KULTUR JARINGAN DAN KLONING.ppt
-
Upload
yanuaria-welly -
Category
Documents
-
view
60 -
download
16
Transcript of KULTUR JARINGAN DAN KLONING.ppt
-
Pemanfaatan Bioteknologi...KULTUR JARINGAN danKLONING
-
Kultur Jaringan
Merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara vegetatif buatan (artifisial) dengan mengkulturkan/menumbuhkan jaringan (sel somatis) tanaman tersebut menjadi individu baru.Sifatnya sama dengan induknya.
-
Totipotensi SelKemampuan penuh dari suatu individu untuk menumbuhkan seluruh bagian tubuh secara lengkap (tumbuh menjadi individu sempurna) Merupakan dasar dari kultur jaringanSemakin tinggi tingkatan makhluk hidup, maka daya totipotensi sel juga berkurang. Contoh: manusia.
-
Tahap-tahap:Sterilisasi eksplaneksplan direndam dalam larutan clorox (Sodium hipoklorit) 20% selama 7 menit.Bilas dengan air steril selama 5 menit
Rendam dengan larutan HgCl (0.6 gr/lt) selama 30 menit
Bilas dengan air steril 3 kali, @ 5 menit.
-
2.Tanam dalam media kultur (media iduksi kalus).media kultur digunakan media MS 1-2 minggu
kalus
potong kecil-kecil
tanam pada media kultur
hingga menjadi tanaman muda
-
3.Aklimatisasi pucukSiapkan media tumbuh. Direndam sampai mengembang kemudian masukkan ke dalam pot. Plantet dikeluarkan dari botol kultur secara hati-hati, cuci dengan air mengalir. Rendam pucuk dalam larutan betadin selama 10 menit. Kering anginkan, tanam dalam media dalam media tumbuh dan tutup plastik yang dilubangi.
-
Manfaat Kultur JaringanUntuk meperoleh keturunan baru yang sifatnya identik dengan induknya dengan jumlah besar dan dalam waktu singkat.Produksi tanaman baru yang bebas virus.Konservasi tanaman langka untuk kepunahan.Produksi metabolit sekunder (zat hasil metabolisme yang tidak berperan secara langsung pada kehidupan organisme yang menghasilkannya). Misalnya: alkaloid, steroid.
-
K l o n i n gMerupakan suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksualBertujuan untuk mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada pada organisme donorDapat ditempuh melalui 2 teknik:Transfer Nukleus (Nuclear Transplantation) Teknik Pembelahan Embrio
-
Teknik Transfer Nukleus
Percobaan Robert Briggs dan Tj King (1952)Memasukkan jarum kaca yang halus kedalam telur katak untuk mengeluarkan intinya dan membuangnyaMemisahkan embrio katak pada fase blastula untuk diambil intinyaMemasukkan inti kedalam sel yang telah dibuang intinyaHasil : yang mempu berkembang hanya 50 % dan dalam bentuk kecebong
Percobaan John Gourdon (1970)1. Menggunakan inti dari sel usus katak muda2. Memasukkan nukleus dari sel telur katak yang tidak berinti3. Hasil : 2% berhasil tumbuh menjadi kecebong dewasa
-
Percobaan Dr Ian Walmut1. Melakukan 277 metode percobaan yang sama namun dengan hewan percobaan yang berupa domba2. Menghasilkan 29 embrio yang dapat bertahan lebih dari 6 bulan, tetapi yg akhirnya selamat hanya 1 (domba Dolly)
-
Teknik Pembelahan Embrio
Percobaan Dr. Beatrics MintzMemisahkan embrio tikus pada stadium 2 sel dan mentransplantasikannya kedalam uterus tikus resipienHasil : 2 embrio dengan sifat genetik yang sama
-
Manfaat Kloning pada HewanKloning merupakan konsep yang sederhana tetapi sulit untuk pelaksanaannya, maka untuk masa sekarang aplikasi kloning baru sebatas teknik pembelahan embrio dengan tujuan mendapatkan hewan-hewan ternak berkualitas dan dalam jumlah besar. Hewan hasil kloning memiliki sifat yang identik dengan induknya.
-
Sampai saat ini kloning hanya dapat diaplikasikan pada hewan saja dan belum dapat diaplikasikan kepada manusia.
-
KERUGIAN KLONING PADA HEWANKelahiran janin hasil kloning beresiko tinggi mengalami kelainanTingkat keberhasilan transfer inti sangat rendahUmumnya organisme hasil kloning berumur pendek
-
KESIMPULAN Untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual dapat ditempuh dengan cara :- pada tumbuhan : kultur jaringan- pada hewan : transfer nukleus dan pembelahan embrio
Semakin tinggi tingkat deferensiasi sel yang digunakan dalam proses kloning maka akan semakin besar pula resiko kegagalannya
**