Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

23
MANAJEMEN OPERASI KUMPULAN MATERI PERKULIAHA N DOSEN : ERI NOVARI, SE.,MM.

description

kuliah manajemen

Transcript of Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

Page 1: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

MANAJEMEN OPERASI

KUMPULAN MATERI PERKULIAHAN

DOSEN : ERI NOVARI, SE.,MM.

Page 2: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

A. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI

Menurut Fogarty Manajemen Produksi dan Operasi adalah sebagai suatu proses yang

berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan

berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.

Manajemen Produksi dan Operasi secara umum merupakan suatu kegiatan yang

berhubungan dengan penciptaan/pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui proses

transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. (Eddy

Herjanto, 1999).

B. JENIS ORGANISASI DALAM KEGIATAN OPERASI

Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur. Dalam

pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping menyangkut pembahasan

organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan organisasi jasa, seperti

perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi.

Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus

mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (outputs), serta

mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki.

Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer

harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan dan

mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan operasi harus

dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas,

memperkirakan dampak pada sasaran dan mengorganisasikan pengimplementasian dari

rencana.

Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan peramalan atau prakiraan penjualan

serta banyak alasan-alasan lain. Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan

mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Berikut

ini adalah skema sistem operasi :

Page 3: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

C. PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN OPERASI

Perencanaan dalam manajemen operasi terbagi kepada perencanaan jangka panjang,

perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang

berhubungan dengan hal-hal strategis sehingga pengambilan keputusan menjadi tanggung

jawab pimpinan puncak.

Perencanaan jangka menengah dimulai setelah perencanaan jangka panjang dibuat,

umumnya memiliki horison waktu sekitar enam bulan sampai dua tahun. Perencanaan ini

merupakan tugas manager operasi, yang akan membuat keputusan taksis.

Perencanaan jangka pendek mencakup waktu relatif pendek, biasanya tidak lebih dari

enam bulan. Perencanaan ini menjadi tanggung jawab personil operasi yang bekerja dengan

penyelia atau kepala seksi untuk menjabarkan perencanaan jangka menengah menjadi

rencana operasional dalam bentuk bulanan, mingguan, atau harian.

Perencanaan jangka pendek harus dilakukan secara jelas agar tidak menimbulkan

salah persepsi atau kebingungan dalam implementasi. Jenis kegiatan yang dapat digolongkan

senagai perencanaan jangka pendek ialah penugasan kerja, pembebanan pekerjaan,

penjadwalan, pengurutan jenis pekerjaan, dan pengiriman.

INPUT Tenaga Kerja Modal Material Energi Tanah Informasi Manajerial

PROSESTRANSFORMASINILAI TAMBAH

( Operation Management, System Design,

Operation Planning & Control )

PRODUK(Barang dan/atau Jasa)

MANAJEMEN OPERASI

Umpan balik untuk pengolahan proses

Page 4: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

D. PRODUKTIVITAS

Produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio

hasil yang diperoleh terhadap sumber daya yang dipakai. Bentuk persamaannya adalah

sebagai berikut :

E. METODE PERAMALAN UNTUK MANAJEMEN

Salah satu keputusan penting dalam perusahaan yang dilakukan oleh manajemen adalah

menentukan tingkat produksi dari barang atau jasa yang perlu disiapkan untuk masa

mendatang. Metode peramalan digunakan untuk mengukur atau menaksir keadaan dimasa

datang. Peramalan tidak saja dilakukan untuk menentukan jumlah produk yang perlu dibuat

atau kapasitas jasa yang perlu disedikan, tapi juga diperlukan untuk berbagai bidang lain

(seperti dalam pengadaan, penjualan, personalia, termasuk untuk peramalan teknologi,

ekonomi, ataupun perubahan sosial budaya).

Jenis-jenis peramalan

Peramalan dapat dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Pengukuran secara

kuantitatif menggunakan metode statistik,sedangkan pengukuran secara kualitatif

berdasarkan pendapat dari yang melakukan peramalan. Berkaitan dengan itu, dalam

peramalan dikenal istilah prakiraan dan prediksi.

Prakiraan adalah proses peramalan suatu variabel (kejadian) dimasa datang dengan

berdasarkan data variabel itu pada masa sebelumnya. Sementara prediksi adalah proses

peramalan suatu variabel dimasa datang dengan lebih mendasarkan pada pertimbangan intuisi

daripada masa lampau.

Berdasarkan horizon waktu, peramalan dapat dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu

peramalan jangka panjang, peramalan jangka menengah, dan peramalan jangka pendek.

Peramalan jangka panjang yaitu mencakup waktu lebih besar dari 18 bulan.

Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman modal,

perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan litbang

Peramalan jangka menengah, mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan.

Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi, dan

perencanaan tenaga kerja tidak tetap.

Produktivitas = keluaran = hasil yang diperoleh

Masukan sumber daya digunakan

Page 5: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

Peramalan jangka pendek yaitu untuk jangka waktu kurang dari 3 bulan.

Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian

material, penjadwalan kerja, dan penugasan karyawan.

F. PERENCANAAN FASILITAS

Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum perusahaan

beroperasi. Perencanaan fasilitas menentukan bagaimana suatu aset tetap perusahaan

digunakan secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan. Bagi suatu perusahaan

manufaktur, perencanaan fasilitas termasuk menentukan bagaimana fasilitas pabrik

digunakan secara efektif dan efisien dalam menunjang produksi.

Secara umum tujuan dari perencanaan fasilitas dapat disebutkan sebagai berikut.

Menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan penanganan material dan

penyimpanan.

Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif

Meminimalkan investasi modal

Mempermudah pemeliharaan

Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja

Proses perencanaan fasilitas

Perencanaan fasilitas memerlukan suatu prises yang dilakukan secara sistematisuntuk

mempetoleh hasil yang baik. Berdasarkan klasifikasimya perencanaan fasilitas dapat dibagi

dalam tiga jenis yaitu :

1. Perencanaan lokasi

Perencanaan lokasi merupakan suatu kegiatan straregis yang bertujuan untuk

memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik

dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya rendah, dan memungkinkan perusahaan

dimasa datang.

Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan

dalam :

Melayani konsumen dengan memuaskan

Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan continue dengan harga yang

layak atau memuaskan

Mendapatkan tenaga kerja yang cukup

Memungkinkan perluasan perusahaan dikemudian hari

Page 6: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan

Dalam mendapatkan lokasi suatu perusahaan atau pabrik yang tepat, perlu untuk

memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan. Faktor-

faktor itu antara lain :

Letak pasar

Letak sumber bahan baku

Ketersediaan tenaga kerja

Ketersediaan tenaga listrik

Ketersediaan air

Fasilitas pengangkutan

Fasilitas perumahan, pendidikan, pembelajaran, dan telekomunikasi

Pelayanan kesehatan, keamanan, dan pencegahan kebakaran

Peraturan pemerintah setempat

Sikap masyarakat

Biaya dari tanah dan bangungan

Luas tempat patkir

Saluran pembuangan

Kemungkinan perluasan

Lebar jalan

Metode penilaian lokasi

Terdapat beberapa metode yang sering digunakan dalam pemilihan suatu lokasi

perusahaan yaitu :

Pemeringkatan faktor

Pemeringkatan faktor (factor rating) adalah suatu pendekatan umun yang berguna

untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif lokasi.

Analisis nilai ideal

Metode ini serupa dengan metode factor rating, bedanya hanya bobot pada faktor

rating merupakan nilai ideal pada metode ini

Analisis ekonomis

Metode ini menggunakan kuantitatif maupun kualitatif secara bersama-sama untuk

mendapatkan penilaian yang lebih lengkap

Analisis volume-biaya

Page 7: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

Metode analisis volume-biaya (cost-volume analysis)menekankan pada faktor biaya

dalam memilih suatulokasi yaitu dengan membandingkan biaya total produksi dari

berbagai alternatif lokasi.

Pendekatan pusat graviti

Pemilihan lokasi berdasarkan metode ini sering kali digunakan untuk memilih sebuah

lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilits-fasilitas yang sudah

ada

Metode transfortasi

Metode transfortasi merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang dapat

digunakan dalam memilih suatu lokasi perusahaan pada periinsipnya metode ini

mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan memperhitungkan pemenuhan

permintaan dan penawara dengan biaya transfortasi yang rendah.

2. Perencanaan tata letak

Perencanaa tata letak mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat

kerja, dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan

jadi Secara umum, tujuan daripenyusunan tata letak adalah untuk mencapai suatu sistem

produksi yang efisien dan efektif, melalui :

Pemanfaatan peralatan pabrikyang optimal

Penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum

Aliran bahan dan produksi jadi yang lancar

Kebutuhan persediaan yang rendah

Pemakaian ruang yang efisien

Ruang gerak yang cukup untuk operasional maupun pemeliharaan

Biaya produksi dan infestasi modal yang rendah

Fleksibilitas yang cukup untuk menghadapi perubahan

Keselamatan kerja yang tinggi

Suasana kerja yang baik

Jenis tata letak

Dalam industri manufaktur, secara umum tata letak bisa dikelompokan dalam 3 jenis :

Tata letak proses

Page 8: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

Tata letak proses (proses layout) atau tata letak fungsional adalah penyusuanan tata

letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam

bagina yang sama.

Tata letak produk

Tata letak produk (produk layout) dipilih apabila proses produksinya telah

distandardisasikan dan berproduksi dalam jumlah yang besar

Tata letak posisi tetap

Tata letak posisi tetap (fixedposition layout) dipilih apabila karen aukuran, bentuk

ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya tidak mingkin atau sukar untuk

dipindahkan.

G. PERANCANGAN SISTEM KERJA

Perancangan sistem kerja bertujuan untuk mencapai keefektifan yang maksimum dari

sistem kerja perusahaan. Sistem kerja yang baik diperlukan untuk membangun ssemangat

bekerja karyawan yang tinggi dalam suasana kerja yang menyenangkan sistem kerja yang

tidak tertata dengan bi dapat menyebabkan tingginga turnover karyawan karena timbulnya

kebosanan, keputusasaan, kelelahan kerja karena metode yang tidak sesuai dan rasa prustasi

karena tidak tercapainya target serta seringnya terjadi penyesuaian rencana kerja yang

disebabkan oleh tidak jelasnya waktu standar bagi suatu pekerjaan. Dua elemen penting

dalam perancangan sitem kerja :

1. Rancangan tugas

Rancangan tugas (job dsign) adalah rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau

kegiatan, yang mencakup siap yang mengerjakan tugas, dan hasil apa yang

diharapkan. Tujuan rancangan tugas untuk menciptakan suatu sistem kerja yang

produktif dan efisien.

2. Pengukuran kerja

Rancangan tugas dan analisis metode mempelajari bagaimana pelaksanaan

suatu tugas, sedangkan pengukuran kerja (work measurement) berkaitan dengan

penentuan waktu standar. Waktu standar adalah waktu yang diperlukan oleh seorang

pekerja terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu, bekerja pada tingkat

kecepatan yang berlanjut, serta menggunakan metode, mesin dan peralatan, material,

dan pengukuran tempat kerja yang tetentu.

H. PERENCANAAN AGREGAT

Page 9: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

Perencanaan agregat ( agregat planning) juga dikenal sebagai penjadwalan agrega

tadalah suatu pendekatan yang biasanya dilakukan oleh para manajer operasi

untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah ( biasanya antara

3hingga 12 bulan ke depan).

Perencanaan agregat dapat digunakan dalam menentukan jalan terbaik untuk

memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga

kerja, tingkat persediaan, pekerja lembur, tingkat subkontrak dan variable lain yang dapat

dikendalikan.

Keputusan penjadwalan menyangkut perumusan rencana bulanan dan kuartalanyang

mengutamakan masalah mencocokkan produktifitas dengan permintaan yang fluktuatif. Oleh

karenanya perencanaan agregat termasuk dalam rencana jangkamenengah.

Pada dasarnya tujuan perencanaan agregat adalah berusaha untuk memperolehsuatu

pemecahan yang optimal dalam biaya atau keuntungan pada periode perencanaan. Namun

bagaimanapun juga, terdapat permasalahan starategis lain yang mungkin lebih penting

daripada biaya rendah. Permasalahan strategis yang dimaksud itu antara lainmengurangi

permasalahan tingkat ketenagakerjaan, menekan tingkat persediaan, ataumemenuhi tingkat

pelayanan yang lebih tinggi.

Bagi perusahaan manufaktur, jadwalagregat bertujuan menghubungkan sasaran

strategis perusahan dengan rencana produksi,tetapi untuk perusahaan jasa, penjadwalan

agregat bertujuan menghubungkan sasarandengan jadwal pekerja.Ada empat hal yang

diperlukan dalam perencanaan agregat antara lain:

1. Keseluruhan unit yang logis untuk mengukur penjualan dan output.Maksudnya di

sini adalah untuk meramalkan agregat

2. Prediksi permintaan untuk suatu periode perencanaan jangka menengah

yanglayak pada waktu agregat.

3. Metode untuk menentukan biaya

4. Metode yang mengkombinasikan prediksi dan biaya, sehingga keputusan

penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan.

a. Strategi perencanaan agregat

Pada umumnya, ada empat jenis strategi yang dapat dipilih dalam

membuat perencanaan agregat. Pemilihan strategi tersebut tergantung dari

Page 10: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

kebijaksanaan perusahaan, keterbatasan perusahaan dalam prakteknya, dan pertimbangan

biaya.Keempat jenis strategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memproduksi banyak barang pada saat permintaan rendah, dan menyimpan

kelebihannya sampai saat yang dibutuhkan. Alternative ini akan menghasilkan

tingkat produksi relative konstan, tetapi mengakibatkan ongkos persediaan yang

tinggi.

2. Merekrut (menambah) tenaga kerja pada saat permintaan tinggi, dan

memberhentikannya (mengurangi) pada saat permintaan rendah. Penambahan

tenagakerja memerlukan biaya rekruitmen dan pelatihan. Biaya konpensasi dan

reorganisasisering kali harus dikeluarkan jika dilakukan pengurangan tenaga kerja.

Biaya-biaya ini biasanya diikuti oleh biaya tak tampak seperti: kemerosotan moral

kerja dan turnover tenaga kerja yang tinggi. Karena kapasitas fasilitas produksi

adalah tetap, maka penurunan produktivitas mungkin akan terjadi jika penambahan

tenaga kerja tanpadisertai dengan penambahan peralatan produksi (mesin-mesin).

3. Melemburkan pekerja. Alternative ini sering dipakai dalam perencanaan

agregat,tetapi ada keterbatasannya dalam menjadwalkan kapasitas mesin dan tenaga

kerja yang ada. Jika permintaan naik, maka kapasitas produksi dapat dinaikkan

dengan melemburkan pekerja. Tetapi penggunaan lembur hanya dapat dilakukan

dalam batas- batas maksimum kerja lembur yang bisa dilakukan perusahaan,

misalnya pemerintah mengatur kerja lembur tidak boleh melebihi 25% dari waktu

total kerja regular.Kenaikkan kapasitas produksi melebihi aturan tersebut hanya

dapat dilakukan melalui penambahan tenaga kerja. Alternative lembur akan

menyebabkan biaya tambahan karena biasanya tarif upah lembur adalah 150% dari

upah regular. Jika permintaanturun, maka kapasitas produksi dapat disesuaikan

dengan mengatur pekerja(undertime). Undertime akan mengakibatkan biaya tetap

yang harus dibayar meskipuntenaga menganggur, kecuali manajemen dapat

memberikan kerja tambahan selamamereka menganggur seperti pemeliharaan mesin

dan lain-lain.

4. Mensubkontrakkkan sebagian pekerjaan pada saat sibuk. Alternative ini

akanmengakibatkan tambahan ongkos karena subkontrak dan ongkos

kekecewaankonsumen bila terjadi kelambatan penyerahan dari barang yang

disubkontakkan.

Masing-masing alternative tersebut akan mempunyai dampak yang

berpengaruhsecara psikologis (moral, produktivitas) maupun non psikologis (ongkos,

Page 11: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

efisiensi).Sebagai contoh, perusahaan yang menaikkan tingkat produksi dengan cara

lembur padasaat permintaan tinggi ada kemungkinan akan mengalami penurunan

semangat pekerja pada saat lembur ditiadakan.

Biasanya bagian perencanaan produksi akan membuat perencaan agregat dengan

mengkombinasikan alternate-alternatif di atas sehinggafluktuasi permintaan dapat

dikendalikan dan biaya total produksi yang direncanakandapat ditekan seminim mungkin.

Metode perencanaan agregat

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada

perencanaan produksi agregat. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Tenaga Kerjanya Tetap dan Struktur Biayanya

Linier Trial and Error 

Program Linier

Transportasi

Programa Dinamis

2. Jumlah Tenaga Kerjanya yang Berubah-ubah dan Struktur Biayanya Linier 

Programa Linier

3.  Jumlah Tenaga Kerjanya Berubah-ubah dan Struktur Biayanya Non LinierLinier

Decision RuleHeuristic Search

Metode Trial-Error

Metode trial-error ini merupakan metode yang paling sederhana, tetapi

tidak menghasilkan keputusan yang optimal. Metode ini memerlukan ketelitian

dalam perhitungannya, karena sekali langkah awal salah, maka langkah berikutnya akan

salah.

Metode Transportasi,

Perencanaan agregat dapat mengunakan metode transportasi yang merupakan bagian

dari perencanaan produksi programa linier dengan jumlah tenaga kerja ( work force) tetap.

Metode ini mengijinkan penggunaan produksi reguler, overtime,inventori, backorder, dan

subkontrak.

Hasil perencanaan yang diperoleh dapat dijaminoptimal dengan asumsi optimistik

bahwa tingkat produksi (yang dipengaruhi olehhiring dan training pekerja) dapat dirubah

dengan cepat. Agar metode ini dapatdiaplikasikan, kita harus memformulasikan persoalan

perencanaan agregat sehingga :

Page 12: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

1. Kapasitas tersedia (supplay) dinyatakan dalam unit yang sama dengan

kebutuhan( demand).

2. Total kapasitas untuk horison perencanaan harus sama denga total

peramalankebutuhan. Bila tidak sam, kita gunakan variabel bayangan (dummy)

sebanyak  jumlah selisih tersebut dengan unit cost = 0.

3. Semua hubungan biaya merupakan hubungan linier.

Ongkos perencanaan agregat

Perencanaan agregat menurut istilah agregat berarti mengombinasikan sumber daya

yang sesuai ke dalam jangka waktu keseluruhan. Dengan prediksi permintaan,kapasitas

fasilitas, tingkat persediaan, ukuran tenaga kerja, dan input yang saling berhubungan,

perencana harus memilih tingkat output untuk sebuah fasilitas selama 3hingga 12 bulan

yang akan datang.

Dalam perencanaan agregat, rencana produksi tidak menguraikan per produk tetapi

menyangkut berapa banyak produk yang akan dihasilkantanpa mempermasalahkan jenis

dan produk tersebut. Sebagai contoh pada perusahaan pembuat mobil, hanya

memperhitungkan berapa banyak mobil yang akan dibuat, tetapi bukan berapa banyak

mobil dua pintu atau empat pintu atau berapa banyak mobil berwarna merah atau biru.

Ongkos yang terlibat dalam perencanaan agregat adalah :

1. Hiring cost ( ongkos penambahan tenaga kerja ), penambahan tenaga kerja

menimbulkan ongkos-ongkos untuk iklan, prosesseleksi dan training. Ongkos

training merupakan ongkos yang besar apabila tenagakerja yang direkrut adalah

tenaga kerja yang belum berpengalaman.

2. Firing Cost (Ongkos Pemberhentian Tenaga Kerja), pemberhentian tenaga kerja

biasanya terjadi karena semakin rendahnya permintaan akan produk yang

dihasilkan, sehingga tingkat produksi menurun dengandrastis. Pemberhentian ini

mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan uang pesangon bagi karyawan

yang di-PHK, menurunnya moral kerja dan produktifitaskaryawan yang masih

bekerja, dan tekanan yang bersifat sosial. Kesemua akibat inidianggap sebagai

ongkos pemberhentian tenaga kerja yang akan ditanggung perusahaan.

3. Overtime cost dan undertime cost (Ongkos Lembur Dan OngkosMenganggur),

penggunaan waktu lembur bertujuan untuk meningkatkan output produksi,tetapi

konsekwensinya perusahaan harus mengeluarkan ongkos tambahanlembur yang

biasanya 150% dari ongkos kerja reguler. Disamping ongkos tersebut,adanya

Page 13: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

lembur akan memperbesar tingkat absen karyawan karena capek. Kebalikandari

kondisi diatas adalah bila perusahaan mempunyai kelebihan tenaga

kerjadibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan

produksi. Tenaga kerja berlebih ini kadang-kadang bisa dialokasikan untuk

kegiatan lain yang produktif meskipun tidak selamanya efektif. Bila tidak dapat

dilakukan alokasi yangefektif, maka perusahaan dianggap menanggung ongkos

menganggur yang besarnyamerupakan perkalian antara jumlah jam kerja yang

tidak terpakai dengan tingkat upahdan tunjangan lainnya

4. Inventory cost dan backorder cost (ongkos persediaan dan ongkos kehabisan

persediaan), persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan

permintaan pada saat-saat tertentu. Konsekwensi dari kebijaksanaan persediaan

bagi perusahaanadalah timbulnya ongkos penyimpanan (inventory cost/holding

cost) yang berupaongkos tertahannya modal, pajak, asuransi, kerusakan bahan, dan

ongkos sewagudang. Kebalikan dari kondisi diatas, kebijaksanaan tidak

mengadakan persediaan seolah-olah menguntungkan, tetapi sebenarnya dapat

menimbulkan kerugian dalam bentuk ongkos kehabisan persediaan. Ongkos

kehabisan persediaan ini dihitung berdasarkan berapa permintaan yang datang

tetapi tidak dapat dilayani karena barang yang diminta tidak tersedia. Kondisi ini

pada sistem MTO (memproduksi berdasarkan pesanan) akan mengakibatkan

jadwal penyerahan order terlambat, sedangkan pada sistem MTS (make to stock)

akan mengakibatkan beralihnya pelanggan pada produk lain. Kekecewaan

pelanggan karena tidak tersedianya barang yang diingikan akandiperhitungkan

sebagai kerugian bagi perusahaan, dimana kerugian tersebut akandikelompokkan

sebagai ongkos kehabisan persediaan. Ongkos kehabisan persediaan ini sama

nilainya dengan ongkos pemesanan kembali bila konsumen masih bersedia

menunggu.

5. Subcontrak cost (ongkos subkontrak), pada saat permintaan melebihi kemampuan

kapasitas reguler, biasanya perusahaan mensubkontrakkan kelebihan permintaan

yang tidak bisa ditanganinyasendiri kepada perusahaan lain. Konsekuensi dari

kebijaksanaan ini adalah timbulnyaongkos subkontrak, dimana biasanya ongkos

mensubkontrakkan ini lebih mahal dibandingkan memproduksi sendiri dan adanya

resiko terjadinya kelambatan penyerahan dari kontraktor.

Metode Transportasi

Page 14: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

Metode transfortasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi

dari sumber – sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat – tempat tujuan secara

optimal. Distribusi ini dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa tempat

tujuan dapat dipenuhi dari beberapa tempat asal.

Selain untuk mengatur distribusi pengiriman barang, juga dapat digunakan untuk

masalah lainn, seperti penjadwalan dalam proses prosduksi dengan tujuan memperoleh total

waktu proses pengerjaan yang terendah, penempatan persediaan dengan tujuan mendapatkan

biaya total persediaan terkecil, atau pembelanjaan modal dengan tujuan mendapatkan hasil

investasi yang terbesar.

A. Model

Ada beberapa cara dalam model transfortasi yang dapat digunaan untuk

menyelesaikan persoalan, antara lain metode batu loncatan (stepping stone method), dan

vogels approximation method (VAM).

Secara umum model dalam permasalahan transfortasi dapat digambarkan dalam suatu

tabel yang menunjukan sisi penawaran (asal) dan sisi permintaan, kapasitas penawaran dan

jumlah permintaan serta biaya transfortasi dari masing-masing tujuan. Sebagaimana tabel

berikut :

Tujuan Asal T1 T2 T3 Kapasitas Pabrik

A1 X11 X12 X13 S1

A2 X21 X22 X23 S2

A3 X31 X32 X33 S3

Permintaan

PenjualanD1 D2 D3

B. Persoalan yang tidak seimbang

Persoalan tersebut timbul apabila jumlah suplai tidak sama dengan jumlah

permintaan, yang bisa terjadi karena berkurangnya permintaan atau bertambahnya permintaan

yang tidak terantisipasi sebelumnya.

Permintaan lebih kecil daripada suplai

Page 15: Kumpulan Materi Perkuliahan Manajemen Operasi

Untuk membuat persoalan ini menjadi seimbang, harus ditambahkan tempat tujuan

fiktif untuk menampung kelebihan suplai. Karena tempat tujuan ini fiktif (dummy), maka

semua biaya angkut sama dengan nol.

Permintaan lebih besar daripada suplai

Solusi dalam permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menambahkan pabrik fiktif

yang memproduksi barang sejumlah selisih antara permintaan dan penawaran. Selanjutnya,

diteruskan sampai diperoleh pemecahan yang optimal.