L A P O R A N SURYLQVL GDODP PHQGRURQJ...
Transcript of L A P O R A N SURYLQVL GDODP PHQGRURQJ...
LAPORANBULANAN
1 - 30 November 2017
1 2 D E S E M B E R 2 0 1 7
Bertempat di Ruang Sriwijaya 1, Kemenpan RB, Selasa
(21/11) digelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
Pengelolaan Pengaduan SP4N-LAPOR! yang mengundang
17 provinsi di Indonesia.
Membuka kegiatan, Asisten Deputi Koordinasi dan
Pemantauan Pelayanan Publik Wilayah II Kemenpan-RB,
Jeffrey Muller mengatakan mendapatkan kualitas
pelayanan publik yang baik adalah hak warga. Maka dari
itu, memperkuat LAPOR! dapat memperkuat pelayanan
publik yang baik.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong inisiatif
provinsi dalam mendorong keterhubungan lembaga
dibawahnya.
Mendorong keterhubungan SP4N-LAPOR!, Kemenpan RB adakan Bimtek 17 provinsi21 November 2017, DKI Jakarta
SELAMA NOVEMBER 2017, 11PEMERINTAH DAERAHBARU SUDAH MEMILIKI AKUNLAPOR!-SP4N
HINGGA NOVEMBER 2017,JUMLAH PEMDA YANGTERINTEGRASI SECARASISTEM APLIKASI MENCAPAI21
JUMLAH ADUAN YANG DIHAPUS KARENA TIDAK DAPAT DIMENGERTI/TIDAK JELAS MENINGKAT
R I N G K A S A N
daftar isi
04PETA SEBARAN DAN DATA KETERHUBUNGAN
gambaran persebaran
pelapor dari seluruh
Indonesia dan
keterhubungan
SP4N-LAPOR! dengan
seluruh K/L/D
13 KISAH SUKSES
cerita-cerita terpilih
dari praktik baik
pengelolaan SP4N-LAP
OR! dalam bulan
November 2017
03KEGIATAN BULAN INI
ulasan singkat
berbagai kegiatan
SP4N-LAPOR! selama
bulan November 2017
17 LAPORAN KHUSUS
analisis mendalam
situasi dan isu khusus
yang ditemukan selama
bulan November 2017
06METRIK LAPORAN
metrik laporan
SP4N-LAPOR!yang
berisi status laporan,
sumber laporan,
volume penerimaan
laporan tiap instansi
21INFORMASI PENTING
kolom informasi tambahan
dan umpan balik
02GLOSARIUM
daftar istilah-istilah penting
di dalam laporan
Laporan ini disiapkan untuk pejabat dan staf di lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN RB) sebagai pengelola SP4N-LAPOR!.
glosariumK/L/DKementerian/Lembaga (pemerintah)/Pemerintah Daerah
TerhubungSuatu instansi pemerintah di Indonesia sudah memiliki akun di dalam sistem SP4N-LAPOR!
SP4N-LAPOR!Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional, Layanan Aspirasi dan Pengaduan
Online Rakyat
Rata-rata waktu tindak lanjut Waktu yang dibutuhkan oleh suatu instansi untuk memberikan respon terhadap aduan yang diterima
dalam sistem LAPOR!, dalam satuan hari.
Belum ditindaklanjuti Instansi terkait belum memberikan respon terhadap laporan yang diterima olehnya di
dalam sistem SP4N-LAPOR!
Rata-rata waktu penyelesaian Waktu yang dibutuhkan oleh suatu instansi untuk menyelesaikan laporan yang diterima dalam
sistem SP4N-LAPOR!, dalam satuan hari.
Dalam proses tindak lanjut Instansi terkait telah memberikan respon terhadap laporan yang diterima olehnya di dalam
sistem SP4N-LAPOR! minimal satu kali
Selesai ditindaklanjuti Instansi terkait telah menyelesaikan laporan yang diterima olehnya di dalam sistem SP4N-
LAPOR!, ditandai dengan notifikasi yang diberikan sistem bahwa laporan tersebut telah selesai,
atau pelapor menyatakan puas atas respon yang diberikan instansi tersebut.
Disposisi Laporan diteruskan kepada instansi terkait oleh pengelola SP4N-LAPOR! setelah diverifikasi
Responsif Instansi terkait cepat merespon laporan yang diterima dalam sistem SP4N-LAPOR!
Solutif Instansi terkait menjawab laporan yang diterima di dalam sistem SP4N-LAPOR! sesuai
dengan substansi permasalahan.
Tim SP4N-LAPOR! melakukan
pendampingan integrasi sistem
pengaduan Pemprov Jawa Timur pada 17
November 2017. Workshop bertujuan
mengintegrasikan sistem pelaporan
Pemprov Jawa Timur dan SP4N-LAPOR!.
Pendampinganintegrasi sistem
Pemprov Jawa Timur
Di bulan November ini, banyak Pemda berkunjung ke Kemenpan RB mempelajari SP4N-LAPOR!, dalam kepentingan sosialisasi,
integrasi sistem, informasi dan memberikan surat. Pemda yang berkunjung meliputi Kabupaten Bengkalis, Kabupaten
Sumbawa, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Bangka Belitung, Kota Kupang, Kabupaten
Pasaman, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Lampung Barat, Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat, Barito
Selatan, Kabupaten Banjarnegara, Banjarmasin, Batang, Timor Leste, dan Kabupaten Buol.
Pada Selasa (14/11), tim Ombudsman
dari Timor Leste mengunjungi kantor
Kemenpan RB. Kehadiran mereka
bertujuan melakukan studi banding
dengan sistem pengaduan nasional
teritegrasi di Indonesia yakni
SP4N-LAPOR!.
Kunjungan Ombudsman Timor Leste
Kunjungan PEMDA
Kegiatan Bulan Ini
03
P E T A P E R S E B A R A N P E L A P O R ( 1 - 3 0 N O V E M B E R 2 0 1 7 )
Peter F. Drucker - “Thepurpose of business is tocreate and keep a customer”
BRANDING
John D. Rockefeller - “Don’tbe afraid to give up the goodto go for the great.”
MARKETING
John D. Rockefeller - “Don’tbe afraid to give up the goodto go for the great.”
PUBLICRELATIONS
04
Kementerian 34 (100%) 34
PTN/PTS 115 (3,53%) 3258
Pemkab
Pemprov 17 (48,57%) 35
Pemkot 53 (51,96%) 102
231 (55,40%) 417
LNS
BUMN 116 (98,31%) 118
58 (71,60%) 81
Instansi Jumlah saat ini (% Ketercapaian) Target
KETERHUBUNGAN SP4N-LAPOR!
Peta berikut menjelaskan tentang banyaknya aduan yang
masuk ke dalam sistem SP4N-LAPOR!, berdasarkan
provinsi asal pelapor di seluruh Indonesia. Selama bulan
November, aduan terbanyak datang dari pelapor di
Jawa Tengah (1.246 laporan), disusul oleh Jawa Barat (733
laporan) dan DKI Jakarta (606 laporan)
05
Target yang tercantum dalam Permenpan No. 3 tahun 2015 adalah seluruh PEMDA terhubung
di dalam sistem SP4N-LAPOR! pada akhir Desember 2017. Kemenpan RB memberikan dua
syarat keterhubungan setiap instansi di dalam sistem SP4N-LAPOR!, yaitu memiliki akun dan
mengirimkan surat keputusan yang ditandatangani langsung oleh pimpinan instansi ke
kementerian ini. Kondisi saat ini, keterhubungan PEMDA masih fokus pada keterhubungan akun,
dimana Pemprov terhubung 17 dari 35 (48,57%), Pemkot terhubung 53 dari 102 (51,96%) dan
sementara Pemkab terhubung 231 dari 417 (55,40%).
Dalam rangka mendorong target tersebut, salah satu langkah Kementerian PAN-RB adalah
dengan mengundang 17 Pemprov untuk hadir pada bimbingan teknis SP4N-LAPOR! pada 21
November 2017. Pemprov yang datang meliputi Pemprov Kepulauan Riau, Pemprov
Banten, Pemprov Kalimantan Tengah, Pemprov Sulawesi Tengah, Pemprov Nusa Tenggara
Timur, Pemprov Maluku, Pemprov Jambi, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung,
Pemprov Lampung, Pemprov Jawa Barat, Pemprov Jawa Tengah, Pemprov DIY,
Pemprov Kalimantan Selatan, Pemprov Gorontalo, Pemprov Sulawesi Utara, Pemprov Bali, dan
Pemprov Maluku Utara.
Bimtek ini bertujuan agar dapat mendorong Pemprov untuk meningkatkan keterhubungan
lembaga dibawahnya (Pemkot dan Pemkab). Menindaklanjuti Bimtek tersebut, tim
SP4N-LAPOR! melakukan follow-up kepada PEMDA untuk mendorong keterhubungan. Hal ini
sesuai dengan rekomendasi laporan bulanan Oktober 2017, dimana salah satu kelemahannya
adalah Tim SP4N-LAPOR! juga tidak melakukan follow-up pembuatan SK lebih lanjut, baik
kepada instansi yang diundang saat bimbingan teknis lalu, maupun kepada instansi yang
sudah memiliki akun di LAPOR! sebelum bimtek tersebut diadakan.
Dari kondisi di atas, kemungkinan besar target tersebut tidak dapat tercapai, mengingat tim
hanya memiliki waktu 31 hari hingga akhir tahun ini, dan perlu mendorong 90 PEMDA agar
dapat terhubung di sistem LAPOR!.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan Kemenpan RB dalam meningkatkan keterhubungan
PEMDA di sistem LAPOR!-SP4N. Kementerian ini perlu memaksimalkan follow up lebih lanjut
kepada seluruh PEMDA yang sudah memiliki akun di LAPOR! hingga akhir 2017. Selain itu,
Kemenpan RB perlu melakukan sosialisasi lebih lanjut terhadap seluruh PEMDA di tahun 2018.
K E T E R H U B U N G A N - P E M D A ( 1 - 3 0 N O V E M B E R 2 0 1 7 )
K E M E N D I K B U D
K E M E N E S D M
K E M E N K E U
r”
3 K E M E N T E R I A N P E N E R I M A L A P O R A N T E R B A N Y A K ( 1 - 3 0 N O V E M B E R 2 0 1 7 )
06
611 aduan
12,20 hari
0,76 hari
Jumlah Laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
484 aduan
13,74 hari
1,75 hari
Jumlah Laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
103 aduan
12,04 hari
0,76 hari
Jumlah Laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
Selesai 68%
Proses
32%
Selesai 77%
Proses
23%
Selesai
51%
Proses
49%
K E N D A L
S E M A R A N G
B O J O N E G O R O
3 P E M D A P E N E R I M A L A P O R A N T E R B A N Y A K ( 1 - 3 0 N O V E M B E R 2 0 1 7 )
07
121 aduan
16,44 hari
3,73 hari
Jumlah laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
626 aduan
14,93 hari
2,55 hari
Jumlah laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
75 aduan
15,49 hari
2,13 hari
Jumlah laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
Selesai 53%
Proses 43%
Belum 4%
Selesai 67%
Proses
16%
Belum
17%
Selesai 64%
Proses
28%
Belum
8%
B P J S K E S E H A T A N
B P J S N A K E R
B K N
r”
3 L N S P E N E R I M A L A P O R A N T E R B A N Y A K ( 1 - 3 0 N O V E M B E R 2 0 1 7 )
08
1166 aduan
0,99 hari
1,97 hari
Jumlah laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
174 aduan
12,33 hari
0,63 hari
Jumlah laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
148 aduan
14,85 hari
3,97 hari
Jumlah laporan
Rata-rata waktu
penyelesaian
Rata-rata waktu
tindak lanjut
Selesai 43%
Proses
39%
Belum
18%
Selesai 56%
Proses
42%
Belum
2%
Proses
2%
Selesai 94%
Belum
3%
R E K O M E N D A S I T A I L G A T E K E M E N T E R I A N ( 1 J U L I - 3 1 O K T O B E R 2 0 1 7 )
09
Tabel diatas menujukkan kementerian-kementerian yang secara performa disposisi
dan penyelesaian laporan cukup buruk. Selama rentang waktu November 2017,
tercatat 10 kementerian yang memiliki persentase laporan belum ditindaklanjuti
lebih dari 50%--bertambah 1 kementerian dari bulan sebelumnya.
Tim SP4N-LAPOR! merekomendasikan perlu dilakukan tailgate kementerian pada
kementerian-kementerian terkait. Selain itu, kementerian diatas selalu berada
pada posisi bawah dalam penindaklanjutan laporan dari bulan-bulan sebelumnya.
Mengingat waktu hingga akhir tahun yang sedikit, perlu dilakukan klasifikasi dan
prioritas tailgate.
r”
John D. Rockefeller - “Don’tbe afraid to give up the goodto go for the great.”
MARKETING
S T A T U S D A N S U M B E R L A P O R A N ( 1 - 3 0 N O V E M B E R 2 0 1 7 )
10
Status LaporanBerdasarkan grafik disamping, dapat
dilihat bahwa aduan yang dihapus masih
mendominasi (7.189 laporan, 45,88% dari
total laporan masuk). Aduan yang selesai
ditindaklanjuti menjadi terbanyak kedua
(3.291 laporan, 21% dari total laporan
masuk).
Sedangkan untuk grafik dibawah,
memperlihatkan masing-masing tren
aduan yang belum diproses, sedang
diproses dan selesai diproses. Jumlah
laporan selesai yang turun sebanding
dengan jumlah laporan terdisposisi.
r”
John D. Rockefeller - “Don’t be afraid to give up the good to go for the great.”
MARKETING
S T A T U S D A N S U M B E R L A P O R A N ( 1 - 3 0 N O V E M B E R 2 0 1 7 )
11
Sumber Laporan
Pada periode ini, aduan paling
banyak diterima melalui SMS
1708 (9.059 aduan, 57,81% dari
total laporan masuk). Aduan juga
banyak diterima melalui website
lapor.go.id (5.325 aduan, 33,98%
dari total laporan masuk).
Salah satu isu menarik yang muncul dari penggunaan aplikasi
LAPOR! di Android adalah terdapat beberapa laporan yang
ketika mengunduh foto/gambar, tapi seringkali tidak sesuai
dengan isi laporan.
Ketika diujicoba ternyata terdapat kesalahan sistem dimana
tab unggah adalah foto/gambar terakhir yang ada di memori
HP. Sebagai contoh, ketika memotret foto jalanan rusak untuk
diunggah, disisi lain ada foto lain masuk dari aplikasi chat
Whatsapp, demikian yang akan terunggah adalah
foto/gambar dari chat Whatsapp.
Hal ini tentu sangat merugikan pelapor, terlebih bagi mereka
yang tidak melakukan pengecekan ulang laporan. Maka dari
itu, perlu melakukan revisit sistem Android LAPOR!. Selain itu
admin pusat perlu melakukan pengecekan ulang terhadap
gambar yang diunggah; jika dirasa tidak relevan dapat
dimintakan kembali ke pelapor.
T O P I K A D U A N
12
Sepanjang bulan November 2017, isu terbanyak yang masuk melalui kanal pengaduan
SP4N-LAPOR! adalah mengenai subsidi listrik, administrasi kependudukan, Kartu Indonesia
Pintar (KIP), kepegawaian dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, aduan mengenai KKS dan KIP mengalami
peningkatan, masing-masing sebesar 46,33% dan 20,59%. Di samping itu, aduan mengenai
kepegawaian mengalami penurunan sebanyak 7,72% dari bulan Oktober. Ini diakibatkan pada
Oktober lalu ada sebanyak 214 dari 311 aduan mengenai CPNS, dan di bulan November
menurun menjadi 90 dari 287 aduan. Sebagian besar aduan yang masuk mengenai CPNS
pada bulan November mengadukan transparansi tes CPNS di Kementerian Keuangan. Ada
juga yang mengadukan tentang beberapa kendala pada Seleksi Kompetensi Dasar yang
merupakan bagian dari rangkaian tes CPNS.
Aduan mengenai administrasi kependudukan mengalami penurunan sebanyak 28,70% dari
Oktober lalu. Sementara itu, aduan mengenai subsidi listrik mengalami penurunan sebanyak
1,23% dari bulan Oktober.
r”
John D. Rockefeller - “Don’t be afraid to give up the good to go for the great.”
MARKETING
K I S A H S U K S E S S P 4 N - L A P O R !
13
Tracking ID 1884904
r”
John D. Rockefeller - “Don’tbe afraid to give up the goodto go for the great.”
MARKETING
K I S A H S U K S E S S P 4 N - L A P O R !
14
Tracking ID 1875251
Mengapa sukses?
1. Laporan langsung
didisposisi kurang dari
5 hari
2. Proses
penyelesaian laporan
terhitung cepat
(kurang dari 10 hari)
3. Lembaga terkait
cukup responsif dan
solutif
4. Ada respon akhir
dari pelapor
menunjukkan
kepuasan
r”
John D. Rockefeller - “Don’tbe afraid to give up the goodto go for the great.”
MARKETING
K I S A H S U K S E S S P 4 N - L A P O R !
15
Tracking ID 1892063
r”
John D. Rockefeller - “Don’t be afraid to give up the good to go for the great.”
MARKETING
K I S A H S U K S E S S P 4 N - L A P O R !
16
Tracking ID 1875251
Mengapa sukses?
1. Proses
penyelesaian
laporan terhitung
cepat (kurang dari
10 hari)
3. Kementerian dan
lembaga terkait
cukup responsif dan
solutif
4. Pelapor
menunjukkan
kepuasan
L A P O R A N K H U S U S - K A T E G O R I L A P O R A N
17
Grafik diatas menggambarkan lama waktu penyelesaian untuk masing-masing kategori
pengaduan dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Tingkat penyelesaian ini dapat dipengaruhi
faktor internal dan eksternal. Menurut tim, faktor internal mencakup performa K/L/D terkait
dalam menindaklanjuti laporan, kapasitas tim LAPOR! di masing-masing K/L/D, dan kebijakan
pengaduan di lembaga masing-masing. Sedangkan faktor eksternal meliputi
karakteristik/bobot laporan publik dan volume laporan dari publik.
Seperti yang dapat dilihat, kategori kesehatan diselesaikan dalam kurun waktu yang cepat,
yaitu 1,72 hari. Hal ini disumbangkan oleh performa BPJS Kesehatan yang sangat cepat dalam
menyelesaikan laporannya. Sedangkan kategori pengaduan yang memakan waktu paling lama
adalah kategori lingkungan hidup dan penanggulangan bencana hingga 22,52 hari. Tentu
publik dalam hal ini ingin aduannya ingin diselesaikan secara cepat dan tepat. Hal ini
mendorong K/L/D harus memikirkan langkah strategis dalam rangka mengakselerasi proses
penyelesaian laporan, di semua kategori.
L A P O R A N K H U S U S - K A T E G O R I L A P O R A N
18
Tidak semua laporan memiliki muatan kepentingan yang sama. Semakin rumit isu yang
disampaikan, semakin besar harapan masyarakat akan tindak lanjut pemerintah. Hal ini
membutuhkan perhatian yang berbeda dari instansi yang terkait. Oleh sebab itu, berdasarkan
studi Complaining to Improve Governance (2016) dari CIPG, pembobotan skala kepentingan
aduan masyarakat menjadi penting untuk memperbaiki kinerja dan respon pemerintah.
Gambar diatas menunjukkan bahwa pembobotan laporan dapat membantu K/L/D dalam
merumuskan langkah internvensi selanjutnya. Pada dasarnya, laporan masyarakat terkait
infrastruktur, administrasi, kependudukan akan diteruskan kepada instansi yang terkait yang
dapat dilakukan secara non-verbal. Namun, aduan masyarakat yang terkait isu perizinan lahan,
batas wilayah izin usaha dan menyangkut kepentingan kelompok, organisasi atau perusahaan
tertentu akan mudah mengalami hambatan karena perlunya berkoordinasi dengan instansi lain.
Dalam kondisi demikian, warga umumnya menginginkan saluran komunikasi yang lebih nyata
seperti dialog langsung dengan kepala dinas atau bahkan kepala daerah untuk menyalurkan
aspirasi yang mendesak.
CIPG. 2016. Complaining to Improve Governance: Kertas Kebijakan
r”
John D. Rockefeller - “Don’tbe afraid to give up the goodto go for the great.”
MARKETING
L A P O R A N K H U S U S - P A S P O R O N L I N E
19
Selama bulan November, aduan yang ditujukan ke
Ditjen Imigrasi Kemenkumham berjumlah 61, dimana 46
diantaranya aduan seputar pelayanan paspor.
r”
L A P O R A N K H U S U S - P A S P O R O N L I N E
20
Isu mengenai pembuatan paspor terus bergulir dari tahun ke tahun. Berdasarkan data
aduan yang diterima di dalam sistem LAPOR!, laporan yang diterima oleh Ditjen
Imigrasi di bulan November berjumlah 61 (meningkat sebanyak 47.50% dari bulan
Oktober), dimana sebanyak 29 laporan mengadukan tentang pelayanan paspor
online.
Sejauh ini, pembuatan paspor yang difasilitasi oleh Ditjen Imigrasi Kemenkumham
dapat dilakukan dengan manual dan elektronik. Masyarakat bisa datang langsung ke
kantor imigrasi terdekat, juga bisa membuat paspor online melalui situs
imigrasi.go.id. Bahkan pada Agustus lalu, Ditjen Imigrasi meluncurkan fasilitas baru,
yaitu pendaftaran antrian pembuatan paspor di kantor imigrasi menggunakan
WhatsApp. Namun, masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya.
Di dalam sistem SP4N-LAPOR!, laporan yang diterima seputar pelayanan paspor
online dapat dikelompokkan ke dalam beberapa topik, di antaranya terkendala dalam
mengakses situs pembuatan paspor online, belum mendapatkan e-mail verifikasi
paspor online, serta tidak bisa mengambil nomor antrian paspor secara online.
Sementara itu, Ditjen Imigrasi Kemenkumham tergolong lambat dalam menindaklanjuti
dan menyelesaikan aduan, yaitu sekitar 10 hari dalam merespon dan 17 hari dalam
menyelesaikannya.
Kemenpan RB sebelumnya telah melakukan tailgate dengan Kemenkumham mengenai
proses pembuatan paspor online pada Maret lalu, dan setelah itu pelayanannya
menjadi lebih baik serta jumlah aduan yang masuk ke dalam sistem SP4N-LAPOR!
menurun. Kemenpan RB perlu melakukan beberapa hal lanjutan untuk kelancaran
proses pembuatan paspor online. Tim SP4N-LAPOR! merekomendasikan tiga hal yang
dapat dilakukan Kemenpan RB: (1) mendorong pejabat penghubung SP4N-LAPOR! di
Ditjen Imigrasi Kemenkumham untuk mempercepat penyelesaian aduan publik terkait
paspor online; (2) meminta Ditjen Imigrasi Kemenkumham untuk memperbaiki
pelayanan paspor online; dan (3) mengajak masyarakat dan K/L/D untuk melaporkan
kendala pembuatan paspor melalui kanal SP4N-LAPOR!.
MASUKAN
Laporan ini berisi update danstatus terkini mengenai LAPOR!
dan diproduksi sertadipublikasikan oleh Tim Analis
Data LAPOR! di bawahkoordinasi dan supervisi
Kementerian PendayagunaanAparatur Negaran dan
Reformasi Birokrasi (KEMENPANRB) untuk kalangan terbatas.
Seluruh data dan informasiyang dimuat dalam laporan ini
adalah benar pada saatpenerbitan, telah melalui
persetujuan dari dan menjaditanggungjawab staf dan
pejabat berwenang KEMENPANRB.
Hubungi [email protected] saran dan sanggahan
atas isi dan penyajian laporanini.
TENTANG LAPORAN
Mohon memberikan saran dan
masukan terkait laporan ini.
Silakan isi dan serahkan lembar
ini ke tim Analis Data LAPOR!
Dalam skala 1 (sangat tidak setuju)
dan 4 (sangat setuju):
1. Isi laporan bermanfaat bagi
pekerjaan saya
2. Penyajian laporan
memudahkan saya dalam
memahami isi laporan
3. Masukan lain
1 2 3 4
1 42 3
21