Kumpulan Teori2 Pendukung Skripsi Gw (Searching)

download Kumpulan Teori2 Pendukung Skripsi Gw (Searching)

If you can't read please download the document

description

kumpulan

Transcript of Kumpulan Teori2 Pendukung Skripsi Gw (Searching)

Tentang SDLCsearch 250315 jam 07.301. https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/pengembangan-sistem-teknologi-informasi-metode-sdlc-system-development-life-cycle/Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode SDLC (System Development Life Cycle)SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).[1] Dalam rekayasa perangkat lunak angsyat , konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional(traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).Adapun kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Kesemua itu dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru baik itu secara modular maupun dengan proses instalasi baru. Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan dari pengembang perangkat lunak terkait.Sejarah SDLCSiklus hidup sistem (SLC) adalah metodologi yang digunakan untuk menggambarkan proses untuk membangun sistem informasi , dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi dalam cara yang sangat disengaja, terstruktur dan teratur, mengulangi setiap tahap siklus hidup . Pengembangan sistem siklus hidup, menurut Elliott & Strachan & Radford (2004), berasal pada tahun 1960, untuk mengembangkan skala besar fungsional sistem bisnis di zaman skala besar konglomerat bisnis . Sistem informasi kegiatan berkisar berat pengolahan data dan angka-angka rutinitas .Beberapa kerangka kerja pengembangan sistem telah sebagian didasarkan pada SDLC, seperti analisis sistem terstruktur dan metode desain (SSADM) diproduksi untuk pemerintah Inggris Kantor Pemerintah Commerce pada 1980-an. Sejak saat itu, menurut Elliott (2004), pendekatan siklus kehidupan tradisional untuk pengembangan sistem telah semakin digantikandengan alternatif pendekatan dan kerangka kerja, yang berusaha mengatasi beberapa kekurangan yang melekat pada SDLC tradisional.SDLC adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk mengembangkan sistem informasi , termasuk persyaratan, validasi kepemilikan (stakeholder), pelatihan, dan pengguna. Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, mencapai selesai dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakan Teknologi Informasi infrastruktur , dan murah untuk mempertahankan dan biaya-efektif untuk meningkatkan. sistem komputer yang kompleks dan sering (terutama dengan munculnya baru-baru arsitektur berorientasi layanan ) link beberapa sistem tradisional berpotensi disediakan oleh vendor perangkat lunak yang berbeda. Untuk mengelola tingkat kompleksitas, sejumlah model SDLC atau metodologi telah diciptakan, seperti air terjun ; spiral ; Agile pengembangan perangkat lunak ; prototipe cepat ; emental ; dan sinkronisasi dan menstabilkan .Model SDLC dapat dijelaskan sepanjang spektrum gesit untuk iteratif untuk berurut. metodologi Agile , seperti XP dan scrum , fokus pada proses ringan yang memungkinkan untuk perubahan yang cepat di sepanjang siklus pengembangan. Iteratif metodologi, seperti kesatuan proses rasional dan dinamis pengembangan sistem metode , fokus pada lingkup proyek terbatas dan memperluas atau memperbaiki produk oleh beberapa iterasi. Sequential atau besar-desain-up-depan (BDUF) model, seperti Air Terjun , fokus pada perencanaan lengkap dan benar untuk membimbing proyek-proyek besar dan risiko untuk hasil yang sukses dan dapat diprediks. Model-model lain, seperti Pembangunan Anamorphic , cenderung fokus pada bentuk pembangunan yang dipandu oleh ruang lingkup proyek dan iterasi pengembangan fitur adaptif.Dalam manajemen proyek proyek dapat didefinisikan baik dengan siklus hidup proyek (PLC) dan SDLC, selama kegiatan yang sedikit berbeda terjadi. Menurut Taylor (2004) siklus hidup proyek mencakup semua kegiatan proyek , sedangkan siklus hidup pengembangan sistem berfokus pada produk menyadari persyaratan .Tahapan SDLCSDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada . Dimulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu desain dari kebutuhan tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan tersebut di implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan dikembalikan kembali ke dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang terbaru.Tahap tahap SDLC dalam pembangunan sistem informasi Web :1) PlainingPlaining (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara , observasi, Quesener. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untukmencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.2) Analisaa. Analisa TeknologiMemerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess.?. Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver.b. Analisa informasi. Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah :1) Informasi persediaan ( stock ) produk2) Informasi Harga Produk dan diskon3) Informasi Artikel, tips dan trik4) Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend3) Desaina. Desain Informasi. Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain..b. Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.c. Database Applicationd. Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database.4) Implementasia. Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySqlb. Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.c. Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server.d. Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web.Siklus hidup pengembangan sistem mempunyai beberapa tahapan, yaitu :1) Analisis sistem, merupakan tahap awal dari SDLC, merupakan orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem secara profesional.2) Perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu memberikan perancangan sistem logika atau perancangan sistem secara umum (general system design), dan memberikan perancangan sistem secara terinci (detail system design).3) Implimentasi system, proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama dengan sistem baru.4) Operasi dan perawatan beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem, dan akan memberikan hasil sistem yang lebih baik. Kemudian kekurangnnya, yaitu hanya menyediakan tahapan-tahapan saja, hasil dari metode ini sangat tergantung ari hasil di tahap, analisis, membuthkan waktu yang lama, membutuhkan biaya yang relatif lebih besar, dan hasilnya tidak luwes untuk dimodifikasi.Supaya pengembangan sistem dapat bekerja dengan efisien dan efektif, maka metodologi pengembangaan sistem perlu diketahui.Metodologi pengembangan sistem yang populer dan banyak digunakan adalah metodologi pengembangan sistem terstruktur, yang memberikan cara top down dan cara dekomposisi dan beberapa abit pengembangan sistem.Model SDLC atau Sekuensial Linier sering disebut juga Model Air Terjun. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar.1. Kelebihanv Mudah diaplikasikan.v Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.2. Kekuranganv Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.v Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.v Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karenaharus mengulang dari awal.v Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.2. http://www.academia.edu/4750430/Pengembangan_Sistem_Informasi c) Aplication GenerationSelain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai komponen program yang telah ada atau menciptakankomponen yang bisa dipakai lagi. Alat-alat baantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.d) Process ModellingAliran informasi pada fase data modelling ditransformasikanuntuk mendapatkan aliran informasi yang diperlukan padaimplementasi fungsi bisnis. Pemrosesan diciptakan untuk menambah,memodifikasi, menghapus, atu mendapatkan kembali objek datatertentue) Data ModellingFase ini menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam proyek.Karakteristik (atribut) masing-masing data diidentifikasikan danhubungan antar objek didefinisikan.Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan :1. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya,tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembalikomponen yang ada(reusable object). 2. Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapatdibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikansehingga waktunya lebih efesien.Kekurangan :1. Tidak cocok untuk proyek skala besar 2. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.3. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.4. Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini 3) Model SpiralModel spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensiallinier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkapsecara bertahap.Tahapan-tahapan Model Spiral a) Komunikasi PelangganYaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antarapelanggan dan kebutuhan- kebutuhan yang diinginkan olehpelanggan. b) Perencanaanc) Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya,ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg berhubungan. d) Analisis ResikoYaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksirresikomanajemen dan teknis. e) PerekayasaanYaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu ataulebih representasi dari apikasi tersebut. f) Konstruksi dan PeluncuranYaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi,menguji, memasang, dan memberi pelayanan kepada pemakai. g) Evaluasi PelangganYaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik daripelanggan. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan :1. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar 3. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksiterhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses4. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.5. Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik danmemasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif .6. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehinggamengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.Kekurangan :1. Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatanevolusioner ini bisa dikontrol. 2. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akanmenjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidakditemukan dan diatur. 3. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menujukepastian yang absolute Referensi :www.google/konsep pengembangan system informasi, 16/09/2013, 15:01http://indrawan.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/31/pengembangan-metode-sistem-informasi/ 16/09/2013, 15:05Iterasi pendekatan terstruktursearch 250315 jam 07.351. http://tikknara.blogspot.com/2011/11/pendekatan-perancangan-sistem.html Pendekatan Perancangan SistemLabel: tugasPendekatan Perancangan Sistem Terstruktur pendekatan terstruktur adalah metode perkembangan sistem dengan menyediakan sistem tambahan yang berupa alat - alat dan teknik - teknik. Pada pendekatan terstruktur dibedakan atas dua pendekatan yaitu :1. pendekatan berorientasi prosespada pendekatan terstruktur yang beorientasi proses yang dilakukan adalah memeriksa input, output dan proses pada suatu sistem. Pendekatan berorientasi proses dapat bekerja dengan baik jika profesional sistem mengetahui lebih lanjut tentang input, proses dan output yang dihasilakan oleh sistem .2. pendekatan beorientasi datapada pendekatan terstruktur beorientasi data yang diperiksa adalah keputusan - keputusan yang dibuat sistem dan bekerja ke belakang untuk mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk medukung suatu keputusan. Pendekatan ini digunakan jika proses sistem, input dan output yang belum diketahui, profesional sistem harus berusaha bersama user menentukan bagaimana sistem nantinya. Fokusnya adalah menentukan kebutuhan data untuk kebutuhan - kebutuhan yang berbasis data.Ciri-ciri utama teknik terstruktur adalah sebagai berikut : Merancang berdasar modul, Modularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen Bekerja dengan pendekatan top-down, Dimulai dari level atas (secara global) kemudian diuraikan sampai tingkat modul (rinci) Dilakukan secara iterasi, Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik Kegiatan dilakukan secara pararel, Pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara pararel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistemTools Pendekatan Perancangan Terstruktur DFD (Data Flow Diagram ) Kamus Data Entity Relationship Diagram (ERD) State Transition Diagram (STD)Keuntungan pendekatan perancangan terstruktur : Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity). Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal). Standarisasi (standardization). Orientasi ke masa datang (future orientation). Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).Kekurangan Pendekatan Perancangan Terstruktur : SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional. Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD. Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses. Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru). Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi. Pada SAAD sulitt sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem. SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna. SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).Pendekatan Perancangan Sistem Berorientasi Objek Pendekatan perancangan sistem berorientasi ojek adalah suatu teknik pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan ini memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek-objek dunia nyata.Terdapat beberapa cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, yaitu abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.tools pendekatan berorientasi objek : Rational Unified Process (RUP) (Rational Software IBM 2003) Fusion (Coleman 1994) STS development Method 3 (ADM3) (Firesmith 1993) Berards object-oriented design (Berard 1991) Boochs object-oriented design (Booch 1983, 1991) Coad and Yourdons object oriented analysis (Coad & Yourdon 1989) Coad and Yourdons object-oriented analysis (OOA) (Coad & Yourdon 1991) Jacobsons Objectory (Jacobson & Linstrom 1992) Rumbaughs object modelling technique (OMT) (Rumbaugh et al. 1991) Object-oriented system analysis (OOA) (Shlaer & Mellor 1988)Kelebihan pendekatan berorientasi objek : Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000). Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem. Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi. Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000). Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007). Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga. OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek. Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.Kekurangan Pendekatan Berorientasi Objek : Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple. Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD. Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem. Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem. OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005). Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).Tabel perbandingan pendekatan terstruktur dengan berorientasi objek Pendekatan TerstrukturPendekatan Objekdikenal dengan (Structured Analisys and Design / SSAD)dikenal dengan (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)Pendekatan FungsionalPendekatan Objekdekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secarahirarki, mulai dan konteks sampai proses-proses yang paling kecildekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistemSSAD lebih sulit digunakan dalam pembangunan sistem.OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem.Pada SSAD tidak fokus pada codingPada OOAD lebih fokus pada codingPada SSAD menekankan pada kinerja teamPada OOAD tidak menekankan pada kinerja team2. iterasi adalahhttp://kamarujung.blogspot.com/2013/04/iterasi.htmlA. PengertianIterasi adalah model pengembangan system yang bersifat dinamis dalam artian setiap tahapan proses pengembangan system dapat diulang jika terdapat kekurangan atau kesalahan. Setiap tahapan pengembangan system dapat dikerjakan berupa ringkasan dan tidak lengkap, namun pada akhir pengembangan akan didapatkan system yang lengkap pada pengembangan system. Model Iterasi digambarkan sebagai berikut :B. Kelebihan dan Kelemahan Model IterasiKelebihan Model Iterasi :1. Dapat mengakomodasi jika terjadi perubahan pada tahapan pengembangan yang telah dilaksanakan.2. Dapat disesuaikan agar system bisa dipakai selama hidup software computer.3. Cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.4. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tahapan karena system terus bekerja selama proses.Kekurangan Model Iterasi :1. Hanya berlaku untuk Short-Lifetime system.2. Tahapan proses tidak terlihat sedang berada ditahapan mana suatu pekerjaan.3. Memerlukan alat ukur kemajuan secara regular.4. Perubahan yang sering terjadi dapat merubah struktur system.5. Memerlukan tenaga ahli dengan kemampuan tinggi.Terdapat dua jenis Model Iterasi, yaitu :1. Model Incremental, merupakan model pengembangan system yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increment/bertahap. Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan prioritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment.Tahapan Incremental Model : Requirement Specification ArchitectureDesignTahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan.Model ini menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi sebelumnya juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya.Kelebihan dan Kekurangan Model IncrementalKelebihan Model Incremental :1. Penambahan kemampuan fungsional akan lebih mudah diuji, diverifikasi, dan divalidasi dandapat menurunkan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki system.2. Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistemdisediakan lebih awal3. Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada incrementberikutnya.4. Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem.5. Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diujiKekurangan Model Incremental1. Tiap bagian tidak dapat diintegrasikan2. Setiap tambahan yang dibangun harus dimasukkan kedalam struktur yang ada tanpamenurunkan kualitas dari yang telah dibangun system tersebut sampai saat ini.3. Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjutModel Incremental digambarkan sebagai berikut :2. Model Spiral,merupakan model pengembangan system yang digambarkan berupa spiral. Model spiral ini tidak merepresentasikan rangkaian tahapan dengan penelusuran balik (back-tracking), tidak ada fase-fase tahapan yang tetap seperti spesifikasi atau perancangan. Setiap untaian pada pada spiral menunjukkan fase software process. Model ini merupakan perbaikan dari model waterfall dan prototype. Mengabungkan keuntungan model air terjun dan prototype dan memasukkan analissis resikoBeberapa hal yang dilakukan dalam Model Spiral :1. Mendefinisikan kebutuhan dengan sedetail mungkin2. Pembuatan desain untuk sistem yang baru3. Pembuatan prototipe dari pembuatan desain, pembuatan prototipe selanjutnya berdasarkan evaluasi prototipe sebelumnya4. Proses prototipe dilakukan berulang-ulang sampai customer puas5. Sistem dibuat berdasarkan prototipe yang memuaskan customer6. Sistem di tes dan dievaluasiKelebihan dan Kekurangan Model Spiral :Kelebihan Model Spiral :1. Dapat digunakan untuk sistem yang besar2. Sangat cocok sebagai mekanisme mengurangi resikoKelemahan Model Spiral :1. Terlalu banyak memikirkan resiko yang akan terjadi2. Masih jarang digunakan3. Metode ini lambat dan mahal karena setiap tahapan yang dilalui harus menikutsertakan pemesanModel Spiral ini digambarkan sebagai berikut :gbrframee-clips