Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

download Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

of 55

Transcript of Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    1/55

    Kebijakan Pemerintah bidangKesehatan melalui Perguruan

    Tinggi Kesehatan untukmenyambut BPJS

    Amal Sjaaf

    Pusat Kajian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

    Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    2/55

    Kebijakan Pemerintah

    Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untukpenyusunan peraturan perundang-undangan,

    Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan tidak

    tertulis,

    Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimanayang tertulis dalam Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945,

    yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan

    beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin

    oleh hikmat kebijaksanaan dalam

    permusyawaratan/perwakilan, serta mewujudkan suatu

    Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, dan batang

    tubuh Undang-Undang Dasar 1945.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    3/55

    Tata urutan peraturan perundangan

    Tata urutan ini merupakan pedoman dalam pembuatanaturan hukum dibawahnya :

    Undang-Undang Dasar 1945

    Ketetapan Majelis Permusyawaratan

    Undang-Undang

    Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

    Peraturan Pemerintah

    Keputusan Presiden

    Peraturan Daerah

    Sesuai dengan tata urutan peraturan perundang-undanganini, maka aturan hukum yang lebih rendah tidak bolehbertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    4/55

    4

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 9 TAHUN 1960

    TENTANG

    POKOK-POKOK KESEHATAN

    KETENTUAN-KETENTUAN UMUM TUGAS PEMERINTAH

    ALAT-ALAT PERLENGKAPAN

    PEMERINTAH

    USAHA SWASTA

    PERATURAN PERALIHAN

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    5/55

    5

    Sistem Kesehatan NasionalSK Menkes No. 99a/SK/MenKes/III/1982

    Pemikiran dasar

    Pendahuluan

    Landasan

    Pokok-Pokok Penyelenggaraan

    Penutup

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang (2000)

    Pendahuluan

    Keadaan dan Masalah serta Kecenderungan Tahun 2000

    Kebijaksanaan dan Langkah-Langkah

    Pokok-Pokok Upaya Kesehatan

    Penggerakan Pelaksanaan Upaya Kesehatan

    Sumber Daya

    Penahapan Pelaksanaan

    Pengendalian dan Penilaian

    Penutup

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    6/55

    6

    Sistem Kesehatan Nasional

    SK Menkes No. 99a/SK/MenKes/III/1982

    Bentuk Pokok Pendahuluan

    Keadaan dan Masalah Penorganisasian Upaya Kesehatan

    Dasar Bentuk Pokok Sistem

    Bentuk Pokok Penyelenggaraan Sistem

    Pelaksanaan dan Pengembangan Upaya Kesehatan

    Manajemen Upaya Kesehatan

    Sumber Daya Upaya

    Peraturan Perundang-undangan

    Penahapan Pelaksanaan

    Penutup

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    7/55

    7

    Sistem Kesehatan NasionalSK Menkes No. 99a/SK/MenKes/III/1982

    RPJPKs/d 2000

    PemikiranSKNBentuk Pokok

    Penyelenggaraan

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    8/55

    8

    Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

    K E T E N T U A N U M U M

    ASAS DAN TUJUAN

    HAK DAN KEWAJIBAN

    TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

    UPAYA KESEHATAN

    SUMBER DAYA KESEHATAN

    PERAN SERTA MASYARAKAT

    PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

    PENYIDIKAN

    KETETUAN PIDANA

    KETENTUAN PERALIHAN

    KETENTUAN PENUTUP

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    9/55

    PP 36 thn 1996 ttg Tenaga Kesehatan

    1) Tenaga kesehatan terdiri dari :a. tenaga medis;b. tenaga keperawatan;c. tenaga kefarmasian;d. tenaga kesehatan masyarakat;

    e. tenaga gizi;f. tenaga keterapian fisik;g. tenaga keteknisian medis.

    2) Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.

    3) Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan.4) Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan

    asisten apoteker.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    10/55

    PP 36 thn 1996 ttg Tenaga Kesehatan

    5) Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiologkesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan,

    penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan

    sanitarian.

    6) Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien.7) Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis

    dan terapis wicara.

    8) Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer,

    radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analiskesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi

    transfusi dan perekam medis.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    11/55

    11

    TAP MPR No X Tahun 1998 tentang Pokok-

    pokok Reformasi TAP MPR No IV Tahun 1999 Garis Besar

    Haluan Negara 1999-2004

    Undang-Undang No 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah

    Undang-Undang No 25 Tahun 1999 tentangPerimbangan Keuangan Antara PemerintahanPusat dan Daerah

    Undang-Undang No 25 Tahun 2000 tentangProgram Pembangunan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    12/55

    Tap MPR No. IV/MPR/1999 ttg GBHN 1999-2004

    Arah Kebijakan :1. Hukum

    2. Ekonomi --> pengembangan sistem dana jaminan sosial

    3. Politik

    4. Agama5. Pendidikan --> pembaharuan dan pemantapan sistempendidikan nasional

    6. Sosial dan Budaya --> 1. Kesehatan dan Kesejateraan Sosial :peningkatan mutu sumber daya manusia dan

    lingkungan yang saling mendukung denganpendekatan paradigma sehat

    7. Pembangunan Daerah

    8. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    13/55

    13

    Undang-Undang No 25 Tahun 2000 tentang ProgramPembangunan Nasional (November 2000)

    Sistematika Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun

    2000-2004 :BAB I : PENDAHULUAN

    BAB II : PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

    BAB III : PEMBANGUNAN HUKUM

    BAB IV : PEMBANGUNAN EKONOMIBAB V : PEMBANGUNAN POLITIK

    BAB VI : PEMBANGUNAN AGAMA

    BAB VII : PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

    BAB VIII : PEMBANGUNAN SOSIAL DAN BUDAYA

    BAB IX : PEMBANGUNAN DAERAH

    BAB X : PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DANLINGKUNGAN HIDUP

    BAB XI : PEMBANGUNAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN

    BAB XII : PENUTUP

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    14/55

    14

    Garis-garis Besar Haluan Negara 1999-2004

    Amandemen UUD 1945

    Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional

    Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem

    Jaminan Sosial NasionalUndang-Undang No. ?? Tahun ???? tentang Sistem

    Kesehatan Nasional (???)

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    15/55

    15

    KepMenKes No. 131/MENKES/SK/II/2004 tentang

    SISTEM KESEHATAN NASIONAL

    PENDAHULUAN

    PERKEMBANGAN DAN MASALAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

    POKOK-POKOK SISTEM KESEHATAN NASIONAL

    SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

    SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

    SUBSISTEM SUMBER DAYA KESEHATAN

    SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    SUBSISTEM MANAJEMEN KESEHATAN PENYELENGGARAAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL

    PENUTUP

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    16/55

    Kecenderungan

    dan Isu

    strategis

    Prinsip

    Dasar

    Bang. Kes

    yg bermutu &

    berkeadilan

    Derajat kes.

    masy yg

    setinggi-

    tingginya

    KERANGKA PIKIR SISTEM KESEHATAN NASIONAL (2004)

    POLEKSOSBUDHANKAM

    Nasional, Regional Dan Global

    Umpan balik

    Landasan Kualitas SDM

    Pembangunan

    Nasional

    Sumber Daya

    Manusia

    Kesehatan

    Pemberdayaan

    Masyarakat

    Upaya

    Kesehatan

    ManajemenKesehatan

    PembiayaanKesehatan

    Sumber Daya

    Obat dan

    Perbekalan

    Kesehatan

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    17/55

    17

    KepMenKes No. 131/MENKES/SK/II/2004 tentang

    SISTEM KESEHATAN NASIONAL

    SKN harus berinteraksi secara harmonis dengan berbagai sistemnasional tersebut, seperti:

    Sistem Pendidikan Nasional, Sistem Perekonomian Nasional Sistem Ketahanan Pangan Nasional Sistem Hankamnas, dan Sistem-sistem nasional lainnya

    Untuk menjamin keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah

    perlu dikembangkan Sistem Kesehatan Daerah (SKD). Dalam kaitan

    ini kedudukan SKN merupakan suprasistem dari SKD.

    SKD menguraikan secara spesifik unsur-unsur upaya kesehatan,

    pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan,

    sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan

    masyarakat dan manajemen kesehatan sesuai dengan potensi dan

    kondisi daerah. SKD merupakan acuan bagi berbagai pihak dalam

    penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    18/55

    18

    KepMenKes No. 131/MENKES/SK/II/2004 tentang SISTEM

    KESEHATAN NASIONAL

    Subsistem upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yakni upaya

    kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP).

    UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan

    kesehatan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa,

    pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan

    penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan

    sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zataditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman,

    pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya,

    serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

    UKP mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit,

    pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan danpemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Dalam UKP

    juga termasuk pengobatan tradisional dan alternatif serta pelayanan

    kebugaran fisik dan kosmetika.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    19/55

    19

    KepMenKes No. 131/MENKES/SK/II/2004 tentang SISTEM

    KESEHATAN NASIONAL

    Apabila sistem jaminan kesehatan nasional telah berkembang,

    pemerintah tidak lagi menyelenggarakan UKP strata pertama melaluiPuskesmas. Penyelenggaraan UKP strata pertama akan diserahkan

    kepada masyarakat dan swasta dengan menerapkan konsep dokter

    keluarga, kecuali di daerah yang sangat terpencil masih dipadukan

    dengan pelayanan Puskesmas.

    Dana pemerintah diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatanmasyarakat dan upaya kesehatan perorangan bagi masyarakat rentan

    dan keluarga miskin.

    Kebutuhan baik jenis, jumlah maupun kualifikasi tenaga kesehatan

    dirumuskan dan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat berdasarkan

    masukan dari Majlis Tenaga Kesehatan yang dibentuk di pusat danprovinsi. Majlis Tenaga Kesehatan adalah badan otonom yang

    dibentuk oleh Menteri Kesehatan di pusat serta oleh Gubernur di

    provinsi dengan susunan keanggotaan terdiri dari wakil berbagai

    pihak terkait, termasuk wakil konsumen dan tokoh masyarakat.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    20/55

    20

    KepMenKes No. 131/MENKES/SK/II/2004 tentang SISTEM

    KESEHATAN NASIONAL

    Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan --> Standar pendidikanvokasi, sarjana dan profesi tingkat pertama ditetapkan oleh asosiasi

    institusi pendidikan tenaga kesehatan yang bersangkutan. Sedangkan

    standar pendidikan profesi tingkat lanjutan ditetapkan oleh kolegium

    profesi yang bersangkutan.

    Penyelenggara pendidikan vokasi, sarjana dan profesi tingkatpertama adalah institusi pendidikan tenaga kesehatan yang telah

    diakreditasi oleh asosiasi institusi pendidikan kesehatan yang

    bersangkutan.

    Sedangkan penyelenggara pendidikan profesi tingkat lanjutan adalah

    institusi pendidikan (university based) dan institusi pelayanankesehatan (hospital based) yang telah diakreditasi oleh kolegium

    profesi yang bersangkutan.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    21/55

    21

    Berdasarkan PP No.32 Tahun 1996 dan

    Kepmenkes No.1192 Tahun 2004

    Terdapat enam kelompok pendidikan tenaga kesehatan yaitu:

    1. Keperawatan yang meliputi Sekolah Perawat Kesehatan, Sekolah

    Pengatur Rawat Gigi, Keperawatan, Kebidanan, dan Kesehatan Gigi

    2. Kefarmasiaan, meliputi Sekolah Menengah Farmasi, Analis Farmasi

    3. Kesehatan Masyarakat (Kesehatan Lingkungan)

    4. Gizi

    5. Keterapian Fisik meliputi Fisioterapi, Okupasi Terapi, Terapi Wicara,

    Akupuntur

    6. Keteknisan Medis meliputi SMAK, Analis Kesehatan, Teknik Gigi,Ortotik Prostetik, Teknik Elektro Medik, Teknik Radiologi,

    Pendidikan Teknologi Transfusi Darah, Perekam dan Informatika

    Kesehatan, dan Kardiovaksuler.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    22/55

    UU No 40 Thn 2004 ttg Sistem Jaminan Sosial Nasional

    Jenis program jaminan sosial meliputi:a. jaminan kesehatan;b. jaminan kecelakaan kerja;c. jaminan hari tua;d. jaminan pensiun; dane. Jaminan kematian

    Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip

    asuransi sosial dan prinsip ekuitas.

    Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar

    peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan

    dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

    Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa

    pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif,

    kuratif dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang

    diperlukan.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    23/55

    UU No 40 Thn 2004 ttg

    Sistem Jaminan SosialNasional

    UU No 36 Thn 2009 ttg

    Kesehatan

    UU No 25 Thn 2009 ttg

    Pelayanan Publik

    UU No 44 Thn 2009 ttgRumah Sakit UU No 24 Thn 2011 ttgBadan Penyelenggara

    Jaminan Sosial

    UU No 29 Thn 2004 ttg

    Praktek KedokteranJSK --> SKN, FPK , TENKES

    UU No 20 Thn 2003 ttg

    Sistem Pendidikan

    Nasional

    RUU (No .. Thn 2013) ttg

    Pendidikan Kedokteran

    RUU (No .. Thn 2013)

    ttg Keperawatan

    RUU (No .. Thn 2013) ttg

    Tenaga Kesehatan

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    24/55

    UU No 36 Thn 2009 ttg Kesehatan

    Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah,

    pemerintah daerah dan/atau masyarakat melalui pengelolaanadministrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan,

    upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan

    pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

    kesehatan, serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan

    saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yangsetinggi-tingginya.

    Pengelolaan kesehatan dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah

    dibuat dalam suatu sistem kesehatan nasional yang diatur dengan

    Peraturan Presiden.

    Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yangdigunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik

    promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

    Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    25/55

    UU No 36 Thn 2009 ttg Kesehatan

    Fasilitas pelayanan kesehatan, menurut jenis pelayanannya terdiri

    atas:

    a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan

    b. pelayanan kesehatan masyarakat.

    Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi:

    a. pelayanan kesehatan tingkat pertama;

    b. pelayanan kesehatan tingkat kedua; dan

    c. pelayanan kesehatan tingkat ketiga.

    Fasilitas pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh pihak Pemerintah,

    pemerintah daerah, dan swasta.

    Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan harusmemiliki kompetensi manajemen kesehatan yang diatur Peraturan

    Menteri

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    26/55

    UU No 36 Thn 2009 ttg Kesehatan

    Tenaga Kesehatan

    Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam

    rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

    Ketentuan mengenai perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,

    pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan diatur

    dalam Peraturan Pemerintah.

    Ketentuan mengenai tenaga kesehatan diatur dengan Undang-

    Undang.

    Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum yang diatur

    dengan Peraturan Menteri.

    Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan

    diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau

    masyarakat melalui pendidikan dan/atau pelatihan.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    27/55

    UU No 36 Thn 2009 ttg Kesehatan

    Penyelenggaraan pendidikan dan/atau pelatihan menjaditanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah.

    Ketentuan mengenai penyelengaraan pendidikan dan/atau

    pelatihan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk

    pemerataan pelayanan kesehatan. Pemerintah daerah dapat mengadakan dan mendayagunakan

    tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerahnya.

    Tenaga kesehatan dapat dikelompokkan sesuai dengan keahlian

    dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain meliputi tenaga medis,

    tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatanmasyarakat dan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik,

    tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    28/55

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

    Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan melalui kegiatan: pelayanan kesehatan;

    pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer;

    peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit;

    penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan;

    pelayanan kesehatan reproduksi;

    pelayanan keluarga berencana;

    upaya kesehatan sekolah;

    upaya kesehatan olahraga;

    pelayanan kesehatan pada bencana;

    pelayanan darah;

    pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

    penanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran;

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    29/55

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

    upaya kesehatan matra; pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan;

    pengamanan makanan dan minuman;

    pengamanan zat adiktif;

    pelayanan forensik klinik dan pelayanan bedah mayat;

    upaya kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia dan penyandang

    cacat;

    upaya perbaikan gizi;

    upaya kesehatan jiwa;

    upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit

    menular dan upaya pencegahan, pengendalian dan penanganan

    penyakit tidak menular;

    upaya kesehatan lingkungan; dan upaya kesehatan kerja.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    30/55

    Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP)

    Pelayanan kesehatan dimana terjadi kontak pertama secara

    perorangan sebagai proses awal pelayanan kesehatan yang

    memberikan penekanan pada pelayanan pengobatan, pemulihan

    tanpa mengabaikan upaya peningkatan dan pencegahan, termasuk

    di dalamnya pelayanan kebugaran dan gaya hidup sehat (healthy life

    style).

    Diselenggarakan oleh tenaga kesehatan yang dibutuhkan dan

    mempunyai kompetensi sesuai ketentuan berlaku serta dapat

    dilaksanakan di rumah, tempat kerja, maupun fasilitas pelayanan

    kesehatan perorangan primer baik Puskesmas dan jejaringnya, serta

    fasilitas pelayanan kesehatan lainnya milik pemerintah, masyarakat,

    maupun swasta.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    31/55

    Dapat diselenggarakan sebagai:

    pelayanan yang bergerak (ambulatory) atau menetap,

    dapat dikaitkan dengan tempat kerja, seperti klinik perusahaan;

    atau

    dapat disesuaikan dengan lingkungan/kondisi tertentu, seperti:kesehatan matra, kesehatan haji, kesehatan pada

    penanggulangan bencana, kesehatan transmigrasi, kesehatan di

    bumi perkemahan, kesehatan dalam penanggulangan gangguan

    keamanan dan ketertiban masyarakat, kesehatan dalam operasi

    dan latihan militer di darat, kesehatan kelautan dan bawah air,

    kesehatan kedirgantaraan/ penerbangan, dan kesehatan dalam

    situasi khusus dan/atau serba berubah).

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    32/55

    Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan primer untuk penduduk

    miskin dibiayai oleh Pemerintah, sedangkan golongan ekonomi lainnya

    dibiayai dalam sistem pembiayaan yang diatur oleh Pemerintah.

    Pemerintah wajib menyediakan pelayanan kesehatan perorangan

    primer di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

    sesuai kebutuhan, terutama bagi masyarakat miskin, daerah terpencil,perbatasan, pulau-pulau terluar dan terdepan, serta yang tidak

    diminati swasta.

    Termasuk pelayanan kesehatan berbasis masyarakat dalam bentuk

    seperti Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan pengobatan tradisional,

    alternatif dan komplementer yang secara ilmiah telah terbuktiterjamin keamanan dan khasiatnya.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    33/55

    Pelayanan Kesehatan Perorangan Sekunder: Pelayanan kesehatan spesialistik yang menerima rujukan dari

    pelayanan kesehatan perorangan primer, yang meliputi rujukan kasus,

    spesimen, dan ilmu pengetahuan serta dapat merujuk kembali ke

    fasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk.

    Dilaksanakan oleh dokter spesialis atau dokter yang sudahmendapatkan pendidikan khusus dan mempunyai izin praktik serta

    didukung tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan.

    Dilaksanakan di tempat kerja maupun fasilitas pelayanan kesehatan

    perorangan sekunder baik rumah sakit setara kelas C serta fasilitas

    pelayanan kesehatan lainnya milik Pemerintah, Pemerintah Daerah,masyarakat, maupun swasta.

    Harus memberikan pelayanan kesehatan yang aman, sesuai, efektif,

    efisien dan berbasis bukti (evidence based medicine) serta didukung

    pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    34/55

    Pelayanan Kesehatan Perorangan Sekunder: Yang bersifat tradisional, alternatif dan komplementer dilaksanakan

    berafiliasi dengan atau di rumah sakit pendidikan.

    Pelayanan kesehatan perorangan sekunder dapat dijadikan sebagai

    wahana pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan sesuai dengan

    kebutuhan pendidikan dan pelatihan.

    Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier:

    Menerima rujukan subspesialistik dari pelayanan kesehatan di

    bawahnya, dan dapat merujuk kembali ke fasilitas pelayanan

    kesehatan yang merujuk.

    Dilaksanakan dokter subspesialis atau dokter spesialis yang telah

    mendapatkan pendidikan khusus atau pelatihan dan mempunyai izin

    praktik dan didukung oleh tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    35/55

    Pelaksanaaan di rumah sakit umum, rumah sakit khusus setarakelas A dan B, baik milik Pemerintah, Pemerintah Daerah maupun

    swasta yang mampu pelayanan kesehatan subspesialistik dan juga

    termasuk klinik khusus, seperti pusat radioterapi.

    Pemerintah mengembangkan berbagai pusat pelayanan unggulan

    nasional yang berstandar internasional untuk memenuhikebutuhan pelayanan kesehatan dan menghadapi persaingan

    global dan regional.

    Fasilitas pelayanan kesehatan perorangan tersier dapat didirikan

    melalui modal patungan dengan pihak asing sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan kesehatan perorangan tersier wajib melaksanakan

    penelitian dan pengembangan dasar maupun terapan dan dapat

    dijadikan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan tenaga

    kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    36/55

    Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP)

    Pelayanan peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan

    pengobatan dan pemulihan dengan sasaran keluarga,

    kelompok, dan masyarakat.

    Penyelenggaraan menjadi tanggung jawab Dinas KesehatanKabupaten/Kota yang pelaksanaan operasionalnya dapat

    didelegasikan kepada Puskesmas, dan/atau fasilitas pelayanan

    kesehatan masyarakat primer lainnya yang diselenggarakan

    oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat.

    Masyarakat termasuk swasta dapat menyelenggarakanpelayanan kesehatan masyarakat primer sesuai dengan

    peraturan perundang- undangan yang berlaku dan bekerja

    sama dengan Pemerintah/ Pemerintah Daerah.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    37/55

    Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat primer ditanggung olehPemerintah/Pemerintah Daerah bersama masyarakat, termasuk

    swasta.

    Pemerintah/Pemerintah Daerah wajib melaksanakan dan membiayai

    pelayanan kesehatan masyarakat primer yang berhubungan dengan

    prioritas pembangunan kesehatan melalui kegiatan perbaikanlingkungan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan

    kematian serta paliatif.

    Didukung kegiatan lainnya, seperti surveilans, pencatatan, dan

    pelaporan yang diselenggarakan oleh institusi kesehatan yang

    berwenang. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat primer mendukung

    upaya kesehatan berbasis masyarakat dan didukung oleh pelayanan

    kesehatan masyarakat sekunder.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    38/55

    Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sekunder (PKMS)

    Menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat

    primer dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi,

    dan sumber daya manusia kesehatan serta didukung oleh pelayanan

    kesehatan masyarakat tersier.

    Menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau

    Provinsi sebagai fungsi teknisnya, yakni melaksanakan pelayanan

    kesehatan masyarakat yang tidak sanggup atau tidak memadai

    dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat primer.

    Dalam penanggulangan penyakit menular yang tidak terbatas pada

    suatu batas wilayah administrasi pemerintahan (lintas kabupaten/

    kota), maka tingkat yang lebih tinggi (provinsi) yang harus

    menanganinya.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    39/55

    Fasilitas pelayanan kesehatan penyelenggara pelayanan kesehatanmasyarakat sekunder dibangun sesuai dengan standar. Bagi fasilitas

    pelayanan kesehatan masyarakat milik swasta harus mempunyai

    izin sesuai peraturan yang berlaku serta dapat bekerja sama

    dengan unit kerja Pemerintah dan Pemerintah Daerah, seperti

    Laboratorium Kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan

    (BTKL), Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK), dan lain-lain.

    Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tersier (PKMT)

    Menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat

    sekunder dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana,

    teknologi, sumber daya manusia kesehatan, dan rujukanoperasional, serta melakukan penelitian dan pengembangan

    bidang kesehatan masyarakat dan penapisan teknologi dan produk

    teknologi yang terkait.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    40/55

    Pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tersier adalah Dinas

    Kesehatan Provinsi, unit kerja terkait di tingkat provinsi,

    Kementerian Kesehatan, dan unit kerja terkait di tingkat

    nasional.

    Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat tersier menjaditanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian

    Kesehatan yang didukung dengan kerja sama lintas sektor.

    Institusi pelayanan kesehatan masyarakat tertentu secara

    nasional dapat dikembangkan untuk menampung kebutuhan

    pelayanan kesehatan masyarakat.

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    41/55

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

    Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni:

    Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan

    masyarakat itu sendiri.

    Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang publik

    (public good) yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk

    pelayanan kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat privat, kecualipembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung

    jawab pemerintah.

    Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan melalui

    jaminan pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yang

    pada waktunya diharapkan akan mencapai universal health coveragesesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

    Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011

    tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    42/55

    Sumber daya manusia kesehatan yang termasuk kelompok tenaga

    kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga

    keperawatan dan kebidanan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga

    kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga

    keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya, diantaranya

    termasuk peneliti kesehatan.

    Unsur-unsur area penelitian, pengembangan, dan penapisan:

    biomedis dan teknologi dasar kesehatan;

    teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;

    teknologi intervensi kesehatan masyarakat; dan

    humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarak

    PerPres 72 thn 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    43/55

    UU No 24 Thn 2011 ttg BPJS dan

    UU No 44 Thn 2009 ttg Rumah Sakit

    Kotrak kerja antara BPJS dengan badan hukum pemilik RS

    Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas

    kesehatan/RS

    Kontrak atas layanan berbasis kelompok diagnosis/tindakan sesuai

    dengan standar layanan rumah sakit Nilai kontrak atas layanan mengacu kepada standar tarif dan variasi

    besaran tarif

    Disbursement nilai kontrak diberikan ke badan hukum pemilik RS

    Perlu ada Peraturan Pelaksanaan tentang layanan berbasis kelompok

    diagnosis,standar dan besaran tarif, cara pembayaran/disbursement

    dari nilai kontrak.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    44/55

    UU No 44 Thn 2009 ttg Rumah Sakit dan

    UU No 24 Thn 2011 ttg BPJS

    Pola tarif nasional berdasarkan komponen biaya satuan

    pembiayaan dan dengan memperhatikan kondisi regional

    Gubernur menetapkan pagu tarif maksimal berdasarkan pola

    tarif nasional

    Penetapan besaran tarif rumah sakit harus berdasarkan pola

    tarif nasional dan pagu tarif maksimal

    Standar tarif ditetapkan setelah mendapatkan masukan dari

    BPJS bersama dengan asosiasi fasilitas kesehatan, baik tingkat

    nasional maupun tingkat daerah.

    Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pola Tarif

    Nasional Rumah Sakit.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    45/55

    UU No 40 Thn 2004 ttg SJSN

    Daftar dan harga tertinggi obat-obatan, serta bahan medis habis pakaiyang dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ditetapkan sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan.

    Jenis-jenis pelayanan yang tidak dijamin Badan Penyelenggara Jaminan

    Sosial akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden.

    Perlu ada Peraturan Pelaksanaan yang dikaitkan

    dengan hal ini

    Peraturan Presiden tentang jenis pelayanan yang

    tidak dijamin.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    46/55

    UU 44 Thn 2009 ttg Rumah Sakit

    UU No 40 Thn 2004 ttg SJSN

    Perizinan diatur dengan Peraturan Menteri

    Fasilitas kesehatan : rumah sakit, dokter praktek, klinik, laboratorium,

    apotek dan fasilitas kesehatan lainnya.

    Kompensasi yang diberikan pada peserta dapat dalam bentuk uang

    tunai, sesuai dengan hak peserta. Peserta yang menginginkan kelas yang lebih tinggi dari pada haknya

    (kelas standar), dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti

    asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara

    biaya yang dijamin oleh BPJS dengan biaya yang harus dibayar akibat

    peningkatan kelas perawatan.

    Peraturan Presiden tentang kompensasi dan

    peningkatan kelas.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    47/55

    UU 24 Thn 2004 ttg Praktik KedokteranPasal 50

    UU No 40 Thn 2004 ttg SJSN - Pasal 24

    UU No 36 Thn 2009 ttg Kesehatan - Pasal 27

    Besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan untuk setiap wilayah

    ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara BPJS dan asosiasi fasilitas

    kesehatan di wilayah tersebut.

    BPJS mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendalimutu pelayanan; dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk

    meningkatkan efisiensi dan efektivitas jaminan kesehatan.

    Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan pelindungan

    hukum

    Peraturan Pemerintah mengenai hak dan

    kewajiban tenaga kesehatan.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    48/55

    UU No 40 Thn 2004 ttg SJSN - Pasal 24

    BPJS dapat memberikan anggaran tertentu kepada suatu rumah sakit

    di suatu daerah untuk melayani sejumlah peserta atau membayarsejumlah tetap tertentu per kapita per bulan (kapitasi). Anggaran

    tersebut sudah mencakup jasa medis, biaya perawatan, biaya

    penunjang, dan biaya obat-obatan yang penggunaan rincinya diatur

    sendiri oleh pimpinan rumah sakit.

    Dalam pengembangan pelayanan kesehatan, Badan PenyelenggaraJaminan Sosial menerapkan sistem kendali mutu dan kendali biaya

    termasuk menerapkan iur biaya untuk mencegah penyalahgunaan

    pelayanan kesehatan.

    Perlu ada Peraturan Pelaksanaan tentang pembayaran kapitasi dirumah sakit dan penerapan sistem kendali mutu dan kendali biaya di

    rumah sakit.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    49/55

    RUU Tenaga Kesehatan

    Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari:

    Tenaga Kesehatan Asisten tenaga kesehatan

    Tenaga Kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum Diploma III, kecuali

    tenaga medis.

    Asisten tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum pendidikan

    menengah di bidang kesehatan. Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:

    T tenaga gizi

    tenaga keterapian fisik

    tenaga ketekniian medis

    tenaga kesehatan lainnya

    tenaga medis;

    tenaga keperawatan dan

    kebidanan;

    tenaga kefarmasian;

    tenaga kesehatan masyarakat;

    tenaga kesehatan lingkungan;

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    50/55

    RUU Tenaga Kesehatan

    Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga

    medis terdiri dari dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi

    spesialis.

    Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga

    keperawatan dan kebidanan terdiri dari perawat, perawat gigi,

    perawat anestesi dan bidan.

    Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga

    kefarmasian terdiri dari apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.

    Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga

    kesehatan masyarakat terdiri dari epidemiolog kesehatan, tenaga

    promosi kesehatan dan ilmu perilaku, tenaga kesehatan kerja,

    tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan

    kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    51/55

    RUU Tenaga Kesehatan

    Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga

    kesehatan lingkungan terdiri dari tenaga sanitasi lingkungan,

    entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan.

    Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga gizi

    terdiri dari nutrisionis dan dietisien.

    Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga

    keterapian fisik terdiri dari fisioterapis, okupasi terapis, terapis

    wicara, dan akupunktur.

    Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga

    keteknisian medis terdiri dari radiografer, radioterapis, teknisi gigi,

    teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, ortotik

    prostetik, perekam medis dan informasi kesehatan, teknisi

    kardiovaskuler, fisikawan medis, dan teknisi transfusi darah.

    Tenaga Kesehatan ditetapkan oleh Menteri.

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    52/55

    Tenaga Kesehatan untuk SJSN dan SKN

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    53/55

    Tenaga Kesehatan untuk SJSN dan SKN

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    54/55

    Nurse to population ratios ranged from 178 to 861 per

  • 7/25/2019 Kuliahumum Undip Bpjs 5sept2013

    55/55

    Tenaga Kesehatan untuk SJSN dan BPJS

    Tenaga kesehatan untuk bidang kendali mutu layanan

    kesehatan Tenaga kesehatan untuk bidang kendali biaya layanan

    kesehatan

    Tenaga penetap kode (coder) resume medik

    Tenaga verifikator layanan berbasis kelompokdiagnosis/tindakan

    Tenaga administrasi dan manajemen jaminan sosial

    kesehatan

    Nurse to population ratios ranged from 178 to 861 per

    100,000 population with a mean of 473.

    Nurse to population ratios at the national average of 782

    per 100,000 population