LABORA 08 November 2010

16

description

31 4. Unionism 5. The Winning Strategy Dengan menggunakan bentuk workshop, training ini mendorong terjadinya interaksi grup yang ekstensif. Setiap grup berisi 5 partisipan yang selama 30 menit per sesi akan berdiskusi studi-studi kasus yang menantang nalar partisipan. Training ini menjembatani teori dan praktik, menggunakan studi kasus-kasus nyata dan contoh-contoh praktis dari pengalaman serikat pekerja nasional dan internasional. 2 (Jon Corzine) LABORA, NOVEMBER 2010 LABORA, NOVEMBER 2010

Transcript of LABORA 08 November 2010

Page 1: LABORA 08 November 2010
Page 2: LABORA 08 November 2010

LABORA, NOVEMBER 20102

“No familygets rich from earning the minimum wage.In fact, the current minimum wage does not evenlift a familyout of poverty.” (Jon Corzine)

vivanews.comLABORA, NOVEMBER 2010 31

”Pekerja lebih dulu ada dan tidak tergantung pada kapital. Kapital hanya buah dari pekerja,dan tidak akan pernah bisa eksis jika pekerja tidak eksis lebih dahulu. Pekerja itu lebih utama dari kapital,dan pantas menerima perhatian lebih besar.” (Abraham Lincoln)

UNION LEADERSHIP TRAININGMembangun Serikat Pekerja yang Kuat dan Profesional

TRAINING ini memberikan perspektif baru tentang hubungan industrial antara pekerja dan perusahaan di era globalisasi ekonomi, serta pemahaman tentang posisi pekerja, serikat pekerja, perusahaan dan pemerintah dalam kerangka kerjasama tripartit yang konstruktif, moderat dan berkelanjutan berdasarkan prinsip ’mutual respect’.

Training ini menjembatani teori dan praktik, menggunakan studi kasus-kasus nyata dan contoh-contoh praktis dari pengalaman serikat pekerja nasional dan internasional.

Dengan menggunakan bentuk workshop, training ini mendorong terjadinya interaksi grup yang ekstensif. Setiap grup berisi 5 partisipan yang selama 30 menit per sesi akan berdiskusi studi-studi kasus yang menantang nalar partisipan.

MATERI1. Workers Under Pressure 2. Workers’ Rights are Human Rights 3. The Corporation

4. Unionism 5. The Winning Strategy

STUDI KASUS1. NAFTA Labour-side Agreement2. Menang di Disnaker, Kalah di PHI3. Cost Benefi t Analysis ala Ford Pinto4. Ketika Serikat Buruh Memimpin Perusahaan 5. Prinsip ”Angsa Bertelur Emas” Serikat Pekerja

PT. JICT6. Privatisasi Aerolineas Argentinas

SIAPA YANG PERLU HADIR? Aktivis dan pimpinan serikat pekerja Aktivis dan pengamat perburuhan HRD Perusahaan

Labour Education and Development Syndicate (LEADS) adalah lembaga pengembangan, pendidikan, dan advokasi pekerja. LEADS bekerja sama dengan kalangan dan jaringan pekerja profesional di tingkat nasional, regional dan internasional untuk mendidik, membela dan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan pekerja

Informasi Lebih LanjutJl. Cempaka 9 Tanjung Priok JAKARTA, Telp/Faks. 021-43800085

Contact Person: 0818641626, 081210612414, Email: offi [email protected]

Page 3: LABORA 08 November 2010

UPAH PEKERJA

PERCAKAPAN di sebuah kafe. Pekerja Indonesia: “Berapa gaji Anda dan

untuk apa saja uang sejumlah itu?” Pekerja Eropa: “Gaji saya US$ 5.000, 1.000 dolar un-tuk tempat tinggal, 1.000 dolar untuk makan dan transport, 500 dolar untuk hiburan, 500 do lar untuk simpanan liburan.” Pe ker ja Indonesia: “Lalu, sisa US$ 2.000 untuk apa?”

Pekerja Eropa (menjawab ketus): “Oh, itu urusan saya! Anda tidak perlu tahu!” Kemudian orang Eropa itu balik bertanya: “Berapakah penghasilan Anda?”

Pekerja Indonesia: “Gaji saya Rp 2 juta, Rp 600 ribu untuk kontrakan, Rp 500 ribu untuk makan, Rp 300 ribu untuk bensin motor, Rp 900 ribu untuk belanja istri, Rp 200 ribu untuk sekolah anak, Rp 700 ribu cicilan motor, Rp 250 ribu untuk cicilan kartu kredit, Rp 200 ribu untuk pulsa handphone, Rp 150 ribu untuk...”Pekerja Eropa: “Stop, stop, stop! Pengeluaran anda melampui ga ji anda. Sisanya dari mana?” Pe kerja Indonesia: “Oh, itu urusan saya! Anda tidak perlu tahu!” []

PEMBAWA TAS

KOMAR berbelanja ke pasar. Karena barang belanjaannya sangat banyak, Komar mengupah seorang pemuda untuk membawakannya. Di tengah perjalanan

pemuda membawa lari barang-barangnya. Minggu berikutnya, Komar pergi lagi ke

pasar bersama temannya. Ternyata pemuda yang melarikan tas Komar itu juga ada di sana.

“Lihat, itu pemuda yang melarikan tas be lan jaku!” seru Komar sambil cepat-cepat ber sem bunyi. Ia baru keluar setelah pemuda itu pergi.

“Mengapa engkau berbuat seperti itu?” tanya temannya terheran-heran.

“Pemuda itu membawa tas be lanjaku se jak minggu yang lalu. Dia pasti akan memin-ta upahnya selama tujuh hari. Nilai upah yang harus kubayar jauh lebih besar!” jawab Komar.[]

ORDER

SEBUAH toko mengirimkan order ke distributor untuk sejumlah besar barang dengan jumlah omzet yang besar.

Distributor mengetahui bahwa toko tesebut belum membayar tagihan sebelumnya, memberitahukan kepada manajer urusan penagihan untuk mengeceknya.

Manajer tersebut akhirnya mene lepon ke toko dan meninggalkan pe san, “Kami tidak bisa mengirimkan barang sampai anda membayar tagihan terakhir.”

Hari berikutnya toko tersebut menelepon ba lik dan mengatakan, “Tolong batalkan or der-nya! Kami tidak bisa menunggu selama itu.” []

PEMUDA ITU MEMBAWA TAS

BE LANJAKU SEJAK MINGGU

YANG LALU. DIA PASTI

AKAN MEMINTA UPAHNYA

SELAMA TUJUH HARI. NILAI UPAH

YANG HARUS KUBAYAR JAUH LEBIH BESAR.

http

://wa

htuk

okka

ng.w

ordp

ress

.com

LABORA, NOVEMBER 201030

HU

MO

R

U p a hDiterbitkan BerdasarkanUU Pers No 40/1999

PENANGGUNG JAWAB:Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia

PEMIMPIN UMUM:Agus Barlianto

WAKIL PEMIMPIN UMUM:Dardo Pratistyo

PEMIMPIN REDAKSI:Andito Suwignyo

REDAKTUR PELAKSANA:Karnali Faisal

REDAKSI:Razan Respati, Irsan Husain,Dina Nuriyati, Syukur Ahmad

SIRKULASI:Agus Duprihatno

DESAIN GRAFIS:B Jagat Setiawan

SEKRETARIS REDAKSI/IKLAN:Ria Irawan

ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI:Gedung SPSI. Lt. 4

Jl Raya Pasar Minggu KM. 17 No. 9 JAKARTA 12740

Telp/faks. 021-791907760818641626

Redaksi menerima tulisan, artikel,gambar, foto yang belum pernah

dipublikasikan dalam media apapun,redaksi berhak mengubah tulisan/artikel

tersebut tanpa mengurangisubstansi dari isi tulisan.

Dalam melaksanakan tugasnya,Wartawan LABORA selalu

dilengkapi kartu pengenal dan tidakdiperkenankan menerima imbalan

dalam bentuk apapun.

(Foto Sampul: Lewis Hine Power house mechanic working on steam pump/wikipedia.com)

JURNAL PEKERJA INDONESIA

Berapa besar upah yang layak diterima seorang pekerja? Setiap menentukan kenaikan upah, tiga pihak yang diberi kewenangan

untuk merundingkan acap kali berselisih paham. Pihak pekerja, pengu-saha dan pemerintah memiliki cara pandang yang berbeda. Yang paling berseberangan tentu antara pekerja dan pengusaha. Sedangkan pemerintah cenderung berada di pihak yang menginginkan win-win solution: tidak memberatkan pengusaha, tapi juga tidak merugikan pekerja.

Namun dari pengalaman selama ini, penetapan upah oleh pemerintah cenderung lebih banyak mengakomodir kepentingan pengusaha. Pekerja harus menerima perhitungan upah yang sudah menjadi ketetapan.

Repotnya, meski pemerintah sudah menetapkan kenaikan upah minimum, tetap saja banyak pengusaha yang mengabaikannya tanpa alasan. Kondisi inilah yang kemudian memicu aksi demonstrasi menuntut kenaikan upah.

Dari berbagai kondisi yang terjadi di negeri ini, tarik-menarik antara pekerja dan pengusaha menyangkut kenaikan upah sebenarnya lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal. Salah satunya mata rantai birokrasi yang belum sepenuhnya mendukung iklim usaha. Birokrasi di negeri ini masih diwarnai berbagai macam pungli yang amat berpengaruh terhadap meningkatnya daya saing produk serta peningkatan kesejahteraan pekerja.

Padahal, seandainya birokrasi mampu menghapus berbagai persoalan tersebut, sudah bisa dipastikan iklim usaha akan semakin baik. Alokasi anggaran bagi peningkatan kesejahteraan pun diharapkan meningkat.

Faktor inilah yang selama ini menjadi topik utama demo pekerja dalam mengkritisi kinerja pemerintah. Ketidakberdayaan pekerja di satu sisi dan ketidakmampuan pemerintah dalam menghapus mata rantai birokrasi yang korup telah menjadi mimpi buruk yang terus-menerus menjadi kenyataan.

Agus Barlianto

LABORA, NOVEMBER 2010 3

TAJU

K

Page 4: LABORA 08 November 2010

FOKUS ...................................... 5> Ada “Mafia” dalam Penetapan Upah Pekerja

REGULASI ................................ 9> Permenaker No. 17/2005 Sudah Basi

CELOTEH ................................ 10> Berapa Upahmu?

NUSANTARA ........................... 12> Puluhan Pegawai Negeri di Kabupaten Sidoarjo Lima Bulan Tak Terima Gaji

WAWANCARA ......................... 14> Gibson Sihombing, SE. MM : Upah Bukan Satu-satunya Komponen Biaya Produksi

KONSULTASI ........................... 18> Cuti dan Lembur

EKONOMI ............................... 20> Upah Pekerja Tidak Memenuhi Kebutuhan Hidup Riil

TEKSTIL .................................. 21> Nasib Pekerja Garmen Asia Masih Mengenaskan

MANCANEGARA ..................... 24> Upah Berkurang, Pekerja General Motors Gelar Aksi Demo

TOKOH .................................... 26> Iqbal Masih, Martir Pekerja Anak

AGAMA ................................... 27> Sistem Upah yang Sesuai Islam

PENDIDIKAN .......................... 28> Guru Honorer Menuntut UMP

KIAT ........................................ 29> Menyiasati Upah yang Minim

HUMOR .................................. 30> Upah Pekerja

LABORA, NOVEMBER 20104

DAF

TAR

ISI

Menyiasati Upah yang Minim

Kiat paling realistis harus mencari pekerjaan yang memberikan penghasilan lebih besar dari

pekerjaan saat ini. Tapi tentu saja mencari pekerjaan bukan sesuatu yang mudah. Apalagi jika terbentur faktor usia.

Atau seperti pengalaman saya. Sejak beberapa tahun lalu istri memulai usaha kreditan barang-barang ke tetangga. Hingga sekarang berjalan 7 tahun, usahanya makin berkembang. Jika dulu hanya kredit barang seperti pakaian dan kebutuhan dapur, sekarang melayani kredit perangkat elektronik dan perhiasan. Omsetnya pun membesar dan mengalahkan pendapatan saya tiap bulan.

Saya persilakan menjalani usaha ini karena tidak mengganggu urusan rumah tang ga. Jam kerjanya hanya 1 atau 2 jam saja. Itu pun pada sore hari setelah semua pe ker jaan di rumah selesai. Untuk belanja biasa nya cukup telepon atau kirim SMS ke toko, selebihnya barang dikirim atau saya yang mengambil langsung ke toko dimaksud.

Itu hanya satu contoh bagaimana mening-kat kan pendapatan keluarga. Ada banyak lagi cara yang bisa dilakukan sesuai dengan

kondisi keluarga masing-masing. Intinya bagaimana bisa kebutuhan hidup bisa diimbangi dengan penghasilan. Mungkin kiat-kiat dari internet berikut ini bisa dicoba agar penghasilan bisa cukup untuk hidup satu bulan.

1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran Uang Anda. Buat rencana pemasukan dan rencana pengeluaran di mana setiap akhir bulan harus ada banyak uang yang ditabung. Disiplin ketat dan jangan pernah melanggar anggaran yang ada kecuali sangat penting dan mendesak.

2. Hemat Pengeluaran Besar Rutin Anda. Tagihan kebutuhan yang jumlahnya sa ngat besar sebaiknya dihilangkan saja. Con tohnya seperti berhenti berlangganan kar tu kredit, koran majalah, TV dan internet bulanan.

3. Makan dan Minum di Rumah Saja, Atau Bawa dari Rumah. Yang pas ti membuat makanan dan minuman sen diri yang sederhana biayanya lebih murah dan higienis daripada jajan di luar. Sarapan di rumah, makan siang dari bekal yang dibawa dari rumah, makan malam di rumah, dll. Kalau sedang ngidam makanan enak lebih baik ditahan saja kalau perlu puasa utuk mengilangkan nafsu bejad yang menghancurkan keuangan anda.

4. Terapkan Gaya Hidup Sederhana Pada Anggota Keluarga. Paksa anak, istri/suami anda untuk menerima kenyataan pa-hit bahwa kita harus hidup sederhana ka-re na hidup sederhana adalah awal dari ke-ba ha giaan yang sejati. Mereka pun harus siap hidup miskin kapan saja jika Tuhan menghendaki.

5. Hemat Belanja Anda dan Jaga Nafsu Belanja Anda. Cobalah susun prioritas anda dalam membelanjakan uang dan buatlah daftar pengeluaran anda per bulan, setelah itu amati dan perhatikan apakah ada penge-lua ran-pengeluaran untuk kebutuhan yang kurang penting dan kurangilah itu di bulan berikutnya. [Karnali Faisal]

Pada sebagian besar pekerja,

upah yang diperoleh jauh lebih kecil dari

kebutuhan hidup. Lalu bagaimana bisa bertahan?

http://jakartapress.com

LABORA, NOVEMBER 2010 29

K I

A T

Page 5: LABORA 08 November 2010

Guru Honorer Menuntut UMP

Nasib guru honorer yang mengajar di

sekolah swasta atau yayasan tidak berbeda

dengan pekerja di pabrik

karena upahnya dibawah UMP.

Menurut Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indo-nesia, Dr. H. Sulistiyo, M.Pd, peng-

hasilan satu juta guru honorer di Indonesia tidak sesuai dengan beban kerjanya. Mereka bekerja satu bulan penuh, dengan beban kerja melebihi guru pegawai negeri sipil (PNS) tetapi dibayar hanya Rp 200.000/bulan.

Sebut saja Indra, guru honorer dan telah bekerja selama 7 tahun di sebuah yayasan di Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Setiap bulan dia hanya menerima upah sebesar Rp 440.000/bulan. Rinciannya, honor mengajar selama 16 jam @ Rp 10.000, tunjangan transpor 16 kedatangan @ Rp 5.000, dan tunjangan fungsional dari APBD sebesar Rp 200.000/bulan. Menurut Indra, pendapatan sebesar

itu hanya habis buat beli beras dan lauk-pauk seadanya. Bagi guru honorer yang sudah berkeluarga, upah sebesar itu sesuatu yang tidak mungkin.

Di kota lain kondisinya jauh lebih buruk. Misalnya di Tegal Rejo Jawa Tengah ada guru yang hanya menerima upah dari unit kerjanya sebesar Rp 100.000 sampai Rp 300.000 per bulan. Bahkan ada guru yang diberi upah hanya Rp 50.000/bulan.

Upah 6.000 lebih guru honorer yang mengajar di SD, SMP, SMA, SMK negeri maupun swasta di Kab. Bandung juga tidak sesuai dengan standar upah kerja minimum Kab. Bandung.

Untuk bisa bertahan hidup, seusai me-ngajar, guru honorer mengerjakan pekerjaan lain. Ada di antara guru honorer yang memi-liki pekerjaan sampingan sebagai tukang memandikan mayat. “Bahkan, saya sendiri sesekali menjadi tukang ojek sekaligus men jadi pengurusnya,” kata Ahmad Lutfi , Sekretaris Umum Persatuan Guru Honorer Indonesia (PGHI) Kabupaten Bandung. Ahmad sudah 17 tahun mengajar menjadi guru honorer di SDN Pinggirsari 2 Kec. Kertasari Bandung.

Menurut Ida Idayati, Kepala Bidang Tena ga Kependidikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, selama ini guru honorer diangkat karena adanya kebutuhan pihak sekolah. Mereka digaji oleh pihak sekolah dengan meng gunakan dana dari BOS (untuk guru SD dan SMP) serta dari komite (untuk guru tingkat SMA/SMK).

Sementara itu Baedowi, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Ke-pen didikan Depdiknas, menyatakan, se suai dengan UU No. 14/2005 tentang Guru dan Do sen, pemberian gaji untuk guru men ja di kewajiban pihak yang mengangkat.

[syahroel]

http://padang-today.com

LABORA, NOVEMBER 201028

PEN

DID

IKAN

http

://st

oelri

vesw

orld

ofem

ploy

men

t.com

Akibat aksi pekerja yang tergabung dalam Forum Buruh DKI Jakarta yang beranggotakan 14 organisasi

pekerja tersebut aktivitas pabrik di KBN lumpuh total, puluhan trailer maupun mobil boks yang membawa bahan garmen untuk 89 pabrik di dalam KBN Cakung tertahan. Me reka menuntut Gubernur DKI Jakarta mene tapkan UMP sama dengan Kebutuhan Hidup Layak (KLH) saat ini yang sebesar Rp 1.401.829. Saat ini upah pekerja yang ditetapkan DKI Jakarta hanya 84% dari KLH, hanya naik 7% dari UMP tahun 2010.

Tuntutan pekerja untuk mendapat upah sesuai KHL hingga kini bagaikan pungguk merindukan bulan. Nilai upah yang diterima pekerja saat ini masih tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya setiap bulan. Pro kontra, tarik menarik bahkan silang sengketa soal upah

terus membayangi perdebatan seputar KHL. Padahal hidup layak adalah hak setiap warga negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Pasal 27 ayat 2 yang kemudian tertuang dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.

UMP JAUH DARI KHLData Badan Pusat Statistik mengung-

kapkan, besaran upah yang diterima pekerja pabrik atau kawasan industri selama ku-run waktu 10 tahun terakhir (1999-2009) di nilai hanya mampu memenuhi 49% KHL. Demikian juga hasil penelitian AKATIGA yang menyebutkan bahwa pekerja tekstil dan garmen di Indonesia rata-rata upah total (upah pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap dan lembur) hanya mampu membayar 74,3% rata-rata pengeluaran riil bulanan.

Artinya, Upah Minimum Kabupaten/Kota

Ada “Mafia” dalam Penetapan Upah Pekerja

Kamis pagi, 25 November 2010. Ribuan pekerja di Kawasan Berikat

Nusantara (KBN), Cakung,

menggelar mogok kerja menuntut Upah Minimum Provinsi (UMP)

yang layak.

LABORA, NOVEMBER 2010 5

FOKU

S

Page 6: LABORA 08 November 2010

PRILAKUNYA SE PERTI MA FIA.

KALAU ORANG HINGGA INS-TITUSI YANG

ME LAK SANAKAN SUR VEY, ITU JELAS YAKNI DARI DEWAN

PENGUPAHAN. SE CA RA PERSO-NAL TIDAK BISA DIKATAKAN MA-FIA. TAPI YANG SAYA MAKSUD

PRILAKUNYA SEPERTI MAFIA.

(UMK) hanya mampu membayar 62,4% rata-rata pengeluaran riil pekerja, dan rata-rata upah pokok yang diterima oleh pekerja lebih rendah daripada UMK.

BERMAIN DI UMPDari berbagai perdebatan publik, menge-

muka berbagai pendapat bahkan tudingan keras, bahwa upah pekerja di negeri ini tidak akan pernah sebanding apalagi melebihi KHL pekerja setiap bulannya, dikarenakan adanya prilaku ‘mafi a upah’ pekerja.

Mengapa? Sebab mulai dari 46 indikator KHL hingga pengajuan rekomendasi besaran

upah pekerja setiap tahunnya yang diajukan dewan pengupahan tidak pernah ‘bisa’ meng-akomodir bagaimana agar besaran upah pe -kerja di negeri ini sesuai dengan besaran KHL.

Seperti yang ditegaskan sumber LABORA yang enggan disebut namanya di Jakarta belum lama ini. Menurutnya, cukup banyak ala san untuk menyebut adanya prilaku ‘mafi a upah’ pekerja, mulai dari penetapan nilai KHL pekerja hingga penetapan UMP itu sendiri.

“Prilakunya seperti mafi a. Kalau orang hingga institusi yang melaksanakan survey, itu jelas yakni dari dewan pengupahan. Se-

LABORA, NOVEMBER 20106

FOKU

S

Hai orang-orang yang beriman, janganlah

kamu saling memakan harta sesamamu de-ngan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-

suka di antara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.” (QS An-Nisa [4]: 29).

Islam memberi perhatian penting ter-hadap jaminan keselamatan kerja dan upah (ajr). Jaminan ter sebut

sa lah satunya terkandung dalam hadis Nabi Muhammad SAW: “Para pekerja adalah saudaramu yang dikuasakan Allah kepadamu. Maka barang siapa mempunyai pekerja, hendaklah pekerja itu diberi makanan sebagaimana yang ia makan, diberi pakaian sebagaimana yang ia pakai, dan jangan dipaksa melakukan sesuatu yang ia tidak mampu. Jika terpaksa, ia harus dibantu.” (Imam Ahmad).

MEMBAYAR TEPAT WAKTU“Bayarlah upah karyawanmu se-

be lum kering keringatnya, dan be-ritahukanlah ke ten tuan gajinya ter-hadap apa yang dikerja kan.” (HR Baihaqi)

Islam menolak eksploitasi terhadap kar yawan. Karena itu, membayar upah kar yawan tepat waktu termasuk amanah yang harus ditunaikan. Besarannya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan minimal untuk bisa hidup sejahtera. Itulah makna yang terkandung dalam hadis di atas.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang ber-hak menerimanya, dan (menyuruh ka-mu) apabila menetapkan hukum di anta-ra manusia supaya kamu menetapkan de ngan adil. Sesungguhnya Allah mem-beri pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” (QS An-Nisa [4]: 58).

MEMPERLAMBATUpah merupakan isu paling sensitif

dalam soal ketenagakerjaan. Dalam sebuah ha dis riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad saw bahkan melarang sese orang mempekerjakan pekerja sampai dia menjelaskan besaran upah-nya. Islam juga sangat melarang ma-ji kan memperlambat upah mereka ketika mereka telah menye lesaikan pe kerjaannya. Apalagi jika sampai upahnya tidak dibayarkan.

Namun, tidak sedikit pengusaha dengan alasan ketidakmampuannya membayar upah karyawan semaunya, padahal keuntungan pengusaha me-limpah dan mampu membayar upah lebih besar. Hanya dengan sedikit per mainan akuntansi, pengusaha mengubah data seolah-olah keuntungan perusahaan tidak besar. Atau pengusaha memutar modal sedemikian rupa se hingga upah karyawan tertunda. Padahal upah karyawan mereka tidak besar.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan har-ta sesamamu de ngan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu, dan janganlah kamu mem bunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS An-Nisa [4]: 29).

“Allah berfi rman: Ada tiga kelom-pok orang yang menjadi musuh-Ku kelak di hari kiamat: orang yang meng-atasnamakan-Ku, tetapi berkhianat; orang yang menjual manusia merdeka dan memakan hasilnya (dari penjualan itu); dan orang yang tidak membayar upah buruh (yang semestinya) padahal dia sudah menyelesaikan pekerjaannya.” (HR Bukhari).

[republika.co.id]

Sistem Upahyang Sesuai Islam

Oleh Imam Nur Suharno

LABORA, NOVEMBER 2010 27

AGAM

A

Page 7: LABORA 08 November 2010

Kondisi kerja yang buruk membuat fi siknya tumbuh tak normal. Pada usia 10 tahun ia melarikan diri dari

pabrik kemudian ditemukan dan diasuh oleh Ehsan Ulla Khan, pendiri Front Pembebasan Buruh Berikat, Bonded Labor Liberation Front (BLLF). BLLF berdiri pada tahun 1988 untuk memerangi berikat dan pekerja anak di Pakistan. Lembaga ini mengklaim telah berhasil membebaskan lebih dari 30.000 anak-anak dari tenaga kerja berikat. Sebagian besar karena perjuangan Iqbal.

Sebagai seorang pekerja dengan BLLF, ia berbicara dengan anak-anak tentang hak mereka berdasarkan undang-undang yang melarang tenaga kerja berikat. Sebagai juru bicara internasional untuk BLLF, ia pergi ke Amerika Serikat dan Eropa menyerukan untuk mengakhiri pekerja anak berikat.

Iqbal memperoleh banyak penghargaan, diantaranya dari International Labor Orga-

nization di Swedia, Human Rights Youth Action Award dari Reebok’s (1994), dan dinominasikan untuk “Person of the Week”-nya ABC.

Pada hari Minggu 16 April 1995, Iqbal dibunuh dengan senjata laras panjang ketika sedang bersepeda dengan temannya. Kuat dugaan ia dibunuh oleh ‘mafi a karpet’ yang menjadi musuhnya selama ini. Karena, berkat perjuangannya, seruan untuk memboikot produk karpet Pakistan di dunia sangat berpengaruh. Bahkan pada tahun 1992, ekspor karpet ‘anjlok’ untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Begitupun pada tahun-tahun sesudahnya.

Hingga kini mimpi Iqbal masih tetap berlanjut yaitu untuk dapat terus berjuang bagi kebebasan tujuh setengah juta anak-anak Pakistan yang diperbudak secara ilegal oleh produsen karpet. [Iskandar Bakrie/Firmansyah/tnol.co.id]

Iqbal Masih,Martir Pekerja Anak

Iqbal Masih lahir pada 1982

di Muridke, dekat Lahore

Pakistan. Akibat terbelit kesulitan

ekonomi serta ditinggal pergi

oleh ayahnya Saif Masih, sang ibu Inayat terpaksa

menjual Iqbal sebagai budak

kepada industri alat tenun karpet di umur 4 tahun seharga US$12.

http

://le

webp

edag

ogiq

ue.c

om

http

://m

edia

-ons

ugar

.com

LABORA, NOVEMBER 201026

TOKO

H PEKERJA YANG BE KERJA LE-BIH DARI SATU TAHUN, MES-TINYA HARUS MENDAPAT PENYESUAIAN UPAH, SESUAI DENGAN MASA KERJA DAN PRESTASI YANG DICAPAI SEORANG PEKERJA, DAN JUGA MEMPER-HATIKAN LAJU INFLASI.

ca ra personal tidak bisa dikatakan mafi a. Tapi yang saya maksud prilakunya seperti mafi a,” tegasnya.

Sebagai buktinya, besaran angka KHL yang diperoleh dari hasil survey yang dila-ku kan dewan pengupahan kota/kabupaten tidak serta merta dijadikan sebagai besaran UMP yang ditetapkan pemerintah melalui SK Gubenur setiap tahun sekali. Sebelum data survey masuk ke pemerintah pun ada per-un dingan hebat yang berupaya menu runkan nilai atau angka KHL.

Selain itu, prilaku ‘mafi a’ juga tercermin ketika ada usulan dari pihak pengusaha agar

penetapan UMP dilakukan dua tahun sekali dengan alasan tidak ingin disibukkan oleh urusan kenaikan UMP setiap tahunnya.

Gibson Sihombing, mantan anggota De-wan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta me-ngatakan, para pengusaha menganggap UMP sebagai standar pembayaran upah pekerja. Ketika seorang pengusaha telah membayar upah sesuai UMP maka dia merasa telah memberikan upah sesuai standar yang layak. Padahal UMP di DKI saat ini, misalnya, sangat jauh dari layak.

SURVEY KHL DITAWARMasih buruknya upah pekerja juga dise-

babkan oleh mekanisme penetapan UMP yang mengacu pada hasil survey 46 komponen KHL yang dilakukan dewan pengupahan ditingkat kabupaten/kota. Hasil survey cende-rung tidak sesuai dengan realitas harga ke-butuhan atau biaya hidup saat ini. Mereka me la kukan survey di pasar-pasar tradisional dengan menawar harga serendah-rendahnya. Sedangkan pola konsumsi masyarakat ur-ban pekerja kini banyak berbelanja di supermarket.

Sejumlah komponen survey dinilai tidak objektif. Biaya transportasi pekerja dari rumah ke tempat kerja dihitung hanya satu kali angkutan dengan tarif rata-rata. Faktanya tidak semua perusahaan menye-diakan asrama bagi pekerja lajang, apalagi bagi pekerja yang sudah berkeluarga. Sehingga mereka harus naik angkutan lebih dari dari satu kali.

Hasil survey KHL yang sudah rendah itu pun tidak serta merta dijadikan besa ran UMP yang ditetapkan melalui SK Guber-nur. Tim survey KHL berunding lagi dan mengondisikan nilai UMP lebih rendah dari KHL.

Selain itu, kata Rusdi, Sekjen ASPEK (Aso siasi Serikat Pekerja), besaran nilai KHL dipatok berdasarkan pekerja lajang. “Sehingga UMP tidak dapat memenuhi KHL pekerja yang sudah berkeluarga. Padahal banyak pekerja mempunyai anak, isteri, orang tua atau mungkin juga ada tanggungan mertua,” katanya.

Kaspo, Direktur Lembaga Bantuan Hu-kum Serikat Pekerja Metal Indonesia me -

http://spiegel.de

LABORA, NOVEMBER 2010 7

FOKU

S

Page 8: LABORA 08 November 2010

SEDANGKAN PENGUSAHA

NAKAL, MISAL-NYA SAJA PMA

ASAL KOREA, MEREKA CEN-

DERUNG HANYA MEMPERBUDAK PEKERJA IN DO-

NESIA, DE-NGAN TIDAK

MENYESUAIKAN UPAHNYA MESKI

PEKERJANYA SUDAH BER-

TAHUN-TAHUN BEKERJA DI

PERUSAHAAN YANG MEREKA

KELOLA.

nambahkan, rendahnya upah pekerja dikare-nakan tidak ada aturan bagi pekerja yang sudah bekerja di atas satu tahun.

“Yang diatur oleh UMP hanya bagi pe kerja yang belum satu tahun bekerja, sementara bagi pekerja yang sudah lebih dari satu ta hun bekerja tidak diatur. Pekerja yang be kerja lebih dari satu tahun, mestinya harus mendapat penyesuaian upah, sesuai dengan masa kerja dan prestasi yang dicapai seorang pekerja, dan juga memperhatikan laju infl asi.” katanya.

TUNTUT UPAH DIANCAM PHKAkibat tidak adanya aturan, lanjut Kaspo,

maka penyesuaian upah bagi pekerja yang bekerja lebih dari satu tahun, tergantung kemurahan hati para pengusaha. Bagi pe-ngu saha yang melek nasib pekerjanya penye-suaian upah di atas UMP dapat terjadi mela-

lui Perjanjian Kerja Bersama. “Sedangkan pengusaha nakal, misalnya

saja PMA asal Korea, mereka cenderung hanya memperbudak pekerja Indonesia, dengan tidak menyesuaikan upahnya meski pekerjanya sudah bertahun-tahun bekerja di perusahaan yang mereka kelola,” katanya.

Alih-alih kenaikan upah, kata Kaspo, bisa-bisa mereka dipecat kalau berani meminta kenaikan upah sesuai dengan KHL yang sebenarnya.

Minimnya lapangan kerja yang berujung pada terjadinya ledakan pengangguran di-mana-mana, merupakan situasi yang tidak me nguntungkan bagi kelas pekerja. Mereka lebih memilih bekerja dengan upah sesuai/dibawah UMP daripada menganggur. Disisi lain, kampanye upah murah yang dilakukan oleh pemerintah membuat pekerja sulit berharap banyak. [Syahroel]

http

://te

xasl

iber

al-w

ordp

ress

.com

LABORA, NOVEMBER 20108

FOKU

S

UNDANG-UNDANG BARU ITU MENGATUR BAHWA BAIK IBU MAUPUN AYAH DIIZINKAN MENINGGALKAN PEKERJAAN SELA MA SATU JAM PADA SIANG HARI ATAU ME-NGU RANGI JAM KERJA SETENGAH JAM SELAMA SEMBILAN BULAN PERTAMA SETELAH KELAHIRAN ANAK.

lainnya hilang. Industri pertambangan Cina adalah yang

pa ling berbahaya di dunia, dengan 2.631 orang tewas dalam kecelakaan tahun 2009. Jum lah korban tewas dalam kecelakaan me-nurun dari 7.000 tahun 2002.

Pemerintah menutup lebih dari 1.000 tam-bang gelap dan memperbaiki kondisi di 25.000 tambang batu bara tahun ini sebagai bagian untuk meningkatkan standar keselamatan.

Cina sangat tergantung pada industri pertambangan dengan pasokan batu bara se-kitar 70% untuk kebutuhan energi dalam ne-geri. Banyak petambang adalah pekerja mi gran dengan pelatihan terbatas. [sa/sr/seruu.com]

DISKRIMINASI GENDER DALAM UPAH PEKERJA DI AUSTRALIA

Sydney Morning Herald melaporkan hasil penelitian Ian Watson, Senior research

Macquarie University, yang menemukan adanya diskriminasi atas gaji yang diterima pekerja wanita dan laki-laki di Australia. Pendapatan manager wanita lebih rendah A$ 22.000 atau US$ 17.180 per tahunnya diban ding rekan-rekan sejawatnya yang berje n is kelamin laki-laki. Perbedaan upah ter se but memiliki beberapa alasan. Beberapa diantaranya karena jam kerja wanita lebih sedi kit dibanding laki-laki. Namun, 60% aki bat adanya diskriminasi gender.

Padahal, jika dibandingkan, manajer wanita juga memiliki pendidikan, usia dan kualifi kasi yang sejajar jika dibanding manajer laki-laki. Sedangkan laki-laki yang menikah dan memiliki anak akan mendapatkan peng-hasilan yang lebih tinggi. Namun, tidak de-mikian halnya dengan manajer wanita yang juga memiliki anak. [kontan.co.id]

TAMBANG CHINA MELEDAK,20 PEKERJA TEWAS

Sebanyak 20 orang tewas sementara 17 lainnya terperangkap di bawah tanah

akibat ledakan tambang batubara di Cina, Sabtu (16/10). Upaya penyelamatan tengah dilakukan di Yuzhou, provinsi Henan, menurut media resmi Cina.

Ledakan di tambang Yuzhou itu terjadi pagi hari waktu setempat. Badan keselamatan nasional mengatakan 239 petambang berhasil keluar dari terowongan bawah tanah, namun 20 lainnya ditemukan meninggal dan 17

http

://cp

su.o

rg.a

u

http

://iri

shtim

e.co

m

Fabr

izio

Cost

antin

i, N

ew Y

ork

Tim

es N

ews

Serv

ice

LABORA, NOVEMBER 2010 25

MAN

CAN

EGAR

A

Page 9: LABORA 08 November 2010

UPAH BERKURANG,PEKERJA GENERAL MOTORSGELAR AKSI DEMO

Sekitar 100 pekerja General Motors (GM) melakukan unjuk rasa memprotes rencana

pabrikan itu untuk memproduksi mobil kecil namun dengan upah pekerja rendah. Mereka mendemo United Auto Workers (UAW) yang juga berkantor di Detroit (Sabtu, 16/10).

Protes itu terjadi sehari setelah mantan karyawan yang dipekerjakan kembali diberitahu bahwa mereka hanya menerima setengah dari upah yang mereka terima sebelumnya. UAW telah bersepakat dengan manajemen GM tentang besaran upah tersebut.

Mereka hanya diupah US$ 14 (setara Rp 126 ribu/jam) dari sebelumnya yang US$28 (Rp 252 ribu/jam).

GM bermaksud mempekerjakan 1.300 orang di pabrik Orion Township, Detroit, Michigan. Mereka dipekerjakan untuk memproduksi mobil berukuran kecil Buick Verano dan generasi baru Chevrolet Aveo (dengan nama baru). Proses produksi dimulai Agustus 2011 dan mulai dipasarkan pada 2012. [detroitnews.com/ automotivenews.com/Arif Arianto/tempointeraktif.com]

AYAH BERHAKDAPAT “CUTI MENYUSUI”

Pengadilan tinggi Eropa menyatakan, ayah yang bekerja di Spanyol berhak mendapat

“cuti menyusui” setiap hari, bahkan jika ibu si anak tidak bekerja.

Telegraph melaporkan, undang-undang

baru itu mengatur bahwa baik ibu maupun ayah diizinkan meninggalkan pekerjaan sela ma satu jam pada siang hari atau me-ngu rangi jam kerja setengah jam selama sembilan bulan pertama setelah kelahiran anak (Jumat, 1/10/2010).

Pengadilan Uni Eropa di Luxembourg memutuskan bahwa undang-undang Spanyol menimbulkan “diskriminasi yang tidak dapat dibenarkan berdasarkan jenis kelamin” karena ayah tidak memiliki hak yang sama sebagaimana ibu (30/9/2010). Saat ini, ayah hanya diizinkan mengajukan “cuti menyusui” jika sang ibu bekerja penuh.

Pria Spanyol yang menentang hukum itu, Pedro Manuel Roca Alvarez, mengatakan, per mintaannya untuk mendapatkan “cuti me nyusui” dari kantornya di Galicia ditolak ka re na ibu dari anaknya seorang wiraswasta. Pe ngadilan tinggi Eropa itu mengatakan, pe nolakan semacam itu bisa memiliki efek un tuk memaksa ibu yang bekerja sendiri mem batasi pekerjaan mereka karena sang ayah tidak dapat diajak berbagi beban.

[kompas.com]

http

://pa

rent

dish

.com

LABORA, NOVEMBER 201024

MAN

CAN

EGAR

A

Tidak itu saja Permenaker juga te lah menetapkan besaran biaya trans-portasi bagi pekerja dari rumah me-

nuju tempat kerja yang hanya dibayar satu kali tarif angkutan umum.

Kelemahan lain Permenaker itu juga telah mengatur besaran biaya listrik dan air, sehingga angka hasil survey KHL tyer-kiat listrik dan air tidak bisa dipakai untuk penetapan UMP. “Padahal kita tahu hampir 3 atau 5 tahun sekali terjadi kenaikan tarif dasar listrik maupun air. Sedangkan kenaikan upah pekerja tidak signifi kan, bahkan dibawah angka pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Demikian juga komponen sewa atau kon-trak rumah juga telah diatur dalam per me-naker hanya sebesar sewa untuk kon tra kan 3 x 4 meter persegi. Akibatnya tim survey atau dewan pengupahan tidak bisa berbuat

PermenakerNo. 17/2005 Sudah Basi

banyak untuk menentukan berapa besaran sewa kontrakan yang berlaku di pasaran saat ini.

Rusdi berpendapat, harus ada revisi ter-hadap Permenaker 17/2005 kebutuhan dasar hidup pekerja terus melonjak seiring laju infl asi dari tahun ke tahun. Revisi tersebut harus menegaskan bahwa nilai UMP sebesar nilai KHL.

Menurut Kaspo, fakta upah pekerja ti-dak layak hingga saat ini disebabkan pa-yung hukumnya lemah. Bukan saja revisi atas Permenaker, tetapi juga atas hukum in duk nya yakni UU No. 13/2003 tentang Kete nagakerjaan pada yang tidak mengatur sis tem pengupahan secara tegas. “Bagian Pengu pahan pada Pasal 88 dan 89 UU No. 13/2003 harus direvisi dengan penegasan bahwa upah minimum harus sesuai KHL.” ujarnya. [syahroel]

Salah satu biang kerok upah

mu rah adalah Per me naker No. 17 Tahun 2005

tentang Kom-ponen dan Pelak-sanaan Tahapan

Penca paian Kebutuhan Hidup

Layak. Aturan tersebut dinilai

tidak objektif dalam mengatur berba gai kreteria penen tuan KHL

yang didasarkan hanya pada

pekerja lajang.http://infogsbi.blogspot.com

LABORA, NOVEMBER 2010 9

REG

ULA

SI

Page 10: LABORA 08 November 2010

Berapa Upahmu?» RUDI (19 tahun)Operator SPBU Pemda Cibinong

Saya lebih senang be kerja di SPBU diban-ding sebelumnya, waktu bekerja sebagai

penjaga toko. Disini kerjanya 8 jam sehingga punya waktu untuk istirahat. Se mentara waktu di toko bisa lebih dari 15 jam, pulang kerja langsung berangkat kerja lagi.

Di SPBU ini, gaji yang saya terima setiap bulan Rp 700 ribu. Gaji itu sudah termasuk yang lainnya yakni uang makan dan masuk malam. Gaji iut juga untuk semua, itu untuk semua operator baik perempuan maupun laki-laki. Kalau pengawas atau staf beda lagi gajinya. Kalau pengawas gajinya Rp 900 ribu dengan waktu kerja 12 jam.

Memang tidak cukup gaji Rp 700 dengan tanggung jawab besar. Kita harus teliti baik masalah literan maupun uang yang diterima dari konsumen. Kalau dapat uang palsu maka operator harus menggantinya. Selain itu setoran uang yang didapat juga tidak boleh ada selisih, kalau jumlah literan yang dikeluarkan tidak sesuai, operator juga harus menggantinya.

Tapi mau bagaimana lagi. Cari peker jaan sekarang susah. Jadi diterima saja. Harusnya operator SPBU itu gajinya mi nimal Rp 1 juta, itu diluar uang makan dan bonus.

Tapi kita enak juga bekerja menjadi ope rator SPBU. Setiap hari ada saja uang kele bihan yang didapat dari selisih jumlah li te ran. Biasanya uang lebih itu didapat dari pembeli BBM yang mengisi full tank. Mi sal nya jumlah rupiah full tank Rp 49.300 maka konsumen membayarnya Rp 50 ribu.[]

» UCHI SANUSI (23 tahun)Supir pribadi

Enak tidaknya menjadi supir tergantung bosnya. Jika bosnya baik dan dermawan

maka kita tidak kekurangan baik masalah

uang atau makan. Tapi kalau bos nya pelit maka harus siap menderita karena kita hanya mendapatkan capeknya saja.

Alhamdulillah bos saya itu orangnya baik. Setiap hari saya dikasih uang makan sebesar Rp 30 ribu. Walaupun dikasih uang makan, saya tetap mendapat makan di ru mah nya. Jadi uang Rp 30 ribu bisa utuh di kan tong. Selain itu, saya juga mendapat uang kontrakan

LABORA, NOVEMBER 201010

CEL

OTE

H

SEKARANG INI BUKAN PRO-TESNYA TAPI BAGAI MANA PERUSAHAAN BISA LAKSANAIN KETETAPAN PE MERENTAH ITU. KAN BA-NYAK PERUSA-HAAN YANG BIARPUN UDAH DIUMUMIN, TAPI TETEP AJA BANDEL KA GAK MAU LAKSANAIN..

“Kabar apaan?” tanya Juned ngelirik.“Ntu UMP naek lagi…” Jawab Mas Joko

ceria lantaran bisa punya alasan nambahin utang ke koperasi.

“Biar kata naek gaji juga kagak ngaruh buat kita-kita mah..” Jawab Bang Jali yang pernah punya pengalaman pahit gajinya cuma sampai tanggal 20. Sedang sisanya ter paksa pulang kampung dulu menjual satu-satu-nya kambing punya mertuanya yang mau dipotong pas lebaran haji. Kalau ingat masa itu, Bang Jali berdoa khusyuk, “Ya Allah, banyakkanlah kambing mertuaku, biar hamba bisa ngejualnya kalo lagi kepepet. Eng kau tau ya Allah, waktu gajian kan masih lama..”

Juned yang dari tadi diam saja ikutan nimbrung “Paling kagak yang masuk dompet bisa nambah, Bang..”. Padahal dia juga sebelas dua belas dengan temannya. Biar masih bujangan tetap saja tidak bisa menyimpan duit. Pasalnya, setelah gajian kerjaannya ngendon melulu di rumah janda yang sudah setahun ditinggal kawin suaminya dengan TKW yang baru pulang dari Malaysia.

“Halah, lu lagi Juned. Baru tanggal 15

aja, udah ngincer dompet gua mulu..” Mas Joko menembak balik temannya itu.

“Pegimana kagak ngincer dompet Mas Joko, lah tanggal segitu udah tekor bandar…” Bang Jali tertawa ngakak.

“Mangkanya Ned. Kalo lu emang serius mau bener-bener sama tuh janda, lu nikahin aja. Kagak kayak sekarang lu diporotin mulu..” Mas Joko menasihati temannya itu.

“Ya kagak diporotin sih Bang. Wajarlah namanya juga anak muda..” Juned membela diri.

“Emang sih kalo bicara UMP, kayaknya emang blom pas sama kebutuhan kita..” Mas Joko ngomong serius.

“Pegimana bisa sesuai. Orang setiap mau naik gaji, harga-harga barang udah pada naek duluan..” Bang Jali seperti mengeluh.

“Iya, udah kayak lomba lari aja tuh gaji sama harga-harga kebutuhan harian..” Mas Joko menimpali.

“Yang menang tetep aja harga kebutuhan ya, Bang..” kata Juned yang sudah dikenal punya kebiasaan belanja dengan berpindah-pindah warung. Bukan mau mencari yang lebih murah, cuma agar pemilik warung tidak marah dihutangin terus-menerus. Alhasil, ia berhutang di warung dengan memakai sistem giliran.

“Jadi UMP udah diumumin ya, Mas?” tanya Bang Jali ingin menegaskan.

“Udah. Emang belum sesuai harapan sih, cuma paling kagak ada kenaikanlah..” jawab Mas Joko seolah bijak.

“Yang penting itu memang bagaimana mengelola uang yang sedikit..” Bang Jali ikutan bijak.

“Jiaaah, jadi pada jinak begini. Biasanya pengurus SP itu galak-galak, protes kek sama pemerentah, tolak dulu kek, jangan maen terima begitu aja,” Juned protes.

“Sekarang ini bukan protesnya tapi ba-gaimana perusahaan bisa laksanain ketetapan pe me rentah itu. Kan banyak perusahaan yang biarpun udah diumumin, tapi tetep aja ban del kagak mau laksanain..” Mas Joko panjang lebar.

“Setuju, Mas..” sahut Bang Jali dan Juned hampir berbarengan. Bukan karena kompak, memang kebiasaan waktu sekolah biar bisa pulang cepat.[]

Istimewa

LABORA, NOVEMBER 2010 23

SPE

KTR

UM

Page 11: LABORA 08 November 2010

“Nih ada berita menarik,” Bang Jali melempar koran ke Juned yang sedang manyun sendirian di ruang Serikat Pekerja.

“Berita apaan. Biasanya juga lu baca ‘Nah Ini Dia’..” Jawab Juned sekenanya. Tapi tak urung tangannya membuka lem-baran koran. “Eit dah, kasihan bener ya umur udah tua aja pake maen ke tempat be gi tuan. Kena razia ketangkep Satpol PP deh.” Juned mengomentari berita yang baru saja dibacanya.

“Jiah, bukan berita yang ntu..…” Bang Jali menyela omongan temannya. Dia mengambil koran yang baru dibelinya seribu perak dari harga bandrol dua ribu. Selain karena membeli korannya sudah sore, loper korannya juga takut tidak dikasih jatah lagi oleh agen kalau koran tidak laku.

“Berita yang mana?” tanya Juned yang pernah bekerja di salah satu perusahaan pelabuhan Pelitdong.

“Yang ini.” Bang Jali menunjuk halaman koran yang dimaksud.

“Wuiiih…. UMP mau naik lagi ya, Bang?” Juned teriak.

“Bukan mau naik. Emang udah diumumin pemerintah..” jawab Bang Jali.

“Terus kapan tuh mulai berlakunya?” Juned semakin penasaran.

“Rewel kayak emak-emak, lu ah. Baca sendiri ngapa. Pan disitu udah ada semua beritanya!” Bang Jali agak sewot. Maklum duit cicilan motor terpakai untuk nyawer di Kafe Abang Enak Ade Beranak.

“Ngomong-ngomong yang laen pada kemana nih?” Bang Jali bertanya lagi.

“Kagak tau dah. Gua dari tadi abis jam istirahat di sini kagak ada satu pun yang nongol..” Juned menjawab sambil matanya tetap mempelototi koran.

“Gua telpon Mas Joko dah…” Bang Jali

mengeluarkan henfonnya. “kosong delapan satu kosong satu kosong….”

“Kosong semua bang…” Juned asal jeplak. “Haloow… Salamu’alaikuuum. Posisi di

mana nih, Mas?” Bang Jali menyapa. Ramah. ‘Iya halow… Ooh bukannya nomer Mas Joko ini? Oh, maaf kalo begitu. Salah sambung ya…’ Bang Jali nyengir kuda. “Udah tau salah sambung, pake diangkat. Habis aja pulsa gua…”

“Jiiah, ada juga lo yang kagak teliti. Ke-napa bukan pemadam kebakaran aja lo tele-pon sekalian..” Juned monyongin bibirnya.

Sedang asik ngobrol begitu, yang diomo-ngin datang.

“Nah ntu Mas Joko..” sapa Juned dan Bang Jali hampir bersamaan.

“Lagi pada ngomongin gua yah?” tanya Mas Joko sambil mengambil tempat duduk.

“Geer amat lu, Mas nyangka kita bedua lagi ngomongin lu..” Bang Jali asal jawab. Dia gengsi kalau sebenarnya barusan telepon salah sambung. Juned cuma nyengir.

“Udah pada tau kabar gembira ya?” Mas Joko bertanya kepada kedua temannya.

U p a hOleh Karnali Faisal

LABORA, NOVEMBER 201022

SPE

KTR

UM

sebesar Rp 400 ribu setiap bulannya.Gaji pokok saya setiap bulan Rp 1,2 juta.

Dengan gaji itu saya bisa bantu orang tua dan adik-adik yang masih sekolah. Saya kira gaji itu cukup karena saya masih lajang, belum berkeluarga. Tapi untuk yang sudah bekeluarga, saya kira gaji itu juga tetap la-yak karena semua fasilitas diberikan sama bos, baik makan ataupun tempat tinggal.[]

» BAMBANG (21 tahun)Karyawan minimarket

Gaji karyawan mini mar ket tergantung dengan pemilik toko atau tempat masing-

ma sing. Jadi gajinya ada yang besar dan kecil. Kalau diangkat menjadi karyawan pusat butuh waktu sangat lama dan waktunya pun tidak menentu.

Gaji minimal karyawan minimarket ada lah adalah Rp 800 ribu dengan wak tu kerja delapan jam. Gaji itu sudah ter-ma suk se muanya, baik bonus atau uang makan.

Saya kira dengan kondisi saat ini yang serba mahal, gaji itu sudah tidak layak lagi. Ha rusnya minimal gaji yang didapat kar-ya wan mini market adalah Rp 1,5 juta. Itu diluar bonus dan lembur.

» ASEF JAYA EFFENDY (33 tahun)Surveyor Kredit Plus

Ada enak dan tidaknya men jadi sur veyor pada salah satu perusahaan leasing.

Enaknya kalau langsung kete mu alamat yang disurvey dan memberikan uang tips. Itu ke puasan bati yang tidak terkira. Tapi tidak enaknya tidak menemukan alamat yang dicari sehingga bisa menghabiskan bensin motor.

Gaji yang diterima surveyor setiap bulan ada lah Rp 1,6 juta. Itu sudah termasuk uang makan dan transport. Tapi kalau rajin bisa dapat intensif dari kantor. Tapi nilainya kecil. Tidak layak me mang gaji dengan nilai Rp 1,6 juta. Apalagi seka rang kebutuhan hidup serba mahal.

Harusnya gaji yang layak untuk surveyor adalah Rp 2,1 juta. Itu diluar uang makan dan trans port serta tunjangan lainnya. Tapi mau ba gai mana lagi, mencari kerjaan zaman sekarang sulit. Jadi terima dulu dengan kondisi yang pas-pasan. [razan respati]

SAYA KIRA DE-NGAN KONDISI SAAT INI YANG SERBA MAHAL, GAJI ITU SUDAH TIDAK LAYAK LAGI. HA RUSNYA MINIMAL GAJI YANG DIDAPAT KAR YA WAN MINI MARKET ADALAH RP 1,5 JUTA. ITU DILUAR BONUS DAN LEMBUR.

http://digitalthree-wordpress.com

LABORA, NOVEMBER 2010 11

CEL

OTE

H

Page 12: LABORA 08 November 2010

PULUHAN PEGAWAI NEGERI DI KABUPATEN SIDOARJO LIMA BULAN TAK TERIMA GAJI

PULUHAN Pegawai Negeri Si pil di Ba-dan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Ma syarakat (Bakes banglinmas) Kabupaten Sidoarjo, selama lima bulan tidak menerima gaji. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka terpaksa berhutang.

Para pegawai tersebut mengaku tidak be rani menuntut haknya se cara terbuka ke-pa da atasannya. Pa ra pegawai yang belum me nerima gaji berasal dari berbagai golongan, dengan rata-rata gaji antara Rp 2,5 juta-Rp 3,5 juta per bulan.

Sejumlah pegawai menjelaskan (20/10), keterlambatan pembayaran gaji lantaran bendahara Bakesbang linmas, RJ, sedang membolos dua minggu ini. Dia bahkan terke-san menghindar saat ditagih pembayaran gaji pegawai.

Kepala Bakesbanglinmas Fat khurrozi mengaku tak mengetahui pe nyebab keterlam-batan gaji ter se but.

[Eko Widianto/tempointeraktif]

PEMOTONGAN UPAH ATAS NAMA AD/ART ORGANISASI

ALIANSI Serikat Pekerja dan Elemen Masyarakat Peduli Buruh Kudus (AS-BEMPBK) mengecam rencana Federasi Seri-kat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman SPSI Kudus pimpinan Andreas Hua, yang akan memotong upah hari libur Idul Adha dengan dalih aturan AD/ART atau ke anggo taan (KTA) (14/11).

Pemotongan upah tersebut diberlakukan terhadap pekerja borong batil (perapi rokok dengan gunting - red), dan giling rokok sebesar Rp 1.650 per pekerja di sejumlah perusahaan rokok besar anggota Persatuan Perusahaan Rokok Kudus (PPRK). Pemotongan upah ini bentuk pemaksaan tanpa pekerja mampu atau berani menolak.

Praktik ini juga diduga melanggar Kep-menaker Nomor 187/Men IX/2004 tentang Iuran Anggota Serikat Pekerja/Serikat Pekerja yang menyatakan bahwa pemotongan upah pekerja bagi kepentingan organisasi pe kerja harus didasari pada surat kuasa para pekerja kepada pihak pengusaha untuk dipo tong upahnya.

Ruli Aditio, http://cybernews.com

LABORA, NOVEMBER 201012

NU

SAN

TAR

A Nasib Pekerja Garmen Asia Masih Mengenaskan

60 persen produk

garmen dunia dihasilkan oleh negara-negara berkembang di

Asia. Produk itu kemudian diekspor dan

dilabeli dengan merk Eropa atau Amerika Serikat.

Sejak tahun lalu, serikat-serikat pekerja di Asia yang tergabung dalam Asia Floor Wage meluncurkan kampanye

yang mendesak upah hidup layak, bukan lagi upah minimum, dan pembebasan pekerja dari eksploitasi. Selama ini upah minimum ditetapkan dengan diproyeksikan dari upah hidup satu orang, bukan keluarga. Dalam diskusi publik yang berlangsung di Bonn, Jerman, mereka menyuarakan perlunya upah untuk hidup layak. Karena upah minimum yang ditetapkan pemerintah selama ini hanya semakin memiskinkan pekerja.

Banyak kasus ketenagakerjaan yang terjadi di Asia, khususnya di sektor garmen. Di Jakarta, pada Juni lalu manajemen pe-ru sa haan menutup pabrik pakaian dan ase-soris bayi “Le Monde” dan merumahkan kar-yawannya tanpa alasan jelas. Diduga, hal tersebut diicu oleh aksi para pekerja mem-bentuk serikat dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai pekerja.

Gaji mereka memang dinaikkan sesuai UMP menjadi sekitar Rp 1 juta/bulan. Namun itu hanya berlangsung setengah tahun, hingga

akhirnya Juni lalu, perusahaan menutup pabrik.Di Bangladesh, para pekerja yang mencoba

berserikat atau menuntut hak-hak normatif akan mudah dipecat begitu saja.

60 persen produksi garmen di dunia, yang dihasilkan di Asia, tersebar pembuatannya di Cina, Indonesia, Bangladesh, Kamboja, Sri Lanka. Namun yang memprihatinkan, pe kerja garmen tetap miskin meski produk yang dihasilkan dijual dengan harga selangit. Rantai produksi sebuah produk tekstil yang panjang hanya memakmurkan pengusaha.

Kebanyakan pekerja garmen bekerja 10-12 jam per hari untuk upah yang cukup untuk hidup hanya dua minggu. Sedangkan haga sebuah produk t-shirt bermerk Adidas, misalnya, harganya bisa mencapai 60 euro, atau 700 ribu rupiah. Itu nyaris sebesar gaji mereka sebulan.

Apabila para pemimpin negara-negara di Asia saling bekerjasama dan menetapkan upah sesuai standar hidup layak, niscaya mereka tak perlu takut para investor asing lari mencari ne ga-ra lain yang menawarkan ongkos produksi yang rendah. [Ayu Purwaningsih/dw-world.de]

http

://riz

alpr

ovin

ce.g

ov.p

h

LABORA, NOVEMBER 2010 21

TEKS

TIL

Page 13: LABORA 08 November 2010

Sedangkan penelitian SPN, Garteks SBSI, dan AKATIGA terhadap upah pekerja tekstil dan garmen di Indonesia

tahun 2009 menyimpulkan bahwa rata-rata upah total (take home pay) hanya menutup 74,3 persen pengeluaran riil.

Kedua penelitian tersebut senada dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang hanya mampu membayar 62,4 persen rata-rata pengeluaran riil pekerja.

Dengan mengacu pada besaran pendapatan perkapita dan indikator pemerataan pendapatan, kesejahteraan pekerja Indonesia juga lebih rendah dibandingkan dengan kesejahteraan pekerja di Asia Tenggara.

Berdasarkan publikasi UNDP 2009, pendapatan perkapita berdasarkan PPP

(Purchasing Power Parity/kemampuan daya beli) dan Gini Rasio* dari negara Brunai Darusalam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia masing-masing adalah: (US$83.688, 31,2 persen), (US$49.704 USD, 36,5 persen), (US$13.518, 37,9 persen), (US$8.135, 38,5 persen), dan (US$3.712 USD, 39,4 persen).

Sedangkan perihal gaji, survei yang dilakukan fi rma keuangan UBS pada Maret-April 2009 terhadap 73 kota di seluruh dunia menunjukkan bahwa pekerja di Kopenhagen (Denmark), Zurich (Swiss), Geneva (Swiss) dan New York (AS) memiliki gaji kotor yang tertinggi. Zurich merupakan kota yang tidak tertandingi soal gaji. Sebaliknya, pekerja rata-rata di New Delhi, Manila, Jakarta, dan Mumbai hanya mendapatkan gaji sekitar seperlima belas dari gaji per jam di Swiss setelah dipotong pajak.

Perbedaan lebih besar lagi terdapat di Eropa. Secara rata-rata, pekerja di Eropa Barat menerima gaji lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa Timur. Gaji terendah terdapat di Sofi a, Bulgaria, dan Bukares, Romania. Tingkat gaji di kedua negara yang bergabung dengan Uni Eropa pada Januari 2007 itu setara dengan level gaji di Kolombia dan Thailand. Hanya kota di Amerika Selatan dan Afrika yang level gajinya berada di bawah Eropa Timur. Hal ini menjelaskan arus pekerja yang keluar dari Eropa Timur untuk mencari gaji yang lebih baik di Eropa Barat.[akatiga/kompas]

*) Rasio Gini adalah salah satu ukuran ketimpangan pendapatan penduduk secara menyeluruh. Rasio Gini didasarkan pada kurva Lorenz yaitu kurva 2 dimensi antara distribusi penduduk (persentase kumulatif penduduk) dan distribusi pengeluaran perkapita (persentase kumulatif pengeluaran perkapita).

Upah Pekerja Tidak Memenuhi Kebutuhan Hidup Riil

Menurut data Badan Pusat Statistik dari tahun 1999

hingga 2009, rata-rata

upah pekerja hanya mampu memenuhi 49

persen kebutuhan riil pekerja.

http://american.com

LABORA, NOVEMBER 201020

EKO

NO

MI

PEMOTONGAN UPAH INI BEN-TUK PEMAK-SAAN TANPA PEKERJA MAM-PU ATAU BERANI MENOLAK.

Sedangkan Ketua FSP RTMM SPSI An-dreas Hua membantah semua tudingan ter se-but. [Anton WH /CN13/suaramerdeka.com]

UNION BUSTING DARI PT SMK, 25 PEKERJA DIRUMAHKAN

DINAS Tenaga Kerja dan Trans migrasi (Disnakertrans) Kab. Cirebon memanggil manajemen PT. Sedayu Makmur Kayuindo (SMK) sebagai tindaklanjut dari pengaduan 25 pekerja perusahaan tersebut yang dirumahkan tanpa batas waktu yang ditentu-kan sejak 16 Oktober 2010.

Dalam pertemuan terungkap, dari 25 pe-kerja terdapat tujuh pekerja yang sengaja di ru mahkan diduga karena adanya tekanan dari perusahaan. Sueb dan kawan kawan dinilai tidak mengkomunikasikan terlebih dahulu tentang rencana pem bentukan serikat pekerja. Selain itu, pihak PT SMK berdalih me -r umahkan pekerja karena produksi me nu run.

Pertemuan tersebut akhirnya menghasil-kan kesepakatan bahwa PT. SMK kembali mem pekerjakan kembali karyawan yang telah di ru mahkan terhitung mulai 1 No vem ber

2010 mendatang. Komit men selanjutnya, ke-dua belah pi hak me nganggap sudah tidak ada per masalahan hukum menyangkut ke te na ga -kerjaan dan tidak akan menuntut apa pun dike-mu dian hari. [A-146/kur/pikiran-rakyat.com]

KONFERENSI REGIONAL BAHAS ADOPSI KONVENSI ILO TENTANG PRT

INTERNATIONAL Labour Organization (ILO) bekerja sama dengan beberapa orga-nisasi internasional dan nasional, yaitu IDWN, Global Network, MFA, KSPSI, KSBSI, KSPI, JALA PRT dan JAKERLA PRT menggelar konferensi regional untuk membahas adopsi Konvensi ILO tentang pekerja rumah tangga (PRT) pada 7-9 Oktober di Jakarta.

Konferensi tersebut menyusun naskah kon vensi dan rekomendasi tentang adopsi Konvensi ILO mengenai pekerjaan layak bagi PRT yang akan dibahas fi nal pada Inter na tio-nal Labour Conference (ILC) pada Juni 2011 mendatang di Jenewa. Jika pada 2011 men -datang rekomendasi adopsi Konvensi ILO ten-tang PRT sudah diputuskan, maka pe me rintah harus segera meratifi kasinya. [jala-prt.org]

Andy Riza Hidayat, http://kompas.com

LABORA, NOVEMBER 2010 13

NU

SAN

TAR

A

Page 14: LABORA 08 November 2010

Setiap menjelang akhir tahun, kelas pekerja sibuk mengonsolidasi diri untuk kenaikan upah. Meskipun

didalam Dewan Pengupahan terdapat unsur serikat pekerja, perhitungan UMP dan KHL tidak otomatis sesuai dengan harapan mereka. Untuk mengetahui lebih lanjut soal upah pekerja, LABORA mewawancarai Gibson Sihombing, Kepala Divisi Pengupahan Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia periode 2009-2011. Berikut petikannya:

Tanya: Hingga saat ini Gubernur DKI belum menetapkan Upah Minimum Provinsi tahun 2011, meleset dari ren-cana 30 Oktober 2010. Bagaimanakah pandangan anda?

Jawab: Unsur serikat pekerja di Dewan Pengupahan menolak upah minimum dibawah Kebutuhan Hidup Layak. Rekomendasi dari Dewan Pengupahan kepada Gubernur DKI beberapa waktu lalu lahir bukan atas dasar kesepakatan bulat karena penolakan dari unsur serikat pekerja tadi.

Keberatan serikat pekerja didasarkan pada beberapa hal, yaitu: (1) Besar upah minimum di DKI Jakarta dalam beberapa tahun belakangan lebih rendah dari upah minimum daerah sekitar seperti Kota Bekasi. (2) Nilai KHL yang dijadikan sebagai acuan utama dalam penetapan upah minimum tidak mencerminkan kebutuhan hidup yang sebenarnya, karena terdapat komponen kebutuhan dalam KHL yang nilainya diperoleh berdasarkan Permenaker 17/2005 tentang KHL, bukan didasarkan atas hasil survey.

Dalam permenaker tersebut, nilai KHL diperoleh berdasarkan penghitungan kebutuhan seorang pekerja berstatus lajang, sementara itu upah minimum dijadikan sebagai upah standar di perusahaan,

termasuk bagi pekerja berkeluarga. Kemudian juga, pekerja outsourcing

sangat bergantung pada penetapan UMP karena mereka tidak memiliki daya tawar dalam penetapan upah.

Bisa diberikan gambaran komponen kebutuhan itu?

Misalnya, kebutuhan transportasi, air bersih dan energi. Tarif yang ditetapkan dalam penghitungan KHL dipastikan lebih rendah dari kebutuhan riil. Misalnya kebutuhan transportasi ditentukan sebesar satu kali tarif angkutan umum pulang pergi. Faktanya biaya transportasi di DKI Jakarta sangat mahal dan tempat tinggal pekerja tidak dekat perusahaan sehingga memerlukan lebih dari satu kali angkutan umum.

Kasus penarikan sepeda motor oleh dealer banyak menimpa pekerja. Pekerja di Jakarta juga harus menyisihkan uang lebih banyak untuk air karena kondisi air tanah yang tercemar berat dan tarif PAM yang mahal.

Kalau dilihat dari aspek hukum, ba gaimanakah upah yang layak bagi pekerja?

Ketentuan tentang upah pekerja telah dijamin oleh UUD 1945 Pasal 28 D dan Pasal 27 ayat 2 yang memberikan mandat bahwa setiap orang berhak mendapatkan upah dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Penjabaran lebih lanjut diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dimana dalam Pasal 88 menyebutkan bahwa setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang layak bagi kemanusiaan dan untuk mewujudkannya pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja, yang meliputi antara lain upah minimum berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Upah Bukan Satu-satunya GIBSON SIHOMBING, SE. MM :

Istim

ewa

LABORA, NOVEMBER 201014

WAW

ANC

ARA

PASAL 93 AYAT 4 BUTIR ‘E’ MEN JELASKAN BAHWA PENGU-SAHA WAJIB MEMBAYAR UPAH APABILA: “ISTRI MELA-HIR KAN ATAU KEGUGURAN KAN DUNGAN, DI BAYAR UNTUK SELAMA 2(DUA) HARI”.

untuk selama 2 (dua) hari; dan g. anggota keluarga dalam satu rumah

meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari.

LAMA ISTIRAHAT DAN CUTIDalam Pasal 79 Ayat 1 dan 2 dinyatakan

bahwa Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja sebagai berikut:

Waktu istirahat dan cuti sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), meliputi :a. istirahat antara jam kerja, sekurang-

kurangnya setengah jam setelah bekerja selama 4 (empat) jam terus menerus dan waktu istirahaata tersebut tidak termasuk jam kerja;

b. istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

c. cuti tahunan, sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus; dan

d. istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus-menerus pada perusahaan yang sama dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2 (dua) tahun berjalan dan selan jutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun.

JAM KERJAMengenai aturan jam kerja tersurat Pasal 77 Ayat 2:● 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat

puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

● 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (em-pat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

Namun pengusaha tidak boleh mem-pekerjakan anda melebihi waktu kerja, kecuali anda setuju dan dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu (Pasal 78 Ayat 1). []

http://4.bp.blogspot.com

LABORA, NOVEMBER 2010 19

KON

SU

LTAS

I

Page 15: LABORA 08 November 2010

Cuti dan Lembur

Pengasuh: Irsan Husain

TANYABeberapa waktu lalu istri saya me nga-

lami keguguran. Saya sempat mengan tar dan mendampinginya ke rumah sakit selama dua hari. Pada akhir bulan ternyata upah saya dipotong. Kata bagian personalia, mereka memotong upah saya karena ketidakhadiran saya selama dua hari itu. Padahal saya sudah memberikan alasan soal ketidakhadiran saya selama dua hari itu, bahkan saya perkuat dengan surat keterangan rumah sakit. Bagaimanakah sebenarnya aturan cuti menurut undang-undang?

Saya juga ingin tahu soal aturan, aspek dan mekanisme lembur. Kami seringkali ter-paksa lembur karena harus mengejar tar get produksi. Akibatnya waktu untuk keluarga terasa sangat sedikit. Atas penje lasannya saya ucapkan terimakasih.

Ahmad Suadi

JAWABBung Ahmad Suadi,Fenomena yang anda alami kerap terjadi di

negara kita. Mungkin saja bagian personalia tidak tahu undang-undang. Atau mereka pura-pura tidak tahu.

Dalam aturan UU 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah diatur hal apa saja yang merupakan kewajiban pengusaha dan hak dari para pekerja. Pasal 93 Ayat 4 Butir ‘e’ menjelaskan bahwa pengusaha wajib membayar upah apabila: “istri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari”.

HAK CUTIDi dalam pasal dan ayat yang sama

mengenai hak cuti dinyatakan bahwa pe-ngu saha tetap wajib membayarkan upah pe-kerjanya yang tidak masuk bekerja sebagai berikut:a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk

selama 3 (tiga) hari;

b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;

c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari

d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;

e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;

f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar

LABORA, NOVEMBER 201018

KON

SU

LTAS

I

Kalau soal Upah, dilihat dari sisi HAM misalnya ?

Upah pekerja juga merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) dimana dalam Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya PBB yang telah diratifi kasi oleh pemerintah Indonesia disebutkan bahwa upah harus dapat digunakan untuk mencukupi kehidupan pekerja dan keluarganya secara layak dan menjadi tanggung jawab negara untuk menjaminnya.

Bagaimana dengan sikap pengusaha, terkait penetapan UMP DKI Jakarta?

Asosiasi pengusaha kerap mengeluhkan kenaikan upah minimum. Menurut pengusaha kenaikan upah akan mengganggu perencanaan usaha dan mengurangi daya saing perusahaan, terutama apabila kenaikan yang signifi kan tersebut tidak dibarengi dengan kompensasi tertentu.

Padahal, menurut hemat kita, upah bukan satu-satunya komponen biaya dalam proses produksi dan pemasaran. Masih banyak komponen lain termasuk biaya overhead yang nilainya bisa lebih besar dari total biaya upah.

Apa ada kekhawatiran lain dari kalangan pe-ngusaha kalau UMP berdasarkan KHL?

Pengusaha In-do nesia ketar-k e t i r k e t i k a pe me rintah me-lak sanakan per dagangan be bas de-ngan ne-ga ra Chi-na yakni

Komponen Biaya ProduksiACFTA. Sikap tersebut sungguh menghe-rankan. Karena upah minimum di China lebih besar dari upah minimum di Indonesia. Tentu, ada faktor lain yang menyebabkan mengapa produk China dapat bersaing di pasar domestik kita. Dengan fakta ini, sebenarnya menekan upah bukanlah faktor utama untuk memenangkan persaingan.

Apa harapan anda terkait penetapan UMP oleh Gubernur DKI?

Saatnya pemerintah Indonesia termasuk Gubernur DKI Jakarta mengambil inisiatif

menetapkan upah minimum, setidak-tidaknya sesuai

dengan Kebutuhan Hidup Layak. De-ngan demikian ma ka sengketa upah minimum ber akhir, argu-men tasi atas ke-putusan itu jelas dan tentu akan da-

pat dimaklumi oleh semua pihak.

[Syahroel]

penetapan UMP DKI Jakarta?asi pengusaha kerap mengeluhkan upah minimum. Menurut pengusaha n upah akan menggangguaan usaha dan mengurangi dayarusahaan, terutama apabila yang signifi kan tersebut tidakdengan kompensasi tertentu.al, menurut hemat kita, upahtu-satunya komponen biaya

oses produksi dan pemasaran. nyak komponen lain termasuk rhead yang nilainya bisa lebihi total biaya upah.

ada kekhawatiran i kalangan pe- kalau UMP

rkan KHL?usaha In-

ketar-k e t i k a ah me-kan

gan e-

e--i

menetapkan upah minimum, setidak-tidaknya sesuai

dengan Kebutuhan Hidup Layak. De-ngan demikian ma ka sengketa upah minimum ber akhir, argu-men tasi atas ke-putusan itu jelasdan tentu akan da-

pat dimaklumi oleh semua pihak.

[Syahroel]

KETENTUAN TENTANG UPAH PEKERJA TELAH DIJAMIN OLEH UUD 1945 PASAL 28 D DAN PASAL 27 AYAT 2 YANG MEMBERIKAN MANDAT BAHWA SETIAP ORANG BERHAK MENDAPATKAN UPAH DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN.

Istim

ewa

LABORA, NOVEMBER 2010 15

WAW

ANC

ARA

Page 16: LABORA 08 November 2010

NelangsaPahlawan Devisa

AW Wibowo

tuan ayun parang murkamenebas sayap harap yang hinggap di matamencincang ulu nuranimenikam tajam impi, mati

lalu segenggam luka, tuan tabur di dadaterbakar perih tiada terkiramelukis lebam, hitam, biru, dan merahbermalam nanah, asa punah

telah lama medali temali tuan sematlicik mencekik, erat menjeratnafas cekat pekik kami, buruh migranpontang berjuang di negeri tuan

pundi gaji tercuringanga luka terperiranggas jiwa melantak di dadadi atas gema sumbar tawa

kami bukan binatang perahdiperas keringat tanpa upahkami ini manusia berhatibutuh cinta, kasih, juga empati

di kaki tuan, kami bersimpuh ibaderai tangis, satu pinta

Tuan, pulangkan kami ke Indonesia!

Palimanan, 18 November 2010

Naskah: kotasantri.comFoto-foto: okezone.com, detik.com pantura.blogspot.com, istimewa

LABORA, NOVEMBER 201016

MO

MEN

LABORA, NOVEMBER 2010 17

MO

MEN