Kurban dan Penyediaan Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam fileserta Pelepasan Petugas Pemeriksa Hewan...

43
1 8/6/2019 Kurban dan Penyediaan Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam Oleh: Dr. Sucipto, STP., MP. Email: [email protected]; HP. 08123317178 - Anggota Halal Thoyyib Science Center (HTSC) Universitas Brawijaya (UB) - Ketua Halal Qualified Industry Development (Hal-Q ID) UB - Koordinator Tim Ahli Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UB Halal Thoyyib Science Center (HTSC) Universitas Brawijaya Disampaikan pada Workshop Kesehatan Hewan dan Daging Kurban serta Pelepasan Petugas Pemeriksa Hewan Kurban Tahun 2019 Fakultas Kedokteran Hewan UB, 5 Agustus 2019

Transcript of Kurban dan Penyediaan Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam fileserta Pelepasan Petugas Pemeriksa Hewan...

18/6/2019

Kurban dan Penyediaan Hewan KurbanSesuai Syariat Islam

Oleh:Dr. Sucipto, STP., MP.

Email: [email protected]; HP. 08123317178

- Anggota Halal Thoyyib Science Center (HTSC) Universitas Brawijaya (UB)- Ketua Halal Qualified Industry Development (Hal-Q ID) UB

- Koordinator Tim Ahli Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UB

Halal Thoyyib Science Center (HTSC) Universitas Brawijaya

Disampaikan pada Workshop Kesehatan Hewan dan Daging Kurban

serta Pelepasan Petugas Pemeriksa Hewan Kurban Tahun 2019

Fakultas Kedokteran Hewan UB, 5 Agustus 2019

Pendahuluan

Qurban adalah ibadah maaliyah

yang dilaksanakan dengan cara

menyembelih hewan (kurban)

pada hari raya Idul Adha (dan

hari Tasyrik). Dengan tujuan

untuk mendapat kecintaan dan

keridhoan Allah SWT

Definisi

www.halal.ipb.ac.id

01

Dimensi Ilahiyyah

02

03

01

Dimensi Insaniyaah

(Kemanusiaan)

02

Aspek ibadah

Aspek pendekatan diri

(Taqarrub)

Aspek cinta

Aspek Sosial

Aspek Ekonomi

Aspek Kesehatan03

Sosial

Kaum dhuafa dapat menikmati daging hewan kurban dalam jumlah

cukup, guna memenuhi kebutuhan asam amino esensial yang sangat

dibutuhkan tubuh manusia

01

Ekonomi

Dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi

para peternak, jika setiap orang Indonesia yang mampu

berkurban maka terjadi perputaran uang sekitar Rp 140 T dan

melibatkan 1.200.000 peternak

02

Hukum QurbanSunnah Muakkad (Sunnah Wajibah) bagi yang mampu

Firman Allah SWT :

• Sungguh telah Kami anugerahkan nikmat yang sangat banyak, maka shalatlah untuk-Ku dan

berqurbanlah. (QS. Al Kautsar : 1-2)

Barangsiapa mempunyai kemampuan tetapi tidak mau menyembelih qurban, maka

jangan sekali-kali mendekati tempat shalatku. (HR. Ahmad dan Ibnu Majjah)

Sabda Rasulullah Muhammad SAW :

• Tidak ada amalan Ibnu Adam yang lebih dicintai oleh Allah pada hari Nahr (Idul Adha) dibanding

dengan mengucurkan darah (qurban), sesungguhnya akan datang pada hari kiyamat hewan

tersebut dengan tanduk, kuku dan rambutnya. Sesungguhnya darah yang mengucur akan lebih

dahulu sampai kepada Allah sebelum menyentuh tanah. Maka niatkanlah yang tulus dalam

berqurban. (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majjah)

• Tidak ada sesuatu yang dibiayai dengan perak (uang/harta) yang keutamaannya melebihi dari

hewan qurban pada hari Idul Adha. (HR. Ad Daraquthny)

Hewan Kurban Sesuai Tuntunan Syariat Islam

1. Macam Hewan Kurban

2. Jenis Kelamin

3. Umur

4. Kondisi

Memperhatikan Aspek:

Kesejahteraan hewan, Kehalalan, Keamanan.

Aman, Sehat, Utuh, Halal (ASUH).

1. Ragam HewanKurban

Hewan kurban adalah hewan ternak [al-an’am] meliputi: unta [al-ibil], sapi [al-baqar], kerbau [al-jamus],

kambing [al-ghanam] dan biri-biri [al-ma’iz]. Selain 3 hewan tersebut, misal ayam, itik, dan ikan, tidak boleh

dijadikan qurban (Sayyid Sabiq, 1987; Al-Jabari, 1994).

Allah SWT berfirman: “…supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak (bahimatul an’am) yang

telah direzekikan Allah kepada mereka.” (Qs. Al-Hajj [22]: 34).

Dalam bahasa Arab, bahimatul an’aam (binatang ternak) hanya mencakup unta, sapi, dan kambing, bukan yang

lain (Al-Jabari, 1994).

Prof. Mahmud Yunus dalam kitab Al-Fiqh Al-Wadhih III/3 membolehkan berkurban kerbau (jamus), sebab

disamakan sapi.

Unta / Jamal / Camel

Hadits Nabi SAW :

Kami telah menyembelih (qurban)

bersama Rasulullah SAW, pada

peristiwa Hudaibiyah, seekor unta

untuk tujuh orang dan seekor sapi

untuk tujuh orang. (HR. Muslim)

Jumlah Qurban:

- 1 domba atau biri-biri boleh untuk 1

orang, atau 1 keluarga, misalnya

seorang pria dan anak-anaknya.

- 1 unta atau sapi/ kerbau untuk 7 orang.

Karakteristik Domba Kambing

A B

C D

Perbedaan Kambing dan Domba

Kambing (Capra) Domba (Ovis)

Kromosom 60 54

Tanduk Tipis, ke atas/lurus, spiral

keluar

Tebal, spiral ke dalam

Janggut Ada Tidak ada

Bibir atas tdk bercelah Bercelah

Makan Browser Grazer

Suhu Toleran panas Kurang toleran thd panas

Kambing Domba

Ekor Datar Cenderung silinder

Kelenjar Jantan punya kelenjar

dibawah ekor

Tdk ada kelenjar

subcaudal

Tdk ada kelenjar di kaki

(Kelenjar Interdigitalis)

Kelenjar pada kaki

Tdk ada kelenjar dibawah

mata (Kelenjar

suborbitalis)

Ada Kelenjar dibawah

mata.

2. Jenis Kelamin Hewan Kurban

Boleh menyembelih hewan jantan atau betina, tidak ada perbedaan, sesuai hadits Nabi

SAW yang bersifat umum mencakup jenis jantan dan betina, dan tidak melarang salah

satu jenis kelamin (Sayyid Sabiq, 1987; Abdurrahman, 1990).

Lebih utama, jantan, berdasarkan kesepakatan para ulama.

Hadits Nabi SAW : Rasulullah SAW berkurban dengan domba jantan yang bertanduk… (HR.

Ahmad)

Janganlah kamu menyembelih (berkurban) selain mutsinnah, kecuali jika kamu

kesulitan, maka boleh menyembelih Jadza’ah.

(HR. Jamaah, kecuali Bukhari dan At Turmudzi)

3. Umur Telah Mencukupi

01

02

Mutsinnah :

1. Domba/Kambing telah berumur 1 tahun,

2. Sapi/ kerbau telah berumur 2 tahun masuk tahun ketiga,

3. Unta telah berumur 5 tahun.

Jadza’ah :

Domba telah berumur 6 bulan.

Sesuai hadits Nabi SAW, dianggap mencukupi kurban

dengan umur berikut:

(Sayyid Sabiq, 1987; Mahmud Yunus, 1936).

4. Kondisi Hewan Kurban Tidak cacat berat/ sakit

Berdasar hadits Nabi SAW, tidak benar berkurbandengan hewan cacat berat:• Nyata-nyata buta sebelah,

• Nyata-nyata menderita penyakit (dalam keadaan sakit),

• Nyata-nyata pincang jalannya,

• Nyata-nyata lemah kakinya serta kurus,

• Tidak ada sebagian tanduknya,

• Tidak ada sebagian kupingnya,

• Terpotong hidungnya,

• Pendek ekornya (karena terpotong/putus),

• Rabun matanya.

(Abdurrahman, 1990; Al-Jabari, 1994; Sayyid Sabiq, 1987).

• Hewan dikebiri boleh untuk kurban. Sebab Rasulullah pernah berkurban dengan 2 ekor kibasy gemuk, bertanduk, dan telah dikebiri (al maujuu’ain)

Berkurban dengan hewan pilihan terbaik, karena kurbanuntuk taqarrub (mendekatkan diri) pada Allah

• Hewan mesti mulus, sehat, dan bagus, berkualitas prima dan top, bukansembarangan (Rifa’i et.al, 1978). Hewan berpenampilan menarik, sehat danberdaging

• Rasulullah SAW berkurban dengan dua ekor domba gibas yang gemuk, besar, putih,bertanduk bagus. (HR. Ahmad)

Penyembelihan Hewan Kurban4 (empat) rukun penyembelihan, yaitu :

1. Adz Dzaabih (penyembelih), yaitu: Muslim, meski anak-anak, tapi mumayyiz(sekitar 7 tahun). Boleh memakan sembelihan Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani), menurut mazhab Syafi’i. Menurut mazhab Hanafi, makruh, dan menurutmazhab Maliki, tidak sempurna, tapi dagingnya halal. Jadi, sebaiknyapenyembelih muslim. (Al-Jabari, 1994).

2. Adz Dzabiih (hewan yang disembelih). Telah diterangkan sebelumnya.

3. Al Aalah (Setiap alat untuk menyembelih) yang tajam dapat digunakanmenyembelih hewan, seperti pisau besi, tembaga, dan lainnya. Tidak bolehmenyembelih dengan gigi, kuku, dan tulang hewan [HR. Bukhari dan Muslim].

4. Adz Dzabh (penyembelihan). Penyembelihan wajib memutuskan hulqum(saluran nafas) dan mari` (saluran makanan), 2 saluran darah. (Mahmud Yunus, 1936)

Penyembelihan Hewan Kurban

Siapkan pisau tajam

Hewan dibaringkan, kecuali unta (dalam keadaan berdiri)

Menyebut nama Allah dan takbir (sebut nama pekurban)

Tata Cara Penyembelihan Halal

Menggunakan pisau tajam

Dari Sadda bin Aus Ra. Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Apabila kamu

membunuh hendaklah kamu lakukan pembunuhan itu dengan ihsan. Apabila kamu menyembelih hendaklah kamu lakukan penyembelihandengan ihsan. Hendaklah seseorang kamu menajamkan pisaunya dan

menyenangkan binatang sembelihannya (Al-Hadits).

Tata Cara Penyembelihan Halal

"Dari Abdillah bin Umar ra ia berkata: Rasulullah saw memerintahkan untuk mempertajam pisau (alat untuk

menyembelih) dan menyembunyikannya daribinatang ternak (yang akan disembelih)"

(HR. Imam Ahmad)

Tata Cara Penyembelihan Halal

• Tidak boleh menggunakan gigi dan kuku sebagai alat untukmenyembelih binatang sembelihan.

• Rasululllah SAW bersabda : disembelih dengan apa saja yangdapat menyalurkan darah dan disebut nama Allah,makanlah, tetapi jangan dengan gigi dan kuku (HR Muslimdari Rafi’ bin Khadij RA).

Tata Cara Penyembelihan Halal

• Tidak boleh disengaja dicekik atau dipukul (Al-Maidah : 3)

• Cara penyembelihan berdasar MUI (2009): Untuk binatangyang dapat disembelih lehernya, saluran makanan(mari’/esophagus), saluran nafas/ tenggorokan(hulqum/trachea), dan dua pembuluh darah(wadajain/vena jugularis dan arteri carotids).

Kelalaian yang tidak membuat daging haram yaitu hewan tidak menghadap kiblat, mengasah pisau di hadapan binatang, memotong hewan di hadapan hewan lain dan menghindari hewan dari darah, serta memotong 3 saluran dalam satu gerakan pisau (Fuseini et al., 2016).

HASIL DAN PEMBAHASAN Sapi kurban

Diterima

Diistirahatkan di kandang

penampungan sementara

Pemeriksaan

antemortem

Persiapan pemotongan

Penyembelihan

Pelepasan kulit

Pengeluaran jeroan

Pembelahan karkas

Distribusi

Pemeriksaan

postmortem

Kulit

Proses Penyembelihan Hewan Kurban

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Kesejahteraan Hewan: dimulai saat sapi digiring ke

tempat penyembelihan sampai sapi benar-benar mati sempurna.

PENYEMBELIHAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Kehalalan

Penyembelih

Metode Penyembelihan

(terpotong tiga saluran

pada leher)

Doa

HCP 3

HCP 5

HCP 4

PENYEMBELIHAN

Penyembelih menyebut asma Allah “Bismillahi Allaahu Akbar” atau “Bismillaahir Rahmaanir Rahiim” untuk setiap individu hewan (Permentan, 2014). Para ulama berbeda pendapat tentang pengucapan nama Allah ketika menyembelih. Mahzab Hanafi wajib dilakukan, Mahzab Maliki menyatakan wajib ketika ingat dan gugur ketika lupa, dan menurut Mahzab Syafi’I sunnah muakad (Barkan, 2014).

Tata Cara Penyembelihan Halal

• Darah keluar sempurna (Al-An’am :145; Al-Maaidah :3)

• Sunnah menghadapkan hewan ke arah kiblat, binatangdigulingkan pada sebelah kirinya, disembelih pada pangkalleher, membaca sholawat atas Nabi SAW).

Tata Cara Penyembelihan Halal

• Mati karena disembelih, bukan sebab lain

• "Barang siapa yang menyembelih hewan, kemudian adaorang lain yang mengeluarkan isi perutnya atau menyobeklambungnya secara bersamaan maka hukumnya tidak halalkarena penyebab kematiannya tidak tertentu". (Imam al-Syarbini al-Khatib dalam Kitab al-Iqna' juz 2 halaman 578)

Tata Cara Penyembelihan Halal

”Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu

beriman kepada ayat-ayatNya.”

(QS. Al-An'am [6]: 118)

Tata Cara Penyembelihan Halal

"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidakdisebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan

yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itumembisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah

kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulahmenjadi orang-orang yang musyrik".

(QS. Al-An'am [6] :121)

Doa Penyembelihan Kurban

• Penyembelih membaca : “Bismillaahi Allaahu akbar.” (Artinya: Dengan namaAllah, Allah Maha Besar).

• Dapat ditambah shalawat atas Nabi SAW. Penonton dapat mengemakan takbir“Allahu akbar!”

• Penyembelih membaca doa supaya qurban diterima Allah): “Allahumma minkawa ilayka. Allahumma taqabbal min …” (sebut nama orang yang berkurban). (Artinya : Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan akan kembali kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari….) (Ad-Dimasyqi, 1993; Matdawam, 1984; Rifa’i et.al., 1978; Rasjid, 1990).

• Afdol pengkurban menyembelih sendiri. , namun boleh diwakilkan. Sunnah yang berqurban menyaksikan penyembelihan (Matdawam, 1984; Al-Jabari, 1994).

Pemanfaatan/ Pembagian Daging Hewan Kurban

• Disunahkan daging qurban, sepertiga disedekahkan, sepertigadimakan, dan sepertiga dihadiahkan.

• Daging qurban yang dimakan boleh disimpan pada saat-saat lapang, tetapi pada saat sulit, terjadi kemiskinan dan putus asa, makruhdisimpan.

Tidak boleh memberi upah ke penyembelih

dari bagian tubuh ternak qurban

40

Komposisi Nutrisi Daging Sapi dan KadoNo. Komponen Gizi Daging Sapi Daging Domba/Kambing

1 Kolesterol (mg/100 gr) 55-66 41-53

2 Protein (gr/100 gr) 23,2 22-24

3 Lemak (gr/100 gr) 2,8 1,5-4,7

4 Energi (KJ/100 gr) 498 477-546

5 Vitamin A (mcg/100 gr) < 5,0 5,0-8,6

6 Vitamin B6 (mg/100 gr) 0,52 0,1-0,8

7 Vitamin B12 (mcg/100 gr) 2,5 1,0-2,8

8 Riboflavin (mg/100 gr) 0,18 0,20-0,28

9 Niacin (mg/100 gr) 5,0 5,0-16,0

10 Calcium (mg/100 gr) 4,5 6,5-7,2

11 Iron (mg/100 gr) 1,8 1,1-3,3

12 Phospor (mg/100 gr) 215 194-290

13 Sodium (mg/100 gr) 51,0 51-71

Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat (2009)

“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupkudan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-

tama menyerahkan diri (kepada Allah)”

QS Al-An’am: 162-163

Sebagian Sumber Bacaan:• Abdurrahman. 1990. Hukum Qurban, ‘Aqiqah, dan Sembelihan. Cetakan Pertama. Bandung

: Sinar Baru.

• Ad-Dimasyqi, Muhammad bin Abdurrahman Asy-Syafi’i. 1993. Rohmatul Ummah(Rahmatul Ummah Fi Ikhtilafil A`immah). Terjemahan oleh Sarmin Syukur dan LulukRodliyah. Cetakan Pertama. Surabaya : Al Ikhlas.

• Al-Jabari, Abdul Muta’al. 1994. Cara Berkurban (Al Udh-hiyah Ahkamuha wa Falsafatuha At Tarbawiyah). Terjemahan oleh Ainul Haris. Cetakan Pertama. Jakarta: Gema Insani Press.

• Matdawam, M. Noor. 1984. Pelaksanaan Qurban dalam Hukum Islam. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Yayasan Bina Karier.

• Rasjid, H.Sulaiman. 1990. Fiqh Islam. Cetakan Keduapuluhtiga. Bandung: Sinar Baru.

• Rifa’i, Moh. et.al. 1978. Terjemah Khulashah Kifayatul Akhyar. Semarang: Toha Putra.

• Sabiq, Sayyid. 1987. Fikih Sunnah (Fiqhus Sunnah). Jilid 13. Cetakan Kedelapan. Terjemahanoleh Kamaluddin A. Marzuki. Bandung: Al Ma’arif.

• Sucipto. 2009. Peduli Keamanan Daging Kurban. Opini Jawa Pos 23 November 2009. Dapatdiakses di https://prasetya.ub.ac.id/berita/Peduli-Keamanan-Daging-Kurban-2890-id.html

• Sucipto, Susi Rahayu Wilujeng, Herawati. 2019. Aspek Kesejahteraan Hewan, Kehalalan, dan Keamanan Penyelenggaraan Kurban. Disampaikan di Fakultas Peternakan UB 29 Juli2019.

• Yunus, Mahmud. 1936. Al Fiqh Al Wadhih. Juz III. Jakarta: Maktabah Sa’adiyah Putera.

8/6/2019 43

Hal-Q ID

Halal-Qualified Industrial DevelopmentHalal-Qualified: Smart Choice for Blessed Live

HP 08123317178, Email : [email protected]

Halal Thoyyib Science Center (HTSC) Universitas Brawijaya