperbaiki elemen-elemen therblighs yang diklasifikasikan

sebagai nilai bisa dilaksanakan dengan memperhatikan factor-factor ergonomic yang

secara signifikan berpengaruh besar terhadap performs kerja manusia.

2.5 PETA KERJA GUNA AKTIVITAS KERJAPeta kerja atau sering disebut peta proses (process chart) merupakan alat komunikasi

yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai tahap akhir,

melalui peta proses ini kita mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk

memperbaiki metode kerja ini antara lain bisa dilihat seperti :

1. Benda kerja, berupa gambar kerja, jumlah, spesifikasi material, dimensi ukuran

pekerjaan, dan lain-lain.

2. Macam proses yang dilakukan, jenis dan spesifikasi mesin, peralatan produksi, tooling

dan lain lainnya.

3. Waktu operasi (waktu standart) untuk setiap proses atau elemen kegiatan disamping total

waktu penyelesaian

4. Kapasitas mesin ataupun kapasitas kerja lainya yang dipergunakan, dan lain lainnya.

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan secara sistematis dan

jelas (biasanya kerja produksi). Apabila kita melakukan studi yang seksama terhadap suatu

peta kerja, maka pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses

produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain:

menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan

operasi lainya, menemukan suatu urutan-urutan kerja/proses produksi yang lebih baik,

menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan waktu menunggu antara operasi,

dan sebagainya.

Page 16: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

9

Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditunjukkan untuk mengurangi biaya

produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk

menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.

Disamping itu juga merupakan alat yang penting guna menetapkan urutan proses yang

seharusnya dilaksanakan dan menetapkan lokasi, mesi, serta personil yang diperlukan untuk

masing-masing langkah pekerjaan tersebut.

2.6 MACAM – MACAM PETA KERJA

1. Peta kerja guna menganalisa proses kerja keseluruhan, meliputi:

a) Peta proses operasi (Operation process chart)

Page 17: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

10

b) Peta proses produk banyak (Multi product process chart)

c) Peta aliran proses (Flow process chart)

Page 18: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

11

d) Diagram aliran (Flow diagram)

2. Peta kerja guna menganalisa proses kerja setempat, meliputi:

a. Sistem Kerja Manual – seorang pekerja melakukan satu atau lebih aktivitas kerja tanpa

alat bantu mekanik-elektrik, tetapi menggunakan hand tools.

Page 19: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

12

b. Sistem Mesin dan Pekerja – seorang pekerja mengoperasikan peralatan yang

menggunakan sumber energi untuk pergerakannya.

c. Sistem Otomasi – sebuah proses yang dilakukan mesin tanpa partisipasi langsung dari

operator.

Page 20: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

13

d. Peta kelompok kerja (Gang process chart)

e. Peta tangan kiri dan tangan kanan (Left and right process chart)

Page 21: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

14

2.7 BILL OF MATERIAL (BOM)

Produk akhir yang terdiri dari daftar item, bahan, atau material yang dibutuhkan untuk

merakit atau memproduksi produk akhir. Bill of Material Tree (BOM Tree) adalah sebuah

diagram pohon yang merepresentasikan komponen, sub-assembly dan komposisi dari sebuah

produk dengan informasi jumlah kebutuhan masing – masing komponen di produk tersebut.

2.8 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI (Stop Watch Time Sudy)

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch time study) ini pertama kali

diperkenalkan oleh Frederick W taylor. Metode ini diaplikasikan untuk pekerjaan yang

berlangsung singkat dan berulang-ulang. Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku

untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang mana waktu ini dipergunakan sebagai standart

penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja.

Secara garis besar langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan

jam henti ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud dan

tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati dan supervisor yang

ada.

Page 22: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

15

b. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti layout,

karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan, dan lain-lain.

c. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih dalam batas-

batas kemudahan untuk pengukuran waktunya.

d. Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan

elemen-elemen kerja tersebut.

e. Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti apakah jumlah siklus

kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak. Test pula keseragaman

data yang diperoleh.

f. Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan aktivitas kerja yang

diukur dan dicatat waktunya tersebut. Rate of performance ini ditetapkan untuk setiap

elemen kerja yang ada dan hanya ditujukan untuk performance operator. Untuk elemen

kerja yang secara penuh dilakukan oleh mesin maka performance dianggap normal

(100%).

g. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance yang ditujukan oleh operator

tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu kerja normal.

h. Tetapkan waktu longgar (Allowance time) guna memberikan fleksibilita. Waktu longgar

yang akan dibberikan ini guna menghadapi kondisi-kondisi seperti kebutuhan personil

yang bersifat pribadi, faktor kelelahan, keterlambatan material, dan lain-lainya.

i. Tetapkan waktu kerja baku (standar time) yaitu jumlah total antara waktu normal dan

waktu longgar.

Page 23: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

16

2.9 PERHITUNGAN WAKTU STANDART

Waktu penyelesaian untuk suatu operasi termasuk allowance. Waktu ini hanyalah waktu

yang diperlukan oleh operator untuk menyelesaikan pekerjaan dengan normal. Allowance

diperlukan dalam perhitungan waktu baku, dimana untuk menghitung waktu standart dengan

rumus.

Rasio untuk menghitung indeks performance rating atau rating factor dapat dirumuskansebagai berikut:

Dimana :

R = PA

R = Indeks performance atau rating factor

P = predetermined time untuk elemen kerja yang diamati (menit)

A = rata-rata waktu dari elemen kerja yang diukur (menit)

1. Waktu normal = waktu pengamatan x Rating Faktor %a. 100 %

2. Waktu longgar = personal needs + fatique + delay

3. Menghitung waktu penyelesaian normal ( WN )

Waktu Normal = Waktu Observasi rata-rata x performance rating

4. Menghitung waktu baku atau standartStandart time = normal time x % allowance atau

Standart time = normal time x100%

100% %allowance

output s tan dart waktu

1

s tan dart(unit / jam)

5. Mencari rumus produktivitas keluaran berupa unit adalah:

Pi Total output yang dihasilkan selama periode t i (unit)

Total input yang dihasilkan selama periode t i (Rp)

Page 24: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

17

6. Perhitungan prodektivitas dengan keluaran financial

Ci Total biaya yang dikeluarkan selama periode t i (Rp)

Total ouput yang dikeluarkan selama periode t i (unit)

7. Total biaya input yang dikeluarkan selama periode ti (Rp)Dimana rumus dibawah ini dengan formulasi untuk mrengukur produktivitas kerja dari

tenaga kerja manusianya, operator mesin :

Pr oduktivitas

Total keluaran yang dihasilkan

Tenaga ker ja Jumlah tenaga ker ja yang diper ker jakan

Total

Partial

Pr oduktivitas Hasil Total

Masukan Total

Pr oduktivitas Hasil Partial

Masukan Partial

8. Pengukuran produktifitas secara umum diformulasikan :

Pr oduktifitas output

inputmeasurable inputinvisible

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 PERALATAN DAN BAHAN PRAKTIKUM

Pada Praktikum Sistem Manufaktur ini pratikan diminta untuk membuat produk berupa

“Kerajinan Stik dengan beragam motif bentuk” dengan spesifikasi (bentuk, ukuran, bahan dan

peralatan) dengan metode kerja yang ditentukan.

Ada 5 departemen akan melakukan operasi dalam pelaksanaan praktikum ini. Setiap

departemen akan melakukan operasi sesuai dengan fungsinya dan dibagian layout yang

tertentu. Praktikum ini merupakan simulasi dasar dari kondisi produksi dilapangan sebenarnya.

Dari simulasi dasar ini, kemudian dicari/ditentukan metode kerja yang akan menghasilkan

produktifitas yang optimal. Bahan dan peralatan yang akan dipakai dalam praktikum sebagai

berikut :

Page 25: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

18

a. Bahan yang diperlukan :

1. Stick Es Krim.2. Lem Rajawali3. Lem (G).4. Cat Kayu.5. Accesiories.

6. Pita.7. Tali / Benang Woll.8. Kain Flanel.9. Isi Lem Tembak.10. Plastik Pembungkus.

b. Peralatan yang diperlukan :

1. Penggaris 5. Stopwatch / HP

2. Pensil atau Ballpaint 6. Kabel Roll

3. Gunting 7. Kuas

4. Cutter 8. Lem Tembak

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUMPada pelaksanaan praktikum ini, setiap kelompok akan di gabung menjadi satu shift

untuk dijadikan satu line produksi. Seperti yang dijelaskan diatas, ada lima departemen yang

akan dioperasikan, yaitu:

1. Departemen Alas

2. Departemen Tutup

3. Departemen Perakitan I

4. Departemen Finishing

5. Departeman Inspeksi

Untuk masing – masing line produksi, tiap departemen terdiri dari dua orang yaitu, satu

orang sebagai operator dan satu orang sebagai rater (pencatat waktu) jumlah produk yang akan

dibuat adalah 2 produk perkelompok. Sistem operasi–operasi yang dilakukan operator pada tiap

departemen adalah :

1. Departemen Alas(Bahan : Stik Es Krim, Kuas)

(Peralatan : cutter, bollpoint, penggaris)

Page 26: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

19

Cara Kerja :

a. Membuat komponen – komponen produk berupa rangka alas dengan menempelkan

stik es krim serta melakukan ukuran pada produk tersebut.

b. Membuat pola dengan ukuran masing masing (disesuaikan kelompok), setelah

mendapatkan gambar pola selanjutnya gunting pola yang selesai di gambar.

c. Melakukan pengecatan sesuai dengan keinginan warna kelompok masing – masing.

d. Material handling hasil proses komponen alas menuju ke departeman perakitan I, dimana

batch size untuk satu kali material handling adalah : rangka alas atas masing – masing satu

buah.

2. Departemen Tutup

(Bahan : Kain Flanel, Accesiories, Pita)

(Peralatan : Bulpoint, Gunting, Lem Tembak)

Cara Kerja :

a. Memotong kain flanel sesuai dengan ukuran model, tulisan yang sudah di bentuk,

menggunakan bulpoin, penggaris serta melakukan pemotongan.

b. Menambahkan hiasan accesioris, dan pita pada stik es krim tersebut sesuai hiasan yang di

inginkan kelompk masing - masing.

3. Departemen Perakitan I

(Bahan : Lem, Tali)

(Peralatan : Penggaris, Cutter, Gunting, Cat Kayu, Kuas)

Cara Kerja :

a. Menempelkan hasil dari pemotongan kain flanel (Departemen Tutup) tersebut pada rangka

alas pada stik es krim.

b. Perakitan tali serta melakukan ukuran pada tali yang akan di ikatkan ke produk stick es krim

sesuai kebutuhan panjangnya.

c. Material handling hasil proses komponen perakitan I menuju ke departemen finishing,

dimana batch size untuk satu kali material handling.

Page 27: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

20

4. Departemen Finishing

(Bahan : Lem, Tali)

(Peralatan : Cutter,Tembak, Gunting, Cat Kayu, Kuas)

Cara Kerja :

a. Pemasangan tali pada produk stik es krim yang telah jadi, dari Departemen Perakitan I.

b. Melakukan pengecekan dan pembersihan pada produk berupa (kotoran, warna dan

pemasangan tali) yang nantinya akan masuk ke ahapan Departemen Inspeksi.

c. Material handling pada departemen inspeksi, tiap kali melakukan material handling adalah

1 buah produk jadi.

5. Departemen Inspeksi

(Bahan Plasik / Pembungkus dan Pengamatan secara visual)

(Peralatan : Gunting)

Cara Kerja :

a. Melakukan identifikasi terhadap kecatatan produk jadi sebelum dilakukan pembungkusan

serta mengetahui Harga Pokok Produksi (HPP).

b. Melakukan pengemasan / pembungkusan serta menambahakan lebel harga pada produk jadi

stik es krim, sebelum nantinya produk akan dipasarkan.

Keterangan : = rute/ jalur penyaluran

Departemen Alas Departemen Tutup

DepartemenPerakitan 1

DepartemenFinishing

DepartemenAlas

DepartemenPerakitan I

DepartemenTutup

DepartemenFinishing

DepartemenInspeksi

Page 28: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

21

Pa

Gam

Gambar : Stik Papan Nama

Page 29: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

22

CONTOH

Page 30: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

23

MODUL IIPERAMALAN DAN MPS, MRP

I. PENDAHULUAN

Pada modul 2 ini berisi mengenai peramalan permintaan pada produk. Salah satu hal

yang penting dengan melakukan perencanaan produksi. Perencanaan produksi dilakukan

berdasarkan dengan melakukan forecasting atau peramalan. Peramalan merupakan tahapan awal

dari keseluruhan perencanaan produksi. Adanya ketidakpastian dari permintaan konsumen di

masa yang akan datang menyebabkan aktivitas peramalan sangat dibutuhkan sebagai inputan

bagi proses perencanaan produksi. Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah

variable atau kumpulan variable untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Proses

peramalan dilakukan pada level agregat (part family).

Apabila data yang dimiliki adalah data item maka akan dilakukan agregasi terlebih

dahulu. Dalam proses produksi penjadwalan merupakan salah satu bagian yang penting. Yang

mana di dalam penjadawalan produksi akan memberikan informasi mengenai, kapan, berapa dan

apa yang diproduksi. Metode yang digunakan untuk merancang penjadwalan produksi adalah

master production scheduling (MPS).

Sedangkan dalam proses Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu

teknik perhitungan yang menkonversikan MPS produk akhir ke dalam penjadwalan secara detail

mengenai raw materials atau komponen – komponen yang dibutuhkan oleh produk akhir

tersebut. MRP memberikan informasi raw materials atau komponen apa yang dibutuhkan,

berapa banyak jumlahnya dan kapan komponen – komponen tersebut harus di order dari

supplier.

Page 31: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

24

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan Paktikum pada modul 2 praktikum sistem manufaktur antara lain :

1. Mampu memprediksi kebutuhan atau permintaan (demand) yang akan diperlukan dalam

proses produksi.

2. Memahami tahapan dalam berbagai metode peramalan

3. Mampu menentukkan metode peramalan yang tepat

4. Mahasiswa mampu memahami penyusunan MPS sebagai perencanaan level dua

5. Memahami teknik disagregasi family dari rencana Aggregate menjadi MPS item produk

6. Mampu menentukkan kebutuhan pada saat memenuhi permintaan produk yang

dijadwalkan berdasarkan dari MPS yang sudah direncanakan

7. Menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian untuk item-item MPS

8. Menentukkan kebutuhan minimal setiap item dengan menentukkan secara tepat system

penjadwalan

9. Menentukkan pelaksanaan rencana pemesanan dengan memberikan kapan pemesana atau

pembatalan suatu pesana yang dilakukan.

10. Menentukkan penjadwalan ulang atau pembatalan suatu jadwal yang sudah direncanakan

1.3 ASUMSI DATA PERMINTAAN DAN PENJUALAN

Dalam melakukan peramalan tentunya sangat dibutuhkan data historis permintaan dan

penjualan. Oleh karena itu pada penelitian ini data yang didapatkan dari random yang dilakukan

dari permintaan dan penjualan pembuatan kerajinan stik dari es cream dengan bermacam

variasi model bentuk. Data penjualan bisa diperoleh dari hasil wawancara atau data historis.

Data permintaan dan penjualan berupa data periodik (data bulanan atau mingguan atau tahunan)

Page 32: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

25

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI PERAMALAN (FORECASTING)

Peramalan adalah proses untuk memperkiraan berapa kebutuhan dimasa yang akan

datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas dan waktu yang akan datang

yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas dan waktu yang dibutuhkan dalam

rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.

Dalam suatu perusahaan ramalan dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada

pimpinan sebagai dasar untuk membuat suatu keputusan dalam berbagai kegiatan seperti

peramalan produksi, peramalan bahan baku, peramalan anggaran biaya, peramalan pemasaran.

2.2 METODE PERAMALAN

Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk peramalan. Secara umum metode

peramalan dapat diklasifikasikan dalam dua kategori antara lain :

1. Metode Kualitatif

Merupakan metode yang biasanya digunakan jika data yang ada tidak cukup

representative untuk meramalkan masa yang akan datang (long term forecasting) seperti

metode eksploratif dan metoda normatif.

2. Metode Kuantitatif

Metode ini yang digunakan jika data yang tersedia cukup banyak dan secara ilmiah

metode ini dapat dipertanggung jawabkan. Terdapat macam model peramalan yang

tergolong metode kuantitaf seperti metoda deret waktu (time series), metoda explanatory

atau metoda kausal (hubungan sebab akibat).

2.3 MODEL PERAMALAN TIME SERIES

Metode Deret Waktu (Time Series) merupakan metode suatu peramalan nilai – nilai masa

depan yang didasarkan pada nilai – nilai masa lampau suatu variable atau kesalahan masa

lampau. Model time series biasanya lebih sering digunakan untuk suatu peramalan / prediksi.

Metode kuantitatif yang paling sering digunakan dan ada beberapa metode antara lain :

Page 33: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

26

1. Single Moving Average

Rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average) adalah suatu metode peramalan

yang dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari nilai rata-rata

tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang.

=

Rata – rata = …. (1)

Rata – rata = …. (2)

2. Metode Expnential Smoothing

Metode exponential smoothing merupakan metode peramalan yang cukup baik untuk

peramalan jangka panjang dan jangka menengah, terutama pada tingkat operasional suatu

perusahaan, dalam perkembangan dasar matematis dari metode smoothing (forcasting by

Makridakis, hal 79-115) dapat dilihat bahwa konsep. Metode exponential telah

berkembang dan menjadi metode praktis dengan penggunaan yang cukup luas, terutama

dalam peramalan bagi persedian.

Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1)Dimana :

Ft : Nilai ramalan untuk periode waktu ke-t

Ft-1 : Nilai ramalan untuk satu periode waktu yang lalu, t-1

At-1 : Nilai aktual untuk satu periode waktu yang lalu, t-1

α : Konstanta pemulusan

Page 34: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

27

3. Weighted Moving Average

4. Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation = MAD)

MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa

memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan

kenyataannya. Secara metematis, MAD dirumuskan sebagai berikut (Nasution dan

Prasetyawan, 2008 : 34):

MAD =

Atau

MAD = α5. Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error = MSE)

MSE merupakan metode alternatif dalam suatu metode peramalan. Pendekatan ini

penting karena tekhnik ini menghasil kankesalahan yang moderat lebih di sukai oleh suatu

peramalan yang menghasilkan kesalahan yang sangat besar. MSE dihitung dengan

menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap periode dan membaginya

dengan jumlah periode peramalan. Secara matematis, MSE dirumuskan sebagai berikut

(Nasution dan Prasetyawan, 2008 : 34):

MSE =

Atau

Page 35: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

28

MSE = α …. (4)

6. Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut (Mean Absolute Percentage Error = MAPE).

MAPE merupakan ukuran kesalahan relativ. MAPE biasanya lebih berarti dibandingakan

MAD karena MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan

actual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase kesalahan terlalu

tinggi atau terlalu rendah. Secara matematis, MAPE dinyatakan sebagai berikut (Nasution dan

Prasetyawan, 2008 : 35):

MAPE = …. (5)

Atau

MAPE = α ×100 %

2.4 Komponen Deret Berkala Time Series

Pola data time series dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok antara lain :

a. Trend (kecenderungan) T

Merupakan sifat dari permintaaan masa lalu terhadap, waktu kejadian, permintaan

cenderung naik, turun, konstan.

b. Season (Musiman) S

Fluktuasi permintaan produk dapat naik atau turun disekitar garis trend dan biasanya

berulang setiap tahun (misalnya kuartalan, bulanan, mingguan dan lainnya). Pola

musiman dapat dilihat pada plot data terkadang naik dan terkadang turun dalam jangka

waktu atau periode tertentu. Panjang periode musiman dapat dilihat dari jarak periode

antar puncak atau lembah plot time series.

c. Cycle (Siklus)

Permintaan suatu produk dapat memiliki siklus yang berulang secara periodic biasanya

Page 36: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

29

dari sau tahun. Datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti

yang berhubungan dengan siklus bisnis.

d. Random / Variasi acak /Stationer (R)

Permintaan suatu produk dapat mengikuti pola bervariasi secara acak / stationer. Nilai

data berfluktasi disekitar nilai rata-rata yang konstan. Data yang stasioner mempunyai

rata-rata (mean) dan varians yang konstan dari waktu ke waktu. Untuk dapat

menentukkan apakah suatu data time series stationer atau tidak dapat dilihat dari plot.

Bila data tidak menunjukkan adanya kenaikan atau penurunan dari waktu ke waktu

maka data telah stasioner.

Contoh Model Time Series :

Gambar 1. Model Gambar Time Series

Page 37: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

30

Data time series merupakan data yang dikumpulkan, dicatat atau diobservasi sepanjang

waktu secara berurutan. Periode waktu observasi dapat berbentuk tahun, kuartal, bulan, minggu

dan dibeberapa kasus dapat juga hari atau jam. time series dianalisis untuk menemukan pola

variasi masa lalu yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan nilai masa depan dan

membantu dalam manajemen operasi serta membuat perencanaan. Menganalisis time series

berarti membagi data masa lalu menjadi komponen-komponen dan kemudian

memproyeksikannya ke masa depan Analisis time series dipelajari karena dengan mengamati

data time series akan terlihat empat komponen yang mempengaruhi suatu pola data masa lalu

dan sekarang, yang cenderung berulang dimasa mendatang.

2.5 MASTER PRODUCTION SCHEDULING (MPS)Pada Dasarnya jadwal produksi Pada dasarnya jadwal produksi induk (Master

ProductionSchedule) merupakan suatu pernyataan tentang produk akhir darisuatu perusahaan

industri manufaktur yang merencanakan memproduksi output berkaitan dengan kuantitas dan

periode waktu.

MPS mendisagregasikan dan mengimplementasikan rencanaproduksi. Apabila rencana

produksi yang merupakan hasil dariproses perencanaan produksi (aktivitas Agregat Planing)

dinyatakandalam bentuk agregat, MPS dinyatakan dalam bentuk konfigurasispesifik dengan

nomor – nomor item yang ada dalam BOM (Bills Of Materials).

2.6 Manufacturing lead time (MLT)

Manufacturing lead time (MLT) adalah waktu normal yang dibutuhkan untuk

memprodukai item produk dalam jumlah tertentu. MLT terdiri dari lima elemen, yaitu :

1. Queue Time, waktu yang dihabiskan suatu objek kerja untuk menunggu di work center

sebelum proses dimulai (waktu antrian). Waktu antrian ini terjadi dikarenakan work center

sibuk.

2. Setup Time, waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan work center untuk beroperasi.

3. Run Time/Process Time, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses di work center.

4. Wait Time, adalah waktu yang dihabiskan oleh suatu objek kerja untuk menunggu proses di

Page 38: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

31

work center selanjutnya. Waktu tunggu ini terjadi bisa disebabkan oleh setup time di work

center tersebut cukup lama.

5. Move Time, waktu yang dibutuhkan suatu objek kerja untuk berpindah dari work center

satu ke work center selanjutnya.

Dengan demikian MLT adalah penjumlahan dari kelima elemen waktu tersebut.

Contoh Perhitungan MLT :

An order for 100 of a product is processed on work centers A and B. The setup time onA is 30 minutes, and run time is 10 minutes per piece. The setup time on B is 50 minutes,and the run time is 5 minutes per piece. Wait time between the two operations is 4hours. The move time between A and B is 10 minutes. Wait time after operation B is 4hours, and the move time into stores is 15 minutes. There is no queue at eitherworkstation. Calculate the total manufacturing lead time for the orderWork center A operation time = 30 + (100 x 10) = 1030 minutesWait time = 240 minutesMove time from A to B = 10 minutesWork center B operation time = 50 + (100 x 5) = 550 minutesWait time = 240 minutesMove time from B to stores = 15 minutes +Total Manufacturing Lead Time

= 2085 minutes= 34 hours, 45 minutes

2.7 Master Production Scheduling (MPS)

Master Production Scheduling (MPS) adalah suatu metode penjadwalan yang dapat

mendefinisikan mengenai apa yang akan diproduksi, kapan melakukan produksi dan berapa

banyak jumlah produk yang diproduksi. MPS merupakan salah bentuk disaggregate planning

dan implementasi dari perencanaan produski.

Page 39: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

32

MPS berfungsi sebagai jadwal produksi dan pembelian order untuk item – item MPS,

sebagai input untuk MRP, dasar untuk memperhitungkan sumber daya yang dibutuhkan, dan

sebagai dasar untuk membuat keputusan perjanjian kepada customers. Dalam melakukan MPS

dibutuhkan data masukan sebagai berikut :

1. Perencanaan produksi :: MPS harus sesuai dengan perencanaan produksi yang telah dibuat.

2. Data permintaan :: peramalan penjualan, order dari customer, safety stock, dan kebutuhangudang

3. Status inventori

4. Kebijakan order

Gambar 2. Product level VS Production Planning

Page 40: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

33

Contoh Tabel MPS

Tabel Contoh Tabel MPS

For periods 6, 7, and 8 the net requirements is= Demand + Safety stock – Starting projected available balance= (5 + 8 + 4) + 3 – 4= 16

This will be the planned order to be received in period 6 and to be released in period*Planned order diganti dengan planned production

Page 41: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

34

2.8 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu teknik perhitungan yang

menkonversikan MPS produk akhir ke dalam penjadwalan secara detail mengenai raw materials

atau komponen – komponen yang dibutuhkan oleh produk akhir tersebut. MRP memberikan

informasi raw materials atau komponen apa yang dibutuhkan, berapa banyak jumlahnya dan

kapan komponen – komponen tersebut harus di order dari supplier.

Data – data yang dibutuhkan sebelum melakukan material requirement planning (MRP)

adalah :

a. Hasil dari master production scheduling (MPS)

b. Bill of material :: jumlah kebutuhan masing – masing komponen pada satu produk jadi.

c. Data inventory master file.

Gambar 3. Skema Penggunaan Material Requirements Planning

Page 42: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

35

Contoh perhitungan MRP adalah sebagai berikut.

Tabel 1 ContohTabel MRP

Zero-LevelWeek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gross requirements 50 150 50 100 100On hand 400 400 400 350 350 350 200 200 200 150 50 50 50Net requirements -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- 50Planned order receipts 50Planned order releases 50Lead time = 3 weeks

Level 1Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gross requirements 50 200On hand 50 50 50 100 100 100 100 100 100 100 50 100Net requirements 150Planned order receipts 50Planned order releases 250Lead time = 4 weeks

Net requirements for planning period =gross requirements for planning period - planned on hand at planning period

Planned on hand at planning period =current on hand +scheduled receipts prior to planning period – scheduled

requirements prior to planning period

Page 43: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

36

2.9 Input perencanaan kebutuhan material, antara lain:

1. Jadwal I nduk Produksi

2. Status Persediaan Menggambarkan semua status semua item yang ada dalam persediaan.

Setiap item persediaan harus diidentifikasi dengan jelas jumlahnya karena transaksi-

transaksi ynag terjadi, misalnya penerimaan, pengeluaran, produk cacat dan persediaan

pengaman.

3. Struktur Produk atau Bill of Materilas

2.10 Langkah-langkah dalam proses pengolahan MRP, antara lain :

1. NETTING ( Perhitungan kebutuhan bersih)

Kebutuhan bersih (NR) dihitung sebagai bnilai dari kebutuhan kotor (GR) minus Jadwal

penerimaan (SR) minus persediaan yang ada ditangan (OI). Kebutuhan bersih dianggap

nol bila NR lebih kecil atau sama dengan nol.

2. LOTTING (Penentuan ukuran lot)

Langkah ini bertujuan menentukan besarnya pesanan individu yang optimal berdasarkan

hasil dari perhitungan kebutuhan bersih.

3. OFFSETTING (penentuan waktu pemesanan)

Langkah ini bertujuan supaya kebutuhan komponen dapat tesedia tepat pada saat yang

diperlukan dengan memperhatikan lead time pengadaan komponen tersebut.

4. EXPLOSION

Langkah ini merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk komponen pada level

yang lebih rendah dari struktur produk yang tersedia. Adapun Teknik penentuan ukuran

lot, antara lain:

Page 44: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

37

MODUL IIIPERANCANGAN FASILITAS

3.1 LATAR BELAKANG

Pada tahap sebelumnya perencanaan fasilitas bertujuan untuk memberikan gambaran

yang jelas kepada stakeholder mengenai kebutuhan mesin dan material untuk dapat

menghasilkan produk (kapasitas produksi yang dibutuhkan). Modul ini merupakan modul

terakhir dari praktikum Sistem Manufaktur. Pada modul ini akan dilakukan perancangan tata

letak fasilitas dengan mempertimbangkan aspek stakeholder serta aspek penunjang tata letak

fasilitas lainnya.

Pada modul modul sebelumnya telah merencanakan sistem produksi, permintaan

produksi, menentukkan jumlah material yang dibutuhkan, mengetahui keterkaitan antara

komponen suatu produk, bahan, aktivitas.

3.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Pada modul ini bertujuan yaitu :

1. Membuat Perancangan Struktur Organisasi

2. Membuat Activity Relationship Chart (ARC)

3. Membuat Activity Relationship Diagram (ARD)

4. Melakukan perhitungan ongkos produksi atau HPP

Page 45: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

38

3.3 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi digunakan untuk mengetahui jumlah departemen yang diperlukan,

uraian pekerjaan masing-masing jabatan, jumlah pegawai yang diperlukan, dan pangkat atau

golongan dari masing-masing jabatan. Pembuatan struktur organisasi dan perencanaan sumber

daya manusia ini

1. Departemen Produksi, Keuangan, Pemasaran harus ada dalam struktur organisasi,

departemen lain dapat ditambahkan jika diperlukan.

2. Deskripsi tugas (job description) masing-masing bagian harus jelas dan spesifik.

3. Sebaiknya Struktur Organisasi dibuat “ramping” dan hemat tenaga kerja

3.4 Activity Relationship Chart (ARC)

Activity Relationship Chart (ARC) adalah salah satu teknik untuk merencanakan

keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang saling berkaitan. Manfaat ARC yaitu:

Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya serta alasannya.

Memperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya. ARC menggunakan ukuran

kualitatif untuk menilai hubungan antar fasilitas. Ukuran kualitatif ini dinilai melalui huruf-huruf

yang tercantum pada tabel huruf beserta artinya pada ARC dibawah ini.

Page 46: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

39

No.TINGKAT

KEPENTINGAN KODE WARNA

1 Mutlak Penting A MERAH2 Sangat Penting E KUNING3 Penting I HIJAU4 Biasa / Cukup O BIRU5 Tidak Penting U PUTIH6 Tidak Diinginkan X COKLAT

Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk merancang tata letak fasilitas. Pada

perancangan tata letak fasilitas ini hanya digunakan metode activity relationship chart (ARC).

ARC adalah teknik kualitatif yang sederhana dalam merencanakan tata letak fasilitas atau mesin.

Berdasarkan derajat hubungan aktivitas dari masing-masing fasilitas atau mesin tersebut.

Prosedur pembuatan Activity Relationship Chart (ARC) sebagai berikut :

1. Identifikasi semua fasilitas kerja / departemen / mesin dan ukurannya

2. Definisikan kriteria hubungan antar fasilitas kerja

3. Tentukan nilai hubungan antar fasilitas

4. Plot hasil perumusan nilai hubungan dalam ARC.

Page 47: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

40

Keterangan :A= Bagian/DepartemenB= Derajat KedekatanC= Alasan penetapan derajat hubungan

Page 48: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

41

Kode Alasan Kedekatan

Untuk setiap tingkat kepentingan, harus dijabarkan alasan-alasan yang melatarbelakangi alasan

penentuan tingkat kepentingan tersebut, yang dicantumkan dalam ARC dalam bentuk kode 1,2,3,

dan seterusnya. Misalkan, kode alasan yang digunakan adalah seperti tabel dibawah :

3.5 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)

Harga pokok penjualan merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

barang yang dijual atau harga perolehan dari bahan yang dijual. Biaya yang akan diperhitungkan

ke dalam harga pokok hendaknya dapat diduga sebelumnya sebelum proses produksi.

Metode penentuan harga pokok produksi dalam memperhitungkan unsur – unsur biaya

kedalam harga pokok produksi :

a. Full CostingMerupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua

unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variable maupun tetap ditambah

dengan biaya non produksi (biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum).

Page 49: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

4239

Contoh 1.

Biaya bahan baku xxxBiaya tenaga kerja langsung xxxBiaya overhead pabrik variabel xxxBiaya overhead pabrik tetap xxx + Harga

pokok produksi xxxBiaya administrasi dan umum xxxBiaya pemasaran xxx +

Biaya komersil xxx ±

Total harga pokok produk xxx

b. Variabel Costing

Variabel Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produks yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel

ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi

dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap dan

biaya administrasi dan umum tetap).

Contoh 2.Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik variabel

xxx xxx xxx +

Harga pokok produksi variabelBiaya pemasaran variabel xxx

xxx

Biaya administrasi dan umum variabelBiaya komersil

xxx +xxx +

Total biaya variabelBiaya overhead pabrik tetap xxx

xxx

iaya pemasaran tetapBiaya admistrasi dan umum tetap

xxxxxx +

Total biaya tetapTotal harga pokok produk xxx

xxx +

Page 50: LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR ... - ti.sttqgresik.ac.id · LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN TAHUN AJARAN 2017-2018 5

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTURPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDINTAHUN AJARAN 2017-2018

43

DAFTAR PUSTAKA

Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung, 1990.

Askin, R.G., J.B. Goldberg, Design and Analysis of Lean Production System, John Wiley &

Sons, 2002

Bauer A., Bowden R., Browne J., Duggan J., and Lyons G., 1994, Shop Floor Control Systems:

From Design to Implementation, Chapman & Hall, UK.

Baker, K.R., 1974, Introduction to Sequencing and Scheduling, John Wiley, New York.

Bedworth, DD and Bailey.J.E., 1987, Intregrated Production Control System, p. 217 – 233, John

Wiley and sons Inc, Canada.

Groover, Mikell P., Automation, Production Systems, and Computer Integrated Manufacturing

Third Edition, Prentice Hall, 2008.

Jenny, Perancangan Perangkat Lunak Tata Letak Fasilitas yang Memperhatikan Fungsi

Departemen Fungsi Departemen dan Menghasilkan Keluaran Tata Letak Berbentuk

Gambar Dua Dimensi (AutoCAD),Tugas Sarjana, ITB, 1997.

Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada, 1996

Sipper & Bulfin Jr., Production Planning, Control, and Integrations, McGraw Hill, 1997

Schonberger, R. J., Japanese Manufacturing Techniques, Macmillan, 1982