l 008237233
-
Upload
kartika-rezky -
Category
Documents
-
view
215 -
download
3
description
Transcript of l 008237233
PENDAHULUANPertemuan 01
Matakuliah : L0082 - Filsafat ManusiaTahun : 2007
Bina Nusantara
• Membantu para mahasiswa agar semakin memiliki wawasan pengetahuan/pemahaman yang lebih luas, lengkap dan mendalam tentang manusia sebagai misteri dalam ziarah intelektualnya sebagai seorang ilmuwan psikolog.
FILSAFAT MANUSIA
3
Bina Nusantara
• Pengantar Filsafat Manusia
• Dimensi-Dimensi Aku
• Eksistensi dan Dinamika Aku
Ruang Lingkup Filsafat Manusia
4
Bina Nusantara
BAB I
MEMPERKENALKAN FILSAFAT MANUSIA
Bina Nusantara
Pengetahuan dan Filsafat Manusia
• Fenomena pengetahuan tentang manusia makin luas dewasa ini.
• Aneka unsur manusia diselidiki ilmu: eksakta dan sosial
• Namun tidak sampai mempersoalkan taraf dan bidang pengetahuan mengenai yang paling dasariah tentang manusia: apa dan siapa manusia?
• Kita tahu manusia, namun tidak merefleksikannya secara mendalam, kita tahu sambilan saja. Pengetahuan kita masih prailmiah/pra-refleksif.
Bina Nusantara
• Karena ilmu manusia lain tidak mendalam, muncullah Filsafat Manusia yang menyelidiki dan mentematisasi kesadaran/pengetahuan manusia tentang inti dirinya.
• Filsafat Manusia menguraikan manusia sebagai objek langsung dan eksplisit/jelas.
• Filsafat Manusia membuka pengetahuan kita bergerak dari tersurat kepada tersurat, dari tidak jelas kepada yang jelas.
Bina Nusantara
Objek Filsafat Manusia
• Objek Materil: gejala/fenomena manusia yang tampak.
• Objek Formal: struktur-struktur hakiki manusia yang terdalam, yang berlaku di mana saja, kapan saja, untuk segala orang/manusia.
• Jadi, objek filsafat manusia:– Manusia seluas mungkin (aspek ekstensif)– Manusia sedalam/sepadat mungkin (intensif).
Tidak memahami manusia secara umum, tapi manusia secara unik/konkrit: AKU.
Bina Nusantara
Filsafat Manusia dan Ilmu-Ilmu Lain
• Ilmu lain (Biologi, Antropologi, Sosiologi, Psikologi, Politik, Ekonomi dll) juga menyelidiki manusia: menyimpulkan hukum/teori umum tentang manusia dari gejala/data yang diamati. Namun tidak ajukan pertanyaan sedalam filsafat: apakah manusia? apakah kebebasan? apakah jiwa? apakah intelek dll.
• Filsafat Manusia justru memberikan pencerahan yang radikal/mutlak mengenai hakikat manusia sehingga semua data positif (ilmu lain) punya kerangka latar belakang yang kukuh.
Bina Nusantara
• Data positif ilmu-ilmu manusia dipakai filsafat untuk uraiannya sendiri. Ilmu lain memberikan rangsang psikologis bagi filsafat untuk berkembang. Namun filsafat tetap wajib menemukan metode sendiri dalam menemukan hukumnya.
• Filsafat ingatkan ilmu positif tentang hal/pola yang dilalaikannya. Ilmu-ilmu lain wajib juga menyelidiki masalah tertentu menurut metodenya sendiri tanpa dipengaruhi secara logis/ambil alih hasil-hasil Filsafat Manusia.
Bina Nusantara
Metode Filsafat Manusia
• Kritis: titik tolak dari pendapat filsuf/teori lain.• Analitika Bahasa: Selidiki bahasa, hubungan bahasa
dan pikiran, guna bahasa bagi ilmu dan filsafat. • Fenomenologis: selidiki pengalaman
asli/fundamental/gejala manusia.• Metafisik/Transendental: bertitik tolak dari fakta
manusiawi (syarat apriori) lalu reduksi transendental (retortion) lalu deduksi transendental.
Bina Nusantara
Metode Penulisan Antropologi
• Filsafat Manusia di sini memakai metode metafisik/transendental: dari fakta konkret, dicapai pemahaman fundamental/sentral yang mengandung struktur pokok yang dihayati manusia.
• Semua data/teori dilihat sebagai tantangan/persoalan/bahan penyelidikan dan mencurigai semua itu secara metodis dan teratur untuk menghindari diri dari keputusan dini/awal.
Bina Nusantara
Nama Filsafat Manusia
• Kini Filsafat Manusia dianggap sama dengan ‘Psikologi’, namun agar beda dengan ilmu jiwa positif, diberi tambahan Psikologi Rasional/Psikologi Spekulatif/Psikologi Metafisis. Ada keberatan, nama menekankan satu sisi saja dari manusia: kehidupan sadar/dimensi jiwa.
• Agar Filsafat Manusia disebut kajian tentang manusia seutuhnya (jiwa-badan), maka dipakai istilah Antropologi (Yunani, Anthropos: Manusia). Jadilah Antropologi Filsafat/Antropolgi Metafisik.