Kuliah Hormon S-1
-
Upload
dwitiara-septiani -
Category
Documents
-
view
36 -
download
2
Transcript of Kuliah Hormon S-1
Pendahuluan
Dua system pengaturan tubuh kita :System syaraf, System hormonal
Terdapat interaksi NERVE SYSTEM
ENDOCRINE SYSTEM
Tujuan dari kedua system tersebut : memelihara keseimbangan homeostasis.
Terdapat tiga type komunikasi dari sel ke sel :Gap junctionDirect communication dengan molekul kimia tttChemical mediator substance : parakrin, autokrin,
neurohormon.
Classic endocrine hormones travel via bloodstream to target cells; neurohormones are released via synapses and travel via the bloostream; paracrine hormones act on adjacent cells and autocrine hormones are released and act on the cell that secreted them. Also, intracrine hormones act within the cell that produces them.
Claude Bernard : bapak endokrinologi.Lebih dari 100 th yang lalu bernard menyatakan
bahwa system endokrin mengatur millieu interna hewan
Internal secretion atau hormon merupakan zat kimia yang disekresikan ke dalam sirkulasi darah oleh satu sel atau sekelompok sel dan mempunyai efek pengaturan fisiologis terhadap target sel.
.
Satu kelenjar endokrin mungkin memproduksi satu atau lebih hormon
Satu hormon mungkin diproduksi oleh satu atau lebih kelenjar endokrin
Satu hormon mungkin mempunyai lebih dari satu sel target.
Satu sel target mungkin dipengaruhi oleh lebih dari satu hormon, contoh : sel liver terhadap insulin dan juga glukagon.
Klasifikasi Hormon
Berdasar aktifitas hormon Hormon Setempat
• Asetilkolin, Sekretin, KolesitokininHormon Umum
• Epinefrin dan norepinefrin, Hormon pertumbuhan, Hormon tiroid
Berdasar kelarutan dalam air Water soluble hormon
• Katekolamin dan peptida dan protein hormonLipid soluble hormon
• Hormon tyroid, hormon steroid dan vit D3
Water soluble hormones
Water soluble hormones are synthesized in endocrine cells and packaged into secretory granules. These granules fuse with the plasma membrane in an energy
dependent process called exocytosis and are released into the extracellular fluid surrounding the cell.
Water soluble hormones are freely soluble in the bloodstream and can travel to their targets without being bound to blood proteins– however, many are associated with binding proteins that modulate their bioavailability
Lipid soluble hormones
Lipid soluble hormones are synthesized in endocrine cells but are not packaged in secretory granules. Lipid soluble hormones passively diffuse out of the
endocrine cell and become complexed with blood proteins called globulins.
The hormone protein complex is carried by the blood stream to the target cells where the hormone is released from the protein which enables it to bind to the target cell receptor.
Some lipid soluble proteins don’t have binding proteins, for example, aldosterone.
Secara kimiawi, hormon terbagi dalam tiga tipe :
Hormon steroid Struktur kimia berdasarkan pada inti steroid, berasal dari kolesterol. Disekresikan oleh : (a) kortex adrenal, (b) ovarium (estrogen dan
progesteron), (c) testis (testosteron), (d) plasenta (estrogen dan progesteron)
Derivat asam amino tirosin Hormon tiroid (tiroksin dan triiodotironin) dan hormon dari medula
adrenal (epinefrin dan norepinefrin).
Protein Insulin, GH
Peptida Glukagon, parathormon
Sekresi dan penyimpanan hormon Hormon Protein
Dibentuk di retikulum endoplasma granular Protein pertama yang dibentuk tersebut bukan merupakan
bentuk aktif, dan lebih besar di sebut preprohormon Kemudian dipecah menjadi prehormon yang lebih kecil dan
diangkut dalam vesikel pengangkut ke aparatus golgi Terjadi pemecahan dan pemadatan dalam vesikel sekretorik
menjadi hormon aktif.
Sekresi secara eksositosis ke dalam sirkulasi darah.
Hormon steroid Sebagai bahan baku hormon steroid adalah kolesterol dengan
kerja enzim-enzim yang memotong sterol side-chain. Langkah pertama dalam steroidogenesis adalah reaksi
kolesterol side-chain cleavage merupakan perubahan kolesterol ke pregnenolon.
Reaksi ini berlangsung di membran mitokondria sebelah dalam dengan katalase P450 scc , yang dihasilkan oleh cytochrom P450 yang telah matur
Tidak disimpan dalam vesikel, tetapi disintesis dan segera di lepas dalam sirkulasi darah
Pengaturan produksi hormon :
Mekanisme umpan balik negatifMerupakan mekanisme pengaturan yang paling
umum terhadap sekresi hormonMekanisme umpan balik positif
contohnya terjadinya LH surge saat ovulasi
Mekanisme Kerja hormon
Sebuah sel dapat menjadi target kerja suatu hormon karena memiliki receptor yang spesifik terhadap hormon tersebut
Mekanisme kerja hormon yang diperantarai oleh pengikatan hormon-reseptor akan menyebabkan :Perubahan permeabelitas membranAktivasi enzim intraseluler saat hormon bergabung
dengan reseptor pada membran sel.Aktivasi gen saat penggabungan hormon dengan
reseptor intraseluler
Reseptor Hormon
Untuk hormon water soluble, reseptor terletak pada permukaan membran sel. Hormon golongan protein, peptida, dan katekolamin .Reseptor ini terangkai dengan system second messenger
yang memperantai kerja hormon di dalam target sel
Untuk hormon lipid soluble, reseptor terletak didalam sitoplasma sel atau inti sel target. Hormon steroid, hormon tiroid , vit D3
Hormones and their receptors
Hormone Class of hormone
Location
Amine (epinephrine)
Water-soluble Cell surface
Amine (thyroid hormone)
Lipid soluble Intracellular
Peptide/protein Water solube Cell surface
Steroids and Vitamin D
Lipid Soluble Intracellular
System “Second Messenger” untuk memperantarai aksi hormon water soluble, dimana reseptor dari hormon ini terletak pada membran plasma sel target
System Second Messenger terdiri atas : Adenylate cyclase yang mengkatalisis konversi ATP menjadi
cyclic AMP (cAMP) Guanylate cyclase yang mengkatalisis konversi GMP ke cyclic
GMP Calcium and calmodulin;
Lama Kerja berbagai Hormon
Masing-masing hormon mempunyai waktu awal dan lama kerja sendiri yang khas Misalnya, epinefrin dan norepinefrin, disekresi dalam beberapa
detik sesudah kelenjar dirangsang, dan dalam beberapa detik atau menit berikutnya sudah dapat mencapai kerja maksimal; hormon tiroksin mungkin butuh waktu berbulan-bulan untuk mencapai kerja maksimalnya.
Pengaturan Jumlah Reseptor
Jumlah reseptor dalam suatu sel target tidak konstanDikenal adanya pengaturan yang berkurang
(down regulation) dan pengaturan yang bertambah (up regulation)
NO Tempat Pembentukan Nama Hormon
1 Hormon hipofisis anterior Hormon pertumbuhan Adrenokortikotropin Hormon perangsang folikel Hormon lutein
2 Hormon hipofisis posterior Hormon antidiuretik Oksitosin
3 Kortex adrenal Kortisol Aldosteron
4 Kelenjar tiroid Tiroksin Kalsitonin Triiodotironin
5 Pulau langerhansKelenjar pankreas
Insulin Glukagon
6 Ovarium Estrogen Progeteron
7 Testis Testosteron
8 Kelenjar paratiroid Parathormon
9 Plasenta Human chorionic gonadotropin Estrogen Progesteron Human somatomammotropin
Hipotalamus terletak di bagian ventral dienchephalon yang terletak dibawah sulcus interpendicularis.
Fungsi : Mengatur kelenjar hipofisis anteriorMemproduksi hormon hipofisis posterior,Pengaturan temperatur tubuh, pengaturan lapar,
haus, dan keseimbangan cairan.Hipotalamus dianggap sebagai pusat pengumpul
informasi mengenai kesehatan dalam tubuh.
Hipotalamus mengontrol sekresi Adeno Hipofisis, dengan mensekresikan hormon pelepas atau penghambat hipotalamus (hormon hipofisiotropik) : Thyrotropin Releasing Hormone (TRH), pelepasan Thyroid
Stimulating Hormone (tirotropin, TSH) Corticotropin Releasing Hormone (CRH), pelepasan
adrenokortikotropik (kortikotropin, ACTH) Gonadotropin Releasing Hormone (GRH), pelepasan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH), pelepasan
Growth Hormone (GH) serta Growth Hormone Inhibiting Hormone (GIH / Somatostatin) menghambat pelepasan GH
Prolactin inhibiting hormone (PIH) = dopamine. Prolacting releasing hormone (PRH)
System portal hypofisis : Hormon yang disekresi di hipotalamus, ditranspor lewat sistem
portal hipofisis, untuk mengatur sekresi hormon di hipofisis anterior
Dua nukleus yaitu Nukleus para ventrikuler dan Supra optikus mempunyai akhiran akson sampai di hipofisis posterior, sehingga hormon yang dihasilkan kedua nukleus tersebut kemudian ditranspor dan dikeluarkan di hipofisis posterior.
HIPOFISIS ANTERIOR(ADENOHIPOFISIS)
Somatotropin / Growth Hormon ( GH)Adrenocorticotropic hormone (ACTH)Thyroid stimulating hormone (TSH)Follicle stimulating hormone (FSH)Lutenizing hormone (LH)ProlaktinMSH (Melanocyte stimulating Hormone)
HORMON PERTUMBUHAN (SOMATOTROPIN)
Fungsi : Pertumbuhan seluruh jaringan tubuhMeningkatkan penyimpanan protein :
Bertambahnya pengangkutan AA lewat membran sel Peningkatan translasi RNA –sintesis protein oleh
ribosomPeningkatan transkripsi inti DNA untuk membentuk
RNAPenurunan katabolisme protein dan AA
Terhadap metabolisme lemakMeningkatkan pemakaian lemak sebagai energiMeningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan
adiposa
Terhadap metabolisme karbohidrat:Penurunan pemakaian glukosa untuk energiPeningkatan endapan glikogen dalam selPenurunan ambilan glukosa oleh sel dan peningkatan
kadar glukosa darah –diabetes hipofisisPeningkatan sekresi insulin
Secara indirek, GH bekerja melalui zat intermedia yang disebut somatomedin = faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF).
HORMON PERTUMBUHAN DIATUR OLEH DUA HORMON HIPOFISIOTROPIK, yaitu :GHRH (growth hormone-releasing hormone), bersifat
stimulatorikGHIH (growth hormon inhibiting hormone) =
somatostatin, bersifat inhibitorik.
Defisiensi GH
Disebabkan oleh :Defek hipofisis (tidak adanya hormon pertumbuhan)Disfungsi hipotalamus (tidak adanya GHRH)Jaringan tidak berespons secara formal terhadap
hormon pertumbuhan. Contohnya pada cebol lorain.
Efek defisiensi GH
Pada anak-anak menimbulkan cebol (dwarfism)Pada dewasa akan mengakibatkan penurunan kekuatan
otot (protein otot berkurang) serta penurunan kepadatan tulang (penurunan aktivitas osteoblas selama remodelling tulang yang berlangsung terus-menerus).
Kelebihan GH
Sering disebabkan oleh tumor sel-sel penghasil hormon pertumbuhan di hipofisis anterior
Pada anak-anak akan mengakibatkan gigantismePada dewasa mengakibatkan akromegali
Tissue Growth Involves Several Hormones
Somatotropin (GH)
Thyroid Hormone
Insulin
Induce Hypertrophy and
Hypertplasi
FOLLICLE-STIMULATING HORMONE (FSH) dan LUTEINIZING HORMONE (LH)
FSH bersama-sama LH mengatur pertumbuhan gonad serta aktivitas reproduksinya.
Selama siklus seksual wanita setiap bulan, terdapat peningkatan dan penurunan siklik pada FSH dan LH.
PROLAKTIN
Prolaktin berperan penting dalam proses sintesis ASIDibantu Human chorionic somatomamotropin (HCS =
laktogen plassenta)
Konsentrasi dalam darah ibu hamil meningkat 10 -20 x dari kadar normal , dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi
Segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya exkresi estrogen dan progesterone oleh plasenta yang tiba-tiba, memungkinkan efek laktogenik prolaktin.
Dalam beberapa minggu setelah kelahiran bayi, sekresi prolaktin kembali ke kadar waktu tidak hamil.
Prolaktin selanjutnya bekerja pada payudara untuk mempertahankan kelenjar mamae agar menyekresikan ASI ke dalam alveoli untuk periode laktasi berikutnya.
Setiap kali ibu menyusui bayinya, sinyal saraf dari papila mamae ke hipotalamus akan menyebabkan lonjakan sekresi prolaktin sebanyak 10-20 x lipat yang berlangsung kira-kira 1 jam.
Bila lonjakan prolaktin ini tidak ada atau dihambat dan bila laktasi tidak dilakukan terus menerus payudara akan kehilangan kemampuannya untuk memproduksi air susu dalam waktu 1 minggu atau lebih proses penyapihan.
Pengaturan sekresi Prolaktin oleh Hipotalamus
Terhadap hormon-hormon yang lain, hipotalamus kerjanya merangsang pembentukannya, tetapi terhadap prolaktin, hipotalamus justru bekerja untuk menghambat pembentukan prolaktin. Kerusakan hipotalamus atau penghambatan system portal
hypotalamus-hipofisis akan meningkatkan pembentukan prolaktin tetapi menekan sekresi hormon-hormon hipofisis lainnya.
Sekresi prolatin diatur oleh faktor penghambat yang dibentuk di dalam hipotalamus . Faktor tersebut adalah hormon penghambat prolaktin (PIH). Hormon ini adalah dopamine.
Tumor pada sel yang mensekresi prolaktin akan menyebabkan amenore (penghentian haid) dan galaktore (sekresi ASI) pada wanita.
Kadar prolaktin yang berlebihan dapat memicu perkembangan payudara dengan keadaan ginekomastia dan impotensi pada laki-laki.
Hipofisis Posterior
Neurohipofisis terutama merupakan sel-sel glia yang disebut pituisit
Pituisit tidak mensekresikan hormon, karena hanya merupakan suatu akhiran /ujung serat saraf yang berasal dari nukleus paraventrikuler dan supraoptikus.
Hormon ADH dan Oksitosin yang diproduksi di nukleus nukleus tsb dikeluarkan di ujung-ujung serat saraf tsb.
ADHDibentuk oleh nukleus supraoptikusFungsi : meningkatkan permeabelitas duktus dan
tubulus kolligentes terhadap air, sehingga lebih banyak air yang direabsorbsi, dan terbentuk urin yang pekat
OksitosinDibentuk di nukleus paraventrikulerFungsi :
Kontraksi otot uterus saat partusKontraksi myo epitel untuk let reflek/ejeksi ASI
ADH (antidiuretic hormone), vasopressin
Target : collecting tubules H2O reabsorption
blood volume BPurine : concentration , volume
23.4b
Kelenjar tyroid mensekresi :Hormon tyroxin (T4) dan Triyodotyronin (T3)Kalsitonin
93% berupa T4 dan 7% berupa T3, tetapi hampir semua T4 diubah menjadi T3 di jaringan perifer.
T3 empat kali lebih kuat daripada T4, karena jumlah reseptor T3 lebih banyak.
Sintesis hormon tyroid :Yodida berperan penting dalam fisiologi kelenjar tiroid,
merupakan unsur yang penting dalam biosintesis hormon-hormon kelenjar tiroid.
Yodida merupakan kunci dalam regulasi fungsi kelenjar tiroid.
Yodida yang kurang dan yang berlebih keduanya akan menghambat fungsi tiroid
Kebutuhan yodium 1 mg/mgg, dalam bentuk iodida. Yodinasi garam dapur 1 : 100.000 NaCl.
Retikulum endoplasma dan aparatus golgi mensintesis glikoprotein besar : TyroglobulinSetiap tyroglobulin mengandung 70 AA tyrosinTyroglobulin merupakan substrat utama yang bergabung
dengan iodida untuk membentuk hormon tyroid
Metabolisme jodium pertama di tiroid adalah pengambilan jodida oleh sel tiroid dari darah melalui membran basoloteral.
Membran basolateral sel tiroid mengandung simporter atau pompa jodida yang mentrasporkan ion Na dan I masuk ke dalam sel dengan melawan elektrokimia terhadap I-.
Simporter tersebut dinamakan Sodium/Jodida Symporter (NIS), yang mampu menghasilkan konsentrasi jodida di dalam sel menjadi 20-40 kali lipat daripada konsentrasi jodida di dalam plasma.
Efek TSH : Meningkatkan pompa iodida Meningkatkan iodinasi tirosin dan coupling Meningkatkan proteolisis tiroglobulin Meningkatkan jumlah sel tiroid
Jodium memodulasi langsung sensitivitas tiroid terhadap TSH.
TSH menyebabkan akumulasi I-, dan dengan adanya cAMP memediasi peningkatan biosintesis NIS.
Selain TSH (faktor utama) yang mengatur akumulasi I- dalam tirosit diperkirakan jodida itu sendiri Pernah dilaporkan, biosintesis hormon tiroid oleh
jaringan tiroid kambing secara in vitro dihambat oleh I- dalam konsentrasi tinggi.
Transport aktif Yodida membutuhkan energi karena konsentrasi jodida didalam kelenjar tiroid 20-40 kali lipat dibanding konsentrasinya di dalam plasma, suatu transmembran yang melawan konsentasi elektrokimia.
Tahap-tahap pembentukan hormon T3 & T4
1. Iodine Konsentrasi & transport aktif
2. Oxidasi
3. Koupling & sekresi
4. Kolloid Resorption
5. Proteolisis
6. Deiodination
Oksidasi ion iodidaDikatalisis oleh enzim peroksidase dan
hidrogen peroksidaseProses iodinasi tyrosin dan pembentukan
hormon tyroid : proses organifikasi tyroglobulin
Dalam plasma, hormon tyroid berada dalam bentuk terikat dengan protein dan dalam bentuk bebas.
Fungsi pengikatan ini : Mempertahankan cadangan hormon yang siap dibebaskan dalam
jumlah besar. Mencegah ambilan yang berlebihan oleh sel-sel yang pertama
dijumpai Distribusi hormon lebih merata.
Protein pengikat hormon thyroid adalah : Albumin, Thyroxine Binding PreAlbumin (TBPA), dan Thyroxine
Binding Globulin (TBG).
Albumin mempunyai kapasitas pengikatan yang terbesar, tetapi afinitas terbesar adalah TBG, sehingga sebagian besar T4 terikat oleh TBG.
Fungsi hormon tyroid :Meningkatkan transkripsi sejumlah besar genMeningkatkan metabolisme selulerMeningkatkan metabolissssme basal.Meningkatkan sintesis proteinMeningkatkan transport aktif ionMeningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
umum dan sistem sarafMeningkatkan metabolisme KH, lemakPertumbuhan dan perkembangan otak janinTerhadap sistem kardiovaskuler
Hubungan dengan katekolaminKerja hormon tiroid dengan katekolamin sangat erat dan
mirip,namun berbeda dalam lama efeknya Hormon tiroid meningkatkan jumlah dan afinitas
reseptor adrenegik β di jantung, dan efek hormon tiroid pada jantung mirip dengan efek stimulasi adrenergik β.
Kelenjar liur, mukosa lambung, plasenta badan siliaris mata plexus koroideus dan kelenjar mamari juga melakukan pompa Iodida melawan gradien konsentrasi, tetapi tidak dipengaruhi TSH. Membentuk diodotirosin bukan T3 ataupun T4
Gangguan Kelenjar ThyroidHipothyroid , sebab :
Iodine defisiensi, bila asupan I < 10 g/hari.AutoimmunDestructive terapi / radioiodineExcessive iodine ?
Hipotyroidisme pada sistem reproduksi Gangguan kesuburanAborsiSaat kehamilan menyebabkan Kretinisme pada
bayi
Gejala hipotyroid :Kelemahan, rasa capai, mengantuk, denyut jantung
lambat.DinginMixoedem, pelonggaran di bawah mata dan
pembengkaan wajah,non pitting .Arteriosklerosis, karena peningkatan kolesterol darah.
Goiter merupakan pembesaran kelenjar tyroidGoiter karena kekurangan iodium :goiter endemik, Bahan makanan yang mengandung zat goitrogen, all :
kubis, lobak.Diagnosis lab
Pemeriksaan T3,T4,TSH
Hipertiroid : Peningkatan kadar free thyroid hormon dalam
sirkulasiLaki-laki > wanitaAutoimmunDiagnosa : FT 4 meningkat
FT 3 meningkat
TSH menurun
Gejala : Sangat mudah terangsang Intoleransi terhadap panas Keringat banyak BB berkurang Diare Kelemahan otot Kecemasan Tremor Eksoptalmus disebabkan karena oedema dan infiltrasi limpoid
pada jaringan orbitae
Indeks Winne & New castle :
Kelenjar adrenal /suprarenalis :Medula adrenal : mensekresikan katekolamin
(epineprin dan nor epineprin), sebagai respon terhadap rangsang simpatis
Korteks adrenal : mensekresikan kortikosteroid Zona glomerulosa : mineralokortikoid terutama
aldosteronZona fasikulata dan Zona retikularis : glukokortikoid
(terutama kortisol) dan androgen
Medula adrenalMerupakan ganglion simpatis, dimana neuron
pascaganglionnya telah kehilangan aksonnya dan berubah menjadi sel-sel sekretorik
Hormon medula adrenal tidak essensial bagi kehidupan, tetapi membantu mempersiapkan individu untuk menghadapi keadaan darurat.
Mensekresikan katekolamin : Nor epineprin, epineprin, dan dopamin
Sebagian besar : epineprin
Nor epineprin dibentuk melalui hidroksilasi dan dekarboksilasi tirosin, sedangkan metilasi nor epineprin menghasilkan epineprin.
Enzim yang mengkatalisis pembentukan norepineprin dan epineprin : Feniletanolamin N-metiltransferase (PNMT), banyak ditemukan di otak dan medula adrenal.
PNMT di medula adrenal dinduksi oleh glukokortikoid .Waktu paruh katekolamin : 2 menit, katekolamin
dioksidasi menjadi asam 3 metoksi 4 hidroksimandelat (asam vanilmandelat, VMA).
Efek katekolamin :Efek kerja hormon ini diperantarai oleh reseptor
adrenergik α dan βTerhadap metabolisme mencakup : glikogenolisis di hati
dan otot rangka, mobilisasi asam lemak bebas, peningkatan lakta plasma.
Dopamin menimbulkan vasodilatasi ginjal dan mesenterium
Efek inotropik +, Dosis sedang berefek peningkatan tekanan sistolik tanpa perubahan diastolik, sehingga berguna dalam terapi syok kardiogenik dan traumatik.
Korteks adrenalSintesis hormon adrenokortikal.
Bahan dari kolesterol plasma atau de novo yang disintesis di sel korteks adrenal yang berasal dari asetil koenzim A
Sekresi hormon ini mengalami irama sirkadian, sekresi tinggi di pagi hari dan rendah pada sore hari.
Fungsi hormon adrenalMINERALOKORTIKOID –aldosteron
Reabsorbsi Na dan sekresi K dalam tubulus distal dan duktus kolligentes ginjal
Mempertahankan/meningkatkan volume cairan ekstraseluler dan tekanan arteri
Pengaturan sekresi aldosteronPeningkatan konsentrasi ion K CES, akan
meningkatkan sekresi aldosteronPeningkatan sistem renin angiotensin, akan
meningkatkan sekresi aldosteron,. Peningkatan konsentrasi ion Na, akan sedikit
menurunkan sekresi aldosteronACTH
Hormon kortisol Efek terhadap metabolisme karbohidrat
Perangsangan glukoneogenesis Penurunan pemakaian glukosa oleh sel
Peningkatan konsentrasi glukosa darah : diabetes adrenal
Efek terhadap metabolisme proteinPengurangan protein selPeningkatan protein hati dan protein plasmaPeningkatan asam amino darah
Efek terhadap metabolisme lemak
Meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan lemak
Meningkatkan oksidasi asam lemak di dalam sel
Mampu membantu menggeser system metabolisme sel pada saat kelaparan atau stress. Dari gangguan glukosa untuk energi menjadi penggunaan asam lemak. Tetapi mekanisme kortisol ini membutuhkan waktu beberapa jam untuk bekerja dengan penuh, tidak secepat atau sekuat efek pergeseran yang disebabkan penurunan insulin.
Efek terhadap stress dan inflamasi
Beberapa stress meningkatkan sekresi ACTH, yang akan merangsan produksikortisol all : Infeksi Kepanasan atau kedinginan yang hebat Penyuntikan norepinefrin dan obat-obat simpatomimetik Pembedahan dan trauma Penyuntikan bahan yang bersifat nekrolisis di bawah kulit
Efek khusus kortisol dalam memobilisasi protein yang labil dapat menyebabkan tersedianya asam amino yang berguna bagi sel untuk mensintesis bahan-bahan yang berguna untuk hidup.
Glukokortikoid mempertahankan reaktifitas vaskuler terhadap katekolamin
Disamping itu stress juga mengaktifkan sistem saraf simpatis Katekolamin berefek memobilisasi asam lemak bebas, yang
merupakan pasokan energi darurat yang penting
Peningkatan glukokortikoid dalam jangka pendek bersifat menyelamatkan nyawa, tetapi dalam jangka panjang dapat membahayakan dan mengganggu.
Efek anti inflamasi
Pada beberapa keadaan , radang justru lebih merusak daripada trauma atau penyebab penyakitnya sendiri, seperti arthritis rheumatoid
Pemberian kortisol dalam jumlah besar dapat menghambat proses inflamasi atau malah dapat membalikkan sebagian besar efeknya segera ketika proses inflamasi mulai terjadi
Kortisol dalam jumlah besar memiliki 2 efek dasar anti-inflamasi-menghambat tahap awal dan proses inflamasi bahkan
sebelum inflamasi itu sendiri mulai terjadi.-resolusi inflamasi yang cepat dan meningkatkan
kecepatan penyembuhan.
Efek anti inflamasi kortisol :Stabilisasi membran lisosomMenurunkan permeabelitas kapilerMenurunkan migrasi leukositMenekan system imunMenurunkan deman, menekan pelepasan interleukin-
1 dari leukosit.
Kelainan sekresi adrenokortikal
Hipoadrenalisme/penyakit addison Hiperadrenalisme/sindrom cushing Aldosteronisme primer Sindrome adrenogenital
Hormon Kelenjar PankreasKelenjar pankreas
Sel mensekresi gukagonSel mensekresi insulinSel mensekresi somatostatin (GHIH)Sel F mensekresi polipeptida pankreas
Terdapat hubungan yang erat antara berbagai sel dalam pulau langerhans, pengaturan secara langsung sekresi hormon oleh hormon lainnya. contoh : insulin menghambat sekresi glukagon, somatostatin
menghambat sekresi insulin dan glukagon
Struktur dan Sintesis insulin
Insulin merupakan suatu polipeptida yg mgd 2 rantai asam amino yg dihubungkan oleh jembatan disulfida
Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi asam amino molekul dari beberapa spesies. memicu pembentukan antibodi anti insulin thd spesies lain
Insulin babi memiliki antigenitas rendah. Insulin manusia yg dihasilkan dalam bakteri oleh
tehnologi DNA rekombinan sekarang digunakan secara luas untuk menghindari pembentukan antibodi.
Efek insulin
Glukosa masuk ke dalam sel secara difusi fasilitasi.Pada otot rangka, jantung dan jaringan lemak, insulin
mempermudah masuknya glukosa ke dalam sel, dengan meningkatkan jumlah transporter glukosa (GLUT 4) di membran sel tsb.
Reseptor insulin terdiri atas empat subunit yang saling berikatan dengan ikatan disulfida : 2 subunit di luar membran sel dan 2 subunit yang menembus membran.
Setelah terjadi ikatan insulin dengan reseptor, membran sel akan permeabel terhadap glukosa, terutama pada sel otot dan sel lemak. Tidak pada sel-sel neuron di otak.
Otak bersifat permeabel terhadap glukosa, dan dapat menggunakan glukosa tanpa perantaraan insulin
Penting untuk mepertahankan kadar gukosa darah tetap diatas nilai kritis,bila kadar glukosa darah turun terlalu rendah maka timbul hipoglikemik
Efek insulin terhadap metabolisme karbohidratMeningkatkan metabolisme glukosa di ototPenyimpanan glikogen di hati dan ototMeningkatkan transport glukosa menembus membran
sel ototMeningkatkan ambilan, penyimpanan, dan
penggunaan glukosa oleh sel hatiMemacu pengubahan kelebihan glukosa menjadi
asam lemak, yang kemudian ditimbun sebagai lemakMenghambat glukoneogenesis
Membran otot istirahat yang normal hanya sedikit permeabel terhadap glukosa, kecuali bila dirangsang oleh insulin, Sehingga untuk energinya dalam sehari jaringan otot tidak
bergantung pada glukosa, tetapi pada asam lemak.
Ada dua kondisi dimana otot menggunakan glukosa dalam jumlah besar : Kerja fisik, pada kondisi ini tidak memerlukan sejumlah besar
insulin, ok serat otot yang bekerja menjadi permeabel
terhadap glukosa. Setelah makan, kadar glukosa darah tinggi menyebabkan
sekresi insulin tinggi. Insulin akan menyebabkan transpor glukosa ke dalam sel otot.
Efek insulin thd metabolisme Lemak:Meningkatkan sintesis dan penyimpanan lemak
Sebagai penghemat lemakPembentukan asam lemak
Penyimpanan lemak dalam sel-sel lemak :Insulin menghambat kerja enzim lipase sensitif-hormonInsulin meningkatkan pengangkutan glukosa melalui
membran sel lemak.
Defisiensi insulin : Aterosklerosis Ketosis dan asidosis,
Efek insulin terhadap metabolisme protein :Meningkatkan pengangkutan AA ke dalam selMeningkatkan transkripsi DNA dan translasi
mRNA, sehingga meningkatkan sintesis dan penyimpanan protein
Menghambat katabolisme protein Efek sinergistik dengan GH
Hubungan dengan Kalium Insulin menyebabkan K+ masuk ke dalam sel Insulin meningkatkan aktivitas Na+ K+ ATP Ase di
membran sel, sehingga lebih banyak K+ yg di pompa ke dalam sel.
Infus glukosa dan insulin secara bermakna akan menurunkan kadar K+ plasma orang normal dan sangat efektif untuk mengatasi hiperkalemia pada pasien gagal ginjal.
Deplesi K+ menurunkan sekresi insulin, mengakibatkan gangguan toleransi glukosa, dan menyebabkan DM semakin parah. Ex, pada pemberian tiazid, hiperaldosteronisme.
Perangsangan sekresi insulin :GlukagonPeningkatan kadar gula darah AA terutama arginin dan lisinHormon GIT : gastrin sekretin kolesistokinin,
peptida penghambat asam lambung.Hormon GH, kortisol,estrogen dan progesteron.
Diabetes mellitusGejala : poliuria, polidipsi, polifagia, angiopati,
neuropati, dllTerapi : OR, Diet, obat
Bila glukosa plasma meningkat dalam jangka waktu ttt, maka sejumlah Hb A akan mengalami glikosilasi non enzimatik membentuk Hb A1c.
Hb A1c secara klinis digunakan sebagai indeks kontrol diabetes selama periode 4-6 minggu.
Masuknya glukosa ke dalam otot rangka meningkat selama OR tanpa adanya insulin.
OR meningkatkan kepekaan otot erhadap insulin, melalui peningkatan jumlah transporter GLUT 4 di membran sel otot
Hormon Glukagon
Efek terhadap metabolisme : Peningkatan pemecahan glikogen hati (glikogenolisis) Peningkatan glukoneogenesis dalam hati Mengaktifkan lipase sel lemak, mobilisasi asam lemak Meningkatkan kekuatan otot jantung Meningkatkan sekresi empedu Menghambat sekresi asam lambung
Pengaturan sekresi glukagonPeningkatan gukosa darah akan menghambat
sekresi glukagonAA terutama alanin dan arginin merangsang
sekresi glukagonKerja fisik merangsang sekresi glukagon
Hormon somatostatin :Menekan sekresi insulin dan glukagon.Menurunkan gerakan lambung duodenum dan
kandung empeduMenurunkan sekresi dan absorbsi dalam GIT
Polipeptida pankreas terutama berfungsi pada saluran cerna
Regulasi Ca+2 melibatkan : PTH, Calcitonin, D3, Cortisol and Estrogen
PTH ↑’s serum Ca+2:↑’s intestinal, renal and bone
resorptionCalcitonin :↓’s serum Ca+2:
D3 converted to calcitrol↑’s intestinal/renal/bone uptake
Cortisol ↑’s bone metabolismEstrogen ↓’s bone resorption
Hormon Parathyroid
Disekresi oleh kelenjar paratyroidFungsi : meningkatkan kadar Ca 2+
dan penurunan fosfat plasmaTarget organ : Tulang, ginjal, usus
Keseimbangan Ca pada anak-anak ke arah penimbunan, osteoblas meningkat tulang jadi kuat dan tebal
Pada orang dewasa pembongkaran Ca lebih cepat dari pada pembentukannya.
Usia 50-60 th Pembongkaran Ca2+ lebih cepat daripada penimbunan Osteoporosis,
Wanita menopause lebih berpotensi osteoporosis karena Hormon esterogennya menurun sehingga pembongkarannya 5-6 lebih cepat.
Efek hormon paratyroid :Meningkatkan kadar Ca plasma, dengan dua cara :
Absorbsi Ca dan pospat dari tulangPengurangan ekskresi Ca di ginjal
Menurunkan kadar pospat plasma, karena peningkatan ekskresinya di ginjal/menurunkan reabsorbsi pospat di tubulus proksimal
Meningkatkan rabsorbsi Ca di tubulus distal dan duktus kolligentes ginjal
Aktivasi vit D3
Faktor yang mempengaruhi konsentrasi Ca plasma :
Sekresi hormon (parathormon) faktor utama Intake makanan Absorbsi Ca2+
Pembentukan dan pembongkaran tulang Ekskresi 1,25 Dihidroxy vit. D3
.
Vitamin D3
1,25 dihidroksikolekalsiferol (vit D3 aktif) mampu meningkatkan absorbsi Ca di usus dengan jalan meningkatkan jumlah protein pengikat Ca, pembentukan ATP ase, dan pembentukan fosfatase alkali.
Vit D3 (kolekalsiferol) dibentuk di kulit dengan bantuan sinar uv matahari.
Konversi kolekalsiferol menjadi 25 hidroksikolekalsiferol terjadi di hati, kemudian menjadi 1,25 dihidroksikolekalsiferol di tubulus proksimal ginjal, yang diatur oleh hormon paratyroid.Jika hormon paratyroid tidak ada, maka tidak ada 1,25
dihidroksikolekalsiferol yang terbentukKonsentrasi Ca plasma juga mempengaruhi produksi
1,25 dihidroksikolekalsiferol
Konsentrasi Ca plasma 9,4 mg/dlJika kadar turun dari normal, terjadi tetani
hipokalsemiaKadar Ca plasma yang rendah menyebabkan
sistem saraf lebih peka, sebab permeabelitas membran saraf terhadap ion Na meningkat, menimbulkan perangsangan potensial aksi lebih mudah.
Jika kadar < 4 mg/dl menyebabkan kematian
CalcitoninDisekresi oleh sel parafolikuler / sel C kelenjar tyroid Efek calsitonin : menurunkan konsentrasi Ca2+ plasma,
melalui dua cara : Penurunan kerja absorbsi oleh osteoklas dan efek osteolitik
terhadap membran osteositik di seluruh tulang. Penurunan pembentukan osteoklas yang baru.
Efek ini pada manusia dewasa sangat lemah, sedangkan pada anak jauh lebih jelas