Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

50
Kota Yogyakarta | Kabupaten Majalengka | Kabupaten Muara Enim PEDULI INOVATIF INTEGRITAS PROFESIONAL Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta http://inovasi.lan.go.id

Transcript of Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

Page 1: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

Kota Yogyakarta | Kabupaten Majalengka | Kabupaten Muara Enim

PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Deputi Inovasi Administrasi Negara

LAN-RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta

http://inovasi.lan.go.id

Page 2: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

Sekilas Lab. Inovasi

� Lab Inovasi adalah program advokasi yang terdiri atas 5 tahap, yakni Drum-up, Diagnose, Design, Deliver, Display.

� 5 tahap tsb bertujuan untuk membangkitkan kesadaran dan kemauanberinovasi, meningkatkan kemampuan menggunakan metode berinovasi, menghasilkan produk konkrit inovasi, serta mengimplementasikanpengalaman berinovasi.

� Lab Inovasi adalah mekanisme inside-out yang dilakukan sendiri oleh instansiyang hendak berinovasi (logika telor pecah). Pendampingan dari luar (outside-in) hanya bersifat stimulatif (logika “pengeraman” atau inkubasi).

� Lab Inovasi membutuhkan proses berkesinambungan agar inovasi dapattumbuh menjadi kebiasaan dalam birokrasi. Untuk itu, instansi pemerintahperlu membangun sistem inovasi yang lebih sistemik.

Page 3: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

Sandaran Langit (Fondasi Filosofis) Lab. Inovasi

Inovasi itu cukup sederhana dan KECIL, sebab …

Kecil itu INDAH, dan …

Indah itu MEMBAHAGIAKAN banyak orang, sementara …

Membahagiakan orang itu PERBUATAN BAIK, maka …

“INOVASI ITU PERBUATAN BAIK, BERBUATLAH KEBAIKAN MELALUI INOVASI”

Page 4: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

NO DAERAHJML GAGASAN

INOVASIJML PRODUK

INOVASI

1 Kota Yogyakarta 120 120

2 Kabupaten Majalengka 56 56

3 Kabupaten Muara Enim 79 79

4 Kabupaten Ciamis 26 26

5 Kota Samarinda 298

Ongoing

process (2016)

6 Kota Pontianak 149

7 Kabupaten Kebumen 177

8 Kabupaten Garut 107

9 Kabupaten Kupang 100

10 Kabupaten Pakpak Bharat 168

11 Kota Tarakan 182

12 Kota Bau-Bau 85

Jumlah / Rata2 1.547 128,9

Updated 17-5-2016

Page 5: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

NO DAERAHJML GAGASAN

INOVASIJML PRODUK

INOVASI

1 Kota Yogyakarta 120 120

2 Kabupaten Majalengka 56 56

3 Kabupaten Muara Enim 79 79

4 Kabupaten Ciamis 26 26

5 Kota Samarinda 289

Ongoing

process (2016)

6 Kota Pontianak 149

7 Kabupaten Kebumen 182

8 Kabupaten Garut 107

9 Kabupaten Kupang 147

10 Kabupaten Pakpak Bharat 258

11 Kota Tarakan 140

12 Kota Bau-Bau 84

Jumlah / Rata2 1.637 136,4

Updated 10-6-2016

Page 6: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

1. “Jamila” Inovasi Cantik Kantor Arsip danPerpustakaan Daerah

2. Mujib Bung Ali3. Kampung Tangguh Bencana4. Ekstensi Pelayanan Dengan Standar

Profesi Tertinggi Berbasis KeselamatanPasien

5. Optimalisasi CSR dalam Pembangunan Kewilayahan Daerah Bantaran Sungai danTanah Magersari.

6. JUMANTIK MANDIRI7. Pelayanan Perizinan Usaha Secara Paralel8. Rumah Terampil Keparakan.9. Sayangi Bumi Dengan Gerakan

Pembuatan Seribu Biopori KelurahanMantrijeron

10. SIM Barang Persediaan (SIMBARA)

11. Mbangun Kampung12. Optimalisasi Kapasitas APIP “Klinik Konsultasi

Good & Clean Government”13. Pemberantasan Sarang Nyamuk Mandiri

(PESAN MANDIRI)14. Kegiatan Belajar Siswa (KBS) Online 15. Taman Edukasi Keselamatan Lalu Lintas16. Onestop Service Keterangan Domisili

Perusahaan Kel. Warungboto Kec. Umbulharjo17. “PONPELSUMAT” Kelurahan Patehan (Telfon

Pelayanan Surat Keterangan KematianKelurahan)

18. Akselerasi Perubahan Status PerkawinanKerjasama Kecamatan Gondomanan

19. Aplikasi Pengakses Informasi PelelanganBerbasis Android

20. Karangwaru Nyaman Huni

20/120 20/120 20/120 20/120 InovasiInovasiInovasiInovasi Kota Yogyakarta 2015Kota Yogyakarta 2015Kota Yogyakarta 2015Kota Yogyakarta 2015

Page 7: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Visi Yogya sebagai Kota Pendidikan dan obsesi menyajikanlayanan dynamic library;

� Indeks Minat Baca Masyarakat 2014 sebesar 79,42 (tertinggi se Prov DIY);

� Keterbatasan gedung & ruang baca karena peningkatankunjungan yang signifikan setiap tahun;

Mengapa?

� Peningkatan jumlah peminjaman buku;

� Kenyamanan pengunjung meningkat karena area perpustakaan tidak sepadat sebelum adanya “JAMILA”;

� Memberi pilihan layanan yang bervariasi sesuai kebutuhanmasyarakat.

Apa Dampaknya?

� Meminjam bukumelalui web, sosialmedia, atau aplikasiberbasis smart-phone;

� Mampu menjangkaumasyarakat yang tidakmemiliki waktumengunjungiperpustakaan;

� Pengantaran dilakukan pada hari Senin, Rabu, Jumat pada jam 13.00-15.00 wib.

Apa Inovasinya?

1. JAMILA (Jaminan Layanan Mengantar Buku ke Pemustaka)

Page 8: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� 2014 terjadi peralihan hak atas tanah dan/bangunansebanyak 4.061 WP BPHTB, tetapi jumlah pemohon mutasiPBB hanya 806 orang (19,8%).

Mengapa?

� Mengintegrasikan 2 jenis layanan yang selama ini dilakukansecara terpisah/berbeda, yakni pelayanan PBB dan BPHTB;

� Mutasi nama wajib PBB dilaksanakan secara otomatis, sehingga surat ketetapan PBB yang diterima oleh WajibPajak BPHTB pada tahun pajak berikutnya sudah atas namaWP BPHTB tsb.

Apa Inovasinya?

� Surat PemberitahuanPajak Terhutang PBB lebih valid dan up to date (sesuai denganpemilik hak atastanah);

� Rasio Jumlah MutasiWP PBB secaraJabatan denganJumlah WP BPHTB semakin ideal;

� Mampu memantaukinerja notaris.

Apa Dampaknya?

2. Mujib Bung Ali (mutasi nama wajib PBB simultan dengan peralihan hak

atas tanah akibat jual beli )

Page 9: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Yogyakarta memiliki kerawanan bencana cukup tinggi, salah satu yang terparah adalah gempa bumi 2006.

Mengapa?

� Terbangun modal sosial di kampung& kesiapsiagaan masyarakat.

� Tersedianya dokumen sepertidokumen kajian risiko kampung, petasebaran bahaya, titik kumpul, jalurevakuasi, rencana tanggap darurat, dsb.

Apa Dampaknya?

� KTB merupakan bentuk pengurangan risikobencana berbasis komunitas (PRBBK) yang diinisiasi oleh beberapa LSM, kemudiandiadopsi oleh BPBD dlm bentuk program KTB.

� Semangat KTB adalah gotong royong padasetiap fase pengurangan risiko bencanaantara pengurus kampung, RT, RW, PKK, pemuda, kelompok rentan, hingga duniausaha/perusahaan.

� Kelompok masyarakat inilah yang melakukanpenilaian terhadap risiko bencana (mitigasi), perencanaan, hingga tindakan untukmengurangi risiko bencana yang ada.

Apa Inovasinya?

3. Kampung Tangguh Bencana (KTB)

Page 10: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Tersedianya Klinik Sore mulai pukul 15.00 WIB yg dapat diakses dengan pendaftaran by phone.

� Tersedianya anjungan pendaftaran mandiri yang dapatmendeteksi barcode untuk identifikasi pasien dalampengambilan rekam medik.

� Informasi ketersediaan tempat tidur melalui web RSUD.� Tersedianya layanan home care bagi pasien pasca opname

di RS maupun pasien yang tidak dapat datang ke RSUD.

Apa Inovasinya?

� Memberikan pilihan layanan berupa layanan pendaftaran mandiri, pendaftaran by phone, dan pendaftaran loket.

� Proses pendaftaran menjadi lebih cepat dan waktu tunggumenjadi lebih singkat.

� Adanya kepastian mendapatkan nomor klinik pagi pasien.

Apa Dampaknya?

• Rata2 kunjungan pasien rawatjalan tahun 2014: 400 orang/ hari, dan terjadi antrianpanjang sejak pagi sebelumjam buka, sehinggamemunculkan calo.

• Terjadi penumpukan pasien di ruang tunggu, pasien merasatidak nyaman, lelah danbosan, bahkan memungkinkanterjadinya penularan penyakitmelalui udara.

• Rata2 waktu pemeriksaandokter hanya 5 menit, sehingga pasien tidak punyakesempatan untuk konsultasi.

Mengapa?

4. Ekstensi Pelayanan Berbasis Keselamatan Pasien RSUD

Page 11: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Sebagian wilayah Kelurahan Kotabaru berada di daerah pinggir S. Code dan tanah Magersari, sehingga banyak kebutuhan masyarakatterkait prasarana fisik yang tidak dapat diampu dengan APBD.

� Anggaran Kel. Kotabaru sangat kecil yakni sebesar 200 juta (2015) dan 220 juta (2016).

� Kel. Kotabaru sebagian wilayah merupakan zona perkantoran, perdagangan dan jasa, sehingga memungkinkan adanya andil daripara pelaku usaha dalam pembangunan.

Mengapa?

� Dilakukannya forum sarasehan antar pemangku kepentingan.

� Sinergi swadaya masyarakat dengan stimulan stakeholder, termasukCSR.

Apa Inovasinya?

� Hilangnya tradisimandi cuci danberhajat kecil danbesar di sungai karenaterbangunnya MCK.

� Meningkatnyakesejahteraan sosialseperti terlihat padaindikator kelancaranakses jalan, air bersih, kesehatan lingkungan, penerangan jalan, sirkulasi udara, dll.

Apa Dampaknya?

5. Optimalisasi CSR di Bantaran Sungai & Tanah Magersari

Page 12: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Gedongkiwo adalah kelurahan yang paling banyakmengidap DB se Kec. Mantrijeron, karena perilakumasyarakat yang kurang memperhatikan kebersihanlingkungan.

� Penggunaan fogging tidak efektif, karena tidak bisamembunuh nyamuk dan bahkan berakibat pada kematian hewan peliharaan (burung).

Mengapa?

� Menghapus siklus 5 tahunan bahaya DB, sertamengurangi jumlah warga yang terserang DB.

Apa Dampaknya?

� Setiap 1 rumah ada 1 anggota keluarga sbgPelopor tindakan 3M (menutup, menguras, menimbun).

� 2 kali dalam 1 minggu, Pelopor melakukantindakan 3M.

� Terbangun budaya hidupsehar secara kolektif.

Apa Inovasinya?

6. JUMANTIK MANDIRI

Page 13: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Sudah ada pelayanan terpadu, namun pengurusan masihsendiri-sendiri untuk jenis layanan yang berbeda.

Mengapa?

� Mempercepat waktu layanan dari 18 hari menjadi 12 hari.

� Sebelumnya antri 3 kali cukup dilakukan 1 kali.

� Mendorong pertumbuhan usaha bagi para pelaku usaha.

Apa Dampaknya?� Pengurusan 3 ijin (HO,

SIUP, TDP) secarabersama-sama.

Apa Inovasinya?

7. Perijinan Usaha secara PARALEL

Page 14: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Keparakan masuk dalam 5 besar kelurahan denganjumlah warga miskin terbanyak, sebagian tinggal di bantaran S. Code.

� Warga dengan usia produktif masih banyak ygmenganggur atau setengah pengangguran.

� Sebagian warga sudah berhasil mengembangan usahakerajinan dan menjadikan Keparakan sbg kampungkerajinan.

Mengapa?

� Adanya wadah (rumah) untuk transfer pengetahuan, pelatihan, dan pembimbingan dari warga yg sudahberhasil dalam usaha tertentu ke warga yg lain.

Apa Inovasinya?

� Meningkatnya keterampilanwarga untuk menjalankanusaha kerajinan tertentu(batik, kulit, sepatu, sandal, tas, asesoris, souvenir, dll).

� Meningkatnya jumlahpengrajin.

� Pada jangka panjang akanmeningkatkan kemandiriandan kesejahteraan warga(penurunan kemiskinan).

Apa Dampaknya?

8. Rumah Trampil Keparakan

Page 15: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Adanya kekhawatiran berkurangnya jumlah persediaan air tanah karena berkembangnya hotel dan industri yang banyak menyedot air bawah tanah.

Mengapa?

� Telah dibuat 200 unit resapan air lubang biopori di Jogokariyan yang meliputi RW 09, 10,11,12.

� 1 hunian diharapkan dapat membuat 10 biopori.

Apa Inovasinya?

� Menabung air dimusim hujan.

� Sebagai media membuat pupukorganik.

� Mengurangi genanganair sekaligusmencegahberkembang biaknyanyamuk.

Apa Dampaknya?

9. Sayangi Bumi dengan Gerakan 1000 Biopori Mantrijeron

Page 16: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Data laporan barang persediaan masih dilakukan secaramanual sehingga membutuhkan waktu lama, lebih rumit, dan sering terlambat. Data di neracapun cenderung kurangakurat dan sering berubah-ubah.

� Permendagri 17/2007 memerintahkan inventaris data barang menggunakan SIMBADA, namun untuk barangpersediaan tidak diatur.

Mengapa?

� Kesamaan nama barang untuk jenis barang yang sama(manual banyak yang tidak sama sehinggamembingungkan SKPD sendiri).

� Setiap terjadi transaksi penerimaan atau pengeluaranbarang dapat langsung di entry ke SIM Persediaan.

Apa Inovasinya?

� Mempermudah pengelolaanbarang pakai habis di SKPD

� Entry per transaksi tidak perlumelakukan rekapitulasimanual.

� Satu input transaksimenghasilkan pelaporan yang lengkap.

� Mempercepat penyusunanpelaporan barang pakai habisdi SKPD.

� Mempermudah integrasipelaporan barang pakai habissecara online.

Apa Dampaknya?

10. SIMBARA (SIM Barang Persediaan)

Page 17: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Pemirsa TV cenderung tertarik dengan isu-isu aktual yang bersifat nasional, sedangkan untuk sajian TV lokal, masyarakat cenderung tertarik untuk menyaksikan acarayang menampilkan sajian dan karakteristik lokal secarasederhana dan ringan.

Mengapa?

� Acara dialog interaktif di TV dengan menghadirkannarasumber Walikota atau SKPD dengan menampilkanpotensi kesenian dari wilayah/kecamatan sebagaihiburannya.

Apa Inovasinya?

� Masyarakat lebihmemahami kebijakanPemerintah Kota.

� Program pembangunan lebihberhasil karenamendapat dukunganmasyarakat.

Apa Dampaknya?

11. Mbangun Kampung

Page 18: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Upaya pencegahan terjadinya penyimpangan masih minim karenalebih banyak kegiatan audit yang sifatnya post-audit.

� Keterbatasan sumber daya: auditor baru terpenuhi 30% dari hasilanjab, anggaran APIP hanya 0,35% dari total APBD.

� Pergeseran paradigma inspektorat dari watchdog menjadi early warning dan quality assurance.

Mengapa?

� Auditan (SKPD) yang semula menjadi obyek audit bergantisebagai subyek.

� Layanan konsultasi langsung (tatap muka) setiap Jumat jam 09.00-14.00. Sedangkan untuk layanan tidak langsung dilakukanmelalui email, telp/fax, dan Kotak Konsultasi.

Apa Inovasinya?

� Meminimalkan temuan pemeriksaan oleh aparat pemeriksa eksternal.

� Dengan peran aktif SKPD, maka tantangan keterbatasan jumlah personil dan anggaran dapat diatasi.

� Target jangkamenengah: IPK minimal 7,5 serta survei IKM dengan rerata minimal 85.

Apa Dampaknya?

12. Klinik Konsultasi Good Governance

Page 19: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Masih cukup tingginya kejadian DBD di KelurahanSuryodiningratan Kecamatan Mantrijeron.

Mengapa?

� Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan oleh anggotakeluarga. Pemeriksaan oleh kader kesehatan, Puskesmas, Kecamatan, Kelurahan, Koramil, dan Polsek hanya dilakukansecara acak. Jika ditemukan jentik di kamar mandi, akandiumumkan pada pertemuan RT, RW, atau Dasa Wisma PKK, untuk menumbuhkan budaya malu.

� Pemberian reward bagi rumah yang bebas dari jentik nyamukdan sanction berupa denda bagi rumah yang terdapat jentik.

Apa Inovasinya?� Mampu

menghapus sikluslima tahunan akanbahaya DBD.

� Berkurangnyafrekuensi fogging / pengasapan.

Apa Dampaknya?

13. PESAN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) Mandiri

Page 20: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Adanya sebagian peserta didik yang mengalamikesulitan memahami pelajaran di kelas

Mengapa?

� Web kbs.jogjakota.go.id sebagai media pembelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan IPA bagi siswa SMP serta Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia dan Biologi bagi siswa SMA;

� Pengembangan ke Media Sosial (Facebook, Whatsapp).

Apa Inovasinya?

� Proses pembelajaran online yang sangat aktif, diindikasikan oleh indikatorJumlah pertanyaansebanyak 10.819; Jumlahpertanyaan terjawab10.447; Jumlah pengunjung14.702.398; Jumlahkunjungan 15.628.035;

Apa Dampaknya?

14. Konsultasi Belajar Siswa (KBS) Online

Page 21: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Kepadatan lalu lintas Kota Yogya yang semakin tinggi, yang meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan.

Mengapa?

� Program penanaman kesadaran etika dan keselamatanberlalu lintas sejak dini kepada anak-anak;

� Membangun perilaku disiplin berlalu lintas melalui metodeyang menyenangkan bagi anak dalam bentuk permainan.

� Monev berkala terhadap jumlah pengendara usia anaksekolah, jumlah pelanggaran pengendara usia sekolah danjumlah kecelakaan lalu lintas pengendara usia sekolah.

Apa Inovasinya?

� Menurunnya jumlahpelanggaran lalu lintasdi Kota Yogya;

� Menurunnya jumlahkecelakaan lalu lintas;

� Meningkatnyakesadaran danketaatan terhadaprambu-rambu lalulintas.

Apa Dampaknya?

15. Taman Edukasi Keselamatan Lalu Lintas

Page 22: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Perangkat kelurahan Warungboto, Kec. Umbulharjosaat ini merupakan “produk” lama sehingga sulitmenyesuaikan dengan kultur birokrasi modern.

� Pelayanan sederhana seperti legalisir surat-suratmasih harus diproses dua pejabat di dua meja yang berbeda.

Mengapa?

� Penyederhanaan prosedur pelayanan.

Apa Inovasinya?

� Proses penerbitan surattidak lagi melalui 2-3 mejanamun cukup dilayani di satu meja yaitu SeksiPelayanan;

� Waktu pengurusan lebihcepat. Jika sebelumnyabutuh waktu 10 menit/permohonan, sekarang dapat diselesaikandalam waktu 5 menit.

Apa Dampaknya?

16. One Stop Service Keterangan Domisili Perusahaan

Page 23: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Masih banyaknya ahli waris yang tidak mengurus Surat Keterangan Kematian karena ketidaktahuan atau malas karena dirasa berbelit-belit.

Mengapa?

� Pelayanan dilakukan melalui Telpon (tidak perlu datang kekantor Kelurahan);

� Atas dasar telpon tersebut, Surat Keterangan Kematianlangsung diproses, sehingga pembuatan Akta Kematianjuga lebih cepat.

Apa Inovasinya?

� Dalam waktu 3 harisejak kematian, SuratKeterangan Kematiansudah diterima ahliwaris untuk digunakan dalam mengurus Akta Kematian.

Apa Dampaknya?

17. PONPELSUMAT (Telpon Pelayanan Surat Keterangan Kematian)

Page 24: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Banyak warga yang telah melaksanakan perkawinan tidaklangsung merubah statusnya di KTP maupun KK, sehinggarentan penyalahgunaan KTP/KK.

� Perubahan status banyak dilakukan setelah memiliki anak(mengurus perubahan KTP/KK sekalian dengan AktaKelahiran anaknya).

Mengapa?

� Buku Nikah tidak diberikan sampai dilakukan perubahanstatus pada KTP/KK.

� Menyelaraskan prosedur layanan KTP/KK di Kelurahan danKecamatan, serta layanan Akta Nikah di KUA.

Apa Inovasinya?

� Perubahan status KTP/KK menjadilebih cepat (1 bulan).

Apa Dampaknya?

18. Akselerasi Perubahan Status Perkawinan

Page 25: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Untuk mendapatkan informasi tersedianya pelelangan, penyedia barang/jasa biasanya mengakses web LPSE.

� Kesibukan para penyedia barang/jasa membuat tidaksempat melakukan pengecekan di website adanya paketpekerjaan baru, sehingga berimbas pada terlambatnyapenyedia barang jasa dalam mendaftarkan diri untukmengikuti pelelangan.

Mengapa?

� Aplikasi berbasis dengan tampilan sederhana berisiinformasi pelelangan.

Apa Inovasinya?

� Meningkatnyapartisipasi penyediabarang/jasa dalammengikuti proses pelelangan di LPSE Kota Yogya.

Apa Dampaknya?

19. Informasi Pelelangan Berbasis Android

Page 26: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Karangwaru selama ini terkenal sebagai kampungyang kumuh dengan Kali Buntung yang kotorkarena dijadikan sebagai tempat pembuanganakhir sampah.

� Banjir 2011 karena meluapnya Kali Buntungsempat merenggut korban jiwa.

Mengapa?

� Lingkungan permukiman lebih nyaman dan lebihlayak huni.

Apa Dampaknya?

� Menjadikan kali Buntungsebagai halaman depanmelalui penataan lingkunganpermukiman berbasiskomunitas.

� Dibukanya akses jalandisepanjang bantaran kali Buntung, sebagai jalanpenghubung antar wilayah.

Apa Inovasinya?

20. Karangwaru Nyaman Huni

Page 27: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

10/56 10/56 10/56 10/56 InovasiInovasiInovasiInovasi MajalengkaMajalengkaMajalengkaMajalengka 2015201520152015

1. Sambung Rasa Kopi Darat

2. Pelayanan Kaka Primas

3. Ipin Beruang Berdasi

4. Kawitwangi My Destiny

5. Membangun Komunitas Koma

6. Simplifikasi Sistem Agenda Dan Informasi

7. Senyumku Obat Bagimu

8. Gema Tancap Vasektomi

9. RKPD Berbasis Networking

10. Digitalisasi SIPP

Page 28: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Ide dasarnya untuk menyampaikan informasi publik & menyerap aspirasi masyarakat demi mewujudkan situasiyang aman dan kondusif.

Mengapa?

� Komunikasi dua arah (timbal balik) antara pimpinan daerahdengan masyarakat melalui jariangan RRI, TV lokal, sertadiupload dalam website pemerintah daerah.

� Program kerja pemerintah daerah dirumuskan berdasaraspirasi masyarakat, misalnya tambal jalan.

Apa Inovasinya?

� Pemenuhan aspirasimasyarakat secaralebih baik.

� Pelayanan publik lebihmeningkat.

Apa Dampaknya?

1. Sambung Rasa “Kopi Darat” (Komunikasi Pimpinan dengan Rakyat)

Page 29: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Pelayanan pembuatan Kartu Keluarga (KK) di kecamatan selama ini relatif lama (1 minggu).

Mengapa?

� Instalasi hardware dan software untukpenyempurnaan pelayanan secara online.

Apa Dampaknya?

� Pembuatan KK yang biasanyasampai satu minggu, sekarangbisa diselesaikan hanya dalamkurun waktu 4 hari kerja;

� Angka partisipasi pembuatan KK meningkat dari semula hanya 200 blanko per bulan menjadi 300 blanko per bulan.

Apa Inovasinya?

2. Pelayanan Kaka Primas

Page 30: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Kontak tangan merupakan salah satu media persebaraninfeksi.

� Di RSUD saat ini terdapat kejadian Phebitis sebesar 0.89%, melebihi angka standar maksimal 0.5%. Untuk itudiperlukan upaya intensif untuk melakukan pengendalianinfeksi, bagi pasien dan karyawan RS.

Mengapa?

� Pemberlakuan standar kebersihan tangan dan pemasangangelang identifikasi. Dengan gelang tersebut, identifikasipasien untuk pemberian obat/tranfusi darah lebih tepat.

Apa Inovasinya?

� Penurunan angkainfeksi Nosokomial di RSUD.

� Peningkatkan kualitaspelayanan RSUD.

Apa Dampaknya?

3. Ipin Beruang Berdasi (Intensifikasi Pengendalian Infeksi NosokomialMelalui Kebersihan Tangan dan Gelang Identifikasi)

Page 31: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Kecamatan Sindangwangi memiliki banyak sekalipotensi wisata yang belum diketahui wisatawan, sehingga sepi dari pengunjung.

� Penyebarluasan informasi daerah wisata hanyadisampaikan dari mulut ke mulut.

Mengapa?

� Meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke tempatwisata di Kecamatan Sindangwangi.

� Meningkatnya PAD sektor pariwisata.

Apa Dampaknya?

� Sarana promosi dalambentuk website untukmenyebarluaskaninformasi tempat wisatadi KecamatanSindangwangi.

� Pendirian standpelayanan informasidaerah wisata KecamatanSindangwangi.

Apa Inovasinya?

4. Kawitwangi My Destiny (Kawasan Wisata Sindangwangi dan Daerah wisata Tertib, Indah dan Nyaman)

Page 32: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Masih cukup tingginya emisi gas rumah kaca dari aktivitaspembukaan/pembersihan lahan dan kebakaran alamiah di kawasan hutan dan lahan.

� Tahun 1982/83 terjadi kebakaran cukup besar yang diikutirentetan kebakaran hutan beberapa tahun berikutnya.

Mengapa?

� Membentuk anggota Koma dari tingkat Desa, Kecamatan, sampai Kabupaten.

� Penerapan Sistem “Ronda Anti Api”.

Apa Inovasinya?

� Terwujudnya sistempenanggulanganbencana kebakaranhutan dan lahansecara terintegrasiberbasis masyarakat.

� Income tambahan bagimasyarakat sekitarhutan dalampenyelenggaraanperdagangan korbandunia (Carbon Trade).

Apa Dampaknya?

5. Membangun “Koma” (Komunitas Masyarakat Anti Api)

Page 33: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Tidak terkelolanya data agenda kegiatan daripara Kasi, Kasubag, Sekcam dan Camat;

� Informasi masih menggunakan papan manual (white board) yang tidak dituliskan secaralengkap.

Mengapa?

� Layanan informasi agenda kegiatan danpelaporan kegiatan melalui media elektronikberupa layar monitor.

Apa Inovasinya?

� Pengawasan rutin dari pimpinan (Camat & Sekcam) tentang pelaporan mingguan dari para Kasi dan Kasubag.

� Input data pelaporan mingguan dari setiap unit kerja.

� Terkelolanya data agenda kegiatan dalam sebuah aplikasi.

� Peningkatan kinerja pegawai dalam PATEN.

Apa Dampaknya?

6. Simplifikasi Sistem Agenda dan Informasi

Page 34: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Masih ada petugas RSUD yang memberikan pelayanantidak ramah.

Mengapa?

� Tagline “Kami petugas yang ramah”.

� SMS center untuk keluhan jika ada petugas yang tidakramah.

� Pembuatan standar etika dalam memberikan pelayanankepada pelanggan.

Apa Inovasinya?

� Pegawai yang mengikuti program etika costumer service 95% berubah sikapmenjadi lebih ramah.

� Meningkatnya kunjungan pasien di bagian poliklinik, IGD maupun rawat inap sebesar 5%.

Apa Dampaknya?

7. Senyumku Obat Bagimu

Page 35: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Prosentase pemakai KB pria hanya 2,63 % (dari 5.407 akseptor), sedangkan pemakai wanita 97,37 % (dari199.836 akseptor), sehingga terjadi ketidakadilan danketidaksetaraan gender dalam ber-KB.

Mengapa?

� Advokasi oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat.

� Pembentukan Paguyuban Peserta KB Vasektomi di tingkat kabupaten dan kecamatan.

Apa Inovasinya?

� Peran serta pria dalamber-KB meningkatmenjadi 12,5 % darikodisi awal hanya 2,63 %.

Apa Dampaknya?

8. “Gema Tancap” (Gerakan Masyarakat Tandang Pencapaian) Vasektomi

Page 36: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Permasalahan perencanaan terjadi secara berulang setiaptahun, misalnya keterlambatan data sektoral dari setiapSKPD.

Mengapa?

� Penyediaan aplikasi RKPD Online.

Apa Inovasinya?

� Penyusunan RKPD yang lebih tepatwaktu.

Apa Dampaknya?

9. RKPD Berbasis Networking

Page 37: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Pelaporan administrasi penduduk (pindah, datang, lahir, mati) masih dilakukan secara manual dan berjenjang dariDesa sampai Dinas Dukcapil, sehingga sangat lambat.

Mengapa?

� Desa dapat melaporkan data penduduk lebih cepat kekecamatan. Kemudian, operator di kecamatanmengelola data tersebut untuk disampaikan ke tingkatkabupaten.

Apa Dampaknya?� Aplikasi SIPP online

Apa Inovasinya?

10. Digitalisasi SIPP (Sistem Informasi Pelaporan Penduduk)

Page 38: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

10/79 10/79 10/79 10/79 InovasiInovasiInovasiInovasi MuaraMuaraMuaraMuara EnimEnimEnimEnim 2015201520152015

1. Energi Alternatif Gas Metan TA Bukit Kancil

2. Teluk Lubuk Bebas Pasung Pasian GKJ

3. Pelayanan Kartu Kuning – Kecamatan

4. Saung Ilmu Pelakat – Semende Darat Ulu

5. Desa Green MOL (Mikro Organisme Lokal)

6. Akibat Suka Facebook

7. Perpustakaan Pusat Kegiatan dan Belajar Masyarakat

8. Bayar Raskin Dengan Sampah Kelurahan Air Lintang

9. Air Bersih Mandiri Pedesaan

10. Home Care RSUD Dr. H. Mohamad Rabain

Page 39: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Sampah saat ini sudah menjadi permasalahan serius. Timbunansampah di TPA mengandung gas metan (CH4) yang berbahaya danmeningkatkan pemanasan global.

� Setiap ton sampah menyumbang 50 kg metana ke atmosfir, dansetiap ton metan yang dilepaskan setara dengan pelepasan 72 ton gas karbon dioksida.

� Permintaan energi semakin meningkat dan tidak seimbang dengankemampuan untuk menyediakan, sehingga menimbulkan krisisenergi.

Mengapa?

� Pemanfaatan sampah sebagai energi alternatif pengganti LPG yang bersifat terbarukan, sekaligus menangkal pemanasan global.

Apa Dampaknya?

� Pembuatan sarana pemanfaatan gas metan ke pemukiman penduduk berupa tangki pengumpul, pipanisasi gas, dan kompor gas.

� Penggratisanpemanfaatan energibagi masyarakatmenengah kebawah, terutama yang tinggal di perumahan TPA Bukit Kancil.

Apa Inovasinya?

1. Energi Alternatif Gas Metan TPA Bukit Kancil

Page 40: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Berdasar Riskesdas 2007, prevalensi gangguan jiwa berat (skizofrenia) di Muara Enim sebesar 1,1% lebih besar dari angka nasional (0,46%).

� Jumlah penderita gangguan jiwa berdasarkan pendataan puskesmas: 1184 orang (2013) dan 1.008 orang (2014). Di wilayah PuskesmasTeluk Lubuk terdapat 45 kasus (2013) & meningkat menjadi 48 (2014).

� Jumlah pemasungan yang terjadi adalah: 62 (2012), 12 (2013) dan 31 orang (2014).

Mengapa?

� Monitoring pengobatan dapat berjalan baik. Setiap kondisi yang terjadi pada pasien dapat terdata dengan cepat.

� Distribusi obat & pemantauan minum obat lebih berkesinambungan.

� Menghilangkan stigma, diskriminasi dan pelanggaran HAM bagipenderita gangguan jiwa, sekaligus meningkatkan peran masyarakatterhadap kesehatan jiwa.

Apa Dampaknya?

� Pelayanan pengobatantidak lagi di Puskesmasnamun di desa denganmelibatkan Bides, Kader desa, Aparat, Tomas, dankeluarga pasien.

� Pelimpahan sebagian kewenangan Dokter Puskesmas kepada petugas di desa.

� Obat dapat diambil di Poskesdes Pustu & jikatidak diambil, obat diantarlangsung ke rumah pasien.

� Tidak ada lagi kasuspemasungan.

Apa Inovasinya?

2. Teluk Lubuk Bebas Pasung Pasian GKJ

Page 41: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Pelayanan Form AK. I (kartu kuning) selama ini tersentral di Dinas Tenaga Kerja, sehingga sulit terjangkau warga yang berdomisili jauh dari ibukota kabupaten.

� Jumlah pencari kerja terus meningkat. Pada tahun 2014 terdapat 955 orang pencaker, dan akhir 2015 menjadi 1027 orang.

Mengapa?

� Pilot project di 6 Kecamatan yang dapat melayanipenerbitan Kartu Kuning.

Apa Inovasinya?

� Pelayanan lebih cepat, murah, dan dekatdengan domisilipencari kerja.

� Rekapitulasi data pencari kerja di Kecamatan dan diolah untuk Bursa Kerja Online.

Apa Dampaknya?

3. Pelayanan Kartu Kuning - Kecamatan

Page 42: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Desa Pelakat merupakan desa yang masih tertutup darijangkauan listrik dan informasi publik.

Mengapa?

� Aktivitas musyawarah yang lebih aktif dalammenentukan program-program desa.

� Proses edukasi dan akses informasi yang lebih terbuka, terutama bagi anak usia sekolah.

� Akan dikembangkan sebagai sentra pengelolah hasil pertanian dan perkebunan.

Apa Dampaknya?

� Adanya pusat interaksiwarga yang berfungsi sebagai sarana edukasi (internet, bahan bacaan, fasilitator) serta wadah musyawarah, yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat.

Apa Inovasinya?

4. Saung Ilmu Pelakat

Page 43: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Penggunaan pupuk kimia yang semakin masif memilikidampak merusak kondisi biologis mikroba tanah. Selain itu, kemampuan lahan menjadi overdosis dan lahan menjadi sakit (komponen C-organik dari 65% tanah persawahan di Indonesia dibawah 1%, harusnya diatas 2%, yang berarti tanah itu sudah sangat rusak dan kelelahan).

Mengapa?

� Pemanfaatan limbah & sumber daya hayati yang ada di sekitarpekarangan/kebun yang bisa digunakan untuk membuatpupuk organik yang ramah lingkungan.

� Pelaksanaan di 100 desa di 20 kecamatan yang melibatkanhampir 2.000 kelompok tani.

Apa Inovasinya?

� Meningkatnya kemandirian petani, revitalisasi lahan pertanian, serta promosi pertanian organik.

Apa Dampaknya?

5. Desa Green MOL (Mikro Organisme Lokal)

Page 44: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Wilayah yang luas dengan kondisi topografi daerahberagam (dataran tinggi hingga rawa), mempersulitpengiriman surat secara cepat.

� Belum ada jaringan telepon kabel di semua kecamatan.� Pengiriman dan penerimaan berita menggunakan

pesawat radio HF SSB dirasakan juga kurang efektif.� Pengiriman via email juga tidak efektif karena mindset

aparat & warga yang masih manual.

Mengapa?

� Pemanfaatan media sosial Facebook sebagai media pengiriman surat kawat, sehingga lebih cepat diterima& direspon oleh penerima.

Apa Inovasinya?

� Sangat efektifmengatasimiskomunikasi akibatkesalahan dalammembaca isi suratkawat.

� Tidak ada lagikegaduhan akibat suaramesin & operator.

� Lebih efisien karenaoperator tidak perlumembaca suratberulang-ulang & tidaktergantung cuaca.

Apa Dampaknya?

6. “Akibat Suka” (Andalkan Kirim Berita & Surat Kawat) Facebook

Page 45: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Kondisi perpustakaan dirasa sudah ketinggalan zaman di era teknologi informasi saat ini.

Mengapa?

� Digitalisasi koleksi perpustakaan yang dapat diakses olehpengguna tanpa harus datang langsung ke perpustakaan.

� Pembentukan Perpustakaan Desa di 4 Desa.

Apa Inovasinya?� Peningatan layanan

perpustakaan bagipemustaka.

Apa Dampaknya?

7. Perpustakaan Pusat Kegiatan & Belajar Masyarakat

Page 46: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Kelurahan Air Lintang mengalami keterbatasan anggarannamun berprinsip untuk menghindari segala bentuk pungli.

� Ada 2 masalah utama yakni: 1) persampahan, dimana masihbanyak yang membuang sampah di aliran sungai, lahan kosong, atau membakar; 2) masalah kemiskinan, dimanaterdapat 131 KK miskin dan berhak mendapatkan bantuanRaskin, namun kesulitan menebusnya. Sampai dengan April 2015, RTS Raskin masih banyak yang belum menyetor uangtebus yang hanya sebesar Rp 24.000/bln (15 kg sebulan).

Mengapa?

� Lingkungan Kelurahan Air Lintang menjadi lebih bersih, rapiindah, dan nyaman.

� Pemenuhan Raskin lebih terpenuhi tanpa memberi bebantambahan bagi KK miskin.

Apa Dampaknya?

� Mengubah Sampah yang sebelumnya masalah menjadipotensi.

� Masyarakat melaksanakanpemilahan sampah, danmelaksanakan pengolahansampah secara MANDIRI, dibantu Petugas Motor Sampah keliling dari danaswadaya masyarakat.

� Membuat Tempat PemilahanSampah Terpadu (TPST).

� Membentuk Bank Sampah.� Sampah non-organik

ditimbang dan ditabung di Bank Sampah.

Apa Inovasinya?

8. Bayar Raskin Dengan Sampah

Page 47: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Akses air minum tahun 2010 adalah sebesar 46,30%, jauh daritarget sebesar 68% akhir tahun 2015.

� Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, dengan mengambil air minum dari sungai yang sehari-hari juga digunakan untuk MCK.

Mengapa?

� Replikasi program Pamsimas pusat.� Pembangunan teknologi instalasi pengolahan air bersih (IPAB)

Micro di desa.� Penyambungan baru instalasi rumah dan penyediaan Hidran

Umum bagi warga yang belum punya sambungan rumah.

Apa Inovasinya?

� Sampai denganakhir 2015, telahdibangun sarana air bersih melaluiprogram Pamsimasdi 114 desa.

� Capaian akses air minum meningkatmenjadi 76,50%.

� Meningkatnyapartispasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih.

Apa Dampaknya?

9. Air Bersih Mandiri Pedesaan

Page 48: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

� Adanya pasien yang datang kembali ke RSUD denganpenyakit yang sama namun kondisi lebih parah dibandingsaat pertama datang.

� Kunjungan pasien Jamsoskes 2014 sebanyak 15.862, 10% diantaranya termasuk resiko tinggi dan pasien dengan perilaku hidup sehat yang buruk.

Mengapa?

� Meningkatnya kemandirian klien dalam mencegah komplikasi penyakit kronik.

� Menekan biaya pengobatan bagi masarakat dengan ekonomi di bawah garis pra sejahtera.

� Peningkatan kepuasan masyarakat.

Apa Dampaknya?

� Fokus padapelayanan preventifdan promotif tanpamengabaikan aspekkuratif danrehabilitatif.

� Pelayanan bukanhanya kepadapasien namun jugaanggota keluargayang lain.

Apa Inovasinya?

10. Home Care RSUD

Page 49: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

1. Optimalisasi Pola Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Tingkat Jejaring Fasilitas Kesehatan KB sesuai Sistem JKN

2. Optimalisasi Penyajian Data & PelayananInformasi Kepegawaian Melalui Media CenterBerbasis Website

3. Penyediaan Cadangan Pangan Pokok Daerah4. Masterplan Pengembangan Penanaman Modal5. Gerakan Pengembangan BUM Desa6. Penanganan Pasca Bencana Secara Terpadu

Antara Pemerintah, Dunia Usaha danMasyarakat

7. Optimalisasi Akses Data dan InformasiPembangunan Bidang LH Berbasis Website

8. Ciamis Zero Waste9. Mencapai Kelestarian Hutan Melalui Strategi

Pembangunan “Wood Centre”10. Aplikasi AppVillage

11. Deteksi Dini Kesehatan Generasi Penerus

12. Optimalisasi Penyajian secara digitalisasiData/informasi Sektor Pasar tradisional

13. Safari Kreatif Sebagai Strategi Penunjang Pariwisata Berbasis Ekonomi Kreatif

14. Sistem Pelayanan BPHTB Terintegrasi

15. Optimalisasi Peran & Fungsi Ikatan Guru Olahraga (IGORA) Demi

16. Proyek Inovasi Informasi Kondisi LaluLintas di Persimpangan dan Terminal Melalui TIK

17. Optimalisasi Penyajian Data Peternakan& Perikanan

18. Pembangunan Sistem PengawasanEletronik (E-audit)

19. Website KORPRI

20. Wisata Buku Sahabat Anak

20/26 20/26 20/26 20/26 InovasiInovasiInovasiInovasi CiamisCiamisCiamisCiamis 2015201520152015

Page 50: Laboratorium Inovasi 2015: Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim

Tak pernah terlambat untuk memulai, Tak ada akhir untuk berinovasi … !!

PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL

Deputi Inovasi Administrasi NegaraLAN-RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta

http://inovasi.lan.go.id