Kurikulum Dan Pembelajaraan

22
Nama Nama : Bayu Mahendra : Bayu Mahendra Kelas Kelas : 2D PE : 2D PE NIM NIM : 20080210456 : 20080210456

Transcript of Kurikulum Dan Pembelajaraan

NamaNama : Bayu Mahendra: Bayu Mahendra

KelasKelas : 2D PE: 2D PE

NIMNIM : 20080210456: 20080210456

BAB IBAB IHAKIKAT KURIKULUMHAKIKAT KURIKULUM

A. Pengertian Kurikulum Pengertian Kurikulum berkembang sejalan

dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata pelajaraan (subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah.

B. Peranan dan Fungsi B. Peranan dan Fungsi KurikulumKurikulumKurikulum memiliki kedudukan dan posisi yang sangat

sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri. Terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting, yaitu :

1. Peranan konservatif

Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya masa lalu yang dianggap masih relevan.

BAB II BAB II Landasan Pengembangan Landasan Pengembangan

kurikulumkurikulum1. Landasan Pengembangan Kurikulum

Menurut Robert S.Zais (1976), kurikulum suatu lembaga pendidikan didasarkan kepada 5 landasan (Foundations)yang digambarkan dalam suatu model yang disebut “An Eclectic Model of The Curriculum and its foundations” sebagai berikut

Espistemology

Society Culture

The Individual

Learning

Theory

Aims, Goals, Objectives

Aims, Goals, Objectives

contentcontentLearning ActivitesLearning Activites EvaluationEvaluation

Philosophical Assumptions

A. Landasan FilosofisA. Landasan FilosofisLandasan filosofios mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan, membina, dan mengembangkan kurikulum disekolah. Herbert Spencer (dalam Nasution, 1982 ), Mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan itu harus memuat hal-hal sebagai berikut :

1.Self-preservation, mengacu pada kelompok individu untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

2.Securing the necessities of life, mengacu pada kelompok individu untuk sanggup mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

B. Landasan PsikologisB. Landasan PsikologisPendidikan berkaitan dengan prilaku manusia dalam

proses pendidikan terjadi interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Kedua hal tersebut sangat penting perananya dalam rangka mengembangkan suatu kurikulum maka berikut ini diuraikan secara lebih lengkap lagi :

1.Perkembangan siswa dan Kurikulum

Anak sejak lahir sudah memperlihatkan keunikan-keunikan, Seperti pernyataan dirinya dalam bentuk tangisan atau gerakan-gerakan tertentu.

BAB IIIBAB IIIPROSEDUR PENGEMBANGAN PROSEDUR PENGEMBANGAN

KURIKULUMKURIKULUMA. Analisis dan Diagnosis Kebutuhan

Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis dan mendiagnosis kebutujan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja, dan harapa-harapan dari pemerintah.

B. Perumusan TujuanSetelah kebutuhan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan. Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhirarki, mulai dari tujuan yang paling umum sampai tujuan-tujuan yang lebih khusus dan operasional.

BAB IVBAB IVPROFIL KURIKULUM SEKOLAH PROFIL KURIKULUM SEKOLAH

DASARDASARPerkembangan kurikulum SD di Indonesia

A. Kurikulum SD sebelum tahun 1968

Pada masa sebelum datangnya orang-orang Eropa ke Indonesia (Portugis dan Belanda), Sebenarnya sudah ada lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh lembaga-lembaga keagamaan terutama Hindu dan Budha. Setelah agama Islam masuk ke Indonesia berdirilah pesantren-pesantren yang memberikan pelajaran agama islam yang secara lebih teratur dan mendalam.

D. Kurikulum SD tahun 1984Bersama dengan diterbitkannya

keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0461/U/1983 tentang

perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dalam lingkungan departemen pendidikan dan kebudayaan maka untuk tingkat sekolah dasar diberlakukan penggunaan kurikulum baru yaitu kurikulum 1984.

BAB VBAB VPRAXIS PENGEMBANGAN PRAXIS PENGEMBANGAN

KURIKULUM DI INDONESIAKURIKULUM DI INDONESIAPerkembangan kurikulum di Indonesia

A. Tahap pengembangan kurikulum

Dilihat dari pengalaman-pengalaman pelaksanaan dalam pelaksanaan kurikulum sekolah dasar selama ini(terutama kurikulum tahun 1968, 1975, 1984) dan juga dilihat dari struktur yang dikembangkan kurikulum di Indonesia lebih bersifat sentralistik, artinya kebijakaan pengembangan kurikulum dilakukan pada tingkat pusat (kurikulum Nasional).

Terdapat tahap-tahap pengembanganKurikulum sekolah dasar, sebagai berikut :1. Pengembangan kurikulum pada tahap

makro2. Pengembangan kurikulum pada tahap

institusi3. Pengembangan kurikulum pada tahap

mata pelajaran4. Pengembangan kurikulum pada tahap

program pengajaran

B.Keterterapan Prinsip-prinsip B.Keterterapan Prinsip-prinsip pengembangan kurikulumpengembangan kurikulum

Kurikulum pada jenjang pendidikan manapun biasanya dikembangkan dengan menganut prinsip-prinsip tertentu, dimana prisip dianut merupakan kaidah yang menjiwai kurikulum itu.

BAB VIBAB VIPROSPEK PENGEMBANGAN PROSPEK PENGEMBANGAN KURIKULUM UNTUK ABAD KURIKULUM UNTUK ABAD

KE-21KE-21Kebutuhan Pendidikan di abad ke-21

A. Kecenderungan-kecenderungan di abad ke-21

Pada saat ini dan masa mendatang pengaruh era globalisasi akan semakin terasa terutama dengan semakin baanyaknya informasi yang tersedia. Globalisasi merupakan strukturisasi dunia sebagai suatu keseluruhaan yang menghadirkan dua penyeragaman dan pemberagaman sehingga membuat interaksi rumit antara lokalisme dan globalisme

B. Profil lulusan pendidikan di abad ke-21

1. Empat piral pendidikan

Pilar-pilar tersebut, yaitu :

a. Learning to know

Pilar pertama ini merupakan kunci pendidikan sepanjang hayat dan menjadi dasar belajar sepanjang hayat.

b. Learning to do

Pilar kedua ini secara umum menuntut penguasaan kompetensi yang memungkinkan seseorang untuk hidup dalam berbagai keadaan.

c. Learning to be

Pilar ke tiga ini, yaitu belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu mandiri dengan kepribadian yang memiliki timbangan yang dikombinasikan dengan tanggung jawab pribadi untuk mencapai tujuan bersama.

d. Learning to live together

Pilar ke empat dianggap sebagai landasan pendidikan dari pilar sebelumnya dengan pengembangan pemahaman dan apresiasi tentang orang lain dan sejarahnya.

2. Kompetensi Lulusan sekolah Dasar Dengan memperhatikan empat pilar

pendidikan tersebut, berbagai kelemahan yang berkembang dimasyarakat maka sekolah dasar di indonesia. Ada empat kelompok kompetensi yaitu :

1.Kompetensi keagamaan kompetensi ini meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan keagamaan yang diperlukan menjalankan fungsi-fungsi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

2.Kompetensi akademikkompetensi akademik meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat mengikuti perkembangan IPTEK yang relevan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa SD.