Kultum 1

4
Kultum: Berbuat Baik, Bagaimana Dan Untuk Siapa Puji dan syukur kembali kita perbaharui kepada Allah SWT. atas segala limpahan nikmat iman, nikmat islam, nikmat sehat, dan nikmat lainnya yang takkan bisa kita hitung. Shalawat beserta salam kita mohonkan kepada Allah SWT. untuk dikirimkan kepada uswah dan qudwah kita yakni Nabi Muhammad SAW. Semoga kita selalu istiqamah mengikuti ajaran yang beliau sampaikan. Saudara saudariku, kaum muslimin muslimat yang dirahmati Allah! Dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan seseorang berbuat baik kepada orang lain karena alasan tertentu. Ada yang yang karena mereka temannya, saudaranya, atau keluarganya. Ada juga yang berbuat baik hanya karena ingin membalas kebaikan. Jadi kalau orang tidak berbuat baik kepadanya tidak ada kebaikan yang harus dilakukan. Ada kalanya kita temukan seseorang yang mengalami kesulitan lalu ketika minta bantuan pada orang lain yang mungkin cuma sekedar kenal tapi bukan teman baik, ia tidak mendapatkan pertolongan yang dibutuhkannya. Apalagi kalau tidak minta bantuan hanya sekedar mendengar ia mengeluh pada seseorang. Allah berfirman dalam Alquran Surat Al-Isra (17) ayat ke- 7; “in ahsantum ahsantum li anfusikum wa ini asaktum falahaa” yang artinya jika kamu berbuat baik (berarti) kebaikan itu untuk dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri. Jelas dari ayat di atas, kebaikan itu bukan untuk orang lain tapi kita lah yang memanen hasilnya. Allah tentu sayang kepada hamba yang berbuat baik dan ikhlas karena-Nya, pahala akan mengalir untuk kita. Dampak di dunia, orang juga akan menyayangi kita karena dicap sebagai orang baik sehingga silaturahim dan ukhuwah terjalin lebih baik. Ada sebuah kata mutiara yang mencerminkan hal ini, “berbuat baik kepada orang lain bukan karena mereka baik tapi karena kita lah yang bersikap demikian”. Berbuat baik itu luas maknanya. Kecil atau besarnya perbuatan baik yang dilakukan kembali kepada keihlasan niatnya. salah satunya dalam sebuah hadits dikatakan “senyummu pada saudaramu adalah sedekah”. Termasuk di sini juga berkata baik. Masih ada yang mungkin menganggap siapa yang berani mengasari orang lain ketika ia dirugikan baik sengaja maupun tidak sengaja adalah sesuatu yang hebat. Ia merasa dianggap

description

kultum

Transcript of Kultum 1

Page 1: Kultum 1

Kultum: Berbuat Baik, Bagaimana Dan Untuk SiapaPuji dan syukur kembali kita perbaharui kepada Allah SWT. atas segala limpahan

nikmat iman, nikmat islam, nikmat sehat, dan nikmat lainnya yang takkan bisa kita hitung. Shalawat beserta salam kita mohonkan kepada Allah SWT. untuk dikirimkan kepada uswah dan qudwah kita yakni Nabi Muhammad SAW. Semoga kita selalu istiqamah mengikuti ajaran yang beliau sampaikan.Saudara saudariku, kaum muslimin muslimat yang dirahmati Allah!

Dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan seseorang berbuat baik kepada orang lain karena alasan tertentu. Ada yang yang karena mereka temannya, saudaranya, atau keluarganya. Ada juga yang berbuat baik hanya karena ingin membalas kebaikan. Jadi kalau orang tidak berbuat baik kepadanya tidak ada kebaikan yang harus dilakukan. Ada kalanya kita temukan seseorang yang mengalami kesulitan lalu ketika minta bantuan pada orang lain yang mungkin cuma sekedar kenal tapi bukan teman baik, ia tidak mendapatkan pertolongan yang dibutuhkannya. Apalagi kalau tidak minta bantuan hanya sekedar mendengar ia mengeluh pada seseorang.

Allah berfirman dalam Alquran Surat Al-Isra (17) ayat ke-7; “in ahsantum ahsantum li anfusikum  wa ini asaktum falahaa” yang artinya jika kamu berbuat baik (berarti) kebaikan itu untuk dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri.

Jelas dari ayat di atas, kebaikan itu bukan untuk orang lain tapi kita lah yang memanen hasilnya. Allah tentu sayang kepada hamba yang berbuat baik dan ikhlas karena-Nya, pahala akan mengalir untuk kita. Dampak di dunia, orang juga akan menyayangi kita karena dicap sebagai orang baik sehingga silaturahim dan ukhuwah terjalin lebih baik. Ada sebuah kata mutiara yang mencerminkan hal ini, “berbuat baik kepada orang lain bukan karena mereka baik tapi karena kita lah yang bersikap demikian”.

Berbuat baik itu luas maknanya. Kecil atau besarnya perbuatan baik yang dilakukan kembali kepada keihlasan niatnya. salah satunya dalam sebuah hadits dikatakan “senyummu pada saudaramu adalah sedekah”. Termasuk di sini juga berkata baik. Masih ada yang mungkin menganggap siapa yang berani mengasari orang lain ketika ia dirugikan baik sengaja maupun tidak sengaja adalah sesuatu yang hebat. Ia merasa dianggap sebagai pemberani. Ada juga yang berkata manis, sopan dan lembut hanya pada orang tertentu.Wallahu a’lam bishshowab.Saudara saudariku, kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah!Ingatlah! Sesungguhnya setiap perbuatan baik atau buruk sekecil apapun akan dibalasi Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surat Azzalzalah (99) ayat ke 7-8, yang berbunyi “famayya’mal mitsqaa la dzarratin khairayyarah. Wa mayya’mal misqaa la dzarratin syarrayyarah”. Artinya, maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah*niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah* niscaya dia akan melihat balasannya.Saudara saudariku, kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah!Demikianlah bentuk dan hikmah berbuat baik itu. Sesungguhnya berbuat baik itu sangat banyak macamnya. Sesungguhnya berbuat baik itu untuk kebaikan diri sendiri. Kemudian sekarang apatah kita masih berpikir berkali-kali untuk berbuat baik?Demikian tausiyah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua. Kebenaran itu datangnya dari Allah melalu Alquran dan sunnah sedangkan kekhilafan itu berasal dari saya yang menyampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Billahittaufiq wal hidayah.

Wsssalamu,a’alaikum Warahmatullaahi Wa Barakaatuh.

Page 2: Kultum 1

Menjaga LisanLisan, bentuknya memang relatif kecil bila dibandingkan dengan anggota tubuh yang lain,

namun ternyata memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Celaka dan bahagia ternyata tak lepas dari bagaimana manusia memanajemen lidahnya. Bila lidah tak terkendali, dibiarkan berucap sekehendaknya, alamat kesengsaraan akan segera menjelang. Sebaliknya bila ia terkelola dengan baik , hemat dalam berkata, dan memilih perkataan yang baik-baik, maka sebuah alamat akan datangnya banyak kebaikan.. Di saat kita hendak berkata-kata, tentunya kita harus berpikir untuk memilihkan hal-hal yang baik untuk lidah kita. Bila sulit mendapat kata yang indah dan tepat maka ahsan (mendingan) diam. Inilah realisasi dari sabda Rasulullah sholallohu alaihi wasalam"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia berkata yang baik atau diamDi samping itu kita pun harus paham betul manakah lahan-medan kejelekan sehingga lidah kita tidak keliru memijaknya. Kita harus tahu apakah sebuah hal termasuk dalam bagian dosa bagi lidah kita atau tidak? Bila kita telah tahu , tentunya kita bersegera untuk meninggalkannya.Diantara medan-medan dosa bagi lidah kita antara lain..

GhibahGhibah bila didefinisikan maka seperti yang diungkapkan oleh Rasulullah SAW

"Engkau menyebutkan tentang saudaramu, dengan apa-apa yang dia benci" terus bagaimana jika yang kita bicarakan tersebut memang benar-benar ada pada saudara kita? "Jika memang ada padanya apa yang engkau katakan maka engkau telah meng-ghibahinya, dan bila tidak ada padanya maka engkau telah berdusta"Di dalam Al quran , Allah ta'ala menggambarkan orang yang meng-ghibahi saudaranya seperti orang yang memakan bangkai saudaranya: "Janganlah kalian saling memata-matai dan jangan mengghibahi antara satu dengan yang lain, sukakah kalian memakan daging saudaranya tentu kalian akan benci"Tentu sangat menjijikkan makan daging bangkai , semakin menjijkkan lagi apabila yang dimakan adalah daging bangkai manusia , apalagi saudara kita sendiri. Demikianlah ghibah, ia pun sangat menjijkkan sehingga sudah sepantasnya untuk dijauhi dan dan ditinggalkan.Lebih ngeri bila berbicara tentang ghibah, apabila kita mengetahui balasan yang akan diterima pelakunya. Seperti dikisahkan oleh Rasulullah sholallohu alaihi wasalam di malam mi'rajnya. Beliau menyaksikan suatu kaum yang berkuku tembaga mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Rasul pun bertanya tentang keberadaan mereka, maka dijawab bahwa mereka lah orang-orang yang ghibah melanggar kehormatan orang lain.

NamimahKalau diartikan ia bermakna memindahkan perkataan dari satu kaum kepada kaum yang lain untuk merusak keduanya. Ringkasnya "adu domba". Sehingga Allah mengkisahkan tentang mereka dalam Al-Qur'an. Mereka yang berjalan dengan namimah , menghasut, dan mengumpat. Di sekitar kita orang yang punya profesi sebagai tukang namimah sangat banyak bergentayangan, dan lebih sering di kenal sebagai provokator-kejelekan. Namimah bukan hal yang kecil , bahkan para ulama mengkatagorikannya di dalam dosa besar . Ancaman Rasulullah bagi tukang namimah " tidak akan masuk surga orang yang mengadu domba (HR Bukhari) Akibat namimah ini sangat besar sekali, dengannya terkoyak persahabatan saudara karib dan melepaskan ikatan yang telah dikokohkan oleh Allah. Ia pun mengakibatkan kerusakan di muka bumi serta menimbulkan permusuhan dan kebencian. 

Dusta Dusta adalah menyelisihi kenyataan atau realita. Dusta bukanlah akhlaq orang yang beriman, bahkan ia melekat pada kepribadian orang munafiq. "Tiga ciri orang munafik, apabila berkata berdusta, apabila berjanji mengingkari dan apabila dipercaya berkhianat (HR Bukhari dan Muslim)Padahal orang munafik balasannya sangat mengerikan "di bawah kerak api neraka" Dusta pun mengantarkan pelakunya kepada kejelekan "Sungguh kedustaan menunjukkan kepada kejelekan dan kejelekan mengantarkan kepada neraka".Ramadhan mendidik kita untuk menjaga lisan agar semua yang keluar daripadanya

Page 3: Kultum 1

adalah hanya yang bermanfaat. Dengan puasa, kita lebih bisa menahan diri kita untuk menggunakan lisan untuk berbuat kebaikan, menjaga perasaan orang lain dan menghindarkan diri dari maksiat lisan. Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan bertaqwa.()

( Al Hujurat 12) (HR. Muslim) ( HR Muslim )

Nama:

Dwi Astuti

Kelas:

XI IPS 2

Judul:

Legenda Banyu Wangi

SMA AISYIYAH 1

PALEMBANG

Page 4: Kultum 1

2013/2014