KULIAH MATERI KOMPREHENSIF
description
Transcript of KULIAH MATERI KOMPREHENSIF
KULIAH MATERI KOMPREHENSIF
ANCHIPEREMESIS GRAVIDARUM
PREEKLAMPSIAABORTUS
KBKEPUTIHAN
ANTE NATAL CARE(Sumber: Slide dr.Eriana, Sp.OG (K)
3
Pengertian pemeriksaan kehamilan Mengoptimalisasikan kesehatan mental &
fisik ibu hamil Mampu menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Antenatal Care
KEHAMILAN dibagi 3 trimester T rimester 1 : 1-20 minggu Trimester 2 : 21 – 27 minggu Trimester 3 : 28 – 40 minggu
MENURUT KEMATANGAN JANIN Immatur : 21 - 27 minggu Prematur : 28 – 36 minggu Aterm : 37 – 42 minggu Posterm : ≥42 minggu
5
1. Pemeriksaan pertamasetelah diketahui terlambat haid. tes kehamilan, USG
2. Pemeriksaan ulangtiap bulan : 6 mg s.d. 7 bltiap 2 mg : s.d. 8 bltiap mgg : ≥ 8 bl
3. Pemeriksaan khususjika ada keluhan tertentu.
Dianjurkan minimal 4 kali selama kehamilan
Jadual Pemeriksaan
6
Mengenal & menangani sedini mungkin penyulit dan penyakit yang menyertai saat kehamilan, persalinan, dan nifas.
Nasihat & petunjuk berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, laktasi dan KB.
Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
Tujuan khusus
7
Konsep Pemeriksaan Anamnesis: Identitas, Status Marital, HPMT, Keluhan, RPS, RPD, Riwayat
Fertilitas, Riwayat Obstetri, Riwayat ANC, Riwayat Haid, Riwayat Perkawinan, Riwayat KB
Pemeriksaan fisik umum: TB/BB, KUVS, Status Generalis Pemeriksaan khusus obstetri: Inspeksi, Palpasi (Leopold), TFU, Auskultasi
(DJJ), Pemeriksaan Dalam (VT)
Pemeriksaan penunjang: USG, Laboratorium (DR3, SGOT, SGPT, Albumin, Bilirubin, LDH)
Diagnosis kehamilan: Tanda dugaan hamil, tanda pasti, tanda tidak pasti
Pemeriksaan psikologis*
Penatalaksanaan lebih lanjut: Edukasi, Terapi obat (SF, Asam Folat), Dirujuk (jika terdapat penyulit di waktu-waktu mendekati persalinan)
8
Tanda dugaan hamil Amenore Mual muntah Ngidam Sinkope Payudara tegang
Sering miksi Konstipasi Pigmentasi kulit Epulis varises
9
Tanda tidak pasti Rahim membesar sesuai dengan tuanya
kehamilan Pemeriksaan dalam dijumpai :
◦ Hegar◦ Chadwick◦ Piscaceck◦ Braxton hicks◦ ballotement
Pemeriksaan biologis kehamilan (+)
10
Tanda pasti kehamilan Terlihat / teraba bagian-bagian janin Terlihat / teraba gerakan janin Terdengar/ terlihat detak jantung janin
11
PROSES KEHAMILAN
Terjadi perubahan mendasar alat genitalia interna dan eksterna.
Untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
12
TINGGI FUNDUS UTERI MENURUT UMUR KEHAMILAN
16 mgg20 mgg
28 mgg
36 mgg 40 mgg
12 mgg mulai teraba
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Sumber: Slide dr.Hartono Hadisaputro, SpOG(K)
Def : Mual dan muntah berlebihan, lebih dari 10x dalam 24 jam yang terjadi pada ibu hamil sampai usia kehamilan 16 minggu dan tidak sembuh dengan terapi sederhana sehingga mengganggu kesehatan kegiatan sehari - hari.
Sindroma ini ditandai ◦ Penurunan BB > 5%◦ Dehidrasi dan produksi keton◦ Defisiensi nutrisi◦ Kelainan metabolik dan elektrolit◦ Tidak mampu malakukan aktivitas sehari - hari
Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum (HG) adalah multifaktorial
Beberapa peneliti mengemukan etiologi dari hiperemesis gravidarum antara lain :◦ Hormon HCG dan Estrogen◦ Penyebab psikologik◦ Imunologik
PATOFISIOLOGI
Sinsitiotrofoblas menghasilkan hormon ß-hcg yang akan mengaktivasi parasimpatis dan akan bermanifestasi ke berbagai organ:
1. Gaster: kontraksi otot lambung dan sekres HCl oleh sel parietal
2. Pylorus: kontraksi3. Sfingter gastroesofageal: relaksasi
Jika ini terjadi bersamaan maka akan terjadi refluks dan mengakibatkan gejala mual dan muntah.
Faktor resiko
BB > 170 pound Gamelli Usia ibu < 20 thn Asma yang tidak diobati Diit tinggi lemak Epilepsi Stress sosial yang berat Makan yang berlebihan sebelum dan selama
hamil Riwayat : HG kehamilan sebelumnya, motion
sickness, sensitif terhadap kontrasepsi, migraine, alergi, gastritis, saudara atau ibu dengan riwayat HG, hipertensi, penyakit ginjal dan diit yang buruk
Diagnosa
Gejala hiperemesis bisa muncul pada umur kehamilan 4 – 6 mgg dan akan membaik pada usia 15 – 20 mgg, namun ada beberapa kasus yang relaps
Gejala yang dikeluhkan penderita bervariasi antara lain : ◦ Kulit kering dan pucat, penurunan jumlah urin,
lemah lesu dan mudah lelah◦ Penurunan berat badan, mual-muntah, saliva
berlebihan
Diagnosa
◦ Penurunan sensitifitas terhadap bau, suara, gerak dan cahaya
◦ Psikologik : depresi dan cemas Pada pemeriksaan laboratorium
◦ Peningkatan benda keton , ureum, hematokrit dan pH urin
◦ Penurunan Na, K, Cl, Mg◦ Peningkatan enzim hati : SGOT/PT, bilirubin
Hasil lab. Menggambarkan derajat beratnya HG
Kriteria diagnosis
Tingkat I◦ Muntah terus menerus◦ Perasaan lemah◦ Nafsu makan –◦ Berat badan menurun◦ Nyeri epigastrium◦ Nadi 100x/m◦ TD sistemik menurun◦ Turgor kulit –◦ Lidah kering◦ Mata cekung
Derajat II◦ Tampak lemah & apatis◦ Turgor lebih –◦ Lidah kering & kotor◦ Nadi kecil & cepat◦ Suhu naik ◦ Mata agak ikterik◦ Berat badan turun◦ Mata cekung ◦ Tekanan darah turun◦ Hemokonsentrasi◦ Oliguria◦ Konstipasi◦ Nafas berbau aseton & aseton urin
Derajat III◦ Keadaan umum lebih payah◦ Muntah berhenti◦ Kesadaran menurun mulai somnolen sampai koma◦ Nadi lebih kecil dan lebih cepat◦ Suhu lebih tinggi◦ Tensi lebih turun◦ Ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan
mental)◦ Ikterus
Penatalaksanaan
Prinsip◦ Perbaikan kondisi umum◦ Memberikan nutrisi memadai secara
bertahap◦ Mengurangi gejala◦ Meningkatkan kondisi psikologis dan
dukungan sosial
Penatalaksanaan
Medikamentosa◦Cairan parenteral p[ada dehidrasi
sedang/berat atau intake (-)◦Vitamin◦Antihistamin dramamin, avomin◦Antiemetik klorpomasin, disiklomin HCL
Non Medikamentosa◦Pengelolaan Diet◦ Isolasi kondisi ruang tenang◦Dukungan psiko-sosial
Diet Tujuan :
◦Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis
◦Memberikan energi dan gizi yang cukup secara berangsur
Syarat :◦Karbohidrat tinggi◦Lemak rendah◦Protein sedang◦Makanan kering, cairan sesuai keadaan
pasien◦Mudah cerna◦Optimalkan makan malam bila makan
pagi/siang sulit◦Makanan berangsur ditingkatkan
Diet Diet Hiperemesis I
◦ Pasien hiperemesis berat◦ Terdiri dari : roti kering, singkong bakar/rebus, ubi
bakar/rebus, buah◦ Cairan tidak bersama makanan ( 1-2 jam
sesudahnya) Diet Hiperemesis II
◦ Bila mual muntah berkurang◦ Makanan gizi tinggi ( bertahap)◦ Minuman bersama makanan
Diet Hiperemesis III◦ Pasien hiperemesis ringan◦ Minuman bersama makanan◦ Cukup energi dan semua zat gizi
PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Sumber: Slide Kuliah PPDS-I Obsgyn FK UNS
DEFINISI
Preeklampsia ialah patologi kehamilan yang ditandai dengan trias: hipertensi, oedema (oedema anasarka) dan protein uria yang terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai menjelang selama setelah persalinan 24 jam.
Eklampsia adalah kejang atau koma yang menyertai keadaan preeklampsia.(eklampsia berarti halilintar yg mempunyai maksud seorang wanita hamil apabila mendapat preeklampsia/ eklampsia dlm keadaan gawat maupun darurat bagaikan terkena halilintar)
Patofisiologi:
Preeklampsia/eklampsia masih merupakan disease of theory artinya belum diketahui penyebabnya, masih merupakan kumpulan dari gejala2 yg muncul. Terdapat banyak teori, antara lain:
1. Teori iskemia plasenta2. Teori imunologis3. Teori genetik4. Dll
Tetapi intinya adalah KERUSAKAN ENDOTEL PEMBULUH DARAH
Pembagian Preeklampsia/eklampsia :I. Berdasarkan Riwayat Tek.Darah
a. Genuine Preeclampsia : sblmnya tdk mempunyai riwayat hipertensib. Superimposed Preeclampsia : telah mempunyai riwayat hipertensi
II. Berdasarkan Gejala a. Preeclampsia Ringan :- tek.darah : ≥140/90 s.d <170/110mmHg- protein uria :
* kualitatif +1 atau +2* kuantitatif <5 g/liter dlm 24 jam
- edema : lokal atau general
b. Preeclampsia Berat :- tek.darah : ≥170/110mmHg
atau: kenaikan tekanan sistolik > 60mmHg kenaikan tekanan diastolik > 30mmHg
- protein uria : * kualitatif +3 atau +4* kuantitatif ≥ 5 g/liter dlm 24 jam
- oedema : anasarka
Ada suatu tingkatan keadaan yg disebut impending eclampsia
Yaitu keadaan sblm trjadi eclampsia :- Oligo Uria, yakni < 25 cc/jam (0,5cc/kg)- edema yang massif- gangguan visus yang cerebral- nyeri epigastrium/nyeri kuadran atas abdomen/muntah2- terdapat HELLP syndrome (Hemolysis, Elevated Liver Enzymes and low Platelet Count)
PENUNJANG DIAGNOSISa. Laboratorium pemeriksaan protein urine baik
secara kualitatif maupun kuantitatifb. Pemeriksaan darah
FAKTOR PREDISPOSISI (FAKTOR PENCETUS):a. Primigravida (muda/<20thn, tua/>30thn)b. Mempunyai riwayat hipertensi c. Obesitasd. Diabetes melituse. Gangguan ginjalf. Kehamilan overdistended (khmln ganda, janin
besar, hidramnion)
PENANGANAN PREECLAMPSIA RINGAN
Dlm Kehamilana. Rawat Jalan (ambulatoir) :
- banyak istirahat - diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein)- diet Rendah : garam,lemak,karbohidrat- mulitvitamineral : sayur2an & buah2an- sedatif ringan : diazepam 3x2 mg atau luminal 3x30 mg
selama 7 hari- periksa laboratorium :
darah rutin (Hb,Al,Ct,Bt,GolDrh,trombosit)darah kimia (alb,glb,gds,ureum,kreatinin,got,gpt)urine rutin;uji faal hati;uji faal ginjal;Estrial & HPL
- kontrol tiap minggub. Rawat Inap
- dlm 2 minggu rawat jalan tidak menunjukkan perubahan- kenaikan berat badan >/1kg/minggu- timbul salah satu gejala preeklampsia berat
PENANGANAN PREEKLAMPSIA BERAT
a. Penderita dirawat diruang yg tenang, tidur miring ke kirib. Diet cukup protein, 100gr/hari & kurang garam yakni
sampai 0,5 gr/haric. Infus ringer laktat 60-125ml/jam (20tetes/menit)d. Drug Of Choice (Magnesium Sulfat/MgSO4), dgn alasan:
- antihipertensi ringan- antikejang ringan- sedatif ringan - diuretik ringan- memperbaiki sirkulasi uteroplasenterSyarat pemberian MgSO4:* Refleksi patela (+)* Respirasi >/16 per menit* Produksi urine 25cc/jam* Tersedia antidotum,yakni kalsium glukonatBila syarat diatas tdk terpenuhi, akan trjadi:+ keracunan MgSO4 dg tanda: refleksi patela (-),respirasi <16kali, oligo/anuria,cardiac arrest kemudian segera diberikan antidotumnya (kalsium glukonat)
- Dosis awal : 8 gr lar.40%(20ml) masing2 10ml di boka & boki
- Dosis pemeliharaan : 4gr setiap 6 jam kemudian. injeksi dexamethason 5mg(1 ampul) setiap 8 jam
- Pemberian magnesium sulfat dihentikan setelah :* diagnose mjd preeclampsia ringan* 24 jam pasca persalinan.
e. Anti Hipertensidiberikan bila T.≥170/110mmHg- nipedipin 2-3 kali 10mg/hari
f. Diuretika- Indikasi : edema paru2 & kgglan jantung- Obat dan dosis
g. Tindakan Obstetrik1. Konservatif : kehamilan dipertahankan,shg ditunggu smpai prsalinan spontan
2.Aktif :2.1 indikasi : bila terdapat 1 atau lebih keadaan di bwh ini :- UK ≥ 37 minggu- trdpat gejala impending eclampsia- tdk ada respon pengobatan (trjd kenaikan tek.darah stlh 6 jam, tdk ada perbaikan stlh 48 jam, index gestosis > 6)- adanya foetal compromised/F.C atau foetal distress/F.D- adanya IUGR- munculnya HELLP syndrome2.2 Cara Terminasi / Pengakhiran Kehamilan- blm dlm persalinan/BDP – induksi ; perlu dipertimbangkan dg bishop score dan adanya penekanan trhdp kondisi janin (foetal well beeing yaitu F.C & F.D)mengingat risiko tinggi preeclampsia/eclampsia pd ibu hami; cenderung utk dilakukan bedah caesar.- dlm persalinan/DP + kala I fase laten---seksio caesarea+ kala I fase aktif---amniotomi, bila 6 jam stlah amniotomi tdk trcapai pembukaan lengkap—seksio caesarea+ kala II : *ekstraksi vakum*ekstraksi forsipal
Eklampsi
1. Prinsip pengobatan sama dg preeklampsi berat, trmasuk pemberian MgSO4
2. Bila masih trjd kejang, berikan tmbahan MgSO4 2 gr larutan 20% dlm waktu 2 menit, bila masih kejang berikan amobarbital smpai 250 mg intravena pelan
3. Sebagai alternatif dpt diberikan diazepam 10mg intravena sblm terapi dg MgSO4
4. Pemberian MgSO4 dihentikan setelah 24jam persalinan, atau bila eklampsia timbul stlah persalinan MgSO4 diberikan smpai 24jam stlah serangan kejang terakhir
5. Persalinan diusahakan pervaginam, 4-8 jam stlah serangan kejang terakhir & penderita sudah sadar
6. Bila diperlukan tindakan seksio caesarea, ini dikerjakan sekurang2nya 12 jam bebas kejang
7. Tindakan lain disesuaikan dg keadaan
ABORTUSSumber: Slide dr.Giri (PPDS-1 Obsgyn)
Definisi Berakhirnya kehamilan dengan umur
kehamilan < 20 mg atau berat janin kurang dari 500 gram.
Berakhirnya kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup berkembang untuk dapat hidup di luar kandungan.
Etiologi FAKTOR FETAL
perkembangan zigot abnormal FAKTOR MATERNAL1. infeksi 2. penyakit kronis3. kelainan endokrin: hipotiroidisme, DM,
defisiensi progesteron4. nutrisi5. penggunaan obat dan lingkungan
(tembakau, alkohol, kafein, radiasi, kontrasepsi & enviromental toxin)
6. faktor imunologi (autoimun & alloimun)7. trombofilia
Patofisologi Terjadi perdarahan ke dalam decidua
basalis, yang diikuti nekrosis jaringan yang berdekatan dengan area perdarahan → secara perlahan embrio dilepaskan dari tempat implantasi → benda asing → memicu kontraksi uterus untuk mengeluarkannya dari dalam cavum uteri.
UK < 8 minggu → keluar seluruhnya UK 8 – 14 minggu → chorion (plasenta) tidak
dilepaskan secara sempurna → perdarahan UK > 14 minggu → ketuban pecah, keluar
janin yang disusul plasenta.
Klasifikasi Berdasarkan Jenis: Abortus spontan Abortus provocatus ( buatan )
Berdasarkan derajat: Abortus Imminens Abortus Insipiens Abortus Incompletus Abortus Completus Missed abortion
Diagnosa
Perdarahan
Serviks
Besar uterus
Gejala lain
Abortus imminens
Sedikit - sedang tertutup Sesuai dengan usia kehamilan
Tes kehamilan +KramUterus lunak
Abortus insipiens
Sedang - banyak
terbuka Sesuai atau lebih kecil
Tes kehamilan +KramUterus lunak
Abortus incompletus
Sedikit - banyak terbuka Lebih kecil dari usia kehamilan
Tes kehamilan +Kram Keluar jaringanUterus lunak
Abortus completus
Sedikit atau tidak ada
Lunak (terbuka) - tertutup
Lebih kecil dari usia kehamilan
Sedikit atau tidak ada kramKeluar massa kehamilan uterus kenyal
Missed abortion
Sedikit, warna kehitaman
Agak kenyal dan tertutup
Lebih kecil dari usia kehamilan
Sebagian gejala kehamilan hilang
Abortus Imminens Perdarahan dari uterus sebelum uk 20 mg di
mana hasil konsepsi masih berada dalam cavum uteri dan tanpa adanya dilatasi cervix.
Klinis: keluar discharge berdarah atau perdarahan melalui orificium uteri → vaginal spotting bahkan perdarahan yang lebih berat.
Berlangsung dalam beberapa hari s/d minggu.
Awalnya keluar darah diikuti nyeri perut bawah hilang timbul.
Nyeri perut bawah (anterior) ritmik yang jelas;
Abortus Imminens Nyeri punggung bawah yang menetap yang
berhubungan dengan perasaan penuh pada panggul, atau nyeri bersifat tumpul di linea mediana.
Pengelolaan:1. bed rest total s/d bebas perdarahan 2
- 3 hari.2. tokolitik, progesteron & prostaglandin
sintetase inhibitor.3. bila dalam 3 - 5 hari perdarahan
tidak berkurang atau bertambah → evaluasi diagnosis.
Abortus insipiens Perdarahan uterus pada kehamilan sebelum
20 minggu dengan adanya dilatasi cervix yang meningkat namun hasil konsepsi masih berada dalam cavum uteri.
Pengelolaan: 1. UK < 16 minggu → evakuasi AVM /
kuretase2. UK > 16 minggu → tunggu ekspulsi
spontan hasil konsepsi, dilanjutkan evakuasi sisa hasil konsepsi.
Abortus Incompletus Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum UK 20 minggu dengan masih terdapat sisa hasil konsepsi tertinggal dalam cavum uteri.
Pengelolaan:1. kuretase terencana → keadaan umum
baik & sedikit perdarahan.2. kuretase emergensi → bila
perdarahan banyak sambil perbaikan keadaan umum.
Abortus Completus Pengeluaran seluruh hasil konsepsi sebelum
umur kehamilan 20 minggu.
Pengelolaan:1. tidak ada terapi khusus2. kontrol 1 minggu kemudian
Missed Abortion Kematian janin yang tertahan dalam cavum
uteri selama 8 minggu atau lebih pada umur kehamilan < 20 minggu.
Pengelolaan:1. pemeriksaan lab: Hb, AL, AT, PT,
APTT, fibrinogen2. bila hemostasis normal: kehamilan
< 12 minggu → evakuasi cavum uteri. kehamilan > 12 minggu → pasang laminaria 24 jam dilanjutkan oksitosin drip, atau pemakaian preparat prostaglandin.
3. bila hemostasis tak normal: Transfusi darah segar atau fibrinogen perinfus sampai fibrinogen > 140 mg%. dilatasi cervix dan kuretase cavum uteri dilakukan setelah hemostasis diperbaiki.
Komplikasi abortus Perdarahan → syok Infeksi → Sepsis
KONTRASEPSI
KontrasepsiKontra : mencegah atau melawan
Kontrasepsi : menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel ovum dan sel sperma
Macam KontrasepsiKLASIFIKASI JENISKontrasepsi Sterilisasi
TubektomiVasektomi
Kontrasepsi Teknik Coitus interruptusPantang BerkalaLactational Amenorrhoe Method (LAM)
Kontrasepsi Hormonal
PilSuntikanImplantTransdermal Patch
Kontrasepsi Mekanik
Kondom/DiafragmaSpermatisidIntra Uterine Devices (IUD) / Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Anamnesis:1. Riwayat fertilisasi2. Riwayat obstetri3. Riwayat kontrasepsi4. Pengetahuan tentang KB5. Tujuan dan kepentingan6. Harapan7. Riwayat Penyakit Sekarang8. Riwayat Penyakit Dahulu9. Kondisi sosial ekonomi10. Edukasi: kekurangan dan kelebihan kontrasepsi,
kontraindikasi, dll
Konseling KB
LEUKORRHEASumber: KK FKUI
Definisi: adalah istilah yang digunakan pada sekret yang dikeluarkan oleh vagina. Leukhorea dapat fisiologis maupun patologis.
Klasifikasi:1. Leukhorea fisiologis2. Leukhorea patologis
1. Bakteri (Gardnerella, NG)Keluhan: keputihan, gatal, warna keputihan abu-abu, encer dan berbau amisRiwayat kontrasepsi: sedang menggunakan IUDRiwayat sosek: seks banyak partnerPemeriksaan VT/Inspekulo: sekret berwarna putih abu-abu
Etiologi
2. Jamur (Candida)Keluhan: gatal (sering di daerah vulva), berbau, sekret putih ke-kremanRiwayat kontrasepsi: pil KBRiwayat pengobatan: steroidRiwayat penyakit dahulu: diabetes, obesitasPemeriksaan VT/inspekulo: terdapat sekret putih ke-kreman seperti susu
Etiologi
3. Parasit (Trichomonas vaginalis):Keluhan: keputihan, gatal, putih atau kuning kehijauan, berbusa, dan berbau
4. Virus (Herpes, HPV)Keluhan: keputihan disertai panas, gatalRiwayat kebiasaan: seks multipartnerPenyakit yang menyertai: kondiloma, herpes genitalis
Etiologi
1. Menjaga kebersihan genitalia2. Meminimalisir penggunaan sabun aseptik3. Mengganti pembalut minimal 3x sehari
selama haid4. Memilih pakaian dalam yang ketat5. Menghindari faktor risiko seperti seks
multipartner
Edukasi
FINISH!!ANY QUESTION?