Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
-
Upload
adinda-annisa-yulia-sari -
Category
Documents
-
view
264 -
download
1
Transcript of Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
1/81
Rumus Rumus Fisika SMA
Nama: Aditya Enggar P
Kelas: XI.IPA-3
SMA NEGERI K!ta "angerang Selatan
0
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
2/81
#AF"AR ISI
1. Besaran dan Satuan
2. Gerak Lurus
3. Hukum Newton
4. Memadu Gerak
5. Gerak Rotasi
6. Gravitasi
. !sa"a#$ner%i&. Momentum#'m(u)s#*um+ukan
,. $)astisitas
10. -)uida
11. Ge)om+an% Buni
12. Su"u dan /a)or
13. Listrik Stattis
14. Listrik inamis
15. Medan Ma%net16. 'm+as $)ektroma%netik
1. (tika Geometri
1&. )at#a)at (tik
1,. rus Bo)ak#+a)ik
20. erkem+an%an *eori tom
21. Radioaktivitas
22. /esetim+an%an Benda *e%ar
23. *eori /inetik Gas24. Hukum *ermodinamika
25. Ge)om+an% $)ektroma%netik
26. (tika -isis
2. Re)ativitas
2&. ua)isme Ge)om+an% a"aa
1
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
3/81
BESARAN DAN SATUAN
Ada 7 macam besaran dasar berdimensi:
Besaran Satuan S' imensi
1. an7an% m 8 L 92. Massa k% 8 M 9
3. :aktu detik 8 * 9
4. Su"u Mut)ak ;/ 8 θ 9
5. 'ntensitas a"aa d 8 < 9
6. /uat rus m(ere 8 ' 9
.
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
4/81
No Besaran Rumus Sat. Metrik (SI) Dimensi
1 Kecepatan t sv =
dt m 1− LT
2 Percepatan t
va
∆∆
= 2dt
m2− LT
3 Gaya am F ⋅= ( ) N
dt
mkg 2
2− MLT
4 Usaha s F W ⋅= ( )
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
5/81
ANGKA PENTING
Angka Penting : Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat ukur, terdiri dari :
• Angka pasti
• Angka taksiran
Aturan :
a. Penjumlahan / Pengurangan
Ditulis berdasarkan desimal paling sedikit
Contoh :
2,7481
8,41
------- +
11,1581 ------> 11,16
b. Perkalian / Pembagian
Ditulis berdasarkan angka penting paling sedikit
Contoh :
4,756 110
---------×0000
4756
4756
-------------- +
523,160 ----> 520
BESARAN VEKTOR
BesaranSkalar : adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja.
Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya.
BesaranVektor : adalah Besaran yang selain ditentukan oleh besarnya atau nilainya,
juga ditentukan oleh arahnya.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.
Sifat-sifat vektor
1. A−
+ B−
= B−
+ A−
Sifat komutatif.
2. A
−
+ ( B
−
+
−
) = ( A
−
+ B
−
) +
−
Sifat assosiatif.
4
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
6/81
3. a ( A−
+ B−
) = a A−
+ a B−
4. / A−/ + / B
−/≥/ A
−+ B
−/
RESULTAN DUA VEKTOR
α = sudut antara A dan B
/ R−
/ = > > > > > > > > ?os A B A B− − − −
+ +2 2 2 α
arahnya :
> >
sin
> >
sin
> >
sin
R A B
− − −
= =
α α α 1 2
Vektor sudut vx = v cosα vy = v sinα
V1 1α vx = v cos 1α vy = v sin 1α
5
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
7/81
V2 2α vx = v cos 2α vy = v sin 2α
V3 3α vx = v cos 3α vy = v sin 3α
.......=∑ vx .......=∑ v!
Resultan /v R / = 5 6 5 6∑ + ∑v v " # 2 2
Arah resultan : tg =
∑∑
v
v
#
"
Uraian Vektor Pada Sistem Koordinat Ruang ( x, y, z )
α ,β ,γ = masing-masing sudut antara vektorA dengan sumbu-sumbu x, y dan z A = A x + A y + A z atau A = / A x / i
+ / A y / $ + / A z /
k / A x / = A cosα / A y / = A cosβ / A z / = A cosγ
Besaran vektor A
A A A A " # %
= + +> > > > > >2 2 2
dani , $ ,
k masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z
6
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
8/81
GERAK LURUS
Vt = kecepatan waktu t detik S = jarak yang ditempuh
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
9/81
Vo = kecepatan awal a = percepatan
t = waktu g = percepatan gravitasi
v0=0
h
GJB
vo=0
v? h1 h2
Variasi GLB
P Q
A B
A
·
B
P Q
SP
A B
SQ
&
v @ gh2
t @ g h >2
v @ 2152 hh g −
S A S @ B
S @ SB
S C S @ B
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
10/81
Gerak Lurus Berubah Beraturan
1 v =12
12
t t
r r
t
r
−−=
∆∆
2.12
12
t t
vv
t
va
−−
=∆∆
=
3.
dt
dr v x x = ;
dt
dr v
!
! = ;
dt
dr v & & =
222
& ! x vvvv ++=
4.dt
dva x x = ;
dt
dva
!
! = ;dt
dva & & =
222
& ! x aaaa ++=
5 Diketahuia(t)
( ) dt t avt
t
⋅= ∫ 2
1
6. ∫ ⋅=2
1
t
t
dt vt r
h = tinggi
Vy = kecepatan terhadap sumbu y h1 = ketinggian pertama Vz = kecepatan terhadap sumbu z
h2 = ketinggian kedua |v | = kecepatan rata-rata mutlak
SP = jarak yang ditempuh P |ā| = percepatan rata-rata mutlak
SQ = jarak yang ditempuh Q ax = percepatan terhadap sumbu xAB = panjang lintasan ay = percepatan terhadap sumbu y
SA = jarak yang ditempuh A az = percepatan terhadap sumbu z
SB = jarak yang ditempuh B a(t) = a fungsi t
v = kecepatan rata-rata V(t) = V fungsi t
∆r = perubahan posisi V1 = kecepatan 1
∆t = selang waktu Vx = kecepatan terhadap sumbu x
r2 = posisi akhir
r1 = posisi awal
t1 = waktu awal bergerak
,
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
11/81
t2 = waktu akhir bergerak
ā = percepatan rata-rata
∆V = perubahan rata-rataV2 = kecepatan 2
HUKUM NEWTON
1. Hk. I Newton Hk. kelembaman (inersia) :
Untuk benda diam dan GLB ∑ = 0 F ∑ = 0 Fx dan∑ = 0 F!
2. Hk. II Newton 0≠a GLBB ∑ ⋅= am F ( )amm 2121 +=−ω ω
amT ⋅=− 11ω
3. Hukum III Newton F aksi = - F reaksi
Aksi – reaksi tidak mungkin terjadi pada 1 benda
4. Gaya gesek (fg) : * Gaya gesek statis (fs) diam fs = N.µs* Gaya gesek kinetik (fk) bergerak fk = N.µk
Arah selalu berlawanan dengan gerak benda/sistem.
N = w N = w – F sinα N = w + Fsinα N = w cosα
. Statika
10
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
12/81
∑ = 0 F : *∑ = 0 Fx *
∑ = 0 F!
∑ = 0λ
ΣFx = resultan gaya sumbu x
ΣFy = resultan gaya sumbu y
ΣF = resultan gaya
m = massaa = percepatan
N = gaya normal
μs= koefisien gesek statis
μk= koefisien gesek kinetik
W = gaya berat
α=sudut yang dibentuk gaya berat setelah diuraikan ke sumbu
11
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
13/81
MEMADU GERAK
1. α ?os2 212
2
2
1 vvvvv R ++= GLB C GLB
Dr @ ke?e(atan resu)tan
2. Gerak e)uru D1 @ ke?e(atan +enda 1ada sum+u x GLB D2 @ ke?e(atan +enda 2
ada sum+u ! GD C GDB
E
Do
α
F
α ?os0vv x =t v x ⋅= α ?os0
t g vv ! ⋅−= α sin0
2
0
2
1sin gt t v ! −⋅= α
F @ 7arak an% ditem(u" +enda (ada s+ E @ 7earak an% ditem(u" +enda (ada s+ D @ ke?e(atan di sum+u
Sarat D0 @ ke?e(atan awa)
Men?a(ai titik tertin%%i 0= !v t @ waktu
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
14/81
g
v
g
v
2
sinI
2
2sin 22
0
2
0 α α
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
15/81
GERAK ROTASI
GERAK TRANSLASI GERAK ROTASI Hubungannya
Pergeseran linier s Pergeseran sudut θ s =θ . R
Kecepatan linier v Kecepatan sudut ω v =ω . R
Percepatan Linier a Percepatan sudut α a =α . R
Kelembaman
translasi
( massa )
m Kelembaman rotasi
(momen inersia)
I I =∑ m.r2
Gaya F = m . a Torsi (momen gaya) λ = I .α λ = F . REnergi kinetik Energi kinetik -
Daya P = F . v Daya P =λ .ω -
Momentum linier p = m.v Momentum anguler L = I .ω -
PADA GERAK DENGAN PERCEPATAN TETAP
GERAK TRANSLASI (ARAH TETAP) GERAK ROTASI (SUMBU TETAP)
vt = v0 + atωt =
ω0 +
α .t s = vot +
1/2 a t2 θ =ω0t +
1/2α .t2
vt2= v0
2+ 2 a.s ωt2 =ω02 + 2α.θ
s = jarak
a = percepatan
v = kecepatan
R = jari–jari lintasan
vt = kecepatan dalam waktu t detikvo = kecepatan awal
t = waktu yang ditempuh
ωt = kecepatan sudut dalam waktu t detik
ωo= kecepatan sudut awal
14
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
16/81
Besarnya sudut :
θ ='
R radian
S = panjang busur
R = jari-jari
f . T = 1f =
1
T
ω =2π
T atau ω = 2π f
v =ω R
v1 = v2, tetapiω1
≠
ω2
v1 = v2, tetapiω1
≠
ω2
ωA =ωR =ωC, tetapi v A
≠
v B
≠
v C
ar =v
R
2
atau ar =ω2 R
Fr = m .
v
R
2
atau Fr = mω2
R
15
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
17/81
1. Gerak benda di luar dinding melingkar
N = m . g - m .v
R
2
N = m . g cosθ - m .v
R
2
2. Gerak benda di dalam dinding melingkar.
N = m . g + m .v
R
2
N = m . g cosθ + m .v
R
2
N = m .v
R
2
- m . g cosθ N = m .v
R
2
- m . g
3. Benda dihubungkan dengan tali diputar vertikal
16
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
18/81
T = m . g + mv
R
2
T = m m . g cosθ + mv
R
2
T = m .v
R
2
- m . g cosθ T = m .v
R
2
- m . g
4. Benda dihubungkan dengan tali diputar mendatar (ayunan centrifugal/konis)
T cosθ = m . g
T sinθ = m .v
R
2
Periodenya T = 2π L
g
?osθ
Keterangan : R adalah jari-jari lingkaran
5. Gerak benda pada sebuah tikungan berbentuk lingkaran mendatar.
N .µk = m .v
R
2
N = gaya normalN = m . g
GRAVITASI
1
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
19/81
1.2
21
R
mm( F
⋅⋅= VEKTOR
2.2 R
M ( g = VEKTOR
kuat medan gravitasi
3. R
M (v −= massa bumi
4. R
M m( Ep ⋅
−=
5. ( ) A B B A vvmw −=→
6. HKE
−+=
21
2
1
2
2
112
R R(M vv
F = gaya tarik-menarik antara kedua benda
G = konstanta gravitasi
m1 = massa benda 1
m2 = massa benda 2R = jarak antara dua benda
Ep = energi potensial gravitasi
V = potensial gravitasi
WAB = Usaha dari benda A ke B
V1 = kecepatan benda 1
V2 = kecepatan benda 2
USAHA–ENERGI
KKKKKKKKKKKKKKK 1. s F w ⋅= α ?os α = sudut kemiringan
v = kecepatan
1&
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
20/81
2. 2
2
1mv Ek = W = usaha
F = Gaya3. h g m Ep ⋅⋅= s = jarak Ep = Energi Potenaial
4. Ek Ep Em)k += m = massa bendag = percepatan gravitasi
5. Ek w ∆= h = ketinggian benda dari tanah Ek = Energi Kinetik
6. Epw ∆= Em = Energi mekanik
7. HKE (Hukum Kekekalan Energi)
2211 Ep Ek Ep Ek +=+
MOMENTUM–IMPULS–TUMBUKAN
1. vm P ⋅= P = momentum m = massa
2. t F I ∆⋅= v = kecepatan I = impuls
3.
( )0vvm I
P I
t −=
∆=
F= gaya
∆t = selang waktu
4. HKM (Hukum Kekekalan Momentum)
′⋅+
′⋅=⋅+⋅ B B A A B B A A vmvmvmvm
1,
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
21/81
arah kekanan v +
arah ke kiri v -
5.
B A
B A
vv
vv)
−
′−′−= e = koefisien tumbukan (kelentingan)
6. Jenis tumbukan
Lenting sempurna 1=) HKEHKM
Lenting sebagian 10
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
22/81
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
23/81
5. Ah g
A Fh
&
h
⋅⋅⋅=⋅=
ρ
υ
6. Archimedes : Gaya ke atas yang bekerja pada benda besarnya sama dengan jumlah (berat) zat cair yang
dipindahkan.
h g F & A ⋅⋅= ρ
7. Terapung A F w < (jika dibenamkan seluruhnya)
′= A F w dalam keadaan setimbang
2v g v g & ,,d ⋅⋅=⋅⋅ ρ ρ
8. Melayang
( )2121 vv g ww & +⋅=+ ρ
9. Tenggelam A F w >
A s F ww −=
10. Kohesi (K)
Adhesi (A)
11.Kapilaritas
r g !
& ⋅⋅=
ρ
θ γ ?os2
Fluida Bergerak
22
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
24/81
1. v At
- ⋅== Do)
2. Kontinuitas
2211 v Av A =
3. Bernoully 2
222
2
1112
1
2
1vh g P vh g P ⋅+⋅⋅+=⋅+⋅⋅+ ρ ρ ρ ρ
ρ = massa jenis
m = massa
v = volume
A = luas permukaan
P = daya tekan
h = ketinggian dari dasar
Q = Debit
ρrelatif= massa jenis relatif
GELOMBANG BUNYI
GETARAN
k = konstanta pegas
1. W = berat
x = perubahan panjang pegas
F = gaya pegasy = simpangan
2. Ep = energi potensial
Emek = energi mekanik
Ek = energi kinetik
3. A = amplitudo
t = waktu
ω = kecepatan sudut
4. m = massa
23
k @ x
w
Ep . / k!0
E m)k . / kA
0
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
25/81
T = periode
k = konstanta
5. l = panjang
f = frekuensi
λ = panjang gelombang
Lo = panjang mula-mula
6. L = perubahan panjang∆
n = nada dasar ke
Vp = kecepatan pendengar
Vs = kecepatan sumber bunyi
7. P = daya
R1= jarak 1 R2 = jarak 2
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14. 2 k
mT π =
15. 2 g
l T π =
GELOMBANG
mekanikrefleksi gel. gel.refraksi longitudinal transversal
24
Ek . / k 1A02!0
v .m
! Ak 65 22 −
2ω mk =
t A ! ω sin=
t Av ω ω ?os=
t Aa ω ω sin2
−=
t Am Ek ω ω 22221 ?os=
t Am Ep ω ω 22221 sin=
222
1 Amm)k E ω =
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
26/81
interferensi λ 1Gelombang defraksi
polarisasi
λ 1gel.
1. t v 3 v ⋅=→⋅= λ λ
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BUNYIGelombang Longitudinal
nada > 20.000 Hz (Ultrasonic) keras / lemah tergantung Amplitudo
Bunyi 20 Hz – 20.000 Hzdesah < 20 Hz (Infrasonic) tinggi/rendah tergantung Frekuensi
25
e)ektroma%netik
! %e). +er7a)an @
−λ
π x
T
t A 2sin
! diam u7un% +e+as 0=∆ϕ
−=
λ π
λ π
L
T
t x A ! 2sin2?os2
! diam u7un% terikat2
1=∆ϕ
−=
λ π
λ π
L
T
t x A ! 2?os2sin2
m F v == µ
µ
ρ
E v =
E @ modu)us oun%
L A
Lo F P E
Lo L
A F
∆⋅
⋅====
∆ε strain
stress
v %as @ ρ
γ P
@ M
RT γ
v
p=γ
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
27/81
Nada Sumber
1. Dawai
ND
2 Pipa Organa Terbuka
3. Pipa Organa Tertutup
26
( )
( ) sn
P n
2
1
++
v L
n 3
n2
1+=
( )
( ) sn
P n
1
2
++
v L
n 3
n2
1+=
( )
( ) sn
P n
1
1
+
+v
L
n 3 n
4
12 +=
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
28/81
Sifat :
Refleksi (Pemantulan)
Resonansi
Interferensi (Percobaan Quinke)
• memperkuat λ n
• memperlemah ( ) λ 2
11+n
Pelayangan (beat) Beat
Efek Doppler
Intensitas
Taraf Intensitas (TI)
2m:att12
0 10−= I
dB
2
2
.tppvd =
ln @ ( ) λ 4
112 −n
)aan%an @ B A 3 3 −
s
s
P P 3
vv
vv 3 ⋅
±±
=
24 R
P
A
P I
π ==
2
2
2
1
21 1H1H R R
I I =
0
)o%10 I
I TI =
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
29/81
SUHU DAN KALOR
01. C R F K
Td 100 80 212 373 C = celcius
R = reamur
Air 100 80 180 100 F = fahrenheit tk= suhu dalam kelvin
Tb 0 0 32 273 tc = suhu dalam
celsius
C : R : F = 5 : 4 : 9
tK = tC + 273
Contoh :
X Y
Tb -20 40 X : Y = 150 : 200
= 3 : 4
60 ?
3
4
(60 + 20) + 40 = …
Td 130 240
enaikkan suhu
Sifat termal zat diberi kalor (panas) perubahan dimensi (ukuran)
ubahan wujud
2. Muai panjang. L = perubahan panjang∆
= koefisien muai panjang
∆L = Lo .α .∆t Lo = panjang mula-mula
∆t = perubahan suhu
Lt = Lo ( 1 +α .∆t ) Lt = panjang saat to
∆A = perubahan luas
2&
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
30/81
Ao = luas mula-mula
3. Muai luas. β= koefisien muai luas
∆V = perubahan volume
∆A = Ao .β .∆t Vo = Volume awal
γ= koefisien muai volume
At = Ao ( 1 +β .∆t )
4. Muai volume.
∆V = Vo .γ .∆t
Vt = Vo ( 1 + .γ .∆t )
β = 2
α
}γ = Q = kalor
γ = 3α
m = massa
c= kalor jenis
t = perubahan suhu
5. Q = m . c.∆t H = perambatan suhu
6. Q = H .∆t
7. H = m . c
8. Azas Black. T1 Qdilepas
Qdilepas = Qditerima TA Qditerima
T2
09. Kalaor laten Kalor lebur Q = m . Kl Kl = kalor lebur
Kalor uap Q = m . Ku Ku = kalor uap
2,
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
31/81
9. Perambatan kalor.
Konduksi Konveksi Radiasi
H =l
t Ak ∆.. H = h . A .∆t I = e .σ . T4
A = luask = koefisien konduksi
l = panjang bahan
h = koefisien konfeksi
I = Intensitas
e = emitivitas bahan
σ = konstanta Boltzman
T = suhu
30
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
32/81
LISTRIK STATIS
01.
F k 4 4
r
= 1 22
.
k = 1
40
π ε = 9 x 109
Nm2
/Coulomb2
ε0 = 8,85 x 10-12 Coulomb2/ newton m2
F = gaya
Q1 = muatan benda 1
Q2 = muatan benda 2
R = jarak benda 1 ke 2
02.
E k -
r =
2
E = kuat medan listrik Q = muatan
R = jarak
03. Kuat medan listrik oleh bola konduktor.
ER=0. Es k
-
R=
2 Ep k
-
r =
2
Er = kuat medan listrik di pusat bola
Es = kuat medan listrik di kulit bola
Ep = kuat medan listrik pada jarak p dari pusat bola
31
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
33/81
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
34/81
10. -
V =
11. A
d 0
0= ε A
d = ε .
12. K K A
d = =0
0. ε
13. W -
= 12
2
atauW V = 12
2
14. Susunan Seri.
- Qs = Q1 = Q2 = Q3 = .....
- Vs = Vab + V bc + Vcd + Vde +.....
-1 1 1 1
1 2 3 ' = + + +.....
15. Susunan paralel.
- Vp = V1= V2 = V3
- Qp = Q1+ Q2+ Q3+ .....
- Cp = C1+ C2+ C3+ .....
33
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
35/81
16.21
2221
V V V (AB +
+=
C = kapasitas listrik
Q = muatan listrik
V = beda potensial
Co = Kapasitas dalam hampa udara
d = jarak antar dua keeping
A = luas masing-masing keeping
K = konstanta dielektrikW = energi kapasitor
34
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
36/81
LISTRIK DINAMIS
1. i d4
dt =
2. dq = n.e.V.A.dt
i d4
dt n ) V A= = . . . Ampere
03. 5 i
An ) V = = . . Ampere/m2
04.
i V V
R
A B= −
05. R = ρ . L
A
06. R(t) = R0 ( 1 +α.t )
35
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
37/81
07. SUSUNAN SERI
→ i = i1 = i2 = i3 = ....
→ VS= Vab+ V bc+ Vcd+ ...
→ RS = R1 + R2 + R3 + ...
08. SUSUNAN PARALEL
→ VP= V1= V2= V3 → i + i1 + i2 + i3 + ....
→ 1 1 1 1
1 2 3 R R R R p= + + +...
09. Jembatan wheatstone
RX . R2 = R1 . R3
R R R
R " =
1 3
2
.
10. AMPEREMETER/GALVANOMETER.
36
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
38/81
Rn
R' d = −1
1 Ohm
11. VOLTMETER.
Rv = ( n - 1 ) Rd Ohm
.
W = i2 . r . t = V . i . t Joule
1 kalori = 4,2 Joule dan 1 Joule = 0,24 Kalori
W = 0,24 i2 . r . t = 0,24 V . i . t Kalori
13. P dw
dt V i= = . (Volt -Ampere = Watt)
14.Elemen PRIMER : elemen ini membutuhkan pergantian bahan pereaksi setelah sejumlah energi
dibebaskan melalui rangkaian luar misalnya : Baterai.
Pada elemen ini sering terjadi peristiwa polarisasi yaitu tertutupnya elektroda-elektroda sebuah elemen
karena hasil reaksi kimia yang mengendap pada elektroda-elektroda tersebut.
Untuk menghilangkan proses polarisasi itu ditambahkan suatu zat depolarisator.
Berdasarkan ada/tidaknya depolarisator, dibedakan dua macam elemen primer :
1. Elemen yang tidak tetap; elemen yang tidak mempunyai depolarisator, misalnya pada elemen
Volta.
2. Elemen tetap; elemen yang mempunyai depolarisator.
misalnya : pada elemen Daniel, Leclanche, Weston, dll.
b) Elemen SEKUNDER : Elemen ini dapat memperbaharui bahan pereaksinya setelah dialiri arus dari
sumber lain, yang arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan, misalnya : Accu.
Misalkan : Akumulator timbal asam sulfat. Pada elemen ini sebagai Katoda adalah Pb; sedangkan sebagai
Anode dipakai PbO2 dengan memakai elektrolit H2SO4.
3
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
39/81
c) Elemen BAHAN BAKAR : adalah elemen elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia bahan bakar
yang diberikan secara kontinue menjadi energi listrik.
Misalkan : pada elemen Hidrogen-Oksigen yang dipakai pada penerbangan angkasa.
15.=dW
d4 ( Joule/Coulomb = Volt )
16.i R r
=+
ε
17. disusun secara seri
in
n r R=
+
.
.
ε
18. disusun secara paralel
3&
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
40/81
i
r
m R
=
+
ε
19. Susunan seri - paralel
in
n
mr R
=+
.
.
ε
20. TEGANGAN JEPIT
K = i . R
21.Hukum Kirchhoff I ( Hukum titik cabang )
∑ i = 0
i1 + i2 + i3 = i4 + i5
22. Hukum Kirchoff II ( Hukum rangkaian tertutup itu )
Σ ε +Σ i.R = 0
E : negatif
3,
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
41/81
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
42/81
MEDAN MAGNET
01.µr= µ µ 0
02. B A
= φ
03. 6 B=
µ
04. B 6 r o 6 = = µ µ µ . .
05. Benda magnetik : nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu.
Contoh : Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.
Benda paramagnetik : nilai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu.
Contoh : Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam adalah zat
paramagnetik.
Benda feromagnetik : nilai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu.
Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu ( almico )
06. Rumus Biot Savart.
dB = 0
4
µ π
2
sin.
r
d I θ
41
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
43/81
k = 0
4
µ π = 10-7
W),)r
A m.
07.Induksi magnetik di sekitar arus lurus
B = 0
2
µ .
I
aπ .
H =
B
µ =
B
r µ µ . 0 =
I
a2π .
08. Induksi Induksi magnetik pada jarak x dari pusat arus lingkaran.
B = 0
2
µ .
a I N
r
. .. sin
2 1α atau B = 0
2
µ .
a I N
r
2
3
. .
09. Induksi magnetik di pusat lingkaran.
B = 0
2
µ .
I N
a
.
10. Solenoide
Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :
B n I =0
µ
Bila p tepat di ujung-ujung solenoide
B n I =0
2
µ
11. Toroida
I n B µ =
n = N
R2π
12. Gaya Lorentz
42
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
44/81
F = B I sinα
F = B.q.v sinα
13.
Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang
F I I
a
P -= 02
µ π
14. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik
lintasan berupa : PARABOLA.
percepatan :a 4 E
m=
.
Usaha : W = F . d = q . E .d
Usaha = perubahan energi kin
Ek = q . E .d
12 2
2 12 1
2mv mv 4 E d − = . .
15. Lintasan partikel jika v tegak lurus E.
t v
=
d at 4 E
m v " = =1
2
2 12
2
2. .
.
Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.
43
2 2
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
45/81
v v v " # = +2 2
v a t
4 E
m v# " = =. .
.
Arah kecepatan dengan bidang horisontalθ :
tg v
v
#
"
θ =
16. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet berupa LINGKARAN.
jari-jari : R =
m v
B 4
17.Momen koppel yang timbul pada kawat persegi dalam medan magnet
τ = B.i.A.N.Sinθ
μr = permeabilitas relative a = jari–jari lingkaran
μ = permeabilitas zat r = jarak
B = induksi magnet I = kuat arus
= Fluks N = banyak lilitan
H = kuat medan magnet l = panjang kawat
A = luas bidang yang ditembus F = gaya Lorentz
q = muatan listrik v = kecepatan partikel
θ = sudut antara v dengan B R = jari-jari lintasan partikel
44
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
46/81
IMBAS ELEKTROMAGNETIK
Perubahan fluks : Eind = -Ndt
d φ
Perubahan arus : Eind = -Ldt
di
GGL IMBAS Induktansi timbal balik : Eind1 = -M1
1
dt di , Eind2 = -M
2
2
dt di
Kawat memotong garis gaya : Eind = B.l.v sinα
Kumparan berputar : Eind= N.B.A.ω sinωt
L = Ni
φ
L =
A N o2 µ
INDUKTANSI DIRI
M = N2 1
1
i
φ
, M = N1 2
2
i
φ
45
ANN 21µ
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
47/81
M =
A N N o 21 µ (Induktansi Ruhmkorff)
Ideal : Np : Ns = Is : Ip
TRANSFORMATOR Np : Ns = Ep : Es
Tidak ideal : Ps =ηPp
Eind= GGL induksi
N = banyak lilitan
B = induksi magnet
A = luas bidang permukaan/kumparan
θ = fluks magnet
L = induktansi diri
I = kuat arus
Np = banyak lilitan kumparan primer
Ns = banyak lilitan kumparan sekunder
l = panjang solenoida
Pp = Daya pada kumparan primer
Ps = daya pada kumparan sekunder
Ep = tegangan pada kumparan primerEs = tegangan pada kumparan sekunder
ω = kecepatan sudut
M = induktansi Ruhmkorff
46
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
48/81
OPTIKA GEOMETRI
Plato dan Euclides : adanya sinar-sinarpenglihat.
*eori me)i"at +enda ristote)es Menentan% sinar#sinar (en%)i"at.) Hasan an?aran atau (antu)an +enda
Sir Isaak Newton : Teori Emisi “Sumber
cahaya menyalurkan
Partikel yang kecil dan ringan berkecepatan
tinggi.
hristian !uygens : Teori Eter alam : cahaya
pada dasarnya
Sama dengan bunyi" merambat memerlukan
medium.
Thomas #ou ng dan $ugust ine %resnell :
ahaya dapat lentur dan berinter&erensi
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
49/81
Pieter eeman : ahaya dapat dipengaruhi medanmagnetyang kuat.
'ohannes Stark : ahaya dapat dipengaruhi medanlistrikyang kuat.
(ichelson dan (orley : Eter alam tidak ada. (a) arl Ernest /udwig Planck : Teori kwantumcahaya.
$lbert Einstein : Teori dualisme cahaya.ahaya se-
bagai partikel dan bersi&at gelombang
(erupakan gelombang elektromagnetik. Tidak memerlukan medium dalam
perambatannya
(erambat dalam garis lurus
SI%$T $!$#$ ecepata n terbes ar di dalam ,akum 0.12 3 m4s
ecepatan dalam medium lebih kecil dari kecepatan di,akum.
ecepatan di dalam ,akum adalah absolut tidak tergan- tung pada pengamat.
PE($NT5/$N $!$#$.
21.Q
111 s s 3
+=
26. ( 7 - s
s Q 7 4
h
hQ
4
20. ermin datar : * 7 ∞ si&at bayangan : maya" sama besar" tegak
n 7α
360- 1
28. cermin gabungan d 7 s19 s6 (total 7 (1.(6
ermin cekung : * 7 positi& (engenal 8 ruangSi&at bayangan : benda di *uang I : (aya" tegak" diperbesar
;enda di *uang II : Nyata" terbalik" diperbesar ;enda di *uang III: Nyata" terbalik" diperkecil
4&
ermin cembung : * 7 negati& si&at bayangan : (aya" tegak" diperkecil
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
50/81
PE(;I$S$N4*E%*$SI.
21. Indeks bias nbenda 7
m
7
mv
+
λ
λ = nbenda < 1
n relati& medium 1 thdp medium 6 n16 7
1
2
1
2
2
1
λ
λ ==
v
v
n
n
26. benda bening datar n sin i 7 n9 sin r
20. kaca plan paralel =1> n sin i 7 n9 sin r =cari r>
=6> t 7 sin?os
r ir
d −
28. Prisma δ =de,iasi> umum =1> n sin i1 7 n9 sin r1 =cari r1>
2 =6> β 7 r1 i6 =cari i6>
=0> n9 sin i6 7 n sin r6 =cari r6>
=8> δ 7 i1 r6 - β
minimum syarat : i1 7 r6
β < 12o sin ? =δmin β> 7 β 2
1sin
Q
n
n
β< 7 12o δmin 7 β 1Q
−n
n
2@. Permukaan lengkung. R
nn
s
n
s
n −
=+
Q
Q
Q
2A. /ensa tebal =1>
1
Q
Q
1
Q
1 R
nn
s
n
s
n −=+
=6>d 7 s19 s6
=0>
2
Q
Q
22
Q
Rnn
sn
sn −=+
2B. /ensa tipis 611
65151
21
Q
R Rn
n
3 −−=
4,
111+=
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
51/81
21 3 3 3 ga,
embung-cembung =bikon,eks> *1 " *6 -
Catar D cembung *1 7 tak hingga " *6 -
ekung D cembung *1 - " *6 -
ekung-cekung =bikonkaa&> *1 - " *6
Catar D cekung *1 7 tak hingga " *6
embung D cekung *1 " *6
. /ensa on,ergen =positi&>Q
111
s s 3 +=
di,ergen =negati&> ( 7 - s
s Q 7 4
h
hQ
4
12. ekuatan lensa =P> P 7 3
1 & dalam meter
P 7 3
100 & dalam cm
n 7 banyak bayangan =untuk cermin datar> * 7 Fari-Fari bidang lengkungG 7 sudut antara ke dua cermin H 7 panFang gelombang cahaya& 7 Farak &ocus P 7 kekuatan lensas 7 Farak benda ke cermins9 7 Farak bayangan ke cerminh 7 tinggi bendah9 7 tinggi bayanganm 7 perbesaran bayangani 7 sudut datangr 7 sudut pantuln 7 indeks biasd 7 tebal kacat 7 pergeseran sinar 7 sudut pembiasJ 7 de,iasi
50
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
52/81
Kaca Mata lensa Negatif (Untuk orang Myopi)
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
53/81
s =∞ dan s’ = -pr
KACA MATA
Kaca Mata lensa Positif (Untuk orang hipermetropi)
s = 25 cm dan s’ = -pp
Akomodasi max P = 1+ 3
'd
Ditempel dimata
Tanpa Akomodasi P = 3 'd
LOUPE
Berjarak d cm dari mata D = -s’ + d D = daya akomodasi
P = 3 8
d 'd
8
'd
3
'd
.
.−+
Sd = titik baca normal d = s’oby+ sok
Akomodasi max
P = 615Q
+− 3ok
'd
s
s
o,!
o,!
MIKROSKOP d = jarak lensa obyektif - okuler
Tanpa Akomadasi d = s’oby+ fok
P = 65Q
3ok
'd
s
s
o,!
o,!−
Akomodasi max d = foby + sok
P = 65'd
3 'd 3 3 ok
ok
o,! +
TEROPONG BINTANG
Tanpa akomodasi d = foby + fok
P =ok
o,!
3
3
Pp = titik jauh mata
52
Pp = titik dekat mata
s’ = jarak bayangan
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
54/81
j y g
s = jarak benda ke lup
P = kekuatan lensad = jarak lensa obyektif dengan lensa okuler
ARUS BOLAK-BALIK
si)osko( @ men%ukur te%an%an ma
$@$ma. Sin ω.t
$eekti @ an% diukur o)e" vo)tmeter $ma @ an% +e)um terukur $ (( @ dari (un?ak ke (un?ak @ rekwensi an%u)er
t @ waktuDma @ te%an%an maksimum'ma @ rus maksimum* @ (eriode
$eekti @2
maGV
'eekti @2
maGi 'eekti @ 'ma ∫
T
dt T T 0
2 2
sin1 π
T
53
$ (( @ 2.$ma
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
55/81
'. Resistor (ada #
''. 'nduktor L (ada #
F) @ reaktansi indukti
dt
t ax L E
.sin.dim ϖ =
t i L E .?os.maG.. ϖ ϖ = L "l .ϖ =
satuan FL @ o"m
'''. a(a?itor (ada #
@ ka(asitas ka([email protected]
F? @ reaktansi ka(asitidt
V d+
dt
d-i
.==
dt
t dV +i
.sin.maG. ϖ =
t V +i .?os.maG.. ϖ ϖ =
F @ ω
1
Satuan F @ 0"m
54
'D. R#L# diran%kai seri
1 L"l
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
56/81
1. L "l .. ϖ =
2.
"+.1
ϖ =3. Gam+ar asor
4. 22 "+ "l R % −+=
5. %
E i =
6. RiVa, .= 22 Vl Vr Va+ +=
"+iV+d
"l iV,+
.
.
==
22 V+Vl Vr Vad
V+Vl V,d
−+=−=
. aa@semu.?os θ
aa@semu. %
R
semu @ D.' Do)t m(er
a. →> "+ "l RL +ersiat indukti
D menda"u)ui ' den%an +eda ase θ +. →= "+ "l RL resonansi
= @ R kuat arus (a)in% +esarI karena "am+atan tota) (a)in% ke?i).
L 3
.
1
2
1
π = LT .2π =
?. →> "l "+ RL +ersiat ?a(asiti ' menda"u)ui D den%an +eda ase θ
&. t% θ @ R
" "L −
= @ 'm(edansi
U @ sudut aseL @ induktansi diri @ rekwensi* @ (eriodeR @ "am+atan
55
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
57/81
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
- Atom-atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat
- Atom-atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadi partikel
Yang lebih kecil.
-
Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi unsur lain.- Atom-atom setiap zat adalah identik, artinya mempunyai
Bentuk, ukuran dan massa yang sama.
DALTON - Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zat lain.
- Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang
berlainan dapat membentuk senyawa.
- Pada suatu reaksi atom-atom bergabung menurut perban-
Dingan tertentu.
- Bila dua macam atom membentuk dua macam senyawa
Atau lebih, maka perbandingan atom-atom yang sama dalamkedua senyawa itu sederhana.
KELEMAHANNYA.
- Atom tidak dapat dibagi lagi bertentangan dengan ekspe-
Rimen.
- Dalton tidak membedakan pengertian atom dan molekul
Satuan molekul juga disebut atom.
-Atom merupakan bola kecil yang keras dan padat ber-
56
Tentangan dengan eksperimen Faraday dan J.J Thomson
At k tbl i t
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
58/81
- Atom merupakan suatu bola yang mempunyai muatan
Positif yang terbagi merata ke seluruh isi atom.TEORI J.J THOMSON
ATOM - Muatan positif dalam atom ini dinetralkan oleh elektron-
Elektron yang tersebar diantara muatan-muatan positif
Itu dan jumlah elektron ini sama dengan jumlah muatan
Positif.
KELEMAHANNYA.
- Bertentangan dengan percobaan Rutherford dengan ham-
Buran sinar Alfa ternyata muatan positif tidak merata na-
Mun terkumpul jadi satu yang disebut INTI ATOM.
- Atom terdiri dari muatan-muatan positif, di mana seluruh
Muatan posoitif dan sebagian besar massa atom terkumpulditengah-tengah atom yang disebut dengan INTI ATOM.
- Di sekeliling inti atom, pada jarak yang relatif jauh beredar
RUTHERFORD Lah elektron-elektron mengelilingi inti atom.
- Muatan inti atom sama dengan muatan elektron yang me-
ngelilingi inti, sehingga atom bersifat netral.
KELEMAHANNYA.
-
Model atom ini tidak dapat menunjukkan kestabilan atomAtau tidak mendukung kemantapan atom.
- Model atom ini tidak dapat menunjukkan bahwa spektrum
Atom-atom Hidtrogen adalah spektrum garis tertentu.
Pengukuran massa elektron oleh : J.J. Thomson dengan percobaan Tetes Minyak Milikan.
SINAR KATODA Partikel bermuatan negatif
Sifat : - Bergerak cepat menurut garis lurus keluar tegak lurus dari katoda.
- Memiliki energi
- Memendarkan kaca
- Membelok dalam medan listrik dan medan magnet.
MODEL ATOM BOHR DIBUAT BERDASARKAN 2 POSTULATNYA YAITU :
5
1. Elektron tidak dapat berputar dalam lintasan yang sembarang, elektron hanya dapat berputar pada
lintasan tertentu tanpa memancarkan energi. Lintasan ini
DisebutlintasanstasionerBesarmomentumangulerelektronpadalintasan
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
59/81
Disebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron pada lintasan
Stasioner ini adalah : mvr =π 2nh
n disebut bilangan kwantum (kulit) utama.
2. Elektron yang menyerap energi (foton) akan berpindah ke lintasan yang ener-
ginya tinggi, dan sebaliknya.
1. Ep = -kr
)2
2. Ek = - ½ kr
) 2
3. Etotal = - ½ kr
) 2
4. r = 22
2
2
π
h
k m)
n
5. r1 : r2: r3 : … = 12 : 22 : 32 : …
6. 611
51
22
B A nn R −=
λ R = tetapan Ridberg R = 1,097.107 m-1
Deret Lyman nA = 1 nB = 2, 3, 4 ….
Deret Balmer nA = 2 nB = 3, 4, 5, ….
Deret Paschen nA = 3 nB = 4, 5, 6, ….
Deret Brackett nA = 4 nB = 5, 6, 7, ….
Deret Pfund nA = 5 nB = 6, 7, 8, ….
λmax fmin nB = 1 lebihnya dari nA
λmin fmax nB =∞
Energi stasioner E = )V n 2
6I13
05. Energi
Energi Pancaran E = 13,6 ( 611
22
B A nn− eV E = h.f (J)
e = muatan electron
r = jari-jari lintasan electron
Ep = Energi potensial
Ek = energi kinetic
5&
n = bilangan kuantum
r = jari-jari lintasan electron
λ=panjanggelombang
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
60/81
λ panjang gelombang
h = tetapan Planck
RADIOAKTIVITAS
Adanya Fosforecensi : berpendarnya benda setelah disinari.
Dasar penemuan
Adanya Fluorecensi : berpendarnya benda saat disinari.
Penemu: Henry Becquerel
Menghitamkan film
Dapat mengadakan ionisasi
Dapat memendarkan bahan-bahan tetentu
Sifat-sifat Merusak jaringan tubuh
Daya tembusnya besar
Sinarα
Macam sinar Sinarβ Penemu: Pierre Curie dan Marrie Curie
Sinarγ
Urutan naik daya tembus: Sinarα, Sinarβ, Sinarγ
Urutan naik daya ionisasi: Sinarγ , Sinarβ, Sinarα
5,
x x x x x xγ x x x x x
Bα
x x x x x x x x x x x x
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
61/81
βx x x x x x x x x x x x
01. I = Io e-µx
02. HVL nilai x sehingga I = ½ Io HVL = µ µ
6,3I02)n
=03. ZX
A N = A – Z
04. Deffect massa = (Σmproton +Σmnetron) – minti
05. Eikat inti= {(Σmproton +Σmnetron) – minti}.931 MeV m dalam sma
= {(Σmproton +Σmnetron) – minti}.c2 m dalam kg
α
ZXA Z-2XA-4 atau ZXA Z-2XA-4 +α06. Hukum Pergeseran β
ZXA
Z+ 1XA atau ZX
A Z+ 1X
A+β
Jika memancarkanγ tetap
07. T =λ λ
2)n6,3I0=
8. R =λ. N
9. N = No.2-t/T
10. D =m
E
11. Ereaksi = (Σmsebelum reaksi-Σmsesudah reaksi).931 MeV m dalam sma.
= (Σmsebelum reaksi-Σmsesudah reaksi).c2 m dalam kg
12. Reaksi FISI Pembelahan inti berat menjadi ringan
Terjadi pada reaktor atom dan bom atom
Menghasilkan Energi besar < enerfi reaksi FUSI
Dapat dikendalikan.
60
Reaksi FUSI Penggabungan inti ringan menjadi inti berat
Terjadi pada reaksi di Matahari dan bom hidrogen
Tidak dapat dikendalikan.
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
62/81
p
Pencacah Geiger Muller (pulsa listrik)
Tabung Sintilasi (pulsa listrik)
13. ALAT DETEKSI Kamar kabut Wilson (Jejak lintasan saja)
Emulsi film
X = nama atom / unsure
z = nomor atoma = nomor massa
p = proton
n = netron
m = massa
T = waktu paruh
N = jumlah inti yang belum meluruh
No = jumlah inti mula2
λ = konstanta peluruhant = lamanya berdesintegrasi
R = aktivitas radioaktif
61
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
63/81
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Momen: Momen Gaya :τ=F.l.sinα
Momen Kopel : dua gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah, besarnya = F.d
Kesetimbangan Translasi :ΣFx=0,ΣFy=0
Kesetimbangan Rotasi :Στ=0
Kesetimbangan translasi dan Rotasi :ΣF=0,Στ=0
Kesetimbangan Stabil (mantap) :
Apabila gaya dihilangkan, akan kembali ke kedudukan semula.
Kesetimbangan (titik berat benda akan naik)
Kesetimbangan Indeferen :Gaya dihilangkan, setimbang di tempat berlainan
(titik berat benda tetap)
Keseimbangan labil :
Apabila gaya dihilangkan, tidak dapat kembali semula.
(titik berat benda akan turun)
TITIK BERAT BENDA
62
Titik berat untuk benda yang homogen ( massa jenis tiap-tiap bagian benda sama ).
a. Untuk benda linier ( berbentuk garis )
l x∑ . l !∑ .
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
64/81
x
l x
l
n n
0 = ∑ .
!
l !
l
n n
0 = ∑ .
b. Untuk benda luasan ( benda dua dimensi ), maka :
x A x
A
n n
0 = ∑ .
! A !
A
n n
0 = ∑ .
c. Untuk benda ruang ( berdimensi tiga )
x V x
V
n n
0
= ∑ .
! V !
V
n n
0
= ∑ .
Sifat - sifat:
1. Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik beratnya terletak pada
sumbu simetri atau bidang simetri tersebut.
2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi benda.
3. Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu ) maka titik beratnya
terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.
Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak melalui satu garis, maka titik beratnya
terletak pada titik potong ketiga simetri tersebut.
ΣFx = resultan gaya di sumbu x
ΣFy = resultan gaya di sumbu y
Σσ = jumlah momen gaya
Tabel titik berat teratur linier
Nama benda Gambar benda letak titik berat keterangan
1. Garis lurus
x0 =12 l
z = titik tengah garis
2. Busur lingkaran ! R
tali ,7s7r AB
,7s7r AB
0 = ×
R = jari-jari lingkaran
63
3. Busur setengah
lingkaran !
R0
2=
π
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
65/81
Tabel titik berat benda teratur berbentuk luas bidang homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan
1. Bidang segitigay0=
13 t
t = tinggi
z = perpotongan
garis-garis berat
AD & CF
2.Jajaran genjang,
Belah ketupat,Bujur sangkar
Persegi panjang
y0 = 12 t t = tinggiz = perpotongan
diagonal AC dan
BD
3. Bidang juring
lingkaran ! R
tali ,7s7r AB
,7s7r AB0
23
= ×
R = jari-jari lingkaran
4.Bidang setengah
lingkaran !
R0
4
3=
π
R = jari-jari lingkaran
Tabel titik berat benda teratur berbentu bidang ruang homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan
64
1. Bidang kulit
prisma z pada titik
tengah garis z1z2 y0 =
z1 = titik berat
bidang alas
z2 = titik berat
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
66/81
12 l
bidang atas
l = panjang sisi
tegak.
2. Bidang kulit
silinder.
( tanpa tutup )y0 =
1
2t
A = 2π R.t
t = tinggi
silinder
R = jari-jari
lingkaran alas
A = luas kulit
silinder
3. Bidang Kulit
limas T’z =13 T’ T
T’T = garis
tinggi ruang
4. Bidang kulit
kerucut zT’ =13 T T’
T T’ = tinggi
kerucut
T’ = pusat lingkaran alas
5. Bidang kulit
setengah bola. y0 =12 R
R = jari-jari
65
Tabel titik berat benda teratur berbentuk ruang, pejal homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan
1. Prisma z pada titik tengah z1 = titik berat
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
67/81
beraturan. garis z1z2
y0 =12 l
V = luas alas kali
tinggi
bidang alas
z2 = titik berat
bidang atas
l = panjang sisi
tegak
V = volume
prisma
2. Silinder Pejal
y0 =12 t
V =π R2t
t = tinggi silinder
R = jari-jari
lingkaran alas
3. Limas pejal beraturan y0 =
14 T T’
=14 t
V = luas alas x tinggi
3
T T’ = t = tinggilimas beraturan
4. Kerucut pejal
y0 = 14 t
V =13 π R
2t
t = tinggi kerucut
R = jari-jari lingkaranalas
5. Setengah bola
pejal y0 =3
&R R = jari-jari bola.
66
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
68/81
TEORI KINETIK GAS
GAS IDEAL
1. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom ataupun molekul-molekul ) dalam jumlah yang besar
sekali.
2. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak dengan arah random/sebarang.
3. Partikel-partikel tersebut merata dalam ruang yang kecil.
4. Jarak antara partikel-partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel-partikel, sehingga ukurtan partikel
dapat diabaikan.
5. Tidak ada gaya antara partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila bertumbukan.
6. Tumbukan antara partikel ataupun antara partikel dengan dinding terjadi secara lenting sempurna,
partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras, dinding dianggap licin dan tegar.
7. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
1. n N
N =
0
2. vras =
m
kT 3
03.m M
N = dank
R
N =
0
04. vras =
3 RT
M
05. Pada suhu yang sama, untuk 2 macam gas kecepatannya dapat dinyatakan :
6
vras1 :
vras2 =
1
1
M : 2
1
M
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
69/81
06. Pada gas yang sama, namun suhu berbeda dapat disimpulkan : vras1 :
vras2 = T 1 : T 2
07.Vras
Lt
2=
08. F N m V r as
L=
3
2
.
09.
V rasV m N P
2
.3
= atau rasV P 2
3
1 ρ =
10. P N
mV ras N
Ek V V
= =2
3
2
312
2. .
11. P . V = K’ . T atau P . V = N. k .T
k = Konstanta Boltman = 1,38 x 10-23
joule/0
K
12. P . V = n R T dengan n N
N =
0
R = 8,317 joule/mol.0K
= 8,317 x 107 erg/mol0K
= 1,987 kalori/mol0 K
= 0,08205 liter.atm/mol0K
13. P R
Mr T = ρ atau
P R T
Mr ρ = . atau ρ =
P Mr
R T T
.
.
14.2
22
1
11 ..
T
V P
T
V P =
Persamaan ini sering disebut dengan HukumBoyle-Gay Lussac.
15. T Nk Ek .
2
3=
P = tekanan gas ideal
N = banyak partikel gas
m = massa 1 pertikel gas
V = volume gas
v = kecepatan partikel gas
n = jumlah mol gas
6&
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
70/81
∆ Q = kalor yang masuk/keluar sistem∆ U = perubahan energi dalam∆ W = Usaha luar.
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
71/81
PROSES - PROSES PADA HUKUM TERMODINAMIKA I
1. Hukum I termodinamika untuk Proses Isobarik.
Pada proses ini gas dipanaskan dengan tekanan tetap.
( lihat gambar ).
sebelum dipanaskan sesudah dipanaskan
Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan Boyle-GayLussac
V
T
V
T
1
1
2
2
=
Jika grafik ini digambarkan dalam hubungan P dan V maka dapat grafik sebagai berikut :
Pemanasan Pendinginan
∆ W =∆ Q -∆ U = m ( cp- cv ) ( T2 - T1)
2. Hukum I Termodinamika untuk Proses Isokhorik ( Isovolumik )
Pada proses ini volume Sistem konstan. ( lihat gambar )
Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.
Dengan demikian dalam proses ini berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac dalam bentuk :
P
T
P
T
1
1
2
2
=
Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka grafiknya sebagai berikut :
0
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
72/81
4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik.
Selama proses tak ada panas yang masuk / keluar sistem jadi Q = 0
( lihat gambar )
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
73/81
Sebelum proses Selama/akhir proses
oleh karena tidak ada panas yang masuk / keluar sistem maka berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac
PV
T
P V
T
1 1
1
2 2
2
=
Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka berupa :
Pengembangan Pemampatan
∆ Q = 0 ------ O =∆ U +∆ W U2 -U1 = -∆ W
T1.V1γ -1 = T2.V2
γ -1
W = m . cv ( T1 - T2 ) atau W =
P V 1 1
1
.
−γ ( V2γ -1 - V1
γ -1 )
P1.V1γ = P2.V2
γ
06. HUKUM II TERMODINAMIKA
η = En)rgi !ang ,)rman3aat
En)rgi !ang as7kkandim
2
η = = −W
-
- -
-2
2 1
2
η = − × 1 100V1-
-
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
74/81
η × 1 100V2-
Menurut Carnot untuk effisiensi mesin carnot berlaku pula :
η = − × 1 100V1
2
T
T
T = suhu
η = efisiensi
P = tekananV = volume
W = usaha
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang Elektromagnet : Rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet
Vektor perubahan medan listrik tegak lurus vektor perubahan medan magnet
Ciri-ciri GEM :
Menunjukkan gejala : pemantulan, pembiasan difraksi, polarisasi
diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.
Coulomb : “Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat”
Oersted : “Di sekitar arus listrik ada medan magnet”
Faraday : “Perubahan medan magnet akan menimbulkan medan listrik”
TEORI Lorentz : “kawat berarus listrik dalam medan magnet terdapat gaya”
Maxwell : “Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet”,
“Gahaya adalah gelombang elektromagnet”Biot Savart : “Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan
magnet”
Huygens : “Cahaya sebagai gerak gelombang”
(S)Intensitas GEM/energi rata-rata per satuan luas :
.sin.. 2
0
00t kx
B E ' ϖ
µ −=
3
0
00.maG
µ
B E ' =
+ E ' ..
2
1 200ε =
1
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
75/81
00.
1
ε µ =+
0
20
..2 µ +
E ' =
Radiasi Kalor :
Radiasi dari benda-benda yang dipanasi
Yang dapat menyerap seluruh radiasi adalah benda hitam mutlak
- Konduksi : partikelnya bergetar→zat padat
- Konveksi : molekul berpindah→zat cair dan gas- Radiasi : tanpa zat perantara.
Spektrum GEM: Urutan naik frekwensinya (urutan turun panjang gelombangnya):
gel. Radio, gel radar dan TV, gel. Infra merah, cahaya tampak, sinar ultra ungu,
sinar X, sinar gamma.4.. T )
A
w I ∇==
e=emitivitas : hitam mutlak : e=1
putih : e=0
∇ = konstanta Boltzman = 5,672.10-8 watt/m2 K °
T
+=τ c=tetapan Wien=2,898.10-3m K °
v = kecepatanc = kecepatan cahaya
T = suhu mutlak
λ = panjang gelombang
e = emisivitas
A = luas permukaan
S = intensitas
_
S = Intensitas rata-rata
4
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
76/81
OPTIKA FISIS
Sinar yang dapat diuraikan Polikromatik CAHAYA Sinar yang tak dapat diuraikan Monokromatik
Dalam ruang hampa cepat rambat sama besar
frekwensi masing warna beda
Pj. Gelomb masing warna beda
Merah (λ dan v terbesar)
Jingga
KuningDISPERSI (PERURAIAN WARNA) Hijau
Biru
Nila
Ungu (n,δ, f dan Efotonterbesar)
Benda bening ∆r = /rm – ru/
Plan paralel ∆t = /tm – tu/
Prisma ∆ϕ =δu -δm
Lensa ∆s’ = /s’m – s’u/
∆f = /fm – fu/
MENIADAKAN DISPERSI : Prisma Akromatik
5
(n’u – n’m)β’ = (nu – nm)β
Lensa Akromatik.
ga,7ng7ga,m)rah 3 3
11
=
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
77/81
ga,7ng7 ga,m)rah 33
=−−+−− 611
6515611
651521
Q
21 R Rn
n
R Rn
n mm 611
6515611
651521
Q
21 R Rn
n
R Rn
n 77 −−+−−
Flinta Kerona Flinta Kerona
PRISMA PANDANG LURUS (nh’ – 1) )β’ = (nh – 1) )β
Max λ 212. k d p =
Cermin Fresnell
Min λ 2
112
.−= k
d p
Max λ 212. k d p =
Percobaan Young
Min λ 2
112
.−= k
d p
INTERFERENSI
(Syarat : Koheren)(A, f,∆ϕ sama)
Max rk2 = ½ R (2k-1)λ
Cincin Newton
(gelap sbg pusat) Min rk2 = ½ R (2k)λ
Max 2n’ d cos r = (2k-1) ½λ
Selaput tipis
6
Min 2n’ d cos r = (2k) ½λ
Max d sinθ = (2k + 1) ½λ
Celah tunggal
Min sinθ = (2k) ½λ
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
78/81
DIFRAKSI
Max d sinθ = (2k) ½λ
Kisi
Min d sinθ = (2k – 1) ½λ
k = 1, 2, 3 . . . .
Daya Urai (d) d = 1,22 8
L.λ L = jarak ke layar
D = diameter lensa
n = indeks bias d = tebal lapisan
δ = deviasi r = sudut bias β = sudut pembias rk = jari-jari cincin terang ke k
λ = panjang gelombang cahaya R = jari-jari lensa
p = jarak terang dari pusat θ = sudut difraksi/deviasi
k = orde garis terang/gelap f = fokus
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
79/81
RELATIVITAS
Relativitas:a. Penjumlahan kecepatan
V1→ ←V2 V1→ →V2
2
21
21
.1
V V
V V Vr
+
+=
2
21
21
.1
V V
V V Vr
−
−=
b. Dilatasi waktu
2
2
0 1Q
V t t −= t’m0
e. Etotal=Ediam+Ek
−
−
= 1
1
1.
2
2
2
V m Ek
V1 = kecepatan partikel 1 terhadap bumi
&
V2 = kecepatan partikel 2 terhadap partikel 1
Vr = kecepatan partikel 2 terhadap bumi
c = kecepatan cahaya
V = kecepatan
L’ = panjang setelah mengalami perubahanLo=panjangmula-mula
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
80/81
Lo = panjang mula-mula
m’ = massa benda saat bergerak
mo = massas benda saat diam
Ek = energi kinetik
to = selang waktu yang daiamati oleh pengamat diam terhadap benda
t’ = selang waktu yang diamati pengamat bergerak
DUALISME GELOMBANG CAHAYA
a. Semakin besar intensitas cahaya semakin banyak elektron elektron yang diemisikan
b. Kecepatan elektron yang diemisikan bergantung pada frekuensi; semakin besar f, makin besar pula
kecepatan elektron yang diemisikan
3 h E .= E = Energi h = tetapan Planck
0 E Ek E += f = frekwensi a E Ek −= c = kecepatan cahaya
02 ..
2
1h3 3 hV m −= v = kecepatan
−= 02
2
1
λ λ
hmV a = energi ambang
−=
0
11..
λ λ +h Ek m = massa
λ = panjang gelombang
λ
h p
3 h P3oton == J
. p = momentum
p=momentum Ek = Energi kinetik
Hypotesa de Broglie
3
+=λ
V m
h
p
h
.=→= λ λ
Ek m p ..2=
,
Catatan penting :
Ek=54 ev = 54.1,6.10-19 Joule
Massa 1e = 9,1.10-31 kg
Hamburan Compton : ( )θ λ λ ?os1.Q0
−=−+m
h
-
8/16/2019 Kumpulan Rumus Fisika SMA. Aditya Enggar
81/81
.0 +m
&0