Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. · PDF file9. Renta 3. 13 15. Orientasi...

6
Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. Pengantar Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan, nilai- nilai sosial kemasyarakatan dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sebagai landasan kokoh membangun masyarakat mandiri dan sejahtera. Proses ini dibangun melalui penguatan lembaga masyarakat oleh masyarakat sendiri dengan mengembangkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), mengembangkan nilai – nilai kerelawanan dan sinergi antara masyarakat dengan stakeholder lain di tingkat kelurahan. Proses belejar dilakukan melalui proses pendampingan dalam setiap tahapan siklus dan kegiatan Komunitas Belajar Kelurahan (KBK). Agar proses perubahan berjalan harmonis, penguatan masyarakat harus sejalan dengan pemberdayaan pemerintah daerah. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dan stakeholder kota dilakukan untuk mengedepankan peran dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan. Penguatan ini dilakukan melalui pelibatan intensif pemda pada pelaksanaan siklus kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan baik di tingkat kota/kab maupun kelurahan/desa, dan penguatan peran-fungsi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). TKPKD inilah yang diharapkan mampu menyusun Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) dan PJM Pronangkis kota/kabupaten berbasis aspirasi dan program masyarakat (PJM Pronangkis Kelurahan), serta mendorong dan melembagakan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP). Proses pembelajaran untuk memberdayakan masyarakat dan pemerintah daerah dilakukan melalui proses transformasi sosial dengan aktivitas siklus baik di tingkat kota/kabupaten maupun tingkat kelurahan/desa. Sejalan dengan proses tersebut PNPM Mandiri perkotaan memberikan peningkatan kapasitas kepada para pelaku pada tiap tingkatan untuk dapat menjalankan proses yang diharapkan melalui kegiatan pelatihan. Konsep dasar pelatihan yang dikembangkan berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari para pelaku baik itu konsultan, pemerintah maupun masyarakat untuk menjalankan program secara partisipatif, transparan, akuntabel dan berkelanjutan. Sesuai dengan pendekatan program yang berorientasi pada pembangunan partisipatif dan kesadaran kritis maka pelatihan yang dilakukan menggunakan metode pelatihan partisipatif dengan paradigma pendidikan kritis. Dengan pendekatan ini peserta belajar menjadi subjek (sumber belajar) dimana proses belajar dikemas dalam suasana yang dialogis dengan menggunakan metode – metode yang bervariasi untuk menumbuhkan kreatifitas, keterampilan berfikir analitis dan menumbukan inovasi. 2. Kategori Pelatihan Kategori pelatihan didasarkan kepada tahapan proses transformasi sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan baik di tingkat kota/kab maupun tingkat kelurahan /desa seperti digambarkan berikut ini. 1

Transcript of Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. · PDF file9. Renta 3. 13 15. Orientasi...

Page 1: Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. · PDF file9. Renta 3. 13 15. Orientasi Pemetaan ... organisasi nirlaba; ... korkot memahami tugas dan fungsi di tingkat kota baik

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. Pengantar Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan, nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sebagai landasan kokoh membangun masyarakat mandiri dan sejahtera. Proses ini dibangun melalui penguatan lembaga masyarakat oleh masyarakat sendiri dengan mengembangkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), mengembangkan nilai – nilai kerelawanan dan sinergi antara masyarakat dengan stakeholder lain di tingkat kelurahan. Proses belejar dilakukan melalui proses pendampingan dalam setiap tahapan siklus dan kegiatan Komunitas Belajar Kelurahan (KBK). Agar proses perubahan berjalan harmonis, penguatan masyarakat harus sejalan dengan pemberdayaan pemerintah daerah. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dan stakeholder kota dilakukan untuk mengedepankan peran dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan. Penguatan ini dilakukan melalui pelibatan intensif pemda pada pelaksanaan siklus kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan baik di tingkat kota/kab maupun kelurahan/desa, dan penguatan peran-fungsi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). TKPKD inilah yang diharapkan mampu menyusun Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) dan PJM Pronangkis kota/kabupaten berbasis aspirasi dan program masyarakat (PJM Pronangkis Kelurahan), serta mendorong dan melembagakan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP). Proses pembelajaran untuk memberdayakan masyarakat dan pemerintah daerah dilakukan melalui proses transformasi sosial dengan aktivitas siklus baik di tingkat kota/kabupaten maupun tingkat kelurahan/desa. Sejalan dengan proses tersebut PNPM Mandiri perkotaan memberikan peningkatan kapasitas kepada para pelaku pada tiap tingkatan untuk dapat menjalankan proses yang diharapkan melalui kegiatan pelatihan. Konsep dasar pelatihan yang dikembangkan berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari para pelaku baik itu konsultan, pemerintah maupun masyarakat untuk menjalankan program secara partisipatif, transparan, akuntabel dan berkelanjutan. Sesuai dengan pendekatan program yang berorientasi pada pembangunan partisipatif dan kesadaran kritis maka pelatihan yang dilakukan menggunakan metode pelatihan partisipatif dengan paradigma pendidikan kritis. Dengan pendekatan ini peserta belajar menjadi subjek (sumber belajar) dimana proses belajar dikemas dalam suasana yang dialogis dengan menggunakan metode – metode yang bervariasi untuk menumbuhkan kreatifitas, keterampilan berfikir analitis dan menumbukan inovasi. 2. Kategori Pelatihan Kategori pelatihan didasarkan kepada tahapan proses transformasi sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan baik di tingkat kota/kab maupun tingkat kelurahan /desa seperti digambarkan berikut ini.

1

Page 2: Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. · PDF file9. Renta 3. 13 15. Orientasi Pemetaan ... organisasi nirlaba; ... korkot memahami tugas dan fungsi di tingkat kota baik

2.1 Kategori 1 : Untuk Intervensi Tingkat Kelurahan/Desa Strategi 1 : Tingkat Kelurahan/Desa

Masyarakat Tidak Berdaya

(Miskin)

Masyarakat Berdaya

Masyarakat Mandiri

Masyarakat Madani

PERUBAHAN PRILAKU/SIKAPMASYARAKAT

KELEMBAGAANMASYARAKAT YGMENGAKAR DAN REPRESENTATIF(BKM)

PENYUSUNANPROGRAM PAR-TISIPATIF OLEHMASYARAKAT(PJM PRONANGKIS)

APLIKASIPRONANGKISPRO POOR &KONTROLWARGA(BLM)

PEMBELAJARANSINERGIDGN PEMDA MELALUIKEMITRAANPROGRAM(PAKET)

PEMBELAJARANOPTIMALISASISUMBER DAYA DARI LUAR(PERBANKAN,kIMPRASWIL,DEPSOS,DLL)(CHANELING PROGRAM)

PEMBELAJARANPEMBANGUNANLINGKUNGAN PEMUKIMANWILAYAHKELURAHAN TERPADU SCR MANDIRI(NEIGHBOURHOODDEVELOPMENT)

Sasaran

Pem etaanSwadaya

2PJM

Pronangkis

4

Mem bangunBKM

3

BLM

KSM

Review: PJM, Kelembagaan,

Keuangan

6

Pelaksanaandan

Pemantauan

51Visi Kelurahan

&Refleksi Kemiskinan

Identifi

kasi

Masala

h

Tahap Pelaksanaan

Tahap Evaluasi

Tahap Perencanaan

0Rem bug

KesiapanMasyarakat

KSM

Renta 2

8

Pelaksanaandan

Pemantauan

10

O r ientasiPS

7

VisiKota

Review: PJM, Ke lembagaan,

Keuangan

11

Sinergi dgnPerencanaan

Daerah

9

Renta 3

13

Pelaksanaandan

Pemantauan

15

O r ientasiPem etaanSwadaya

12

Review: PJM, Ke lembagaan,

Keuangan

16

Sinerg i dgnPerencanaan

Daerah

14

Aktivitas

Pelatihan pada tingkat kelurahan/desa serta konsultan yang mendampingi (fasilitator dan askot) ditujukan untuk memberikan pemampuan dan mendorong motivasi memfasilitasi dan melaksanakan setiap tahapan intervensi di tingkat kelurahan/desa dengan kategori sebagai berikut :

• Pelatihan Dasar untuk intervensi dari masyarakat tidak berdaya menjadi masyarakat berdaya (siklus tahap 1) dengan penekanan pada perubahan pola pikir terhadap pendekatan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan serta pemampuan pelaksanaan belajar mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan, mengembangkan kelembagaan lokal, melaksanakan dan monitoring evaluasi program penanggulangan kemiskinan.

• Pelatihan Madya untuk intervensi dari masyarakat berdaya menjadi masyarakat mandiri (siklus tahap 2) dengan penekanan pada pelaksanaan review kelembagaan, program, keuangan dan menjalankan pengulangan siklus serta pemampuan untuk bermitra dengan pemerintah dan lembaga lain dalam menjalankan program.

• Pelatihan Utama untuk intervensi dari masyarakat mandiri menuju masyarakat madani dengan penekanan pada pelembagaan pelaksanaan siklus sebagai daur program yang berkelanjutan dan kemampuan mengembangkan proses belajar secara mandiri.

2

Page 3: Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. · PDF file9. Renta 3. 13 15. Orientasi Pemetaan ... organisasi nirlaba; ... korkot memahami tugas dan fungsi di tingkat kota baik

Kelompok sasaran :

• Masyarakat : Relawan, anggota BKM/LKM, UPK,UPL,UPS • Pemerintah : Lurah/Kades • Konsultan : Faskel dan Askot

Pelatihan Dasar Fasilitator dan Askot dibagi ke dalam 3 tahap yaitu :

• Pelatihan Dasar 1 yang merupakan pelatihan Pra Tugas, pada awal program di lokasi baru. Pelatihan ini ditujukan agar fasilitator mempunyai paradigma pembangunan manusia, memahami konsep dan filosophi dasar PNPM Mandiri Perkotaan , mempunyai motivasi sebagai agen perubahan dan mampu memfasilitasi tahapan siklus awal sampai dengan Refleksi Kemiskinan.

• Pelatihan Dasar 2, dilaksanakan sebelum RKM terdiri dari pemahaman dan pemampuan memfasilitasi siklus Pemetaan Swadaya , Pengembangan KSM, Pembangunan BKM/LKM serta kemampuan memfasilitasi dan mengelola pelatihan tingkat masyarakat dan penumbuhan motivasi untuk menjalankannya.

• Pelatihan Dasar 3, dilaksanakan setelah BKM/LKM terbentuk terdiri dari pemahaman dan pemampuan dalam memfasilitasi penyusunan PJM Pronangkis, penerapan prinsip – prinsip transparansi akuntabilitas dalam pelaksanaan program, pencairan dan pemanfaatan Bantuan Langsung Masyarakay (BLM), monitoring evaluasi partisipatif dan pengelolaan konflik.

Pelatihan Madya Fasilitator dan Askot dibagi ke dalam 2 tahap yaitu :

• Pelatihan Madya 1 yang merupakan pelatihan awal untuk mendampingi lokasi madya.. Pelatihan ini bertujuan agar fasilitator/askot memahami hasil pendampingan phase 1; memahami pentingnya proses evaluasi tahunan program; mempunyai keterampilan dalam mendorong proses kemitraan dengan pihak lain , memahami proses musrenbang; mendorong BKM/LKM untuk mengelola perkembangan KSM ; memahami peningnya data/informasi komunitas dalam penanggulangan kemiskinan dan pengembangan BKM/LKM sebagai organisasi nirlaba;

• Pelatihan Madya 2, dilaksanakan sebelum pencairan BLM. Pelatihan ini bertujuan agar fasilitator/askot memahami dan mampu mendampingi BKM/LKM dalam memasarkan gagasan – gagasan penanggulangan kemiskinan kepada pihak luar serta mengembangkan forum BKM/LKM tingkat kecamatan.

Pelatihan Utama Fasilitator dan Askot terdiri dari :

• Pelatihan Utama 1, merupakan pelatihan awal untuk mendampingi lokasi utama. Pelatihan ini ditujukan agar fasilitator/askot memahami hasil – hasil pendampingan phase 2 (madya) serta mampu memfasilitasi proses identifikasi, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi kegiatan belajar masyarakat secara mandiri.

• Pelatihan Utama lanjutan disesuaikan dengan kebutuhan pada masing – masing lokasi berdasarkan kepada perkembangan masyarakat dampingan.

Peningkatan kapasitas fasilitator dilengkapi dengan coaching pada pertemuan koordinasi di tingkat kota/kab untuk membahas kemajuan dan permasalahan lapangan serta pendalaman materi – materi yang didapat dalam paket dasar pelatihan , berdasarkan kepada tahapan siklus. (dirancang dan dilakukan mandiri oleh koordinator kota dan tenaga ahli pelatihan KMW) Pelatihan Lurah/Kades, Relawan, BKM/LKM dan Unit Pengelola Pelatihan di tingkat masyarakat diberikan kepada Lurah/kades, relawan, anggota BKM/LKM dan anggota Unit Pengelola Keuangan (UPK), Unit Pengelola kegiatan Sosial (UPS) dan Unit Pengelola kegiatan Lingkungan (UPK). Pelatihan terdiri dari :

• Pelatihan Dasar dengan materi kurikulum (modul) dasar yang dilaksanakan dalam waktu beberapa hari diberikan baik kepada relawan, BKM/LKM maupun Unit Pengelola.

3

Page 4: Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. · PDF file9. Renta 3. 13 15. Orientasi Pemetaan ... organisasi nirlaba; ... korkot memahami tugas dan fungsi di tingkat kota baik

• OJT Siklus dengan materi pemahaman dan pemampuan untuk menjalankan masing – masing siklus, diberikan secara bertahap pada saat akan memulai kegiatan, praktek langsung di dalam pelaksanaan siklus dan evaluasi hasil-hasilnya.

• Pelatihan/OJT keterampilan teknis, berupa peningkatan kemampuan teknis bagi para anggota BKM/LKM, Unit Pengelola maupun relawan sesuai dengan tugas/peran khusus pada bidang masing – masing.

2.2 Kategori 2 : Untuk Intervensi Tingkat Kabupaten/Kota Strategi 2 : Tingkat Kota

NonPro - Poor

Pro-Poor Policy

Pro- Poor Program &Bugeting

GoodGovernance

PERUBAHAN CARA PANDANGPEMDA TERHADAPKEMISKINAN

KOMITMEN KEPALADAERAH UNTUK NANGKIS SEJALANDENGAN VISI/MISIBANGDA

KELEMBAGAANNANGKIS DAERAH(TKPKD)

STRATEGI &PROGRAM NANGKIS DAERAH(SPKD & PJMPRONANGKIS)

PEMBELAJARANSINERGIDGN MASYARAKATMELALUIKEMITRAANPROGRAM(PAKET)

PROGRAM &ANGGARAN NANGKIS UNTUKLOKASI BARU(REPLIKASI)

PEMBELAJARANOPTIMALISASISUMBER DAYADARI LUAR(CHANNELING)

PEMBELAJARANTRANSPARANSI &AKUNTABILITASPENGGUNAAN ANGGARANNANGKIS

PEMBELAJARANPENERAPAN GOOD GOVERNANCEPEMBANGUNANLINGKUNGANKOTA

Sasaran

Aktivitas

Penguatan TKPKD2

PenyusunanSPKD & PJMPronangkis

4

Pemetaan Kemiskinan

Kota

3

6

Pelaksanaandan

Pemantauan

51SosialisasiKelompokStrategis

Identi fi

kasi

Masala

h

Taha

p Pel

aksa

naan

Tahap Evaluasi

Tahap Per enc anaan

Sinerg i dgnPerencanaanMasyarakat

8

Pelaksanaandan

Pemantauan

9OrientasiPemetaan

KemiskinanKota

7

10

Pelaksanaandan

Pemantauan

1311

12

14

OrientasiPemetaan

Kemisk inanKota

Sinerg i dgnPerencanaanMasyarakat

KBP

Pelatihan untuk mendukung kapasitas pelaku agar dapat menjalalankan siklus di tingkat kota/Kab ditekankan pada perubahan pola pikir dalam pendekatan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, tumbuhnya good governance dan mendorong pengarusutamaan penanggulangan kemiskinan dalam kebijakan dan program – program pemerintah. Kelompok Sasaran :

• Pemerintah : Dinas Dinas, Bappeda • Masyarakat : Kelompok peduli • Konsultan : Korkot dan Askot Mandiri

Pelatihan Korkot dan Askot Mandiri selama masa program terdiri dari :

• Training of Trainers, semua korkot dan askot mandiri pada PNPM Mandiri Perkotaan adalah pemandu nasional (Fasilitator Trainers). Korkot dan Askot mandiri akan mendapatkan pemahaman untuk materi – materi mengenai pendampingan di tingkat kelurahan/desa yang diberikan kepada fasilitator dalam TOT.

• Pelatihan Korkot 1, yaitu pelatihan awal untuk pendampingan di tingkat kota ditujukan agar korkot memahami tugas dan fungsi di tingkat kota baik dalam hal peningkatan kapasitas stakeholder, pengembangan strategi komunikasi, advokasi kebijakan dan anggaran serta refleksi kemiskinan kota/kab.

4

Page 5: Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. · PDF file9. Renta 3. 13 15. Orientasi Pemetaan ... organisasi nirlaba; ... korkot memahami tugas dan fungsi di tingkat kota baik

• Pelatihan Korkot 2, yaitu pelatihan khusus untuk memahami Participatory Poverty Assesment (PPA) dan kemampuan untuk memfasilitasi proses serta menggunakan hasil PPA untuk review SPKD dan PJM Pronangkis kota/kab.

Pelatihan Pemda dan Stakeholder terdiri dari :

• Pelatihan Dasar dilaksanakan di awal program pada kota/kab sasaran terdiri dari pemahaman terhadap modul dasar dan peran pemda dalam penanggulangan kemiskinan.

• Coaching bagi anggota Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) yang terdiri dari 5 seri, beorientasi pada pemetaan kemiskinan di tingkat kota/kab serta mendorong pemda yang bisa mengeluarkan kebijakan dan anggaran yang pro – poor.

• Coaching khusus pemberian wawasan mengenai pentingnya mengelola sistem komunikasi dan informasi pada tingkat kota/kab untuk penanggulangan kemiskinan.

Kategori 3 : Pelatihan untuk mendukung pelaksanaan program secara umum. Untuk mendukung pengendalian program di tingkat masyarakat dan kota/kab, diberikan peningkatan kapasitas bagi para pelaku yang terkait dengan pengelolaan administrasi, pengendalian berbagai kegiatan program, dan pengendalian pencapaian hasil – hasil program. Kurikulum pelatihan ditekankan pada perubahan pola pikir dalam pendekatan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan kompetensi yang harus dimiliki oleh masing – masing pelaku sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Kelompok sasaran :

• Konsultan Manajemen Pusat dan Konsultan Manajemen Wilayah • Staf Proyek • Satker dan PPK Propinsi dan kota/kabupaten • Tenaga Ahli khusus yi : Manajemen Keuangan, Infrastruktur, Asmandat, Project manajemen,

project finance, Pengembangan Kapasitas. Kategori 4 : Pelatihan Untuk Pelatih Pelatihan – pelatihan dalam PNPM Mandiri Perkotaan difasilitasi oleh Pemandu Nasional yang dikembangkan oleh program. Pemandu Nasional ini terdiri dari para pelaku di tingkat konsultan maupun aparatur pemerintah .Pemandu Nasional dikategorikan berdasarkan spesialisasi sebagai berikut :

• Pemandu khusus untuk pelatihan dasar fasilitator dan askot • Pemandu khusus untuk pelatihan madya fasilitator dan askot • Pemandu khusus untuk pelatihan utama fasilitator dan askot • Pemandu khusus untuk pelatihan korkot • Pemandu khusus untuk pelatihan aparatur pemerintah daerah

Peningkatan kapasitas pemandu nasional diberikan melalui Training of Trainers yang dilaksanakan secara berkala. 3. Modul dan Kurikulum Pelatihan Untuk setiap jensi perlatihan PNPM Mandiri Perkotaan mengembangkan modul – modul dengan berdasarkan kurikulum sesuai tujuan dari setiap pelatihan yang dikembangkan. Kurikulum Pelatihan secara garis besar dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu : Kurikulum Dasar yang terdiri dari materi – materi untuk menumbuhkan pengetahuan, sikap dan kemampuan dasar yang harus dipunyai oleh setiap jajaran pelaku dalam pemberdayaan masyarakat, terdiri dari :

• Tantangan Penanggulangan Kemiskinan • Kebijakan Pemerittah dalam Nangkis • Konsep PNPM Mandiri Perkotaan dan Kemiskinan

5

Page 6: Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. · PDF file9. Renta 3. 13 15. Orientasi Pemetaan ... organisasi nirlaba; ... korkot memahami tugas dan fungsi di tingkat kota baik

6

• Pemberdayaan Masyarakat • Pembangunan Partisipatif.

Kurikulum khusus yang terdiri dari materi – materi khusus berdasarkan kepada kompetensi yang harus dipunyai oleh masing – masing kelompok sasaran sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang harus dijalankan. Modul – modul dikemas dalam bentuk buku , dimana masing – masing buku terdiri dari beberapa modul untuk satu tema bahasan. Untuk memudahkan pengguna kemasan buku/modul dicetak dengan warna cover yang berbeda dan penggunaan kode nomor sesuai dengan nomor urut pelatihan untuk masing – masing kategori pelaku. Warna dan nomor modul terdiri dari :

• Modul Dasar (kurikulum dasar) konsultan dan pemda) warna cover hijau dengan nomor urut 01 sampai 05.

• Modul Pelatihan Fasilitator dan askot warna cover biru dengan kode nomor F00 sampai F37 • Modul Pelatihan Korkot warna cover ungu dengan kode nomor K01 sampai K07 • Modul Pelatihan Pemda dan KBP cover warna coklat dengan kode nomor P00 sampai P08 • Modul Dasar Pelatihan Lurah/kades, Relawan, BKM/LKM dan UP cover warna kuning dengan

kode nomor 01 sampai 04 • Modul khusus pelatihan kades/lurah dengan cover warna coklat dan kode warna L0 sampai

L03 • Modul khusus pelatihan relawan, BKM/LKM dan UP cover warna kuning dengan kode nomor

C00 sampai C 48. Struktur modul terdiri dari : Panduan Pemandu (session guide) Panduan pelaksanaan proses mengajar tahap demi tahap bagi bagi para pemandu memuat isu – isu dan pertanyaan kunci , tatacara penggunaan metode, media belajar yang digunakan dan pesan – pesan minimal yang harus sampai kepada peserta, Lembar Kerja Berupa panduan tugas – tugas yang bagi para peserta, kasus – kasus sebagai bahan analisa dan panduan – panduan khusus permainan yang digunakan. Media Bantu Bahan – bahan presentasi bagi para pemandu untuk menjelaskan kepada peserta dan bahan – bahan lain yang digunakan sebagai alat bantu pembahasan dan peningkatan pemahaman peserta. Bahan Bacaan (handout) Berupa bahan acuan bagi pemandu dan peserta yang berkaitan dengan topik materi yang dibahas. Bahan bacaan terdiri dari tulisan para ahli, pengaaman pelaksanaan program baik PNPM Mandiri Perkotaan maupun program pemberdayaan lain, peraturan - peraturan pemerintah yang berkaitan dengan topik bahasan atau tulisan dari pengembang modul. Secara rinci kurikulum pelatihan dapat dilihat pada tabel terlampir.