kurikulum 2013 kepramukaan

2
Kurikulum 2013 merupakan suatu sistem kurikulum yang kompetensinya dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti satuan pendidikan dan kelas kemudian dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Perbedaan mendasar kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan. Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun guru tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Perbedaan khusus kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya dapat dilihat dari table berikut Kurikulum sebelunya Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) Diterapkannya kurikulum baru menggantikan kurikulum lama pastinya menyebabkan berbagai damapk entah itu dampak positif atau

description

kurikulum 2013 dalam sudut pandang pramuka

Transcript of kurikulum 2013 kepramukaan

Page 1: kurikulum 2013 kepramukaan

Kurikulum 2013 merupakan suatu sistem kurikulum yang kompetensinya dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti satuan pendidikan dan kelas kemudian dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran.

Perbedaan mendasar kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan. Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun  guru tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran.

Perbedaan khusus kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya dapat dilihat dari table berikut

Kurikulum sebelunya Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari StandarIsi

Standar Kompetensi Lulusanditurunkan dari kebutuhanmasyarakat

Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap,pembentuk keterampilan, dan pembentukpengetahuan

Semua mata pelajaran harusberkontribusi terhadappembentukan sikap, keterampilan,dan pengetahuan,

Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, sepertisekumpulan mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat olehkompetensi inti (tiap kelas)

Diterapkannya kurikulum baru menggantikan kurikulum lama pastinya menyebabkan berbagai damapk entah itu dampak positif atau negatif. Berikut ini beberapa dampak positif di berlakukannya kurikulum 2013diantaranya

Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat dan guru bukan satu-satunya sumber belajar.

Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan

hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).

Siswa tidak hanya menjadi obyek namun bisa menjadi subyek dengan ikut mengembangkan wawasan pembelajaran yang ada

Selain berdampak positif kurikulum 2013 juga berdampak negatif diantaranya :

Page 2: kurikulum 2013 kepramukaan

Memberatkan siswa, karena jam pelajaran ditambah padahal siswa mempunyai batas maksimal waktu konsentrasi dalam belajar

tidak memperhatikan konteks sosiologis keindonesiaan. Guru seakan terpaku pada isi buku panduan tersebut karena apa yang akan diajarkan

hingga rancangan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah diatur di dalamnya. Dengan segala sesuatunya sudah disiapkan, guru hanya tinggal melaksanakan dan seolah hanya menjalankan tugas sesuai pakem tertentu.