La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk...

56
INFO INDUSTRI REALESTAT INDONESIA Vol.8 | Desember 2014 Kiblat Seni Konstruksi Kastil Bran & Mitos Drakula Menyiapkan Dinding Eksterior yang Tangguh di Musim Penghujan Soft Klasik Unit Apartemen Paddington Heights Rp 25.000 La Sagrada Familia

Transcript of La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk...

Page 1: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

INFO INDUSTRI REALESTAT INDONESIA Vol.8 | Desember 2014

Kiblat Seni KonstruksiKastil Bran & Mitos DrakulaMenyiapkan Dinding Eksterior yang Tangguh di Musim PenghujanSoft Klasik Unit Apartemen Paddington Heights

Rp 25.000

La Sagrada Familia

Page 2: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”
Page 3: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”
Page 4: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Apakah anda nonton Mata Najwa edisi ulang tahun

ke-5 ? Satu-satunya program TV yang mampu menghadir-kan hampir seluruh pemimpin Indonesia lengkap mulai dari Presiden dan para menteri, anggota DPR, tokoh-tokoh bangsa bahkan sampai maha-siswa juga.

Program yang dirancang dengan sangat matang dan cerdas bahkan bisa ‘menger-jai’ pejabat untuk menjadi host. Bisa serius bisa santai. Ada sisi formal, namun ba-nyak sisi kemanusiaan yang kita rasakan di narasumber-narasumbernya, tidak ada yang ditutup-tutupi.

Pencitraan? Terserah pan-dangan anda. Namun apa rasanya jika anda yang men-jadi Najwa Shihab dan Surya Paloh?

Di Rakernas REI yang baru usai, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(Menpupera) Basuki sangat lugas dalam menyampaikan pendapat dan aspirasinya.

“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,” begitu pembukaan pidato Basuki.

Hehehehe ... MC juga sih bikin gara-gara dengan pe-ngantarnya! Namun suasana jadi hangat dan seluruh peser-ta Rakernas menyambut an-tusias tantangan Menpupera Basuki agar REI memberikan masukan untuk dibawa kepa-da Wapres Jusuf Kalla ketika menyusun rencana kebijakan perumahan Indonesia. Saking terlalu antusiasnya sampai para ketua perlu menenang-kan anggotanya ketika me-nyampaikan aspirasinya.

Lain lagi ketika Menteri Agraria Ferry Mursydan Bal-dan masuk ke ruang tunggu VIP, langsung diminta bertemu wartawan dulu. “Yuk .. di mana ruangan konferensi persnya?” begitu spontan tanggapan beliau. Bahkan Ferry tak ke-beratan hadir dua kali di Ra-kernas kali ini. Salut dan ap-resiasi setinggi-tingginya.

Di akhir acara Mata Najwa, Najwa Shihab ber-tanya ke Presiden Jokowi, “Sudah pernah memarahi Kabinet Kerja Pak?” Jawab beliau, “Sampai saat ini belum. Menteri-menteri ini betul-betul bekerja keras. Lagipula kalau tidak diperlukan kenapa harus marah.” Hehehe betul juga... yuk kita KERJA , KERJA dan KERJA.

INI BARU KERJA !

EDITORIAL

ALAMAT REDAKSIDPP REIRukan Simprug Indah,Jl. Teuku Nyak Arief No. 9 B Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12220 Telp. (021) 72789105 | Fax. (021) 72789155Web: rei.or.id | e-mail: [email protected]

DEWAN REDAKSIEddy HussyHari Raharta SudrajatTommy WistanGloria MunthePEMIMPIN REDAKSITheresia Rustandi

WAKIL PEMIMPIN REDAKSIM. Isyak S. StamboelREDAKTUR PELAKSANAWahyu SedonoSTAF REDAKSISandy NuryonoYudhistiraYanuar

PEMIMPIN USAHAYurike FatmasariWAKIL PEMIMPIN USAHARobbi SubhanMARKETINGEvie NurcahyaniLinda MutiaSiti Utami

DESIGN GRAFISEnjet LesmanaKEUANGANAdity RizkySEKRETARIS REDAKSI

KONSULTAN MEDIAPT Idea Kendilima Utama

INFO INDUSTRI REALESTAT INDONESIA

Vol.8 | Desember 2014 4

Page 5: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”
Page 6: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Di Rubrik Kilas Berita halaman 34 Majalah REI Vol.8 November 2014, pemberitaan dengan judul Kemenpera beri Penghargaan Adiupaya Puritama kami ralat dengan judul Launching Tournament The Property Golf Club.

Di Rubrik Lintas Daerah halaman 30 pemberitaan dengan judul Transak-si Exclusive Home Expo Makassar Ca-pai Rp 81 Miliar, Isi artikel tidak sesuai dengan judul . isi dari pemberitaan ar-tikel tersebut seharusnya mengenai 61 pengembang yang ikut berpartisipasi dalam pameran Home Expo Makassar.

Atas kekurangan cermatan terse-but kami mohon maaf kepada pem-baca setia Majalah REI.

Saya Fasha seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta di bekasi, ke-tika saya membaca majalah REI saya sangat tertarik. Semoga kedepan ada artikel khusus tentang pendidikan atau sejenisnya.

FashaBekasi

Jawaban Redaksi Terimakasih Fasha atas masukannya.

South Quar ter Office TowerModern Minimalis

SQRubrik Show Unit

Kami sangat mengapresiasi rubrik show unit edisi November 2014 yang di-

Tower. Karena buat kami pebisnis, info show unit perkantoran sangat minim. Salut buat tim Majalah REI.

Furry MaharaniPondok Gede

Jawaban RedaksiTerimakasih Furry atas responnya, un-

tuk edisi - edisi berikutnya tidak hanya me-nampilkan show unit rumah, namun juga perkantoran.

enyukaiM

Rehat bikin melekPertama membaca majalah ini saya kira

sama dengan majalah properti lain yang ngomong melulu soal properti. Ternyata terselip 2 halaman full foto artis yang cukup bikin melek namun cukup elegan. Saya jadi menantikan artis siapa lagi nih di edisi beri-kutnya. Terima kasih.

ReynaldiCilegon

Jawaban RedaksiTerimakasih atas responnya, kami akan

tetap berbenah diri dengan tampilan yang lebih baik.

Rubrik Jalan-jalanBulan lalu saya membaca rubrik jalan-

jalan, sebuah artikel yang bermanfaat buat saya.

Dari artikel tersebut dapat menjadi refe-rensi saya dan keluarga. Terimakasih Ma-jalah REI.

MaurinJakarta Selatan

Jawaban RedaksiTerimakasih atas responnya, kami akan

tetap berbenah diri dengan tampilan yang lebih baik.

KotaTamanJakarta

RALAT TIPS

Sukses untuk Majalah REI

Surat pembaca akan dimuat bila disertai fotocopy KTP atau identitas lainnya yang mendukung. Surat tanpa identitas diri akan dikesampingkan. Nama dan alamat dirahasiakan bila diminta. Surat pembaca bisa dikirim melalui:

Rukan Simprug Indah,Jl. Teuku Nyak Arief No.

9 B Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12220

Telp. (021) 72789105Fax . (021) 72789155Web: rei.or.idE-mail: [email protected]

INFO

SURAT PEMBACA

Vol.8 | Desember 2014 6

Page 7: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Pada 26 Oktober, Presiden RI Joko Widodo telah mengumumkan nama-nama Menteri Kabinet Kerja Jokowi-

JK masa 2014-2019 antara lain disebutkan Ir. Basuki Hadimuljono ditugaskan menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Selanjutnya pada 27 Oktober usai se-rah terima jabatan Menteri PUPERA, Men-teri Basuki mengatakan “Ada kemungkinan nantinya akan diciptakan Direktorat Jen-deral Perumahan Rakyat atau bisa juga disatukan dengan Ditjen Cipta Karya. Kita lihat saja nanti bagaimana hasil Rapim,” Jika apa yang disampaikan Menteri Basuki tersebut dirumuskan menjadi kebijakan Ke-menterian dan diusulkan ke Menpan RB dan Mensekneg untuk dijadikan postur orga-nisasi eks Kementerian Perumahan Rakyat, maka bisa kita bayangkan bahwa hanya 2 kemungkinan yang akan terjadi pada eks Kementerian Perumahan Rakyat; pertama menjadi eselon satu ( jika diciptakan Direk-torat Jenderal Perumahan Rakyat; kedua menjadi eselon dua (jika disatukan dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

HARAPAN MASYARAKAT

Kita semua masyarakat yang terlibat langsung dengan urusan perumahan rak-yat sangat berharap agar supaya Kemen-terian Perumahan Rakyat tidak lebur se-perti yang disampaikan Menteri Basuki.

Artinya Menterinya boleh saja disatu-kan dan memang harus menjadi satu karena sudah diumumkan oleh Presiden Jokowi, namun Kementeriannya tidak di-hilangkan.

Dengan tidak di down sizing menjadi hanya eselon satu atau bahkan hanya menjadi eselon dua, maka Kementerian Perumahan Rakyat tetap ada sekalipun menterinya sudah gabung dengan Menteri PU menjadi Menteri PUPERA.

Salah satu caranya adalah dengan tetap mempertahankan 4 deputi yang di-miliki oleh Kementerian Perumahan Rakyat serta hanya mengganti nomenklaturnya menjadi Direktorat Jenderal yaitu Deputi Pembiayaan diubah menjadi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, Deputi bidang perumahan formal diubah menjadi Direktorat Jenderal Perumahan Formal,

Deputi Bidang Perumahan Swadaya diubah menjadi Direktorat Jenderal Perumahan Swadaya, Deputi Bidang Pengembangan Kawasan diubah menjadi Direktorat Jen-deral Pengembangan Kawasan Peruma-han. Sedangkan Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal bisa disatukan.

Dengan demikian maka postur eks Ke-menterian Perumahan Rakyat tidak ada. Jikapun 4 Direktorat Jenderal dipandang masih banyak, maka dapat dijadikan 2 Di-rektorat Jenderal yaitu Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan dan Pembiayaan Perumahan, dan Direktorat Jenderal Pe-rumahan Formal dan Swadaya.

Tentu ini adalah pilihan. Namun demiki-an, pilihan ini merupakan pilihan yang terbaik bagi teman-teman pengembang demikian juga ini merupakan pilihan terbaik untuk rakyat Indonesia.

KEBUTUHAN PERUMAHAN DI INDONESIASaat ini backlog perumahan di Indo-

nesia mencapai 15 Juta. Pemerintah ha-rus secara serius dan terprogram dengan baik memikirkan cara yang jitu mengatasi kekurangan perumahan tersebut.

Berdasarkan harga jual termurah Rumah Sederhana Tapak (RST) di Indone-sia saat ini sebesar Rp 113 juta (Provinsi Lampung) maka diperlukan pembiayaan sebesar Rp 1.695 triliun untuk menyiapkan 15 juta rumah.

Satu angka yang tidak kecil. Artinya In-donesia yang saat ini dihuni oleh 250 juta penduduk membutuhkan biaya sebesar 1.695 triliun untuk menyelesaikan backlog perumahan.

Kalau dibagi proporsional ke masing-masing propinsi berdasarkan jumlah pen-duduknya maka untuk Sulawesi Tengah 3 juta membutuhkan Rp 10,5 triliun untuk menyelesaikan backlog perumahan sebe-sar 93.000 unit.

Kalau kita melihat angka-angka ini maka diperlukan peran yang sungguh-sungguh dari Pemerintah khususnya per-masalahan pembiayaan perumahan ke depan. Pada tahun 2014, Pemerintah SBY -Budiono hanya memberikan sekitar 7 tri-liun rupiah untuk pembiayaan perumahan, masih sangat jauh dari sasaran backlog 15 juta rumah, makanya dari tahun ke tahun

backlog perumahan di Indonesia bukannya berkurang namun secara pasti bertambah dengan angka yang pasti.

UU NO 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMA-HAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Undang undang No. 1 Tahun 2011 ten-tang Perumahan dan Kawasan Permuki-man menyebutkan bahwa Negara bertang-gung jawab dan perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan per-mukiman bagi masyarakat melalui pe-nyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan yang penyelenggaraannya mempunyai kepas-tian hukum sehingga menjamin terwujud-nya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu dan berkelanju-tan.

Undang-undang ini juga mengatur ten-tang pembinaan perumahan dan kawasan permukiman yang diselenggarakan oleh pejabat setingkat Menteri untuk tingkat Na-sional, Gubernur untuk tingkat Provinsi dan Bupati/Walikota untuk Tingkat Kabupaten/Kota. Melekat dalam fungsi pembinaan tersebut hal-hal yang menyangkut peren-canaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan.

Mengacu kepada UU ini maka, tugas-tugas pembinaan kegiatan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat nasio-nal sangat berat dan membutuhkan apara-tur yang fokus bukannya aparatur yang hanya menjadikan kegiatan ini sebagai ke-giatan sampingan dari kegiatan yang juga besar yaitu kecipta karyaan.

PenggabunganKementerian Perumahan Rakyat

ke Kementerian PU

Ir. Jemmy Hosan, M. SiKetua DPD REI Sulawesi Tengah 1998-2005

OPINI

Vol.8 | Desember 2014 7

Page 8: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Visi Global Crown GroupIwan Sunito, CEO Crown Group, adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang bisa sukses men-jadi pengembang di luar negeri. Iwan mengem-bangkan banyak proyek di Australia dan mema-sarkannya untuk pasar global.

“ROOF GARDEN” Ruang Jiwa di Atas Atap Membuat taman di atas rumah atau gedung adalah pilihan tepat guna menyiasati terba-tasnya ruang terbuka hijau, akibat tergerus laju pembangunan perkotaan.

MemangkasBirokrasiPerizinanThis is impossible, karena sesuai dengan visi Presiden yaitu one stop service,penyederhanaan per-izinan akan dilakukan. Itu nawaitu kami, akan saya tabrak, yangpenting sesuai aturan untuk mempercepat pembangunan.

Karut Marut Pengelolaan Listrik RusunMARAKNYA pemba-ngunan Rumah Susun Sederhana Milik (Ru-sunami) di berbagai kota besar di Indonesia ternyata belum diim-bangi pengelolaan l istrik yang memuaskan peng-huni dan pengelola rumah susun (Rusun).

12 15 24 28

“Bilang kalau nggak sanggup!” pesinetron Titi Kamal membuka perbincangan. Maksud dari ucapan yang ia sampaikan semata untuk menjaga profesionalitas dalam karir.

DAFTAR ISI

Vol.8 | Desember 2014 8

KalauBilangNggak Sanggup!

Page 9: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

48

36

The ‘Montreal Signe Ode a la Vie’ atau Ode

lampu warna warni di gereja tersebut dalam

spektrum warna, menyoroti detail indah

dan merayakannya sebagai ikon kota.

Kiblat Seni Konstruksi

Sagrada Família adalah sebuah gereja

Katolik Roma raksasa yang masih dalam

proses pembangunan di kota Barcelona,

Catalunya, Spanyol.

&Kastil KK BranMitosM Drakula Musim liburan segera tiba,

sedari awal pil ihlah tempat wisata yang menjadi fa-vorit tujuan, selain tentunya disesuaikan dengan kocek. Bagi yang suka dengan tan-tangan, wisata horor menjadi pilihan, tetapi hendaknya bagi yang benar-benar hobi, karena jangan sampai usai berwisata ada masalah den-gan kesehatan jantung. Satu dari sekian tempat wisata horor yang ada di seantero jagat ini adalah Transylvania. Transylvania merupakan sebuah provinsi yang terletak di Rumania, Eropa Timur. Nama itu mem-bangunkan ingatan kita ten-tang drakula, ya, Transylvania memang identik dengan mitos dan legenda yang sangat terkenal, yaitu drakula.

DAFTAR ISI

Vol.8 | Desember 2014 9

Page 10: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

1 Mencegah retak rambut Teknologi Powerflexx dapat mem-buat lateks meregang hingga 3x lipat

dibandingkan dengan cat premium ekste-rior biasa. Kemampuan ini membuat Dulux Weathershield Powerflexx lebih mampu menutup retak rambut dan mencegah air hujan meresap ke dalam dinding.

2 Menolak debu dan kotoran Teknologi Stay Clean membuat Dulux Weathershield Powerflexx berbeda

dibandingkan dengan cat elastomerik lain-nya. Teknologi ini membuat debu dan ko-toran hanya singgah dipermukaan lapisan cat sehingga mudah dibersihkan, bahkan oleh guyuran air hujan sekalipun.

3 Melindungi dari serangan garam al-kali Serangan garam alkali dapat mem-

buat cat dinding menggelembung dan mengelupas. Teknologi Alkali Guard mem-buat molekul-molekul Dulux Weathershield Powerflexx saling melekat kuat sehingga

terhadap serangan garam alkali.

4 Mengurangi panas matahari yang masuk ke dalam rumah Teknologi Keep Cool* mampu

membuat panas pada dinding bangunan berkurang hingga 5°C sehingga membantu menghemat penggunaan listrik untuk AC hingga 15% **. Dinding eksterior bangu-nan yang tampil prima kini dapat Anda wujudkan bersama Dulux Weathershield Powerflexx.

Melindungi Dinding Eksterior Bangunan dari Retak Rambut

Retak-retak halus pada dinding atau yang biasa disebut sebagai retak rambut kerap muncul di din-ding eksterior bangunan. Banyak

kontraktor, pemilik proyek, atau pengembang perumahan tidak

menyadari bahaya retak rambut. Sekilas, retak rambut ini hanya

tampak sebagai masalah yang mengganggu keindahan dinding, tapi sesungguhnya retak rambut

bisa membuat kerusakan lebih lanjut pada dinding bangunan.

Imam Soepangat, pemilik dari dari pe-rusahaan konstruksi Cemara Semitama memiliki berbagai pengalaman mengenai retak rambut. Menurut Imam, retak ram-but dapat diakibatkan oleh berbagai hal seperti proses pencampuran bahan yang kurang tepat, pengerjaan dinding yang tak sempurna, perubahan cuaca yang ekstrim, hingga pergerakan struktur tanah maupun bangunan.

Imam juga menambahkan bahwa retak rambut dapat menjadi masalah yang lebih besar ketika musim penghujan tiba. “Ketika hujan, air hujan itu bisa masuk ke dalam dinding melalui retak-retak rambut. Jika dibiarkan, bisa muncul banyak masalah lain seperti lumut, jamur, sampai cat dindingyang rusak. Hal ini akan mempengaruhi kepuasaan klien, bahkan bisa mempenga-ruhi kredibilitas dan nama baik saya seba-gai kontraktor”.

Dalam memberikan perlindungan lebih terhadap dinding eksterior, Imam biasanya menggunakan cat elastomerik. Cat elasto-merik dikenal memiliki kelebihan bisa me-nutup retak rambut dan lebih tahan terha-dap hujan. Sayangnya, dinding yang dicat menggunakan cat elastomerik seringkali tampak lebih cepat kusam karena cat elas-tomerik tidak memiliki daya tahan yang baik terhadap debu dan kotoran.

Dulux memahami kebutuhan ini dengan meluncurkan Dulux Weathershield Power-flexx yang dilengkapi dengan teknologi Powerflexx. Teknologi ini mampu memberi-kan perlindungan unggul dari retak rambut dan serangan cuaca yang ekstrim.

Kelebihan Dulux Weathershield Powerflexx antara lain:

Hanya berlaku untuk warna-warna tertentu.Hasil tes yang dilakukan oleh Building Diagnostic Pte Ltd Singapura pada bangunan tipe bungalow.

Dapatkan simulasi terhadap kekuatan dinding eksterior bangunan anda di:

www.flexxperiment.com

***

ETALASE

Vol.8 | Desember 2014 10

Page 11: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”
Page 12: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Taman di atas rumah atau gedung ini sebagai jawaban ketika masyara-kat dihadapkan pilihan sulit untuk

mendapatkan ruang jiwa. Tak salah jika kemudian Walikota Ban-

dung, Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil pada Oktober 2014 lalu membuat aturan mewajibkan rumah dan gedung-gedung di wilayah Kota Kembang memiliki taman di atapnya atau dak (roof garden).

Kewajiban membangun roof garden ini merupakan bagian dari Peraturan Daerah (Perda) mengenai bangunan. “Properti dan realestat di Kota Bandung wajib memba-ngun roof garden,” katanya.

Perda ini harus diberlakukan karena sejauh ini bagian atas bangunan hanya di-manfaatkan sebagai ruang mekanik atau elektrikal. Padahal, dengan peman dangan

dari ketinggian, bagian atas gedung-gedung itu seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai ruang berkegiatan dan menjadi ta-man.

Roof garden sendiri bukanlah hal baru dalam rekayasa properti dan realestat. Jauh sebelum Emil memberlakukan Perda di wilayah kerjanya, roof garden ini sudah populer.

Sebagian wilayah kota besar di Indo-nesia mungkin sudah melakukan rekayasa ini. Hanya saja memang alangkah baiknya bila roof garden ini didukung oleh sebuah aturan resmi, toh tak ada ruginya, karena bisa menggantikan peran pepohonan yang hilang dan menjadi paru-paru kota.

Roof garden sendiri pertama kali dikem-bangkan di Jerman tahun 1980 yang kemu-dian menyebar ke Swiss, Belanda, Austria

Membuat taman di atas rumah atau gedung adalah

pilihan tepat guna menyiasati terbatasnya ruang terbuka

hijau , akibat tergerus laju pembangunan perkotaan.

Kebun atap “buah & sayuran“

Halaman atap rumah

Taman atap gedung

Ruang Jiwa di Atas Atap

Vol.8 | Desember 2014 12

TREND

Page 13: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”
Page 14: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Inggris, Italia, Prancis, dan Swedia. Bah-kan saat ini diperkirakan 10 % dari semua bangunan di Jerman memiliki taman atap.

Tetapi ada versi lain yang menyatakan bahwa roof garden sudah ada di Babilonia sejak abad ke enam sebelum Masehi.

Selain Jerman, sejak tahun 1983 di Austria (Linz kota) juga telah mengem-bangkan taman atap, serta Swiss mulai intensif mengembangkan taman atap sejak tahun 1990. Dari Inggris, Pemerintah Kota

-bijakan khusus mengenai pengembangan taman atap.

Pengembangan taman atap juga po-puler di Amerika Serikat meskipun tidak seintensif di Eropa. Di Amerika Serikat kon-sep taman atap pertama kali dikembang-

kan di Chicago, kemudian menjadi populer di Atlanta, Portland, Washington dan New York. Selanjutnya Jepang, Korea, Hong Kong, China dan Singapura.

Dalam perkembangannya roof garden tak hanya milik bangunan megah dan be-sar, tetapi juga menjadi bagian dari rumah mungil. Roof garden juga dinilai mampu meredam panas matahari yang masuk ke dalam rumah serta mengurangi laju pema-nasan global.

Ada lagi manfaat lain, yakni mampu mengubah udara yang tercemar polusi menjadi udara yang aman dihirup paru-paru.

Mengurangi kebisingan di luar rumah, misalnya suara kendaraan bermotor atau aktivitas industri.

Selanjutnya berfungsi melembapkan dan menyimpan air karena mampu me-nyimpan sebagian air hujan, kemudian menurunkan suhu udara.

Agar dapat bertahan lama, membuat roof garden membutuhkan konstruksi dak yang kuat. Pasalnya, konstruksi dak tidak hanya menyangga beratnya sendiri, tapi juga berat tanah, tanaman, air, dan manusia yang ada di roof garden.

Roof garden sekaligus menjawab ke-butuhan keluarga yang selama ini me-ngandalkan waktu bercanda dan bermain di Central Park.

Roof garden memang unik, syarat membuatnya tidak terlalu ribet. Minimal luasnya 4x4 meter persegi. Kondisi atap yang rata atau miring tidak masalah. Lahan atap yang akan dibuat taman pun tak ada patokannya. Demikian juga dengan ruang yang ada di bawah taman, bebas.

Hanya saja, pastikan strukturnya tidak bocor, harus dilakukan tes untuk mengeta-hui kondisi atap benar-benar tidak bocor, atau merembes.

Cara pengetesannya mudah. Siram di atas atap sampai air tergenang. Biarkan dua atau tiga hari.

Bila di bagian bawah tidak ada resapan, berarti atap aman. Bisa dilanjutkan pem-buatan roof garden.

Tetapi, jika muncul rembesan, disa-rankan perbaikan kondisi atap lebih dahulu. Selain menambah keteduhan, roof garden juga bisa dimanfaatkan untuk menyerap gas-gas beracun.

Bersantai Menikmati Keindahan Kota di Halaman Atap Gedung

ws/istr

Vol.8 | Desember 2014 14

TREND

Page 15: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Memangkas Birokrasi Perizinan “This is impossible, karena sesuai dengan visi Presiden yaitu one stop service ,

penyederhanaan perizinan akan dilakukan. Itu nawaitu kami, akan saya tabrak, yangpenting sesuai aturan untuk mempercepat pembangunan”

SAJIAN UTAMA

Vol.8 | Desember 2014 15

Page 16: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Proses perizinan yang panjang dan berbiaya tinggi dalam pembangu-nan perumahan di Indonesia menjadi

salah satu permasalahan yang mengemu-ka dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia (REI) 2014 yang ber-langsung di Hotel Borobudur, Jakarta dari tanggal 18-20 November 2014 lalu.

Dihadapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M. Basuki Hadimuljono, Ketua REI, Eddy Hussy, me-nyampaikan rumitnya persyaratan, biaya yang tinggi dan ketidakpastian jangka wak-tu pengurusan perizinan pembangunan pe-rumahan.

“Harus kami katakan, permasalahan perizinan itu menjadi beban dan mengham-bat pembangunan perumahan, terutama perumahan murah untuk Masyarakat Ber-penghasilan Rendah (MBR),“ ungkapnya.

Karena itu, dalam momentum Raker-nas REI, Eddy mengusulkan agar peme-rintah melakukan pemangkasan birokrasi, standarisasi biaya serta kepastian tenggat waktu pengurusan perizinan.

Ketua Housing Urban Development (HUD) Instituteperizinan menjadi salah satu faktor yang

Pembukaan hari pertama Rakernas 2014 oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Ketua DPP REI Eddy Hussy bersama jajaran pengurus DPP REI.

Vol.8 | Desember 2014 16

Page 17: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

menghambat pembangunan perumahan. Jajaran aparatur di dearah, baik pemerintah kabupaten maupun kota yang berwenang memberikan izin membuat rantai perizinansedemikian banyak dan rumit, saking ba-nyaknya ada 28 jenis izin yang dia tak se-butkan satu per satu sebelum bisa mem-bangun perumahan.

ngunan perumahan sesungguhnya hanya tiga, yaitu izin lokasi, tata ruang (site plan) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Hanya saja karena perizinan ini we-wenangnya daerah, di lapangan tergantung inovasinya pemerintah daerah, sehingga perizinan bisa jadi 28 (jenis). Perizinan jadi macam-macam, dibuat aneh-aneh, waktu-nya bisa tahunan tapi bisa cuma seminggu

-daknya pemerintah berani menggratiskan biaya tiga perizinan itu. Dia malah berharap Pemerintahan Presiden Jokowi bisa me-nabrak segala rintangan perizinan ini.

Menanggapi keluhan tersebut, Basuki Hadimuljono, mengakui, salah satu tanta-ngan pembangunan perumahan memang soal perizinan. Basuki memahami, kondisi itu yang menghambat perkembangan sek-tor perumahan selama ini.

“This is impossible, karena sesuai de-ngan visi Presiden yaitu one stop service, penyederhanaan perizinan akan dilakukan. Itu nawaitu kami, akan saya tabrak, yang penting sesuai aturan untuk mempercepat pembangunan,” ujarnya.

Bahkan Basuki menantang peserta Rakernas REI untuk merekomendasikan

segala hal untuk mempermudah pengem-bang membangun rumah. “Saya akan merumuskan pembangunan perumahan ke depan bersama dengan Wakil Presiden dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, rekomendasi dari Rakernas akan saya bawa perumusan itu,” katanya.

Komitmen mempermudah periz inan pembangunan perumahan juga datang dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menurut Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Kemendagri, Agung Mulyana, salah satu strategi untuk mempercepat jalan-nya program ini, yaitu mengurangi bahkan menghilangkan biaya perizinan.

“Kami perlu buat revolusi perizinan. Seperti yang diminta Presiden, semudah-mudahnya dan semurah-murahnya per-izinan. Bisa izin apa saja,” ujar Agung.

Salah satunya, kata Agung, Kemendagri akan mengeluarkan instruksi agar rumah sederhana, tipe 36 ke bawah digratiskan dalam hal perizinan. Namun, Agung juga

mengakui, proses perizinan memakan wak-tu yang lama, bahkan adanya proses perizi-nan rumah yang hingga satu tahun pun tak kunjung keluar. Di sisi lain, ada juga yang mengurus izin kurang dari seminggu.

“Kami perlu revolusi biayanya dan revolusi waktu penyelesaiannya. Biaya-nya jelas, lamanya jelas. Untuk yang ber-pendapatan rendah, biayanya nol,” ucap Agung.

Komitmen Kemendagri tersebut rupa-nya terkait rencana kementerian tersebut untuk membangun rumah bagi sekitar em-pat juta PNS dari seluruh Indonesia yang belum mempunyai rumah, padahal masa kerja sudah puluhan tahun.

“Saya memperk irakan, dari 15 juta ang-ka backlog perumahan, empat juta dianta-ranya disumbang PNS,“ ujar Agung.

Penyederhanaan izin, lanjut Agung, akan mengurangi beban backlog yang se-tiap tahun selalu bertambah. Dikatakan Agung, saat ini, untuk membangun rumah, pengembang setidaknya harus melewati

Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan sebagai narasumber dalam seminar hari pertama Rakernas 2014

SAJIAN UTAMA

Vol.8 | Desember 2014 17

Page 18: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

berbagai jenis perizinan. Beberapa izin tersebut antara lain,

proses surat-surat tanah, pelepasan hak, surat persetujuan desa, surat persetujuan warga, pengajuan proposal, IMB serta izin membangun dari warga. Rangkaian perizi-nan ini bisa berbeda-beda di setiap daerah.

Strategi lain untuk mempercepat pem -bangunan perumahan bagi rakyat, Ke-mendagri mempersiapkan mekanisme proses pemanfaatan aset lahan milik pemerintah daerah untuk pengembangan perumahan.

Namun, kata Agung, yang menjadi ma-salah, pemakaian lahan milik pemda untuk perumahan selama ini adalah karena aset tersebut menjadi hilang.

rumah akan diberikan kepada pemilik rumah sehingga aset pemerintah daerah hilang. “Ini berisiko bagi pemerintah daerah terkait pemeriksaan aset oleh Komisi Pem-berantasan Korupsi,” katanya.

Kendati demikian, penyediaan lahan tetap bisa dilakukan. Kementerian bisa menginstruksikan kepada pemerintah da-erah untuk menyediakan lahan, hanya perlu diatur skemanya agar tidak menyalahi aturan.

“Salah satu contohnya, aset pemerin-tah daerah bisa dialihkan terlebih dulu ke BUMD.

Dengan demikian, lahan tersebut bisa dikerjasamakan dengan pengembang untuk pembangunan perumahan. Pola pemanfaatan lahan seperti itu bisa diterap-kan,” jelasnya.

Kemendagri juga menjanjikan menye-diakan dana untuk pembangunan fasilitas seperti pasar dan Puskesmas sehingga mengurangi beban pengembang yang ujungnya mengurangi harga rumah.

Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursidan Baldan yang turut hadir dan men-jadi pembicara dalam seminar yang diga-gas dalam acara rakernas, menegaskan

sikapnya untuk mendukung REI dalam memberi kepastian hukum, baik pada pengembang maupun pemilik rumah

“BPN melakukan penandatanganan

-bang berupa gelondongan,” katanya.

Ferry akan mengevaluasi kebijakan de-sentralisasi izin pertanahan. Evaluasi terse-but bertujuan untuk memastikan tidak akan timbul permasalahan di kemudian hari, baik terhadap pengembang maupun pemilik rumah.

Pernyataan Ferry merupakan jawaban atas keluhan Ketua Umum REI, Eddy Hussy saat membuka Rakernas. “Selama ini, ta-nah yang sudah dimiliki bertahun-tahun dengan gampang digugat pihak lain, baik

yang sudah dikuasai pemerintah selama berpuluh tahun bisa digugat ke pengadilan,” kata Eddy Hussy.

Pembangunanperumahan yang

dibiayai PT BTN Tbk.

yn/istr

SAJIAN UTAMA

Vol.8 | Desember 2014 18

Page 19: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Apa rencana kedepan Kementerian Peker-jaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mendukung tema Rakernas REI 2014 ini, yakni “Perumahan untuk mewujudkan Ke-sejahteraan Rakyat”?

Wakil Presiden, Jusuf Kalla, akan me-manggil saya, bersama dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ke-pala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago, untuk merumuskan arah pembangunan perumahan. Ini juga untuk membuktikan, pembangunan perumahan tidak di ‘ping-girkan’ dengan penggabungan Kemen-terian Pekerjaan Umum dan Kementerian

Perumahan Rakyat.Ketua REI, Eddy Hussy, mengusulkan

agar pemerintah melakukan pemang-kasan birokrasi dan strandarisasi biaya serta tenggat waktu pengurusan perizinan pembangunan perumahan. Bagaimana komitmen pemerintah?

Untuk menarik investasi dan mening-katkan perekonomian, pemerintahan dibawah Presiden Jokowi-Jusuf Kalla pu-nya komitmen, salah satunya, mempermu-dah, menyederhanakan dan mempermurah proses perizinan. Caranya, kami potong tahapan perizinan yang tidak perlu. Pre-siden selalu memberikan arahan, setiap

JANGAN salahkan Basuki Hadimuljono kalau ia masih harus

belajar tentang sektor industri perumahan. Padahal, pada Kabi-

net Kerja Pemerintahan Jokowi, dipercaya sebagai Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Namun, Basuki juga tak buta soal perumahan, sebab,

latar belakang karirnya selama puluhan tahun di Kemen-terian

Pekerjaan Umum, dipastikan ber-sentuhan dengan perumahan,

setidaknya dari sisi infrastruktur dan tata ruang.

Target KamiTurunkan Backlog

Basuki HadimuljonoMenteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat

SAJIAN UTAMA

Vol.8 | Desember 2014 19

Page 20: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

ada investasi, tugas birokrat adalah melan-carkan perizinan, yakni menyederhanakan. Dalam empat bulan ini, terutama untuk in-vestasi nasional, Presiden menginstruksi-kan segera dibentuk national one stop ser-vice untuk semua jenis perizinan dan sektor industri. Di sektor Industri perumahan, dari laporan yang saya terima, ada 28 jenis per-izinan yang harus dilewati pengembang. Ini, menurut saya impossible dan ini komitmen saya untuk disederhanakan.

Soal kenaikan BBM yang salah satunya, mengalihkan subsidi BBM ke sektor-sektor produktif. Berapa alokasi untuk pembangunan perumahan?

Saya tidak tahu berapa tepatnya. Saya hanya ditugasi pengalihan subsidi itu untuk kebutuhan infratstruktur. Jadi sudah usul-kan ke Bappenas untuk irigasi, bendungan, air minum, dan perumahan, ditambah usu-lan Bappenas yakni soal sanitasi lingku-ngan. Namun, menurut Menteri Keuangan, kenaikan BBM Rp 2000 per liter itu akan membuat subsidi BBM yang dapat dialih-kan sekitar Rp 120 triliun. Nah, sebagian besar akan dialihkan ke infrastruktur.

Masih terkait dampak kenaikan BBM, apakah kredit perumahan terutama un-tuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan ditambah?

Berdasarkan laporan yang saya teri-ma dari internal Kementerian Perumahan Rakyat,diusulkan dana program Fasilitas

Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2015 sebesar Rp 16 triliun, namun baru di-setujui Rp 5,1 triliun. Kemarin, saya usulkan tambahan Rp1 triliun untuk FLPP, dan ke-mungkinan ditambah. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu program pemilikan sebanyak 60.000 unit rumah bagi MBR. Yaitu melalui KPR dengan suku bu-nga 7,25% selama masa tenor maksimal 20 tahun. Ini nanti yang akan saya bawa dalam pertemuan dengan Wapres mendatang se-lain tentunya, saya juga menunggu reko-mendasi dari Rakernas REI ini.

Bagaimana upaya menurunkan angka Backlog?

Dalam catatan kami, angka backlog ta-hun ini sebesar 13,5 juta. Kami menarget-kan untuk menurunkan dalam lima tahun kedepan sebesar 2,2 juta unit rumah atau sekitar 440 ribu unit rumah setiap tahun-nya. Salah satunya upaya yang dilakukan yaitu penyederhanaan perizinan, bekerja sama dengan Kementerian Agraria /Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam pem-bentukan bank tanah untuk mengatasi tingginya harga tanah, meningkatkan kerja sama dengan PT BTN Tbk dalam hal pem-biayaan serta lembaga keuangan lain serta memperluas pembangunan rumah susun, baik Rumah Susun Sederhana Sewa (Ru-sunawa) maupun Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami). Saya juga baru mempe-lajari konsep perumahan baru, yakni kon-sep hunian, yakni bahwa seseorang tak

harus memiliki rumah tapak atau rumah susun, yang penting bisa menempatinya.

Terkait langkah Kapolri yang akan memi-danakan sejumlah pengembang menyu-sul pelaporan Menteri Perumahan sebe-lumnya, Djan Faridz, atas tuduhan belum menjalankan kewajiban hunian berim-bang, apa yang akan Anda lakukan?

Jelas, saya akan mengambil alih proses pelaporan kewajiban hunian berimbang ke-pada Kapolri, tapi saya minta para pengem-bang yang dilaporkan juga menjalankan kewajibannya sesuai Peraturan Menteri Pe-rumahan Rakyat (Permenpera) No.10/2012 dan perubahannya, Permenpera No.7/2013 mengenai Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang.

Data terakhir, yang dilaporkan yakni sekitar 180 pengembang. Namun sebagian juga secara bertahap mematuhi aturan hunian berimbang tersebut, sehingga saya minta kepada Kapolri untuk menyele-saikannya tanpa harus melalui pidana.

Saya juga dapat informasi dari Kapolri, upaya memidanakan itu sebagai shock therapy, jadi tidak usah dipidanakan dulu. Memang tuntutannya itu belum dicabut, namun mereka menunjukan keinginannya untuk melaksanakan UU. Saya juga siap kalau harus menghadap Bareskrim Polri, tapi saya juga minta diselesaikan secara baik, masak yang harus dipidanakan sekian banyak pengembang. yn/istr

Vol.8 | Desember 2014 20

SAJIAN UTAMA

Page 21: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Saat ini sepertinya semua pihak telah selesai berpolemik terkait pro mau-pun kontra terhadap penggabungan

dua kementerian ini. Asosiasi perusahaan pengembang yang terhimpun dalam Real-estat Indonesia (REI) pun lebih menitikbe-ratkan pada persoalan-persoalan peruma-han yang membelit di sektor papan negeri ini dan berharap kepada pemerintahan baru Jokowi untuk dapat mengurainya.

Hal ini mengemuka pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI yang diha-diri seluruh anggota REI dari 34 DPD REI di seluruh Indonesia pada 18-20 November 2014 di Hotel Borobudur, Jakarta. Raker-nas REI merupakan acara tahunan yang diselenggarakan untuk melakukan evalu-asi program-program kerja REI, serta untuk memperkuat dan meningkatkan peran dan

fungsi organisasi untuk kian memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bang-sa.

Tema Rakernas REI 2014 “Perumahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”, juga dianggap sangat aktual terkait de-ngan pemenuhan perumahan khususnya untuk masyarakat bawah yang masih ba-nyak kendala. Aneka persoalan yang ma-sih membelit sektor perumahan nasional sebenarnya masih juga berupa persoalan lama yang karena hingga saat ini belum ada penyelesaiannya, hal seperti ini selalu disuarakan lagi oleh REI.

Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy merumuskan ada tujuh hal persoalan men-dasar yang harus bisa diselesaikan oleh Kemenpupera. “Persoalan-persoalannya bukan masalah baru, tapi tetap harus kami

sampaikan agar pemerintah bisa memberi-kan solusi,” ujar Eddy dalam sambutannya ketika membuka Rakernas di hadapan anggota REI dan stakeholder perumahan.

Ke tujuh permasalahan tersebut antara lain, mahalnya biaya dan lamanya waktu pengurusan perizinan, kepastian hukum, ketersediaan lahan dan infrastruktur, ma-salah pembiayaan, pembangunan rumah susun milik (Rusunami), subsidi rumah tapak, dan terkait dengan kewajiban hunian berimbang. Aneka permasalahan disam-paikan Eddy langsung kepada Menpupera M. Basuki Hadimuljono.

Selain merumuskan aneka persoalan perumahan, Eddy juga menawarkan be-berapa solusi kepada pemerintah terkait sektor perumahan. Mengenai perizinan yang memakan biaya dan waktu, hal ini

Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja

untuk membantunya bekerja dan memimpin negeri ini. Untuk sektor perumahan, Jokowi menggabungkan

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan Kementerian

Perumahan Rakyat (Kemenpera) menjadi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(Kemenpupera) untuk mengurusi persoalan infra-

struktur dan perumahan kita.

Menyelesaikan Persoalan

Lama

Eddy HussyKetua umum REI

SAJIAN UTAMA

Vol.8 | Desember 2014 21

Page 22: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

membuat kondisi ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya akan dibebankan juga kepada harga jual konsumen.

“Waktu perizinan yang tidak jelas serta tingginya biaya perizinan tak pelak menjadi beban dan penghambat pembangunan pe-rumahan untuk kalangan masyarakat ber-penghasilan rendah (MBR),” jelas Eddy.

Kemudian mengenai lahan yang men-jadi modal dasar pengembang untuk mem-bangun perumahan, belum ada kepastian hukum yang ajeg mengenai persoalan per-tanahan.

Bahkan, tanah yang sudah dikuasai se-lama bertahun-tahun pun bisa dengan mu-dah digugat oleh pihak lain.

terselubung, memang nyata membuat kepastian hukum tidak tegak dan lagi-lagi menciptakan kondisi ekonomi biaya tinggi.

Untuk itu diperlukan terobosan politik untuk memastikan tegaknya hukum terkait perizinan dan pertanahan.

Terkait dengan infrastruktur dasar yang menjadi kewajiban negara untuk mem-bangun, hal ini juga masih sangat kurang. Infrastruktur seperti jalan, listrik, air ber-sih, saluran, dan sebagainya selalu kalah cepat penyediaannya dengan pertumbu-han sebuah kawasan yang pada akhirnya membuat permasalah di kawasan tersebut seperti kemacetan, banjir, dan ketidakter-aturan lainnya.

Untuk itu, Eddy berharap pemerintah bisa lebih banyak membangun infrastruk-tur maupun penyediaan lahan berupa land banking ataupun urban renewal.

“Kalau pemerintah bisa membangun transportasi masal seperti MRT, tentu pengembang bisa membangun Rusunami di sekitar stasiun sehingga masyarakat bisa berhunian dan tetap mudah ke mana-mana dengan MRT,” katanya.

Persoalan pembiayaan, menurut Eddy,

karena terjadinya maturity mismatch ter-kait dana-dana yang digunakan untuk pembiayaan perumahan. Umumnya dana-dana tersebut merupakan dana jangka pendek berbiaya mahal namun digunakan untuk pembiayaan perumahan yang jangka panjang. Hal ini mengakibatkan konsumen membayar bunga yang tinggi untuk KPR-nya mencapai 10-14 persen.

Di sisi lain, sebenarnya cukup banyak dana-dana murah jangka panjang yang bisa dimaksimalkan. Beberapa instansi seperti Bapertarum PNS, Assabri, Astek, Taspen, BPJS Ketenagakerjaan, dan lainnya telah menghimpun dana dari para anggo-tanya dan jumlahnya cukup besar.

“Kalau pemerintah bisa mewujudkan tabungan perumahan tentu akan sangat bagus untuk penyediaan dana murah jang-ka panjang sehingga konsumen bisa men-cicil KPR dengan bunga yang relatif murah,” imbuhnya.

Eddy juga berharap terkait dengan harga jual Rusunami mestinya dirancang

dengan jangka waktu lima tahun dengan menyesuaikan inflasi tahunan.

Hal ini karena harga jual Rusunami yang dipatok oleh pemerintah tidak sinkron dengan kondisi di lapangan terkait dengan harga tanah yang terus merangsak naik.

Terakhir, mengenai hunian berimbang 1-2-3 di mana setiap pengembang yang membangun satu rumah mewah wajib diikuti dengan pembangunan dua rumah menengah dan tiga rumah sederhana.

Hal ini diperlukan pemahaman bersa-ma karena kendati tujuannya mulia namun di lapangan sangat banyak kendala untuk pemenuhannya.

“REI tetap berkomitmen untuk menjadi mitra pemerintah dalam hal penyediaan hunian bagi masyarakat khususnya kala-ngan MBR.

Untuk itu, pemerintahan yang baru agar bisa membuat dan mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan terus memba-ngun komunikasi dengan kalangan pe-ngusaha,” tandas Eddy.

Suasana rusunami di salah satu daerah

ys/i str

SAJIAN UTAMA

Vol.8 | Desember 2014 22

Page 23: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Tak heran bila kemudian pengem-bang menaruh kepercayaan kepada keduanya akan mampu menunaikan

tugasnya dengan memecahkan masalah secara arif dan win-win solution. Ketua Pe-nyelenggara Rakernas REI 2014, Adrianto P Adhi mengemukakan, REI adalah mitra pemerintah akan berjalan bersama mem-berikan perhatian terhadap sektor peruma-

han untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Maka dari itu dalam Rakernas REI yang digelar dari tanggal 18 - 20 November 2014 lalu, tema yang diusung adalah “Peruma-han untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”.

“Masih banyak masyarakat yang be-lum memiliki rumah. Masalah perumahan bagi MBR harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ucapnya.

Tema dirasa sangat relevan dalam kon-disi saat ini, saat perumahan menjadi salah satu tolak ukur dalam menilai kesejahter-aan masyarakat.

REI, katanya, menginginkan adanya sinkronisasi peraturan-peraturan terkait bisnis properti. Hal ini mendesak untuk dilakukan karena keberlangsungan bisnis properti nasional bergantung pada kejela-san aturan oleh pemerintah.

“Jika ketidaksinkronan peraturan ini terus terjadi, masa depan 60 lebih jenis bisnis yang terkait properti bisa terancam,” ujarnya.

Basuki Hadimuljono berjanji pemerin-tah akan memangkas waktu dan sejum-lah proses perizinan yang dibutuhkan ter-kait dengan properti sebagai upaya untuk memperlancar layanan yang berhubungan dengan pembangunan perumahan di berb-agai daerah.

Fokusnya adalah memangkas proses perizinan menjadi satu pintu dan waktu-nya cepat, dengan tujuan lebih efektif serta semua proses harus berjalan cepat.

Atas penegasan itu, pengembang pe-rumahan berharap harga rumah stabil sei-ring dengan imbauan pemerintah terkait

tanah.“Kami sangat menyambut baik adanya

imbauan tersebut karena dengan pemang-kasan tarif perizinan dan ongkos penguru-

jadi tidak mengalami kenaikan,” ujar Ketua REI Jawa Tengah, Prijanto.

Seperti halnya sektor lain, harga rumah berpotensi mengalami kenaikan sebagai dampak dari kenaikan harga BBM subsidi. Meski demikian, REI berharap kenaikan tersebut tidak terlalu besar.

Selama ini ada sekitar 18 macam izin yang harus diurus pengembang ketika akan membangun kawasan perumahan. Pada proses penyelesaian perizinan terse-but, hampir semuanya membutuhkan dana yang tidak sedikit.

“Misalnya saja untuk izin mendirikan bangunan yang selama ini biayanya sekitar lima persen dari harga rumah, jika biaya ini bisa dipotong sebesar 50 persen maka bi-aya yang diperlukan hanya 2,5 persen dari harga rumah.”

Bermitra,Membangun Bersama

Pemerintahan kabinet kerja memunculkan spirit baru

bagi para pelaku usaha sektor properti dan realestat. Pemilihan Basuki Hadimuljono

selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat (Menpupera) serta Ferry Mursyidan Baldan

sebagai Menteri Agaria dan Tata Ruang dinilai sebagai

pilihan yang pas untuk mem-benahi persoalan peruma-han rakyat dan sengkarut

sengketa lahan.

wsr

SAJIAN UTAMA

Page 24: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Keberadaan organisasi Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rumah Su-sun Indonesia (P3RSI) juga belum

menolong terjadinya ketidakpuasan terkait tarif rusun tersebut.

Penghuni kerap menuding pengurus P3RSI dan badan pengelola rusun melaku-kan penggelembungan tarif listrik dengan menaikkan tarif secara sepihak atau de-ngan kata lain, Badan pengelola dan P3RSI menjual listrik ke masing-masing unit penghuni rusun, sehingga tarif yang dike-nakan lebih mahal ketimbang harga resmi seusai Peraturan Menteri ESDM Nomor 30 Tahun 2012.

Permasalahan tersebut mengemuka dalam talkshow bertajuk “Polemik Tarif Listrik dalam Pengelolaan Rumah Susun” yang digelar P3RSI di Jakarta, Rabu, 12 No-vember 2014.

Dalam talkshow, P3RSI dan badan

pengelola rusun membantah adanya peng-gelembungan. P3RSI dan badan penge-lola beralasan, lebih tingginya tarif listrik yang dibebankan pada penghuni rusun dibanding tarif yang dikenakan PLN dise-babkan adanya kewajiban pengelola un-tuk membiayai listrik yang berada di area bersama dan tidak dibebankan pada pe-milik unit di rusun, seperti lift, lampu ta-man, lampu koridor dan sebagainya.

Ketua DPP P3RSI, Mualim Wijoyo, se-cara tegas membantah tudingan penghuni rusun,bahwa P3RSI dan badan pengelola rusun menjual listrik ke setiap unit. Menurut Mualim, P3RSI dan badan pengelola hanya berperan mendistribusikan listrik dari gardu listrik ke setiap unit.

“Karena PLN tidak bersedia memasang meteran dan melakukan penagihan ke unit apartemen satu per satu sehingga mau tak mau pengelola apartemen yang harus

Karut MarutPengelolaan Listrik Rusun

MARAKNYA pembangunan Rumah Susun Sederhana Mil ik (Rusunami) di berbagai kota besar di Indonesia ternyata

belum diimbangi pengelolaan listrik yang memuaskan peng-

huni dan pengelola rumah susun (Rusun). Para penghuni rusun mengeluh, bahwa tarif listrik yang dibebankan oleh

badan pengelola tidak sesuai tarif yang diberlakukan oleh

PT PLN (Persero).

Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI)“POLEMIK TARIF LISTRIK DALAM PENGELOLAAN RUMAH SUSUN”

REGULASI

Vol.8 | Desember 2014 24

Page 25: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

melakukan fungsi tersebut,” ujarnya.Jual beli l istrik itu harus memiliki izin

dari pemerintah. “Jika tidak memilik i izin, maka bisa dikenakan sanksi pidana,” im-buhnya.

Menurutnya, jika saja PLN mau mendistribusikan meteran listrik sampai ke unit-unit, tentunya masalah ini akan sele-sai. Untuk itu, Mualim meminta Kementeri-an ESDM untuk segera merancang aturan yang bisa menjadi jalan keluar terhadap masalah ini.

“Jangan sampai pengelola yang mendistribusikan dianggap menjual se-hingga tidak diperbolehkan,” kata Mualim.

Manajer Senior Strategi Pemasaran PLN, Mirza Asryad mengatakan, iz in jual beli l istrik hanya diberikan pada badan atau badan usaha komersial, seperti apartemen pusat perbelanjaan, kawasan bisnis dan kawasan perumahan. Dalam hal ini, PLN menerapkan tarif curah, yakni tarif yang diberikan pada badan usaha secara gelon-dongan, selanjutnya badan usaha tersebut menjualnya ke masing-masing unit badan usaha yang berada di bawahnya.

“Untuk rusunawa dan rusunami diber-lakukan tarif sesuai golongan rumah tangga, yakni golongan R-1 dengan ba-tas daya 1.300 Volt ampere,“ jelasnya.

Menurutnya, PLN tidak mengatur be-saran tarif yang disalurkan badan penge-lola ke masing-masing unit. Penaikan tarif yang dipatok pengelola masih wajar karena merupakan hasil penambahan tarif listrik dari PLN dan tarif service charge. “Kenai-kan wajar tidak akan berbuntut pelaporan jika ada transparansi antara pengelola dan penghuni rusun,” kata Mirza.

Untuk meminimalisir kecurigaan dari para penghuni rusun ke P3RSI dan badan pengelola, Mirza menyarankan agar ke-dua lembaga tersebut secara transparan menjelaskan kepada para penghuni soal komponen tarif listrik yang dibebankan pada penghuni.

Namun tidak tepat kalau penghuni

meminta agar daya listrik diturunkan, mi-salnya menjadi dibawah 1000 VA, semen-tara badan pengelola dikenakan tarif listrik 1300 VA.

Soal usulan agar PLN menyambungkan listrik langsung ke masing-masing unit di rusun, tanpa lewat gardu induk kawasan rusun, secara teknis yakni terkait infra-struktur, tidak memungkinkan. “Kalau PLN harus pasang langsung meteran listrik ke masing-masing unit, butuh biaya tinggi yang akhirnya bebannya ke penghuni unit lebih tinggi, selain itu, pemasangan harus dimulai saat pembangunan rumah susun tersebut,“ katanya.

Praktisi Properti manajemen, Bambang Setiobubi mengungkapkan, adanya perbe-daan persepsi antara PPPSRS dan badan pengelola di satu pihak dengan pemilik atau penghuni disisi lain dalam penerapan tarif listrik tak jarang berujung ke ranah hukum.

“Pemilik atau penghuni yang merasa dirugikan mengadu ke pihak yang berwajib, padahal sebenarnya hal ini dapat didiskusi-kan,” ujar Budi.

Hal senada dikatakan Ketua DPD REI DKI Jakarta, Amran Nukman. Menurutnya, kasus perbedaan persepsi soal tarif listrik tersebut bukan salah P3RSI, badan penge-lola rusun maupun penghuni. Hal tersebut sebetulnya lantaran perbedaan penafsiran atas regulasi yang ada. Untuk menyele-saikannya, kedua belah pihak harus duduk bersama dan membicarakan persoalan mereka selama ini.

“ Kalau penghuni tak percaya hitungan-nya, tinggal didiskusikan saja, sebab pasti juga ada beban lain yang menjadi tang-gungan bersama,” ujar Amran.

Amazon Sinaga, pengamat rusun, mengingatkan bahwa dalam UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Ru-sun disebutkan, bahwa selain hunian yang menjadi wilayah pribadi pemilik unit, di rumah susun juga ada area bersama, ben-da bersama dan tanah bersama yang men-jadi kepemilikan bersama semua penghuni rusun. “Karena itu, penghuni mempunyai kewajiban memelihara bersama lingku-ngannya,” ucapnya.

Pengelolaan & instalasi listrik rumah susun belum terpadu & berjalan sendiri.

yn/istr

REGULASI

Vol.8 | Desember 2014 25

Page 26: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”
Page 27: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Vol.8 | Desember 2014 27

“Bilang kalau nggak sanggup!” pe-sinetron Titi Kamal membuka perbin-cangan. Maksud dari ucapan yang ia sampaikan semata untuk menjaga profesionalitas dalam karir.

Titi Kamal (32) belakangan ini me-mang disibukkan dengan segudang aktivitas mulai dari shooting hingga bisnis diluaran.

Karena kesibukan itu ia akan bilang “nggak sanggup” buat aktivitas yang nggak bisa ia kerjakan.

“Selagi masih muda, sebanyak mungkin aku menggali potensi yang ada. Seperti aku punya passion di du-nia bisnis dan dunia kuliner.

Aku sih jalanin saja selama aku masih sanggup. Kalau aku tidak sang-gup atau kewalahan tidak akan terima kerjaan, jadi disesuaikan dengan kapa-sitas aku saja,” tutur istri Christian Su-giono ini kepada Majalah REI di sela shooting sinetron “Emak Ijah Pengen ke Mekah” di wilayah Cibubur, Jakarta, Selasa, 11 November 2014.

Namun bukannya Titi Kamal kalau nggak bisa membagi waktu, karena urusan shooting dan berbisnis bukan-lah hal baru baginya.

Sekarang ini T iti Kamal lebih fokus membesarkan clothing line Pink Emma, catering dan salon. Ketiga bis-nis tersebut ia kelola di sela kesibukan-nya sebagai artis.

“Tak terkecuali saya juga harus mengurus anak dan suami,” kata ibu dari Arjuna Zayan Sugiono ini.

Disinggung soal bisnis properti Titi Kamal tersigap menjawab. “Saya seka-rang menyewakan vila di Bali,” ucap-nya.

Dan seandainya dia membeli tanah di Jakarta akan digunakan untuk mem-bangun small apartment, mini hotel atau kos-kosan.

Tetapi ia mengaku belum mau seri-us bisnis properti meski menjanjikan. “Sebenarnya sedikit tertarik, hanya saja masih belum berani.

Pengin yang didepan mata saja” tutup bintang AADC ini.

KalauBilangNggak Sanggup!

REHAT

yn/istr

Page 28: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Australia sendiri merupakan salah satu negara favorit yang propertinya banyak dibeli orang asing. Menurut

Michael Ginarto, Head of Crown Group Asia, Australia merupakan negara yang sangat kuat dengan iklim politik yang sangat stabil.

mereka punya kas negara juga sangat kuat, ibaratnya negara yang tidak butuh utang dari negara lain,” ujarnya saat memasarkan proyek terbaru Crown, Sydney By Crown, di Jakarta, medio November 2014.

Negara kuat secara ekonomi dan iklim politik yang stabil, membuat Australia menjadi negara dengan iklim usaha dan investasi yang sangat predictable. Kondisi ini bisa tercapai karena seluruh proses ter-kait perizinan maupun hukum sangat jelas. Australia juga sangat digemari para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.

“Australia itu it ’s a lucky country, iklim politik yang bisa dijaga membuat investasi asing terus masuk ke negara ini. Kalau kita melihat Thailand dengan investasi asing-nya banyak masuk, tetapi karena iklim politiknya tidak stabil, invetasi asing keluar

lagi, jadi iklim politik sangat menentukan iklim investasi. Hal di Thailand ini tidak per-nah terjadi di Australia,” lanjutnya.

Michael menyebut contoh daerah Perth yang merupakan wilayah pertambangan. Pertumbuhan properti di Perth beberapa tahun lalu mencapai 200-300 persen kare-na aktivitas pertambangannya. Walaupun saat ini kondisinya tengah stagnan karena harga batu bara dunia sedang turun.

Terkait kepastian hukum, menurut Michael sangat mudah untuk mencari infor-masi seputar tanah di Australia. Misalnya

kita mencari informasi sebidang tanah, cu-kup dengan title search di lembaga terkait, kita akan mendapatkan informasi menge-nai kepemilikannya, kapan dibeli dan dijual-nya, informasi status tanah apakah tengah digadaikan ke bank, dan informasi lainnya secara lengkap.

“Informasinya keluar semua, jadi kita sebagai pengusaha bisa ambil keputusan dengan cepat, begitu pun masyarakat yang mau mengecek status tanah. Jadi semua-nya jelas, nggak ada wilayah abu-abu ter-kait status hukum tanah. Dulu saya ngurus

Global Crown GroupVisi

Iwan Sunito, CEO Crown Group, adalah satu dari

sedikit orang Indonesia yang bisa sukses menjadi pengem-

bang di luar negeri. Iwan mengembangkan banyak

proyek di Australia dan memasarkannya untuk pasar global. China dan Indonesia

merupakan konsumen terbesar dari luar negeri yang membeli

proyek-proyek Crown Group.

Sydney By Crown

INTERNASIONAL

Vol.8 | Desember 2014 28

Page 29: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

status tanah dari girik jadi hak milik di Ja-karta Timur, dua tahun nggak kelar,” jelas Michael.

Dari berbagai kota-kota besar di Aus-tralia seperti Melbourne, Perth, Brisbane, dan lainnya, Sydney dipilih sebagai kota yang paling banyak dikembangkan proyek apartemen Crown. Hal ini dikarenakan Syd-ney merupakan kota paling padat di Aus-tralia dengan jumlah penduduk sekitar 4,7 juta.

Sydney juga merupakan satu-satunya kota yang tidak bergantung pada hasil alam

dunia. “Kontribusi Sydney untuk Austra-lia itu mencapai 30 persen untuk ekonomi negara, jadi kalau sampai Sydney jatuh, Australia pasti pincang. Kota ini juga favorit untuk pendidikan, orang asing yang masuk ke sini sepertiganya pilih Sydney untuk edu-kasi,” ujarnya.

Seluruh ikon Australia seperti Opera House, jembatan, koala, dan kanguru juga ada di Sydney. Karena itu tidak heran ka-lau pemerintahnya akan menanamkan investasi sebesar Rp 600 triliun untuk pengembangan infrastruktur di kota ini. Hal ini membuat Kota Sydney tetap akan

berkembang ke depannya dan semakin menjadi favorit investor-investor dunia.

PortofolioCrown International Holdings Group

(Crown Group) didirikan sebagai perusa-haan pengembangan properti dan investasi di Sydney oleh Iwan Sunito dan Paul Sathio pada tahun 1996. Selama 18 tahun perjala-nan perusahaan ini, Crown Group telah ber-hasil mengembangkan lebih dari 15 proyek dengan nilai portofolio mencapai Rp 35 triliun.

Proyek-proyek utama Crown di Sydney selain di Bondi, Bondi Junction, Parramatta,

Pennant Hills, dan Rhodes. Perusahaan ini juga telah dianugerahi NSW President Award dari Urban Development Institute of Australia (UDIA), karena dinilai sebagai pengembang properti yang naik daun me-lalui proyek pengembangan Top Ryde City Living bergaya resor.

Penghargaan lainnya antara lain Hou-sing Awards 2012 untuk kategori Mas-ter Builders Association Exellence. Juga penghargaan Apartment of The Year dari Housing Industry Association (HIA) untuk

proyek Sanctum by Crown sebagai pem-bangunan icon di Homebush yang sangat sukses. Proyek lainnya seperti Viking by Crown,V by Crown, Viva by Crown, Crown Green Square, dan lainnya juga menuai pujian karena konsep pengembangan maupun strategi market yang disasarnya. Terakhir, Crown meluncurkan global launch untuk proyek Sydney by Crown di Sydney, Singapura, dan Jakarta.

Sydney by Crown merupakan mena-ra apartemen ikonik yang akan dibangun dengan investasi Rp 2,5 triliun. Lokasinya di 161 Clarence Street, CBD Sydney yang merupakan satu-satunya gedung aparte-men di kawasan tersebut. Berdiri megah setinggi 25 lantai, total ada 220 unit dan hanya separuhnya yang akan dijual karena sebagian lagi akan dibuat untuk hotel.

“Apartemen ini dirancang oleh arsitek internasional, Koichi Takada, melalui se-buah kompetisi desain internasional.

Ada beberapa tipe yang ditawarkan selain penthouse seharga mulai AUS$900 ribu. Sydney by Crown merupakan proyek Crown ke-18, tahun depan akan ada dua proyek lagi yang akan kami luncurkan,” tan-das Michael.

Ruangan Bersantai

Tempat OlahragaRuang atap

Iwan SunitoCEO of Crown Group

ws/istr

INTERNASIONAL

Vol.8 | Desember 2014 29

Page 30: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Pengembang properti yang ter-gabung dalam Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta optimistis mampu bertumbuh 10-20 persen pada 2015.

Bisnis properti di Jakarta dinilai masih mampu bertahan dan bertum-buh sekalipun didera isu perlambatan sepanjang 2014.

“Kami tetap optimistis, apapun yang terjadi kami konsisten memba-ngun, meski ada hambatan besar poli-tik, krisis ekonomi, pengaruh ekonomi global, properti tetap akan tumbuh,” kata Ketua DPD REI DKI Jakarta, Ar-man Nukman dalam diskusi “Peluang Bisnis Properti 2015”.

Amran menambahkan, semangat sektor properti bakal naik juga

REI Expo digelar oleh sejumlah DPD Realestat Indonesia (REI) yang menghadirkan beragam pilihan rumah bagi masyarakat. REI Expo yang dihe-lat di Medan menghadirkan peruma-han dari semua jenis yang disediakan pengembang ternama, mulai dari sub-sidi hingga perumahan mewah.

REI Expo bertemakan ‘Bersama Membangun Sumut’ itu, ditarget-kan mencetak transaksi hingga Rp 100 miliar. REI Expo juga digelar di Pekalongan, Ketua Komisariat Pe-kalongan DPD REI Jawa Tengah,

Ricsa Mangkulla mengatakan, pame-ran itu diikuti 18 pengembang pro-perti perumahan mulai dari Pemalang, Pekalongan, Batang, bahkan hingga pengembang dari Semarang.

Selain itu, Pameran rumah ber-tajuk REI Expo juga digelar di Mal Paragon Pemuda, Kota Semarang. REI Expo Jateng kali ini sengaja lebih mengutamakan nilai transaksi dibanding jumlah unit yang terjual. Jumlah peserta memang dibatasi demi memberikan layanan prima ke-pada calon konsumen.

ExpoSemarak

argetumbuhT

Tak JelasPerijinan Rumah Vertikal

Guna mencari solusi atas sulitnya kepastian hukum perijinan pemba-ngunan rumah vertikal, DPD REI Jawa Timur (Jatim) menggelar workshop selama dua hari, dari 29 hingga 30 Ok-tober di Spazio Hall, Surabaya, baru-baru ini.

Ketua DPD REI Jatim, Totok Lu-sida mengatakan, pembangunan rumah vertikal sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tetapi sistem periji-nan perundang-undangannya sampai sekarang belum jelas. Sehingga, pro-ses perubahan ini banyak yang hampir semuanya secara legalitas hukumnya belum terpenuhi secara utuh.

“Kami bisa ngomong strata title, strata title sampai se-

karang belum berubah. Sehingga, saya mengadakan workshop hari ini dan besok sekali-gus supaya pengem-bang mengetahui dengan jelas.

Dalam workshop ini akan dijelaskan bagaimana proses serti-

-dangkan dari Tata Kota Cipta Karya Surabaya juga akan menjelaskan bagaimana supaya perijinan itu dapat terpenuhi,” ujarnya.

Mempertegas sistem perijinan pembangunan rumah vertikal, REI

Jatim gelar workshop 2 Hari.

snrsnr

LINTAS DAERAH

Vol.8 | Desember 2014 30

Page 31: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

bank. Tetapi juga untuk memperketat dan memberi fasilitas kepada anggota REI,” ungkap Paulus Totok Lucida, selepas penandatanganan di Kantor REI Jatim di Surabaya.

Dalam kerjasama ini REI Jatim menegaskan, hanya anggota aktif saja yang nantinya mendapat kemu-dahan kredit dari bank.

“Kami tidak mau memberi reko-mendasi kepada developer yang tidak memiliki outlok business .

Hal ini untuk menghindari bila terjadi perselisihan antara end user, bank, REI, dan pemerintah kota,” tegasnya.

didukung oleh kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.

Naiknya Basuki Tjahja Purnama (Ahok) melahirkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan bisnis properti.

“Kami tahu gaya dan kebijakannya yang penuh gaya bisnis. Ahok kalau ngomong juga pake bahasa bisnis dan cocok dengan kami sebagai pengem-bang dan kami melihat ada sinyal positif,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) meminta pengembang tidak membangun rumah di lahan pertanian guna menja-ga ketahanan pangan dan lingkungan.

“Pemprov Sumut mengakui kebu-tuhan rumah yang masih cukup besar di tengah harga lahan yang semakin mahal, tetapi Realestat Indonesia (REI) di wilayah Sumut diminta mengingat-kan pengembang untuk tidak melaku-

Antisipasi Harga Tanahkan pembangunan di lahan pertanian,” kata Wakil Gubernur Sumut, H. Tengku Erry Nuradi usai menerima jajaran pengurus DPP REI Sumatra Utara.

Untuk memberi rangsangan agar pengembang mau melakukan pen-jagaan lingkungan, REI diminta mem-beri penghargaan kepada pengusaha yang memperhatikan faktor ling-kungan pada perumahan yang akan dibangun.

DPD REI Jawa Timur (Jatim) menggandeng tiga lembaga untuk mengembangkan sektor properti.

Ketiga lembaga tersebut adalah PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, PT Telkom Tbk dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Ketua REI Jatim, Paulus Totok Lu-cida mengatakan, kerjasama ini untuk mempermudah pengajuan kredit.

Khususnya untuk kerjasama de-ngan bank terkait pengajuan KPR dan kredit konstruksi.

“MoU dengan BTN, tidak sebatas kerjasama KPR saja, karena mayoritas developer pasti berhubungan dengan

REI JatimKerjasama Permudah Kredit

sn/istr

Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman bersama jajaran pengurus lainnya

Wakil Gubernur Sumut, H. Tengku Erry Nuradi sambut kedatangan jajaran pengurus DPP REI Sumatra Utara

DPD REI Jawa Timur melakukan kerjasama pengajuan KPR dengan BTN, Telkom, dan pemkot Surabaya

snr snr

LINTAS DAERAH

Vol.8 | Desember 2014 31

Page 32: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

DPD REI Nusa Tenggara Timur menjalin kerja sama dengan PLN guna mempercepat pemasangan listrik bagi pengembang anggota DPD REI NTT.

Kerja sama yang terjadi meru-pakan hasil dari pertemuan antara REI NTT dengan PLN yang membahas se-gala permasalahan terkait kelistrikan.

“PLN berkomitmen akan melaku-kan pertemuan rutin dengan REI se-tiap 3 bulan sekali.

Itu semacam rapat koordinasi, perencanaan dan arah pembangunan

PLN Prioritaskan REIdari REI,” ungkap Booby Lianto Ketua DPD REI NTT ketika dihubungi MAJA-LAH REI.

Selain itu, lanjut Bobby, PLN akan memprioritaskan semua permohonan dari REI. “Dan yang ketiga tentang pembiayaan. PLN menjamin yang sesuai dengan perencanaan yang kita masukkan, berarti tidak akan ada penambahan biaya karena PLN menanggung secara keseluruhan yang sesuai dengan perencanaan yang disampaikan REI,” pungkasnya.

Kebutuhan akan tempat tinggal di Provinsi Bali semakin tinggi. Hal ini menjadi perhatian penting para pengembang di Bali yang tergabung dalam DPD REI Bali dalam. Pengem-bang ingin turut membangun Bali, na-mun tetap mengindahkan aturan.

“REI ingin membangun kerjasa-ma dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam pengembangan ka-wasan perumahan dengan mem-perhatikan tata ruang dan peraturan yang berlaku,” kata Ketua DPD REI Bali, I Gusti Made Ariyawan saat audi-ensi dengan Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata di ruang Kerja Bupati Gianyar baru-baru ini.

Sebagai masyarakat Bali, tentu dalam mengembangkan kawasan perumahan tidak akan merusak Bali, tetapi pastinya ingin Bali menjadi lebih baik, indah dan semakin diminati oleh masyarakat dunia sebagai destinasi pariwisata,” ucap Gusti Ariyawan.

Poin kerjasamanya adalah pengembangan diatas lima unit kav-ling wajib melampirkan akta pendirian dan perubahan-perubahan badan hu-kum serta Kartu Tanda Anggota (KTA) REI.

Langgar Aturan Tata Ruang

Jangan

Ketua DPD REI Bali, I Gusti Made Ariyawan audiensi dengan Bupati Gianyar, A.A. Gde

Agung Bharata di ruang Kerja Bupati Gianyar

Kerja sama DPD REI Nusa Tenggara Timur dengan

PLN

snr

Vol.8 | Desember 2014 32

LINTAS DAERAH

Page 33: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jatim III bersedia membebas-kan PPN rumah di atas harga Rp105 juta per unit. Keringanan pajak akan diberikan jika pengembang bisa mem-buktikan biaya-biaya tetap komponen rumah yang menjadi beban end user sehingga tidak termasuk komponen harga rumah bersubsidi.

Seperti dikutip bisnis.com, kan-tor pajak bisa saja tidak menghi-tung komponen biaya-biaya tetap menjadi tidak termasuk komponen harga rumah asal pemisahannya benar-benar jelas. Dengan demik ian, biaya-biaya tersebut tidak masuk dalam komponen KPR, yang men-

jadi masalah, kebanyakan komponen

perolehan hak atas tanah dan bangu-nan, pemasangan listrik, pemasangan air, dan lainnya masuk dalam KPR.

Pengembang menilai, dengan har-ga rumah Rp105 juta per unit untuk rumah yang dapat memperoleh fasili-tas pembebasan PPN dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), masih dinilai terlalu rendah terkait tingginya harga tanah dan ke-naikan bahan-bahan material bangu-nan. Jadi solusinya sebenarnya harga rumah sederhana dinaikkan sehingga memberikan peluang margin yang layak bagi pengembangnya.

Harga Rumah Rp 105 JutaBebas PPN

DPD REI Jawa Tengah meraih penghargaan KADIN Award 2014 yang diselenggarakan oleh Kadin Jateng pada tanggal 26 November 2014 di Hotel Oak Tree Semarang, sebagai salah satu asosiasi usaha untuk ka-tegori Pengembangan Citra Terbaik.

Ketua Tim Penilai Kadin Award 2014, Mulyono Hadi Pranoto menjelaskan bahwa penilaian peng-hargaan didasari pada tujuh kriteria, yaitu profesionalitas, perbaikan citra dan manfaat bagi masyarakat, serta cara membangun sinergitas dan men-ciptakan iklim usaha/investasi yang kondusif.

Penghargaan diberikan langsung

Rengkuh Kadin Award 2014

REI Jateng

oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Kadin Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono ke-pada Ketua DPD REI Jateng, Ir. MR

Priyanto, MM.Ini merupakan penghar-gaan yang kedua kalinya setelah pada Tahun 2013 lalu meraih penghargaan sebagai asosiasi usaha terbaik III.

Gubernur Jawa Tengah memberikan Kadin Awards 2014

snr

snr

Vol.8 | Desember 2014 33

LINTAS DAERAH

Page 34: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Whiz Prime Hotel Incar Segmen Pebisnis dan Keluarga

Pilihan DeveloperAgustus-September 2014.

Ada delapan jenis produk bahan bangunan utama yang mendapat penghargaan mencakup produk cat, keramik, rangka atap, penutup atap, sanitari, gipsum, semen, dan kusen non kayu.

“Dari hasil survei kami merek bah-an bangunan lawas masih mendomi-nasi pilihan developer. Tapi beberapa tahun terakhir cukup banyak produk baru yang harganya bisa lebih bersa-ing sehingga menjadi alternatif dan favorit baru developer,” ujar Joko Yu-wono.

Ajang Konstruksi Indonesia 2014 (KI’14) yang didukung oleh Badan Pembinaan Konstruksi (BP Kons-truksi) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK) bersama dengan Infrastructure Asia, kembali diselenggarakan untuk ke-12 kalinya di Jakarta Convention Centre pada 5-7 November 2014.

Ajang ini merupakan forum pertemuan para pemangku kepen-tingan jasa konstruksi dari seluruh penjuru Indonesia dan luar negeri, mulai dari pemasok material bangu-nan, teknologi, layanan informasi dan teknologi hingga alat berat.

Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Ir. Hediyanto W.Husaini mengatakan dukungan Kementerian PU di KI’14. “Berkembangnya kondisi infrastruktur Indonesia berkontribusi langsung pada peringkat daya saing,” ucapnya dalam rilis yang diterima ma-jalah REI.

Kembali DigelarKI’14

Majalah Housing Estate mem-berikan anugerah Bahan Bangunan Favorit Developer 2014 di Jakarta, 16 Oktober 2014.

Penghargaan diberikan oleh Men-teri Perindustrian M.S. Hidayat di penghujung masa tugasnya sebagai menteri era Presiden SBY.

Penghargaan ini diberikan kepa-da produsen bahan bangunan yang produknya paling banyak dipakai pe-rumahan di Jabodetabek Penilaian berdasarkan survei terhadap sejumlah perumahan, terutama yang berskala kota besar, dan sedang sepanjang

Favorit

ISPI Group bekerja sama dengan Intiwhiz menghadirkan Whiz Prime Cifest yang merupakan Hotel Whiz Prime pertama di jantung niaga Cifest Walk Cikarang.

Hotel berkategori bintang tiga ini mempunyai 122 kamar dan dilengkapi delapan ruang pertemuan berkapasi-tas 300 orang.

“Kawasan Cifest Walk hanya ber-jarak lima kilometer dari tol Cikarang Barat. Sebuah kawasan yang berada di sek itar Bekasi Internasional Indus-trial Estate. Inilah alasan Hotel Whiz Prime hadir disini,” jelas Komisaris Utama ISPI Group, Preadi Ekarto.

Incar Pebisnis & Keluarga

Whiz Prime

ysr

snr

snr

KILAS BERITA

Vol.8 | Desember 2014 34

Page 35: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Dalam kategori “Indocement De-veloper Award” sembilan pengem-bang anggota REI menyabet peng-hargaan bergengsi, antara lain Alam Sutera (The Best Innovation in Sus-tainable Development), Summarecon Serpong (The Best Innovation in Green Development), BSD City (The Best In-novation in Customer Satisfaction).

“Indocement Developer Award” Pengembang REI Raih

Sinar Mas Land, pengembang pro-perti terbesar dan terpercaya di Indonesia bekerja sama dengan Hongkong Land, group pengembang, investasi dan manaje-men properti Asia terkemuka, memberikan solusi terhadap kebutuhan hunian serta lo-kasi bisnis impian bagi masyarakat di seki-tar kota Jakarta dengan menghadirkan Na-vaPark (lokasi disekitar Jakarta, hanya saja sinarmas land belum menyebutkan daerah tersebut).

Proyek properti terbaru ini ditujukan se-bagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan tempat hunian yang nyaman, tempat tumbuh kembang keluarga, ruang usaha dan hiburan yang berkualitas.

Proyek tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 65 hektare dan termasuk ka-wasan komersial. Pembangunan proyek yang mengeluarkan investasi Rp 2,6 triliun tersebut, diharapkan bisa selesai melalui beberapa tahap pada 2018 mendatang.

“Kami percaya kerjasama ini meru-pakan awal yang baik menjalin partnership untuk memanfaatkan peluang di bisnis properti Indonesia,” kata Michael Widjaja, Group CEO Sinar Mas Land,” dalam rilis yang diterima majalah REI.

Sinar Mas-Hongkong Land Kembangkan NavaPark

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) memberikan peng-hargaan “Indocement Award 2014” kepada masyarakat Indonesia, khu-susnya kontraktor, pengembang, ma-hasiswa dan masyarakat yang me-miliki minat, kreativitas, inspirasi dan inovasi tiada henti dalam produk se-men dan aplikasinya.

Selain itu, Taman Sari Hills Resi-dence menyabet penghargaan kat-egori “The Best Project Development” in Central Java, Graha Natura (The Best Project Development in East Java), Graha Permatakota (The Best Project Development in Bali & Nusa Tenggara), Citraland City Samarinda (The Best Project Development in Ka-limantan), Citraland Kendari (The Best Project Development in Sulawesi & Eastern Indonesia).

9 Pengembang Anggota REI Raih Indocement Developer Award.

Sinar Mas Land Gandeng Hongkong Land Kembangkan NavaPark

snr

snr

KILAS BERITA

Vol.8 | Desember 2014 35

Page 36: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Transylvania adalah Kastil Bran, inilah Kastil yang dipercaya sebagai Kastil-nya Drakula. Kastil ini telah memiliki

reputasi sebagai salah satu dari monu-men terkenal dengan arsitektur bergaya era pertengahan.

Meski Rumania penuh dengan bangu-nan dengan arsitektur dan sejarah tua, Kas-til Bran tetap merupakan bangunan yang terpenting, dan tak dapat dipungkiri bangu-nan tersebut telah dikenal luas.

Popularitas kastil ini dihubungkan de-ngan Pangeran Drakula, yang bereputasi buruk dan merupakan karakter utama dari novel Drakula karangan Bram Stoker pada abad ke-19. Terdiri dari 17 buah ruangan, kastil ini juga merupakan salah satu pro-perti termahal di Rumania, nilai jualnya mencapai US$140 juta.

Berawal dari 1212Kastil Bran dibangun pada 1212 oleh

perkumpulan pedagang yang berasal dari kota di dekatnya, Brasov. Pada awal mula mempunyai tujuan utama untuk memenuhi

&Kastil BranMitos Drakula

Musim liburan segera tiba, sedari awal pilihlah tempat wi-sata yang menjadi favorit tu-juan, selain tentunya disesuai-kan dengan kocek. Bagi yang suka dengan tantangan, wisa-ta horor menjadi pilihan, tetapi hendaknya bagi yang benar-benar hobi, karena jangan sampai usai berwisata ada masalah dengan kesehatan jantung.

Satu dari sekian tempat wisata horor yang ada di se-antero jagat ini adalah Tran-sylvania. Transylvania meru-pakan sebuah provinsi yang terletak di Rumania, Eropa Timur. Nama itu membangunkan ingatan kita tentang drakula, ya, Transylvania memang iden-tik dengan mitos dan legenda yang sangat terkenal, yaitu drakula.

Vol.8 | Desember 2014 36

Page 37: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

kepentingan kapal-kapal yang melewati ngarai kecil Rucar-Bran yang melintasi pe-gunungan Carpathian.

Pada 1920, Kota Brasov menderma-kan kastil tersebut kepada Ratu Rumania, Maria, sebagai tanda terima kasih atas kontribusinya kepada negara. Selanjutnya memugar dan mewariskannya kepada putrinya, Putri Ileana.

Tetapi pada 1948, keluarga kerajaan telah diruntuhkan oleh tentara Pemerintah-an Uni Soviet, yang didukung oleh Pemerin-tahan Rumania pro-Soviet.

Kemudian kastil itu beralih menjadi milik pemerintah dan dibuka untuk umum

pada 1956, dengan salah satu bagian ba-ngunannya yang diubah menjadi galeri mu-seum sejarah seni abad pertengahan.

Karena adanya kelalaian dari para peja-bat selama bertahun-tahun yang kemudian menyebabkan keruntuhan kastil tersebut, sehingga antara 1987 dan 1993, pada kastil tersebut dilakukan pemugaran kembali se-cara besar-besaran.

Kisah Lain Sesudah era revolusi Rumania pada

1989, rezim komunis kemudian dihapus-kan. Keluarga Habsburg, pemilik Kastil Bran terdahulu mulai mengajukan gugatan hukum untuk mendapatkan aset mereka kembali.

Setelah bertahun-tahun berjuang serta bertarung melalui jalur hukum, Dominic Habsburg, cucu laki-laki dari Ratu Maria dan juga merupakan putra dari PutriIleana, akhirnya mendapatkan kembali kastil tersebut setelah hampir kurang lebih enam dekade kastil tersebut diambil alih dari keluarga itu. Mereka bermaksud untuk mengubahnya menjadi museum berkuali-tas tinggi yang terbuka untuk umum.

Kastil Bran menjadi terkenal setelah Bram Stoker menulis novel terkenalnya berjudul “Drakula”, dimana tokoh utamanya adalah Pangeran Drakula, yang juga dikenal sebagai “Vampir dari Transylvania.”

Sesungguhnya tokoh dalam novel ka-rangan Stoker ini tidak pernah eksis, baik di dalam sejarah negara Rumania maupun di dalam cerita rakyat Rumania.

Tokoh Drakula, sebetulnya, secara luas dipercaya terinspirasi oleh sisi kelam dari kepribadian tokoh sejarah Rumania, Pa-ngeran Vlad Tepes. Pangeran ini memerin-tah Kota Vallachia, daerah bagian Rumania, selama abad ke-15.

Meskipun tidak pernah didakwa se-bagai penghisap darah, namun ia memiliki reputasi yang kelam. Selama masa kecilnya ia terlahir sebagai tahanan politik oleh Kera-jaan Ottoman, dan menghabiskan sebagian besar masa mudanya di dalam tahanan Istambul. Kemudian semasa hidupnya ia menjadi Pangeran Vallachia, dengan be-berapa dukungan dari Raja Hungaria.

Kastil Bran disebut “Kastil Drakula” sekitar tiga dekade yang lalu oleh wisa-tawan asal Barat yang berkunjung ke Ru-mania dalam rangka pencarian Drakula.

Mereka dikejutkan oleh bagaimana pin-tu masuk menuju rumah besar Transylva-nia menyerupai kastil seperti yang digam-barkan oleh Stoker dalam karya novelnya, dan oleh sebab itu dinamakan “Kastil Drakula”.

Seiring perjalanan waktu, sudah men-jadi kepercayaan bahwa novel Stoker me-miliki beberapa hubungan nyata dengan kastil tersebut, tetapi permasalahannya bukan demikian.

Siapapun yang mengunjungi Kastil Bran dengan bayangan novel Stoker akan mendapatkan kenyataan yang sama sekali berbeda.

Kastil itu sendiri adalah contoh dari sebuah bangunan kuno, ramah dan indah dengan arsitektur bergaya era pertengahan.

Para wisatawan yang datang hanya akan mendapatkan sebuah kastil terben-tang di daerah pegunungan yang tenang para gembala yang sedang menggemba-lakan ternaknya, dan para istri yang sedang merangkai tekstil buatan tangan untuk menghias isi rumah mereka.

The Main Tower

The Canopy Bed

Interior Room

ws/istr

JALAN-JALAN

Vol.8 | Desember 2014 37

Page 38: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Tampaknya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diikuti pe-rubahan suku bunga (BI rate) menjadi

7,75 persen berpengaruh terhadap pembi-ayaan sektor properti.

Harga bahan baku properti otomatis naik. Konsekuensinya, emiten properti ber-siap menaikkan harga.

“Bila menaikkan harga, sulit untuk me-narik pembeli karena daya beli masyarakat semakin rendah,” kata Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas di Ja-karta, baru-baru ini

Padahal, mayoritas emiten properti su-dah menaikkan harga 10-15 persen. Dua tahun sebelumnya, emiten sektor ini pun telah menaikkan harga rata-rata 30 persen.

Kendati demikian, emiten properti yang memiliki bisnis residensial sebagai bisnis utama masih akan eksis atau bersinar.

Sebab, kebutuhan akan tempat tinggal masih tinggi. Selain itu, perusahaan yang memiliki proyek dengan pendapatan beru-lang alias recurring income lebih bisa dapat bertahan.

Diprediksi pendapatan emiten properti rata-rata turun 10-15 persen year-on-year (yoy), demikian juga laba bersih turun 5 persen yoy.

Sejatinya masyarakat banyak yang menunda pembelian properti tahun 2014 ini, tetapi akan melakukan transaksi pada tahun 2015.

“Pertumbuhan 10-15 persen ini

merupakan angka moderat. Tetapi bisa lebih dari itu. Kami berani melansir produk-produk baru pada tahun depan,” kata Di-rektur Utama PT Summarecon Agung Tbk., Johannes Mardjuki.

Sebenarnya pada 2015 merupakan ta-hun yang tak boleh dipandang remeh oleh pasar properti Indonesia, karena selain tantangan yang sudah disebutkan di atas, ada lagi satu kompetisi yang perlu diperhi-tungkan, yakni ASEAN Free Trade Area atau Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.

Hanya saja, pengembang Indonesia tampaknya sudah siap berkompetisi, ken-dati pengembang di kawasan tersebut dapat dengan mudah berekspansi lintas negara, termasuk ke Indonesia.

TETAP EKSISEmiten Properti

Semarak pembangunan properti di Jakarta dan Surabaya.

Vol.8 | Desember 2014 38

Page 39: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Konsultan properti, Knight Frank me-ngatakan, pertambahan tajam tampak pada pembangunan apartemen kondomi-nium di Asia Tenggara.

Di Indonesia, terdapat pertumbuhan 184 persen untuk harga rumah di Jakarta selama dua tahun terakhir. Angka ini berpo-tensi terus bertambah mengingat pertam-bahan jumlah konsumen kelas menengah yang membutuhkan hunian di pusat kota.

Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pada tahun ini pe-nyaluran kredit ke sektor properti mencapai Rp 559,5 triliun, dengan pangsa menca-pai 16 persen dari total kredit sebesar Rp 3.561,3 triliun.

“Sebesar 59 persen merupakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemi-likan Apartemen (KPA), kredit konstruksi 26 persen dan realestat sebesar 15 persen,” ungkap Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Gandjar Mus-tika ketika menjadi pembicara diskusi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia (REI) di Jakarta, 19 November 2014.

Kecilnya pangsa tersebut menunjukan adanya perlambatan pertumbuhan kredit properti dari tahun ke tahun.

Sampai September 2014 pertumbuhan kredit properti baru menunjukkan diangka 18 persen. Hal ini menunjukan terjadi tren penurunan pertumbuhan kredit dibanding-kan tahun 2011 sebesar 31 persen.

Dari data yang ada, rata-rata pertum -buhan kredit properti dari tahun 2011-2014 sebesar 23,45 persen. Dimana rata-rata pertumbuhan kredit paling besar diserap

oleh realestat sebesar 24.61 persen, kemu-dian diikuti oleh KPR dan KPA 24.43 persen dan konstruksi 22.68 persen. Untuk per-tumbuhan kredit KPR dan KPA adalah yang paling fluktuatif diantara pertumbuhan yang lain.

Melambatnya pertumbuhan kredit properti tersebut terutama bersumber dari perlambatan KPR dan KPA, yang pada Sep-tember 2014 tumbuh delapan persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2011 sebesar 40 persen (yoy).

Berbeda dengan penyaluran kredit realestat September 2014 tercatat tum-buh 23 persen (yoy) lebih besar daripada pertumbuhan 2011 sebesar 19 persen (yoy). Non Performing Loans (NPL) kredit

properti dari tahun 2011 sampai dengan ta-hun 2014, menunjukkan angka yang relatif rendah, yaitu kurang dari lima persen.

Secara umum, NPL kredit properti menunjukkan tren yang meningkat pada ketiga sektor (konstruksi, realestat dan KPR/KPA, kecuali tahun 2012 terjadi penu-runan pada NPL kredit properti.

NPL kredit konstruksi dan NPL kredit KPR dan KPA menunjukkan tren yang me-ningkat, dengan rata-rata NPL sebesar empat persen (konstruksi) dan 2,2 persen (KPR dan KPA).

Sementara, NPL kredit realestat menunjukkan tren yang relatif stabil de-ngan rata-rata NPL sebesar 1.7 persen per-bankan pada Agustus 2014.

properti.

ws/istr

BURSA

Page 40: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Pertanyaanya, pasca terbitnya regu -lasi tersebut apa peran pengembang guna membantu program pemerintah dalam hal pemenuhan rumah bagi MBR?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui permasalahannya. Pengembang yang tergabung dalam or-ganisasi Realestat Indonesia (REI) kurang lebih 3.000 anggota. Hampir 60% anggota REI bergerak di bidang perumahan murah yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Semua berkomitmen penuh sebagai mitra dalam mendukung program pemerin-tah terkait program penyediaan perumahan dan permukiman yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia

REI sudah berkiprah selama 43 tahun di mana bentuk aktivitas usaha anggota REI

komersil berdasarkan mekanisme pasar dan yang kedua non-komersil. Untuk aktivi-tas non-komersil inilah kami bekerja sama dengan pemerintah di bidang penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasi-lan rendah (MBR). Sebagian besar berupa rumah sederhana tapak (RST) dan seba-gian kecil berupa rumah susun (rusun) umum.

Saat regulasi pemerintahannya kon-dusif dan suportif, anggota REI bisa mem-bangun RST kurang lebih 120.000 unit/tahun yang tersebar di 34 provinsi di

Indonesia. Dari angka tersebut dapat dihitung

sumbang karya pengembang kepada kon-tribusi pembangunan perumahan MBR dan turutannya, seperti infrastruktur, fasos dan fasum yang diserahkan kepada masyara-kat melalui pemerintah yang besarnya 40% dari wilayah dikembangkan oleh masing-masing pengembang. Serapan 170 jenis hasil industri bahan bangunan, industri pengisi alat-alat rumah tangga dan lapa-ngan pekerjaan pada industri perumahan.

Pada saat ini para pengembang ang-gota REI di daerah tingkat satu (DATI I) atau daerah tingkat dua (DATI II) sudah ter-biasa dalam membangun pengembangan-

Kebutuhan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan

rendah (MBR) terus bertambah setiap tahun. Namun, upaya

pemerintah untuk mengurangi atau bahkan menambal kebutuhan rumah murah

tampaknya makin terhambat. Pasalnya di awal tahun ini, terbit

Permenpera Nomor 3/2014 tentang Fasilitas Likuiditas

Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/

Pembiayaan Pemilikan RumahSejahtera. Salah satu poin

yang digadang-gadang dapat menghambat laju pembangunan

rumah murah bagi MBR yang terkandung dalam beleid

tersebut adalah penghentian FLPP untuk

rumah sejahtera tapak yang kemudian dialihkan untuk rumah

susun pada 31 Maret 2015 mendatang.

Rumah MBRKPR FLPP & Pasokan

Dadang JuhroWakil Ketua Umum DPP REI Bidang RST

KONSULTASI

Vol.8 | Desember 2014 40

Page 41: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

pengembangan kawasan penyediaan Rumah Sejahtera Tapak. Rumah Sejahtera Tapak yang dengan berdasarkan me-kanisme pasar dengan bunga komersial dan Rumah Sejahtera Tapak yang bekerja sama dengan program FLPP yang dise-diakan oleh pemerintah.

Pengembang di daerah sebagian besar secara pengelolaan proyek belum terbiasa mengelola proyek berupa rumah susun. Dikarenakan kebutuhan masyarakat saat ini masih terarah kepada bentuk penyedia-an Rumah Sejahtera Tapak, belum terlihat menyeluruh kebutuhan masyarakat untuk berpindah kepada kebutuhan untuk tinggal di Rumah Susun.

Sebenarnya dalam program penye-diaan rumah bagi MBR itu ada kewajiban pemerintah yang berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945. Secara konstitusional pembangunan perumahan merupakan ke-wajiban konstitusional negara dalam Pasal 28H ayat (1) UUD 1945. Pemerintah harus memastikan pemenuhan hak bermukim rakyat sebagai hak konstitusional teru-tama bagi MBR dan masyarakat misk in. Kewajiban pemerintah dalam mendukung

terselenggaranya pengadaan RST untuk MBR adalah membuat regulasi untuk ke-pentingan konsumen yang dapat diimple-mentasikan. Diantaranya menyediakan dana FLPP dan membuat murahnya biaya

-batasi kenaikan harga NJOP yang mengaki-batkan kenaikan harga tanah, meringankan pajak bagi konsumen dan sebagainya.

Dengan adanya Permenpera Nomor 3 Tahun 2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera, yang menghentikan program FLPP untuk rumah tapak mulai Maret 2015, tentunya tahun 2015 ini anggota REI sudah meren-canakan persiapan untuk beralih tidak lagi mengembangkan perumahan untuk MBR. Pengembang akan beralih mengembang-kan penyediaan perumahan sesuai dengan harga mekanisme pasar dengan bunga komersil standar bank yang berlaku.

Terbitnya regulasi tersebut kurang bijaksana dan tidak berdasarkan pene-litian yang benar data kenyataan di lapa-ngan dari para pelaku pasar dalam hal ini

pengembang yang tergabung dalam REI. Kemudian, pemerintah belum meneliti de-ngan benar apakah masyarakat ini secara keseluruhan daerah sudah bersedia atau sudah tertarik untuk tinggal di rusun. Dan banyak kajian lain yang harus dilakukan pemerintah apakah itu terhadap pihak kon-sumen ataupun terhadap RUTR di setiap daerah masing-masing.

Ada 10 kota yang kita usulkan FLPP untuk rumah tapak bisa dialihkan ke rusun, yaitu DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, De-pok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Daerah Istimewa Yogyakarta, Medan dan Denpasar. Alasan diusulkan ke-10 kota itu dilihat dari kepadatan penduduk kota dan tingginya harga tanah. Selain itu, budaya masyarakatnya sudah bisa menerima un-tuk tinggal di rusun.

Jika memang program FLPP rumah tapak bagi MBR jadi dihentikan pada Ma-ret 2015, Pengurus DPP REI harus ber-usaha keras untuk memberikan masukan dan penjelasan kepada Kemen PU-Pera untuk merivisi kembali regulasi yang telah diterbitkan Permenpera Nomor 3/2014 ini dengan batasan dapat diberlakukan di 10 kota tersebut.

Nah, harapan terhadap Kementerian PU dan Pera ini di bawah kepemimpinan Ba-suki Hadimuljono, dapat lebih melihat ang-gota REI itu sebagai partner untuk bekerja sama dengan menyelesaikan ketimpangan kebijakan bersama-sama sehingga dapat mendukung target pengadaan perumahan bagi MBR.

REI juga melihat bahwa permasala-han kebijakan ini tidak hanya dapat disele-saikan oleh Kemen PU-Pera, Namun, harus berkoordinasi diantara lembaga-lembaga pemerintah yang terkait. Misalnya, Kemen PU-Pera harus dapat bekerja sama de-ngan Kementerian Keuangan, Perpajakan, Kementerian Agraria, Kementerian Perin-dustrian, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya.

Rumah MBR

Rumah murah yang diprogramkan Kementerian Perumahan Rakyat (Ke-menpera) khusus untuk PNS dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tipe 36 dengan menggunakan sistem cetak.

sn/istr

KONSULTASI

Vol.8 | Desember 2014 41

Page 42: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Properti tidak terlepas dari pembia-yaan. Bank Indonesia (BI) selaku salah satu lembaga yang memiliki otoritas untuk mengatur perekonomian Indonesia telah membuat beberapa kebijakan khusus-nya untuk sektor pembiayaan Kredit Pe-milikan Rumah (KPR) yang masih dipilih oleh kebanyakan masyarakat untuk skema

pembiayaan perumahannya.Dalam membuat kebijakan, menurut

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, fak-tor yang menjadi pertimbangan antara lain perkembangan kredit properti, perkemba-ngan harga properti, dan juga risiko kredit-nya.

“Semuanya tentu harus mengacu pada Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang hal ini menjadi tanggung jawab bersama anta-ra BI, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” ujarnya ketika menjadi pembicara diskusi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia (REI) di Ja-karta, 19 November 2014.

Salah satu pengaturan yang dikeluar-kan oleh BI adalah mengeluarkan regulasi Loan to Value (LTV) atau pemberian batas maksimal kredit sebesar 70 persen.

Artinya, konsumen yang ingin mem -beli rumah wajib menyediakan uang muka sebesar 30 persen. Beleid ini berlaku khu-sus untuk rumah dengan ukuran di atas 70 m2.

Aturan ini juga berkembang dengan mewajibkan uang muka sebesar 40-50 persen untuk rumah kedua dan ketiga yang dibeli.

Latar belakang dikeluarkannya beleid ini dikarenakan banyaknya orang yang membeli rumah sekaligus beberapa unit menggunakan KPR tanpa pembatasan uang muka.

Rumah yang dibeli umumnya untuk in-vestasi sehingga pembelian rumah hanya menggunakan KPR jangka pendek ( lima tahun) kemudian rumah tersebut dijual dan dijual lagi sehingga harganya terus naik di atas harga kewajarannya.

LTV dikeluarkan BI untuk mengatur agar harga rumah tidak melambung di atas harga pasarannya yang pada akhirnya me-micu bubble property.

“Jadi spekulasi di sektor properti

Aneka BeleidBank Indonesia

Dr. Halim AlamsyahDeputi Gubernur BI

Gedung Bank Indonesia

FINANSIAL

Vol.8 | Desember 2014 42

Page 43: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Penggunaan bellied dikarenakan banyaknya masyarakat yang mem -beli rumah sekaligus beberapa unit menggunakan KPR. oleh karna itu cermati penggunaan KPR.

meningkat tajam, terjadi pergeseran mo-tif dari membeli untuk dihuni maupun di-sewakan menjadi beli untuk dijual karena mencari capital gain,” jelas Halim.

Aturan LTV yang diberlakukan sejak Juni 2012 ini telah berhasil membuat per-lambatan KPR di semua segmen khusus-nya untuk tipe rumah 70 m2 ke atas.

Di sisi lain, KPR untuk rumah di bawah tipe 70 m2 justru meningkat karena me-mang tidak terkena aturan LTV.

Hingga September 2014, tambah Halim, pertumbuhan KPR untuk rumah di bawah tipe 70 m2 mencapai 15 persen se-mentara untuk tipe besar pertumbuhannya 8,7 persen.

Kebijakan LTV ini juga telah menekan penambahan debitur yang memiliki be-berapa KPR baik dari sisi jumlah mau-pun plafon KPR-nya. Tiga bulan sejak LTV diberlakukan, pertumbuhan KPR ganda langsung melambat dan menurun sebesar 9,9 persen kemudian berlanjut hingga 20,4 persen. Pelambatan plafon pada pemilik KPR tunggal mencapai 23,3 persen.

Aturan seperti ini perlu didukung oleh kebijakan yang dikeluarkan institusi lain sehingga terjadi harmonisasi dan sinkro-nisasi.

“Misalnya kebijakan dari perpajakan, sehingga bisa mendukung kebijakan stabi-litas sistem keuangan di sektor perumahan yang lebih efektif.

Hal ini tentu akan semakin mendorong pertumbuhan properti yang sehat, sustain, dan jangka panjang,” imbuhnya.

Efek lainnya yang terjadi dengan aturan LTV ini antara lain, risiko excess lever-age KPR berkurang, peran pembiayaan KPR untuk pembelian properti berkurang, pembayaran tunai dan fasilitas pembiaya-an langsung dari developer melalui tunai

bertahap meningkat, juga harga properti residensial terus meningkat bergeser ke kelas menengah. Hal ini membuat kualitas kredit KPR lebih terjaga.

Dengan kata lain, aturan ini telah berha-sil meningkatkan kesempatan masyarakat kelas menengah untuk memiliki rumah. Tingkat kredit macet (Non Performing Loan-NPL) untuk segmen ini juga relatif rendah, berkisar 2,5 persen, turun dari peri-ode sebelumnya sebesar 2,49 persen.

Sebelum ada aturan LTV, peningkatan harga properti khususnya di lima kota besar jauh lebih besar dibandingkan pendapatan nasional.

BI RateBulan lalu BI juga menaikan suku bunga

acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin dari 7,25 persen menjadi 7,5 persen.

BI rate menjadi patokan pemberian suku bunga KPR sehingga bila BI rate naik, dipastikan bunga KPR juga akan terkerek naik.

Kenaikan BI rate ini salah satunya di-dorong oleh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Kenaikan BI rate ini menurut Halim merupakan sinyal kalau regulator bereaksi

“Pasar jadi bisa menghitung-hitung dengan lebih pasti terhadap kenaikan BBM dan direspon dengan kenaikan BI rate. Ke-naikannya pun relatif kecil tidak seperti masa krisis tahun 1997-1998 yang kena-ikannya mencapai 100 persen,” urainya.

Aneka kebijakan yang dikeluarkan oleh BI adalah untuk mendukung kebijakan makro ekonomi, makro prudensial, dan ke-bijakan struktural.

Dampak Makro ekonomi seperti de-

maupun nilai tukar yang fleksibel. Makro prudensial atau unsur kehati-

hatian antara lain dengan LTV untuk penge-lolaan yang bersifat spekulatif dan pengelo-laan aliran modal.

“Jadi komprehensif, kebijakan struk-tural untuk meningkatkan -ening sehingga memperkuat pasar secara keseluruhan termasuk juga valas, penye-diaan pembiayaan jangka panjang, dan se-bagainya,” tegasnya. ys/rsr

FINANSIAL

Vol.8 | Desember 2014 43

Page 44: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Serpong, Banten, telah berkembang menjadi kawasan favorit di sebelah barat Jakarta dan hingga saat ini

menjelma sebagai kota satelit di luar ibu-kota dengan fasilitas kotanya yang sangat lengkap.

Salah satu kawasan yang perkem -bangannya luar biasa adalah Alam Sutera (1.000 ha) yang selain residensial dileng-kapi juga dengan kawasan komersial untuk

Seiring harga lahan yang kian meroket di Alam Sutera, kawasan ini mulai banyak dikembangkan apartemen.

Alam Sutera mengembangkan Aparte-men Paddington Heights sebagai alternatif hunian landed house di kawasan ini.

Dikembangkan di atas lahan seluas 9.000 m2, total akan dibangun sebanyak 437 unit apartemen.

Unit apartemen dirancang bergaya soft klasik untuk mengusung gaya elegan dan long lasting. Ini sesuai dengan segmen market yang disasar yaitu kelas menengah atas profesional yang sudah mapan.

Pemilihan warnanya pun cenderung monochrome, warna coklat untuk kitchen set, meja makan, serta kaki-kaki kursi yang

hangat.

Apartemen Paddington Heights

Tema klasik dipilih karena gaya

ini masih mewakili kesan yang eks lusif

dan elegan.

Vol.8 | Desember 2014 44

SHOW UNIT

Page 45: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Untuk kamar anak, nuansa klasik justru diaplikasikan pada bagian head tempat tidur, menyeluruh menutup satu bagian dinding. Permainan garis tegas dari warna biru di sebagian dindingnya memunculkan kesan modern mini-malis sebagai aksen yang sekali lagi untuk “melunakan” gaya klasiknya. Na-mun dengan penempatan dan kompo-sisi yang pas, semuanya tetap menjadi enak terlihat.

Kamar tidur utama kendati luas-nya terbatas namun tetap bisa tampil megah dengan mempertahankan am-bient sebuah ruang tempat beristirahat yang nyaman. Penggunaan gorden dan ornamen bunga di head tempat tidur dilunakan dengan tampilan plafon yang polos sehingga seluruh komposisi inte-rior ruang sangat terjaga.

Uniknya, kendati desain yang dipilih bernuansa k lasik yang berkesan “berat”, pemilihan furniturnya tetap bisa dibuat simpel, sofa dua dudukan dan meja ke-cil ini misalnya. Tampilannya bisa pas dengan nuansa klasiknya yang sangat terasa. Penggunaan cermin besar juga digunakan untuk membawa kesan la-pang pada ukuran apartemen yang um-umnya kompak. yn/rsr

Vol.8 | Desember 2014 45

SHOW UNIT

Page 46: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Bagaimana optimalisasi peran BTN dalam pembiayaan perumahan?

Kami sudah melakukan percepatan di dalam proses pemberian kredit. Misalnya, kalau hari ini bisa sekitar 100 approval yang diterima, kedepan kami akan tingkatkan menjadi 200 approval yang diterima atau lebih.

Untuk mencapai target, apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan?

Kami sudah melakukan peningkatan skill pegawai BTN serta meningkatkan penggunaan teknologi serta menyeder-hanakan proses persetujuan. Masalahnya, harus kami akui, selama ini kurang sosia-lisasi kepada masyarakat terkait dokumen-dokumen yang diperlukan. Padahal, kalau

masyarakat sudah tahu dan segera me-lengkapi dokumen yang dibutuhkan, proses approval bisa cepat. Nah, ini yang akan kami perbaiki.

Komitmen BTN dalam pembiayaan perumahan?

BTN akan tetap fokus pada bisnis pem-biayaan perumahan. Potensi perumahan masih sangat besar dan ini menjadikan BTN tetap menjadi bank yang fokus dengan portofolio pembiayaan perumahan hingga 85 persen. Beda dengan bank umum yang terkendala regulasi karena portofolio me-reka maksimal hanya 20 persen di KPR, sedangkan BTN adalah bank khusus, jadi tidak dibatasi. Dengan besarnya potensi bisnis itu dan perannya selama ini. BTN

dapat menjadi besar sebagai mortgage bank di Indonesia. Apalagi, BTN sampai saat ini masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia de-ngan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 24 persen.

Bagaimana dengan KPR bersubsidi?Segmen KPR subsidi, peran BTN masih

dominan dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 95 persen dari total penyaluran Fasilitas Likuid Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2011, 2012 dan 2013. Se-cara kumulatif, BTN telah memberikan KPR kepada lebih dari 3,5 juta orang di seluruh Indonesia. Kalau masing-masing rumah dihuni rata-rata lima orang, maka KPR BTN telah dinikmati oleh 15. juta lebih

“BTN On The Right Track”

KESUKSESANNYA membawa Bank Mutiara dari kondisi tidak sehat menjadi bank sehat hanya dalam waktu satu tahun dan keluar dari status Bank Dalam Pengawasan Khusus menjadi Bank Dalam Pe-ngawasan Normal dalam 2,5 tahun, tampaknya menjadi kunci keberha-silan Maryono menjadi orang nomor satu di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sejak Desember 2012. Pria kelahiran Rembang 16 Desember 1955 ini telah malang melintang di dunia perbankan atau sejak tahun 1983, saat menjadi Wira Muda di Kelompok Pembahas Kredit Kantor Cabang Bank Pembangunan In-donesia (Bapindo) yang kemudian hari dimerger bersama Bank-Bank BUMN lainnya menjadi Bank Mandiri. Di Bank tersebut, jabatan terakhir Maryono adalah Executive Vice Presiden serta juga merangkap se-bagai Komisaris Utama PT Mandiri Investama. Di sela-sela penyeleng-garaan Rapat Kerja Nasional (Ra-kernas) Realestat Indonesia 2014, Maryono berkenan meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan majalah REI.

Berikut petikan wawancaranya:

MaryonoDirektur Utama PT BTN Tbk

BINCANG-BINCANG

Vol.8 | Desember 2014 46

Page 47: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

masyarakat di Indonesia.

Terkait suku bunga dan pengurangan angka backlog?

Kenaikan suku bunga KPR pada dasarnya melihat penyerapan cost of fund. Kalau relatif tetap, kami tidak akan mau menaikkan KPR. Lagi pula, KPR yang ada saat ini merupakan jangka panjang, ber-beda dengan suku bunga kredit lain yang mungkin bisa cepat menyesuaikan.

Kita juga berharap bisa dapat dana-dana murah, salah satunya tabungan, bisa juga dana dari dalam negeri lainnya, misal-nya dari dana pensiun, atau perusahaan-perusahaan yang memkiliki dana jangka panjang, semua sedang kita usahakan. Salah satu yang sudah kita lakukan adalah dengan menggandeng PT Sipoa Interna-tional Jaya dalam kaitan dengan tabungan khusus Perumahan.

Tahap awal kerja sama ini ditargetkan bisa menggaet 10.000 nasabah dengan ni-lai Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) seki-tar Rp 2 triliun. Selain bekerja sama untuk tabungan khusus perumahan, BTN juga akan memberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan KPA bagi pembeli apartemen dan rumah yang dibangun Sipoa International.

Upaya lain untuk memperoleh dana murah?

Kami akan membidik kerja sama de-ngan institusi pemerintah maupun swasta. Institusi yang dibidik antara lain pemerintah daerah, institusi pemerintah, Polri, Taspen, BPJS Ketenagakerjaan, dan BPJS Keseha-tan, perusahaan konstruksi dan mitra BTN lainnya.

BTN juga telah menandatangani kerja sama dengan Polri dalam penerbitan Kartu Tanda Anggota (KTA) elektronik, pengelo-laan gaji dengan sistem payroll, dan produk serta jasa perbankan lainnya. Kami juga sudah membentuk program BTN Prioritas, yakni tabungan yang menyasar nasabah kaya yang saat ini telah menjaring seba-nyak 9600 nasabah. Sampai Oktober lalu telah mencapai Rp 11 triliun dan akhir ta-hun ditargetkan mencapai Rp 13 triliun.

Apa peran tabungan khusus perumahan yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu?

Pertama, membantu konsumen supaya cepat memiliki rumah melalui tabungan untuk pembayaran uang muka rumah. Kedua, melindungi konsumen yang selama ini mengangsur kepada pengembang, ti-dak dapat bunga. Nah, melalui tabungan khusus perumahan ini, nasabah BTN juga dapat bunga. Sementara keuntungan bagi pengembang, apabila saldo tabungan seorang nasabah sudah dapat memenuhi uang muka, maka bisa mengurangi kebu-tuhan dana developer untuk membangun rumah.

Bedanya dengan tabungan biasa?Tabungan ini hanya khusus menabung

untuk uang muka, jadi tidak bisa diambil, nasabah bisa nabung dengan saldo awal Rp 2 juta dan setiap bulannya minimal Rp 100 ribu secara rutin. Selain untuk kepe-milikan rumah pertama, Tabungan BTN Perumahan juga diperuntukkan bagi na-sabah yang mengajukan permohonan KPR rumah kedua dan seterusnya. Intinya, na-sabah akan dapat memulai perencanaan keuangan kepemilikan rumahnya dengan setoran lanjutan yang relatif ringan yaitu Rp

yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya penggantian buku tabungan, dan biaya-biaya lainnya.

Apa kelebihan tabungan perumahan ini? Segmen yang dituju adalah nasabah

yang baru menikah dan orang-orang muda (mereka yang pertama mendapatkan pe-kerjaan dan level manajer menengah) yang telah menyadari kebutuhan akan kepemi-likan rumah. Tabungan ini adalah tabungan berjangka yang dibundling dengan asuran-si, di mana nasabah secara rutin melaku-kan setoran wajib per bulan dalam rangka menyiapkan rencana memiliki rumah im-pian atau untuk mendapatkan uang muka rumah. BTN menargetkan perolehan dana dari Tabungan BTN Perumahan sebesar Rp 2 triliun hingga akhir tahun 2015.

Kabarnya, BTN melakukan MOU dengan

Kementerian Agraria/Badan Pertanahan Nasional (BPN). Apa garis besarnya?

Intinya, melalui MOU, BTN akan di-beri hak opsi untuk mengurus pemecahan

BPN kepada masing-masing unit, sehingga mempercepat pengembang untuk bisa membangun rumah-rumah serta memberi kepastian hukum, baik kepada pengem-bang maupun pemilik unit.

Apakah MOU tersebut akan berpengaruh

backlog?Tidak secara langsung. Namun yang

pemilik unit akan lebih cepat.

Solusi mengurangi backlog?Pemenuhan kebutuhan perumahan bagi

masyarakat di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah, pengembang, maupun perbankan perlu menyatukan visi dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat. Backlog masalah penyediaan perumahan di Indonesia akan terus bertambah jika tidak ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut. BTN tetap memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan rumah rakyat. Oleh karena itu, beberapa waktu sebelumnya, kami luncurkan BTN Housing Finance Center sebagai jawaban atas permasalahan perumahan di Indone-sia menyusul kemudian juga diluncurkan produk Tabungan BTN Perumahan. ynr

BINCANG-BINCANG

Vol.8 | Desember 2014 47

Page 48: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Bagi pecinta seni, bisa dibilang La Sagrada Familia adalah sejarah, se-jarah dari segala seni. Sayangnya

pencetus seni segala seni itu (Antoni Gaudi, Basilika Katolik Roma) pergi sebelum sem-pat menikmati karya besarnya. Kurang dari seperempat dari proyek itu tak Antoni Gaudi selesaikan.

Namun, proyek itu kini menjadi kiblat arsitektur dunia, dan menjadi kebanggaan masyarakat Spanyol. La Sagrada Familia adalah bangunan yang paling terkenal di

seantero Barcelona, Spanyol. Dirancang oleh Antoni Gaudi, pem -

bangunannya dimulai tahun 1883. Gaudi meninggal pada tahun 1926 dan sampai saat ini bangunan terus dibangun sesuai arsitektur awal Gaudi. Gaudi mengabdi-kan tahun-tahun terakhirnya untuk proyek dan saat kematiannya diusia 73.

Saat ini Sagrada Familia telah resmi menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Penghargaan ini dimaksudkan untuk men-jadi ikon gereja neo-gothic sederhana,

Kiblat Seni Konstruksi

Sagrada Família adalah sebuah gereja

Katolik Roma raksasa yang masih dalam

proses pembangunan di kota Barcelona,

Catalunya, Spanyol.

Antoni Gaudí i Cornet adalah arsitek Catalunya dari Reus, Spanyol, yang menjadi tokoh utama Modernisme Catalunya. Karya-karya Gaudí mencerminkan gayanya yang individualis dan tidak biasa.

LANDMARK

Vol.8 | Desember 2014 48

Page 49: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

The ‘Montreal Signe Ode a la Vie’ atau Ode

lampu warna warni di gereja tersebut dalam

spektrum warna, menyoroti detail indah

dan merayakannya sebagai ikon kota.

setiap elemen bangunan ini dijiwai oleh Gaudi dengan makna simbolis.

Fitur paling menonjol dari bangunan ini adalah gaya Baroque, ditambah campuran warna dan keragaman bahan yang digu-nakan dari keramik, mosaik, besi dan ber-bagai jenis batu.

Pengunjung pun hanya diwajibkan membayar biaya masuk € 13 dan € 3 untuk menaiki lift yang ada di dalam bangunan ini. Sebelumnya para pengunjung hanya diper-bolehkan untuk menaiki tangga saja.

Mengesankan melihat Sagrada Fa-milia di malam hari dengan lampu menyala, banyak yang berpendapat Sagrada Familia pada malam hari memperlihatkan bangu-nan tulang.

Mengenal Gaudi, banyak maha karya yang lahir dari sosok ini, yakni arsitektur, alam, dan agama. Gaudi memperhatikan setiap detail karyanya, menggabungkan

arsitekturnya dengan serangkaian keraji-nan yang dia kuasai: keramik, kaca berwar-na, penempaan besi, dan pahat kayu.

Gaudi memperkenalkan sejumlah teknik baru dalam penggunaan bahan, seperti trencadis yang terbuat dari pecahan keramik bekas.

Beberapa tahun kemudian, di bawah pengaruh teknik seni neo-gothik dan ori-ental, Gaudí bagian dari aliran Modernista yang mencapai puncaknya pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Karyanya menjadi sumber aliran modernisme bergaya organik yang ter-inspirasi oleh alam.

Gaudi jarang menggambar secara rinci rancangan karyanya. Dia justru lebih suka membuat model skala tiga dimensi dan membentuk elemen rincinya sambil mem-bayangkannya.

Karya-karya Gaudi telah mendapat

pengakuan luas dari dunia internasional dan banyak sekali studi yang diselengga-rakan untuk mempelajari dan memahami arsitekturnya.

Sepanjang tahun 1984 sampai 2005, tujuh karyanya dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Keyakinan Katolik Roma yang dianut Gaudi lama kelamaan menjadi sangat dalam dan citra religius pun tercermin di karya-karyanya.

Hal ini membuatnya dijuluki “Arsitek Tu-han” dan banyak pihak menginginkan agar Gaudi di .

Pembangunan La Sagrada Familia me-mang sengaja dibuat selamban mungkin. Kubah bagian tengah selesai dikerjakan tahun 2000, 18 menaranya rampung ta-hun 2011. Tetapi untuk keseluruhan gereja, disinyalir akan rampung tahun 2026 atau 2028.

Keindahan dari bangunan Baroque (masa perkembangan arsitektur dunia 1600-1630).

ws/istr

LANDMARK

Vol.8 | Desember 2014 49

Page 50: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Kategori dan Pemenang: Semen Tiga Roda Writing Competition Awards: Faridz Rizal Fachri, Universitas Brawijaya, Malang .Semen Tiga Roda Architectural Design Awards: Hale Romia Aditya Putra, Tang-sel, dengan karya “Play Shelter”.

Contractor Awards:Skala Regional

Sumatera: PT Harap Panjang.DKI-Banten dan Jawa Barat: PT Wijaya Kusuma.Jawa Tengah-DIY: PT Puri Kencana Mul-ya Persada.Jawa Timur: PT Sinarwaringin Adikarya.Indonesia Bagian Timur: PT Tristar Mandiri.

Skala NasionalThe Best Performance in Innovation: PT PP Persero Tbk.The Best Performance in Building Pro-ject: PT Total Bangun Persada Tbk.The Best Performance in Infrastructure Project: PT Rekayasa Industri.

Semen Tiga Roda Fabricated House Competition Awards: Universitas Brawi-jaya Malang dengan karya “Rumah Rhap-sody.

Indocement Developer Awards:Skala Regional

Jawa Tengah-DIY: PT Wika Realty. Jawa Barat: PT Relife Property.Jawa Timur: PT Intiland Development Tbk.Bali & Nusa Tenggara: PT Varindo Lombok Inti.Kalimantan: PT Ciputra Graha Mitra. Indonesia Bagian Timur: PT Ciputra Abdi Persada.

Skala NasionalThe Best Performance in Sustainable Development: “Alam Sutera” PT Alam Sutera Realty Tbk.The Best Performance in Green Develop-ment: “Summarecon Serpong” KSO Sum-marecon Serpong. The Best Performance in Customer Sa-tisfaction: “BSD City” PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Keempat kalinya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement)

Award 2014” di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa, 11 November 2014.

“Tujuan acara ini, adalah memberikan apresiasi kepada pelaku konstruksi seperti; kontraktor, pengembang, peneliti dan aka-demisi untuk bisa berkarya bagi Indonesia. Disamping itu juga menjalin hubungan baik dan berkolaborasi membuat sesuatu yang lebih baik bagi Bangsa Indonesia, serta mendorong daya saing bangsa Indo-nesia untuk muncul ke dunia,” kata DanielKundjono Adam, Chairman “Indocement Awards 2014”.

Daniel mengemukakan, tema yang di-pilih adalah “Bagusnya Indonesia”,tema ini dipilih untuk memotivasi peserta dan mem-perkenalkan ke dunia betapa bagusnya In-donesia melalui karya anak bangsa.

Tahun ini, Indocement Awards 2014 terbagi ke dalam lima kategori, yakni Con-tractor Awards, Developer Awards, Semen Tiga Roda Writing Competition Awards (khusus mahasiswa), Semen Tiga Roda Ar-chitectural Design Awards (untuk umum), dan Semen Tiga Roda Fabricated House Competition Awards (khusus perguruan tinggi).

Untuk penghargaan kontraktor dan de-veloper tak hanya diberikan dalam skala nasional, melainkan juga regional. Pem-bagian regional meliputi; Sumatera, DKI Jakarta-Banten-Jawa Barat, Jawa Te- ngah-DI Yogyakarta, Jawa Timur Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Indonesia Ba-gian Timur. Kebijakan tersebut dinilai akan mampu memberikan persaingan positif di antara kontraktor dan developer.

“Pemberian penghargaan di skala re-gional ini diharapkan akan meningkatkan persaingan di kalangan kontraktor dan pengembang untuk memberikan yang ter-baik bagi Indonesia,” ujar Daniel Kundjono Adam.

Semua elemen yang terdapat dalam piala indocemet Awards ini

menciptakan suatu bentuk yang memcerminkan ikatan antara

indocement dan para pelanggannya.

Tim dari berbagai perguruan tinggi sedang berkompetisi membangun

BAHAN BNGUNAN

rs/istr

Vol.8 | Desember 2014 50

Page 51: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Sebagai wujud apresiasi terhadap kemajuan dunia konstruksi di In-donesia, 11 November 2014 lalu di

Hotel Mulia, Jakarta, dideklarasikan Hari Bangunan Indonesia, sehingga mulai hari itu tanggal 11 November resmi diperingati sebagai Hari Bangunan Indonesia.

Deklarasi tersebut dihadiri oleh para ini-siator dan dewan penasihat Hari Bangunan Indonesia serta seluruh komponen pelaku konstruksi meliputi kontraktor, developer , konsultan, arsitek, industri dan penyalur bahan bangunan, peneliti akademisi dan mahasiswa yang menggeluti bidang kons-truksi.

Hari Bangunan ini diresmikan bersama Menteri PU dan Perumahan Rakyat RI, Ba-suki Hadimuljono. Melalui sambutannya Basuki menyampaikan bahwa pemerintah sangat mendukung inisiatif deklarasi Hari Bangunan Indonesia ini, dan Hari Bangunan Indonesia juga harus didukung oleh semua pelaku konstruksi untuk menyukseskan pembangunan Indonesia yang jauh lebih baik.

Ketua Panitia Pelaksana persiapan deklarasi Hari Bangunan Indonesia, Troy D. Saputro mengatakan HBI diinisiasi oleh Franciscus Weilerang, pelaku usaha, Da-niel Kundjono Adam, Direktur Indocement

dan Handi Irawan, CEO Frontier Consulting Group setelah melakukan brainstorming dengan tujuh tokoh konstruksi nasional.

Ketujuh tokoh tersebut, yakni Dradjat Hoedajanto (Himpunan Ahli Konstruksi In-donesia), Eddy Hussy (Ketua Umum DPP Realestat Indonesia), Han Awal (buda-yawan), Munichy B Edrees (Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia), Siti Adiningsih Adiwoso (Ketua Green Building Council In-donesia), Wilfred A Sangkali (Ketua Asosiasi Precast Indonesia), dan Wiratman Wangsa-dinata (pakar konstruksi).

“Tujuan HBI adalah untuk menumbuh-kan kesadaran dalam mengembangkan kualitas bangunan bagi masa depan serta menjaga dan merawat bangunan yang di-miliki untuk Indonesia yang lebih baik.”

Melalui HBI, seluruh pelaku konstruksi seperti arsitek, konsultan, pengembang, kontraktor, industri bahan bangunan, dan akademisi diajak untuk menjaga komit-men dan memberikan edukasi kepada ma-syarakat tentang standar bangunan yang berkualitas, memiliki durabilitas yang tinggi, sehat, ramah lingkungan serta mencer-minkan budaya indonesia.

Pelaku konstruksi juga diharapkan untuk berkolaborasi melakukan pengem-bangan di bidang konstruksi baik desain, material, metode maupun teknologi untuk menghasilkan bangunan berkualitas dan berkelanjutan. Masyarakat juga semakin teredukasi tentang pentingnya pemelihara-an dan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia.

Menteri PU & Pera menerima piagam deklarasi Hari Bangunan Indonesia

“Museum Fatahillah“ Bangunansebagai jejak peradaban

rs/istr

BAHAN BNGUNAN

Vol.8 | Desember 2014 51

Page 52: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Yayasan Intiland pada Rabu, 22 Oktober 2014 meluncurkan program

aksi sosial perusahaan yang bertajuk “Intiland Teduh”. Program ini berupa bantuan rumah layak huni yang ditu-jukan bagi masyarakat tidak mampu.

“Bentuknya dapat berupa pembangunan rumah baru atau perbaikan rumah, kemu-dian untuk menentukan sa-sarannya akan berkerja sama dengan pihak ketiga,” kata Presiden Direktur dan CEO PT Intiland Development Tbk. Hendro S. Gondokusumo di Jakarta.

Perlu diketahui Yayasan Intiland merupakan bagian dari Intiland Development.

Hendro mengatakan, In -tiland tidak memiliki kemam-puan dalam menetapkan masyarakat yang akan me-nerima program.

Untuk itu, perusahaan akan menunjuk pihak ketiga yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam me-nyalurkan program CSR bagi masyarakat tidak mampu di

bidang tersebut.Program “Intiland Teduh”

melibatkan partisipasi kon-sumen pembeli properti produk Intiland.

Bentuk dukungannya di-wujudkan dengan mengalo-kasikan sebagian pendapatan yang dibukukan perusahaan pada periode Oktober 2014 hingga Juni 2015.

“Maksimal satu persen dari laba bersih perusahaan akan disisihkan untuk men-dukung program Intiland Teduh,” kata Corporate Sec-retary Intiland Development, Theresia Rustandi.

Theresia menjelaskan penerima program ini tidak sembarangan. “Mereka yang menerima bantuan ini harus bisa mengurus rumah baru. Kalau rumahnya sudah diper-baiki, harus bisa merawatnya,” kata Theresia.

Adapun keberlanjutan program ini masih perlu evalu-asi. “Kami lihat dulu, kalau program ini efektif, nanti akan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya,” kata Theresia me-nutup.

untuk

TeduhnyaRumah

SemuaIntiland Teduh

merupakan bantuan rumah layak huni

ditujukan bagi masyarakan tidak mampu. r

CSR

Vol.8 | Desember 2014 52

Page 53: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

Kamis, 30 Oktober 2014 Workshop Aspek Hukum Perlindu-

ngan Konsumen Dalam Perjanjian Pengi-katan Jual Beli di Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang diseleng-grakan oleh Kemenpera RI, bertempat di Hotel Ambhara, Jakarta. Dalam workshop membahas dalam rangka perlindungan konsumen untuk mendapatkan jaminan kepastian hukum dalam perjanjian pengi-katan jual beli di bidang perumahan dan kawasan permukiman sebagaimana ter-cantum dalam Pasal 43 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

Jum’at, 7 November 2014FIABCI Malaysia, Malaysia Property

Award 2014, bertempat di Imperial Ball-room, Ground Level, One World Hotel, Bandar Utama City Centre, 47800 Petaling Jaya, Malaysia. Dihadiri oleh: FX. Teguh Satria & Ibu Lilly Melanny, Meiko Handoyo & Ibu Conny Mulyani.

Sabtu, 15 November 2014Pembukaan Real Estat Ekspo 2014,

menampilkan 140 pengembang di 165

DPP REIKegiatan

lokasi proyek strategis. Bertempat di Pre Function Hall A Jakarta Convention Center.

Selasa-Kamis, 18-20 November 2014Hasil Rakernas REI 2014 diharapkan

dapat membantu program mewujudkan perumahan untuk kesejahteraan rakyat, urun rembuk bersama Menpupera, Menteri Agraria, Direktur Utama BTN dan pemang-ku kepentingan lainnya : Bank Indonesia, Kemendagri, Pemprov DKI, Ditjen Pajak, OJK dan DPD.

Rabu, 19 November 2014Rapat Koordinasi Pembangunan

Rumah/Kawasan Perumahan bagi MBR-PNS jajaran Kementerian Dalam Negeri. Membahas skim perumahan bagi MBR-PNS jajaran Kementerian Dalam Negeri.

Kamis, 20 November 2014Sambutan Akhir Tahun Gubernur Bank

Indonesia dan Pertemuan Tahunan Per-bankan yang diselenggarakan Bank In-donesia. Berlokasi di Cenrawasih Room, Jakarta Convention Center, Jl. Jend Gatot Subroto - Jakarta 10270.

Selasa, 25 November 2014Rapat Koordinasi Pengawasan Kepatu-

han Pihak Pelapor yang diselenggarakan oleh PPATK, di Hotel Grand Mercure Har-moni, Jakarta, 25 November 2014 dengan tujuan meningkatkan kepatuhan pihak pelapor atas kewajiban pelaporan menu-rut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

DPD Sumatra BaratRabu,

3 Desember 2014

DPD Sumatra SelatanRabu,

10 Desember 2014

Musda

AGENDA

Vol.8 | Desember 2014 53

Page 54: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”
Page 55: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”
Page 56: La Sagrada Familiarei.or.id/majalah/DESEMBER.pdf“Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk me-nyampaikan pandangan be-liau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sen-diri,”

INFO INDUSTRI REALESTAT INDONESIA

ALAMAT REDAKSIDPP REIRukan Simprug Indah,Jl. Teuku Nyak Arief No. 9 B Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12220 Telp. (021) 72789105 | Fax. (021) 72789155Web: rei.or.id | e-mail: [email protected]