KWN MAKALAH

76
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERBATASAN INDONESIA Oleh : Kartika Puspa 133020117 Mega Perdana NZ 133020118 Lulu Rusyda K 133020120 Chlara Angelina 133020123 Yulia Endah W 133020128 M Zulhardi 133020147 Gerry Agung P 133020153

description

fesfsfd

Transcript of KWN MAKALAH

Page 1: KWN MAKALAH

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERBATASAN INDONESIA

Oleh :

Kartika Puspa 133020117

Mega Perdana NZ 133020118

Lulu Rusyda K 133020120

Chlara Angelina 133020123

Yulia Endah W 133020128

M Zulhardi 133020147

Gerry Agung P 133020153

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2013-2014

Page 2: KWN MAKALAH

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan mekalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Zakaria selaku dosen pembimbing kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Masalah-masalah Perbatasan di Indonesia dan Negara Lain. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Bandung, 16 April 2014

Penyusun

Kelompok 1

Page 3: KWN MAKALAH

BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

A. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis

pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan

dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen)

maupun laut (maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia

berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua

New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat

Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15

kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik

perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tetangga

yang berbatasannya baik bila ditinjau dari segi kondisi sosial,

ekonomi, politik maupun budayanya. Sedangkan wilayah laut

Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia,

Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau,

Australia, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah

perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang

jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa

diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih

Page 4: KWN MAKALAH

intensif karena mempunyai kecenderungan permasalahan

dengan negara tetangga.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-

Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan

pengembangan wilayah Perbatasan Negara sebagai salah satu

program prioritas pembangunan nasional. Pembangunan

wilayah perbatasan memiliki keterkaitan yang sangat erat

dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin

keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan keamanan

nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah

perbatasan.  Paradigma baru, pengembangan wilayah-

wilayah perbatasan adalah dengan mengubah arah kebijakan

pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi

“inward looking�, menjadi “outward looking†� sehingga wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu

gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara

tetangga. Pendekatan pembangunan wilayah Perbatasan Negara

menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)

dengan tidak meninggalkan pendekatan keamanan (security

approach). Sedangkan program pengembangan wilayah

Page 5: KWN MAKALAH

perbatasan (RPJM Nasional 2004-2009), bertujuan untuk : (a)

menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui penetapan hak

kedaulatan NKRI yang dijamin oleh Hukum Internasional; (b)

meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan

menggali potensi ekonomi, sosial dan budaya serta keuntungan

lokasi geografis yang sangat strategis untuk berhubungan

dengan Negara

tetangga. Disamping itu permasalahan perbatasan juga

dihadapkan pada permasalahan keamanan seperti separatisme

dan maraknya kegiatan-kegiatan ilegal. Peraturan Presiden

Nomor 39 Tahun 2005 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Tahun 2006 (RKP 2006) telah pula menempatkan

pembangunan wilayah perbatasan sebagai prioritas pertama

dalam mengurangi disparitas pembangunan antarwilayah,

dengan program-program antara lain : Percepatan

pembangunan prasarana dan sarana di wilayah perbatasan,

pulau-pulau kecil terisolir melalui kegiatan : (i)

pengarusutamaan DAK untuk wilayah perbatasan, terkait

dengan pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan, irigasi,

dan transportasi, (ii) penerapan skim kewajiban layanan publik

dan keperintisan untuk transportasi dan kewajiban layanan

Page 6: KWN MAKALAH

untuk telekomunikasi serta listrik pedesaan; Pengembangan

ekonomi di wilayah Perbatasan Negara; Peningkatan keamanan

dan kelancaran lalu lintas orang dan barang di wilayah

perbatasan, melalui kegiatan : (i) penetapan garis batas negara

dan garis batas administratif, (ii) peningkatan penyediaan

fasilitas kapabeanan, keimigrasian, karantina, komunikasi,

informasi, dan pertahanan di wilayah Perbatasan Negara

(CIQS); Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah

daerah yang secara adminstratif terletak di wilayah Perbatasan

Negara.

Komitmen pemerintah melalui kedua produk hukum ini

pada kenyataannya belum dapat dilaksanakan sebagaimana

mestinya karena beberapa faktor yang saling terkait, mulai dari

segi politik, hukum, kelembagaan, sumberdaya, koordinasi,

dan faktor lainnya.

Sebagian besar wilayah perbatasan di Indonesia masih

merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan prasarana

sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas. Pandangan

dimasa lalu bahwa daerah perbatasan merupakan wilayah yang

perlu diawasi secara ketat karena menjadi tempat

persembunyian para pemberontak telah menjadikan paradigma

Page 7: KWN MAKALAH

pembangunan perbatasan lebih mengutamakan pada

pendekatan keamanan dari pada kesejahteraan.  Sebagai

wilayah perbatasan di beberapa daerah menjadi tidak tersentuh

oleh dinamika sehingga pembangunan dan masyarakatnya pada

umumnya miskin dan banyak yang berorientasi kepada negara

tetangga. Di lain pihak, salah satu negara tetangga yaitu

Malaysia, telah membangun pusat-pusat pertumbuhan dan

koridor perbatasannya melalui berbagai kegiatan ekonomi dan

perdagangan yang telah memberikan keuntungan bagi

pemerintah maupun masyarakatnya.  Demikian juga Timor

Leste, tidak tertutup kemungkinan dimasa mendatang dalam

waktu yang relatif singkat, melalui pemanfaatan dukungan

internasional, akan menjadi negara yang berkembang pesat,

sehingga jika tidak diantisipasi provinsi NTT yang ada di

perbatasan dengan negara tersebut akan tetap tertinggal.

Dengan berlakunya perdagangan bebas baik ASEAN

maupun internasional serta kesepakatan serta kerjasama

ekonomi baik regional maupun bilateral, maka peluang

ekonomi di beberapa wilayah perbatasan darat maupun laut

menjadi lebih terbuka dan perlu menjadi pertimbangan dalam

upaya pengembangan wilayah tersebut.  Kerjasama sub-

Page 8: KWN MAKALAH

regional seperti AFTA (Asean Free Trade Area), IMS-GT

(Indonesia Malaysia Singapura Growth Triangle), IMT-GT

(Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle), BIMP-EAGA

(Brunei, Indonesia, Malaysia, Philipina-East Asian Growth

Area) dan AIDA (Australia Indonesia Development Area)

perlu dimanfaatkan secara optimal sehingga memberikan

keuntungan kedua belah pihak secara seimbang. Untuk

melaksanakan berbagai kerjasama ekonomi internasional dan

sub-regional tersebut Indonesia perlu menyiapkan berbagai

kebijakan dan langkah serta program pembangunan yang

menyeluruh dan terpadu sehingga Indonesia tidak akan

tertinggal dari negara-negara tetangga yang menyebabkan

sumberdaya alam yang tersedia terutama di wilayah perbatasan

akan tersedot keluar tanpa memberikan keuntungan bagai

masyarakat dan pemerintah.  Sarana dan prasarana ekonomi

dan sosial yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan

kerjasama bilateral dan sub-regional perlu disiapkan.

Penyediaan sarana dan prasarana ini tentunya membutuhkan

biaya yang sangat besar, oleh karena itu diperlukan penentuan

prioritas baik lokasi maupun waktu pelaksanaannya.

Page 9: KWN MAKALAH

Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan ini diharapkan

dapat memberikan prinsip-prinsip pengembangan wilayah

Perbatasan Negara sesuai dengan karakteristik fungsionalnya

untuk mengejar ketertinggalan dari daerah di sekitarnya yang

lebih berkembang ataupun untuk mensinergikan dengan

perkembangan negara tetangga. Selain itu, kebijakan dan

strategi ini nantinya juga ditujukan untuk menjaga atau

mengamankan wilayah Perbatasan Negara dari upaya-upaya

eksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan, baik yang

dilakukan oleh masyarakat maupun yang dilakukan dengan

dorongan kepentingan negara tetangga, sehingga kegiatan

ekonomi dapat dilakukan secara lebih selektif dan optimal.

B. Masalah Perbatasana. Perbatasan Indonesia dengan Negara Lain

Batas-batas wilayah Indonesia sebelah utara

Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia

(bagian timur), tepatnya disebelah utara Pulau

Kalimantan. Malaysia merupakan satu dari tiga negara

yang berbatasan langsung dengan wilayah darat

Indonesia. Meskipun Indonesia dan Malaysia

Page 10: KWN MAKALAH

bertetangga dan satu rumpun, akan tetapi tidak jarang

terjadi konflik akibat permasalahan pemahaman

terhadap batas-batas negara. Salah satu berita yang

menggemparkan dunia adalah persengketaan Pulau

Sipadan Ligitan yang dahulu merupakan pulau terluar

Indonesia sekaligus batas Indonesia sebelah utara.

Sekarang Pulau Sipadan dan Ligitan adalah bagian dari

negara Malaysia, hal ini berdasarkan kesepakatan di

Mahkamah Internasional.

Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan

langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia,

Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina. Batas-

batas wilayah laut seringkali tidak jelas dan membuat

sedikit ketegangan dilapangan, utamanya adalah

Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Singapura

diperairan Malaka (Selat Malaka). Sudah sering

rasanya kita melihat berita penangkapan petugas

Indonesia terhadap nelayan Malaysia, atau sebaliknya.

Untuk perbatasan laut Indonesia dengan tiga negara

lainnya, yaitu Thailand, Vietnam, dan Filipina jarang

sekali ada permasalahan, hal ini mungkin dikarenakan

Page 11: KWN MAKALAH

secara geografis letak Indonesia dengan tiga negara

tersebut cukup jauh.

Batas-batas wilayah Indonesia sebelah barat

Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia berbatasan langsung dengan

Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada

negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat

Indonesia disebelah barat. Walaupun secara geografis

daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India,

tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah yang

terletak dititik-titik tertentu disekitar Samudera Hindia

dan Laut Andaman. Dua pulau yang menandai

perbatasan Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh

dan Pulau Nicobar di India. Walaupun kedua negara

terpisah jauh, akan tetapi pelanggaran-pelanggaran

terhadap ketentuan perbatasan seringkali terjadi,

terutama dilakukan oleh para nelayan.

Batas-batas wilayah Indonesia sebelah timur

Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung

dengan daratan Papua New Guinea dan perairan

Page 12: KWN MAKALAH

Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua New Guinea

telah menyepakati hubungan bilateral antar kedua

negara tentang batas-batas wilayah, tidak hanya

wilayah darat melainkan juga wilayah laut. Wilayah

Indonesia sebelah timur, yaitu Provinsi Papua

berbatasan dengan wilayah Papua New Guinea sebelah

barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik

Barat (Sandaun). Meskipun demikian, kenyataan

dilapangan akan menjadi tantangan yang sebenarnya,

kesamaan budaya dan hubungan kekerabatan disekitar

perbatasan memungkinkan timbulnya permasalahan

dikemudian hari.

Batas-batas wilayah Indonesia sebelah selatan

Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung

dengan wilayah darat Timor Leste, perairan Australia

dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas

wilayah Indonesia yang telah memisahkan diri menjadi

negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah ini

dikenal dengan Provinsi Timor Timur. Provinsi Nusa

Tenggara Timur adalah Provinsi yang berbatasan

langsung dengan wilayah Timor Leste, tepatnya di

Page 13: KWN MAKALAH

Kabupaten Belu. Selain itu, Indonesia juga berbatasan

dengan perairan Australia. Diawal tahun 1997, kedua

negara ini telah menyepakati batas-batas wilayah

negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif

(ZEE) dan batas landas kontinen.

b. Perbedaan Negara Satu Dengan Yang Lainnya

A. Wilayah

Daerah yang merupakan tempat tinggal rakyat

dan tempat pemerintah melakukan kegiatan merupakan

wilayah negara dengan batas-batas tertentu. Batas-

batas wilayah suatu Negara dapat dilihat dari wilayah

daratan yang pada umumnya ditentukan berdasarkan

perjanjian antarnegara tetangga dan wilayah lautan

yang merupakan wilayah suatu negara disebut

teritorial negara itu. Laut di luar teritorial disebut laut

terbuka atau bebas. Tidak semua negara mempunyai

wilayah laut seperti Swiss dan Mongolia. Pada

umumnya batas wilayah laut teritorial 3 mil laut yang

diukur dari garis pantai wilayah daratan suatu negara

pada saat pantai surut.

Page 14: KWN MAKALAH

Perbatasan antara 2 negara dapat berupa :

1. Perbatasan alam, seperti sungai, danau,

pegunungan atau lembah.

2. Perbatasan buatan, seperti pagar tembok, pagar

kawat berduri, tiang-tiang tembok.

3. Perbatasan menurut ilmu pasti, yakni dengan

menggunakan garis lintang atau bujur pada peta

bumi.

Memasuki wilayah negara bangsa lain tanpa ijin

negara yang bersangkutan merupakan pelanggaran

wilayah. Untuk menghindari terjadinya pelanggaran,

suatu negara memiliki suatu lembaga keimigrasian.

B. Rakyat

Rakyat merupakan unsur terpenting dari negara.

Rakyatlah yang pertama-tama berkepentingan supaya

organisasi negara berjalan dengan lancar dan baik serta

mampu mewujudkan tujuannya.

c. Masyarakat di Perbatasan dan Masalah Yang

dihadapinya

Page 15: KWN MAKALAH

Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat di

perbatasan adalah :

1. Belum adanya kepastian secara lengkap garis batas

laut maupun darat

2. Kondisi masyarakat di wilayah perbatasan masih

tertinggal, baik sumber daya manusia, ekonomi.

3. komunitasnya.

4. Beberapa pelanggaran hukum di wilayah perbatasan

seperti penyelundupan kayu /illegal logging, Illegal

fishing

5. perdagangan manusia (Traffick King),

penyelundupan narkoba dan lain-lain.

6. Pengelolahan perbatasan belum optimal, meliputi

kelembagaan, kewenangan maupun program.

7. Eksploitasi sumber daya alam secara ilegal,

terutama hasil hutan dan kekayaan laut.

8. Lemahnya kualitas dan profesionalisme aparatur

negara (stake holders) baik di pusat maupun di

daerah.

Masyarakat perbatasan yang ada di Indonesia

cenderung masuk dalam kelompok masyarakat yang

Page 16: KWN MAKALAH

tertinggal dari berbagai aspek pembangunan. Kajian

mengenai masyarakat lokal di wilayah-wilayah perbatasan

di Indonesia belum terlalu menggembirakan baik dari segi

jumlah maupun dari segi dampak hasil kajian yang berupa

aksi kebijakan pasca kajian. Nanga Badau yang terletak di

daerah perbatasan Kalimantan Barat (Indonesia) dan

Serawak (Malaysia) merupakan salah satu wilayah

perbatasan yang tertinggal. Tulisan ini memoret isu-isu

dinamika dan eksistensi tradisi lokal dalam kerangka

globalisasi. Tampak bahwa sikap ramah dan menghormati

pendatang merupakan salah satu bentuk nyata bahwa

mereka sangat terbuka dengan adanya arus global dan

lokal. Mereka juga memiliki kesadaran diri akan posisi

mereka sebagai bagian dari penduduk dunia. Adanya

ruang interaksi bagi dunia luar, seperti mudahnya akses

keluar masuk ke negara lain mengakibatkan pola interaksi,

informasi dan komunikasi etnis Iban menjadi berkembang.

Hal tersebut dapat dilihat pada aktivitas masyarakat

Iban sehari-hari yang telah memanfaatkan dan

menggunakan perangkat handphone, televisi dan teknologi

modern lainnya. Sebagai contohnya di salah satu wilayah

perbatasan di Indonesia, yaitu di Nanga Badau yang

Page 17: KWN MAKALAH

terletak di daerah perbatasan Kalimantan Barat (Indonesia)

dan Serawak (Malaysia). Sebagai salah satu dari 5 (lima)

wilayah perbatasan (border area) di wilayah Kalimantan

Barat yang berbatasan dengan wilayah Serawak, Malaysia,

yang dilengkapi dengan Pos Lintas Batas (PLB), Badau

menjadi daerah yang memiliki kompleksitas persoalan

yang berkarakteristik perbatasan. Fakta bahwa semua

wilayah perbatasan di wilayah Kalimantan Barat yang

berbatasan dengan Negara lain tersebut adalah termasuk

dalam kelompok daerah tertinggal (komunitas terpencil) di

NKRI juga menjadi faktor tersendiri yang mempengaruhi

kekompleksitasan persoalan pembangunan di Badau.

Selain itu, kondisi geografis Badau dalam konteks

Pulau Kalimantan juga menjadikan daerah tersebut

sebagai sebuah daerah perbatasan yang dapat

dikelompokkan dalam kategori daerah perbatasan khusus

yang perlu mendapatkan perhatian khusus pula. Untuk itu

pula perlu dilakukan studi-studi yang serius yang dapat

mendukung proses perhatian khusus dalam penanganan

wilayah perbatasan Badau tersebut. Dalam konteks studi

Badau sebagai daerah perbatasan, sebenarnya terdapat

beberapa wilayah perbatasan lain yang dapat dijadikan

Page 18: KWN MAKALAH

sebagai bahan pembanding untuk melihat isu-isu penting

di Badau, khususnya studi perbatasan di titik-titik lain di

Kalimantan Barat. Reed L. Wadley2 bahkan memberikan

contoh perbandingan studi perbatasan Kalimantan dengan

perbatasan di Afrika dan Amerika. Di wilayah Kalimantan

Barat, Entikong, misalnya, adalah wilayah perbatasan

yang sangat dikenal oleh masyarakat luas, khususnya

masyarakat Kalimantan Barat yang sudah banyak

mendapat perhatian oleh para peneliti maupun pemerhati

masalah perbatasan. Fariastuti3 bahkan menyebutkan

bahwa Entikong adalah “the busiest point of entry and

exit” dibandingkan beberapa titik yang biasanya

ditemukan arus masuk dan keluar manusia dan barang di

Kalimantan Barat seperti Paloh, Saparan, Sidding, Jagoi

Babang, Sidding, Badau dan Merakai Panjang. Entikong

yang merupakan bagian dari wilayah Kapupaten Sanggau

merupakan wilayah perbatasan yang memiliki PLB tertua

di wilayah Kalimantan Barat dibandingkan dengan

wilayah perbatasan yang lain seperti Badau di Kabupaten

Kapuas Hulu, Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang,

Senaning di Kabupaten Sintang dan Sajingan di

Kabupaten Sambas.

Page 19: KWN MAKALAH

d. Sumber-sumber yang ada diperbatasan

Faktor kekayaan SDA menjadi salah satu penghibur

masyarakat Iban dan etnis lainnya di Badau sehingga

mereka masih memiliki nasionalisme yang tinggi. Ritme

kehidupan berjalan dengan lancar penuh kebersamaan dan

kesederhanaan dengan dukungan lauk pauk hasil limpahan

hasil bumi.

Masyarakat masyarakat Badau tidak susah payah

mengenai air bersih karena air terjun Wong Kijang di

Dusun Sungai Telian menyediakan limpahan air bersih

yang dibutuhkan walaupun mereka harus mendapatkannya

Secara tradisional karena pemerintah Indonesia belum

secanggih pemerintah Malaysia yang mampu

menyediakan air bersih dengan system yang lebih baik.

Page 20: KWN MAKALAH

BAB II

Identifikasi Masalah

A. Kondisi perbatasan NKRI

Tapal batas darat Indonesia berhubungan langsung

dengan Malaysia di pulau kalimantan , papua nugini di

pulau papua, dan Timor leste di pulau Timor. Dilihat dari

kondisi nyata di lapangan keadaan di masing-masing sisi

di kedua perbatasan sungguh sangat berbeda khususnya

perbatasan dengan Malaysia. luas Malaysia lebih kecil

dibandingkan Indonesia sehingga pengelolaannya relative

lebih mudah. Kondisi daerah-daerah di pedalaman

kalimantan dekat perbatasan Malaysiasungguh sangat

memprihatinkan. Pemerintah terkesan tidak peduli dengan

nasib mereka padahal mereka adalah garda terdepan

bangsa secara sosial dan psikis jika kita diserang, mereka

yang menjaga perbatasan secara langsung dan nyata dalam

kehidupan sehari-hari dari perampasan, mereka yang

menghidupkan wilayah yang tidak diperhatikan.

Infrastruktur jalan-jalan di wilayah Malaysia cukup bagus,

sudah diaspal dan tidak rusak. Fasilitas sekolah, rumah

sakit, pasar dan lain-lain mereka lebih baik. Banyak orang

Page 21: KWN MAKALAH

Indonesia yang lebih suka sekolah, belanja, berobat di

negara tetangga. Keadaan yang membuat mereka seperti

itu. Seharusnya yang ada di perbatasan dibangun

infrastruktur dan fasilitas yang baik. Berikan fasilitas

bangunan untuk tinggal yang layak. Sehingga mereka bisa

lebih bersemangat untuk berbakti kepada nusa.

B. Faktor-faktor masalah di perbatasan NKRI

Contoh di Indonesia-Malaysia, kaburnya batas

wilayah negara di daerah entikong kalimantan barat

dengan wilayah sabah dan serawak yang merupakan

wilayah negara bagian Malaysia, masalah perbatasan

wilayah antara Indonesia dan Malaysia di perairan sebelah

Pulau Sebatik masih berlarut-larut, ditambah dengan

masalah perairan di sekitar Pulau Sipadan-Ligitan pasca

sidang International Court and Justice (ICJ) tanggal 17

Desember 2002 dan adanya indikasi perekrutan warga

negara Indonesia (WNI) menjadi anggota para militer

Malaysia (Askar Wataniah). fenomena-fenomena yang

telah diuraikan diatas disebabkan oleh Kondisi wilayah

perbatasan Indonesia dan Malaysia yang kompleks.

Permasalahan ini dapat dilihat dari tiga faktor yaitu:

Page 22: KWN MAKALAH

1. Faktor Sosial Ekonomi

Wilayah perbatasan merupakan daerah

yang kurang berkembang (terbelakang) yang

disebabkan oleh lokasi yang relatif

terisolir/terpencil dengan tingkat aksesibilitas

yang rendah. rendahnya tingkat pendidikan dan

kesehatan masyarakat.

rendahnya tingkat kesejahteraan sosial ekonomi

masyarakat daerah perbatasan (banyaknya

jumlah penduduk miskin dan desa tertinggal).

langkanya informasi tentang pemerintah dan

pembangunan yang diterima oleh masyarakat di

daerah perbatasan (blank spots).

2. Faktor Pertahanan Keamanan

Kawasan perbatasan merupakan wilayah

pembinaan yang luas dengan pola penyebaran

penduduk yang tidak merata. Sehingga,

menyebabkan rentang kendali pemerintahan

sulit dilaksanakan, serta pengawasan dan

pembinaan teritorial sulit dilaksanakan dengan

sinergis, mantap dan efisien.

Page 23: KWN MAKALAH

3. Faktor Politik

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat di

kawasan perbatasan umumnya dipengaruhi oleh

kegiatan sosial ekonomi di negara tetangga.

Kondisi tersebut berpotensi untuk mengundang

kerawanan di bidang politik. Apabila kehidupan

ekonomi masyarakat daerah perbatasan

mempunyai ketergantungan kepada

perekonomian negara tetangga, maka selain

dapat menimbulkan kerawanan di bidang politik

juga dapat menurunkan harkat dan martabat

bangsa. Oleh sebab itu kawasan perbatasan

merupakan salah satu aset negara yang harus

dijaga dan dipertahankan dari segala bentuk

ancaman dan tantangan baik yang datang dari

dalam maupun dari luar negeri.

Page 24: KWN MAKALAH

BAB III

GAMBARAN UMUM PERBATASAN NKRI

A. Perbatasan Darat

1. RI – MALAYSIA

Perbatasan darat antara Indonesia dengan

Malaysia di Pulau Borneo memiliki panjang

sekitar 2.000 km. Sebagian besar batasnya

merupakan batas alam yang berupa punggung

gunung / garis pemisah air (watershed). Garis

batas tersebut membentang dari Tanjung Datu di

sebelah barat hingga ke pantai timur pulau Sebatik

di sebelah timur. Penentuan batas darat diantara

kedua negara merujuk kepada kesepakatan antara

Hindia-Belanda dengan Inggris pada tahun 1891,

1915 dan 1925. Sampai dengan saat ini program

penegasan batas (demarkasi) antar kedua negara

terus dilakukan secara bersama. Hal ini telah

dimulai sejaktahun 1973 yang salah satu hasilnya

hingga kini telah terpasang pilar batas sebanyak

lebih dari 19.000 patok batas dengan berbagai

Page 25: KWN MAKALAH

type (type A,B, C dan D). Perlu digaris bawahi

pula bahwa kedua negara juga masih perlu

menyelesaikan dan menyepakati sembilan

segment batas.

Joint Border Mapping Perbatasan Darat Indonesia

– Malaysia

Sebagai bagian dari usaha pengelolaan

perbatasan, pemerintah Indonesia, Cq.

Bakosurtanal dan Pemerintah Malaysia

menyepakati untuk membuat sebuah peta bersama

untuk sepanjang koridor batas darat kedua negara.

Hasil dari peta bersama ini akan sangat berguna

bagi Pemerintah kedua negara dan para

stakeholders yang akan mengelola koridor

perbatasan tersebut.

2. RI – PAPUA NEW GUINEA

Batas darat antara Indonesia dengan Papua

Nugini (PNG) mengacu pada kepada Perjanjian

antara Indonesia dan Australia mengenai garis-

garis batas tertentu antara Indonesia Dan Papua

Nugini Tanggal 12 Februari 1973, yang

Page 26: KWN MAKALAH

diratifikasi dengan UU No 6 tahun 1973. Garis

batas Indonesia dengan Papua Nugini yang

disepakati merupakan garis batas buatan (artificial

boundary), kecuali pada ruas Sungai Fly yang

menggunakan batas alam yang berupa titik

terdalam dari sungai (thalweg). Garis batas RI-

PNG menggunakan meridian astronomis 141º

01’00”BT mulai dari utara Irian Jaya (Papua ) ke

selatan sampai ke sungai Fly mengikuti thalweg

ke selatan sampai memotong meridian 141 º 01’

10” BT. Demarkasi batas sepanjang perbatasan

kedua negara (±820km) telah dilaksanakan

bersama antara Indonesia dengan PNG dengan

menempatkan sebanyak 52 pilar dari MM 1

sampai dengan MM 14A yang merupakan batas

utama Meridian Monument.

3. RI – TIMOR LESTE

Batas darat antara Indonesia dengan Timor-

Leste mengacu kepada perjanjian antara

pemerintah Hindia Belanda dan Portugis pada

tahun 1904 dan Permanent Cort Award (PCA)

Page 27: KWN MAKALAH

1914, serta Provisional Agreement antara

Indonesia dan Timor Leste yang ditandatangani

pada 8 April 2005. Perbatasan Indonesia dangan

Timor Leste terdapat dua sektor yaitu, Sektor

Barat sepanjang ±120 km dan Sektor Timur

(enclave Occussi) sepanjang ±180 km.

Pelaksanaan demarkasi batas darat sudah

dilaksanakan sejak tahun 2002. Sampai dengan

saat ini, masih terdapat tiga unresolved segments

yang membutuhkan penyelesaian. Ketiga

unresolved segments tersebut berada di

Manusasi/Oben, Noel Besi/Citrana dan

Memo/Dilumil. Namun daripada itu, secara garis

besar dapat disimpulkan bahwa kedua negara

telah memiliki produk penetapan dan penegasan

batas bersama yang wajib dipatuhi oleh para

pihak, termasuk Provisional Agreement yang

mana di dalamnya salah satunya menyatakan

bahwa di dalam penyelesaian unresolved

segments, para pihak akan mempertimbangkan

kepentingan masyarakat di sekitar wilayah

tersebut.

Page 28: KWN MAKALAH

B. Perbatasan Laut

Sedangkan, perbatasan laut Indonesia

berbatasan dengan 9 Negara diantaranya Malaysia,

Singapura, Filipina, India, Thailand, Vietnam,

Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua

Nugini.

1. Indonesia-Malaysia

Garis batas laut wilayah antara Indonesia

dengan Malaysia adalah garis yang

menghubungkan titik-titik koordinat yang

ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama di

Kuala Lumpur, pada 17 Maret 1977. Pada

Agustus 1969, Malaysia juga mengumumkan

bahwa lebar laut wilayahnya menjadi 12 mil

laut, diukur dari garis dasar yang ditetapkan

menurut ketentuan-ketentuan konvensi Jenewa

1958 (mengenai Laut Wilayah dan Contigous

Zone). Sehingga timbul persoalan, yaitu letak

garis batas laut wilayah masing-masing negara

di Selat Malaka (di bagian yang sempit) atau

kurang dari 24 mil laut. Adapun batas Landas

Page 29: KWN MAKALAH

Kontinen antara Indonesia dan Malaysia

ditentukan berdasarkan garis lurus yang ditarik

dari titik bersama ke titik koordinat yang

disepakati bersama pada 27 Oktober 1969.

2. Indonesia-Singapura

Penentuan titik-titik koordinat pada Batas

Laut Wilayah Indonesia dan Singapura

didasarkan pada prinsip sama

jarak (equidistance) antara dua pulau yang

berdekatan. Pengesahan titik-titik koordinat

tersebut didasarkan pada kesepakatan kedua

pemerintah.Titik-titik koordinat itu terletak di

Selat Singapura. Isi pokok perjanjiannya adalah

garis Batas Laut Wilayah Indonesia dan laut

wilayah Singapura di Selat Singapura yang

sempit (lebar lautannya kurang dari 15 mil laut)

adalah garis terdiri dari garis-garis lurus yang

ditarik dari titik koordinat.

Namun, di kedua sisi barat dan timur

Batas Laut Wilayah Indonesia dan Singapura

masih terdapat area yang belum mempunyai

Page 30: KWN MAKALAH

perjanjian perbatasan. Di mana wilayah itu

merupakan wilayah perbatasan tiga negara,

yakni Indonesia, Singapura dan Malaysia. Pada

sisi barat di perairan sebelah utara pulau

Karimun Besar terdapat wilayah berbatasan

dengan Singapura yang jaraknya hanya 18 mil

laut.

Sementara di wilayah lainnya, di sisi timur

perairan sebelah utara pulau Bintan terdapat

wilayah yang sama yang jaraknya 28,8 mil laut.

Kedua wilayah ini belum mempunyai perjanjian

batas laut.

3. Indonesia-Thailand

Garis Batas Landas Kontinen Indonesia

dan Thailand adalah garis lurus yang ditarik dari

titik pertemuan ke arah Tenggara. Hal itu

disepakati dalam perjanjian antara pemerintah

Indonesia dengan Thailand tentang penetapan

Garis Batas Dasar Laut di Laut Andaman pada

11 Desember 1973. Titik koordinat  batas

Landas Kontinen Indonesia-Thailand ditarik

Page 31: KWN MAKALAH

dari titik bersama yang ditetapkan sebelum

berlakunya Konvensi Hukum Laut PBB 1982.

Karena itu, sudah selayaknya perjanjian

penetapan titik-titik koordinat di atas ditinjau

kembali.

4. Indonesia-India

Garis Batas Landas Kontinen Indonesia

dan India adalah garis lurus yang ditarik dari

titik pertemuan menuju arah barat daya yang

berada di Laut Andaman. Hal itu berdasarkan

persetujuan pada 14 Januari 1977 di New Delhi,

tentang perjanjian garis batas Landas Kontinen

kedua negara. Namun, pada beberapa wilayah

batas laut kedua negara masih belum ada

kesepakatan.

5. Indonesia-Australia

Adapun persetujuan antara Indonesia

dengan Australia tentang penetapan batas-batas

Dasar Laut, ditanda tangani pada 7 Nopember

1974. Pertama, isinya menetapkan lima daerah

Page 32: KWN MAKALAH

operasional nelayan tradisional Indonesia di

zona perikanan Australia, yaitu Ashmore

reef (Pulau Pasir); Cartier Reef (Pulau

Ban); Scott Reef (Pulau Datu); Saringapatan

Reef, dan Browse. Kedua, nelayan tradisional

Indonesia di perkenankan mengambil air tawar

di East Isletdan Middle Islet, bagian dari Pulau

Pasir (Ashmore Reef). Ketiga, nelayan Indonesia

dilarang melakukan penangkapan ikan dan

merusak lingkungan di luar kelima pulau

tersebut.

6. Indonesia-Vietnam

Pada 12 November 1982, Republik

Sosialis Vietnam mengeluarkan sebuah

Statement yang disebut “Statement on the

Territorial Sea Base Line”. Vietnam memuat

sistem penarikan garis pangkal lurus yang

radikal. Mereka ingin memasukkan pulau Phu

Quoc masuk ke dalam wilayahnya yang berada

kira-kira 80 mil laut dari garis batas darat antara

Kamboja dan Vietnam. Sistem penarikan garis

Page 33: KWN MAKALAH

pangkal tersebut dilakukan menggunakan

9 turning point. Di mana dua garis itu

panjangnya melebihi 80 mil pantai, sedangkan

tiga garis lain panjangnya melebihi 50 mil laut.

Sehingga, perairan yang dikelilinginya

mencapai total luas 27.000 mil2.

7. Indonesia-Filipina

Berdasarkan dokumen perjanjian batas-

batas maritim Indonesia dan Filipina sudah

beberapa kali melakukan perundingan,

khususnya mengenai garis batas maritim di laut

Sulawesi dan sebelah selatan Mindanao (sejak

1973). Namun sampai sekarang belum ada

kesepakatan karena salah satu pulau milik

Indonesia (Pulau Miangas) yang terletak dekat

Filipina, diklaim miliknya. Hal itu didasarkan

atas ketentuan konstitusi Filipina yang masih

mengacu pada treaty of paris 1898. Sementara

Indonesia berpegang pada wawasan nusantara

(the archipelagic principles) sesuai dengan

Page 34: KWN MAKALAH

ketentuan Konvensi PBB tentang hukum laut

(UNCLOS 1982).

8. Indonesia-Republik Palau

Republik Palau berada di sebelah Timur

Laut Indonesia. Secara geografis negara itu

terletak di 060. 51” LU dan 1350.50” BT.

Mereka adalah negara kepulauan dengan luas

daratan  ± 500 km2. Berdasarkan konstitusi

1979, Republik Palau memiliki yuridiksi dan

kedaulatan pada perairan pedalaman dan Laut

Teritorial-nya hingga 200 mil laut. Diukur dari

garis pangkal lurus kepulauan yang mengelilingi

kepulauan. Palau memiliki Zona Perikanan yang

diperluas (Extended Fishery Zone) hingga

berbatasan dengan Zona Perikanan Eksklusif,

yang lebarnya 200 mil laut diukur dari garis

pangkal. Hal itu menyebabkan tumpang tindih

antara ZEE Indonesia dengan Zona Perikanan

yang diperluas Republik Palau. Sehingga, perlu

dilakukan perundingan antara kedua negara agar

terjadi kesepakatan mengenai garis batas ZEE.

Page 35: KWN MAKALAH

9. Indonesia-Timor Leste

Berdirinya negara Timor Leste sebagai

negara merdeka, menyebabkan terbentuknya

perbatasan baru antara Indonesia dengan negara

tersebut. Perundingan penentuan batas darat dan

laut antara RI dan Timor Leste telah dilakukan

dan masih berlangsung sampai sekarang. First

Meeting Joint Border Committee Indonesia-

Timor Leste dilaksanakan pada 18-19 Desember

2002 di Jakarta. Pada tahap ini disepakati

penentuan batas darat berupa deliniasi dan

demarkasi, yang dilanjutkan dengan

perundingan penentuan batas maritim.

Kemudian perundingan Joint Border

Committee kedua diselenggarakan di Dilli, pada

Juli 2003.

10. Indonesia-Papua Nugini

Indonesia dan papua nugini telah

menyepakati batas-batas wilayah darat dan

maritime. Meskipun demikian ada beberapa

Page 36: KWN MAKALAH

kendala kultur yang menyebabkan timbulnya

salah pengertian. Persamaan budaya dan ikatan

kekeluargaan antar penduduk yang terdapat di

kedua sisi perbatasan menyebabkan klaim

terhadap hak-hak tradisional dapat

menyebabkan masalah yang kompleks di

kemudian hari.

C. TATA KELOLA PERBATASAN DI NEGARA LAIN

Derby Line, Vermont

Kota Derby Line melintasi Amerika Serikat /

perbatasan Kanada. Perbatasan ini melewati dan

menembus kota, bahkan melalui beberapa bangunan dan

rumah. Dalam beberapa kasus, sebuah keluarga masak

sarapan pagi di kanada dan memakannya di AS. Derby

Line juga rumah bagi Haskell Free Library dan Opera

House, yang sengaja dibangun di perbatasan. Panggung

opera berada di Kanada, tetapi pintu masuk ke opera, dan

sebagian besar kursi panggung, berada di Amerika

Serikat.Karena itu gedung yang berada di perbatasan ini,

memiliki 2 alamat post, satu untuk AS dan satu untuk

Kanada.

Page 37: KWN MAKALAH

Bukan tak mungkin untuk berfoto di dua negara

sekaligus. Di mana lagi kalau bukan di perbatasan dua

negara. Bila biasanya perbatasan dipisah oleh laut atau

pagar besi, di Derby Line kita bisa berada di Amerika dan

Kanada dalam satu waktu. Karena perbatasan ini

membelah beberapa bangunan kantor hingga rumah, bisa

saja kita membuat sarapan pagi di Amerika namun

menyantapnya di Kanada. Perbatasan semacam ini juga

membelah Belanda dan Belgia.

Page 38: KWN MAKALAH

BAB IV

MODEL PEMBANGUNAN YANG LAYAK DI

PERBATASAN

A. Optimalisasi Pulau-Pulau Kecil Terluar Indonesia

Sebagai Upaya Swasembada Pangan

Dari barat sampai ke timur berjajar pulau-pulau,

sambung menyambung menjadi satu itulah indonesia,

negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau

sebanyak 17.504 pulau. Dari sekian banyak pulau,

Indonesia memiliki 92 pulau terluar, 31 pulau diantaranya

telah berpenghuni, sisanya 61 pulau masih perawan.

Sembilan puluh dua pulau tersebut kurang mendapat

perhatian pemerintah, sehingga pembangunannya jauh

tertinggal, infrastrukturnya sangat minim sekali dan tak

jarang kebutuhan masyarakat di pulau tersebut terpenuhi

oleh produk negara tetangga. Kenapa harus pulau-pulau

terluar sebagai alternatif upaya swasembada pangan?

Karena pulau-pulau terluar berperan vital sebagai beranda

depan wilayah perbatasan Indonesia yang terpojok dari

pusat kota dan infrastruktur yang tertinggal. Hilangnya

Page 39: KWN MAKALAH

pulau kecil di perbatasan akibat faktor alam atau klaim

dari negara tetangga dapat mengubah batas wilayah

negara. Tentu negara ini tidak mau terperosok lagi ke

lubang yang sama. Salah satu permasalahan di perbatasan

paling fenomenal adalah sengketa Sipadan-Ligitan antara

Indonesia dan Malaysia pada 17 Desember 2002 yang

kepemilikannya jatuh ke tangan Malaysia atas keputusan

Mahkamah Internasional.

Pulau-pulau terluar diidentikkan dengan

kemiskinan, sepi, terpencil, sulit memenuhi kebutuhan

pokok salah satunya kebutuhan pangan dan mahalnya

biaya hidup, sehingga banyak yang memilih hidup di kota

dibanding di pulau terluar  Semua pihak harus sadar

bahwa pembangunan dan pengelolalaan pulau-pulau

terluar terutama pulau-pulau yang berbatasan langsung

dengan negara tetangga sangatlah penting bagi kedaulatan

NKRI, pertahanan negara, dan kesejahteraan penduduk.

Sekali tepuk dua lalat. Optimalisasi pulau-pulau

terluar indonesia sebagai upaya swasembada pangan tidak

hanya dapat menjaga keamanan dan keutuhan NKRI,

Page 40: KWN MAKALAH

tetapi juga sebagai langkah mencapai kesejahteraan

penduduk menuju pembangunan ekonomi yang stabil

dengan memanfaatkan sumber daya alam dalam bidang

pertanian terutama dalam produksi kebutuhan pangan,

sehingga swasembada pangan yang menjadi cita-cita

bangsa ini dapat tercapai. Jika swasembada pangan dapat

terealisasikan maka negeri ini terbebas dari produk pangan

impor dan harga bahan pangan dalam negeri tidak akan

tergantung dengan harga pangan internasional. Potensi

kesuburan tanah yang dapat mendukung berkembanganya

sektor pertanian menjadi salah satu pertimbangan dalam

memilih pulau-pulau kecil terluar sebagai pulau budidaya

bahan pangan.

Kebutuhan pangan Negara Indonesia tidak cukup

terpenuhi hanya dengan mengandalkan produksi pertanian

Pulau Jawa saja. Jumlah penduduk yang semakin

meningkat pasti kebutuhan akan panganpun juga

bertambah. Dengan penambahan lahan sebagai upaya

surplus kebutuhan pangan akan mengurangi

ketergantungan negera agraris ini pada produk impor.

Pulau Rondo, Pulau Nipa, Pulau Berhala, Pulau Sekatung,

Page 41: KWN MAKALAH

Pulau Marore, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau Miangas,

Pulau Bras, Pulau Batek, Pulau Marampit, Pulau Dana dan

masih banyak lagi pulau pulau terluar yang berpotensi

untuk mendampingi Pulau Jawa sebagai pulau pusat

pertanian.

Jelas, untuk pembangunan yang mengandung hajat

orang banyak memerlukan partisipasi banyak orang pula

dan waktu yang panjang serta dana yang tidak sedikit.

Oleh sebab itu perlu adanya kerjasama setiap komponen

masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah

pusat, para ahli ilmu pertanian, dan masyarakat umum.

Karena sekali lagi, pembangunan dan pengelolaan pulau-

pulau kecil terluar sebagai basis mencapai swasembada

pangan merupakan implementasi amanat dari Peraturan

Pemerintah nomor 62 tahun 2010 tentang pemanfaatan

pulau-pulau kecil terluar untuk pertahanan dan keamanan,

kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Page 42: KWN MAKALAH

B. Perbandingan Perbatasan Indonesia dengan Negara

Lain

Derby Line dikota Vermont melintasi Amerika

Serikat / perbatasan Kanada. Perbatasan ini melewati dan

menembus kota, bahkan melalui beberapa bangunan dan

rumah.

Indonesia dan Malaysia juga terbelah di Entikong.

Entikong adalah desa kecil menuju perbatasan Malaysia

yang terletak 7-8 jam dari ibukota Kalimantan Barat,

Pontianak.

Perbedaanya, tata kelola jalan di Entikong masih

belum berjalan dengan baik, buktinya masih ada saja

pedang kaki lima yang memenuhi trotoar jalan dan tidak

dimanfaatkan sebagai objek wisata, sebagaimana yang

dilakukan oleh Derby Line di Vermont, mereka

memanfaatkan gedung tersebut sebagai objek wisata yang

dapat memberikan masukan devisa bagi kedua Negara.

Page 43: KWN MAKALAH

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, bahwa

masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam

proses penjagaan terhadap kedaulatan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang meliputi

wilayah daratan dan perairan. Badan Koordinasi

Keamanan Laut (Bakorkamla RI) sebagai bagian dari

kekuatan militer dan institusi negara yang lain seperti

Deplu, Dephan, TNI dan Polri mempunyai peran strategis

untuk menjaga dan mempertahankan wilayah perairan

Republik Indonesia dari segala bentuk ancaman baik yang

sifatnya intern maupun ekstern. Memetakan dan menjaga

tiap jengkal wilayah NKRI tak semudah yang

dibayangkan. Proses survei ke lapangan kental

petualangan dan tak jarang mesti menyabung nyawa

menghadapi kondisi cuaca dan medan.

Page 44: KWN MAKALAH

B. Saran

Seperti yang kita ketahui Indonesia dikenal

sebagian besar orang sebagai Negara agraris tapi pada

kenyataanya Indonesia masih mengimport pada Negara

lain karena pemerintah hanya memusatkan swasembada

pangan hanya dipulai jawa padahal pulau kecil lainnya

pun seperti Pulau Rondo, Pulau Nipa, Pulau Berhala, Pulau

Sekatung, Pulau Marore, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau

Miangas, Pulau Bras, Pulau Batek, Pulau Marampit, Pulau Dana

dan masih banyak lagi masih bisa dijadikan sebagai lahan

pertanian agar kebutuhan pokok Negara Indonesia bisa

terpenuhi.

Page 46: KWN MAKALAH

LAMPIRAN

Gambar 1. Peta Perbatasan Negara Indonesia

Page 47: KWN MAKALAH

Gambar 2. Tata Kelola Pembangunan Perbatasan Amerika –

Kanada di Derby Line, Vermont.

Page 48: KWN MAKALAH