Kuliah KBK Geriatri

53
dr. Ryan Rachmanto, SpPD Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Untar/RS Sumber Waras Geriatri (Lanjut Usia)

description

thedi nih, mau kenalan boleh?

Transcript of Kuliah KBK Geriatri

Page 1: Kuliah KBK Geriatri

dr. Ryan Rachmanto, SpPD

Bagian/SMF Ilmu Penyakit DalamFK Untar/RS Sumber Waras

Geriatri (Lanjut Usia)

Page 2: Kuliah KBK Geriatri

BATAS LANJUT USIA

WHO:

1. Usia pertengahan (middle age) : usia 45-59 tahun

2. Lanjut usia (elderly) : usia 60-74 tahun

3. Lanjut usia tua (old) : usia 75-90 tahun

4. Usia sangat tua (very old) : usia > 90 tahun

Depsos : lanjut usia diatas 60 tahun

Page 3: Kuliah KBK Geriatri

1. Biologi

a. Teori “Genetic Clock”

Proses menua terjadi akibat adanya program jam genetik didalam

nuklei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu tertentu dan jika

jam ini sudah habis putarannya maka, akan menyebabkan

berhentinya proses mitosis.

b. Teori “Error”

Menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam kesalahan

sepanjang kehidupan manusia. Akibat kesalahan tersebut akan

berakibat kesalahan metabolisme yang dapat mengakibatkan

kerusakan sel dan fungsi sel secara perlahan.

Teori Proses Menua

Page 4: Kuliah KBK Geriatri

c. Teori “Autoimun”

Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca tranlasi yang

dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh

mengenali dirinya sendiri (Self recognition).

d. Teori “Free Radical”

Makin tua umur makin banyak terbentuk radikal bebas, sehingga poses

pengrusakan terus terjadi, kerusakan organel sel makin banyak akhirnya

sel mati.

e. Wear & Tear Teori

Kelebihan usaha dan stress menyebaban sel tubuh rusak

f. Teori kolagen

Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan

kerusakan jaringan dan melambatnya perbaikan sel jaringan.

Page 5: Kuliah KBK Geriatri

2. Teori Sosiologi

a. Activity theory

Ketuaan akan menyebabkan penurunan jumlah kegiatan secara

langsung.

b. Teori kontinuitas

Adanya suatu kepribadian berlanjut yang menyebabkan adanya

suatu pola prilaku yang meningkatkan stress

c. Disengagement Theory,

Putusnya hubungan dengan dunia luar seperti hubungan dengan

masyarakat, hubungan dengan individu lain

d. Teori Stratifikasi usia

Karena orang yang digolongkan dalam usia tua akan mempercepat

proses penuaan.

Page 6: Kuliah KBK Geriatri

3. Teori Psikologis

a. Teori kebutuhan manusia dari Maslow

Orang yg bisa mencapai aktualisasi menurut penelitian 5% dan tidak

semua orang bisa mencapai kebutuhan yang sempurna.

b. Teori Jung

Terdapat tingkatan hidup yg mempunyai tugas dalam perkembangan

kehidupan

c. Course of Human Life Theory

Seseorang dalam hubungan dg lingkungan ada tingkat maksimumnya

d. Development Task Theory

Tiap tingkat kehidupan mempunyai tugas perkembangan sesuai dengan

usianya

Page 7: Kuliah KBK Geriatri

Menua (aging) proses menghilangnya perlahan-lahan kemampuan jaringan

untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi

normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi)

dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994)

Proses Penuaan

Page 8: Kuliah KBK Geriatri

Proses tersebut akan dipengaruhi oleh :

a. Hereditas atau ketuaan genetik

b. Status nutrisi

c. Status kesehatan

d. Pengalaman hidup

e. Lingkungan

f. Stress

Proses Penuaan

Page 9: Kuliah KBK Geriatri

Bertambahnya usia seseorang, mk terjadinya penurunan anatomik

dan fungsional atas organ-organ tubuhnya makin besar

Hukum 1 % yang menyatakan bahwa fungsi organ akan menurun

sebanyak 1 % setiap tahunnya setelah usia 30 th (Andres & Tobin)

Penurunan fungsional yg nyata setelah usia 70 th (Svanborg et al)

Penurunan anatomik dan fungsional dr organ pd lansia akan

mempermudah timbulnya penyakit pd organ tersebut

Page 10: Kuliah KBK Geriatri

1. Perubahan hidup dan kemunduran fisik

2. Kesepian yang disebabkan oleh putusnya hubungan

dengan orang- orang yang paling dekat dan disayangi

3. Post Power Syndrom mengalami pensiun, kehilangan

kekuatan, penghasilan dan kebanggaan

Tiga masalah pokok psikologis lansia :

Page 11: Kuliah KBK Geriatri

LANSIA

Perubahan Anatomi & Fisiologi pada Lansia

Page 12: Kuliah KBK Geriatri

2. Sistem gastrointestinal

Mulai dari gigi sampai anus terjadi perubahan morfologik degeneratif,

perubahan atrofik pd rahang shg gigi lebih mudah tanggal, perubahan

atrofik pd mukosa, kelenjar, dan otot-otot pencernaan.

Patologik, misalnya:

gangguan mengunyah dan menelan, penurunan nafsu makan, konstipasi,

disfagia, hiatus hernia, ulkus peptikum, divertikulosis, pankreatitis,

sindroma malabsorbsi, karsinoma kolon dan rektum

1. Sistem panca indra

Perubahan morfologik dan fungsional yg bersifat degeneratif baik pd

fungsi melihat, mendengar, keseimbangan, perasa dan perabaan.

Patologik, misalnya:

a.mata, terjadi ekstropion/entropion, ulkus kornea, glaukoma, katarak

b.telinga, terjadi tuli konduksi dan sindroma Meniere (keseimbangan).

Page 13: Kuliah KBK Geriatri

4. Sistem respirasi

Elastisitas paru menurun, kekakuan ddg dada meningkat, kekuatan otot

dada menurun, penurunan gerak silia, penurunan refleks batuk

Patologi, misal:

PPOK, penyakit infeksi paru akut/kronis, keganasan pada paru-bronkus.

3. Sistem kardiovaskuler

Penurunan kekuatan dan kecepatan kontraksi, isi sekuncup, cadangan

jantung dan kemampuan meningkatkan kekuatan curah jantung, terjadi

perubahan pd pembuluh darah menyebabkan kelenturan pembuluh darah

tepi meningkat.

Page 14: Kuliah KBK Geriatri

6. Sistem hematologi

Pola pertumbuhan sel darah merah dan sel darah putih scr kualitatif tidak

berubah pada penuaan, akan tetapi sumsum tulang secara nyata

Anemia defisiensi besi, anemia megaloblastik, dan anemia akibat

penyakit kronis.

5. Sistem endokrinologi

50% lansia menunjukkan intoleransi glukosa dg kadar GDP normal,

penurunan tingkat produksi hormon tiroid

Pria terjadi osteoporosis karena faktor inaktivitas, asupan Ca kurang,

produksi vit D mll kulit menurun dan hormonal

Wanita terjadi osteoporosis dikarenakan penurunan hormon estrogen

pasca menopause

Page 15: Kuliah KBK Geriatri

7. Sistem muskulo-skeletal

Sinovial sendi terjadi perubahan tidak ratanya permukaan sendi,

penyempitan celah dan lekukan di permukaan tulang rawan, erosi pd

tulang rawan hialin

Otot mengalami atrofi karena berkurangnya aktivitas, ggn metabolik,

atau denervasi saraf

Tulang terutama trabekulae menjadi lebih berongga, mikroarsitektur

berubah dan sering patah tulang akibat benturan, hormon estrogen,

vitamin D, kalsitonin dan parathormon

8. Sistem urogenital

Ginjal akan mengalami perubahan penebalan kapsula bowman, ggn

permeabilitas terhadap zat yg difiltrasi, nefron terjadi penurunan jumlah

dan atrofi. Fungsi ginjal tidak terjadi penurunan.

Page 16: Kuliah KBK Geriatri

9. Sistem kulit dan integumen

Atrofi dari epidermis, kelenjar keringat, folikel rambut, berubahnya

pigmentasi (penipisan kulit, warna kulit berubah dan pigmentasi yg

tidak merata)

Kuku menipis dan mudah patah

Rambut rontok sampai terjadi kebotakan.

Lemak subkutan berkurang menyebabkan berkurangnya bantalan

kulit, berakibat daya tahan terhadap tekanan dan perubahan suhu

menjadi berkurang.

Penipisan kulit (kulit mudah terluka, dekubitus, hipo-hipertermia, dan

infeksi kulit)

Page 17: Kuliah KBK Geriatri

12. Infeksi

Pada usia lanjut timus mengalami resorbsi, jumlah sel T dan sel B

tidak berubah, terjadi perubahan rangsangan terhadap stimuli,

pembentukan autoantibodi meningkat, pengenalan dan penyerangan

terhadap sel tumor menurun, makrofag dan imunitas bawaan

menurun

11. Sistem saraf pusat dan otonom

Penurunan berat otak sekitar 10 % pada penuaan (30 - 70 th).

Meningen menebal, giri dan sulci otak berkurang kedalamannya.

Penebalan tunika intima dan tunika media sehingga terjadi gangguan

vaskularisasi otak (TIA, stroke, demensia vaskuler)

Degenerasi pigmen substansia nigra, vaskularisasi menurun pd

daerah hipotalamus menyebabkan terjadinya ggn saraf otonom

Page 18: Kuliah KBK Geriatri

Ada pembagian kelompok masalah utama pada lanjut usia

(geriatric giant) yaitu :

1. Sindrom serebral (kumpulan gejala yg terkait dg ggn peredaran

darah di otak)

2. Ggn saraf otonom (terganggunya sistem hantaran saraf shg

respon mjd lambat)

3. Jatuh (kasus yg banyak dijumpai lanjut usia)

4. Ggn kesadaran dan kognitif (termasuk dementia)

5. Inkontinensia (urin dan alvi)

6. Penyakit tulang dan patah tulang

7. Dekubitus (luka akibat tekanan karena tidak banyak bergerak)

MASALAH UTAMA PADA LANJUT USIA

Page 19: Kuliah KBK Geriatri

Penurunan fungsi kognitif & psiko-motorik pd diri orang lanjut usia :

(1) Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction Personalitiy)

Tidak banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua

(2) Tipe Kepribadian Mandiri (Independent Personality)

Masa lanjut usia tidak diisi dg kegiatan yg memberikan otonomi pd dirinya

(3) Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent Personalitiy)

Jika kehidupan keluarga harmonis maka tidak akan timbul gejolak

(4) Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility Personality)

Tidak puas dg kehidupannya, banyak keinginan yg kadang tidak

diperhitungkan

(5) Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate Personalitiy)

Sengsara, sulit dibantu orang lain, sering membuat susah dirinya

Tipe Kepribadian Lanjut Usia

Page 20: Kuliah KBK Geriatri

FARMAKOTERAPI PADA USIA LANJUT

Dalam pemberian obat pada lanjut usia perlu diperhatikan:

1. Dosis obat

2. Jumlah/banyaknya obat

3. Efek samping obat

Polifarmasi :

a. Meresepkan obat melebihi indikasi klinis

b. Pengobatan yg mencakup paling tidak satu obat yg tidak perlu

c. Penggunaan empirik lima macam obat atau lebih

Page 21: Kuliah KBK Geriatri

Tingginya angka kejadian efek samping obat pada lanjut usia

nampaknya berkaitan erat dengan:

a. Kesalahan peresepan

Dokter kurang memahami adanya perubahan farmakokinetika

atau farmakodinamika karena lanjut usia

b. Kesalahan pasien

Kelompok lanjut usia banyak mengkonsumsi obat-obat yang

dijual bebas/tanpa resep

c. Ketidak-jelasan informasi pengobatan

Pasien lanjut usia sering menjadi korban dari tidak jelasnya

informasi pengobatan dan beragamnya obat yang diberikan oleh

dokter

Page 22: Kuliah KBK Geriatri

PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA USIA LANJUT YANG BERKAITAN DENGAN PEMAKAIAN OBAT

1. Perubahan farmakokinetik

a. Absorpsi

b. Distribusi obat

c. Metabolisme

Penurunan aliran darah hepar yang tampaknya sangat mempengaruhi

kemampuan metabolisme obat

d. Ekskresi ginjal

Tempat ekskresi sebagian besar obat, baik dalam bentuk aktif maupun

hasil metabolitnya

2. Perubahan farmakodinamik

Pasien lanjut usia relatif lebih sensitif terhadap aksi beberapa obat

dibanding kelompok usia muda

Page 23: Kuliah KBK Geriatri

1. Riwayat pemakaian obat

Riwayat pemakaian obat sebelumnya perlu ditanyakan, apakah ada

keluhan/penyakitnya berkaitan dengan pemakaian obat (efek samping)

2. Obat diberikan atas indikasi yang ketat untuk diagnosis yang dibuat

3. Mulai dengan dosis terkecil.

Penyesuaian dosis dilakukan untuk menghindari kemungkinan intoksikasi

4. Hanya resepkan obat yang sekiranya menjamin ketaatan pasien, memberi

resiko yang terkecil, dan sejauh mungkin jangan diberikan lebih dari 2 jenis

obat

5. Jangan memberikan obat terlalu lama

6. Kenali obat yg digunakan

7. Beri dorongan supaya patuh berobat

8. Hati-hati menggunakan obat baru

PRINSIP PENGOBATAN PADA USIA LANJUT

Page 24: Kuliah KBK Geriatri

OBAT-OBAT YANG SERING DIRESEPKAN PADA USIA LANJUT

1. Obat-obat sistem saraf pusat

a. Sedativa-hipnotika

b. Analgetika

c. Antidepresan

2. Obat-obat kardiovaskuler

a. Antihipertensi

b. Vasodilator perifer

c. Obat-obat antiaritmia

d. Glikosida jantung

3. Antibiotika (golongan aminoglikosida dan beta laktam)

4. Obat-obat antiinflamasi (OAINS)

5. Laksansia

Page 25: Kuliah KBK Geriatri

Jatuh :

adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita/saksi mata yang

melihat kejadian sehingga penderita mendadak terbaring/terduduk

dilantai /tempat yang lebih rendah dengan/tanpa hilang

kesadaran.

DEFINISI JATUH

Tinetti (1992) di AS 30% lansia > 65 th dan 50% jatuh berulang

Reuben dkk (1996) di AS 1/3 populasi lansia setiap tahun jatuh.

Kane dkk (1994) 1/3 lansia menderita jatuh setiap tahun.

Reuben (1996) risiko terjadinya perlukaan akibat jatuh merupakan

efek gabungan penurunan respon perlindungan diri

ketika jatuh & besar kekuatan terbantingnya.

Page 26: Kuliah KBK Geriatri

JATUH

Kecelakaan

Cephalgia/vertigo

Hipotensi ortostatik

Obat-obatanPenyakit spesifik

Sinkope

Idiopatik

PENYEBAB JATUH

Page 27: Kuliah KBK Geriatri

FAKTOR RESIKO

Kondisi fisik & neuropsikiatri

Penurunan Visus & pendengaran

Perubahan Neuromuskuler

INSTRINSIK

Obat-obatan

Alat bantu berjalan

Lingkungan

EKSTRINSIK

Page 28: Kuliah KBK Geriatri

Komplikasi Jatuh

pada Lansia

Perlukaan / injury

Disabilitas

Meninggal Nursing home

Perawatan rumah sakit

KOMPLIKASI

Page 29: Kuliah KBK Geriatri

Tujuan penatalaksanaan

- mencegah terjadinya jatuh berulang

- menerapi komplikasi yang terjadi

- mengembalikan fungsi AKS secara baik

- mengembalikan kepercayaan diri

1. Mengatasi faktor resiko, penyebab, dan komplikasinya.

2. Bersifat individual

3. Memperbaiki lingkungan rumah

Tujuan penatalaksanaan

- mencegah terjadinya jatuh berulang

- menerapi komplikasi yang terjadi

- mengembalikan fungsi AKS secara baik

- mengembalikan kepercayaan diri

1. Mengatasi faktor resiko, penyebab, dan komplikasinya.

2. Bersifat individual

3. Memperbaiki lingkungan rumah

PENANGANAN JATUH

Page 30: Kuliah KBK Geriatri

1. Primer :

Menghindari faktor penyebab: penggunaan obat2 yang memicu terjadinya

jatuh, penyakit medis, dan lingkungan yang mendukung atau sesuai untuk

lansia

2. Sekunder :

Mengobati penyakit medis, menghindari atau mengatur dosis pemakaian

untuk obat2 berisiko, mengobati dampak yang timbul akibat jatuh,

mengatur lingkungan yang sesuai untuk lansia, melatih kemandirian pasien

3. Tertier:

Rehabilitasi penggunaan tongkat, pengoptimalan AKS, dukungan

lingkungan sekitar, melatih kemandirian pasien

PENCEGAHAN

Page 31: Kuliah KBK Geriatri

Input sensoris dan kemampuan motorik

Instabilitas

Jatuh

• Perubahan postur tubuh.

• Kelemahan otot.• Perubahan gaya

berjalan.• Osteoporosis.• Arthritis.• Perubahan ayunan

postural.

• Degenerasi utriculuc dan sacculus.

•Reflek melambat.•Gangguan kognitif.

•Apraksia.

•Elastistisitas lensa

• Sel-sel foto reseptor.

•Katarak.•Visus menurun.•Pupil mengecil.

MUSKULO-SKELETAL

NEURONAL

VISUAL

VESTIBULER

PROSES PENUAAN

Page 32: Kuliah KBK Geriatri

Gangguan Kognitif pada Lanjut Usia

Faal kognitif yg paling sering terganggu pada pasien geriatri yang dirawat

inap karena penyakit akut antara lain:

1. Memori segera dan jangka pendek

2. Persepsi,

3. Proses pikir, dan

4. Fungsi eksekutif

a. Disorganisasi

b. Gangguan insight

c. Kesulitan dalam pemecahan masalah

d. Perencanaan dan working memory

Page 33: Kuliah KBK Geriatri

Gangguan faal kognitif bisa ditemukan pada:

1. Ringan (mild cognitive impairment/MCI dan vascular cognitive

impairment/VCI)

Kemampuan fungsional masih utuh

2. Berat (demensia ringan sedang dan berat)

Mundurnya faal kognitif dg hilangnya kemampuan status

fungsional

Page 34: Kuliah KBK Geriatri

Faktor risiko timbulnya gangguan kognitif lanjut usia

Faktor risiko yg tidak dapat dimodifikasi Faktor risiko yg dapat dimodifikasi(faktor risiko vaskular)

1. Lanjut usia

2. Jenis kelamin

3. Kondisi genetik

4. Mutasi pada amyloid precusor

protein

5. Munculnya apolipoprotein E

6. Trisomi 21

7. Cerebral autosomal dominant

arteriopathy with subcortical infarct

and leucoencephalopathy

1. Tekanan darah tinggi

2. Diabetes melitus dan resistensi

insulin

3. Dislipidemia

4. Merokok

5. Obesitas

6. Gagal jantung

7. Fibrilasi atrium

8. Hiperkoagulasi dan

hiperagregasi trombosit

Page 35: Kuliah KBK Geriatri

Kriteria diagnostik untuk Mild Cognitive Impairment:

1. Keluhan memori

2. Fungsi memori yg tidak sesuai dengan umur dan pendidikan

3. Fungsi kognitif umum masih baik

4. Aktivitas sehari-hari masih baik

5. Tidak demensia

Kriteria diagnostik untuk Vascular Cognitive Impairment:

6. Gangguan kognitif ringan sampai sedang terut fungsi eksekutif

7. Adanya tanda iskemik atau infark jaringan otak

8. Adanya aterosklerosis

9. HIS (Hachinski Ischemic Score) yang tinggi

10.Tidak memenuhi kriteria demensia

Page 36: Kuliah KBK Geriatri

Adanya gangguan faal kognitif secara objektif antara lain dapat

dilakukan dengan pemeriksaan neuropsikiatri seperti

a. The Mini Mental State Examination (MMSE)

Sering dipakai dalam mengevaluasi dg gangguan kognitif

Pemeriksaannya mencakup: memori, fungsi eksekutif, perhatian,

bahasa, praksis dan kemampuan visuospasial

Nilai dari MMSE dipengaruhi oleh umur dan tingkat pendidikan

penderita

b. Abbreviated Mental Test (AMT)

c. The Global Deterioration Scale (GDS)

d. The Cinical Dementia Ratings(CDR)

Page 37: Kuliah KBK Geriatri
Page 38: Kuliah KBK Geriatri

Tatalaksana:

1. Latihan memori multifaset dan latihan relaksasi

2. Obat-obatan: gol acetylcholine esterase inhibitor dan antagonis

receptor N-methyl-D-aspartate, antioksidan (terutama vitamin E),

ginko giloba, obat-obatan anti inflamasi, estrogen dan statin

3. Pengobatan terhadap faktor risiko-nya

Page 39: Kuliah KBK Geriatri

Demensia

Kemunduran fungsi mental intelektual didapat yg bermanifestasi

sebagai hendaya (impairment) menetap dalam beberapa area

kognitif (daya pikir, ingat, berbahasa dan fungsi eksekutif) yg

mengganggu fungsi aktivitas sosial dan pekerjaan didahului oleh

gangguan pengendalian emosi perilaku

Diagnosis Klinis:

a. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV (DSM IV)

b. International Classification Disease 10 (ICD 10)

c. Pedoman Penggolongan Diagnosis dan Gangguan Jiwa 3

(PPDGJ 3)

Page 40: Kuliah KBK Geriatri

Gejala dan Tanda Demensia:

1. Lupa peristiwa yg baru terjadi (recent memory)

2. Kesulitan dalam berbahasa

3. Disorientasi waktu dan tempat yg pernah dikenal

4. Tidak mampu membuat keputusan, menilai, mengantisipasi

situasi dan tindakan selanjutnya

5. Kesulitan dalam berpikir abstrak

6. Meletakkan benda ditempat yg tidak biasa

7. Perubahan kepribadian dari kondisi sebelumnya

8. Kehilangan inisiatif, apatis dan malas

Page 41: Kuliah KBK Geriatri

Tahapan Demensia:

1. Praklinis Demensia

Belum terdapat gejala klinis

Individu masih dapat berfungsi dengan baik

2. Hendaya kognitif ringan

Penurunan daya ingat

Masih dapat menjalankan aktivitas sehari-hari

Pemeriksaan fungsi kognitif global didapatkan nilai dalam batas

normal

Test neuropsikologis spesifik didapatkan penurunan dibawah

rerata orang seusianya dg latar belakang pekerjaan yg sama

Page 42: Kuliah KBK Geriatri

3. Demensia dini

Sering dianggap sebagai proses penuaan sesuai usia

Individu berusaha menutupi kekurangannya

4. Demensia sedang

Gangguan nyata pada aktivitas harian

Individu tidak mandiri lagi

Gejala perilaku dan psikologis (delusi, agitasi, depresi, insomnia,

halusinasi)

Komunikasi mulai sulit dan taraf kemunduran mental setara dg balita

5. Demensia berat

- Bergantung pada pelaku rawat

- Ketrampilan kognitif, psikomotor dan verbal terbatas

- Individu menjadi seperti bayi

Page 43: Kuliah KBK Geriatri

Tatalaksana Demensia:

1. Mental Emosional:

a. konseling

b. CBT (cognitive behavior therapy)

c. group therapy

d. psikoterapi individual/kelompok

2. Program pelatihan kognitif:

a. Paper and pencil (menggambar dan menulis)

b. Computerized program (kelompok atau individual)

3. Obat-obatan: acetylcholin esterase inhibitor, antidepresan, psikotropik

4. Lain-lain: operasi, pet therapy, aroma therapy, music therapy, dance

therapy, massage therapy, physiotherapy

Page 44: Kuliah KBK Geriatri

HUKUM DAN ETIKA DALAM PELAYANAN GERIATRI

Bebagai hal yang sangat perlu diperhatikan adalah

1. Keputusan tentang mati hidup penderita

2. Apakah pengobatan diteruskan atau dihentikan

3. Apakah perlu tindakan resusitasi

4. Apakah makanan tambahan per infuse tetap diberikan pada penderita

dengan kondisi yang sudah jelas akan meninggal?

Page 45: Kuliah KBK Geriatri

Beberapa prinsip etika yang harus dijalankan dalam pelayanan pada

penderita lanjut usia adalah:

1. Bersikap empati (simpati atas dasar pengertian yang dalam)

Pengertian, kasih sayang dan memahami rasa penderitaan yang

dialami oleh penderita

2. Yang ”harus” dan yang ”jangan” (non-maleficence dan beneficence)

Mengerjakan yang terbaik untuk penderita dan menghindari tindakan

yang menambah penderitaan bagi penderita

3. Otonomi (menentukan nasibnya dan mengemukakan keinginannya

sendiri)

4. Keadilan (memberikan perlakuan yang sama bagi semua penderita)

Memperlakukan seorang penderita secara wajar dan tidak

mengadakan pembedaan

5. Kesungguhan Hati

Page 46: Kuliah KBK Geriatri

Dengan melihat prinsip diatas tersebut, aspek etika pada pelayanan

geriatrik berdasarkan prinsip otonomi kemudian dititikberatkan pada:

1. Penderita harus ikut berpartisipasi dalam prosea pengambilan

keputusan dan pembuatan keputusan

2. Keputusan harus telah mendapat penjelasan cukup tentang tindakan

atau keputusan yang akan diambil secara lengkap dan jelas

3. Keputusan yang diambil hanya dianggap sah bila penderita sehat

secara mental

Page 47: Kuliah KBK Geriatri

Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia ini

berisikan antara lain :

1. Hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab pemerintah, masyarakat

dan kelembagaan

2. Upaya pemberdayaan.

3. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia potensial dan

tidak potensial

4. Pelayanan terhadap Lanjut Usia

5. Perlindungan sosial

6. Bantuan sosial

7. Koordinasi

8. Ketentuan pidana dan sanksi administrasi

9. Ketentuan peralihan.

Page 48: Kuliah KBK Geriatri

Permasalahan yang masih terdapat pada lanjut usia, bila ditinjau dari

aspek hukum dan etika, dapat disebabkan oleh faktor:

1. Hukum

Belum semua produk hukum dan perundang-undangan yang

mempunyai Peraturan Pelaksanaan

2. Keterbatasan prasarana

Terbatas di tingkat masyarakat, pelayanan tingkat dasar,

pelayanan rujukan tingkat I dan tingkat II

3. Keterbatasan sumber daya manusia

Terbatasntya kuantitas dan kualitas tenaga yang dapat memberi

pelayanan serta perawatan kepada lanjut usia secara bermutu

dan berkelanjutan

Page 49: Kuliah KBK Geriatri

4. Hubungan lanjut usia dengan keluarga

a. Pelecehan dan ditentarkan (abuse and neglect)

• Beban orang yg merawat lanjut usia tersebut sudah terlalu berat.

• Kelainan kepribadian dan perilaku lanjut usia atau keluarganya.

• Lanjut usia yang diasingkan oleh keluarganya.

• Penyalahgunaan narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya.

• Faktor lainnya yang terdapat di keluarga seperti :

Perlakuan salah terhadap lanjut usia.

Ketidaksiapan dari orang yang akan merawat lanjut usia.

Konflik lama di antara lanjut usia dengan keluarganya.

Perilaku psikopat dari lanjut usia dan atau keluarganya.

Tidak adanya dukungan masyarakat.

Keluarga mengalami kehilangan pekerjaan/pemutusan hubungan

kerja.

Page 50: Kuliah KBK Geriatri

b. Tindak kejahatan (crime)

Jenis tindak kejahatan adalah:

- Penodongan

- Pencurian dan perampokan

- Penjambretan

- Perkosaan

- Penipuan dalam pengobatan penyakit

- Penipuan oleh orang tak dapat dipercaya, pemborong, sales

c. Pelayanan perlindungan (protective services)

Pelayanan yang diberikan kepada lanjut usia yang tidak mampu

melindungi dirinya terhadap kerugian yang terjadi akibat mereka

tidak dapat merawat diri sendiri

Page 51: Kuliah KBK Geriatri

d. Perlindungan hukum

e. Persetujuan tertulis (Informed consent).

Persetujuan yang diberikan sebelum prosedur/pengobatan diberikan

kepada seorang lanjut usia atau penghuni panti

f. Kualitas kehidupan dan isu etika (quality of life and related ethical issue)

Berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang yang

mempengaruhi kualitas kehidupan lanjut usia adalah:

- Kemajuan ilmu kedokteran di bidang diagnostik

- Kemajuan dibidang pengobatan seperti transplatasi organ, raidasi.

- Bertambahnya risiko pengobatan.

- Biaya pengobatan yang meningkat.

- Manfaat pengobatan yang masih diragukan

Page 52: Kuliah KBK Geriatri

Isu etika muncul bila terjadi suatu pertentangan antara pendapat ilmiah

atau ilmu kedokteran dengan pandangan etika atau perikemanusiaan:

a. Untuk mengawali atau melanjutkan pengobatan terhadap lanjut usia

yang sakit berat

b. Mempertahankan atau melepaskan infuse atau tube feeding.

c. Melakukan tindakan yang biayanya mahal.

d. Euthanasia.

Di luar negeri keputusan yang diambil berupa :

• Keinginan lanjut usia dan keluarganya.

• Derajat penderitaan dan gangguan kognitif lanjut usia tersebut.

• Prognosa penyakit yang diderita.

• Kualitas kehidupan dari lanjut usia.

• Perawatan yang sedang diberikan.

Page 53: Kuliah KBK Geriatri

T e r i m a K a s i h