KUNJUNGAN PDAM KLATEN

download KUNJUNGAN PDAM KLATEN

of 2

Transcript of KUNJUNGAN PDAM KLATEN

KUNJUNGAN PDAM KLATEN Tanggal kunjungan Kelompok :

A. TUJUAN Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pengolahan air baku dan system distribusi air ke konsumen B. PENDAHULUAN PDAM Klaten berdiri pada tahun 1977 dan mulai beroprasi pada tahun 1980. Melalui APBN (DIP-DEP.PU) dibangun SPAB (Proyek penanggulangan darurat) Oleh Pemerintah Pusat dibuat program Pengembangan SPAB untuk 6 kota di Indonesia : Ambon, Pare-Pare, Jember, Klaten, Purwakarta, Tangerang . Dana untuk mendirikan PDAM Klaten berasal dari Dana pinjaman 70 % Penyertaan Modal Pemerintah 30 %. Pinjaman berasal dari Perjanjian Pinjaman (IBRD Loan 1709 IND) Antara Pemerintah RI dengan Bank Dunia . dari dana tersebut dapat dibangun 1 buah sumur dalam kapasitas 15 Lt/Det , jaringan pipa transmisi & Distribusi 12.000 M, pemasangan Sambungan Rumah 180 buah dan hidran Umum 14 buah . Dasar hukum pembangunan PDAM Klaten adalah Perda No. 2 Tahun 1977. Disahkan dengan SK Gubernur Jawa Tengah No. HK.057/P/1977 tanggal 9 September 1977. Tupoksi : Mendukung dan mewujudkan program pemerintah di bidang penyediaan air minum dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Klaten pada khususnya. Struktur organisasi di PDAM Klaten

C. PEMBAHASAN Pada PDAM Klaten ini sumber air dari sumurv dalam dengan debit sebesar 15 ltr/dt. Air pada daerah ini mengandungbesi yang cukup tinggi karena kondisigeologi dan geohidrologi lokasi IPA terletak di lereng Gunung Merapi, yang merupakan salah satu gunung vulkanik di Pulau Jawa. Di alam, ion Fe berbentuk Fe2+ yang terlarut dalam air seperti FeCl2, Fe(HCO3)2, atau anion FeSO4. Fe2+ dapat bersifat korosif pada pH rendah. Sehingga perlu dioksidasi menjadi Fe+3 supaya mengendap. Kadar Fe pada sumur ini sebelum pengolahan adalah 2,4 untuk menurunkan kadar Fe tersebut maka pada PDAM klaten menggunakan sistem pengolahan sebagai berikut 1) Aerasi Tipe aerator yang di gunakan Tipe aerator yang digunakan pada IPA ini adalah multiple tray aerator. Pertimbangan pemilihan tray aerator adalah tidak memerlukan lahan yang luas dan sesuai untuk kapasitas pengolahan kecil sampai sedang. Pada proses aerasi ini diharapkan terjadi kontak antara air yang mengandung besi (Fe+2) dan Mangan (Mn+2) dengan udara (O2). Efisiensi unit aerasi dalam penyisihan Fe adalah 40%. Nilai ini merupakan besarnya Fe(OH)3 yang mengendap pada media kontak.Tiap tingkat bak aerasi terdapat bola bola kecil yang lancip seperti kulit durian yang berfungsi agar partikel dan kooloid Fe dapat menempel pada bola bola tersebut,bak aerasi dan bola berduri tiap 2 tahun sekali di bersihkan. 2) Roging filter3) 4) Bak filtrasi Reservoir

D. KESIMPnULAN