staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi...

23
KULIAH UMUM MEMBUMIKAN IPA TERPADU (APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA IPA TERPADU) Materi Disampaian Dalam Rangka Stadium General Program Studi Pendidikan IPA Tanggal 19 Mei 2011 di Universitas Negeri Semarang Oleh Dr. Insih wilujeng Dosen Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA UNY PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 0

Transcript of staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi...

Page 1: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

KULIAH UMUM

MEMBUMIKAN IPA TERPADU

(APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA IPA TERPADU)

Materi Disampaian Dalam Rangka Stadium General Program Studi Pendidikan IPA

Tanggal 19 Mei 2011 di Universitas Negeri Semarang

Oleh

Dr. Insih wilujeng

Dosen Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA UNY

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

0

Page 2: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA IPA TERPADU?

A. Pendahuluan

Standards for Science Teacher Preparation (NSTA, 2003: 8) merekomendasikan guru-

guru IPA sekolah dasar dan menengah untuk memiliki kecenderungan interdisipliner pada

IPA. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru juga menyebutkan bahwa kompetensi guru

mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya adalah memahami hubungan antar berbagai

cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika dan teknologi. Sebagai usaha untuk

memenuhi tuntutan tersebut, guru-guru IPA SMP/MTs dan calon guru IPA SMP/MTs

hendaknya disiapkan untuk memiliki kompetensi dalam biologi, kimia, fisika, bumi dan

antariksa serta bidang IPA lainnya, seperti kesehatan, lingkungan, dan astronomi.

Program Studi jenjang S1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan

kependidikan dengan gelar Sarjana Pendidikan IPA bidang keahlian pendidikan IPA yang

memiliki kompetensi dasar tenaga pendidik bidang IPA, yaitu kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Lulusan Program Studi Pendidikan IPA memiliki beberapa kewenangan, salah

satunya menjadi guru IPA SMP/MTs. Apabila kita kaitkan dengan rekomendasi guru IPA

sekolah dasar dan menengah dari NSTA (2003: 8) dan Permendiknas (2007: 26) ternyata juga

terdapat kesesuaian, yaitu bahwa guru-guru IPA sekolah menengah harus memiliki

kecenderungan interdisipliner pada sains (IPA).

Kementrian Pendidikan Nasional telah menyusun panduan pengembangan

pembelajaran IPA terpadu sejak tahun 2005, namun kenyataan di lapangan hampir semua

guru IPA SMP/MTs masih belum menerapkan pembelajaran IPA terpadu tersebut dengan

berbagai alasan. Hasil isian angket dari guru-guru IPA SMP/MTs di wilayah Yogyakarta dari

4 wilayah kabupaten dan 1 wilayah kota dengan sampel 20 orang guru IPA SMP dapat

ditemukan beberapa alasan belum dilaksanakannya pembelajaran IPA terpadu antara lain

adanya ketakutan para guru tentang muatan materi kurikulum tidak tersampaikan, tidak

adanya contoh-contoh pembelajaran IPA terpadu di beberapa buku teks serta belum

diperolehnya langkah-langkah pengembangan pembelajaran IPA terpadu bagi guru

SMP/MTs.

Mengacu pada masalah-masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu dalam

kesempatan ini membekali mahasiswa calon guru IPA SMP/MTs untuk memahami,

1

Page 3: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

merencanakan dan nantinya mengimplementasikan IPA Terpadu. Beberapa permasalahan

yang akan kita diskusikan adalah:

1. Apakah IPA terpadu?

2. Mengapa IPA Terpadu dibelajarkan pada siswa?

3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran IPA terpadu?

B. Pembahasan

1. IPA Terpadu

Model pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan

beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.

Bermakna artinya dalam pembelajaran terpadu, siswa akan memahami konsep-konsep yang

mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain

yang sudah mereka pahami (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010: 6). Sedangkan IPA

terpadu adalah sebuah pendekatan integratif yang mensintesis perspektif (sudut

pandang/tinjauan) semua bidang kajian dalam IPA untuk memecahkan permasalahan. IPA

terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran IPA yang menghubungkan atau menyatu-

padukan berbagai bidang kajian IPA menjadi satu kesatuan bahasan. Pembelajaran IPA

secara terpadu juga harus mencakup dimensi sikap, proses, produk, aplikasi, dan kreativitas

Dari sejumlah model pembelajaran IPA terpadu yang dikemukakan Fogarty (1991: xv)

terdapat empat model yang potensial untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu,

yaitu connected, webbed, shared, dan integrated. Empat model tersebut dipilih karena

konsep-konsep dalam Kompetensi Dasar (KD) IPA memiliki karakteristik yang berbeda-

beda, sehingga memerlukan model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal.

Ada sejumlah KD yang mengandung konsep saling beririsan/tumpang tindih, sehingga

bila dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien. Konsep-konsep semacam ini

memerlukan pembelajaran model integrated atau shared. Pada model integrated, materi

pembelajaran adalah KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang sepenuhnya beririsan;

sedangkan pada model shared, KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang dibelajarkan

tidak sepenuhnya beririsan, tetapi dimulai dari bagian yang beririsan.

Sejumlah KD lain mengandung konsep yang saling berkaitan tetapi tidak beririsan.

Untuk menghasilkan kompetensi yang utuh, konsep-konsep atau KD-KD tersebut harus

dikaitkan dengan suatu tema tertentu hingga menyerupai jaring laba-laba. Model semacam ini

disebut webbed. Oleh karena selalu memerlukan tema pengait, maka model webbed lazim

disebut model tematik.

2

Page 4: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Juga terdapat sejumlah KD yang contoh atau terapan konsepnya bertautan dengan KD

lain. Agar pembelajarannya menghasilkan kompetensi yang utuh, maka konsep-konsep

tersebut harus dipertautkan (connected) dalam pembelajarannya. Pada model connected ini

KD atau konsep pokok menjadi materi pembelajaran inti, sedangkan contoh atau terapan

konsep yang dikaitkan berfungsi untuk memperkaya.

Pada Tabel 1 disajikan karakteristik pembelajaran terpadu model integrated, shared,

webbed, dan connected (Fogarty, 1991: xv). Empat model keterpaduan dipilih karena konsep-

konsep dalam KD IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan

model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal. Berikut ini diberikan contoh untuk

masing-masing model.

Contoh untuk model integrated adalah sebagai berikut.

KD: 3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari (Fisika)

KD: 4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan

sifat fisika dan sifat kimia (Kimia)

KD: 6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki

(Biologi)

Tema/Topik: Pemisahan Campuran

Alasan pemilihan model integrated adalah menggabungkan bidang kajian fisika, biologi,

dan kimia dalam suatu konsep pemisahan campuran baik secara fisika, kimia, dan klasifikasi

makhluk hidup berukuran mikro dan pemisahan campuran bisa dilakukan secara fisika (tanpa

reaksi kimia) dengan reaksi kimia, maupun untuk mengelompokkan makhluk hidup

berukuran mikro

Tabel 1. Empat Model Pembelajaran IPA Terpadu yang Potensial untuk Diterapkan

Model Karakteristik Kelebihan Keterbatasan integrated Membelajarkan

konsep pada beberapa KD yang beririsan atau tumpang tindih

hanya konsep yang beririsan yang dibelajarkan

Contoh:

Pemahaman terhadap konsep lebih utuh (holistik)

Lebih efisien Sangat

kontekstual

KD-KD yang konsepnya beririsan tidak selalu dalam semester atau kelas yang sama

Menuntut wawasan dan penguasaan materi yang luas

Sarana-prasarana, misalnya buku belum mendukung

3

Page 5: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

tema

Tabel 1. Empat Model Pembelajaran IPA Terpadu yang Potensial untuk Diterapkan

Model Karakteristik Kelebihan Keterbatasan Shared Membelajarkan

semua konsep dari beberapa KD, dimulai dari konsep yang beririsan sebagai unsur pengikat Contoh:

Pemahaman terhadap konsep utuh

Efisien Kontekstual

KD-KD yang konsepnya beririsan tidak selalu dalam semester atau kelas yang sama

Menuntut wawasan dan penguasaan materi yang luas

Sarana-prasarana, misalnya buku belum mendukung

Webbed Membelajarkan beberapa KD yang berkaitan melalui sebuah tema

Pemahaman terhadap konsep utuh

Kontekstual Dapat dipilih

tema-tema menarik yang dekat dengan kehidupan

KD-KD yang konsepnya berkaitan tidak selalu dalam semester atau kelas yang sama

Tidak mudah menemukan tema pengait yang tepat.

connected Membelajarkan sebuah KD, konsep-konsep pada KD tersebut dipertautkan dengan konsep pada KD yang lain

Melihat permasalahan tidak hanya dari satu bidang kajian

Pembelajaran dapat mengi-kuti KD-KD dalam standar isi

Kaitan antara bidang kajian sudah tampak tetapi masih didominasi oleh bidang kajian tertentu

Contoh untuk model shared adalah sebagai berikut.

KD: 5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus

berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

(Fisika)

KD: 1.3. Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan (Biologi)

KD: 2.3. Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan (Biologi)

Alasan pemilihan model shared adalah berbagi pengetahuan di bidang kajian fisika dan

biologi yang berhubungan dengan konsep gerak. Gerak merupakan konsep fisika yang juga

berlaku sebagai salah satu ciri makhluk hidup

4

(lanjutan)

Page 6: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Contoh model webbed adalah sebagai berikut

KD: 4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika (Kimia)

KD:1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan (Biologi)

Tematik : Rokok dan Kesehatan

Alasan pemilihan model webbed adalah menghubungkan bidang kajian biologi dan kimia

dalam suatu jaringan tema untuk menjelaskan tentang rokok dan kesehatan. Rokok dan

kesehatan bisa dijelaskan bahwa rokok sebagai bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan

tubuh manusia

Contoh model connected adalah sebagai berikut.

KD: 2.1. Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan netral

melalui alat dan indikator yang tepat (Kimia)

KD:2.2.Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh

dalam kehidupan sehari-hari (Kimia)

Alasan pemilihan model connected adalah menghubungkan bidang kajian kimia dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Asam, basa, dan garam merupakan bahan kimia

yang banyak terdapat di lingkungan, termasuk sebagai bahan makanan manusia.

IPA terpadu disebut juga IPA terintegrasi dari Sam Barrett, et al (1996 : xx-xxii)

dalam A Glencoe Program Merrill Physical Science yang mendesain pembelajaran IPA

dengan beberapa unsur integrasi dalam Activities; Mini-Labs; Problem Solving; Technology;

Skill Builders; Global Connections; Careers, dan Science and Literatur/Art.

Activities memberikan petunjuk tentang penggunaan peralatan laboratorium atau

pendekatan hands-on science; mini-labs memberi pedoman agar peserta didik dapat

merancang dan melakukan sendiri percobaan dengan peserta didik lain di luar kelas dengan

menggunakan bahan-bahan di sekitar tempat tinggal; problem solving memberikan tantangan

untuk memecahkan masalah dunia nyata atau pemahaman prinsip IPA; technology

menggambarkan penemuan baru, dan pengembangan instrumen baru serta aplikasi teknologi;

skill builders mengajak peserta didik mempertajam keterampilan IPA (Science Skill); global

connections membantu pada peserta didik untuk melihat bagaimana peserta didik melihat

sains fisika dihubungkan dengan sains lainnya; careers memberikan gambaran tentang

pekerjaan (karier) apa yang berhubungan dengan konsep IPA yang dipelajari; sedangkan

science and literatur/art memberi petujuk pada peserta didik untuk mengetahui bahan bacaan

(literature) yang terkait erat dengan konsep yang dipelajari serta contoh-contoh seni yang

berhubungan dengan konsep.

5

Page 7: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Trefil dan Hazen (2007: xi - xxviii) dalam bukunya yang berjudul The Sciences: An

Integrated Approach, menjelaskan, bahwa ada dua ciri utama yang membolehkan kita

memberikan satu teks yang bertujuan membantu siswa memperoleh scientific literacy, yaitu

adanya organisasi ide-ide utama dan integrasi jelas dalam sains.

Ide-ide utama yang dijelaskan dalam buku tersebut diorganisasikan dalam tema-tema

antara lain: sains: suatu cara untuk mengetahui; urutan alam semesta; energi, panas dan

hukum kedua termodinamika; listrik dan magnet; radiasi gelombang elektromagnetik; Albert

Einstein dan teori Relativitas; atom; mekanika kuantum; kombinasi atom; ikatan kimia;

materi dan sifat-sifatnya; inti atom; struktur akhir materi; bintang; kosmologi; bumi dan

planet-planet lain; tektonik lempeng; beberapa siklus bumi; strategi hidup; sel-sel hidup;

molekul-molekul kehidupan; genetika klasik dan modern; sains baru bagi kehidupan dan

evolusi. Tema-tema tersebut diuraikan dalam ide-ide utama dan setiap ide utama

diintegrasikan dalam seluruh bidang sains, yaitu fisika, kimia, lingkungan, geologi, kesehatan

dan keamanan, astronomi, teknologi, dan biologi. (Trefil dan Hazen, 2007: 49).

2. Tujuan dan Manfaat IPA Terpadu

Model pembelajaran IPA terpadu direkomendasikan di tingkatan SMP/MTs, karena

ternyata memiliki beberapa tujuan, yaitu: meningkatkan efesiensi dan efektivitas

pembelajaran; meningkatkan minat dan motivasi, serta beberapa kompetensi dasar dapat

dicapai sekaligus. Model pembelajaran IPA terpadu juga memiliki beberapa kekuatan dan

manfaat, yaitu: penggabungan berbagai bidang kajian terjadi penghematan waktu, karena tiga

disiplin ilmu (fisika, kimia dan biologi) dapat sekaligus dibelajarkan (Kemdiknas, 2005: 1).

Tumpang tindih materi dapat menjadi lebih efesien dan efektif untuk dibelajarkan;

peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antara konsep dari tiga bidang kajian;

meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena mereka dihadapkan pada

gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih mendalam ketika menghadapi situasi

pembelajaran; menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman konsep dan kepemilikan

kompetensi IPA; motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan; membantu

menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta

didik dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebih

terorganisasi dan mendalam, serta memudahkan memahami hubungan materi IPA dari satu

konteks ke konteks lainnya; serta mampu meningkatkan kerja sama antara guru, guru dengan

peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan nara sumber;

6

Page 8: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang

lebih bermakna (Kemdiknas, 2005:2)

Landasan yang mendasari IPA terpadu adalah sebagai berikut:

a. Landasan folosofis progresivisme, yaitu aliran filsafat pendidikan yang menekankan pada

perubahan. Nilai-nilai berkembang terus karena ada pengalaman-pengalaman baru. Oleh

karena itu, kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

b. Landasan Teori Belajar konstruktivisme, yaitu Suatu pandangan tentang belajar, bahwa

belajar dalam diri seseorang adalah membangun pengetahuan baru berdasarkan

pengetahuan sebelumnya. Kontruktivisme merupakan suatu teori mengenai bagaimana

seseorang belajar. Konstruktivisme menjelaskan bagaimana manusia membangun

pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia sekitarnya melalui pengenalan terhadap

benda-benda di sekitarnya yang direfleksikannya melalui pengalamannya

c. Landasan yuridis Permendiknas nomor 22 dan 23. Permendiknas No 24 Tahun 2006 pada

pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah dapat

mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi. Permen

Diknas No 41 Tahun 2007 butir II dinyatakan bahwa RPP disusun untuk setiap KD yang

dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Kemudian, dalam Butir II C

nomor 5 dinyatakan pengembangan RPP memperhatikan prinsip keterkaitan dan

keterpaduan, artinya penyusunan RPP harus memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan

antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar

3. Pengembangan IPA secara Terpadu

A. Tahap Perencanaan

Adapun aktivitas pada tahap ini meliputi:

Menganalisis relevansi KD-KD yang dipadukan dengan memperhatikan isu yang

aktual dan menarik, kontekstual.

Membuat matriks keterhubungan konsep

Merumuskan indikator

Memilih Model Keterpaduan (connected, webbed, integrated)

1) Mengkaji dan memetakan SK dan KD dari bidang kajian yang akan dipadukan

7

Page 9: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Model Keterpadu

an

Materi Pelajaran

Alasan Pemilihan Model dan Lingkup

Materi yang dipadukan

Karakter-karakter

yang akan dibangun

Fisika 3. Memahami wujud zat dan perubahannya Kimia

4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia

3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapan-nya dalam kehidupan sehari-hari

4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat

Integrated Wujud zat dan kelarutan

Menggabungkan bidang kajian fisika dan kimia dalam suatu konsep perubahan wujud zat

Perubahan wujud zat, meliputi perubahan secara fisika dan kimia

ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu

B. Pelaksanaan

Apapun model keterpaduan yang dipilih, pembelajaran harus dijabarkan dari silabus menjadi

RPP (Format Silabus dan RPP terlampir)

Penjelasan tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kegiatan Pendahuluan /Awal KBM

Kegiatan pendahuluan untuk menciptakan suasana awal yang kondusif, sehingga

pembelajaran akan berjalan efektif dan peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran

dengan baik.

Kegiatan Inti KBM

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Dilakukan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis.

Kegiatan inti meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

8

Page 10: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Eksplorasi : melibatkan siswa untuk (1) mencari informasi; (2) menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; (3)

terjadinya interaksi pada siswa; (4) aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan (5)

melakukan percobaan

Elaborasi: (1) membiasakan peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber;

(2) memfasilitasi memunculkan gagasan baru; (3) memberi kesempatan untuk

berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; (4)

berkompetisi untuk meningkatkan prestasi belajar; (5) membuat laporan eksplorasi

Konfirmasi, guru: (1) memberikan umpan balik; (2) melakukan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi; (3) melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar bermakna

Kegiatan Penutup/Akhir

Menyimpulkan materi, pemberian tugas, menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit,

Mendismusikan terapannya dalam kehidupan, evaluasi secara lisan atau tertulis, dan

memberikan penghargaan

Penilaian

Berpijak pada Prinsip:

Hakikat IPA. (penilaian kognitif, sikap, proses)

Model keterpaduan. (kriteria ketuntasan atau ketercapaian KD pada model

connected, webbed, atau integrated)

Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Tes Tertulis Pilihan ganda

Benar-salah

Menjodohkan

Pilihan singkat

Uraian

Tes Lisan Daftar pertanyaan

Tes Kinerja Tes tulis keterampilan

Tes identifikasi

Tes simulasi

Tes uji petik kerja

Penugasan individual atau kelompok Pekerjaan rumah

9

Page 11: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Proyek

Observasi Lembar observasi/lembar pengamatan

Penilaian portofolio Lembar penilaian portofolio

Jurnal Buku catatan jurnal

Penilaian diri Lembar penilaian diri/kuesioner

Penilaian antarteman Lembar penilaian antarteman

Bahan Ajar

Ketersedian bahan ajar yang mendukung mutlak diperlukan.

Bahan ajar IPA terpadu harus komprehensif menyajikan berbagai bidang kajian IPA

secara utuh sebagai satu kesatuan yang saling berkaitan.

Bahan ajar tersebut paling tidak harus memuat contoh-contoh tentang keterkaitan

antar konsep dari berbagai bidang kajian IPA.

Cakupan bahan ajar

Judul, MP, SK, KD, Indikator, Satuan Pendidikan

Petunjuk belajar (Petunjuk peserta didik/pendidik)

Tujuan yang akan dicapai

Informasi pendukung

Latihan-latihan

Petunjuk kerja

Penilaian

Menyusun peta bahan ajar

10

Fisika

3. Memahami wujud zat dan perubahannya

Kimia

4. Memahami berbagai

SK

3.1

Menyelidiki sifat-sifat zat

berdasarkan wujudnya dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

4.1

KD1. Wujud Zat

Materi pembelajaran

Page 12: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Lembar kegitan Siswa (LKS)

• Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik.

• Lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas

peserta didik.

• Dapat berupa teori dan atau praktik.

Langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:

• Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran.

11

Fisika

3. Memahami wujud zat dan perubahannya

Kimia

4. Memahami berbagai

3.1

Menyelidiki sifat-sifat zat

berdasarkan wujudnya dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

4.1

2. Kelarutan

Page 13: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

• Menyusun peta kebutuhan LKS

• Menentukan judul LKS

• Menulis LKS

• Menentukan alat penilaian

Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:

• Judul, mata pelajaran, semester, tempat

• Petunjuk belajar

• Kompetensi yang akan dicapai

• Indikator

• Informasi pendukung

• Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja

• Penilaian

C. Penutup

Mencermati beberapa kondisi yang ada di lapangan tentang belum dilakukannya

pembelajaran IPA terpadu dan menyadari betapa penting dan besarnya tuntutan bagi guru-

guru IPA, khususnya guru IPA SMP, serta berbagai upaya-upaya yang bisa dilakukan guna

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA SMP, maka perlu kiranya universitas mantan IKIP

yang memiliki program studi S1 pendidikan IPA mulai membekali kompetensi pendidik bagi

calon guru IPA SMP. Salah satu upaya membekali kompetensi pendidik adalah melalui

pengembangan program IPA terpadu/IPA terintegrasi.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat (2)

menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui

pendidikan profesi. Empat kompetensi tersebut juga menjadi kompetensi lulusan Program

Studi Pendidikan IPA jenjang S1 ditambah dengan kompetensi pendidikan bidang IPA,

kompetensi menghadapi masa depan IPA serta kompetensi dasar-dasar dan rumpun IPA yang

cukup untuk studi lanjut.

12

Page 14: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Lulusan Program Studi S1 Pendidikan IPA memiliki kewenangan salah satunya menjadi

guru IPA SMP/MTs. Calon guru IPA SMP/MTs harus disiapkan mengacu pada standar

kompetensi pembelajaran IPA di jenjang SMP/MTs terkait dengan kharakteristik IPA,

pembelajaran IPA khususnya pembelajaran IPA di jenjang SMP/MTs. Pusat Kurikulum,

Balitbang Kementrian Pendidikan Nasional sejak tahun 2005 telah mengembangkan panduan

pengembangan pembelajaran IPA terpadu untuk guru SMP/MTs.

Panduan pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan

Nasional memiliki tujuan dan manfaat yang didukung oleh beberapa model IPA terintegrasi

dari Sam Bareet (1996) dalam Glencoe Program Merril Physical Science, dimana unsur

integrasinya berbagai bentuk kegiatan pembelajaran (activities, mini labs, problem solving,

tecnology, skill builder, global conection, careers dan literature/art). Robin Fogarty (1991)

merekomendasikan model-model keterpaduan sedangkan James Trafil (2007) menjabarkan

ide utama dalam tema utama, kemudian mengintegrasikan dalam bidang fisika, kimia,

biologi, geologi, lingkungan, kesehatan, keamanan, astronomi dan teknologi.

Modifikasi beberapa model integrasi IPA terhadap model pengembangan IPA terpadu

Kemdiknas diacu dalam pengembangan IPA terintegrasi yang digunakan sebagai bekal

kompetensi pendidik bagi lulusan yang nantinya akan mengajar di jenjang SMP/MTs.

Pengembangan program IPA terintegrasi yang akan membekali mahasiswa agar memiliki

kompetensi profesional dan pedagogik, didasarkan pada mata kuliah tahun pertama bersama

calon guru IPA SMP (fisika dasar, biologi dasar dan kimia dasar) dan mata kuliah pedagogi

(IPA dasar, pendidikan IPA, media pembelajaran IPA, evaluasi pembelajaran IPA dan

kurikulum pembelajaran IPA). Pogram IPA terintegrasi dikembangkan dengan

mempertimbangkan beberapa hasil penelitian terkait dengan pembelajaran IPA Sekolah

Menengah Pertama (SMP), kompetensi-kompetensi guru IPA SMP serta standar-standar

persiapan bagi calon guru IPA SMP.

13

Page 15: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/.../Bahan+Kuliah+UMUM+UNNES.docx · Web viewProgram Studi jenjang S 1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

Berdasarkan analisis kurikulum S1 Pendidikan IPA ditetapkan daftar mata kuliah

prasyarat untuk IPA terintegrasi/IPA terpadu dari aspek content (materi) dan aspek pedagogy

(pedagogi). Mata kuliah prasyarat aspek content (materi) yang meliputi Biologi Dasar, Fisika

Dasar, Kimia Dasar, Ilmu Kebumian, Ilmu Lingkungan dan Astronomi sudah sesuai dengan

rekomendasi standar isi (NSTA, 2003:8-9) meliputi standar Biologi, Kimia dan Fisika.

Khusus untuk Ilmu Kebumian (struktur bumi, karakteristik dan pentingnya lautan, danau,

sungai dan siklus air, karakteristik atmosfer termasuk cuaca, iklim, terjadinya resiko seperti

tornado, badai dan gempa bumi); Astronomi (struktur benda dan sistem di ruang angkasa,

evolusi, sejarah dan tempat dalam sistem tata surya) masuk dalam standar Fisika. Standar isi

khusus untuk Sains-Fisika sekolah menengah juga sudah sesuai dengan hasil penelitian

Zajkov, et al. (2001: 2)

Mata kuliah prasyarat aspek pedagogik yang meliputi IPA Dasar (metode

ilmiah/keterampilan proses); Pendidikan IPA (model, metode, strategi dan pendekatan

pembelajaran dan media pembelajaran IPA sudah sesuai dengan standar pedagogik sains

SMP yang direkomendasikan oleh Carribean Examination (2007: 2-6) dan Curriculum

Development Center (2002: 13-15). Khusus untuk knowledge of assesment dan knowledge of

curriculum aspek pedagogik (Osman, 2010: 946) muncul pada mata kuliah Kajian dan

Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA serta Penilaian dan Evaluasi Pendidikan IPA.

14