KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

29
Tuhan Tak Abaikan Kita Ketika Doa Tak Dijawab Tanya: Saya diberitahu bahwa doa adalah hal yang pasti – bahwa ketika saya berdoa, Tuhan akan menjawab. Lalu mengapa beberapa doa saya tampaknya tidak pernah dijawab? Jawab: Setiap dari kita pernah mengalami kekecewaan ketika segalanya tidak bekerja seperti yang kita inginkan, dan jika kita berdoa untuk sesuatu yang tidak kunjung datang juga, kita kecewa – pertama karena kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, dan kedua karena kelihatannya Tuhan tidak menepati janjiNya. *courtesy of PelitaHidup.com Bahkan ketika ada alasan logis mengapa sesuatu tidak berjalan seperti yang kita inginkan, kita bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak membuat hal itu terjadi. Padahal jika Dia Tuhan, Dia bisa melakukan apa saja, dan jika Dia mengasihi kita sebanyak yang Alkitab katakan Dia, kenapa Dia tidak melakukannya? Pada saat-saat seperti itu, sangat mudah untuk menyalahkan Tuhan karena tidak menjawab doa kita. Tentu saja kita tidak boleh mempertanyakan Tuhan dalam keadaan seperti itu, seolah-olah kita lebih tahu dari Dia. Lebih baik kita bertanya kepada Tuhan apakah yang salah dalam langkah kita, agar kita dapat belajar dan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Hal pertama yang harus diingat adalah bahwa Tuhan tidak pernah gagal untuk melakukan apa yang terbaik bagi semua orang yang terlibat, dan Dia tidak pernah mundur dari janji-janji yang telah diberikan pada Alkitab. Sebaliknya, kita sebagai manusia kadang-kadang melakukan kesalahan. Karena Tuhan telah memberi kita kehendak bebas, pilihan yang kita ambil dapat membatasi Tuhan dalam menjawab doa kita. Ketika kita merasa doa tidak dijawab oleh Tuhan, ada beberapa pertanyaan harus ditanyakan pada diri kita sendiri, yaitu: Apakah permintaan kita termotivasi oleh kasih yang tidak mementingkan diri dan kepedulian terhadap orang lain? Apakah kita percaya dan mengklaim janji-janji dari Firman Tuhan? Apakah kita beriman dan melangkah dengan iman untuk meraih hasil yang diinginkan? Apakah Tuhan tidak dapat melakukan apa yang kita minta karena pilihan orang lain buat? Apakah ini mungkin belum waktunya Tuhan untuk menjawab, atau bukan rencana-Nya bagi kita? Apakah mungkin bahwa jawaban “lain” dari Tuhan akan memberikan hasil lebih baik untuk masa depan? Tuhan Tak Abaikan Kita Ketika Doa Tak Dijawab *courtesy of PelitaHidup.com Tuhan selalu menjawab doa kita, tetapi tidak selalu segera menjawab atau dalam cara kita inginkan. Terkadang Dia mengatakan ya, kadang-kadang Dia mengatakan tidak, dan kadang-kadang Dia mengatakan tunggu. Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses terjawabnya sebuah doa, termasuk diri

description

ROHANI

Transcript of KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Page 1: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Tuhan Tak Abaikan Kita Ketika Doa Tak DijawabTanya: Saya diberitahu bahwa doa adalah hal yang pasti – bahwa ketika saya berdoa, Tuhan akan menjawab. Lalu mengapa beberapa doa saya tampaknya tidak pernah dijawab?

Jawab: Setiap dari kita pernah mengalami kekecewaan ketika segalanya tidak bekerja seperti yang kita inginkan, dan jika kita berdoa untuk sesuatu yang tidak kunjung datang juga, kita kecewa – pertama karena kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, dan kedua karena kelihatannya Tuhan tidak menepati janjiNya.*courtesy of PelitaHidup.comBahkan ketika ada alasan logis mengapa sesuatu tidak berjalan seperti yang kita inginkan, kita bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak membuat hal itu terjadi. Padahal jika Dia Tuhan, Dia bisa melakukan apa saja, dan jika Dia mengasihi kita sebanyak yang Alkitab katakan Dia, kenapa Dia tidak melakukannya? Pada saat-saat seperti itu, sangat mudah untuk menyalahkan Tuhan karena tidak menjawab doa kita.

Tentu saja kita tidak boleh mempertanyakan Tuhan dalam keadaan seperti itu, seolah-olah kita lebih tahu dari Dia. Lebih baik kita bertanya kepada Tuhan apakah yang salah dalam langkah kita, agar kita dapat belajar dan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Hal pertama yang harus diingat adalah bahwa Tuhan tidak pernah gagal untuk melakukan apa yang terbaik bagi semua orang yang terlibat, dan Dia tidak pernah mundur dari janji-janji yang telah diberikan pada Alkitab. Sebaliknya, kita sebagai manusia kadang-kadang melakukan kesalahan. Karena Tuhan telah memberi kita kehendak bebas, pilihan yang kita ambil dapat membatasi Tuhan dalam menjawab doa kita.

Ketika kita merasa doa tidak dijawab oleh Tuhan, ada beberapa pertanyaan harus ditanyakan pada diri kita sendiri, yaitu:

Apakah permintaan kita termotivasi oleh kasih yang tidak mementingkan diri dan kepedulian terhadap orang lain?

Apakah kita percaya dan mengklaim janji-janji dari Firman Tuhan? Apakah kita beriman dan melangkah dengan iman untuk meraih hasil yang diinginkan? Apakah Tuhan tidak dapat melakukan apa yang kita minta karena pilihan orang lain buat? Apakah ini mungkin belum waktunya Tuhan untuk menjawab, atau bukan rencana-Nya bagi kita? Apakah mungkin bahwa jawaban “lain” dari Tuhan akan memberikan hasil lebih baik untuk masa

depan?

Tuhan Tak Abaikan Kita Ketika Doa Tak Dijawab*courtesy of PelitaHidup.comTuhan selalu menjawab doa kita, tetapi tidak selalu segera menjawab atau dalam cara kita inginkan. Terkadang Dia mengatakan ya, kadang-kadang Dia mengatakan tidak, dan kadang-kadang Dia mengatakan tunggu. Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses terjawabnya sebuah doa, termasuk diri dan situasi kita, Tuhan dan kehendak-Nya, dan situasi dari orang lain yang terlibat.

Kita tidak dapat mengontrol sepenuhnya hasil yang dapat kita peroleh, orang lain juga tidak mengontrol sepenuhnya, dan Tuhan juga secara khusus membatasi DiriNya untuk tidak mengontrol sepenuhnya (red: ingat, ada kehendak bebas yang Tuhan berikan bagi kita). Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa doa tidak selalu bisa dijawab.

Tetapi jika kondisinya tepat, untuk hasil yang Tuhan tahu itu yang terbaik, Ia pasti akan menjawab. Jadi jangan pernah ragu sedikitpun bahwa Tuhan akan menjawab doa kita. Percaya kepada-Nya dan bersyukurlah atas jawabannya – bahkan ketika kita belum melihat jawabannya!

Sumber: letjesushelpyou.com

Rahasia Untuk Kuat Mengarungi Badai Kehidupan“Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.” Kejadian 6:18

Page 2: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Hidup ini bagaikan sebuah kapal yang mengarungi samudera laut yang begitu luasnya. Ketika cuaca sedang cerah, maka kapal dapat berlayar dengan lancer tanpa gangguan. Semua perkiraan berapa lama perjalanan akan ditempuh dan rute mana yang akan dilewati dapat dilakukan dengan akurat. Bahkan kita dapat menikmati betapa indahnya perjalanan yang kita lalui hingga tujuan.

Tidak demikian ketika kita berlayar dalam keadaan cuaca yang buruk. Hujan badai yang turun akan mengakibatkan gelombang yang sangat besar, sehingga kapal akan terombang-ambing dengan begitu dahsyatnya. Ombak yang sangat besar akan membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman dan juga berbahaya. Perjalanan yang ditempuh akan memakan waktu yang lebih lama dan bahkan rute perjalanan juga dapat berubah.*courtesy of PelitaHidup.comKapal kecil tidak akan bertahan mengarungi samudera yang sedang diterpa oleh badai. Mungkin saja kapal tersebut dapat tenggelam oleh ganasnya badai yang menerpa. Kapal yang lebih besar dan mempunyai teknologi yang lebih canggih akan dapat bertahan mengarungi badai yang hebat. Apalagi didukung oleh nakhoda yang berpengalaman, maka kapal itu akan dapat melalui badai dengan selamat.

Demikian juga hidup kita ini, hidup kita ibarat kapal yang sedang mengarungi lautan yang luas untuk mencapai suatu tujuan. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita melalui cuaca yang cerah dan kapan kita melalui hujan badai. Perkiraan cuaca mungkin dapat memberi kita gambaran akan apa yang akan terjadi. Tetapi kita akan tetap melewatinya apakah cuaca sedang cerah ataupun buruk.

Selama hidup kita berpegang teguh kepada Tuhan, maka Dia akan menuntun setiap langkah hidup kita. Dia akan memberi kita hikmat atas apa yang akan kita hadapi. Bahkan Dia juga akan menyertai kita dalam setiap peristiwa yang akan kita alami, entah itu baik ataupun buruk.

Untuk dapat melewati badai kehidupan yang begitu dahsyat, kita juga membutuhkan kapal yang besar dan kuat yang dapat mengarungi badai seburuk apapun. Tuhan ingin agar kita membangun bahtera kehidupan agar dapat mengarungi lautan yang luas dan bahkan melalui semua badai kehidupan yang pernah ada. Bangunlah bahtera kehidupan kita dengan membina keintiman dengan Tuhan. Berdoa senantiasa kepadaNya, baca FirmanNya setiap hari dan lakukan apa yang menjadi perintahNya, dengan demikian kita membangun bahtera kita untuk siap mengarungi lautan kehidupan. Semakin rutin kita membangun keintiman dengan Tuhan, semakin kuat bahtera kehidupan yang kita bangun.

Jadikanlah Yesus sebagai nahkoda kehidupan kita, biarlah Dia yang menuntun arah langkah hidup kita. Melalui setiap Firman yang kita baca, maka Tuhan akan memperdengarkan suaraNya. Dan setiap Firman yang kita dengar merupakan hikmat yang Dia berikan bagi kita untuk menuntun hari-hari kita. Biarkan Tuhan yang membawa kita mengarungi lautan untuk mencapai tujuan.*courtesy of PelitaHidup.comBina keintiman dengan Tuhan agar kita dapat senantiasa berada di dalam bahtera kehidupan dan jadikan Yesus sebagai nahkoda hidup kita, sehingga kita dapat melalui berbagai macam masalah yang ada. Haleluya!

Yesus Adalah Penolong & Penghibur Yang Setia “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” Mazmur 42:6

Bacaan: 2 Tawarikh 20:1-26*courtesy of PelitaHidup.comSeberapa banyak umat Kristen yang senantiasa berada dalam masalah? Tentu semua umat Tuhan akan menghadapi berbagai masalah selama kita masih hidup. Tidak ada satupun yang dapat hidup tanpa melalui masalah.Yang paling penting adalah bagaimana kita menjalani dan keluar dari masalah itu? Apakah kita akan menggunakan kekuatan kita sendiri untuk berusaha keluar dari masalah tersebut? Apakah kita akan menggunakan cara-cara duniawi yang tidak berkenan kepada Tuhan untuk cepat keluar dari masalah tersebut?

Yosafat memberi kita pelajaran yang berharga bagi kita pada saat kita mendapat masalah dan tekanan yang begitu berat. Yosafat mengajarkan kita untuk berharap kepada Tuhan yang merupakan penolong dan penghibur yang setia.

Page 3: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Apa yang dilakukan Yosafat pada saat mendapat masalah yang begitu berat?

1. Cari Tuhan

“Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN.” 2 Tawarikh 20:3a

Yosafat mendapat serangan dari musuhnya pada saat itu. Dia tahu bahwa musuhnya merupakan lawan yang berat. Dia menjadi sangat ketakutan, tetapi dia mengambil keputusan yang tepat pada saat itu, mencari Tuhan.

Seberapa besar kekuatan yang kita miliki? Seberapa mampu kita mengatasi masalah yang kita hadapi? Ada saat-saat dimana kita tidak dapat mengatasinya dengan tenaga dan kekuatan kita sendiri. Datanglah pada Tuhan, carilah wajahnya. Biarlah mata kita tertuju kepadanya.*courtesy of PelitaHidup.comJangan tergiur dengan cara-cara duniawi yang memberikan jalan pintas. Mungkin pada awalnya cara-cara seperti itu memberi jalan keluar, tetapi semua hal duniawi hanya akan membawa kita kepada kehancuran.

Tuhan ingin agar kita datang kepadaNya. Tuhan rindu agar kita mendekat kepadanya. Datanglah pada Yesus, maka Dia akan menolong dan menghibur diri kita.*courtesy of PelitaHidup.com.

2. Mata Tertuju Kepada Tuhan

“Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.” 2 Tawarikh 20:12b

Musuh yang datang menyerang Yosafat dan bangsanya merupakan laskar yang sangat besar, yang susah untuk dikalahkan. Walau demikian, Yosafat tidak fokus kepada lawannya yang berat itu, tetapi Yosafat belajar untuk memfokuskan dirinya kepada Tuhan. Dia tidak melihat apa yang ada di depan matanya. Dia belajar untuk mengarahkan matanya kepada Tuhan.

Arahkan mata iman kita kepada Yesus. Jangan terpengaruh oleh keadaan sekeliling kita. Walaupun keadaan tidak berjalan seperti yang kita inginkan, tetap arahkan mata kita kepada Yesus.

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1

“Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.” 2 Tawarikh 20:15b

Kita dapat melihat bahwa Tuhan memberikan kemenangan besar kepada Yosafat. Mari belajar untuk percaya kepada Tuhan. Berharaplah kepada Tuhan, maka Dia akan memberikan jawaban bagi setiap masalah yang kita hadapi.

.*courtesy of PelitaHidup.comDi saat tidak ada yang menolong, Yesuslah pengharapan kita. Dia yang menolong dan menghibur kita. Dia adalah Tuhan yang setia, yang tidak akan meninggalkan kita. Dia akan menyertai jalan hidup kita, Dia akan menuntun kita dan memberi kita kekuatan. Dia menghibur kita di saat kita sedih dan berada dalam kesesakan.

Badai kehidupan boleh datang menerpa, tetapi kita tidak boleh takut. Walaupun secara fisik kita tidak melihat perubahan apapun, kita harus belajar beriman bahwa Dia, Yesus, sedang mengulurkan tangannya untuk menolong kita. Dia selalu ada bagi kita. Haleluya!

.

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.” Mazmur 46:2-4

Page 4: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Mengucap Syukur Kepada Tuhan Ketika Menghadapi Masalah 

“ Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4)

Ketika Rasul Paulus mengatakan, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan,” ia tidak mengatakan bahwa kita hanya harus bersukacita ketika segala sesuatunya baik. Bahkan ketika keadaan terasa begitu berat dan menekan, Alkitab mengajarkan bahwa kita tetap dapat bersukacita dengan mengikuti langkah sederhana berikut ini:

Jangan Kuatir Tentang Apapun Juga

Kuatir tidak akan merubah keadaan karena sama artinya dengan kesal tetapi tidak melakukan tindakan apa-apa. Tidak ada orang yang dilahirkan sebagai ‘si tukang kuatir’. Kuatir lebih merupakan sebuah tanggapan yang kita pelajari dalam hidup seiring dengan berjalannya waktu. Kita mungkin belajar kuatir dari orang tua kita, atau mungkin dari teman sepermainan kita atau mungkin juga kita belajar menjadi kuatir dari pengalaman hidup kita sebelumnya. Kabar baiknya adalah: karena kuatir merupakan sesuatu yang kita pelajari, maka kuatir juga dapat kita tinggalkan atau buang dari hidup kita.*courtesy of PelitaHidup.comCaranya? Mudah saja, kok. Yesus berkata dalam Matius 6:34, “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Hiduplah dari hari ke sehari dengan iman dan percaya kepadaNya.

Berdoalah Untuk Segala Sesuatu

Daripada terus menerus hidup dalam kekuatiran, lebih baik gunakan waktu yang ada untuk berdoa. Jika waktu yang Anda gunakan untuk berdoa sama dengan waktu untuk merasa kuatir, maka kekuatiran Anda akan makin berkurang dan berkurang. Apakah Tuhan peduli dengan cicilan mobil Anda? Jawabannya adalah ‘ya’. Ia sangat peduli dengan segala detil dari kehidupan Anda dan saya. Hal ini berarti bahwa kita dapat mengadukan semua masalah yang Anda hadapi kepada Tuhan melalui doa-doa Anda.

Mengucap Syukurlah Dalam Segala Hal

Ketika Anda berdoa, berdoalah dalam doa dengan ucapan syukur. Emosi manusia yang paling sehat bukanlah cinta  tetapi rasa syukur. Rasa syukur ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita yang membuat kita lebih tahan menghadapi berbagai tekanan hidup dan tidak rentan terhadap penyakit. Mereka yang penuh rasa syukur dalam hidupnya akan bahagia. Tetapi orang-orang yang tidak memiliki rasa syukur akan merasa hidup mereka tidak menyenangkan karena tidak ada satupun yang dapat membuat mereka merasa bahagia. Mereka tidak pernah merasa puas. Apapun yang mereka dapatkan atau capai tidak pernah cukup dan selalu terasa kurang. Jadi, jika Anda mulai mengolah, membina dan membudidayakan kebiasaan untuk memiliki rasa syukur; bersyukur atas apapun yang terjadi dalam hidup kita – sekecil apapun itu, ketahuilah bahwa beban dan tekanan hidup yang Anda rasakan akan berkurang.

Pikirkan Perkara Yang Baik dan Benar

Jika Anda ingin mengurangi tingkat stress dalam hidup Anda, maka Anda harus merubah pola pikir Anda terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena cara Anda berpikir sangat menentukan bagaimana perasaan Anda, dan perasaan Anda menentukan tindakan yang akan Anda lakukan. Alkitab mengajarkan bahwa jika kita ingin agar hidup kita berubah, kita harus merubah apa yang ada di dalam pikiran kita.

Untuk mencapai hal tersebut Anda harus dengan tenang dan sadar memilih untuk memikirkan apa yang baik dan benar saja. Kita harus memilih untuk selalu berpikir positif dan berpikir sesuai dengan firman Tuhan.

Page 5: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

 

Apa hasil dari melakukan ke-4 hal tersebut di atas? Paulus mengatakan bahwa kita akan memiliki damai sejahtera dari Tuhan yang melampaui segala hal yang akan memapukan kita menjalani hari demi hari dalam hidup kita dengan penuh sukacita dan kemenangan. Siapkah Anda untuk menerimanya?*courtesy of PelitaHidup.com“Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:)

Mengucap Syukur Kepada Tuhan Ketika Menghadapi Masalah 

“ Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4)

Ketika Rasul Paulus mengatakan, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan,” ia tidak mengatakan bahwa kita hanya harus bersukacita ketika segala sesuatunya baik. Bahkan ketika keadaan terasa begitu berat dan menekan, Alkitab mengajarkan bahwa kita tetap dapat bersukacita dengan mengikuti langkah sederhana berikut ini:

Jangan Kuatir Tentang Apapun Juga

Kuatir tidak akan merubah keadaan karena sama artinya dengan kesal tetapi tidak melakukan tindakan apa-apa. Tidak ada orang yang dilahirkan sebagai ‘si tukang kuatir’. Kuatir lebih merupakan sebuah tanggapan yang kita pelajari dalam hidup seiring dengan berjalannya waktu. Kita mungkin belajar kuatir dari orang tua kita, atau mungkin dari teman sepermainan kita atau mungkin juga kita belajar menjadi kuatir dari pengalaman hidup kita sebelumnya. Kabar baiknya adalah: karena kuatir merupakan sesuatu yang kita pelajari, maka kuatir juga dapat kita tinggalkan atau buang dari hidup kita.*courtesy of PelitaHidup.comCaranya? Mudah saja, kok. Yesus berkata dalam Matius 6:34, “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Hiduplah dari hari ke sehari dengan iman dan percaya kepadaNya.

Berdoalah Untuk Segala Sesuatu

Daripada terus menerus hidup dalam kekuatiran, lebih baik gunakan waktu yang ada untuk berdoa. Jika waktu yang Anda gunakan untuk berdoa sama dengan waktu untuk merasa kuatir, maka kekuatiran Anda akan makin berkurang dan berkurang. Apakah Tuhan peduli dengan cicilan mobil Anda? Jawabannya adalah ‘ya’. Ia sangat peduli dengan segala detil dari kehidupan Anda dan saya. Hal ini berarti bahwa kita dapat mengadukan semua masalah yang Anda hadapi kepada Tuhan melalui doa-doa Anda.

Mengucap Syukurlah Dalam Segala Hal

Ketika Anda berdoa, berdoalah dalam doa dengan ucapan syukur. Emosi manusia yang paling sehat bukanlah cinta  tetapi rasa syukur. Rasa syukur ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita yang membuat kita lebih tahan menghadapi berbagai tekanan hidup dan tidak rentan terhadap penyakit. Mereka yang penuh rasa syukur dalam hidupnya akan bahagia. Tetapi orang-orang yang tidak memiliki rasa syukur akan merasa hidup mereka tidak menyenangkan karena tidak ada satupun yang dapat membuat mereka merasa bahagia. Mereka tidak pernah merasa puas. Apapun yang mereka dapatkan atau capai tidak pernah cukup dan selalu terasa kurang. Jadi, jika Anda mulai mengolah, membina dan membudidayakan kebiasaan untuk memiliki rasa syukur; bersyukur atas apapun yang terjadi dalam hidup kita – sekecil apapun itu, ketahuilah bahwa beban dan tekanan hidup yang Anda rasakan akan berkurang.

Pikirkan Perkara Yang Baik dan Benar

Jika Anda ingin mengurangi tingkat stress dalam hidup Anda, maka Anda harus merubah pola pikir Anda terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena cara Anda berpikir sangat menentukan bagaimana perasaan Anda, dan perasaan Anda menentukan tindakan yang akan Anda lakukan. Alkitab mengajarkan bahwa jika kita ingin agar hidup kita berubah, kita harus merubah apa yang ada di dalam pikiran kita.

Page 6: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Untuk mencapai hal tersebut Anda harus dengan tenang dan sadar memilih untuk memikirkan apa yang baik dan benar saja. Kita harus memilih untuk selalu berpikir positif dan berpikir sesuai dengan firman Tuhan.

 Apa hasil dari melakukan ke-4 hal tersebut di atas? Paulus mengatakan bahwa kita akan memiliki damai sejahtera dari Tuhan yang melampaui segala hal yang akan memapukan kita menjalani hari demi hari dalam hidup kita dengan penuh sukacita dan kemenangan. Siapkah Anda untuk menerimanya?*courtesy of PelitaHidup.com“Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:)

Refleksi Surgawi “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” Mazmur 46:11

Seorang teman menunjukkan foto yang dia ambil di Taman Nasional Shinjuku Gyoen, sebuah taman yang besar di tengah kepadatan kota Tokyo. Foto itu menunjukkan langit biru yang indah dengan sebuah pohon di tengah foto.*courtesy of PelitaHidup.comKetika saya puji dia atas keindahan hasil jepretannya, dia menjadi geli. Dia berkata, “Kamu melihatnya secara terbalik. Itu adalah gambar pantulan langit pada danau.

Ketika saya perhatikan dengan seksama, saya menyadari bahwa dia berkata benar. Yang sebelumnya saya pikir adalah pemandangan yang indah merupakan pantulan pada permukaan danau, yang persis seperti cermin. Saya kagum betapa bersih langit dan sekitarnya yang tercermin pada air yang tenang. Hal itu membuat saya merenungkan betapa indahnya jika hidup saya mencerminkan kedamaian dan ketenangan surgawi.

Tuhan mengajarkan saya untuk mengetahui bahwa Dia mengawasi dan memegang kontrol atas hidup kita. Dia berkata, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah.”

Tetapi ketika ada masalah yang datang menimpa, hal itu dapat mengacaukan kehidupan roh saya dan membuat saya tak berdaya. Orang lain dapat melihat gelombang yang mengacaukan hidup saya, dan bukan pantulan ketenangan surgawi.

Saya tidak dapat menghindari badai kehidupan, tetapi badai tersebut tidak boleh merampas damai sejahtera Allah dalam hidup saya. Saya dapat berpegang teguh pada janji Tuhan bahwa pencobaan ini tidak akan melebihi dari yang dapat saya tanggung; Tuhan akan senantiasa menyediakan jalan keluar.*courtesy of PelitaHidup.comTuhan juga siap, bersedia dan sanggup memberikan kebaikan dari setiap situasi dan keadaan, jika hati saya siap dan saya mengandalkan tuntunan dan pertolongan dari Tuhan.

Jadi, ketika masalah datang menimpa, saya punya pilihan: apakah saya akan mencerminkan badai laut yang bergelora, atau orang lain akan melihat bahwa hidup saya tetap mencerminkan damai surgawi di dalam setiap tindak dan perilaku saya.*courtesy of PelitaHidup.com“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” 1 Korintus 10:13

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28

Sumber: letjesushelpyou.com

Page 7: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Meraih Upah Melalui Ujian Iman“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Yakobus 1:2-4

Menjalani kehidupan sebagai pengikut Kristus bukanlah merupakan jalan yang mulus tanpa kendala. Setiap umatNya pasti akan mengalami keadaan dimana imannya akan diuji.*courtesy of PelitaHidup.comMelalui ujian terhadap iman kita inilah akan membawa kita kepada kesempurnaan iman, sehingga kita akan semakin menyerupai Yesus di dalam setiap langkah kehidupan kita.

Tidak jarang sebagian dari umat Tuhan tidak sabar dalam menghadapi ujian ini. Mereka merasa putus asa dan tidak mau tetap berpegang teguh pada imannya.

Padahal Tuhan tidak akan memberikan pencobaan melebihi dari kekuatan yang kita miliki. Setiap pencobaan yang ada pasti ada jalan keluarnya. Dan ketika kita mau tetap berharap kepada Yesus, disana ada jalan keluarnya.

Dalam Alkitab ada beberapa tokoh yang mengalami pencobaan-pencobaan yang menguji iman mereka. Mari kita lihat mengapa mereka dapat tahan uji dan menerima kemenangan dari Tuhan.

1. Abraham

Tuhan memberikan seorang anak perjanjian kepada Abraham, yaitu Ishak, melalui istrinya Sara yang kandungannya telah tertutup oleh karena lanjut usia. Tentunya anak ini merupakan kebanggaan dan pengharapan bagi Abraham untuk dapat meraih janji Tuhan yang akan menjadikan dia sebagai bapa segala bangsa. Abraham menerima janji Tuhan yang akan membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya.

Tetapi Tuhan justru meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya dan menjadikannya sebagai korban bakaran. Sebagai manusia, hal ini merupakan pukulan yang sangat berat karena Ishak merupakan pengharapannya untuk dapat meraih janji-janji Tuhan. Bagaimana mungkin dia dapat memiliki keturunan yang banyak jika anak yang merupakan anak perjanjian harua dikorbankan?*courtesy of PelitaHidup.comDisini Abraham menunjukkan kesetiaan imannya kepada Tuhan. Dan dengan iman dia melakukan apa yang diperintahkannya kepada dia.

Terima ayat Alkitab melalui

Facebook

. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di

Facebook

Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:

Tepat pada saat dimana dia akan menghujamkan pisaunya, Tuhan menghentikannya. Tuhan melihat bahwa Abraham tidak ragu-ragu mengikuti perintah Tuhan. Lalu Tuham menyediakan domba jantan sebagai ganti korban untuk dipersembahkan.*courtesy of PelitaHidup.comAbrahampun diberkati secara berlimpah-limpah dan Tuhan menggenapi FirmanNya dengan membuat keturunannya menjadi banyak seperti banyaknya debu tanah. Dan kita dapat mengenal Abraham sebagai bapa orang beriman.

2. Yusuf

Yusuf mendapatkan mimpi bahwa semua saudara-saudaranya dan orangtuanya datang untuk sujud menyembah dia. Bukannya melihat mimpi itu menjadi kenyataan, tetapi Yusuf malah dibenci oleh saudara-

Page 8: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

saudaranya. Bahkan mereka berniat untuk membunuh Yusuf. Mereka menjebloskan Yusuf ke dalam sumur kering dan tidak lama setelah itu mereka menjualnya kepada orang Midian yang kemudian dijual lagi kepada Potifar.

Dalam keadaannya seperti itu, Yusuf tetap melakukan apa yang menjadi pekerjaannya. Tuhanpun menyertai Yusuf dan menjadikan segala yang dikerjakannya berhasil.

Seakan tidak pernah berhenti, Yusuf kembali mengalami pencobaan. Dia dirayu oleh istrinya Potifar. Tetapi Yusuf tetap tidak mau tergoda dan justru mendapatkan fitnah. Ia dijebloskan ke dalam penjara karena dituduh menggoda istri Potifar.

Sekali lagi Tuhan tetap menyertai Yusuf di dalam penjara dan membuat dia menjadi kesayangan bagi kepala penjara. Berbagai kejadian dialami oleh Yusuf sampai kepada kisah dimana dia mendapat kesempatan untuk menjelaskan arti dari mimpi Firaun.

Yusufpun mendapat perkenanan di hati Firaun dan kemudian Firaun mengangkatnya sebagai penguasa di tanah Mesir.

Disini kita dapat melihat bahwa dalam segala kejadian yang dialami oleh Yusuf, tidak sekalipun Yusuf meninggalkan Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan menyertai Yusuf dan membuat segala yang dikerjankannya menjadi berhasil.

Tidak hanya itu, pada masa-masa kelaparan, saudara-saudaranya-pun datang ke Mesir untuk membeli makanan. Dan pada akhirnya kita semua mengetahui bahwa mimpi yang pernah didapatkannya lebih dari 20 tahun sebelumnya menjadi kenyataan. Iman telah membawa Yusuf mendapatkan apa yang dimimpikannya.*courtesy of PelitaHidup.com.

Masih banyak kisah-kisah di Alkitab yang dapat memperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan ingin agar umatNya tetap setia di dalam iman walau apapun yang terjadi.

Apa yang kita alami dalam kehidupan ini memang tidaklah mudah. Mungkin sulit bagi kita untuk memahami apa yang Tuhan rencanakan bagi hidup kita. Mungkin ada hal yang harus kita korbankan seperti Abraham yang harus mengorbankan anaknya. Mungkin ada hal-hal yang harus kita alami seperti Yusuf yang dikhianati oleh saudara-saudara kandungnya, difitnah dan dimasukkan ke penjara dan masih banyak lagi. Tetapi satu hal yang Tuhan inginkan untuk tetap kita lakukan, yaitu tetap melangkah dengan iman.

Jangan pernah lepaskan iman kita kepada Yesus. Jangan pernah menyerah kepada keadaan yang kita alami. Tetap jalani langkah demi langkah dalam hidup kita sambil menjaga iman kita kepada Yesus. Tuhan telah menyediakan sesuatu yang besar bagi kita. Dan Dia pasti akan menggenapi segala Firman yang telah Dia janjikan bagi kita. Haleluya!

Terobosan Iman: Meraih Janji Tuhan“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1

Sebagai umat Kristen kita diminta untuk dapat melihat segala sesuatu dengan “kacamata” Allah. Dengan melihat segalanya dari sudut pandang Tuhan, maka kita dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita. Tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa seijin Tuhan. Dan tidak ada sesuatu terjadi hanya kebetulan saja. Tuhan selalu punya rencana dalam setiap hal yang kita alami. Dan Dia selalu menyediakan yang terbaik bagi hidup kita.*courtesy of PelitaHidup.comTetapi tidak demikian yang terjadi dalam banyak kehidupan umat Kristen. Banyak yang selalu protes akan apa yang sedang mereka alami. Timbul berbagai pertanyaan mengapa hal ini terjadi, mengapa hal itu terjadi, mengapa Tuhan ijinkan semuanya dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul ketika segalanya tidak berjalan seperti yang kita harapkan.

Dalam keadaan seperti ini kita seakan hanya dapat melihat ada tembok besar yang menghalangi langkah hidup kita. Tidak ada jalan keluar lagi dan segalanya sudah menjadi berantakan. Kita tidak mengerti bahwa sebenarnya ada berkat yang Tuhan sediakan di balik tembok tersebut. Kita harus mengalami terobosan agar dapat meraih berkat yang telah tersedia.

Page 9: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Lalu bagaimana kita dapat mengalami terobosan dan melihat bahwa Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi hidup kita?

1. Melihat Dengan Mata Iman

“Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.” Ibrani 11:11

Abraham sadar bahwa secara fisik dia dan istrinya sudah tidak mungkin lagi memiliki anak, karena sudah lanjut usia. Tetapi dia belajar melihat dengan mata imannya bahwa Tuhan sanggup menggenapi apa yang telah dijanjikanNya. Dan Tuhan tidak lalai menepati janjiNya kepada Abraham untuk memberikan seorang anak.

Abraham mengandalkan imannya untuk melihat apa yang Tuhan sediakan jauh di depannya, sehingga ia memperoleh apa yang telah dijanjikan kepadanya.

2. Bangkit Dari Keterpurukan

“Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.” 1 Raja-raja 19:8*courtesy of PelitaHidup.comSetelah mengalahkan empat ratus lima puluh orang nabi-nabi baal, Nabi Elia mendapatkan ancaman oleh Izebel. Izebel sangat marah atas perbuatan Elia dan ingin membalasnya. Elia menjadi sangat ketakutan dan kabur ke padang gurun. Di sana ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Tetapi Tuhan mengirimkan malaikatNya untuk menolong dia. Tuhan menyampaikan pesanNya agar Elia bangun dan bangkit dari keterpurukannya. Dia menyelesaikan tugas-tugas besar yang Tuhan sediakan baginya. Dia tidak mau terintim

Menyadari apa yang Tuhan sediakan di balik setiap masalah yang kita alami tidaklah cukup. Kita harus bangkit dari keterpurukan. Kita harus bangkit dari kesedihan, kekecewaan, sakit hati dan keputus-asaan yang kita alami.Lepaskan dan tinggalkan segala perasaan tersebut, bangun dan bangkit untuk meraih berkat yang Tuhan sediakan bagi kita. Ada perkara besar yang telah Tuhan sediakan bagi kita yang mau bangkit.

3. Raih Janji Tuhan Dengan Iman

“dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” Bilangan 14:7-8*courtesy of PelitaHidup.comKetika Bangsa Israel akan memasuki Tanah Perjanjian, mereka mengirim dua belas orang pengintai untuk melihat keadaan di sana. Setelah mengintai, sepuluh orang mengatakan bahwa negeri tersebut diduduki oleh para raksasa, dan tidak mungkin dapat dikalahkan (Bilangan 13:32-33). Hanya dua orang pengintai, yaitu Yosua dan Kaleb, yang tetap berkeyakinan bahwa Tuhan pasti akan membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian dan merebutnya dari tangan musuh.

Tuhan telah menyediakan berkatNya bagi kita. Walau demikian ada rintangan-rintangan yang memang harus kita lalui. Tidak sedikit dari rintangan tersebut yang membawa kita kepada duka. Tetapi Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Bangsa Israel dibawa berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun bukanlah tanpa maksud. Tuhan mengajar banyak hal kepada Bangsa Israel. Demikian pula dengan kehidupan kita. Tuhan sedang mengajar kita dalam berbagai masalah yang kita hadapi. Tuhan ingin agar kita dapat terus melihat janjiNya dan percaya bahwa Dia akan memberikannya kepada kita. Dan Tuhan ingin agar kita pergi meraih janji yang telah disediakan tersebut.

Jangan takut akan berbagai rintangan yang ada. Percayalah bahwa tangan Tuhan akan menuntun kita kepada kemenangan. Yakinlah bahwa Tuhan selalu menolong kita. Lihat janji Tuhan dengan mata iman, bangkit dari keterpurukan dan raih janji Tuhan dengan iman. Haleluya!

.

Page 10: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28

Ucapan Syukur: Sikap Yang Mendatangkan Mujizat “Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.” Matius 15:36-38

Kisah ini terjadi setelah Yesus berkotbah kepada orang banyak dan menyembuhkan orang-orang yang sakit. Kemudian Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa mereka harus memberi makan kepada orang banyak. Tetapi yang ada pada mereka hanyalah beberapa roti dan ikan, yang secara manusia, makanan tersebut tidak akan cukup untuk memberi makan ribuan orang.

Yesus meminta murid-muridNya untuk membawa makanan tersebut dan kemudian mengucap syukur atas makanan itu. Setelah Ia memecah-mecah roti dan membagikan kepada orang banyak, secara ajaib semua orang dapat makan dengan kenyang, bahkan ada sisanya. Apa yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.*courtesy of PelitaHidup.com.

Apakah rahasia di balik mujizat yang terjadi itu? Rahasianya ada pada pengucapan syukur.

Ada kuasa di dalam ucapan syukur.

Ucapan syukur merupakan cara di mana kita menyerahkan segalanya termasuk masalah-masalah yang kita alami kepada tangan Tuhan.

Ucapan syukur merupakan cara di mana kita berserah sepenuhnya. Ucapan syukur merupakan cara di mana kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita mau dibentuk

dan diproses dengan caraNya. Ucapan syukur merupakan cara di mana kita membiarkan kasih Tuhan mengalir dalam hidup kita. Ucapan syukur merupakan cara di mana kita membiarkan kuasa Tuhan bekerja mengubahkan hidup

kita. Ucapan syukur merupakan cara di mana kita menanggalkan segala keinginan kita dan menerima

atas apa yang sedang terjadi, bahkan dalam keadaan yang paling buruk sekalipun.

Dan masih banyak lagi yang bisa kita peroleh dari sebuah ucapan syukur.

.

Bagaimana kita mengucap syukur?

Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang masih kita miliki. Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang sedang terjadi. Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas kasihNya yang masih tercurah bagi kita. Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan yang masih Tuhan berikan bagi kita. Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang kita kerjakan.

Dan masih banyak lagi cara lain untuk mengucap syukur kepada Tuhan.*courtesy of PelitaHidup.comSama seperti kisah mujizat yang terjadi di atas, hal itu juga dapat terjadi dalam kehidupan kita. Seberat apapun masalah yang kita hadapi dalam pekerjaan/bisnis, separah apapun masalah rumah tangga yang kita alami, seburuk apapun keadaan keuangan yang dihadapi, hadapilah dengan sikap yang selalu mengucap syukur dalam segala keadaan. Kuasa Tuhan akan bekerja dalam kehidupan kita, sehingga mujizat akan

Page 11: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

terjadi. Pekerjaan kita akan dipulihkan, hubungan keluarga juga dipulihkan, bahkan keuangan yang serba minim juga akan dipulihkan.

Ucapan syukur akan mendatangkan kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan akan mencurahkan RohNya agar bekerja dalam hidup kita, memberi kita hikmat untuk melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan yang sesuai dengan kehendakNya. Apa yang tidak pernah kita pikirkan, itu yang akan Tuhan berikan bagi kita.*courtesy of PelitaHidup.comKuncinya ada pada ucapan syukur. Janganlah bersungut-sungut atas apa yang kita alami, karena sungut-sungut tidak akan menyelesaikan masalah. Tetapi sebaliknya, ucapan syukur akan mendatangkan berkat berkelimpahan atas kehidupan kita. Nama Yesus ditinggikan.

“Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.” Efesus 5:20

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?“Dimana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam ?” Ayub 35:10b

Ketika semuanya baik, kesehatan baik, keuangan cukup atau malah lebih dari cukup, hubungan dalam keluarga baik, pekerjaan baik, pelayanan baik, semuanya baik-baik saja, biasanya kita cenderung memuji Allah dan cepat mengucapkan kata syukur kita kepadaNya.

Namun jika salah satu atau semuanya memburuk, itu bagaikan badai yang sedang mengamuk mendatangi kita, maka kitapun mulai gelisah, ragu, cemas dan mulai bertanya-tanya apakah benar ada Allah yang melihat apa yang sedang terjadi namun terus membiarkan semuanya itu terjadi ?*courtesy of PelitaHidup.comPermasalahan dalam kehidupan yang sedang terjadi sering membuat kita gelisah, merasa tidak tentram, bahkan sangat sukar  melalui malam-malam tanpa bisa tertidur karena pikiran kita dipenuhi dengan persoalan demi persoalan.

Saat-saat seperti ini membuat kita merasa bahwa bahwa Allah tidak peduli atau tidak memperhatikan kita. Merasakan hidup  sendiri tanpa pertolonganNya. Mana Allah? Dimanakah Allah?  Apakah Ia sudah melupakan saya? Mengapa dibiarkanNya semua ini terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dalam pikiran kita, sehingga kecemasan dan ketakutan cepat mendatangi kita.

Dalam menghadapi masalah seperti ini, kita hendaknya tetap tegar, sebab Allah Maha mengetahui dan memahami keberadaan kita. Jangan mudah putus asa dan patah semangat, tetapi terus berharap kepadaNya. Allah peduli dan selalu siap menolong kita dalam segala perkara. Berikut beberapa hal yang dapat menjawab pertanyaan kita, “Dimanakah Allah itu dan apa saja yang diperbuatnya tatkala kita dalam pergumulan?”

Dimanakah Allah itu saat kita menghadapi masalah ?

1. Allah Berada Di Dekat Kita

Ketika murid-murid Yesus berada dalam perahu yang sedang menghadapi besarnya gelombang air laut. Tuhan Yesus ada bersama mereka. Dia Allah yang selalu menyertai kita. Allah selalu ada dan berada di tengah-tengah kita saat kita dalam pergumulan. “Jangan takut.”

Kita berpikir bahwa jika memang ada Allah di dekat kita maka tidak akan ada lagi persoalan atau  masalah. Mengapa Tuhan ijinkan kita menghadapi pergumulan ini?*courtesy of PelitaHidup.comYang Ia kehendaki ialah supaya kita dapat menyadari bahwa Dia tetap Allah yang tidak pernah membiarkan anaknya. Dia hendak mendidik kita supaya belajar di tengah-tengah pergumulan yang besar, Dia hendak mendidik kita menjadi anak yang kuat dan bertumbuh dalam beriman, Dia tidak membiarkan kita menjadi anak yang manja dan penakut.

Page 12: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

“Lalu mengamuklah  taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridnya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”. Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!”. Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” Markus 4 : 37-39*courtesy of PelitaHidup.comJangan takut, jangan gelisah, Allah selalu berada di dekat kita. Berserulah kepadaNya dalam setiap kesesakan yang menghimpit dalam kehidupan ini. Datanglah mencari Dia, panggil namaNya, dan mengadulah tentang semua masalah, persoalan yang sedang dihadapi kepadaNya, Dia pasti menolong dan sanggup meluputkan kita.

Lihatlah, badai topan itu tunduk pada perintahNya. Demikianlah  setiap badai persoalan yang datang itu akan diselesaikannya, diberikannya jalan keluar bagi kita. Seberat apapun persoalan kita, janganlah menjadi lemah, janganlah takut.

“Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan” Zefanya 3:17a

.

2. Allah Berada Di Daerah Musuh Untuk Memusnahkannya

Kita tentu masih ingat akan kisah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir dibawah pimpinan Musa. Dengan tongkat Musa laut Tiberau terbelah dua, merekapun dapat menyeberangi laut itu dan ketika pasukan berkuda bangsa Mesir mengejar mereka, tiba-tiba air laut itu berbalik kembali dan menghanyutkan dan menewaskan mereka.

Tuhan berfirman kepada Musa untuk terus berjalan. Tatkala Musa melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, Tuhan melakukan sesuatu bagi mereka.

“Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ”Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikannya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” Keluaran 14:13-14

Allah berada di daerah musuh untuk memusnahkannya. Tuhan berjanji kepada Musa bahwa bangsa Mesir yang dilihatnya sekarang ini tidak akan lagi dilihatnya untuk selamanya karena Tuhan yang akan memusnahkannya, Dia yang akan berperang melawan mereka.*courtesy of PelitaHidup.comDengan mengulurkan tangannya ke atas laut Tiberau itu, Musa dapat melihat bagaimana laut itu terbelah dan bangsa Israel itupun dapat berjalan menyeberanginya. Tetapi bangsa Mesir tetap mengejar mereka sampai ketengah laut itu, ketika bangsa Israel telah selesai menyeberang, maka Musa kembali mengulurkan tangannya ke atas laut itu, dan airnya kembali berbalik, laut itu cukup dalam sehingga menenggelamkan kereta-kereta dan tentara orang Mesir itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan musuh-musuh mereka yaitu bangsa Mesir itu ke tengah-tengah laut itu. Dengan cara itulah Tuhan berperang bagi Israel dan mengalahkan musuhnya.

Allah meyakinkan umat itu bahwa ia akan bertindak menghabiskan musuhnya, tetapi mereka harus mengikuti apa yang Allah perintahkan yaitu mereka harus terus maju menuju laut dengan iman. Allah yang berperang melawan musuh-musuh kita pada saat kita berjalan dengan iman.

Ketahuilah bahwa Allah tetap menyertai kita dan mengatur pertolongannya untuk kita, sebab itu janganlah kita membalas yang jahat dengan yang jahat. Sekalipun terasa berat dan harus mencucurkan air mata kita harus berusaha melakukan FirmanNya.

.

3. Allah Di Sorga Untuk Mengatur Pembelaan Bagi Kita

Yesus di Sorga untuk  mengatur pembelaan bagi kita. Ia menjadi pengantara dan bersyafaat bagi kita.

“Kristus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk disebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” Roma 8:34

Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita, yaitu:

a). Ia memberi kekuatan

Page 13: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Akan banyak orang yang dikucilkan atau disingkirkan hanya karena nama Yesus tatkala menyebarkan Injil Kristus. Stefanus adalah murid Kristus yang telah mati dilempari batu, bukan karena Stefanus itu orang berdosa atau bersalah tapi karena dia telah menyebarkan Injil. Pada saat itu terjadi penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Bahkan Saulus ikut terlibat untuk menangkap mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa Stefanus menghadapi pergumulan itu ? Dimanakah Allah pada waktu itu sedang terjadi? Mengapa Allah membiarkan Stefanus mati?*courtesy of PelitaHidup.comYesus ada di Sorga disebelah kanan Allah dan Stefanus melihat itu, dia melihat kemuliaan Allah.  Itu sebabnya Stefanus tidak mengeluarkan kata-kata hujatan, melawan atau membalas perbuatan mereka, bahkan Stefanus mengeluarkan kata-kata pengampunan. Dengan melihat kemuliaan Allah itu, Stefanus menjadi kuat, ia diberi kekuatan oleh Yesus.

“Lalu katanya: “ Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya:” Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”. Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” Kisah Para Rasul 7:56,59-60

Yesus menyambut orang sahidnya yang pertama mati karena Injil, Stefanus telah mengakui Yesus Kristus dihadapan sesama umat manusia dan mempertahankan imannya. Yesus mengakuinya dihadapan Bapa Sorgawi, selaku juru syafaat dan pengantara kita dengan Bapa.

Berharap kepada Tuhan adalah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepadaNya. Dia akan memberikan kekuatan ditengah-tengah kelelahan, kelemahan, penderitaan dan pencobaan yang sedang kita dihadapi. Dia akan memberikan jalan keluar, jawaban ataupun hikmat dari segala persoalan kita sehingga kita dapat mengatasinya. Dia akan memberikan kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kita bagaikan burung rajawali yang terbang naik ke langit serta diberikanNya juga kesanggupan untuk berlari tanpa merasa lelah dan letih untuk terus berjalan maju.

Tetaplah nantikan Tuhan dalam hidup kita, nantikan Tuhan dalam setiap persoalan kita untuk mendapatkan kekuatan yang baru dariNya. “Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan yang baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”, Yesaya 40:31.

b). Ia menyediakan pertolongan

Setelah nabi Elia melakukan pelayanan dengan  berpihak kepada Allah dan melawan kemurtadan maka  Allah memberi pertolongan kepada nabi Elia ketika ia berada di lembah Kerit. Allah telah mengatur pertolongan itu melalui burung gagak dan seorang janda supaya Elia mendapat makanan yang cukup pada masa kekeringan itu.

“Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan, ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman Tuhan kepada Elia. “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” 1 Raja-Raja 17 : 4-9

Allah pengatur segalanya, apa saja dapat digerakkanNya untuk memberikan pertolongan bagi orang yang percaya kepadaNya. Untuk memelihara hidup Elia disediakannya segala kebutuhannya, dengan memakai burung gagak, dengan perantara janda miskin di Sarfat.

Kadang-kadang kesukaran bisa saja datang sekalipun kita hidup dalam kehendak Allah. Tapi kita jangan cemas dan takut sebab pada masa atau saat kita membutuhkan sesuatu, Allah akan menyediakan dan memberikan pertolongan itu bagi kita, dengan caraNya yang tidak dapat kita mengerti dan duga.

Ia menciptakan segala yang ada, Ia yang pengatur segalanya dan segala sesuatu dapat diperintahkanNya serta segala sesuatu itu ada dibawah kendali dan kehendakNya.  Percayalah bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat.  Percayalah kepadaNya maka Ia akan bertindak.

“Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan” Ratapan 3:26

c). Ia memerintahkan malaikatNya untuk menolong kita

Malaikat adalah roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan. Kata “malaikat” dalam bahasa Ibrani “Malak”, bahasa Yunani “Angelos” yang berarti “pesuruh”. Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah dan para malaikat melaksanakan kegiatan di bumi atas perintah Tuhan.

Page 14: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

“Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:14

Daniel adalah salah satu dari tiga orang pejabat tinggi yang diangkat oleh  Raja Darius, dan kepada merekalah  para wakil-wakil raja harus memberi pertanggung jawaban. Daniel melebihi mereka semua karena ia memiliki roh yang luar biasa. Para pejabat tinggi dan para wakil raja mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak menemukannya, mereka tidak mendapat alasan apapun untuk menyatakan kesalahan Daniel, karena Daniel setia dan tidak pernah lalai melakukan tugasnya.

Kemudian mereka sepakat untuk menjebak Daniel dalam hal ibadahnya. Mereka menyusun kesepakatan bersama agar semua penguasa, wakil raja, dan para menteri ditetapkan suatu larangan agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa kecuali raja, maka akan dilemparkan ke dalam gua singa. Daniel tidak mengindahkan larangan itu, tetapi tiga kali sehari ia berdoa. Bergegaslah orang-orang menghadap raja supaya Daniel dihukum seperti yang sudah ditetapkan itu, maka rajapun dengan sedih memerintahkan supaya Daniel dimasukkan ke dalam gua Singa itu.

Setelah bangun pagi raja pergi ke gua singa hendak mengetahui bagaimana nasib Daniel.

“Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”. Lalu kata Daniel kepada raja: ”Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya: tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan” Daniel 6:21-23

Dan bergembiralah raja mendengar ucapannya, kemudian ia ditarik keluar dari gua singa itu dan tidak terdapat luka apapun pada Daniel. Kemudian raja Darius mengirim surat kepada semua orang supaya mereka harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup dan kekal untuk selama-lamanya. Bahkan melalui pergumulan yang dihadapi oleh Daniel tersebut, raja Darius dapat mengenal Allah.

Contoh lain ialah ketika Petrus ditangkap dan ditahan dipenjara, jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

”Tiba-tiba  berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus” Kisah Para Rasul 12: 7

Allah membebaskan Petrus dengan mengirimkan malaikat untuk melepaskan belenggu rantai yang dikenakan padanya.

Para malaikat Tuhan melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintahNya. Malaikat menyelamatkan manusia,  mengamati, melindungi umat Tuhan dari bahaya, membantu kita untuk berperang melawan kuasa setan dan membawa orang yang selamat ke sorga. Bahkan para malaikat Tuhan akan datang bersama dengan Yesus Kristus ketika Ia akan kembali.

Kesetiaan kita pada Allah tidak menjamin kebebasan dari kesulitan, penyakit, dan penderitaan dalam kehidupan orang percaya. Banyak contoh yang lain dari orang yang saleh mengalami penderitaan yang cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya : Yusuf, Daud, Ayub, Yeremia, Paulus dan lain-lain.

Dibalik penderitaan yang mereka alami ada rencana besar Allah yang hendak dinyatakanNya lewat hidup mereka. Misalnya, semua penderitaan dan ketidakadilan yang pernah dialami oleh Yusuf dari saudara-saudaranya dan orang Mesir itu adalah menjadi bagian dari rencana Allah. Allah tetap menyertai Yusuf, yang akhirnya Yusuf menjadi orang paling terpenting yang dipakai Tuhan untuk memberkati saudara-saudaranya serta kehidupan banyak orang.

Allah menginjinkan penderitaan atau masalah terjadi tidak berarti bahwa Allah menyebabkan semua itu, Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan ataupun masalah terjadi, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan mengarahkannya serta menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendakNya  yang baik.

Allah turut bekerja dalam segala hal  untuk mendatangkan maksudNya yang terbaik, jika kita tetap percaya pada FirmanNya dan tetap mengasihiNya dengan melakukan FirmanNya. Seberat apapun badai pergumulan hidup ini, ingatlah kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan itu. Bahkan sekalipun ada rancangan jahat orang lain dalam masalah yang kita hadapi, jangan cemas dan takut, sebab  Allah selalu hadir dalam setiap perkara kita, Dia pembela umatNya.

Page 15: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekanya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” Kejadian 50:20

Tuhan sangat memahami apa yang harus ia perbuat kepada kita. Kita tidak perlu berpikir bahwa Tuhan harus seperti yang kita mau, kita tidak bisa mengatur Tuhan. Tuhan selalu berada di tempat yang tepat. Jangan gelisah dan cemas menghadapi semua badai permasalahan, tetaplah berdoa serahkan semua persoalan itu padaNya, nyanyikanlah pujian kepadaNya sepanjang hari dan laluilah hari-hari dalam hidup ini bersama Tuhan. Tetap percayalah kepadaNya! Ia akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita. Percayalah!

”Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” Ibrani 7:25

“Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan Engkau dan tidak akan meninggalkan Engkau” Yosua 1:5b

“Berbahagialah ia  yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat  yang patah?” Amsal 18:14

Beragam persoalan bisa menimpa siapa saja. Entah orang kaya atau miskin, tua atau muda, setiap orang  selama hidup di dunia ini selalu berhadapan dengan berbagai persoalan. Setiap orang, terlepas dari status sosial, pendidikan, profesinya, dan bahkan sebagai hamba Tuhanpun tidak terluput dari yang namanya pergumulan atau persoalan. Manusia harus berhadapan dengan masalah selama hidup di dunia ini. Setiap orang tentunya memiliki persoalan yang berbeda-beda.

Kita tidak boleh menyerah, walau badai apapun yang sedang menerpa. Sebab pencobaan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan kita, seperti yang disebutkan dalam Firman Tuhan.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” 1 Kor 10:13*courtesy of PelitaHidup.comAllah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya.  Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan membuat seseorang itu  menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya.  Dalam  menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan agar kita sampai pada tujuan yang diinginkan.

Dalam cerita di Alkitab kita dapat melihat sebuah kondisi yang mengisahkan seseorang yang tidak lagi bersemangat dalam hidupnya, yaitu kisah nabi Elia. Keberhasilan Elia membunuh 450 orang nabi baal seorang diri membuat Izebel marah dan bermaksud membunuhnya. Mendengar berita itu, larilah Elia untuk menyelamatkan diri, ia dalam ketakutan, putus asa dan patah semangat. Ia lari ke gunung Horeb untuk bersembunyi.

.

Ada beberapa kondisi yang dialami nabi Elia ini, yaitu:

Page 16: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

a). Ia kelelahan, lelah jasmani setelah perjalanan panjang, empat puluh hari, empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yaitu gunung horeb.*courtesy of PelitaHidup.com“Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku” 1 Raj 19:4b.

Terima ayat Alkitab melalui

Facebook

. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di

Facebook

Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:

b). Ia merasa telah gagal membuat bangsa Israel untuk bertobat,*courtesy of PelitaHidup.comc). Ia merasa kesepian,  hanya seorang diri saja dalam pergumulan untuk kebenaran Allah.

“Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatNya bagi Tuhan, Allah semesta alam,karena orang Israel meninggalkan perjanjianMu, meruntuhkan mezbah-mezbahMu dan membunuh nabi-nabiMu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku” 1 Raj19:10

Allah tidak tinggal diam, Ia tetap memperhatikan Elia yang sedang patah semangat itu. Ia membiarkan Elia istirahat dan tertidur, kemudian Allah mengirim malaikatNya untuk memberi makan Elia. Allah juga datang  untuk memberikan semangat kepadanya dan memperkuat imannya di gunung Horeb itu. Allah sesungguhnya  tidak akan meninggalkan nabi ataupun umat-Nya yang setia.

“Firman Tuhan kepadanya:”, pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Elisa bin Safat, dari Abel Mehola, menjadi nabi menggantikan Engkau” 1 Raj 19:15-16

Ketika anak-anak Tuhan putus asa dimanapun mereka berada, melalui Yesus Kristus mereka dapat memohon kepada Allah, untuk menerima kekuatan dan semangat agar mampu menghadapi situasi.

Orang yang bersemangat adalah orang yang tidak mau menyerah, dan tidak mau terpengaruh oleh keadaan, sekalipun hal itu kurang baik. Tindakan/perbuatannya tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan.  Mengapa demikian ? Karena, ia memiliki  target dan tujuan yang ingin dicapainya. Orang yang bersemangat akan tetap optimis, mereka percaya karena bersama dengan Allah akan mampu untuk menghadapi setiap kesukaran.

“Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” Fil 4:13*courtesy of PelitaHidup.comOrang yang bersemangat  memiliki iman, tetap percaya pada Firman Allah yang berkuasa. Jadilah orang yang bersemangat dalam hidup ini, apapun kondisi yang sedang terjadi, tetap miliki semangat. Semangat sangat diperlukan untuk memperoleh apa yang ingin kita capai. Karena dengan bersemangat kita akan tetap mengarahkan pandangan kita kepada tujuan, dan ada usaha untuk mencapainya.

.

Page 17: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Untuk menjadi orang yang bersemangat yang selalu optimis, kita memerlukan:

1. Keberanian bertindak untuk mengambil resiko

Orang yang bersemangat  memiliki keberanian untuk bertindak. Siap hidup dan siap mati, mereka tidak takut dan gemetar karena mempunyai ketetapan hati yang mantap. Ingat, bagaimana kisah  Sadrakh, Mesakh dan Abednego ?  Ada sebuah perintah yang telah dibuat bahwa ketika mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi atau alat musik lainnya maka haruslah setiap orang sujud menyembah patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar. Mereka tidak mau menyembah patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar tersebut.

Dalam Kitab Daniel 3:6 “Siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala.”

Didapatilah bahwa mereka tidak mengindahkan titah itu, mereka tidak mau memuja dan menyembah patung tersebut. Adalah sebuah ancaman bagi mereka, dengan resiko mereka harus dimasukkan kedalam perapian. Mereka tidak khawatir, cemas dan takut, malah dengan berani untuk menerima hukuman itu. Mereka tetap mempertahankan iman yang  mereka percayai.

Beginilah yang mereka ucapkan kepada raja itu, Daniel 3:17-18 ”Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu ya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memujja dewa tuanku, dan  tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”

Mereka berani berkata tidak dan merekapun berani bertindak menerima hukuman yang sudah ditetapkan itu. Dengan amarah raja itu memerintahkan supaya perapian dibuat tujuh kali lebih panas dari biasanya, dan ketika  mereka dicampakkan kedalam api, mereka tidak terbakar, rambut di kepala mereka tidak hangus, bahkan bau kebakaranpun tidak ada.

“Lalu  Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang menyala-nyala itu ; berkatala ia: “Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah kemari!” Dan 3:26

Merekapun keluar dengan selamat dari perapian , Tuhan menyertai mereka. Dengan berani mereka mengatakan sekalipun Allah tidak menolong, mereka siap untuk mati   bagi Tuhan. Tetapi Tuhan tidak tinggal diam, mereka diluputkan dari panas api itu, mereka tidak terbakar, tidak ada bau hangus, mereka tetap utuh seperti sediakala.*courtesy of PelitaHidup.com“Apabila engkau berjalan melalui api engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yes 43:2b

Kalau kita berani bertindak lakukan sesuatu kebenaran, Tuhan pasti menolong, Tuhan juga pasti membela FirmanNya. Jadi, jangan takut, hadapilah setiap persoalan, jangan lari, Tuhan memberi kekuatan agar kita dapat meraih keberhasilan.

.

Page 18: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

2.  Sikap tidak mau menyerah

Dalam Alkitab ada sebuah cerita tentang seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. Perempuan ini sudah diobati oleh berbagai-bagai tabib, namun keadaannya makin memburuk. Perempuan ini tidak putus asa, ia tetap memiliki semangat untuk sembuh. Tatkala ia mendengar berita tentang Yesus Sang Penyembuh itu, iapun berusaha untuk mencari Yesus, sebab ia yakin Yesuslah  yang dapat menolong untuk menyembuhkannya.

Perempuan ini adalah orang yang bersemangat.  Ketika Yesus dalam perjalanan menuju rumah kepala ibadat, ditengah kerumunan banyak orang, perempuan ini berusaha untuk menghampiri Yesus agar menerima kesembuhan dariNya. Perempuan ini tidak mau menyerah, dia tetap memiliki semangat, dia terus berjalan untuk menghampiri Yesus sekalipun ia sedang dalam penderitaan, mungkin ia berjalan tidak seperti orang normal karena penyakitnya itu, jalannya lambat tapi ia terus berusaha untuk maju mendekati Yesus dari arah belakang.

Perempuan ini mempunyai suatu tujuan untuk sembuh, ia memiliki iman, “Karena katanya dalam hatinya:”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (Mat 9:21).  Setelah hal itu dilakukannya iapun menjadi sembuh. Jerih payahnya tidak sia-sia. Ia berhasil, ia sembuh. Setiap orang yang mau mendekatkan diri kepada Yesus tidak akan  menyerah,  tetap berjuang sampai memperoleh apa yang ingin dicapai.

“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu” 2 Taw 15:7

“Dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sunggguh-sungguh mencari Dia” Ibr 11:6b

Kalau semangatmu sedang lemah, bangkitlah mencari Tuhan, dengan berdoa, membaca Firman Allah, mengikuti ibadah dan memuji menyembah Dia. Pasti ada kekuatan baru dan upah yang akan diberikanNya, itu janjiNya.

.

3.  Iman yang teguh

Rasul Paulus setelah pertobatannya, memberikan  hidupnya untuk  melayani Tuhan, ia memenuhi panggilan Tuhan sebagi salah satu rasul yang ikut menderita bagi Kristus.

“Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” 2 Kor 4:8

“Aku banyak   berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur;  aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.” 2 Kor 11:27

Dalam mengiring Yesus, Paulus banyak sekali mengalami penderitaan dan aniaya.  Paulus juga mengalami kesedihan, ia ditinggalkan oleh teman-temannya.

“Pada waktu pembelaanku yang pertama, tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku, Tetapi Tuhan mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan, Dan Tuhan akan melepaskan aku, dari setiap usaha yang jahat, Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam kerajaanNya di Sorga. Bagilah kemuliaan selama-lamanya”. 2Tim 4:16-18

Di Roma pada saat itu sedang terjadi penganiayaan yang hebat, dan tidak ada seorangpun yang berani mengakui mengenal  rasul Paulus. Paulus merasa  kesepian dan kecewa, namun ia tetap merasakan kehadiran Tuhan, yang memberikan kekuatan padanya. Paulus mengakui bahwa ia mempunyai keyakinan

Page 19: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

yang kokoh,  sebab Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Paulus sanggup menghadapi dan mengatasi segala rintangan sebab ada Tuhan yang selalu memberi pertolongan dan kekuatan baginya. Karena iman yang teguh Rasul Paulus tetap berjuang, dan bahkan setia sampai mati bagi Tuhan.

“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang Adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” 2 Tim 4:7-8

Apapun keadaan yang kini tengah kita hadapi, kita tidak boleh hilang pengharapan, putus asa atau melepaskan iman saat menghadapi berbagai masalah. Hadapilah semua bersama Tuhan,  kita akan dapat mengalami pengalaman-pengalaman yang baru bersama Tuhan. Setiap Firman Tuhan yang kita butuhkan terjadi atas kita, harus tetap kita percaya, sebab ada firman Tuhan tertulis:

“Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah” Maz 89:35

Semua yang Tuhan janjikan itu melalui Firman-Nya, tidak akan ditarik kembali, dan Tuhan tidak mengingkari Janji-Nya itu.  Arahkan pandangan,  pikiran dan hati  kepada FirmanNya, sebab itulah kebenaran yang akan memulihkan kita.  Allah itu sangat baik.

“Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” Maz 34:19.

Kita harus percaya pada Firman-Nya. Supaya iman tetap teguh, baca, renungkan dan perkatakanlah Firman Tuhan itu kepada diri kita sendiri maupun kepada orang lain.

Semangat merupakan jalan untuk memperoleh apa yang kita butuhkan. Tetaplah bersemangat, miliki keberanian untuk melakukan Firman Allah, jangan pernah menyerah dan tetap teguh pegang janji Tuhan sampai menjadi sebuah kenyataan. Tuhan memulihkan setiap semangat yang patah. Orang yang bersemangat akan selalu optimis dalam menghadapi setiap persoalan, untuk meraih keberhasilan. Selamat berjuang dan tetap semangat, Tuhan  Yesus memberkati kita semuanya.

.

“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan  kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti  apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3.

Jangan Biarkan Sukacitamu Hilang! 

“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah Berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”

I Tesalonika 5:16-18*courtesy of PelitaHidup.com 

Tahukah Anda bahwa Allah ingin agar Anda dan saya senantiasa bersukacita? Ia ingin agar kita dapat hidup bahagia dan terbebas dari segala beban hidup yang ada. Ia ingin agar kita mencintai hidup kita masing-masing, tidak peduli apapun keadaan yang sedang kita alami dan hadapi saat ini. Sejatinya, apabila kita memiliki sukacita di tengah-tengah masa sukar dalam hidup kita, hal ini membuktikan bahwa kita memiliki iman dan percaya bahwa Tuhan akan senantiasa menyertai dan memberikan jalan keluar untuk setiap masalah yang kita hadapi.

Sukacita adalah kekuatan kita. Ketika kita memiliki sukacita Allah yang suprantural dalam hidup kita, maka kita akan mampu untuk tetap berdiri tegak dan bertahan terhadap apapun yang terjadi dalam hidup ini. Anda mungkin berkata, “Saya kan bukan tipe orang yang periang. Saya orang yang serius. Saya bahkan jarang tertawa.” Semua kita sadar bahwa Tuhan menciptakan kita masing-masing berbeda satu sama lain, tetapi Anda dapat melatih diri Anda sendiri agar memiliki lebih banyak kesempatan untuk tertawa. Sebuah artikel menyebutkan bahwa seorang anak rata-rata dapat tertawa sebanyak 200 kali setiap harinya,

Page 20: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

sedangkan rata-rata orang dewasa hanya tertawa sebanyak 4 kali sehari. Mengapa bisa demikian? Kita membiarkan tekanan hidup, stres dan berbagai jenis tanggung jawab menguasai hidup kita. Hal ini sedikit demi sedikit akan mengikis dan mencuri sukacita Allah yang sudah kita miliki.

Hari ini! Saat ini! Mari kita buat keputusan untuk merebut kembali sukacita Allah dalam hidup kita & jangan biarkan sukacita Allah tersebut hilang! Buat keputusan bahwa Anda akan melihat jauh ke depan kepada rencana Tuhan dan tidak berpusat pada masalah yang sedang Anda alami dan hadapi saat ini. Lihat bagaimana Tuhan akan melakukan rencana terbaikNya untuk kebaikan Anda dan saya. Mari minta kepadaNya agar mengisi hati kita dengan sukacita dan damai sejahteranya yang ajaib setiap hari sehingga kita dapat hidup dalam kekuatanNya dan mengalami kemenangan hari demi hari di sepanjang hidup kita!

Nantikanlah Tuhan“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:31

*courtesy of PelitaHidup.comApakah Anda memerlukan kekuatan dan dukungan saat ini? Seringkali lebih mudah bagi kita untuk merasa lemah, berkecil hati atau bahkan merasa putus asa ketika kita terus menerus melihat keadaan hidup ini. Anda mungkin merasa lelah dan letih setelah mengalami pergumulan secara roh dan emosi. Tetapi, ketahuilah bahwa Anda dapat menantikan-nantikan Tuhan dan Alkitab berkata bahwa ketika Anda melakukannya, kekuatan Anda akan diperbaharui.

Menanti-nantikan Tuhan berarti menaruh kepercayaan dan pengharapan Anda kepada Tuhan. Anda hidup dalam iman dan pengharapan akan Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, jika Anda menunggu seseorang, misalnya seorang tamu istimewa untuk makan malam dengan Anda, maka Anda mungkin tidak hanya duduk diam di rumah sambil membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Anda pasti akan membuat persiapan yang terbaik untuk tamu istimewa tersebut seperti membersihkan dan merapikan rumah atau ruangan yang akan digunakan serta memastikan bahwa segala sesuatunya sempurnya untuk menyambut si tamu. Biasanya Anda bahkan akan mempersiapkan segala sesuatunya beberapa minggu sebelumnya termasuk menu apa yang akan Anda sajikan serta pakaian yang akan Anda kenakan. Hal seperti itulah yang seharusnya Anda lakukan ketika Anda menanti-nantikan Tuhan. Menanti bukan hanya sekedar duduk diam menunggu apa yang akan terjadi nanti, tetapi lebih kepada mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambutNya dengan cara terbaik yang dapat Anda lakukan

Siapkah Anda bagi karya Allah yang akan dinyatakan dalam hidup Anda? Apakah Anda sedang menanti-nantikan Tuhan? Ketika Anda melangkah dalam iman, Ia akan menemui Anda. Ia akan memperbaharui kekuatan Anda dan memberi kemenangan kepada Anda dalam setiap segi kehidupan Anda!

Doa Kita Hari ini:*courtesy of PelitaHidup.comBapa di Surga, terima kasih karena Engkau berjanji akan memperbaharui kekuatanku. Aku mau menanti-nantikanMu. Aku mau percaya kepadaMu. Aku mau mempersilakan Engkau berkarya secara luar biasa dalam hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Sumber: joelosteendotcom

Meraih Rancangan Damai Sejahtera yang Tuhan Sediakan“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. ” Yeremia 29:11

Page 21: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Tuhan selalu menetapkan rancangan damai sejahtera bagi setiap umatNya yang mau datang padaNya. Dia senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita sebagai umatNya. Yang menjadi masalah bagi sebagian orang adalah mereka belum mengerti bagaimana meraih janji yang telah disediakan tersebut.

Kenapa harus diraih? Karena Tuhan memberikan kehendak bebas bagi manusia untuk memilih jalan yang akan ditempuhnya, apakah jalan kebenaran atau sebaliknya. Tentunya jika kita memilih jalan yang sudah Tuhan sediakan, maka setiap janji-janjiNya akan berlaku bagi kita semua.*courtesy of PelitaHidup.comApa yang harus dilakukan untuk meraih janji rancangan damai sejahtera dan meraih masa depan yang penuh harapan tersebut?

1. Berseru dan Berdoa

“Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu” Yer 29:12

Mungkin kita harus mencoba bertanya kepada diri kita sendiri: “Kapan terakhir kali kita berdoa?” “Seberapa banyak kita berdoa dalam satu hari?”Berdoa bukanlah merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Doa merupakan komunikasi dua arah yang kita lakukan kepada Tuhan. Oleh karena Dia adalah Bapa kita, maka sudah selayaknyalah kita berdoa sebagaimana kita melakukan komunikasi dengan orang tua (jasmani) kita.

Kita tidak perlu takut untuk mengungkapkan isi hati kita kepada Tuhan. Bahkan tidak perlu dengan kata-kata yang bagus atau diatur-atur, karena Tuhan melihat ketulusan hati kita.*courtesy of PelitaHidup.comFirman Tuhan bahkan mengatakan kepada kita untuk berseru kepadaNya. Berseru merupakan suatu tindakan atau ungkapan yang mengerahkan sekuat tenaga/upaya kita untuk mengeluarkan isi hati/pikiran kita.

Oleh karena itu, marilah kita dengan penuh keberanian berseru dan berdoa kepadaNya, sehingga kita dapat melihat karya Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita, rancangan damai sejahtera digenapi bagi kita.*courtesy of PelitaHidup.com“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Ibr 4:16

.

2. Cari Wajah Tuhan

“Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati” Yer 29:13

Masalah demi masalah selalu datang kepada kita, mulai dari masalah yang ringan hingga masalah yang sangat berat. Dengan datangnya masalah-masalah tersebut, seringkali kita mencoba untuk menyelesaikan semuanya dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Dan tidak jarang kita menemui jalan buntu atas masalah yang kita hadapi.

Satu-satunya jalan keluar bagi setiap masalah kita adalah dengan datang kepadaNya, mencari wajahNya. Yesus adalah jawaban bagi setiap masalah kita. Tidak ada pribadi lain yang dapat memberikan jalan keluar terbaik selain Yesus. Dan ketika kita datang mencari wajahNya, maka Dia akan menyatakan diriNya kepada kita. Dia akan memberikan ketenangan, damai sejahtera, sukacita, kekuatan baru, pemulihan dan hikmat yang baru untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

Dia akan memberikan kita kemampuan yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya sehingga kita sanggup melalui masalah yang kita hadapi dan mendapatkan jalan keluar atas masalah tersebut.*courtesy of PelitaHidup.comTuhan tidak pernah menyembunyikan diriNya terhadap kita. Ketika kita menanggalkan segala yang tidak berkenan kepadaNya (Yes 59:1-2), dan kita datang mencari wajahNya dengan penuh ketulusan, maka Dia pasti akan menyatakan diriNya bagi kita.

.

Page 22: KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.docx

Dan janji pemulihan bagi kita akan digenapi oleh Tuhan jika kita setia datang mencari wajahNya, kita setia berada di dalam hadiratNya. Masa depan yang penuh harapan dan rancangan damai sejahtera telah disediakan bagi kita semua yang taat dan setia kepadaNya. Haleluya!

“Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.” Yer 29:14