l04-Diagnosis & Rekam Medis Prostodontia
description
Transcript of l04-Diagnosis & Rekam Medis Prostodontia
DENTAL REHABILITATIVE TA. 2014/2015
drg. Ali Taqwim
DIAGNOSIS & REKAM MEDIS DIAGNOSIS & REKAM MEDIS PASIEN PASIEN PROSTODONTIAPROSTODONTIA
Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan temuan klinis dan menentukan diagnosis pasien prostodontia
2. Menjelaskan pengisian rekam medis pasien prostodontia
EXAMINATIONEXAMINATION
DIAGNOSISDIAGNOSIS
Reference: CONTEMPORARY FIXED PROSTHODONTICS, 3rd Edition
Reference: CONTEMPORARY FIXED PROSTHODONTICS, 3rd Edition
Pemeriksaan klinis sesuai Rekam Medis Prostodontia RSGMP UNSOED :1.Pemeriksaan Ekstra Oral : wajah, profil muka, pupil (mata), tragus, hidung, bibir, kelenjar getah bening, sendi temporomandibular (TMJ).
2.Pemeriksaan Intra Oral : a)Pemeriksaan Umum: OHI, saliva, lidah, mukosa mulut, gigitan, refleks muntah, kebiasaan buruk.b)Pemeriksaan Gigi geligi & Prosesus Alveolaris: fraktur, perbandingan mahkota-akar, rontgen.c)Pemeriksaan Anatomical Landmarck: vestibulum, frenulum, palatum, tuberositas alveolaris, ruang retromilohioid, lengkung rahang, perlekatan dasar mulut.
EXTRAORAL EXAMINATION
WAJAH (face)
• Pemeriksaan wajah dilihat dari depan/ kontur lengkung zygomatik
• Bentuk: a. Lonjong ; b. Persegi; c. segitiga; d. Kombinasi.
• Kesesuaian simetris / asimetris• Fungsi: 1) Penentuan gigi artifisial (estetis) bentuk wajah2) Menunjang retensi GT struktur kulit wajah3) Pemilihan warna gigi warna kulit
PROFIL MUKA
• Pemeriksaan dilihat dari samping• Indikasi relasi RA-RB• Utk panduan pemasangan anasir gigi
Kriteria Macam Profil Muka :• Lurus labial gigi anterior agak datar &
hubungan rahang normal• Cembung labial gigi anterior cembung &
hubungan rahang protrusif • Cekung labial gigi anterior datar &
hubungan rahang progeni
PUPIL (MATA)
• Pemeriksaan dilakukan pada saat penderita duduk tegak lurus dengan mata memandang lurus ke depan, lalu lihat keadaan simestris atau tidak simestris.
• Fungsi: menentukan dimensi vertikal
• Pemeriksaan pupil (mata) dalam proses pembuatan geligi tiruan :
1) menentukan garis inter pupil kesejajaran galengan gigit anterior
2) menentukan garis tragus-chantus panduan letak kondil (setengah inci depan tragus)
3) menentukan bidang horizontal frankfurt bidang ini penting untuk proses pencetakan dengan bahan cetak cair. Atur sejajar lantai
4) menentukan garis tengah wajah
• Tragus (telinga) diperiksa apakah keadaan simestris atau tidak simestris.
• Pemeriksaan tragus dalam proses pembuatan geligi tiruan :
1) menentukan garis Camper (tragus-ala nasi) pencetakan menggunakan bahan cetak yang tidak cair harus sejajar lantai.
2) menentukan garis yang ditarik dari tragus ke susut mata (Chantus) menentukan kondil rahang (setengah inci di depan tragus)
3) menentukan garis yang ditarik dari tragus ke sudut mulut bidang oklusal : menentukan posisi pasien saat pencetakan sejajar lantai.
4) menentukan bidang horizontal frankfurt.
TRAGUS (TELINGA)
Garis inter pupil
A= Garis Tragus-ChantusB= Bidang Horizontal-FrankfurtC= Garis CamperD= Bidang Oklusal
AB
C
D
Garis tengah wajah
• Simetris / Asimetris• Berdasarkan pernafasan pasien yang diperiksa
sesaat sebelum pencetakan rahang, dapat diketahui apakah ia bernafas melalui hidung (nose respiration) atau mulut (mouth respiration).
HIDUNG
Ciri Bernafas Lewat Mulut (Mouth Respiration) :•Palatum dalam, gigi anterior protusi•Mukosa mulutnya relatif kering sehingga risiko gagging saat pencetakan kumur-kumur dahulu sebelum pencetakan•Mulut kering menyebabkan retensi geligi tiruan berkurang.
Pemeriksaan :•Meletakkan kaca mulut di depan lubang hidung penderita pada kondisi mulut dalam keadaan tertutup, pasien dinstruksikan menarik nafas, lalu menghembuskannya. Apabila kaca mulut menjadi buram (+) mouth respiration.
BIBIR
• Bentuk dan panjang bibir pasien bervariasi.
• Bibir tebal memberikan kesan dukungan yang cukup meskipun gigi-gigi anterior hilang. Namun pada bibir tipis, hilangnya gigi-gigi anterior menyebabkan hilangnya dukungan terhadap bibir.
BENTUK: hipotonus / normal / hipertonusKETEBALAN: tebal / tipisKESESUAIAN: simetris / asimetris
• Bibir panjang menyulitkan upaya menujukkan cukupnya struktur gigi, sedang bibir pendek memberikan penampilan seolah-olah di dalam mulut pasien terlalu banyak struktur gigi.
• Terkait pada pembuatan dana pemasangan gigi giruan, bibir digunakan sebagai pedoamn untuk :
(1)Menentukan panjang galengan/ tinggi galengan gigit rahang atas
(2)Menentukan ukuran/ lebar gigi depan atas.
Temporo Mandibular Joint
• Pemeriksaan TMJ meliputi: luas pergerakan, nyeri tekan, suara (bunyi), locking, bruksism, oklusi (trismus).
• Membuka mulut deviasi (ke kiri / kanan)
• Bunyi (clicking) / tidak pada sisi kiri dan kanan
• Trismus??Palpasi, Auskultasi
INTRAORAL EXAMINATION
ORAL HYGIENE
• Pemeriksaan meliputi adanya kalkulus, debris, plak, stain, dan bau mulut (halitosis).
• Penilaian oral hygiene OHI/OHI-S : baik/sedang/buruk.
• Penderita yang akan menggunakan geligi tiruan, keadaan kebersihan mulutnya harus sudah dalam keadaan baik penting untuk keberhasilan perawatan.
• Retensi geligi tiruan dalam rongga mulut
SALIVA
Retensi geligi tiruan dalam rongga mulut
SALIVA
• Pemeriksaan lidah meliputi ukuran dan aktivitasnya (mobilitas).
• Posisi lidah menurut Wright: kelas I/II/III
LIDAH (TONGUE)
Ukuran Lidah
Posisi paling menguntungkan
Stabilitas protesa sulit dicapai
Mempengaruhi retensi geligi tiruan
Posisi Lidah menurut Wright
MUKOSA MULUT
• Sehat atau ada kelainan, berupa ....
• Pemeriksaan mukosa mulut meliputi kelainan, iritasi atau keadaan patologik dan anatomi normalnya.
Periksa Mukosa Mulut :a) Kemerahan: peradangan
bakteri/ jamurb) Radang: akibat geligi tiruan
longgar & kotorc) Trauma: akibat pemakaian GT
sebelumnya (denture fissuratum)
d) Frenulume) Perlekatan dasar mulut
REFLEKS MUNTAH
• Refleks muntah rendah/ tinggi• Refleks muntah berpengaruh terhadap
pencetakan rahang, terutama RA.
GIGITAN (OKLUSI)
• Ada/tidak; Stabil/tidak• Hubungan vertikal: openbite/ crossbite
regio...• Hubungan rahang: ortognati/ retrognati/
prognati
Hubungan rahang terkait dgn dimensi vertikal (DV)
KEBIASAAN BURUK
• Ada/tidak; • Berupa: Bruxism, clenching, menggigit bibir,
mendorong lidah, mengunyah 1 sisi, BLM, dll..
RONGENT
Foto Panoramik GTP- Melihat kista/ perdangan pada tulang- Melihat radiks- Melihat resorbsi proc. Alv- Melihat tebal mukosa
Fungsi:• Melihat perluasan karies pd aproksimal• Melihat keadaan jar. Periodonsium & tl. Alv, struktur tulang • Melihat impaksi gigi & kelainan periapikal• Melihat migrasi gigi dpt diperbaiki / tdk• Melihat bentuk, panjang & jumlah akar
ODONTOGRAM
Memeriksa keadaan gigi geligi terhadap: karies, tumpatan, sisa akar, gigi goyah, resorpsi tulang .
Pemeriksaan lain:- poket/ sulkus gingiva (...mm)- Resesi gingiva (...mm)- Derajat kegoyahan (grade 1,2,3)- Kedalaman & luas kavitas ( mount klas 1,2,3,4, ..)- Diagnosis (pulpitis rever/irreversibel)
Pemeriksaan Gigi Geligi & Tulang Alveolar
Fraktur Gigi•Elemen gigi?•Arah horizontal/vertikal/diagonal•Besar < 1/3,1/3,1/2,>2/3 serviko .....mesiodistal
Mempertimbangkan penggunaan gigi abudment & restorasi
Perbandingan Mahkota dan Akar•Membantu dalam menentukan rencana perawatan bridge•Hukum Ante : “Seluruh luas ligamen periodontal gigi penyangga harus lebih besar dari gigi yang akan diganti, sekurang-kurangnya sama”.
Lain-lain Mesiodens, diastema, impaksi, ekstrusi, hipoplasi, miring, berjejal, ukuran gigi > / <
Pemeriksaan lain-lain (Anatomical Landmark)
VESTIBULUM
• Menentukan retensi & stabilisasi geligi tiruan.• Area yang diperiksa pd regio anterior & posterior
(terutama daerah tak bergigi)
Cara Pemeriksaan :Menggunakan kaca mulut nomor 3, diperiksa dari fornik ke puncak ridge; pd daerah bergigi dari fornik ke tepi gingiva.a)Dalam: kaca mulut terbenam > dari setengahnyab)Sedang: kaca mulut terbenam setengahnyac)Dangkal: kaca mulut terbenam < setengahnya
PROC. ALV / RESIDUAL RIDGE
Bentuk •Persegi: baik u/ menahan tekanan horizontal; tp menyulitkan (undercut)•Segitiga: ujungnya runcing; kadang terasa sakit•ovoid: paling efektifKetinggian (vertikal)•Tinggi / sedang / rendahTahanan Jaringan•Flabby / tinggi / rendahBentuk Permukaan•Rata / tidak rata
Cara Pemeriksaana. Ketinggian Tulang AlveolarMenggunakan kaca mulut ditempelkan tegak ringan pd dasar mulut/ vestibulum. Berpengaruh thp retensi & stabilisasi
b.Tahanan JaringanPeriksa dengan burnisher yg ditekankan pada jaringan.•Tinggi: tdk ada perubahan warna jaringan; jaringan tebal cetak mukokompresi•Rendah: warna menjadi pucat; jaringan tipis cetak mukostatis
FRENULUM
• Mempengaruhi penutupan tepi (seal) & stabilisasi geligi tiruan.
• Macam perlekatan:1. Tinggi: perlekatan hampir sampai puncak residual
ridge2. Sedang: perlekatan diantara fornik & puncak ridge3. Rendah: perlekatan dekat fornik
PALATUM• Bentuk : Persegi/oval/segitiga• Kedalaman: dalam/sedang/dangkal• Hal yang harus diperhatikan: torus palatinus
(besar/kecil/tdk ada)• Palatum molle (House klas I/II/III)a) Klas I: pd distal palatum durum tdp daerah palatum molle yg
datar dgn mukosa tak banyak bergerak post dam efektifb) Klas II: daerah mukosa yang tidak bergerak hanya selebar 1-2
mm postdam < efektifc) Klas III: palatum durum langsung beralih ke palatum molle
dgn membentuk sudut / lekukan yg tajam postdam berbentuk garis ≠ efektif
TUBEROSITAS MAKSILARIS
• Bentuk : Besar/kecil• Memberikan retensi geligi tiruan• Cara: kaca mulut nomor 3 diletakkan tegak lurus pd
vestibuluma) dalam: kaca mulut terbenam > setengahnyab) sedang: kaca mulut terbenam setengahnyac) dangkal: kaca mulut terbenam < setengahnya
RUANG RETROMILOHIOID
• Dalam/sedang/dangkal• Memberikan retensi geligi tiruan.• Cara: Pada daerah lingual dibelakang gigi molar 2 & 3
RB dgn kaca mulut nomor 3 tanpa tekanan pasien diminta u/ mengangkat lidah.
a) dalam: kaca mulut terbenam > setengahnyab) sedang: kaca mulut terbenam setengahnyac) dangkal: kaca mulut terbenam < setengahnya
LENGKUNG RAHANG
• Persegi, oval, segitiga• Terkait dgn bentuk gigi & penyusunan gigi
artifisial
PERLEKATAN DASAR MULUT
• Tinggi/normal/rendah• Jika tinggi (dekat dgn puncak alv.) retensi <
Lain-Lain ...
Eksostosis : Merupakan tonjolan tulang yang tajam pada prosesus alveolaris dan meyebabkan rasa sakit pada saat pemakaian protesa. Tindakan bedah untuk mengoreksi tonjolan yang besae dan tajam.
Torus mandibularis : Tonjolan pada area lingual (RB) yang merupakan kelainan kongenital, permukaan lincin dan bergerombol, tidak begitu sakit saat mendapatkan tekanan, dibandingkan eksostosis.
RANGKUMAN DATA
Berisi rangkuman:• Identitas• Anamnesa• Pemeriksaan klinis (intraoral & ekstraoral)• Sikap mental Mendukung diagnosis & rencana perawatan
DIAGNOSIS
• Sesuai dgn kumpulan data anamnesa, pemeriksaan klinis maupun model diagnostik
• Memuat: kasus kehilangan gigi dan perawatannyaCo:
Kasus klasifikasi kennedy klas 1 dan membutuhkan perawatan rehabilitatif GTSL akrilik RA dan RB.
• Dgn membaca diagnosa dpt ditetapkan:- rencana perawatan- prognosis- rencana desain
RENCANA PERAWATAN
PROGNOSIS
Suatu ramalan keberhasilan protesa yg akan dibuat setelah mempertimbangkan semua data hasil pemeriksaan pasien, seperti:
Tahanan jar. Frekuensi karies Usia Keadaan umum/ peny. Sistemik Bila diperkirakan prognosa nya buruk
tanggulangi dgn bekerja sebaik mungkin
KONTROL
• Pemeriksaan subjektif:- keluhan sakit- tidak nyaman
• Pemeriksaan objektif:– perubahan warna gusi– sariawan – alergi terhadap bhn yg digunakan
REFERENSI..
Carr, A.B., Brown, D.T., 2011, Mc Cracken’s Removeble Partial Prosthodontics, 12 ed, ST. Louis, Elsevier Mosby.
Gunadi, H.A., 1995, Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan, Jakarta, Hipokrates
Zarb, G. A., 2005, Boucher’s Prosthodontic treatment for edentulous patient, 14 ed, ST. Louis, Elsevier Mosby.